perjudian dalam pandangan hukum pidana...

102
PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP (Kajian Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh : NASORI 105045101494 KONSENTRASI PIDANA ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1431 H / 2010 M

Upload: lyquynh

Post on 09-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP

(Kajian Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh :

NASORI

105045101494

KONSENTRASI PIDANA ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1431 H / 2010 M

Page 2: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

D. Metode Penelitian

E. Telaah Studi Terdahulu

F. Sistematika Penulisan

BAB II Perjudian Secara Umum

A. Pengertian Perjudian

B. Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian

BAB III Tinjauan Hukum Pidana Islam dan Hukum Positif Tentang Perjudian

A. Tindak Pidana Perjudian dalam Persfektif Hukum Islam dan

Hukum Positif

B. Dasar Hukum Tindak Pidana Perjudian dalam Hukum Islam dan

Hukum Positif

C. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perjudian dalam

Hukum Islam dan Hukum Positif

Page 3: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

BAB IV Analisa Terhadap Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dalam Perkara Tindak Pidana Perjudian

A. Deskripsi Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

B. Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara

Perjudian

C. Analisa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara

Tindak Pidana Perjudian Menurut Hukum Positif dan Hukum

Islam

BAB V Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

Page 4: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

PENGESAHAN PANITIA SKRIPSI

Skripsi berjudul PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP

(Kajian Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) telah diujikan dalam Sidang

Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 02 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) pada Program Studi Jinayah Siyasah.

Jakarta, 15 September 2010

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM.

NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN

1. Ketua Majelis II : Dr. Asmawi, M.Ag (…………………………) NIP. 197210101997031008

2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag (…………………………)

NIP. 197102151997032002

3. Pembimbing : Dr. Asmawi, M.Ag (…………………………) NIP. 197210101997031008

4. Penguji I : Prof. Dr. HM. Abduh Malik (…………………………)

5. Penguji II : H. Zubir Laini, SH (…………………………)

iv

Page 5: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

v

Page 6: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP

(Kajian Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Pada Program Studi Jinayah Siyasah Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Nasori

105045101494

Di Bawah Bimbingan,

Pembimbing,

Dr. Asmawi, M.Ag

NIP. 197210101997031008

KONSENTRASI KEPIDANAAN ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 7: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang saya ajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan ari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 September 2010

Nasori

Page 8: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkat limpahan taufik dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. sebagai pelengkap syarat guna mencapai

gelar sarjana pada Fakultas Syari`ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah kebenaran, serta kepada

keluarganya, dan para Tabi`in dan kita semua sebagai umatnya yang selalu senantiasa

mengharapkan syafaatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaiakan skripsi ini tidak sedikit

hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan dan

ketabahan hati serta kerja keras dan berdoa serta dorongan dan bantuan dari berbagai

pihak secara langsung ataupun tidak langsung sehingga hal-hal yang demikian rumit

dapat penulis atasi dengan sebik-baiknya. Untuk itu penulis sangat berterimakasih

kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H. M.A M.M., Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asmawi, M.Ag., dan Ibu Sri Hidayati, M.Ag., sebagai ketua dan

Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang selalu memberikan dorongan

i

Page 9: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

dan motifasi kepada penulis, dan selalu membantu serta meluangkan waktu

untuk hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan.

3. Bapak Dr. Asmawi, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Jinayah Siyasah

sekaligus pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dengan penuh

kesabaran dan motifasi yang tinggi, serta telah meluangkan waktu, tenaga,

pikiran, dan perhatiannya selama membimbing penulis.

4. Dan kepada seluruh dosen Fakutas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarata, yang telah banyak memberikan ilmunya

dengan ikhlas kepada penulis, dan seluruh anggota staf perpustakaan yang

telah meminjamkan buku-buku guna menunjang kegiatan perkuliahan hingga

selesai.

5. Ayah H. Ma’sum (Alm) dan Ibu Hj. Fatimah, kakak-kakaku tersayang (H.

Romadlon, Saefudin Zuhri, Ru’yat, Atikah, Julaikhah, Latifah, Hasanuddin)

dan Adikku (Umi Saroh dan Mudrikah) serta seluruh keluarga tercinta yang

telah memberikan do’a serta dukungan baik moril maupun materil yang tak

terhingga dalam menyelasaikan skripsi ini.

6. Kepala Madrasah beserta Dewan Guru Tarbiyatus Shibyan, dan santriwan/i.

Yang selalu memberi do’a dan dukungan hingga selesainnya skripsi ini.

7. Teman-teman seperjuangan PI (Pidana Islam 2005) : Sayidi, Deni, Zeze,

Yazid, Asharyanto, Usep, Nendi, Anwar, Lukman, Trezal, Raizak, Zaki, Pipit,

Liala, Laili, Amin Indah, Wiwit, Rina, Ivada. Terima kasih atas kesetian di

ii

Page 10: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

iii

dalam pencarian ilmu di jurusan Pidana Islam. Dan semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu

8. Kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak

langsung kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini penulis

ucapkan beribu-ribu terima kasih.

Akhirnya kepada Allah SWT, jualah penulis serahkan, agar semua bantuan

dari berbagai pihak tersebut diberikan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi

para pembaca pada umumya. Terima Kasih.

Jakarta, 15 September 2010

Penulis

Page 11: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

DAFTAR ISI

LEBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ………………………………...…………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………….. 4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ………………………………… 5

D. Metode Penelitian ………………………………………………. 6

E. Telaah Studi Terdahulu …………………………………………. 8

F. Sistematika Penulisan ………………………………………….. 10

BAB II PERJUDIAN SECARA UMUM ………………………………… 11

A. Pengertian Perjudian …………………………………………… 11

B. Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian ……... 15

BAB III TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM POSITIF

TENTANG PERJUDIAN..……………………………………..... 22

A. Tindak Pidana Perjudian dalam Persfektif Hukum Islam dan

Hukum Positif ………………………………………………… 22

iv

Page 12: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

B. Dasar Hukum Tindak Pidana Perjudian dalam Hukum Islam dan

Hukum Positif ………………………………………………… 31

C. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perjudian dalam

Hukum Islam dan Hukum Positif ……………………………. 41

BAB IV ANALISATERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN

NEGERI JAKARTA SELATAN DALAM PERKARA TINDAK

PIDANA PERJUDIAN …………………………………………... 62

A. Deskripsi Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan…. 62

B. Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara

Perjudian ………………………………………………………. 65

C. Analisa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara

Tindak Pidana Perjudian Menurut Hukum Positif dan Hukum

Islam …………………………………………………………... 68

BAB V PENUTUP ………………………………………………………... 78

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 78

B. Saran-saran ……………………………………………………. 81

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 82

LAMPIRAN

v

Page 13: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

vi

Page 14: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial (zoon politicon), manusia dalam berinteraksi satu

sama lain seringkali tidak dapat menghindari adanya bentrokan-bentrokan

kepentingan di antara mereka, konflik yang terjadi dapat menimbulkan kerugian,

karena biasanya disertai dengan pelanggaran hak dan kewajiban dari pihak satu ke

pihak yang lain. Konflik-konflik seperti itu tidak mungkin dibiarkan begitu saja,

tetapi memerlukan sarana hukum untuk menyelesaikannya. Dalam keadaan seperti

itulah hukum sangat diperlukan untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi. Seperti

ungkapan “dimana ada masyarakat, maka di situ perlu hukum”. Eksistensi hukum

sangat diperlukan dalam mengatur kehidupan manusia, tanpa adanya hukum,

kehidupan manusia akan liar. Siapa yang kuat dialah yang menang.1

Dalam kehidupan ini, manusia diatur oleh sebuah norma-norma hukum.

Adanya norma hukum tersebut agar terciptanya kehidupan yang aman, tenteram dan

damai, salah satu aturan hukum yang dikenal adalah hukum pidana positif dan hukum

pidana Islam. Di dalam dua aturan hukum tersebut, banyak aturan-aturan yang harus

dilaksanakan dan aturan-aturan dilarang dikerjakan manusia sebagai objek hukum.

Salah satu aturan hukum yang harus dijauhi adalah tindak pidana perjudian.

1 Bambang Sutiyoso, Metode Penemuan Hukum, Upaya Mewujudkan Hukum yang Pasti dan

Berkeadilan, (Yogyakarta: UII Press, 2006), h. 2

1

Page 15: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

2

Masalah perjudian sudah dikenal sejak lama sepanjang sejarah ditengah-

tengah masyarakat. Sejak zaman dahulu, masalah perjudian merupakan suatu

kenyataan atau gejala sosial, yang berbeda hanyalah pandangan hidup dan cara

permainanya.2

Kehidupan masyarakat yang mempunyai tata aturan kehidupan, dengan arti

dan tujuan tertentu berusaha menanggulangi permasalahan ini. Usaha prefentif dan

refresif oleh pemerintah pun telah dilakukan, namun dewasa ini, berbagai macam

dan bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Bahkan

sebagian masyarakat sudah memandang perjudian sebagai sesuatu hal wajar,

sehingga tidak perlu lagi dipermasalahkan. Sehingga yang terjadi di berbagai tempat

sekarang ini banyak dibuka agen-agen judi togel dan judi-judi lainnya yang

sebenarnya telah menyedot dana masyarakat dalam jumlah yang cukup besar.

Sementara itu di sisi lain, memang ada kesan aparat penegak hukum kurang begitu

serius dalam menangani masalah perjudian ini. Bahkan yang lebih memprihatinkan,

beberapa tempat perjudian disinyalir mempunyai becking dari oknum aparat

keamanan.3

Karena bagaimanapun kenyataan di masyarakat, perjudian dapat

menimbulkan akibat negatif yang membahayakan dan meresahkan masyarakat,

2 A. Hadyana Pudjaatmaka, dkk, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi

Pustaka, 1989) jilid ke-7, h. 474 3 Bambang Sutiyoso, Perjudian dalam Perspektif Hukum, artikel diakses pada hari selasa, 08

Desember 2009 http://bambang.staff.uii.ac.id/2008/10/17/perjudian-dalam-perspektif-hukum

Page 16: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

3

seperti: seringnya terjadi pencurian, perkelahian, rusaknya moral generasi muda

(pemarah dan emosional) serta identik dengan penjualan minuman keras dan

pelacuran.

Pada hakekatnya, perjudian adalah perbuatan yang bertentangan dengan

norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi

penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Ditinjau dari

kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian mempunyai dampak yang negatif

dan merugikan terhadap moral dan mental masyarakat, terutama terhadap generasi

muda. Perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat yang menunggal dengan

kejahatan, yang dalam proses sejarah dari generasi kegenerasi ternyata tidak mudah

diberantas. Oleh karena itu perlu diupayakan agar masyarakat menjauhi melakukan

perjudian, perjudian terbatas pada lingkungan sekecil-kecilnya dan terhindarnya

dampak-dampak negatif yang lebih parah untuk akhirnya dapat berhenti melakukan

perjudian.

Keadaan demikian ini merupakan dilema sosial yang harus dihadapi dan

dihentikan. Pada hakikatnya perjudian adalah bertentangan dengan agama, kesusilaan

dan moral pancasila, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan

masyarakat, bangsa dan negara.4 Padahal menurut hukum, penjudi yang tertangkap

dapat dihadapkan ke meja hijau berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 yang

menegaskan bahwa “semua bentuk perjudian dikatagorikan sebagai tindak

4 H. Al Yasa’ Abubakar, Syari’at Islam di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Paradigma,

Kebijakan dan Kegiatan, ed. 3, (Banda Aceh, Dinas Syari’at Islam Provinsi NAD, 2005), h. 265

Page 17: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

4

kejahatan”, dan ini dipertegas lagi oleh intruksi presiden No. 7 Tahun 1981 yang

mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1981 bahwa “ segala bentuk perjudian dilarang

di Indonesia”

Berangkat dari permasalahan diatas, penulis memandang perlu

memperhatikan serta membahas lebih jauh mengenai permasalahan tersebut, serta

dapat dijadikan sebagai skripsi dengan judul “PERJUDIAN DALAM

PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP“ (Kajian Terhadap

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara adalah aspek hukum, dimana ujung pangkal dari hukum itu adalah

penjatuhan hukuman atau pidana bagi setiap pelaku tindak pidana. Yang mana hal

tersebut diatas tidak dapat dilepaskan dari pemenuhan rasa keadilan bagi setiap pihak

yang dirugikan.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis membatasi penulisan skripsi pada hal-

hal sebagai berikut:

a. Sanksi bagi pelaku perjudian dalam Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana

Positif

Page 18: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

5

b. Analisa terhadap putusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam

perkara tindak pidana perjudian dalam hukum Pidana Islam

b. Perumusan Masalah

Dengan mengacu pada pembatasan masalah diatas, untuk mendapatkan hasil

yang baik, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah Pandangan Hukum Pidana Islam terhadap perjudian ?

b. Bagaimanakah pandangan Hukum Pidana Positif terhadap perjudian ?

c. Bagaimanakah pandangan Hukum Pidana Islam terhadap putusan Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan No:1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel. tentang perjudian ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari paparan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka dapat

diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pandangan Hukum Pidana Islam terhadap

perjudian

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pandangan Hukum Pidana Positif

tentang perjudian

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan pandangan Hukum Islam terhadap

putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No:1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel.

tentang perjudian

Page 19: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

6

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapan mendapat manfaat bagi pembangunan

pengetahuan ilmiah di bidang hukum, baik hukum pidana Islam pada khususnya

maupun hukum pidana positif pada umumnya. Selain itu diharapkan skripsi ini dapat

memberikan informasi tentang hukuman bagi pelaku tindak pidana perjudian menurut

hukum pidana Islam dan hukum pidana positif kepada masyarakat luas, dan

khususnya kepada umat Islam, begitu juga sebagai masukan kepada pihak-pihak yang

berwenang dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan agar dapat dilakukan

perbaikan yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

bidang hukum, khususnya hukum mengenai perjudian.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang data-

datanya diungkapkan melalui kata-kata, norma atau aturan-aturan, dengan kata lain,

penelitian ini memanfaatkan data kualitatif.5

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif doktriner, yaitu

penelitian yang mengkaji asas-asas dan norma-norma hukum. Penulis mencoba

menelaah dan menjelaskan aspek-aspek yang berkenaan dengan permasalahan ini6.

5 Lexi J. Moelong, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet. ke-5, h.

6 6 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke-8, h. 13

Page 20: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

7

Penelitian ini digunakan karena untuk menegtahui dan menjelaskan asas-asas dan

norma-norma hukum yang menjadi landasan hukum yang berkenaan dengan

penelitian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yakni penelitian yang bertujuan

menjelaskan satu variabel.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data

sekunder, yang terdiri dari :

a. Bahan primer yaitu : Perundang-undangan yakni dokumentasi putusan

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

(KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), dalil-

dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dal Al-Hadits, serta ketentuan-ketentuan

Fiqh yang mengatur masalah perjudian.

b. Bahan hukum sekunder yaitu : buku-buku hukum yang ada kaitannya dengan

materi yang ada kaitannya dengan materi yang menjadi pokok masalah yang

akan dibahas.

c. Bahan hukum tersier yaitu : bahan hukum yang memberikan penjelasan

terhadap bahan hukum primer dan sekunder.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter yaitu

dengan cara memanfaatkan dokumen, buku-buku tertentu atau arsip yang ada di

Page 21: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

8

lembaga pemerintahan setempat sebagai objek penelitian serta data-data yang

diperoleh dari literature dan referensi yang berhubungan dan berkenaan dengan judul

skripsi ini.

4. Tehnik Analisa Data

Dalam menganalisa data, digunakan tehnik analisis isi secara kualitatif,

karena menggunakan data kualitatif. Dengan tehnik ini penulis berusaha untuk

mengkualifikasikan bahan-bahan yang telah diperoleh dan disusun, kemudian

melakukan interpretasi dan formulasi, yang mana, penulis menggambarjan objek

pembahasan dengan apa adanya untuk kemudian dicermati secara mendalam.

Adapun tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Skripsi, cetakan ke-1 yang diterbitkan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Telaah Studi Terdahulu

Sejumlah penelitian yang memaparkan tentang masalah yang dikaji dalam

skripsi ini secara spesifik belum ada. Hanya penjelasan secara umum yang banyak

ditemukan pada buku-buku. Adapun buku-buku yang menjelaskan secara rinci

jumlahnya sangat sedikit. Berikut ini paparan secara umum atas sebagian buku-buku

tersebut.

Buku pertama merupakan buku yang paling lengkap sebagai referensi untuk

masalah hukum pidana Islam. Buku tersebut adalah karya dari Ahmad Hanafi, yang

Page 22: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

9

berjudul “Asas-Asas Hukum Pidana Islam”. Dalam buku ini menjelaskan tentang

macam-macam jarimah yang ada di dalam hukum Islam, baik itu jarimah

hudud,qishash diyat, maupun ta’zir, akan tetapi untuk permasalahan “Tindak Pidana

Perjudian” tidak ditemukan pembahasannya.

Buku yang kedua adalah buku yang berjudul “Hukum Pidana Islam” karya

Zaenuddin Ali. Di dalam buku ini masih menjelaskan masalah hukum dalam koridor

hukum Islam, yang mana pembidangannya dari pidana Islam (jinayah) membahas

tentang jarimah-jarimah hudud, qishash diyat, dan ta’zir. Untuk itu dipandang perlu

mengangkat permasalahan mengenai “Tindak Pidana Perjudian” ynag dibahas

dalam buku-buku ini khususnya dan umumnya secara koridor hukum pidana Islam.

Buku lain yang membahas tentang perjudian adalah buku yang ditulis oleh

P.A.F. Lamintang dengan judul Delik-Delik Khusus, Tindak Pidana-Tindak Pidana

Melanggar Norma-Norma Kesusilaan dan Norma-Norma Kepatutan, buku karya

Leden Marpaung dengan judul Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Masalah

Prevensinya,dan buku Adami Chazawi dengan judul Tindak Pidana Mengenai

Kesopanan buku-buku ini membahas tentang tidak pidana kesopanan dan kesusilaan

yang di dalamnya membahas tentang tindak pidana perjudian, walaupun dalam buku

ini dirasa cukup dalam menjelaskan masalah perjudian, namun menurut hemat

penulis tidak ada salahnya lebih mengeksplor lagi dengan mengkomparasikan dengan

dua tipe hukum ( Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Positif)

Page 23: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

10

F. Sistematika Penulisan

Dalam upaya memudahkan penyusunan skripsi ini serta agar lebih terarah,

maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode

Penelitian,Telaah Studi Terdahulu, Sistematika Penulisan.

Bab II Bagian ini akan menerangkan tentang Pengertian Perjudian, Sejarah,

Macam-Macam Perjudian dan Dampak Negatif dari Perjudian

BabIII Bagian ini akan menerangkan tentang Tinjauan Hukum Islam dan

Hukum Positif Tentang Perjudian, Tindak Pidana Perjudian dalam

Persfektif Hukum Islam dan Hukum Positif, Dasar Hukum Larangan

Tindak Pidana Perjudian dalam Hukum Islam dan Hukum Positif,

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perjudian dalam

Hukum Islam dan Hukum Positif

BAB IV Bagian ini akan menerangkan tentang Analisa terhadap Putusan

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara Tindak

Pidana Perjudian, Deskripsi Kasus Perjudian, Putusan Hakim

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara Perjudian, Analisa

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Menurut Hukum Pidana

Islam dan Hukum Pidana Positif

BAB V Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran-saran

Page 24: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

BAB II

PERJUDIAN SECARA UMUM

A. Pengertian Judi

Kata al-maisir atau judi dalam bahasa mempunyai arti sebagai berikut :

Al-maisir/judi dalam bahasa Arab mempunyai beberapa pengertian

diantaranya adalah: lunak, tunduk, keharusan, mudah, gampang, kaya, membagi-bagi.

Ada yang mengatakan kata al-maisir berasal dari kata yasara ( سري ) yang artinya

keharusan. Makna ini mengingatkan kita kepada adanya keharusan bagi siapa yang

kalah dalam bermain al-maisir/judi untuk menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan

kepada pihak yang menang. Ada yang mengatakan kata al-maisir berasal dari kata

yusrun ( سري ) yang artinya mudah, dengan analisa bahasa karena al-maisir/judi

merupakan upaya dan cara untuk mendapatkan rizki dengan mudah, tanpa susah

payah. Ada lagi yang mengatakan bahwa kata al-maisir berasal dari kata yasârun (ر

ساي ) yang artinya kaya, dengan analisa bahasa karena dengan permainan itu akan

menyebabkan pemenangnya menjadi kaya. Adapula yang yang berpendapat bahwa

kata al-maisir berasal dari kata yusrun ( سري ) yang artinya membagi-bagikan daging

onta. Hal ini sesuai dengan sifat al-maisir/judi yang ada pada masa jahiliyah yang

karenanya ayat Al-Qur’an itu diturunkan, di mana mereka membagi-bagi daging onta

menjadi dua puluh delapan bagian. Dalam bahasa Arab al-maisir sering juga disebut

11

Page 25: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

12

Menurut bahasa Indonesia judi adalah permainan dengan menggunakan uang

sebagai taruhan, seperti main dadu, kartu dan lain-lain.2

Menurut pendapat Muhammad Ali as-Sayis adalah Al-maisir asalnya dari kata

taisîr yang berarti yang memudahkan, yaitu suatu cara pembagian yang didasarkan

atas kesepakatan sebagaimana yang dilakukan pembagian dalam judi.3

Perjudian adalah taruhan, suatu bentuk permainan untung-untungan dalam

masalah harta benda yang dapat menimbulkan kerugian dan kerusakan pada semua

pihak.4

Adapun arti judi menurut istilah ada beberapa pendapat, diantaranya :

Tafsir al-Shawiy juz I hal. 90 :

☺ ⌧☺ ☺ ☺ Al-maisir adalah qimar, yaitu alat-alat permainan yang dipermainkan untuk mendapatkan imbalan uang

Tafsir Rawâi’ul Bayan juz I hal 279

☺ ☺ ⌧

Setiap permainan yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain adalah termasuk maisir/judi yang diharamkan

1 Ibrahim Hosen, Apa itu Judi ?, (Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an, 1986), cet.1, h.25 2 Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988),

cet. Ke 1, h. 367 3 Muhammad Ali as-Sayis, Tafsir Ayat Ahkam, (Misra: Ali Assabais, 1953), jilid ke-2, h. 207 4 M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta, PT. Pustaka Firdaus, 1994), cet. 1, h.

142

12

Page 26: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

13

Tafsir Mahasinut Ta’wil juz III hal 552

Mujahid berkata, setiap permainan yang didalamnya mengandung taruhan adalah termasuk maisir; termasuk permainan anak-anak kecil dengan kelereng

Yusuf Qardlawy dalam kitabnya Al-Halal wal-Haram Fil-Islam:

⌧ ⌧ ☺

Setiap Permainan yang mengandung taruhan adalah haram. Qimar/judi adalah setiap permainan yang pemainnya bisa untug dan bisa rugi (untung-untungan)

Sayyid Syarif Ali bin Muhammad Al-Jurjani dalam kitabnya At-Ta’arifat

halaman 179

☺ Judi adalah permainan di mana seseorang mengambil dari kawannya sedikit demi sedikit dalam suatu permainan

Al-maisir/judi adalah suatu permainan yang mengandung unsur taruhan yang

dilakukan secara berhadap-hadapan/langsung antara dua orang atau lebih.5

Hasby ash-Shidieqy mengartikan judi dengan : “ segala bentuk permainan

yang ada wujud kalah menangnya ; pihak yang kalah memberikan sejumlah uang atau

barang yang disepakati sebagai taruhan kepada pihak yang menang”. Lebih lanjut

5 Ibrahim Hosen, Apa itu Judi ?, (Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an, 1986), cet.1, h. 29

13

Page 27: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

14

dikatakannya, segala permainan yang mengandung untung-untungan termasuk judi,

dilarang syara.6

Menurut Hamka judi yaitu segala permainan yang menghilangkan tempo dan

melalaikan waktu dari membawa pertaruhan.7

Menurut Rasyid Ridha, maisir sama dengan qimar, yaitu permainan yang

mensyaratkan bahwa orang yang menang menerima seluruh taruhan yang ditentukan

dalam permainan itu8

Menurut KUHP Pasal 303 ayat (3) adalah: Permainan dimana pada umumnya

kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, dan juga karena

pemainannya terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang

kepetusan perlombaan atau permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara

mereka yang turut berlomba atau bermain, begitu juga segala segala pertaruhan yang

lainnya.9

Dari rumusan Pasal 303 ayat (3) di atas sebenarnya ada dua pengertian

perjudian, yakni sebagai berikut:10

1. Suatu permainan yang kemungkinan mendapat untung bergantung pada

peruntungan belaka. Pada macam perjudian ini, menang atau kalah dalam arti

6 Abdul Aziz Dahlan,dkk, Ensiklopedi Islam 1 (Jakarta, PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1999), h.

297 7 Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta, Pustaka Panjimas, 1983), h. 39 8 M. Hamdan Rasyid, Fiqih Indonesia, Himpunan Fatwa-Fatwa Aktual, (Jakarta: PT. Al-

Mawardi Prima, 2003) cet. 1, h. 306 9 R. Soenarto Soerodibroto, KUHP dan KUHAP, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

Ed. 5, h. 182 10 Adami Chazawi, Tndak Pidana Mengenai Kesopanan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2005), h. 166 - 167

14

Page 28: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

15

mendapat untung atau rugi hanyalah bergantung pada keberuntungan saja,

atau secara kebetulan. Misalnya dalam permainan judi dalam menggunakan

alat dadu.

2. Permainan yang kemungkinan mendapat untung atau kemenangan sedikit atau

banyak bergantung pada kemahiran atau keterlatihan si pembuat. Misalnya

melempar bola, permainan dengan memanah, bermain bridge, atau domino.

Dua pengertian perjudian di atas, diperluas juga pada dua macam pertaruhan,

yaitu :

1. Segala bentuk pertaruhan tentang keputusan perlombaan lainnya yang tidak

diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau bermain. Misalnya dua orang

bertaruh tentang suatu pertandingan sepak bola antara dua kesebelasan, di

mana yang satu bertaruh dengan menebak satu kesebelasan sebagai

pemenangnya dan yang satu pada kesebelasan lainnya.

2. Segala bentuk pertaruhan lainnya yang tidak ditentukan, maka segala bentuk

pertaruhan dengan cara bagaimana pun dan dalam segala hal mana pun adalah

termasuk perjudian. Seperti beberapa permainan kuis untuk mendapatkan

hadiah yang ditayangkan pada televise termasuk juga pengertian perjudian

menurut Pasal ini. Tetapi perminan kuis itu tidak termasuk permainan judi

yang dilarang, apabila terlebih dulu telah mendapat izin dari instansi atau

pejabat terkait.

15

Page 29: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

16

B. Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian

Judi telah dikenal sejak lam sepanjang sejarah. Sejak zaman dahulu, masalah

perjudian merupakan suatu gejala sosial, yang berbeda hanyalah pandangan hidup

dan ragam permainannya saja. Hal ini dibuktikan oleh peninggalan arkeolog di Mesir,

ditemukan sejenis permainan yang diduga berasal dari tahun 3.500 Sebelum Masehi.

Pada lukisan makan dan gambar keramik terlihat orang yang sedang melempar

astragali (tulang kecil dibawah tumit domba atau anjing, yang disebut pula tulang

buku kaki) dan papan pencatat untuk menghitung nilai pemain. Tulang ini memiliki

empat sisi yang tidak rata, setiap sisi diduga memiliki nilai tersendiri. Astragali juga

dimainkan oleh penduduk Yunani dan Romawi, yang membuat tiruannya dari batu

dan logam. Orang kuno juga berjudi dengan menggunakan sebatang tongkat kecil.

Dadu sudah ada sejak zaman tarikh Masehi. Ada dadu yang dibuat dari tulang,

namun lebih banyak lagi yang dibuat dari tembikar atau kayu. Dadu tertua, yang

dibuat tahun 3.000 Sebelum Masehi, berasal dari Irak dan India. Ada kemungkinan,

astragali, dadu dan tongkat, selain untuk berjudi, juga digunakan untuk mencari

jawaban suatu masalah atau mengakhiri suatu sengketa. Ketika bangsa Arya

menyerbu India sekitar 200 tahun Sebelum Masehi, mereka membawa permainan

dadu dengan menggunakan sejenis biji.

Mitologi Yunani dan Romawi menceritakan dewa bermain judi. Cerita judi

paling banyak di temukan pada kebudayaan Asia, termasuk Asia Tenggara, Jepang,

Filipina, Cina dan India. Ada yang menceritakan permainan judi antara dewa, antara

16

Page 30: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

17

manusia, dan antara manusia dan dewa. Taruhannya berupa harta, kaum wanita

(isteri, saudara perempuan, anak perempuan), bagian tubuh, atau bahkan jiwa. Dalam

karya sastera India yang terkenal. Mahabarata, dikisahkan kesengsaraan Pandawa

akibat kalah berjudi dengan Kurawa.11

Pada masa Jahiliyah dikenal dua bentuk al-maisir, yaitu al-Mukhatarah dan

at-Tajzi’ah. Dalam bentuk al-Mukhatarah dua orang laki-laki atau lebih

menempatkan harta dan isteri mereka masing-masing sebagai taruhan dalam suatu

permainan. Orang yang memenangkan permainan ini berhak mengambil harta dan

isteri dari pihak yang kalah. Harta dan isteri yang sudah menjadi milik pemenang itu

dapat diperlakukannya sekehendak hatinya.

Dalam bentuk at-Tajzi’ah, seperti dikemukakan oleh al-Qurtubi, sebanyak

sepuluh orang laki-laki bermain kartu yang terbuat dari potongan-potongan kayu.

Kartu yang disebut al-Azlam atau al-Aqlam itu berjumlah sepuluh buah, yaitu al-Faz

berisi satu bagian, at-Tau’am dua bagian, ar-Raqib tiga bagian, al-Halis empat

bagian, an-Nafis lima bagian, al-Musbil enam bagian , dan al- Mu’alli berisi tujih

bagian, yang merupakan bagian terbanyak. Sedangkan kartu as-Safih, al-Manih, dan

al-Wagd merupakan kartu kosong. Jadi jumlah keseluruhan dari sepuluh nama kartu

tersebut adalah dua puluh delapan buah. Kemudian seekor unta dipotong menjadi dua

puluh delapan sesuai dengan jumlah isi kartu tersebut. Selanjutnya kartu dengan

nama-nama sebanyak sepuluh itu di masukkan ke dalam sebuah karung dan

11A. Hadyana Pudjaatmaka, dkk, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi

Pustaka, 1989) jilid ke-7, h. 474

17

Page 31: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

18

diserahkan kepada seseorang yang dipercaya kemudian dikocok dan dikeluarkan satu

persatu hingga habis. Setiap peserta mengambil bagian dari daging unta itu sesuai

dengan isi atau bagian yang tercantum dalam kartu tersebut. Mereka yang mendapat

kartu kosong, dinyatakan sebagai pihak yang kalah dan merekalah yang harus

membayar unta tersebut. Sedangkan mereka yang menang, sedikitpun tidak

mengambil daging unta hasil kemenangan itu, melainkan seluruhnya dibagi-bagikan

kepada orang-orang miskin. Mereka yang menang saling membanggakan diri dan

membawa-bawa serta melibatkan pula suku atau kabilah mereka masing-masing.

Disamping itu, mereka juga mengejek dan menghina pihak yang kalah dengan

menyebut-nyebut dan melibatkan pula kabilah mereka. Tindakan mereka itu selalu

berakhir dengan perselisihan, percekcokan, bahkan saling membunuh dan

peperangan.12

Di Indonesia judi telah dikenal sejak dulu, ini terbukti dengan beberapa relief

di candi Borobudur yang menggambarkan sejenis permainan judi. Dan pada

umumnya masyarakat Indonesia dulu, permainan judi biasanya dilaksanakan pada

acara-acara besar adapt, seperti sabung ayam pada masyarakat Bugis Makasar

dilakukan saat kematian kerabat raja, perkawinan dan penobatan, dan pada

masyarakat Bali dulu dilakukan pada hari raya Galungan dan Kuningan.

Ini menjadi bukti sejarah bahwa judi, baik di Indonesia maupun di seluruh

dunia telah dikenal dan dipermainkan sejak dulu, hanya dengan bergulirnya

12 Abdul Aziz Dahlan, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta, PT. Ictiar Baru Van Hoeve,

1997), jilid ke-3, h. 1053

18

Page 32: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

19

perkembangan budaya, bentuk permainan dan ragam judi ini pun semakin banyak dan

berkembang sesuai dengan banyaknya kreasi manusia.

Mengenai macam-macam judi yang banyak dipermainkan orang sekarang ini,

baik di dalam dan di luar negeri, penulis membagi ke dalam dua kelompok, yaitu judi

non elektronik dan judi elektronik. Yang termasuk judi non elktronik diantaranya

adalah adalah : lotre, togel, wewe dan kim (semacam kupon undian berhadiah), kartu

ceki, kartu samgong, kiu-kiu, mahyong, capjiki, capsa, maciok, coco dan domino

(macam-macam permainan kartu), tuwo, ting, togar dan jampale (permainan dengan

melempar mata uang), bola gelinding, dadu, sabung ayam, rolet dari Perancis,

Jackpot dan baccarat yang terkenal di Inggris, blackjack dari Amerika, kartu Perancis,

trente et quarante yang terkenal di kasino Monto Corle, dan segala macam tebak-

tebakan apa saja yang di dalamnya terdapat unsure taruhan. Dan yang termasuk judi

elektronik adalah permainan judi yang menggunakan alat elektronik ataupun

teknologi canggih, seperti : mickey mouse, dingdong (ketangkasan), MGM mirage

dan Park palace (lewat internet), dan lain sebagainya. 13

Adapun dampak dari perjudian tidaklah lebih kecil daripada khamar.

Seseorang yang baik dapat menjadi jahat, seseorang yang taat dan giat dapat menjadi

jahil, malas bekerja, malas mengerjakan ibadah, dan terjauh hatinya dari mengingat

Allah. Dia jadi orang pemalas, pemarah, matanya merah, badannya lemas dan lesu

dan hanya berangan-angan kosong. Dan lebih jauh kalau orang yang asyik dengan

13A. Hadyan Pudjaatmaka, dkk, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi

Pustaka, 1989) jilid ke-7, h. 474

19

Page 33: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

20

hidangan meja hijau menurut istilah yang mereka pergunakan itu akan berani menjual

agamanya, harga dirinya dan tanah airnya, demi permainan judi. Kecintaannya

terhadap hidangan ini akan mencabut kecintaannya terhadap barang lain, atau nilai

apapun. Hidangan ini dapat menaburkan benih permainan judi dengan segala macam

cara. Sampai pun tentang harga dirinya, keyakinannya dan bangsanya, akan rela

dikorbankan demi terlaksananya pekerjaan yang sia-sia ini.14 Dan dengan sendirinya

akhlaknya rusa, tidak mau bekerja mencari rizki dengan jalan yang baik, selalu

mengharap kalau-kalau mendapat kemenangan. Dalam sejarah perjudian, tidak ada

orang yang kaya karena berjudi, malah sebaliknya yang terjadi, banyak orang yang

kaya jatuh miskin karena judi.15 Judi juga dapat menimbulkan permusuhan dan

kemarahan antara partner sepermainan, dan tidak jarang juga menimbulkan

pembunuhan, menghalangi dzikrullah dan shalat, merusak masyarakat dengan

membiasakan hidup menganggur dan bermalas-malasan, menunggu hasil yang besar

tanpa jerih payah dan bersungguh-sungguh, merusak rumah tangga, seberapa banyak

rumah tangga menjadi porak-poranda yang dahulunya hidup dalam kesenangan dan

kebahagiaan yang disebabkan oleh judi, sehingga kadang-kadang berakibat sangat

menyedihkan sekali, pelakunya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri atau rela

hidup dengan kemiskinan dan kehinaan.16

14 http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/40349.html ,diakses pada hari sabtu, 21 November 2009

15Zaini Dahlan, dkk, UII, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Yogyakarta, PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995) jilid. 1 h.386

16 Mu’ammal Hamidy, dkk, Terjemah Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shabuni , (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1985) jilid I, cet. I, h. 228

20

Page 34: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

21

Perjudian adalah musuh bagi orang yang selalu memenangi perjudian itu. Ia

akan terus menerus mengharap orang lain celaka atau jatuh dalam bahaya. Dan, ini

adalah yang terjadi di dunia. Banyak dari apa yang kita dengar bahwa seseorang tega

membunuh temannya sendiri akibat dari kekalahannya dalam perjudian.

Dalam perjudian, bisa jadi kekayaan seseorang semakin melimpah. Tapi, bisa

jadi ia tertimpa dua hal, berubah dari kaya menjadi miskin, atau menyakiti diri

sendiridemi menghilangkan rasa kesusahan dalam kehidupannya. Dan kenyataannya

kita melihat bahwa banyak dari kejadian bunuh diri diakibatkan oleh kemiskinan

akibat dari kekalahan dalam perjudian.

Seorang penjudi terkadang melakukan profesi berjudinya secara bebas tanpa

kendali, dari berjudi ini, dia bisa meraup keuntungan tertentu. Selain itu, seorang

penjudi terkadang juga memiliki keluarga, dan dalam keluarga itu dia merupakan

orang yang bertanggung jawab menafkahi keluarganya. Seorang penjudi lebih sering

menderita kerugian/kekalahan dari pada keuntungan. Ketika ia jatuh rugi dan

bangkrut, dia bisa berbuat apa saja, termasuk merusak peraturan rumah tangganya

sendiri.

Seorang penjudi yang jatuh bangkrut, namun jiwa penjudinya sudah mendarah

daging, ia akan bisa melakukan tindakan amoral, yang diantaranya adalahmencuri,

atau melakukan pekerjaan-pekerjaan lain yang semacam itu, seperti menipu,

21

Page 35: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

22

22

mencopet, berkhianat, melakukan pemalsuan-pemalsuan dan mencari celah-celah

untuk mendapatkan uang yang jelas tidak halal.17

17 Syekh Ali Ahmad al-Jarjani, Indahnya Syariat Islam,(Jakarta: Gema Insani Press, 2006),

cet. I, hal 443

Page 36: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

BAB III

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TENTANG

PERJUDIAN

A. Tindak Pidana Perjudian dalam Persfektif Hukum Islam dan Hukum Positif

Agama Islam membolehkan berbagai macam hiburan dan permainan bagi

setiap pemeluknya, tetapi Islam mengharamkan setiap permainan yang dicampuri

dengan unsur perjudian, yaitu suatu permainan yang mengandung unsur taruhan, baik

itu berupa uang, barang, kehormatan dan orang yang menang itu berhak mendapat

taruhannya tersebut.

Judi merupakan praktek untung-untungan yang membuat orang bermain

berharap akan mendapat keuntungan dengan mudah.

Khusus mengenai judi, sebagaimana minuman khamar, Allah melarang main

judi sebab bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya. Bahaya main judi tidak

kurang dari bahaya minum khamar. Judi cepat sekali menimbulkan permusuhan dan

kemarahan, dan tiadk jarang juga menimbulkan pembunuhan. Bahaya itu sudah

terbukti sejak dulu sampai sekarang. Bilamana disuatu tempat sudah berjangkit

perjudian, maka di tempat itu selalu terjadi perselisihan, permusuhan maupun

pembunuhan. Ini disebabkan hilangnya rasa persahabatan dan solidaritas sesama

teman karena rasa dendam dan culas untuk saling mengalahkan di dalam berjudi.

Judi adalah perbuatan berbahaya, karena dampaknya, seseorang yang baik dapat

menjadi jahat, seseorang yang giat dan taat dapat menjadi jahil, malas bekerja, malas

22

Page 37: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

23

mengerjakan ibadah, dan terjauh hatinya dari mengingat Allah. Dia jadi orang

pemalas, pemarah, matanya merah, badannya lemas dan lesu dan hanya berangan-

angan kosong. Dan dengan sendirinya akhlaknya rusak, tidak mau bekerja mencari

rizki dengan jalan yang baik, selalu mengharap-harap kalau-kalau mendapat

kemenangan. Dalam sejarah perjudian, tidak ada orang kaya karena berjudi. Malah

sebaliknya yang terjadi, banyak orang yang kaya tiba-tiba jatuh miskin karena judi,

banyak pula rumah tangga yang aman dan bahagia tiba-tiba hancur karena judi.1

Di dalam al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 91, Allah menyebutkan alasan

mengapa khamar dan judi di haramkan bagi orang-orang muslim. Alasan yang

disebutkan dalam ayat ini ada dua macam yaitu:

Pertama : karena dengan kedua perbuatan itu syaitan ingin menimbulkan

permusuhan dan rasa saling benci di antara sesama manusia.

Kedua : karena perbuatan itu akan melalaikan mereka dari mengingat Allah.

Pada ayat lain telah disebutkan bahwa minum khamar dan berjudi adalah perbuatan

perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Artinya syaitanlah yang membujuk-

bujuk manusia untuk melakukannya agar timbul permusuhan dan rasa saling benci di

antara mereka.

Timbulnya bahaya-bahaya tersebut pada orang yang suka meminum khamar

dan judi tak dapat diingkari lagi. Kenyataan yang dialami oleh orang-orang semacam

itu cukup menjadi bukti. Khususnya bagi orang-orang yang suka bermain judi,

1Zaini Dahlan, UII, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Yogyakarta, PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995)

jilid. 1, hal. 386

Page 38: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

24

mereka selalu berharap akan memperoleh kemenangan, oleh sebab itu mereka tidak

pernah jera dari perbuatan itu, selagi ia masih mempunyai uang, atau barang yang

dipertaruhkannya. Dan pada saat ia kehabisan uang atau barang, ia akan berusaha

untuk menambil milik orang lain dengan jalan yang tidak sah.

Setelah menjelaskan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh khamar dan judi,

maka Allah SWT. dengan nada bertanya memperingatkan orang-orang mukmin :

Maka maukah kalian berhenti (menjalankan perbuatan itu) ?. maksudnya adalah

setelah mereka diberitahu tentang bahaya yang demikian besar dari perbuatan-

perbuatan itu, maka hendaklah menghentikan dengan segera. Apabila mereka tidak

mau menghentikannya setelah diberi tahu bahaya-bahayanya, maka mereka sendirilah

yang akan menanggung akibatnya, yaitu kerugian di dunia dan di akhirat.2

Begitulah Islam mengajarkan umatnya untuk selalu mengambil manfaat yang

lebih besar dan menolak kerusakan, sebagaimana dirumuskan dalam kaidah fiqhiyah :

.⌧ ☺ ☺

3 ☺

Artinya : Menolak kerusakan lebih diutamakan dari pada menarik kemaslahatan. Dan apabila berlawanan antara mafsadat dan maslahat, didahulikan menolak yang mafsadat.

2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsir, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-

Qur’an, 1983) jilid 3 h. 20-22 3 Abdul Mujib, al-Qawaid al-Fiqhiyah, (Yogyakarta: Nur Cahaya, 1980), h. 37

Page 39: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

25

Walaupun dalam khamar dan judi terdapat kemaslahatan, tetapi kemaslahatanya

lebih kecil dibandingkan dengan mafsadatnya. Demikianlah Allah mengharamkan

judi, sebab akan membawa kesengsaraan dan kedurhakaan kepada Allah.

Bahaya judi tidaklah lebih kecil daripada bahaya khamar. Ia dapat menimbulkan

permusuhan dan kemarahan di antara partner sepermainan, menghalangi dzikrullah

dan shalat, merusak masyarakat dengan membiasakan hidup menganggur dan malas,

menunggu hasil yang besar tanpa jerih payah dan bersungguh-sungguh, merusak

rumah tangga. 4Firman Allah:

Artinya: Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(QS. Al-Maidah :91).

Dengan demikian seorang muslim tidak boleh menjadikan permainan judi

sebagai sarana hiburan dan mengisi waktu luang, sebagaimana ia juga tidak boleh

menjadikannya sebagai sarana mencari nafkah dalam situasi bagaimanapun.

4Ash-Shabuni, Tafsir Ayat Ahkam, terj. Mu’ammal Hamidy, dkk. Terjemahan Tafsir Ayat

Ahkam Ash-Shabuni, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1985), cet. I, h. 228

Page 40: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

26

Yusuf Qardhawi menjelaskan beberapa hikmah dan tujuan dibalik

pengharaman judi diantaranya :5

1. Hendaknya seorang muslim mengikuti sunnatullah dalam bekerja mencari

uang, dan mencarinya dengan dimulai dari pendahuluan-pendahuluannya.

Masukilah rumah dari pintu-pintunya; dan tunggulah hasil (musabbab) dari

sebab-sebabnya. Sedang judi yang di dalamnya termasuk undian dapat

menjadikan manusia hanya bergantung kepada pembagian, sedekah dan

angan-angan kosong; bukan bergantung kepada usaha, aktivitas dan

menghargai cara-cara yang telah ditentukan Allah, serta perintah-perintahNya

yang harus diturut.

2. Islam menjadikan harta manusia sebagai barang berharga yang dilindungi.

Oleh karena itu tidak boleh diambilnya begitu saja, kecuali dengan cara tukar-

menukar sebagai yang telah disyariatkan, atau dengan jalan hibah dan

sedekah. Adapun mengambilnya dengan jalan judi, adalah termasuk makan

harta orang lain dengan cara yang batil.

3. Tidak mengherankan, kalau perjudian itu dapat menimbulkan permusuhan

dan pertentangan antara pemain-pemain itu sendiri, kendati nampak dari

mulutnya bahwa mereka telah saling merelakan. Sebab bagaimanapun akan

selalu ada pihak yang menang dan yang kalah, yang dirampas dan yang

merampas. Sedang yang kalah apabila diam, maka diamnya itu penuh

5 Yusuf Qaradhawi, al-Halal wal- Haram fil- Islam, terj. Abu Hana Zulkarnain, dkk., Halal Haram dalam Islam, (Jakarta: Media Eka Sarana, 2004),cet. 1, h. 378-379

Page 41: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

27

kebencian dan mendongkol. Dia marah karena angan-angannya tidak dapat

tercapai. Dia mendongkol karena taruhannya itu sial. Kalau dia ngomel, maka

ia ngomeli dirinya sendiri karena derita yang dialami dan tangannya yang

menaruhkan taruhannya dengan membabi-buta.

4. Kerugiannya itu mendorong pihak yang kalah untuk mengulangi lagi,

barangkali dengan ulangan yang kedua itu dapat menutup kerugiannya yang

pertama. Sedang yang menang, karena didorong oleh lezatnya menang, maka

ia tertarik untuk mengulangi lagi. Kemenangannya yang sedikit itu mengajak

untuk dapat lebih banyak. Samasekali dia tidak ada keinginan untuk berhenti.

Dan makin berkurang pendapatannya, makin dimabuk oleh kemenangan

sehingga dia beralih dari kemegahan kepada suatu kesusahan yang

mendebarkan. Begitulah berkaitnya putaran dalam permainan judi, sehingga

hampir kedua putaran ini tidak pernah berpisah. Dan inilah rahasia terjadinya

pertumpahan darah antara pemain-pemain judi.

5. Oleh karena itu hobby ini merupakan bahaya yang mengancam masyarakat

dan pribadi. Hobby ini merusak waktu dan aktivitas hidup dan menyebabkan

si pemain-pemainnya menjadi manusia yang tamak, mereka mau mengambil

hak milik orang tetapi tidak mau memberi, menghabiskan barang tetapi tidak

dapat berproduksi.

Page 42: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

28

Selamanya pemain judi sibuk dengan permainannya, sehingga lupa akan

kewajibannya kepada Tuhan, kewajibannya akan diri, kewajibannya akan keluarga

dan kewajibannya akan ummat.

Tidak terlalu jauh kalau orang yang suka hidangan meja hijau menurut istilah

yang mereka pergunakan itu akan berani menjual agamanya, harga dirinya dan tanah

airnya, demi permainan judi. Kecintaannya terhadap hidangan ini akan mencabut

kecintaannya terhadap barang lain, atau nilai apapun. Hidangan ini dapat menaburkan

benih permainan judi dengan segala macam cara. Sampai pun tentang harga dirinya,

keyakinannya dan bangsanya, akan rela dikorbankan demi terlaksananya pekerjaan

yang sia-sia ini.

Betapa benarnya dan indahnya susunan al-Quran yang mengkaitkan arak dan

judi ini dalam satu rangkaian ayat dan hukumnya, sebab bahayanya terhadap pribadi,

keluarga, tanah air dan moral adalah sama. Pencandu judi sama dengan pencandu

arak, bahkan jarang sekali didapat salah satunya saja sedang yang lain tidak.

Betapa benarnya al-Qur’an yang telah menjelaskan kepada kita, bahwa arak

dan judi adalah salah satu daripada perbuatan syaitan; dan kemudian diikutinya

dengan menyebut berhala dan azlam serta ditetapkannya kedua hal tersebut sebagai

perbuatan yang najis dan harus dijauhi.

Page 43: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

29

Dalam perspektif hukum positif, perjudian merupakan salah satu tindak

pidana (delict) yang meresahkan masyarakat. Masalah perjudian ini dimasukkan

dalam tindak pidana kesopanan6, dan diatur dalam Pasal 303 KUHP dan Pasal 303

bis KUHP jo. Undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang penertiban perjudian.

Dalam Pasal 1 Undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban

Perjudian dinyatakan bahwa semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan.

Dalam KUHP masalah perjudian diatur dalam Pasal 303 yang berbunyi :7

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda

paling banyak dua puluh lima juta rupiah, barangsiapa tanpa mendapat izin.

1. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk

permainan judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau dengan

sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu.

2. Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak

umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam

perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan

kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.

3. Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.

6 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, ( Jakarta: PT: Raja Grafindo

Persada, 2005), h. 157 7 R. Soenarto Soerodibroto, KUHP dan KUHAP, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2006),

edisi 5, h. 182

Page 44: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

30

(2) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan

pencahariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian

itu.

(3) Yang disebut dengan permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada

umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung kepada peruntungan

belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ

termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan

lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau

bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya.

Meskipun masalah perjudian sudah diatur dalam peraturan perundang-

undangan, tetapi baik dalam KUHP maupun UU No. 7 tahun 1974 ternyata masih

mengandung beberapa kelemahan. Adapun beberapa kelemahannya adalah:

1. Perundang-undangan hanya mengatur perjudian yang dijadikan mata

pencaharian, sehingga kalau seseorang melakukan perjudian yang bukan

sebagai mata pencaharian maka dapat dijadikan celah hukum yang

memungkinkan perjudian tidak dikenakan hukuman pidana

2. Perundang-undangan hanya mengatur tentang batas maksimal hukuman,

tetapi tidak mengatur tentang batas minimal hukuman, sehingga dalam

praktek peradilan, majelis hakim seringkali dalam putusannya sangat ringan

hanya beberapa bulan saja atau malah dibebaskan

Page 45: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

31

3. Pasal 303 bis ayat (1) angka 2, hanya dikenakan terhadap perjudian yang

bersifat ilegal, sedangkan perjudian yang legal atau ada izin penguasa sebagai

pengecualian sehingga tidak dapat dikenakan pidana terhadap pelakunya.

Dalam praktek izin penguasa ini sangat mungkin disalahgunakan, seperti

adanya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dengan pejabat yang

berwenang.

B. Dasar Hukum Tindak Pidana Perjudian Menurut Hukum Pidana Islam dan

Hukum Pidana Positif

Dasar hukum dilarangnya perjudian dalam hukum pidana Islam adalah

berdasar Al-Qur’an dan hadits Nabi :

Surat Al-Baqarah ayat 219 :

☺ ☺ ☺ ⌦

☺ ☺ ☺

⌧ ⌧

Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.

Page 46: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

32

Adapun sebab turunnya ayat tersebut, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad

dari Abi Hurairah sebagai berikut :

Ketika Rasulullah SAW. telah bersabda di Madinah di dapati para sahabat ada

yang meminum khamar dan berjudi, seba hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka

sejak nenek moyang mereka. Kemudian para sahabat bertanya kepada Rasulullah

SAW. mengenai hukumnya. Maka turunlah ayat ini. Mereka memahami dari ayat ini

bahwa khamar dan judi itu tidak diharamkan oleh agama Islam, hanya dikatakan

bahwa bahayanya lebih besar.

Sesudah itu maka turunlah ayat yang lebih tegas yang menyuruh mereka

berhenti sama sekali dari meminum khamar dan berjudi, yaitu surat Al-Maidah ayat

90-91

☺ ☺

☺ ☺

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)

Page 47: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

33

khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

Sesudah selesai turunnya ayat yang lebih tegas ini mereka berkata : “Ya Tuhan

kami , kami pasti berhenti meminum khamar dan berjudi”8

Dalam riwayat lain, sebab turunnya ayat tersebut diatas karena Umar bin

Khattab berdo’a:

Imam Ahmad, Abu Daud dan Tirmizi meriwayatkan dari Umar bin Khattab,

bahwa ia pernah berdo’a: “Ya Allah terangkanlah kepada kami, tentang (hukum)

khamar dengan keterangan yang jelas, karena itu telah membinasakan harta dan

merusak akal”, kemudian turun ayat “mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan

judi”, lalu Umar dipanggil dan dibacakan ayat tersebut, lalu ia berdo’a (lagi): “ya

Allah, terangkanlah kepada kami, tentang khamar dengan keterangan yang jelas !

Maka turunlah ayat dalam surat An-Nisa, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk” (QS. 4:43). Maka juru panggil

Rasulullah apabila shalat hendak didirikan memanggil dengan “ hendaklah sekali-kali

orang yang mabuk tidak mengerjakan shalat”, lalu Umar dipanggil, kemudian

dibacakan ayat dari surat tadi An-Nisa tadi, kemudian ia berdoa (lagi): “ Ya Allah

terangkanlah kepada kami tentang khamar dengan keterangan yang jelas”, kemudian

turun ayat dalam surat al-Maidah, lalu Umar dipanggil dan dibacakan surat tersebut,

8 Zaini Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Yogyakarta, PT.

Dana Bhakti Wakaf, 1995) jilid. 1, hal. 366

Page 48: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

34

maka tatkala sampai pada ayat “ maukah kalian berhenti ?” (QS. 5 : 91). Umar

berkata : “kami berhenti, kami berhenti.9

Dalam mengharamkan khamar dan judi Allah tidak mengharamkan sekaligus

tetapi dengan proses berangsur-angsur, karena minuman khamar dan berjudi itu bagi

orang Arab sudah menjadi adapt dan kebiasaan yang telah mengakar dan mendarah

daging semenjak zaman jahiliyah. Seandainya Allah melarangnya sekaligus

dikhawatirkan akan sangat memberatkan bagi mereka dan mungkin mereka akan

menolak larangan tersebut.

Khusus mengenai judi, sebagaimana minuman khamar, Allah melarang main

judi sebab bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya. Bahaya main judi tidak

kurang dari bahaya minum khamar. Judi cepat sekali menimbulkan permusuhan dan

kemarahan, dan tiak jarang juga menimbulkan pembunuhan. Bahaya itu sudah

terbukti sejak dulu sampai sekarang. Bilamana disuatu tempat sudah berjangkit

perjudian, maka di tempat itu selalu terjadi perselisihan, permusuhan maupun

pembunuhan. Ini disebabkan hilangnya rasa persahabatan dan solidaritas sesama

teman karena rasa dendam dan culas untuk saling mengalahkan di dalam berjudi.

Judi adalah perbuatan berbahaya, karena dampaknya, seseorang yang baik dapat

menjadi jahat, seseorang yang giat dan taat dapat menjadi jahil, malas bekerja, malas

mengerjakan ibadah, dan terjauh hatinya dari mengingat Allah. Dia jadi orang

pemalas, pemarah, matanya merah, badannya lemas dan lesu dan hanya berangan-

9 Muhammad Ali as-Shabuni, Tafsir Ayat al-Ahkam,(Surabaya : PT. Bina Ilmu 1985), cet. 1,

alih bahasa, Muhammad Hamidy dan Imron A. Manan, h. 216

Page 49: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

35

angan kosong. Dan dengan sendirinya akhlaknya rusak, tidak mau bekerja mencari

rizki dengan jalan yang baik, selalu mengharap-harap kalau-kalau mendapat

kemenangan. Dalam sejarah perjudian, tidak ada orang kayak arena berjudi. Malah

sebaliknya yang terjadi, banyak orang yang kaya tiba-tiba jatuh miskin karena judi,

banyak pula rumah tangga yang aman dan bahagia tiba-tiba hancur karena judi.10

Timbulnya bahaya-bahaya tersebut pada orang yang suka meminum khamar

dan judi tak dapat diinkari lagi. Kenyataan yang dialami oleh orang-orang semacam

itu cukup menjadi bukti. Khususnya bagi orang-orang yang suka bermain judi,

mereka selalu berharap akan memperoleh kemenangan, oleh sebab itu mereka tidak

pernah jera dari perbuatan itu, selagi ia masih mempunyai uang, atau barang yang

dipertaruhkannya. Dan pada saat ia kehabisan uang atau barang, ia akan berusaha

untuk menambil milik orang lain dengan jalan yang tidak sah.

Setelah menjelaskan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh khamar dan judi,

maka Allah SWT. dengan nada bertanya memperingatkan orang-orang mukmin :

Maka maukah kalian berhenti (menjalankan perbuatan itu) ?. maksudnya adalah

setelah mereka diberitahu tentang bahaya yang demikian besar dari perbuatan-

perbuatan itu, maka hendaklah menghentikan dengan segera. Apabila mereka tidak

10Zaini Dahlan, dkk, UII, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Yogyakarta, PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995) jilid. 1, hal. 386

Page 50: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

36

mau menghentikannya setelah diberi tahu bahaya-bahayanya, maka mereka sendirilah

yang akan menanggung akibatnya, yaitu kerugian di dunia dan di akhirat.11

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu musa al-Asy’ari berikut ini: :

( ☺

) Artinya: Dari Abi Musa, dari Nabi Saw. bersabda : siapa bermain dadu, maka sungguh berarti dia itu durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Imam Malik dalam al-Muwaththa’).

Dan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah :

⌧ :

( )

Artinya : Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw., beliau bersabda : Siapa bersumpah yang dalam sumpahnya itu mengatakan “ demi berhala Latta dan ‘Uzza “, maka hendaklah dia (susul dengan) mengucapkan kalimat “ la ilaaha illallaah “, dan siapa yang mengajak kawannya “ mari bermain judi “, maka hendaklah dia (tebus dengan) bersedekah. (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

11 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsir, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-

Qur’an, 1983) jilid 3 h. 20-22

Page 51: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

37

Perkataan “maka hendaklah dia (tebus dengan) bersedekah” itu, menunjukan

dilarangnya bermain judi. Karena sedekah yang diperintahkan itu sebagai tebusan

untuk suatu perbuatan dosa.

Begitu juga hadits yang diriwayatkan oleh Buraidhah :

☺ :

12( )

Artinya: Dari Buraidhah, bahwa Nabi Saw. bersabda: Siapa bermain dadu, maka seolah-olah dia mencelupkan tangannya ke dalam (adonan) daging babi dan darahnya. (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

Dasar hukum dilarangnya perjudian dalam hukum pidana Positif adalah

Ordonansi tanggal 7 Maret1912 (Staatsblad Tahun 1912 Nomor 230) yang telah

beberapa kali dirubah dan ditambah, terakhir dengan Ordonansi tanggal 31 Oktober

1935 (Staatsblad Tahun 1935 Nomor 526), KitabUndang-Undang Hukum Pidana

Kitab (KUHP) Pasal 303 ayat (1), (2) dan (3) dan Pasal 542 ayat (1) dan (2), dan

Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian.

Pasal 303 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau pidana denda

paling banyak enam ribu rupiah. (berdasarkan UU No. 7 Tahun 1974 jumlah

12 Mu’amal Hamidi, dkk, Terjemah Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits hukum, jilid 6,

(Surabaya, P.T. Bina Ilmu, 2005), h. 2988-2989.

Page 52: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

38

pidana tel diubah mnjadi sepuluh tahun atau denda menjadi dua puluh lima

juta rupaiah), barangsiapa tanpa mendapat izin

1. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk

permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian, atau dengan

sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu.

2. Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak

umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam

perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan

kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.

Dalam rumusan kejahatan di atas, ada lima macam kejahatan mengenai

perjudian, dimuat dalam ayat (1) yaitu :

Pertama, kejahatan yang melarang orang tanpa izin dengan sengaja

menawarkan atau memberikan kesempatan untuk bermain judi dan menjadikannya

sebagai mata pencaharian. kejahatan ini, terdiri dari unsur-unsur objektif dan

subjektif. Unsur objektif : (a) Perbuatannya yaitu menawarkan kesempatan dan

memberikan kesempatan. (b) objeknya adalah untuk bermain judi tanpa izin dan

dijadikan sebagai mata pencaharian. Adapun unsur subjektifnya adalah dengan

sengaja

Kedua, kejahatan melarang orang yang tanpa izin dengan sengaja turut serta

dalam suatu kejahatan usaha permainan judi, terdiri dari unsur-unsur objektif : (a)

Page 53: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

39

perbuatannya : turut serta. (b) objek : dalam suatu kegiatan usaha permainan judi

tanpa izin. Unsur subjektifnya adalah dengan sengaja

Ketiga, melarang orang yang tanpa izin dengan sengaja menawarkan atau

memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi. Dengan demikian

terdiri dari unsur-unsur unsur-unsur objektif : (a) perbuatannya yaitu menawarkan

dan memberikan kesempatan, objeknya adalah kepada khalayak umum dan untuk

bermain judi. Unsur subjektifnya adalah dengan sengaja

Keempat, larangan dengan sengaja turut serta dalam menjalankan kegiatan

usaha perjudian tanpai izin. Unsur-unsurnya adalah unsur objektif : (a) perbuatannya :

turut serta , (b) Objek : dalam kegiatan usaha permainan judi tanpa izin. Unsur

subjektifnya adalah dengan sengaja

Kelima, melarang orang yang melakukan perebuatan turut serta dalam

permainan judi tanpa izin yang dijadikannya sebagai mata pencaharian. Unsur-

unsurnya adalah Perbuatannya : turut serta, Objeknya : dalam permainan judi tanpa

izin, sebagai mata pencaharian.13

Pasal 303 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(2) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan

pencariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian itu.

13 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, (Jakarta : PT. Raja Garfindo

Persada, 2005) h. 158-165

Page 54: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

40

Pada ayat (2) dikatan diancam pidana pencabutan hak menjalankan pencarian

barang siapa yang melakukan lima macam kejahatan mengenai perjudian tersebut di

atas dalam menjalankan pencahariannya.

Pasal 303 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(3) Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada

umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung kepada peruntungan

belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ

termasuk segala pertaruhan tentang keputusan tentang perlombaan atau

permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut

berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya.

Pada ayat (3) diterangkan tentang arti perjudian, yakni : “Tiap-tiap

permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung

kepada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih

mahir.”14

Seperti beberapa permainan kuis untuk mendapatkan hadiah yang ditayangkan

pada televise termasuk juga pengertian perjudian menurut Pasal ini. Tetapi perminan

kuis itu tidak termasuk permainan judi yang dilarang, apabila terlebih dulu telah

mendapat izin dari instansi atau pejabat terkait

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 bis.

14 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, (Jakarta : PT. Raja Garfindo

Persada, 2005) h. 166

Page 55: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

41

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana

denda paling banyak sepuluh juta rupiah.

1. Barangsiapa menggunakan kesempatan main judi, yang diadakan dengan

melanggar pasal 303;

2. Barang siapa ikut main judi di jalan umum atau dipinggir jalan umum atau

ditempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari

penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan

perjudian itu.

Mengenai kejahatan perjudian dimuat dalam ayat (1), sedangkan pada ayat (2)

pengulangannya yang merupakan dasar pemberatan pidana. Kejahatan dalam ayat (1)

ada dua bentuk sebagaiman dirumuskan pada butir 1 dan 2, yaitu pada bentuk

pertama ini terdapat unsur-unsur sebagai berikut: perbuatannya : bermain judidan

dengan menggunakan kesempatan yang diadakan dengan melanggar Pasal 303.

Kejahatan memberi kesempatan seperti pada Pasal 303, bisa dilakukan oleh

satu orang, karena si pembuat bukanlah orang yang bermain judi. Akan tetapi, pada

kejahatan menurut Pasal 303 bis, tidaklah dapat dilakukan oleh satu orang, karena

perbutan bermain judi tidak mungkin terwujud tanpa hadirnya minimal dua orang.

Kejahatan ini termasuk penyertaan mutlak. Penyertaan mutlak adalah suatu tindak

pidana yang karena sifatnya untuk terjadinya mutlak diperlukan dua orang. Dalam

kejahatan permainan judi ini, kedua-duanya dipertanggungjawabkan dan dipidana

yang sama. Pada bentuk ke dua terdapat unsur-unsur sebagai berikut : Perbutannya :

Page 56: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

42

Ikut serta bermain judi, tempatnya yaitu di jalan umum, di pinggir jalan, di tempat

yang dapat dikunjungi umum, dan perjudian itu tanpa mendapat izin dari penguasa

yang berwenang

C. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perjudian dalam Hukum

Islam dan Hukum Positif

Sanksi pidana atau hukuman dalam bahasa Arab disebut “uqubah”, lafaz

uqubah menurut bahasa berasal dari lafaz uqubah berasal dari kata عقب yang

sinonimnya

artinya membalasnya sesuai dengan apa yang dilakukan.15 جزاه سواء بما فعل

Adapun pengertian hukuman sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Qodir

Audah adalah:

العقوبة هي الجزاء مقّرر لمصلحة الجماعة على عصيان أمر الشارع Artinya: Hukuman adalah pembalasan yang ditetapkan untuk kemaslahatan

masyarakat, karena adanya pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan-ketentuan syara.16

Sedangkan pengertian jarimah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al-

Mawardi adalah sebagai berikut:

شرعّية زجر اهللا تعالى عنها بحد أو تعزير تالجريمة هي الجرائم محظوراArtinya: Jarimah adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syara yang

diancam dengan hukuman had atau ta’zir.17 15 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005 ), h.144-146

16 Abdul Qodir Al-Audah, At-Tasyri Al-Jinaiy Al- Islami, (Bairut: Dar Al-Kitab, t.th), Juz 1h, 609

Page 57: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

43

Tindak pidana yang dikenakan hukuman-hukuman tertentu dalam syari’at

Islam dibagi menjadi beberapa macam dan jenis sesuai dengan aspek yang

ditonjolkan. Pada umumnya, para ulama membagi tindak pidana berdasarkan aspek

berat dan ringannya hukuman serta ditegaskan atau tidaknya oleh al-qur’an atau al-

hadist. atas dasar ini, mereka membaginya menjadi tiga macam.18

1. Sanksi Tindak Pidana Hudud

Hudud secara bahasa berarti larangan, sedangkan secara istilah tindak pidana

hudûd adalah tindak pidana yang diancam dengan hukuman had, pengertian had

sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul Qodir Audah, hukuman had adalah

hukuman yang ditentukan oleh syara dan merupakan hak Allah Subhanahu Wa

ta’ala.19

Adapun makna hudud yakni “hukuman yang sudah ditentukan”. Artinya

syara’ sudah menentukan jenis dan membatasi kadarnya, tidak membiarkan pilihan

atau kadar hukuman kepada penguasa atau hakim. Maksud hukuman yang telah

ditentukan Allah SWT adalah bahwa hukuman had tidak memiliki batasan minimal

(terendah), ataupun batasan maksimal (tertinggi). Maksud hak Allah SWT ialah

17 Abdul Qodir Al-Audah, At-Tasyri Al-Jinaiy Al- Islami, (Bairut: Dar Al-Kitab, t.th), Juz 1h,

12 18 Ibid, h. 99 19 Ibid, h. 100

Page 58: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

44

hukuman tersebut tidak bisa dihapuskan oleh perseorangan (individu) atau

masyarakat.20

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa ciri khas dari tindak pidana

hudud yaitu sebagai berikut:

1. Hukumannya tertentu dan terbatas, dalam arti bahwa hukuman tersebut telah

ditentukan oleh syara dan tidak ada batas minimal dan maksimal.

2. hukuman hudud tersebut merupakan hak Allah SWT semata-mata atau kalau

ada hak manusia di samping hak Allah, maka hak Allah SWT yang lebih

dominan.21

Dalam hubungannya dengan hukuman tindak pidana had maka pengertian hak

Allah di sini adalah bahwa hukuman tersabut tidak bisa dihapuskan oleh

perseorangan (orang yang menjadi korban atau keluarga) atau oleh masyarakat yang

diwakili oleh Negara22.

Jarimah hudud ini ada tujuh macam antara lain sebagai berikut :

1. Jarimah Zina

Hukuman untuk jarimah zina adalah:

a. Dera (jilid);

b. Pengasingan (taghrib);

20 Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’ al-jina’i al-Islamy Muqaranan bil Qonunil Wad’iy, Terj.

Ahsin Sakho Muhammad, dkk., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. jld 1, h. 99-100 21 Ibid, h. 99 22 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Fikih Jinayah),

(Jakarta: Sinar Grafika, 2004), cet. 1, h. 18

Page 59: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

45

c. Rajam

Hukuman dera sebanyak seratus kali dan pengasingan selama satu tahun

ditetapkan untuk pelaku zina ghairu muhshan, sedangkan rajam ditetapkan untuk

pelaku zina muhshan.

Hukuman ini sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surat Al-Nûr ayat 2

dan hadits Nabi SAW. dari Ubadah ibn Shamit :

☺ ☺

☺ ⌧ ⌧ ☺

Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Nur : 2)

Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ubadah ibn Shamit : ( ☺

)…… ……. Artinya : ………..Jejaka dan gadis hukumannya jilid seratus kali dan pengasingan selama satu tahun……… (HR. Jama’ah kecuali Al-Bukhari dan An-Nasa’i) ( ☺

)…… ☯ ☯ ……

Artinya:……… dan janda dengan duda huykumannya jilid seratus kali dan rajam (HR. Jama’ah kecuali Al-Bukhari dan An-Nasa’i)

Page 60: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

46

2. Jarimah Qadzaf ( Menuduh Zina)

Hukuman untuk jarimah qadzaf ada dua, yaitu :

1. Hukuman pokok, yaitu jilid sebanyak delapan puluh kali

2. Hukuman tambahan, yaitu pencabutan hak sebagai saksi.

Ketentuan ini berdasarkan firman Allah SWT. dalam surat Al-Nûr ayat 4

Artinya : Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Nûr:4)

3. Syurbul Khamr (Minum Minuman Keras)

Hukuman untuk jarimah ini adalah delapan puluh kali jilid. Menurut Imam

Syafi’i hukumannya adalah empat puluh kali dera sebagai hukuman had, sedangkan

empat puluh kali cambukan lainnya tidak termasuk had melainkan ta’zir.

Larangan untuk meminum minuman keras ini terdapat dalam Al-Qur’an surat

Al-Maidah ayat 90

☺ ☺

☺ ☺

Page 61: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

47

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah : 90)

4. Jarimah Pencurian

Jarimah pencurian diancam dengan potong tangan berdasarkan dengan firman

Allah dalam surat Al-Maidah ayat 38

☺ ⌧ ⌧

Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Maidah :38)

5. Jarimah Hirabah (Perampokan)

Hukuman untuk jarimah hirabah ada empat macam yaitu sebagai berikut:

a. Hukuman Mati

Hukuman mati dijatuhkan kepada perampok (pengganggu keamanan) apabila

mereka melakukan pembunuhan.

b. Hukuman Mati Disalib

Hukuman ini di jatuhkan apabila perampok melakukan pembunuhan dan

perampasan harta benda.

c. Hukuman Potong Tangan dan Kaki

Page 62: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

48

Hukuman ini dijatuhkan apabila perampok hanya mengambil harta tanpa

melakukan pembunuhan.

d. Hukuman Pengasingan

Hukuman ini dijatuhkan apabila perampok hanya menakut-nakuti orang yang

lewat di jalan, tetapi tidak mengambil harta benda dan tidak pula membunuh.

6. Jarimah Riddah ( Murtad)

Jarimah ini diancam dengan dua jenis hukuman yaitu :

a. Hukuman pokok, yaitu hukuman mati

Hukuman mati bagi orang murtad didasarkan kepada sabda Nabi SAW.

:

: (

) Artinya : Dari Ibnu ‘Abbas ra. ia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW. : barang siapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah ia. (HR. Al-Bukhari)

b. Hukuman Penyitaan Harta.

Hukuman ini merupakan hukuman tambahan. Mengenai realisasi hukuman ini

para ulama berbeda pendapat. Menurut mazhab Maliki, Syafi’i, dan pendapat yang

kuat dalam mazhab Hambali, semua harta yang dimiliki oleh orang yang murtad

disita oleh Negara. Menurut Imam Abu Hanifah dan para pengikiutnya, harta yang

disita oleh Negara hanyalah harta yang diperoleh setelah ia murtad.23

2. Sanksi Tindak Pidana Qishash Diyat

23 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Fikih Jinayah),

(Jakarta: Sinar Grafika, 2004), cet. 1, h. 146

Page 63: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

49

Di dalam Syari’at Islam tindak pidana qishash dan diyat adalah tindak pidana

yang diancam dengan hukuman qishash dan diyat. Arti qishash adalah setimpal.

Artinya, membalas pelaku sesuai dengan apa yang dilakukannya, atau menyamakan,

maksudnya membalas pelaku kejahatan sesuai dengan perbuatannya yang sama

dalam hal pelaksanaannya.24

Sedangkan pengertian diyat menurut bahasa adalah membayar tebusan dengan

sejumlah harta benda karena perbutan. Keduanya merupakan hak individu yang kadar

jumlahnya telah ditentukan, yakni tidak memiliki batasan minimal dan maksimal.

Maksud hak individu disini adalah sang korban boleh membatalkan hukuman tersebut

dengan memaafkan sipelaku jika ia menghendakinya. Tindak pidana qisâs meliputi:

tindak pidana pembunuhan sengaja, pembunuhan semi sengaja, penganiayaan

sengaja, dan penganiayaan tersalah.25

Jarimah Qishash diyat ini hanya ada dua macam, yaitu pembunuhan dan

penganiayaan. Namun apabila diperluas jumlahnya ada 4 macam yaitu :

1. Pembunuhan Sengaja

Hukuman untuk pembunuhan sengaja itu ada lima macam yaitu :

a. Qishash

Pembunuhan sengaja sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul Qadir

Audah adalah:

24 Ibid, h. 100 25 Ibid, h.100

Page 64: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

50

“Pembunuhan sengaja adalah suatu pembunuhan dimana perbuatan yang

mengakibatkan hilangnya nyawa itu disertai dengan niat untuk membunuh

korban”.26

Dasar hukuman qishash dalam hukum Islam disyari’atkan berdasarkan al-

Qur’an dan al-Hadits. Dasar hukuman dari al-Qur’an terdapat dalam beberapa ayat,

diantaranya yaitu surat Al-Baqarah ayat 178-179.

⌦ ⌧ ☺

☺ ⌧

)٢ -١٧٩-١٧٨/ البقرة (

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedi. (179)Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (QS. Al-BAqarah :178-179)

26. Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’ al-jina’i al-Islamy Muqaranan bil Qonunil Wad’iy, Terj.Ahsin Sakho Muhammad, dkk., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. jld 1 h. 180

Page 65: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

51

b. Hukuman Kifarat

Kifarat adalah hukuman yang ditetapkan atas perbuatan maksiat untuk

menebus dosa akibat melakukan perbuatan tersebut. Hukuman kifarat pada dasarnya

adalah salah satu bentuk ibadah, karena berupa pembebasan hamba, memberi makan

fakir miskin, atau berpuasa. Jika dikenakan terhadap perbuatan maksiat, kifarat

adalah hukuman pidana murni atau bisa hukuman yang bersifat ibadah. Tindak

pidana yang terkena hukuman kifarat adalah terbatas pada: perusakan puasa,

perusakan ihram, pelanggaran sumpah, bersenggama dengan isteri yang sedang haid,

bersenggama dengan isteri yang telah dizihar, dan membunuh.27

Hukuman kifarat sebagai hukuman pokok untuk tindak pidana pembunuhan

sengaja, merupakan hukuman yang diperselisihkan oleh para fuqoha, menurut jumhur

fuqoha yang terdiri dari Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilah dalam salah satu

riwayatnya, hukuman kifarat tidak wajib dilaksanakan dalam pembunuhan sengaja.

Dalam hal ini karena kifarat, merupakan hukuman yang ditetapkan oleh syara’ untuk

pembunuhan karena kesalahan, sehingga tidak bisa disamakan dengan pembunuhan

sengaja. Adapun menurut Syafi’iah, diwajibkan kifarat bagi pembunuhan yang

dilakukan dengan sengaja, semi sengaja ataupun karena tersalah. Alasannya adalah

bahwa maksud disyari’atkannya kifarat itu adalah menghapus dosa.28

c. Hukuman Diyat

27 Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’ al-jina’i al-Islamy Muqaranan bil Qonunil Wad’iy,

Terj.Ahsin Sakho Muhammad, dkk., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. jld III, h.83 28, Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’ al-jina’i al-Islamy Muqaranan bil Qonunil Wad’iy,

Terj.Ahsin Sakho Muhammad, dkk., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam.. jld III h.84

Page 66: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

52

Hukuman qishash dan kifarat untuk pembunuhan sengaja merupakan

hukuman pokok. Apabila hukuman tersebut tidak bisa dilaksanakan karena sebab-

sebab yang dibenarkan oleh syara’ maka hukuman penggantinya adalah hukuman

diyat untuk hukuman qishash dan puasa untuk kifarat. Adapun dalam hal jenis-jenis

dan kadarnya, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan jenis diyat. Menurut

Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Syafi’i dalam qaul qadîm, diyat dapat

dibayar dengan salah satu dari tiga jenis, yaitu: unta, emas, dan perak.29

2. Pembunuhan Semi Sengaja

Pembunuhan semi sengaja dalam hukum pidana Islam, diancam dengan

beberapa hukuman. Sebagian hukuman pokok dan pengganti, dan sebagian lagi

hukuman tambahan. Hukuman pokok untuk tindak pidana pembunuhan semi sengaja

adalah hukuman diyat dan kifarat. Hukuman diyat pembunuhan semi sengaja tidak

diancam dengan hukuman qishash, melainkan dengan hukuman diyat.30

Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai, dan

Ibn Majah dari Abdullah bin Umr Ibn Ash, bahwa Rasulullah telah bersabda:

و شبه العمد مئة من اإلبل منها اربعون في بطونها اوالدها أ الخطيةاال اّن د)ابن ماجه وصححه ابن حّبانو ٸاخرجه ابو داود والنسا(

Arinya: Ingatlah sesungguhnya diyat kekeliruan dan semi sengaja yaitu pembunuhan dengan cambuk dan tongkat adalah 100 ekor unta diantaranya 40 ekor diadalam perutnya ada anaknya (sedang bunting).31

29 Ibid.jld III h.327 30 Ibid, h. 329 31 Imam Hafiz Abi Daud Sulaiman ibn Asy’ab Sajastany, Sunan Abi Daud. (Bairut: Dar

A’lam, 2003), h.749

Page 67: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

53

Diyat untuk pembunuhan semi sengaja sama dengan diyat pembunuhan

sengaja, baik dalam kadar, jenis maupun beratnya. Selai itu pembunuhan semi

sengaja juga dikenakan hukuman kifarat.

Selain daripada itu pula, ada hukuman pengganti bagi pembunuhan semi

sengaja pula dikenakan hukuman ta’zir. Apabila hukuman diyat gugur karena sebab

pengampunan atau lainnya, hukuman tersebut diganti dengan hukuman ta’zir.32

3. Pembunuhan Karena Kesalahan

Hukuman untuk pembunuhan karena kesalahan ini sama dengan hukuman

untuk pembunuhan semi sengaja yaitu hukuman pokoknya diyat dan kifarat. Adapun

hukuman tambahan bagi pelaku tindak pidana pembunuhan tersalah ini yaitu

penghapusan hak waris dan wasiat.

4. Tindak Pidana Atas Selain Jiwa

Hukuman untuk tindak pidana atas selian jiwa tergantung kepada akibat yang

ditimbulkan atas jenis tindak pidana tersebut, baik perbuatannya dilakukan dengan

sengaja maupun tidak sengaja. Hukuman pokok untuk tindak pidana atas selain jiwa

dengan sengaja maka hukumannya adalah qishash, sedangkan untuk menyerupai

sengaja hukuman pokoknya adalah diyat.33

3. Sanksi Tindak pidana ta’zir

Tindak pidana ta’zir dalam hukum Islam adalah hukuman atas tindak pidana

yang hukumannya belum ditentukan oleh syara’ tetapi sepenuhnya diserahkan atau

32 Ibid, jld III h, 348 33 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), cet. 1, h.185

Page 68: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

54

ditentukan oleh Hakim (Ulil Amri).34 Yang dimaksud dengan ta’zir ialah ta’dib, yaitu

memberi pedidikan (pendisiplinan). Hukum Islam tidak menentukan macam-macam

hukuman untuk tiap-tiap tindak pidana ta’zir, tetapi hanya menyebutkan sekumpulan

hukuman, dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Tindak pidana ta’zir

meliputi tindak pidana hudud, qishash, diyah yang syubhat, atau tidak memenuhi

syarat tetapi sudah merupakan maksiat. Kemudian tindak pidana yang ditentukan

oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits, namun tidak ditentukan sanksinya. Selanjutnya tindak

pidana yang ditentukan oleh Ulil Amri untuk kemaslahatan umat.

Hakim diberi kebebasan untuk memilih hukuman-hukuman yang sesuai

dengan macam tindak pidana ta’zir serta keadaan sipelaku. Singkatnya, hukuman-

hukuman tindak pidan ta’zir tidak mempunyai batasan-batasan tertentu. Meskipun

demikian, hukum Islam tidak memberi wewenang kepada penguasa atau hakim untuk

menentukan tindak pidana setengah hati, tetapi harus sesuai dengan kepentingan-

kepentingan masyarakat dan tidak boleh berlawanan dengan nas-nas (ketentuan) serta

prinsip umum hukum Islam. Dari keterangan diatas, jelaslah bahwa tidak ada satu

kejahatanpun yang tidak dikenakan sanksi atau hukuman. 35

Dari penjelasan singkat diatas, penulis tidak menguaraikan tiap-tiap hukuman

yang akan dijatuhkan pada setiap tindak pidana, tetapi penulis hanya membatasi pada

hukuman yang berkenaan dengan tindak pidana perjudian. Dalam bab sebelumnya

telah dijelaskan mengenai pengertian perjudian atau al-maisir, macam-macam

34 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005 ), h.249

35 Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’ al-jina’i al-Islamy Muqaranan bil Qonunil Wad’iy, Terj.Ahsin Sakho Muhammad, dkk., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. jld 1, h.100

Page 69: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

55

perjudian. Maka dalam poin ini penulis akan membahas mengenai hukuman

perjudian, dan bagaimana sanksi hukuman bagi pelaku perjudian dalam hukum Islam.

Ketentuan-ketentuan pidana perjudian menurut hukum Islam adalah bentuk

jarimah ta’zir, bentuk dan macamnya sudah ditentukan oleh nash, tetapi hukumannya

diserahkan kepada manusia (penguasa), dan jarimah ta’zir ini tidak berubah dan harus

dipandang sebagai jarimah untuk selama-lamanya. Oleh karena itu hukum ta’zir

boleh dan harus ditetapkan dengan tuntutan kemaslahatan.

Adapun bentuk-bentuk hukuman ta’zir sebagaiman dijelaskan oleh Ahmad

Hanafi yaitu36:

1. Hukuman Mati

Pada dasarnya menurut syari’at Islam hukum ta’zir adalah untuk memberikan

pengajaran (Al-ta’dib) dan tidak sampai membinasakan, oleh karena itu dalam

hukuman ta’zir tidak boleh ada pemotongan anggota badan atau penghilangan nyawa,

akan tetapi kebanyakan fuqahamembuat suatu pengeculian dari aturan umum

tersebut, yaitu kebolehan dijatuhkannya hukuman tersebut jika kepentingan umum

menghendaki demikian, atau jika pemberantasan kejahatan tidak bisa terlaksana

kecuali dengan jalan membunuhnya; seperti mata-mata, pembuat fitnah, dan residivis

yang berbahaya.

Oleh karena hukuman mati suatu pengecualian hukuman ta’zir, maka

hukuman tersebut tidak boleh diperluas atau diserahkan kepada hakim seperti halnya

36 Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 2005), h. 299-

316

Page 70: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

56

hukuman-hukuman ta’zir yang lain, dan penguasa harus menentukan macamnya

jarimah yang dijatuhkan hukuman mati tersebut.

2. Hukuman Cambuk

Hukuman cambuk merupakan hukuman yang pokok dalam syari’at Islam,

diman untuk jarimah-jarimah hudud sudah tertentu jumlahnya misalnya seratus kali

untuk jarimah zina dan delapan puluh kali untuk qadzaf, sedang untuk jarimah-

jarimah ta’zir yang berbahaya hukuman cambuk lebih diutamakan. Sebab-sebab

diutamakannya hukuman tersebut dikarenakan:

Pertama, Lebih banyak berhasil dalam memberantas orang-orang penjahat

yang biasa melakukan jarimah.

Kedua, Hukuman cambuk mempunyai dua batas, yaitu batas tertinggi dan

batas terendah dimana hakim bisa memilih jumlah cambukan yang terletak antara

keduanya yang lebih sesuai dengan keadaan pembuat.

Ketiga, dari segi pembiayaan pelaksanaannya tidak merepotkan keuangan

Negara dan tidak pula menghentikan daya usaha pembuat ataupun menyebabkan

keluarganya terlantar, sebab hukuman cambuk bisa dilaksanakan seketika dan

sesudah itu pembuat bisa bebas.

Keempat, dengan hukuman cambuk pembuat bisa terhindar dari akibat-akibat

buruk penjara.

Adapun batasan tertinggi hukuman cambuk adalah:

Page 71: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

57

Menurut pendapat yang terkenal di kalangan ulama-ulama Maliki, batas

tertinggi diserahkan kepada penguasa, karena hukuman ta’zir didasarkan atas

kemaslahatan masyarakat dan atas berat ringan jarimah. Berdasarkan fikiran ini maka

Imam Malik memperbolehkan penjatuhan lebih dari seratus kali cambukan.

Ulama-ulama Hanafiah, yaitu Imam Abu Hanifah dan Muhammad,

mengatakan bahwa batas tertinggi hukuman cambuk dalam jarimah ta’zir adalah tiga

puluh sembilan kali, sedang menurut Abu Yusuf adalah tujuh puluh lima kali.

Perbedaan pendapat tersebut berpangkal pada hadits Rasulullah SAW.:

“Barang siapa mencapai had (batas tertinggi) bukan pada jarimah hudud, maka ia

termasuk orang yang salah”

Menurut Imam Abu Hanifah dan Muhammad, kata-kata “had”(batas tertinggi)

pada hadits tersebut ialahsetiap “batas tertinggi” apa saja, sedangkan empat puluh

cambukkan merupakan batas tertinggi bagi seorang hamba yang melakukan jarimah

ghazaf (memfitnah). Kalau jumlah tersebut dikurangi satu maka akan menjadi batas

tertinggi hukuman ta’zir, yaitu tiga puluh sembilan kali.

Bagi Abu Yusuf kata-kata “had” ialah batas tertinggi bagi orang-orang

merdeka, dan sedikit-sedikitnya adalah delapan puluh kali cambuk. Seharusnya batas

tertinggi jarimah ta’zir adalah tujuh puluh sembilan cambuk, dan mengurangi satu

kali. Akan tetapi, Abu Yusuf memegangi tindakan Ali bin Abi Thalib r.a. yang

menjadikan batas tertinggi hukuman ta’zir adalah tujuh puluh lima kali, dengan

dikurangi lima kali cambukan dari batas terendah orang merdeka.

Page 72: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

58

Di kalangan mazhab Syafi’iyah ada tiga pendapat. Pendapat pertama sama

dengan pendapat Imam Abu Hanifah dan Muhammad, dan pendapat kedua sama

dengan pendapat Abu Yusuf. Pendapat ketiga mengatakan hukuman cambuk dalam

ta’zir boleh lebih dari tujuh puluh lima kali, tetapi tidak sampai seratus kali. Dengan

syarat bahwa ta’zir yang hampir sejenis dengan jarimah hudud yang dijatuhi

hukuman hududu. Jadi misalnya jarimah bermain-main dengan orang-orang

perempuan tidak dijatuhi hukuman seperti perbuatan zina, yaitu seratus, melainkan

harus kurang.

3. Hukuman Penjara Terbatas (Kawalan Terbatas)

Ada dua Macam hukuman kawalan dalam Islam yaitu :

a. Hukuman kawalan terbatas, batas terendah bagi hukuman ini adalah satu hari,

sedang batas setinggi-tingginya tidak menjadi kesepakatan. Ulama Syafi’iyah

menetapkan batas tertinggi satu tahun, karena mereka mempersamakannya

dengan pengasingan dalam jarimah zina. Kalau jarimah had. Fuqaha-fuqaha

lainnya menyerahkan batas tertinggi tersebut kepada kepala Negara.

b. Hukuman kawalan tak terbatas, sudah disepakati bahwa hukuman kawalan ini

tidak ditentukan masanya terlebih dahulu, melainkan dapat berlangsung terus

sampai terhukum mati atau bertaubat dan baik pribadinya. Orang yang

dikenakan hukuman tersebut ialah orang yang berbahaya atau orang-orang

yang berulang kali melakukan jarimah-jarimah yang berbahaya, atau orang-

Page 73: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

59

orang yang tidak jera dijatuhi hukuman-hukuman biasa, yang biasa

melakukan jarimah pembunuhan, penganiayaan atau pencurian.

4. Hukuman Ancaman, Teguran, dan Peringatan

a. Hukuman Ancaman (tahdid) juga salah satu hukuman ta’zir, dengan

syarat akan membawa hasil dan bukan ancaman kosong. Antara lain

dengan ancaman akan dicambuk atau dipenjarakan atau dijatuhi hukuman

yang lebih berat, jika pembuat mengulangi perbuatannya.

b. Teguran (tanbih), hukuman tersebut pernah dijatuhkan oleh Rasulullah

SAW. terhadap sahabat Abu Zarr yang memaki-maki orang lain,

kemudian dihinakan dengan menyebut-nyebut ibunya, maka bersabda

Rasulullah SAW :

“Wahai Abu Zarr, adalah engkau menghina dengan ibunya. Engkau

adalah orang yang masih dihinggapi sifat-sifat masa jahiliyah”.

c. Hukuman Peringatan (Al-wa’zu) juga ditetapkan dalam syari’at Islam

dengan jalan memberi nasihat. Hukuman ini tercantum dalam Al-Qur’an,

sebagai hukuman terhadap istri, yaitu: “Istri-istri yang kamu khawatirkan

akan membangkang, maka berilah dia peringatkan” (QS. Al-Nisa: 34)

d. Hukuman Denda (Al-gharamah) ditetapkan juga oleh syari’at Islam,

antara lain mengenai pencurian buah yang masih tergantung di pohonnya

dan didenda dengan dua kali lipat harga buah tersebut, disamping dengan

hukuman yang lain sesuai untuk perbuatan pencurian tersebut.

Page 74: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

60

Ketentuan-ketentuan pidana perjudian menurut hukum positif tercantum di

dalam KUHP Pasal 303 yang selengkapnya adalah sebagi berikut :

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau pidana denda paling

banyak enam ribu rupiah. (berdasarkan UU No. 7 Tahun 1974 jumlah pidana tel

diubah mnjadi sepuluh tahun atau denda menjadi dua puluh lima juta rupaiah),

barangsiapa tanpa mendapat izin:

1. Orang yang dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan berjudi,

sebagai mata pencaharian, tanpa mendapat izin

Kejahatan ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: unsur-unsur objektif

Perbuatannya : (a) menawarkan kesempatan, dan memberikan kesempatan, (b)

objeknya : untuk bermain judi tanpa izin, dan dijadikannya sebagai mata pencaharian.

Adapun unsur subjektifnya adalah dengan sengaja.

Dalam kejahatan ini, si pembuat tidak melakukan bermain judi. Di sini tidak

ada larangan judi, tetapi perbuatan yang dilarang adalah (a) menawarkan kesempatan

bermain judi, dan (b) memberi kesempatan main judi.

Arti “menawarkan kesempatan” bermain judi ialah si pembuat melakukan

perbuatan dengan cara apa pun untuk mengundang atau mengajak orang-orang untuk

bermain judi dengan menyediakan tempat dan waktu tertentu.

Perbuatan “memberi kesempatan” bermain judi, ialah si pembuat

menyediakan peluang yang sebaik-baiknya dengan menyediakan tempat tertentu

Page 75: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

61

untuk bermain judi, misalnya menyediakan atau menyewakan rumah atau kamar

untuk orang-orang yang bermain judi.

Perbuatan menawarkan kesempatan bermain judi dan atau memberi

kesempatan bermain judi haruslah dijadikannyasebagai pencaharian. Artinya

perbuatan itu dilakukan tidak seketika melainkan berlangsung lama dan dari

perbuatan si pembuat demikian dia mendapatkan uang yang dijadikannya sebagai

pendapatan untuk kehidupannya. Pula perbuatan itu baru bersifat melawan hukum

apabila tidak mendapatkan izin terlebih dahulu dari instansi atau pejabat pemerintah

yang berwenag.

Arti “dengan sengaja” si pembuat memang menghendaki untuk melakukan

perbuatan menawarkan kesempatan dan memberikan kesempatan untuk bermain judi.

Si pembuat sadar bahwa yang ditawarkan atau yang diberi kesempatan itu adalah

orang-orang yang akan bermain judi, dan disadarinya bahwa perbuatnnya itu

dijadikannya sebagai pencaharian, artinya dia sadar bahwa dari perbuatannya itu dia

mendapatkan uang untuk biaya hidupnya

2. Orang yang dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatan berjudi

kepada khalayak umum atau dengan sengaja turut serta dalam menjalankan

kegiatan usaha perjudian dengan atau tanpa izin, atau cara dalam hal memakai

kesempatan tanpa izin.

Khalayak umum arrtinya kepada siapa pun, tidak ditujukan kepada orang-

perorangan atau orang tertentu. Siapa pun juga dapat menggunakan kesempatan

Page 76: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

62

bermain judi. Kegiatan usaha perjudian adalah kegiatan dalam melakukan perbuatan

melakukan perbuatan menawarkan kesempatan bermain judi kepada khalayak

umum.37

3. Orang yang menawarkan atau memberikan kesempatan untuk bermain judi

dan sebagai mata pencaharian, seperti diterangkan diatas diancam menurut

pasal ini yaitu ancaman pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau denda

paling banyak dua puluh lima juta rupiah, sedang yang turut main judi

diancam menurut pasal 303 bis, dengan pidana penjara paling lama empat

tahun atau pidana denda sepuluh juta rupiah.38

37 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, (Jakarta: PT: Raja Grafindo

Persada, 2005), ed. 1, h.159-161 38 R. Soenarto Soerodibroto, KUHP dan KUHAP, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada,

2006), edisi 5, h. 184

Page 77: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

BAB IV

ANALISA TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI

JAKARTA SELATAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PERJUDIAN

A. Deskripsi Kasus Perjudian

Dalam analisa putusan ini, penulis mengambil data perkara ini dari

Pengadilan Negeri Jakrta Selatan yang berhubungan dengan tindak pidana Perjudian.

Dalam kasus ini saudara Erwin Mulia dengan identitas: nama lengkap Erwin Mulia,

tempat lahir Padang, umur dan tanggal lahir 44 Tahun/ 19 September 1965, dengan

jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, dan bertempat tinggal di kampung Jl.

Karang Pela V Dalam Rt. 002/09, No. 63, Kel. Jatipadang, Kec. Pasar Minggu,

Jakarta Selatan, agama Islam, pekerjaan Kuli.

1. Kronologis Kejadian

Perkara ini, berkaitan dengan tindak pidana Perjudian. Awalnya Sat. III

Jatanras Dit. Reskrimum Polda Metro Jaya mendapat informasi dari masyarakat

bahwa di Jl. Padang Putra No. 50 Rt. 03/09, Kel. Jati Padang, Kec. Pasar Minggu,

Jakarta Selatan ada perjudian toto gelap yang diselenggarakan terdakwa yang

bernama Erwin Mulia. Berdasarkan informasi tersebut, kemudian pada hari Kamis

tanggal 7 Mei 2009 sekitar pukul 15.30 WIB team dari unit II Sat. III Jatanras yang

terdiri dari beberapa anggota polisi antara lain saksi Muh. Ridwan, SH. dan saksi Eva

Agustina, melakukan penyelidikan di lokasi tersebut, sesampai di lokasi kurang lebih

pukul 16.30 WIB. Langsung dilakukan penggerebekan dan ternyata lokasi pada

62

Page 78: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

63

alamat tersebut dijadikan tempat untuk melakukan perjudian toto gelap oleh saksi

Abdul Holil Lubis bin Dahrun ( terdakwa dalam berkas perkara displitzs/dipisah) dan

terdakwa. Karena saat itu terdakwa dan saksi Abdul Holil Lubis bin Dahrun (

terdakwa dalam berkas perkara displitzs/dipisah) tidak memiliki izin dari pihak

berwenang, kemudian dilakukan penangkapan terhadapo terdakwa dan saksi Abdul

Holil Lubis bin Dahrun selanjutnya beserta barang bukti berupa uang tunai Rp.

213.000,-, 2 (dua) lembar rekapan berisi nomor pasangan toto gelap tertanggal 7 Mei

2009, 1 (satu) buah Faximil, dan 1 (satu) buah HP merk Nokia berikut sim-card

dibawa ke kantor Polda Metro Jaya.

Terdakwa adalah karyawan dari saksi Abdul Holil Lubis bin Dahrun, yang

setiap hari Senin, Kamis, Sabtu dan Minggu, setiap pukul 16.00 WIB. Disuruh oleh

saksi Abdul Holil Lubis bin Dahrun untuk menggambil rekapan yang berisi pasangan

toto gelap dari para pengecer, selanjutnya rekapan-rekapan tersebut diantarkan

kepada saksi Abdul Holil Lubis bin Dahrun, dan setiap kali mengantarkan rekapan-

rekapan tersebut, terdakwa menerima upah dari saksi Abdul Holil Lubis bin Dahrun

sejumlah Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah)

Cara permainan judi toto gelap tersebut adalah pada setiap hari Senin, Rabu,

Kamis, Sabtu dan Minggu dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Para

pemain/pemasang, memasang angka pada pengecer sesuai dengan filling masing-

masing dan sekaligus menyerahkan uang tunai sebagai taruhannya kemudian sebagai

bukti bagi para pemasang para pengecer memberikan kupon yang telah tertulis angka

Page 79: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

64

pasangan dan besarnya uang taruhan dari para pemasang/pemain, kemudian para

pengecer merekap hasil para pemain/pemasang ke dalam kerta rekapan, yang

selanjutnya rekapan-rekapan berikut uang pasangan diambil oleh pengepul/agen, dan

rekapan dari pengpul/agen di setorkan kepada bandar/penyelenggara sekitar pukul

17.00 WIB. Selanjutnya nomor keluar pukul 18.00 WIB, nomor yang keluar

berpatokan dari negara Singapura. Dan pemain/pemasang dikatakan menang, bila

nomor pasangan tepat/ sama dengan angka yang keluar dari negara Singapura,

sedangkan pemain/pemasang yang kalah, apabila nomor pasangan tidak tepat/tidak

sama dengan angka yang keluardari negara Singapura, adapun besarnya uang taruhan,

minimal adalah Rp.1000,- (seribu rupiah) dan maksimalnya tidak terbatas, untuk

pasangan 2 (dua) angka dengan taruhan sebesar Rp. 1000,- menang, maka

mendapatkan uang sebesar Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah), dan untuk pasang

tiga angka dengan taruhan sebesar Rp. 1000,- bila menang, maka mendapatkan uang

sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah), sedangkan untuk pasangan

empat angka dengan taruhan Rp. 1000,- bila menang maka mendapatkan uang

sebesar Rp. 2.300.000,- (dua juta tiga ratus ribu rupiah).1

2. Dakwaan dan Tuntutan Jaksa

Bahwa terdakwa Erwin Mulia, didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan

dakwaan primair yaitu telah melanggar pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP. Jaksapun

mendakwa terdakwa dengan dakwaan subsideirnya pada pasal 303 ayat (1) ke-2

KUHP.

1 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatran, No. 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel.

Page 80: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

65

Setelah Jaksa Penuntut Umum mengamati dan mencermati kasus ini, maka

terdakwa dituntut oleh Jaksa Penutut Umum dengan pasal 303 KUHP. Jaksa Penuntut

Umum menuntut agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan. Pertama, menyatakan

terdakwa Erwin Mulia, bersalah melakukan tindak pidana perjudian, sebagaimana

diatur dan diancam pidana yang termuat dalam pasal 303 KUHP. Kedua, yaitu

menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Erwin Mulia, selama 10 (sepuluh)

bulan, dikurangi selama terdakwa berada dalam masa tahanan. Ketiga, yakni

menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp.

2.000,- (dua ribu rupiah).2

B. Putusaan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara

Perjudian

Pengadilan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan

nomor perkara: 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel, dan selama terdakwa dalam masa

tahanan oleh penyidik sejak tanggal 08 Mei 2009. Setelah mendengar pembacaan

suarat dakwaan, keterangan saksi-saksi dan terdakwa, setelah melihat dan meneliti

barang bukti yang diajukan dalam persidangan oleh penuntut umum. Menimbang

bahwa dalam dakwaan primer, terdakwa didakwa melakukan tindak pidana

sebagaimana yang diatur dalam Pasal 303 ayat (1) ke- 1 KUHP, dan majelis

hakimpun menimbang dan menyatakan terdakwa terbukti bersalah karena melakukan

2 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatran, No. 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel.

Page 81: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

66

kejahatan. Yaitu sebagaimana yang diatur dan diancam dalam pasal 303 KUHP,

adapun terhadap terdakwa terdapat hal-hal yang meringankan dan memberatkan

terdakwa. Hal-hal yang memberatkan para terdakwa yaitu pertama, perbuatan

terdakwa meresahkan masyarakat. Kedua, perbuatan terdakwa bertentangan dengan

program pemerintah dalam pemberantasan perjudian. Adapun hal-hal yang

meringankan terdakwa diantaranya terdakwa mengakui terus terang akan

perbuatannya, terdakwa belum pernah dihukum, dan terdakwa menyesali

perbuatannya;

Berdasarkan fakta-fakta di atas akan dipertimbangkan apakah terdakwa

terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Jaksa

Penuntut Umum kepada terdakwa, terdakwa dihadapkan dipersidangan dengan

bentuk dakwaan primair yaitu telah melanggar Pasal 303 ayat (1) ke- 1 KUHP. Jaksa

juga mendakwa dengan dakwaan subsidair yaitu telah melanggar Pasal 303 ayat (1)

ke- 2 KUHP

Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan, maka hakim mempertimbangankan mengenai unsur-unsur tindak pidana

yang didakwakan, sebagaimana yang diatur dan diancam dalam Pasal 303 ayat (1)

ke- 1 KUHP, yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

1. Barang siapa

2. Tanpa mendapat izin dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan

kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta

Page 82: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

67

dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan

kesempatan adanya sesuatu syarat atau atau dipenuhinya suatu tata cara.

Adapun yang dimaksud denagan “barang siapa” adalah setiap orang yang

dapat dijadikan sebagai subyek hukum, dari padanya dapat dimintakan

pertanggungjawaban pidana, dalam hal ini telah terpenuhi dengan dihadapkannya

terdakwa bernama Erwin Mulia ke persidangan, dalam keadaan sehat jasmani

maupun rohaninya serta mampu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya

secara hukum.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan, Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa terdakwa Erwin Mulia telah terbukti secara sah melakukan

tindak pidana “perjudian” dengan melanggar pasal 303 ayat (1) ke- 1 KUHP

Setelah hakim mengingat Pasal 303 ayat (1) ke- 1 KUHP dan unsur-unsur

dalam pasal 303 telah terbukti, maka hakim menyatakan dan menetapkan bahwa

terdakwa Erwin Mulia telah terbukti dan meyakinkan hakim terdakwa bersalah

melakukan tindak pidana “Perjudian”. Maka hakim menjatuhkan hukuman pidana

penjara selama 6 (enam) bulan, dan membebankan kepada terdakwa membayar biaya

perkara masing-masing sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah)

Page 83: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

68

C. Analisa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara Tindak

Pidana Perjudian Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam

1. Menurut Hukum Positif

Adapun fakta yang terungkap dipersidangan, berdasarkan saksi, maupun

barang bukti yang diajukan serta keterangan terdakwa. Barang bukti berupa uang

sejumlah Rp. 213.000,-, satu mesin faximil yang dikembalikan kepada pemiliknya

yaitu saksi Muchtarul Anam dan dua lembar rekapan berisi nomor pasangan togel,

serta satu unit Handphone.

Saksi-saksi yang memberatkan berjmlah 3 (tiga) orang. Kesemuanya

mengungkapkan bahwa pada hari Kamis tanggal 7 Mei 2009 sekitar pukul 16.30

WIB. bertempat di Jl. Padang Putra No. 50 Rt. 03/09, Kel. Jati Padang, Kec. Pasar

Minggu, Jakarta Selatan. Bahwa ada perjudian toto gelap yang diselenggarakan

terdakwa yang bernama Erwin Mulia. Berdasarkan informasi tersebut, kemudian

pada hari Kamis tanggal 7 Mei 2009 sekitar pukul 15.30 WIB team dari unit II Sat.

III Jatanras yang terdiri dari beberapa anggota polisi antara lain saksi Muh. Ridwan,

SH. dan saksi Eva Agustina, melakukan penyelidikan di lokasi tersebut, sesampai di

lokasi kurang lebih pukul 16.30 WIB. Langsung dilakukan penggerebekan dan

ternyata lokasi pada alamat tersebut dijadikan tempat untuk melakukan perjudian toto

gelap oleh saksi Abdul Holil Lubis bin Dahrun ( terdakwa dalam berkas perkara

displitzs/dipisah) dan terdakwa. Karena saat itu terdakwa dan saksi Abdul Holil Lubis

bin Dahrun ( terdakwa dalam berkas perkara displitzs/dipisah) tidak memiliki izin

Page 84: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

69

dari pihak berwenang, kemudian dilakukan penangkapan terhadap terdakwa dan saksi

Abdul Holil Lubis bin Dahrun selanjutnya dibawa ke kantor Polda Metro Jaya.

Adapun barang bukti yang diajukan berupa uang tunai Rp. 213.000,-, 2 (dua)

lembar rekapan berisi nomor pasangan toto gelap tertanggal 7 Mei 2009, 1 (satu)

buah Faximil, dan 1 (satu) buah HP merk Nokia berikut sim-card.

Berdasarkan semua fakta yang telah terungkap dipersidangan, maka dapatlah

dianalisis bahwa kejadian perjudian yang dilakukan oleh Erwin Mulia dapat

dikatakan sebagai tindak pidana perjudian yang dilarang oleh hukum karena tidak

mendapat izin dari pihak yang berwajib.

Pengertian perjudian menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),

tentang perjudian diatur dalam pasal 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi: “Permainan

dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan

belaka, dan juga karena pemainannya terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk

segala pertaruhan tentang kepetusan perlombaan atau permainan lain-lainnya yang

tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, begitu juga segala

segala apertaruhan yang lainnya”3

Adapun mengenai sanksi pidananya diterangkan dalam pasal 303 ayat (1)

KUHP yang berbunyi: “Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau

pidana denda paling banyak enam ribu rupiah. (berdasarkan UU No. 7 Tahun 1974

3 R. Soenarto Soerodibroto, KUHP dan KUHAP, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

Ed. 5, h. 182

Page 85: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

70

jumlah pidana tel diubah mnjadi sepuluh tahun atau denda menjadi dua puluh lima

juta rupaiah), barangsiapa tanpa mendapat izin

1. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan

judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau dengan sengaja turut

serta dalam suatu perusahaan untuk itu.

2. Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum

untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu,

dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu

syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.

3. Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.

Hakim dalam memutuskan perkara harus berdasarkan fakta atau peristiwa

sebagai duduk perkara yang dapat diketahui oleh hakim dari alat-alat bukti yang ada

di persidangan. Meskipun demikian, hakim bukanlah malaikat yang bebas dari

kekhilafan atau justru kesalahan sehingga terkadang putusan tersebut belum

memuaskan.4

Dalam kerangka berfikir hukum, ada tiga aspek nilai-nilai hukum yang

menjadi tolok ukur seorang hakim untuk memutuskan sebuah perkara yaitu: putusan

hakim harus mengandung nilai-nilai keadilan hukum, keadilan hukum adalah

memberikan hukuman kepada seseorang sesuai dengan perbuatannya, putusan hakim

4 Soedikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, 1985), h. 172

Page 86: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

71

harus mengandung nilai-nilai kegunaan hukum, aspek kegunaan hukum adalah

terwujudnya ketertiban, dan putusan tersebut harus mengandung nilai-nilai kepastian

hukum, kepastian hukum memiliki arti perangkat hukum suatu negara yang mampu

menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara.5

Dalam kerangka tiga tolak ukur tersebut dalam menilai suatu putusan hakim,

maka suatu proses hukum dalam perkara pidana haruslah mengungkapkan sedalam-

dalamnya tentang fakta telah terjadinya suatu tindak pidana dan pertimbangan hukum

yang termuat dalam putusan hakim.

Untuk itulah, dalam kajian putusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dengan Nomor perkara: 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel, yang memfokuskan pada

penilaian terhadap fakta persidangan dan pertimbangan hukum dalam putusan

tersebut dngan mengacu pada tiga tolak ukur diatas.

Berdasarka fakta dipersidangan yang ada dalam Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan dengan Nomor perkara: 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel, Majelis Hakim

berpendapat, bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan perbuatan sebagaimana dalam dakwaan penuntut umum, karena itu

terdakwa harus dipidana sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku. Dalam hal

ini para terdakwa dikenakan pasal 303 KUHP, sesuai dengan dakwaan Jaksa Penuntut

umum.

5 Dian Hati dan Ahmad Syaufi, Kajian Terhadap Putusan Perkara No. 508/Pid. B/ 2006/PN.

Bjm, Tentang Tindak Ksewenang-wenangan Aparat Penegak Hukum, h. 197

Page 87: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

72

Putusan yang dijatuhkan oleh Majlis Hakim tersebut dilihat dari aspek

keadilan, dari sisi terdakwa sudah dapat dikatakan sesuai dengan nilai keadilan,

karena dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, bahwa terdakwa telah terbukti

melakukan tindak pidana perjudian, sebagaimana yang didakwakan kepadanya.

Sehingga memang tepat Majelis Hakim menjatuhkan putusannya yaitu:

1. Menyatakan dan menetapkan bahwa terdakwa Erwin mulia terbukti dan

meyakinkan hakim bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana

“Perjudian”.

2. Menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada Erwin Mulia selama 6 (enam)

bulan.

3. Membebankan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000,- (dua

ribu rupiah).

Dari putusan yang dijatuhkan majelis hakim kepada terdakwa tersebut diatas,

dilihat dari aspek keadilan, dari sisi hakim dapat dikatakan keputusan itu memenuhi

nilai keadilan, karena keputusannya itu diambil atas dasar hukum yang pasti dapat

diterima, sehingga apa yang diputuskan itu sungguh-sungguh dapat di

pertanggungjawabkan.

Aspek kegunaan hukum adalah terwujudnya ketertiban, maka berbagai

keperluan sosial manusia dalam masyarakat dapat terpenuhi. Untuk mewujudkan

ketertiban manusia memunculkan keharusan-keharusan berperilaku dengan cara

tertentu yang dirumuskan dalam kaidah. Ketertiban dan kaidah yang diperlukan

Page 88: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

73

manusia adalah ketertiban yang otentik menciptakan manusia manusia secara wajar

mewujudkan kepribadiannya secara utuh, yang dengan itu ia dapat mengembangkan

semua potensi kemanusiaan seperti apa yang secara bebas dikehendakinya.6

Dalam hal ini majelis hakim berpandangan bahwa perkara ini adalah termasuk

ke dalam tindak pidana perjudian . Karena itu, unsur-unsur yang terdapat pada pasal

303 KUHP telah terbukti menurut hukum. Dengan demikian para terdakwa harus

dinyatakn terbukti bersalah atas dakwaan primer dan para terdakwa dipidana dari

dakwaan tersebut.

Kepastian memiliki arti ketentuan dan ketetapan. Sedangkan, kepastian

hukum memiliki arti perangkat hukum suatu negara yang mampu menjamin hak dan

kewajiban setiap warga negara.7

Berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidangan, pada putusan

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor: 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel, apa

yang didakwakan kepada terdakwa, yaitu dakwaan primer berupa tindak pidana

perjudian yang diatur dan diancam pidana dalam pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP, dan

dakwaan subsideir yang diatur dan diancam dalam pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP.

Berdasarkan hal tersebut, untuk menentukan apakah terdakwa dapat dinyatakan

bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana yang didakwakan dinyatakan

bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana yang didakwakan atasnya, terlebih

6 Johny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian hukum Normatif, (Malang: Bayumedia, 2005),

h. 2 7 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 652

Page 89: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

74

dahulu harus dibuktikan dakwaan primernya. Apabila dakwaan primernya tidak

terbukti maka berlanjut pada dakwaan subsideir.

Sebagaimana yang termuat dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dengan Nomor perkara: 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel. dakwaan primer berupa tindak

pidana perjudian yang diatur dan diancam pidana dalam pasal 303 KUHP. Yang

unsur-unsurnya yaitu ada 2 (dua) unsur yang harus dipenuhi untuk penetapan

hukuman, yaitu pertama unsur subyektif terdiri dari, unsur barang siapa. Adapun

unsur yang kedua yaitu unsur obyektifnya yang terdiri dari unsur tanpa mendapat izin

dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum

untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu,

dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau

dipenuhinya sesuatu tata cara.

Mengenai unsur “barang siapa” adalah setiap orang yang dapat dijadikan

sebagai subyek hukum, dari padanya dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana,

dalam hal ini telah terpenuhi dengan dihadapkannya terdakwa bernama Erwin Mulia

ke persidangan, dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya serta mampu

mempertanggungjawabkan segala perbuatannya secara hukum.

Tanpa mendapat izin dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan

kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam

perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan

adanya suatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.

Page 90: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

75

Majelis Hakim dalam kontruksi hukum dalam kasus ini, terlihat telah

menerapkan kepastian hukum, dengan melihat unsur-unsur tindak pidana. Karena,

hakim menurut penulis telah menerapkan asas legalitas yang diidentikan dengan

kepastian hukum. Majelis Hakim juga telah memberikan perlindungan terhadap

warga negara dari tindakan kejahatan. Sebagaimana ciri suatu negara hukum adalah

adanya perlindungan hukum terhadap warga negara. Dalam penjelasan undang-

undang dasar 1945 dinyatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas

hukum, tidak berdasarkan kesewenangan belaka. Sehingga hukumlah yang

mempunyai arti yang terutama dalam segala segi-segi penghidupan masyarakat.

2. Menurut hukum Islam

Dalam hukum Islam seseorang yang melakukan perbuatan tindak pidana, sanksi

atau hukumannya harus ditunjukan kepada si pelaku yang bersangkutan dan tidak

dapat dikaitkan atau ditanggung oleh siapapun baik itu keluarganya, saudara atau

kerabatnya sekalipun. Seperti apa yang ditegaskan dalam Al-Qur`an surat Al-

Baqoroh ayat 286 :

☺⌧ ☺

Page 91: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

76

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S. Al-Baqarah : 286).

Ayat diatas menegaskan bahwasannya hukuman pidana tidak dapat dialihkan

kepada orang lain ataupun kepada keluarga terdakwa, sanksi diberikan hanya kepada

si pelaku tindak pidana atau yang melakukan perbuatan melanggar hukum.8

Tindak pidana perjudian ini, menurut hukum Islam dapat dikenakan hukuman

ta’zir, sedangkan hukuman ta’zir adalah hukuman atas tindak pidana yang

hukumannya belum ditentukan oleh syara’ tetapi sepenuhnya diserahkan atau

ditentukan oleh Hakim (Ulil Amri).9 Hukum Islam tidak menentukan macam-macam

hukuman untuk tiap-tiap tindak pidana ta’zir, tetapi hanya menyebutkan sekumpulan

hukuman, dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Tindak pidana ta’zir

meliputi tindak pidana hudud, qishash, diyah yang syubhat, atau tidak memenuhi

syarat tetapi sudah merupakan maksiat. Kemudian tindak pidana yang ditentukan

8 Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 2005), Cet Ke-

VI, h. 87 9 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005 ), h.249

Page 92: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

77

oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits, namun tidak ditentukan sanksinya. Selanjutnya tindak

pidana yang ditentukan oleh Ulil Amri untuk kemaslahatan umat.

Jika kita melihat dari segi hukum pidana Islam, putusan yang dijatuhkan

Majelis Hakim terhadap terdakwa sesuai dengan kasus pidana Islam, seorang yang

melakukan jarimah perjudian dapat dikenakan hukuman ta’zir. Hukuman ta’zir dapat

dibagi menjadi beberapa macam yang telah ditetapkan oleh hukum Islam. Prinsip-

prinsip hukum Islam tidak menolak untuk mengambil hukum lain jika hukum itu

tidak bertentangan dengan syari’at Islam dan hukum itu dapat mewujudkan tujuan

hukum dalam hukum Islam.

Sementara masalah perjudian dalam hukum Islam belum ada pembahasan

yang terinci dan tegas di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga perjudian

dimasukkan ke dalam tindak pidana ta’zir. Dalam pelaksanaan hukuman ta’zir hak

mutlak diberikan kepada ulil amri atau hakim dimaksudkan untuk memberi

keleluasaan yang memberi kemungkinan berbedanya hukuman keluwesan dalam

menanggapi kemajuan budaya manusia, sehingga dengan demikian hukum Islam

dapat responsip terhadap setiap perubahan sosial10.

Karena itu sanksi hukuman ta’zir dapat berubah sesuai dengan kepentingan

dan kemaslahatan. Hakim boleh mengancam lebih dari satu hukuman, ia boleh

memperingan atau memperberat hukuman, jika hukuman tersebut mempunyai dua

10 A. Djazuli, Fiqh Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam), (Jakarta : Raja

Grafindo Persada, 1997), cet. II, h. 167

Page 93: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

78

batasan terpenting, hukuman tersebut sudah cukup untuk mendidik, memperbaiki dan

mencegah pelaku tindak pidana tersebut.

Page 94: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dari penjelasan yang tertuang dalam bab-bab terdahulu permasalahan

yang diangkat dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa

kesimpulan dalam bab ini :

1. Menurt hukum Islam bahwa tindak pidana perjudian dikenakan hukuman

ta’zir. Tindak pidana ta’zir dalam hukum Islam adalah hukuman atas

tindak pidana yang hukumannya belum ditentukan oleh syara’ tetapi

sepenuhnya diserahkan atau ditentukan oleh Hakim (Ulil Amri). Yang

dimaksud dengan ta’zir ialah ta’dib, yaitu memberi pedidikan

(pendisiplinan). Hukum Islam tidak menentukan macam-macam hukuman

untuk tiap-tiap tindak pidana ta’zir, tetapi hanya menyebutkan sekumpulan

hukuman, dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Tindak

pidana ta’zir meliputi tindak pidana hudud, qishash, diyah yang syubhat,

atau tidak memenuhi syarat tetapi sudah merupakan maksiat. Kemudian

tindak pidana yang ditentukan oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits, namun tidak

ditentukan sanksinya. Selanjutnya tindak pidana yang ditentukan oleh Ulil

Amri untuk kemaslahatan umat.

2. Dalam perspektif hukum positif, perjudian merupakan salah satu tindak

pidana (delict) yang meresahkan masyarakat. Masalah perjudian ini

78

Page 95: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

79

dimasukkan dalam tindak pidana kesopanan1, dan diatur dalam Pasal 303

KUHP dan Pasal 303 bis KUHP jo. Undang-undang No. 7 Tahun 1974

tentang penertiban perjudian.

3. Dalam menjatuhkan hukuman atau vonis terhadap terdakwa, Majelis

Hakim menggunakan pasal 303 KUHP tentang perjudian. Oleh karena itu

terdakwa di hukum dengan hukuman penjara 10 (sepuluh) bulan penjara.

Berdasarkan hasil analisis Putusan Pengadilan Negeri No.

1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel. dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek

keadailan hukum, terutama rasa keadilan terdakwa telah terpenuhi. Sebab

berdasarkan fakta-fakta yang teringkap dipersidangan, dalam putusannya

majelis hakim menyatakan terdakwa telah terbukti bersalah melakukan

tindak pidana perjudian, sebagaimana didakwakan kepadanya. Adapun

dilihat dari aspek kegunaan hukum, dapat dijadiakan contoh yang baik,

bahwa hukum tidak akan berpihak kepada siapapun. Selanjutnya dilihat

dari aspek kepastian hukum, hakim telah menerapkan hukum sesuai

dengan asas legalitas dan telah memberikan perlindungan kepada warga

negara dari tindakan kejahatan, yakni tetap mengacu kepada pasal 303

KUHP guna menjaga kepastian hukum dalam upaya memberikan

perlindungan hukum terhadap warga negara.

4. Jika kita melihat dari segi hukum pidana Islam, putusan yang dijatuhkan

Majelis Hakim terhadap terdakwa sesuai dengan kasus pidana Islam,

seorang yang melakukan jarimah perjudian dapat dikenakan hukuman

1 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, ( Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 157

79

Page 96: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

80

ta’zir. Hukuman ta’zir dapat dibagi menjadi beberapa macam yang telah

ditetapkan oleh hukum Islam. Prinsip-prinsip hukum Islam tidak menolak

untuk mengambil hukum lain jika hukum itu tidak bertentangan dengan

syari’at Islam dan hukum itu dapat mewujudkan tujuan hukum dalam

hukum Islam. Sementara masalah perjudian dalam hukum Islam belum ada

pembahasan yang terinci dan tegas di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits,

sehingga perjudian dimasukkan ke dalam tindak pidana ta’zir. Dalam

pelaksanaan hukuman ta’zir hak mutlak diberikan kepada ulil amri atau

hakim dimaksudkan untuk memberi keleluasaan yang memberi

kemungkinan berbedanya hukuman keluwesan dalam menanggapi

kemajuan budaya manusia, sehingga dengan demikian hukum Islam dapat

responsip terhadap setiap perubahan sosial. Karena itu sanksi hukuman

ta’zir dapat berubah sesuai dengan kepentingan dan kemaslahatan. Hakim

boleh mengancam lebih dari satu hukuman, ia boleh memperingan atau

memperberat hukuman, jika hukuman tersebut mempunyai dua batasan

terpenting, hukuman tersebut sudah cukup untuk mendidik, memperbaiki

dan mencegah pelaku tindak pidana tersebut.

80

Page 97: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

81

4. Saran-saran.

Dari permasalahan yang dikemukakan, maka penulis menyarankan

kepada aparat penegak hukum dalam rangka meningkatkan upaya

penanggulangan terhadap tindak pidana tersebut maka :

1. Perlunya pembinaan kesadaran hukum dikalangan masyarakat dan

pemerintah, agar dapat terciptanya ketertiban, ketentraman dan masyarkat

yang taat akan hukum.

2. Untuk para penegak hukum diharapkan lebih objektif dalam menyelesaika

suatu tinddak pidana, dan lebih khusus kepada para Hakim dalam

menjatuhkan suatu pidana lebih mempertimbangkan lagi pemidanaan apa

yang cocok untuk diri pelaku, agar suatu pemidanaan sejalan dengan

tujuan pemidanaan sebagai pendidikan yang tentunya tanpa mengurangi

hak dari si korban sebagai pemenuhan rasa keadilan.

3. Pada dasarnya masalah tindak pidana perjudian merupakan suatu

permasalahan yang rumit untuk diambil solusinya. Kita tidak bisa

menganggap enteng suatu persoalan yang biasa-biasa saja, karena pada

prakteknya membutuhkan suatu penanganan yang sangat serius terutama

yang dilakukan oleh aparat dan praktisi hukum dalam memberikan

penyuluhan-penyuluhan tentang hukum kepada masyarakat luas.

4. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para

penegak hukum dalam menentukan sanksi pidana terhadap pelaku

perjudian menurut aturan pidana Islam.

81

Page 98: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

82

82

Page 99: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, H. Al Yasa’, Syari’at Islam di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam,

Paradigma, Kebijakan dan Kegiatan, ed. 3, (Banda Aceh, Dinas Syari’at

Islam Provinsi NAD, 2005.

A. Djazuli, Fiqh Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam), cet. II, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.

A. Pudjaatmaka, Hadyana, dkk, Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 7, Jakarta: PT.

Cipta Adi Pustaka, 1989.

___________________, Ensiklopedi Hukum Islam, jilid 3, Jakarta, PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1997

Al-Audah, Abdul Qodir, At-Tasyri Al-Jinaiy Al- Islami, Juz 1 Bairut: Dar Al-Kitab,

t.th.

___________________, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. Cet II Penerjemah Tim Tsalisah Bogor.T.tp.,PT Kharisma Ilmu, T.th.

al-Jarjani, Syekh Ali Ahmad, Indahnya Syariat Islam, cet. I, Jakarta: Gema Insani

Press, 2006. as-Shabuni, Muhammad Ali, Tafsir Ayat al-Ahkam, cet. 1, Surabaya : PT. Bina Ilmu

1985. Aziz Dahlan, Abdul, dkk, Ensiklopedi Islam 1, Jakarta, PT. Ictiar Baru Van Hoeve,

1999. Chazawi, Adami, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, ed. 1, Jakarta: PT: Raja

Grafindo Persada, 2005. Dahlan, Zaini, dkk, UII, Al-Qur’an dan Tafsirnya, jilid. 1, Yogyakarta, PT. Dana

Bhakti Wakaf, 1995.

82

Page 100: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

83

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsir, jilid 3, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1983.

Diana Hati dan Ahmad Syaufi, Kajian Terhadap Putusan Perkara No.

508/Pid.B/2006/PN.Bjm, Tentang Tindakan Kesewenang-wenangan Aparat Penegak Hukum

Hamka, Tafsir al-Azhar, Jakarta, Pustaka Panjimas, 1983.

Hamidi, Mu’ammal, dkk, Terjemah Tafsir Ayat Ahkam Ash-Shabuni , jilid I, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1985.

Hamidi, Mu’amal, dkk, Terjemah Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits hukum,

jilid 6, Surabaya, P.T. Bina Ilmu, 2005. Hanafi, Ahmad Asas-Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 2005 Hosen, Ibrahim, Apa itu Judi ?, cet.1, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an, 1986 http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/40349.html ,diakses pada hari sabtu, 21

November 2009 http://jodisantoso.blogspot.com/2009/01/uu-nomor-7-tahun-1974-tentang.html.

diakses pada hari, senin tanggal 14 Juni 2010 Imam Hafiz Abi Daud Sulaiman ibn Asy’ab Sajastany, Sunan Abi Daud, Bairut: Dar

A’lam, 2003. Johny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian hukum Normatif, Malang: Bayumedia,

2005. Lexi J. Moelong, Penelitian Kualitatif, Cet. 5, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

M. Ali as-Sayis, Muhammad, Tafsir Ayat Ahkam, jilid 2, Misra: Ali Assabais, 1953.

M. Moeliono, Anton dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. 1, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

_____________, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Mertokusumo, Soedikno Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty,

1985.

83

Page 101: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

84

Mujib, Abdul, al-Qawaid al-Fiqhiyah, Yogyakarta: Nur Cahaya, 1980.

Mujieb, M. Abdul, dkk, Kamus Istilah Fiqih, cet. 1, Jakarta, PT. Pustaka Firdaus, 1994.

Muslich, Ahmad Wardi, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Fikih Jinayah),

cet. 1 Jakarta: Sinar Grafika, 2004. __________________, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2005. Pudjaatmaka, A. Hadyana dkk, Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid ke-7

Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1989. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatran, No. 1169/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel.

Qardhawi, Yusuf, Halal Haram dalam Islam, Solo: Era Intermedia,2000.

Rasyid, M. Hamdan, Fiqih Indonesia, Himpunan Fatwa-Fatwa Aktual, cet. 1, Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2003.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif , Cet. 8,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004 Soerodibroto, R. Soenarto, KUHP dan KUHAP, edisi. 5, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006 Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, Upaya Mewujudkan Hukum yang

Pasti dan Berkeadilan, Yogyakarta: UII Press, 2006. ______________, Perjudian dalam Perspektif Hukum, artikel diakses pada hari

selasa, 08 Desember 2009 http://bambang.staff.uii.ac.id/2008/10/17/perjudian-dalam-perspektif-hukum.

84

Page 102: PERJUDIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PIDANA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORI... · Sejarah, Macam-Macam dan Dampak Negatif Perjudian . ... norma agama,

85

85