periodontitis
DESCRIPTION
skripsiTRANSCRIPT
![Page 1: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigi merupakan bagian terpenting dari sistem pencernaan manusia,
jika terdapat gangguan pada gigi maka proses pencernaan akan terganggu,
yang paling parah jika elemen gigi hilang semua maka proses pengunyahan
akan hilang yang berakibat makanan yang masuk dalam bentuk yang masih
sulit untuk diserap oleh usus sehingga mengakibatkan kerusakan pada usus
dan berakibat kurangnya penyerapan makanan oleh tubuh sehingga tubuh
akan kekurangan energi untuk beraktifitas, pada akhirnya seluruh system
dalam tubuh akan terganggu dan kinerja akan hilang( Sariningsih, 2014).
Pada UU kesehatan gigi dan mulut tahun 2009 yang terdiri dari 2
pasal yaitu pasal 93 dan pasal 94 menyebutkan bahwa “ pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan menigkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam membentuk peningktan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan
gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan
secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. Dan dilaksanankan
melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan,pelayanan kesehatan gigi
masyarakat ,usaha kesehatan sekolah dan pemerintah daerah wajib menjamin
ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan
18
![Page 2: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/2.jpg)
mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
aman bermutu dan terjangkau ( UU kesehatan, 2009).
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat
meluas dalam kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat
menerima keadaan ini sebagai sesuatu yang tidak dapat di hidari. Namun studi
etiologi, pencegahan dan perawatan penyakit periodontal menunjukan bahwa
penyakit ini dapat di cegah .penyakit yang paling sering mengenai jaringan
periodontal adalah gingivitis dan periodontitis ( Sariningsih, 2014).
Prevalensi maupun intensitas kelainan periodontal erat hubungannya
dengan keadaan geografi, social, kesehatan secara umum keadaan rongga
mulut dan kebiasaan-kebiasaan lainnya (oral habits). Prevalcnsi dan intensitas
penyakit Berdasarkan data dan 35 negara, dilaporkan oleh WHO bahwa
prevalensi penyakit periodontal pada kelompok usia 34-41 tahun terlihat
sangat tinggi (> 75%) di 7 negara, tinggi (40-75%) di 13 negara dan sedang (<
40%) di 15 negara. Di Indonesia penyakit periodontal masih merupakan
masalah. R.A. Tomasowa dick menemukan prevalensi penyakit periodontal
pada kelompok usia produktif di Jakarta Selatan dan Sukabumi sebesar antara
70-90%. Kristanti dick melaporkan bahwa hanya 6% dari sampel murid
SDUKGS di JawaTengah (Cilacap, Magelang dan Pati) yang bebas dari
kelainan periodontal. Data menunjukkan 42,8% penduduk menderita penyakit
periodontal yang diukur dengan adanya karang gigi (Depkes RI, 1999;
Kristanti dkk., 1999).
19
![Page 3: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/3.jpg)
Pada umumnya status periodontal pada wanita lebih baik dari pria,
mungkin karena wanita lebih memperhatikan higiene mulut daripada pria.
Namun, di beberapa negara berkembang terlihat status periodontal yang
sangat jelek pada wanita. Hal ini mungkin karena wanita sering melahirkan
dan keadaan gizinya yang buruk. Dikemukakan oleh para ahli bahwa penyakit
periodontal merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada usia 35 tahun ke
atas. Dari suatu studi yang dilakukan di Amerika dilaporkan, bahwa secara
keseluruhan persentase pencabutan gigi akibat penyakit periodontal lebih
tinggi daripada persentase pencabutan gigi akibat karies maupun penyakit
mulut lainnya, yaitu 50%, dibandingkan dengan 36% pencabutan gigi akibat
penyakit Karies dan 14,6% pencabutan gigi akibat penyakit mulut lainnya.
Persentase tersebut terlihat naik mencolok pada kelompok usia 35-44 tahun,
yaitu sekitar 65,5%. Angka ini semakin tinggi sejalan dengan bertambahnya
usia(Pemprof NAD, 2008).
Persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama
sebulan yang lalu menurut jenis dan peringkatnya didaerah urban dan rural
1998 menunjukkan bahwa sakit gigi mempunyai rangking 5 setelah pilek,
batuk, panas, dan sakit kepala pada daerah urban sedangkan pada daerah rural
mempunyai rangking 6 setelah pilek, batuk, panas, sakit kepala, dan muntaber
(Profil Kesehatan Gigi dan Mulut Pelita VI).
Persentase penduduk yang terganggu pekerjaan atau sekolah selama
sebulan yang lalu akibat sakit gigi pada tahun 1998 di Indonesia sebesar
20
![Page 4: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/4.jpg)
62,4% dengan rata-rata lama terganggu 3,86 hari (Profil Kesehatan Gigi dan
Mulut Pelita VI).
Penyakit gigi dan mulut dapat berakibat fatal terhadap kesehatan
seluruh tubuh jika tidak cepat ditanggulangi, terdapat banyak kejadian yang
memperlihatkan adanya serangan jantung yang diakibatkan oleh penyebaran
kuman penyakit gigi dan banyak penyakit sistemik lain yang menunjukkan
adanya kontribusi kuman yang berasal dari gigi dan mulut( dalimunte, 2008).
Dari hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di puskesmas
perawatan kecamatan Singkil, didapatkan data pada 2 bulan terakhir yaitu
pada bulan Januari – Februari jumlah pasien dengan penyakit periodontal
sebanyak 80 orang. Dengan jumlah pasien penyakit periodontal > 45 tahun
yaitu sebanyak 44 orang.
Kondisi yang tergambar melalui fakta yang tersaji didepan
menimbulkan sebuah kesimpulan bahwa kondisi kesehatan gigi dan mulut
masyarakat sangat memprihatinkan, kesimpulan ini diambil dari fakta bahwa
masih tinggi prevalensi penyakit gigi dan mulut sedangkan pelayanan
kesehatan yang ada sangat kurang, ini terlihat dari kondisi puskesmas yang
ada. Puskesmas menjadi parameter mengingat puskesmas merupakan elemen
pelayanan kesehatan yang langsung bersentuhan dengan sebagian besar
masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik
utnuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Penyakit Periodontal
21
![Page 5: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/5.jpg)
Pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Puskesmas Perawatan kecamatan
singkil.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dalam penelitian ini dapat di
rumuskan masalah penelitiannya adalah bagaimanakah gambaran penyakit
periodontal pada pasien yang berobat ke poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas
Perawatan Kecamatan Singkil tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana gambaran penyakit periodontal di
poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas Perawatan Kecamatan Singkil
periode tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran penyakit periodontal berdasarkan usia di
poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas Perawatan Kecamatan Singkil .
b. Untuk mengetahui gambaran penyakit periodontal berdasarkan tingkat
pendidikan di poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas Perawatan
Kecamatan Singkil.
22
![Page 6: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/6.jpg)
c. Untuk mengetahui gambaran penyakit periodontal berdasarkan
pekerjaan di poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas Perawatan
Kecamatan Singkil.
d. Untuk mengetahui gambaran penyakit periodontal berdasarkan
pendapatan di poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas Perawatan
Kecamatan Singkil .
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Agar penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan
pendalaman pembelajaran serta menjadi bahan tambahan akan wawasan
bagi peneliti.
2. Bagi Instansi Kesehatan
Agar para petugas kesehatan baik itu dokter gigi maupun perawat gigi
dapat mengedukasi dan memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut kepada masyarakat untuk mencegah dan mengurangi insiden
terjadinya penyakit periodontal ini.
3. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat dapat meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan gigi
dan mulut untuk mencegah terjadinya penyakit periodontal ini.
23
![Page 7: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/7.jpg)
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Waktu : Penelitian ini direncanakan pada 1 Juni sampai 1
Juli tahun 2014.
2. Tempat : Peneltian ini dilakukan di Puskemas Perawatan
Kecamatan Singkil. Responden Penelitian ini adalah seluruh
pasien yang berobat ke poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas
Perawatan Kecamatan Singkil.
3. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan cross sectional survey yaitu semua
penelitian diukur pada waktu satu kali saja.
4. Materi : penelitian ini merupakan penelitian yang termasuk
dalam ilmu kesehatan gigi dan mulut.
24
![Page 8: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan sintesis dari literatur (tinjauan pustaka)
yang memuat masalah yang dipersoalkan, pembuatan kerangka konsep akan
semakin memperjelas keberadaan variabel-variabel yang akan diteliti
(budiharto, 2008).
Kerangka konsep penelitian ini menggunakan pendekatan konsep
sistem menurut Schoderbeck et al. (1985) dikutip dalam Muslim & Pasaman
(2004), sistem terdiri dari 3 objek yaitu input, proses, dan output. Input
merupakan bagian awal dari sistem yang menyediakan kebutuhan operasi
bagi sistem. Proses merupakan cara untuk merubah input menjadi suatu
output. Sedangkan output adalah hasil operasi dari proses, sasaran dimana
sistem berada.
Sesuai dengan judul penelitian, yaitu Gambaran Penyakit periodontal
pada pasien yang berobat ke poliklinik Gigi dan Mulut maka disusun kerangka
konsepsional yang dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Input Proses Output
Gambar 3.2 Kerangka Konsep25
-baik-kurang
![Page 9: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/9.jpg)
B. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari lalu di tarik kesimpulan nya (sugiono, 2012). Dalam
penelitian ini hanya variable tunggal yaitu pasien penyakit periodental yang
berobat ke poliklinik.
C. Definisi operasional
Tabel 3.3 Definisi operasional
Variabel Definisi operasional
Alat ukur Cara ukur
Hasil ukur Skala ukur
Penyakit periodental
Penyakit yang menyerang jaringan penyanggah gigi.penyakit periodental dan gingivitis
Kuesioner Cek list - periodontitis
- gingivitis
(sariningsih, 2014)
Ordinal
Usia Lama waktu hidup responden
Kuesioner Cek list - anak –anak (1-12 tahun)
- remaja (12-18 tahun)
- dewasa (>18 tahun)
Ordinal
Tingkat pendidikan
Pendidikan formal yang telah dilalui responden dan telah mendapat
Kuesioner Cek list - tinggi
- menengah
- dasar
Ordinal
26
![Page 10: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/10.jpg)
surat kelulusan (ijazah)
Pekerjaan Suatu kegiatan aktif yang dilakukan oleh responden sehari- hari.
Kuesioner Cek list - Bekerja
- Tidak Bekerja
Ordinal
Pendapatan Sejumlah upah yang di terima oleh responden dari hasil pekerjaan yang dilakukan nya,
Kuesioner Cek list - Tinggi > Rp. 1750000,-
- Rendah < Rp. 1750000,-
(UMP Aceh, 2014)
Ordinal
D. Pertanyaan penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka pertanyaan penelitian adalah :
1. Bagaimanakah gambaran penyakit periodontal di Poliklinik Gigi Mulut
Puskemas Perawatan Kecamatan Singkil?
2. Bagaimanakah gambaran penyakit periodontal berdasarkan usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan dan pendapatan di Puskesmas Perawatan
Kecamatan Singkil ?
27
![Page 11: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/11.jpg)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional survey yaitu semua penelitian diukur pada waktu satu kali saja.
(siswanto dkk,2013)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini direncanakan di Poliklinik Gigi dan Mulut Puskemas
Perawatan Kecamatan Singkil.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada tanggal 1 Juni
sampai 1 Juli Tahun 2014.
C. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah semua pasien yang berobat ke poliklinik
Gigi dan Mulut Puskemas Perawatan Kecamatan Singkil pada bulan Januari-
Februari tahun 2014 yaitu sebanyak 80 pasien.
28
![Page 12: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/12.jpg)
D. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek-objek
yang akan di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi (notoadmodjo,
2005). Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah total sampling yaitu seluruh populasi yang berjumlah 80 pasien yang
di jadikan sebagai sampel.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
mengenai gambaran penyakit periodontal pada pasien yang berobat ke
poliklinik gigi dan mulut puskesmas perawatan kecamatan singkil pada tahun
2014.
Prosedur pengumpulan data penelitian ini terdiri dari : Lampiran I yang
berisi inform consent lampiran II yang berisi persetujuan menjadi responden
lampiran III berisi kuesioner yang hanya terbagi satu bagian yaitu :
1. Data Demografi yaitu yang berisi Jenis kelamin, Umur, Tingkat
pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, Diagnose penyakit .
F. Cara Pengolahan Data
1. Koding
29
![Page 13: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/13.jpg)
Koding yaitu pemberian kode pada data yang diperoleh untuk
memudahkan pengolahan data.
2. Editing
Editing yaitu memeriksa kembali data untuk menghindari
kesalahan data, menjamin data sudah lengkap dan benar.
3. Tabulating
Tabulating yaitu memasukkan kembali data yang sudah diperoleh
ke dalam tabel.
4. Cleaning
Cleaning yaitu mengevaluasi kembali data untuk menghindari
kesalahan dalam pengulangan data.
G. Analisa Data
Analisa data yang digunakan di penelitian ini adalah analisa univariat,
yaitu untuk mendeskripsikan frequensi masng masing variabel atau
subvariabel. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan periksaan di catat
dan di kumpulkan , kemudian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi
frequensi dengan menggunakan rumus :
P = f 1 X 100%
n
Keterangan : P : persentase
f 1 : frequensi teramati
30
![Page 14: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/14.jpg)
n : jumlah sampel
H. Penyajian data
Cara penyajian data penelitian ini dilakukan melalui berbagai
bentuk.pada umumnya di kelompok kan menjadi 3 yakni:
1. Penyajian dalam bentuk teks
2. Penyajian dalam bentuk table
3. Penyajian dalam bentuk grafik
Penyajian dalam bentuk tekstular adalah data hasil penelitian di
uraikan dalam bentuk kaliamt.misalnya : penyebaran penyakit malaria di
daerah pantai lebih tinggi di bandinggkan dengan penduduk pedesaan.
Penyajian dalam bentuk table merupakan suatu penyajian yang
sistematik dari pada data numeric yang tersusun dalam kolomatau
jajaran.adapun penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data
secara visual .penyajian hasil penelitian kuantitatif yang sering menggunakan
bentuk tabel atau grafik.(sumantri,2011)
31
![Page 15: periodontitis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081817/563db81a550346aa9a9097a3/html5/thumbnails/15.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Anitasari,S, Rahayu, N,E, 2005. Hubungan Frequensi Menyikat Gigi dengan
Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar.
Journal Penelitian , Fakultas Kedokteran universitas Mulawarman,
Samarinda.
_______., 2009, Undang-Undang Kesehatan, No. 93.Jakarta.
Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Penyakit Gusi Kronis
Berhubungan dengan Kanker Lidah. Dalam
http://www.nad.go.id, 30 June, 2008
Megananda, dkk, 2011, ilmu Pencegahan Jaringan Penyakit Keras Dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC
Susanto, 2009. Periodontal. Diakses 28 maret 2014, Http//www.google.co.id
Barnes, ian E, 2006. Perawatan Gigi Terpadu Untuk Lansia. Jakarta. EGC.
Ramadhan A, Gilang,2010, Serba serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.
Notoatmojo, S,1993. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan, dalam
Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta.
Green, W, L, Dkk, 2000. Perencanaan Pendidikan Kesehatan, Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Siswanto, dkk. 2013. Metodologi penelitian kesehatan dan kedokteran. Bursa
ilmu. Yogyakarta.
32