peroneal palsy

2
Peroneal palsy ( 3A ) Definisi Peroneal palsy adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan fungsi sensorik dan motorik pada tungkai bawah dan kaki akibat lesi pada nervus peroneal. nama lain dari penyakit ini adalah peroneal neuropati dan peroneal nerve injury. insidensi Peroneal palsy jarang terjadi pada anak-anak. penyebab Peroneal palsy yaitu duduk bersilang yang menyebabkan terjepitnya saraf peroneal, bisa juga disebabkan oleh penurunan lemak yang drastis, sehingga saraf kehilangan proteksi dan rentan cedera, penyebab lain yaitu kegiatan atau kerja yang berposisi duduk atau jongkok seperti petani dan tukang tambang. patogenesis Peroneal palsy adalah tenaga mekanik eksterna atau cedera terbatas seraf tubuh yang mengenai permukaan tulang menyebabkan beberapa fesikel terkena, syaraf yang mempersasrafi otot lebih rentan terhadap kompressi daripada saraf kulit, karena sarabut saraf kulit tidak bermyelin, sedangkan serabut saraf otot bermyelin sehingga rentan terhadap kompressi. sekali saraf rusak maka akan rentan terhadap tekanan, jadi pasien yang menderita malnutrisi, alkoholisme, diabetes, gagal ginjal dan GBS sering sering terjadi komplikasi pressure neuropathy. disamping itu faktor genetik juga berperan sebagai predisposisi timbulnya pressure neuropathy. Diagnosis Peroneal palsy berdasarkan tanda dan gejala yaitu drop foot(kaki tidak mampu dorsofleksi), kram malam hari pada anterior tungkai bawah. nyeri biasanya terjadi di lokasi kompressi dan timbul gangguan sensorik(kesemutan, mati rasa). gejala pasti dapat dibedakan berdasarkan letak lesi, yaitu: 1. lesi kaput fibula: kelumpuhan saraf peroneus, cabang profunda lebih sering terkena, jika kedua cabang terkena timbul parese kaki, dorsofleksi kaki dan jari kaki, jika hanya cabang profunda maka timbul deep peroneal nerve syndrome. 2. lesi anterior tibial: parese/paralese jari kaki dan dorsofleksi. gangguan sensori pada kulit sela jari kaki 1 dan 2. bisa juga timbul anterior tarsal tunnel syndrome. 3. lesi superfisial peroneal: timbul parese dan atopi musculus peronei dan gangguan eversi kaki dan gangguan sensoris pada kulit

Upload: ferrycwirawan

Post on 14-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Peroneal PalsyPeroneal PalsyPeroneal PalsyPeroneal PalsyPeroneal PalsyPeroneal PalsyPeroneal Palsy

TRANSCRIPT

Page 1: Peroneal Palsy

Peroneal palsy ( 3A )

Definisi Peroneal palsy adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan fungsi sensorik dan motorik pada tungkai bawah dan kaki akibat lesi pada nervus peroneal. nama lain dari penyakit ini adalah peroneal neuropati dan peroneal nerve injury. insidensi Peroneal palsy jarang terjadi pada anak-anak. penyebab Peroneal palsy yaitu duduk bersilang yang menyebabkan terjepitnya saraf peroneal, bisa juga disebabkan oleh penurunan lemak yang drastis, sehingga saraf kehilangan proteksi dan rentan cedera, penyebab lain yaitu kegiatan atau kerja yang berposisi duduk atau jongkok seperti petani dan tukang tambang.

patogenesis Peroneal palsy adalah tenaga mekanik eksterna atau cedera terbatas seraf tubuh yang mengenai permukaan tulang menyebabkan beberapa fesikel terkena, syaraf yang mempersasrafi otot lebih rentan terhadap kompressi daripada saraf kulit, karena sarabut saraf kulit tidak bermyelin, sedangkan serabut saraf otot bermyelin sehingga rentan terhadap kompressi. sekali saraf rusak maka akan rentan terhadap tekanan, jadi pasien yang menderita malnutrisi, alkoholisme, diabetes, gagal ginjal dan GBS sering sering terjadi komplikasi pressure neuropathy. disamping itu faktor genetik juga berperan sebagai predisposisi timbulnya pressure neuropathy.

Diagnosis Peroneal palsy berdasarkan tanda dan gejala yaitu drop foot(kaki tidak mampu dorsofleksi), kram malam hari pada anterior tungkai bawah. nyeri biasanya terjadi di lokasi kompressi dan timbul gangguan sensorik(kesemutan, mati rasa). gejala pasti dapat dibedakan berdasarkan letak lesi, yaitu:1. lesi kaput fibula: kelumpuhan saraf peroneus, cabang profunda lebih sering terkena, jika kedua cabang terkena timbul parese kaki, dorsofleksi kaki dan jari kaki, jika hanya cabang profunda maka timbul deep peroneal nerve syndrome.2. lesi anterior tibial: parese/paralese jari kaki dan dorsofleksi. gangguan sensori pada kulit sela jari kaki 1 dan 2. bisa juga timbul anterior tarsal tunnel syndrome.3. lesi superfisial peroneal: timbul parese dan atopi musculus peronei dan gangguan eversi kaki dan gangguan sensoris pada kulit lateral distal tungkai bawah dan dorsum kaki.pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah MRI lumbal untuk memberikan bukti radikulopati l5. MRI pada lutut dan pergelangan kaki dapat menunjukkan ganglia interneural.

Penatalaksanaan Peroneal palsy secara konservatif yaitu mengistirahatkan kaki dan menghindari fakator kompressi seperti menyilangkan kaki. untuk terapi bedah diperlukan jika lesi jika terdapat massa yang mengkompressi saraf. saraf yang terjepit dan trauma terbuka yang parah. untuk penatalaksaan awal/konservatif dapat dilakukan oleh dokter umum, apabila gejala semakin memberat segera dirujuk ke dokter spesialis saraf.