persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

28
PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU ( Penelitian Pada Guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan Oleh P A I D I N I M : Q 100030018 Program Studi: Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sekolah PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2005

Upload: vanthien

Post on 13-Jan-2017

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU ( Penelitian Pada Guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen )

TESIS

Diajukan Kepada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Oleh

P A I D I

N I M : Q 100030018Program Studi: Magister Manajemen PendidikanKonsentrasi : Manajemen Sekolah

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2005

Page 2: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH,

MOTIVASI KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU

( Penelitian Pada Guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen )

TESIS

Diajukan Kepada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Oleh

P A I D I

N I M : Q 100030018Program Studi : Magister Manajemen PendidikanKonsentrasi : Manajemen Sekolah

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2005

i

Page 3: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

NOTA PEMBIMBING

DR. YETTY SARJONO, MSi.Drs. H. BAMBANG SUMARDJOKO, M.Pd.Dosen Program Magister Manajemen PendidikanPascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Nota DinasHal: Tesis Saudara Paidi

Kepada Yth.Direktur Program PascasarjanaUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap Tesis saudara:

N a m a : PAIDIN I M : Q 100030018Program Studi : Magister PendidikanKonsentrasi : Manajemen SekolahJudul : Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Motivasi Kerja, dan Latar Belakang Pendidikan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru (Penelitian Pada Guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen)

Dengan ini kami menilai Tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam Sidang Ujian Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Surakarta, Pebruari 2005

Pembimbing I Pembimbing II

DR. Yetti Sarjono, M.Si. Drs. H. Bambang Sumardjoko, M.Pd.

ii

Page 4: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

HALAMAN PERSETUJUAN

(dari kampus )

iii

Page 5: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

N a m a : PAIDI

N I M : Q 100030018

Program Studi : Magister Pendidikan

Konsentrasi : Manajemen Sekolah

Judul : Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Motivasi Kerja, dan Latar Belakang Pendidikan Pengaruh-nya

Terhadap Kinerja Guru (Penelitian Pada Guru SMP Negeri se

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan

yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau

dapat dibuktikan tesis ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Surakarta, Pebruari 2005

Yang membuat pernyataan,

P A I D I

iv

Page 6: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

ABSTRAK

PAIDI. Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Latar Belakang Pendidikan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru (Penelitian Pada Guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen). Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2005.

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. 3) Untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. 4) Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitafif deskriptif. Populasi adalah guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2004/2005. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik kuesioner dan dokumentasi. Teknik kuesioner (angket) dipakai untuk mengumpulkan data variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui tingkat pendidikan, dan Lembar Penilaian Kinerja Guru (LPKG) digunakan untuk mengetahui kinerja guru.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ada pengaruh yang positif persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru diketahui untuk thitung

sebesar 3,538 dengan koefisien signifikan sebesar 0,001. Nilai thitung tersebut bila dibandingkan dengan nilai ttabel (N=82; p=5%) sebesar 1,67 atau 3,538 > 1,67 dan probabilitas berada di bawah 0,05. 2) Ada pengaruh yang positif motivasi kerja terhadap kinerja guru diperoleh thitung sebesar 2,563 dengan koefisien signifikan sebesar 0,012. Nilai thitung tersebut bila dibandingkan dengan nilai ttabel (N=82; p=5%) sebesar 1,67 atau (2,563 > 1,67) dan probabilitas jauh di bawah 0,05. 3) Ada pengaruh yang positif latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru diperoleh thitung sebesar 5,961 dengan koefisien signifikan sebesar 0,000. Nilai thitung tersebut bila dibandingkan dengan nilai ttabel (N=82; p=5%) sebesar 1,67 atau 5,961 < 1,67 dan probabilitas berada di bawah 0,05. 4) Hasil analisis diperoleh koefesien korelasi ganda Ry(1,2,3) sebesar 0,710. Hasil analisis juga diperoleh harga F sebesar 26,385 dikonsultasikan dengan nilai Ftabel t.s. 5% = 2,72. Ada pengaruh positif persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru memiliki koefisien probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kinerja guru. Atau dapat dikatakan, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan latar belakang pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru.

Koefisien parsial persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah sebesar 3,72 dengan probabilitas sebesar 0,01 dan thitung untuk sebesar 3,538. Koefisien parsial motivasi kerja sebesar 2,79 dengan probabilitas sebesar 0,12 dan thitung sebesar 2,563.

v

Page 7: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

Koefisien parsial latar belakang pendidikan sebesar 5,59 dengan probabilitas sebesar 0,00 dan thitung sebesar 5,961. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja guru, lalu diikuti oleh aspek persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja.

Implikasi dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru, maka dapat memberikan gambaran pada pihak yang terkait untuk mau dan mampu serta lebih memperhatikan ketiga faktor tersebut, agar kinerja guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen khususnya meningkat dan lebih baik.

vi

Page 8: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini guna memenuhi sebagian

persyaratan mendapatkan gelar Magister Manajemen Pendidikan Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan

tesis ini, namun berkat bantuan dan berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang

timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala bentuk bantuan, penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Bambang Setiadji, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian.

2. Drs. Budi Sutrisno, M.Pd., Sekretaris Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun tesis.

3. DR. Yetty Sarjono, MSi., pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan

bimbingan dan pengarahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

4. Drs. H. Bambang Sumardjoko, M.Pd., pembimbing II yang telah pula memberikan

bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan tesis ini.

5. Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen yang telah

memberikan ijin tempat penelitian kepada penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

vii

Page 9: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari masih ada kekurangan, karena

keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan.

Semoga kebaikan Bapak, Ibu, mendapat pahala dari Allah Swt dan menjadi

amal kebaikan yang tiada putus-putusnya dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Pebruari 2005

Penulis

viii

Page 10: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING............................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS......................................... iv

ABSTRAK........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Perumusan Masalah.................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka............................................................................ 12

1. Kinerja Guru......................................................................... 12

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah........................................... 26

3. Motivasi Kerja...................................................................... 42

B. Kerangka Berfikir....................................................................... 52

C. Perumusan Hipotesis.................................................................. 56

ix

Page 11: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

Halaman

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel.................................................................. 57

B. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 58

C. Definisi Variabel........................................................................ 62

D. Pengembangan Instrumentasi..................................................... 64

E. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................... 67

F. Teknik Analisa Data................................................................... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Data Penelitian............................................................. 77

B. Uji Persyaratan Analisis.............................................................. 83

C. Pengujian Hipotesis..................................................................... 86

D. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................... 91

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 95

B. Implikasi...................................................................................... 97

C. Saran-saran ................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 103

x

Page 12: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Guru SMP Negeri Kecamatan Tanon......... 57

Tabel 3.2. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah.................................................... 71

Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja.................... 72

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Angket Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah.................................................... 78

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja..................................... 79

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Latar Belakang Pendidikan ................. 81

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru ....................................... 82

Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................. 84

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Linieritas ......................................................... 85

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Varians Regresi Berganda ............................... 89

xi

Page 13: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Hubungan Antar Variabel Penelitian............................. 55

Gambar 4.1. Grafik Histogram Skor Angket Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah................................................ 78

Gambar 4.2. Grafik Histogram Skor Motivasi Kerja .................................... 80

Gambar 4.3. Graifk Histogram Skor Latar Belakang Pendidikan ................. 81

Gambar 4.4. Grafik Histogram Skor Kinerja Guru ....................................... 83

xii

Page 14: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian (Uji Coba/Try Out).................................. 103

Lampiran 2. Uji Coba Instrumen Persepsi Guru (X1)..................................... 115

Lampiran 3. Uji Reliabilitas Angket Persepsi Guru (X1)............................... 122

Lampiran 4. Uji Coba Instrumen Motivasi Kerja (X2)................................... 123

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Angket Motivasi Kerja (X2).............................. 192

Lampiran 6. Instrumen Penelitian................................................................... 130

Lampiran 7. Latar Belakang Pendidikan Guru SMP Negeri Kec. Tanon...... 141

Lampiran 8. Lembar Penilaian Kinerja Guru (Y)........................................... 142

Lampiran 9. Penjelasan Skala Nilai LPKG.................................................... 147

Lampiran 10. Tabulasi Hasil Penyebaran Angket Persepsi Guru (X1)............. 162

Lampiran 11. Tabulasi Hasil Penyebaran Angket Motivasi Kerja (X2)........... 166

Lampiran 12. Latar Belakang Pendidikan (X3)................................................. 170

Lampiran 13. Tabulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru (Y)................................ 172

Lampiran 14. Data Induk Penelitian ................................................................ 176

Lampiran 15. Deskripsi Data............................................................................ 178

Lampiran 16. Uji Normalitas............................................................................ 179

Lampiran 17. Uji Linieritas.............................................................................. 183

Lampiran 18. Analisis Multikilinieritas............................................................ 186

Lampiran 19. Analisis Regresi......................................................................... 187

Lampiran 20. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif.......... 190

Lampiran 21. Nilai-nilai r Product Moment..................................................... 191

Lampiran 22. Nilai Persentil Untuk Distribusi t............................................... 192

Lampiran 23. Nilai F ........................................................................................ 193

Lampiran 24. Perijinan Penelitian.................................................................... 194

xiii

Page 15: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH,

MOTIVASI KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU

( Penelitian Pada Guru SMP Negeri se Kecamatan Tanon

Kabupaten Sragen )

Oleh

P A I D I

N I M : Q 100030018Program Studi : Magister Manajemen PendidikanKonsentrasi : Manajemen Sekolah

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2005

ABSTRACT

xiv

Page 16: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

PAIDI. Teachers’ Perception About The Leadership of Headmasters, Work Motivation, and Educational Background Their Influence to Teachers’ Working (Research to the Teachers of the Government Junior High Schools in the whole district of Tanon in Sragen Regency). Thesis, Surakarta: Postgraduate Program, Muhammadiyah University Surakarta, 2005.

The aims of this research: 1) To know the influence of teachers’ perception about the leadership of headmasters to teachers’ working at the government Junior High Schools in the whole district of Tanon in Sragen Regency. 2) To know the influence of work motivation to the teachers’ working at the government Junior High Schools in the whole district of Tanon in Sragen Regency. 3) To know the influence of educational background to teachers’ working at the government Junior High Schools in the whole district of Tanon in Sragen Regency. 4) To know the influence of teachers’ perception about the leadership of headmasters, work motivation, and educational background to teachers’ working at the government Junior High Schools in the whole district of Tanon in Sragen Regency.

In conformity with the aims of the research, it uses the descriptive quantitative method. The population is the teachers of the government Junior High Schools in the whole district of Tanon in Sragen Regency in the schools year 2004/2005. The techniques of collecting data are the questionnaire and the documentation techniques. The questionnaire technique is used for collecting the variable data of teachers’ perception about the leadership of headmasters and work motivation, the documentation technique is used for knowing educational levels, and evaluation sheet of teachers’ working is used for knowing teachers’ working.

The result of the research are: 1) There is positive influence of teachers’ perception about the leadership of headmasters to teachers’ working, it is known that thitung is 3.538 with significant coefficient 0.001. The values of thitung is compared to the value of ttabel (N=82, p=5%) is 1.67 or 3.538 > 1.67 and the probability is under 0.05. 2) There is positive influence of work motivation to teachers’ working, it is known that thitung is 2.563 with significant coefficient 0.012. The values of thitung is compared to the value of ttabel (N=82, p=5%) is 1.67 or 2.563 > 1,67 and the probability is under 0.05. 3) There is positive influence of educational background to teachers’ working, it is known that thitung is 5.961 with significant coefficient 0.000. The values of thitung is compared to the value of ttabel (N=82, p=5%) is 1.67 or 5.961 > 1,67 and the probability is under 0.05. 4) The result of the analysis show that double correlation coefficient Ry(1,2,3) is 0.710. The result of the analysis also shows the value F is 26.385 consulted to the value of Ftabel t.s. 5% = 2.72. There is positive influence of teachers’ perception about the leadership of headmasters, work motivation, and educational background to teachers’ working that having probable coefficient model can be used for predicting teachers’ working. Or it can be said that teachers’ perception about the leadership of headmasters, work motivation, and educational background influence teachers’ working together.

The partial coefficient of teachers’ perception about the leadership of headmasters is 3.72 and the probability is 0,01 and thitung is 3.538. The partial coefficient of work motivation is 2.79 and the probability is 0.12 and thitung is 2.563. The partial coefficient of educational background is 5.59 and the probability is 0,00

xv

Page 17: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

and thitung 5.961. so it can be concluded that educational background has the most influence to teachers’ working, then followed by the aspect of teachers’ perception about the leadership of headmasters and work motivation.

The implications of the research result shows that there is a positive influence of teachers’ perception about the leadership of headmasters, work motivation and educational background to teachers’ working, so it can describe that those who have interests will pay more attention to the three factors, in order that teachers’ working at the government Junior High Schools in the whole district of Tanon is Sragen Regency especially increases and becomes better.

xvi

Page 18: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu

dilaksanakan, sebab dengan proses pendidikan manusia akan dapat mengembangkan

semua potensi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu tercapai tingkat

kedewasaan. Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia, ilmu pengetahuan akan selalu

diikuti sesuai dengan perkembangan jaman seperti yang dikemukakan oleh Mc Donald

yang dikutip oleh Snelbecker (1974: 3):

Education has needed a science of man, and a science of man is what it has sought from psychology. In the early days when a new science of man was being created, education adopted the "new psychology". When there were competing psychologies, the profession chose that psychology which seemed to offer a more comprehensive science. When a new or more comprehensive psychological theory appears, education will probably assimilate it.

(Pendidikan sangat diperlukan bagi ilmu pengetahuan manusia, dan suatu ilmu

pengetahuan manusia adalah apa yang telah terdapat pada psikologi. Pada suatu saat

ketika ilmu pengetahuan manusia yang baru sedang diciptakan, pendidikan mengadopsi

"psikologi yang baru". Ketika psikologi bersaing, nampak profesi psikologi memilih

mana yang menawarkan untuk suatu ilmu pengetahuan yang lebih menyeluruh. Ketika

suatu teori psikologi ada yang menyeluruh atau baru nampak, pendidikan itu akan

mungkin berasimilasi).

Pendidikan memegang peranan untuk mengembangkan pengetahuan pada peserta

didik agar hasil yang dicapai berkualitas. Tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang

dicapai oleh suatu bangsa biasanya dipakai sebagai tolok ukur kemajuan bangsa. Di abad

1

Page 19: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

21 ini kemajuan suatu bangsa dan negara sangat ditentukan oleh kemajuan sumber daya

manusia yang memiliki dan menguasai IPTEK.

Menurut Mulyasa (2003:4) pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar

terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-

pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (nation character

building). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula,

dan secara progresif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian

merupakan investasi besar untuk berjuang ke luar dari krisis dan menghadapi dunia

global.

Kualitas hasil belajar di sekolah menuntut pengelolaan pembelajaran yang juga

berkualitas. Secara makro peranan pendidik dalam proses pendidikan sangat penting. Hal

ini terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya, yang memang sangat

berat. Tugas yang berat akan terlaksana dengan baik bilamana guru yang bersangkutan

memiliki minat yang tinggi, kemampuan yang baik serta sikap dan profesional. Dalam

Undang-Undang Sisdiknas Pasal 1 (2002: 3) disebutkan: “Pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,

widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.”

Guru sebagai orang yang bertanggung jawab secara langsung terhadap

pelaksanaan pembelajaran tersebut dituntut untuk memiliki sekurang-kurangnya tiga

kemampuan pokok yakni: “kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

pembelajaran” (Gagne, 1979: 72). Dengan dipenuhinya tiga kemampuan tersebut

diharapkan pembelajaran yang dilaksanakannya menjadi berkualitas yang pada giliran

2

Page 20: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

berikutnya sekolah itu berkualitas pula. Ketiga tugas pokok di atas merupakan satu

rangkaian tugas yang menjadi tanggung jawab guru untuk dilaksanakan. Hal ini sejalan

dengan pendapat Slamet P.H. (1996: 6) bahwa, “guru yang berkualitas merupakan faktor

dominan dalam rangka meningkatkan mutu lulusannya.”

Uraian di atas menunjukkan bahwa guru memegang peranan sentral dan strategis

dalam proses pembelajaran di sekolah. Selagi masih ada proses pendidikan keberadaan

guru sangat dibutuhkan. Hal tersebut sesuai dengan salah satu filosofi pendidikan yang

dikemukakan oleh Proser yang dikutip oleh Slamet, P.H. (1996: 8), yaitu “pendidikan

akan efektif apabila para guru berpengalaman dan mampu mentranmisikan kepada

peserta didik.” Dengan demikian kebutuhan guru yang berkualitas sangat diperlukan

untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk di dalamnya Sekolah Menengah

Pertama.

Demikian besar peranan guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan,

sehingga para pakar dan pengembang Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)

senantiasa mencari bentuk baru dalam mengembangkan kurikulumnya. Pendidikan Guru

Berdasarkan Kompetensi (PGBK) adalah salah satu bentuk paling akhir yang

dikembangkan oleh LPTK di Indonesia, dan secara resmi dijadikan model untuk

mempersiapkan tenaga kependidikan. PGBK dikonseptualisasikan dengan sistematika

sebagai berikut: (1) spesifikiasi latar tugas, (2) spesifikasi latar lulusan, (3) penyusunan

GBPP, (4) penyusunan silabi dan mengembangkan material pengajaran serta perangkat

lunak lainnya (Samana, 1994: 29). Selain itu, juga disusun Alat Penilaian Kompetensi

Guru (APKG) yang menerangkan bahwa kompotensi guru meliputi 10 kompetensi, yang

dikelompokkan menjadi tiga gugus: (1) gugus kompetensi mempersiapkan pengajaran,

3

Page 21: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

(2) gugus kompetensi melaksanakan pengajaran dan hubungan pribadi dengan siswa, dan

(3) gugus kompetensi mengevaluasi pengajaran (Depdikbud, 1998: 6).

Agar peningkatan kompetensi guru dalam kinerjanya dapat berhasil dengan

maksimal, maka perlu adanya informasi yang aktual tentang kondisi kemampuan guru

dalam mengelola kegiatan pembelajaran di SMP Negeri se Kecamatan Tanon Kabupaten

Sragen. Aspek-aspek kemampuan guru yang mana yang masih kurang dan aspek-aspek

mana yang sudah baik. Selain itu perlu juga untuk diketahui faktor-faktor apa saja yang

berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Untuk

mendapatkan informasi yang aktual tersebut maka perlu dilakukan penelitian.

Untuk membentuk guru yang mampu mengelola proses belajar mengajar perlu

adanya persepsi kepemimpinan yang baik dari bawahan. Persepsi kepemimpinan di sini

adalah penilaian dari bawahan terdapat kemampuan yang dimiliki oleh pimpinan dalam

proses pencapaian tujuan. Legalitas kepemimpinan dapat dilaksanakan dengan sempurna

maka kepemimpinan itu perlu dilengkapi dengan teknik kepemimpinan. Sebagai

konsekwensinya teknik kepemimpinan amat dibutuhkan dalam proses kepemimpinan

yaitu sebagai upaya memelihara hubungan baik dan berkomunikasi dengan bawahan,

untuk meningkatkan keberanian bertindak dan dibutuhkan dalam hal menyesuaikan diri

dengan situasi dan kondisi bawahan.

Menurut Mulyasa (2003:117), semakin tinggi kepemimpinan yang diduduki oleh

seseorang dalam organisasi, nilai dan bobot strategik dari keputusan yang diambilnya

semakin besar. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan seseorang dalam suatu orgnaisasi,

keputusan yang diambilnya pun lebih mengarah kepada hal-hal yang lebih operasional.

4

Page 22: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

Adapun faktor kepemimpinan kepala sekolah yang dijumpai di SMP Negeri Se-

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen yang disenangi oleh guru sehingga dapat

meningkatkan kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar adalah:

1. Menghindari pengawasan yang terlalu dekat, tidak mendekti atau mengikuti petunjuk

secara kaku.

2. Mendelegasikan wewenang, mempercayai bawahan, tidak menolak dinilai oleh

bawahan, memperbolehkan bawahan mengambil keputusan dalam hal tertentu,

mempercayai kreativitas bawahan.

3. Berkomunikasi secara terbuka dan jujur, tidak merahasiakan pendapat, perkataan

dapat dipercayai serta disiplin dalam kesepakatan yang sudah disepakati.

Selain tindakan-tindakan seperti di atas kepala sekolah merasa bahwa dirinya

masih mempunyai kelemahan-kelemahan. Dengan melihat sifat kepemimpinan ini

menunjukkan bahwa adanya kesadaran akan dirinya, sadar untuk memperbaiki

kepemimpinannya sesuai dengan tuntutan zaman yang selalu berkembang. Kontribusi

dapat diberikan oleh kepala sekolah lewat kepemimpinan yang diembannya dan

kontribusi guru dapat tercermin dalam usaha guru untuk meningkatkan pendidikan yang

dimilikinya untuk sampai pada tujuan bekerja yaitu mencapai prestasi yang sebaik-

baiknya dalam mengelola proses belajar mengajar.

Sekolah sebagai suatu organisasi dan lembaga pendidikan dipimpin oleh seorang

kepala sekolah. Kepala sekolah memegang manajemen penyelenggaraan, sehingga kepala

sekolah berperan sebagai administrator. Sebagai administrator bertanggung jawab

mengatur bawahan, termasuk guru-guru dan karyawan. Kepala sekolah selain sebagai

administator juga sebagai supervisor yaitu membimbing secara lengkap bagi para guru

5

Page 23: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

bawahannya dalam bekerja. Dengan demikian kepala sekolah harus mampu menciptakan

suasana yang harmonis serta komunikasi yang fleksibel antara kepala sekolah dengan

guru dan karyawan.

Kepala sekolah sebagai pembina dan pembimbing bagi para guru harus

senantiasa menumbuhkan semangat dan motivasi agar mereka meningkatkan disiplin dan

kualitas kerja yang tinggi sehingga akan tercipta kinerja yang baik. Dengan semangat dan

motivasi yang tinggi diharapkan guru dapat bekerja secara profesional. Kinerja guru

sangat dipengaruhi oleh motivasi dalam bekerja. Motivasi bisa berasal dari dalam diri

seseorang yang disebut motivasi intrinsik, dan dari luar diri seseorang yang disebut

motivasi ekstrinsik. Keberhasilan guru dalam mencapai kinerja yang tinggi harus

didukung oleh motivasi yang kuat baik yang berasal dari dalam dirinya maupun dari luar

dirinya.

Sebagian besar guru belum dapat mengaktualisasikan sebagaimana mestinya

peranan strategis yang diembannya. Masih banyak berbagai kritikan dari berbagai

kalangan baik masyarakat, para akademis maupun praktisi pendidikan yang ditujukan

kepada guru. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Tilaar dan Ace Suryadi (1994: 32),

bahwa “keluhan masyarakat terhadap mutu pendidikan pada berbagai jenjang dan jenis

pendidikan sebenarnya adalah refleksi dari mutu guru yang rendah.”

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran masih diragukan, padahal guru

merupakan faktor yang paling strategis dalam proses pembelajaran. Apabila

mengharapkan proses dan hasil pembelajaran berkualitas maka yang terlebih dahulu

ditingkatkan adalah kualitas kemampuan guru. Oleh karena itu upaya untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran perlu terus dilakukan

6

Page 24: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

dan ditingkatkan, walaupun upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan guru selama

ini telah dilakukan melalui berbagai macam penataran dan pelatihan, namun hasilnya

belum memuaskan berbagai pihak.

Suatu kenyataan bahwa kualitas guru sangat bervariasi, dari yang dinyatakan

kurang kualitasnya, sampai dengan pada guru yang dinyatakan berkulitas tinggi. Salah

satu akar penyebab timbulnya variasi tersebut dilatarbelakangi oleh latar belakang

pendidikan guru.

Perbedaan latar belakang pendidikan akan mempengaruhi kemampuan guru

dalam mengelola proses pemberlajaran. Guru alumnus D2 FKIP dan guru alumnus S1

FKIP akan berbeda dalam cara mengajar mereka. Sebab guru S1 FKIP telah mempunyai

sejumlah pengalaman teoritis lebih banyak bila dibandingkan dengan alumnus D2 FKIP.

Dari dua guru berlatar belakang jenjang pendidikan saja terdapat perbedaan kemampuan

mengelola proses pembelajaran, apalagi bila dibandingkan antara guru alumnus FKIP dan

alumnus FISIP yang berbeda fakultas, tentunya akan lebih jauh berbeda dalam mengelola

proses pembelajaran.

Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan

jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan untuk pendidikan tinggi

dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi. Dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 43 disebutkan: “Promosi dan penghargaan bagi

pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan,

pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan.” (Sisdiknas,

2003:29).

7

Page 25: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

Untuk meningkatkan kinerja guru, pemerintah Indonesia, dalam hal ini

Dapartemen Pendidikan Nasional telah dan sedang melakukan penyempurnaan dan

pembaharuan di berbagai hal. Penyempurnaan dan pembaharuan tersebut antara lain

pada kurikulum, guru, dan sarana pendidikan. Dewasa ini semakin disadari bahwa dari

titik manapun pembaharuan pendidikan hendak dimulai, suatu hal yang penting yaitu

faktor tenaga kependidikan salah satu perhatian utama, untuk menjamin terwujudnya

gagasan menjadi realitas. Dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat penting

dalam pembaharuan pendidikan.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2000:3), mengajar adalah menciptakan sistem

lingkungan yang memungkinan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri

dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang

ingin diapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta

ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan

prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

Hal ini berarti bahwa kinerja guru harus ditingkatkan sejalan dengan tugas yang

diembannya serta tuntutan jaman. Kemampuan yang tinggi dalam mengelola

pembelajaran pada diri guru akan sangat memungkinkan terjadinya pengelolaan kegiatan

pembelajaran yang semakin efisien dan efektif. Untuk itu, dalam upaya peningkatan

mutu pendidikan, maka secara khusus teramati bahwa masalah kemampuan guru

merupakan kunci perbaikan bidang pendidikan.

Sejalan dengan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi kerja dan latar belakang pendidikan guru merupakan pendorong dalam

mencapai tujuan dalam mengelola proses belajar mengajar.

8

Page 26: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

Bertitik tolak dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar

kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan latar belakang pendidikan dengan kinerja

guru dalam mengelola proses belajar mengajar, karena menurut pengamatan peneliti di

lapangan menunjukkan bahwa masih rendahnya kinerja guru dalam mengelola proses

belajar mengajar. Terdorong oleh hal itulah dalam penelitian ini mengambil judul

“Persepsi guru tentang kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Latar

Belakang Pendidikan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru (Penelitian Pada Guru SMP

Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen).

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang positif persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ?

2. Adakah pengaruh yang positif motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ?

3. Adakah pengaruh yang positif latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru di SMP

Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ?

4. Adakah pengaruh yang positif persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja, dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri

Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut:

9

Page 27: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-

Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

3. Untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru di SMP

Negeri Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja, dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri

Se-Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari sudut keilmuan, hasil penelitan ini dapat memberikan kontribusi bagi

kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pembelajaran di

SMP.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja guru di SMP dan

sebagai dasar untuk menentukan langkah dalam upaya untuk meningkatkan kinerja

guru di SMP.

b. Dinas Pendidikan Nasional, penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk

menentukan strategi dalam upaya meningkatkan kinerja guru di SMP, di samping

untuk mengefektifkan program-program supervisi pendidikan, dan penataran.

c. Menjadi acuan untuk penelitian lebih lanjut.

10

Page 28: persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

11