bab iii metode penelitian€¦ · menjawab benar dapat berteriak “horey” atau yel-yel lainnya...
TRANSCRIPT
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara
kolaboratif, artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA
yang mengajar kelas IV SDN Salatiga 8. Peneliti mendiskusikan
permasalahan penelitian dengan guru kelas dan menentukan rencana
tindakan. Kolaborasi yang dilakukan antara lain, penulis merancang
rancangan pembelajaran kemudian mendiskusikannya dengan guru kelas,
selanjutnya guru kelas berperan sebagai guru yang akan mengajar dan penulis
sberperan sebagai observer.
3.2 Seting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 8. Mata pelajaran
yang akan diujikan adalah mata pelajaran IPA. Subjek penelitian dalam
peneltian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Salatiga 8 yang
berjumlah 37 siswa. Siswa kelas IV SDN Salatiga 8 kurang aktif dalam
mengikuti mata pelajaran IPA karena pembelajaran IPA lebih sering
dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah dan jarang
berinteraksi langsung dengan obyek yang sebenarnya dapat dihadirkan atau
diamati secara langsung. Hal inilah yang menyebabkan siswa sulit
memahami mengenai apa yang dipelajari karena siswa tidak dapat melihat
secara langsung obyek yang dipelajari, sehingga hasil belajar IPA menjadi
rendah, bahkan ada beberapa siswa yang nilainya masih dibawah dari KKM.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Salatiga 8 Semester
II Tahun Ajaran 2015/2016, yang jumlah siswanya sebanyak 37 siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
30
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Course Review Horay (CRH). Menurut Widodo (2009)
model pembelajaran CRH merupakan model pembelajaran yang dapat
menciptkan kondisi belajar yang menyenangkan karena siswa di bagi dalam
kelompok selanjutnya diberi pertanyaan dan kelompok yang dapat
menjawab benar dapat berteriak “HOREY” atau yel-yel lainnya yang
disukai.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Salatiga 8.
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti
berkolaborasi dan berkerjasama dengan guru kelas IV SD Negeri Salatiga 8.
Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang dikembangkan oleh
Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto, Suhardjono, Supardi:
2007). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus.
Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi
(reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model penelitian
tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada gambar
berikut ini :
31
Gambar 2.1 Skema Prosedur Penelitian
3.4.1 Siklus I
1) Perencanaan
a. Menyusun RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa benda-benda
dan alat-alat yang akan diamati siswa.
c. Menyiapkan sumber observasi untuk mengamati hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis (pilihan ganda) dan lembar
kerja siswa.
2) Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
b. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dibahas pada hari itu.
c. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
Pelaksanaan
Refleksi
perencanaan pengamatan
Pelaksanaan
Refleksi
perencanaan Pengamatan
Siklus I
Siklus II
32
d. Guru membimbing kelompok belajar siswa dan siswa mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
e. Setelah selesai mengerjakan tugas, guru memberikan evaluasi kepada
masing-masing kelompok belajar.
f. Guru memberikan penghargaan atas upaya hasil belajar tiap individu
maupun kelompok belajar, kemudian Guru dan siswa menyimpulkan
materi pembelajaran.
3) Observasi
a. Melakukan pengamatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
dengan menggunakan model kooperatif tipe Course Review Horay
(CRH) pada kelas IV SD Negeri Salatiga 8.
b. Melakukan pengumpulan data siswa atas Hhasil belajar yang siswa
peroleh setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 8.
4) Refleksi
a. Menelaah dan mengoreksi pelaksanaan pembelajaran Siklus I.
b. Mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan apa saja yang terjadi pada
pelaksanaan Siklus I.
c. Mengevaluasi proses hasil belajar pada Siklus I.
d. Memperbaiki kelemahan untuk Siklus II.
3.4.2 Siklus II
1) Perencanaan
Data yang telah diperoleh dari siklus I diidentivikasi dan hasil dari
observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar pada siklus II lebih baik.
a. Menyusun RPP kembali pada pelajaran IPA.
b. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada proses pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis (pilihan ganda) dan lembar
kerja siswa.
2) Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
33
b. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dibahas pada hari itu.
c. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
d. Guru membimbing kelompok belajar siswa dan siswa mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
e. Setelah selesai mengerjakan tugas, guru memberikan evaluasi kepada
masing-masing kelompok belajar.
f. Guru memberikan penghargaan atas upaya hasil belajar tiap individu
maupun kelompok belajar, kemudian Guru dan siswa menyimpulkan
materi pembelajaran.
3) Observasi
a. Melakukan pengamatan hasil belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Course Review Horay (CRH).
b. Melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Course Review Horay (CRH).
c. Melakukan penilaian hasil pembelajaran IPA dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH).
4) Refleksi
a. Mengkaji dan menelaah pelaksanaan pembelajaran IPA.
b. Melakukan penilaian proses hasil pembelajaran IPA.
c. Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran IPA, agar
peneliti ke depannya bisa lebih baik lagi.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif berupa lembar observasi siswa dan lembar observasi guru
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay
(CRH), data kuantitatif berupa tes hasil belajar siswa.
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas IV setelah melakukan pembelajaran
34
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review
Horay (CRH) adalah dengan teknik tes dan observasi.
a. Teknik Tes
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengetahuan peserta
didik teknik yang paling tepat digunakan adalah teknis tes. Tes awal pada
kondisi sebelum diberikan tindakan yang dilakukan oleh guru adalah
instrumen yang tepat sebagai cara pengumpulan data, karena melalui hasil
tes awal ini maka akan dapat dilihat sejauh mana perkembangan peserta
didik dalam segi kognitif. Selanjutnya setelah hasil tersebut diketahui,
maka penulis dapat memulai memberikan perlakuan yang sesuai setelah
melakukan observasi sebelumnya. Perlakuan yang diberikan harus
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik serta diselaraskan dengan
model pembelajaran yang digunakan guna menunjang proses
pembelajaran.
b. Dokumentasi
Pada instrumen ini, diberlakukan upaya untuk mencari sumber
sebanyak-banyaknya yang difungsikan sebagai penunjang dari penelitian.
Dokumentasi digunakan untuk menyimpan gambar yang dapat digunakan
sebagai barang bukti dalam penelitian. Bermula dari bagaimana keadaan
peserta didik, situasi belajar, sarana dan prasarananya sampai keadaan
lingkungan di sekitar sekolah tersebut. Dokumnetasi dalam penelitian ini
berupa foto-foto jalannya proses penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Course Review Horay (CRH) pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV
SD Negeri Salatiga 8 siklus I dan siklus II.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga
hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut (Arikunto, 2010: 272).
Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa. Adapun penilaian
yang diberikan dalam observasi yang akan digunakan yakni dengan skala
Likert. Sugiyono (2010: 134) memaparkan bahwa skala Likert digunakan
35
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang terhadap keadaan
tertentu. Keadaan ini dapat diartikan dengan proses pembelajaran, jadi
penilaian yang diberikan berfokus pada aspek dalam pembelajaran.
Aspek dalam pembelajaran ini dijabarkan ke dalam pengamatan
yang dilakukan terhadap siswa untuk menggambarkan keseuaian model
pembelajaran dengan karakteristik siswa dan guru untuk menggambarkan
model pembelajaran dapat digunakan dengan mudah sehingga dapat
membantu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sugiyono (2010: 134-
135) juga menambahkan dengan skala Guttman, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian instrumen
tersebut dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item instrumen. Item-
item tersebut dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Untuk
keperluan analisis kuantitatif, maka tiap butir jawaban dapat diberi skor,
Ya dan Tidak.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan
lembar tes hasil belajar.Lembar observasi dan lembar tes hasil belajar
disusun berdasarkan sintaks model dan prosedur penyusunan butir soal.
a. Lembar Soal Tes Evaluasi
Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan
ganda. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dalam pembelajaran. Tes ini diberikan setelah proses belajar mengajar pada
setiap pertemuan tiap siklus atau pada pertemuan terakhir di setiap siklus
yang dilaksanakan. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa, dengan
menilai hasil tes evaluasi siswa dengan teknik berikut:
Nilai hasil belajar =∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Setelah menghitung nilai hasil belajar atau tes evaluasi, langkah
selanjutnya adalah menghitung rata-rata kelas dan persentase ketuntasan
belajarnya sebagai berikut:
Nilai rata-rata kelas = ∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
36
Persentase ketuntasan belajar =∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 X 100%
Tabel 3. 1
Kisi-Kisi Soal Siklus I Perubahan Kenampakan Bumi
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Jumlah
Soal
9. Memahami
Perubahan
Kenampakan
Permukaan
Bumi dan
Benda
Langit.
9.1 Mendeskripsikan
perubahan
kenampakan bumi
Mendeskripsikan
perubahan
kenampakan
bumi
Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perubahan
kenampakan
bumi
Mengidentifikasi
dampak dari
perubahan
kenampakan
bumi
Menyebutkan
solusi untuk
mengatasi
dampak dari
perubahan
kenampakan
bumi
1, 5, 6,
8, 10
2, 3, 7,
9, 11,
15, 17,
30,
4, 12,
14, 21,
22, 25,
26, 28
13, 16,
18, 19,
20, 23,
24, 27,
29
37
Tabel 3. 2
Kisi-Kisi Soal Siklus II Posisi Bulan Perubahan Kenampakan Bumi
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Jumlah
Soal
9. Memahami
Perubahan
Kenampakan
Permukaan
Bumi dan
Benda Langit.
9.2. Mendeskrips
ikasi posisi
bulan dan
kenampakan
bumi dari
hari ke hari.
Mengidentifikasi
kedudukan
benda langit,
Mencari informasi
tentang
kedudukan benda
langit.
1, 3, 5, 6, 7,
9, 11, 12,
15, 16, 17,
18, 22, 24,
30
2, 4, 8, 10,
13, 14, 19,
20 21, 23,
25, 26, 27
28, 29
b. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Lembar observasi ini terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi
siswa dan lembar observasi guru. Lembar observasi ini digunakan untuk
mengukur atau menilai proses belajar, yaitu tingkah laku siswa pada saat
pembelajaran dan tingkah laku guru pada waktu mengajar. Pengisian lembar
observasi ini dilakukan dengan cara memberikan tanda cek (√) pada kolom
jawaban lembar observasi guru dan pada lembar observasi siswa.Untuk skala
penilaian dan kriteria yang digunakan pada lembar observasi aktivitas guru dalam
penelitian ini mengacu pada skala Guttman yakni skor YA dan TIDAK.
Teknik dalam perhitungan yang akan digunakan yaitu :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =∑ ×
N 𝑥 100
Keterangan : ∑ x = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh
N = Jumlah keseluruhan skor maksimal
(Sumber: Djamarah, 2005:331)
Adapun kategori penggolongan rentang nilai akhir sebagai berikut:
80 ke atas : baik sekali
66 – 79 : baik
56 – 65 : cukup
46 – 55 : kurang
38
45 ke bawah : gagal
(Sugiyono, 2008: 35)
Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisi-kisi lembar observasi
berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru
Tahapan
Kegiatan Indikator Aspek Yang Diamati
Kegiatan
Awal
Membuka
Pelajaran
a. Memberikan salam.
b. Memberikan apersepsi.
c. Penyampaian tujuan pembelajaran.
Kegiatan
inti
Penyampaian
Materi dan
Strategi
Pembelajaran
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang perlu dicapai.
b. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uruaian kegiatan sesuai silabus.
Penggunaan
Model
Pembelajaran dan
Pemanfaatan
Sumber
Belajar
a. Guru menjelaskan materi ajar
b. Siswa didorong mengemukakan pengetahuan
awal tentang konsep yang akan dibahas
c. Guru membimbing siswa dalam menemukan
konsep terkait dengan materi ajar
d. Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok.
e. Guru memberi penjelasan mengenai
kegiatan kelompok yang akan dilakukan
f. Guru membagikan lembar kerja kelompok
g. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan
tugasnya.
h. Guru membimbing siswa dalam melakukan
pembahasan mengenai hasil kerja kelompok
Penilaian
Hasil Belajar
a. Mengevaluasi hasil belajar
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan.
Kegiatan
Akhir
Mengakhiri
Pelajaran
a. Pemberian penguatan terhadap materi ajar.
b. Melakukan bimbingan dalam penarikan
kesimpulan.
c. Pemberian motivasi
d. Pemberian tindak lanjut
39
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen rapat,
surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto,
2002:206). Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto dalam
berlangsungnya kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II sebagai bukti
bahwa peneliti sudah melakukan penelitian. Dari data tersebut akan dapat
diketahui proses-proses yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan
Tahapan
Kegiatan Indikator Aspek Yang Diamati
Kegiatan
Awal
Membuka
Pelajaran
a. Siswa siap menerima pelajaran.
b. Siswa dapat menjawab pertanyaan apersepsi.
c. Siswa memahami tujuan pembelajaran.
Kegiatan
inti
Penyampaian
Materi dan
Strategi
Pembelajaran
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
b. Siswa aktif bertanya tentang materi ajar yang
dijelaskan.
Penggunaan
Model
Pembelajaran dan
Pemanfaatan
Sumber
Belajar
a. Siswa memperhatikan penjelasan materi
yang dilakukan oleh guru
b. Siswa mengemukakan konsep awal tentang
konsep yang akan dibahas
c. Siswa membentuk kelompok
d. Siswa memperhatikan penjelasan tentang
kegiatan kelompok
e. Siswa bekerja sama dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan guru.
f. Siswa melakukan pembahasan mengenai
hasil kerja kelompok.
Penilaian Hasil
Belajar
a. Siswa melakukan evaluasi dari hasil kegiatan
kelompok
b. Siswa mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan pendapat terkait kegiatan
kegiatan yang telah dilakukan
Kegiatan
Akhir
Mengakhiri
Pelajaran
a. Siswa mampu menjawab soal yang diberikan
secara lisan.
b. Siswa mampu menyimpulkan hasil
pembelajaran.
40
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Course Review Horay (CRH).
3.5.3 Indikator Kinerja
Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan hasil
belajar, maka kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan
pembelajaran yang diperoleh dari kesepakatan antara guru kelas dan peneliti
adalah bahwa Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 85% dari 37 siswa
telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk
mata pelajaran IPA adalah 70.
3.5.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis
deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan
skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data
kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa
kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif
komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai
Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Suatu tes atau instrumen yang dikatakan valid adalah
instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur
(Sugiyono, 2010). Validitas instrumen tes dapat dihitung menggunakan bantuan
Software SPSS 16.0 for windows, kemudian untuk melihat hasilnya apakah item
soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai
koefisien kurang dari nilai koefisien pada tabel r product moment maka item soal
tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan. Setelah dilakukan uji validitas
butir soal siklus I, dari 40 butir soal, diketahui bahwa ada 32 butir soal yang
41
dinyatakan valid dan 8 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang
valid ditunujukkan pada tabel berikut.
Tabel 3.5 Hasil Uji validitas Soal Evaluasi Siklus I
No. Soal Jumlah Item Keterangan
6, 11, 19, 20, 32, 35, 36, 40 8 Tidak Valid
1, 2, 3, , 4, 5, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
33, 34, 37, 38, 39
32 Valid
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah soal yang tidak valid sebanyak 8
soal sedangkan 32 soal lainnya dinyatakan valid. Selanjutnya, untuk soal evaluasi
siklus I dipilih sebanyak 20 soal dari soal-soal yang sudah dinyatakan valid. Hasil
pengujiannya dilampirkan pada halaman lampiran penulisan ini.
Soal evaluasi siklus II diperoleh jumlah soal yang valid setelah dilakukan uji
validitas. Hasil uji validitas pada siklus II ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Hasil Uji validitas Soal Evaluasi Siklus II
No. Soal Jumlah Item Keterangan
2, 3, 16, 24, 34, 37, 39, 40 8 Tidak Valid
1, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 25,26, 27, 28, 30, 31, 32,
33, 35, 36, 38
32 Valid
Tabel 3.7 menunjukkan jumlah soal yang valid dan tidak valid. Pada tabel
tersebut, dapat diketahui ada 8 soal yang tidak valid dan 32 soal yang valid.
Selanjutnya untuk soal evaluasi siklus II dipilih 20 soal dari soal yang sudah valid.
Adapun hasil uji validitas dilampirkan pada halaman lampiran.
3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Uji
reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal
yang nantinya akan digunakan dalam tes evaluasi setelah pembelajaran
dilaksanakan. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ). Untuk menentukan tingkat
reliabilitas dengan rtt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut:
42
Tabel 3. 7 Koefisien Reliabilitas
No Koefisien Reliabilitas Kategori
1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah
2 0,7 < < 0,8 Reliabilitas Sedang
3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. Reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat
hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut
tidak reliabel. Adapun hasil reliabilitas pada soal evaluasi siklus I dan II
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. 8
Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.895 32
Tabel 3.9
Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.899 32
Tabel katogeri koefisien reliabilitas di atas menjelaskan bahwa reliabilitas
instrumen pada siklus I dan II berada pada kategori reliabilitas bagus. Hal ini
dilihat dengan hasil alpha yaitu 0.868, sedangkan pada siklus II alpha sebesar
0,894. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal evaluasi yang akan digunakan
sudah reliabel.
43
3.7 Tingkat Kesukaran Soal
Uji tingkat kesukaran soal adalah untuk mengetahui seberapa besar derajat
kesukaran suatu soal, jika tingkat kesukaran soal seimbang maka dapat dikatakan
soal tersebut baik (Arifin, 2014: 266). Arikunto (2013) juga menambahan bahwa
soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu susah dan tidak terlalu sukar.
Pedoman dalam menentukan indeks kesukaran suatu soal dijelaskan oleh
Arikunto (2013) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen soal siklus I dapat dilihat
dalam tabel 3.10.
Tabel 3.10
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No Soal Indeks Kesukaran Kriteria
1 0.63 Sedang
2 0.55 Sedang
3 0.72 Mudah
4 0.66 Sedang
5 0.74 Mudah
7 0.58 Sedang
8 0.50 Sedang
9 0.60 Sedang
10 0.63 Sedang
12 0.71 Mudah
13 0.68 Sedang
14 0.68 Sedang
15 0.66 Sedang
16 0.74 Mudah
17 0.81 Mudah
18 0.71 Mudah
21 0.66 Sedang
22 0.68 Sedang
23 0.71 Mudah
24 0.66 Sedang
25 0.74 Mudah
26 0.74 Mudah
27 0.63 Sedang
28 0.66 Sedang
29 0.74 Mudah
30 0.71 Mudah
P = B÷ JS
44
31 0.71 Mudah
33 0.60 Mudah
34 0.63 Mudah
37 0.63 Sedang
38 0.73 Mudah
39 0.66 Sedang
Data Tabel 3.10 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan
bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak
32 terdapat 13 soal dengan kategori mudah, 19 soal dengan kategori sedang dan 0
(tidak ada) soal dengan kategori sukar. Hasil perhitungan tingkat kesukaran
instrumen soal siklus II dapat dilihat dalam tabel 3.11.
Tabel 3.11
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No Soal Indeks Kesukaran Kriteria
1 0.63 Sedang
4 0.63 Sedang
5 0.63 Sedang
6 0.63 Sedang
7 0.66 Sedang
8 0.71 Mudah
9 0.71 Mudah
10 0.60 Sedang
11 0.68 Sedang
12 0.63 Sedang
13 0.71 Mudah
14 0.66 Sedang
15 0.60 Sedang
17 0.63 Sedang
18 0.68 Sedang
19 0.68 Sedang
21 0.68 Sedang
22 0.68 Sedang
23 0.74 Mudah
24 0.66 Sedang
25 0.58 Sedang
26 0.60 Sedang
27 0.71 Mudah
28 0.66 Sedang
29 0.71 Mudah
30 0.66 Sedang
32 0.63 Sedang
31 0.58 Sedang
33 0.63 Sedang
35 0.58 Sedang
36 0.60 Sedang
38 0.63 Sedang
45
Data Tabel 3.11 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus II, dapat diuraikan
bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak
32 terdapat 6 soal dengan kategori mudah, 26 soal dengan kategori sedang dan 0
(tidak ada) soal dengan kategori sukar.