permintaan tanggapan masyarakat atas rancangan pojk tentang tata kelola yang baik dalam pemberian...

20
1 Batang Tubuh Penjelasan PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK..../2015 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BERDASARKAN KINERJA DAN RISIKO BAGI BANK UMUM ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2015 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BERDASARKAN KINERJA DAN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang: I. UMUM a. bahwa dalam rangka menghadapi dinamika perekonomian global, industri perbankan perlu meningkatkan ketahanan; Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya krisis ekonomi dunia tahun 2007 adalah pemberian bonus yang tinggi karena pencapaian target yang ditetapkan dengan mengabaikan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang sehingga membahayakan kondisi keuangan bank apabila bank tidak mampu menyerap kerugian tersebut. Tindakan perbaikan untuk mengkoreksi praktek-praktek pemberian bonus yang tidak sehat tersebut kemudian menjadi agenda dalam program reformasi sistem keuangan global dan pada tanggal 25 September 2009 Financial Stability Board menerbitkan Principles for Sound Compensation Practices. Program reformasi tersebut bertujuan untuk (i) mencegah timbulnya moral hazard dan mengedepankan unsur prudensial dalam pengelolaan bank; (ii) menjaga kesehatan bank secara individual; dan (iii) memitigasi adanya execissive risk taking yang dilakukan oleh para pengambil keputusan. Indonesia sebagai salah satu anggota G-20 berkomitmen untuk mengadopsi prinsip-prinsip tersebut dalam bentuk regulasi. b. bahwa peningkatan ketahanan tersebut dilakukan melalui peningkatan tata kelola yang baik dalam pemberian remunerasi yang didasarkan atas kinerja dan risiko; c. bahwa peningkatan tata kelola yang baik dalam pemberian remunerasi berdasarkan kinerja dan risiko tersebut bertujuan untuk mencegah dilakukannya excessive risk taking dan menjaga kelangsungan usaha Bank; d. bahwa dalam rangka menciptakan disiplin pasar dan sejalan dengan perkembangan standar internasional perlu adanya informasi yang transparan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif terkait dengan remunerasi; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, huruf d perlu diatur ketentuan tentang tata kelola yang baik dalam pemberian remunerasi berdasarkan kinerja dan risiko bagi bank umum dalam suatu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan;

Upload: rusdi-febrianto

Post on 05-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

xxxxxx

TRANSCRIPT

  • 1Batang Tubuh PenjelasanPERATURAN OTORITAS JASA

    KEUANGANNOMOR : /POJK..../2015

    TENTANGTATA KELOLA YANG BAIK DALAM

    PEMBERIAN REMUNERASIBERDASARKAN KINERJA DAN RISIKO

    BAGI BANK UMUM

    ATASPERATURAN OTORITAS JASA

    KEUANGANNOMOR : /POJK.../2015

    TENTANGTATA KELOLA YANG BAIK DALAM

    PEMBERIAN REMUNERASIBERDASARKAN KINERJA DANRISIKO BAGI BANK UMUM

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA

    DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASAKEUANGAN,

    Menimbang: I. UMUMa. bahwa dalam rangka menghadapi

    dinamika perekonomian global,industri perbankan perlumeningkatkan ketahanan;

    Salah satu faktor yang berkontribusiterhadap terjadinya krisis ekonomidunia tahun 2007 adalah pemberianbonus yang tinggi karena pencapaiantarget yang ditetapkan denganmengabaikan risiko yang akan timbuldi masa yang akan datang sehinggamembahayakan kondisi keuanganbank apabila bank tidak mampumenyerap kerugian tersebut.Tindakan perbaikan untukmengkoreksi praktek-praktekpemberian bonus yang tidak sehattersebut kemudian menjadi agendadalam program reformasi sistemkeuangan global dan pada tanggal 25September 2009 Financial StabilityBoard menerbitkan Principles forSound Compensation Practices.Program reformasi tersebut bertujuanuntuk (i) mencegah timbulnya moralhazard dan mengedepankan unsurprudensial dalam pengelolaan bank;(ii) menjaga kesehatan bank secaraindividual; dan (iii) memitigasi adanyaexecissive risk taking yang dilakukanoleh para pengambil keputusan.Indonesia sebagai salah satu anggotaG-20 berkomitmen untuk mengadopsiprinsip-prinsip tersebut dalam bentukregulasi.

    b. bahwa peningkatan ketahanantersebut dilakukan melaluipeningkatan tata kelola yang baikdalam pemberian remunerasi yangdidasarkan atas kinerja dan risiko;

    c. bahwa peningkatan tata kelola yangbaik dalam pemberian remunerasiberdasarkan kinerja dan risikotersebut bertujuan untuk mencegahdilakukannya excessive risk takingdan menjaga kelangsungan usahaBank;

    d. bahwa dalam rangka menciptakandisiplin pasar dan sejalan denganperkembangan standar internasionalperlu adanya informasi yangtransparan baik yang bersifatkualitatif maupun kuantitatif terkaitdengan remunerasi;

    e. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud pada hurufa, huruf b, dan huruf c, huruf dperlu diatur ketentuan tentang tatakelola yang baik dalam pemberianremunerasi berdasarkan kinerja danrisiko bagi bank umum dalam suatuPeraturan Otoritas Jasa Keuangan;

  • 2Batang Tubuh PenjelasanSejalan dengan penerapan Basel IIkhususnya Pilar 3 (Market Discipline),Bank dituntut mengungkapkaninformasi yang lebih transparankepada publik dan pelaku pasarkhususnya terkait denganRemunerasi sehingga publik danpelaku pasar dapat memberikanpenilaian yang wajar dan mendorongdisiplin pasar.Namun demikian, pengungkapaninformasi ini juga tidak berlebihansehingga dapat mengurangikeunggulan bersaing bank. Olehkarena itu perlu diatur cakupaninformasi baik yang bersifat kualitatifmaupun kuantitatif yang wajibdiungkapkan kepada publik sehinggakompetisi antar bank tetap terjaga.Sehubungan dengan itu, perlu diaturmengenai tata kelola yang baik dalampemberian Remunerasi yang didasarkan atas kinerja, yaitu kinerjaBank, unit bisnis dan individupegawai dan memperhatikan risikosehingga bukan hanya bermanfaatbagi karyawan namun juga bagi bankitu sendiri dan masyarakat.

    Mengingat:1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun

    1992 tentang Perbankan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor 31, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3472) sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 10Tahun 1998 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1998Nomor 182, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3790);

    2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 111, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5253);

  • 3Batang Tubuh PenjelasanMEMUTUSKAN:

    Menetapkan:PERATURAN OTORITAS JASAKEUANGAN TENTANG TATA KELOLAYANG BAIK DALAM PEMBERIANREMUNERASI BERDASARKAN KINERJADAN RISIKO BAGI BANK UMUM

    II. PASAL DEMI PASAL

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1 Pasal 11. Bank adalah Bank Umum

    sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Nomor 7 Tahun1992 tentang Perbankansebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 10 Tahun1998, termasuk kantor cabang bankasing.

    Cukup jelas.

    2. Bank Asing adalah:a. Kantor cabang dari bank yang

    berkedudukan di luar negeri;b. Bank yang dimiliki baik secara

    sendiri atau bersama-sama olehwarga negara asing dan/ataubadan hukum asing sebesar 50%(lima puluh perseratus) ataulebih; atau

    c. Bank yang dimiliki baik secarasendiri atau bersama-sama olehwarga negara asing dan/ataubadan hukum asing kurang dari50% (lima puluh perseratus)namun terdapat pengendalianoleh warga negara asingdan/atau badan hukum asingtersebut.

    3. Direksi adalah:a. bagi Bank berbentuk hukum

    Perseroan Terbatas adalah direksisebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang mengenaiPerseroan Terbatas;

    b. bagi Bank berbentuk hukumPerusahaan Daerah adalahdireksi sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang mengenaiPerusahaan Daerah;

  • 4Batang Tubuh Penjelasanc. bagi Bank berbentuk hukum

    Koperasi adalah pengurussebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang mengenaiPerkoperasian;

    d. bagi Kantor Cabang Bank Asingadalah pimpinan Kantor CabangBank Asing yakni pemimpinkantor cabang dan pejabat satutingkat di bawah pemimpinkantor cabang.

    4. Dewan Komisaris adalah:a. bagi Bank berbentuk badan

    hukum Perseroan Terbatasadalah dewan komisarissebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang mengenaiPerseroan terbatas;

    b. bagi Bank berbentuk hukumPerusahaan Daerah adalahpengawas sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang mengenaiPerusahaan Daerah;

    c. bagi Bank berbentuk hukumKoperasi adalah pengawassebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang mengenaiPerkoperasian;

    5. Remunerasi adalah seluruhpendapatan yang diterima pegawaibaik yang bersifat tetap dan tidaktetap, meliputi antara lain gajipokok, tunjangan, bonus, danfasilitas lainnya baik dalam bentuktunai maupun tidak tunai.

    6. Remunerasi berdasarkan kinerjadan risiko adalah remunerasi yangdi desain untuk memperhatikankesejahteraan hidup dan prestasipegawai sesuai tugas dantanggungjawab masing-masing,dengan memperhitungkan risikoyang timbul dari setiap aktivitasnyaagar Bank mampu bertahan danberkembang secara berkelanjutan.

    7. Remunerasi yang bersifat tetapadalah remunerasi yang tidakdikaitkan dengan kinerja dan risiko,

  • 5Batang Tubuh Penjelasanantara lain gaji pokok, tunjanganperumahan, tunjangan kesehatan,tunjangan pendidikan, tunjanganhari raya, fasilitas dan pensiun.

    8. Remunerasi yang bersifat variabeladalah remunerasi yang dikaitkandengan kinerja dan risiko, antaralain bonus dan long term incentives.

    9. Risiko adalah potensi kerugianakibat terjadinya suatu peristiwa(events) tertentu.

    10. Risiko ex-ante adalah risiko yangdiperkirakan akan terjadi atauterealisasi.

    11. Risiko ex-post adalah risiko yangtelah terjadi atau terealisasi.

    12. Kinerja adalah hasil kerja secarakualitas dan kuantitas yang dicapaioleh seorang pegawai dalammelaksanakan tugasnya sesuaidengan tanggung jawab yangdiberikan kepadanya yang diukurdalam bentuk indikator kinerjautama (key performance indicator).

    13. Malus adalah suatu pengaturanyang mengizinkan Bank untukmenunda pembayaran sebagianatau seluruhnya dari remunerasiyang bersifat variabel yangditangguhkan yang didasarkan ataskriteria tertentu yang ditetapkanBank.

    14. Clawback adalah suatu perjanjianantara Bank dengan Direksi, DewanKomisaris atau pegawai dimanaDireksi, Dewan Komisaris ataupegawai setuju untukmengembalikan remunerasi yangbersifat variabel yang diterimasepanjang memenuhi kriteriatertentu yang ditetapkan oleh Bank.

    15. Bonus adalah pembayaran yangditerima oleh pegawai dari labaBank pada satu periode tahun bukuatau karena pegawai menghasilkankinerja yang lebih besar dari targetyang ditetapkan.

    16. Tunjangan adalah penghasilan

  • 6Batang Tubuh Penjelasanberupa uang atau yang dapat dinilaidengan uang yang diterima padawaktu tertentu oleh anggotaDireksi, Dewan Komisaris dan/ataupegawai selain Gaji/Honorarium.

    17. Fasilitas adalah penghasilan berupasarana dan/atau kemanfaatandan/atau penjaminan yangdigunakan/dimanfaatkan olehanggota Direksi, Dewan Komisarisdan/atau pegawai dalam rangkapelaksanaan tugas, wewenang,kewajiban dan tanggungjawabberdasarkan peraturan perundang-undangan.

    18. Insentif adalah penghasilan yangmerupakan penghargaan yangdiberikan kepada anggota Direksi,Dewan Komisaris dan/atau pegawaikarena terdapat peningkatankinerja walaupun Bank masihmengalami kerugian atauakumulasi kerugian.

    Pasal 2 Pasal 2Direksi wajib mengembangkan budayamanajemen risiko pada seluruh jenjangorganisasi.

    Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab ini dilakukan dengan mengacupada ketentuan yang mengaturmengenai penerapan manajemenrisiko bagi bank umum.

    Pasal 3 Pasal 3Bank wajib menerapkan tata kelola yangbaik dalam pemberian Remunerasi bagiDireksi, Dewan Komisaris dan pegawaiBank.

    Cukup jelas.

    Pasal 4 Pasal 4Penerapan tata kelola yang baik dalampemberian Remunerasi paling kurangmencakup:

    Cukup jelas

    a. pengawasan aktif Direksi dan DewanKomisaris;

    b. peran serta Komite Remunerasi;c. pemberian bonus dikaitkan dengan

    pengambilan risiko yang hati-hati(prudent risk taking); dan

    d. pengungkapan Remunerasi(disclosure).

    BAB II

  • 7Batang Tubuh PenjelasanPENGAWASAN AKTIF DIREKSI DAN

    DEWAN KOMISARISPasal 5 Pasal 5

    (1) Direksi wajib menyusun kebijakanRemunerasi berdasarkan kinerja danrisiko.

    Ayat (1)Yang dimaksud dengan risiko dalamayat ini adalah risiko ex-post danrisiko ex-ante. Termasuk dalampengertian risiko ini mencakup pularisiko yang sulit untukdikuantifikasi antara lain risikoreputasi dan risiko hukum.

    (2) Kebijakan Remunerasi berdasarkankinerja dan risiko memuat palingkurang:

    Ayat (2)

    a. struktur Remunerasi; Huruf aYang dimaksud dengan strukturRemunerasi adalah tingkatanRemunerasi berdasarkan golonganatau jabatan.

    b. komponen Remunerasi, yangterdiri dari;

    Huruf bDalam penetapan komponenRemunerasi perlu memperhatikankewajaran dengan peer group dankeseimbangan antara Remunerasiyang bersifat tetap dan variabel.

    1) Remunerasi yang bersifattetap;

    Angka 1)Cukup jelas.

    2) Remunerasi yang bersifatvariabel.

    Angka 2)Cukup jelas.

    c. mekanisme penetapanRemunerasi, baik yang bersifattetap maupun variabel; dan

    Huruf cCukup jelas.

    d. metode pengukuran kinerjadikaitkan dengan risiko.

    Huruf dCukup jelas.

    (3) Jenis risiko, metode pengukurankinerja, dan mekanisme pengkaitanRemunerasi dengan kinerja dan risikoditetapkan oleh Bank sesuai jenis dankompleksitas kegiatan usaha Bank.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 6 Pasal 6Penyusunan kebijakan Remunerasisebagaimana dimaksud pada Pasal 5ayat (2) wajib mempertimbangkan:a. terciptanya manajemen risiko yang

    efektif;Huruf aCukup jelas.

    b. stabilitas keuangan Bank; Huruf bCukup jelas.

  • 8Batang Tubuh Penjelasanc. kebutuhan kecukupan dan

    pemupukan modal;Huruf cKecukupan permodalan Bankmeliputi kecukupan permodalandalam rangka pemenuhan regulatorycapital maupun Individual CapitalAdequacy Assessment Process(ICAAP).

    d. kebutuhan likuiditas jangka pendekdan jangka panjang; dan

    Huruf dCukup jelas.

    e. potensi pendapatan di masa yangakan datang.

    Huruf eCukup jelas.

    Pasal 7 Pasal 7(1) Dewan Komisaris wajib melakukan

    pengawasan aktif terhadap kebijakanRemunerasi sebagaimana di maksuddalam Pasal 5 ayat (2).

    Ayat (1)Cukup jelas.

    (2) Pengawasan aktif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukanantara lain melalui:

    Ayat (2)

    a. pemantauan kebijakanRemunerasi; dan

    Huruf aCukup jelas.

    b. kaji ulang untuk memastikankesesuaian kebijakan Remunerasidengan tujuannya.

    Huruf bTujuan dari pemberian Remunerasiyang baik antara lain adalah untukmemperhatikan kepentinganpegawai dan mempertahankankeberadaan pegawai sertamemperhatikan kepentingan dankelangsungan usaha Bank.

    BAB IIIKOMITE REMUNERASI

    Pasal 8 Pasal 8(1) Dalam melaksanakan tugas

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (1), Dewan Komisaris wajibmembentuk Komite Remunerasi.

    Cukup jelas.

    (2) Dengan berlakunya Peraturan ini,susunan keanggotaan, tugas dantanggung jawab Komite Remunerasiyang telah ada wajib menyesuaikandengan peraturan ini.

    Pasal 9 Pasal 9(1) Anggota Komite Remunerasi

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal8 ayat (1) paling kurang terdiri dari:

    Cukup jelas.

    a. seorang Komisaris Independen;b. seorang Komisaris;

  • 9Batang Tubuh Penjelasanc. seorang Pejabat Eksekutif yang

    membawahi Sumber DayaManusia; dan

    d. seorang Pejabat Eksekutif yangmembawahi Satuan KerjaManajemen Risiko.

    (2) Komite Remunerasi diketuai olehKomisaris Independen sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a.

    (3) Anggota Direksi dilarang menjadianggota Komite Remunerasisebagaimana dimaksud pada ayat(1).

    Pasal 10 Pasal 10Komite Remunerasi wajib melaksanakantugas dan tanggung jawab secaraindependen.

    Cukup jelas.

    Pasal 11 Pasal 11Dalam hal Komite Remunerasi danKomite Nominasi dilakukan secaraterpisah maka keanggotaan KomiteNominasi dapat tidak mengikutsertakanPejabat Eksekutif yang membawahiSatuan Kerja Manajemen Risiko.

    Susunan keanggotaan KomiteNominasi mengacu kepada ketentuanyang berlaku mengenai PelaksanaanGood Corporate Governance Bagi BankUmum.

    Pasal 12 Pasal 12Komite Remunerasi mempunyai tugasdan tanggung jawab paling kurang:a. melakukan evaluasi terhadap

    kebijakan Remunerasi Bank yangdidasarkan atas kinerja, risiko,kewajaran dengan peer group,pertimbangan sasaran dan strategijangka panjang, dan denganmemperhatikan potensi pendapatanBank di masa yang akan datang;

    Huruf aYang dimaksud dengan kinerjaadalah kinerja Bank, kinerja unitbisnis, dan kinerja individu.

    b. menyampaikan hasil evaluasi danrekomendasi kepada DewanKomisaris terkait kebijakanRemunerasi;

    Huruf bCukup jelas.

    c. memastikan bahwa kebijakanRemunerasi Bank telah sesuaidengan ketentuan yang berlaku; dan

    Huruf cCukup jelas.

    d. Melakukan review terhadappenerapan kebijakan RemunerasiBank.

    Huruf dCukup jelas.

    Pasal 13 Pasal 13Dalam mengevaluasi kewajaran sistem Cukup jelas.

  • 10

    Batang Tubuh PenjelasanRemunerasi, Komite Remunerasi wajibberkoordinasi dengan Komite PemantauRisiko.

    Pasal 14 Pasal 14Evaluasi terhadap kebijakanRemunerasi merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari kerangkamanajemen risiko Bank.

    Cukup jelas.

    BAB IVPEMBERIAN REMUNERASI YANG

    BERSIFAT VARIABEL YANGDIKAITKAN DENGAN PENGAMBILANRISIKO YANG HATI HATI (PRUDENT

    RISK TAKING)Bagian Pertama

    UmumPasal 15 Pasal 15

    (1) Bank dapat memberikan Remunerasiyang bersifat variabel kepada Direksi,Dewan Komisaris dan pegawai Bank.

    Ayat (1)Yang dimaksud dengan Remunerasiyang bersifat variabel adalahRemunerasi yang dikaitkan dengankinerja dan risiko, antara lain bonusdan/atau long term incentives.

    (2) Remunerasi yang bersifat variabelsebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat berupa:

    Ayat (2)

    a. Saham; dan/atau Huruf aYang dimaksud dengan saham adalahpenerbitan saham baru Bank ataumembeli saham Bank yangbersangkutan yang diperdagangkandi bursa

    b. Tunai Huruf bCukup jelas

    (3) Bagi Bank berbentuk perusahaanterbuka (go public) proporsi tertentudari remunerasi yang bersifat variabelitu wajib diberikan dalam bentuksaham Bank yang bersangkutan.

    Ayat (3)Remunerasi yang bersifat variabeldalam bentuk saham dapatdiperoleh melalui penerbitan sahambaru Bank atau membeli sahamBank yang diperdagangkan dibursa.

    (4) Dalam hal Bank menerbitkan sahambaru dalam pemberian bonus yangbersifat variabel, maka penerbitansaham tersebut wajib memperhatikanketentuan yang berlaku

    Ayat (4)Yang dimaksud dengan ketentuanyang berlaku antara lain ketentuanyang berlaku di pasar modal.

    Pasal 16 Pasal 16

  • 11

    Batang Tubuh PenjelasanRemunerasi yang bersifat variabel bagiKomisaris Independen diberikan dalambentuk tabungan tunai yang di-escrowhingga anggota Dewan Komisaris yangbersangkutan berhenti dari jabatannya.

    Yang dimaksud dengan berhenti darijabatannya adalah masa jabatanefektif atau berakhirnya periode masajabatan. Dalam hal terdapatpengangkatan kembali makaperhitungan escrow tabungan tunaidimulai pada saat yang bersangkutandiangkat kembali.

    Pasal 17 Pasal 17Dalam hal Bank mengalami kerugian,Bank dilarang memberikan Remunerasiyang bersifat variabel kepada Direksidan Dewan Komisaris.

    Yang dimaksud dengan kerugianadalah Bank tidak memperoleh labadalam satu tahun buku.

    Pasal 18 Pasal 18Pemberian Remunerasi yang bersifatvariabel kepada pegawai didasarkanpada bonus pool bagi unit kerjadimaksud.

    Yang dimaksud dengan bonus pooladalah total dari kumpulan bonus diunit kerja diluar dari komponen gajipokok pegawai dengan menggunakanbeberapa indikator yang ditetapkanoleh masing-masing Bank.

    Pasal 19 Pasal 19Pemberian Remunerasi yang bersifatvariabel bagi Direksi, Dewan Komisarisdan pegawai wajib mempertimbangkan:a. kinerja, yaitu : Huruf a

    Cukup jelas.1) kinerja Direksi, Dewan Komisaris,

    dan pegawai bersangkutan;2) kinerja unit bisnis;3) kinerja Bank; dan

    b. risiko. Huruf bYang dimaksud dengan risiko dalamayat ini adalah risiko ex-post danrisiko ex-ante. Termasuk dalampengertian risiko ini mencakup pularisiko yang sulit untukdikuantifikasi antara lain risikoreputasi dan risiko hukum.

    Pasal 20 Pasal 20Pemberian Remunerasi yang bersifatvariabel bagi pegawai pada unitpengawasan (control unit) harus bersifatobyektif, independen dan sesuai dengantugas dan tanggung jawabnya.

    Termasuk dalam unit pengawasan(control unit) antara lain manajemenrisiko, fungsi kepatuhan, danpengendalian intern.Yang dimaksud dengan independenadalah tidak dipengaruhi oleh unitbisnis yang dimonitor oleh fungsitersebut tapi didasarkan atas kinerja

  • 12

    Batang Tubuh Penjelasanpegawai pada unit pengawasan.

    Pasal 21 Pasal 21Bank dilarang memberikan bonus yangbersifat pasti (guaranted bonus) ataubentuk jaminan lainnya yang tidakdidasarkan atas kinerja.

    Termasuk dalam pengertianguaranteed bonus adalah bonus yangdijanjikan oleh Bank kepada calonDireksi, Dewan Komisaris ataupegawai sebelum yang bersangkutandiangkat sebagai pegawai.

    Bagian KeduaMaterial Risk Takers

    Pasal 22 Pasal 22Bank wajib menetapkan kelompokpegawai yang karena tugas dantanggungjawabnya mengambilkeputusan yang berdampak signifikanterhadap profil risiko Bank (material risktakers).

    Cukup jelas.

    Pasal 23 Pasal 23(1) Pemberian Remunerasi yang bersifat

    variabel kepada material risk takerswajib diikat dalam perjanjian yangditangguhkan.

    Ayat (1)Cukup jelas.

    (2) Proporsi pembayaran Remunerasiyang bersifat variabel yangditangguhkan diberikan secaraprorata.

    Ayat (2)Cukup jelas

    (3) Besarnya proporsi penangguhanRemunerasi yang bersifat variabelsebagaimana dimaksud pada ayat (2)disesuaikan dengan level jabatan.

    Ayat (3)Yang dimaksud dengan disesuaikandengan level jabatan adalahsemakin tinggi jabatan, makasemakin besar proporsi Remunerasiyang bersifat variabel yangditangguhkan.

    Pasal 24 Pasal 24Jangka waktu penangguhanRemunerasi yang bersifat variabelsebagaimana dimaksud pada Pasal 23ayat (1) paling kurang 3 (tiga) tahun.

    Contoh:Pegawai A termasuk kategori MRTdan diputuskan menerima bonustahun 2014 sebesar Rp. 1 Milyardan dibayarkan mulai akhirFebruari 2015. Pada akhir Februari2015, pegawai A akan menerimabonus sejumlah Rp. 400 juta, dansisanya (Rp. 600 juta) akandibagikan dalam jangka waktu 3tahun secara pro rata sampaidengan Februari 2018, yaitumasing-masing Rp200 juta pertahun.

  • 13

    Batang Tubuh PenjelasanPasal 25 Pasal 25

    (1) Pemberian Remunerasi yang bersifatvariabel kepada material risk takerswajib memperhatikan sensitivitasRemunerasi yang bersifat variabelterhadap jangka waktu risiko (timehorizon of risks).

    Ayat (1)Time horizon of risk adalah jangkawaktu tertentu yang harusdiperkirakan untuk mengantisipasikemungkinan timbulnya suaturisiko guna menyesuaikan denganjadwal pembayaran Remunerasiyang bersifat variabel apakah harusditangguhkan atau dibayarkan.

    (2) Dalam hal Bank menilai adanyasuatu risiko yang akan terealisasidalam jangka panjang, Bank dapatmenunda pembayaran bonus kepadamaterial risk takers.

    Ayat (2)Sebagai contoh, pegawai A telahmemutuskan kredit valuta asingdalam jumlah besar untuk jangkawaktu 5 (lima) tahun.Bank menilai adanya potensi (risiko)terjadinya kegagalan pengembaliankredit valas apabila terjadipenguatan nilai valas. Untuk ituRemunerasi pegawai A tersebutdapat ditunda pemberiannya olehBank.

    Pasal 26 Pasal 26(1) Dalam kondisi tertentu selama masa

    penangguhan Remunerasi yangbersifat variabel, bagian Remunerasiyang bersifat variabel yangditangguhkan dapat tidak diberikan(malus) atau ditarik kembali apabilasudah dibayarkan (clawback).

    Ayat (1)Cukup jelas.

    (2) Bank menetapkan kondisi tertentusebagaimana dimaksud ayat (1).

    Ayat (2)Yang dimaksud dengan kondisitertentu antara lain bank mengalamikerugian, terealisasinya suatu risikoatau fraud

    Pasal 27 Pasal 27Pegawai Bank dilarang melakukanlindung nilai atas Remunerasi yangbersifat variabel yang akan diterima.

    Lindung nilai dapat dilakukan melaluitransaksi hedging atau asuransiterhadap Remunerasi yang bersifatvariabel.

    BAB IVPENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)

    Pasal 28 Pasal 28(1) Bank wajib menyampaikan informasi

    mengenai kebijakan Remunerasidalam laporan tahunan pelaksanaantata kelola.

    Cukup jelas.

    (2) Informasi mengenai kebijakan

  • 14

    Batang Tubuh PenjelasanRemunerasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) paling kurangmencakup:

    a. Informasi mengenai KomiteRemunerasi yang mencakup:1) Nama, komposisi, tugas dan

    tanggungjawab;2) Deskripsi mengenai kebijakan

    Remunerasi termasuk kebijakanRemunerasi per lini bisnis, wilayahmaupun implementasinyaterhadap subsidiary atau kantoryang berlokasi di luar negeri;

    3) Jenis dan jumlah pegawai yangtermasuk sebagai MRT.

    b. Informasi mengenai prosespenyusunan kebijakan Remunerasiyang mencakup:1) Overview mengenai latar belakang

    dan tujuan kebijakan Remunerasi;2) Apakah Komite Remunerasi

    melakukan review terhadapkebijakan Remunerasi pada tahunlalu, jika ya apakah terdapatperbaikan (apabila ada);

    3) Bagaimana Bank memastikanbahwa Remunerasi bagi staf diunit kontrol bersifat independendari unit kerja yang diawasinya;

    c. Informasi mengenai Remunerasidikaitkan dengan risiko yangmencakup:1) Penjelasan mengenai sifat dan

    jenis risiko utama (key risk) dalammemberikan Remunerasi dikaitkandengan risiko;

    2) Informasi mengenai key measuresyang diterapkan dalampengukuran risiko utama (key risk)termasuk risiko yang sulit diukur.

    3) Bagaimana risiko ini berdampakterhadap Remunerasi;

    4) Apakah terdapat perubahanterkait pengukuran risikosebagaimana di maksud padaangka 2) dibandingkan dengantahun lalu;

  • 15

    Batang Tubuh Penjelasand. Informasi mengenai pengukurankinerja dikaitkan dengan Remunerasiyang mencakup:1) Overview mengenai kebijakan

    Remunerasi yang dikaitkandengan penilaian kinerja;

    2) Bagaimana Remunerasi individudikaitkan dengan kinerja Bank,kinerja unit kerja dan kinerjaindividu;

    e. Informasi mengenai penyesuaianRemunerasi dikaitkan dengan kinerjadan risiko yang mencakup:1) Kebijakan mengenai Remunerasi

    yang bersifat variabel yangditangguhkan, besarannya, dankriteria untuk menetapkanbesaran tersebut;

    2) Kebijakan Bank mengenai malusdan clawback;

    f. Jumlah Direksi dan Dewan Komisarisyang menerima paket Remunerasiyang dikelompokkan sesuai tingkatpenghasilan, dalam rentang (range)tertentu;

    g. Rasio gaji tertinggi dan terendah,meliputi (i) rasio gaji pegawai yangtertinggi dan terendah, (ii) rasio gajiDireksi yang tertinggi dan terendah,(iii) rasio gaji Dewan Komisaris yangtertinggi dan terendah, (iv) rasio gajiDireksi tertinggi dan pegawaitertinggi;

    h. nama konsultan eksternal, apabilaBank menggunakan jasa konsultaneksternal dan informasi mengenairuang lingkup tugas konsultantersebut;

    i. bentuk-bentuk dari Remunerasi yangbersifat variabel, termasuk sharesoption;

    j. penjelasan mengenai penggunaanbentuk Remunerasi yang bersifatvariabel sebagaimana dimaksud padahuruf i apabila komposisinyaditetapkan berbeda diantara parapenerima Remunerasi yang bersifatvariabel dan faktor-faktor yang

  • 16

    Batang Tubuh Penjelasanmempengaruhi perbedaan tersebut;

    k. Jumlah rapat yang dilakukan olehKomite Remunerasi selama 1 (satu)tahun dan Remunerasi yang telah dibayarkan;

    l. Paket Remunerasi dan fasilitas yangditerima oleh Direksi dan DewanKomisaris, termasuk jumlah orangdan total nominal;

    m.Jumlah Direksi, Dewan Komisarisdan pegawai serta jumlahRemunerasi yang bersifat variabelyang selama 1 (satu) tahun;

    n. Jumlah penerima dan jumlah totalguaranteed bonus yang diberikanselama 1 (satu) tahun;

    o. Jumlah penerima dan jumlah totalsign-on award yang diterima selama 1(satu) tahun;

    p. Jumlah dan total nominal pemutusanhubungan kerja dalam rentangnominal tertentu;

    q. Jumlah total dari Remunerasi yangbersifat variabel yang ditangguhkan,yang terdiri dari tunai, saham danbentuk lainnya;

    r. Total jumlah dari Remunerasi yangbersifat variabel yang ditangguhkanyang dibayarkan selama 1 (satu)tahun;

    s. Rincian dan jumlah dari Remunerasiyang diberikan dalam satu tahunyang bersifat tetap dan variabel, yangditangguhkan dan tidak ditangguhkan, dan bentuk dariRemunerasi yang diberikan (tunai,saham dan lain-lain); dan

    t. Informasi kuantitatif mengenai:1) Total oustanding Remunerasi yang

    ditangguhkan;2) Total Remunerasi yang

    disesuaikan selama periodelaporan yang disebabkan olehpenerapan malus atau clawback;

    3) Total Remunerasi yangdisesuaikan selama periodelaporan yang disebabkan oleh

  • 17

    Batang Tubuh Penjelasanfaktor eksternal bank antara lainfluktuasi nilai saham.

    Pasal 29 Pasal 29Dalam rangka meningkatkan kejelasaninformasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 Ayat (2), Bank dapatmenyajikan informasi tersebut dalambentuk:a. tabel atau grafik; Huruf a

    Cukup jelas.b. perbandingan dengan periode laporan

    1 (satu) tahun sebelumnya; atauHuruf bCukup jelas.

    LAIN-LAINPasal 30 Pasal 30

    (1) Otoritas Jasa Keuangan melakukanreview terhadap implementasikebijakan Remunerasi Bank sesuaidengan tujuannya.

    Cukup jelas

    (2) Review terhadap implementasikebijakan Remunerasi Banksebagaimana di maksud pada ayat (1)dilakukan dalam kerangkamanajemen risiko Bank.

    (3) Dalam hal Otoritas Jasa Keuanganmenilai Bank belummengimplementasikan kebijakanRemunerasi secara efektif, OtoritasJasa Keuangan memerintahkan Bankuntuk melakukan langkah-langkahperbaikan.

    Pasal 31 Pasal 31Dalam keadaan tertentu, Otoritas JasaKeuangan berwenang untuk:

    Yang dimaksud dengan keadaantertentu antara lain Bank dalamstatus pengawasan khusus atau bankdalam penyehatan.

    a. melakukan penyesuaian kebijakanRemunerasi Bank; dan/ atau

    Huruf aCukup jelas.

    b. melakukan kaji ulang khusus danmenentukan besaran Remunerasiterhadap pegawai yang memperolehRemunerasi tinggi.

    Huruf bKaji ulang khusus dapat dilakukanoleh pihak independen yangdiperintahkan oleh Otoritas JasaKeuangan dan hasilnya menjadimasukan bagi Otoritas JasaKeuangan.

    Pasal 32 Pasal 32Bagi Kantor Cabang Bank dari bankyang berkedudukan di luar negeri dalam

    Cukup jelas.

  • 18

    Batang Tubuh Penjelasankerangka home host supervision,Otoritas Jasa Keuangan dapatmemastikan bahwa kebijakanRemunerasi pada Kantor Cabang daribank yang berkedudukan di luar negeritersebut telah sesuai dengan standaryang ditetapkan oleh FSB secarakonsisten sebagaimana diatur padakantor pusat Kantor Cabang BankAsing.

    SANKSIPasal 33 Pasal 33

    Bank yang tidak memenuhi ketentuansebagaimana diatur dalam Pasal 2,Pasal 3, Pasal 5 Ayat (1), Pasal 6, Pasal 7Ayat (1), Pasal 8, Pasal 10, Pasal 13,Pasal 16 Ayat (1) dan Ayat (2), Pasal 17,Pasal 19, Pasal 21, Pasal 22, Pasal, 23Ayat (1), Pasal 24 Ayat (1), Pasal 26,Pasal 27 Ayat (1), dan Pasal 29dikenakan sanksi administratif antaralain berupa:

    Cukup jelas.

    a. teguran tertulis;b. penurunan peringkat tata kelola

    (GCG) dalam penilaian tingkatkesehatan Bank;

    KETENTUAN PERALIHANPasal 34 Pasal 34

    (1) Bank wajib melakukan kaji ulangkontrak kerja yang berlaku agardisesuaikan dengan kebijakanRemunerasi yang berdasarkan kinerjadan risiko.

    Cukup jelas.

    (2) Dalam hal kontrak kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (1) telah sesuaimaka kontrak tersebut dapat tetapberlaku.

    KETENTUAN PENUTUPPasal 35 Pasal 35

    Dengan berlakunya Peraturan OtoritasJasa Keuangan ini maka:

    Cukup jelas.a. keanggotaan, tugas dan

    tanggungjawab Komite Remunerasisebagaimana diatur dalam Pasal 40,Pasal 45 huruf a, dan Pasal 46Peraturan Bank Indonesia Nomor8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan

  • 19

    Batang Tubuh PenjelasanGood Corporate Governance BagiBank Umum sebagaimana diubahdengan Peraturan Bank IndonesiaNomor 8/14/PBI/2006 tentangPerubahan Atas Peraturan BankIndonesia Nomor 8/4/PBI/2006tentang Pelaksanaan Good CorporateGovernance Bagi Bank Umumdisesuaikan dengan pengaturandalam ketentuan ini.

    b. pengaturan mengenai laporanpelaksanaan Good CorporateGovernance pada Pasal 61 ayat (2)huruf d, huruf e dan huruf f, sertaayat (3) dalam Peraturan BankIndonesia Nomor 8/4/PBI/2006tentang Pelaksanaan Good CorporateGovernance Bagi Bank Umummenjadi tidak berlaku.

    Pasal 36 Pasal 36Peraturan Otoritas Jasa Keuangan inimulai berlaku pada tanggal:

    Cukup jelas.a. 1 Januari 2016 bagi Bank Asing,

    Bank Umum Berdasarkan KegiatanUsaha (BUKU) 3, dan Bank UmumBerdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU)4;

    b. 1 Januari 2017 bagi Bank UmumBerdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU)1 dan Bank Umum BerdasarkanKegiatan Usaha (BUKU) 2 yang bukanmerupakan Bank Asing.

    Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan pengundanganPeraturan Otoritas Jasa Keuangan inidengan penempatannya dalamLembaran Negara Republik Indonesia.

  • 20

    Batang Tubuh PenjelasanDitetapkan di JakartaPada tanggalKETUA DEWAN KOMISIONEROTORITAS JASA KEUANGAN,

    MULIAMAN D. HADADDiundangkan di JakartaPada tanggal

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASIMANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

    YASONNA H. LAOLY

    LEMBARAN NEGARA REPUBLIKINDONESIA TAHUN 2015 NOMOR

    TAMBAHAN LEMBARAN NEGARAREPUBLIK INDONESIA NOMOR