perpajakan materi uts (ved)
TRANSCRIPT
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
1
PERPAJAKAN I
“ NPWP ”Kelompok I
MATERI PEMBAHASAN
� Pengertian NPWP
� Kewajiban mendaftarkan diri & melaporkan usaha
� Tempat pendaftaran & pelaporan NPWP/PKP
� Pendaftaran dan pemberian NPWP
� Pendaftaran wajib pajak masal
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
2
PENGERTIAN NPWP
Nomor pokok wajib pajak (NPWP) adalah nomor yang
diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya.
Fungsi NPWP
� Sarana dalam administrasi perpajakan.
� Tanda pengenal diri atau Identitas Wajib Pajak (WP) dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
� Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
� Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan
administrasi perpajakan
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI
DAN MELAPORKAN USAHA
� Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib
mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan
(KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.
� Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita
kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup
terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara
tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
3
� Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai
tempat usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib
mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
� Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas, bila sampai dengan suatu bulan memperoleh
penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling
lambat pada akhir bulan berikutnya.
� Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat
mengajukan permohonan untuk memperoleh NPWP.
� Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya
pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha
dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.
� Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat
kegiatan usaha tersebar di beberapa tempat, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga
wajib mendaftarakan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha
dilakukan.
Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
4
� Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP
wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai
PKP.
� Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai
PKP tetapi sampai dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun
buku seluruh nilai peredaran bruto telah melampaui batasan
yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir
masa pajak berikutnya.
Tempat pendaftaran dilakukan pada kantor Direktorat Jendral Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan tempat kegiatan
usaha dilakukan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha
tertentu.
TEMPAT PENDAFTARAN
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
5
PENDAFTARAN NPWP
Tata cara Pendaftaran NPWP
a) Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran
dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan
(KP4) setempat dengan melampirkan.
b) Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan : Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
bagi penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan
tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa
bagi orang asing.
c) Untuk WP Orang Pribadi Usahawan : Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia
atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi
yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing;
d) Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
Contoh Formulir Pendaftaran NPWP
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
6
PEMBERIAN NPWP
3 cara pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak untuk wajib pajak orang
pribadi :
a) Datang langsung ke KPP
b) e-Registration melalui Pojok Pajak/ Mobil Pajak Keliling
Tata cara pelayanan pemberian NPWP melalui e-Registration Pojok Pajak/
Mobil Pajak Keliling adalah sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-30/PJ/2006 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor
Pokok Wajib Pajak Melalui Pojok Pajak.
c) e-Registration melalui internet
Tata cara pemberian NPWP dengan e-Registration melalui internet adalah
sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
173/PJ/2004 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok
Wajib Pajak serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak dengan Sistem e-Registration.
PWPM (PENDAFTARAN WAJIB PAJAK MASAL)
� Untuk pemberian NPWP Setiap Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus
sebagai Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham/Pemilik dan Pegawai dengan
penghasilan di atas PTKP, Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah membuat
Daftar Nominatif dan atau mengisi e-NPWP, dan menyampaikannya ke KPP
Lokasi.
� Penyampaian Daftar Nominatif dan atau e-NPWP yang telah diisi berfungsi
sebagai permohonan pendaftaran Wajib Pajak oleh masing-masing calon Wajib
Pajak Orang Pribadi secara Massal.
� Kemudian akan dilakukan proses seperti permohonan NPWP secara normal,
dan terhadap orang pribadi yang memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak
berdasarkan Daftar Nominatif dan atau e-NPWP diberikan kartu NPWP oleh
KPP Lokasi sesuai domisili Wajib Pajak.
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
7
TERIMA KASIH
PRESENTASI KELOMPOK 2
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
8
MATERI PRESENTASI
• Pelaporan (Tempat pengambilan SPT
masa / Tahun )
• Penyampaian SPT
• Penyampaian SPT dengan media
elektronik
• Tempat pelaporan di KPP
Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang olehWajib Pajak digunakan untuk melaporkanpenghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak ataubukan objek pajak dan harta atau kewajiban, menurutketentuan perundang – undangan perpajakan.
Terdapat dua macam SPT yaitu :
a. SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatuMasa Pajak.
b. SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuksuatu Tahun Pajak atau Bagian TahunPajak.
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
9
Contoh SPT Masa PPh Pasal 21/26
Sejak Januari 2014 (PER-14/PJ/2013)
11/3/2014
Contoh SPT Tahunan 1770 SS
11/3/2014
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
10
Contoh SPT Tahunan 1770 S
11/3/2014
Contoh SPT Tahunan 1770
11/3/2014
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
11
1. Fungsi SPT
a.Wajib Pajak PPh
Sebagai sarana WP untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
-Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain
dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
-Penghasilan yang merupakan objek pajak atau bukan objek
pajak.
-Harta dan kewajiban
-Pemotongan / pemungutan pajak orang atau badan lain dalam
1 masa pajak.
b. Pengusaha Kena PajakSebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlahPPN dan PPn BM yang sebenarnya terutang danuntuk melaporkan tentang :-Pengkreditan Pajak Masukan terhadap PajakKeluaran.-Pembayaran atau pelunasan pajak yang telahdilaksanakan sendiri oleh PKP atau melalui pihaklain dalam satu masa pajak, yang ditentukan olehketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan yang berlaku.
c. Pemotong / Pemungut Pajak
Sebagai sarana untuk melaporkan danmempertanggungjawabkan pajak yang dipotong ataudipungut atau disetorkan.
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
12
2. Prosedur Penyampaian & Penyelesaian SPT
•Setiap WP harus mengambil formulir SPT di Kantor PelayananPajak (KPP). Wajib Pajak juga dapat mengambil SPT dengan caralain, misalnya dengan mengakses situs Direktorat Jendral Pajakhttp://www.pajak.go.id untuk memperoleh formulir SPT.
•SPT wajib diisi secara benar, lengkap dan jelas dan harusditandatangani, bila SPT yang diisi ditandatangani oleh orang lainbukan oleh WP harus dilampiri surat kuasa khusus.
•SPT dapat disampaikan secara langsung atau melalui Pos secaratercatat ke KPP, KP4 atau KP2KP setempat atau melalui jasa
ekspedisi. SPT yang disampaikan melalui Pos bukti serta tanggalpengiriman dianggap sebagai bukti penerimaan dan dilampirkanjuga dengan SSP dan bukti pembayarannya bila disetor melalui
Bank.
• Batas waktu penyampaian :
- Penyampaian SPT Tahunan PPh Badan paling lambat4 bulan setelah akhir Masa Pajak.
- SPT Masa, paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak
- SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, paling lambat 3bulan setelah akhir Tahun Pajak.
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
13
Penyampaian SPT dengan media elektronik• Tata cara Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT dalam
bentuk elektronik diatur oleh Direktur Jendral Pajak No.6/PJ/2009.
• Aplikasi E-SPT akan diberikan apabila WP / Badan mengajukanpermohonan secara tertulis kepada KPP tempat Wajib Pajakdan KPP harus memberikan keputusan paling lama 2 harisejak permohonan diterima supaya WP / Badan dapatmemperoleh E-FIN ( Electronic Filling Identification Number ).
• Pengiriman / Penyampaian SPT secara elektronik denganmenggunakan jaringan internet melalui ( Application ServiceProvider) ASP www. Laporpajak.com disebut juga E-Filling.
• Bila data-data perpajakan yang akan dilaporkan sudah lengkapsemua maka pengiriman laporan SPT secara online dalamaplikasi E-Filing akan memberikan 2 Jenis Bukti Tanda Terimayaitu :
- NTPA ( Nomor Transaksi Pengiriman ASP )
- NTTE ( Nomor Tanda Terima Elektronik.
11/3/2014
• Wajib Pajak sudah dianggap meyampaikan SPT
ke KPP apabila semua data pelaporannya
sudah tersampaikan, sehigga wajib pajak
cukup menyimpan bukti NTTE.
• Apabila ada Dokumen lain yang tidak
tersampaikan pada waktu pelaporan secara
elektronik, maka WP dapat meyampaikan
Dokumen tersebut ke KPP tempat Wajib Pajak
terdaftar / melalui Pos. Paling lambat 14 hari
sejak tanggal penyampaian SPT secara
elektronik.
11/3/2014
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
14
Tempat Pelaporan di KPP• Kelengkapan data SPT dimasukan dalam Amplop berukuran
folio.
• Didepan amplop harus dituliskan :
- Nama WP
- NPWP
- Tahun Pajak
- Status SPT
- No. Telp
• Disamping kanan amplop tulis nama KPP tempat WP Terdaftar.
• Serahkan SPT ke KPP terdekat atau Pojok Pajak atau Mobil Pajak.
• Minta tanda terima dari KPP sebagai bukti WP Telah Melapor.
PENAGIHAN PAJAK NORMAL
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
15
1. Penanggung Pajak : Orang pribadi atau badan
yang bertanggung jawab atas pembayaran
pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak
dan memenuhi kewajiban wajib pajak menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Dasar Hukum : Undang-undang nomor 19 Tahun
2000
PENDAHULUAN
2. Penagihan Pajak : Serangkaian tindakan agar
Penanggung Pajak melunasi Utang Pajak dan
biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan
seketika dan sekaligus, memberitahukan
Surat Paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan
penyanderaan, menjual barang yang telah
disita.
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
16
3. Biaya Penagihan Pajak : Biaya pelaksanaan
Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, Pengumuman Lelang, Pembatalan
Lelang, Jasa Penilai, dan biaya lainnya
sehubungan dengan penagihan pajak.
4. Pejabat : pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak, menerbitkan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Surat Pencabutan Sita, Pengumuman Lelang, Pembatalan Lelang, Surat Perintah Penyanderaan dan surat lain yang diperlukan untuk penagihan pajak sehubungan denganPenanggung Pajak tidak melunasi sebagian atau seluruh utang pajak menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
17
5. Jurusita Pajak : pelaksana tindakan penagihan
pajak yang meliputi penagihan seketika dan
sekaligus , pemberitahuan Surat Paksa,
penyitaan dan penyanderaan
TATA CARA PENYITAAN
• Tindakan penerbitan Surat Teguran atau sejenisnya,
• Penyampaian Surat Paksa,
• Penyampaian Surat Perintah melakukan penyitaan,
• Pelaksanaan Penyitaan,
• Jual barang hasil penyitaan,
• Sampai dengan tindakan pencegahan bepergian ke luar
negeri dan penyanderaan
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
18
PENYANDERAAN
• Permohonan ijin penyanderaan diajukan oleh Kepala Kantor kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Pajak
• Setelah menerima ijin tertulis dari Menteri Keuangan, segera mengirimkan ijin tertulis tersebut kepada Kepala Kantor
• Kepala Kantor menerbitkan Surat Perintah Penyanderaan
• Jurusita Pajak menyampaikan Surat Perintah Penyanderaan langsung kepada Penanggung Pajak
• Jurusita Pajak dapat meminta bantuan Kepolisian Kepolisian atau Kejaksaan
Penanggung Pajak dan pemberian
ganti rugi dalam rangka penagihan
pajak dengan surat paksa
Penanggung pajak mengajukan gugatan atas pelaksanaan penyanderaan dan dikabulkan oleh
Pengadilan Negeri maka dapat memohon Rehabilitasi nama baik dan ganti rugi atas masa
penyanderaan yang telah dijalani sebesar Rp 100.000,- / hari
Penanggung pajak mengajukan gugatan atas pelaksanaan Surat Paksa, penyitaan, kepada Pengadilan pajak dan dikabulkan maka dapat
memohon pemulihan nama baik dan ganti rugi kepada pejabat sebesar paling banyak Rp
5.000.000,-
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
19
KELOMPOK IVKELOMPOK IV
PPh
Cara
Menghitung
Penghasilan
Kena Pajak
Subjek Pajak
dan Wajib
Pajak
Tidak
Termasuk
Subjek Pajak
Objek Pajak
(Pasal 4 Ayat
1)
Objek Pajak
Tarif Final
Tidak
Termasuk
Objek Pajak
Dasar
Pengenaan
Pajak
MATERIMATERI
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
20
PAJAK PENGHASILAN
(PPh)
PAJAK YANG DIKENAKAN TERHADAP SUBJEK PAJAK ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA DALAM TAHUN PAJAK
Pengertian
Subjek pajak
� orang pribadi� warisan yang belum terbagi
sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak
� badan� bentuk usaha tetap (BUT).
Subjek Pajak
Dalam NegeriSubjek Pajak
Luar Negeri
Tidak
termasuk
Subjek Pajak
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
21
Subjek Pajak Dalam Negeri
Subjek pajak orang pribadiSubjek pajak orang pribadi
Subjek pajak badanSubjek pajak badan
Subjek pajak warisanSubjek pajak warisan
Orang pribadi yang tidak bertempat
tinggal di indonesia yang
menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui bentuk usaha tetap
di indonesia
Subjek Pajak Luar Negeri
Orang pribadi yang tidak bertempat
tinggal di indonesia yang dapat
menerima penghasilan dari
indonesia
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
22
WAJIB PAJAK
orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Perbedaan wajib pajak
Wajib Pajak dalam negeri Wajib Pajak Luar negeri
• Dikenakan pajak atas penghasilan
baik yang diperoleh dari
Indonesia dan dari luar Indonesia
• Dikenakan pajak berdasarkan
penghasilan netto
• Tarif pajak yang digunakan adalah
tarif umum (Tarif UU PPh pasal
17)
• Wajib menyampaikan SPT
• Dikenakan pajak hanya atas
penghasilan yang berasal dari
sumber penghasilan di Indonesia
• Dikenakan pajak berdasarkan
penghasilan bruto
• Tariff pajak yang digunakan adalah
tariff sepadan (Tarif UU PPh pasal
26)
• Tidak wajib menyampaikan SPT
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
23
Tidak termasuk Subjek Pajak
1. Badan perwakilan negara asing;
2. Pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau pejabat-
pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang
diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat
tinggal bersama-sama mereka
3. Organisasi-organisasi Internasional yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
Objek pajak
OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1)
OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1) P E N G H A S I L A NP E N G H A S I L A NP E N G H A S I L A NP E N G H A S I L A N
SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS
YANG :
- Diterima atau diperoleh Wajib Pajak, - Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, - Dapat dipakai untuk konsumsi atau untukmenambah kekayaan Wajib Pajak,
DENGAN NAMA DAN DALAM
BENTUK APAPUN
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
24
a. bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya;
b. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas di bursa efek;
c. penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau
bangunan
d. penghasilan tertentu, pengenaan pajaknya diatur dengan PP
Objek Pajak yang dikenakan PPh final
Atas penghasilan :
Tidak Termasuk Objek Pajak
Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang PPh, penghasilan yang tidak termasuk
sebagai objek PPh, adalah sebagai berikut.
1. Bantuan atu sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat yang dibentuk
atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat
2. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sederah dalam garis keturunan lurus satu derajat
3. Warisan
4. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal.
5. Penggantian atau imbalan
6. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi.
7. Dividen atau bagian laba
8. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun.
9. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana penisun dalam bidang-bidang tertentu
yang
10. Bagian laba yang ditrerima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari
badan pasangan usaha
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
25
Tidak Termasuk Objek Pajak
Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang PPh, penghasilan yang tidak termasuk
sebagai objek PPh, adalah sebagai berikut.
12. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
13. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada
instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana
kegiatan bidang pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu
paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut;
14. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Peenyelenggara jaminan Sosial kepada
Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
Penghasilan kena pajak (WP Badan) = penghasilan netto
Penghasilan kena pajak (WP orang pribadi) = penghasilan netto - PTKP
DASAR PENGENAAN PAJAK
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
26
Pajak terutang = Tarif Pajak x Penghasilan Kena Pajak
Wajib Pajak
dalam negeriWajib pajak
luar negeri
Perhitungan Pajak
Perhitungan PPh dengan Dasar Pembukuan
Perhitungan PPh dengan Dasar Norma Penghitungan
Penghasilan Netto
Wajib Pajak dalam negeri
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
27
Penghasilan Kena Pajak (WP Orang Pribadi)
= Penghasilan netto – PTKP
= (Penghasilan bruto – Biaya yang diperkenankan UU PPh) - PTKP
Penghasilan Kena Pajak
= Penghasilan netto
= Penghasilan bruto – Biaya yang diperkenankan UU PPh
PERHITUNGAN PENGHASILAN
KENA PAJAK DENGAN
MENGGUNAKAN PEMBUKUAN
PERHITUNGAN PPH ATAS DASAR
NORMA PERHITUNGAN
PENGHASILAN NETTO
Penghasilan netto = besarnya presentase norma perhitungan
penggasilan netto x jumlah peredaran usaha atau penerimaan
bruto pekerjaan bebas setahun
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
28
PENGHASILAN TIDAK
KENA PAJAK
(PTKP)
TARIF PAJAK
Lapisan Penghasilan Kena
Pajak
Tarif Pajak
Sampai dengan
Rp50.000.000,00
5%
Diatas Rp50.000.000,00
sampai dengan
Rp250.000.000,00
15%
Diatas Rp 250.000.000,00
sampai dengan
Rp500.000.000,00
25%
Diatas Rp500.000.000,00 30%
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
materi pjk/uts/ved.,se.,msi.,ak.,ca
29
TARIF PAJAK
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah
sebesar 28% . Tarif tertinggi tersebut dapat diturunkan menjadi paling
rendah 25% yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, berlaku sejak
tahun pajak 2010
Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka
yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi
persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5%
lebih rendah daripada tarif yang berlaku.