perilaku tercela

Upload: lukman-koto

Post on 09-Jul-2015

134 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PRILAKU TERCELA

Makalah di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Semester II Kelas X

OLEH: KELOMPOK 3KELAS X.2 FATMA KURNIAWATI KOTO SYAFIRAH TIZAWANI ISFANIA DWI YUNI WULANDARI AULIA HASBULLAH UMUL HASANAH SUBHAN RASYID ( 14775 ) ( 14785 ) ( 14792 ) ( 14894 ) ( 14824 ) ( 14960 )

SMAN 1 WATAMPONE TAHUN PELAJARAN 2010-2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul PERILAKU TERCELA ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata pelajaran Pend. Agama. Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Watampone, 9 februari 2011

Penulis

1

DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................................01 Daftar Isi............................................................................................................02 BAB 1 Pendahuluan a. Latar Belakang.......................................................................................03 b. Rumusan Masalah..................................................................................03 BAB II Pembahasan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Menghina04 Berburuk sangka...................................................................................04 Hasud..04 Serakah/tamak...05 Dusta....05 Sombong..06 Bergunjing(Gibah).06 Riya.07 Aniaya..08 Isrof..08 Tabzir...09 Fitnah...09

BAB III Penutup a. Saran........................................................................................................10 b. Kesimpulan..............................................................................................10 Daftar Pustaka...................................................................................................112

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Prilaku tercela adalah prilaku atau perbuatan yang di benci oleh Allah SWT.Maka kita sebagai umat islam haruslah menghindari perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT dan berprilaku terpuji agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa.Maka lewat makalah ini kita dapat mengetahui mengenai prilaku tercela.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Prilaku Tercela ? 2. Apa sajakah contoh-contoh dari prilaku tercela ?

3

BAB II PEMBAHASAN Prilaku tercela adalah prilaku atau perbuatan yang di benci oleh Allah SWT.Berikut ini adalah beberapa sikap atau perilaku yang tergolong tercela: 1. MENGHINA Sifat ini biasanya kita lakukan tanpa di sadari. Perilaku tercela ini sangat dibenci Allah. Menghina mengandung pengertian bahwa mengeluarkan kata-kata yang merendahkan dan menyakiti hati orang lain. Termasuk mengolok-olok, mencela, mengutuk, memakai, dan mengejek. Sabda rasulullah: - "cukuplah kejelekan seseorang jika ia menghina orang muslim" (HR Muslim). - "memaki sesama muslim itu kedurhakaan" (HR Muttafaq 'Alaih). - "mukmin itu bukanlah pencela dan bukan pelaknat dan bukan yang jelek perangi dan bukan yang kotor lidah" (HR Ibnu mas'ud). - "barang siapa mengejek saudaranya lantaran satu dosa, tidak ia mati melainkan melakukan dosa itu" (HR Tirmidzi). 2. BERBURUK SANGKA Buruk sangka adalah menuduh atau menyangka atau memandang orang lain dari satu segi. Selain hal itu, dalam buruk sangka, seseorang sering menyembunyikan kebaikan orang yang dilihatnya dan membesarkan keburukan orang tersebut. Biasanya, seseorang sangat pandai melihat kesalahan orang lain, tetapi sangat susah melihat kesalahan sendiri. Nah, mengapa sikap ini perlu kita hindari? Rasulullah bersabda: "jauhilah buruk sangka karena sesungguhnya perasangka itu sedusta-dusta omongan" (HR Muttafaq 'Alaih). 3. HASUD Hasud atau dengki merupakan sikap bathin keadaan hati, atau rasa tidak senang, benci dan antipati terhadap orang lain yang mendapatkan kesenangan, nikmat, memiliki kelebihan darinya. Sikap ini sebaiknya kita hindari sebab dapat mendatangkan bencana yang sangat dahsyat. Mengapa demikian? Seseorang yang dengki terhadap orang lain akan merasa senang jika orang lain mendapatkan kemalangan atau kesengsaraan.

4

firman allah:

"jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya...(Q.S. Ali-imran/3 : 120). Sikap hasud ini berbahaya karena dapat merusak nilai persaudaraan atau menumbuhkan rasa permusuhan secara diam-diam. Hasud juga dapat mendorong seseorang mencela, menjelekjelekan, dan mencari-cari kelemahan atau kesalahan orang lain dan menimbulkan prasangka buruk. 4. SERAKAH ATAU TAMAK serakah atau tamak merupakan sikap tidak puas dengan yang menjadi hak atau miliknya sehingga berupaya meraih yang bukan haknya. rasulullah bersabda

"jika seseorang sudah memiliki dua lembah emas, pastilah ia akan mencari yang ketiganya sebagai tambahan dari dua lembah yang sudah ada itu" (HR.Bukhari dan muslim). Sikap serakah dapat mendorong oran mencari harta sebanyak-banyaknya dan jabatan setinggitingginya, tanpa menghiraukan cara halal atau haram, etis atau tidak etis. 5. DUSTA Sikap ini merupakan sikap yang mengarah pada kemunafikan. Mengapa demikian? Sikap berdusta merupakan ciri kaum munafik. hal ini sesuai dengan Sabda rasulullah:

"Bahwa terdapat tiga sikap yang termasuk pada munafik, yaitu dusta, khianat, dan ingkar janji. hadist menyebutkan: "jauhilah kedustaan karena sesungguhnya kedustaan itu memimpin kepada kedurhakaan dan kedurhakaan membawa ke neraka" (HR Muttapaq 'alaih).

5

6. SOMBONG

Sombong atau takabur, yakni merasa bangga pada diri sendiri, merasa paling baik atau paling hebat, dan merasa paling benar sehingga menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. allah berfirman:

"Akan aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-ku) orang-orang yang menyombongkan diri dibumi tanpa alasan yang benar" (QS. al-a'raf/7 : 146). 7. BERGUNJING (GIBAH) Bergunjing merupakan sebuah sikap yang selalu membicarakan kejelekan atau aib orang lain, atau menyebut masalah orang lain yang tidak disukainya. Allah mengidentikan gibah dengan memakan daging mayat saudaranya sendiri. firman allah:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(Q.S. Al hujurot{49}: 12 ). 6

meskipun kejelekan atau kekurangan orang lain itu faktual, benar-benar terjadi alias sesuai dengan kenyataan, tetap saja itu gibah. Meskipun demikian, tidak selamanya gibah itu dilarang. AL-HASAN sebagaimana dikutip imam Al-GHAJALI menyebutkan, "ada tiga golongan tidak termasuk menggunjing jika menyebut aib mereka, yaitu orang yang mengikuti hawa nafsu, orang fasik yang melakukan kefasikan secara terang-terangan dan pemimpin yang menyeleweng". Memperingatkan sesama muslim atas kejahatan seseorang pun termasuk gibah yang dibolehkan.Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku ghibah antara lain : 1. Menimbulkan fitnah 2. Menyebabakan perpecahan dan permusuhan 3. Merusak nama baik pada diri sendiri maupun orang lain. 4. Dapat merusak keimanan Pelaku ghibah akan mendapatkan azab di dunia dan diancam siksa yang amat pedih diakhirat nanti. Firman Allah:

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui.(Q.S. An Nur {24} : 19 ).

8. RIYA Menurut pengertian bahasa riya artinya memperlihatkan (pamer).Yang dimaksud dengan riya ialah memperlihatkan suatu ibadah dan amal saleh kepada orang lain bukan karena sesuatu selain Allah.Misalnya karena ingin memperoleh kemasyhuran dan keuntungan dunia.Sedangkan memperdengarkan ucapan ibadah dan amal saleh kepada orang lain ,dengan maksud seperti pada riya dinamai sumah (ingin didengar). Riya dan sumah termasuk sifat tercela,merupakan syirik kecil yang hukumannya haram dan harus dijauhi oleh setiap Muslim/muslimah. Riya dalam urusan keagamaan ,misalnya : Seseorang melakukan salat berjamaah di masjid dengan maksud bukan ingin memperoleh keridaan Allah SWT,tetapi agar mendapat penilaian dari masyarakat sebagai Muslim yang taat.Orang seperti ini kalau berada sendirian biasanya tidak mau mengerjakan salat. Riya dalam urusan keduniaan misalnya ;

7

Seseorang memperlihatkan kesungguhan dan kedisiplinannya dalam bekerja kepada atasannya ,dengan tidak dilandasi nilai ikhlas karena Allah SWT,karena ia ingin dinilai baik oleh atasannya,lalu pangkatnya/gajinya dinaikkan.Orang seperti ini bialpangkat atau gajinya tidak naik tentuan kerjanya akan malas malasan.

9. Aniaya Perkataan aniaya berasal dari bahasa sansekerta yang artinya perbuatan bengis,penyiksaan atai zalim.Yang dimaksud dengan aniaya (zalim) ialah tidak adil (tidak menempatkan sesuatu dengan semestinya atau sesuai dengan ketentuan Allah SWT ).Aniaya atau bengis yaitu suatu tindakan yang tidak manusiawi,yang bertentangan dengan hak asasi manusia.Allah SWT berfirman :

Sifat aniaya dapat dibagi menjadi beberapa macam : 1. Aniaya kepada Allah SWT dengan cara tidak mau melaksanakan perintah Allah yang wajib,dan meninggalkan larangan Allah yang haram. 2. Aniaya terhadap sesamam manusia seperti,gibah (mengumpat),namimah (mengadu domba),fitnah,mencuri,merampok,melakukan penyiksaan,dan melakukan pembunuhan. 3. Aniaya terhadap binatang ,misalnya menjadikan binatang sebagai sasaran latihan memanah atau menembak,menelantarkan binatang peliharaan,dan menyembelih hewan dengan senjata yang tumpul. 4. Aniaya terhadap diri sendiri, misalnya membiarkan diri sendiri dalam keadaan bodoh dan miskin karena malas,meminum minuman keras,menyalahgunakan narkoba,menyiksa diri sendiri,dan bunuh diri.

10. Isrof Isrof berarti berlebih-lebihan. Perilaku berlebihan dapat terjadi dalam berbagai hal seperti ; makan, minum, perkataan, perilaku (tindakan), tidur, menggunakan harta dan lain sebagainya. Sikap isrof atau over acting dilarang oleh agama, karena dapat merugikan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Misalnya berlebihan dalam belanja dapat menimbulkan pemborosan keuangan, berlebihan makan dan minum dapat menimbulkan berbagai penyakit, penumpukan atau berlebihan lemak, kolesterol . Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku berlebihan antara lain : 1. Menumbuhkan sikap rakus 2. Tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama manusia. 3. Menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi kebutuhannya. 4. Dapat mengganggu kesehatan jasmani maupun rohani. 5. Tidak disukai Allah 6. Menjauhkan diri untuk beribadah.

8

11. Tabzir Tabzir dapat berarti boros, yaitu mempergunakan sesuatu secara berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Dalam kamus bahasa Indonesia boros diartikan berlebih-lebihan dalam menggunakan uang, barang dan lain sebagainya. Sikap tabzir dapat terjadi dalam berbagai hal, misalnya boros dalam menggunakan uang, boros dalam menggunakan harta, boros dalam menggunakan waktu dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap umatnya untuk berlaku boros, karena hal tersebut dapat merugikan pada diri sendiri dan orang lain. Allah SWT memasukkan orang-orang yang memiliki sifat tabzir sebagai saudara setan. Firman Allah :

Artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(Q.S. Al Isro {17}: 27).

12. Fitnah Secara bahasa fitnah dapat diartikan dengan tuduhan, isu. Sedangkan menurut istilah fitnah adalah menyebar luaskan isu atau kesalahan orang lain yang belum terbukti kebenarannya serta sumber yang tidak bisa dipercaya. Fitnah ditimpakan kepada seseorang dengan maksud agar orang yang difitnah merasa malu , tersudut atau hancur masa depannya. Fitnah merupakan perbuatan yang lebih kejam dari pada pembunuhan. Fitnah dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, yaitu dapat menimbulkan keresahan dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat. Oleh karena itu fitnah digolongkan sebagai perilaku dosa besar. Firman Allah :

Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, Kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, Maka Sesungguhnya ia Telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.(Q.S. An Nisa {4}: 112).

9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULANPrilaku tercela adalah prilaku/perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.Prilaku tercela itu meliputi menghina,berburuk sangka,hasud,serakah atau tamak,sombong,gibah,aniaya,riya isrof ,fitnah dan masih banyak lagi.Untuk itu marilah kita menghindari prilaku tercela tersebut dan membiasakan diri berprilaku terpuji agar tidak dibenci oleh Allah SWT.

B. SARANMelalui makalah ini mari kita bersama-sama lebih memahami berbagai prilaku tercela Serta bersama-sama berusaha menghindari prilaku tercela agar tidak tergolong ke dalam golongan orang orang yang dibenci oleh Allah SWT.

10

DAFTAR PUSTAKA

http ://www.wikipedia.com http ://www.google.com Buku PAI KLS X Penerbit Erlangga

11