permainan negosiasi - unicef · pdf filepeserta lain memeriahkan dengan berbagai yel-yel,...
TRANSCRIPT
MODUL 6
Permainan Negosiasi
TUJUAN Mengalami situasi problem solving dengan menggunakan alat berupa
negosiasi. Mengalami situasi-situasi yang mewakili tahap-tahap negosiasi. Memperkenalkan proses dan elemen penting dalam negosiasi dan lobby. Memberikan insight bahwa negosiasi/lobby adalah cara memperjuangkan
kepentingan, yang merupakan dasar penting dari advokasi. Membangun suasana gembira/ceria.
PERKIRAAN WAKTU 120 menit
PERLENGKAPAN
Kertas Kerja Lembar Negosiasi Domba Susu dari 4 Suku: Sioux, Apache, Cherokee dan Kiowa.
Alat untuk membuat kostum: lem, selotip, kerta warna warni, kertas plano, spidol, dll.
Film/Foto pelatihan sebelumnya tentang sesi ini.
BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR
Mengapa Negosiasi Sangat Penting Dalam Proses Advokasi
Proses advokasi umumnya merupakan proses yang cukup panjang dan cenderung berliku. Dibutuhkan stamina kelompok yang kuat serta strategi dan taktik yang lentur disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di sepanjang proses advokasi. Namun, kelenturan strategi/taktik ini tidak boleh mengorbankan prinsip utamanya yakni perjuangan terhadap Isu Strategis.
Salah satu proses terpenting yang harus dipahami oleh pelaku advokator adalah prinsip negosiasi/lobby yang esensinya adalah proses mengenali perbedaan kepentingan, mencari titik temu kepentingan (untuk menghindari konflik) dan mempertukarkan konsesi sehingga masing-masing pihak merasa menang. Negosiasi itu melalui tahap-tahap utama yang perlu dilewati agar berjalan lancar. Tahapan tersebut adalah:
Perencanaan Opening Proposal Negosiasi Closing Deal Evaluasi akhir
Mengapa perlu negosiasi?
Perebutan sumber daya o Satu pihak menginginkan sesuatu yang dikuasai pihak lain (dan/atau
sebaliknya ) Perbedaan persepsi
o Salah satu pihak ingin menyelaraskan pandangan yang tadinya berbeda (penafsiran yang berbeda) terhadap suatu hal, yang mungkin berpotensi menimbulkan konflik atau menghalangi pencapaian tujuan.
Seorang negosiator harus bisa membedakan apakah ia bernegosiasi karena
perebutan sumber daya atau perbedaan persepsi. Keliru menilai situasi akan berpengaruh pada kekeliruan merencanakan strategi yang dipakai. Kapan Terjadi Negosiasi/Lobby
Dua atau lebih kelompok bersedia melakukan negosiasi jika mereka berhitung bahwa:
(1) Mereka masih punya peluang untuk mendapat lebih banyak manfaat. (2) Jika tidak dilakukan negosiasi akan muncul situasi lebih buruk, semisal
konflik terbuka, sama-sama rugi dan sebagainya.
Artinya pada saat seseorang/kelompok setuju membuka diri terhadap negosiasi, maka kita menyadari bahwa mereka berpikir masih memiliki peluang untuk mendapat lebih banyak manfaat, atau mereka tengah menghindari kerugian lebih besar. Dengan demikian, sebelum negosiasi kita harus bisa memperhitungkan kelompok lain mengejar manfaat apa dan menghindari kerugian apa.
Terkadang suatu kelompok lebih memilih tidak negosiasi karena mereka melihat dirinya sudah dalam posisi menang atau kekuatannya terlalu besar untuk merasa perlu bernegosiasi. Perhitungan tersebut digabungkan dengan tujuan kelompok kita sendiri akan menjadi dasar perencanaan strategi negosiasi. Dalam sesi ini, akan dimainkan sebuah game Negosiasi untuk memunculkan suatu kondisi yang penting diketahui dan dikuasai seseorang yang akan menjadi negosiator. Game ini terbilang komprehensif, sehingga fasilitator harus betul-betul menguasai agar bisa memunculkan semua Aha yang diinginkan. Di sisi lain, game ini perlu dimainkan dengan kondisi yang menyenangkan (fun), sehingga tetap berjalan dengan mengasyikkan. Peserta utama negosiasi diminta menggunakan baju kebesaran sebagai Ketua Suku dan Dukun. Sedangkan peserta lain memeriahkan dengan berbagai yel-yel, tepuk tangan dan tertawa. Fasilitator harus mampu membangkitkan suasana fun ini dengan cara dirinya sendiri terlihat bergembira dan bersemangat.
Game ini dirancang agar terlihat sepertinya perebutan sumberdaya yang terbatas (jumlah domba hanya satu ekor saja), padahal sebenarnya adalah perbedaan persepsi (organ tubuh domba yang dibutuhkan mencukupi). Kemampuan setiap kelompok dalam menilai keadaan dan mengungkapkan kebutuhan kelompok lain akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam memenangkan per mainan ini.
Dalam game ini peserta juga dituntut untuk mampu membingkai/mengemas suatu penawaran yang menarik di mata pihak lain. Suku Sioux, Apache dan Cherokee harus mampu mengemas rencana pembelian organ tubuh domba itu secara cantik agar tidak terkesan terlalu membutuhkannya sebagai obat. Dalam suatu negosiasi, pihak yang paling butuh biasanya akan menjadi pihak yang paling lemah posisi tawarnya.
Intisari pengemasan itu adalah membangun persepsi di pihak lain bahwa mereka akan merasa:
Untung besar jika menyetujui/mengutamakan proposal kita Rugi besar jika menolak/menunda proposal kita. Sekalipun sesederhana itu, proses perumusannya memerlukan kecerdikan
tersendiri agar pengertian untung rugi tersebut dapat dibingkai secara elegan, dan tidak terkesan kasar.
Ringkasan Alur Sesi Topik Tujuan Alat Bantu Metode Waktu
1. Cipta Suasana Membangun suasana (state of mind). Menjelaskan tujuan sesi.
Kisah Ceramah
5
2. Permainan Negosiasi Domba Langka
Mengalami situasi problem solving dengan menggunakan alat berupa negosiasi.
Mengalami situasi-situasi yang mewakili tahap-tahap negosiasi.
Memperkenalkan proses dan elemen penting dalam negosiasi dan lobby.
Memberikan insight bahwa negosiasi/lobby adalah cara memperjuangkan kepentingan, yang merupakan dasar penting dari advokasi.
Membangun suasana gembira dan ceria.
o Kertas Kerja Negosiasi
o Perlengkapan untuk kostum ketua Suku dan dukun: lem, selotip, kerta warna warni, kertas plano, spidol, dll.
o Mikropon 4 buah o Foto/film rekaman
acara training sebelumnya.
Game 110
3. Diskusi Memberikan ruang memperluas wacana mengenai topik
Diskusi 5
PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1 Cipta Suasana
Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap.
Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. Misalnya:
o Siapa yang pernah melakukan proses negosiasi? o Apa kunci sukses negosiasi?
Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Suku Sioux, Apache dan Cherokee. (lampiran)
2 Pembentukan Kelompok Baru Minta peserta kembali ke kelompok masing-masing (Merah,
Kuning, Hijau, Biru). Untuk permainan ini, jelaskan bahwa nama kelompok
mereka berubah menjadi: Kuning Suku Sioux, Merah Suku Apache, Biru Suku Cherokee, Hijau Suku Kiowa. Yakni nama-nama Suku Indian di daerah Amerika.
Minta mereka menunjuk Ketua Suku dan Dukun (keduanya harus memiliki kemampuan negosiasi dan mampu mengartikulasikan pendapat dengan baik.
Pengubahan warna menjadi kelompok boleh dilakukan acak
3 Penjelasan Permainan Game Negosiasi Domba Langka Peserta membentuk lingkaran berkelompok sesuai Suku
masing-masing. Jelaskan kisah latar belakangnya:
o Ada empat kelompok Suku Indian (Kiowa, Sioux, Apache dan Cherokee), yang masing-masing punya kepentingan tertentu sesuai yang ada di lembar tugas.
o Tugas masing-masing Suku adalah memperjuangkan agar tujuan tercapai. Mereka akan bertemu dalam negosiasi 4 pihak, yang dipimpin Suku Kiowa.
o Segala aturan negosiasi diatur dalam kertas kerja, beberapa tambahan aturan bisa dibuat oleh Suku Kiowa asal tidak bertentangan dengan kertas kerja.
Jelaskan Peraturan Umum: o Tidak boleh ada komunikasi antar Suku sebelum
acara dimulai. o Komunikasi antar Suku hanya diperkenankan dalam
ruang sidang yang dipimpin ketua Suku Kiowa. o Jika diinginkan ada lobby khusus antar Suku, harus
seizin Ketua Suku Kiowa sebagai tuan rumah sidang
negosiasi. o Negosiasi akan dibagi dalam 3 tahap, masing-
masing tahap 20 menit, dengan adanya istirahat /masa reses 5 menit.
o Dalam ruang sidang, hanya Ketua Suku dan Dukun yang boleh berbicara di forum. Anak buah hanya jadi penonton, dan jika memiliki usul bisa disampaikan melalui Dukun secara bisik-bisik.
o Pada saat break/masa reses, setiap Suku kembali ke sudut masing-masing dan bisa menyusun ulang strategi/taktik beserta perumusan ulang posisi negosiasi. Dalam kelompok Suku masing-masing, semua orang punya hak bicara yang sama.
4 Perencanaan Kerja dan Kostum 1. Bagikan lembar kerja kepada masing-masing Suku, minta
mereka mempelajari, menyiapkan strategi dan membuat kostum dalam 15 menit.
2. Jelaskan bahwa agar suasana seru, maka ketua Suku dan Dukun perlu di beri dandanan sesuai dengan adat Suku masing-masing (sesuai kreativitas mereka).
3. Sediakan kertas, lem, isolasi dan lain-lain yang bisa dipakai peserta untuk mendandani para ketua Suku dan dukunnya.
4. Tayangkan foto/rekaman video per mainan ini dari training sebelumnya agar peserta lebih berani tampil unik.
Permainan ini akan berhasil dengan baik jika fasilitator berhasil mendorong peserta aktif dengan sungguh-sungguh tapi tetap fun.
5 Pengaturan Kursi 1. Pada saat peserta tengah diskusi dan persiapan, atur lay out
kursi negosiasi. 2. Siapkan 8 buah kursi di tengah ruangan, membentuk segi
empat seperti berikut: 3. Atur kursi yang lain di belakang 8 kursi itu. 4. Siapkan mikrofon dan alat perekam video.
Peserta diperbolehkan diskusi di luar ruang pelatihan agar tidak bisa disadap oleh kelompok lain.
Per mainan Negosiasi
1. Ketua Suku dan Dukun diminta duduk di kursi. Permainan dimulai.
2. Jaga wa