perlu perkuat - direktorat jenderal kelembagaan iptek...

63

Upload: phunghuong

Post on 28-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani
Page 2: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

10 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Akademi Komunitas Perlu Perkuat Kerja Sama IndustriKunci keberhasilan sebuah akademi komunitas adalah kerja sama dengan pihak

industri. Kalau lahan sudah ada, gedung sudah punya, kemudian SDM ada, maka

yang terakhir perlu dipikirkan adalah bagaimana kerja sama yang lebih banyak

dengan industri.

Peresmian gedung baru Akademi Komunitas Negeri Lamongan (Aknela) di Lamongan, Jawa Timur, (19/1/2007). Peresmian ditandai dengan Pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Kabupaten Lamongan Kartika Hidayati (kedua kiri) bersama dengan Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemeristekdikti Ridwan (kiri), Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Zainal Arief (kedua kanan) dan Koordinator Pengelola Rintisan Aknela Wajib (kanan).

Do

ku

me

nta

si a

kn

el

a

Page 3: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 11

emikian dikatakan Direktur Pengem ­bangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Ke men ristekdikti, Ridwan, saat memberi sambutan pada acara

peresmian gedung baru Akademi Komunitas Negeri Lamongan (Aknela) di Lamongan, Jawa Timur, 19 Januari 2007.

Menurut Ridwan, kerja sama akademi komu­nitas dengan pihak industri itu dapat dilakukan mulai dari pembuatan kurikulum, penyediaan tenaga pengajar atau untuk kegiatan magang mahasiswa.

Kerjasama itu juga akan mempermudah lulusan akademi mendapatkan pekerjaan. “Hal ini akan mempermudah lulusannya akan cepat terserap di dunia industri,” ujarnya lebih lanjut.

Gedung BaruGedung baru Akademi Komunitas Negeri

Lamongan (Aknela), yang menjadi kebanggaan

masyarakat Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini diresmikan oleh Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita bersama dengan Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemeristekdikti, Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Zainal Arief dan Koordinator Pengelola Rintisan Aknela Wajib.

Pada kesempatan ini, Kartika Hidayati ber­harap ke depan ada program studi baru bagi Aknela. “Tujuh puluh persen tanah di Lamongan sebagai lahan pertanian, sehingga ini bisa men­jadi modal besar yang sangat kuat kalau Aknela membuka program studi baru, yaitu teknologi pertanian,” katanya

Begitu juga dae rah Lamongan bagian pantura, dapat menghasilkan ikan tangkapan 120.000 ton pertahun, yang terbesar sejawa timur. “Ini juga menjadi modal dasar Aknela untuk membuka program studi baru, yaitu teknologi pengolahan ikan.” tambahnya.

Satker MandiriWakil Bupati juga berharap dengan gedung

baru maka status Aknela dari kelas rintisan dapat cepat meningkat menjadi mandiri.

“Tidak perlu ragu bahwa pemerintah Lamongan akan support sangat kuat ke Aknela karena semangat dan tekad pemerintah Lamongan menjadikan Aknela menjadi seko­lah kebanggaan milik pemerintah Kabupaten Lamongan,”ujarnya semangat.

Aknela merupakan salah satu dari 35 akademi komunitas negeri yang ada di seluruh Indonesia yang diberi izin untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi D2. Aknela merupakan kelanjutan dari program pendidikan profesi satu tahun (Community College Lamongan) yang berdiri pada tanggal 26 Oktober 2002.

Saat ini Aknela dalam bimbingan PENS sebagai politeknik pendamping, sampai Aknela nanti benar­benar bisa menjadi satker mandiri melalui skema Program Studi di Luar Domisili (PDD).

Aknela menyelenggarakan program studi teknologi informasi dan multimedia broadcast-ing untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di pasar global dengan komposisi kurikulum 50 % praktek dan 50% teori.

Sementara itu Direktur PENS, Zainal Arief sebagai politeknik pembina PDD Rintisan Aknela dalam sambutannya sangat yakin dengan dukungan dari pemerintah daerah akan mewujudkan rintisan Aknela ini mampu menjadi satker mandiri. “Dalam pem binaan selama ini kami selalu menjaga mutu pendidikan yang dijalankan oleh Aknela,” pungkasnya. n

Ir. Ridwan, M.Sc.

lahir di aceh, 10 Desember

1962. menyelesaikan s1

di usu medan jurusan tehnik

kimia lulus tahun 1988;

s2 Public economics di sunY

abany, albany new York,

usa (1998); dan sekarang

sedang menempuh Doktor

ilmu administrasi di universitas

indonesia, Depok.

kariernya dimulai dengan

menjadi kasubag Penyusunan

Rencana dan Program

(2003-2006),

lalu kepala seksi Program

studi (2006-2008), dilanjutkan

menjadi kasubdit Perencanaan

dan informasi ketenagaan

(2008-2011). kemudian

Kasubdit Kualiikasi (2012-2015) dan sejak tahun

2015 Direktur Pengembangan

kelembagaan Perguruantinggi.

D

Page 4: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

12 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

enter i Rise t , Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengakui bahwa sumber daya manusia yang dihasil­

kan oleh perguruan tinggi vokasi kerap tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Akibatnya,

banyak lulusan pendidikan tinggi ini yang ke­mudian menjadi pengangguran karena tidak bisa diserap industri.

Salah satu upaya untuk menyelaraskan pendidikan tinggi vokasi dengan kebutuhan industri itu, maka pada bulan November 2016 lima menteri sepakat menandatangani nota ke­sepahaman untuk mengembangkan pendidikan keahlian ini.

Kelimanya adalah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Nota kesepahaman meliputi pembangunan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kom­petensi, restrukturisasi program keahlian dan kurikulum sesuai kebutuhan industri, dan pem­bangunan infrastuktur fasilitasi industri untuk

Mempersiapkan Kompetensi Sesuai Kebutuhan Industri

RevItalISaSI PendIdIKan tInggI voKaSI

Mahasiswa Politeknis sedang praktek kerja industri.

Jika sebelumnya arah pendidikan

tinggi vokasi atau politeknik

kerap tidak seiring-seirama

dengan tuntutan industri,

kini hal itu perlahan akan

diselaraskan. Pemerintahpun

telah mengambil sejumlah

langkah strategis.

Do

ku

me

n t

oY

ota

mo

to

R m

an

uf

ac

tu

Rin

g in

Do

ne

sia

M

Page 5: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 13

praktik kerja atau pemagangan bagi siswa dan guru atau dosen.

Tujuannya jelas, yaitu untuk mengembangkan pendidikan kejuruan dan vokasi yang link and match dengan industri. Dengan adanya revital­isasi pendidikan tinggi vokasi ini diharapkan politeknik atau pendidikan kejuruan dapat menghasilkan tenaga kerja profesional dan dapat mendukung 14 kawasan ekonomi khusus (KEK) nasional di luar Jawa 2015­2019.

Lulusan pendidikan vokasi ini juga nantinya diharapkan bisa menunjang pembangunan di pusat­pusat pertumbuhan di seluruh Indonesia.Selain itu, pengembangan pendidikan vokasi juga diharapkan dapat menjawab tantangan persaingan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),terutama pada sektor kesehatan, pariwisata, jasa logistik, jasa online, jasa angkutan udara, produk berbasis agro, barang elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil dan pakaian, otomotif, dan produk berbasis kayu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengharapkan kerja sama seperti ini digalang agar anak­anak Indonesia bisa turut serta dalam pembangunan. “Untuk itu diperlukan komitmen yang bukan sebatas penandatan­ganan oleh lima menteri saja. Harapannya ada realisasi yang konkret antara industri dan pendidikan vokasional,” katanya.

Menindaklanjuti nota kesepahaman tersebut, Kemenristekdikti segera bekerja sama dengan pihak industri merumuskan konsep dan me­nyusun program revitalisasi untuk pendidikan tinggi vokasi atau politeknik ini.

Program revitalisasi Kemenristekdikti yang sudah dimulai di awal tahun 2017 ini dirancang

agar semua lulusan pendidikan tinggi vokasi atau politeknik memiliki sertiikat kompetensi sehingga pihak industri mendapat pasokan tenaga kerja yang kompeten dan semua lulu­san politeknik mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya.

Setiap lulusan politeknik sangat membutuhkan sertiikasi kompetensi, guna menunjang keahli­annya. Untuk menjawab tuntutan ini, maka pada akhir tahun 2019 setiap lulusan perguruan tinggi vokasi ditargetkan telah memiliki sertiikat kompetensi ini. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sendiri sudah menyatakan bahwa pihaknya tidak melihat ijazah lulusan politeknik belaka tetapi yang dilihat adalah sertiikat kompetensinya.

Sertifikat kompetensi ini akan diterbitkan oleh sebuah lembaga sertifikasi yang indepen­den. Sertifikasi ini memiliki level kompetensi lulusan politeknik dan dari segi mutu sudah dapat dibuktikan oleh lembaga sertifikasi. Setiap lulusan politeknik nantinya telah me­menuhi standar untuk menjadi tenaga kerja di industri.

Adapun pembiayaan untuk mendapatkan ser­tiikasi, sebagian akan ditanggung oleh pemer­intah. Kalau mahasiswa yang membiayai sendiri tentu akan memberatkan karena biayanya relatif mahal. Untuk itu pemerintah membantu pem­biayaan tersebut melalui program Bidikmisi.Dan untuk yang tidak menerima Bidikmisi akan dibiayai oleh mahasiswa 50% dan pemerintah 50%.

“Kalau semua dibiayai oleh pemerintah dikhawatirkan mahasiswa tidak akan belajar. Agar ada tanggung jawab, yang tidak menda­pat beasiswa Bidikmisi, lima puluh persen

Page 6: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

14 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

akan ditanggung pemerintah,” ujar Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo ketika berdialog dengan mahasiswa di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, November tahun lalu.

Dalam program revitalisasi ini juga akan dilakukan pembaharuan kurikulum, pemenu­han dosen dari industri, penerapan dual system dengan membangun teaching factory.

Penyusunan dan pembaruan kurikulum di pendidikan tinggi vokasi ini dilakukan dengan mengajak pihak industri. Kurikulum poli­teknik akan disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan memiliki keahlian sebagaimana kebutuhan industri.

Pembaruan kurikulum yang berbasis pada produksi ini, berintikan mahasiswa lebih banyak melakukan kegiatan produksi pada jam prak­tikum (magang). Untuk menunjang hal itu, diperlukan pengajar dari kalangan industri. Jumlah pengajar ideal untuk hal ini adalah 50% dari perguruan tinggi dan 50% lagi berasal dari industri.

Kemenristekdikti juga sudah menyiapkan metode yang disebut rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Pengajar dan ahli­ahli dari industri, meskipun lulusan diploma I­diploma IV tetapi karena mereka memiliki keahlian yang tinggi maka pemerintah akan melakukan RPL. Staf pengajar dari industri itu akan disetarakan kompetensinya dengan kompetensi lulusan S2.

Revitalisasi Kemenristekdikti juga akan

melakukan retraining/retooling untuk dosen politeknik yang sudah ada untuk meningkat ke­ahliannya. Tahun ini sekitar 400 dosen politeknik akan mendapatkanretraining/retooling,baik di dalam negeri atau ke luar negeri.

Selain itu, revitalisasi juga menerapkan model dual system, atau sistem 3+2+1. Metode pembelajaran ini mengintegrasikan sistem pen­didikan di kampus dan di industri. Mahasiswa kuliah teori tiga semester di kampus, dua se­mester di industri, dan satu semester akhir di kampus atau di industri.

Model yang diadopsi dari Jerman, Austria, dan Swiss ini merupakan model yang memadu­kan pembelajaran di ruang kelas dan proses menumbuhkan keahlian atau ke terampilan di industri berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya, sehingga meng­hasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan industri. Dual system ini bertujuan untuk me­nempatkan mahasiswa dalam situasi nyata di tempat kerja.

Sistem ini dilakukan dengan membangun teaching factory sebagai sarana yang diperuntuk­kan bagi kegiatan pembelajaran secara efektif dan eisien. Efektif berarti dapat mengantarkan mahasiswa mencapai tahap kompeten, yakni suatu tahapan dimana mahasiswa pantas untuk diberikan kewenangan karena telah dianggap mampu. Sedangkan efisien berarti bahwa pembelajaran dengan model ini bersifat sangat operasional, memerlukan biaya yang murah dan mudah untuk diimplementasikan.

Menurut buku Teaching Factory Coaching Programme (Giz, 2016), beberapa nilai dasar yang harus dikembangkan untuk mendukung kesiapan teaching factory. Pertama, sense of quality yaitu memberikan keterampilan dasar kepada mahasiswa yang berkaitan dengan standar kualitas.

Kedua, sense of efficiency, yaitu membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk bekerja secara efisien guna menciptakan efisiensi kerja yang optimal dan mengukur tingkat produk­tivitas sebagaimana praktik yang umum di­lakukan oleh industri.

Ketiga, sense of creativity and innovation mengajarkan mahasiswa untuk bekerja secara kreatif dan inovatif, melatih kemampuan problem solving sebagai ukuran kreativitas, dan kemampuan untuk melihat peluang­peluang baru di industri seperti produk dan desain.

Melalui metode teaching factory ini lulusan akan menjadi terbiasa dengan keadaan produksi di industri. Metode ini juga diajarkan tidak hanya produksi barang industri, tetapi juga bagaimana melakukan bisnis dari hasil industri tadi. Metode ini merupakan perpaduan antara kolaborasi inkubasi bisnis dan pembelajaran. n

“Kalau semua dibiayai oleh pemerintah dikhawatirkan

mahasiswa tidak akan belajar. Agar ada tanggung

jawab, yang tidak mendapat beasiswa Bidikmisi, lima

puluh persen akan ditanggung pemerintah.”

Page 7: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 15

al tersebut disampaikan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Ke­men ristekdikti Patdono Suwignjo ketika menjadi narasumber pada

acara Koordinasi Nasional Pengembangan Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2017, di Ballroom Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.

Menurut Patdono, karena lulusan politeknik lebih unggul sudah seharusnya pihak industri meng­gaji mereka lebih besar. “Karena pada kenyataannya seperti itu, lulusan politeknik yang memiliki gelar diploma IV itu digaji lebih besar dibandingkan lulusan S1,” ujarnya.

Salah satu upaya untuk menghilangkan ang­gapan bahwa diploma IV politeknik itu di bawah S1 universitas, antara lain tahun lalu Dirjen

Kelembagaan Iptek dan Dikti telah menyam­paikan surat edaran agar istilah Diploma IV di politeknik diganti dengan S1 Terapan.

“Saya sudah memberikan surat edaran ke politeknik, sekarang jangan lagi menggunakan istilah D­IV. Saya sudah minta supaya istilah D­IV diganti dengan S1 terapan, surat edaran ini sudah saya sebarkan setahun lalu,” ujar Patdono, yang disambut tepuk tangan meriah para peserta koordinasi.

Setiap lulusan Diploma III politeknik sudah dapat melanjutkan hingga S3 terapan, dengan melakukan matrikulasi untuk mendapatkan teori yang lebih banyak di jenjang pendidikan berikutnya. Demikian pula, lulusan S1 akade­mik atau universitas juga dapat melanjutkan ke S2 terapan dengan melakukan matrikulasi. n

lulusan Politeknik lebih Unggul, gaji lebih BesarMasih banyak yang menganggap lulusan diploma IV politektik di bawah S1

universitas. Anggapan itu tidak benar. Mengapa demikian? Karena kurikulum

politeknik lebih banyak praktik daripada teorinya, sedangkan universitas

lebih banyak kurikulum akademiknya dari pada praktik, sehingga lulusan

politeknik lebih unggul.

H

Page 8: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

16 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

apresiasi Kalangan Industri

evitalisasi pendidikan tinggi vokasi itu bisa terlihat dari apa yang dibutuhkan oleh dunia industri dan kebutuhan itu su­dah disiapkan oleh dunia pendidikan.”

Demikian dikatakan Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, I Made Dana M Tangkas dalam talkshow Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi pada pameran Education and Training Expo 2017, yang diselenggarakan di Hall B Jakarta Convention Center, Kamis 2 Februari 2017.

Dana M Tangkas mengapresiasi keberadaan­program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi Kemenristekdikti yang tahun ini mulai dilaku­kan. “Saya kira ini adalah suatu hal yang bagus dan juga terobosan yang positif untuk kita du­kung demi menggerakkan industri yang ada di Indonesia.” ujarnya

PT Toyota, menurutnya, sudah menjalin kerja sama dengan puluhan perguruan tinggi ter­masuk politeknik dan SMK (Sekolah Menegah Kejuruan), sehingga dalam kerja sama itu kita melihat bagaimana memanfaatkan produk­produk Toyota dari mobilnya, mesinnya, dan komponen lainnya kita donasikan ke perguruan tinggi, kemudian di perguruan tinggi itu bisa dijadikan alat untuk riset,” lanjutnya.

Selain Dana M Tangkas, narasumber lainnya adalah Direktur Politeknik Negeri Bandung Rachmad Imbang Tritjahjono dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti, Sutrisna Wibawa. Rachmad Imbang Tritjahjono menga­takan nilai yang diberikan dalam pembelajaran mahasiswa vokasi untuk menjadi lulusan yang siap kerja dengan baik, seperti sikap hingga kedi­siplinan. “Value yang di terapkan pendidikan po­liteknik adalah jujur, tanggung, cerdas, cermat,

mampu bekerja sama yang akan memberikan kedisiplinan dalam tepat waktu, tepat ukuran dan tepat aturan,” ujarnya.

Sementara itu Sutrisna Wibawa menjelaskan, perbedaan politeknik dengan pendidikan aka­demik, maka pendidikan vokasi arahnya meng­hasilkan lulusan siap kerja, terampil, sedangkan pendidikan akademik yang dihasilkan lulusan yang memiliki keahlian.

“Jadi, jika Anda ingin menjadi tenaga terampil yang siap k erja, masuklah di politeknik atau pendidikan vokasi. Tidak hanya politeknik, uni­versitas juga memiliki pendidikan vokasi yang bernama sekolah vokasi yang umumnya sampai D3,” kata Sutrisna.

Saat ini perusahaan tidak hanya melihat para pencari kerja hanya dari selembar ijazah, tapi ket­erampilan dan keahlian juga sangat diperhatikan. Untuk memperoleh keterampilan di dunia kerja, bi­asanya para mahasiswa di perguruan tinggi mengi­kuti magang di dunia industri maupun perusahaan selama tiga bulan.

Waktu tersebut dapat dikatakan belum cukup, untuk para mahasiswa dalam memperoleh keter­ampilan bekerja, sehingga banyak lulusan yang menganggur karena belum siap untuk bekerja. Namun, melalui kinerja Kemenristekdikti dalam merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi, para maha­siswa tidak perlu khawatir dalam mencari pekerjaan setelah lulus nanti.

Revitalisasi adalah bagaimana memberdayakan atau membuat politeknik memiliki hasil lulusan yang siap kerja sesuai dengan yang dibutuhkan industri, atau dibutuhkan oleh masyarakat. Berangkat dari hasil itu, maka lulusan politeknik dan sekolah vokasi harus memiliki kompetensi, yang tergambar dalam sertiikat kompetensinya. n

R

Dari kiri ke kanan: I Made Dana M. Tangkas (President Indonesia Autimotive Insitute), Mohamad Nasir (Menristekdikti), Gandhi Sulistyo (Managing Director Sinar Mas Grup).

Page 9: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 17

emikian dikata­kan Men ris tek­dikti Mohamad Nasir saat me­

lakukan kunjungan kerja ke Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman), di Bandung dan Politeknik Enjinering Indorama, di Purwakarta, tahun lalu.

Nasir mengemukakan beberapa rencana pro­gram revitalisasi seperti mendorong agar program D3 menjadi D4, sehingga setara dengan S1. Juga melalui program peningkatan kualitas dosen. “Dosen pendidikan vokasi juga akan sampai level doktor dan master. Jika tidak ada di dalam, kuliah bisa dicari ke luar negeri,” tambahnya.

Selanjutnya adalah program penyesua­ian kurikulum dengan kebutuhan industri. Menristekdikti menginginkan semua lulusan politeknik atau vokasi harus memiliki sertiikasi keahlian. “Saya ingin, jangan lagi politeknik di­anggap kelas dua. Ia harus melahirkan lulusan yang kompeten,” tegasnya.

Kemenristekdikti juga akan mendorong akreditasi pendidikan tinggi vokasi menjadi A, termasuk meningkatkan kualitas laboratorium dan infrastruktur.

Program revitalisasi ini dilakukan Ke­menristekdikti mulai tahun 2017. Saat ini, ada lebih dari 200 politeknik di Indonesia. “Namun karena anggaran terbatas, hanya ada

12 politeknik yang akan direvitalisasi. Termasuk Politeknik Manufaktur Negeri Bandung,”ujar Menristekdikti.

Peran SwastaPada kesempatan yang

sama, Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo mengemukakan bahwa pihak swasta lebih tertarik

membangun universitas dan institut, namun jarang yang ingin memban­gun politeknik.

Alasannya, selain minat calon mahasiswa yang tak banyak, juga secara bisnis politeknik dianggap tak begitu menguntungkan. “Untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil di indus­tri, kami ingin swasta juga bangun politeknik. Jangan 100% pemerintah,” ujarnya.

Diakuinya memang saat ini sudah ada beber­apa perusahaan swasta yang berinisiatif untuk membangun politeknik, meskipun tidak banyak. Seperti Politeknik Enjinering Indorama (PEI) di Purwakarta, yang dibangun tahun 2013 oleh Indorama Group.

PEI dibangun di atas lahan 6 hektare, dengan nilai investasi sebesar Rp 23 miliar, yang sebagian besar berasal dari dana CSR perusahaan tersebut. “Lima puluh persen lulusan kami sudah bekerja di berbagai perusahaan, baik lokal maupun asing,” ungkap Resdiansyah, Direktur PEI. n

agar Politeknik Sejajardengan UniversitasUntuk menjawab kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi di ind ustri,

awal tahun 2017 Kemenristekdikti mulai merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi

atau politeknik. Diharapakan pula politeknik sejajar dengan institut dan universitas.

ayokuliah.id

D

Page 10: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

18 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Page 11: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 19

BIncang-BIncang

Kemenristekdikti telah mencanan-gkanprogram Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi sejak 1 Janauri 2017, ba-gaimana perkembangannya sekarang?

Jadi ini merupakan program pri­oritas nasional, yang diluncurkan pada akhir tahun 2016 dasarnya adalah inpres untuk melakukan re­vitalisasi pendidikan vokasi. Karena ini dasarnya inpres maka anggaran akan disediakan mulai tahun ang­garan 2017 ini, sampai nanti tahun 2019, jadi ini merupakan program yang berkelanjutan. Jadi rencana kita adalah, jika kita sudah belajar dari 12 politeknik dan kita sudah mempunyai pengalaman bagaimana kita melakukan revitaslisasi, maka akan kita kembangkan ke lembaga yang lainnya.

Sebagaimana kita ketahui, tu­juan revitalisasi pendidikan tinggi vokasi adalah supaya semua lulu­san politeknik itu mendapat peker­jaan sesuai dengan kompetensin­ya. Yang kedua supaya industri bisa mendapatkan pasokan tenaga kerja dengan kompetensi sesuai yang diinginkan industri. Ada beberapa tahapan re­vitalisasi pendidikan tinggi vokasi yang kita lakukan, yang pertama semua politeknik baik negeri maupun swasta harus mempunyai partner industri, jadi tidak boleh lagi ada politeknik yang tidak memiliki partner industri. Karena untuk bisa menciptakan tenaga kerja yang kompeten, yang siap kerja harus punya interaksi yang kuat dengan industri maka kita minta semua politeknik itu mempunyai partner industri.

Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi dikaitkan dengan pengembangan 14 kawasan ekonomi khusus Indonesia.

Tugas kementerian merevital­isasi itu adalah membuat 12 + 1 pilot project, disamping itu adalah membangun politeknik – politeknik di 14 kawasan ekonomi khusus. Kemenristekdikti bersamaKemen­terian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, danKementerian BUMN membangun politeknik di 14 ka­wasan khusus. Kita sudah meres­mikan pembangunan politeknik di Morowali tentang smelterkarenadis­anaberkembangperusahaan smelter. Kita juga sudah menyaksikan MOU antara industri dan Kementerian Perindustrian di Bantaeng dalam rangka mendirikan akademi ko­munitas.

Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi apakah hanya diperuntukkan perguruan tinggi negeri saja?

Prinsipnya adalah semua pen­didikan tinggi, baik swasta maupun negeri akan dimasukkan program

revitalisasi ini.Jika di awal ini programkan untuk 12 po­liteknik, diharapkan lembaga ini memiliki pengalaman bagaimana melakukan revitaslisasi pendidikan vokasi. Setelah itu kita haarapkan ke 12 lembaaga ini mampu menularkan pengalaamannya ke lembaga yang lain. Jadi rencananya tidak hanya PTN (Perguruan Tinggi Negeri), tapi juga PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Tapi ini tergan­tung pada kesediaan anggaran. Kalau pemerintah menga­lokasikan anggaran dimana kita bisa menambah jumlah politeknik yang direvitalisasi maka kita akan tambah.

Semua Lulusan Politeknik Mendapatkan Pekerjaan Sesuai Kompetensinya

Kemenristekdikti sebagai kementerian yang ditugasi untuk merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi

sudah melakukan langkah nyata. Sejak 1 Januari2017 Kemenristekdikti telah membuat pilot

project dengan merevitalisasi 12 pendidikan tinggi vokasi. Bagaimana perkembangannya saat ini?

Berikut bincang-bincang dengan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono

Suwignjo yang membidangi dan mengawal proses revitalisasi pendidikan tinggi vokasi ini.

Berikut petikannya.

Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.

sc. lahir di kediri, 07 oktober 1958.

menyelesaikan studi s1 di institut

teknologi surabaya (its) pada Program

studi teknik mesin tahun 1983; s2 di

university of new south Wales sydney,

australia dalam bidang industrial

engineering (1991); dan s3 bidang

strategic Performance management

di university of strathclyde, glasgow,

inggris (1999). kariernya dimulai

dengan menjadi ketua Program studi

teknik industri its (1993 – 1996),

kemudian berlanjut sebagai koordinator

Program s2 teknik industri its (1999

– 2004), dan sekretaris lPPm its

(2003 – 2007). sejak 2011 menjadi

staf khusus mendikbud, kemudian

sebagai sekretaris Ditjen Dikti (2012 –

2015), dan sejak 25 Juni 2015 menjadi

Direktur Jenderal kelembagaan

ilmu Pengetahuan, teknologi, dan

Pendidikan tinggi.

Page 12: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

2 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Pengembangan Perguruan tinggi 6

12 Pt Kesehatan Pemda Siap gabung Ptn

Membangun StP 36

Perlu Waktu dan Perhatian Serius

Sebanyak 12 perguruan tinggi kesehatan milik pemerintah daerah (Pt Kesda) sudah sepakat dan siap bergabung dengan Perguruan tinggi negeri (Ptn).

Salah satu tugas direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Pendidikan tinggi Kemenristekdikti adalah membangun dan mengembangkan science technology park (StP) di daerah-daerah.

3 Salam Redaksi

12 Revitalisasi Pendidikan

tinggi vokasi

35 Pembinaan Perguruan

tinggi

tugas Utama Kopertis

Meningkatkat Mutu PtS

49 Pusat Unggulan Iptek

52 Urun Rembug

Memperbaiki daya Saing

Indonesia

daftaR ISI

Peraturan Perundang-undangan 54

Perguruan tinggi Jangan langgar aturanKemenristekdikti terus melakukan pembinaan dan pendampingan

terhadap perguruan tinggi yang bermasalah. Hal tersebut dilakukan

untuk menjadikan perguruan tinggi itu semakin baik dan dapat

meningkat mutunya.

19 Bincang-bincang

dirjen Kelembagaan

Iptek & dikti

Kemenristekdikti

Patdono Suwignjo

Page 13: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

20 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Ada program yang sudah bisa diikuti oleh PTN dan PTS dalam bagian revitalisasi ini?

Perlu diketahui walaupun yang kita revitalisasi 12 + 1 tapi sebenarnya semua politeknik negeri maupun swasta sudah bisa ikut program revitalisasi, dalam beberapa bentuk, seperti mengirim dosennya untuk dilakukan retraining (pelatihan kembali), yang diakhiri dengan mengambil sertifikat kompetensi international yang diperuntukkan bagi dosen politeknik negeri maupun swasta. Politeknik negeri maupun swasta juga bisa ikut program bantuan biaya pengambilan uji kompetensi un­tuk mahasiswanya yang tidak mampu, khususnya yang menerima bidikmisi.

Bagaimana hubungan lembaga pendidikan dan industri dalam menentukan kurikulum?

Sekarang kita sudah tunjuk 12 politeknik sebagai pilot project, semua sudah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) dengan industri sebagai partner industrinya. Kedua kita sudah minta perguruan tinggi terutama yang 12 ini melakukan revisi terhadap kuriku­lumnya. Salah satu kelemahan mendasar politeknik yang sekarang adalah bahwa kurikulumnya itu tidak didesain sesuai dengan kebutuhan industri tapi hanya dikira­kira saja, tetapi sekarang sudah tidak boleh lagi.

Dengan revitalisasi pendidikan vokasi, semua pergu­ruan tinggi harus meriview kurikulumnya sesuai kebu­tuhan industri yang diwakili oleh partner industrinya, dengan revisi kurikulum maka akan didapatkan job title di industri tersebut apa saja dan berapa level kom­petensinya. Berdasarkan informasi job title dari industri, maka perguruan tinggi bersama industri merevisi kuriku­lumnya. Semua politeknik yang kita jadikan pilot project, itu sudah selesai membuat MOU dengan partner indus­ tri dan sudah selesai m e r e v i s i kurikulumnya, i tu yang sudah kita lakukan hingga sekarang.

Apa program se-lanjutnya yang-

harus dijalankan lembaga pen-

didikan vokasi ini?

Setelah r e v i s i

kuri kulum selesai, mulai sekarang kami dari Ke­menristekdikti sudah meminta politeknik yang telah kita tunjuk itu untuk menyiapkan dosennya 50% dari perguruan tinggi dan 50% dari industri. Tidak boleh lagi sekarang dosen politeknik semua berasal dari perguruan tinggi karena tujuan politeknik itu untuk menciptakan tenaga kerja terampil, maka tenaga terampil itutidak bisa dididik semuanya oleh dosen dari perguruan tinggi. Maka kita punya skema bahwa politeknik 50% dosennya harus dari industri dan 50% dari pergguruan tinggi.

Dosen harus melakukan mentoring dan supervisi ter­hadap mahasiswa yang melakukan magang di industri partner. Mahassiswa yang magang di industri harus disupervisi oleh pejabat di industri tersebut yang sehari­hari memang melakukan pekerjaan itu. Mahasiswa po­liteknik yang magang tidak boleh hanya melihat orang kerja saja, tapi melakukan pekerjaan yang di supervisi oleh ahlinya.

Untuk menghasilkan mahasiswa yang kompeten dan berkuali-tas harus dididik oleh dosen yang berkualitas. Apa langkah kementerian untuk meningkatkan kualitas dosen tersebut?

Kita sudah mulai mendata dosen­dosen politeknik yang belum memiliki sertiikat kompetensi international. Kitakirim mereka untuk mengikuti pelatihan di luar negeri yang diakhiri dengan mengambil sertiikat kom­petensi international. Karena mulai tahun 2019 nanti tidak boleh dosen politeknik yang mengajar tidak memiliki sertiikat kompetensi international. Kemenristekdikti sudah menyiap kan anggaran untuk melakukan retraining (pelatihan kembali) 400 dosen di politeknik.

Guru dan dosen sesuai Undang – Undang No. 12 tahun 2012 mengenai Pendidikan Tinggi itu disyaratkan bahwa dosen yang boleh mengajar di perguruan tinggi itu minimum pendidikannya adalah S2. Problem yang terjadi adalah tidak semua orang industri yang mem­punyai kompetensi yang tinggi itu mempunyai ijazah S2. Dia memiliki keterampilan yang sangat tinggi dari sisi keterampilan dan layak ngajar di politeknik, tetapi dari segi ijazah dia belum bisa memenuhi. Maka yang dilakukan kementerian adalah kita membuat program penyetaraan melalui proses yang kita sebut RPL atau Rekognisi Pembelajaran Lampau. Nanti semua dosen dari industri, yang memiliki kompetensi yang tinggi dan belum S2 maka kita akan lakukan RPL untuk disetara­kan dengan S2. Di KKNI (Kerangka Kualiikasi Nasional Indonesia) mereka kita setarakan dengan magister atau level 8. Dengan demikian mereka sudah berhak untuk mengajar di politeknik.

Untuk mempermudah lulusan politeknik mendapat peker-jaan, Kemenristekdikti membuat program pemberian sertiikat. Bagaimana teknisnya?

Supaya semua lulusan politeknik mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya, maka skenario yang akan dijalankan adalah semua lulusan politeknik nanti disamping mereka memiliki diploma atau ijazah, mereka juga harus memegang sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi ini didapatkan melalui uji kom­petensi, uji kompetensi ini yang melakukan adalah

Page 14: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 21

(Lembaga Sertifikasi Profesi). Jika mahasiswa mengi­kuti ujian sertifikasi profesi, ada yang biayanya mahal, ada yang biayanya tidak begitu mahal dan ada yang bi­ayanya murah, mahasiswa – mahasiwa politeknik yang sudah mau lulus dan mengambil sertifikat kompetensi itu memerlukan biaya, maka dari itu untuk penghe­matan dengan biaya yang lebih murah apabila yang melakukan uji kompetensi itu juga politeknik tersebut, supaya politeknik bisa melakukan uji kompetensi ter­hadap mahasiswanya maka politeknik tersebutharus mentransformasikan diri sebagai LSP atau sebagai tempat uji kompetensi. Biasanya menjadi tempat uji kompetensi dulu baru menjadi lembaga sertifikasi pro­fesi. Jika politekniknya sudah menjelma sebagai LSP, mahasiswanya tidak perlu uji kompetensi di LSP yang lain, cukup di LSP politeknik tersebut. Contohnya ada­lah Politeknik Maritim Negeri Semarang yang memiliki LSP yang tidak hanya diakui oleh dalam negeri saja, tapi juga sudah diakui dikalangan international.

Bagaimana dengan pandangan masyaraakat saat ini bahwa politeknik dianggap sebagai pendidikan tinggi kelas dua.

Ini sebetulnya sesuatu yang salah dan perlu diluruskan. Bahwa konsep pendidikan tinggi kita se suai Undang – Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi itu dikatakan bahwa kita memiliki pendidikan akademik yang tujuannya adalah pengembangan ilmu contohnya itu UI, ITB, IPB, UGM, itu adalah contoh dari pendidi­kan tinggi akademik tujuannya pengembangan ilmu. Tetapi kita juga memiliki perguruan tinggi jenis yang lain yaitu pendidikan tinggi vokasi yang tujuannya itu mengambangkan keterampilan. Industri itu tidak butuh ijazah, industri butuhnya keterampilan, untuk itu industri lebih membutuhkan lulusan politeknik yang memiliki keterampilan yang siap kerja, dari pada lulusan pergu­ruan tinggi yang tidak mempunyai keterampilan. Tetapi sayangnya di masyarakat dan di industri pemahaman seperti ini belum terjadi secara luas, banyak industri yang memberikan penghargaan lulusan politeknik lebih rendah

dibandingkan lulusan universitas, ini sesuatu yang salah, karena lulusan politeknik sudah siap kerja. Politeknik 70% praktik dan 30% teori apalagi setelah revitalisasi, lulusan politeknik harus memiliki paling tidak satu sertiikat kompetensi, sedangkan lulusan universitas tidak memiliki sertiikat kompetensi.

Himbauan untuk lulusan SMA?Saya himbau para lulusan SMA (Sekolah Menengah

Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sekarang itu politeknik seharusnya menjadi tujuan pendidikan lan­jut yang lebih menarik daripada universitas atau institute. Karena industri sudah mengetahui dan merasakan bahwa mereka itu lebih membutuhkan kompetensi dari pada ijazah. Saya juga berharap di industri, tolong pemahaman terhadap lulusan politeknik lebih rendah dibandingkan lulusan universitas itu bisa dirubah. Kementerian juga terus mendorong masyarakat supaya tidak menjadikan pendidikan politeknik dan pendidikan vokasi ini se­bagai pendidikan tinggi kelas dua, karena pendidikan politeknik sama saja dengan universitas, jika universitas orientasinya pengembangan ilmu, politeknik orientasinya pengembangan keterampilan. Industri lebih membutuh­kan keterampilan dari pada ijazah.

Program prioritas 2017Yang pasti kita akan melanjutkan program revitalisasi

yang sudah digulirkan 2016. Kali ini bahkan kita akan lebih mempercepat karena kebutuhan industri sangat mendesak dalam angka meningkatkan daya saing bangsa. Bahkan kita juga terus mendorong beberapa industri membuat pendidikan komunitas yang dipastikan lulu­sannya akan diserrap oleh industri itu sendiri. Kami akan mempermudah proses perijinannya. Semakin banyak politeknik akan semakin bagus untuk membuat Indonesia semakin maju industrinya. (tim liputan Simbaga : irly, muji, bagus)

Page 15: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

22 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

emikian disampaikan Dirjen Ke­lem bagaan Iptek dan Dikti Ke men­ristekdikti Patdono Suwignjo saat memberikan orasi ilmiah pada Wisuda

VI Politeknik Negeri Banyuwangi, di Banyu­wangi, Jawa Timur, Sabtu 18 Februari 2017.

Patdono mengungkapkan, saat ini jumlah perguruan tinggi di Indonesia 4.529. Dari jum­lah tersebut, hanya 262 atau 5% politeknik. Dari total 5,4 juta mahasiswa di Indonesia, mahasiswa politekniknya hanya 446 ribu.

“Dilihat dari data tersebut, kenapa industri di indonesia tidak maju? Salah satunya karena tenaga kerja terampilnya tidak ada. Mengapa tidak ada? Karena jumlah mahasiswa politekniknya sedikit, hanya 13%,” ujarnya.

Jumlah ini jauh dibandingkan dengan negara yang industri dan perekonominya sudah maju. Jumlah mahasiswa politeknik di negara maju minimum sama dengan jumlah mahasiswa nonpo­liteknik. “Mahasiswa politeknik terbanyak adalah Austria, yaitu 78% mahasiswanya di politeknik, dan di Belanda 70% mahasiswanya dari politeknik,” kata Patdono.

Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, menurt Patdono, sejak tiga bulan yang lalu pemerintah mencanangkan perubahan besar­besaran terhadap pendidikan tinggi dengan melakukan revitalisasi pendidikan vokasi.

Politeknik Negeri Banyuwangi mewisuda 275 mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Jaringan, dan Teknik Pengelasan. Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti juga menandatangani prasasti Gedung 454 Poliwangi dan Hotel Poliwangi Jinggo.

“Upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dan daya saing bangsa gencar dilakukan. Apalagi saat ini Indonesia masuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN, sehingga tidak hanya produk dalam negeri yang harus bersaing dengan negara lain, namun juga tenaga kerjanya,” tandas Dirjen. n

Jumlah Politeknik Kurang dari 50%, Industri tidak MajuSebuah negara yang perguruan

tinggi politekniknya tidak mencapai

50% dan mahasiswa politekniknya

tidak mencapai 50% dapat

dipastikan industri di negara

tersebut tidak maju.

D

Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo memberikan ucapan selamat kepada wisudawan Politeknik Negeri Banyuwangi Jawa Timur.

Page 16: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 23

adahal dunia pekerjaan/industrisaat ini sudah tidak melihat ijazah kelulusan atau gelar ini, tetapi yang dilihat adalah keahlian atau keterampilannya, yang

dibuktikan dengan sertiikat kompetensi. Untuk mengatasi persoalan gelar ini, tahun lalu

Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti telah memberikan solusi dengan menyetarakan di­ploma IV politeknik dengan sarjana (S1).

Demikian pula, istilah “diploma IV”juga telah diganti dengan istilah“S1 Terapan”. Upaya lain, adalahsetiap lulusan Diploma III politeknik kini juga sudah dapat melanjutkan studinya hingga sampai S3 terapan.Sehingga tidak perlu khwatir tidak mendapat gelar.

Program pengembangan/revitalisasipendidikan tinggi vokasi atau politeknik yang mulai dilakukan Kemenristekdikti mulai tahun 2017 ini selain untuk meningkatkan kualitas politeknik dan lilusannya juga dimaksudkan untuk mehilangkan rasa kera­guan masyarakat atau orang tua tersebut.

Revitalisasipoliteknik itu antara lain dilakukan untuk pembaharuan kurikulum, pemenuhan dosen dari industri, penerapan dual system dengan membangun teaching factory,dengan tujuan akhir agar semua lulusan politeknik memiliki sertiikat kompetensi sehingga pihak industri akan mendapatkan pasokan tenaga kerja yang kompeten dan semua lulusan poli­teknik mendapatkan pekerjaan di industri sesuai kompetensinya.

Dengan adanya penyetaraan gelar di politeknik dan universitas serta pengembangan politeknik menjadi institusi pendidikan tinggi yang lebih cang­gih, Kemenristekdikti berharap masyarakat atau orang tua tidak ragu memilih pendidikan tinggi vokasi atau politeknik sebagai tempat kuliah bagi anaknya.

Saat ini ada sekitar 200­an pendidikan tinggi vokasi atau politeknik negeri maupun swasta yang menunggu anda. Daftar sekarang juga, ayo kuliah ke politeknik! n

Daftar Sekarang Juga, Ayo Kuliah ke Politeknik!Salah satu alasan pendidikan diploma IV politeknik kurang diminati oleh

masyarakat adalah persoalan gelar. Masih banyak pemahaman orang tua yang

ingin anaknya menjadi sarjana, mendapatkan gelar, sehinggamenganjurkan

anaknya memilih universitas.

P

Page 17: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

24 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Berikut penjelasan Direktur Polman kepada tim liputan SIMBAGA di sela­sela perayaan dies natalis ke­40 Polman, di Bandung, tanggal 24 Maret 2017.

Apa pendapat Bapak mengenai program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi?

Tentunya dengan adanya program ini di Kemenristekdikti, politeknik menyambut baik karena melalui program ini politeknik bisa lebih jauh mendekatkan diri dengan industri.

Seperti kita ketahui, Polman saat ini sudah berjalan selama 40 tahun, dan memang sejak diberdirikan sudah banyak berkolaborasi dengan industri.Kita juga sudah banyak mengembang­kan program pendidikan, salah satunya adalah yang saat ini dikenal adalah teaching factory. Waktu itu kita namakan adalah production based education, yaitu membawa pekerjaan indutri untuk dikerjakan oleh mahasiswa, sehingga ma­hasiswa kami mempunyai pengalaman bidang keindustrian, sejak di bangku kuliah.

Kemudian kita pun mengembangkan program­program kolaborasi 3­2­1 sejak tahun 1990.Tiga semester di kampus sebagai pendidikan dasar, kemudian dua semester berikutnya mengirim mahasiswa ke industri selama 10 bulan, dan setelah itu mereka melanjutkan di kampus untuk menyelesaikan studinya melakukan tugas akhir mendapatkan diploma III.

Ada berapa jurusan disini?Jurusan di tempat kami sampai saat ini adalah

ada 4 jurusan.Jurusan pertama adalah teknik manufaktur, teknik perancangan manufaktur, teknik pengecoran logam, dan yang keempat adalah otomasi dan mekatronika.

Bisa dijelaskan mengenai kerja sama dengan in-dustri?

Karena kami adalah politeknik manufaktur, maka bidang­bidang industrinya adalah di bidang manufaktur dan industri manufaktur sudah tersebar banyak, di Jabodetabek, juga di pulau batam. Bekerja sama utamanya dibi­dang manufaktur otomotif karena yang sangat berkembang dalam 20 tahun terakhir adalah di bidang industri otomotif, dan ada sebagian ma­hasiswa kami kami kirim ke bidang energi dan yang lain – lain, tetap harus menjaga di ranah manufaktur.

Industri Langsung Merekrut Lulusan KamiDirektur Politeknik Manufaktur Negeri

(Polman) Bandung Dede Buchori

Muslim mengemukakan bahwa

lulusan institusi yang dipimpinnya

paling lama 3 bulan langsung terserap

oleh dunia industri, kecuali mereka

yang menjadi wirausaha.

Dede Buchori Muslim

Page 18: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 25

Untuk lulusan Polman, bagaimana, apakah lang-sung bekerja di dunia industri?

Sampai saat ini, alhamdulilah, kalau ukuran 3 bulan itu sudah lewat.Jadi satu bulan lulusan kami itu sudah terserap, kecuali yang memang mereka membuka wirausaha.Jadi selain menjadi wirau­saha mereka langsung bisa terserap industri.

Ini bisa kami lakukan, karena sebulan sebelum wisuda itu kami mengundang industri, yang ka­mi namakan “Pekan Presentasi Industri.”Artinya, industri kami persilahkan datang ke kampus kami itu untuk mempresentasikan industrinya lalu mereka langsung merekrut. Itu biasanya diselenggrakan selama satu minggu, namun akhir­akhir ini bahkan bisa sampai 2 – 3 minggu, karena banyaknya peminat.

Bagaimana dengan tenaga pengajar atau dosen yang 50 persen dari dunia industri, apakah sudah diterapkan?

Secara de jure belum, karena harus ada pen­gakuan dulu, tetapi secara de facto sudah, karena pada saat kami kirim mahasiswa dalam 2 semes­ter atau 10 bulan industri itu kami juga menun­juk dan mengharuskan staf atau pemimpin di industri menjadi dosen. Jadi pembimbing disana kita akui sebagai dosen, meskipun secara pen­gakuannya belum.

Pendanaan program revitalisasi dari Kemen ris-tekdikti bagaimana?

Dalam menerapkan teaching factory, yang dulu kita namakan production based education, program ini sangat banyak membantu, karena biayanya yang sangat besar. Dengan program ini, kita bisa membiayai untuk praktek mahasiswa di kampus.

Nah, itu kalau diuangkan modal bahan baku yang dikerjakan mahasiswa itu sesungguhnya sangat besar, tetapi karena kita lakukan kerja sama sehingga mahasiswa itu diberi pekerjaan langsung dari industri dan industri membayar untuk pekerjaan itu dan langsung dikerjakan oleh mahasiswa dan dari situlah kita mendap­atkan win­win solution.

Industri kita bantu dengan pekerjaan yang dik­erjakan oleh mahasiswa yang tentunya disiapkan oleh dosen dan instrukturnya, tetapi mahasiswa mendapatkan manfaat pekerjaannya itu real pekerjaan dari industri.

Sesungguhnya biaya pendidikan kami disini sangat tinggi, tetapi dengan situasi seperti itu akhirnya kita bisa saling memanfaatkan den­gan industri. Pembiayaan dari pusat saya rasa itu standar SBU, dan juga kita mengenal BKT, biasanya merunut ke sana tetapi sejauh ini kami memang merasa dicukupilah oleh pemerintah.

Bisa disebut angkanya?Kalau untuk revitalisasi memang itu kan sudah

ditetapkan, jadi kami tahun pertama itu dapat Rp. 10 Milyar. Kalau tidak salah, rata­rata seki­tar itu untuk seluruh politeknik, kecuali yang di khususkan seperti di Ambon itu agak berbeda. Pendanaan tahun ini bisa merencanakan untuk pengadaan, terutama peningkatan kualitas per­alatan sehingga mahasiswa kami bisa melakukan praktek jauh lebih baik lagi

Agar masyarakat bukan hanya memilih universitas tetapi mau kuliah di politeknik, bagaimana ajakan bapak?

Ini memang masih menjadi dikotomi di­masyarakat, bahwasanya pendidikan politeknik masih belum bisa dipercaya oleh masyarakat se­bagai pendidikan yang utama selain universitas. Tetapi dengan berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, sekarang ini banyak masyarakat yang me­mulai tertarik, bahkan memahami apa peran kami di politeknik dan banyak yang sudah melihat bah­wasanya kualitas lulusan dipoliteknik, terutama dari industri ini sudah jauh lebih baik, atau sudah tidak hanya bersaing tetapi juga bisa dipercaya dibandingkan dengan lulusan dari universitas.

Polman baru saja menyelenggarakan dies natalies yang ke-40, harapan untuk Polman bagaimana?

Dalam dies natalis yang ke­40 ini, dalam pidato saya tadi, sebetulnya saya lebih banyak mengam­bil tulisan dari founding father Polman yaitu Ir. Hadi Waratama, dimana beliau sangat berharap kita tetap menjaga kualitas dari pendidikan vokasi. Beliau mungkin juga cukup khawatir ketika politeknik ini agak sedikit terombang­ambing terarah ke universitas, barang kali seperti itu.Jadi harapannya kembali memberikan sentu­han ke program praktek yang mumpuni.

Ada yang mau ditambahkan terkait dengan revi-talisasi pendidikan tinggi vokasi ini?

Ya, didalam revitalisasi pendidikan tinggi vokasi, sesungguhnya mungkin kita harus melengkapi diri dengan tuntutan kondisi sekarang, yaitu adanya sertifikasi, baik itu mahasiswa, dosen dan juga terbentuknya LSP (Lembaga Sertiikasi Profesi), dan sekarang kita sudah membangun tempat uji kompetensi. Nah, mudah­mudahan dengan adanya bantuan dana untuk revitalisasi ini kita bisa melengkapi diri, sehingga lulusan kami itu lebih diterima industri karena kualitas yang menjadi lebih baik

Tentunya dengan kami merayakan dies natalis, juga tahun lalu kita sudah menyelenggarakan seminar mengenai 40 tahun pendidikan po­liteknik di indonesia, kita terinspirasi sangat banyak mengenai bagaimana membangun pen­didikan tinggi vokasi dalam kaitan ini politeknik untuk seluruh indonesia. Jadi mudah­mudahan apa yang telah kami bangun ini bisa diseminasi ke seluruh politeknik di Indonesia. n

Page 19: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Page 20: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 27

orkshop membahas hal­hal yang berkaitan dengan pendidikan tinggi vokasi, antara lain melalui pengem­bangan kurikulum, pengembangan

program, desain pendidikan, dan penerapan teknologi inovatif.

OPNZ bekerja sama dengan G2G Know­How mengadakan workshop ODFL ini. G2G Know­How merupakan lembaga yang lahir dari joint venture antara Kementerian Luar Negeri (Ministry of Foreign Affairs) dan Agensi Pemerintah untuk Pengembangan Bisnis Internasional di Selandia Baru.

Delegasi pendidikan tinggi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo juga men­jajaki kerja sama pendidikan tinggi di bidang

vokasi dan pembelajaran jarak jauh (distance learning) dengan OPNZ.

Delegasi juga menghadiri serangakaian kegia­tan yang mendiskusikan e­learning, engineering, education design and holticulture, dan melaku­kan pertemuan dengan NZTE (New Zealand Trade Entreprise) dan NZQA (New Zealand Qualiiqations Authority), serta mengunjungi The Taratahi Agricultural Training Centre, di Masterton.

Delagasi berada di Selandia Baru selama empat hari (22­25 Februari 2017), beranggotakan Aris Junaedi (Direktur Penjaminan Mutu, Ditjen Belmawa), Tian Belawati (Rektor Universita Terbuka), Aminuddin Zuhari (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UT), dan Heru Setyawan (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, ITS). n

Kerja Sama Pendidikan tinggi vokasi dengan Selandia BaruFebruari 2017 Pemerintah Selandia Baru, melalui Open Polytechnic

of New Zealand (OPNZ), mengundang delegasi pendidikan tinggi

Indonesia untuk mengahdiri workshop Open, Distance, Flexible

Learning (ODFL).

W

Page 21: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

28 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

PeMBInaan PeRgURUan tInggI

Tekad Kuat Untuk Menjadi Unggul

ertama, mendorong kemampuan setiap institusi perguruan tinggi (PT) meraih akreditasi A (Unggul). Dengan akreditasi unggul, perguruan tinggi dinilai telah

memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Hingga akhir tahun 2016, total jumlah PT di seluruh Indonesia ada sebanyak 4.532 PT, dengan komposisi: di Kemenristekdikti 3249 PT, Kemenag 1060 PT dan sisanya PT kedinasan (selain Kemenristekdikti dan Kemenag), dengan jumlah 214 PT.

PT yang sudah terakreditasi BAN PT ada sebanyak 1120. Adapun PT yang berakreditasi unggul baru mencapai 49, sisanya berakredi­tasi B dan C (lihat tabel). Sehingga, masih ada

sejumlah 3.403 PT di Indonesia yang belum memperoleh akreditasi, dan hal ini menjadi perhatian serius Kemenristekdikti.

Untuk meraih tingkat akreditasi unggul, per­guruan tinggi dituntut untuk aktif membangun sistem penjaminan mutunya. Untuk membuk­tikan bahwa sistem penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan benar, maka PT akan diakreditasi oleh lembaga penjaminan mutu eksternal seperti BAN PT.

Bagaimana meningkatkan jumlah PT be­rakreditasi unggul, maka pertama­tama harus ada keinginan yang kuat dari PT bersangkutan agar bisa menjadi PT yang unggul. Disamping itu, tentu dukungan dari Kemenristekdikti teru­tama melalui kebijakan pembinaan, khususnya terhadap PT yang sudah berakreditasi B.

Selain itu, dengan sistem penjaminan mutu

Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti

mempunyai dua cara untuk memajukan mutu pendidikan

tinggi di Indonesia.

P

TABEL AKREDITASI PERGURUAN TINGGI 2012-2016

Untuk meraih tingkat

akreditasi unggul,

perguruan tinggi dituntut

untuk aktif membangun

sistem penjaminan

mutunya.

Page 22: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 29

yang baik dan benar, tentu PT akan mampu meningkatkan mutu meraih akreditasi unggul, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi yang berkualitas.

Upaya Kemenristekdikti untuk mendorong PT meraih akreditasi unggul terus dilakukan.Pada tahun 2016, misalnya sejumlah 51 PT yang berakreditasi B terpilih untuk memperoleh bimbingan. Pemilihan ke­51 PT ini didasarkan pada hasil penilaian akreditasi BAN PT pada periode akreditasi sebelumnya, yang berada pada range nilai 310­359.

Dari bimbingan teknis tersebut, kemu­dian sebanyak 44 PT dinyatakan lolos seleksi. Selanjutnya mereka diberikan pembimbingan khusus oleh assessor. Setelah itu, ada 26 PT yang dinilai siap meraih akreditasi A. Ke­26 PT ini kemudian diusulkan untuk dilakukan reakreditasi oleh BAN PT, dan hasilnya 18 PT berhasil memperoleh akreditasi A.

Pencapaian tersebut tentu masih kurang memuaskan. Oleh karena itu, beberapa lang­kah kebijakan kedepan akan ditempuh ada­lah Kemenristekdikti akan terus melakukan sosialisasi, membangun tata nilai baru berupa pengakuan pentingnya akreditasi institusi dengan nilai A bagi PT.

Kemenristekdikti terus meningkatkan dan melakukan pendampingan agar PT dapat memahami dan menyikapi dengan benar ketentuan akreditasi maupun penulisan borang, dalam rangka pengajuan akreditasi PT ke BAN PT.

Cara kedua untuk memajukan mutu pen­didikan tinggi adalah mendorong PT unggulan Indonesia ke dalam ajang pemeringkatan PT dunia, yaitu bagaimana PT di Indonesia dapat masuk ke dalam ranking 500 dunia.

Agar dapat masuk peringkat dunia, tentu PT harus dapat memenuhi indikator yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat. Salah satu indikator dari Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings yang harus dipenuhi seperti aspek academic reputation, employer reputation, faculty/student ratio, citations per paper dan internationalization.

Persaingan untuk menjadi yang terbaik akan mendorong PT terpacu dalam mengembangkan institusinya. Sehingga apapun kriteria lembaga pemeringkat internasional akan diadopsi oleh PT, sebagai panduan kinerja internal PT ber­sangkutan.

Agar PT unggulan Indonesia yang digadang­gadang dapat memenuhi persyaratan lembaga pemeringkat, Kemenristekdikti secara khusus membentuk program yang mendorong pening­katan reputasi akademik PT menuju World Class University (WCU).

Sampai tahun 2024 Kemenristekdikti telah merencanakan 11 (sebelas) PT di Indonesia da­pat masuk WCU. Adapun target messo sampai tahun 2019, direncanakan 5 (lima) PT masuk peringkat. Kelima PT itu adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga dan Institut Pertanian Bogor.

Bagaimana kelima PT tersebut dapat masuk peringkat dunia bukanlah target yang mu­dah untuk dicapai. Perlu disusun rencana pendampingan yang sistematis dan diimple­mentasikan secara konsisten pada kelima PT unggulan Indonesia tersebut.

Demikian juga dari segi pendanaan program WCU, PT masih sangat bergantung dari Kemenristekdikti. Selain itu, jumlah publikasi terindeks di PT masih sangat rendah, begitu juga jejaring dengan pengguna global belum terbangun dengan baik.

Meraih akreditasi unggul, menegakkan oto­nomi, dan mengembangkan diri sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi yang berkualitas.

Upaya Kemenristekdikti untuk mendorong PT meraih akreditasi unggul terus dilakukan. Pada tahun 2016, misalnya sejumlah 51 PT yang berakreditasi B. n

Page 23: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 3

SALAM REDAKSI

Pembaca SIMBAGA yang budiman,

Majalah SIMBAGA edisi Januari­Maret 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti ini merupakan media informasi bagi stakeholder perguruan tinggi dan lembaga riset di Indonesia.

Pada edisi perdana ini, kami mencoba menyuguhkan berbagai informasi terkait dengan perkembangan dan kondidi perguruan tinggi dan lembaga riset di Indonesia, terutama upaya peningkatan kualitas kelembagaannya.

Ada 4 (empat) program pokok terkait hal itu, yaitu informasi mengenai perkembangan perguruan tinggi, pembinaan perguruan tinggi, perkembangan science techno park (STP), perkembangan pusat unggulan iptek (PUI).

Informasi sekitar program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi atau politeknik Kemenristekdikti kami tetapkan sebagai fokus utama majalah kali ini. Program yang sudah di mulai di awal tahun 2017 merupakan upaya pengembangan perguruan tinggi, khususnya vokasi agar link and match dengan industri.

Program tersebut dirancang agar semua lulusan pendidikan tinggi vokasi atau politeknik memiliki sertifikat kompetensi sehingga pihak industri mendapat pasokan tenaga kerja yang kompeten dan semua lulusan politeknik mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya.

Informasi mengenai pembinaan perguruan tinggi edisi perdana yaitu upaya perguruan tinggi masuk World Class University ­ WCU dan berakreditasi A (Unggul). Bagaimana upaya Kemenristekdikti agar sampai tahun 2019, ada 5 (lima) perguruan tinggi top Indonesia bisa masuk peringkat 500 dunia.

Upaya ini terkait juga dengan akreditasi istitusi dari BAN­PT. Sampai akhir 2016, perguruan tinggi yang sudah terakreditasi BAN PT adalah sebanyak 1120. Adapun PT yang berakreditasi A (unggul) baru mencapai 49, sisanya berakreditasi B dan C. Sehingga, masih ada sejumlah 3.403 PT di Indonesia yang belum memperoleh akreditasi, dan hal ini menjadi perhatian serius Kemenristekdikti.

Kami sajikan juga informasi terkait upaya pemerintah dalam membangun STP yang merupakan amanah dari Nawacita ke­6 dan RPJMN 2015­2019. Dimana sampai tahun 2016, pemerintah telah merealisasikan sebesar 12 STP dari target 58 STP yang mature pada tahun 2019.

Sementara itu dalam kurun waktu 2011­2016 telah ditetapkan 27 lembaga litbang sebagai PUI. Ke­27 PUI tersebut berasal dari kementerian, lembaga pemerintah non­kementerian (LPNK), perguruan tinggi, dan badan usaha. Masing­masing memiliki tema unggulan yang spesiik dengan standar hasil yang sangat tinggi. Sedangkan jumlah lembaga litbang yang telah dibina terus meningkat. Hingga awal tahun 2017 sudah mencapai 72 lembaga litbang, yang terdiri 23 LPNK, 19 kementerian, 1 badan usaha dan 24 dari perguruan tinggi. Jumlahnya tersebar di 18 provinsi di Indonesia.

Banyak informasi lainnya seputar perkembangan dan kondidi perguruan tinggi dan lembaga riset di Indonesia. Mudah­mudahan edisi perdana ini dapat memuaskan pembaca SIMBAGA. Tak ada gading yang retak, demikian juga edisi perdana, oleh karena kritik dan saran kami harapkan dari pembacara guna perbaikan edisi majalah SIMBAGA berikutnya.

Salam hormat kami.

PENERBITDirektorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti

ISSN................

PEMBINAPatdono Suwignjo

PENANGGUNGJAWAB Agus Indardjo

PEMIMPIN REDAKSISakti Nasution

SEKRETARIS REDAKSISri Partini

REDAKTURSucipto Hadi Purnomo

Munawir S Razak

PELIPUTANNur Firlyta

Vivi Amelia NasutionLeyla NadiaUmi Salama

KREATIFRoni Rudiyanto

Bani HudayaBagus AryonoAmi Nita Sari

Moh. Romdlan

SIRKULASIAbdillah

Harun JoharEko Sulistyo

ALAMAT REDAKSIDirektorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiGedung D Lantai 6,

Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu,Senayan, Jakarta Pusat 10270

Email : [email protected]: htp://kelembagaan.ristekdikti.go.id

Redaksi menerima artikel urun rembug/opini dengan tema yang selaras dengan tugas dan fungsi

Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti. Tulisan dikirim ke email [email protected]

dengan jumlah 3.000 ­ 5.000 karakter (with space) yang disertai foto, identitas diri dan nomor telepon.

M E D I A K E L E M B A G A A N I P T E K D A N D I K T I

Page 24: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

30 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

emikian dikemukakan Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Totok Prasetyo dalam FGD Harmonisasi Bimbingan Teknis Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi di Ruang Rapat I Hotel Baloi Batam, Sabtu, 11 Maret 2017.

“Perguruan tinggi memiliki sistem yang ter­integrasi dengan baik, di semua lini, baik itu di

sistem akademik, keuangan dan lainnya. Jika semua itu terpenuhi maka akreditasi A pasti bisa didapatkan,” katanya.

Lebih lanjut Totok menekankan, perguruan tinggi yang telah mendapatkan akreditasi A tapi tidak mempertahankan mutunya dan su­dah tidak layak maka akreditasi A tersebut bisa dicabut.

“Tidak harus lima tahun tapi bisa kapan saja, hal tersebut juga akan kita umumkan agar masyarakat dapat mengawasi secara langsung perguruan tinggi tersebut,” katanya

Sementara itu Direktur Penjaminan Mutu Aris Junaidi mengatakan, bimbingan teknis SPMI ini dilakukan untuk membangun budaya mutu perguruan tinggi yang unggul.

“Betapa pentingnya membangun budaya mutu perguruan tinggi. Tanpa budaya mutu jangan mengharapkan lulusan kita akan berdaya saing,” ujar Aris. n

Akreditasi A Tuntut Komitmen PT

Jika ingin mendapatkan akreditasi

A, maka sebuah perguruan tinggi

harus memiliki komitmen untuk

mendapatkan akreditasi unggul

tersebut.

D

Page 25: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 31

ari tahun 2013 hingga tahun 2016, terjadi peningkatan besar jumlah perguruan tinggi yang meraih akreditasi A (unggul). Kalau pada tahun 2013 baru ada 10 perguruan tinggi, pada

tahun 2014 yang dinyatakan unggul bertambah 11, tahun 2015 bertambah lagi 5 dan di tahun 2016 ditetapkan 23 perguruan tinggi berakreditasi unggul, sehingga totalnya menjadi 49.

Keberhasilan perguruan tinggi meraih akreditasi unggul ini karena ada keinginan kuat dari perguruan tinggi bersangkutan, di samping dukungan kebijakan pembinaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Berikut daftar perguruan tinggi yang berakreditasi A (unggul):

Perguruan tinggi Unggul di Indonesia

2013 1 Universitas Indonesia

2 Institut Teknologi Bandung

3 Institut Pertanian Bogor

4 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

5 Universitas Islam Indonesia

6 Universitas Gadjah Mada

7 Universitas Muhammadiyah Malang

8 Universitas Hasanuddin

9 Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

10 Universitas Diponegoro

2014 11 Universitas Gunadarma

12 Universitas Padjadjaran

13 Universitas Sebelas Maret

14 Institut Teknologi Sepuluh Nopember

15 Universitas Kristen Petra

16 Universitas Airlangga

17 Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang

18 Universitas Andalas

19 Universitas Negeri Malang

20 Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

21 Universitas Brawijaya

2015 22 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

23 Universitas Negeri Jakarta

24 Universitas Jember

25 Universitas Syiah Kuala

26 Universitas Surabaya

2016 27 Akademi Kepolisian Republik

Indonesia

28 Universitas Sriwijaya

29 Politeknik Negeri Bandung

30 Universitas Katolik Widya Mandala

Surabaya

31 STIE Perbanas Surabaya

32 Universitas Bina Nusantara

33 Universitas Negeri Medan

34 Universitas Lampung

Tahun No Nama Perguruan Tinggi Tahun No Nama Perguruan Tinggi

D

Page 26: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

enteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M o h a m a d N a s i r me negaskan status per­

guruan tinggi negeri berbadan hu­kum (PTN­BH) akan dievaluasi secara berkala.

“Perguruan tinggi yang sudah ditetapkan menjadi PTN­BH harus meningkat kualitas mutu dan layanan­nya,” katanya akhir Januari 2017 usai peluncuran Universitas Diponegoro sebagai PTN­BH di Semarang.

Ia menyebutkan sekarang ini su­dah ada 11 PTN­BH, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Kemudian, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Air langga (Unair ) Surabaya, Universitas Sumatera Utara (USU), disusul empat perguruan tinggi negeri yang lainnya.

“Salah satu indikator yang akan dievaluasi sebagai PTN­BH, kata mantan Rektor Undip terpilih itu, masuk di dalam ranking pergu­ruan tinggi dunia, setidaknya dalam ranking 500 besar.

“Peraturannya, kalau (PTN­BH)

tidak masuk dalam 500 besar per­guruan tinggi dunia, ke depannya dievaluasi. Makanya, evaluasi setelah lima tahun nanti menjadi sangat penting,” katanya.

Bahkan, kata Nasir, PTN­BH yang tidak masuk ke dalam ranking 500 besar perguruan tinggi dunia akan dipertimbangkan statusnya untuk tu­run grade atau tetap dipertahankan sebagai PTN­BH.

Pada 2016, ia menyebutkan telah menargetkan setidaknya ada se­banyak tiga PTN di Indonesia yang bisa menduduki peringkat 500 besar per guruan tinggi dunia, yakni UI, ITB, dan UGM.

“Kami dorong jadi universitas kelas dunia. Ternyata, UI dari semula peringkat 345 menjadi 325, ITB dari 445 meningkat jadi 401, sementara UGM dari peringkat 551 naik men­jadi 501,” katanya.

Tentunya, kata dia, semuanya ter­capai dengan kerja keras, termasuk UGM yang nyaris men capai 500 besar, dan diharapkan PTN­BH lain­nya bisa melompat, termasuk Undip yang masih di peringkat 500­700.

“Kalau reputasinya tidak baik, ya, tidak layak menjadi PTN­BH. Makanya, nanti kami akan evaluasi dari ranking. Apakah 500 atau 700 besar nanti kami evaluasi,” pungkasnya. n

32 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

FoTo: UNAIR NEWS

Ptn Berbadan Hukum akan dipertimbangkan Statusnya

M

Page 27: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 33

GM berusaha agar bisa masuk jajaran kampus dunia. Namun, di sisi lain kampus yang dip­impin oleh Dwikorita Karnawati tersebut pun tetap ingin menjadi universitas kerakyatan.

“Kami akan cari balance­nya. Jadi tidak mati­matian hanya mengejar ranking dunia, tapi tetap menekankan pada universitas kerakyatan yang berbasis pada sosio-entrepreneur,” ungkapnya di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, beberapa waktu lalu ketika diwawancara awak media.

Sejak 2010, UGM memutuskan untuk tidak lagi men­girim data­data kampus sebagai penilaian terhadap ranking dunia. Sebab, fokus UGM menjadi universitas kerakyatan, yakni kegiatan penelitian yang dilakukan diharapkan bisa langsung diterapkan di lapangan.

“Itu kan memang sesuai dengan Tridarma. Karena untuk menjadi universitas kerakyatan itu tidak perlu menulis­menulis publikasi, tapi apa yang dihasilkan bisa langsung diterapkan,” jelas Dwikorita.

Posisi terakhir UGM berada di peringkat 500­an dunia. Pada tahun 2015, UGM ada pada range 551, dan pada tahun 2016 mengalami pening katan menjadi 501. “Tahun ini akan kami masukkan data lagi,” katanya. n

Kejar Peringkat, namun tetap terapkan Spirit KerakyatanMengejar predikat sebagai kampus peringkat dunia tidak berarti

harus melupakan spirit yang telah ditetapkan dalam sebuah

perguruan tinggi. Hal itulah yang coba diterapkan oleh Universitas

Gadjah Mada (UGM).

USU

AR

A P

EM

BA

RU

AN

Page 28: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

34 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

r o g r a m P e m b i n a a n Perguruan Tinggi Swasta (PP­PTS) Tahun 2017, atau yang dikenal dengan pro­

gram hibah PTS, akan diberikan kepada PTS yang berada pada klaster 4 dan 5. Ketentuan ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.2188/C/KEP/VIII/2016.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristekdikti Totok Prasetyo, ketika melakukan Sosialisasi PP­PTS Tahun 2017, yang dihadiri seluruh Kopertis di Hotel Atlet Century Senayan, Selasa 28 Februari 2017.

Selain persyaratan khusus PTS yang berada pada klaster 4 dan 5, penerima PP­PTS tahun 2017 harus taat hukum. “Tidak bermasalah dan pelaporan PDPT­nya 100% dilaku­kan semua,” tegas Totok.

Totok juga menyampaikan, bahwa Kemenristekdikti pada tahun ini akan membatasi penerima PP­PTS agar PTS lain yang belum pernah menerima program ini juga diberi kesempatan. “Yang tahun 2016 telah mendapatkan bantuan, maka di tahun 2017 tidak bisa ikut lagi,” katanya.

Menanggapi ketentuan PP­PTS tahun 2017 ini, Koordinator Kopertis Wilayah V Yogjakarta Bambang Supriyadi,

mengatakan bahwa Kopertis setuju dengan bantuan kepada PTS yang berada pada kluster 4 dan 5.

Bambang berharap Kopertis dili­batkan pada tahap seleksi penerima PP­PTS ini mengingat PTS kluster 4 dan 5 cukup banyak. “Supaya seleksinya tidak salah, Kopertis juga harus dilibatkan untuk meng­infokan apakah PTS tersebut sesuai kriteria atau tidak,” ujarnya.

Bambang juga berharap yang me­masukan porposal dan yang nanti akan diberi bantuan PP­PTS adalah PTS yang memang berhak menerima bantuan, baik dari kacamata kluster maupun kacamata Kopertis.

PP­PTS merupakan program bantuan pengembangan institusi dari Kemenristekdikti dalam ben­tuk barang dan/atau pembangunan gedung. Program ini ditujukan untuk meningkatkan mutu PTS melalui perbaikan proses pembe­lajaran sehingga kinerja PTS dapat meningkat.

Adapun ketentuan mengenai pengusul, mekanisme, dan per­syaratan pengusulan dapat dibaca pada buku Panduan Penyusunan Proposal PP-PTS Tahun 2017. Pan­duan yang masih berbentuk draft itu sudah dapat di download di pppts.ristekdikti.go.id. n

Program Pembinaan PtS untuk Klaster 4 dan 5

Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., M.T.

lahir di temanggung, 27 april 1962.

menyelesaikan s1 di the Polytechnic

of Hudderield, Huddersield UK jurusan mechanical engineering

lulus tahun 1989; s2 jurusan teknik

Mesin/ Konversi Energi di Universitas Indonesia (2002); S3 Ilmu Keteknikan

Pertanian/ ilmu dan teknik energi

terbarukan di institut Pertanian

Bogor (2009). Kariernya dimulai dengan menjadi Kepala Laboratorium jurusan mesin thermal (1994-1995),

dilanjutkan Ketua Jurusan Teknik mesin (1996-1999). sejak 2009-

2013 sebagai Direktur Politeknik dan

pada 14 Juli 2015 dilantik menjadi Direktur Pembinaan Kelembagaan PerguruanTinggi Kemenristekdikti.

P

Totok Prasetyo, ketika melakukan

Sosialisasi PP-PTS

Tahun 2017, yang dihadiri seluruh

Kopertis di Hotel Atlet Century

Senayan, Selasa 28 Februari 2017.

Page 29: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 35

al itu ditandaskan oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo saat penu­tupan Rapat Koordinasi Koordinator

dan Sekretaris Pelaksana Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta se­Indonesia Wilayah I­XIV di Hotel Aryaduta, Palembang, 19­20 Januari 2017.

“Tugas utama Kopertis seluruh Indonesia salah satunya meningkatkan mutu PTS, dilihat dari akreditasinya, baik itu prodinya maupun institusinya, target akreditasi di PTS tahun 2016 totalnya 39 dan yang dicapai 50, jadi saya mengapresiasi karena tugas Kopertis lebih dari­pada yang diharapkan,” tutur Patdono.

Rapat yang digelar selama dua hari ini mengangkat tema “Peningkatan Tata Kelola Menuju Perguruan Tinggi yang Berkualitas” dihadiri juga Staf Ahli Bidang Akademik Kemenristekdikti Paulina Pannen, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan seluruh koordinator serta sekretaris pelaksana Kopertis seluruh Indonesia.

Patdono mengatakan pada tahun 2017 akan banyak program prioritas yang menjadi tujuan utama Kemenristekdikti untuk menyempurna­kan program tahun 2016. Program itu antara lain revitalisasi LPTK, pemberian kewenangan evaluasi pendirian prodi ke Kopertis/LL­Dikti, pendampingan akreditasi institusi dari B ke A, world class university dan science techno park serta profesor yang diwajibkan publikasi internasional yang terindeks scopus.

“Target publikasi tahun 2016 sekitar 6.900 publikasi, dan faktanya kita sudah melewati angka 10.000, sehingga ini adalah capaian yang luar biasa dengan kebijakan baru bahwa profe­sor harus publikasi internasional yang terindeks scopus agar bisa bersaing dengan negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura yang pering­katnya masih jauh diatas kita,” ujar Patdono di depan para pimpinan Kopertis se­Indonesia.

Selain itu, Dirjen Patdono juga mengatakan hi­bah PTS tahun 2017 ini akan diberikan kepada 76

PTS yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah total hibah PTS sebesar Rp 50 miliar.

Koordinator Kopertis Wilayah II Slamet Widodo menargetkan pada tahun ini Kopertis Wilayah II akan melakukan pembinaan pada PTS yang masih banyak memiliki Akreditasi C dari sisi institusinya dan prodinya.

“Sekarang masih didominasi akreditasi C, ada sekitar enam puluh persen. Saya menargetkan pada tahun ini, prodi­prodi PTS di lingkungan Kopertis Wilayah II tidak boleh ada lagi yang Akreditasi C, dengan melakukan pendampingan melalui kegiatan seperti seminar dan workshop,” tegas Widodo.

Di akhir sambutan, Dirjen Patdono meminta kepada para Koordinator Kopertis untuk lebih meningkatkan pembinaan terhadap PTS di wilayahnya masing­masing. Karena menurut­nya, tanggung jawab Kopertis itu tidak hanya melakukan pengawasan saja tetapi juga ikut membina PTS di wilayahnya agar lebih baik lagi. n

tugas Utama Kopertis Meningkatkan Mutu PtSKementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi harus menyamakan

persepsi antara pemerintah pusat dan Koordinator Perguruan Tinggi

Swasta (Kopertis) agar target menjadikan PTS berkualitas dan berdaya

saing pada tahun 2017 terealisasi.

H

Page 30: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

36 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

TP, atau di Indonesia disebut dengan “Kawasan Sains dan Teknologi” (KST) ini merupakan suatu kawasan atau tempat yang dapat memfasilitasi kerjasama

atau kolaborasi riset, teknologi maupun inovasi, antara periset/inventor, universitas dan dunia usaha.

Dari kolaborasi ini kemudian diharapkan akan lahir pengusaha­pengusaha kecil dan menengah (UKM) atau para pengusaha pemula berbasis teknologi. Melalui mereka diharapkan gerak per­ekonomian di daerah­daerah itu dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Pembangunan dan pengembangan STP ini seka­ligus sebagai upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi hasil riset dan teknologi, agar hasil riset di Indonesia dapat berproses sampai ke dalam industri dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Mendirikan STPPemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat

dapat mendirikan STP. Namun untuk pendirian STP harus memenuhi beberapa persyaratan. STP harus memiliki sumber teknologi, sumberdaya manusia, pendanaan, lahan/tempat mendirikan kawasan dan bidang fokus yang akan dikembangkan.

Bagaimana selanjutnya mengembangkan STP, pendiri harus mempersiapkan sarana utama yang harus terpenuhi terutama sarana untuk pengembangan teknologi, inkubasi bisnis dan layanan teknologi.

Sarana pengembangan teknologi yang harus dipersiapkan misalnya pusat desain, ruang pur­warupa (prototype centre), ruang untuk konsultasi hukum dan kekayaan intelektual. Sementara untuk inkubasi bisnis teknologiseperti kantor bersama, ruang usaha, fasilitas produksi per­contohan, pusat layanan bisnis, ruang pelatihan, atau akses pembiayaan.

Sedangkan untuk layanan teknologi, STP mem­butuhkan ruang pelatihan/pemagangan, fasilitas produksi percontohan (uji produksi), ruang pamer, ruang data dan informasi/dokumentasi, laborato­rium uji, jejaring tenaga ahli/pakar.

Adapun sarana dan prasarana dasar yang harus ada sebelum mendirikan STP adalah seperti jalan akses kawasan, drainase, pengelolaan limbah, infrastruktur air bersih, listrik, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, baik orang maupun barang menuju STP. Pemerintah atau pemerintah daerah harus dapat menyediakan sarana dan prasa­rana tersebut.

Perlu Waktu Untuk mendirikan, membangun atau mengem­

bangkan STP di daerah­daerah itu bukan peker­jaan yang mudah karena ada tahapan yang harus dilalui. Disamping itu, Indonesia belum berpengalaman menyelenggarakan STP.

Berdasarkan pengalaman negara lain seperti Inggris, Taiwan ataupun Swedia, membangun STP membutuhkan waktu dan perhatian yang serius. Di Inggris misalnya, STP diawali dengan ber dirinya Cambridge Science Park pada tahun 1970 dan baru tampak hasilnya sekitar tahun 90­an.

Sedangkan di Taiwan, sebagaimana disampai­kan oleh ahli STP Chih­Han Chang dari National Cheng Kung Univeristy (NCKU) Taiwan, di awal­awal dikembangkannya STP hanya menangani tiga sampai empat “start up company.” Sementara dari pengalaman Swedia, membangun STP sampai mandiri bahkan ada yang memerlukan waktu sampai 30 tahun. n

Perlu Waktu dan Perhatian Serius

MeMBangUn StP

S

Salah satu tugas Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti adalah membangun

dan mengembangkan science technology park (STP) di daerah-daerah.

Membangun dan mengembangkan STP ini merupakan amanah dari Nawacita

ke-6 dan RPJMN 2015-2019.

Page 31: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 37

ari upaya tersebut diharapkan hasil pe­nelitian tidak hanya berhenti di perpusta­kaan atau menjadi arsip saja. Oleh karena itu, Kemenristekdikti terus mendorong

agar para peneliti mampu mewujudkan hasil peneli­tiannya dan melakukan hilirisasi ke dalam industri.

Untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dihasilkan para penelitipada akhir bulan Januari 2017 lalu, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo mengun­jungi beberapa STP. Salah satunya adalah STP Cibinong milik LIPI, di Bogor.

Di STP Cibinong ini Patdono berkesempatan me­lihat langsung beberapa hasil penelitian, yaitu mulai bidang pangan hingga produk perawatan kulit.

Produk perwatan kulit, seperti gizi super cream telah diproduksi dengan menggunakan nano techno logy. Produk ini sudah masuk ke salah satu jaringan mini market terbesar di Indonesia dan lebih dari 7.000 toko.

STP MatureSelain ingin mengetahui hasil penelitian, ren­

cananya pada tahun 2017 ini Kemenristekdikti akan mewisuda beberapa STP yang dinilai sudah mencapai tahapan STP yang mature.

“Untuk itu, saya perlu melihat situasi dari STP ini di lapangannya seperti apa, meskipun nanti ada tim yang akan melakukan evaluasi, untuk memutuskan apakah bisa STP ini diwisuda se­bagai STP yang mature,” kata Patdono.

Sebagaimana laporan capaian Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti 2016, hingga tahun 2016 telah berhasil terealisasi sebesar 12 STPdari target 58 STP yang ma-ture pada tahun 2019. Ada sisa yang harus realisasikan sebanyak 46 sampai tahun 2019.

STP dinyatakan mature apabila telah memper­lihatkan kinerja awal berupa (a) melaksanakan riset secara berkesinambungan, (b) menghasil­kan perusahaan pemula, dan (c) mampu menarik industri ke kawasan.

Kepala Pusat Inovasi LIPI, Nurul Taufiqu Rahman, menyambut baik maksud Kemen­ristekdikti ini. Menurut Nurul, pakar nano teknology ini, STP Cibinong akan menuju model STP nasional.

Beberapa alasan menuju model STP nasional, karena. “Kami memiliki 7 pusat yang terintegrasi dan letaknya sangat strategis dan dekat dengan perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia dan Intitut Pertanian Bogor, selain dekat dengan kota Jakarta, sehingga dapat mendukung kegia­tan perekonomian,” katanya. n

Menilai StP yang Mature

D

Indonesia terus berupaya

meningkatkan daya saing melalui

inovasi-inovasi terbaru. Untuk itu,

kolaborasi quarter helix antara

akademisi, bisnis, pemerintah dan

masyarakat terus didorong, salah

satunya dalam wujud science techno

park (STP).

Page 32: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

38 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

elalui STP, para pengusaha pe­mula berbasis teknologi ini da­pat mengembangkan usahanya yang akan dikoneksikan ke dunia

industri sehingga produknya dapat dimanfaat­kan oleh masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo, saat mengunjungi STP Institut Pertanian Bogor (IPB), akhir Januari 2017. STP ini berada di dalam kawasan kampus IPB.

Pada kesempatan itu Patdono mengapresiasi produk­produk yang dihasilkan oleh IPB. “IPB yang paling maju dalam penelitian inovatif, se­tiap tahunnya penelitian yang diterbitkan oleh Kemenristekdikti berasal dari IPB,” katanya memuji.

“Saya harap ini diteruskan dan semoga hasil­hasil penelitian dapat menjadi produk yang berhasil dihilirkan,” harap Patdono.

Direktur STP IPB Dadang Syamsul Munir menyambut baik harapan itu. Ia menjelaskan bahwa STP yang dikelolanya memiliki dua produk unggulan, yaitu tropical agriculture dan bio science dan food technology.

Produk unggulan dimaksud seperti botani seed, benih hasil tinggi hortikultura dan pangan, katulac pakan tambahan untuk ternak perah da­lam bentuk pelet yang terbuat dari daun katuk, berkhasiat untuk meningkatkan produksi susu pada ternak, fastrex CT yang merupakan­kendaraan pengangkut buah sawit dengan kaki jalan lexible track, dan sebagainya.

“Dengan produk unggulan STP IPB, kita dapat mengkomersialkan inovasi yang dihasilkan oleh inovator, karena disini kita memiliki fasilitas teknologi dan inkubasi bisnis, pilot plant, tenant facility, serta berbagai business solution program,” katanya.

Berkaitan dengan pembangunan STP di IPB, Dadang mengatakan bahwa pembangunan STP IPB ini selama lima tahun membutuhkan dana sekitar Rp 130 miliar. “Untuk mencapai STP yang modern dan tingkat internasional, tentu mem­butuhkan fasilitas yang lebih baik lagi. Untuk itu, kerja sama antara universitas, pemerintah dan industri harus tetap kita kembangkan,” pungkasnya. Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti juga meninjau beberapa fasiltas seperti technology business incubation, laboratory services dan pilot plant di lingkungan STP IPB. n

Koneksi ke Dunia Industri

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah melalui pengusaha pemula

berbasis teknologi menjadi tujuan utama pembangunan science techno park (STP).

M “Untuk mencapai STP

yang modern dan tingkat

international, tentu

membutuhkan fasilitas yang

lebih baik lagi. Untuk itu,

kerjasama antara universitas,

pemerintah dan industri harus

tetap kita kembangkan.”

Foto: Bogor Today

Page 33: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 39

TP dinilai telah memiliki komitmen dan dukungan dari pemerintah, memiliki karakteristik, best practices dan lokasi yang strategis. Unit inkubator bisnis di

BTP juga telah berfungsi dengan baik sebagai­mana dilakukan rekannya di National University of Singapore (NUS).

BTP fokus menunjang tumbuhkembangnya inovasi dan entrepreneurship, khususnya di bidang ICT. Saat ini produk unggulan BTP ter­diri dari bus billing, detektor polusi, KWH meter, touchboard, volume detector, agriculture system information management (SIM), IP Phone, dan USB Key.

Untuk itu BTP telah menginisiasi kerja sama dengan electronic and telecomunication research institute (ETRI) Korea, Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan, dan HUAWEI.

Jika dibandingkan dengan Tehno Park Malaysia (TPM) ataupun STP di Korea, BTP juga telah melaku­kan fungsi riset inovasi yang berkelanjutan telah bejalan dengan didukung Telkom University.

Demikian pula layanan kepada industri telah berjalan dengan baik, meskipun layanan tersebut

belum dapat menarik industri untuk menetap (resident) di dalam kawasan.

STP yang berada kawasan dalam Telkom University Bandung ini, memiliki lahan sekitar 5,5 hektar. Diatas lahan tersebut akan dibangun 11 gedung baru yang digunakan untuk main building, start-up development center, R&BD (research and busi-ness development), data center, pelatihan, gedung mitra industri dan fungsi lain.

Kehadiran BTP diharapkan dapat menjadi katalisator tumbuhkembangnya produk­produk lokal dan juga berkembangnya usaha kecil me­nengah bidang ICT, yang selanjutnya diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. n

MA

DIU

N P

oS

Role Model StP di Indonesiat

he

sk

Ys

cR

aP

eR

aR

ch

ite

ct

uR

e

B

Seiring dengan program pembangunan

100 STP di Indonesia yang tertuang

dalam Nawacita Presiden Jokowi dan

RPJMN 2014-2019, pada tanggal 23

Januari 2015 laluBandung Techno

Park(BTP) telah dijadikan role model STP

di Indonesia oleh Menristekdikti.

Page 34: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

4 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

catatan MenteRI

al tersebut dikemukakan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir pada Rapat Kerja Nasional

Kemenristekdikti 2017 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin, 30 Januari 2017.

Ketentuan pemilihan pempinan PTN dituangkan dalam Pasal 5 Ayat (2) Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pem­berhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.

Ketentuan tersebut merupakan peraturan baru yang mengganti Permeristekdikti Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengangkatan dan Pem­berhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Per­guruan Tinggi Negeri.

Selain diawasi KSAN, bakal calon rektor atau direktur PTN ini juga wajib membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dan menyerahkannya ke Komisi Pemberatasan Korupsi (Pasal 4 huruf n).

Penyampaian visi dan misi serta program kerja calon rektor dan direktur PTN, berdasarkan aturan baru ini, disaksikan oleh Menristekdikti atau utusannya (Pasal 7 Ayat (2)).

Sebelumnya, paparan visi dan misi calon pemimpin PTN tidak dilakukan di depan pihak kementerian. Beberapa hal yang harus ada dalam paparan antara lain jumlah publikasi dan langkah kerja sama yang sudah pernah dijalin.

“Saya tidak mau mendengar yang muluk­muluk tapi kenyataannya tidak tercapai. Saya tidak ingin melihat visi misi saja, tapi implementasi program kerja seperti apa yang dilakukan oleh para rektor dan direktur tersebut,” tegas Nasir.

Menristekdikti juga akan akan menelusuri rekam jejak calon pemimpin PTN dengan berkoordinasi dengan PPATK dan lembaga/instansi pemerintah lainnya (Pasal 8 Ayat (1) dan (2)).

“Jika terdapat calon yang rekam jejaknya tidak baik, maka akan dilakukan proses penjaringan dan/atau penyaringan ulang,” katanya

Yang terakhir, adalah ketentuan persentase peng­gunaan hak suara kementerian untuk pemilihan rektor tetap sebesar 35 persen (Pasal 9 Ayat (3)). “Kita tetap akan mempertahankan penggunaan hak suara 35 persen. Ini berdasarkan berbagai konsultasi dan pertimbangan,” ujar Nasir.

Menurut Nasir, meskipun KPK memberi masukan agar hak suara kembali 100% ke Menteri, pihaknya melihat kembali kepada PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi supaya sinkron.

Penyempurnaan aturan pengangkatan dan pemberhentian pemimpin PTN ini dilakukan setelah konsultasi dan koordinasi dengan ber­bagai pihak, seperti Ombusman, PPATK, KASN, dan KPK. n

disempurnakan, Ketentuan Pemilihan Pemimpin Ptn

Menristekdikti Mohamad Nasir melantik beberapa pemimpin perguruan tinggi negeri (PTN) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis)

di Auditorium lantai 2 Gedung D Kemenristekdikti Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Maret 2017

Setiap tahap pemilihan rektor atau direktur perguruan tinggi negeri (PTN)

akan diawasi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

H

Page 35: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

40 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Indonesia-Swedia Siapkan MoU Pengembangan StPDuta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog mendatangi Dirjen

Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwigyo di Kemenristekdikti, Senayan,

Selasa, 21 Maret 2017. Johanna menyampaikan rencana kunjungan raja dan

ratu Swedia ke Indonesia pada Mei 2017.

ohanna berharap pada saat kunjungan raja dan ratu Swedia tersebut sudah dapat ditandatangani beberapa MOU (memoran-dum of understanding), salah satunya me­nyangkut kerja sama pengembangan science

techno park (STP) di Indonesia.MOU dalam pengembangan STP dengan

Swedia ini nanti antara lain untuk program S2 terapan di bidang manajemen STP. Dalam keterangannya Patdono mengatakan, “Dengan di bangunnya STP, maka Indonesia memerlu­kan tenaga yang memiliki kompetensi dalam mengelola STP. Mengingat STP termasuk yang

baru di Indonesia, maka be­lum ada orang yang memi­

liki pengalaman untuk mengelola STP.”

Oleh karena itu, lan­jutnya, Ke men ris tek­dikti perlu menyiap­kan tenaga­tenaga untuk d i ­ tu gas i m e n g e l o l a S T P .

“Kita meminta Lund University untuk mem buka prodi khusus manajemen STP, yang pem belajarannya lebih banyak praktik diban dingkan teori,” tambahnya.

Sebagaimana amanah Nawacita, ke depan Indonesia akan membangun dan mengembang­kan 100 STP. Kerja sama seperti ini dilakukan mengingat Indonesia masih belum banyak pengalaman dalam membangun STP. Oleh karena itu, Kemenristekdikti perlu melaku­kan banyak kerja sama dengan negara­negara maju.

Salah satunya dengan menggandeng Swedia sebagai negara yang memiliki kemampuan inovasi sangat tinggi. MOU dengan Swedia ini nanti merupakan tindak lanjut kerja sama di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi antara pemerintah Indonesia dengan Swedia, ta­hun lalu di Swedia. Setelah itu, Kemenristekdikti mengundang pakar STP dari Lund University untuk berbagi pengalaman.

Saat ini Indonesia mengembangkan 60 STP. Pada tahun 2017, terdapat 14 STP yang berada di perguruan tinggi, lembaga penelitian, LIPI, BATAN dan kementerian lainnya akan men­jadi STP yang mature dan banyak menghasilkan pengusaha pemula berbasis teknologi. n

J

Page 36: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

4 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

catatan MenteRI

al tersebut dikemukakan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir pada Rapat Kerja Nasional

Kemenristekdikti 2017 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin, 30 Januari 2017.

Ketentuan pemilihan pempinan PTN dituangkan dalam Pasal 5 Ayat (2) Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pem­berhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.

Ketentuan tersebut merupakan peraturan baru yang mengganti Permeristekdikti Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengangkatan dan Pem­berhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Per­guruan Tinggi Negeri.

Selain diawasi KSAN, bakal calon rektor atau direktur PTN ini juga wajib membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dan menyerahkannya ke Komisi Pemberatasan Korupsi (Pasal 4 huruf n).

Penyampaian visi dan misi serta program kerja calon rektor dan direktur PTN, berdasarkan aturan baru ini, disaksikan oleh Menristekdikti atau utusannya (Pasal 7 Ayat (2)).

Sebelumnya, paparan visi dan misi calon pemimpin PTN tidak dilakukan di depan pihak kementerian. Beberapa hal yang harus ada dalam paparan antara lain jumlah publikasi dan langkah kerja sama yang sudah pernah dijalin.

“Saya tidak mau mendengar yang muluk­muluk tapi kenyataannya tidak tercapai. Saya tidak ingin melihat visi misi saja, tapi implementasi program kerja seperti apa yang dilakukan oleh para rektor dan direktur tersebut,” tegas Nasir.

Menristekdikti juga akan akan menelusuri rekam jejak calon pemimpin PTN dengan berkoordinasi dengan PPATK dan lembaga/instansi pemerintah lainnya (Pasal 8 Ayat (1) dan (2)).

“Jika terdapat calon yang rekam jejaknya tidak baik, maka akan dilakukan proses penjaringan dan/atau penyaringan ulang,” katanya

Yang terakhir, adalah ketentuan persentase peng­gunaan hak suara kementerian untuk pemilihan rektor tetap sebesar 35 persen (Pasal 9 Ayat (3)). “Kita tetap akan mempertahankan penggunaan hak suara 35 persen. Ini berdasarkan berbagai konsultasi dan pertimbangan,” ujar Nasir.

Menurut Nasir, meskipun KPK memberi masukan agar hak suara kembali 100% ke Menteri, pihaknya melihat kembali kepada PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi supaya sinkron.

Penyempurnaan aturan pengangkatan dan pemberhentian pemimpin PTN ini dilakukan setelah konsultasi dan koordinasi dengan ber­bagai pihak, seperti Ombusman, PPATK, KASN, dan KPK. n

disempurnakan, Ketentuan Pemilihan Pemimpin Ptn

Menristekdikti Mohamad Nasir melantik beberapa pemimpin perguruan tinggi negeri (PTN) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis)

di Auditorium lantai 2 Gedung D Kemenristekdikti Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Maret 2017

Setiap tahap pemilihan rektor atau direktur perguruan tinggi negeri (PTN)

akan diawasi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

H

Page 37: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

42 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

nggris merupakan contoh negara yang telah berhasil dalam mengembangkan dan mendaya-gunakan STP. Perkembangan STP di negara ini mengalami rentang waktu yang cukup panjang,

di awali dengan berdirinya Cambridge Science Park pada tahun 1970. Ketika itu Amerika telah memiliki dari 150 STP, sementara Inggris baru memiliki 38 buah STP.

Pada saat ini, di Inggris ada lebih dari 100 STP dalam bentuk science parks, technology parks, research parks and technology incubators, yang tersebar di beberapa wilayah, seperti London,

Midlans, North East, South West, South East, East Anglia.

Pada akhir bulan November tahun 2016, redaksi mengikuti training on science and techno park ke Inggris bersama dengan beberapa perwakilan dari kementerian/lembaga.

Pada kesempatan itu dilakukan peninjauan be-berapa STP di sekitar daerah West Midlands, seperti Coventry University Technology Park, Harper Adams University dan MIRA Technology Park. Berikut laporannya.

Dari pengalaman di beberapa negara maju seperti

Amerika, Swedia, atau Inggris menunjukkan bahwa

keberadaan science techno parks (STP) sangat

berdampak signiikan terhadap pertumbuhan perekonomian negara-negara tersebut.

FoTo: UKSPA

I

Melongok STP di Inggris

Page 38: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 43

empat ini menyediakan pelayanan teknik kendaraan yang lengkap, mulai dari desain dan konsep mesin hingga penyediaan layanan tes dan sertiikasi.

Seiring perkembangan, saat ini MIRA juga men­diversiikasikan kegiatannya di bidang perkere­taapian, dirgantara dan pertahanan.

MIRA juga menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk riset dan pengembangan bidang otomotif untuk menghasilkan mesin yang aman, memung­kinkan mesin yang gas buangnya lebih bersih, atau menghasilkan mesin yang lebih pintar.

Klein MIRA pada umumnya dari multi in­dustri seperti Jaguar, Aston Martin, Lotus, Roll Royce dan Range Rover. Dalam melakukan kegiatannya, MIRA bekerja sama dengan be­berapa universitas seperti University of Leicester dan Coventry University.

Kelebihan yang dimiliki MIRA adalah terse­dianya fasilitas alat, laboratorium dan pelayanan

tenaga ahli yang handal, fasilitas pelayanan untuk industri otomotif, dukungan pelayanan bagi tenant yang ber operasi di MIRA, kawasan yang luas, dan lokasiyang strategis yaitu terletak di tengah Inggris sehingga mudah dicapai oleh perusahan otomotif.

Dengan kelebihan tersebut para tenant yang bergabung di STP ini memiliki keuntungan berupa biaya investasi yang lebih eisien dan efektif. Adapun pelajaran yang dapat dipetik dari MIRA adalah STP ini memiliki perenca­naan jangka panjang dalam pengembangan infrastruktur, konstruksi maupun perencanaan yang saat ini sedang dilakukan. Pencapaian dalam waktu tertentu bukanlah menjadi target utama mereka.

Bagi MIRA, yang terpenting mampu menjadi pusat teknologi berkualitas, dengan fasilitas canggih dan teknologi tinggi yang dapat mencip­takan lapangan pekerjaan berstandar tinggi. n

MIRA Technology Park

Fo

to

: M

iRa

te

ch

no

lo

gy

Pa

Rk

Motor Industri Research Association (MIRA) Technology Park adalah

STP yang memiliki fokus utama di bidang otomotif. Lokasinya sekitar

satu setengah jam berkendaraan dari kota Conventry.

T

Page 39: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

44 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Coventry University Technology ParkTechnopark di Universitas Co ventry, atau Coventry Uni ver sity Technology

Park (CUTP) sudah berdiri sejak tahun 1998. CUPT terletak di pusat kota

Coventry, di kawasan seluas 20 acre, memiliki 14 fasilitas bisnis yang unik,

dan fokus di bidang manufaktur.

Page 40: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

UTP merupakan pusat inovasi melalui kolaborasi dan menghasilkan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya maupun nasio nal. CUPT

mendapat dukungan dan komitmen dari Coventry University.

Kolaborasi yang dilakukan CUTP adalah memberikan dukungan bagi iklim usaha dengan memberikan kemudahan akses dan bimbingan di setiap tahapan, terutama dalam perkem­bangan usaha manufaktur.

Menyadari pentingnya kemitraan antara universitas dengan dunia usaha, CUTP ber­usaha agar para tenant dapat mempergunakan kesem patan berkolaborasi dengan para ahli dan peneliti sehingga dapat menghasilkan suatu inovasi baru maupununtuk meningkatkan kapasitas tenant.

Para tenant CUTP ditempatkan menyatu dengan areal universitas dan disediakan akses yang sangat baik kejalan raya utama Midlands dan akses kedua bandara internasional terkenal, yaitu Heathrow dan Birmingham.

Dilihat dari struktur di universitas, CUTP merupakan unit dari Coventry University Enterprises (CUE), yaitu suatu unit atau divisi atau anak perusahaan dari Coventry University Higher Education Coorporation, yang me­nangani kegiatan­kegiatan yang bersifat kom­ersialdan dapat menghasilkan pendapatan dari bisnis mitra kerjanya.

Adapun fokus CUE adalah pada kegiatan inovasi riset, design, teknik otomotif, kesehatan, lingkungan dan ICT.

Selain mewadahi STP, CUE juga menyalur­kan hibah, bantauan atau beasiswa terutama pada sektor publik. Selain itu, CUE juga punya kegiatan dalam mendorong riset terapan dan membuat program riset terapan, dan menarget kan kegiatan komersil dengan omset 15 miliar pound sterling.

CUE juga melakukan berbagai aktivitas untuk mendukung ratusan perusahaan kecil dan menengah (UKM) melalui berbagai program dan proyek. Saat ini sudah 200 UKM mendapat keuntungan dari CUEini.

Sementara dukungan Pemerintah Kota Coventry diwujudkan dengan pemberian fasili­tas berupa lahan dan perijinan pembangunan infrastruktur ke CUTP.

The Serious Games Institute: Tenant CUTP

The Serious Games Institute (SGI) adalah pusat riset terapan yang melibatkan pelaku bisnis dan peneliti. SGI telah melakukan riset terapan, kon­sultasi dan berbagai kegiatan lain.

Untuk sisi pendanaan SGI telah berhasil be­kerjasama dengan berbagai pihak untuk melaku­kan berbagai proyek. Kegiatan yang dilakukan

adalah mendorong dan memfasilitasi pertum­buhan serious games, dunia virtual dan augmentre-ality, yaitu tek nologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda­benda maya tersebut dalam waktu nyata.

Sebagai salah satu start-up company yang te­lah menjadi tenant selama beberapa tahun di CUTP, SGI telah memperoleh berbagai manfaat seperti tersedianya fasilitas perkantoran beserta pendukungnya yang lengkap dan dapat diakses 24 jam.

Lokasi yang strategis dan kemudahan akses pada sumber teknologi (dari universitas), du­kungan manajemen maupun pendampingan se­bagai UKM serta adanya kebijakan pengurangan pajak atas kegiatan riset. n

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 45

C

Page 41: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

46 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

arper Adams University (HAU), yang letaknya sekitar satu jam perjalanan dari Coventry University Technology Park, merupakan sebuah universitas

yang memperaktikkan STP di bidang perta­nian.

HAU tidak menyebut spesiik dirinya STP. Tetapi dalam prakteknya universitas ini melaku­kan tugas dan fungsi sesuai konsep STP. HAU melakukan fungsi difusi teknologi dan komer­sialisasi pertanian, melalui kerja sama dengan in­dustri. Universitas ini juga mendorong lahirnya wirausahawan baru di bidang pertanian melalui lembaga inkubator bisnis.

HAU memfokus kandiri pada bidang perta­nian, yang kegiatan pendidikannya meliputi kegiatan usaha di bidang pertanian dan ekonomi pedesaan dengan pemanfaatan sumber daya hayati yang menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, serta pengelolaaan lingkungan hidup.

HAU melakukan kegiatan­kegiatan penelitian terapan pengetahuan untuk mendukung kegia­tan bidang pertanian, yaitu dengan memberikan pendidik anteori dan praktik dalam bentuk magang/penempatan siswadiperusahaan.

HAU juga memiliki jaringan yang kuat dengan perusahaan sehingga dapat mengkomersialisasi­kan hasil­hasil pertanian dan berakibat juga pada peningkatan peluang lapangan kerja bagi para lulusannya.

Dengan mendekatkan industri atau perusa­haan ke universitas sebagai sumber teknologi, maka HAU telah mempraktekkan secara nyata konsep STP. Walau pihak Universitas belum secara formal mengemasnya dalam nama STP.

Beberapa hal yang telah dilakukan HUA antara lain membuat pusat inovasi, robot dan teknologi yang dapat membuat usaha pertanian menjadi lebih eisien. Pelajaran yang dapat dipetik dari HUA adalah pentingnya keberlanjutan dari konsep STP. n

Harper adams UniversityHarper Adams University (HAU), yang letaknya sekitar satu jam perjalanan

dari Coventry University Technology Park, merupakan sebuah universitas

yang memperaktikkan STP di bidang pertanian.

FoTo:FARMERS WEEKLy

H

Page 42: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 47

tips Membangun StP : lokasi dekat Kluster Industri

nggris, negara kerajaan yang di­pimpin ratu Elizabeth II ini, telah lama mengembangkan dan mendaya­gunakan STP, baik untuk per cepatan

diseminasi hasil riset maupun dalam mem­bangun perekonomiannya.

Perkembangan STP di Inggris sudah mengalami rentang waktu yang cukup pan jang, yaitu mulai dari 1 STP tahun 1970 dan saat ini sudah ada sekitar 105 STP, yang mendukung sekitar 4.000 pe­rusahaan.

Di Inggris semakin banyak universitas dan pusat penelitian yang memahami manfaat STP, yang berhasil mendorong pe­manfaatan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah bagi tenant STP.

Secara umum, model STP di Inggris dilakukan dengan bentuk kerja sama dengan Industri dan dunia riset. Artinya, di sini konsep quarter helix telah berjalan dengan baik.

STP di Inggris dibangun dan dikem­bangkan pada lokasi yang dekat dengan kluster industri. Fasilitas atau infrastruk­tur STP meliputi laboratorium dengan fasilitas modern, sarana pengujian yang canggih, SDM yang ahli dan andal, sesuai kebutuhan industri.

Untuk membangun sebuah STP sangat memperhatikan jaringan riset. Pada umumnya STP yang berhasil adalah yang dekat dengan universitas dan sumber pe­nelitian, agar dekat pula dengan sumber teknologi.

Pengelompokan bidang (cluster) juga menjadi pertimbangan utama, dimana bidang sejenis dikelompokkan men­jadi satu. Misalnya, bidang ilmu terkait kesehatan dan medis berkumpul di Birmigham, sedangkan untuk bidang makanan dan pertanian berkukumpul di Defra­York.

STP yang berhasil pada umumnya da­

pat dilihat dari jumlah presentase hunian atau tenant STP dan jumlah perusahaan start-up yang dihasilkan. Sementara itu, setiap perencanaan investasi suatu STP adalah untuk investasi jangka panjang, namun tetap dibuka kemungkinan untuk investasi jangka menengah dan pendek untuk investor yang sewaktu­waktu ke­luar dari STP.

Semua pihak terkait harus bekerja dalam budaya dan atmosfer yang sama, sehingga memudahkan komunikasi. Selain itu, untuk mendukung inovasi, pe­merintah harus memastikan bisnis yang sesuai dengan rezim hukum keuangan yang ada.

Pendanaan STP diperlukan sejak dari penyusunan konsep hingga tahap imple­mentasi. Pendanaan dari pemerintah atau swasta, dapat berupa investasi langsung dalam bentuk infrastruktur fisik, untuk melaksanakan proyek­proyek peneli­tian, operasional, ataupun untuk tahap produksi.

Agar STP dapat menarik bagi perusa­haan, peraturan harus dapat menyeder­hanakan birokasi yang terkait dengan akses perbankan, ketenagakerjaan, investasi asing, penanaman modal, asuransi dan kemudahan fasilitas R&D seperti insentif pajak dan pengurangan pajak.

Perlindungan untuk hasil­hasil riset yang dihasilkan oleh para peneliti di STP juga penting. Oleh karena itu, setiap penemuan/inovasi baru di STP umumnya segera didaftarkan baik berupa paten, merek maupun desain industri.

Untuk mengkomersialisasikan hasil riset ini, perlu dibuat suatu perjanjian dan kesepakatan yangmengatur secara jelas dan resmi hak dan kewajiban pe­neliti, STP maupun pihak perusahaan, sehingga terhindar dari perselisihan di masa mendatang. n

I

Page 43: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

48 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

ugas lain dari Direktorat Jenderal kelem bagaan Iptek dan Dikti adalah melakukan penguatan dan penjaminan mutu ter hadap lembaga penelitian dan

pengembangan (litbang) di Indonesia. Tugas tersebut, antara lain diimplementasikan

dalam Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI), baik melalui pembiayaan (insentif)maupun melalui pendampingan (asistensi).

Tujuan pelaksanaan program ini adalah melakukan dan kapabilitas, sumber daya dan jaringan iptek dari lembaga litbang dapat me­ningkat, relevan dan produktif serta berdaya­guna dalam sektor produksi.

Untuk mencapai hal itu PUI akan dikem­bangkan melalui 3 (tiga) hal, yaitu melalui kemampuan mengakses informasi (sourcing capacity), kapasitas riset (research and development capacity), dan kapasitas diseminasi (disseminating capacity).

Keuntungan yang diperoleh oleh lembaga litbang apabila mengikuti program Pusat Unggulan Iptek ini adalah pertama, lembaga litbang dapat mem­peroleh dana insentif operasional pengembangan PUI selama 3 (tiga) tahun.

Kedua, lembaga litbangdiberi prioritas menda­patkan program insentif lain di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan ketiga, lembaga litbang mendapatkan pem­binaan kinerja (output) baik dari sisi akademik dan komersialisasi hasil litbang.

Melalui program ini diharapkan lembaga litbang menjadi unggul, inovatif dan berdaya saing. Unggul dalam kegiatan riset, mampu menghasilkan hasil riset yang inovatif sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mampu bersaing di ting­kat nasional maupun internasional.

Terus MeningkatDalam kurun waktu 2011 – 2016 telah ditetap­

kan 27 lembaga litbang sebagai PUI. Ke­27PUI tersebut berasal dari kementerian, lembaga pemerintah non­kementerian (LPNK), pergu­ruan tinggi, dan badan usaha. Masing­masing memiliki tema unggulan yang spesiik dengan standar hasil yang sangat tinggi.

Sedangkan jumlah lembaga litbang yang telah dibina terus meningkat. Hingga awal tahun 2017 sudah mencapai 72 lembaga litbang, yang terdiri 23 LPNK, 19 kementerian, 1 badan usaha dan 24 dari perguruan tinggi. Jumlah ini tersebar di 18 provinsi di Indonesia.

Adapun tema unggulan PUI terbagi dalam10 bidang, yaitu terdiri dari energi (5), kesehatan dan obat (6), material maju (9), pangan dan pertanian (30), telekomunikasi, informasi dan komunikasi (5), maritim dan perikanan (9), teknologi pertahanan dan keamanan (1), sosial, budaya dan humanoria (2), mitigasi bencana (3) dan teknologi dan manaje­men transportasi (2).

Pencapaian PUI di berbagai bidang fokus ini sangat signiikan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Direktorat Lembaga Litbang Kemenristekdikti, pencapaiannya antara lain terdapat 253 undangan menjadi pembicara dan pemakalah pada konferensi internasional, 291 publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi, 149 publikasi dalam jurnal international.

Prestasi lain, 33 lulusan S3 sesuai dengan fokus riset unggulan, dicapainya 40 paten yang granted maupun terdaftar, 196 kerja sama riset pada tingkat nasional dan international, terwujudnya 1.014 kerja sama nonriset pada basis keunggulan lembaga, dan 128 kontrak bisnis dengan pihak industri. n

PUSat UnggUlan IPteK

Jumlah Lembaga Litbang Yang Dibina Terus Meningkat

T

Page 44: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 49

al tersebut dikemukan­nya dalam acara dis­kusi mengenai “peran kelem bagaan iptek dalam

meningkatkan daya saing bangsa,” di ruang rapat lantai 3 Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Selasa 21 Februari 2017.

Lebih lanjut Kemal menjelas­kan, bahwa Kemenristekdikti telah mengeluarkan beberapa kebijakan, diantaranya kebijakan penguatan kelembagaan iptek yang telah di­lakukan melalui kegiatan pening­katan kualitas kelembagaan iptek dan dikti.

Kebijakan tersebut antara lain dilakukan untuk peningkatan pe­manfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pemanfaatan ha­sil litbang yang memiliki ke unggulan kompetitif. “Sehingga dapat diman­faatkan ke pihak pengguna, yaitu masyarakat, pemerintah, maupun dunia usaha,” katanya

Diskusi menghadirkan Yanuar

Nugroho dari Kedeputian II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu­isu sosial Sosial, Ekologi dan Budaya

Strategis Kantor Staf Presiden, dan Tulus TH Tambunan, kontributor World Economic Forum (WEF) untuk Indonesia.

Tambunan mengatakan bahwa antara tahun 2012 – 2014 peringkat daya saing bangsa Indonesia terus meningkat, namun pada laporan tahun 2015 peringkat daya saing Indonesia kembali turun menjadi 37.

Dalam laporan indeks daya saing WEF 2016­2017, kini posisi Indonesia berada di peringkat 41. Namun peringkat ini tidak lebih baik diban­dingkan dengan negara ASEAN lain­nya, seperti Thailand (34), Malaysia (25), dan Singapura (2). Indonesia masih unggul dibandingkan Filipina (57), Vietnam (60), dan Laos (93).

Dari angka tersebut tampak trend peringkat daya saing Indonesia masih sangat luktuatif. “Keadaan ini tentu­nya menuntut bangsa ini untuk maju dan terus meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi agar dapat meningkatkan kembali kemampuan kita,” tegas Tambunan.

Sementara itu Yanuar menyoroti komponen pendampingan lembaga litbang. Ia mengemukakan ada tiga komponen utama yang harus dilaku­kan dalam pendampingan lembaga litbangagar menjadi unggul. “Ketiga komponen itu adalah kerangka regulasi, kerangka istitusi, kerangka kapabilitas.”

Diskusi semacam ini sangat pen­ting agar Kemenristekdikti menda­patkan gambaran dan masukan dari para pemangku kepentingan (stake­holders), terutama terkait dengan indikator indeks daya saing dan peran kelembagaan iptek dan dikti dalam meningkatkan daya saing lembaga litbang Indonesia. n

Ir. Kemal Prihatman, M.Eng.

lahir di Bandung pada 30 Juni

1961. menyelesaikan s1 sarjana

Jurusan geodesi di institut

teknologi Bandung tahun 1986;

s2 Pasca sarjana Jurusan

lingkungan/Remote sensing di

kobe university – Jepang (1992).

kariernya dimulai dengan menjadi

asisten Perekayasa media

(1993), lalu ajun Perekayasa

muda (1995), anjak asdep

urusan Pengembangan Jaringan

informasi (2000), dan kabid

sumber Daya informasi (2001).

kemudian sebagai asisten Deputi

Pengembangan dan Pemanfaatan

ti (2007), asisten Deputi iptek

industri (2010), asisten Deputi

legislasi iptek (2013). sejak tahun

2015 menjadi Direktur lembaga

Penelitian dan Pengembangan.

Pendampingan Agar Lembaga Litbang Menjadi UnggulDirektur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristekdikti, Kemal

Prihatman, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pendampingan kepada

lembaga penelitian dan pengembangan (lembaga litbang) untuk menjadikan

lembaga yang unggul.

H

Page 45: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 5

emikian salah satu pesan Men­ristekdikti Mohamad Nasir ketika melant ik beberapa pemimpin perguruan tinggi negeri (PTN)

dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di Auditorium lantai 2 Gedung D Kemenristekdikti Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Maret 2017.

“Membangun tata kelola yang baik itu harus dilakukan, karena dengan tata kelola yang baik maka perguruan tinggi dapat memberikan con­toh yang baik pula kepada publik,” ujarnya

Untuk membangun tata kelola yang baik itu, menurut Men ristekdikti, perguruan tinggi perlu melakukan koordinasi dengan Kemenristekdikti, yaitu melalui Direktorat Jenderal. “Tidak boleh berjalan tanpa adanya koordinasi, karena jika dijalankan tanpa adanya koordinasi, itu pertanda menghindari tata kelola yang baik,” ujarnya.

Koordinator Kopertis wilayah XIV Papua yang baru dilantik Suril Samuel Movu menang­gapi positif pesan penting yang di sampaikan Menristekdikti itu. Menurut Samuel, pesan yang disampaikan Nasir tersebut dalam rangka mewujudkan kemampuan dan kompetensi perguruan tinggi, baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.

Menurut Samuel, koordinasi har­us dilakukan dari pusat hingga ke daerah,mulai dari PTS ke Kopertis dan dari Kopertis ke Kementerian. Dirinya juga akan melakukan tata kelola yang baik dalam institusi yang dipimpinnya.

Samuel juga berjanji Kopertis yang di pimpinnya akan menjadi Kopertis yang baik dalam men­jalankan tugas­tugas bangsa dan negara, khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa di Papua.

“Target saya dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin, minimal kuali­tas PTS di Papua sudah berjalan

sesuai dengan akreditasi nasional. Walaupun kita di Papua, kita akan tetap mengejar target­target nasional, bahwa PTS di Papua juga akan bangkit,” katanya optimis.

Selain Suril Samuel Movu, Men ristekdikti juga melantik Uman Suherman sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Muhammad

Bugis sebagai Koordinator Wilayah XII Maluku.

Pimpinan PTN priode 2017­2021 yang dilantik adalah Darmawan se bagai Direktur Politeknik Per­tanian Negeri Pangkajene Ke­pulauan, Sutrisna Wibawa mantan Sesditjen Belmawa menjadi Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, I Gede Aria Sugiarta sebagai Rektor Institut Seni Indonesia (Denpasar),

dan Adri Paton sebagai rektor Uni­versitas Borneo Tarakan. n

Sangat Penting, tata Kelola Pt Jangan dihindariDi era kompetisi saat ini membangun tata kelola perguruan tinggi sangat

penting, baik dari sisi transparansi, fairness, accountability maupun

responsibility. Jangan sampai mengelola sebuah lembaga, masalah tata

kelola ditinggalkan dan dihindari.

Mohamad nasir

Suril Samuel Movu

D

Page 46: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

50 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Page 47: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 51

atdono meyampaikan pencapaian PUI pada tahun 2016 sangat signiikan di berbagai bidang. Pencapaian prestasi tersebut tidak hanya dilakukan secara

individu saja, namun dengan kerja keras para pe­giat iptek bersama dengan Direktorat Lembaga Litbang Kemenristekdikti untuk menjadikan PUI bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini tanggung jawab kita di dalam menjalan­kan tugas, meskipun sasaran yang dibebankan pemerintah terhadap kita sudah mencapai target,namun yang lebih tinggi dari itu adalah kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat,” tegasnya.

Patdono menambahkan, jika tanggung jawab minimal sudah memenuhi target, selanjutnya adalah bagaimana mewujudkan tanggung jawab terhadap bangsa, kepada masyarakat Indonesia, supaya pengembangan PUI memberikan man­faat yang sebesar­besarnya bagi bangsa maupun masyarakat Indonesia.

Pada kesempatan itu Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti sangat mengapre­siasi kinerja lembaga litbang yang menyinergi­kan para pegiat iptek melalui PUI.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak­Ibu yang tergabung dalam PUI, karena key performace indicators yang diminta pe­merintah kepada Kemenristekdikti, khususnya di Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan

Dikti, khususnya lagi di PUI, prestasi kita sangat luar biasa,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah 150­an peserta dan tamu undangan.

Sementa itu Direktur Lembaga Litbang Kemal Prihatman dalam laporannya mengatakan, bahwa hingga tahun 2017 telah tergabung 68 PUI, yang terdiri atas 48 PUI Litbang dan 20 PUI Perguruan Tinggi (PUI­PT).

Kemal mengatakan, bahwa rapat kerja bertu­juan untuk meningkatkan pemahaman lembaga PUI terkait dengan skema, mekanisme, dan tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan PUI tahun 2017. n

Kita Memiliki Tanggung Jawab Kepada RakyatPengembangan Pusat Unggulan

Iptek (PUI) harus memberikan

kemaslahatan bagi bangsa. Poin

tersebut disampaikan oleh Direktur

Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti

Patdono Suwignjo saat membuka

Rapat Kerja Pengembangan PUI

Tahun 2017, di Auditorium lantai II

Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta,

Rabu 8 Februari 2017.

P

Page 48: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

52 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

eringkat daya saing (global competitiveness index) yang dirilis World Economic Forum (WEF) belum lama

ini memperlihatkan posisi Indonesia yang menurun. Pada periode 2015­2016 posisi Indonesia masih berada di peringkat ke­37 dari 138 negara, namun untuk priode 2016­2017 turun ke urutan ke­41. Posisi Indonesia ini berada di bawah negara­negara serumpun seperti Singapura (2), Malaysia, (18) dan Thailand (32), kon­disi ini bahkan sudah sejak lama.

Pemeringkatan WEP ini meng­gunakan metodologi yang didasar­kan pada penilaian atau perhitungan terhadap 12 pilar atau indikator. Ke­12 pilar itu diasumsikan menjadi faktor penggerak dan faktor eisiensi iklim usaha ekonomi suatu negara. Penilaian yang menggunakan skor nilai angka skala 1­ 7 itu, kemu­dian menghasilkan peringkat fourty one bagi Indonesia sebagaimana diumumkan WEF itu.

Pilar­pilar itu meliputi kondisi­kondisi dari (1) kelembagaan negara bersangkutan, (2) infrastrukturnya, (3) stabilitas makroekonomi, (4) tingkat kesehatan dan pendidikan dasar, (5) pendidikan tinggi serta intensitas pelatihan­pelatihan, (6) eisiensi dalam usaha perdagangan, (7) pasar tenaga kerja, (8) keunggulan pasar keuangan, (9) ketersediaan teknologi, (10) keterjangkauan pasar, (11) kecanggihan berbisnis, serta (12) kemampuan inovasi.

WEP juga menghitung pendapa­tan perkapita dari tiap­tiap negara. Pendapatan perkapita negara­negara ASEAN yang paling tinggi adalah Singapura, yaitu sebesar 52,888 US Dollar atau sekitar Rp. 58,176,800 perkapita perbulan. Selanjutnya Brunei Darussalam 28,237 US Dollar, Malaysia 9,557, Indonesia 3,362, dan Vietnam 2,088.

Pendapatan perkapita Indonesia setara dengan Rp. 3,698,200 perbu­lan. Artinya, pendapatan rata­rata penduduk Singapura adalah 15 kali

lebih besar dari rata­rata pendapatan warga negara Indonesia. Singapore negara imigran pulau kecil, namun kita sulit mempercayai kondisi ini. Malaysia masih 3 kali lebih besar dari Indonesia. Sementara Vietnam, sebagai negara yang sedang bang­kit diperkirakan bakal menyusul Indonesia.

IneisiensiWEF mengidentifikasi beberapa

faktor yang menyebabkan Indonesia lemah dalam daya saing. WEF me­lihat banyak problem di Indonesia seperti (1) ineisiensi birokrasi pe­merintah, (2) lemahnya infrastruktur, (3) korupsi, (4) lemahnya kepastian hukum terutama ketenagakerjaan dan aturan­aturan insentif pajak, (5) inlasi, (6) kurangnya akses pem­biayaan bagi kalangan petani, dan (7) adanya instabilitas kebijakan pemerintah dan implementasinya.

Melihat kondisi terkini yang dihadapi Indonesia itu, lantas ter­bersit sejumlah pertanyaan, karena dari tahun ke tahun daya saingnya tidak kunjung menaik, lantas apakah kemudian Indonesia dapat dikat­egorikan sebagai negara yang lemah

(weak states), atau bahkan sebenarnya Indonesia sudah dapat dikategorikan sebagai negara yang gagal (failed states) ?

Ini merupakan pertanyaan yang merisaukan kita semua, meskipun di lain pihak pertanyaan seperti ini juga dapat dijadikan sebagai tantangan untuk memperbaiki keadaan. Robert Rotberg dari John F Kennedy School of Government (Harvard) Amerika dalam paper­nya Nation-State Failure: Arecurring Phenmenon (2003) mem­punyai teori dan ukuran mengenai negara lemah atau negara gagal ini.

Menurut Rotberg negara lemah ter­jadi di negara yang pada umumnya (1) memiliki perbedaan suku, agama, dan bahasa sehingga menjadi ham­batan untuk menjadi negara yang kuat, (2) terjadi konlik secara ter­buka, dan (3) korupsi sudah menjadi hal yang umum. Selain itu, karena (4) hukum tidak ditegakkan, serta yang ke­ (5) adanya privatisasi in­stitusi kesehatan dan pendidikan, yang menurutnya kedua institusi penting ini semestinya dikuasai penuh oleh negara. la mencontohkan kegagalan negara seperti ini sudah terjadi di Irak, Belarus, Korea Utara, dan Libya.

Sedangkan negara gagal digam­barkan oleh Rotberg sebagai negara yang (1) sangat sukar mencapai targetnya untuk memenuhi kebu­tuhan penduduk, (2) umumnya terdapat non­state actors yang ber­pengaruh dan membantu memenuhi kebutuhan hidup penduduk, (3) keamanan nyaris menjadi hal yang langka kecuali di kota­kota besar, (4) ekonomi tidak berjalan, (5) kualitas kesehatan memburuk dan sistem pendidikan terabaikan, serta (6) korupsi semakin marak, dan diper­parah dengan (7) inlasi.

Kekuatan InovasiMengingat tingkat daya saing

Indonesia yang masih di kisaran peringkat 40­an tentu perlu daya upaya yang besar agar angka daya

Memperbaiki daya Saing Indonesia

URUn ReMBUg

Sakti Nasution

P

Page 49: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 53

saing itu tidak terus menurun. Ketika negara ini ingin memperkuat kembali dirinya, apa yang harus dilakukan?

Paling tidak ada 2 (dua) pemikiran untuk hal itu. Pertama, tentu bangsa ini harus kerja­kerja­kerja memper­baiki berbagai faktor yang menjadi penghambat menurunnya daya saing tersebut. Ada yang mengatakan biang kerok penyebab menurunnya daya saing Indonesia karena korupsi sudah mengakar. Berita­berita men­genai anggaran mega proyek KTP­el yang diduga dikorupsi secara berjamaah oleh para pejabat terkait hingga 2,3 trilyun merupakan contoh hangat.

Untuk keberhasilan pemberantasan

korupsi tergantung pada punishment berupa hukum yang berat dan tegas dari hakim. Pemberatan hukuman bagi koruptor tidak dapat dipu­tuskan sendiri oleh hakim namun harus ada terlebih dahulu undang­undangnya. Demikian juga untuk memperbaiki dan membangun ke­12 pilar daya saing tersebut juga harus dilakukan secara terpadu, mengingat ke­12 pilar saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain.

Tidak mungkin ada kemampuan inovasi jika ketersediaan tek nologi tidak ada, atau lulusan pen didikan tinggi kualitasnya rendah. Bagaimana mau memajukan sebuah sience techno park jika lokasinya ditengah hutan

jauh dari infrastuktur yang diper­lukan. Perbaikan ke­12 pilar daya saing ini harus dilakukan secara bersamaan.

Kedua, negara perlu kembali memperkuat program peningkatan kemampuan inovasi secara nasional. Peran kemampuan inovasi ini me­nentukan, oleh karena itu pemerintah perlu merencanakannya secara ma­tang dan terukur hal itu. Mengenai hal ini, Michael E. Porter, pengarang buku Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1998) dari Harvard University, mengatakan bahwa keunggulan suatu bangsa itu karena diciptakan, bukan karena kebetulan (given).

Porter mengemukakan bahwa dalam era persaingan antarnegara yang ketat saat ini, suatu bangsa tidak bisa lagi hanya mengandalkan atau membanggakan kekayaan alam­nya yang melimpah atau murahnya tenaga manusia. Porter mengingat­kan pentingnya kebijakan pengem­bangan produktivitas nasional suatu negara melalui kekuatan inovasi ini, yang diarahkan untuk mencapai dan menghasilkan nilai tambah (added value). Ini merupakan bagian dari tugas pokok negara.

Dalam skala mikroekonomi, produktifitas itu akan sangat di­tentukan oleh pelaku­pelaku usaha yang berbasis teknologi untuk meng­

hasilkan produk barang maupun jasa yang memiliki daya saing, yaitu melalui kemampuan pelaku usaha itu untuk melakukan perekayasaan, inovasi dan difusi teknologi, baik secara mandiri, berkolaborasi atau­pun dengan memanfaatkan keluaran yang dihasilkan lembaga­lembaga riset.

Dalam kaitan itu melalui pro­gram pusat unggulan iptek (PUI) Kemenristekdikti diharapkan lem­baga riset dapat menjadi unggul, inovatif dan berdaya saing. Unggul dalam kegiatan riset, mampu meng­hasilkan hasil riset yang inovatif sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mampu ber­saing di tingkat nasional maupun internasional.

Demikian juga dengan pro­gram sience techno park (STP), dar i lembaga ini diharapkan akan lahir pengusaha­pengusaha kecil dan menengah (UKM) atau para pengusaha pemula berbasis teknologi. Melalui mereka inilah harapan gerak perekonomian di daerah­daerah seluruh Indonesia dapat tumbuh secara berkelan­jutan.

Kemampuan inovasi merupakan pilar ke­12 global competitiveness index WEF. Namun, kembali lagi, bahwa kemampuan inovasi bangsa Indonesia akan muncul dan me­ningkat jika iklim usaha di negara sudah kondusif. Kondisi seperti ketersediaan teknologi, keterjang­kauan pasar, inefisiensi birokrasi pemerintah, lemahnya infrastruktur harus terlebih dahulu dapat diper­baiki oleh negara.

Tentu saja tidak ada satu negara pun yang ingin disebut sebagai negara lemah apalagi negara gagal, termasuk juga Indonesia, meskipun angka­angka, tanda­tanda ataupun indikator sudah menunjukkan ke arah itu.

Sakti Nasution, pemimpin redaksi majalah SIMBAGA

Grais Moh. Romdlan

Page 50: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

54 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

PeRatURan PeRUndang-Undangan

emikian disampaikan Sekretaris Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Agus Indarjo, se belum acara penyerahan surat

keputusan Menristekdiktiterkait perubahan badan penyelenggara perguruan tinggi swasta (PTS) untuk lingkungan Kopertis Wilayah I, di Hotel Polonia, Medan, pada akhir Februari 2017.

Agus Indarjo mengingatkan jika setelah di­lakukan pendampingan masih bermasalah se­cara terus menerus maka izin penyelenggaraan akan dicabut, dan sebaliknya jika PTS tersebut menjadi semakin baik maka akan di dibina hingga akreditasinya bisa meningkat.

“Jika melanggar aturan, seperti tidak ter­akreditasi, memberikan ijazah kepada maha­siswa yang tidak terdaftar, atau terus terjadi konlik pada PTS, maka akan dicabut izin pe­nyelenggaraannya,” tegas Agus dihadapan sekitar 250 ketua yayasan dan pimpinan PTS se Sumatera Utara itu.

AmnestyAgus Indarjo datangmenyerahkan surat kepu­

tusan Menristekdiktiterkait perubahan badan penyelenggara perguruan tinggi swasta (PTS)

Kemenristekdikti terus melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap

perguruan tinggi yang bermasalah. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan

perguruan tinggi itu semakin baik dan dapat meningkat mutunya.

Perguruan Tinggi Jangan Langgar Aturan

D

Page 51: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 55

untuk lingkungan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara.

Saat ini di Kopertis Wilayah I Sumatera Utara terdapat 141 badan penyelenggara yang telah berubah badan penyelenggaranya tanpa izin pe­merintah. Jumlah tersebut 51% dari 264 PTS yang ada di Sumatera Utara. Konsekuensi perubahan tanpa izin ini menjadikan PTS bersangkutan ilegal.

Mengingat jumlah yang terlalu banyak, maka pemerintah memutuskan untuk memberikan “amnesty” sehingga keberadaan 141 PTS terse­but menjadi legal kembali.

Ichsan Madya, pengurus Yayasan Indah Medan mengatakan yayasannya menjadi salah satu yang diperbaiki nama badan penyeleng­garanya.

“Di dalam SK tertera Akademi Farmasi Indah berdomisili di Deli Serdang, karena awal ber­dirinya memang disana, katanya, namun saat ini telah menetap di Medan, sehingga dengan dasar tersebut yayasan indah merubah nama menjadi Akademi Farmasi Indah Medan.”

Ichsan menambahkan, syarat untuk men­dapatkan SK dimulai dari pengecekan oleh Kopertis dan kemudian diverikasi langsung oleh Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, setelah itu proses mendapatkan SK baru, jika perguruan tinggi tersebut sudah memenuhi persyaratan

yang diberikan,” ujarnya.“Sejauh ini saya melihat progress yang sangat

bagus, karena proses lebih cepat dari sistem sebelumnya, saya berharap ada peningkatan kinerja mengingat masih banyaknya permasa­lahan perguruan tinggi, dan kedepan untuk kopertis saya harap lebih meningkatkan kualitas PTS di Sumatera Utara, dengan membuat sistem atau cara baru,” pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah I Dian Armanto mengatakan permasalahan yang biasa terjadi di lingkup badan penyelenggara atau yayasan adalah seperti salah ketik nama yayasan, membuat nama baru dengan menam­bah nama kata “Medan”, atau “Sumatera Utara,” dan organisasi yayasan berubah namun tidak dilaporkan ke Kemenristekdikti.

“Jika terjadi organisasi yang berbeda hingga perubahan nama perguruan tinggi, maka pihak yayasan harus melapor ke Kopertis dan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti agar dapat di data ulang dan diberikan SK penyelenggaraan seperti ini, sehingga kedepan dapat meningkatkan mutu PTS itu sendiri,” kata Dian.

Pada tahap pertama ini, diserahkan sebanyak 50 SK. Sementara sisanya sebanyak 91 SK lagi akan diserahkan pada tahap kedua. n

Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil.

lahir di sragen, 5 mei 1960. menyelesaikan studi s1 di universitas Diponegoro, semarang pada

Program studi Perikanan tahun 1985; s2 newcastle university, marine scienes and coastal

management (1995); dan s3 manajemen sumberdaya Pantai di universitas Diponegoro (2012).

kariernya dimulai dengan menjadi asisten sekretaris Bidang kemahasiswaan, Badan Pengelola/

Program studi ilmu dan teknologi kelautan universitas Diponegoro (1991-1993), lalu koordinator

lapangan sarjana Pendamping Program aksi Pemberdayaan masyarakat tani di wilayah kabupaten

Batang, kabupaten kendal dan kabupaten semarang Provinsi Jawa tengah (1998-1999), kemudian

berlanjut menjadi koordinator lapangan sarjana Pendamping Program ketahanan Pangan nasional

kabupaten semarang Provinsi Jawa tengah (1999-2000). ketua Jurusan ilmu kelautan, fakultas

Perikanan dan ilmu kelautan, universitas Diponegoro (2000-2004) dilanjutkan menjadi Pembantu

Dekan Bidang umum, kepegawaian dan keuangan, fakultas Perikanan dan ilmu kelautan,

universitas Diponegoro (2004-2008), dan menjadi sekretaris senat fakultas Perikanan dan ilmu

kelautan, universitas Diponegoro tahun (2004-2012). selain itu, beliau juga pernah menjadi staf

ahli Bupati Demak bidang pengelolaan wilayah pesisir dan laut (2007-2008), dilanjutkan menjadi

Pembantu Dekan Bidang umum, kepegawaian dan keuangan fakultas Perikanan dan ilmu

kelautan (2008-2012), lalu Wakil Rektor Bidang umum, Perencanaan, kepegawaian dan keuangan

(2013-2015), sekaligus anggota senat universitas Borneo tarakan (2013-2015). sejak tahun 14

mei 2015, sekretaris Ditjen kelembagaan iptek & Dikti, kemenristekdikti.

Page 52: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

56 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

irektur Jenderal Kelem­bagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo men­egaskan, saat ini pihaknya

masih melakukan pendataan ter­hadap perguruan tinggi, khususnya PTS yang dinilai pelayanannya lemah dan tidak maksimal dalam men­jalankan fungsi sebagai perguruan tinggi.

“Ya, apalagi PTS yang bangunan­nya masih menyewa ruko. Itu nanti siap­siap saja akan digabung PTS lain yang dinilai mampu, kalau tidak mau di merger tentu akan kita tertibkan,” tegasnya di sela­sela kegiatan Penutupan Rapat Koordinasi Koordinator dan Sekretaris Pelaksana Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) se­Indonesia, di Hotel Aryaduta, akhir Januari lalu.

Dikatakannya, sejauh ini pihak Kemenristekdikti sudah melakukan merger beberapa PTS yang lemah di beberapa daerah. “Sudah ada PTS yang di merger, misalnya di Maluku dan Sulawesi. Saat ini kita masih mendata di seluruh Indonesia, di setiap daerah itu pasti ada, makanya akan kita tindak serius,” katanya.

Sementara i tu, Koordinator Kopertis Wilayah II Sumbagsel­Babel Slamet Widodo menyebutkan pihaknyasebagai perpanjang tangan Kemenristekdikti menjalankan tu­gas pengawasan, pembinaan, dan pengendalian akan segera mendata PTS yang dinilai lemah.

“Kami akan menjalankan kebijakan dari Kemenristekdikti. Kalau ada PTS lemah di ruang lingkup Kopertis Wilayah II tentu akan segera ditin­dak,” tegas Slamet.

Terkait dengan PTS yang masih beraktiitas di bangunan ruko pihak­nya belum mendapatkan data inal. “Masih di data, kalau ada tentu nanti akan dipanggil dan diarahkan untuk merger,” ulasnya.

Tidak MudahPada kesempatan lain, seperti

diberitakanSuara Merdeka, Koor­dinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah mengatakan akan men­dorong PTS yang sulit berkembang untuk melakukan merger dengan kampus swasta lainnya.

Merger dimaksudkan agar pergu­ruan tinggi. khususnya swasta bisa lebih maju dari saat ini.

“Jumlah PTS di Jateng ini sebanyak 251. Sayangnya masih banyak yang sulit berkembang karena berbagai masalah, seperti kurang dosen, ren­dah peminat, dan lain sebagai­nya,” ungkap Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Dr DYP Sugiharto, di kantornya, kemarin.

Meski demikian. Sugiharto tidak secara rinci menyebut perguruan tinggi swasta mana saja di provinsi ini yang direkomendasikan bergabung. Ia hanya menyatakan, salah satu indikator PTS yang layak digabung adalah yang jumlah mahasiswa setiap angkatan di bawah 100 orang. “Sebab, jika dibiarkan kasihan dosen dan pengajarnya.” tegasnya.

Definisi kampus kecil, lanjut dia, antara lain perguruan tinggi yang tidak punya cukup dana atau

anggaran untuk pengembangan dan operasional kampus.”Perguruan tinggi di Jateng juga sudah cukup banyak. Sedangkan yang berakredi­tasi A hanya 1 kampus yakni Unika Soegijapranata” tandasnya.

Dia tegaskan, keputusan ber­gabung ini merupakan hak pengelo­la, dan Kopertis tak bisa memaksa. Sugiharto mencontohkan salah satu PTS yang sudah bergabung menuai sukses adalah Akademi Teknik Semarang (ATS) yang bergabung dengan UPGR1S.

“Sekali lagi, kami hanya bisa me­nyarankan. sebab semuanya kem­bali kepada pengelola atau yayasan masing­masing. Sebab, tidak mudah menggabung dua perguruan tinggi “jelasnya.

Dia menambahkan pihaknya terus melakukan pembinaan pada pergu­ruan tinggi swasta yang mengala­mi berbagai masalah agar bisa tetap eksis.”Komunikasi terus kami lakukan, namun untuk merger dalam waktu dekat belum ada yang melakukan.”

Salah satu pengelola yayasan sebuah perguruan tinggi swasta di Jateng yang tidak bersedia disebut namanya menilai persoalan merger antarkampus bukan hal mudah.

Sebab bisa saja tak semua pemilik kampus mau melakukan merger dengan kampus lainnya. Belum lagi, lokasi antarkampus yang juga bisa menjadi faktor penghambat melaku­kan merger. n

Mulai gerah dengan PtS Ruko

RADAR MAKASSAR

Pemerintah mulai gerah

dengan Perguruan Tinggi

Swasta (PTS) yang masih

berada di bangunan rumah

toko (ruko). Pasalnya,

hal tersebut tidak sesuai

dengan standar pendirian

perguruan tinggi.

D

Page 53: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 57

elum lama ini (20/2/2017)Tim Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)

melakukan “operasi tangkap tangan” prosesi wisuda ilegal di Hotel Sutan Raja, Manado, Sulawesi Utara.

Terlihat di spanduk tertulis: Sidang Senat Terbuka Universitas Kristen Indonesia Tomohon “Penamatan Lulusan” Program Sarjana, Magister Dan Doktor. Disitu istilah “wisuda” diganti dengan “Penamatan Lulusan” ini merupakan hal yang tidak lazim.

Ketika di konirmasi, pihak pani­tia membenarkan kalau penamatan lulusan sekitar 100 orang “sarjana baru” ini diselenggarakan oleh Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Gereja Masehi Injil Minahasa (YPTK GMIM).

Begitu juga ketika hal ini ditanya langsung oleh Ketua Tim Prof. Andi Niartiningsih kepada Wakil Rektor Bidang Akademik UKIT YPTK GMIM Nixon Kawung, ia mengakui

kalau pihaknya tidak mengantongi izin penyelenggaraan akademik yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Ranah HukumTernyata walaupun sudah tidak pu­

nya legalitasUKIT versi YPTK GMIM masih terus melakukan penyeleng­garan akademik, termasuk nekad melakukan wisuda. Meskipun hal ini sudah diperingati melalui koran setempat oleh Kopertis Wilayah IX.

“UKIT YPTK GMIM tidak memi­liki hak untuk memberikan ijazah maupun gelar akademik. Begitu juga, para “wisudawan”nya tidak berhak menerima ijazah maupun menggu­nakan gelar akademik.“Ijazah dan gelar itu dipastikan tidak sah,” tegas ketua tim Andi Niartiningsih, yang juga menjabat sebagai Koordinator Kopertis IX ini.

Berdasarkan ketentuan Pasal 93 UU Nomor 12 Tahun 2012, dinyatakan bahwa memberi dan menggunakan ijazah atau gelar akademik tanpa hak sudah masuk pidana, yang ancaman

hukumannya cukup berat.

KonlikSebagaimana diketahui, UKIT YPTK

GMIM yang saat ini dipimpin oleh “rektor” Pdt. Dr. Ruchard A.D. Siwu, MA. Ph.D. sudah tidak lagi mengan­tongi izin penyelenggaraan perguruan tinggi dari Kemenristekdikti.

Izin penyelenggaraan UKIT YPTK GMIM sudah dicabut karena adanya permohonan dari sinode GMIM yang menaungi YPTK GMIM ketika itu, agar izin penyelenggara dan pengelolaan UKIT dialihkan ke Yayasan GMIM Ds.A,Z.R. Wenas.

Alih kelola UKIT dari YPTK GMIM ke Yayasan GMIM Ds.A,Z.R. Wenas ini kemudian dikukuhkan dengan ter­bitnya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 220/D/O/2007 tanggal 29 November 2007. Sejak saat itu pe­nyelenggara UKIT yang sah adalah Yayasan GMIM Ds.A,Z.R. Wenas.

Namun alih kelola itu digugat oleh YPTK GMIM ke pengadilan karena dianggap Yayasan GMIM

Kisah Wisuda Ilegal di Hotel Sutan Raja ManadoMasih ada saja perguruan tinggi swasta (PTS) yang menerima

mahasiswa atau melakukan wisuda padahal institusinya sudah

tidak memiliki izin pemerintah.

B

Page 54: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

58 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Ds.A,Z.R. Wenas tidak mematuhi berita acara yang sudah disepakati. Salah satu sebabnya karena Yayasan GMIM Ds.A,Z.R. Wenasmemecat rektor yang sebelumnya diangkat oleh YPTK GMIM.

Gugatan tersebut akhirnya sampai juga ke Mahkamah Agung (MA). Lahirlah Putusan MA Nomor 134 PK/PDT/2011 jo. Putusan MA Nomor 2668 K/Pdt/2008 jo. Putusan PT Manado Nomor 153/PDT/2007/PT.MDO jo. Putusan PN Tondano Nomor 75/Pdt.G/2006/PN.Tdo.

Putusan MA ini telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijdse). Namun untuk diketahui, putusan tersebut adalah untuk perkara pemecatan Rektor UKIT a.n. Richard Daniel Siwu yang diangkat oleh Ketua YPTK­GMIM, sebelum diterbitkan­nya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 220/D/O/2007 tanggal 29 November 2007. Dengan demikian, putusan a quo tersebut sama sekali tidak terkait keabsahan badan hukum/yayasan yang berwenang menye­lenggarakan UKIT.

MembantahBelakangan melalui media on­

line antaranews.com ketua Badan Penyelenggara YPTK GMIM Ferry Mailangkay membantah kalau UKIT­YPTK GMIM ilegal. “Kalau dasar untuk mengatakan UKIT­YPTK GMIM ilegal adalah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 220/D/O/2007 tanggal 29 November 2007 tentang alih kelola UKIT, maka itu tidaklah tepat.” kataFerry.

Sebab, lanjutnya, “pada 13 Mei 2013 melalui audit khusus yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbud mereka menemu­kan bahwa akta perjanjian atau berita acara alih kelola UKIT dan YPTK GMIM kepada Yayasan GMIM Ds.A.Z.R Wenas tidak ada.”

Sebelumnya “Rektor”UKIT YPTK GMIM Ruchard A.D. Siwu juga mem­bantah dan melaporkan hal seru­pa kepada Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sulawsi Utara.Untuk ituSekjen Kemenristekdikti te­lah mengirim kepada Kepala Ombuds­man RI Perwakilan Provinsi Sulawsi Utara melalui surat Nomor 968/A.A4/HK/2017 tanggal 23 Februari 2017.

Apa yang di bantah oleh Ferry dan

apa yang dilaporkan Ruchard A.D. Siwu, intinya sama.Berikut jawaban Sekjen Kemenristekdikti terkait laporan Ruchard A.D. SiwuKepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sulawsi Utara sekaligus bantahan terhadap Ferry di antaranews.com:

Apabiladicermati, maka putusan pengadilan tersebut tidak memper­soalkan, terlebih memutuskan siapa yang berhak mengelola UKIT, namun mempersoalkan dan memutuskan mengenai peristiwa pemecatan Rektor UKIT.

Putusan pengadilan itujuga tidak membatalkan Kepmendiknas Nomor 220/D/O/2007 tentang Alih Kelola Universitas Kristen Indonesia Tomohon dari YPTK­GMIM di Tomohon kepada Yayasan GMIM Ds A.Z.R. Wenas di Tomohon.

Yang menjadi pihak dalam perkara adalah Rektor UKIT yang diangkat oleh YPTK­GMIM sebagai Penggugat melawan Yayasan GMIM Ds. A.Z.R. Wenas sebagai Tergugat I dan Piet. H. Wongkar sebagai Tergugat II. Berdasarkan Pasal 1917 KUHperdata, Putusan Pengadilan terhadap suatu perkara perdata hanya mengikat bagi para pihak yang bersengketa.

Oleh karena pihak yang berseng­keta dalam perkara tersebut adalah Rektor UKIT YPTK­GMIM sebagai Penggugat melawan Yayasan GMIM Ds. A.Z.R. Wenas sebagai Tergugat I dan Piet. H. Wongkar sebagai Tergugat II, maka pemenuhan pelak­sanaan putusan pengadilan hanya dapat dimintakan kepada para pihak dalam perkara tersebut saja. Bukan kepada Kemenristekdikti.

Selain itu, berdasarkan Surat Penetapan Perdata Ketua PN Ton­dano Nomor 75/Pdt.G/2006/PN.Tdo tanggal 13 Oktober 2010 telah ditetap­kan bahwa permohonan eksekusi ter­hadap Putusan Pengadilan tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan (non­executable) karena putusan tersebut bersifat declaratoir, yang berarti hanya sekedar menerangkan atau menetapkan suatu keadaan saja sehingga tidak perlu di eksekusi.

Selanjutnya dijelaskan, bahwa berdasarkan Kepmendiknas Nomor 220/D/O/2007, UKIT telah dialihkan pengelolaannya dari YPTK­GMIM ke Yayasan GMIM Ds. A.Z.R. Wenas, dan di dalam keputusan tersebut

dinyatakan bahwa YPTK­GMIM dilarang menggunakan nama UKIT untuk penerimaan mahasiswa dan kegiatan penyelenggaraan proses pembelajaran pendidikan tinggi.

Terhadap suatu keputusan tata usaha negara (beschikking), dalam hal ini Kepmendiknas Nomor 220/D/O/2007, berlaku asas praesumptio iustae causa, yang mengandung arti bahwa suatu beschikking dinyatakan tetap berlaku sampai dengan dicabut oleh pejabat yang berwenang atau dibatalkan oleh putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Oleh karena keputusan terse­but belum pernah dicabut atau di­batalkan oleh putusan pengadilan, maka keputusan tersebut tetap sah dan mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Mengenai tindak lanjut pelak­sanaan rekomendasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (selanjutnya disebut sebagai Irjen Kemendikbud, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. bahwa Surat Irjen Kemendikbud Nomor 7504/G6/Rhs/WS/2013 tanggal 20 September 2013, surat Nomor 8808/G4/WS/2014 tanggal 30 September 2014 merupakan surat hasil pemeriksaan internal di ling­kungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bersifat rahasia dan tidak ditembuskan kepada pihak lain di luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Fakta bahwa pihak Sdr. Richard A.D. Siwu (pelapor) memiliki salinan surat tersebut, merupakan suatu ke­janggalan yang dapat menimbulkan prasangka yang kurang baik ter­hadap pelapor.

b. bahwa rekomendasi Irjen Ke­mendikbud dalam surat Nomor 7504/G6/Rhs/WS/2013 tanggal 20 September 2013 ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta berlaku untuk internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga kurang relevan menanyakan tin­dak lanjut rekomendasi tersebut kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

c. Bahwa Kemenristekdikti meng­hormati adanya rekomendasi Irjen Kemendikbud tersebut, namun demikian, Kemenristekdikti tidak menemukan alasan hukum yang

Page 55: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 59

kuat untuk meninjau/mencabut Kepmendiknas Nomor 220/D/O/2007, terlebih lagi bahwa pencabutan kepu­tusan tersebut berpotensi menimbul­kan permasalahan hukum baru.

Selanjutnya dijelaskan, bahwa Ditjen Pendidikan Tinggi Ke men­dikbud ketika itu, baik secara lang­sung maupun melalui Kopertis Wilaya IX Sulawesi, telah berulang kali menghimbau UKIT di bawah pengelolaan YPTK­GMIM untuk mematuhi keputusan Nomor 220/D/O/2007 tersebut di atas serta tidak lagi menyelenggarakan proses pem­belajaran pendidikan tinggi.

Kemudian pada tanggal 28 Maret

2016 Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti mengirimkan surat Nomor 595/C/KL/2016 perihal Larangan penyelenggaraan UKIT oleh YPTK­GMIM kepada Sdr. Richard A.D. Siwu, yang pada inti suratnya melarang YPTK­GMIM untuk menyelenggara­kan UKIT dan memerintahkan YPTK ­GMIM untuk menghentikan seluruh kegiatan akademik dan non­akademik yang mengatasnamakan UKIT dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal surat tersebut.

Meskipun sudah dilarang, YPTK GMIM tetap menyelenggarakan UKIT. Atas perilaku tersebut, pada tanggal 12 Mei 2016, Kemenristekdikti

telah melaporkan yang bersangkutan ke Polda Sulawesi Utara atas dugaan penyelenggaraan pendidikan tinggi tanpa izin, yang merupakan per­buatan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 93 jo. Pasal 60 ayat (2) Undang­Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Biro Hukum Kemenristekdikti menghimbau apabila YPTK­GMIM atau ada pihak lain merasa dirugikan atas terbitnya Kepmendiknas Nomor 220/D/O/2007, dapat menempuh jalur hukum melalui lembaga peradilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. n

Pengumuman Kampus tak Berizinoordinator Kopertis IX Sulawesi , Andi Niartingsih, dikantornya Jl . Bung Makassar,

(15/3/2017) meliris perguruan tinggi swasta (PTS) yang tak berizin di wilayah kerjanya.

Sebagaimana di beritakan ini pasti.com ada 7 (tujuh) kampus tidak berizin yang diumumkan hari itu. Mereka adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rama Global Makassar, Akademi Maritim Veteran Makassar, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maha Karya Bone.

Univesitas Kristen Indonesia Tomohon, di bawah naungan YPTK GMIM di Sulawesi Utara, Universitas Islam Buton di Baubau, Universitas Murhum Baubau Sulawesi Tenggara dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Langganunu Palu.

Niartingsih menjelaskan bahwa informasi soal kampus tidak ber­izin ini perlu lebih dini disebarkan agar seluruh masyarakat cepat mengetahui sehingga masyarakat tidak tertipu dan dirugikan.

Masyarakat perlu diberitahu se­jak awal soal ini, sebab ijazah yang dikeluarkan ketujuh kampus tidak berizin itu tidak diakui oleh pe­merintah, sehingga alumni yang

dihasilkan akan bermasalah.“Alumni tidak dapat memper­

gunakan ijazahnya untuk bekerja pada instansi pemerintah maupun swasta,”tandas Guru Besar Ilmu Perikanan Unhas ini.

Pengumuman ketujuh kampus tanpa izin itu merupakan hasil pemantauan, investigasi serta laporan dari masyarakat. Kampus tidak memiliki izin operasional dari pemerintah tetapi dalam ke­nyataan mereka tetap melakukan proses pembelajaran.

Beberapa tahun terakhir ini Ke­men ristekdikti semakin mening­

katkan pembinaan terhadap proses pembelajaran di perguruan tinggi. Kopertis yang menjadi perpanjangan tangan Kemenristekdikti di daerah diminta mewaspadai praktek kam­pus­kampus yang tidak berizin.

Pada proses pemantauan, beberapa temuan dalam pembe­lajaran di kampus PTS menjadi masukan sekaligus informasi akan kehadiran kampus yang tidak memiliki izin operasional itu.

Menristekdikt i Mohamad Nasir, seusai menghadiri pelun­curan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yokyakarta, Jumat (10/03/2017), mengatakan saat ini pemerintah telah menutup 140 perguruan tinggi abal­abal yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara 103 perguruan tinggi lain akan diberi pembinaan. Hal ini dilakukan dalam rangka membersih kan pendidikan tinggi di Indonesia dari perguruan tinggi yang tidak sesuai atau melanggar standar.

Dijelaskannya,“perguruan tinggi abal­abal adalah perguruan tinggi yang memiliki izin tetapi tidak mengikuti proses pembela­jaran yang benar, atau tidak ada perkuliahan tetapi memberikan ijazah,” katanya. n

K

Page 56: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

6 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

PengeMBangan PeRgURUan tInggI

e­12 PT Kesda yang gabung ke PTN itu adalah Akper Pemkab Padang Pariaman dengan Universitas Negeri Padang, Akper Pemkab Sumedang

dengan Universitas Pendidikan Indonesia, Akper

Pemkab Subang dengan Universitas Pendidikan Indonesia, Akper Pemkab Indramayu dengan Politeknik Negeri Indramayu.

12 PT Kesehatan Pemda Siap Gabung ke PTNSebanyak 12 perguruan tinggi kesehatan milik pemerintah daerah

(PT Kesda) sudah sepakat dan siap bergabung dengan Perguruan Tinggi Negeri

(PTN).Nota kesepahaman penggabungan dilakukan di Hotel Milenium, Jakarta,

Kamis, 9 Maret 2017.

K

Foto: iStiMeWa

Page 57: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

60 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Kepolisian Siap ‘Bersihkan’ Kampus Tak BerizinKepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) mengaku siap menindak

perguruan tinggi yang tidak memiliki izin di wilayah Sulawesi Selatan. Hal ini

disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondany,

ia akan menyikapi persoalan kampus ‘liar’ yang ada di Sulawesi Selatan.

faJaR.co.iD

Adapun pihaknya akan berkoordi­nasi dalam waktu dekat dengan Kemenristek Dikti dalam hal ini Kopertis IX Sulawesi. “Nanti

teknisnya polda akan koordinasi dulu dengan pihak Kopertis. Soal kapan, tergantung pihak kopertis, lebih cepat lebih baik,” kata Dicky Sondany kepada Rakyatku.com, Jumat (17/3/2017).

Setelah berkoordinasi, lanjut Dicky, pihaknya akan bekerjasama dengan Kopertis IX Sulawesi untuk menertibkan perguruan tinggi ataupun kampus yang tidak memi­liki izin operasional. Salah satunya, pihaknya akan menurunkan personel untuk menyelidik. ”Kita koordinasikan dulu, setelah itu, baru polri akan mengumpulkan alat bukti yang kuat

sebelum menindak,” jelas Dicky.Sebelumnya, Kemenristekdikti melalui

Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Andi Niartiningsih mengisyaratkan menyerahkan masalah kampus ‘liar’ kepada kepolisian. Sebab ia menilai perguruan tinggi yang tidak mengantongi izin, sudah masuk dalam ranah kriminalitas.

“Sebetulnya aparat hukum yang berhak untuk ini. Ya, karena itukan sudah tindak kriminal, hal itu perbuatan yang sudah me­resahkan masyarakat,” ujar Niartiningsih di Kampus II UMI Makassar.

Sementara dari data yang dikeluarkan Kopertis IX Sulawesi, di Sulawesi Selatan kampus yang tidak memiliki izin yakni Stikes Rama Global Makassar, STIKES Maha Karya Bone, dan Akademi Maritim Veteran Makassar.

Sementara yang berada di luar Sulawesi Selatan yakni UKI Tomohon di bawah naungan

YPTK GMIM di Sulbar, Universitas Islam Buton di Baubau, Universitas Murhum

Baubau Sulawesi Tenggara, dan Stikes Langganunu Palu. n

Page 58: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 61

erseorangan, organisasi, atau penyelenggara pen­didikan tinggi, baik di per­guruan tinggi negeri mau­

pun di perguruan tinggi swasta dapat dikenakan sanksi administratif mau­pun sanksi pidana, apabila melanggar peraturan pendidikan tinggi.

Sanksi Administrasi diatur dalam Pasal 25 s/d Pasal 43 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pen­dirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.

Sedangkan sanksi pidana dapat dikenai kepada perseorangan, organi­sasi, atau penyelenggara pendidikan tinggi apabila melanggar ketentuan Pasal 28 ayat (6) atau ayat (7), Pasal 42 ayat (4), Pasal 43 ayat (3), Pasal 44 ayat (4), Pasal 60 ayat (2), dan Pasal 90 ayat (4) Undang­undang Nomor 12 Tahun 12 tentang Pendidikan Tinggi.

Sanksi AdministratifSanksi administratif terdiri atas

sanksi administratif ringan, se­dang, dan berat. Sanksi administratif ringan, dikenai peringatan tertulis.

Sanksi administratif sedang, terdiri atas:(a) penghentian sementara bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah,

berupa penundaaan pemberian bantuan keuangan, hibah, dan/atau bentuk bantuan lain bagi perguruan tinggi, dan (b) penghentian sementara kegiatan penyelenggaraan pendidikan, yaitu berupa:(1) penundaan pemberian bantuan keuangan, hibah, dan/atau bentuk bantuan lain bagi perguruan tinggi; (2) penghentian penerimaan maha­siswa baru; (3) penundaan proses usul pembu­kaan progam studi baru; dan (4) penundaan pelaksanaan akredi­tasi.

Sanksi administratif berat, terdiri atas:

a. penghentian pembinaan, yaitu berupa:

(1) penghentian bantuan keuangan, hi­bah, dan/atau bentuk bantuan lain yang diperuntukkan bagi perguruan tinggi;

(2) penghentian layanan Pemerintah bagi perguruan tinggi;

(3) penghentian penerimaan maha­siswa baru;

(4) larangan melakukan wisuda; (5) penghentian proses usul pembu­

kaan progam studi baru; dan (6) penarikan dosen Pegawai Negeri

Sipil yang dipekerjakan. (b) pencabutan izin Program Studi,

dan

(c ) pembubaran PTN atau pen­cabutan izin PTS.

Sedangkan sanksi pidana, berupa pi­dana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Jenis Pelanggaran Administratif Sanksi administratif adalah hukuman

yang ditetapkan oleh Menristekdikti tanpa melalui proses peradilan, dengan tujuan pembinaan dan/atau penghen­tian pelanggaran terhadap peraturan perundang­undangan.

Pelanggaran yang dikenai Sanksi Administratif ringan, terdiri atas:

a. pemimpin perguruan tinggi tidak melindungi dan memfasilitasi pelaksa­naan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di perguruan tinggi;

b. perguruan tinggi tidak memuat mata kuliah agama, Pancasila, kewar­ganegaraan, dan bahasa Indonesia dalam kurikulumnya;

c. perguruan tinggi tidak mengguna­kan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama;

d. perguruan tinggi tidak menye­barluaskan hasil penelitian dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau dipatenkan, kecuali hasil penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau membahaya­kan kepentingan umum;

e. PTN tidak menerima calon mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik dan lolos seleksi penerimaan mahasiswa secara nasional;

f. PTN tidak mencari dan men­jaring calon mahasiswa yang memi­liki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa dari daerah terde­pan, terluar, dan ter tinggal untuk diterima paling sedikit 20% (dua pu­luh persen) dari seluruh mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua Program Studi;

g. perguruan tinggi tidak me­

Sanksi bagi Pelanggar aturan Perguruan tinggi

ilu

st

Ra

si: a

sn

cP

ns

.co

m

P

Page 59: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

62 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

menuhi hak mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya sesuai den­gan peraturan akademik;

h. perguruan tinggi memberi gelar yang tidak menggunakan bahasa Indonesia;

i. pemimpin perguruan tinggi tidak melindungi dan memfasilitasi pengelo­laan di bidang nonakademik;

j. perguruan tinggi tidak mengumum­kan ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat;

k. perguruan tinggi memiliki dosen tetap kurang dari 6 (enam) untuk setiap Program Studi;

l. perguruan tinggi tidak memenuhi nisbah dosen dan mahasiswa sesuai dengan ketentuan peraturan perun­dang­undangan; dan/atau

m. perguruan tinggi tidak melakukan pelaporan secara berkala ke pangkalan data pendidikan tinggi.

Pelanggaran yang dikenai Sanksi Administratif sedang, terdiri atas:

a. program sarjana memiliki dosen yang tidak berkualiikasi akademik minimum lulusan program magister atau sederajat;

b. program magister memiliki dosen yang tidak berkualiikasi aka­demik lulusan program doktor atau sederajat;

c. program doktor memiliki dosen yang tidak berkualifikasi akade­mik lulusan program doktor atau sederajat;

d. program diploma memiliki dosen yang tidak berkualiikasi akademik minimum lulusan program magister atau sederajat;

e. program magister terapan memi­liki dosen yang tidak berkualiikasi akademik lulusan program doktor atau sederajat;

f. program doktor terapan memi­liki dosen yang tidak berkualiikasi akademik lulusan program doktor atau sederajat;

g. program profesi memiliki dosen yang tidak berkualiikasi akademik minimum lulusan profesi dan/atau lu­lusan program magister atau sederajat dengan pengalaman kerja paling sing­kat 2 (dua) tahun;

h. program spesialis memiliki dosen yang tidak berkualiikasi akademik minimum lulusan program spesialis dan/atau lulusan program doktor atau

sederajat dengan pengalaman kerja paling singkat 2 (dua) tahun;

i. perguruan tinggi tidak mencabut gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi apabila karya ilmiah yang digu­nakan untuk memperoleh gelar aka­demik, gelar vokasi, atau gelar profesi terbukti merupakan hasil plagiat;

j. perguruan tinggi tidak menye­diakan, memfasilitasi, memiliki sumber belajar sesuai dengan Program Studi yang dikembangkan;

k. perguruan tinggi tidak memiliki statuta;

l. perguruan tinggi tidak memiliki panduan/prosedur peralihan dan per­olehan satuan kredit semester serta rekognisi pembelajaran lampau;

m. perguruan tinggi melaporkan data yang tidak valid ke pangkalan data pendidikan tinggi;

n. perguruan tinggi menyeleng­garaan kegiatan akademik yang tidak sesuai dengan seluruh standar nasional pendidikan tinggi; dan/atau

o. Badan Penyelenggara tidak mem­berikan gaji pokok serta tunjangan ke­pada dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

Pelanggaran yang dikenai Sanksi Administratif berat, terdiri atas:

a. perguruan tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi mengelu­arkan gelar akademik, gelar vokasi, dan/atau gelar profesi;

b. perguruan tinggi dan/atau Program Studi memberikan ijazah, gelar akade­mik, gelar vokasi, dan/atau gelar profesi kepada orang yang tidak berhak;

c. perguruan tinggi tidak mengusul­kan akreditasi ulang Program Studi se­bagaimana ditentukan dalam peraturan perundang­undangan;

d. perguruan tinggi lembaga negara lain yang menyelenggarakan pen­didikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perun­dang­undangan;

e. perguruan tinggi melakukan pen­erimaan mahasiswa baru dengan tu­juan komersial;

f. pengelolaan perguruan tinggi tidak berprinsip nirlaba;

g. perguruan tinggi dan/atau Badan Penyelenggara melakukan perubahan nama perguruan tinggi, nama dan/atau bentuk Badan Penyelenggara, dan/atau

lokasi kampus utama PTS tanpa izin dari Menteri;

h. perguruan tinggi menyeleng­garakan Program Studi tanpa izin dari Menteri;

i. perguruan tinggi menyelenggara­kan pendidikan jarak jauh tanpa izin dari Menteri;

j. perguruan tinggi dan/atau Program Studi tidak lagi memenuhi syarat pendi­rian perguruan tinggi dan/atau pembu­kaan Program Studi; dan/atau

k. terjadi sengketa: 1. antar pemangku kepentingan in­

ternal Badan Penyelenggara; 2. antar pemangku kepentingan in­

ternal PTS; dan/atau 3. antara pemangku kepentingan

internal Badan Penyelenggara dan pe­mangku kepentingan internal PTS;

yang menyebabkan terganggunya penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

Ketentuan PidanaPerseorangan, organisasi, atau

penyelenggara Pendidikan Tinggi dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Jenis pidana, sebagai berikut:

1. Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi tanpa hak memberikan gelar aka­demik, gelar vokasi, atau gelar profesi dan perseorangan tanpa hak menggunakan gelar akademik, gelar vokasi, dan/atau gelar profesi.

2. Perseorangan, organisasi, atau pe­nyelenggara Pendidikan Tinggi tanpa hak memberikan ijazah.

3. Perseorangan, organisasi, atau pe­nyelenggara Pendidikan Tinggi tanpa hak memberikan sertiikat profesi.

4. Perseorangan, organisasi, atau pe­nyelenggara Pendidikan Tinggi tanpa hak memberikan sertiikat kompetensi.

5. Masyarakat mendirikan PTS tidak­memiliki badan penyelenggara berba­dan hukum, tidak berprinsip nirlaba dan tidak memperoleh izin Menteri.

6. Lembaga negara lain menyeleng­garakan perguruan tinggi tidak mem­peroleh izin Pemerintah, tidak berprin­sip nirlaba, tidak bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin Pemerintah dan tidak mengutamakan Dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia. n

Page 60: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

64 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

Page 61: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 7

Akper Pemkab Garut dengan Universitas Padjajaran, Akbid Pemprop Singaraja dengan Universitas Pendidikan Ganesha, Akper Pemkab Belu Atambua dengan Universitas Timor, Akper Pemprov Kaltim Samarinda dengan Universitas Mulawarman, Akper Pemkab Kolaka dengan Universitas 19 November Kolaka.

Selanjutnya Akper Pemkab Serang dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Akper Pemkab Donggala dengan Universi tas Tadulako dan Akper Pemkab Lamongan dengan Universitas Negeri Surabaya.

PT Kesda yang akan bergabung dengan PTN harus memenuhi lima persyaratan. Pertama, ada persetujuan dan kesepakatan antara PT Kesda dengan Pemda dan PTN. Kedua, melakukan penyerahan aset berupa tanah, ge­dung, maupun laboraturium. Ketiga, pegawai yang bisa diterima PTN adalah pegawai negeri sipil (PNS).

Syarat keempat, yaitu ada penyerahan mahasiswa yang akan pindah menjadi mahasiswa PTN di bawah Kemenristekdikti, dan kel ima, ada pengal ihan anggaran operasional yang dulunya diberikan ke Pemda harus di pindah ke PTN di bawah Kemenristekdikti.

Selanjutnya Ke­12 PT Kesda yang sudah ada kesepakatan bergabung ke PTN itu da­lam waktu dekat akan dikunjungi oleh tim Kemenristekdikti untuk dilihat kesesuaian

data, yang sebelumnya telah diisi oleh masing­masing PT Kesda.

Bergabung DahuluPT Kesda yang sudah lebih dahulu melakukan

penggabungan adalah Akper Pemprov Bengkulu dan Akbid Pemprov Bengkulu, yang bergabung dengan Universitas Bengkulu.

Rektor Universitas Bengkulu Ridwan Nurazi mengatakan, Universitas Bengkulu telah menerima penggabungan dari Akper Pemprov Bengkulu dan Akbid Pemprov Bengkulu sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

“Kami menerima penggabungan sesuai dengan persyaratan. Kami juga melakukan seleksi terhadap dosen yang kompeten dan mengefesiensikan karyawan. Selain itu aset juga diserahkan ke Universitas Bengkulu,” ujar Ridwan.

Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat 72 PT Kesda yang menyelenggarakan pendidikan vokasi program diploma III, namun dengan diberlakukannya Undang­Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, maka pemerintah daerah tidak lagi menangani urusan perguruan tinggi.

Untuk itu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meng ambil kebijakan agar kegiatan pen­didikan di ling kungan PT Kesda tetap ber­langsung adalah dengan menyatukan PTKesda dengan PTN yang secara geografis letaknya berdekatan.

Rencananya ada 25 PTKesda yang ber­gabung dengan PTN di bawah Kemen ristek­dikti. Selebihnya akan bergabung dengan Poltekes di Kementerian Kesehatan atau menjadi perguruan tinggi swasta. Adapun batas waktu penggabungan adalah tanggal 21 Maret 2017.

“Hasil rapat di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebu­dayaan, tanggal 21 Maret 2017 adalah batas terakhir Kemenristekdikti menerima peng­gabungan PT Kesda dengan PTN,” ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo saat membuka acara kesiapan penggabungan ini.

Menanggapi persyaratan pengga bungan, Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Kesehatan Daerah (APTIKESDA) Dadang Rukmawan mengatakan, berdasarkan persyaratan Kemenristekdikti seharusnya banyak PT Kesda yang bisa digabung.

Namun karena ada syarat geografis harus berdekatan, beberapa Akper tidak bisa gabung, misalnya Akper Lamongan dengan Unesa. “Kami berharap ada kemudahan dari Kemenristekdikti,” harap Dadang. n

“Hasil rapat

di Kementerian

Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia

dan kebudayaan,

tanggal 21 Maret 2017

adalah batas terakhir

Kemenristekdikti

menerima

penggabungan PT Kesda

dengan PTN.”

Direktur Jenderal Kelembagaan

Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo

Page 62: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

8 Simbaga Edisi Januari-maret 2017

eempat perguruan tinggi itu ada­lah Universitas Andalas, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Mu­hammadiyah Surakarta, dan Universitas

Bina Nusantara.Tim Ahli Keinsinyuran menilai keempatnya layak menyeleng garakan PSPPI, baik dari sisi administrasi, kelengkapan fasilitas, tenaga pendidikan, maupun aspek pendukung lainnya.

Dengan adanya surat keputusan ini, perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat menghasil­kan insinyur­insinyur yang berkualitas sesuai deng­an kebutuhan pasar dan bisa bersaing di tingkat internasional.

Dalam sambutannya Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo mengatakan, Program Profesi Insinyur diadakan demi me­menuhi kebutuhan jumlah dan kualitas insinyur di Indonesia.

Menurut Patdono,jumlah insinyur di Indonesia paling kecil. “Kita sudah ketahui bersama bahwa di antara negara­negara ASEAN atau negara­negara yang setara dengan kita, jumlah insinyur kita per seribu penduduk masih relatif paling kecil.”

Mutunya pun tidak bisa dikatakan yang paling baik. “Karena jika kita lihat insinyur di Indonesia yang diakui oleh organisasi keinsinyuran di ne gara ASEAN belum banyak dibandingkan

de ngan jumlah profesi insinyur yang kita miliki,”ujar Patdono.

Dari kajian­kajian yang dilakukan oleh banyak negara, dapat diketahui bahwa bidang yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perkembangan ekonomi maupun perkem bangan industri adalah yang terkait dengan stem cell, technology, engineering, dan mathematics (STEM).

Ke depan rencananya ada 40 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang diberikan ke­percayaan untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur ini.

Ketua Tim Ahli Keinsinyuran Djoko Santoso menyambut baik penyerahan SK ini sembari berharap ke depannya profesi insinyur secara formal resmi menjadi salah satu profesi, yang bisa menjadi rujukan sebagai pendidikan profesi di Indonesia.

“Semoga ke depan program profesi insinyur bisa menjadi rujukan pendidikan profesi di Indonesia, sama dengan dokter, perawat, bidan, dan sebagainya,” ujarnya seusai penyerahan SK PSPPI.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Andalas, Insannul Kamil, sebagai salah satu PT penerima SK tersebut berjanji ke depan ia akan memajukan PSPPI ini. n

empat Perguruan tinggi Selenggarakan Program Profesi InsinyurDirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti menyerahkan surat keputusan (SK)

penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) kepada empat

perguruan tinggi, Kamis 12 Januari 2016, di Gedung Kemenristekdikti Senayan Jakarta.

Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti

Patdono menyerahkan surat keputusan (SK)

penyelenggaraan Program Studi

Program Profesi Insinyur (PSPPI)

kepada empat

perguruan tinggi, Kamis, 12 Januari

2016, di Gedung Kemenristekdikti

Senayan, Jakarta.

K

Page 63: Perlu Perkuat - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek …kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2017/05/Majalah... · Kimia lulus tahun 1988; ... lima menteri sepakat menandatangani

Simbaga Edisi Januari-maret 2017 9