perjanjian perusahaan

60
PT. XYZ Utama DAFTAR ISI ISTILAH-ISTILAH PENDAHULUAN BAB I UMUM BAB III HUBUNGAN KERJA BAB IV HARI KERJA DAN JAM KERJA BAB V SISTEM PENGGAJIAN/PENGUPAHAN BAB VI PENGOBATAN DAN PERAWATAN PEKERJA BESERTA KELUARGANYA BAB VII JAMINAN SOSIAL BAB VIII TATA TERTIB KERJA BAB IX TINDAKAN DISIPLIN BAB X PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA BAB XI KEDUDUKAN DAN UPAH PEKERJA SELAMA DALAM TAHANAN PIHAK BERWAJIB BAB XII KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAB XIII PERJALANAN DINAS BAB XIV HARI LIBUR DAN CUTI SERTA IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN BAB XV KELUH KESAH PEKERJA BAB XVI KESEJAHTERAAN PEKERJA BAB XVII LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT BAB XVIII PENUTUP

Upload: arifwinardi

Post on 25-Jun-2015

628 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

DAFTAR ISI

ISTILAH-ISTILAH PENDAHULUAN BAB I UMUMBAB III HUBUNGAN KERJABAB IV HARI KERJA DAN JAM KERJABAB V SISTEM PENGGAJIAN/PENGUPAHANBAB VI PENGOBATAN DAN PERAWATAN PEKERJA BESERTA KELUARGANYABAB VII JAMINAN SOSIALBAB VIII TATA TERTIB KERJABAB IX TINDAKAN DISIPLINBAB X PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJABAB XI KEDUDUKAN DAN UPAH PEKERJA SELAMA DALAM TAHANAN PIHAK BERWAJIBBAB XII KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJABAB XIII PERJALANAN DINASBAB XIV HARI LIBUR DAN CUTI SERTA IJIN MENINGGALKAN PEKERJAANBAB XV KELUH KESAH PEKERJABAB XVI KESEJAHTERAAN PEKERJABAB XVII LEMBAGA KERJASAMA BIPARTITBAB XVIII PENUTUP

Page 2: perjanjian perusahaan

1

Page 3: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

ISTILAH-ISTILAH

Dalam Peraturan Perusahaan ini, yang dimaksud dengan istilah-istilah berikut adalah:

Perusahaan Adalah perusahaan PT. XYZ Utama yang beralamat di jalan HR Rasuna Said Kav. K-12 No.9 Jakarta Selatan dengan cabang-cabangnya diwilayah Indonesia.

Pengusaha Adalah orang yang ditunjuk atau yang diberi wewenang oleh pemilik / pemegang saham untuk mengelola perusahaan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.

Pekerja Adalah orang yang bekerja dan terikat hubungan kerja denganperusahaan dan menanda tangani perjanjian kerja dengan PT. XYZ Utama dan menerima upah/gaji dari perusahaan.

Keluarga pekerja Adalah istri dan anak pekerja tetap yang sah berdasarkan hukum yang berlaku dan menjadi tanggungan pekerja dan terdaftar dalam administrasi perusahaan.

Istri pekerja Adalah seorang istri yang sah dan terdaftar dalam administrasi perusahaan.

Anak pekerja Adalah semua anak pekerja (maksimal 3 orang ) yang menjadi tanggungan pekerja, berusia tidak lebih dari 21 tahun, belum menikah, belum mempunyai penghasilan sendiri atau sampai dengan usia 24 tahun jika masih sekolah / kuliah.

Ahli waris Adalah keluarga pekerja atau orang yang ditunjuk oleh pekerja untuk menerima pembayaran dalam hal kematian. Dalam hal tidak ada penunjukan ahli waris maka pelaksanaannya diatur sesuai hukum yang berlaku.

Page 4: perjanjian perusahaan

Hari kerja Adalah hari kerja pekerja sesuai dengan jadwal kerja yang ditetapkan

2

Page 5: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

perusahaan dengan ketentuan 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

Jam Kerja Jam kerja adalah jam kerja efektif saat karyawan mulai bekerja ditempat kerja sampai meninggalkan tempat kerja.

Kerja lembur Adalah pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Hari Libur Mingguan Adalah hari sabtu dan minggu. atau setelah pekerja melaksanakan kerja 5 hari kerja @ 8 jam.

Hari Libur Resmi Adalah hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Page 6: perjanjian perusahaan

3

Page 7: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

PENDAHULUAN

Pada dasarnya tujuan Hubungan Industrial adalah untuk mencapai keserasian yang mantap, tenteram dan dinamis untuk menjamin kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan pekerja serta kesinambungan jalannya perusahaan yang pasti dan berkembang.

Bahwa disadari untuk mencapai tujuan tersebut di atas, landasan yang dipergunakan adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan sehubungan dengan landasan itu maka Peraturan Perusahaan disusun.

Pengusaha menyadari sepenuhnya untuk menjamin terpeliharanya kerjasama yang baik, terciptanya ketenangan kerja dan kepastian usaha diperlukan adanya Peraturan Perusahaan yang mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Perusahaan, yang secara keseluruhan harus mendorong kegairahan kerja untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja. Pekerja dan pengusaha perlu secara sadar melaksanakan Peraturan Perusahaan dengan penuh tanggung jawab.

Disadari pula bahwa dalam Hubungan Industrial , keharmonisan hubungan kerja adalah salah satu pokok yang harus dijunjung tinggi, sehingga pada akhirnya faham yang timbul tidak menjurus kepada pertentangan konflik tetapi selalu diatasi dengan jalan musyawarah untuk mufakat.

Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas kerja untuk menuju peningkatan kesejahteraan pekerja, terus dilaksanakan usaha-usaha pembinaan, pengembangan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja serta perlunya perencanaan ketenagakerjaan di lingkungan perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Bahwa untuk melaksanakan Hubungan Industrial harus berpegang kepada terciptanya saling merasa ikut memiliki, ikut memelihara dan mempertahankan serta secara terus menerus mawas diri sebagai suatu mitra kerja dan tanggung jawab bersama. Dengan landasan itulah, maka Peraturan Perusahaan ini disusun.

Page 8: perjanjian perusahaan

4

Page 9: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

BAB I HUBUNGAN KERJA

Pasal 1 PENERIMAAN DAN PENETAPAN KARYAWAN

1. Calon pekerja yang memenuhi syarat akan dipanggil secara tertulis dengan kondisi - kondisi yang tertera dalam perjanjian.

2. Pengusaha berhak memperoleh referensi dari perusahaan yang pernah mempekerjakan pekerja tersebut.

3. Pekerja diharuskan menandatangani perjanjian kerja sebelummulai bekerja.

4. Semua pekerja menjalani masa percobaan paling lama 3 ( tiga ) bulan dan akan dinyatakan secara tertulis. Dalam masa percobaan kedua belah pihak dapat memutuskan hubungan kerja tanpa pemberitahuan terlebih dahulu juga tanpa pemberian ganti rugi, kecuali pembayaran upah untuk jangka waktu masa percobaan yang telah dijalani.

5. Setelah berhasil dengan baik melampaui masa percobaan 3 (tiga) bulan, pekerja dianggap sebagai pekerja tetap dimana dalam hal ini akan diberikan surat pengangkatan pekerja tetap.

6. Masa kerja dihitung mulai hari pertama pekerja bekerja diperusahaantanpa terputus

7. Jabatan pekerja digolongkan menurut kategori yang akan dibuat ataspersetujuan manajemen perusahaan.

BAB II HARI KERJA DAN JAM KERJA

Pasal 2 KERJA NORMAL

Page 10: perjanjian perusahaan

1. Hari Kerja Normal Senin - Jumat : 08.00 - 17.00Istirahat : 12.00 - 13.00

5

Page 11: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

2. Ketentuan mengenai hari kerja dan jam kerja pada kondisi-kondisi tertentu dan / atau project akan ditentukan tersendiri.

Pasal 3 KERJA LEMBUR

1. Pada umumnya tidak ada pekerjaan dilakukan pada hari libur mingguan atau hari libur resmi, kecuali dikehendaki oleh perusahaan karena terdapat pekerjaan yang mendesak untuk diselesaikan.

2. Apabila pekerjaan mendesak untuk diselesaikan, maka atas permintaan atasannya, pekerja diminta bersedia untuk melakukan kerja lembur.

Pasal 4 PERHITUNGAN UPAH LEMBUR

Perhitungan upah kerja lembur dihitung sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja biasa, untuk jam kerja pertama sampai dengan jam kerja ketiga dibayar 2 x upah perjam.

2. Apabila kerja lembur dilakukan pada istirahat mingguan atau hari libur resmi, a. Untuk setiap jam dalam batas 8 (delapan) jam atau 5 (lima) jam

apabila hari libur resmi tersebut jatuh pada hari SABTU/MINGGU, dibayar 2 (dua) kali upah sejam.

b. Untuk jam kerja pertama selebihnya dari 8 (delapan) jam atau 5 (lima) jam apabila hari libur resmi tersebut jatuh pada hari SABTU/MINGGU, dibayar upah sebesar 3 (tiga) kali upah sejam.

c. Untuk jam kerja kedua selebihnya dari 8 (delapan) jam atau 5 (lima) jam apabila hari libur resmi tersebut jatuh pada hari SABTU/MINGGU, dan seterusnya dibayar upah sebesar 4 (empat) kali upah sejam.

3. Perhitungan upah biasa sejam dihitung dari upah pokok. a. Upah bulanan : 1 / 173 x upah sebulanb. Upah harian : 3 / 20 x upah sehari

Page 12: perjanjian perusahaan

c. Upah borongan : 1 / 7 x upah rata - rata sehari

6

Page 13: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

4. Kecuali untuk mereka yang tergolong dalam jabatan supervisor, manager dan jabatan pimpinan lainnya serta pekerja dengan upah diatas upah tertentu yang ditetapkan perusahaan, maka pekerja yang lainnya menerima kompensasi untuk jumlah kerja lembur yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

BAB III SISTEM PENGUPAHAN

Pasal 5UPAH

1. Upah pokok diartikan sebagai jumlah uang yang tersebut dalam jabatan pekerja yang disebutkan dalam golongan, tidak termasuk tunjangan dan kompensasi lain.

2. Tunjangan tetap adalah suatu imbalan yang diterima oleh pekerja secara tetap jumlahnya dan teratur pembayarannya yang tidak dikaitkan dengan kehadiran ataupun pencapaian prestasi kerja tertentu.

3. Pajak Penghasilan (PPh-21) akan dibayar oleh pekerja dan perusahaan akan membayarkannya ke kantor pajak, dengan demikian pekerja akan mendapat penghasilan netto setelah dipotong pajak.

4. Upah bulanan pekerja yang dinyatakan dalam perjanjian kerja yang bersangkutan akan ditinjau oleh manajemen dari waktu ke waktu, sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

5. Kenaikan upah akan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor: Kenaikan harga kebutuhan pokok/Inflasi Prestasi masing-masing pekerja Kenaikan upah rata-rata dalam bisnis yang sejenis. Kenaikan Upah Minimum Regional/Propinsi Kemampuan perusahaan

8. Upah terendah bagi pekerja tidak akan lebih rendah dari pada upahminimum yang ditetapkan pemerintah.

Page 14: perjanjian perusahaan

Pasal 6PEMBAYARAN UPAH

7

Page 15: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

1. Pembayaran upah melalui transfer akan dibayarkan paling lambat dua hari kerja sebelum hari kerja terakhir setiap bulannya, sedangkan untuk pembayaran upah tunai akan dibayarkan paling lambat pada hari kerja terakhir setiap bulannya.

2. Pengusaha akan memperlakukan pekerja yang mogok kerja sesuai dengan UU No 13/2003.

Pasal 7 TUNJANGAN HARI RAYA

1. Tunjangan Hari Raya ( THR ) akan diberikan kepada pekerja tiap setahun sekali pada waktu atau kesempatan yang disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang THR.

2. Bagi pekerja yang telah mempunyai masa kerja lebih dari 1 (tahun) besarnya THR 11/2 (satu setengah) bulan upah, yang akan diberlakukan terhitung pembayaran THR tahun 2004.

Pasal 8 HADIAH PENGHARGAAN MASA KERJA

Perusahaan memberikan hadiah penghargaan masa kerja bagi pekerja dengan ketentuan :

Masa kerja 10 tahunsetiap bulan JuliMasa kerja 20 tahun mencapai 20 tahun Masa kerja 25 tahun mencapai 25 tahun. Masa kerja 30 tahun mencapai 30 tahun.

: Cincin emas 7 gram 22 K 87 %, diberikan

: 1 (satu) bulan gaji, dibayarkan pada saat

: 2 (dua) bulan gaji, dibayarkan pada saat

: 3 (tiga) bulan gaji, dibayarkan pada saat

BAB IV

Page 16: perjanjian perusahaan

PENGOBATAN DAN PERAWATAN PEKERJA BESERTA KELUARGA

8

Page 17: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

Pasal 9PENGOBATAN DAN PERAWATAN

1. Sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, karyawan dan keluarganya diikut sertakan dalam program asuransi kesehatan (rawat inap, berobat jalan, melahirkan, perawatan gigi) dengan tingkat pertanggungan yang ditentukan oleh perusahaan.

2. Dalam keadaan darurat apabila dibutuhkan untuk diperiksa oleh dokter ahli kandungan, sedangkan ditempat kerja tidak terdapat ahli, maka dalam hal ini perusahaan akan membayar biaya perjalanan untuk mencapai dokter tersebut apabila tidak ditanggung oleh pihak asuransi.

3. Manfaat pelayanan kesehatan pekerja digolongkan sebagai berikut : Golongan 1 : Seluruh karyawan yang masih menerima upah lembur Golongan 2 : Supervisor dan Staff tanpa upah lembur Golongan 3 : Yunior Manager dan yang setingkat Golongan 4 : Senior Manager keatas

Pasal 10BIAYA KACA MATA

1. Pengusaha akan mengganti biaya kaca mata yang terdiri dari lensa kaca mata monofocus atau bifocus serta bingkai kaca mata bagi pekerja.

2. Besarnya penggantian diberikan sebagai berikut : Lensa :

Monofocus Rp.200.000,-Bifocus Rp.300.000,-

Bingkai Rp.300.000

3. Penggantian bingkai kaca mata akan diberikan 2 tahun sekali atau setiap terjadi kerusakan akibat kecelakaan kerja.

4. Lensa kaca mata diberikan penggantian sesuai kebutuhan.

Pasal 11

Page 18: perjanjian perusahaan

KELUARGA PEKERJA YANG MENDAPAT PENGOBATAN

9

Page 19: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

Yang diakui oleh perusahaan sebagai keluarga pekerja adalah:

1. Seorang istri sah yang pertama kali didaftarkan ke perusahaan atau pengganti istri pertama, jika isteri pertama meninggal dunia dengan menyerahkan bukti-bukti yang sah.

2. 3 (tiga) orang anak pekerja berusia tidak lebih dari 21 tahun , belum menikah, belum mempunyai penghasilan sendiri atau sampai dengan usia 24 tahun jika masih sekolah / kuliah.

3. Pekerja wanita dianggap berstatus tidak menikah, sehingga jaminan kesehatan hanya berlaku untuk dirinya saja, kecuali dapat dibuktikan dengan keterangan resmi bahwa di tempat suami bekerja tidak mendapatkan jaminan kesehatan untuk dirinya dan keluarganya.

4. Dalam hal pekerja wanita merupakan pencari nafkah karena terjadinya perceraian atau kematian suami, dimana dalam hal ini harus disertai dengan bukti yang sah, maka jaminan kesehatan untuknya dan anak anaknya menjadi tanggungan perusahaan

BAB V JAMINAN SOSIAL

Pasal 12JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

1. Perusahaan akan memberikan tunjangan dalam hal cacat atau sakit yang diakibatkan karena kecelakaan kerja atau kematian pekerja berdasarkan Undang-Undang No.3 tahun 1992 tentang JAMSOSTEK beserta peraturan pelaksanaannya.

2. Pekerja diikut sertakan dalam Program JAMSOSTEK, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian

Page 20: perjanjian perusahaan

10

Page 21: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

3. Dalam hal pekerja meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja maka perusahaan akan memberikan tunjangan yang terdiri dari : Upah pekerja pada bulan berjalan dibayar penuh Uang kubur Rp.1.000.000,-Uang duka 1( satu ) bulan gaji setelah dipotong pajak. Uang santunan 2 x pasal 156 ayat 2, 1 x pasal 156 ayat 3 dan 1 x pasal 156 ayat 4 (Sesuai dengan undang-undang No.13/2003 pasal 166)

4. Apabila istri / suami, anak pekerja yang sah meninggal dunia, perusahaan akan memberikan sumbangan kematian sebesar Rp.250.000,-

BAB VI TATA TERTIB KERJA

Pasal 13KEWAJIBAN PEKERJA

1. Pekerja harus menyadari bahwa sebagai pekerja perusahaan akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan dan tata krama umum yang berlaku.

2. Pekerja harus sadar akan kewajibannya yang ditentukan oleh perusahaan dan melaksanakan peraturan yang berlaku dengan sebaik - baiknya serta berusaha dengan aktif untuk meningkatkan effisiensi kerja.

3. Pekerja diharuskan mematuhi peraturan dan tata tertib pekerja yang ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan / peraturan pemerintah dengan baik, benar dan sungguh-sungguh. Jenis-jenis kesalahan dan sanksi-sanksinya akan dicantumkan dalam lampiran Peraturan Perusahaan ini dan tidak terpisah.

4. Pekerja diharuskan untuk bersedia diperiksa oleh dokter perusahaan dan / atau dokter yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan mengindahkan petunjuk-petunjuknya, atas biaya perusahaan.

Page 22: perjanjian perusahaan

11

Page 23: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

5. Perubahan yang terjadi dalam status pekerja ( perkawinan, perceraian, kelahiran anak, pindah alamat ) wajib segera dilaporkan kepada bidang administrasi personalia perusahaan disertai dengan lampiran yang diperlukan.

6. Perusahaan setiap waktu akan meningkatkan keahlian pekerja yang menurut penilaian pekerjaan maupun kualifikasi pribadinya dapat diikut sertakan dalam latihan dan selanjutnya mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus - kursus, latihan, seminar dan lokakarya yang diselenggarakan perusahaan atau tempat lain yang ditunjuk perusahaan.

7. Pekerja diharuskan datang ke perusahaan pada waktu yang telah ditentukan. Pekerja harus mencetak kartu absennya sendiri pada waktu datang dan meninggalkan perusahaan.

8. Pekerja yang ditentukan untuk memakai pakaian kerja, sepatukerja dan alat - alat pelindung yang telah disediakan ,diharuskan untuk tetap menjaga dan mempergunakannya selama waktu kerja.

9. Pekerja dilarang keras membawa barang / benda berbahaya dan senjata tajam kedalam lingkungan perusahaan (termasuk minuman keras dan obat-obat terlarang), mabuk ataupun berbuat yang tidak sesuai dengan norma sebagai anggota perusahaan maupun masyarakat pada umumnya.

10. Pekerja wajib merahasiakan semua hal yang diketahuinya dalam arti yang luas dari usaha perusahaan, kebijaksanaan perusahaan maupun rencana - rencana perusahaan mengenai tata cara kerja produksi, pemasaran, keuangan, personalia, mesin - mesin, oktroi , gambar - gambar, system kerja dengan leveransir dan langganan.

11. Tanpa ijin perusahaan, pekerja dilarang untuk menyimpan sendiri dan memperlihatkan pada pihak ketiga atau membawa keluar gedung / lingkungan kerja, semua korespondensi, gambar - gambar dan keterangan lainnya dan pada akhir hubungan kerja maka semua korespodensi, gambar-gambar, catatan - catatan dan lain sebagainya wajib diserahkan kepada atasannya.

Page 24: perjanjian perusahaan

12. Pekerja harus melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan kepadanya.

12

Page 25: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

13. Pekerja wajib untuk selalu memperhatikan dan memperlakukan barang-barang atau alat-alat milik perusahaan dengan hati - hati dan menghindari pemborosan waktu serta bahan. Pekerja bertanggung jawab atas seluruh kerusakan yang timbul karena kelalaiannya.

14. Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja wajib memberikan perhatian sebesar-besarnya terhadap kualitas seluruh hasilpekerjaannya disamping mengikuti dengan seksama semua petunjuk tentang cara kerja yang diberikan oleh atasannya.

15. Dalam hal pekerja mengetahui terjadinya hal - hal yang tidak wajar atau kesalahan-kesalahan pada cara kerja yang telah ditentukan misalnya bahan baku, bahan setengah jadi, suku - cadang, material, alat / perkakas atau gambar, maka ia wajib untuk segera melaporkan kepada atasannya.

16. Pekerja wajib memperhatikan, mematuhi dan melaksanakan kesepakatan-kesepakatan yang dikeluarkan pada waktu - waktu tertentu.

BAB IX TINDAKAN DISIPLIN

Pasal 14 TINDAKAN SANKSI

1. Bagi pekerja yang melakukan pelanggaran Peraturan Perusahaan akan mendapat sanksi dengan tingkatan sebagai berikut :

Tingkatan sanksiKenaikan Gaji

a. Surat Teguranb. Surat Peringatan 1 c. Surat Peringatan 2 d. Surat Peringatan 3e. Schorsing

f. PHK

2. Surat teguran :

Page 26: perjanjian perusahaan

Masa Berlaku

Penundaan

3 bulan -6 bulan 3 bulan6 bulan 6 bulan6 bulan 6 bulan

Sesuai Proses -- -

13

Page 27: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

a. Surat teguran diberikan oleh manager atau atasan langsungnya, sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. Pekerja yang mendapat Surat Teguran masih berhak mendapatkan kenaikan gaji berkala.

b. Setelah mendapat Surat Teguran pekerja masih melakukan kesalahan atau pelanggaran, kepadanya bisa diberikan Surat Peringatan berikutnya.

3. Peringatan tertulis pertama : a. Terhadap pekerja yang mendapat peringatan tertulis pertama akan

dikenakan sanksi administratif berupa tertundanya kenaikan upah berkala selama 3 (tiga) bulan dari kenaikan upah berkala. Kenaikan secara otomatis akan direalisasikan pada bulan berikutnya, setelah masa penundaan berakhir. Masa berlakunya Surat Peringatan tertulis pertama ini adalah 6 (enam) bulan.

b. Peringatan tertulis pertama harus ditanda tangani oleh pekerja dan manager yang bersangkutan.

4. Peringatan tertulis kedua : a. Terhadap pekerja yang mendapat peringatan tertulis kedua akan

dikenakan sanksi administratif berupa tertundanya kenaikan upah berkala selama 6 ( enam ) bulan dari kenaikan upah berkala. Kenaikan secara otomatis akan direalisasikan pada bulan berikutnya setelah masa penundaan berakhir. Masa berlakunya Surat peringatan tertulis kedua ini adalah 6 (enam) bulan.

b. Peringatan tertulis kedua harus ditanda tangani oleh pekerja dan manager yang bersangkutan.

5. Peringatan tertulis ketiga : a. Terhadap pekerja yang mendapat peringatan tertulis ketiga akan

dikenakan sanksi administratif berupa tertundanya kenaikan upah berkala selama 6 ( enam ) bulan dari kenaikan upah berkala. Kenaikan secara otomatis akan direalisasikan pada bulan berikutnya setelah masa berlakunya surat peringatan habis. Masa berlakunya Surat Peringatan tertulis ketiga ini adalah 6 (enam) bulan.

b. Peringatan tertulis ketiga harus ditanda tangani oleh pekerja, manager yang bersangkutan dan HRD Manager.

6. Scorsing :a. Pekerja yang mendapat Schorsing, maka terhadap pekerja yang

bersangkutan dibayarkan penuh seluruh upah dan hak-hak lain yang biasanya diterima, sampai ada penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Jika ada keputusan hukum yang

Page 28: perjanjian perusahaan

tetap memutuskan menolak permohonan ijin PHK, maka pekerja yang bersangkutan harus dipekerjakan kembali.

14

Page 29: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

b. Scorsing harus ditanda tangani oleh manager dari pekerja yang bersangkutan dan HRD Manager.

7. Tingkat peringatan yang diberikan kepada pekerja tidak harus peringatan pertama lebih dahulu, akan tetapi dapat langsung diberikan peringatan kedua, ketiga atau yang lainnya, hal initergantung dari berat atau ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja yang bersangkutan.

8. Dalam hal pelanggaran berat seorang pekerja dapat dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja, maka perusahaan akan melaksanakannya dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang No.13/2003.

BAB X PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pada dasarnya perusahaan maupun pekerja sedapat - dapatnya menghindari adanya pemutusan hubungan kerja. Bilamana karena sesuatu dan lain hal, pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindarkan, maka perusahaan maupun pekerja akan tunduk pada Undang-Undang No.13/2003. Pada prinsipnya setiap perselisihan diusahakan untuk diselesaikan dengan cara musyawarah / mufakat untuk kedua belah pihak.

Pasal 15 JENIS PHK

Jenis-jenis pemutusan hubungan kerja adalah sebagai berikut : 1. Pemutusan Hubungan Kerja dalam masa percobaan. 2. Pemutusan Hubungan Kerja Karena meninggal dunia. 3. Pemutusan Hubungan Kerja atas kehendak sendiri. 4. Pemutusan Hubungan Kerja karena sakit berkepanjangan. 5. Pemutusan Hubungan Kerja karena melakukan pelanggaran. 6. Pemutusan Hubungan Kerja karena pensiun.

Pasal 16 PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA, DAN UANG PENGGANTIAN

HAK.

1. Uang pesangon adalah pemberian berupa uang dari pengusaha kepada

Page 30: perjanjian perusahaan

pekerja sebagai akibat adanya pemutusan hubungan kerja.

15

Page 31: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

2. Uang Penghargaan Masa Kerja adalah pemberian berupa uang dari pengusaha kepada pekerja sebagai penghargaan berdasarkan masa kerja akibat adanya pemutusan hubungan kerja.

3. Uang penggantian hak adalah uang yang diberikan dari pengusaha kepada pekerja atas sisa cuti yang belum diambil dan uang penggantian perumahan serta pengobatan akibat adanya pemutus hubungan kerja.

4. Besarnya uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan yang diatur Undang-Undang No.13/2003.

PASAL 17 PHK TANPA PESANGON DAN DENGAN PESANGON

1. Pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya karena melakukan kesalahan berat tidak berhak atas uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja akan tetapi berhak atas uang penggantian hak dan uang pisah sebesar Rp200.000,-

2. Bagi pekerja yang Pemutusan Hubungan Kerjanya disebabkan karena melakukan kesalahan ringan berhak mendapat uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja apabila masa kerjanya telah mencukupi untuk mendapatkannya sesuai dengan undang-undang No.13/2003.

3. Bagi pekerja yang Pemutusan Hubungan Kerjanya disebabkan karena masa pensiun, maka kepadanya diberikan uang pesangon, dan uang penghargaan masa kerja apabila masa kerjanya telah mencukupi untuk mendapatkannya, uang penggantian hak (sesuai UU No.13/2003) ditambah dengan uang pisah.

4. Pekerja yang tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut dan telah dipanggil oleh perusahaan 2 kali secara tertulis tetapi pekerja tidak dapat memberikan keterangan tertulis dengan bukti yang sah, maka pengusaha dapat melakukan proses Pemutusan Hubungan Kerja sesuai dengan UU No.13/2003

5. Pemutusan Hubungan Kerja atau pemberhentian ataupun tindakan lainnya seperti tersebut dalam bab ini akan diberitahukan secara tertulis oleh pimpinan perusahaan.

Page 32: perjanjian perusahaan

16

Page 33: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

Pasal 18 SCORSING

Selama pekerja dalam masa scorsing, pekerja tersebut tidak dibenarkan untuk masuk / berada ditempat kerja.

BAB XI KEDUDUKAN DAN UPAH PEKERJA SELAMA DALAM TAHANAN

PIHAK YANG BERWAJIB

Pasal 19 UPAH SELAMA DITAHAN

1. Bagi seorang pekerja yang dituduh melakukan pelanggaran dan dikenakan tahanan bukan atas pengaduan pengusaha, sehingga pekerja tersebut tidak dapat melakukan tugasnya untuk bekerja seperti biasa, maka pekerja tidak berhak atas pembayaran upah.

2. Jika pekerja yang ditahan oleh pihak yang berwajib tersebutmempunyai keluarga, maka kepada keluarganya diberikantunjangan yang besarnya seperti tersebut dibawah ini :

Istri tanpa anak 25 % gaji sebulanIstri dengan 1 anak sah 35 % gaji sebulanIstri dengan 2 anak sah 45 % gaji sebulanIstri dengan 3 anak sah 50 % gaji sebulan

3. Lamanya tunjangan diberikan seperti yang dimaksud pada point (2)tersebut diatas, ditetapkan maksimum selama 6 (enam) bulan sejak hari pertama pekerja ditahan oleh Pihak yang Berwajib.

4. Dalam hal pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib karena pengaduan pengusaha, selama ijin Pemutusan Hubungan Kerja belum diberikan oleh LEMBAGA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL, maka kepada pekerja tersebut seluruh upah dan hak-hak lain yang biasanya diterima, dibayar penuh.

Page 34: perjanjian perusahaan

BAB XII

17

Page 35: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pasal 20HAK DAN KEWAJIBAN PEKERJA

1. Pekerja wajib memperhatikan semua peraturan yangberhubungan dengan keselamatan kerja sehingga pengamanan terhadap keselamatan kerja dapat ditingkatkan. Pekerja juga wajib menjaga keselamatan sesama rekan sekerja.

2. Setiap pekerja wajib menjaga dirinya sendiri maupun sesama pekerja terhadap bahaya kecelakaan dan segera melaporkan tentang kemungkinan timbulnya bahaya terhadap diri perorangan, mesin, gedung dan lain sebagainya.

3. Pekerja wajib menggunakan alat-alat keamanan yang ditentukan dan telah disediakan perusahaan dimana penggunaan alat-alat tersebut adalah hal yang mutlak.

4. Perusahaan memberikan pakaian kerja bagi pekerja yang bekerja sebagai teknisi dan pengemudi serta office boy ataupun karyawan yang ditunjuk sekurang-kurangnya sebanyak 3 (tiga) stel dalam 1 (satu) tahun yang akan dibagikan setiap bulan Juli.

Pasal 21 ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA

Perusahaan menyediakan alat-alat keamanan yang harus digunakan selama pekerja sedang bekerja. Alat-alat keamanan dimaksud misalnya berupa : Masker, sarung tangan, kaca mata las, sepatu pelindung dan lain sebagainya.

BAB XIII PERJALANAN DINAS

Pasal 22 KETENTUAN UMUM

1. Perusahaan dapat memerintahkan pekerja untuk melakukan perjalanan dinas sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Page 36: perjanjian perusahaan

18

Page 37: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

2. Pekerja harus melaporkan hasil dari perjalanan dinas kepada atasannya, setelah pekerja yang bersangkutan kembali ketempat tugas /pekerjaannya.

3. Pada prinsipnya dalam hal melakukan perjalanan dinas, pekerja harus berangkat dan kembali ketempat tugasnya sesudah menyelesaikan pekerjaannya.

4. Pada prinsipnya dalam hal perjalanan dinas upah lembur tidak dibayar, kecuali dalam hal pekerja yang bersangkutan itu jelas diakui untuk bekerja lembur dan disetujui atasannya. Dalam hal ini upah lembur tidak dibayar untuk jam pergi dan kembali dari tujuan.

5. Biaya perjalanan dinas yang ditanggung oleh perusahaan adalah sebagaiberikut :a. Biaya transport b. Biaya makan c. Biaya penginapan (tidak dibayar untuk perjalanan dinas satu hari) d. Tunjangan harian luar kota (dibayarkan hanya untuk karyawan dengan

golongan jabatan tertentu seperti tercantum dalam ketentuan perusahaan mengenai golongan dan jabatan karyawan dan nilainya akan dibuat secara terpisah).

6. Ketentuan mengenai besarnya tunjangan dan lain sebagainya serta letak luar kota yang dianggap sebagai perjalanan dinas akan diatur dalam ketentuan tersendiri dan besarnya akan ditinjau setiap 2 (dua) tahun.

BAB XIV HARI LIBUR DAN CUTI SERTA IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

Pasal 23 CUTI TAHUNAN

1. Setiap karyawan berhak atas cuti selama 12 hari kerja dengan pembayaran gaji penuh tiap tahun yang berlaku setelah 12 bulan bekerja, pengambilan cuti tersebut dilaksanakan atas persetujuan atasan pekerja.

2. Selanjutnya setiap karyawan berhak atas penambahan cuti tahunan selama 12 hari kerja dengan upah/gaji dibayar penuh untuk setiap 3

Page 38: perjanjian perusahaan

(tiga) tahun bekerja secara terus menerus pada perusahaan.

19

Page 39: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

3. Permohonan cuti harus diajukan secara tertulis 2 (dua) minggu sebelumnya kepada masing-masing kepala bagian yang bersangkutan melalui atasan langsungnya. Pengambilan cuti diperkenankan setelah mendapat persetujuan dan tembusan surat permohonan cuti yang telah disetujui harus dikirimkan kepada bagian administrasi personalia.

4. Hak cuti termaksud gugur bilamana dalam waktu 12 bulan setelah lahirnya hak cuti itu karyawan ternyata tidak mempergunakannya.

5. Pekerja wajib mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan perusahaan secara rutin pada saat masuk bekerja setiap hari. Apabila pekerja tidak hadir maka kepala bagian yang bersangkutan wajib mengisi dan atau memberikan keterangan mengenai alasan-alasannya sebelum diserahkan kebagian administrasi personalia perusahaan. Sanksi administratif akan diberikan kepada pekerja yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut.

Pasal 24IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

Pekerja diperkenankan tidak masuk bekerja dengan upah penuh dalamkeadaan penting dengan perincian sebagai berikut :

a. Perkawinan pekerja 3 hari kerjab. Perkawinan anak pekerja 2 hari kerjac. Kelahiran 2 hari kerjad. Kematian isteri 3 hari kerjae. Kematian anak 3 hari kerjaf. Kematian orang tua/mertua 2 hari kerjag. Memenuhi panggilan pemerintah Sesuai bukti yang diperlukanh. Khitanan/Baptis 1 hari kerjai. Menjalankan ibadah haji Sesuai ketentuan pemerintahj. Ijin karena mendapat musibah 1 hari Kerja

Pasal 25CUTI SAKIT

Bagi pekerja yang tidak masuk kerja disebabkan karena sakit

Page 40: perjanjian perusahaan

harus dibuktikan dengan surat keterangan dari Dokter yang memeriksa dan / atau yang merawatnya, maka dalam hal demikian tidak

20

Page 41: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

termasuk dalam kategori alpa.

Pasal 26 CUTI HAMIL/BERSALIN DAN GUGUR KANDUNGAN

1. Bagi pekerja wanita yang hamil diperkenankan untukmengambil cuti hamil dengan gaji penuh selama 11/2 bulansebelum melahirkan dan 11/2 bulan setelah melahirkan, namundemikian pekerja mempunyai pilihan untuk pengambilan waktunya dengan jumlah cuti tetap selama 3 (tiga) bulan.

2. Permohonan cuti hamil diajukan secara tertulis paling lambat 14 hari sebelum menjalani masa cuti, dengan melampirkan surat keterangan Dokter Rumah Sakit yang merawatnya.

3. Cuti gugur kandungan ditetapkan selama 11/2 bulan, terhitungsejak terjadinya gugur kandungan.

Pasal 27CUTI HAID

Pekerja wanita yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada perusahaan, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.

Pasal 28UPAH SELAMA SAKIT

1. Mengenai lamanya cuti sakit serta upahnya diatur berikut :4 bulan pertama 100 % dari upah/gaji sebulan4 bulan kedua 75 % dari upah/gaji sebulan4 bulan ketiga 50 % dari upah/gaji sebulanSelanjutnya 25 % dari upah/gaji sebulan

2. Upah tersebut diatas tidak akan dibayarkan oleh perusahaan jika menurut keterangan dokter yang merawatnya, ternyata bahwa sakit yang menyebabkan pekerja tidak mampu bekerja karena melanggar nasehat

Page 42: perjanjian perusahaan

dan anjuran dokter atau sakit tersebut karena adanya unsur kesengajaan atau yang ditimbulkan karena penggunaan obat-obat terlarang.

21

Page 43: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

3. Jika setelah 12 (dua belas) bulan sakit, pekerja yang bersangkutan menurut pendapat Dokter yang merawatnya dianggap belum sehat untuk kembali bekerja, maka perusahaan dapatmengakhiri hubungan kerja dengan berdasar Undang-Undang No. 13 Tahun 2003.

BAB XV KELUH KESAH PEKERJA

Pasal 29PENYELESAIAN KELUH KESAH

1. Pekerja berhak mengajukan keluh - kesahnya dengan caradiajukan melalui kepala bagian masing - masing dan selanjutnya akan diteruskan kepada pimpinan perusahaan untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut.

2. Bila belum memperoleh penyelesaian dari kepala bagian atau pimpinan perusahaan, maka salah satu atau kedua belah pihak dapat mengajukan masalah tersebut kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3. Keluh kesah ini dapat diajukan oleh pekerja baik secara lisan maupun tertulis kepada kepala bagiannya.

Pasal 30PROMOSI DAN MUTASI

1. Perusahaan memberikan promosi kepada pekerja sesuaidengan keahliannya. Kepada pekerja diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencapai tingkatan tertinggi dalam perusahaan tergantung kepada kemampuan dan kecakapannya.

2. Sekali dalam setiap 6 ( enam ) bulan dan pada waktu - waktu

Page 44: perjanjian perusahaan

tertentu yang diperlukan, kepala bagian mengajukan laporan hasil kegiatan dari masing - masing bawahannya selama masa jabatan tertentu

22

Page 45: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

3. Perusahaan berhak untuk memindahkan pekerjakepekerjaan atau bagian lain sesuai dengan kebutuhanperusahaan, tanpa mengurangi upah pekerja yang bersangkutan.

BAB XVI KESEJAHTERAAN PEKERJA

Pasal 31 BEA SISWA

1. Pengusaha akan memberikan program bea siswa untuk anak pekerja yang berprestasi.

2. Pelaksanaan program bea siswa tersebut akan dituangkan dalam kebijaksanaan perusahaan.

Pasal 32 IBADAH

1. Pengusaha akan mengadakan program ibadah Haji / ibadah lain yang setingkat bagi karyawan non muslim yang dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali untuk 1 (satu) orang.

2. Pelaksanaan program ibadah haji / ibadah lain tersebut akan dituangkan dalam kebijaksanaan perusahaan.

Pasal 33 SUMBANGAN NIKAH

Perusahaan memberikan sumbangan kepada pekerja yang telah bekerja minimal 1 (satu) tahun dan melangsungkan pernikahan pertama sebesar Rp.1.000.000,-

Pasal 34 SUMBANGAN MUSIBAH

Page 46: perjanjian perusahaan

23

Page 47: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

Pengusaha akan memberikan sumbangan kepada pekerja yang mengalami musibah (banjir, kebakaran, gempa bumi) yang besarnya akan dituangkan dalam kebijakan perusahaan.

Pasal 35 REKREASI

Untuk meningkatkan gairah kerja dan menciptakan hubungan yang harmonis diantara sesama keluarga pekerja, perusahaan mengadakan rekreasi bersama keluarga setiap tahun sekali, tergantung dari situasi dan kondisi perusahaan.

Pasal 36PROGRAM KELUARGA BERENCANA

1. Program Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu bagian untuk menunjang peningkatan kesejahteraan pekerja, untuk itu perlu adanya peran serta secara aktif dari pihak perusahaan dan pekerja.

2. Bahwa untuk pelaksanaan program Keluarga Berencana diperusahaan perlu adanya unit / personil yang menanganinya.

3. Untuk kelancaran program tersebut, perusahaan akan membantu sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada.

BAB XVII LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT

Pasal 37

1. Untuk membantu terwujudnya ketenangan, ketentraman,peningkatan produksi dan produktivitas, perbaikan pendapatan, kesejahteraan serta kelestarian dan kelancaran perusahaan, dibentuk wadah kerja sama antara pengusaha dan Pekerja.

Page 48: perjanjian perusahaan

24

Page 49: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

2. Lembaga Kerjasama Bipartit, ialah lembaga didalam perusahaan, merupakan forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah,yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja.

3. Tugas Lembaga Kerjasama Bipartit, ialah : a. Menampung, menanggapi dan memecahkan masalah - masalah kete

nagakerjaan di dalam perusahaan. b. Menunjang dan mendorong terciptanya disiplin,

ketenangan, ketentraman dan kegairahan kerja sertaketenangan usaha.

c. Menegakkan eksistensi dan peranan lembaga - lembaga lain yang berkepentingan dengan ketenagakerjaan.

4. Kepengurusan dan keanggotaan Lembaga Kerjasama Bipartit diatur bersama antara wakil pengusaha dan Pekerja. Komposisi pengurus terdiri dari :

Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota ( sekurang - kurangnya 3 orang)

BAB XVIII PENUTUP

Pasal 38 PERATURAN PERUSAHAAN DAN KETENTUAN TERDAHULU

1. Peraturan Perusahaan ini menggantikan semua peraturan-peraturan terdahulu.

2. Peraturan-peraturan yang bersifat lokal yang mengatur unit kerja dalam perusahaan, sepanjang tidak bertentangan dengan pasal-pasal yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan ini tetap berlaku.

3. Peraturan Perusahaan ini berlaku paling lama 2 (dua) tahun sejak mendapat pengesahan dari Depnakertrans.

Pasal 39 PENUTUP

Page 50: perjanjian perusahaan

25

Page 51: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

1. Pengusaha akan membagikan kepada seluruh pekerja sebuah buku Peraturan Perusahaan segera setelah penanda tanganan dilakukan.

2. Apabila syarat-syarat kerja dalam Peraturan Perusahaan ini lebih rendah atau bertentangan dengan peraturan yang berlaku, maka batal demi hukum, dan yang diberlakukan peraturan perundangan yang berlaku.

Jakarta, 17 Februari 2004. PT. XYZ UTAMA

Presiden Direktur.

Page 52: perjanjian perusahaan

26

Page 53: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

LAMPIRAN JENIS-JENIS PELANGGARAN DAN SANKSINYA

Surat Teguran : 1. Pengulangan atas pelanggaran teguran lisan yang masih berlaku. 2. Meninggalkan pekerjaan tanpa sepengetahuan atasan. 3. Tidak mengindahkan rambu-rambu yang terpampang di area perusahaan. 4. Merokok di dalam gedung, kecuali pada tempat-tempat yang telah

disediakan (kantin) 5. Meletakan barang yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain

atau mengakibatkan kerusakan barang. 6. Mangkir 2 (dua) hari dalam kurun waktu 1 (satu) bulan. 7. Melanggar peraturan keselamatan kerja. 8. Melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan didalam

jam kerja. 9. Melakukan pelanggaran yang bobotnya sama dengan pelanggaran

dengan sanksi Surat Teguran.

Surat Peringatan 1 (pertama) : 1. Pengulangan atas pelanggaran Surat Teguran yang masih berlaku. 2. Melakukan propaganda politik dilingkungan perusahaan (Penggalangan

massa, pidato politik, pendistribusian atribut, kampanye) 3. Seringkali tidak masuk kerja sehingga mengakibatkan terganggunya /

terbengkalainya pekerjaan dan tugasnya atau melebihi jatah cuti yang menjadi haknya.

4. Mangkir 3 (tiga) hari dalam kurun waktu 1 (satu) bulan. 5. Menolak perintah atau penugasan yang layak. 6. Menghina pengusaha / pimpinan. 7. Melakukan proses kerja yang tidak sesuai dengan standar / spesifikasi /

instruksi kerja ISO kecuali atas persetujuan pimpinan dilakukan secara khusus.

8. Karena kelalaian yang mengakibatkan kerusakan / kerugian perusahaan sampai dengan Rp.2.000.000,-

9. Setelah melalui evaluasi terhadap cara kerja dan hasil kerja, pekerja dinilai tidak produktif.

10. Melakukan pelanggaran yang bobotnya sama dengan pelanggaran-pelanggaran dengan sanksi Surat Peringatan Pertama.

Surat Peringatan 2 (Kedua) : 1. Pengulangan atas pelanggaran Surat Peringatan 1 (pertama).

Page 54: perjanjian perusahaan

2. Mengganggu ketenangan dan ketekunan kerja karyawan lainnya pada waktu jam kerja.

27

Page 55: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

3. Mangkir 4 (empat) hari dalam kurun waktu 1 (satu) bulan. 4. Merokok di tempat yang bertanda bahaya (mudah terbakar). 5. Menolak/menghindar dari pemeriksaan petugas keamanan. 6. Karena kecerobohan yang mengakibatkan diri atau orang lain dalam

keadaan berbahaya. 7. Karena kecerobohan yang mengakibatkan bocornya rahasia perusahaan

atau mencemarkan nama baik perusahaan yang seharusnya dirahasiakan. 8. Dengan sengaja memperlambat pekerjaan yang mengakibatkan kerugian

perusahaan. Apabila tindakan ini dilakukan secara bersama-sama maka dikategorikan sebagai mogok.

9. Karena kelalaian yang mengakibatkan kerusakan / kerugian perusahaan Rp. 2.000.000,- s/d Rp.5.000.000,-

10. Mengisi check list tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. 11. Melakukan pelanggaran yang bobotnya sama dengan pelanggaran-

pelanggaran dengan sanksi Surat Peringatan Kedua.

Surat Peringatan 3 (Ketiga) / terakhir : 1. Pengulangan atas pelanggaran Surat Peringatan 2 (Kedua) 2. Dengan sengaja atau lalai mengakibatkan dirinya dalam keadaan tidak

dapat melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya. 3. Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun sudah dicoba dibidang tugas

yang lain. 4. Merubah atau menyuruh merubah kartu absen/daftar lembur atau

mengisi waktu tersebut dengan tidak sebenarnya. 5. Menerima atau meminta sesuatu dalam bentuk apapun secara langsung

maupun tidak langsung dari pihak pembeli, leveransir atau supplier. 6. Mangkir 5 (lima) hari dalam kurun waktu 1 (satu) bulan. 7. Memperbanyak dokumen rahasia tanpa izin yang berwenang dan bukan

untuk tujuan pekerjaan. 8. Karena kelalaian yang mengakibatkan kerusakan / kerugian perusahaan

diatas Rp.5.000.000,-9. Tidak melakukan pemeriksaan dan penghitungan sesuai dokumen saat

menerima barang. 10. Tidak menghiraukan peringatan-peringatan untuk memperbaiki mutu

pekerjaan, dengan kata lain pekerja tidak mempunyai kegairahan kerja serta kemauan untuk bekerja.

11. Menolak perintah untuk pemeriksaan kesehatan kepada dokter yang ditunjuk perusahaan.

12. Merubah / menyuruh merubah, mengisi / menyuruh mengisi kartu

Page 56: perjanjian perusahaan

absensi / data absensi / data lembur dengan tidak sebenarnya. 13. Tidur pada waktu jam kerja.

28

Page 57: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

14. Membuang raw material, komponen, barang-barang lain yang dinyatakan reject tanpa disertai dokumen yang sah.

15. Melakukan pelanggaran yang bobotnya sama dengan pelanggaran-pelanggaran dengan sanksi Surat Peringatan Ketiga.

Schorsing dalam rangka Proses PHK, (Kecuali yang dicetak miring, pelanggaran-pelanggaran ini adalah kategori kesalahan berat tanpa hak pesangon) : 1. Pengulangan atas pelanggaran Surat Peringatan 1 (satu) atau SP 2 (dua)

atau SP 3 (tiga) setelah mendapat SP 3 (tiga) yang masih berlaku. 2. Membawa barang milik perusahaan tanpa izin dari pimpinan perusahaan. 3. Dengan sengaja mengeluarkan / mengirim barang milik perusahaan tidak

disertai dokumen lengkap dan persetujuan. 4. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan/atau uang

milik perusahaan. 5. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan

perusahaan. 6. Mabuk, meminum-minuman keras yang memabukan , memakai dan/atau

mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dilingkuangan kerja.

7. Melakukan perbuatan asusila dilingkuan perusahaan. 8. Melakukan perjudian dalam segala bentuk dilingkungan perusahaan 9. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman

sekerja/ bawahan/ pengusaha dilingkungan kerja. 10. Membujuk teman sekerja/bawahan/ pengusaha untuk melakukan

perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 11. Dengan sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya

barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 12. Dengan sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam

keadaan bahaya ditempat kerja. 13. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya

dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara. 14. Melakukan perbuatan lainnya dilingkungan perusahaan yang diancam

pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih. 15. Membawa senjata tajam / senjata api ke dalam lingkungan

perusahaan. 16. Bekerja sama dengan pihak lain baik internal maupun external yang

mengakibatkan kerugian perusahaan.

Page 58: perjanjian perusahaan

17. Pekerja melakukan suatu tindakan yang merugikan perusahaan dan melakukan tindak pidana diluar perusahaan

18. Pekerja ditahan pihak berwajib (Sesuai UU No.13/2003)

29

Page 59: perjanjian perusahaan

PT. XYZ Utama

19. Melakukan perbuatan yang menyebabkan benturan kepentingan (conflict of interest) seperti : Melakukan bisnis terselubung dalam perusahaan yang mengakibatkan kerugian perusahaan dan atau menguntungkan diri sendiri.

20. Melakukan pelanggaran yang bobotnya sama dengan pelanggaran-pelanggaran dengan sanksi Schorsing dalam rangka proses PHK.

Page 60: perjanjian perusahaan

30