makalah permainan tradisional diah.docx

26
MAKALAH PERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKAN Tugas Mata Kuliah : Bermain Dosen : Dra. Tioh oleh: Nama : SITI RODIAH NIRM : 4322312040146 SEMESTER : VI (Enam) Prodi : PG PAUD SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKAN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

Upload: h3rrypot

Post on 24-Sep-2015

757 views

Category:

Documents


80 download

TRANSCRIPT

MAKALAHPERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKANTugas Mata Kuliah: BermainDosen: Dra. Tioh

oleh:Nama: SITI RODIAHNIRM : 4322312040146SEMESTER: VI (Enam)Prodi: PG PAUD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKANSTKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNGKELAS CIPANAS2015

15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang merajai Semesta Alam, atas segala karunia dan hidayahnya akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas mata Kuliah Bermain dengan judul Makalah PERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKANDalam pembuatan makalah ini tentu saja penulis ucapkan banyak terima kasih kepada1. Pengelola STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis hingga bisa menyelesaikan tugas makalah ini.2. Dra. Tioh, selaku Dosen Mata Kuliah Bermain yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga terciptanya makalah ini.3. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa/i STKIP Setia Budhi Kelas Cipanas yang telah memberikan dukungan dan pemikirannya.Akhir kata semoga apa yang tertuang dalam makalah ini bisa bermanfaat dunia dan akhirat hingga akhir jaman.

Cipanas, Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 1A.Latar Belakang 1B.Rumusan Masalah 2C.Tujuan 2BAB II PEMBAHASAN 3A.Pengertian Permainan Tradisional 3B.Jenis-jenis Permainan Tradisional 4C.Permainan Tradisional Yang Menyenangkan 6D.Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional 12BAB III PENUTUP 14A.Kesimpulan 14B.Saran 14DAFTAR PUSTAKA BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangSaat ini jarang sekali terlihat anak-anak kecil bermain bersama di luar rumah. Padahal hari minggu merupakan hari libur mereka. Meskipun terdapat beberapa anak yang sedang bermain sepeda. Ah berbeda sekali saat Aku duduk di bangku sekolah dasar (SD). Aku yang terlahir di generasi 90an belum memasuki eragadgetyang menggila begitu banyak permainan tradisional yang telah dikenalkan oleh orang tua.Saat itu begitu banyak permainan yang sering sekali dimainkan bersama teman-teman saat di sekolah atau pun di rumah. Di sekolah permainan yang sering dilakukan adalah karet (lompat tali), bekel, gasing, kelereng, gerobak sodor (galasin), dan tak lupa sepak bola. Saat di rumah permainan yang sering dilakukan tak berbeda jauh dengan di sekolah, ditambah dengan bermain batu tujuh, petak umpet, buaya-buayaan, layang-layang dan masak-masakan. Begitu banyaknya permainan membuat kami tak pernah lelah dalam bermain, bahkan setelah pulang sekolah pun kami tetap bermain seolah tidak mengenal lelah bahkan terkadang lupa waktu sehingga tak heran karena terlalu asik bermain di luar, kami selalu dicari bahkan dimarahi orang tua.Lalu kemanakah permainan- permainan tradisional tersebut saat ini? Mungkin di pedesaan permainan ini masih ada namun, di perkotaan permainan semacam ini seolah menghilang.Jangankan untuk bermain layangan, untuk bermain sepak bola saja sulit untuk mencari lapangan. Lapangan yang berupa hamparan tanah merah di tumbuhi dengan rumput liar.Ketikagadgetmasuk dan menguasai era saat ini, permainan-permainan tersebut sedikit demi sedikit telah pudar. Anak-anak saat ini lebih tertarik dengan gadget yang dimilikinya. Hal ini karena fitur yang disediakan olehgadgettersebut lebih menarik. Sehingga dapat dikatakan generasi saat ini merupakan generasi merunduk, karena telah terhipnotis oleh duniagadget. Mereka lebih senang bermain games yang ada di gadget tersebut.Jika seperti itu mereka akan kecanduan gadget. Visual mereka akan lebih berkembang dibandingkan kinestetik dan kepekaan mereka terhadap lingkungan. Selain itu pergi jalan- jalan ke mall atau ke tempat hiburan lainnya sebagai salah satu kegiatan untuk mengisi waktu libur mereka saat ini. Secara tidak langsung orang tua lalai untuk mengajarkan permainan tradisional dan lebih mengenalkan permaian moderan serta opsi lainnya yang menjadikan pergesaran permainan tradisional saat ini. Lalu apa yang salah dengan permainan tradisional sehingga dapat tergeserkan oleh permainan modern ini.Perlu diketahui bahwa permainan tradisional sangatlah menarik, mendidik, dan menyenangkan, permainan tradisional ini mengajarkan kita untuk bekerja sama, mudah bersosialisasi, tangkas, kreatif, dan bersemangat. Permainan tradisional memainkan peranan penting bagi perkembangan psikomotorik, kemampuan kognitif, dan kemampuan afeksi. Sehingga tidak ada yang salah dengan permainan tradisional. Secara tidak langsung Karakter anak dapat terbentuk dan dibangun dengan permainan tradisional ini

B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional?2. Apa saja jenis-jenis permainan tradisional?3. Apa nilai yang terkandung dalam permainan tradisional

C.TujuanAdapun tujuan dari pembahasan makalah mengenai Permainan Tradisional yang menyenangkan diantaranya adalah :1. Untuk mengetahui pengertian dari permainan tradisional2. Untuk mengetahui jenis-jenis permainan tradisional3. Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam permainan tradisionalBAB IIPEMBAHASAN

A.Pengertian Permainan TradisionalPermainan tradisional adalahpermainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi.Terlebih kebudayaan Indonesia pada umumnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Hal ini yang kemudian mendorong tercipta nya jenis permainan tradisional. Sayang nya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang.Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa.Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu : permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding (kompetitif) dan permainan yang bersifat edukatif. Permainan tradisional yang bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri : terorganisir, bersifat kompetitif, diainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai criteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan perainan tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai jenis dan bentuk permainan pasti terkandung unsur pendidikannya. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya.

B.Jenis-jenis Permainan TradisionalBanyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia, hampir di seluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah mengalami masa-masa bermain permainan tradisional ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :Permainan Tradisional dari Jogjakarta- Gobag Sodor- Petak Umpet/ Delikan- Ingkling- Neker/ Kelereng- Benthik- Dakon- Eggrang- Bekhel- Cublak-cublak suwengPermainan Tradisional dari Jawa Barat (sunda)- Ngadu Muncang- Congklak- Bebentengan- Sunda Manda- Patok LelePermainan Tradisional dari Sulawesi- Maqgalaceng- Allogo- Ceklen- Lompat Tali- Lari Tampurung- Paka-Paka Dusu- Kokotrek- Tali Tanah- Kanikir- Benteng-benteng- Paka-paka sambunyi- Cenge-cenge- Dodorobe- ValinggirPermainan Tradisional dari Kalimantan- Bateweh- Sepak Sawut- Balogo- Bagasing- Isutan Jarat- Batungkau Permainan Tradisional dari Papua- Kayu Malele- Patah Kaleng- Inkaropianik- Tok Asya- Gulat Bob Permainan Tradisional dari Sumatra- Gala Hambek- Iye- Iye- Taratintin- Piccek Baju- Terompa galuak Permainan Tradisional dari Bali- Meong-meongan- Colek Nadi- Metajog

C.Permainan Tradisional Yang Menyenangkan (Permainan Bola Kasti)Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan.Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka, pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari.Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukuldan regu penjaga. Permainan kasti sangat mengandalkan kerjasama pemain dalam satu regu.Teknik Dasar Permainan KastiAgar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut menguasai teknik dasar bermain kasti. Adapun teknik dasar permainan kasti ada 3, yaitu teknik melempar, menangkap, dan memukul bola.Teknik Melempar BolaMelempar Bola Menyusur TanahCara melakukan: Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan Posisi badan membungkuk Ayunan lengan belakang ke depan melalui bawah Bola dilempar menyusur tanah ke sasaranMelempar Bola MendatarCara melakukan: Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran

Gambar Lapangan Permainan Bola KastiMelempar Bola MelambungCara melakukan: Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke atas Melempar dengan tangan terkuat. Apabila melempar dengan tangan kanan, maka kaki kiri berada di depan, begitu sebaliknya. Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki k;belakang ke depan. Pandangan mata ke arah sasaran lemparanMelempar Bola Memantul TanahCara melakukan: Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan Ayunan lengan ke arah depan bawah Bola dilempar memantul tanah ke sasaranTeknik Menangkap BolaTeknik menangkap bola kasti ada 4 macam, yaitu: Menangkap Bola Mendatar Menangkap Bola Melambung Menangkap Bola Menyusur Tanah Menangkap Bola Memantul TanahCara melakukan 4 teknik ini pada dasarnya sama, yaitu Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola Menangkap dengan kedua tangan dengan kedua telapak tangan dibuka membentuk setengah bola Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti sedikit tarikan tangan ke belakang.Teknik Melambungkan BolaTeknik melambungkan bola digunakan untuk memberikan umpan yang baik kepada pemukul.

Cara melakukan: Berdiri tegak. Jika melempar dengan tangan kanan, maka kaki kanan berada di depan Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kanan Badan condong ke depan Putar lengan kanan (yang memegang bola) ke belakang 360 Langkahkan kaki kiri ke depan, ayunkan lengan ke depan dan lepaskan bola saat berada di samping paha kanan disertai lecutan pergelangan tanganTeknik Memukul BolaCara melakukan: Pegang alat pemukul di bagian yang lebih kecil dengan satu tangan Berdiri menyamping sehingga pelambung berada di samping kiri pemukul Kedua kaki dibuka selebar bahu Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan siku tangan yang memegang alat pemukul ditekuk Pandangan ke arah pelambung dan datangnya bola Ayunkan alat pemukul dengan meluruskan siku disertai lecutan pergelangan tangan saat bola dalam jangkauan pukulan Diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depanAdapun beberapa teknik memukul bola adalah sebagai berikut ini: Memukul Bola Mendatar Memukul Bola Melambung Memukul Bola Memantul TanahPeraturan Permainan Kasti Lapangan Permainan Kasti. Lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan ukuran: Panjang: 60 70 meter Lebar: 30 meter Ruang hinggap: 3 Ruang bebas: 1Peralatan Permainan Kasti Pemukul: terbuat dari kayu Bola Kasti: terbuat dari karetPeraturan Permainan Kasti Jumlah Pemain. Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain bertindak sebagai kapten. Setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari 1 sampai 2. Waktu Permainan. Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit. Wasit. Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu.Regu Pemukul Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali. Sesedah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul. Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.Regu PenjagaRegu penjaga bertugas: Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul. Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.PelambungPelambung bertugas: Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.Pergantian Tempat Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila: Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut. Alat pemukul lepas ketika memukulCara Mendapatkan Nilai Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1. Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2. Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1. Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.Cara Bermain Kasti Setelah menguasai beberapa teknik dasar permainan kasti dan memahami peraturan permainannya, selanjutnya adalah mempraktikkan bagaimana cara bermain kasti dengan benar. Dalam bermain kasti dibutuhkan kerjasama tim dan rasa tanggung jawab. Selain itu yang paling penting adalah sikap untuk selalu menjaga sportifitas. Sebelum memulai bermain kasti, hendaknya ditentukan dulu dua regu yang akan bermain. Tiap-tiap regu berjumlah 12 pemain. Bagi siswa yang belum mendapatkan giliran bermain, hendaknya melihat di sisi lapangan sambil mempelajari kejadian-kejadian di lapangan.

D.Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan TradisionalPermainan tradisional adalah permaian yang tercipta dari kebiasaan yang mencerminkan pola kehidupan para leluhur bangsa Indonesia yang terkenal dengan sopan-santun dan unggah-ungguhnya. Dan semua itu telah tertanam dalam setiap jenis permainan tradisional Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam setipa permainan trdisional sangatlah bermacam-macam dan dalam satu permaianan bisa terkandung nilai lebih dari dua hal.Pejelasan singkat mengenai nilia-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional adalah sebagai berikut :1.Nilai edukasiNilai edukasi ini hampir terdapat pada setiap permainan tradisional. Misal pada suramanda saruk kita terkandung edukasi hitung menghitung. Selain itu pada permainan lain yang terdapat eduksi menghitung antara lain pada permainan kartu umbul, nekeran karetan, dll. Ada juga permainan seperti maling-malingan yang melatih konsentrasi dan daya ingat yaitu terhadap batu-batu yang menjadi maling.2.Nilai kemanusiaan / dan kerjasamaNilai kemanusiaan initerdapat pada permainan-permainan yang dapat dilakukan secara beregu, misalnya pada gobak sodor memrlukan kerjasama yang baik baik dari regu penerobos untuk menerobos penjagaan serta dari regu penjaga agar tidak ada penerobos yang bisa liwat. Lalu pada permaian luncatan beregu, apabila ada anggota yang gagal pada salah satu tingkatan, maka anggota yang telah berhasil menggantikan atau membyarkan hutang pemain yang gagal pada tingkat terebut.Kamudian padapermainan beteng-betengan kita perlu mealakkan kerjasama yang baik antar anggota untuk menjatuhkan beteng lawan dan menjaga beteng dari serangan lawan serta melatih rasa untuk menolong teman yang tertangkap oleh lawan. Selain itu pada permainan ini kita juga berlatih mengenai pembagian tugas sesuai kemampuan. Serta pada permainandingklik ongklak angklikjuga memerlukan kerlasama yang sangat bagus dimana satu sama lain harus berusaha menjaga keseimbangan dengan tetap memperhatikan kondisi temannya yang lain.3.Nilai olah ragaNilai olah raga pada permainan tradisional sangat banyak sekali. Mulai dari nilai olah raga lari seperti terdapat pada permainan beteng-betengan, delikan, doncok, nit-nitan, tekong-tekongan, dan juga bak cu. Kesumua permainan yang telah disebutkan tersebut membutuhkan kemampuan yang lari yang bagus untuk dapat memenangkan permainan.Lalu untuk nilai olah raga kakuatan otot antara lain keder, gelud cino, benthik, doncok, serta plentengan. Pada keder dan gelud cino kita melatih otot tangan untuk mnjatuhkan lawan main, lalu pada doncok, plentengan, dan benthik kita melatih ketepatan serta kekuatan sehingga binda yang kita pukul atau lempat mncapai jarak yang jauh dan tepat sasaran.4.Nilai seni dan kreatifitasNilai seni pada permainan tradisional terdapat pada permaian engklek, gobag sodor, dan otek-otek untuk embuat gambar barupa garis yang lurus dan rapi serta lingkaran yang sempurna membentuk pola sesuai keinginan para pemaian. Serta dalam permainan plentengan, pistol pluru kuncupglemot, tembakan tok-tokan dari bambu melatih daya kreatifitas dalam membentuk alat permainan tersebut sebagus mungkin dan semenarik mungkin.

BAB IIIPENUTUP

A.KesimpulanPermainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung kesenangan semata. Namun permainan tradisional dapat melatih kemampuan motorik anak, sikap anak, dan juga ketrampilan anak. Serta dapat membentuk karakter anak yang luhur.Dalam menerima sikap perubahan sosial didalam masyrakat kita memang harus bersifat terbuka dan dinamis terhadapa perkembangan zaman, perkembangan dunia IT. Ada sebuah garis-garis yang harus memisahkan kebudayaan asli dengan masuknya kebudayaan luar dalam era global saat ini. Perubahan sosial akan terjadi apabila masyarakat menerima masuknya perubahan itu sendiri, maka dari itu kita perlu yang namanya kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melstarikan kebudayaan lokal masyarakat kita sendiri, kalau bukan kita yang menjaga kebudayaan tersebut, siapa lagi dan tidak akan menutup kemungkinan memudarnya permainan tradisional, sebagai salah satu contoh penulisan diatas, dapat terjadi bila kita sendiri tidak memelihara kebudayaan kita sendiri.

B.SaranKita sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan permainan tradisional. Kita seharusnya perkenalkan dulu pada anak kita tentang permainan tradisional walaupun di zaman globalisasi saat ini. Karena pada usia dini, perkembangan anak sangat dibutuh demi perkembangan fisik dan motorik anak. Selain iti permainan tradisional sangat menguntungkan daripada permainan di zaman sekarang seperti game online. Game online sangat tidak baik bagi perkembangan anak karena akan membawa dampak negative bagi seorang anak. Tidak dipungkiri saat ini banyak orang tua yang malah membelikan anaknya barang-barang canggih. Maka dari itu , peran orang tua untuk mendampingi anaknya sangatlah penting demi masa depan seorang anak.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mikirbae.com/2014/11/permainan-kasti.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kastihttp://antoksoesanto.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-macam-permainan-tradisional.htmlhttps://www.selasar.com/budaya/permainan-tradisional-budaya-positif-yang-mulai-ditinggalkanhttp://setiyaraharja.blogspot.com/2013/03/permainan-tradisional-modal-karakter.html