permainan tradisional (congklak)

10
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB WELCOME TO OUR PRESENTATION

Upload: wirha-sykerz

Post on 20-Jun-2015

2.705 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Permainan tradisional (congklak)

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB

WELCOME TO OUR PRESENTATION

Page 2: Permainan tradisional (congklak)

Desain By : Kelompok 8

Nur Asmidar Nur Fadillah Hasanah Z Nurul Huda Urai Wira Syahbana

PENGGUNAAN PERMAINAN TRADISIONA CONGKAK DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

Page 3: Permainan tradisional (congklak)

Permainan Congklak adalah satu dari banyak permainan tradisional yang mulai hilang karena perubahan zaman. Pada zaman dahulu dengan segala keterbatasan fasilitas anak-anak masih dapat bermanin, dengan tidak menyalahi masa-masa mereka yaitu bermain. Dalam kehidupan secara tanpa dsadari ada banyak pelajaran, meskipun masyarakat kita tidak banyak mengenyam pendidikan yaitu memperoleh teori-teori yang harus dipahami dan dipelajari. Congklak adalah salah satu permainan yang didalamnya terdapat nilai yang lebih yaitu matematika, khususnya konsep pembagian.

Page 4: Permainan tradisional (congklak)

Permainan congklak merupakan permainan tradisional dari adat Jawa. Menurut sejarah permainan ini pertama kali dibawa oleh pendatang dari Arab yang rata-rata datang ke Indonesia untuk berdagang atau dakwah. Pada umumnya jumlah lubang keseluruhan adalah 16, yang dibagi menjadi tujuh lubang kecil dan satu lubang tujuan untuk masing-masing pemain. Lubang tujuan merupakan lubang terkiri (biasanya diameternya lebih besar). Skor kemenangan ditentukan dari jumlah biji yang terdapat pada lubang tujuan tersebut.

Page 5: Permainan tradisional (congklak)

Perlengkapan

Papan Congklak / DakonBiji-bijian

Page 6: Permainan tradisional (congklak)

Cara Permainan Congklak

Setiap pemain mengambil semua biji yang terdapat pada lubang kecil yang diinginkan, untuk disebar satu biji per lubang berurutan searah jarum jam. Langkah tersebut dilakukan berulang. Apabila pada lubang terakhir meletakkan biji masih ada isinya (lubang tersebut tidak kosong) maka pemain tersebut melanjutkan dengan mengambil semua biji yang terdapat pada lubang tersebut dan melanjutkan permainan. Apabila peletakan biji terakhir berada pada lubang yang kosong maka pemain tidak dapat melanjutkan langkah. Giliran untuk bermain berpindah ke lawan. Keadaan ini disebut sebagai keadaan mati.

Page 7: Permainan tradisional (congklak)

Lanjutan . . .

Permainan berakhir apabila seluruh biji sudah berada pada lubang tujuan masing-masing pemain, atau apabila salah satu pemain sudah tidak memiliki biji pada lubang-lubang kecilnya untuk dimainkan (disebut mati jalan). Pemenangnya adalah yang memiliki jumlah biji terbanyak pada lubangnya.

Page 8: Permainan tradisional (congklak)

Penggunaannya dalam Konsep Pembelajaran Matematika

Dengan cara bermain congklak seperti yang dijelaskan tersebut, tidak disadari bahwa dengan bermain congklak, anak-anak dapat belajar konsep matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan penambahan. Setiap pemain yang akan memulai permainan mereka akan mengambil biji dari salah satu lubang yang mereka pilih, kemudian biji tersebut dibagikan kepada lubang-lubang yang lain sampai habis, dan salah satu lubang diberi satu biji. Hal ini bisa diajarkan kepada anak-anak bahwa yang mereka lakukan tersebut berhubungan dengan konsep matematika, pengurangan, penjumlahan, dan sekaligus pembagian.

Page 9: Permainan tradisional (congklak)

Konsep penjumlahan, berhitung , pembagian, dan perkalian.

Misalnya dalam pengisisan lubang ada lima, 1,2,3,4,5. Ada berapa

jumlah semuanya? 5 + 5 = 10. ada 2 lubang masing-masing ada 5

biji, jadi semuanya ada berapa? 2 x 5 = 10. Jika kita mempunyai 20

biji, Jadi cukup untuk berapa lubang? Oh untuk 4 lubang ( 20: 5 =

4)

Jadi bila menggunakan lubang 5 pasang, maka tiap luang diisi lima

butir, demikian juga bila menggunakan lubang 7 pasang, maka tiap

lubang diisi 7 butir. Jadi jumlah biji yang digunakan adalah jumlah

lubang pasangan kali dua kali jumlah masing-masing butir

(contoh : 5 x 2 x 5 = 50 butir).

Page 10: Permainan tradisional (congklak)

SEKIANTERIMA KASIH