perkuliahan dan perencanaan sosial - | a … · web viewkesejahteraan sosial itu merupakan suatu...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SOSIAL
Judul Mata Kuliah : Kebijakan dan Perencanaan Sosial
Jumlah SMS : 3 SKS
Semester : V
I. Tujuan Perkuliahan.
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa:
1. Mampu menjelaskan pengertian keijakan sosial, tujuannya, dan
relevansina dengan system kesejahteraan sosial.
2. Mampu menjelaskan proses perumusan kebijakan sosial strategi
pelaksanaannya dan konsep-konsep yang berkaitan dengan
perumusan dan pelaksanaannya.
3. Mampu mengidentifikasi kebijakan soisial yg berkaitan dengan
bidang pelayanan sosial tertentu.
II. Pokok – pokok pembahasan
1. Latar belakang dan pengertian kebijakan sosial
2. Kebijakan sosial, kesejahteraan sosial, pelayanan sosial dan
instrument ( peralatan ) kebijakan sosial.
3. Proses penyusunan kebijakan sosial dan kerangka analisa kebijakan
sosial.
4. Analisis kebutuhan sosial bagi penyusunan kebijakan sosial.
5. Konsep resi 2 dan institusional dalam kebijakan sosial, konsep
Negara kesejahteraan dan relevansinya dengan system
kesejahteraan sosial di Indonesia.
6. Strategi kebijakan sosial
7. Kebijakan sosial dalam berrbagai idang pelayan sosial.
III. Rincian pokok bahasan
A. Latar belakang dan pengertian kebijakan sosial ( 2 kali
perkuliahan )
1. Latar belakang timbulnya kebijakan sosial, perlunya
mempelajari kebijakan sosial dan tujuan kebijakan sosial.
Sumber :
a. R. M. Tittmuss, social policy, An Introduction, George
Allen & UNwin Ltd, London, 1974, hal 13 – 22.
b. Elizabeth D. Huttman, Introduction to Social Policy, Mc
Grawhill Book Company, Ny, 1981, hal 1 – 10.
2. Beberapa pengertian, definisi dan orientasi kebijakan sosial.
Sumber :
a. R. M. Tittmuss, 1974, hal 23 – 32.
b. Elizabeth D. huttman, 1981, hal 1- 10.
B. Kebijakan sosial, kesejahteraan sosial, pelayanan sosial dan
instrument kebijakan sosial (3 kali perkuliahan).
1. Kebijakan sosial sebagai bagian dari system kesejahteraan sosial.
Sumber :
a. Charles Zasliow Introduction to Social Welfare Institutions
Social Problem, seervice and Current Issues, 1982, bab 1.
2. Pelayanan – pelayanan sosial yang tercakup dalam kebijakan
sosial.
Sumber :
a. Elizabeth D. Huttman, 1981, hal 6 -37.
b. R. M. Tittmuss, 1974, hal 47 – 101.
3. Instrumen ( peralatan ) kebijakan sosial.
Sumber :
a. Arthur Livingstone, Social Policy in Developy Countries,
Routledge & Kegan Paul, London, 1969, hal 87 – 108.
C. Proses penyusunan kebijakan sosial dan kerangka analisi kebijakan
sosial ( 2 kali perkuliahan ).
1. Proses penyusunan kebijakan sosial.
Sumber :
a. Neil Gilbert and Harry Specht, Dimention of Social Welfare
Policy, Prentiee-Hall irc, New Yersey, hal 16 – 21.
b. Robert R. Mayer & Ement Greemood, terjemahan Prof. DR.
Sutan Zanti Arbi, MA., Rancangan Penelitian Kebijakan
Sosial, CV Rajawali, Jakarta, 1984, hal 1 – 23.
c. Elizabeth D. Huttman, 1981, hal 10 – 15.
2. Kerangka Analisi Kebijakan Sosial.
Sumber :
a. Robeth R Mayer & Ermest Greenwood, 1984 hal 19 – 27.
b. Elizabeth D. Huttman, 1981 hal 16 – 17.
D. Analisi kebutuhan sosial bagi penyusuna kebijakan sosial. ( 1 kali
perkuliahan )
1. Kerangka teoritik dalam penentuan kebutuhan sosial.
Sumber :
a. Elizabeth D. Huttman 1981 hal 21 – 37.
E. Konsep residual dan institutional dalam kebijakan sosial, konsep
Negara kesejakteraan dan relevansinya dengan system kesejahteraan
di Indonesia. ( 2 kali perkuliahan )
1. Konsep residual dan institusional dalam kebijakan sosial.
Sumber :
a. Syarif Muhidin, pengantar kesejateraan sosial, 1986.
b. Elizabeth D. Huttman, 1981 hal 110 – 121.
2. Konsep Negara kesejarteraan (welfare state ) dan relevansinya
dengan system kesejakteraan sosial di Indonesia.
Sumber :
a. GBHN
b. Undang-undang no 6 Tahun 1974 tentang ketentuan –
ketentuan pokok kesejahteraan sosial.
F. Strategi kebijakan sosial. ( 3 kali perkuliahan )
1. Penentuan eligibilitas dan kebutuhan pelayanan sosial.
Sumber :
a. Elizabeth D. Hutman, 1981
b. Neil Gilbert & Harry Specht 1974,
2. penentuan alokasi sumber- sumber sosial.
Sumber:
a. Neil Gilbetr & Harry Specht, 1974, hal 56 – 75.
3. Sistem Pelaksanaan Pelayanan sosial.
Sumber :
a. Neil gilbetr & Harry Specth, 1974, hal 82 – 101.
b. Elizabeth D. Huttman
G. Kebijakan sosialalam berbagai bidang pelayanan sosial. (5 kali
pertemuan)
1. Kebijakan sosial bagi anak nakal dan korban narkotika.
2. Kebijakan sosial bagi keluarga dan lanjut usia.
3. Kebijakan sosial bagi penderita cacat dan tuna sosial.
4. Kebijakan sosial bagi anak terlantar dan remaja putus sekolah.
5. Kebijakan sosial bagi korban bencana alam dan bencana lainnya.
Sumber :
a. Elizabet D. Huttman, 1981.
b. Kebijakan sosial di Indonesia (bahan-bahan yang diterbitkan
oleh Departemen Sosial dan Departemen lainnya yang
relevan).
c. GBHN 1988
IV. Metode Perkuliahan.
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan ungkap pendapat
3. Diskusi
4. Penyusunan presentasi paper
V. Evaluasi
1. Tugas-tugas
2. Mid test
3. Tentamen Asing
A. Latar Belakang dan Pengertian Kebijakan Sosial.
1. Latar belakang timbulnya kebijakan sosial, perlunya mempelajari
kebijakan sosial dan tujuan kebijakan sosial.
a. Latar belakang timbulnya kebijakan sosial.
Perhatian terhadap kebijakan sosial telah menyentuh media massa,
Dewan Perwakilan Rakyat, perdebatan-perdebatan di dalam
masyarakat serta berbagai forum lainnya.
1. Bertambahnya jumlah penduduk dari berbagai golongan yang
terkena pengaruh pelayanan-pelayanan sosial, misalnya:
a) Wanita dari berbagai golongan menaruh minat pada
pelayanan penitipan anak secara harian.
b) Warga Negara dari berbagai latar belakang menaruh minat,
- Pada upaya penyembuhan korban kecanduan obat.
- Pada pelayanan untuk para ibu yang melahirkan anak
diluar perkawinan.
- Pada pelayanan penyuluhan dalam kaitannya dengan
absorsi.
- Pada pelayanan untuk para lanjut usia dan pelayanan-
pelayanan lainnya.
c) Warga masyarakat menaruh minat pada solidaritas
masyarakat dan menganggap pelayanan-pelayanan sosial
sebagai sarana yang mungkin dapat memenuhi keinginan ini.
2. Semakin bertambah jelas golongan-golongan masyarakat
miskin dan terlantar. Meluasnya pembicaraan tentang kebijakan
sosial disebabkan oleh revolusi hak-hak orang dan kolonialisme
kesejahteraan.
3. munculnya issu-issu ketenagakerjaan sebagai akibat adanya
komitmen untuk mengakhiri kemiskinan dan bertambah
besarnya kesadaran akan pertumbuhan ekonomi serta kaitannya
dengan inflasi.
4. kebutuhan akan jaminan yang berupa tanggapan dari
pelayanan-pelayanan yang ada terhadap perbedaan etnis dan
kebudayaan, unit yang terdapat di daerah slum di kota-kota
besar. Kebutuhan ini mendorong terjadinya desentralisasi
pelayanan – pelayanan sosial.
5. meningkatnya minat akan keefektifan pelayanan dan
keefektifan penggunaan dana menyebabkan diperketatnya
kebijakan sosial didalam lingkungan pelayanan – pelayanan
sosial.
6. faktor – faktor yang paling dasar yang medorong perhatian
terhadap kebijakan sosial juga di akibatkan oleh perpaduan ke
lima factor yang telah di sebutkan di atas.
2. Perlunya mempelajari kebijakan sosial.
Kebijakan sosial adalah kebijakan yang menyangkut
masyarakat secara keseluruhan yang di dalam nya menyangkut
berbagai aspek baik aspek sosial, aspek politik maupun aspek
ekonomi.
Faktor sosial ekonomi dan politik merupakan bagian yang
integral ( bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya).
Tujuan akhir dari kebijakan sosial adalah kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan sosial itu merupakan suatu kondisi (state of well being).
Untuk mencapai kesejahteraan sosial, manusia perlu memenuhi
kebutuhannya baik yang bersifat material maupun non material.
Misal : meningkatkan pendapatan, meningkatkan kehidupan yang
layak, yang produktif dan perkembangan ekonomi pada umumnya.
Kebutuhan – kebutuhan tersebut tidak akan dapat begitu saja
tetapi secara formal atau legal harus melalui kebijakan kebijakan
sosial yang berlaku.
Sebagai pekerja sosial, tidak akan terlepas dari individu yang
menjadi sasaran, garapan pekerjaan sosial dengan segala kebutuhan –
kebutuhannya yang unik dan segala permasalahan – permasalahannya.
Permasalahan tersebut akan memerlukan interfensi dari semua pihak.
Baik pemerintah maupun masyarakat yang biasanya berupa
pelayanan–pelayanan sosial. Pelayanan sosial tersebut merupakan
salah satu instrument dari kebijakan sosial. Oleh karena demikian
maka kebijakan sosial perlu kita pelajari.
3. Tujuan kebijakan sosial.
Seperti telah dikemukakan bahwa tujuan akhir dari kebijakan sosial
adalah kesejahteraan sosial. Oleh karena itu kebijakan sosial ditujukan :
a. untuk mengusahakan kebaikan, artinya ditujukan untuk
memberikan kesejahteraan pada warga Negara.
b. Kebijakan sosial mencangkup baik pada tujuan-tujuan ekonomis
maupun non ekonomis (misalnya upah minimum, standar minum
penghasilan, dan sebagainya).
c. Kebijakan sosial menyangkut usaha-usaha pemerataan sumber-
sumber dari golongan kayak ke golongan miskin.
.
2. Beberapa pengertian , definisi dan orientasi dari kebijakan sosial.
A. Prof. RM. Tittmuss
Kebijakan sosial adalah prinsip-prinsip atau pedoman yang
mengarahkan tindakan-tindakan suatu masyrakat kepada tujuan
tertentu.
1. Merupakan suatu pedoman atau petunjuk.
2. Petunjuk itu harus dilaksanakan dalam tindakan yang
kongkrit.
3. Dalam setiap kebijakan sosial harus ada tujuan.
4. Kebijakan itu di dalam nya harus membawa perubahan
(manusia tidak mungkin mempunyai kebijakan apabila
manusia tidak melakukan perubahan)
B. Prof. Hagenbuch.
Kebijakan sosial adalah suatu kebijakan untuk menjamin setiap
anggota masyarakat untuk memperoleh standart kehidupan minimum dan
kesempatan tertentu.
C. Prof. Malbeakh
Kebijakan sosial berkaitan dengan yang benar atas jaringan relasi
antara orang-orang (laki-laki dan perempuan) dalam masyarakat yang hidup
bersama dalam masyarakat atau berkaitan dengan prinsip-prinsip yang
mengatur kegiatan-kegiatan individu dan kelompok sejauh kegiatan-kegiatan
tadi mempengaruhi kehidupan dan kepentingan orang lain.
Dari dua definisi tersebut mempunyai tiga unsure utama dalam krbijakan
sosial :
1. Beneficent : Memberikan keuntungan atau manfaat bagi
masyarakat yaitu memberikan keuntungan atau memebrikan
kesejahteraan sosial atau pelayanan-pelayanan sosial bagi
masyrakat tertentu.
2. kebijakan sosial mencangkup tujuan ekonomi dan tujuan non
ekonomi.
Misal : Mengatur tingkat upah, standart penghasilan, program
pension dan asuransi kecelakaan.
3. Kebijakan sosial juga mengatur pemerataan (distribusi)
sumber kekayaan maupun sumber penghasilan diantara
golongan.
D. Prof. Marshall
Yang memandang kebijakan sosial dari segi praktis. Kebijakan sosial
bukanlah istilah tekhnis dengan arti yang tepat atau pasti.
Kebijakan sosial adalah bentuk campur tangan (intervensi) pemerintah yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakatnya dengan
menyediakan berbagai pelayanan-pelayanan sosial asistensi-asistensi umum,
kesehatan, perumahan, dan sebagainya.
Intnya kebijakan sosial itu terdiri atas : (asuransi sosial, asistensi sosial,
pelayanan kesehatan, perumahan, pendidikan) yang kesemuanya itu
ditujukan untuk kesejahteraa sosial.
Kebijakan setidak-tidaknya mempunya dua orientasi :
1. Action Oriented
Action Oriented yaitu suatu tindakan untuk mengadakan perubahan.
2. Problem Oriented
Problem Oriented yaitu kebijakan timbul karena adanya masalah.
Problem adalah suatu tantangan yang memerlukan suatu
pemecahan. ( suatu keadaan yang dirasakan tidak mengenakan dan
apabila dianalisa perlu atau bias di pecahkan).
Misal: Tingkat kelahiran yang meningkat.
Dalam istilah sosial mengapa ada kebijakan?
Sosial bisa diartikan :
a. sebagai orang banyak masyarakat. Disini kebijakan sosial
berarti ditujukan pada orang banyak atau masyarakat (untuk
kepentingan atau kepentingan orang banyak).
b. Sosial lawan dari ekonomi ditujukan kepada kesejahteraan
ekonomi, merupakan alat untuk mencapai kesejahteraan.
Kebijakan sosial ditinjau dari beberapa aspek atau sudut pandang :
1. policy as a process.
Kebijakan sebagai suatu proses yaitu bahwa kebijakan
merupakan suatu rangkaian tindakan yang dimulai dari
identifikasi kebutuhan, menyusun perencanaan, memilih
alternative tindakan, menentukan stategi tindakan sampai pada
pelaksanaan efaluasi. Yang tidak lain tuntuk mencapai tujuan.
Jadi kebijakan sosial di sini adalah suatu rangkaian kebijakan
atau tindakan yang berisi prinsip-prinsip juga pedoman-
pedoman untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
2. policy as a product
kebijakan sosial sebagai suatu produk yang berisi document-
dokumen atau ketentuan-ketentuan yang bisa dijadikan sebagai
pedoman di dalam mengambil keputusan atau kebijakan sehari-
hari. Kebijakan suatu produk didasarkan atas pengetahuan-
pengetahuan yang lengkap mengenai berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan kebutuhan-kebutuhannya sehingga didalamnya
kebijakan tercantum harapan, aspirasi yang diinginkan oleh
masyarakat. Kebijakan yang dimikian ini, seidatnya idealistis
dan relistis.
3. policy as a rules or regulation.
Kebijakan sosial sebagai peraturan-peraturan perundang-
undangan, ketentuan-ketentuan yang dijadikan pedoman untuk
bertindak. Dalam hal ini kebijakan dijadikan sebagai pedoman
yang tertuang didalam ketentuan-ketentuan perundang-
undangan, peraturan-peraturan yang sifatnya tertulis. Jadi pada
hakikatnya kebijakan sosial itu, berkaitan dengan peningkatan
kualitas manusia (the quality of human life). Yaitu
meningkatkan kondisi kehidupan yang baik dan sejauh
mungkin menghilangkan ketimpangan-ketimpangan atau
hambatan-hambatan dalam rangka pencapaina tujuan.
4. policy as planning for social redistribution.
Kebijakan sosial sebagai suatu perencanaan untuk mencapai
tujuan pemerataan baik pemerataan sumber-sumber pemerataan
pendapatan, pemilihan dan pemerataan, pemanfaatan sosial.
B. Kebijakan sosial, Kesejahteraan sosial, dan Pelayanan
Sosial dan Instrumen Kebijakan Sosial
1. Kebikajakan sosial sebagai bagian dari sistem kesejahteraan sosial.
Kebijakan sosial merupakan bagian dari sistem kebijakan
sosial. Kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem yang terorganisir dari
pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lemaga sosial yang dimaksudkan
membantu perorangan atau kelompok untuk mencapai standard kehidupan
dan kesehatan yang memuaskan, serta untuk mengembangkan kemmpuan
dan meningkatkan kesejahteraan mereka serasi dengan kebutuhan-
kebutuhannya. Pelayanan sosial sebagai suatu bagian daripada sistem
kesejahteraan sosial merupakan sistem dari Negara kesejahteraan sosial
yaitu suatu sistem yang memberikan pelayanan kepada warga masyarakat
sejak lahir sampai liang lahat. Pelayanan sosial merupakan bagian dari
kebijakan sosial, dimana kebijakan sosial adalah prinsip-prinsip yang
mengarahkan tindakan-tindakan sekelompok orang untuk mencapai tujuan
(state of well being). Kebijakan sosial ini merupakan bagian dari sistem
kesejahteraan sosial yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan usaha
kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial merupakan bagian dari sistem
sosial. Keterangan :
SISTEM SOSIAL adalah suatu kelompok yang terdiri dari kumpulan-
kumpulan konponen-konponen yang berkaitan yang berfungsi secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan.
sistem sosial
sistem kesejahteraan sosial
kebijakan sosial (aspek)
pelayan sosial
Keterangan :
1. legislation adalah perundang-undangan atau peraturan-
peraturan yang dijadikan standar untuk melaksanakan sehari-
hari atau mengambil keputusan.
2. administration adalah sebagai suatu proses pendefinisian dan
pencapain suatu tujuan organisasi melalui suatu sistem yang
terkoordinasi melalui suatu sistem dan usaha kooperatif
3. Social Resaeach adalah metode yang sistematis dan kritis
terhadap persoalan-persoalan luas yang dihadapi masyarakat
-legistation (perundang-undangan)-Administrasi-Penelitian sosial-pelayanan sosial
dengan maksud untuk memperoleh jawaban terhadap persoalan
tersebut.
4. Social Planning adalah suatu fungsi yang
teroganisasimerupakan sekumpulan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk memberikan kemampuan kepada perorangan,
keluarga-keluarga, kelompok-kelompok dan kesatuan-kesatuan
masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah sosial oleh
kondisi-kondisi yang selalu mengalami perubahan.
2. Pelayanan-pelayanan sosial yang tercakup dalam kebijakan sosial.
Pelayanan sosial meupakan bagian dari sistem kesejahteraan sosial
yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada golongan yang kurang
beruntung atau tersingkir atau tersisihkan dari / dalam proses pembangunan.
Pelayanan-pelayanan sosial yang tercakup dalam kebijakan sosial antara
lain:
a. Program-program peningkatan pendapatan.
b. Program-program asuransi sosial termasuk asuransi kecelakaan.
c. Program-program jaminan bagi para penganggur.
d. Program-program bantuan-bantuan :
- bagi golongan masyarakat yang miskin
- bagi golongan minoritas
- bagi anak-anak nakal dan pelaku kejahatan
- program-program bantuan perumahan bagi
golongan sedang dan rendah termasuk perbaikan
program-program perbaikan kampong di daerah
perkotaan maupun pedesaan.
- Program rekresional bagi anak-anak dan pemuda.
Pelayanan sosial yang tercakup di dalam kebijakan sosial di bagi 3
(menurut A. J. Khan ):
1. Pelayanan sosial yang bersifat sosialisasi dan pengembangan.
Pelayanan sosial yang di adakan untuk melindingi, mengadakan
perubahan atau penyempurnaan kegiatan-kegiatan pendidikan,
asuhan anak, penanaman nilai, dan pengembangan hubungan
sosial yang di masa lampau menjadi fungsi keluarga,
lingkungan tetangga dan kerabat. Tujuan kegiatan ini adalah
sosialisai menanamkan pemahaman akan tujuan dan motifasi
serta mengadakan meningkatkan mutu pengembangan
kepribadian.
2. Pelayanan sosial untuk tujuan terapi, pemberian bantuan
rehabilitasi dan perlindungan sosial. Pelayanan sosial dsni untuk
membantu perorangan yang mengalami masalah-masalah dengan
jalan menggunakan kelompok primer untuk memperkuat atau
menggantikan fungsi-fungsi yang tidak ada lagi atau yang
mengalami gangguan-gangguan.
3. Pelayanan sosial akses yaitu menganggap bahwa pelayanan sosial
sebagai perantara dengan memberikan informasi dan keterangan
dan menunjukan sumber-sumber lain dan bisa pelayanan
selanjutnya kepada setiap orang yang membutuhkannya.
UNTUK DI INDONESIA :
1. bidang pelayanan kesejahteraan sosial yang bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi warga masyarakatnya agar bisa
berkarya sesuai dengan kedudukannya.
2. pembinaan rehabilitas dan pelayanan sosial terutama
ditujukan kepada golongan msyarakat tertentu yang
mengalami masalah sosial.
3. bina dan pembinaan bantuan sosial baik materil dan atau non
materil (asuhan ) materil ( peralatan ). Pelayanana sosial
merupakan dari kebijakan sosial itu. Harus mempunyai
orientasi pada action – problem – wellare
3.Instrument (peralatan) kebijakan sosial.
a. perundang-undangan
b. administrasi
c.perencanaan sosial/nasional
d.riset
e.training dan sumbe daya manusia.
c. Proses Penyusunan dan Kerangka Analisis Kebijakan Sosial
1.proses penyusunan kebijakan sosial. Proses yang dimaksudkan
adalah rangkaian didalam langkah-langkah didalam pembuatan
kebijakan sosial. Langkah-langkah tersebut adalah :
usaha untuk merumuskan kebutuhan-kebutuhan yang
belum terpenuhi dari permasalahan sosial atau
kesenjangan-kesenjangan didalam pemberian pelayanan
sosial :
1. .gejalan-gelaja permasalahan sosial baik bersifat
individual maupun bersifat kelompok.
2. .meliputi kebutuhan yang tidak terpenuhi
( kebutuhan fisik, sikologi dan sosial).
3. .ketimpangan-ketimpangan didalam pelayanan
sosial anatara lain ; kurangnya pemahaman
individu atau maysarakat tentang sumber-sumber
pelayanan yanga da didalam masyarakat.
pengumpulan informasi tentang jangkauan dan
karakteristik para penerima pelayanan (Ecess)
atau Recifient atau semua orang melalui
kebijakan, pengumpulan data yang sitematis baik
yang di sposori pemerintah maupun oleh
organisasi suasta.
pengembangan dan perumusan kebijakan dan
cara-cara pemecahan masalah yang meliputi
antara lain
1) penjajakan terhadap kemungkinan atau
alternative kebijakan.
2) perumusan tujuan baik merupakan tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang.
3) estimasi luas dan karakteristik masalah yang
dihadapi. Estimasi luas maslaha adalah, serta
biaya dan keuntungan-keuntungan yang munik
di peroleh bilamana suatu alternative
pemecahan itu dilaksanakan.
memperoleh dukungan dari berbagai pihak
yang meliputi: dukungan masyarakat organisasi
sosial da para politisi, dan para pengambil
keputusan. Juga memperoleh dukungan dari
masyarakat, tokoh masyarakat.
penyusunan kebijkaan operasional dan
perumusan peraturan ataupun perundang-
undangan meliputi :
1) menyusun satuan tugas untuk
menterjemahkan kebijakan kedalam
tindakan operasinal dan mencoba menyusun
perundang-undangan agar suatu kebijakan
dapat dilaksanakan dipatuhi.
2) mencoba merumuskan strategi-strategi yang
memungkinkan suatu kebijakan dapat di
laksanakan atau dijalankan.
Misalnya : menyusun metoda-metoda
pelayanan, menyusun struktur pelayan,
menyusun pembagian tugas anatara pusat
dan daerah.
menyusun beberapa program dan pelaksanaan
peaturan-peraturan perundang-undangan yang
meliputi : penyusunan lembaga, struktur-struktur
mengenai pelayanan, implementasi program yaitu
bagaimana menterjemahkan kebijakan kedalam
tindakan operasional. Peraturan perundang-
undangan kedalam tindakan operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur Livingstone. 1969. Social policy in Develoving Countries. London:Routledge & Kegan. Charles Zasllow. 1982. Introudaction to Social Welfare Institution Social Problem, Service and Current Issues. Dun. WN. 1981. Public Social Policy Analisyis. New Yor: Engwood Cliff. Prentice-Hall
Elizabeth D. Huttman. 1981. Introudaction Social Policy. New York: Mc.Grawhill Book Company. 1981. Social Policy.
Neil Gilbert & Harry Specht. 1974. Dimension of Social Welfare Policy. New Jesrey: Prentice-Hall Irc. R.M. Thitmuss. 1974. Social Policy An Introuduction.London:Unwin Ltd.
Roberth R. Meyer & Ernest Greewood . 1984. Perencanaan Sosial (terjemahan).Jakarta: Rajawali.
Syarif muhyidin. 1986. Perencanaan Sosial. Bandung. Kopma STKS.
Quode G,S (1982). Analysis for Public Decision. New York. North Holland.