persepsi auditor sektor publik terhadap kandungan informasi laporan hasil pemeriksaan laporan...

5
UJIAN METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL PENELITIAN PERSEPSI AUDITOR SEKTOR PUBLIK TERHADAP KANDUNGAN INFORMASI DAN EXPECTATION GAP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Dosen : Prof.Simanhadi Dr. Akhmad Riduwan, MSA.,Ak OLEH : Radhityo FHW,SE.Ak MAGISTER SAINS AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Upload: poenk-ipung

Post on 28-Jul-2015

188 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persepsi Auditor Sektor Publik Terhadap Kandungan Informasi Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

UJIAN METODOLOGI PENELITIANPROPOSAL PENELITIAN

PERSEPSI AUDITOR SEKTOR PUBLIK TERHADAP KANDUNGAN INFORMASI DAN EXPECTATION GAP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Dosen :Prof.Simanhadi

Dr. Akhmad Riduwan, MSA.,Ak

OLEH :

Radhityo FHW,SE.Ak

MAGISTER SAINS AKUNTANSISEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

STIESIA SURABAYA2010

Page 2: Persepsi Auditor Sektor Publik Terhadap Kandungan Informasi Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

JUDULPERSEPSI AUDITOR SEKTOR PUBLIK TERHADAP KANDUNGAN INFORMASI DAN EXPECTATION GAP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

LATAR BELAKANG

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga tinggi Negara yang memegang amanat konstitusi UUD 1945 untuk memeriksa atau mengaudit tanggungjawab pengelolaan keuangan Negara. Pelaksanaan pemeriksaan tanggungjawab pengelolaan keuangan negara tersebut sesuai dengan undang-undang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, BPK menggunakan Pemeriksa (auditor) yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil atau yang bukan Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 23 UUD 1945 menetapkan bahwa pemerintah berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban keuangan negara segera setelah tahun anggaran berakhir, dan akan menjadi dasar pemeriksaan oleh BPK. Pemeriksaan BPK atas pertanggungjawaban keuangan negara mencakup pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Output yang dihasilkan dari pemeriksaan keuangan oleh auditor BPK adalah laporan audit yang didalamnya memuat opini audit.

Laporan audit ini diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD sesuai dengan kewenangannya. Jika yang diperiksa adalah pemerintah daerah, maka auditor BPK menyerahkan laporan auditnya kepada anggota DPRD. Kemudian DPR, DPD dan DPRD menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut sesuai dengan peraturan dan tata tertib masing-masing lembaga perwakilan.

Laporan hasil pemeriksaan auditor BPK juga diberikan kepada eksekutif, yaitu Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. Kemudian apabila dalam pemeriksaan ditemukan tindak pidana maka hal tersebut dapat dilaporkan ke instansi yang berwenang.

Menurut Arens (2001) laporan audit penting dalam suatu audit karena laporan menginformasikan pemakai informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Dengan kata lain laporan audit adalah suatu media penyampaian pesan auditor kepada pengguna laporan keuangan (Rusliyawati et al. 2008).

Penyampaian pesan oleh auditor melalui laporan audit kepada pengguna laporan keuangan auditan sangat mungkin terjadi perbedaan persepsi. Ini berarti pesan yang ingin disampaikan auditor disalahartikan oleh pengguna laporan keuangan auditan sehingga laporan audit menjadi tidak bermanfaat dan mungkin saja menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara apa yang diharapkan oleh pengguna laporan keuangan dengan apa yang sesungguhnya menjadi tanggungjawab auditor (expectation gap) (Halim, 2001).

Nugroho (2004) menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan persepsi antara auditor dengan pemakai laporan keuangan auditan pemerintah (anggota DPRD), (2) ada perbedaan persepsi

Page 3: Persepsi Auditor Sektor Publik Terhadap Kandungan Informasi Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

antara pemakai laporan keuangan sektor swasta dengan pemakai laporan keuangan pemerintah, dan (3) tidak ada perbedaan persepsi antara pemakai laporan keuangan pemerintah di sektor pemerintahan daerah satu dengan pemakai laporan keuangan pemerintah daerah lain.

Penelitian mengenai Expectation Gap dalam Laporan Hasil Pemeriksaan sektor publik sebelumnya (Retno Yuliati et al. 2007 dan Rusliyawati et al. 2008) lebih banyak menyoroti dari sisi stakeholder / pemakai laporan keuangan. Belum ada penelitian yang mengungkap secara khusus persepsi auditor mengenai kandungan informasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Oleh karena itu penelitian ini akan mengupas lebih dalam mengenai kandungan informasi LHP dan expectation gap berdasarkan persepsi auditor.

PERTANYAAN PENELITIANPertanyaan penelitian adalah :

1. Bagaimana pandangan auditor terhadap kandungan informasi LHP LKPD?2. Sejauh mana antisipasi yang dilakukan oleh auditor untuk mengurangi expectation gap

LHP LKPD?

TUJUAN PENELITIANPenelitian bertujuan untuk mengungkap persepsi auditor terhadap kandungan informasi LHP LKPD yang disusunnya dan expectation gap yang terjadi serta upaya auditor untuk mengurangi expectation gap.

METODE PENELITIANParadigma penelitian adalah kualitatif. Menggunakan metode penelitian lapangan. Mengobservasi key performan dalam kegiatan sebelum audit LKPD, saat Audit LKPD dan pasca audit LKPD untuk mendapatkan gambaran mengenai :

1. Persepsi auditor terhadap kandungan informasi LHP LKPD saat sebelum dan sesudah audit LKPD;

2. Upaya auditor untuk mengurangi expectation gap dalam LHP LKPD.

Individu-individu yang menjadi informan terdiri dari :1. Auditor dengan kualifikasi Penanggungjawab teknis (supervisor)2. Auditor dengan kualifikasi Ketua Tim3. Auditor dengan kualifikasi Anggota Tim

Keseluruhan informan adalah auditor pada BPK Perwakilan Propinsi Jawa Timur.

Pemilihan para informan tersebut di atas dilakukan secara sengaja, berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Bungin (2003: 54), bahwa informan merupakan individu yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian.

Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara yang tidak terstruktur, tidak terjadwal, dan dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam memberikan informasi, para informan tidak cenderung mengolah atau mempersiapkan informasi tersebut lebih dulu, serta dapat memberikan penjelasan apa adanya.

LITERATURKerangka teori dalam penelitian kualitatif (grounded) bukan untuk diuji tetapi sekedar untuk membantu memahami atau menafsirkan realitas sosial yang akan diteliti. Posisi teori hanya dimanfaatkan untuk membantu memahami atau menafsirkan gejala sosial yang ada. Teori yang digunakan untuk membahas penelitian adalah :

Page 4: Persepsi Auditor Sektor Publik Terhadap Kandungan Informasi Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Auditor Sektor Publik;2. Laporan Hasil Pemeriksaan LKPD;3. Pemakai Laporan Hasil Pemeriksaan.

KONTRIBUSI PENELITIANPenelitian ini berharap hasil penelitian dapat dipergunakan untuk:

1. Mengembangkan khasanah pengetahuan mengenai expectation gap LHP dari sisi persepsi auditor.

2. Lembaga Tinggi Negara (BPK) yang memproduksi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.