perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

17
Perilaku Menyimpang , Sikap Anti Sosial , dan Pengendalian Sosial By : LIANANDA INDRI PUTRI SMAN 2 KAYUAGUNG Proses Sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya menghasilkan pola-pola prilaku yang sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat . Apabila terjadi perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat maka akan terjadi suatu penyimpangan. Tidak semua prilaku yang menyimpang merupakan perbuatan negative ada juga prilaku menyimpang , menghasilkan nilai- nilai dan norma yang baru yang berguna bagi masyarakat dalam upaya memenuhi tuntunan perubahan. Oleh karena itu , diperlukan adanya pengendalian sosial untuk mengarahkan masyarakat kearah keteraturan dan ketertiban , sedangkan prilaku yang menyimpang yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dapat dicegah dan diluruskan. A. Perilaku Menyimpang

Upload: liananda-indri-putri

Post on 21-Jun-2015

3.123 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Perilaku Menyimpang , Sikap Anti Sosial , dan

Pengendalian Sosial

By : LIANANDA INDRI PUTRI

SMAN 2 KAYUAGUNG

Proses Sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya menghasilkan

pola-pola prilaku yang sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat . Apabila terjadi

perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat maka akan terjadi suatu

penyimpangan.

Tidak semua prilaku yang menyimpang merupakan perbuatan negative ada juga prilaku

menyimpang , menghasilkan nilai-nilai dan norma yang baru yang berguna bagi

masyarakat dalam upaya memenuhi tuntunan perubahan. Oleh karena itu , diperlukan

adanya pengendalian sosial untuk mengarahkan masyarakat kearah keteraturan dan

ketertiban , sedangkan prilaku yang menyimpang yang bisa menimbulkan dampak

buruk bagi masyarakat dapat dicegah dan diluruskan.

A. Perilaku Menyimpang

Dalam rangka menciptakan kehidupan yang selaras , setiap masyarakat selalu

menerapkan berbagai hal untuk mengatur anggota-anggotanya. Aturan ini banyak

berupa nilai dan norma yang disosialisasikan dari generasi ke generasi demi

keberlangsungan masyarakat itu sendiri , Namun ada saja . Anggota-anggota

masyarakat yang bertingkah berlainan dengan apa yang diharapkan .

Page 2: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Perlu diketahui pula bahwa penyimpangan dari suatu masyarakat , Tidak berarti

merupakan penyimpangan dalam masyarakat lain karena , adanya perbedaan norma dan

nilai-nilai .

1. Pengertian Prilaku Menyimpang

Ada Beberapa Definisi Penyimpangan Sosial yang diajukan para Sosiolog

James Vander Zander

Perilaku meyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal yang tercela dan

diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah orang besar

Robert M.Z . Lawang

Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma

yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut

Bruce J. Cohen

Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri

dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Paul B. Horton

Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap

norma – norma kelompok atau masyarakat .

Dari-Dari definisi diatas , pengertian perilaku penyimpangan dapat

disederhanakan menjadi setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang

ada dalam masyarakat . Perilaku ini terjadi karena orang mengabaikan norma atau tidak

mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering dikaitkan dengan istilah

negatif .

2. CIRI-CIRI PERILAKU PENYIMPANGAN

Menurut Paul B. Horton , penyimpangan sosial memiliki 6 ciri sebagai berikut :

a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan

Page 3: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Tidak ada satu pun perbuatan yang begitu saja dinilai menyimpang. Suatu

perbuatan yang dikatakan menyimpang jika memang didefinisikan sebagai

menyimpang. Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri-ciri tindakan yang

dilakukan orang melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan saksi yang

dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut , singkatnya , penilaian

menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui

penyebabnya.

Berpakaian dengan menganut gaya hidup sebagai funk

b. Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak

Perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negatif . Ada beberapa

penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati , seperti orang jenius yang

mengemukakan pendapat baru yang kadang-kadang bertentangan dengan pendapat

umum atau pahlawan yang gagah berani dan sering terlibat peperangan . Sedangkan

perampokkan , pembunuhan terhadap etnis tertentu termasuk penyimpangan yang

ditolak oleh masyarakat.

c. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak

Pada kebanyakkan masyarakat modern , tidak ada seorangpun yang masuk

kategori sepenuhnya penurut ( konformois ) ataupun sepenuhnya menyimpang .

Alasannya , orang yang termasuk kedua kategori ini justru akan mengalami kesulitan

dalam kehdiupannya . Oleh sebab itu , pada dasarnya semua orang normal pun sesekali

mengalami penyimpangan , tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk

Page 4: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

semua orang. Perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangannya saja.

Orang yang tadinya penyimpangan mutlak lambat laun juga harus berkompromi dengan

lingkungannya.

d. Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal

Budaya ideal disini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu

kelompok masyarakat . Tetapi dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh

terhadap segenap peraturan resmi tersebut. Antara budaya nyata dengan budaya ideal

selalu terjadi kesenjangan. Artinya , peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum

dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.

e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan

Apabila pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu

perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang , maka akan muncul ” norma-

norma penghindaran ”. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan oleh

orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata

kelakuan secara terbuka. Jadi , merupakan penyimpangan perilaku yang bersifat

setengah ( semi – institutionalized ).

Setiap orang pada dasarnya pernah mencotek , yaitu merupakan tindakan yang melakukan penyimpangan

3. Sebab terjadinya Perilaku Menyimpang

a. Sudut Pandang sosiologi

Page 5: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Proses interaksi sosial , internalisasi nilai dan kontrol sosial , tidak selalu

sempurna. Selalu ada hal-hal yang bisa mengakibatkan perilaku sosial seseorang tidak

sesuai dengan tuntutan masyarakat . Akibatnya , terjadilah perilaku menyimpang

1. Perilaku menyimpang karena sosialisasi

Dalam sosialisasi , individu menyerap normadan nilai . Perilaku menyimpang

disebabkan oleh adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengalaman nilai-nilai

tersebut

Contoh : Jika seorang remaja bergaul dengan teman-temannya yang berpakaian kurang

sopan dimata masyarakat , lambat laun ia akan terpengaruh melakukan hal serupa.

Pengaruh lingkungan dari teman bermain.

2. ) Perilaku menyimpang karena anomie

Secara sederhana , anomie diartikan sebagai suatu keadaan dimasyarakat tanpa

norma . Menurut Emile Durkheim , anomie adalah suatu situasi tanpa norma dan arah ,

sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dengan kenyataan

sosial yang ada. Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan adanya ketidak

harmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara legal yang disepakati masyarakat

untuk mencapai tujuan budaya tersebut. Menurut Merton terdapat 5 cara untuk

mencapai tujuan budaya yaitu :

a.) Konformitas yaitu sikap menerima tujuan budaya yang telah disepakati masyarakat

dan berusaha mencapai tujuan tersebut secara legal dan disepakati masyarakat.

Contoh : Seseorang yang ingin kaya berusaha untuk mewujudkannya dengan cara

meraih pendidikan tinggi serta bekerja secara keras dan halal.

Page 6: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

b.) Inovasi , yaitu sikap menerima tujuan budaya yang telah disepakati namun menolak

untuk memakai cara legal dan telah disepakati guna mencapainya. Biasanya cara ini

dipakai oleh mereka yang memiliki keterbatasan untuk mencapai tujuan budaya secara

legal.

Contoh : Seseorang ingin menjadi kaya namun posisinya dikantor tidak

memungkinkan untuk mendapat gaji besar . Akibatnya , dia mencari jalan dengan

korupsi.

c.) Ritualisme , yaitu sikap menolak tujuan budaya namun tetap mempegunakan cara-

cara legal dan telah disepakati untuk mecapai tujuan.

Contoh : Seseorang yang bekerja bukan untuk memperoleh kekayaan , melainkan

hanya memperoleh rasa aman semata.

d.) Retratisme , yaitu sikap menolak tujuan budaya dan cara legal yang telah disepakati

masyarakat untuk mencapainya . Sebagai solusi , pelakunya memilih untuk berhenti

maju dan mencoba.

Contoh : Para peminum alcohol dan pemakai narkoba seolah-olah berupaya untuk

melarikan diri dari masyarakat dan lingkungannya.

e.) Pemberontakkan , yaitu sikap menolak tujuan budaya dan cara legal untuk

mencapainya , lalu mencoba untuk menciptakan tujuan dan budaya yang baru.

Contoh : Kaum pemberontak yang mencoba gigih untuk memperjuangkan suatu

ideologi melaui perlawanan bersenjata.

3. ) Perilaku menyimpang karena diffrential association

Menurut Edwin H. Sutherland , penyimpangan terjadi akibat adanya

differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap kejahatan . Semakin tinggi

derajat interaksi dengan orang yang berprilaku menyimpang , semakin tinggi pula

kemungkinan sesorang bertingkah laku menyimpang.

Contoh : Seorang anak yang tinggal di lingkungan pencopet akan memiliki

kecenderungan tertinggi untuk mempelajari cara-cara melakukan pencopetan.

4.) Perilaku menyimpang karena pemberian julukan ( labelling )

Page 7: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Teori ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang lahir karena adanya batasan

, cap , julukan , sebutan atas suatu perbuatan yang disebut menyimpang . Bila kita

memberikan cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang , maka cap

tersebut akan mendorong orang itu berprilaku yang menyimpang . Pendapat ini

dikemukakan oleh Edwin H. Lemert.

Contoh : Seseorang remaja tertangkap basah saat mencoba menghisap ganja. Ia

mendapat label ” pemakai narkoba ” . Walau masih mencoba-coba , ia tertangkap basah

lagi . Maka , masyarakat akan memeberinya label sebagai pecandu narkoba. Akibatnya

ia mengindentifikasi diri dan terlibat dalam kehidupan pecandu narkoba

b. Sudut Pandang Biologi

Sebagian besar ilmuwan abad ke – 19 berpandangan bahwa kebanyakkan

perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor biologis , seperti tipe sel-sel tubuh .

Sejumlah ilmuwan seperti Lombroso , Kretchschmer Hooton , Vaoon Hetig dan

Sehledon. Melakukan berbagai studi yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai

tipe tubuh tertentu lebih cenderung melakukan penyimpangan. Shelodn menidentifikasi

tipe tubuh , endo morph ( bundar , halus , gemuk ) , mesomorph ( berotot , atletis ) dan

ectomorphs ( tipis , kurus ) yang kecenderungan sifat dan kepribadian masing-masing ,

misalnya : para pecandu alkohol dan penjahat umumnya mempunyai tipe tubuh

mesomorphs .

c. Sudut Pandang Psikologi

Teori psikologi berpandangan bahwa penyakit mental dan gangguan kepribadian

berkaitan erat dengan beberapa bentuk perilaku menyimpang . Perilaku menyimpang

sering kali dianggap sebagi gejala penyakit mental . Ilmuwan yang terkenal di bidang in

Page 8: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

adalah Sigmund Freud . Dia membagi diri manusia menjadi 3 bagian penting sebagai

berikut .

Id , bagian diri yang tidak sadar , naluriah , dan implusif .

Ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional ( penjaga pintu

kepribadian )

Superego adalah bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultural dan

berfungsi sebagai suara hati.

d. Sudut pandang Kronologi

1. ) Teori Konflik

Dalam teori ini terdapat dua macam konflik , yaitu :

a.) Konflik budaya

Terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus ,

masing-masing cenderung tertutup sehingga mengurangi kemingkinan timbulnya

kesepakatan nilai.

b.) Konflik kelas sosial

Terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi

kepentingannya. Pada kondisi ini , terjadinya eksploitasi kelas atas terhadap kelas

bawah . Mereka yang menentang hak istimewa kelas atas dianggap mempunyai perilaku

menyimpang sehingga dicap sebagai penjahat.

2.) Teori pengendalian .

Kebanyakkan orang meneysuaikan diri dengan nilai dominan karena adanya

pengendalian dari dalam maupun luar. Pengendalian diri dalam berupa norma yang

dihayati dan nilai yang dipelajari seseorang . Pengendalian dari luar berupa imbalan

sosial terhadap konformitas dan sanksi hukuman terhadap tindakan penyimpangan .

Dalam masyarakat konvensional , terdapat 4 hal yaitu :

a.) kepercayaan mengacu pada norma yang dihayati .

b.) ketanggapan , yakni sikap tanggap seseorang , terhadap pendapat orang lain , berupa

sejauh mana kepekaan seseorang terhadap kadar penerimaan orang konformis.

c.) Keterikatan ( komitmen ) , berhubungan dengan berupa banyak imbalan yang

diterima seseorang atas perilakunya yang konformis .

d.) Keterlibatan , mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai lembaga

masyarakat , seperti majelis ta`lim , sekolah dan organisasi setempat.

4. Jenis-Jenis perilaku menyimpang

a. Berdasarkan kekerapannya

Page 9: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Sebagai makhluk social dan makhluk yang berpikir manusia mempunyai pola-

pola perilaku yang tidak tetap . Ada kalanya manusia berprilaku sesuai kehendak umum

, tetapi di lain kesempatan ia bertindak menentangnya . Oleh karena itu , dikenal dua

penyimpangan yaitu :

1.) Penyimpangan social primer

Penyimpangan social primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara

( temporer ) . Orang yang melakukannya masih tetap dapat diterima oleh kelompok

socialnya karena tidak terus-menerus melanggar peraturan . Misalnya beberapa kali

melanggar rambu lalu lintas.

2.) Penyimpangan social sekunder

Penyimpangan social sekunder adalah penyimpangan sosial yang dialkukan oleh

pelakunya secara terus-menerus meskipun telah diberikan sanksi-sanksi . oleh karen situ

, pelakunya secara umum dikenal sebagai orang yang berprilaku penuyimpangan .

Misalnya , seseorang yang tiap hari meminum –minuman keras dimanapun ia berada

atau seorang siswa SMA yang terus-menerus mencotek pekerjaan teman sekelasnya.

b. Berdasarkan Jumlah orang yang terlibat

1. ) Penyimpangan individu

Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa orang lain. Hanya satu individu yang

melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan norma-norma umum yang berlaku .

2.) Penyimpangan Kelompok

Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku menyimpang tersebut

dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok tertentu . individu yang termasuk

dalam situasi ini bertidak sesuai dalam situasi seperti ini bertindak sesuai dengan norma

sub kebudayaannya yaitu ” kebudayaan kelompok ” yang jelas –jelas bertentangan atau

bahkan tidak mau menerima norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat

sekitanya.

Page 10: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

Terjadi di kota Mardid Spanyol , menyebabkan teror yang merupakan perbuatan

menyimpang.

Contoh :

Kelompok ( gang ) kejahatan terorganisir yang melakukan penyelundupan dan

perampokkan

Kelompok pengacau keamanan dengan tujuan –tujuan tertentu ( teroris )

5. Bentuk –Bentuk Perilaku penyimpangan

a. Penyalahgunaan Narkoba

Pada awalnya , sebagian narkotika dan obat-obatan terlarang dipergunakan oleh

kalangan dokter sebagai usaha –usaha untuk mengurangi rasa sakit berlebihan yang

dialami oleh pasien-pasiennya . Akan tetapi , obat tersebut akhirnya mrnjadi ”obat

terlarang ” karena digunakan oleh orang-orang yang sehat secara jasmani untuk

mengurangi tingkat kesadaran dan memperoleh perasaan nikmat meskipun sesaat. Obat

terlarang seperti extasy pada mulanya dimaksudkan untuk merangsang gerak-gerak

orang penyakit lumpuh , tetapi kemudian dipakai untuk merangsang daya tahan tubuh .

Page 11: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

b. Perkelahian terpelajar

Perkelahian antar pelajar , seiring disebut pula tawuran antar pelajar , pada

mulanya hanya menjadi fenomena yang terdapat pada pelajar dikawasan perkotaan .

Sekarang ini gejala tawuran ini telah pula menjadi mode bagi pelajar-pelajar yang jauh

dari perkotaan . Perkelahian , baik antara dua pelajar maupun antara kelompok-

kelompok pelajar , merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang.

c. Perilaku Seksual di luar Nikah

Naluri seksual yang dimiliki oleh manusia merupakan anugrah Tuhan .

Keberadaaan manusia dibumi ini beralngsung-langsung dan terus menerus karena

dilanjutkan oleh keturunan-keturunan baru. Akan tetapi , naluri seksual yang tidak

terkendali atau dilakukan tanpa aturan akan mendatangkan kekacauan didalam

masyarakat , antara lain adalah berjangkitnya penyakit

kelamin, perkelahian , gangguan jiwa , dan

emosional pada anak hasil hubungan itu , serta menurunkan kualitas manusia karena

ketidakmampuan memberikan pendidikan yang layak akibat kehamilan tak terencana.

Selain itupula , terjadi nya ancaman serius terhadap bayi-bayi yang dilahirkan sehingga

berdampak pada pelanggaran hak asasi Manusia , seperti aborsi dan pembunuhan bayi-

bayi yang lahir dari hubungan yang bebas tersebut.

Page 12: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas karunia dan

nikmatnya yang telah dilimpahkan kepada kita semua . Shalawat dan salam semuga

tercurah keharibaan baginda Rasullullah S.AW , yang menjadi rahmat bagi alam

semesta..

Perubahan yang cepat didunia ini menyebabkan ilmu sosiologi terasa

memiliki peran penting . Agar ilmu sosiologi lebih dikenal khalayak umum ,

khususnya siswa SMA dan MA ,Kami mencuba menulis makalah mengenai “ Ilmu

Sosiologi “, Dalam makalah ini , kami mencoba membahas pokok bahasan secara

sederhana agar konsep yang ada mudah dipahami .

Kami menyadari bahwa salah satu factor pendukung keberhasilan

pengajaran sosiologi adalah mengacu pada prinsip belajar bermakna dengan

mengutamakan pengertian dan pemahaman konsep-konsep sosiologi , Maka dari itu

kami berusaha untuk mengenalkan kepada pembaca mengenai ilmu sosiologi

tersebut.

Saya akan menerima dengan senang hati segala saran yang bersifat

positif dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini

. Dengan mengirimkan email ke alamat : lianandaindriputri @yahoo.co.id . Akhirnya

, saya berharap semoga Makalah Sejarah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan

menambahkan khazanah kepustakaan . Amin .

Nasrun minallahi wafathun qarrib wabasyiril mukminin

Kayuagung , Januari 2011

Penulis

Page 13: Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial