persamaan diophantine kuadratik -...
TRANSCRIPT
1
PERSAMAAN DIOPHANTINE KUADRATIK
풙ퟐ − (풕ퟐ + 풕)풚ퟐ − (ퟏퟔ풕+ ퟒ)풙+ (ퟏퟔ풕ퟐ + ퟏퟔ풕)풚 = ퟎ (풕 ≥ ퟏ)
QUADRATIC DIOPHANTINE EQUATION
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 (푡 ≥ 1)
Orgenes Tonga
Pascasarjana Matematika, Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat Korespondensi:
Orgenes Tonga
SMAN 2 Binsus Tobelo
Halmahera Utara, 97762
Email: [email protected]
2
Abstrak
Misalkan 푡 ≥ 1 merupakan bilangan bulat positif. Akan ditentukan solusi bilangan bulat positif dari persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1, yang dapat dipakai untuk menentukan solusi bilangan bulat positif dari persamaan Pell 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4. Selanjutnya akan ditentukan solusi bilangan bulat positif dari persamaan Diophantine
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0. Diperoleh beberapa rumus dan hubungan rekurensi dalam solusi bilangan bulat positif (푥 ,푦 ) dari persamaan Diophantine Kata Kunci: Persamaan Pell, Persamaan Diophantine
Abstract Let 푡 ≥ 1 be positive integer. Will be determined of positive integer solution of Pell equation 푥 − (푡 + 푡)푦 =1 , which can weared to determine positive integer solution of Pell equation 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4. Hereinafter will be determined positive integer solution of Diophantine equation
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0. Obtained some formula and recurrence relation in positive integer solution (푥 ,푦 ) of Diophantine
equation Keyword: Pell equation, Diophantine equation.
3
PENDAHULUAN
Pencarian solusi fundamental (mendasar) persamaan Pell klasik 푥 − 푑푦 = 1 telah
dilakukan sebelumnya dengan metode siklik oleh Bhascara (Edwards, 1977), dengan metode
faktorisasi oleh Fermat dan dengan metode reduksi oleh Lagrange (Jacobson, 2009), namun
prosesnya kurang efisien. Selanjutnya pencarian solusi dengan metode fraksi kontinu
berhingga sederhana pada ekspansi (penjabaran) √푑 pencarian solusi fundamental ternyata
lebih efisien (Baltus, 2007, dan Seung, 2008).
Persamaan Diophantine memiliki berbagai generalisasi. Dalam pengembangan
selanjutnya, telah dilakukan pencarian solusi persamaan Diophantine yang melibatkan fraksi
kontinu dengan ekspansi bilangan real √푡 + 푡 pada persamaan 푥 − 푑푦 = 2 (Tekcan dkk.,
2007), dan pada persamaan 푥 − (푡 + 푡)푦 − (4푡 + 2)푥 + (4푡 + 4푡)푦 = 0 (Ozkoc and
Tekcan, 2010), serta ekspansi bilangan real √푡 − 푡 pada persamaan 푥 − (푡 − 푡)푦 −
(4푡 − 2)푥 + (4푡 − 4푡)푦 = 0 (Tekcan and Ozkoc, 2010) dan pada persamaan 푥 −
(푡 − 푡)푦 − (16푡 − 4)푥 + (16푡 − 16푡)푦 = 0 (Chandoul, 2011). Selanjutnya, akan dibahas
algoritma pencarian solusi persamaan Pell pada penyelesaian suatu persamaan Diophantine:
푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 (1.1),
푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4 (1.2),
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 (푡 ≥ 1) (1.3).
BAHAN DAN METODE
Fraksi Kontinu Periodik dan Bilangan Berbentuk √풕ퟐ + 풕
Dikatakan, 퐶 ∈ 핀 merupakan suatu fraksi kontinu periodik jika
퐶 = [푎 ;푎 ,푎 ,⋯ , 푎 ,푎 , 푎 ,⋯ , 푎 ] (2.1) dimana bentuk 푎 , 푎 ,⋯ , 푎 menandakan bahwa barisan (푎 , 푎 ,⋯ , 푎 )
berulang periodik, dan 푟 disebut periode dari fraksi kontinu. Pendekatan fraksi kontinu pada
bilangan real √푡 + 푡 sebelumnya telah dibahas dalam pencarian solusi persamaan 푥 −
푑푦 = 2 dengan mengekpansikan √푑 = √푡 + 푡 sebagai fraksi kontinu (Tekcan dkk., 2007).
Definisi 1 (Irasional Kuadratik):
Anggap 훼 merupakan bilangan irasional. 훼 disebut irasional kuadratik jika 훼
merupakan akar dari persamaan kuadratik 푎푥 + 푏푥 + 푐 = 0 untuk 푎, 푏, 푐 ∈ ℤ .
Selanjutnya akar yang lain 훽, disebut konyugat dari 훼.
4
Definisi 2 (Irasional Kuadratik Tereduksi):
Anggap 훼 adalah irasional kuadratik dan 훽 adalah konyugatnya. 훼 disebut irasional
kuadratik tereduksi jika 훼 > 1 dan −1 < 훽 < 0.
Definisi 3 (Periodik Murni):
Suatu fraksi kontinu [푎 ,푎 ,⋯ , 푎 ] disebut periodik murni jika berlaku 푎 =
푎 ,푎 = 푎 ,푎 = 푎 ,⋯ ,푎 = 푎 . Dengan demikian maka fraksi kontinu
[푎 ,푎 ,⋯ ,푎 ] = [푎 ;푎 , 푎 ,⋯ , 푎 ] = ⋯ = [푎 ;푎 ,⋯ ,푎 ,푎 ,푎 ,⋯ , 푎 ].
Teorema 2.1(Teorema Galois):
Anggap 훼 adalah bilangan irasional. Suatu 훼 adalah periodik murni jika dan hanya
jika 훼 irasional kuadratik tereduksi.
Jika 훼 = [푎 , 푎 ,⋯ , 푎 ] dan 훽 adalah konyugatnya maka − = [푎 ,⋯ ,푎 ,푎 ].
∎
Teorema 2.2: (Niven, 1991)
Setiap bilangan irasional kuadratik merupakan suatu fraksi kontinu periodik sederhana,
dan setiap fraksi kontinu periodik sederhana merupakan suatu bilangan irasional
kuadratik.
∎
Algoritma 2.1:
Misalkan 푥 merupakan suatu bilangan irasional kuadratik dengan 푥 = 푥 = √푑, maka
푥 dapat dijabarkan dengan algoritma sebagai berikut:
1. Input: 푥 = √푑 (푑 bukan kuadrat sempurna), 푓 = 0, ℎ = 1.
2. 푎 = ⌊푥 ⌋, 푘 = 0,1,2,⋯ (2.2)
3. 푓 = 푎 ℎ − 푓 , 푘 = 0,1,2,⋯ (2.3)
4. ℎ = , 푘 = 0,1,2,⋯ (2.4)
5. 푥 = √ , 푘 = 0,1,2,⋯ (2.5)
Dari algoritma dapat disimpulkan √푑 ∈ 핀, dan 푓 , ℎ ∈ ℤ.
Lemma 2.1:
Misalkan diberikan √푑 ∈ 핀 maka:
√푑 = [푎 ;푎 ,푎 ,⋯ , 푎 , 2푎 ] (2.6)
dengan √푑 = 푎 untuk suatu 푟 ∈ ℕ.
5
Bukti: Anggap bahwa 훼 = √푑 + √푑 > 1 dan −1 < 훽 = √푑 − √푑 < 0 sehingga
(푥 − 훼)(푥 − 훽) = 푥 − (훼 + 훽)푥 + (훼훽)
= 푥 − 2 √푑 푥 + ( √푑 − 푑)
merupakan persamaan kuadratik bilangan bulat (polinom bilangan bulat berderajat dua).
Sehingga 훼 dan 훽 adalah irasional kuadratik dan salah satunya adalah konyugat. Selanjutnya
훼 adalah irasional kuadratik tereduksi. Berdasarkan teorema Galois, 훼 adalah periodik murni.
Sehingga
훼 = √푑 + √푑 = 2 √푑 ,푎 , 푎 ,⋯ , 푎
√푑 + √푑 = 2 √푑 ;푎 ,푎 ,⋯ ,푎 , 2 √푑
√푑 = 2 √푑 ;푎 , 푎 ,⋯ , 푎 , 2 √푑 − √푑
√푑 = √푑 ;푎 ,푎 ,⋯ ,푎 , 2 √푑
karena √푑 = 푎 maka
√푑 = [푎 ; 푎 ,푎 ,⋯ ,푎 , 2푎 ]
∎
Berdasarkan Algoritma 2.1 untuk bilangan irasional 푥 = √푑 terdapat 푓 = 0 dan
ℎ = 1, dan dengan menghubungkan Lemma 2.1 untuk bilangan irasional √푑 sebagai fraksi
kontinu periodik terdapat 푟 ∈ ℕ sebagai periode dari √푑. Jadi ℎ = ℎ = ⋯ = ℎ = 1 untuk
setiap 푖 ∈ ℕ. Dengan demikian, jelas bahwa ℎ = 1 jika dan hanya jika 푟|푘 , dan ℎ ≠ −1
untuk semua 푘.
Sekarang, perhatikan bilangan berbentuk berikut sebagai bilangan irasional
푡 + 푡 (푡 ∈ ℕ) (2.7).
Bentuk 푡 + 푡 bukan merupakan suatu bentuk kuadrat. Dengan menggunakan algoritma 2.1,
diperoleh
푡 + 푡 = [푡; 2,2푡] (2.8)
yang merupakan suatu bentuk fraksi kontinu dan menjadi patokan dalam penyelesaian
persamaan Pell.
Metode Pengkajian
Pencarian solusi persamaan Diophantine dilakukan dengan mengkaji pencarian solusi
bilangan bulat persamaan Pell, kemudian menghubungkan dengan pencarian solusi bilangan
bulat persamaan Diophantine
6
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0.
Hasil dari pengkajian merupakan solusi bilangan bulat positif (푥 , 푦 ) yang dijabarkan dalam
teorema-teorema.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persamaan Pell 풙ퟐ − (풕ퟐ + 풕)풚ퟐ = ퟏ
Persamaan Pell berbentuk 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 merupakan bentuk khusus dari
persamaan Pell 푥 − 푑푦 = 1 dengan 푑 = (푡 + 푡) adalah bilangan bulat positif nonkuadrat.
Persamaan (1.1) juga memiliki solusi bilangan bulat positif yang tak terhingga banyaknya dan
ditulis sebagai (푥 ,푦 ) untuk 푛 ≥ 1. Solusi pertama (푥 ,푦 ) yang merupakan bilangan bulat
positif (nontrivial) adalah solusi fundamental dari persamaan (1.1).
Dikatakan bahwa fraksi kontinu 퐶 dimana 퐶 ∈ 핀 adalah suatu fraksi kontinu periodik
jika
퐶 = [푎 ;푎 ,푎 ,⋯ , 푎 ,푎 ,푎 ,⋯ ,푎 ]
dimana 푎 , 푎 ,⋯ ,푎 menandakan barisan berulang {푎 , 푎 ,⋯ ,푎 } dan 푟
adalah periode dari fraksi kontinu 퐶.
Persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 menunjukan bahwa terdapat bilangan irasional
√푑 = √푡 + 푡 yang merupakan fraksi kontinu periodik, dengan menggunakan fungsi
pembulatan kebawah (floor function) dijabarkan sebagai berikut:
Jika diambil 푡 = 1 maka √푡 + 푡 diperoleh √2 = [1; 2].
Jika diambil 푡 > 1 maka diperoleh
푥 = 푡 + 푡 = 푡 + 푡 + 푡 − 푡 ,푎 = 푡
푥 =1
√푡 + 푡 − 푡=√푡 + 푡 + 푡
푡 = 2 +√푡 + 푡 − 푡
푡 , 푎 = 2
푥 =1
√푡 + 푡 − 푡푡
=푡
√푡 + 푡 − 푡= 푡 + 푡 + 푡 = 2푡 + 푡 + 푡 − 푡 , 푎 = 2푡
푥 =1
√푡 + 푡 − 푡=√푡 + 푡 + 푡
푡 = 2 +√푡 + 푡 − 푡
푡 , 푎 = 2
karena 푥 = 푥 akibatnya 푥 = 푥 = 푥 = ⋯ dan 푥 = 푥 = 푥 = ⋯ , maka diperoleh
perulangan 푎 = 푎 = 푎 = ⋯ = 2 dan 푎 = 푎 = 푎 = ⋯ = 2푡 . Sehinga √푡 + 푡 dapat
ditulis dalam bentuk fraksi kontinu
7
푡 + 푡 = 푡 +1
2 + 12푡 + 1
2 + 12푡 + 1
2 + 12푡+⋱
= [푡; 2,2푡].
Sehingga, ekspansi dari √푡 + 푡 sebagai fraksi kontinu adalah:
푡 + 푡 =[1; 2] jika 푡 = 1
[푡; 2,2푡] jika 푡 > 1.
Dengan demikian, maka ekspansi √푡 + 푡 sebagai fraksi kontinu dipakai untuk
menentukan solusi persamaan (1.1).
Teorema3.1:
Pada persamaan Pell berbentuk 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 dengan (푡 + 푡) bulat positif
nonkuadrat, berlaku:
1) Solusi fundamental dari persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 adalah (푥 ,푦 ) =
(2푡 + 1,2).
2) Barisan solusi {(푥 ,푦 )} persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 dipenuhi oleh 푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
1
0
untuk 푛 ≥ 1.
3) Solusi (푥 ,푦 ) dari persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 memenuhi
hubungan rekurensi
푥 = (2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦
푦 = 2푥 + (2푡 + 1)푦
untuk 푛 ≥ 1.
4) Solusi ke- 푛 (푥 ,푦 ) dari persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 dapat di diberikan
oleh konvergensi fraksi kontinu:
푥푦 =
⎣⎢⎢⎢⎡푡; 2,2푡 , 2,2푡 ,⋯ , 2,2푡 , 2,2푡
pasangan
, 2
⎦⎥⎥⎥⎤
untuk 푛 ≥ 1
Bukti:
8
(1) Perluasan bilangan real √푡 + 푡 = [푡; 2,2푡] merupakan fraksi kontinu periodik, maka
solusi fundamental persamaan 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 adalah = [푡; 2] = 푡 + = .
Dengan demikian, solusi fundamental dari 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 adalah
(푥 ,푦 ) = (2푡 + 1,2)
(2) Akan dibuktikan menggunakan induksi matematika.
Untuk 푛 = 1, maka 푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
1
0=
2푡 + 1
2
sehingga (푥 ,푦 ) = (2푡 + 1,2) merupakan solusi, adalah benar.
Asumsikan persamaan adalah benar untuk 푛 = 푘
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
1
0
sehingga (푥 ,푦 ) merupakan solusi, yaitu
푥 − (푡 + 푡)푦 = 1.
Selanjutnya, akan ditunjukan kebenaran untuk 푛 = 푘 + 1. Dari
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
1
0
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
1
0
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푥
푦
=(2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦
2푥 + (2푡 + 1)푦
diperoleh
푥 − (푡 + 푡)푦
= (2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − (푡 + 푡)(2푥 + (2푡 + 1)푦 )
= ((2푡 + 1) 푥 + 2(2푡 + 1)(2푡 + 2푡)푥 푦 + (2푡 + 2푡) 푦 )
− (푡 + 푡)(4푥 + 4(2푡 + 1)푥 푦 + (2푡 + 1) 푦 )
= 푥 (2푡 + 1) − 4(푡 + 푡) + 푥 푦 2(2푡 + 1)(2푡 + 2푡)− (푡 + 푡)4(2푡 + 1)
+ 푦 ((2푡 + 2푡) − (푡 + 푡)4(2푡 + 1) )
= 푥 − (푡 + 푡)푦
= 1
9
(3) Diketahui persamaan 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 memiliki solusi fundamental (푥 ,푦 ) . Jika
(푥 ,푦 ) adalah solusi ke- 푛 maka (푥 ,푦 ) memenuhi persamaan 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 ,
sehingga
푥 − (푡 + 푡)푦
= (2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − (푡 + 푡)(2푥 + (2푡 + 1)푦 )
= ((2푡 + 1) 푥 + 2(2푡 + 1)(2푡 + 2푡)푥 푦 + (2푡 + 2푡) 푦 )
− (푡 + 푡)(4푥 + 4(2푡 + 1)푥 푦 + (2푡 + 1) 푦 )
= 푥 (2푡 + 1) − 4(푡 + 푡) + 푥 푦 2(2푡 + 1)(2푡 + 2푡)− (푡 + 푡)4(2푡 + 1)
+ 푦 ((2푡 + 2푡) − (푡 + 푡)(2푡 + 1) )
= 푥 − (푡 + 푡)푦
= 1
(4) Asumsikan bahwa (푥 ,푦 ) adalah solusi dari 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 sehingga 푥 −
(푡 + 푡)푦 = 1. Dengan menggunakan induksi matematika, jelas bahwa untuk 푛 = 1
diperoleh (푥 ,푦 ) = (2푡 + 1,2). Selanjutnya dianggap benar untuk 푛 = 푘 , maka akan
ditunjukan kebenarannya untuk 푛 = 푘 + 1 yaitu 푥푦 = 푡 +
1
2 + 12푡 + 1
2 + 12푡 + 1
⋱ + 1
2 + 12푡 + 1
2
= 푡 +1
2 + 1푡 + 푡 + 1
2 + 12푡 + 1
⋱ + 12 + 1
2푡 + 12
= 푡 +1
2 + 1푡 + 푥
푦
=(2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦
2푥 + (2푡 + 1)푦 .
Dalam hal ini (푥 ,푦 ) menunjukan solusi dari persamaan Diophantine 푥 −
(푡 + 푡)푦 = 1
∎
10
Selanjutnya, solusi dari persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 akan dipakai untuk
menentukan solusi lain persamaan Diophantine berbentuk 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4.
Persamaan Diophantine 풙ퟐ − (풕ퟐ + 풕)풚ퟐ − (ퟏퟔ풕 + ퟒ)풙+ (ퟏퟔ풕ퟐ + ퟏퟔ풕)풚 = ퟎ
Persamaan Diophantine berbentuk
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0
selalu memberikan dua solusi bilangan bulat yang merupakan solusi trivial, yaitu (0,0) dan
(0,16) untuk setiap 푡 ≥ 1.
Selain memiliki solusi trivial, persamaan Diophantine berbentuk 푥 − (푡 + 푡)푦 −
(16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 dengan 푡 ≥ 1, juga memiliki solusi bilangan bulat positif
yang tak terhingga banyaknya dan ditulis sebagai (푥 ,푦 ) untuk 푛 ≥ 1 . Solusi pertama
(푥 ,푦 ) yang merupakan bilangan bulat positif (nontrivial) adalah solusi fundamental dari
persamaan (1.3).
Bentuk persamaan (1.3) representatif dengan lengkungan (conics), yang diberikan oleh
persamaan
푎푥 + 푏푥푦+ 푐푦 + 푑푥 + 푒푦 + 푓 = 0
dimana 푎 , 푏, 푐 , 푑 , 푒 , 푓 adalah bilangan real. Nilai diskriminan (∆) dari bentuk lengkung
퐴푥 + 퐵푋 + 퐶 = 0 dapat ditentukan dari ∆= 퐵 − 4퐴퐶 . Jika ∆< 0 maka penyajian
lengkungan adalah elips, jika ∆> 0 maka penyajian lengkunagn adalah hiperbola, dan jika
∆= 0 maka penyajian lengkungan adalah parabola. Jika 푏 = 0, maka persamaan (1.3) dapat
ditransformasikan lengkungan pada bidang sentripetal 푢푣 melalui transfomasi
푇 =푥 = 푢 + ℎ
푦 = 푣 + 푘 (3.1)
untuk beberapa nilai ℎ dan 푘. Selanjutnya pasangan (ℎ, 푘) dinotasikan oleh
푇[ℎ;푘] = {ℎ, 푘}.
Melalui transformasi 푇 yaitu 푥 = 푢 + ℎ dan 푦 = 푣 + 푘 , maka persamaan (1.3)
menjadi
(푢 + ℎ) − (푡 + 푡)(푣 + 푘) − (16푡 + 4)(푢 + ℎ) + (16푡 + 16푡)(푣 + 푘) = 0
selanjutnya, dijabarkan menjadi
[푢 − (푡 + 푡)푣 + (2ℎ − 16푡 − 4)푢 + (−2푡 푘 − 2푡푘 + 16푡 + 16푡)푣]
+ [ℎ − (푡 + 푡)푘 − (16푡 + 4)ℎ + (16푡 + 16푡)푘] = 0.
11
Karena kelompok suku ke-dua adalah nol (ekivalen dengan persamaan (1.3)), maka kelompok
suku ke-satu juga adalah nol. Berdasarkan penjabaran tersebut, perhatikan kelompok suku ke-
satu, dapat dinyatakan sebagai bentuk yang ekivalen dengan persamaan (1.1) maka diperoleh
푢(2ℎ − 16푡 − 4) = 0 dan 푣(−2푡 푘 − 2푡푘 + 16푡 + 16푡) = 0 dimana 푢, 푣 ≠ 0 sehingga
didapat ℎ = 8푡 + 2 dan 푘 = 8. Selanjutnya substitusi nilai ℎ = 8푡 + 2 dan 푘 = 8 ke dalam
kelompok suku ke-dua diperoleh 32푡 − 4 = 0 . Dengan demikian diperoleh persamaan
Diophantine
푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4
yang merupakan persamaan Pell.
Teorema 3.2:
Misalkan 푃 merupakan suatu persamaan Diophantine berbentuk 푢 − (푡 + 푡)푣 =
−32푡 + 4 dengan (푡 + 푡) adalah bilangan bulat positif nonkuadrat, maka berlaku:
1) Solusi fundamental adalah (푢 , 푣 ) = (8푡 + 2,8).
2) Barisan solusi {(푢 , 푣 )} dipenuhi oleh
푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣 (3.2)
untuk 푛 ≥ 1.
3) Solusi (푢 , 푣 ) memenuhi hubungan rekurensi
푢 = (2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣
푣 = 2푢 + (2푡 + 1)푣
untuk 푛 ≥ 2.
4) Solusi ke- 푛 (푢 ,푣 ) memenuhi fraksi kontinu
푢푣 =
⎣⎢⎢⎢⎡푡; 2,2푡 , 2,2푡 ,⋯ , 2,2푡
pasangan
, 4
⎦⎥⎥⎥⎤
untuk 푛 ≥ 1.
Bukti:
1) Akan dibuktikan bahwa (푢 ,푣 ) = (8푡 + 2,8) adalah solusi dari persamaan Diophantine
berbentuk 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4.
Ruas kiri persamaan Diophantine ini adalah
푢 − (푡 + 푡)푣 =
= (8푡 + 2) − (푡 + 푡)(8)
12
= (64푡 + 32푡 + 4) − (64푡 + 64푡)
= −32푡 + 4
2) Akan dibuktikan dengan menggunakan induksi matematika.
Untuk 푛 = 1, maka
푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
adalah solusi.
Hipotesis induksi bahwa
푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
adalah solusi.
Akan dibuktikan bahwa 푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
adalah solusi.
Persamaan 푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣 dapat ditulis sebagai
푢
푣= 2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 12푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
=(2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣
2푢 + (2푡 + 1)푣
adalah solusi.
3) Akan dibuktikan dengan induksi matematika:
Untuk 푛 = 2, maka pasangan solusi (푢 , 푣 ) memenuhi persamaan
푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣=
(2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣
2푢 + (2푡 + 1)푣
sehingga jelas
푢 = (2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣
푣 = 2푢 + (2푡 + 1)푣
adalah solusi.
Pasangan solusi (푢 , 푣 ) memenuhi persamaan
13
푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
dengan induksi matematika untuk 푛 = 1 jelas (diberikan).
Anggap bahwa
푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
adalah benar.
Akan dibuktikan bahwa 푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
adalah solusi. Maka 푢
푣=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
= 2푡 + 1 2푡 + 2푡2 2푡 + 1
2푡 + 1 2푡 + 2푡2 2푡 + 1
푢
푣
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣
=(2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣
2푢 + (2푡 + 1)푣.
Sehingga jelas.
푢 = (2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣
푣 = 2푢 + (2푡 + 1)푣
adalah solusi untuk 푛 ≥ 2.
4) Akan dibuktikan berdasarkan pendekatan induksi matematika.
Untuk 푛 = 1, maka 푢푣 =
8푡 + 28 = 푡 +
14 = [푡; 4]
adalah benar, merupakan solusi fundamental.
Asumsi bahwa solusi ke-푛 didefinisikan oleh
푢푣 =
⎣⎢⎢⎢⎡푡; 2,2푡 , 2,2푡 ,⋯ , 2,2푡
pasangan
, 4
⎦⎥⎥⎥⎤.
Selanjutnya, akan ditunjukan kebenaran yang juga memenuhi untuk solusi ke-푛 + 1.
14
Dengan menggunakan teorema 3.2 (bagian ke-3), diperoleh
푢푣 =
(2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣2푢 + (2푡 + 1)푣
푢푣 = 푡 +
푢 + 푡푣2푢 + (2푡 + 1)푣
= 푡 +1
2푢 + (2푡 + 1)푣푢 + 푡푣
= 푡 +1
2 + 푣푢 + 푡푣
= 푡 +1
2 + 1푢 + 푡푣
푣
= 푡 +1
2 + 1푡 + 푢
푣
=
⎣⎢⎢⎢⎡푡; 2,2푡
pasangan, 2,2푡 , 2,2푡 , 2,2푡 ,⋯ , 2,2푡
pasangan
, 4
⎦⎥⎥⎥⎤
=
⎣⎢⎢⎢⎡푡; 2,2푡 , 2,2푡 , 2,2푡 ,⋯ , 2,2푡
pasangan
, 4
⎦⎥⎥⎥⎤.
∎
Dengan demikian, berdasarkan teorema 3.2, diperoleh tabel solusi persamaan
Diophantine 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4 dengan (푡 + 푡) adalah bilangan bulat positif
nonkuadrat (lihat Tabel 1).
Teorema 3.3:
Jika (푥,푦) merupakan solusi persamaan (1.1) 푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 dan (푢, 푣)
merupakan solusi persamaan (1.2) 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4 maka (푥푢 +
(푡 + 푡)푦푣,푥푣 + 푦푢) adalah solusi lain dari persamaan 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4.
Bukti: Misalkan (푥, 푦) adalah solusi dari (1.1) dan (푢,푣) adalah solusi dari (1.2), sehingga
푥 − (푡 + 푡)푦 = 1 dan 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4. Maka
(푥 − (푡 + 푡)푦 )(푢 − (푡 + 푡)푣 ) = (1)(−32푡 + 4)
[(푥푢) + ((푡 + 푡)푦푣) ]− (푡 + 푡)[(푥푣) + (푦푢) ] = −32푡 + 4
[(푥푢) + 2(푡 + 푡)푥푦푢푣 + ((푡 + 푡)푦푣) ] − (푡 + 푡)[(푥푣) + 2푥푦푢푣 + (푦푢) ]
= −32푡 + 4
[푥푢 + (푡 + 푡)푦푣] − (푡 + 푡)[푥푣 + 푦푢] = −32푡 + 4
Dengan demikian (푥푢 + (푡 + 푡)푦푣), (푥푣 + 푦푢) merupakan solusi lain dari (1.2).
15
∎
Selanjutnya, solusi dari persamaan Diophantine 푥 − (푡 + 푡)푦 = −32푡 + 4 dengan
(푡 + 푡) adalah bilangan bulat positif nonkuadrat, akan dipakai untuk menentukan solusi
persamaan Diophantine berbentuk 푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0
dengan 푡 ≥ 1.
Berdasarkan transformasi 푥 = 푢 + ℎ dan 푦 = 푣 + 푘 dimana diketahui bahwa ℎ =
8푡 + 2 dan 푘 = 8 , maka 푥 = 푢 + 8푡 + 2 dan 푦 = 푣 + 8 . Sehingga, dapat dikembalikan
semua hasil bentuk persamaan
(푢 + ℎ) − (푡 + 푡)(푣 + 푘) − (16푡 + 4)(푢 + ℎ) + (16푡 + 16푡)(푣 + 푘) = 0
atau 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4 ke persamaan
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0
melalui invers dari 푇 . Diketahui solusi persamaan 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4 adalah
푢 = 8푡 + 2 dan 푣 = 8 maka diperoleh solusi persamaan Diophantine 푥 − (푡 + 푡)푦 −
(16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 adalah 푥 = 푢 + ℎ = 16푡 + 4 dan 푦 = 푣 + 푘 = 16.
Teorema 3.4:
Misalkan 퐷 adalah persamaan Diophantine berbentuk
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0
untuk 푡 ≥ 1, maka berlaku:
1) Solusi fundamental adalah (푥 ,푦 ) = (16푡 + 4,16).
2) Barisan solusi {(푥 ,푦 )} dipenuhi oleh {(푢 + 8푡 + 2, 푣 + 8)} dimana
{(푢 ,푣 )} didefinisikan dalam teorema 3.2 persamaan (3.2), sehingga dapat
dinyatakan sebagai
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
untuk 푛 ≥ 1.
3) Solusi (푥 ,푦 ) memenuhi hubungan rekurensi
푥 = (2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − 32푡 − 20푡
푦 = 2푥 + (2푡 + 1)푦 − 32푡 − 4
untuk 푛 ≥ 2.
Bukti:
1) Akan dibuktikan bahwa (푥 ,푦 ) = (16푡 + 4,16) adalah solusi dari persamaan 푥 −
(푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0.
16
Substitusi (푥 ,푦 ) ke ruas kiri persamaan ini, diperoleh
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦
= (16푡 + 4) − (푡 + 푡)16 − (16푡 + 4)(16푡 + 4) + (16푡 + 16푡)16
= (16푡 + 4) − (푡 + 푡)16 − (16푡 + 4) + (푡 + 푡)16
= 0
2) Akan dibuktikan dengan menggunakan induksi matematika bahwa
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
untuk 푛 ≥ 1.
Untuk 푛 = 1 maka 푥
푦=
푢
푣+
8푡 + 2
8=
8푡 + 2
8+
8푡 + 2
8=
16푡 + 4
16
adalah benar, dimana (푥 ,푦 ) = (16푡 + 4,16) merupakan solusi fundamental.
Asumsikan benar untuk 푛 = 푘, maka
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
sehingga
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0.
Selanjutnya, akan dibuktikan kebenaran untuk 푛 = 푘 + 1,
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8−
32푡 + 20푡
32푡 + 4
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푥
푦−
32푡 + 20푡
32푡 + 4
(2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − 32푡 − 20푡
2푥 + (2푡 + 1)푦 − 32푡 − 4.
Akan dibuktikan 푥
푦 di atas adalah solusi dari persamaan Diophantine 푥 −
(푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 sebagai berikut
17
푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦
= [(2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − 32푡 − 20푡]
− (푡 + 푡)[2푥 + (2푡 + 1)푦 − 32푡 − 4]
− (16푡 + 4)[(2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − 32푡 − 20푡]
+ (16푡 + 16푡)[2푥 + (2푡 + 1)푦 − 32푡 − 4]
= 푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0
3) Akan dibuktikan dengan menggunakan induksi matematika.
Untuk 푛 = 2, maka pasangan solusi (푥 ,푦 ) memenuhi persamaan
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
=(2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣 + 8푡 + 2
2푢 + (2푡 + 1)푣 + 8
sehingga jelas bahwa
푥 = (2푡 + 1)푢 + (2푡 + 2푡)푣 + 8푡 + 2
푦 = 2푢 + (2푡 + 1)푣 + 8
adalah solusi.
Pasangan solusi (푥 ,푦 ) memenuhi persamaan
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
dengan induksi untuk 푛 = 1 jelas 푥
푦=
16푡 + 4
16.
Anggap bahwa
푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
adalah benar.
Akan dibuktikan bahwa 푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
adalah solusi. Maka 푥
푦=
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8
18
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푢
푣+
8푡 + 2
8−
32푡 + 20푡
32푡 + 4
=2푡 + 1 2푡 + 2푡
2 2푡 + 1
푥
푦−
32푡 + 20푡
32푡 + 4
(2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − 32푡 − 20푡
2푥 + (2푡 + 1)푦 − 32푡 − 4.
sehingga jelas bahwa
푥 = (2푡 + 1)푥 + (2푡 + 2푡)푦 − 32푡 − 20푡
푦 = 2푥 + (2푡 + 1)푦 − 32푡 − 4
adalah solusi.
∎
Dengan demikian, berdasarkan teorema 3.4 diperoleh tabel solusi persamaan
Diophantine 푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 untuk 푡 ≥ 1 (lihat Tabel
2)
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Solusi persamaan Pell 푥 −
(푡 + 푡)푦 = 1 dapat dipakai untuk menentukan setiap solusi lain persamaan Pell 푥 −
(푡 + 푡)푦 = −32푡 + 4 untuk 푡 ∈ ℕ . Dan setiap solusi persamaan Pell 푥 − (푡 + 푡)푦 =
−32푡 + 4 dapat dipakai untuk menentukan setiap solusi persamaan Diophantine 푥 −
(푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0 untuk 푡 ≥ 1. Persamaan Diophantine dapat
digeneralisasi sehingga peneliti selanjutnya dapat mengkaji metode lain dalam pencariam
setiap solusi persamaan Diophantine.
19
DAFTAR PUSTAKA
Baltus, C. 2007. Notes On Euler’s Continued Fractions. SUNY College At Oswego, New York.
1-13.
Chandoul, A. 2011. On Quadratic Diophantine Equation 푥 − (푡 − 푡)푦 − (16푡 − 4)푥 +
(16푡 − 16푡)푦 = 0. International Mathematical Forum. 6: no.36 1777-1782.
Edwards H. 1977. Fermat's Last Theorem: A Genetic Introduction to Algebraic Number
Theory (Graduate Texts in Mathematics), Springer, New York, 25-33.
Jacobson,M and Williams, H. 2009. Solving Pell Equation. Springer. New York. 31-39.
Ozkoc, A. and Tekcan, A. 2010. Quadratic Diophantine Equation 푥 − (푡 − 푡)푦 −
(4푡 − 2)푥 + (4푡 − 4푡)푦 = 0. Bulletin of the Malaysia Mathematical Science Society.
33:2 273-280.
Seung, H Y. 2008. Continued Fractions And Pell’s Equation. REU paper. 1-12.
Tekcan, A. and Ozkoc, A. 2010. The Diophantine Equation 푥 − (푡 + 푡)푦 − (4푡 + 2)푥 +
(4푡 + 4푡)푦 = 0. Rev Mat Complut. Springer. 23: 251-260.
Tekcan, A., Gezer. and Bizim. 2007. On The Integer Solutions of the Pell Equation 푥 −
푑푦 = 2 , International Journal of Computational and Mathematical Science. 1:3
204-208.
20
Tabel 1. Tabel solusi persamaan Diophantine 풖ퟐ − (풕ퟐ + 풕)풗ퟐ = −ퟑퟐ풕 + ퟒ
푡
Solusi persamaan Diophantine 푢 − (푡 + 푡)푣 = −32푡 + 4
adalah (푢 , 푣 )
푡 = 1 (푢 ,푣 ) = (10,8)
(푢 , 푣 ) = (62,44)
(푢 , 푣 ) = (362,256)
(푢 ,푣 ) = (2110,1492)
(푢 ,푣 ) = (12298,8696)
dan seterusnya
푡 = 2 (푢 ,푣 ) = (18,8)
(푢 , 푣 ) = (186,76)
(푢 , 푣 ) = (1842,752)
(푢 ,푣 ) = (18234,7444)
(푢 , 푣 ) = (180498,73688)
dan seterusnya
푡 = 3 (푢 ,푣 ) = (26,8)
(푢 , 푣 ) = (374,108)
(푢 ,푣 ) = (5210,1504)
(푢 , 푣 ) = (72566,20948)
(푢 , 푣 ) = (1010714,291768)
… dan seterusnya
21
Tabel 2. Tabel solusi persamaan Diophantine
풙ퟐ − (풕ퟐ + 풕)풚ퟐ − (ퟏퟔ풕+ ퟒ)풙 + (ퟏퟔ풕ퟐ + ퟏퟔ풕)풚 = ퟎ
푡
Solusi persamaan Diophantine 푥 − (푡 + 푡)푦 − (16푡 + 4)푥 + (16푡 + 16푡)푦 = 0
adalah (푥 ,푦 )
푡 = 1 (푥 , 푦 ) = (20,16)
(푥 , 푦 ) = (72,52)
(푥 ,푦 ) = (372,264)
(푥 ,푦 ) = (2120,1500)
(푥 ,푦 ) = (12308,8704)
dan seterusnya
푡 = 2 (푥 , 푦 ) = (36,16)
(푥 ,푦 ) = (204,84)
(푥 ,푦 ) = (1860,760)
(푥 ,푦 ) = (18252,7452)
(푥 ,푦 ) = (180516,73696)
dan seterusnya
푡 = 3 (푥 , 푦 ) = (52,16)
(푥 ,푦 ) = (400,116)
(푥 ,푦 ) = (5236,1512)
(푥 , 푦 ) = (72592,20956)
(푥 ,푦 ) = (1010740,291776)
… dan seterusnya