persea americana mill ) terhadap mortalitas cacing/pengaruh...probit diperoleh lc50 dan lt50 ekstrak...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP MORTALITAS CACING Ascaris suum, Goeze In Vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MONICA CITRANINGTYAS ASTARANI G0009133 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Upload: vanque

Post on 06-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT

(Persea americana Mill.) TERHADAP MORTALITAS CACING

Ascaris suum, Goeze In Vitro

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

MONICA CITRANINGTYAS ASTARANI

G0009133

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

ABSTRAK

Monica Citraningtyas Astarani, G0009133, 2012. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Mortalitas Cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang : Hasil penapisan fitokimia daun alpukat mengandung senyawa flavonoid, tannin katekat, kuinon, saponin, dan steroid/triterpenoid. Saponin dan tannin merupakan senyawa aktif yang memiliki efek antihelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan desain penelitian the post test only controlled group design. Penelitian menggunakan 150 ekor cacing Ascaris suum, Goeze dewasa, dibagi dalam 6 kelompok perlakuan (kelompok kontrol negatif, ekstrak 60% b/v, 70 % b/v, 80% b/v, 90% b/v dan kelompok kontrol positif, yaitu Pirantel pamoat 5 mg/ml). Teknik pengambilan sampel dengan metode random purposive sampling. Cacing direndam dalam larutan uji sebanyak 25 ml, diinkubasi pada suhu 37ºC. Pengamatan dilakukan setiap 1 jam hingga semua cacing mati. Analisis statistik yang dipakai adalah uji regresi linier dan analisis probit. Hasil Penelitian : Hasil uji regresi linier menunjukkan pengaruh yang signifikan (p < 0,05) antara variasi konsentrasi dengan waktu kematian cacing. Hasil dari analisis probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) memiliki pengaruh terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro. Kata kunci : daun alpukat (Persea americana Mill.), Ascaris suum, Goeze,

pirantel pamoat, In Vitro

Page 3: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRACT

Monica Citraningtyas Astarani, G0009133, 2012. The Effect of Avocado (Persea americana Mill.) Leaves Ethanol Extract toward the Mortality of Ascaris suum, Goeze In Vitro. Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Background : Avocado Leaves has known from phytochemical contain flavonoid, tannin katekat, kuinon, saponin, and steroid/triterpenoid. Saponin and tannin are active substances which have anthelmintic effect. This research to examine the effect of avocado (Persea americana Mill.) leaves ethanol extract toward the mortality of Ascaris suum, Goeze In Vitro. Methods : This study was experimental laboratoric with research design the post test only controlled group design using 150 adult Ascaris suum, Goeze divided into 6 groups. NaCl 0.9 % solution for negative control, Pirantel pamoat 5 mg/ml solution as drug comparator for positive control and intervention using 60% b/v, 70% b/v, 80% b/v, 90% b/v concentration of Avocado (Persea americana Mill.) leaves ethanol extract. Observation was done in every hour until worm died. Statistic analysis was used is linear regression and probit analysis. Results : Probit analysis showed that LC50 and LT50 of Avocado leaves extract were 56,4237 % dan 665,152 minutes. Linear regression test showed there is any significance (p < 0,05) effect between the time of death with variation in concentration. Conclusion : The conclusion is Avocado (Persea americana Mill.) leaves ethanol extract has an effect toward the mortality of Ascaris suum, Goeze In Vitro. Keywords : avocado (Persea americana Mill.) leaves, Ascaris suum, Goeze,

pirantel pamoat, In Vitro

Page 4: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Mortalitas Cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro”. Kendala dalama penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Tuhan melalui bimbingan dan dukungan dalam banyak pihak. Untuk itu perkenankanlah penulih mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Zainal Arifin, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. FX. Bambang Sukilarso Sakiman, dr., M.Sc., Sp.ParK selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan waktu, pengarahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis.

4. Sri Haryati, Dra., M.Kes selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan waktu, pengarahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis.

5. Cr. Siti Utari, Dra., M.Kes selaku Penguji Utama yang telah berkenan menguji serta memberi saran dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Pancrasia Murdani K, dr., MHPEd selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan saran dan juga koreksi bagi penulis.

7. Kedua Orang Tua tercinta Antonius Slamet Sutarno dan YP. Nunuk Suartini serta saudara-saudaraku tersayang Elisabeth Diansari Astarani dan Yohanes Satyayoga Raniasta dan kakakku terkasih Alfonsus Arya Kusuma yang telah memberikan dukungan moral, material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesainya skripsi ini.

8. Segenap staf skripsi, staf laboratorium parasitologi dam mikologi atas bantuan dan kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Galuh, Aya, Nani, Irene, Nana, Nura, Eksi, Amallia untuk semua bantuan dan dukungan, serta rekan asisten parasit, teman-teman CIMSA, pondok ira permai, kakak- kakak tingkat, semua teman angkatan 2009 dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Surakarta, 22 Oktober 2012

Monica Citraningtyas Astarani

Page 5: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

PRAKATA…………………………………………..…………............................vi

DAFTAR ISI………………………………………….………….........................vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………...................ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..............x

DAFTAR LAMPIRAN……………………………...…………….......................xi

BAB I PENDAHULUAN………………………...…………………………......1

A. Latar Belakang……………..……..………….................................1

B. Rumusan Masalah …...……..…..………………........................... 4

C. Tujuan Penelitian……………..…………………............................5

D. Manfaat Penelitian……………….………………..........................5

BAB II LANDASAN TEORI……………..…………………………..................6

A. Tinjauan Pustaka…………………………………..........................6

1. Ascaris lumbricoides, Linn………………………………..6

a. Taksonomi…………………………........................6

b. Morfologi………………………….........................7

c. Habitat dan Daur Hidup……………………….......8

d. Patologi dan Gambaran Klinik…………..………...9

Page 6: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

e. Penatalaksanaan………..…...……………...........10

2. Ascaris suum, Goeze………………...…………..............12

a. Taksonomi……………..………….......................12

b. Deskripsi Cacing………………..……….............12

3. Alpukat (Persea Americana Mill.) ……………………...15

a. Nama ilmiah…………..………….........................15

b. Taksonomi…………….………............................15

c. Nama Daerah…………..………….......................15

d. Nama Asing……………………………...............16

e. Morfologi…………...…………............................16

f. Kandungan Kimia…………………………..........17

g. Pemanfaatan………....…………….......................20

B. Kerangka Pemikiran……..…………..……………........................21

C. Hipotesis …………………………….…………...........................22

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………..........23

A. Jenis Penelitian…………………………………...........................23

B. Lokasi Penelitian………………………………............................23

C. Subjek Penelitian………………………………............................23

D. Teknik Sampling…………………………………........................23

E. Rancangan Penelitian……………………………….....................26

1. Penelitian Pendahuluan………..…………………............26

Page 7: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

2. Penelitian Akhir……………………..……........................27

F. Identifikasi Variabel Penelitian……………………………..........28

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian…………….………......29

H. Alat dan Bahan Penelitian……………………………..…............30

I. Cara Kerja……………………………….......................................31

J. Teknik Analisis Data…………….………………….....................36

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………...............37

A. Hasil Penelitian………………………………..............................37

1. Penelitian Pendahuluan…...………………………...........37

2. Penelitian Akhir ……………………………....................38

B. Analisis Data……………………………….................................41

1. Regresi Linier……………..……………..........................41

2. Analisis Probit……………..…………….........................43

BAB V PEMBAHASAN……………………………………............................45

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN …………………………………….........49

A. Simpulan………………………………........................................49

B. Saran ……………………………….............................................49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze pada Penelitian

Pendahuluan………………………………............................................37

Tabel 4.2 Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze pada Penelitian

Akhir……………………………………………………………….…..39

Tabel 4.3 Persentase Daya Antihelmintik Ekstrak Etanol Daun Alpukat Dibanding

Pirantel Pamoat……………………………….......................................41

Page 9: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………………………........................................21

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Pendahuluan….……………………...26

Gambar 3.2 Skema Rancangan Penelitian Akhir…….…………………..............27

Gambar 4.1 Diagram Rerata Waktu Kematian Semua Cacing Ascaris suum, Goeze

pada Penelitian Akhir…………..……………....................................39

Page 10: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Dosis

Lampiran 2. Regresi Linier

Lampiran 3. Analisis Probit

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Page 11: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi nematoda usus merupakan infeksi kronis yang sering terjadi

pada manusia. Infeksi ini dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius

karena dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, retardasi pertumbuhan

pada anak-anak dan masalah kesehatan fisik dan mental (Halim, 2006). Salah

satu penyebab di antaranya adalah cacing Ascaris lumbricoides. Pada tahun

2005 dilaporkan lebih dari 1,2 milyar populasi penduduk dunia terinfeksi

Ascaris lumbricoides, hampir setara dengan 25% penduduk dunia (Bethony et

al., 2006; Laskey, 2007). Prevalensi sangat tinggi pada negara-negara

beriklim tropik dan negara-negara sedang berkembang seperti di Afrika,

Amerika latin dan Asia (Halim, 2006). Di Indonesia, askariasis tersebar luas

dengan prevalensi 40-60% pada semua umur dan 60-80% pada murid SD

(Agoes, 2009). Anak-anak lebih sering terkena askariasis dengan insidensi

tertinggi pada usia 3-8 tahun (Soedarmo et al., 2008).

Infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides atau yang

disebut askariasis dapat diterapi dengan obat antihelmintik. Obat-obat

antihelmintik sintetis yang telah ada di antaranya mebendazol, albendazol,

Page 12: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

piperazin, dietilkarbamazin, pirantel pamoat, oksantel, levamisol,

praziquantel, niklosamida, dan ivermectin (Halim, 2006).

Pencegahan dan pengobatan dengan obat antihelmintik sintetis dapat

dilakukan, tetapi penggunaan dalam jangka waktu panjang ditakutkan dapat

memberikan efek samping dan dapat meninggalkan residu obat (Kuntari,

2008). Beberapa obat seperti mebendazol, albendazol, dan pirantel pamoat

yang merupakan obat cacing lini pertama pada askariasis, memiliki efek

samping berupa gangguan saluran cerna yaitu sakit perut dan diare serta

memiliki efek teratogenik (Tjay dan Rahardja, 2002). Tidak jarang

pengobatan dengan obat cacing sintetis menimbulkan resistensi, terlebih di

antaranya pada golongan benzimidazol dan tetrahidropirimidin. Selain itu,

masyarakat juga belum banyak menggunakan obat cacing secara periodik

karena harganya yang relatif mahal (Kuntari, 2008). Oleh karena itu, perlu

dikembangkan obat antihelmintik baru yang mempunyai nilai efikasi

sekaligus potensi resistensi rendah (Kaplan, 2002 ; Kaiser; Utzinger, 2008).

Penggunaan obat antihelmintik nonsintetik atau herbal dapat sebagai

salah satu alternatif pilihan terapi askariasis. Obat herbal memiliki beberapa

kelebihan yaitu harga terjangkau, mudah didapat, dan memiliki efek samping

yang relatif lebih kecil dibandingkan obat-obatan sintetis (Soedarmo et al.,

2008).

Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman yang buah dan

daunnya telah banyak dimanfaatkan dan dibudidayakan di Indonesia.

Page 13: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa daun alpukat memiliki

efek antifungi (Rahaju dan Nurhidayat, 2009), antihipertensi (Koffi et al.,

2009), antimikroba (Gomez-Flores et al., 2008), kardioprotektor (Martins et

al., 2006), antikonvulsan (Ojewole dan Amabeoku, 2006), aktivitas

hipoglikemia (Antia et al., 2005), vasorelaksan (Owolabi et al, 2005), serta

analgesik dan antiinflamasi (Adeyemi et al., 2002).

Daun alpukat diketahui dari hasil penapisan fitokimia mengandung

senyawa flavonoid, tannin katekat, kuinon, saponin, dan steroid/triterpenoid

(Maryati et al., 2007). Saponin dan tannin merupakan senyawa aktif yang

memiliki efek antihelmintik. Saponin memiliki efek menghambat kerja enzim

kolinesterase sehingga cacing mengalami paralisis spastik (Kuntari, 2008).

Tannin bekerja dengan menggumpalkan protein pada dinding cacing

sehingga mengganggu metabolisme dan homeostasis cacing (Hson et al.,

2001; Chitwood, 2002; Hamed et al., 2008).

Penelitian Reza (2007) menunjukkan bahwa infusa daun alpukat

memiliki efek antihelmintik yang semakin besar seiring dengan peningkatan

konsentrasi. Namun, efektifitasnya masih lebih rendah dibandingkan dengan

pirantel pamoat.

Infusa diperoleh dari perebusan simplisia dengan suhu 900C.

Kelemahan dari infusa adalah menghasikan sari yang tidak stabil dan mudah

tercemar oleh kuman dan kapang sehingga tidak boleh disimpan lebih dari 24

jam. Sedangkan ekstrak diperoleh dari proses ekstraksi. (Lucia, 2008).

Page 14: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kelebihan dari ekstrak adalah senyawa kimia dapat terisolasi lebih sempurna

dibandingkan infusa (Voight, 2005).

Penelitian efek antihelmintik daun infusa tersebut menjadi dasar

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh daun alpukat dalam bentuk ekstrak

terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze. Metode ekstraksi daun

alpukat yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 70%. Maserasi

sangat menguntungkan karena pengaruh suhu dapat dihindari, suhu yang

tinggi kemungkinan akan mengakibatkan terdegradasinya senyawa metabolit

sekunder (Westerndarp, 2006). Etanol 70% dipertimbangkan sebagai pelarut

karena saponin dan tannin larut di dalamnya. Sehingga diharapkan, dari

penelitian ini akan diperoleh konsentrasi yang lebih rendah, tetapi memiliki

efek antihelmintik yang lebih tinggi.

Penulis menggunakan cacing Ascaris suum, Goeze karena sulit

mendapatkan cacing Ascaris lumbricoides dalam keadaan hidup langsung

dari tubuh penderita askariasis. Selain itu, morfologi Ascaris suum, Goeze

hampir sama dengan Ascaris lumbricoides dan Ascaris suum, Goeze juga

dapat menginfeksi manusia (Miyazaki, 1991).

B. Rumusan Masalah

Apakah ekstrak etanol daun alpukat (Persea Americana Mill.)

berpengaruh terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro ?

Page 15: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana

Mill.) terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana

Mill.) terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro.

2. Manfaat Aplikatif

a. Jangka Pendek

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penelitian lanjutan untuk

mengetahui dosis efektif ekstrak etanol daun alpukat (Persea

americana Mill.).

b. Jangka Panjang

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat

untuk menggunakan daun alpukat (Persea americana Mill.)

sebagai salah satu alternatif pengobatan infeksi cacing usus

(askariasis).

Page 16: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Ascaris lumbricoides, Linn.

a. Taksonomi

Subkingdom : Metazoa

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Subkelas : Secernentea (Phasmidia)

Bangsa : Ascaridida

Superfamili : Ascaridoidea

Famili : Ascarididae

Marga : Ascaris

Spesies : Ascaris lumbricoides, Linn.

(Utari, 2002).

Page 17: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Morfologi

Famili Ascarididae merupakan nematoda yang berukuran paling

besar, beberapa spesies di antaranya dapat mencapai panjang 45 cm

atau lebih. Salah satu spesies tertua yang diketahui berhubungan

dengan manusia adalah Ascaris lumbricoides. Cacing jantan memiliki

panjang sekitar 15 – 30 cm dan diameter 2 – 4 mm pada bagian tubuh

yang paling lebar. Mempunyai 3 bibir pada ujung anterior kepala dan

mempunyai gigi-gigi kecil atau dentikel di pinggirnya. Cacing jantan

mempunyai 2 buah spikulum yang dapat keluar dari kloaka. Cacing

betina memiliki panjang 20 – 49 cm dan diameter 3 – 6 mm. Memiliki

vulva pada sepertiga anterior panjang tubuh dan ovarium yang luas.

Uterusnya dapat berisi sampai 27 juta telur pada satu waktu, dengan

200.000 butir telur yang dapat dihasilkannya setiap hari (Roberts dan

Janovy, 2005).

Terdapat 2 macam telur yang dihasilkan, yaitu telur yang dibuahi

dan telur yang tidak dibuahi. Telur yang dibuahi dihasilkan oleh cacing

betina setelah kopulasi, dan jumlahnya sekitar 200.000 per hari,

sedangkan telur yang tidak dibuahi dihasilkan oleh betina yang tidak

berkopulasi dengan jantan. Telur yang dibuahi berbentuk oval pendek

dengan panjang 50-70 µm dan lebar 40-50µm. Lapisan terluar berupa

protein, dan lapisan di bagian dalamnya dapat dibedakan menjadi kulit

telur yang transparan dan membran vitelinus yang bergelombang. Telur

Page 18: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yang terdapat pada feces biasanya berwarna kuning kecoklatan, karena

lapisan protein menyerap zat warna empedu. Jika telur kehilangan

lapisan proteinnya, identifikasi terhadap telur cacing menjadi lebih

sulit. Hal ini disebabkan karena lapisan protein tersebut tidak berwarna,

sehingga jika lapisan proteinnya hilang, maka telur cacing tersebut

menjadi tidak berwarna (Miyazaki, 1991).

Telur yang tidak dibuahi lebih bervariasi dalam bentuk dan

ukuran, dengan panjang 60-100 µm dan lebar 40-60 µm. Memiliki

lapisan protein dan kulit telur yang lebih tipis, dan berisi granula-

granula dengan berbagai ukuran (Miyazaki, 1991).

c. Habitat dan Daur Hidup

Ascaris lumbricoides tidak membutuhkan hospes perantara.

Hospes utamanya adalah manusia, tetapi juga dapat hidup di babi, babi

hutan liar, simpanse, gorila, orangutan, siamang, dan lain-lain

(Miyazaki, 1991). Infeksi pada manusia terjadi karena menelan telur

cacing yang dibuahi (infektif), yang berasal dari tanah yang

terkontaminasi. Pada saluran pencernaan, telur menempel pada

lambung dan usus, dan kemudian menetas menjadi larva. Larva ini

kemudian melakukan penetrasi ke dinding saluran cerna, masuk

pembuluh porta lalu dibawa ke jantung, dan dari sini kemudian larva

dibawa ke sirkulasi pulmonal menuju paru-paru. Larva di paru

Page 19: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

menembus kapiler paru, dan setelah 10 hari berada di paru. larva

menembus dinding alveoli, migrasi ke bronki lalu mencapai trakhea

dan faring, kemudian tertelan. Larva kemudian berubah menjadi cacing

dewasa di saluran cerna, yang akhirnya menghasilkan telur yang akan

keluar lewat feces. Keseluruhan proses daur hidup cacing mulai dari

telur tertelan sampai cacing dewasa bertelur membutuhkan waktu 8-12

minggu. Selama hidupnya, cacing betina dewasa mampu menghasilkan

lebih dari 60.000.000 telur (Garcia, 2001).

d. Patologi dan Gambaran Klinis

Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing

maupun larvanya (Gandahusada et al., 1996). Patogenesis askariasis

berhubungan dengan respon imun hospes, efek dari migrasi larva, efek

mekanis dari cacing dewasa, dan defisiensi nutrisi akibat keberadaan

cacing dewasa (Garcia, 2001). Ketika larva cacing menembus kapiler

paru dan sampai ke saluran pernapasan, dapat terjadi perdarahan kecil

di berbagai tempat yang dilaluinya. Jika infeksi berat, akan

menyebabkan akumulasi darah, yang akan menginisiasi edema dan

akhirnya terjadi sumbatan pada jalan napas. Kongesti ini ditambah

dengan akumulasi sel darah putih dan sel epithel mati, disebut dengan

Ascaris pneumonitis atau Loeffler’s pneumonia (Roberts dan Janovy,

2005).

Page 20: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Ascaris pneumonitis ini biasanya disertai dengan reaksi alergi

yang terdiri dari batuk kering maupun batuk produktif, wheezing,

demam (39,9-40)ºC, dan eosinophilia. Migrasi cacing dewasa

mengakibatkan terjadinya sumbatan saluran cerna, yang kemudian

dapat masuk ke saluran empedu, saluran pankreas, atau masuk ke

dalam hati dan cavum peritoneal. Cacing dewasa ini juga dapat migrasi

keluar lewat anus, mulut, atau hidung (Garcia, 2001).

Pada anak-anak, dapat terjadi malnutrisi, pertumbuhan yang tidak

sempurna, dan ketidakseimbangan kemampuan kognitif, jika infeksinya

berat (Roberts dan Janovy, 2005).

e. Penatalaksanaan

Terdapat obat cacing dengan dua macam mekanisme kerja, yaitu

vermifuga dan vermisida. Vermisida bekerja dengan cara membunuh

cacing sedangkan vermifuga dengan cara memabukkan cacing,

mengeluarkan atau menghalau cacing. Terapi pilihan untuk askariasis

adalah pirantel pamoate, mebendazole, albendazole (Katzung, 2004).

Pirantel pamoat adalah obat antihelmintik spektrum luas yang

merupakan drug of choice terapi askariasis, enterobiasis dan

strongilodiasis. Efek samping penggunaan obat di antaranya mual

muntah, diare dan sakit kepala (Golsmith et al., 2001). Obat ini

merupakan kontraindikasi untuk ibu hamil dan pasien penyakit hati

Page 21: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

karena meningkatkan SGOT. Selain itu tidak dianjurkan untuk anak di

bawah usia 2 tahun (Katzung, 2004).

Mekanisme kerja mebendazol melalui perintangan pemasukan

karbohidrat dan mempercepat penggunaan glikogen pada cacing. Obat

ini bekerja melalui mekanisme depolarisasi otot cacing dan

meningkatkan frekuensi impuls dengan menghambat enzim

asetilkolinesterase sehingga cacing mati secara spastik karena

peningkatan kontraksi otot cacing. Efek sampingnya yang kadang

timbul adalah diare dan sakit perut ringan yang bersifat sementara

(Sukarban dan Santoso, 1991).

Albendazole adalah obat cacing spektrum luas terhadap cacing

Ascaris lumbricoides, Oxyuris vermicularis, Taenia sp., Ancylostoma

duodenale, Strongyloides stercoralis dan Trichuris trichiura. Efek

samping obat ini berupa gangguan lambung dan usus, demam,

kerontokan rambut dan exanthema (Tjay dan Rahardja, 2007).

Page 22: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Ascaris suum, Goeze

a. Taksonomi

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Subkelas : Secernentea

Bangsa : Ascaridida

Superfamili : Ascaridoidea

Famili : Ascarididae

Marga : Ascaris

Spesies : Ascaris suum, Goeze

(Zaman dkk, 1988).

b. Deskripsi Cacing

Spesies ini pertama kali ditemukan dalam tubuh babi dan dinamai

sebagai spesies yang terpisah dari Ascaris lumbricoides. Morfologi dari

Ascaris suum, Goeze hampir sama dengan Ascaris lumbricoides, mulai

dari telur sampai cacing dewasa, dan perbedaan di antara keduanya

tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya biasa. Sampai saat ini,

banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara

Ascaris lumbricoides dan Ascaris suum, Goeze secara jelas. Penelitian

dengan menggunakan mikroskop elektron menunjukkan sedikit

Page 23: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

perbedaan di antara keduanya pada geligi dan bibir. Adanya beberapa

pola ikatan molekul protein yang sama antara Ascaris lumbricoides dan

Ascaris suum, Goeze mencerminkan hubungan genetik yang cukup

dekat, sekaligus menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya

hibridisasi antara Ascaris lumbricoides dan Ascaris suum, Goeze. Dan

adanya beberapa pola ikatan protein yang berbeda menunjukkan bahwa

Ascaris lumbricoides dan Ascaris suum, Goeze adalah spesies yang

benar-benar berbeda (Alba et al., 2009).

Cacing dewasa Ascaris suum, Goeze memproduksi telur setelah

2-3 bulan. Telur ini kemudian tertelan sampai pada saluran cerna dan

menetas menjadi larva. Larva cacing ini tidak melakukan penetrasi

langsung setelah menempel pada dinding saluran cerna, tetapi hanya

transit sebentar pada usus halus dan melakukan penetrasi pada mukosa

caecum dan kolon bagian atas. Kemudian cacing ini terakumulasi di

hati sampai 48 jam (Roberts dan Janovy, 2005).

Dari sini larva masuk ke pembuluh porta, bermigrasi mengikuti

aliran darah sampai ke bronkus paru. Larva kemudian tertelan, menetap

di usus halus, dan menjadi paten dalam waktu 6 sampai 8 minggu, dan

selanjutnya dapat memulai siklus baru dengan penetasan telur oleh

cacing dewasa yang dikeluarkan melalui feces (Loreille dan Bouchet,

2003).

Page 24: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Hospes utama Ascaris suum, Goeze adalah babi, meskipun dapat

pula menjadi parasit pada tubuh manusia, sapi, kambing, domba,

anjing, dan lain-lain dengan distribusi yang luas di seluruh dunia.

Untuk menghindari infeksi pada manusia, babi harus dalam kondisi

higienis sebelum dikonsumsi (Miyazaki, 1991).

Penelitian menggunakan Ascaris suum, Goeze sebagai model

untuk Ascaris lumbricoides sudah banyak dilakukan. Seperti penelitian

yang dilakukan oleh Goumon et al. (2000) dalam The Journal of

Immunology mengenai sintesis morfin dari tubuh Ascaris suum, Goeze

yang dapat mempengaruhi sistem imun hospes, dan penelitian oleh

Brownell dan Nelson (2005) mengenai inaktivasi single-celled Ascaris

suum, Goeze dengan radiasi sinar UV bertekanan rendah. Hal ini

disebabkan karena lebih mudah untuk mendapatkan species Ascaris

suum, Goeze daripada Ascaris lumbriciodes. Meskipun perbedaan

morfologi antara Ascaris suum, Goeze dan Ascaris lumbricoides sangat

kecil, namun sejauh ini tidak ada perbedaan fisiologi yang ditemukan

(Brownell dan Nelson, 2005).

Page 25: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Alpukat (Persea americana Mill)

a. Nama: Alpukat

Nama Ilmiah: Persea americana Mill.

b. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Laurales

Famili : Lauraceae

Marga : Persea

Spesies : Persea americana Mill.

(Rukmana, 1997).

c. Nama daerah

Jawa Tengah : alpokat

Jawa Barat : alpuket, jambu wolanda

Lampung : advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat

Batak : boah pokat, jamboo pokat

(Yana, 2010; Dalimartha, 2008).

Page 26: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

d. Nama asing

Inggris : advocaat, avocatier, alligator pear, avocado pear

Perancis : poire d’avocat

Portugal : abacate

Spanyol : aguacate palta

(Dalimartha, 2008).

e. Morfologi tumbuhan

1). Akar

Tumbuhan alpukat mempunyai akar tunggang.

2). Batang

Batang alpukat berbentuk bulat, berkayu, berwarna coklat kotor, dan

banyak bercabang ranting.

3). Daun

Daun alpukat tunggal, simetris, bertangkai dengan panjang antara 1-

1,5 cm dan letaknya berdesakan di ujung ranting. Daun bentuknya

jorong sampai bundar telur atau ovalis memanjang, tebal seperti

kertas. Pangkal dan ujung daun meruncing, tepi rata, kadang-kadang

agak menggujung ke atas permukaan daun gundul. Pertulangan daun

menyirip, dengan panjang 10-20 cm dan lebar 3-10 cm. Daun

alpukat berwarna kemerahan, sedangkan daun tua berwarna hijau.

Page 27: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4). Bunga

Bunganya majemuk, berbentuk bintang, berkelamin dua, tersusun

dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, dan berwarna kuning

kehijauan.

5). Buah

Buah alpukat merupakan buah buni, berbentuk bola atau bulat telur

dengan panjang 5-20 cm. Buah berwarna hijau atau hijau

kekuningan dan berbiji satu di mana biji berbentuk bulat seperti bola

dengan diameter 2,5-5 cm. Daging buah jika sudah masak lunak dan

berwarna hijau kekuningan. Berat buah alpukat antara 0,3-0,4 kg.

(Yana, 2010; Dalimatha, 2008).

f. Kandungan Kimia

Daun alpukat (Persea americana Mill.) mengandung senyawa

flavonoid, tannin katekat, kuinon, saponin, dan steroid/ triterpenoid

(Maryati dkk., 2007). Duke (2010) juga menyatakan bahwa daun alpukat

mengandung tannin. Penelitian yang dilakukan para ahli menyebutkan

bahwa daun alpukat memiliki efek antifungi (Rahaju dan Nurhidayat,

2009), antihipertensi (Koffi et al., 2009), antimikroba (Gomez-Flores et

al., 2008), kardioprotektor (Martins et al., 2006), antikonvulsan (Ojewole

dan Amabeoku, 2006), aktivitas hipoglikemia (Antia et al., 2005),

Page 28: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

vasorelaksan (Owolabi et al, 2005), serta analgesik dan antiinflamasi

(Adeyemi et al., 2002).

Saponin dan tannin merupakan senyawa aktif yang memiliki efek

antihelmintik. Saponin adalah senyawa glikosida yang bersifat basa jika

dikocok dalam air dan di dalam etanol kelarutan saponin ini akan

bertambah (Suparjo, 2008). Saponin terdiri atas dua macam senyawa

yaitu steroid dan triterpenoid yang terglikolisasi secara enzimatik

membentuk senyawa glikosida steroid dan glikosida triterpenoid (Rijai,

2006). Saponin bekerja dengan menghambat kerja enzim kolinesterase

sehingga menyebabkan kematian cacing secara spastik (Kuntari, 2008).

Cacing yang telah mengalami paralisis lebih mudah dikeluarkan dari

tubuh melalui peristaltik usus (Tjay dan Rahardjo, 2007).

Tannin termasuk senyawa golongan alkaloid yang berperan

sebagai astrigen dan antiseptik. Senyawa ini dapat larut dalam pelarut

polar seperti metanol, etanol, etilasetat atau pelarut polar lainnya.

Tannin merupakan senyawa polifenol yang berikatan dan mengendapkan

protein dari larutannya lalu bersenyawa dengan protein tersebut sehingga

tidak dipengaruhi oleh enzim proteolitik sehingga menyebabkan

denaturasi protein (Westendarp, 2006). Efek denaturasi protein tersebut

dimanfaatkan sebagai vermifuga melalui kerusakan protein tubuh cacing

(Duke, 2010). Tannin bekerja dengan menggumpalkan protein pada

dinding cacing sehingga mengganggu metabolisme dan homeostasis

Page 29: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

cacing (Hson et al., 2001; Chitwood, 2002; Hamed et al., 2008). Tannin

diketahui memiliki daya antihelmintik secara In Vitro maupun In Vivo

dalam tubuh kambing dan domba, juga menghambat migrasi larva cacing

pada kambing (Brunet dan Hoste, 2006; Censi et al., 2007).

Pada penelitian ini metode ekstraksi dari daun alpukat yang

digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 70%. Maserasi

merupakan metode perendaman sampel dengan pelarut organik,

umumnya digunakan pelarut organik dengan molekul relatif kecil dan

perlakuan pada temperatur ruangan, akan mudah pelarut terdistribusi ke

dalam sel tumbuhan. Metode maserasi ini sangat menguntungkan karena

pengaruh suhu dapat dihindari, suhu yang tinggi kemungkinan akan

mengakibatkan terdegradasinya senyawa metabolit sekunder. Kerugian

dari proses ini adalah membutuhkan waktu yang cukup lama. Etanol

70% dipertimbangkan sebagai pelarut karena saponin dan tannin larut di

dalamnya. Di sisi lain etanol memiliki beberapa kelebihan di antaranya

lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas,

tidak beracun, netral, absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan

air pada segala perbandingan, panas yang diperlukan untuk pemekatan

lebih sedikit (Westendarp, 2006).

Page 30: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

g. Pemanfaatan

Bagian yang dapat dimanfaatkan dari tumbuhan alpukat antara

lain daging buah untuk konsumsi, daun dan biji. Daging buah untuk

sariawan, melembabkan kulit kering, daun alpukat untuk mengatasi

kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung,

saluran napas membengkak (bronchial swellings), menstruasi tidak

teratur dan biji dapat digunakan untuk sakit gigi dan diabetes melitus.

Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan

Staphylococcus aureus strain A dan B, Staphylococcus albus,

Pseudomonas sp, Proteus sp, Escherichea coli dan Bacillus subtilis

(Prihatman, 2000).

Reza (2007), dalam penelitian dilaporkan rerata waktu kematian

cacing Ascaris suum, Goeze pada kelompok infusa daun alpukat

konsentrasi 20% adalah 3146,6 menit, konsentrasi 40% adalah 2360,2

menit, konsentrasi 60% adalah 1366,9 menit, konsentrasi 80% 731,9

menit, konsentrasi 100% 244,6 menit. Sedangkan pada kelompok

pirantel pamoat 5 mg/ml rerata waktu kematian cacing Ascaris suum,

Goeze adalah 61,9 menit. Efek antihelmintik infusa daun alpukat

semakin besar pada konsentrasi infusa yang semakin tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa infusa daun alpukat memiliki efek antihelmintik,

namun pirantel pamoat memeliki efek antihelmintik yang lebih kuat

dibanding infusa daun alpukat dari hasil uji Post Hoc LSD.

Page 31: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Variabel luar yang tidak terkendali

1. Umur cacing 2. Kepekaan cacing

terhadap zat

Variabel luar yang terkendali

1. Jenis cacing 2. Ukuran tubuh cacing 3. Suhu udara

Ekstrak etanol daun alpukat

(flavonoid, tannin katekat, kuinon,

saponin, dan steroid/ triterpenoid)

Paralisis spastik Gangguan metabolisme

dan homeostasis

Cacing Ascaris suum, Goeze mati

Saponin Tannin

Menghambat kerja enzim

kolinesterase

Menggumpalkan protein pada dinding cacing

Page 32: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Hipotesis

Ekstrak etanol daun alpukat ( Persea americana Mill.) berpengaruh terhadap

mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro.

Page 33: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan

rancangan penelitian the post test only controlled group design.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah daun alpukat. Daun alpukat yang digunakan

adalah daun yang sudah tua dan terletak di tengah ranting yang diperoleh dari daerah

Kulon Progo, Yogyakarta. Daun alpukat selanjutnya diproses dengan metode maserasi

dengan pelarut etanol 70% menjadi bentuk ekstrak di LPPT UGM.

D. Teknik Sampling

Cacing Ascaris suum, Goeze diperoleh dari tempat penyembelihan

“Radjakaya” Kotamadya Surakarta. Pengambilan sampel cacing dilakukan

dengan teknik random purposive sampling dengan cara mengambil cacing

kemudian menyamakan ukuran panjangnya. Teknik random purposive

sampling merupakan pemilihan subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat

tertentu (Arief TQ, 2004).

Page 34: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Penentuan jumlah cacing tiap cawan petri menggunakan Rumus Federer :

Keterangan :

n = besar sampel

t = jumlah kelompok perlakuan (Federer, 1955)

Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan sehingga

perhitungannya :

(n-1)(t-1) > 15

(n-1)(6-1) > 15

5n -5 > 15

n > 4

Besar sampel yang digunakan pada setiap kelompok adalah 5 ekor cacing.

Dengan Rumus Federer juga dapat ditentukan besar pengulangan:

Keterangan :

t = jumlah kelompok perlakuan

r = ulangan/replikasi (Purawisastra, 2001)

(t-1)(r-1) > 15

(n-1)(t-1) > 15

Page 35: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan, maka:

(t-1)(r-1) > 15

(6-1)(r-1) >15

5r > 20

r > 4

Dengan perhitungan tersebut, maka setiap kelompok perlakuan direplikasi

sebanyak 4 kali.

Page 36: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

E. Rancangan Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

di

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Pendahuluan

Ascaris suum, Goeze

Direndam dalam larutan NaCl 0,9%

Direndam dalam larutan uji dengan konsentrasi

40 %, 50%, 60%

Direndam dalam larutan pirantel pamoat 5mg/ml

Inkubasi 370C

Pengamatan waktu kematian semua cacing setiap 1 jam (mendekati waktu kematian

semua cacing pada kontrol positif)

Dicatat waktu kematian semua cacing dan perubahan yang terjadi selama

pengamatan

Page 37: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Penelitian Akhir

Gambar 3.2 Skema Rancangan Penelitian Akhir

Ascaris suum, Goeze

Kelompok NaCl 0,9%

Kelompok ekstrak etanol daun alpukat konsentrasi

60%, 70%, 80%, 90%

Kelompok pirantel pamoat 5 mg/ml

Inkubasi 370 C

Pengamatan kematian cacing setiap 1 jam selama 48 jam (waktu kematian semua cacing pada

kontrol negatif)

Dicatat waktu kematian semua cacing

Replikasi 4 kali

Regresi linier Analisis probit

Page 38: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : ekstrak etanol daun alpukat

(Persea americana Mill.)

2. Variabel terikat : mortalitas semua cacing Ascaris suum,

Goeze

3. Variabel luar

a. Dapat dikendalikan : jenis cacing, ukuran tubuh cacing, suhu

udara

b. Tidak dapat dikendalikan : umur cacing, kepekaan masing -masing

cacing terhadap larutan uji

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas :

Ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) adalah hasil

ekstraksi serbuk daun alpukat dengan pelarut etanol 70% yang diperoleh

dari proses maserasi di LPPT UGM Yogyakarta dan hasil ekstraksi yang

diperoleh konsentrasinya dianggap 100%. Skala variabel dalam skala rasio.

2. Variabel terikat :

Mortalitas semua cacing Ascaris suum, Goeze dinilai dengan

mengukur waktu kematian semua cacing. Waktu kematian semua cacing

adalah lama waktu yang dibutuhkan hingga seluruh cacing Ascaris suum,

Goeze pada setiap cawan petri mati. Skala variabel dalam skala rasio

dengan alat ukur berupa stopwatch.

Page 39: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3. Variabel luar yang terkendali

a. Jenis cacing

Jenis cacing dikendalikan dengan memilih spesies yang sama

yaitu cacing Ascaris suum, Goeze.

b. Ukuran tubuh cacing

Ukuran tubuh cacing dikendalikan dengan memilih cacing

Ascaris suum, Goeze yang memiliki panjang antara 20 cm sampai 35

cm. Cacing yang digunakan dalam penelitian ini merupakan cacing

yang masih aktif bergerak, diambil dari usus halus babi yang

diperoleh dari tempat penyembelihan “Radjakaya” Kotamadya

Surakarta.

c. Suhu percobaan

Suhu percobaan dikendalikan pada suhu 370C dengan

menggunakan inkubator.

4. Variabel luar yang tidak terkendali

a. Umur cacing

Umur cacing merupakan variabel luar yang tidak dapat

dikendalikan karena cacing yang didapat berasal dari usus babi yang

tidak dapat dipastikan kapan babi mulai terinfeksi cacing dan kapan

telur menetas menjadi cacing dewasa.

b. Kepekaan masing-masing cacing terhadap larutan uji

Page 40: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kepekaan cacing yang satu dengan yang lain terhadap larutan uji

tidak dapat disamakan.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat yang digunakan

a. Cawan petri diameter 18 cm

b. Batang pengaduk kaca

c. Gelas Ukur

d. Pinset anatomis

e. Toples untuk menyimpan cacing

f. Labu takar

g. Inkubator

h. Timbangan elektrik

i. Sarung tangan

j. Penggaris

k. Panci ekstrak

l. Jam

m. Alat tulis

2. Bahan-bahan yang digunakan

a. Cacing Ascaris suum, Goeze

b. Ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.)

c. Larutan NaCl 0,9%

d. Larutan pirantel pamoat

Page 41: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

e. Air mineral

I. Cara Kerja

a. Tahap persiapan

1. Pengambilan bahan

Daun alpukat didapatkan langsung dari daerah Kulon Progo,

Yogyakarta.

2. Pembuatan ekstrak etanol daun alpukat

Ekstrasi daun alpukat dilakukan di LPPT UGM. Daun yang

digunakan yaitu daun yang sudah tua dan terletak di tengah ranting. Tahapan

ekstraksi sebagai berikut :

a) Daun alpukat dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air

mengalir sampai bersih dan ditiriskan.

b) Daun alpukat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan

atau dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutup plastik

hitam sampai kering.

c) Selanjutnya dibersihkan kembali dari kotoran yang mungkin

tertinggal saat pencucian.

d) Setelah bersih, maka simplisia kering diserbukkan dan

diayak dengan ayakan nomor 20 sehingga didapat serbuk

daun alpukat, disimpan dalam wadah bersih dan tertutup

rapat.

Page 42: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

e) Ditambahkan etanol 70 % ke dalam serbuk daun alpukat.

Perbandingan jumlah pelarut dengan serbuk adalah 1 : 10,

direndam selama 2 x 24 jam dan sesekali diaduk kemudian

ditampung dalam suatu wadah dengan selalu mengganti

pelarut tiap hari.

f) Hasil dari maserasi berupa ekstrak etanol daun alpukat yang

kemudian dilakukan evaporasi dengan alat rotary

evaporator (40oC dan 50 rpm) untuk menguapkan

pelarutnya sehingga didapat ekstrak dari daun alpukat yang

berupa gel.

3. Penentuan konsentrasi larutan uji yang akan digunakan

Konsentrasi larutan ekstrak daun alpukat yang digunakan

dalam penelitian ini disesuaikan dengan hasil penelitian pendahuluan.

Konsentrasi tertentu didapatkan dari pengenceran ekstrak uji dengan

NaCl 0,9%. Berikut rinciannya :

a) Konsentrasi I : 40% b/v, 10 gram ekstrak ditambahkan

25 ml NaCl 0,9%.

b) Konsentrasi II : 50%b/v, 12,5 gram ekstrak ditambahkan

25 ml NaCl 0,9%.

c) Konsentrasi III : 60%b/v, 15 gram ekstrak ditambahkan

25 ml NaCl 0,9%.

Page 43: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sebagai kontrol negatif digunakan larutan garam fisiologis

(NaCl 0,9%). Sedangkan sebagai kontrol positif digunakan larutan

pirantel pamoat berdasarkan penelitian terdahulu untuk cacing Ascaris

suum, Goeze digunakan 5 mg/ml yang didapatkan dengan melarutkan

tablet pirantel pamoat 125 mg ke dalam 25 ml air mineral untuk setiap

cawan petrinya (Reza, 2010).

b. Tahap penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan

konsentrasi larutan uji yang digunakan yaitu ekstrak etanol daun

alpukat dan waktu pengamatan kematian semua cacing. Waktu

kematian semua cacing pada kelompok NaCl 0,9% sebagai kontrol

negatif, akan digunakan sebagai standar waktu pengamatan.

a) Cawan petri sebanyak 5 buah masing-masing diisi dengan :

1) Larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) sebanyak 25 ml

sebagai kontrol negatif.

2) Larutan uji dalam 3 konsentrasi berbeda pada setiap cawan

petri 40%, 50%, 60% sebanyak 25 ml.

3) Larutan pirantel pamoat dengan konsentrasi 5 mg/ml

sebanyak 25 ml sebagai kontrol positif.

b) Cacing Ascaris suum, Goeze dimasukkan ke dalam masing-

masing cawan petri sebanyak 5 ekor dan diinkubasi pada suhu

Page 44: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

37oC selama 15 menit. Dilakukan pengamatan setiap 1 jam

untuk mengetahui kematian cacing. Cacing dianggap mati

apabila tidak terdapat tanda-tanda kehidupan, misalnya :

1) Cacing tidak bergerak saat diberi rangsangan gerakan

pada larutan.

2) Cacing disentuh dengan pinset anatomis tidak ada

respon gerakan.

Cacing dianggap masih hidup, apabila :

1) Cacing aktif bergerak.

2) Cacing bergerak saat diberi rangsangan gerakan pada

larutan.

3) Cacing bergerak saat disentuh dengan pinset anatomis.

c) Waktu kematian semua cacing dan serial konsentrasi yang

dapat menyebabkan kematian cacing menjadi dasar pada tahap

penelitian.

d) Penelitian direplikasi 4 kali

Page 45: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Penelitian Tahap Akhir

a. Cawan petri sebanyak 6 buah masing-masing diisi dengan :

1) Larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) sebanyak 25 ml

sebagai kontrol negatif.

2) Larutan uji dalam 4 konsentrasi yaitu 60%, 70%, 80%, dan

90% pada setiap cawan petri sebanyak 25 ml.

3) Larutan pirantel pamoat dengan konsentrasi 5 mg/ml

sebanyak 25 ml sebagai kontrol positif.

b. Cacing Ascaris suum, Goeze dimasukkan ke dalam masing-

masing cawan petri sebanyak 5 ekor dan diinkubasi pada suhu

37oC selama 15 menit. Dilakukan pengamatan setiap 1 jam

untuk mengetahui kematian cacing. Cacing dianggap mati

apabila tidak terdapat tanda-tanda kehidupan, misalnya:

1) Cacing tidak bergerak saat diberi rangsangan gerakan

pada larutan.

2) Cacing disentuh dengan pinset anatomis tidak ada

respon gerakan.

Cacing dianggap masih hidup, apabila :

1) Cacing aktif bergerak.

2) Cacing bergerak saat diberi rangsangan gerakan pada

larutan.

3) Cacing bergerak saat disentuh dengan pinset anatomis.

Page 46: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Hasil pengamatan tiap 1 jam dicatat selama 48 jam.

d. Replikasi dilakukan sebanyak 4 kali replikasi.

J. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan secara statistik dengan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 16,0 for Windows menggunakan

regresi linier dan analisis probit.

1. Uji regresi

Uji regresi linier menunjukkan hubungan antara 2 variabel numerik.

Berbeda dengan korelasi yang digunakan untuk menentukan arah dan

kekuatan hubungan, uji regresi linier berfungsi untuk memprediksi nilai

variabel numerik dengan nilai variabel numerik yang lain. Variabel yang

ingin diprediksi adalah variabel tergantung, sedang yang diukur adalah

variabel bebas (Sastroasmoro dan Ismael, 2002).

2. Analisis probit

Analisis probit digunakan untuk mengetahui efektivitas daya bunuh

ekstrak daun alpukat terhadap cacing Ascaris suum, Goeze yang

dinyatakan dalam lethal death time (Matsumura, 1975).

Page 47: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mengamati waktu

kematian semua cacing Ascaris suum, Goeze yang direndam pada larutan

sebagai berikut:

a. NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif

b. Pirantel pamoat 5 mg/ml sebagai kontrol positif

c. Ekstrak etanol daun alpukat 40 %

d. Ekstrak etanol daun alpukat 50 %

e. Ekstrak etanol daun alpukat 60 %

Pengamatan pada penelitian pendahuluan dilakukan setiap 1 jam, sesuai

dengan waktu kematian semua cacing pada kontrol negatif. Hasil

penelitian pendahuluan sebagai berikut :

Page 48: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 4.1 Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze pada Penelitian Pendahuluan

Kelompok Waktu kematian semua cacing (menit)

1.Pirantel pamoat 5 mg/ml (kontrol positif) 40

2.Nacl 0,9% (kontrol negatif) 2880 (48 jam)

3.Ekstrak etanol daun alpukat 40% 1268 (21 jam 8 menit)

4.Ekstrak etanol daun alpukat 50% 1248(20 jam 48 menit)

5.Ekstrak etanol daun alpukat 60% 990(16 jam 30 menit)

Penelitian pendahuluan menunjukkan waktu kematian kelompok

ekstrak etanol daun alpukat yang paling dekat dengan kelompok kontrol

positif adalah pada konsentrasi 60%.

2. Penelitian Akhir

Penelitian akhir dilakukan dengan mengamati waktu kematian

semua cacing Ascaris suum, Goeze yang direndam pada larutan sebagai

berikut :

a. NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif

b. Pirantel pamoat 5 mg/ml sebagai kontrol positif

c. Ekstrak etanol daun alpukat 60 %

d. Ekstrak etanol daun alpukat 70 %

e. Ekstrak etanol daun alpukat 80 %

f. Ekstrak etanol daun alpukat 90 %

Page 49: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Hasil penelitian akhir sebagai berikut :

Tabel 4.2 Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze pada Penelitian Akhir

Replikasi Waktu Kematian Semua Cacing (menit)

Nacl 0,9 %

Pirantel Pamoat 5mg/ml

Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ekstrak 60% 70% 80% 90%

I 2900

30

1080 590 360

1050

II 2880

30

955

485 425 860

III 2860

30

1060

490

380

950

IV 2880

35 1080

520

385

910

V 2880

40 1035

540

420

965

Rerata 2880/ 48 jam

31

1042/ 17 jam 22 menit

525/ 8 jam 45menit

322/ 5 jam 22 menit

947/ 15 jam 47 menit

Pengamatan pada penelitian akhir dilakukan setiap 1 jam selama

48 jam. Pengamatan dilakukan setiap 1 jam sesuai dengan waktu kematian

semua cacing pada kontrol positif. Lama waktu pengamatan pada

penelitian adalah 48 jam sesuai dengan waktu kematian semua cacing pada

kontrol negatif.

Selain pengamatan terhadap waktu kematian semua cacing, juga

dilakukan pengamatan respon cacing pada setiap perlakuan. Kematian

Page 50: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

cacing karena perendaman dengan ekstrak etanol daun alpukat menjadikan

tubuh cacing berkerut, kemudian beberapa jam setelah kematian cacing

mengalami perdarahan pada dinding tubuhnya. Sedangkan kematian

cacing karena perendaman dengan pirantel pamoat menjadikan tubuh

cacing spastik, kemudian beberapa jam setelah kematian tubuh cacing

hancur secara perlahan.

Tabel 4.2 dapat dibuat diagram sebagai berikut :

Gambar 4.1 Diagram Rerata Waktu Kematian Semua Cacing Ascaris suum, Goeze pada Penelitian Akhir

Gambar 4.1 memperlihatkan perbedaan rerata waktu kematian

semua cacing Ascaris suum, Goeze pada masing-masing kelompok

perlakuan. Cacing dalam larutan Nacl 0,9% mempunyai rerata waktu

kematian semua cacing yang paling lama. Waktu kematian semua cacing

dalam larutan ekstrak etanol daun alpukat yang paling mendekati

kelompok kontrol positif adalah pada konsentrasi 80%. Waktu kematian

2880

1042 525 322

947

31 0 0

500100015002000250030003500

NaCl0,9%

Ekstrak60%

Ekstrak70%

Ekstrak80%

Ekstrak90%

Pirantelpamoat5 mg/ml

Rerata Waktu Kematian Semua Cacing (menit)

Page 51: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

cacing pada konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 90% justru lebih lama

dibanding konsentrasi 80%. Sehingga disimpulkan bahwa lama waktu

kematian cacing tidak berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi

ekstrak.

Mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze diukur dari waktu kematian

cacing. Sedangkan waktu kematian cacing merupakan parameter daya

antihelmintik ekstrak etanol daun alpukat. Semakin pendek waktu

kematian cacing maka daya antihelmintiknya semakin besar. Sehingga,

besarnya daya antihelmintik berbanding terbalik dengan waktu kematian

cacing. Berdasarkan data pada tabel 4.2, maka dapat disimpulkan daya

antihelmintik terbesar ekstrak etanol daun alpukat adalah pada konsentrasi

80%.

Daya antihelmintik adalah besarnya kemampuan larutan uji untuk

menyebabkan kematian semua cacing Ascaris suum, Goeze. Persentase

daya antihelmintik pada penelitian ini merupakan perbandingan daya

antihelmintik ekstrak etanol daun alpukat dengan pirantel pamoat sebagai

kontrol positif yang dinyatakan dalam persen. Besar persentase daya

antihelmintik ekstrak etanol daun alpukat dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Dekstrak (%) = Tpirantel (%) Dpirantel Tekstrak

Page 52: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Keterangan :

D = daya antihelmintik

T = waktu kematian semua cacing

Persentase daya antihemintik dapat dihitung :

1) konsentrasi 60% = 31 x 100% = 2,98% 1042

2) konsentrasi 70% = 31 x 100% = 5,9% 525

3) konsentrasi 80% = 31 x 100% = 9,63% 322

4) konsentrasi 90% = 31 x 100% = 3,27% 947 Tabel 4.3 Persentase Daya Antihelmintik Ekstrak Etanol Daun Alpukat

Dibanding Pirantel Pamoat

No. Kelompok Perlakuan Persentase Daya Antihelmintik

1. Ekstrak etanol daun alpukat 60% 2,98%

2. Ekstrak etanol daun alpukat 70% 5,9%

3. Ekstrak etanol daun alpukat 80% 9,63%

4. Ekstrak etanol daun alpukat 90% 3,27%

B. Analisis Data

Data hasil penelitian akhir pada tabel berupa waktu kematian cacing

Ascaris suum, Goeze dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier yang

dilanjutkan dengan analisis probit. Data diolah dengan program Stastitical

Product and Service Solution (SPSS) 16,0 for windows.

Page 53: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Regresi linier

Uji regresi linier dilakukan karena memenuhi syarat uji. Analisis

korelasi memenuhi syarat bahwa data harus berdistribusi normal dan

linear. Uji normalitas menunjukkan distribusi data hasil penelitian

memiliki distribusi normal. Uji linearitas data hasil penelitian

menunjukkan bahwa data linear dengan signifikansi < 0,01. Uji normalitas

dan uji linearitas terpenuhi sehingga dapat dilakukan uji regresi linier.

Hasil uji regresi linier dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil dari R

Square adalah 0, 96185 mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel

konsentrasi terhadap waktu kematian cacing adalah 96,185 %. Sedangkan

3,815 % dipengaruhi variabel lain selain variabel konsentrasi.

Hasil uji analisis varians, F hitung diperoleh 214,29706 dan F

tabel untuk derajat kemaknaan 0,01 adalah 2,59. Sehingga F hitung lebih

besar dari F tabel. Selain itu nilai probabilitasnya 0,000 (p < 0,005). Kedua

hal itu mengandung makna bahwa variasi nilai konsentrasi mempengaruhi

waktu kematian cacing.

Hasil dari data regresi linier koefisien kolom b pada constant (a)

adalah -12.871,5 sedangkan konsentrasi b adalah -2,675. Sehingga

didapatkan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + bX1+cX22

Y = -12.871,5+ 405,41 X- 2,675 X2

Keterangan :

Page 54: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Y = Waktu kematian cacing

X = Konsentrasi

Persamaan regresi tersebut dapat diintepretasikan bahwa

konsentrasi (X) akan mempengaruhi waktu kematian cacing sebanyak

405,41 - 2,675 X2. Sedangkan variabel selain konsentrasi akan

mempengaruhi waktu kematian cacing sebanyak -12.871,5. Persamaan

regresi tersebut dapat digunakan sebagai prediksi waktu kematian cacing

untuk penelitian serupa dengan konsentrasi yang berbeda. Jika konsentrasi

(X) bernilai 0% maka waktu kematian cacing -12.871,5 menit. Oleh

karena waktu kematian cacing (Y) tidak memungkinan bernilai negatif

maka dianggap tidak ada atau nol menit (Rietvield, 1994).

2. Analisis Probit

Analisis data dilanjutkan dengan analisis probit untuk mengetahui

LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat, serta LT50 pirantel pamoat.

Hasilnya sebagai berikut :

a. Lethal concentration 50 (LC50) ekstrak etanol daun alpukat

LC50 adalah konsentrasi yang diperlukan untuk dapat membunuh

50% cacing dalam waktu tertentu. LC50 untuk mengetahui keefektifan

dosis ekstrak etanol daun alpukat.

Hasil analisis probit dapat dilihat pada lampiran 3. Didapatkan LC50

ekstrak etanol daun alpukat adalah pada konsentrasi 56,4237 %, dengan

Page 55: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

batas bawah -73.0335 % atau dianggap 0 % dan batas atas 67.8652 %.

Sehingga konsentrasi 60% adalah yang paling mendekati LC50. Sehingga,

penentuan LT50 ekstrak etanol daun alpukat dengan analisis probit pada

waktu kematian konsentrasi 60%.

b. Lethal Time 50 (LT50) ekstrak etanol daun alpukat

LT50 adalah waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan kematian

50% cacing pada konsentrasi tertentu. Pada penelitian ini, LT50 digunakan

untuk membandingkan efektivitas pirantel pamoat dengan ekstrak etanol

daun alpukat. Hasil analisis probit dapat dilihat pada lampiran 2,

didapatkan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 665,152 menit dengan

batas bawah 651,255 menit dan batas atas 678,442 menit.

c. Lethal Time 50 (LT50) pirantel pamoat

Data pada lampiran 2, menunjukkan bahwa LT50 pirantel pamoat

adalah 12,7030 menit dengan batas bawah 10,3120 menit dan batas atas

14,7251menit. Selanjutnya untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak daun

alpukat, LT50 ekstrak etanol daun alpukat dibandingkan dengan LT50

pirantel pamoat. LT50 pirantel pamoat lebih kecil dibandingkan LT50

ekstrak etanol daun alpukat. Hal ini berarti pirantel pamoat mempunyai

efektivitas lebih tinggi dari ekstrak etanol daun alpukat.

Page 56: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian tentang pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap

mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap

penelitian pendahuluan dan penelitian akhir. Penelitian pendahuluan

menggunakan konsentrasi ekstrak etanol daun alpukat 40%, 50%, dan 60%.

Hasil penelitian pendahuluan didapatkan waktu kematian cacing paling dekat

dengan pirantel pamoat sebagai kontrol positif pada konsentrasi 60%.

Konsentrasi ini digunakan sebagai konsentrasi awal pengujian pada penelitian

akhir.

Tahap penelitian akhir, cacing Ascaris suum, Goeze direndam dalam serial

konsentrasi ekstrak etanol daun alpukat yang didasarkan pada hasil penelitian

pendahuluan yaitu 60%, 70%, 80%, dan 90%. Konsentrasi 100 % tidak

digunakan karena pada konsentrasi tersebut bentuk ekstrak terlalu padat. Bentuk

ekstrak seperti demikian menyebabkan kematian cacing bukan akibat perlakuan

sehingga dapat terjadi bias. Hasil penelitian akhir pada tabel 4.2 disimpulkan

bahwa efek antihelmintik ekstrak etanol daun alpukat yang paling besar adalah

pada konsentrasi 80%. Sedangkan pada konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 90%,

justru memberikan efek antihelmintik lebih kecil dibanding konsentrasi 80%. Hal

ini kemungkinan terjadi karena perbedaan tingkat distribusi dan absorbsinya.

Page 57: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka semakin tinggi kekentalannya.

Kekentalan ekstrak yang terlalu tinggi menyebabkan tingkat distribusi ekstrak

dalam cawan rendah. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses absorbsi ekstrak

ke tubuh cacing sehingga efek antihelmintik berkurang. Namun, perlu dilakukan

penelitian lanjutan untuk membuktikannya.

Berbagai macam variabel perancu yang tidak terkendali di antaranya

ketahanan dan lama hidup cacing di luar tubuh, variasi kepekaan cacing terhadap

larutan uji, dan umur cacing menjadikan sampel dalam penelitian ini kurang

homogen sehingga dapat mempengaruhi data penelitian yang diperoleh.

Analisis data dilakukan dengan regresi linier karena data terdistribusi

normal dan linear. Hasil dari uji regresi linier menunjukkan bahwa variasi nilai

konsentrasi mempengaruhi waktu kematian cacing. Prediksi waktu kematian

cacing oleh ekstrak etanol daun alpukat dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + bX1+cX22

Y = -12.871,5+ 405,41 X- 2,675 X2

Keterangan :

Y = Waktu kematian cacing

X = Konsentrasi

Persamaan regresi diintepretasikan bahwa konsentrasi (X) akan

mempengaruhi waktu kematian cacing sebanyak 405.41 X - 2,675 X2. Sedangkan

variabel selain konsentrasi akan mempengaruhi waktu kematian cacing sebanyak

Page 58: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

-12.871,5. Persamaan regresi tersebut dapat digunakan sebagai prediksi waktu

kematian cacing untuk penelitian serupa dengan konsentrasi yang berbeda. Jika

konsentrasi (X) bernilai 0% maka waktu kematian cacing -12.871,5 menit. Oleh

karena waktu kematian cacing (Y) tidak memungkinan bernilai negatif maka

dianggap tidak ada atau nol menit (Rietvield, 1994).

Hasil analisis probit diperoleh hasil bahwa LC50 ekstrak etanol daun

alpukat adalah 56,4237%. Artinya, pada konsentrasi 56,4237%, ekstrak etanol

daun alpukat dapat membunuh 50% cacing Ascaris suum, Goeze yang diuji.

Analisis probit juga dilakukan untuk membandingkan daya antihelmintik

ekstrak etanol daun alpukat dengan pirantel pamoat sebagai drug of choice

pengobatan askariasis. Konsentrasi 60% adalah konsentrasi yang paling

mendekati LC50 sehingga LT50 dihitung pada konsentrasi tersebut. Didapatkan

LT50 ekstrak etanol daun alpukat pada konsentrasi 60% adalah 665,152 menit.

Ini berarti dalam waktu 665,152 menit jumlah cacing yang mati adalah 50%.

Angka tersebut jauh bila dibandingkan dengan LT50 pirantel pamoat 5 mg/ml

yaitu 12,7030 menit. Hal ini menunjukkan bahwa efektifitas ekstrak etanol daun

alpukat lebih rendah daripada pirantel pamoat, karena dalam waktu yang sama

pirantel pamoat akan membunuh lebih banyak cacing dibandingkan ekstrak

etanol daun alpukat.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun alpukat

memang memiliki efek antihelmintik. Konsentrasi ekstrak etanol daun alpukat

Page 59: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang berbeda menunjukkan efek antihelmintik yang berbeda. Ekstrak etanol

daun alpukat dengan konsentrasi 80% adalah memiliki efek antihelmintik yang

paling besar. Efek antihelmintik dari ekstrak daun alpukat diperoleh dari

kandungan zat aktif saponin dan tannin. Saponin bekerja dengan menghambat

kerja enzim kolinesterase sehingga menyebabkan kematian cacing secara spastik

(Kuntari, 2008). Enzim kolinesterase merupakan enzim yang berfungsi

menghidrolisis asetilkolin. Asetilkolin merupakan neurotransmitter di berbagai

sinaps serta akhiran saraf simpatis, parasimpatis, dan saraf somatik.

Penghambatan kerja enzim kolinesterase menyebabkan penumpukan asteilkolin

pada reseptor nikontinik neuromuskular. Sehingga, akan terjadi stimulasi terus -

menerus reseptor nikotinik yang menyebabkan peningkatan kontraksi otot.

Kontraksi ini lama kelamaan akan menyebabkan paralisis otot sehingga

menyebabkan kematian pada cacing (Pappano, 1998). Selain senyawa saponin,

daun alpukat juga mengandung senyawa aktif tannin yang memiliki kemampuan

merusak protein tubuh cacing sehingga permukaan tubuh cacing menjadi tidak

permeabel terhadap zat di luar tubuh cacing (Najib, 2009).

Penelitian ini juga menunjukkan pirantel pamoat memiliki efek

antihelmintik yang lebih besar dari ekstrak etanol daun alpukat. Lebih besarnya

efek antihelmintik pirantel pamoat dibanding ekstrak etanol daun alpukat salah

satu kemungkinan penyebabnya adalah bahan aktif antihelmintik dalam daun

alpukat belum menggunakan bahan yang murni. Artinya, masih terkandung

Page 60: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bahan lain di samping bahan aktif antihelmintiknya. Jika bahan aktif dapat

dipisahkan kemungkinan daya antihelmintik akan lebih besar.

Pirantel pamoat diketahui memiliki efek samping berupa gangguan

perncernaan dan sakit kepala (Tjay dan Rahardja, 2007), sedangkan ekstrak daun

alpukat dapat digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan dan sakit kepala

(Yana, 2010). Sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun alpukat tidak

memiliki efek samping seperti pirantel pamoat. Ekstrak etanol daun alpukat

potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif pengobatan herbal untuk terapi

askariasis dengan kelebihan dan daya antihelmintik yang dimiliki.

Page 61: Persea americana Mill ) TERHADAP MORTALITAS CACING/Pengaruh...probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat adalah 56,4237 % dan 665,152 menit. Simpulan Penelitian : Simpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) memiliki

pengaruh terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro.

Konsentrasi ekstrak etanol daun alpukat yang berbeda menunjukkan efek

antihelmintik yang berbeda. LC50 dan LT50 ekstrak etanol daun alpukat

adalah 56,4237% dan 665,152 menit.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji zat aktif

antihelmintik yang telah dimurnikan dalam ekstrak etanol daun alpukat

(Persea americana Mill.).

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh ekstrak etanol

daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap babi yang terinfeksi

cacing Ascaris suum, Goeze secara In Vivo .