perjanjian lama

5
Perjanjian Lama Perjanjian Lama adalah bagian pertama dalam Alkitab Kristen yang dibagi dalam dua bagian. Bagian keduanya disebut Perjanjian Baru. Perjanjian Lama yang terdiri dari 39 kitab itu dapat dibagi dalam kategori hukum, se- jarah, puisi dan nubuatan. Semua kitab tersebut ditulis sebelum kelahiran Yesus, dimana 97% isinya ditulis da- lam Bahasa Ibrani dan sisanya dalam Bahasa Aram. Isi Perjanjian Lama identik dengan kanon Alkitab Ibrani, yaitu kitab suci Yahudi yang juga disebut Tanakh, tetapi dengan urutan yang berbeda. Susunan urutan kanon Ta- nakh berakhir dengan Kitab Tawarikh, sedangkan Per- janjian Lama berakhir dengan Kitab Maleakhi. 1 Teks-teks Perjanjian Lama 1.1 Teks Masoret Teks tulisan tangan Perjanjian Lama kuno yang utuh se- karang ini adalah Kodeks B19 yang saat ini berada di Perpustakaan di St. Petersburg. Teks ini dikenal dengan nama Kodeks Leningradensis, yang juga dikenal dengan nama Kodeks Petropolitanus, ditulis pada tahun 1008 di Kairo dan merupakan teks tulisan tangan terbaik, sehing- ga para ilmuan Alkitab banyak mengacu kepada teks ini. Kodeks Leningradensis berasal dari tradisi penulisan teks Alkitab Ibrani yang sangat rumit, yaitu berasal dari para Masoret dari abad ke-8 sampai ke-10 M di Tiberias di pantai danau Genesaret. Oleh karena itu orang menye- but teks yang berasal dari tradisi penulisan ini sebagai teks Masoret. Terdapat dua keluarga Yahudi dalam tra- disi penulisan ini, yaitu Ben Asyer dan Ben Naftali. Pada dasarnya huruf-huruf Ibrani adalah konsonan semua. Hal ini juga berlaku kepada teks Perjanjian Lama. Teks Per- janjian Lama yang ditulis dengan huruf konsonan semua disebut teks konsonan. Pembacaan teks konsonan ini di- dasarkan pada tradisi pembacaan kitab suci yang turun temurun. Kodeks Aleppo, yang merupakan teks konson- an, yang menjadi teks dasar, diberi tanda vokal (vokali- sasi) oleh Harun ben Asyer, lalu hasil dari vokalisasi yang dilakukan oleh Harun ben Asyer disalin lagi oleh Samu- el ben Yakub. Kodeks Leningradensis yang telah dise- butkan di atas adalah hasil salinan yang dikerjakan oleh Samuel ben Yakub. Yang menjadi pendorong pemberian tanda vokal pada teks konsonan Ibrani yang dilakukan oleh Ben Asyer dan Ben Naftali adalah Sekte Kareer (“Para Pengikut Ki- tab Suci”), yang pada abad ke-8 berkembang di daerah Babilonia. Sekte ini mengabaikan penafsiran rabi-rabi Yahudi yang didasarkan pada tradisi Talmud, dan me- reka lebih mengarahkan pengajaran mereka hanya pada Kitab Suci. Sehingga pada waktu itu berkembang pemi- kiran, bahwa jika tradisi pembacaan ini terputus dan hi- lang, maka anak-cucu mereka tidak dapat membaca Ki- tab Suci lagi serta tidak dapat memahaminya, karena teks Kitab Sucinya adalah berbentuk konsonan. Kebutuhan yang mendesak ini juga dipikirkan oleh para Masoret yang adalah para rabi (bukan berasal dari Sekte Kare- er!), sehingga dua keluarga yang telah disebutkan di atas mengerjakan vokalisasi teks konsonan. 1.2 Teks Pentateukh atau Taurat Samaria Tradisi penyalinan teks kitab suci yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi tersebut di atas yang biasa disebut teks masoret bukanlah satu-satunya tradisi penyalinan teks kitab suci Ibrani. Di samping tradisi penyalinan ini terdapat juga tradisi penyalinan yang dilakukan oleh orang-orang Samaria. Tradisi penyalinan yang dilakuk- an oleh orang-orang Samaria ini dimulai sejak keterpi- sahan (skisma) jemaat Yahudi dan Samaria pada tahun yang tidak diketahui lagi, tetapi yang pasti pada zam- an setelah pembuangan suku-suku Israel. Orang-orang Samaria adalah penduduk yang tinggal di wilayah Israel utara setelah pada tahun 722 SM ditaklukkan oleh bang- sa Asyur. Mereka adalah campuran antara Israel dan bangsa-bangsa lain yang tinggal di daerah tersebut. Me- reka hanya mengakui Pentateukh atau Taurat sebagai Ki- tab Suci mereka. Teks tulisan tangan yang tertua dari tra- disi ini yang masih ada berasal dari abad ke-12 M yang sekarang ini berada di Perpustakaan Universitas Leipzig. 1.3 Teks Qumran Antara tahun 1947 dan 1956 ditemukan fragmen- fragmen teks Perjanjian Lama dalam bentuk lebih dari 190 gulungan dari dalam 11 gua di Qumran, yang ter- letak di pantai Laut Mati, yaitu sekitar 15 km sebelah selatan dari kota Yerikho. Dimulai dari ketidak sengaja- an pada tahun 1947, yaitu ketika seorang gembala muda dari suku Badui, yang mencoba untuk mencari dombanya yang hilang di sekitar gua-gua di Qumran, dan ketika dia mencoba untuk mencari dombanya di sebuah gua, dia se- cara tidak sengaja menemukan gulungan-gulungan kitab. Penemuan ini merupakan penemuan pertama gulungan- gulungan kitab Qumran, dan sejak saat itu para arkeolog meneliti di Qumran dan menemukan gulungan-gulungan 1

Upload: samuel-christian

Post on 16-Sep-2015

73 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

bible OT

TRANSCRIPT

  • Perjanjian Lama

    Perjanjian Lama adalah bagian pertama dalam AlkitabKristen yang dibagi dalam dua bagian. Bagian keduanyadisebut Perjanjian Baru. Perjanjian Lama yang terdiridari 39 kitab itu dapat dibagi dalam kategori hukum, se-jarah, puisi dan nubuatan. Semua kitab tersebut ditulissebelum kelahiran Yesus, dimana 97% isinya ditulis da-lam Bahasa Ibrani dan sisanya dalam Bahasa Aram.Isi Perjanjian Lama identik dengan kanon Alkitab Ibrani,yaitu kitab suci Yahudi yang juga disebut Tanakh, tetapidengan urutan yang berbeda. Susunan urutan kanon Ta-nakh berakhir dengan Kitab Tawarikh, sedangkan Per-janjian Lama berakhir dengan Kitab Maleakhi.

    1 Teks-teks Perjanjian Lama

    1.1 Teks Masoret

    Teks tulisan tangan Perjanjian Lama kuno yang utuh se-karang ini adalah Kodeks B19 yang saat ini berada diPerpustakaan di St. Petersburg. Teks ini dikenal dengannama Kodeks Leningradensis, yang juga dikenal dengannama Kodeks Petropolitanus, ditulis pada tahun 1008 diKairo dan merupakan teks tulisan tangan terbaik, sehing-ga para ilmuan Alkitab banyak mengacu kepada teks ini.Kodeks Leningradensis berasal dari tradisi penulisan teksAlkitab Ibrani yang sangat rumit, yaitu berasal dari paraMasoret dari abad ke-8 sampai ke-10 M di Tiberias dipantai danau Genesaret. Oleh karena itu orang menye-but teks yang berasal dari tradisi penulisan ini sebagaiteks Masoret. Terdapat dua keluarga Yahudi dalam tra-disi penulisan ini, yaitu Ben Asyer dan Ben Naftali. Padadasarnya huruf-huruf Ibrani adalah konsonan semua. Halini juga berlaku kepada teks Perjanjian Lama. Teks Per-janjian Lama yang ditulis dengan huruf konsonan semuadisebut teks konsonan. Pembacaan teks konsonan ini di-dasarkan pada tradisi pembacaan kitab suci yang turuntemurun. Kodeks Aleppo, yang merupakan teks konson-an, yang menjadi teks dasar, diberi tanda vokal (vokali-sasi) oleh Harun ben Asyer, lalu hasil dari vokalisasi yangdilakukan oleh Harun ben Asyer disalin lagi oleh Samu-el ben Yakub. Kodeks Leningradensis yang telah dise-butkan di atas adalah hasil salinan yang dikerjakan olehSamuel ben Yakub.Yang menjadi pendorong pemberian tanda vokal padateks konsonan Ibrani yang dilakukan oleh Ben Asyer danBen Naftali adalah Sekte Kareer (Para Pengikut Ki-tab Suci), yang pada abad ke-8 berkembang di daerah

    Babilonia. Sekte ini mengabaikan penafsiran rabi-rabiYahudi yang didasarkan pada tradisi Talmud, dan me-reka lebih mengarahkan pengajaran mereka hanya padaKitab Suci. Sehingga pada waktu itu berkembang pemi-kiran, bahwa jika tradisi pembacaan ini terputus dan hi-lang, maka anak-cucu mereka tidak dapat membaca Ki-tab Suci lagi serta tidak dapat memahaminya, karena teksKitab Sucinya adalah berbentuk konsonan. Kebutuhanyang mendesak ini juga dipikirkan oleh para Masoretyang adalah para rabi (bukan berasal dari Sekte Kare-er!), sehingga dua keluarga yang telah disebutkan di atasmengerjakan vokalisasi teks konsonan.

    1.2 Teks Pentateukh atau Taurat SamariaTradisi penyalinan teks kitab suci yang dilakukan olehorang-orang Yahudi tersebut di atas yang biasa disebutteks masoret bukanlah satu-satunya tradisi penyalinanteks kitab suci Ibrani. Di samping tradisi penyalinanini terdapat juga tradisi penyalinan yang dilakukan olehorang-orang Samaria. Tradisi penyalinan yang dilakuk-an oleh orang-orang Samaria ini dimulai sejak keterpi-sahan (skisma) jemaat Yahudi dan Samaria pada tahunyang tidak diketahui lagi, tetapi yang pasti pada zam-an setelah pembuangan suku-suku Israel. Orang-orangSamaria adalah penduduk yang tinggal di wilayah Israelutara setelah pada tahun 722 SM ditaklukkan oleh bang-sa Asyur. Mereka adalah campuran antara Israel danbangsa-bangsa lain yang tinggal di daerah tersebut. Me-reka hanya mengakui Pentateukh atau Taurat sebagai Ki-tab Suci mereka. Teks tulisan tangan yang tertua dari tra-disi ini yang masih ada berasal dari abad ke-12 M yangsekarang ini berada di Perpustakaan Universitas Leipzig.

    1.3 Teks QumranAntara tahun 1947 dan 1956 ditemukan fragmen-fragmen teks Perjanjian Lama dalam bentuk lebih dari190 gulungan dari dalam 11 gua di Qumran, yang ter-letak di pantai Laut Mati, yaitu sekitar 15 km sebelahselatan dari kota Yerikho. Dimulai dari ketidak sengaja-an pada tahun 1947, yaitu ketika seorang gembala mudadari suku Badui, yang mencoba untuk mencari dombanyayang hilang di sekitar gua-gua di Qumran, dan ketika diamencoba untuk mencari dombanya di sebuah gua, dia se-cara tidak sengaja menemukan gulungan-gulungan kitab.Penemuan ini merupakan penemuan pertama gulungan-gulungan kitab Qumran, dan sejak saat itu para arkeologmeneliti di Qumran dan menemukan gulungan-gulungan

    1

  • 2 1 TEKS-TEKS PERJANJIAN LAMA

    kitab yang lainnya. Sebagian besar fragmen tersebut ber-asal dari abad ke-2 SM dan ke-1 SM, namun ada jugasebagian kecil yang berasal dari abad ke-3 SM. Setiapbagian dari kitab-kitab Perjanjian Lama (kecuali kitabEster) ditemukan di Qumran. (Lihat Naskah Laut Mati)Gambar 1: Qumran

    1.4 Teks YunaniTradisi penerjemahan Alkitab Ibrani ke Yunani ju-ga merupakan sumber yang sangat penting, yang dise-but Septuaginta. Nama ini berasal dari bahasa Latinyang berarti tujuh puluh dan biasanya disingkat de-ngan huruf romawi LXX. Legenda tentang Septuagin-ta ini didasarkan pada Surat Aristeas pada abad ke-1SM: Demetrius dari Phaleron, ketua Perpustakaan diAlexandria, mengusulkan kepada Raja Ptolemaios II Phi-ladelphos (285-246 SM) untukmemasukkan kitab TauratYahudi ke dalam Perpustakaan Alexandria. Untuk me-laksanakan proyek ini, maka 72 tua-tua Yahudi (enamdari masing-masing suku Israel/ 6 x 12 = 72), dikirimoleh Imam Besar Eliezer ke Alexandria untuk menerje-mahkan kitab Taurat, dan penerjemahan itu memakanwaktu selama 72 hari dan hasil dari penerjemahan ini di-gunakan oleh jemaat Yahudi yang saat itu berada di Di-aspora Mesir. Legenda ini didasarkan pada motif muji-zat munculnya Septuaginta. Namun dari legenda ini kitadapat memperoleh informasi, bahwa kitab Taurat dalambahasa Yunani pada awalnya dipergunakan oleh jemaatYahudi yang berada di Diaspora Mesir yang tidak bisaberbahasa Ibrani lagi, yaitu pada pertengahan abad ke-3SM. Satu abad setelah itu, yaitu sekitar pertengahan abadke-2 SM, seluruh Alkitab telah diterjemahkan dalam ba-hasa Yunani. Hal ini didasarkan pada Prolog kitab Sirakh(sekitar 132 SM), bahwa Taurat, para Nabi, dan kitab-kitab lain (mengacu kepada tiga bagian dari kitab Ibrani,yaitu Torah, Nebi'im dan Ketubim) telah diterjemahkandalam bahasa lain (tentunya dalam hal ini bahasa Yu-nani).Tradisi Septuaginta sangat berbeda dengan tradisi Maso-ret, baik dari sisi bahasa maupun teksnya. Nampaknyateks Ibrani yang digunakan oleh para penerjemah adalahteks yang berbeda dengan teks dari tradisi Masoret. Halini didasarkan pada bukti: bahwa (1) Septuaginta me-muat beberapa kitab di luar kitab Ibrani, (2) bahwa ki-tab Daniel dan Ester di Septuaginta lebih panjang dariversi kitab Ibrani, dan juga kitab Yeremia versi Septua-ginta lebih pendek dari versi kitab Ibrani, secara khususperbedaan bentuk teks antara teks Ibrani yang digunakanoleh Septuaginta dan teks Ibrani Masoret akan nampakjika kita membandingkannya secara mendetail dari kitabDaniel.Pada awalnya tradisi Septuaginta menjadi teks yang sa-ngat penting bagi orang Yahudi pada waktu itu. Namunsetelah konsili Yamnia (sekitar 95 M) tradisi ini mendu-duki peranan yang tidak penting lagi. Hal ini mungkinkarena teks Septuaginta menjadi pegangan penting bagi

    orang Kristen mula-mula, dan teks ini mendapat tanding-an dari terjemahan Yunani yang baru, yaitu Aquila (130M), Theodotion (abad ke-2 M) dan Symmakus (abad ke-3 M). Namun tradisi ini mendapat tempat yang sangatpenting dalam tradisi Kristen. Kemudian Septuaginta di-revisi oleh para ahli Kristen:

    1. oleh Origenes (antara 232-254 di Kaisarea dalamedisi teks kritik Septuaginta),

    2. oleh Uskup Mesir Hesikhius (meninggal sekitar310),

    3. oleh Tua-Tua Lukian di Antiokhia (meninggal seki-tar 311).

    Menurut keterangan Hieronimus, orang Kristen di Ale-xandria dan Mesir menggunakan Septuaginta versi Hesi-khius; sedangkan orang Kristen di Konstantinopel sampaiAntiokhia menggunakan Septuaginta versi Lukian SangMartir; dan di samping itu orang Kristen di Palestinamenggunakan Septuaginta versi Origenes.Kemudian berdasarkan Septuaginta diterjemahan Alki-tab Perjanjian Lama dalam beberapa bahasa lain, yaitupada abad ke-3 M ke dalam bahasa Koptik, salah satudialek bahasa Mesir; lalu pada abad ke-4 M ke dalambahasa Ethiopia; di samping itu pada abad ke-4 M ke da-lam bahasa Gotik oleh Uskup Gotik Ulas. Berdasarkanversi Origenes Alkitab Perjanjian Lama diterjemahkanke dalam bahasa Armenia pada sekitar tahun 440 M.

    1.5 TargumKetika bahasa Ibrani bukan lagi menjadi bahasa pengan-tar di Palestina, banyak orang yang tidak mengerti isi ki-tab suci, karena kitab suci tertulis dalam bahasa Ibrani.Oleh karena itu diambil inisiatif, bahwa dalam ibadah diSinagoga, setelah dibacakannya kitab suci dalam bahasaIbrani, teks Ibrani tersebut diterjemahkan (dalam tradisilisan) ke dalam bahasa Aram. Terjemahan kitab suci kedalam bahasa Aram dalam tradisi lisan tersebut (targum,jamak: targumim) baru mulai sekitar tahun 300 M ditu-lis oleh ahli-ahli kitab suci. Oleh karena itu banyak terja-di kesalahan penerjemahan dan ketidak-tentuan, karenapenerjemahannya sendiri lebih berdasarkan interpretasi.Namun di sisi lain, dalam kritik teks, Targum kadang ju-ga menjadi penting untuk diperhatikan, karena dia meru-pakan terjemahan dari teks yang lebih tua dari teks Ma-soret. Terdapat dua Targum yang terkenal dan penting,yaitu Targum Palestina dan Targum Babilonia.

    1.6 PeshittaPeshitta merupakan terjemahan Perjanjian Lama dalambahasa Suryani atau bahasa Aram menurut tradisi Kris-ten. Penerjemahannya sangat bergantung dengan Tar-gum, sehingga kedudukannya dalam kritik teks tidaklah

  • 3menduduki tempat yang penting. Selain bergantung de-ngan Targum, Peshitta juga menggunakan LXX.

    1.7 Terjemahan-terjemahan dalam Baha-sa Latin

    Sampai sekitar tahun 250 M bahasa Yunani merupak-an bahasa pengantar resmi di seluruh kerajaan Roma-wi. Namun di beberapa provinsi, misalnya di Afrika Uta-ra, bahasa Latin masih menjadi bahasa pergaulan masya-rakat, sehingga dibutuhkan penerjemahan kitab suci kedalam bahasa Latin untuk masyarakat yang berdiam diprovinsi-provinsi tersebut. Terjemahan-terjemahan kitabsuci ke dalam bahasa Latin tersebut mulai muncul padaawal abad ke-2M. Tradisi penerjemahan yang tertua ada-lah terjemahan dari Afrika, dan yang lebih muda adalahterjemahan dari bahasa Italia. Terjemahan-terjemahanLatin ini disebut dengan nama Vetus Latina atau olehorang Galia-Selatan disebut dengan nama Itala (versioItala). Penerjemahan-penerjemahan ini berdasarkan teksLXX.Paus Damasus (366-384) memutuskan untuk merevisiAlkitab latin dan hasil dari perevisian ini akan menja-di teks resmi gereja Katolik. Untuk mewujudkannya,dia memerintahkan kepada Sophronius Eusebius Hiero-nimus (347-419) untuk menerjemahkan Alkitab ke da-lam bahasa latin atau sedikitnya merevisi teks-teks latinyang sudah ada. Hieronimus menyelesaikan penerjema-hannya pada tahun 406. Terjemahan Alkitab ke dalambahasa latin tersebut disebut Vulgata. Pada tahun 801Vulgata kembali direvisi oleh Abt Alkuin.Melalui keputusan pada Konsili Vatikan II, Vulgata dire-visi kembali dan revisi tersebut selesai pada tahun 1979.Hasil revisi Vulgata tersebut disebut Nova Vulgata.

    2 Kanonisasi Perjanjian LamaUmat Yahudi mengakui 39 kitab (atau menurut mereka22 kitab, karena kedua kitab Samuel (1 Samuel dan 2Samuel); kedua kitab Raja-raja (1 Raja-raja dan 2 Raja-raja); kedua kitab Tawarikh (1 Tawarikh dan 2 Tawari-kh); kitab Ezra dan kitab Nehemia; dan 12 kitab nabi-nabi kecil: masing-masing dihitung satu kitab; dan kitabRut digabungkan dengan kitab Hakim-Hakim; dan kitabRatapan digabungkan dengan kitab Yeremia) yang ditulisdalam bahasa Ibrani (veritas hebraica) sebagai kanon.Penetapan ke-39 kitab tersebut sebagai kanon menuruttradisi terjadi pada sekitar tahun 95 M dalam sebuahkonsili yang diadakan di Yamnia (sekarang ini bernamaYabne, terletak di dekat pantai Laut Tengah, di sebelahbarat daya Israel. Setelah Yerusalem dihancurkan olehtentara Roma pada tahun 70 M, kota ini menjadi pusatumat Yahudi yang sangat penting). Penetapan ini mem-berikan legitimasi, bahwa 39 kitab ini tergolong Kitab

    Suci. Orang-orang Yahudi dewasa ini masih tetap meng-akui kanonisasi berdasarkan penetapan di konsili Yam-nia. Tradisi Protestan juga menganut tradisi ini.Di samping tradisi kanonisasi Ibrani terdapat juga dikalangan Yahudi kuno kanonisasi yang didasarkan pa-da kitab-kitab Yunani yang terdapat dalam Septuagin-ta. Kitab-kitab Yunani tersebut di kalangan Yahudi ku-no (juga pada zaman Yesus dan jemaat Kristen perdana)diakui sebagai kanonis. Tradisi kanonisasi Yunani pa-da awalnya mempunyai wibawa di kalangan umat Yahu-di, tetapi setelah tradisi ini dipegang oleh jemaat Kristenperdana dan setelah kanonisasi di Yamnia, maka tradisikanonisasi Yunani tidak lagi diakui oleh umat Yahudi.Tradisi kanonisasi ini kemudian diambil alih atau di-teruskan oleh Hieronimus dalam menyusun Vulgata.Gereja Katolik mengakui tradisi ini. Jumlah kitab yangdiakui sebagai kanonik adalah 46 kitab. Jumlah ini 7 ki-tab lebih banyak dari tradisi Protestan, yaitu: Kitab Tobit,Yudit, 1 dan 2Makabe, Kebijaksanaan Salomo, Yesus Si-rakh, Surat Barukh, dan Tambahan-tambahan pada KitabEster, Daniel, dan Tawarikh). Tujuh kitab ini disebut da-lam tradisi Katolik sebagai Deuterokanonika, semen-tara ke-39 kitab Ibrani disebut sebagai Protokanonika.Kitab-kitab ini oleh kalangan Protestan dahulu disebutApokrif. Menurut Luther kitab-kitab ini baik dan ber-guna untuk dibaca, tetapi tidak dapat dianggap sebagaikitab suci.

    3 Bahasa Kitab Perjanjian LamaKitab Perjanjian Lama sebagian besar ditulis dalambahasa Ibrani dan ada beberapa bagian ditulis dalambahasa Aram. Sebagian kecil yang ditulis dalam bahasaAram tersebut terdapat dalam kitab Daniel dan Ezra.

    4 Komposisi Perjanjian Lama1. Eneateukh

    Tetrateukh Karya Sejarah Deuteronomis Pentateukh & Kitab Nabi-Nabi Awal

    2. Kitab Nabi-Nabi Akhir

    3. Kitab-Kitab

    5 Lihat pula Alkitab Alkitab Ibrani Deuterokanonika

  • 4 6 PRANALA LUAR

    Perjanjian Baru Timur Tengah Kuno Eneateukh Tetrateukh Pentateukh

    6 Pranala luar (Indonesia) Ilmu bumi Perjanjian Lama (Indonesia) Zaman di antara Perjanjian Lama danPerjanjian Baru

  • 57 Text and image sources, contributors, and licenses7.1 Text

    Perjanjian Lama Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian%20Lama?oldid=7611551 Kontributor: Revoarkagiri, Meursault2004,Hayabusa future, *drew, Bennylin, Borgx, Barfoos, RobotQuistnix, YurikBot, Stephensuleeman, Wic2020, Borgxbot, Agus Santoso, Escar-bot, Kia 80, Thijs!bot, JAnDbot, Albertus Aditya, VolkovBot, Aibot, TXiKiBoT, Ridwanong, YonaBot, Loveless, BotMultichill, SieBot,Byrialbot, Aldo samulo, Mikhailov Kusserow, Synthebot, Alecs.bot, WikiDreamer Bot, Luckas-bot, Relly Komaruzaman, Aris riyan-to, Xqbot, GhalyBot, Tjmoel, FoxBot, Al echad, Dinamik-bot, Achmad sugiarto, TjBot, Alph Bot, MastiBot, Kenrick95Bot, EmausBot,ZroBot, JackieBot, WikitanvirBot, Movses-bot, StefanusRA, PT51Philip, PT23Francisca, PT61Siska, CocuBot, MerlIwBot, AvicBot,JohnThorne, Rotlink dan Pengguna anonim: 14

    7.2 Images Berkas:Crystal_Clear_app_xmag.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg Li-

    sensi: LGPL Kontributor: Crystal_Clear_app_xmag.png Pembuat asli: Crystal_Clear_app_xmag.png: Everaldo Coelho and YellowIcon Berkas:P_christianity.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/79/P_christianity.svg Lisensi: CC-BY-SA-3.0

    Kontributor: ? Pembuat asli: ? Berkas:Portal-puzzle.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fd/Portal-puzzle.svg Lisensi: Public domain Kon-

    tributor: User:Eubulides. Created with Inkscape 0.47pre4 r22446 (Oct 14 2009). This image was created from scratch and is not aderivative of any other work in the copyright sense, as it shares only nonprotectible ideas with other works. Its idea came from File:Portalicon.svg by User:Michiel1972, which in turn was inspired by File:Portal.svg by User:Pepetps and User:Ed g2s, which in turn was inspired byFile:Portal.gif by User:Ausir, User:Kyle the hacker and User:HereToHelp, which was reportedly from he:File:Portal.gif (since supersededor replaced?) by User:Naama m. It is not known where User:Naama m. got the idea from. Pembuat asli: User:Eubulides

    Berkas:Symbol_book_class2.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Symbol_book_class2.svg Lisensi: CCBY-SA 2.5 Kontributor: Mad by Lokal_Prol by combining: Pembuat asli: Lokal_Prol

    7.3 Content license Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0

    Teks-teks Perjanjian Lama Teks Masoret Teks Pentateukh atau Taurat Samaria Teks Qumran Teks Yunani Targum Peshitta Terjemahan-terjemahan dalam Bahasa Latin

    Kanonisasi Perjanjian Lama Bahasa Kitab Perjanjian Lama Komposisi Perjanjian Lama Lihat pula Pranala luar Text and image sources, contributors, and licensesTextImagesContent license