periode januari desember 2018 - pt bpr saudarakita€¦ · masyarakat kepada bpr dapat dijaga dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 1
PENGANTAR
Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan BPR merupakan salah satu jenis bank
yang merupakan lembaga kepercaayaan dan dalam kegiatan usahanya terbatas pada
menghimpun dana dalam bentuk tabungan dan deposito dari masyarakat serta
menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Sebagai lembaga
kepercayaan, BPR memiliki konsekuensi yang berat agar dana yang dipercayakan
masyarakat kepada BPR dapat dijaga dan dikelola dengan baik sehingga kepercayaan
masyarakat tetap tinggi dan bertumbuh.
Selanjutnya, dengan semakin meluasnya pelayanan disertai peningkatan volume
usaha Bank Perkreditan Rakyat, maka semakin meningkat pula risiko Bank Perkreditan
Rakyat sehingga mendorong kebutuhan terhadap penerapan tata kelola yang baik oleh
BPR.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kinerja BPR, melindungi pemangku
kepentingan (stakeholders), dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada perbankan, maka
Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan BPR untuk menerapkan tata kelola dan
melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada setiap tahunnya, sesuai Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
PT BPR SUDARAKITA membuat laporan Penerapan Tata Kelola ini utamanya
disampaikan kepada OJK untuk memenuhi ketentuan tersebut, juga disampaikan
kepada stakeholders agar dapat mengetahui komitmen dan kinerja PT BPR
SAUDARAKITA serta kepatuhan BPR terhadap peraturan yang berlaku.
PT. BPR SAUDARAKITA berkomitmen dalam mengelola BPR senantiasa
menerapkan tata kelola yang baik, oleh karena itu hal-hal yang berkaitan dalam
penyempurnaan pelaksanaan tata kelola akan dilakukan terus menerus dan
berkesimbungan.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai Lembaga kepercayaan, BPR yang merupakan salah satu jenis bank,
memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan tata kelola yang baik dalam operasional
dan pengelolaan BPR. Hal ini merupakan faktor sangat penting dalam upaya
memelihara kepercayaan dan keyakinan masyarakat dan pemegang saham. Tata kelola
BPR yang baik dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis
dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.
Dengan mengutamakan Good Corporate Governance (GCG) dan pengelolaan risiko
yang baik, Bank diharapkan dapat terhindar dari permasalahan struktural yang
berdampak pada kinerja bank yang akan dapat menyebabkan terganggunya
kelangsungan usaha bank bahkan dapat dicabut ijin usahanya. Hal ini disadari bahwa
setiap keputusan bisnis dapat menimbulkan risiko, untuk itu Bank harus mengelola
risiko melalui pengawasan yang efektif dan pengendalian internal yang merupakan
bagian dari pelaksanaan prinsip – prinsip GCG. Struktur pengendalian internal yang
terpadu dan komprehensif dapat meminimalkan dampak tersebut.
PT. BPR SAUDARAKITA dalam pengelolaan bank telah menerapkan prinsip-
prinsip dalam pelaksanaan Tata Kelola yang baik (GCG) sesuai dengan ketentuan,
sebagai berikut :
1. Keterbukaan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi
yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan.
Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan
mudah diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan
haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.
2. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
Bank memiliki ukuran kinerja dari semua bagian berdasarkan ukuran-ukuran
yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran, dan usaha dan strategi
Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank.
3. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan
Bank yang sehat.
Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga kelangsungan usahanya,
Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan
menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank bertindak sebagai
good corporate citizen (warga perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap
lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
4. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa
pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 3
Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders
manapun, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari
benturan kepentingan (conflict of interest), dan setiap keputusan berdasarkan
objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.
5. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta memberikan/menyampaikan
pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip keterbukaan.
1.1 Dasar Hukum
Dalam pelaksanaan tata kelola (GCG), PT. BPR SAUDARAKITA
berpedoman pada ketentuan yang diatur pada :
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015
tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank
Perkreditan Rakyat
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13/POJK.03/2015
tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Bank Perkreditan Rakyat
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Bagi Bank Perkreditan Rakyat
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Fungsi
Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat
5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
7/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat
1.2 Tujuan Tata Kelola
PT. BPR SAUDARAKITA senantiasa berupaya untuk menerapkan praktek
tata kelola perusahaan yang sehat (GCG), dengan tujuan :
1. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal
dan eksternal Bank, serta ketentuan perundangan yang berlaku untuk
menjaga dana masyarakat tetap aman dan mencegah terjadinya
penyimpangan, serta menekan risiko kerugian sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 4
2. Meningkatkan kinerja dan produktivitas Bank dengan menerapkan GCG
dalam segala kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana
strategi usaha yang telah ditetapkan Bank agar bank semakin
berkembang, Sehat, Besar dan Kuat
3. Meningkatkan citra dan kepercayaan serta memberikan nilai tambah
Bank sebagai pertanggungjawaban kepada Stakeholders.
4. Memperbaiki budaya kerja Bank.
5. Mengelola sumber daya Bank secara lebih efektif dan optimal.
1.3 Komitmen Penerapan Tata kelola
Penerapan tata kelola merupakan faktor penting dalam memelihara
kepercayaan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan
terhadap PT. BPR SAUDARAKITA. Hal ini dirasakan semakin penting seiring
dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh
industri perbankan.
Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, PT. BPR
SAUDARAKITA berkomitmen untuk menerapkan tata kelola yang baik dalam
mengelola bank dan terus berupaya meningkatkan, konsisten dan
berkelanjutan dalam implementasi dari prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sehingga dapat mempertahankan kelangsungan
usaha yang sehat dan kompetitif.
1.4 Struktur Tata Kelola Perusahaan
(Bagan Struktur Organisasi terlampir)
Pembagian tugas, fungsi dan tanggung jawab yang jelas antar bagian pada
PT. BPR BPR SAUDARAKITA, mencerminkan adanya upaya penerapan
prinsip-prinsip tata kelola serta sistem pengendalian internal yang baik.
1.5 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pada tahun 2018, PT. BPR SAUDARAKITA telah mengadakan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), sebagai berikut :
No Tanggal Pelaksanaan Keputusan penting
1
21 Februari 2018
- Menyetujui pengangkatan Sdr. Susanto Isbandi
sebagai Direktur Utama yang telah disetujui OJK
dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-
27/KR.02/2018 tanggal 22 tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Sdr Susanto Isbandi
selaku Calon Diretur Utama Januari 2018 yang
salinannya disampaikan dengan surat
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 5
OJK No. SR-11/KR.0212/2018 tanggal 22 Januari
2018 tentang Keputusan Persetujuan atas
Pencalonan Direksi
- Menyetujui pengangkatan Sdr. Asep selaku
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan
sesuai Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan Nomor KEP-28/KR.02/2018
tanggal 22 Januari 2018 tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Sdr Asep selaku Calon
Anggota Direksi untuk masa jabatan sampai
dengan 21 Februari 2021.yang salinannya
disampaikan dengan surat OJK No SR-
11/KR0212/2018 tanggal 22 Januari 2018 tentang
Keputusan Persetujuan atas Pencalonan Anggota
Direksi
2 15 Maret 2018
- Persetujuan atas Kinerja Realisasi RBB dan kondisi
keuangan tahunan oleh Direksi diantaranya
perhitungan laba rugi untuk tahun buku yang
berakhir tanggal 31 Desember 2017
- Persetujuan atas laporan tahunan yang dibuat
Direksi BPR mengenai keadaan jalannya
operasional bank, hasil yang telah dicapai, kegiatan
utama BPR dan permasalahan selama tahun buku
yang berakhir tanggal 31 Desember 2017.
- Penyampaian Rencana Bisnis BPR tahun 2018
- Penetapan Remunerasi/Honorarium dan tunjangan
Pengurus Perseroan tahun 2018
3 12 April 2018
Menyetujui perpanjangan masa jabatan Ir Muhardjo
Sri Widodo selaku Komisaris untuk periode 3 tahun
sejak 17 April 2018 s/d 17 April 2021
4
20 Desember 2018
Menyetujui perpanjangan masa jabatan Susanto
Isbandi selaku Direktur Utama untuk periode 3 tahun
sejak 6 Januari 2019 s/d 6 Januari 2022.
5 28 Desember 2018
Menyetujui penunjuksan Kantor Akuntan Publik
Rama Wendra untuk pemeriksaan tahun buku 2018
sesuai surat rekomendasi dari Dewan Komisaris
tanggal 28 Desember 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 6
BAB II
PELAKSANAAN TATA KELOLA
PT. BPR SAUDARAKITA pada posisi akhir bulan Desember 2018 memiliki Modal
Inti sebesar Rp7.763.266 ribu atau masih di bawah Rp 15 milyar. Sesuai ketentuan,
maka BPR dalam penerapan Tata Kelola paling sedikit memuat :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
3. Penanganan benturan kepentingan
4. Penerapan fungsi Kepatuhan
5. Penerapan fungsi Audit Intern
6. Penerapan Manajemen Risiko termasuk system pengendalian intern
7. Batas Maksimum Pemberian Kredit
8. Rencana Bisnis BPR
9. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
2.1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2.1.1 Tugas dan Tanggung jawab Direksi
a. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR.
b. Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan peraturan
perundang-undangan.
c. Menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi.
d. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan :
- Fungsi Audit Intern
- Fungsi Manajemen Risiko, dan
- Fungsi Kepatuhan
e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau
pejabat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit intern
BPR, audit ektern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa
Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.
f. Memastikan terpenuhinya jumlah sumber daya manusia yang
memadai
g. Pemisahan tugas dan tanggungjawab antara satuan atau unit kerja
yang menangani pembukuan, operasional, dan kegiatan penunjang
operasional.
h. Penunjukan pejabat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
audit intern, dan independen terhadap unit kerja lainnya.
i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
j. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu
kepada Dewan Komisaris.
k. Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam
rangka peningkatan pengetahuan perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan /lainnya pada seluruh tingkatan atau
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 7
jenjang organisasi.
l. Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib anggota
Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja dan
peraturan rapat.
2.1.2 Penerapan Tugas dan Tanggung jawab Direksi
a. Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat
mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
b. Direksi telah menindaklanjuti sebagian besar temuan audit dan
rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor
intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
c. Direksi selalu berupaya menyediakan data dan informasi yang lengkap,
akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
d. Rapat Direksi rutin dilakukan setiap 2 (dua) kali dalam sebulan,
pengambilan keputusan rapat yang bersifat strategis dilakukan
berdasarkan musyawarah namun belum dituangkan sepenuhnya
dalam risalah rapat
e. Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga,
dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya
yang ditetapkan RUPS.
f. Anggota Direksi telah membudayakan pembelajaran secara
berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang
perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain
dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.
g. Anggota Direksi senantiasa berusaha mampu mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, antara lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip
kehati-hatian.
h. Direksi telah memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib
kerja anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja,
waktu kerja, dan peraturan rapat tetapi belum sepenuhnya di terapkan
secara optimal
2.1.3 Hasil Penerapan Tugas dan Tanggung jawab Direksi
Jumlah anggota Direksi sesuai modal inti BPR yang masih kurang dari Rp.
50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah), telah memenuhi ketentuan
yang berlaku yaitu :
a. Direksi PT. BPR SAUDARAKITA terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu 1 (satu)
orang Direktur Utama dan 1 (satu) orang Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan, dengan susunan sebagai berikut
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 8
No Nama Jabatan
1 Susanto Isbandi Direktur Utama
2 Asep Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
b. Seluruh anggota Direksi merupakan pihak yang independen dan
merupakan tenaga profesional yang memiliki pengalaman pada
industri perbankan dan telah dinyatakan kompeten dalam penilaian
kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan
Otoritas Jasa Keuangan.
c. Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga
maupun hubungan keuangan sampai dengan derajat kedua dengan
sesama anggota Direksi dan atau dengan anggota Dewan Komisaris.
d. Tidak ada anggota Direksi, baik secara sendiri ataupun bersama, yang
memiliki saham pada suatu Bank atau perusahaan lain.
e. Pertanggungjawaban Direksi telah dilaksanakan melalui RUPS dan
telah diterima oleh pesaham dengan baik dan tanpa catatan.
d. Direksi telah mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai
kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.
e. Rapat Direksi dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam setiap
bulannya namun belum sepenuhnya dituangkan dalam risalah rapat.
f. Direksi telah mengikuti pelatihan dan sosialisasi baik yang
dilaksanakan OJK maupun lembaga lainnya dalam rangka
meningkatkan kompetensi.
g. Seluruh anggota Direksi berdomisili di kota/kabupaten yang sama
dalam wilayah provinsi Jawa Barat.
h. Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan
rekomendasi Dewan Komisaris serta memperoleh persetujuan dari
RUPS
i. Direksi telah menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada
Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor
media atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan serta
mencantumkan pada website yang dimiliki oleh BPR.
j. Direksi senantiasa menindaklanjuti hasil pemeriksaan yang dilakukan
oleh OJK dan tidak ditemukan adanya pelanggaran ketentuan.
k. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun
di bidang operasional perbankan sebagai pejabat eksekutif bank.
l. Dalam melaksanakan pengelolaan bank Direksi senantiasa
berpedoman dan mentaati ketentuan yang berlaku serta
memperhatikan hasil pengawasan dan arahan Dewan Komisaris.
m. Dari hasil periksaan yang dilakukan oleh OJK, KAP dan Auditor Intern,
tidak ditemukan adanya pelanggaran ketentuan namun masih
ditemukan adanya berbagai kelemahan serta kesalahan yang bersifat
administrasif
2.1.4 Rapat Direksi
Selama periode tahun 2018 Direksi rutin mengadakan rapat minimal 2
(satu) kali dalam sebulan, namun hasil rapat Direksi belum seluruhnya
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 9
dituangkan dalam bentuk risalah rapat, risalah rapat di buat hanya
untuk rapat yang bersifat khusus yang dilaksanakan Direksi.
Selama tahun 2018, rapat Direksi yang diadakan terutama menyangkut
kebijakan dan strategi khusus dan dituangkan dalam risalah rapat
adalah sebagai berikut :
No Tanggal Materi Pembahasan Peserta
1. 9 Juni 2018 Action Plan Penyelesaian
AYDA
- Direksi Utama
- Direktur Ops &
Kepatuhan
- Kepala Cabang
- Kabag Kredit
- Kabag Remedial
2 10 Agustus 2018 Penyelesaian NPL
- Direksi
- Kabag Kredit
- Kabag Remedial
3 27 September 2018 Evaluasi Action Plan
Penyelesaian NPL
- Direktur Utama
- Direktur Ops &
Kepatuhan
- PE Audit Intern
- PE Kepatuhan
- Kepala Cabang
- Kabag Kredit
- Kabag Remedial
- Kabag Operasional
4 13 Desember 2018
- Evaluasi hasil
pemeriksaan OJK
- Rencana Mutasi &
Promosi, serta perubahan
struktur organisasi
untuk tahun 2019
- Direktur Utama
- Direktur Ops &
Kepatuhan
- PE Audit Intern
- PE Kepatuhan
- Kepala Cabang
- Kabag Kredit
- Kabag Remedial
- Kabag Operasional
2.1.5 Pelatihan Direksi
Anggota Direksi dijadwalkan untuk mengikuti program pelatihan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun, guna menunjang
pelaksanaan tugas dan kewajibannya serta meningkatkan
kompetensinya.
Program pelatihan yang diikuti oleh anggota Direksi dalam Tahun
2018 adalah sebagai berikut :
Nama Direksi Program Latihan Penyelenggara Lokasi Tanggal
Susanto
Isbandi
Penerapan Fungsi
Kepatuhan Group Saudara Bekasi
12 Maret
2018
Manajemen Risiko Group Saudara Bekasi 14 Maret
2018
Asep Pelatihan Audit
Intern
Lucas,
CV Meta
Dinamika
Bandung 17 Januari
2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 10
Penyusunan
laporan
Direktur
Kepatuhan
Lucas,
CV Meta
Dinamika
Bandung 5 Februari
2018
Analisa Kredit
UMKM
LPPI
Jakarta Jakarta
7 Maret
2018
Penerapan
Fungsi
Kepatuhan
Group Saudara Bekasi 12 Maret
2018
Manajemen Risiko Group Saudara Bekasi 14 Maret
2018
Pelatihan RBB
BPR
Lucas,
CV Meta
Dinamika
Bandung 25 Oktober
2018
2.2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
2.2.1 Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab serta memberikan nasihat kepada Direksi,
antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait
pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.
b. Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
c. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan kredit kepada pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas
maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan
dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan.
d. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan
audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan,
dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan
meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut
temuan.
e. Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut
Direksi.
2.2.2 Penerapan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris melakukan rapat Dewan Komisaris setiap bulan
sekali dalam rangka evaluasi pelaksanaan RBB 2018 dan penerapan
tata kelola BPR yang baik, ditindaklanjuti dengan rapat dengan Direksi
dan Pejabat, terkait dengan evaluasi kinerja dan dalam rangka
memberikan arahan.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 11
b. Dewan Komisaris senantiasa memberikan hasil pengawasan dan
arahan dalam bentuk memorandum kepada Direksi untuk hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti.
c. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat
kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat
tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip
kehati-hatian.
d. Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
e. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas
maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan
dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan.
f. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan
audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan,
dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan
meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut
temuan.
g. Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan
menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali
dalam sebulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
h. Anggota Dewan Komisaris selalu melakukan pemantauan terhadap
laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut
Direksi.
2.2.3 Hasil Penerapan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris PT. BPR SAUDARAKITA diangkat melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang sebelumnya telah dinyatakan
lulus fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan, jabatan Dewan
Komisaris tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan PT. BPR
SAUDARAKITA dan telah mendapat pengesahan dari Kementrian
Hukum dan Hak Asazi manusia.
Masa jabatan Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
diperpanjang 3 (tiga) tahun berikutnya apabila RUPS menyetujuinya
dan juga disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Sampai dengan akhir tahun 2018 jumlah Modal Inti PT. BPR
SAUDARAKITA sudah melebihi Rp.50.000.000.000, sehingga sesuai
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 4/POJK.03/2015 maka jumlah
anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan
Komisaris. Dengan demikian jumlah anggota Dewan Komisaris sudah
sesuai dengan ketentuan POJK.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 12
Selama tahun 2018 tidak terdapat pergantian anggota Dewan
Komisaris, yang susunan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut :
No Nama Jabatan Masa Direksi
1 Dra. M.A Indiah B.
Effendi Komisaris Utama
16 Desember 2018 s/d 16
Desember 2020
2 Muhardjo Sri Widodo Komisaris 17 April 2018 s/d 17 April
2021
b. Anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di kota/kabupaten pada
provinsi yang sama atau provinsi yang berbatasan langsung dengan
provinsi dimana lokasi Kantor Pusat PT. BPR SAUDARAKITA yakni
berdomisili di Kota Bandung dan Tangerang.
c. Dewan Komisaris sudah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja dan ketentuan rapat.
d. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan
Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai
Direktur atau Pejabat Eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank
Umum.
e. Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda
sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau Direksi.
f. Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
2.2.4 Rapat Komisaris
Selama periode tahun 2018 telah diselenggarakan rapat berkala Dewan
Komisaris dengan sebanyak 12 (dua belas) kali, terdiri yang mana
rapat tersebut secara rutin diadakan di Kantor Pusat
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris selama
Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
(%)
Dra MA Indiah B
Effendi
Komisaris
Utama 12 12 100%
Ir Muhardjo S
Widodo Komisaris 12 12 100%
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan Pejabat yang
diselenggarakan selama tahun 2018, adalah sebagai berikut :
No Tanggal Materi Pembahasan Peserta
1. 29 Januari 2018 - Evaluasi Kinerja BPR
Bulan Desember 2017
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 13
- Penyusunan Rencana
Bisnis Bank (RBB) 2018
- Pemeriksaan laporan
keuangan Audited 2017
oleh Kantor Akuntan
Publik
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
2. 26 Feruari 2018
- Evaluasi Kinerja BPR
Bulan Januari 2018
- Relokasi Kantor Kas
- Pemeriksaan KAP untuk
Audit Laporan Keuangan
2017
-Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
3.
27 Maret 2018
- Evaluasi Kinerja BPR
bulan Februari 2018
- Pembukaan Kantor Kas
- Rencana Kerja Tahunan
(RKT) 2018
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
4
24 April 2018
- Evaluasi Kinerja BPR
bulan Maret 2018
- Persiapan Laporan
Publikasi TW I
- Pertumbuhan ABP
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
5
22 Mei 2018
- Evaluasi Kinerja BPR
bulan April 2018
- Perubahan format rapat
bulanan BPR
- Penyelesaian AYDA
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
6
20 Juni 2018
- Evaluasi kinerja BPR
bulan Mei 2018
- Peningkatan dana
- Realisasi Kredit
- Penyelesaian NPL
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
7
24 Juli 2018
- Evaluasi kinerja bulan
Juni 2018
- Evaluasi hasil
pemeriksaan tahunan
OJK tahun 2017 untuk
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 14
persiapan pemeriksaan
OJK 2018
- Pengusulan lokasi kantor
pusat yang akan di sewa
atau dibeli, karena masa
sewa kantor pusat saat ini
akan berakhir pada bulan
Agustus 2019
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
8
28 Agustus 2018
- Evaluasi kinerja BPR
bulan Juli 2018
- Optimalisasi Kantor
Cabang dan Kantor Kas
dalam menghimpun dana
deposito
- Peningkatan laba
- Penyelesaian NPL
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
9
18 September 2018
- Evaluasi kinerja BPR
bulan Agustus 2018
- Penyelesaian AYDA
- APU dan PPT
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
10
7 Oktober 2018
- Evaluasi kinerja BPR
bulan Agustus 2018
- Persiapan RBB 2018
- Action plan penyelesaian
NPL
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
11
18 November 2018
- Evaluasi kinerja BPR
bulan Oktober 2018
- Persiapan RBB 2019
- Crash Program
peningkayan KYD,
Deposito dan
penyelesaian NPL
- Action plan PAR 2 dan
PAR 3 menjadi Zero di
bulan Desember 2018
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
12
19 Desember 2018
- Evaluasi kinerja BPR
bulan Desember 2018
- Penyusunan RBB 2019
- Action Plan Akhir tahun
buku 2018
- Usul dan saran Dewan
Komisaris kepada Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Direksi
- PE Kepatuhan
- Ka Kantor Cabang
- Kabag SPI
- Kabag Operasional
- Ka Kantor Kas
- Kasie Remedial
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 15
Hasil rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat dituangkan dalam
bentuk notulen rapat yang ditandatangani oleh seluruh peserta yang
hadir dan di dokumentasikan secara baik termasuk jika terdapat
perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat tersebut.
2.3 Penanganan Benturan Kepentingan
PT. BPR SAUDARAKITA BPR belum memiliki ketentuan secara khusus yang
mengatur tentang benturan kepentingan, tetapi telah memiliki ketentuan yang
mengatur tentang kebijakan kredit kepada pihak terkait dan kredit kepada pihak
tidak terkait yang terdapat dalam Pedoman dan Kebijakan Kredit, Surat
Keputusan Direksi serta Peraturan Perusahaan
Selama tahun 2018 transaksi yang telah dilakukan pada PT. BPR
SAUDARAKITA terdapat Benturan Kepentingan, terlihat pada tabel dibawah ini:
No
Nama dan
jabatan pihak
yang memiliki
Benturan
Kepentingan
Nama dan
jabatan
pengambil
keputusan
Jenis
transaksi
Nilai
Transaksi Keterangan
1
Agus Pramono,
MM (Pemegang
Saham
Pengendali)
Dra. Indiah
B Effendi
(Komisaris
Utama)
Kredit
Modal
Kerja
450.000.000
Plafon awal ditahun
2017 sebesar Rp600
juta, pelunasan
sebagian ditahun 2018
sebesar Rp50 juta
Dalam meemprose dan memutuskan kredit kepada PSP dilakukan secara
independent dan berdasarkan azas-azas pemberian kredit yang sehat dan prinsip-
prinsip kehati-hatian.Selain itu BPR meyakini meski terdapat benturan
kepentingan, namun pengurus melakukan Analisa secara obyektif terkait
kapasitas serta sumber pelunasan pinjaman yang berasal dari pembagian deviden
dari laba bersih tahun buku 2018 dan meminta secara tertulis komitmen bahwa
Direksi akan langsung memotong deviden yang digunakan pelunasan kredit
tersebut.
2.4 Penerapan Fungsi Kepatuhan
Sejak tanggal 21 Februari 2018, PT. BPR SAUDARAKITA telah memiliki
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, berdasarkan RUPS tanggal 21
Februari 2018 Menetapkan :
Nama Direktur Fungsi Tanggal Pengangkatan
Asep Kepatuhan 21 Februari 2018
Dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan, PT BPR SAUDARAKITA telah
menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan, adapun Pejabat
Eksekutif yang ditunjuk adalah :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 16
Nama Pejabat
Eksekutif
Fungsi Tanggal
Pengangkatan
Slamet Riyadi Kepatuhan 26 Maret 2018
PT. BPR SAUDARAKITA membentuk unit kerja yang melaksanakan fungsi
kepatuhan, dengan menunjuk salah satu Direksi sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan.
2.4.1 Penerapan Fungsi Kepatuhan
Dalam penerapan fungsi Kepatuhan, Direktur yang membawahkan
fungsi Kepatuhan berupaya menetapkan langkah-langkah yang
diperlukan untuk meningkatkan budaya kepatuhan, antara lain :
a. Memastikan bahwa seluruh unit kerja memiliki pedoman dan
prosedur kerja yang terkini sesuai dengan job description dan
struktur organisasi BPR.
b. Membuat program-program peningkatan kompetensi pegawai
melalui training yang berkesinambungan dan sertifikasi untuk
bidang-bidang tertentu.
c. Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara
tidak langsung yaitu melalui surat edaran, surat keputusan ataupun
secara langsung dengan tatap muka/mengadakan sosialisasi ke unit
bagian di kantor pusat, kantor cabang atau kantor kas.
d. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian
dalam aktivitas operasional bank, produk dan lain-lain.
e. Melakukan review terhadap rancangan kebijakan yang akan
diterbitkan dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
f. Memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh perjanjian
dan komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan,
lembaga otoritas yang berwenang dan pihak ketiga lainnya.
g. Memantau penyampaian Laporan sesuai ketentuan termasuk
mempersiapkan pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan.
Untuk penerapan fungsi Kepatuhan, Direktur yang membawahkan
fungsi Kepatuhan menunjuk Pejabat Eksekutif yang akan
melaksanakan fungsi kepatuhan, dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan.
2.4.2 Hasil Penerapan Fungsi Kepatuhan
Hasil penerapan Fungsi Kepatuhan di PT. BPR SAUDARAKITA selama
tahun 2018 telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pengkajian Rancangan Kebijakan
1) Telah melakukan upaya pengkajian terhadap rancangan
kebijakan produk dan operasional yaitu ketentuan internal dan
kebijakan operasional/SOP
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 17
2) Melakukan pengkajian terhadap rancangan pedoman dan
kebijakan perkreditan serta pedoman dan kebijakan teknologi
informasi
b. Pemantauan Pemberian Kredit
1) Melakukan review terhadap proposal permohonan kredit,
Terutama terhadap permohonan kredit debitur inti.
2) Melakukan pemantauan terhadap kualitas kredit dan
melakukan pembinaan dengan menerbitkan Surat Edaran/
Surat Keputusan/Memo Intern, mengenai ketentuan-
ketentuan yang berlaku, dalam rangka menerapkan prinsip
kehati-hatian.
c. Pelaksanaan Sosialisasi Ketentuan
Pelaksanaansosialisasi merupakan salah satu upaya peningkatan
budaya kepatuhan, yang telah dilakukan PT. BPR SAUDARAKITA
selama Tahun 2018 adalah mengadakan sosialisasi ketentuan
internal dan eksternal baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
Pelaksanaan sosialisasi secara tidak langsung (indirect), dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
(1) Pemberian Surat Keputusan, Memo Intern kepada seluruh
unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang mengenai
ketentuan internal dan/atau eksternal yang telah diterbitkan.
(2) kesepakatan dari hasil rapat bulanan mengenai kewajiban
unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk
melaksanakan forum-forum diskusi sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan sosialisasi secara langsung (Direct) yang telah
dilakukan selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No Jenis Sosialisasi dan Pelatihan Penyelenggara/Narasumber Peserta Tanggal
Pelaksanaan
1 Team Building BPR Internal SDM Seluruh Karyawan 13 januari 2018
2 Pelatihan Audit Internal Lucas, CV Meta Dinamika
Direktur
Operasional, PE
SPI
17 Januari 2018
3 Collection Skill Jakarta Finasial Institute AO Funding 19 Januari 2018
4 Penyusunan Laporan Direktur
Kepatuhan Lucas, CV Meta Dinamika
Direktur
Operasional &
Kepatuhan
5 Februari 2018
5 Analisa Kredit UMKM LPPI Jakarta
Direktur
Operasional &
Kepatuhan, Kabag
Kredit
7 Maret 2018
6 Penerapan Fungsi Kepatuhan Internal Saudara Group
Dirut, Direktur
Kepatuhan, PE
Kepatuhan,
12 Maret 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 18
Kacab, Ka Kantor
Kas.
7 Manajemen Risiko Internal Saudara Group
Direktur
Kepatuhan, PE
Kepatuhan, Kabag
Operasional, PE
SPI, Staf SPI
14 Maret
8 Workshop SIPINA Perbarindo Kasie Operasional 12 April 2018
9 Sosialisasi Job Description Internal Kepatuhan
Direktur
Kepatuhan, PE
Kepatuhan
25 April 2018
10 Seminar Pajak Dirjen Pajak Akuntansi, IT 15 Mei 2018
11 Pelatihan Perpajakan Dirjen Pajak Akuntansi, SPI 6 Juni 2018
12 Pelatihan APU PPT PT BPR NBP Customer Service,
PE Kepatuhan 3 Agustus 2018
13 Sosialisasi APU PPT Internal Kepatuhan Seluruh Karyawan 25 Agustus
2018
14 Literasi UMKM Internal Kepatuhan Pelaku UMKM Kel
Karawang Wetan
29 Agustus
2018
15 Analisa Kredit Mikro PT BPR NBP AO Funding 10 September
2018
16 Sosialisasi Struktur Data
Informasi OJK IT
17 Oktober
2018
17 Pelatihan RBB BPR Lucas, CV Meta Dinamika PE Kepatuhan, IT 25 Oktober
2018
18 Sosialisasi Peraturan
Perusahaan Internal Kepatuhan Seluruh Karyawan
29 Desember
2018
19 Sosialisasi Pedoman dan
Kebijakan Kredit Internal Kepatuhan Seluruh Karyawan
29 Desember
2018
20 Sosialisasi Pedoman dan
Kebijakan Dana Simpanan Internal Kepatuhan Seluruh Karyawan
29 Desember
2018
d. Pemantauan Pemenuhan Komitmen
Komitmen PT. BPR SAUDARAKITA kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) terkait dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan Otoritas Jasa
Keuangan di bulan Oktober 2018 dengan posisi laporan 31 Agustus
2018, sebagian besar komitmen telah disampaikan kepada OJK
sesuai batas waktu penyampaian, namun masih ada beberapa
komitmen yang masih belum bisa terpenuhi karena pemenuhan
tersebut berhubungan dengan pihak lain yakni dengan vendor
penyelenggara jasa IT.
Hasil pemenuhan komitmen dari hasil pemerikasaan Otoritas Jasa
Keuangan yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2018, adalah
sebagai berikut :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 19
No Temuan Komitmen
Ke Batas Waktu Penjelasan
1
BPR belum memiliki ketentuan
terkait kepegawaian yang
mengacu kepada Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. Selain itu,
ketentuan dimaksud harus
mendapat persetujuan dari Dinas
Ketenagakerjaan sebagaimana
diatur dalam Surat Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor Kep.48/MEN/IV/2004
tentang Tatacara Pembuatan dan
Pengesahan Peraturan
Perusahaan serta Pembuatan dan
Pendaftaran Kerja Bersama.
OJK
Peraturan Perusahaan
PT BPR
SAUDARAKITA telah
disetujui dan
disahkan oleh Dinas
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabuten
Karawang pada
tanggal 28 Februari
2019, dan BPR
SAUDARAKITA telah
mengirimkan
Peraturan Perusahaan
yang telah
ditandatangani
Disnakerttans kab
Karawang kepada
Otoritas Jasa
Keuangan pada
tanggal 19 Maret
2019 dengan Surat
No. 028/BPR-
SK/III/2019
2
Pedoman SOP belum memadai
yang seharusnya disampaikan
kepada OJK paling lambat akhir
bulan Desember 2017,
yaituSistem dan Prosedur yang
disusun BPR pada tahun 2013
belum dilakukan penyesuaian
dengan kegiatan operasional
BPR saat ini, sehingga terdapat
beberapa hal yang tidak sesuai,
diantaranya:
- Surat Perjanjian Kredit yang
dipergunakan tidak sama
dengan template dalam
Sisdur.
- Pencatatan akrual dan
metode perhitungan akrual
tidak tercantum dalam
Sisdur Akuntansi
OJK 31 Oktober 2018
Telah Dipenuhi dengan
melampirkan template
Surat perjanjian kredit
yang seusai dengan
sisdur dan telah di
cantumkannya
pencatan akrual serta
metode perhitungan
akrual-nya dalam
Pedoman SOP yang
direvisi BPR.
Dikirim ke OJK tanggal
28 Oktober 2018
dengan Surat Nomor
164/BPR-SK/X/2018
3
BPR belum memiliki kebijakan
dan prosedur penyelenggaraan
Teknologi Informasi, sehingga
tidak sesuai dengan Pasal 13
Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor
75/POJK.03/2016 tanggal 23
Desember 2016 tentang Standar
OJK -
BPR sudah memiliki
Kebijakan dan
Prosedur
penyelenggaraan
Teknologi Informasi,
namun belum sesuai
dengan ketentuan
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 20
Penyelenggaraan Teknologi
Informasi Bagi Bank Perkreditan
Rakyat Dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
POJK Nomor
75/POJK.03/2016.
Pada tanggal 12 Maret
2019 BPR sudah
melakukan revisi
Prosedur
penyelenggaraan
Teknologi sesuai
dengan ketentuan
POJK diatas
4
BPR belum menindaklanjuti
pengaturan ketentuan internal
BPR terkait pemberian kredit
dengan jenis pembayaran pokok
dan bunga secara
“berjangka”,yaitu belum
mengatur secara rinci hal-hal
sebagai berikut :
- Kategori jenis usaha debitur.
- Persyaratan administratif
- Jangka Waktu
- Jumlah minimal plafond.
- Frekuensi maksimal
peminjaman.
- Form Analisa debitur, serta
- Pengawasan kredit.
OJK 31 Desember
2018
Telah Dipenuhi dengan
memperbaharui SOP
Kredit yang mengatur
ketentuan kredit
berjangka dan
Dikirim ke OJK tanggal
28 Oktober 2018
dengan Surat Nomor
164/BPR-SK/X/2018
5
Belum dapat melakukan
pengelolaan terhadap rekening
pasif (dormant) dengan
memblokir transaksi rekening
pasif dan mengaktifkan otorisasi
terhadap rekening pasif.
Pengelolaan rekening pasif yang
dilakukan BPR dilakukan secara
manual setiap tahun.
OJK -
BPR sudah
berkoordinasi dengan
pihak vendor IT, agar
rekening pasif di dapat
dikelola secara
otomatis. Diharapkan
sampai dengan akhir
tahun 2019 rekening
pasif dapat dikelola
dalam system yang
dimiliki BPR
2.5 Penerapan Fungsi Audit Intern
Dalam rangka pelaksanaan Fungsi Audit Intern, Direktur telah menunjuk
Pejabat Eksekutif yang menangani Fungsi Audit Intern. Adapun Pejabat
Eksekutif yang di tunjuk adalah :
Nama Pejabat Eksekutif Fungsi Tanggal Pengangkatan
Ade Madjid Audit Intern
2 November 2015
Dilaporkan kepada OJK
dengan Surat No 815/BPR-
SK/XI/2015, tanggal 9
November 2015
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 21
2.5.1 Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
a. Pejabat Eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit intern telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja
serta prosedur untuk melaksanakan tugas bagi audit intern sesuai
perundang-undangan dan telah di setujui oleh Direktur Utama dan
Dewan Komisaris.
b. Perjabat Eksekutif bertanggungjawab terhadap pelaksanaan funsi
audit intern independen terhadap satuan kerja operasional (satuan
terkait dengan penghimpunan dan penyaluran dana).
c. Pejabat Eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit intern sesuai ketentuan harus bertanggungjawab
langsung kepada Direktur Utama.
d. Dalam melakukan pemeriksaan audit intern telah berpedoman pada
BPP Audit Intern Berbasis Risiko seperti SOP Internal, Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No 7/SEOJK.03/2016 serta peraturan-
peraturan terkait lainnya.
e. Pelaksanaan fungsi audit intern dilaksanakan secara memadai dan
independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program
audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit dan tindaklanjut
hasil audit.
2.5.2 Pemeriksaan Audit Intern tahun 2018
Berdasarkan hasil pemeriksaan audit intern periode pemeriksaan
Januari 2018 s/d Desember 2018 tidak didapati penyimpangan dalam
pelaksanaan operasional BPR, namun ada beberapa hal yang masih perlu
dilakukan perbaikan, yakni berupa :
a. Pada umumnya target yang ditetapkan dalam RBB 2018 tidak
tercapai, namun rasio-rasio keuangan seluruhnya tergolong Sehat.
b. Beberapa kekurangan administratif dan pelanggaran ketentuan yang
perlu mendapatkan perhatian dan ditindaklanjuti serta perbaikan
atau penyempurnaan SOP utamanya dalam menentukan parameter
untuk menilai risiko yang masih kualitatif agar disempurnakan
dengan parameter kuantitatif agar dapat meningkatkan Sistem
Pengendalian Intern yang efektif.
c. Sumber Daya Manusia yang ada saat ini belum memadai dan masih
memerlukan peningkatan disiplin dan kompetensi terutama kepada
AO Lending yang masih dalam masa On The Job training serta
meningkatkan fungsi pengawasan pejabat terkait.
d. Produktivitas bank menurun tercermin dari ROA yang menurun dan
semakin tidak efisien tercermin dari BOPO yang cenderung
meningkat dan masih terdapat danaidle dan tidak sejalan dengan
rasio LDR yang mendekati optimal.
e. Berbagai kelemahan dalam pelaksanaan bidang kredit antara lain
analisa yang masih kurang akurat, komite kredit belum diterapkan
secara menyeluruh dan konsisten, serta Bank belum optimal dalam
menggali usaha-usaha lain yang produktif yang masih berpeluang
besar untuk meningkatkan pencapaian penyaluran kredit Bank itu
sendiri.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 22
f. Berbagai kelemahan di bidang Dana antara lain :
1) Sumber Dana Manusia yang masih kurang kompetensi
terutama AO Funding Deposito
2) Dalam memperoleh Deposito Bank masih menambah ekstra
bunga sebagai daya tariknya.
3) Belum ada target yang jelas untuk parameter pencapaian AO
Funding.
4) Masih tergantung kepada Deposan besar dan Antar Bank
Pasiva, yang merupakan hasil marketing Direktur Utama.
2.6 Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengedalian Intern
Dalam rangka pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko, Direktur telah
menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi Manajemen Risiko. Adapun
Pejabat Eksekutif yang ditunjuk adalah :
Nama Pejabat Eksekutif Fungsi Tanggal Pengangkatan
Slamet Riyadi Manajemen Risiko
005/BPR-SK/III-2018
BPR telah melakukan persiapan dalam penerapan Manajemen Risiko yang
diwajibkan penyelesaiannya paling lambat pada 30 Juni 2019.
BPR telah menyampaikan laporan realisasi Rencana Tindak Penerapan
Manajemen Risiko kepada OJK pada tanggal 31 Januari 2019 untuk posisi 31
Desember 2018 (Semester II), meliputi :
1. Kelengkapan Organisasi dan Fungsi Manajemen Risiko yaitu penunjukan
Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap Penerapan Fungsi
Manajemen Risiko
2. Penyusunan ketentuan intern yang memuat kewenangan dan tanggung
jawab Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan penerapan Manajemen
Risiko .
3. Penyusunan kebijakan dan prosedur yang memuat :
a. Kebijakan Manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko, dan
penetapan limit Risiko.
b. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko
c. Sistem informasi Manajemen Risiko
d. Sistem pengendalian intern
e. Produk dan aktivitas baru.
Pada tahun 2018, BPR sudah melakukan upaya rencana tindak penerapan
manajemen resiko dan realisasi tindak penerapan Manajemen Risiko yang dalam
tahapan pelaksanaannya sesuai dengan klasifikasi BPR yang memiliki modal inti
paling sedikit Rp15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah) dan kurang dari
Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) paling sedikit bisa menerapkan 2
(dua) Risiko, yaitu Risiko kredit dan Risiko operasional paling lambat pada
semester kedua tahun 2019.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 23
2.7 Batas Maksimum Pemberian Kredit
Penyediaan Dana Kepada Pihak terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana
Kepada Pihak tidak terkait atau BMPK, PT. BPR SAUDARAKITA selalu mengacu
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 49/POJK.03/2017 tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat, maka dalam hal ini :
a. BPR sudah memiliki sistem dan prosedur secara tertulis terkait dengan
BMPK dalam Pedoman dan Kebijakan Kredit.
b. BPR secara berkala sudah mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan,
sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang tertuang dalam Revisi Pedoman dan Kebijakan Kredit yang
disetujui tanggal 26 Oktober 2018
c. BPR tidak pernah melakukan pelanggaran dan pelampauan BMPK dalam
penyediaan Dana kepada pihak terkait dan tidak terkait.
d. BPR telah menerapkan prosedur dan kebijakan perkreditan bagi Pihak
Terkait dengan prinsip kehati-hatian.
e. Penyediaan dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan Dana Besar (Debitur
Inti) diputuskan dan disetujui oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
f. BPR telah menyampaiksn secara berkala Laporan BMPK kepada OJK secara
tepat waktu dan akurat.
g. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember
2018 adalah sebagai berikut :
No Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Nominal
1 Kepada Pihak Terkait 9 1.677.000.000
2
Kepada Debitur Inti :
a. Individu 25 8.282.263.155
b. Group - -
Penyediaan Dana kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
posisi Desember 2018 adalah :
No Nama Jabatan Pinjaman
1 Dra MA Indiah B Effendi Komisaris Utama 605.000.000
2 Ir Muhardjo S Widodo Komisaris 141.000.000
3 Susanto Isabandi Direktur Utama 85.000.000
4 Asep DIrektur 75.000.000
2.8 Rencana Bisnis BPR
Untuk Tahun 2018, PT. BPR SAUDARAKITA telah menyusun dan
menyampaikan Rencana Bisnis BPR (RBB) yang mencakup Rencana Jangka
Pendek, Rencana Jangka Menengah, dan/atau Rencana Strategis Jangka
Panjang, sebagaimana diatur pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nomor 37/POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat dan
Bank Perkreditan Rakyat Syariah, serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 24
(SEOJK) Nomor 52/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan
Rakyat (RBB).
1. Rencana dan langkah-langkah strategis
a. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka pendek periode
(satu) tahun.
1) Komitmen BPR untuk menerapkan Good Corporate Governance
(GCG) dalam operasional BPR secara konsisten dan kontinyu.
2) Senantiasa mematuhi ketentuan dan menerapkan terkait APU &
PPT, manajemen risiko, dan internal audit dalam operasional BPR
yang sehat, termasuk memastikan ketersediaan kebijakan dan
prosedur yang up to date sesuai ketentuan yang berlaku
3) Renovasi Kantor Pusat dan Cabang agar menjadi lebih representative
yang diharapkan mampu meningkatkan brand image dan
aksesibilitas BPR.
4) Target jangka pendek memberikan perhatian terhadap efesiensi
biaya agar dapat menyokong penambahan laba antara lain
penurunan limit tunjangan pulsa, biaya BBM pegawai yang
sebelumnya berupa Lumsum diubah menjadi berdasarkan
Reimburse/add cost, kebijakan kewenangan limit biaya dan uang
muka, penerapan reward dan punishment yang lebih tegas dan jelas
5) Menurunkan NPL menjadi maksimal 5% dengan cara mempertajam
analisis kredit dan meningkatkan kompetensi petugas AOL ,
penagihan intensif, meningkatkan monitoring penyelamatan dan
penyelesaian kredit bermasalah, serta menghilangkan PAR menjadi
Zero PAR
6) Menciptakan budaya patuh dan sadar resiko.
7) Peningkatan volume dana simpanan pihak ketiga bukan bank
melalui langkah-langkah strategis sebagai berikut :
- Diversifikasi produk simpanan (tabungan dan deposito)
- Melakukan penetrasi pasar berdasarkan segmentasi pasar yang
memiliki potensi, misalnya kegiatan marketing di komunitas
pasar tradisional, kelompok petani, kelompok pengrajin dan lain
sebagainya
- Meningkatkan kegiatan promosi baik itu kegiatan promosi yang
bersifat advertising, personal selling, sales promotion, publishing,
maupun direct marketing. Serta berupaya aktif melakukan
promosi melalui media sosial.
- Memberikan target kepada AO Funding terutama untuk produk
deposito (berorientasi kepada volume/saldo)
- Melakukan kegiatan literasi dan inklusisertapromosi dan selling
- Penetapan target AO Funding dan penetapan target funding
berdasarkan target Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor
Kas.
- Penambahan Leader AO Funding dengan target saldo atau
volume dana simpanan.
8) Peningkatan volume kredit yang aman, sehat dan
menguntungkan serta melalui langkah-langkah strategis
sebagai berikut :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 25
- Diversifikasi produk kredit yang menarik dan sesuai kebutuhan
masyarakat, seperti produk kredit umroh, kredit biaya
pendidikan masuk universitas, dan lain sebagainya.
- Melakukan kegiatan promosi marketing dan selling.
- Melakukan penetrasi pasar berdasarkan segmentasi pasar yang
memiliki potensi, misalnya kegiatan marketing di komunitas
pasar tradisional, kelompok petani, kelompok pengrajin dan lain
sebagainya.
- Penambahan AO Lending sebanyak 4 orang melalui rotasi
karyawan dari bagian lain
- Memberikan sistem reward dan punisment kepada AO Lending
- Memperkuat kompetensi AO Lending terutama dalam hal
analisa kredit.
- Meningkatkan kemampuan dalam menganalisa
kebutuhan pasar yang akan menjadi target.
- Pemberian target untuk marketing, PUK dan target keseluruhan.
9) Peningkatan kualitas aktiva produktif dan pertumbuhan
portofolio kredit yang sehat.
- Memperkuat proses monitoring, penagihan, dan
pengawasan kredit.
- BPR akan membuat SMS blast untuk mengingatkan
angsuran yang akan jatuh tempo berikut petunjuk dan
mekanisme pembayarannya
- Memastikan bahwa legalitas jaminan dan legalitas kredit kuat
dan valid.
- Memberikan punishment dan reward kepada AO Lending
secara tegas dan konsisten
- Memberikan target per masing-masing AO Lending dan bagian
remedial terkait penanganan kredit.
- Mewajibkan kepada AO untuk mencapai target zero par (par
sebesar 0).
- Melakukan administrasi penagihan sesuai dengan perjanjian
kredit yang ada.
- Mengdministrasikan dokumen kredit secara lengkap, valid,
terkini, akurat dan tertib.
10) Peningkatan kompetensi SDM dan kode etik.
- Memberikan pelatihan-pelatihan terkait bidang APU & PPT,
analisa kredit, hukum perbankan, penyelesaian litigasi,
serta perbankan digital.
- Membuat jadwal pelatihan selama 1 (satu) tahun untuk periode
2019 sesuai kebutuhan.
- Melakukan sosialisasi terhadap aturan/regulasi baik internal
maupun eksternal.
- Peningkatan fungsi supervisi PUK, pengendalian internal dan
audit internal.
- Pemberian reward terhadap karyawan berprestasi dan
punishment terhadap karyawan yang melakukan
penyimpangan dan/atau fraud dan juga tidak
mencapai kinerja yang sudah ditetapkan
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 26
11) Pembelian aktiva tetap dan inventaris
Pembelian sebanya 2.unit komputer dan mengganti perabot kantor
yang tidak layak pakai dan pengadaan baru sesuai kebutuhan
pegawai serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.
b. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka menengah periode 3
(tiga) tahun, meliputi :
1) Peningkatan volume funding dan lending.
2) Penguatan modal BPR melalui peningkatan laba.
3) Peningkatan kompetensi SDM
4) Peningkatan efisiensi dan produktivitas
c. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka menengah periode 5
tahun (tiga) tahun, meliputi :
1) Meningkatkan total aset menjadi minimal Rp 100 Milyar
2) Meningkatkan modal inti menjadi minimal Rp 15 Milyar
3) Menambah jaringan 1 (satu) Kantor Cabang
2. Target jangka pendek dan menengah
a. Target Jangka Pendek
1) Perbaikan kualitas aktiva produktif atau penurunan NPL melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
- Memperkuat proses pengawasan dan monitoring kredit,
khususnya kredit yang jatuh tempo.
- Memberikan training berkala khususnya untuk memperkuat
analisa dalam pemberian kredit.
- Menerapkan prinsip kehatian-hatian seperti analisa 6C
(Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition Of Economy
dan Cash Flow).
- Memperkuat dan memperjelas proses penyelesaian kredit
bermasalah baik melalui litigasi maupun non litigasi.
- Melakukan proses 3R sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan debitur serta tidak menyimpang dari
aturan/regulasi yang ada.
- Memperkuat dan memperjelas proses administrasi penagihan
(SP1-7hari, SP2-14hari, SP3-21hari, Surat Pemasangan Plang).
- Melakukan penagihan secara intensif
2) Rencana dan langkah-langkah strategis peningkatan fungsi
intermediasi.
(a) Penghimpunan Dana
- Menetapkan Target untuk AO Funding
- Melakukan penetrasi pasar berdasarkan segmentasi yang
ada seperti halnya segmentasi yang ada komunitas
pedagang pasar, lembaga pendidikan, komunitas
keagamaan dan komunitas lainnya
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 27
- Melakukan kegiatan Direct Selling dan layanan Pick Up
Service
- Pemenuhan tenaga Leader Funding
- Memberikan target yang lebih besar kepada AO Funding
yang lebih senior
(b) Penyaluran Dana
- Peningkatan volume kredit melalui pemberian kredit modal
kerja dan kredit investasi pada UMKM maupun pada sektor
produktif lainnya.
- Memberikan literasi dan inklusi tentang praktek keuangan
yang sehat
- Penyebaran pemberian kredit sesuai dengan sektor
ekonomi yang dikuasai BPR.
- Pemberian kredit kepada 25 debitur inti maksimal 20% dari
portofolio kredit
3) Rencana dan langkah-langkah strategis peningkatan efisiensi.
(a) Melakukan cost control atas biaya rutin dan biaya non rutin.
(b) Optimalisasi pendapatan
(c) Peningkatan efisiensi dan efektifitas SDM
(d) Pemberian bunga dana simpanan dibawah LPS
b. Target jangka menengah
1) Memperkuat daya saing BPR melalui peningkatan permodalan dari
kinerja BPR.
2) Melaksanakan tata kelola yang sehat melalui prinsip TARIF
3) Melakukan pengendalian internal melalui sistem manajemen risiko
dari setiap unit operasional dan kegiatan usaha BPR.
Adapun Laporan Realisasi Rencana Bisnis PT. BPR SAUDARAKITA
tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Pos Rencana Realisasi Selisih
Nominal %
Total Aset 54.410.559 50.156.191 4.362.864 92,18%
Kredit Yang
Diberikan
47.270.254 40.420.287 4.600.520 85,50%
A B A 2.442.582 7.538.004 853.249 308,60%
Tabungan 6.244.866 6.205.784 833.953 99,37%
Deposito 28.287.000 25.266.436 425.253 89,32%
ABP :
Deposito 6.006.773. 5.157.501 (649.272) 85,86%
Pinjaman Diterima 0 3.500.000 3.500.000
Laba/Rugi Tahun
Berjalan
4.006.484 2.764.260 212.848 68,99%
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 28
Dari data diatas terlihat bahwa RBB tahun 2018 belum dapat
direalisakan sebagaimana mestinya, sehingga laba BPR yang ditetapkan
sebesar Rp4.006.4484 ribu nhanya tercapai Rp2.764.260 ribu (68.99%).
Hal ini disebabkan antara lain oleh masih tingginga NPL dan Deosito yang
masih memberikan ekstra bunga menjadi di atas LPS serta tingginya
biaya tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan produktivitas.
Total Aset pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp4.362.864 ribu dari sebesar Rp45.793.327 ribu menjadi Rp50.156.191
ribu namun masih belum optimal mencapai target yang ditetapkan di
tahun 2018 sebesar Rp54.410.559 ribu. Perkembangan Total Aset ini,
terutama disebabkan oleh peningkatan dari sisi pasiva yaitu dari
Tabungan yang mencapai 15,52 % dari sebesar Rp5.371.831 ribu
menjadi Rp 6.205.784 ribu dan Pinjaman diterima dari Bank lain sebesar
Rp3.500.000 ribu.
2.9 TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
2.9.1 TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN
Informasi kondisi keuangan PT. BPR SAUDARAKITA telah dituangkan
secara jelas dan transparan dalam beberapa laporan, diantaranya sebagai
berikut :
1. Laporan Tahunan
2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan
Transparansi kondisi keuangan dilakukan melalui media cetak/surat
kabar lokal, papan pengumuman BPR dan pengiriman langsung kepada
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta pencantuman laporan
pada website yang dimiliki oleh BPR.
2.9.2 TRANSPARANSI KONDISI NON KEUANGAN
Transparansi tentang informasi produk disajikan dalam bentuk
brosur, dan media promosi lainnya.
Sehubungan dengan hal transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan tersebut, PT. BPR SAUDARAKITA telah melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Mempublikasikan secara transparan kondisi keuangan dan non-
keuangan kepada stakeholders, antara lain terkait Laporan Keuangan
Berkala, Pelaporan Rutin BMPK, Laporan Penyelesaian Pengaduan
Nasabah Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan yang telah
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan yang
berlaku.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 29
2. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan
cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR.
3. Mempublikasikan informasi produk BPR sesuai ketentuan tentang
transparansi Informasi Produk BPR.
4. Menyampaikan Laporan Tahunan kepada OJK dan lembaga lainnya.
Dalam hal transparansi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG),
BPR telah menyusun laporan pelaksanaan GCG dengan cakupan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disertai dengan hasil
Self Assessment BPR terhadap pelaksanaan tata kelola (GCG) sesuai
dengan indikator yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2.9.3 TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA (GCG)
1) Hubungan Keluarga/ Hubungan Keuangan Anggota Direksi
Nama
Anggota
Direksi
Jabatan
Hubungan Keluarga Dengan : Hubungan Keuangan Dengan :
Direksi Dewan
Komisaris
Pemegan
g Saham Direksi
Dewan
Komisari
s
Pemegang
Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tida
k Ya Tidak
Susanto
Isbandi
Direktur
Utama √ √ √ √ √
Asep
Direktur
Operasional
merangkap
sebagai
Direktur
Kepatuhan
√ √ √ √ √
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, dan/atau
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau pemegang saham
pengendali BPR yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
2) Kepemilikan Saham Anggota Direksi
Nama Anggota
Direksi Jabatan
Jumlah (%) Kepemilikan Sahan Anggita
Direksi dari Modal Disetor pada :
PT.BPR
SAUDARAKITA Perusahaan Lain
Susanto Isbandi Direktur Utama - -
Asep
Direktur
Operasional dan
Kepatuhan
- -
Tidak ditemukan adanya kepemilikan saham anggota Direksi pada PT.
BPR SAUDARAKITA dan/atau pada perusahaan lainnya.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 30
3) Rangkap Jabatan Anggota Direksi
Nama Anggota
Direksi
Jabatan Pada PT
BPR SAUDARAKITA
Pada Perusahaan Lain
Nama
Perusahaan Jabatan
Susanto Isbandi Direktur Utama - -
Asep Direktur Operasional
dan Kepatuhan - -
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif
pada bank lain, perusahaan, dan/atau lembaga lain.
4) Hubungan Keluarga/ Hubungan Keuangan Anggota Dewan
Komisaris
Nama
Anggota
Direksi
Jabatan
Hubungan Keluarga Dengan : Hubungan Keuangan Dengan :
Direksi Dewan
Komisaris
Pemegang
Saham Direksi
Dewan
Komisari
s
Pemegang
Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tida
k Ya Tidak
Dra MA
Indiah B
Effendie
Komisaris
Utama √ √ √ √ √ √
Ir Muhardjo
S Widodo
Komisaris √ √ √ √ √ √
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan,
dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau
pemegang saham pengendali BPR yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
5) Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris
Nama Anggota
Direksi Jabatan
Jumlah (%) Kepemilikan Sahan Anggita
Direksi dari Modal Disetor pada :
PT.BPR
SAUDARAKITA Perusahaan Lain
Dra MA Indiah B
Effendie
Komisaris
Utama - -
Ir Muhardjo S
Widodo Komisaris - -
Tidak ditemukan adanya kepemilikan saham anggota Direksi pada PT.
BPR SAUDARAKITA dan/atau pada perusahaan lainnya.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 31
6) Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris
Nama Anggota
Direksi
Jabatan Pada PT
BPR SAUDARAKITA
Pada Perusahaan Lain
Nama Perusahaan Jabatan
Dra MA Indiah B
Effendie Komisaris Utama - -
Ir Muhardjo S
Widodo Komisaris
PT BPR
HARAPANSAUDARA Komisaris Utama
PT BPR ANA ARTHA Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki rangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi pada
perusahaan lain. BPR tetap memperhatikan bahwa rangkap jabatan
yang dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris tersebut tidak
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
7) Paket/ Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
(a) Jumlah Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Jumlah
Keseluruhan Gaji, Remunerasi dan Fasilitas Lain
Sesuai keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 15 Maret 2018
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2018
adalah sebagai berikut :
Jenis Remunerasi dan fasilitas
Lain
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Dewan Komisaris Direksi
Orang Juta (Rp) Orang Juta (Rp)
Remunerasi (gaji, bonus,
tunjangan rutin, tantiem dan
fasilitas lainnya dalam bentuk
non natura
2 583.548.800 2 694.460.700
Fasilitas lain dalam bentuk
perumahan, naturatransportasi,
asuransi, kesehatan, dsb
2 78.000000 2 61.500.000
*)dalam nil;ai ekuivalen rupiah
b) Perincian Penerima Kelompok Paket Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris dan Anggota Direksi
Jumlah Remunerasi Per
Orang dalam 1 Tahun
Jumlah Direksi
(Orang)
Jumlah Dewan
Komisaris
(Orang)
Diatas Rp 25 juta
Diatas Ro 25 juta s/d Rp 50 juta
Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100
juta
Diatas Rp 100 juta 2 2
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 32
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
menerima paket remunerasi diatas Rp. 100 juta dalam 1 (satu)
tahun.
c) Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Rasio gaji tertinggi dan terendah PT. BPR SAUDARAKITA pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut
Keterangan Perbandingan Gaji
Skala
Perbandingan
(jutaan
rupiah)
Rasio gaji Dewan Komisaris tertinggi dan terendah 20,7 :14,4
Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah 20,7 : 18
Rasio gaji Pegawai tertinggi dan terendah 11,7 : 3,5
Rasio gaji Direksi tertinggi dan Dewan Komisaris
tertinggi
20,7 : 20,7
Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai terendah 20,7 : 3,5
Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan yang
diterima secara tunai oleh anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi dan pegawai dalam satu bulan.
Dengan Rincian sebagai berikut :
No Jabatan Gaji (dalam rupiah) perbulan
Tertinggi Terendah
1 Komisaris 20.700.000 14.375.000
2 Direksi 20.700.000 18.000.000
3 Pegawai 11.730.000 3.500.000
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 33
BAB III
KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN (SELF ASSESSMENT) ATAS
PELAKSANAAN TATA KELOLA (GCG) BPR
3.1 Penilaian Komposit dan Predikatnya
Pemantauan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dilakukan
dengan cara melakukan penilaian sendiri (selfassessment) pelaksanaan tata
kelola (GCG) BPR tahun 2018sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret
2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan Tata Kelola (GCG) PT. BPR
SAUDARAKITA periode Desember 2018, dapat disampaikan bahwa Nilai
Komposit GCG sebesar 1,60 dengan peringkat SANGAT BAIK
3.2 Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola (GCG)
Penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi PT. BPR SAUDARAKITA
dalam penerapan GCG pada Tahun 2018, dengan hasil peringkat sebagaimana
tabel berikut :
No Aspek yang Dinilai Bobot Peringkat Nilai
Komposit Catatan
1
Pelaksanaan tugas
dan tanggung
jawab Direksi
20,00 1 0,33
Rapat Direksi secara
rutin akan
dilaksanakan 2 (dua)
kali dalam sebulan
dan setiap keputusan
rapat akan
dituangkan dalam
bentuk risalah rapat
2
Pelaksanaan tugas
dan tanggung
jawab Dewan
Komisaris
15,00 1 0,16
Jumlah komposisi,
integritas, kompetensi
serta pelaksanaan
tugas dan tanggung
jawab Dewan
Komisaris secara
keseluruhan telah
memenuhi prinsip-
prinsip GCG terlihat
dari fungsi
pengawasan yang
dilakukan Dewan
Komisaris terhadap
kebijakan Direksi
3
Kelengkapan dan
pelaksanaan tugas
atau fungsi Komite
0,00 0 0,00
Mengingat modal inti
BPR masih berada
dibawah
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 34
Rp50.000.000.000
(lima puluh milyar
rupiah) maka BPR
tidak wajib
membentuk komite
audit, komite
pemantau risiko dan
komite remunerasi
dan nominasi, namun
pelaksanaan fungsi
komite menjadi bagian
dari fungsi dan tugas
Dewan Komisaris
4
Penanganan
Benturan
Kepentingan
10,00 1 0,15
BPR belum memiliki
kebijakan, system dan
prosedur mengenai
benturan kepentingan
yang mengikat
pengurus dan pegawai
BPR termasuk
administrasi,
dokumentasi dan
pengungkapan
benturan kepentingan
5 Penerapan Fungsi
Kepatuhan 10,00 1 0,22
BPR telah adanya
pemisahan anggota
Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan dan telah
menunjuk Pejabat
Eksekutif untuk
melaksanakan fungsi
kepatuhan serta telah
adanya Pedoman dan
Kebijakan Fungsi
Kepatuhan
6 Penerapan Fungsi
Audit Intern 10,00 1 0,26
PE Auidit intern belum
melakukan
pengkinian terhadap
ketentuan dan BPR
belum memiliki
program rekrutmen
dan pengembangan
sumber daya
manusiayang
melaksanakan fungsi
audit intern
7 Penerapan Fungsi
Audit Ekstern 2,50 1 0,05
Kantor Akuntan
Publik telah
melaksanakan Audit
secara independen
dan memenuhi
kriteria yang telah
ditetapkan oleh
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2018
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2018 35
Otoritas Jasa
Keuangan
8
Penerapan Fungsi
Manajemen Risiko
termasuk
Pengendalian
Intern
10,00 1 0
Diisi setelah
Manajemen Risiko
berlaku secara efektif.
- BPR Modal Inti ≥
50M, mulai diisi
untk periode
laporan profil risiko
semester 2 tahun
2020
- BPR Modal Inti ≤
50M, mulai diisi
untk periode
laporan profil risiko
semester 2 tahun
2021
9
Batas Maksimum
Pemberian Kredit
(BMPK)
7,50 1 0,14
Tidak terdapat
pelanggaran dan
pelampauan terhadap
BMPK
10 Rencana Bisnis
BPR 7,50 1 0,15
Rencana Bisnis BPR
merupakan rencana
jangka pendek yang
telah disusun dan di
siapkan sesuai dengan
ketentuan dan telah
memperhatikan
rencana kedepan
11
Transaparansi
Kondisi Keuangan
dan Non Keuangan
7.50 1 0,15
Informasi keuangan
dan non keuangan
telah disampaikan dan
di publikasikan secara
transparan kepada
pihak-pihak yang
ditetapkan
Nilai Komposit 100 1,60
Tabel Peringkat Komposit
Nilai Komposit Peringkat Komposit
1.0 Nilai Komposit < 1.8 Sangat Baik
1.8 Nilai komposit < 2.6 Baik
2.6 Nilai Komposit < 3.4 Cukup Baik
3.4 Nilai Komposit < 4.2 Kurang Baik
4.2 Nilai Komposit < 5 Tidak Baik
Manajemen PT BPR SAUDARAKITA berupaya melakukan penerapan Good
Corporate Governance, dimana secara internal dalam penilaian sendiri (self
Assesment) pelaksanaan GCG dinilai Sangnat Baik. Hal ini tercermin dari
pemenuhan sebagian besar yang memadai atas prinsip-prinsip dasar pelaksaan
Good Corporate Governance.