peristiwa merah putih di biak

13
PERISTIWA MERAH PUTIH DI BIAK Oleh Kelompok 6 XII IPS 5 1.Agung Setiabudi 2.Eka Nikrowati 3.Lita Ningrum Afriani 4.Muhamad Singgih 5.Prima Nur Ramadhan 6.Ulfa Wahyu Diana Mukti

Upload: prima-nur-r

Post on 20-Nov-2014

5.142 views

Category:

Education


14 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Peristiwa merah putih di biak

PERISTIWA MERAH PUTIH DI BIAK

Oleh Kelompok 6XII IPS 5

1.Agung Setiabudi2.Eka Nikrowati3.Lita Ningrum Afriani4.Muhamad Singgih5.Prima Nur Ramadhan6.Ulfa Wahyu Diana Mukti

Page 2: Peristiwa merah putih di biak

Latar BelakangSejak kemerdekaan Indonesia di proklamasikan dengan pembacaan

proklamasi,Indonesia telah menjadi Negara yang berdaulat dan merdeka. akan tetapi kemerdekaan Indonesia tidak dapt di terima begitu saja oleh bangsa Belanda . mereka tetap mengakui bahwa Negara ini tetap merupakan wilayah jajahannya dan kekuasaan bangsa belanda.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 agustus 1945 merupakan titik tolak suatu bangsa untuk menentukan nasib bangsanya sendiri secara bebas dan berdaulat. akan tetapi ,prose situ tidak berlangsung dengan lancer karena belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih mencoba kembali menjajah Indonesia dengan berbagai cara.

Belanda berusaha memecah belah Indonesia melalui beberapa perungdingan dan upaya diplomasi. tujuannya adalah menjadika negara Indonesia sebagai boneka yang dapat mereka kendalikan dengan mudah.selain melalui perundinga, Belnda juga menurunkan pasukan-pasukan Netherlands indies civil administration(NICA) dengan cara membongceng pasukan sekutu dan mendarat ke berbagai daerah di INDONESIA termasuk di BIAK atau PAPUA.

Page 3: Peristiwa merah putih di biak

Sejarah Kota Biaka. Periode Tahun 1526 -1616

Pada tahun 1526, gubernur Portugis untuk Ternate Jorge de Menezes berangkat dari Malaka menuju Ternate. Disebabkan badai, kapalnya terdampar di Warsa Biak Utara. Selama 6 bulan ia tinggal di sana dari Desember 2526 – Mei 1527 menunggu cuaca yang baik dan di bulan Mei 1527 ia berangkat meninggalkan Biak serta tiba di Ternate 31 Mei 1527

Page 4: Peristiwa merah putih di biak

b. Periode Tahun 1616-1919

Jacob Le Maire dan Willem Corneliz Schoten yang berlayar melewati kepulauan Biak Numfor sehingga untuk pertama kalinya disebut Schouten Eilanden. Pada tanggal 26 April 1908 pendeta F.J.F Fan Hasselt membuka pos Zending pertama di Maudori dengan menempatkan guru Petrus Kafiar putra asli Maudori yang menjadi guru Injil pertama di Irian Jaya. Petrus Kafiar adalah lulusan dari Depok Jawa Barat.

PusaT Pemerintah pertama di Anggraidi (Paray), kemudian digunakan usaha dagang Belanda (VOC) kerja sama dengan pedagang Cina sebagai tempat pelabuhan kapal dagang VOC.

Page 5: Peristiwa merah putih di biak

c. Periode Tahun 1919-1945Kedudukan Anggraidi (Paray) sebagai pusat

perdagangan dan pemerintahan dipindahkan ke Bosnik sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan yang baru. Selanjutnya Bosnik merupakan Ibukota Pertama Daerah Biak Numfor hingga 1945. Pada bulan April 1942 pecah Perang Dunia II yang juga melanda Irian Jaya termasuk Biak. Sebagai puncaknya, 22 April 1944, tentara sekutu merebut kembali Hollandia (Jayapura) dibawah pimpinan Jenderal Douglas Mc Arthur dan mendarat di Biak pada tanggal 27 Mei 1944.

Page 6: Peristiwa merah putih di biak

d. Periode Tahun 1945 – 1962Dengan kemenangan Sekutu (1944-1945) kekuatan pada

waktu itu berada di tangan NICA (Netherlandsch Indies Civil Administration). Setelah kekuasaan sekutu berakhir, daerah ini diserahkan kembali kepada Pemerintah Hinda Belanda.

Mengingat letak Ibukota Pemerintahan di Bosnik kurang strategis, baik dilihat dari segi pengembangan kota maupun perluasan kota itu sendiri, disamping fasilitas yang tersedia pada waktu itu tidak memadai bila dibandingkan dengan fasilitas yang ditinggalkan oleh tentara sekutu di NICAkamp (Yendidori). Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pada tahun 1946, Ibuka dipindahkan dari Bosnik ke Nicakamp. Tahun 1953 Ibukota pemerintahan yang berkedudukan di Nicakamp dipindahkan ke Biak sebagai Ibukota Order Afdeling Schouten Eilanden.

Page 7: Peristiwa merah putih di biak

e. Periode Tahun 1963- SekarangBerdasarkan resolusi yang diterima oleh PBB

pihak Belanda menyerahkan Irian Barat (Netherland New Guinea) pada UNTEA (United Nation Temporary Executive Authority) pada tanggal 1 Oktober 1962. Selanjutnya UNTEA menyerahkan Pemerintahan kepada Indonesia. Pada tanggal 1 Mei 1963 jam 12.30 WIT, diadakan upacara penyerahan Irian Barat dari UNTEA kepada Pemerintah RI di depan kantor Order Afdeling Schouten Eilenden yang ditandai dengan pengibaran Bendera Merah Putih. Pada saat yang sama, penggantian peredaran uang Golden dengan Rupiah Irian Jaya Barat (IBRP) dengan dibukanya peti uang IBRP oleh Lukas Rumkorem.

Page 8: Peristiwa merah putih di biak

PEJABAT YANG MEMIMPIN PEMERINTAHAN DI

KAB.DATI BIAK NUMFOR1. Sukarwadi P.S (1963-1968)2. Drs. Sjarifuddin Harahap (1968-1974)3. Letkol Hendrik Wiradinata (1973-1978)4. Letkol Wasnoadi (1978-1983)5. Adam Manggara (1983-1988)6. Drs. Dorus Rumbiak (1998-1993)7. Kol. Pol. Amandus Mansnembra (1993-1998)8. Obet Abed Sroyer (1998-2003)9. Jusuf Maryen ( 2003- Sekarang)

Page 9: Peristiwa merah putih di biak

Peristiwa MerahPutih di Biak/Papua

Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia sekalipun terlamabat sampai juga di Papua. Rakyat Papua yang ada diberbagai kota, seperti Jayapura, Sorong, seruidan Biak memberikan sambutan yang hangat dan mendukung Proklamsi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh tokoh pejuang Irian membentuk KomiteNasional Daerah yang dipimpin oleh Martin Indey. Di Biak terbentuk pula Partai Indonesia Merdeka yang dipimpinoleh Lucas Roemkorem. Kegiatan mereka menyusun kekuatan untuk melawan Belanda.

Page 10: Peristiwa merah putih di biak

Sejak berkobarnya semangat nasionalisme ,para pemuda Irian menggunakan lencana merah putih. Mereka dengan berani mengibarkan sang merahputih dan menyelenggarakan rapat-rapat umum. Para pemuda di berbagai kota mengadakan rapat umum mendunkung kemerdekaan.Sekutu bersama NICA berusaha melarang kegaiatan politik dan pengibaran bendera MerahPutih,namun para pemuda Papua tidak menhiraukan.

Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 14 Maret 1948 terjadiperistiwaMerahPutih di Biak. Peristiwa ini diawali dengan adanya penyerangan tangsi militer Belanda di Soroakodan Biak. Selanjutnya, para pemuda Biak yang dipimpin oleh Joseph berusaha mengibarkan bendera merah putih di seluruh Biak. Usaha ini mendapat perlawanan dari Belanda sehingga mengalami kegagalan. Beberapa pemimpin perlawanan berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Page 11: Peristiwa merah putih di biak

Kronologi Juli 1944:

Jepang kalah lalu mundur dan memperkuat kubu pertahanannya di Sulawesi dan Maluku Utara.

September 1944: Puluhan pembom B-29 Angkatan Udara Sekutu memusnahkan

Kota Manado April-Agustus 1945:

Pimpinan tentara Kaigun yang pindah ke Tondano mempersiapkan Indonesia Merdeka sesuai janjinya

September 1945 Pemuda Sulawesi Utara membentuk Barisan Pemuda Nasional

Indonesia (BPNI)

Page 12: Peristiwa merah putih di biak

Januari 1946: Akhir Desember 1945, seluruh pasukan Sekutu (Australia) meninggalkan

Manado Februari 1946

Komplotan militer KNIL dicurigai oleh bagian intel NEFIS dan panglima KNIL yang bermarkas di Tomohon

14 Februari 1946 Khusus Kompi-VII bekas Pasukan Sekutu yang terkenal pemberani dan

menjadi tumpuan harapan pimpinan KNIL 15 Februari 1946

Komandan KNIL De Vries yang tertawan dihadapkan oleh Kaseger kepada Taulu dan Wuisan untuk memperoleh kesepakatan dalam menyelesaikan perselisihan mereka.

10 Maret 1946 Setelah 24 hari mengalami blokade Sekutu, rakyat di daerah Minahasa

mulai gelisah dan kaum militer yang ikut memberontak untuk tujuan perbaikan nasib dan mulai menentang pimpinan TRISU.

Page 13: Peristiwa merah putih di biak

Terima Kasih