perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada · c. tujuan 1. tujuan umum untuk mengetahui...

59

Upload: vanhuong

Post on 13-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen
Page 2: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

i

PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA

BAYI DI DESA WIDORO SRAGEN WETAN SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

ELSA YUNI HAPSARI

NIM : B10138

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen
Page 4: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen
Page 5: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perilaku Ibu tentang Pemberian Asupan Gizi

pada Bayi”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Desy Handayani, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. dr. Y. Agus Sudarmanto, M.Kes yang telah bersedia memberikan ijin pada

penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penelitian ini.

Page 6: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

v

7. Bapak dan ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 7: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

Elsa Yuni Hapsari

10.138

PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA BAYI DI

DESA WIDORO SRAGEN WETAN SRAGEN

xiv + 43 halaman + 15 lampiran + 5 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain

adalah penurunan angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat.

Indonesia saat ini masih menghadapi masalah gizi ganda yaitu kondisi banyaknya

jumlah penderita gizi kurang, disisi lain jumlah masyarakat yang mengalami gizi

lebih cenderung meningkat. Nutrisi secara khusus penting dalam tahun pertama

kehidupan bayi. Namun perlu diingat bahwa bayi harus mendapatkan zat gizi yang

cukup, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Perilaku gizi yang belum baik yaitu

masih rendahnya menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif. Berdasarkan hasil

studi pendahuluan terdapat 7 ibu tidak memberikan ASI eksklusif dan memberikan

makanan tambahan pada usia < 6 bulan, sedangkan 3 ibu yang memberikan ASI

eksklusif dan tidak memberikan makanan tambahan < 6 bulan.

Tujuan : Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian

diambil di Desa Widoro Sragen Wetan Sragen pada tanggal 10-24 Maret 2013.

Jumlah responden sebanyak 35 orang, dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data adalah angket,

sedangkan untuk analisa data mengggunakan univariat.

Hasil Penelitian : Perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi sebanyak

16 responden (45,71%) berperilaku baik, 19 responden (54,29%) berperilaku

kurang baik.

Kesimpulan : Dari penelitian didapatkan perilaku ibu di Desa Widoro Sragen

mayoritas berperilaku kurang baik.

Kata kunci : perilaku, ibu, asupan gizi bayi

Kepustakaan : 25 literatur (Tahun 2006 s/d 2012)

Page 8: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

vii

MOTTO

Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorang saat

berusaha untuk sukses daripada dari posisi yang telah diraihnya dalam

kehidupan (Booker T. Washingtong)

Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas

kelengahan kita tak kan bisa dikembalikan seperti semula

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah

ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayah dan Bunda tercinta terimakasih atas

doa dan cinta kasihnya selama ini.

2. Adikku tersayang yang selalu memberikan

support di setiap langkahku.

3. Seseorang yang selalu memberiku

semangat

4. Teman – teman yang telah berpartisipasi

dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

5. Teman – teman seperjuangan di STIKes

Kusuma Husada Surakarta

6. Almamater tercinta

Page 9: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen
Page 10: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK………………………………………………………………… vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….. . vii

CURUCULUM VITAE…………………………………………………. . viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus.............................................................. 4

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7

Page 11: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

x

1. Perilaku ............................................................................. 7

a. Pengertian ..................................................................... 7

b. Domain Perilaku .......................................................... 8

c. Pengukuran Perilaku..................................................... 9

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku .............. 10

2. Bayi……………………………………………. ............. 11

a. Pengertian ..................................................................... 11

b. Tumbuh Kembang ........................................................ 11

3. Pemberian asupan gizi pada bayi .................................... 14

a. Pengertian ................................................................... 14

b. Kebutuhan gizi bayi………………………………… 15

c. Macam – macam asupan gizi pada bayi……………. 16

d. Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan

asupan gizi pada bayi………………… ..................... 21

e. Faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian gizi

pada bayi ……………………………………….. ..... 22

f. Risiko asupan gizi yang tidak sesuai pada bayi… .... 23

B. Kerangka Teori....................................................................... 24

C. Kerangka Konsep ................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 25

C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ...................... 26

Page 12: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

xi

D. Instrumen Penelitian ................................................................ 27

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

F. Variabel Penelitian ................................................................... 30

G. Definisi Operasional ................................................................ 30

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 31

I. Etika Penelitian ........................................................................ 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum…………………………………………….. 36

B. Hasil Penelitian………………………………………………. 36

C. Pembahasan…………………………………………………… 37

D. Keterbatasan………………………………………………….. 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 41

B. Saran………………………………………………………… 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pola Pemberian Gizi Bayi……………………………………….. 22

Tabel 2.2 Frekuensi Pemberian Gizi Bayi…...……………………………... 23

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket ............................................................................. 30

Tabel 3.2 Definisi Operasional……………………………………………… 32

Tabel 4.1 Perilaku Ibu Tentang Pemberian Asupan Gizi Pada Bayi………. 38

Page 14: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep……………………………………………… 25

Page 15: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Informed Consent

Lampiran 10. Angket Penelitian dan Kunci Jawaban

Lampiran 11. Data Tabulasi Angket

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Hasil Penelitian Perilaku Ibu Tentang Pemberian Asupan Gizi Bayi

Lampiran 15. Penghitungan Hasil Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 16: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain adalah

penurunan angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat.

Indonesia saat ini masih menghadapi masalah gizi ganda yaitu kondisi

banyaknya jumlah penderita gizi kurang, disisi lain jumlah masyarakat yang

mengalami gizi lebih cenderung meningkat. Masalah gizi ganda ini sangat

erat kaitanya dengan gaya hidup masyarakat dan perilaku gizi. Status gizi

masyarakat akan baik apabila perilaku gizi yang baik dilakukan pada setiap

tahap kehidupan termasuk pada bayi (Peraturan Pemerintah No. 33, 2012).

Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan prevalensi gizi kurang menjadi

17,9% dan gizi buruk menjadi 4,9%. Artinya kemungkinan besar sasaran

pada tahun 2014 sebesar 15,0% untuk gizi kurang dan 3,5% untuk gizi buruk

dapat tercapai (Depkes RI, 2011).

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada bayi

dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga

dewasa. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa bayi dan anak

memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.

Sebaiknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan

sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode

Page 17: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

2

kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat

ini maupun masa selanjutnya (Depkes RI, 2006).

Nutrisi secara khusus penting dalam tahun pertama kehidupan bayi.

Saat itu bayi benar-benar tergantung pada pengasuhnya untuk memberikan

makan. Selama tahun pertama, berat badan bayi meningkat tiga kali lipat

dibanding berat lahirnya (Meadow dan Newell, 2005).

Usia bayi memang usia yang rawan, kebutuhan gizi per kg berat badan

lebih tinggi dari orang dewasa karena pertumbuhannya lebih cepat.

Bertambahnya usia bayi karena bertambahnya umur akan membutuhkan

sumber tenaga yang meningkat pula. Namun perlu diingat bahwa bayi harus

mendapatkan zat gizi yang cukup, tidak kekurangan dan tidak berlebihan

(Paath dkk, 2005).

Gambaran perilaku gizi yang belum baik juga ditunjukkan dengan

masih rendahnya pemanfaatan fasilitas pelayanan oleh masyarakat. Saat ini

baru sekitar 50% anak balita yang dibawa ke Posyandu untuk di timbang

sebagai upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan. Bayi dan balita yang telah

mendapat kapsul vitamin A baru mencapai 74 %. Demikian pula dengan

perilaku gizi lainnya juga masih belum baik yaitu masih rendahnya ibu yang

menyusui bayi 0 - 6 bulan secara eksklusif yang baru mencapai 39 %, sekitar

28 % rumah tangga belum menggunakan garam beryodium yang memenuhi

syarat, dan pola makan yang belum beraneka ragam

(Kepmenkes No.747, 2007).

Page 18: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

3

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa

Widoro Sragen Wetan pada bulan November, jumlah ibu yang mempunyai

bayi 35 orang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 10 ibu

yang mempunyai bayi terdapat 7 ibu tidak memberikan ASI eksklusif dan ibu

memberikan makanan tambahan pada usia < 6 bulan, sedangkan 3 ibu

memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan makanan tambahan < 6

bulan.

Berdasarkan kondisi diatas maka peneliti dalam penelitian, tertarik

mengambil judul mengenai perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada

bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang

menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku ibu dalam

pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di

Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada

bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen pada perilaku baik.

Page 19: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

4

b. Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada

bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen pada perilaku kurang baik.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi.

2. Bagi diri sendiri

Sebagai pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan ilmu pengetahuan

dan informasi yang telah diperoleh khususnya tentang pemberian asupan

gizi pada bayi.

3. Bagi institusi

a. Lahan penelitian

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam

rangka pengembangan desa khususnya asupan gizi pada bayi.

b. Pendidikan

Dapat dipergunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian

selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas

pendidikan kebidanan khususnya asupan gizi pada bayi.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berhubungan dengan “ Perilaku ibu tentang pemberian

asupan gizi pada bayi” pernah dilaksanakan oleh :

Page 20: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

5

Rahma, Muswita Widya (2009), judul “Perilaku Ibu dalam Pemberian

Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di

Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan”. Jenis penelitian

deskriptif kuantitatif. Teknik sampling menggunakan teknik total

sampling. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan

tambahan yang diberikan ibu adalah susu formula (93,5%) dan nasi tim

(23,9%). Jumlah makanan tambahan yang diberikan ibu kurang dari 5

sendok makan adalah nasi tim (19,5%) dan biscuit (10,8%), serta susu

formula lebih dari 300 cc (36,9%). Waktu pemberian susu formula dan air

putih (100%) diberikan pada pagi, siang, sore hari, serta (93,5%) pada

selingan pagi dan selingan siang. Ibu memberikan nasi tim pada pagi

(15,2%), siang (10,8%), dan sore (13%). Frekuensi makanan tambahan

yang diberikan ibu adalah susu formula (76,1%) dan air putih (84,6%)

setiap hari, makan pokok (23,9%), nasi tim (19,5%), dan sayur hijau

(13%) setiap hari, serta pisang (6,5%) 1-2 kali seminggu. Alasan ibu

memberikan makanan tambahan agar bayi lebih sehat (89,1%), dan resiko

setelah pemberian makanan tambahan pada bayi sering susah Buang Air

Besar (BAB) (26,1%).

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada jenis penelitian deskriptif

kuantitatif, teknik sampling menggunakan teknik total sampling (sampling

jenuh). Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini yaitu subjek, waktu, lokasi,

serta hasil penelitian.

Page 21: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

6

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,

dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang diteliti,

kerangka teori, dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis

data, dan etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum daerah penelitian,

hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Perilaku

a. Pengertian

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk

hidup) yang bersangkutan. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup

mempunyai bentangan kegiatan yang sangat luas, sepanjang kegiatan

yang dilakukan manusia tersebut antara lain : berjalan, berbicara, bekerja,

menulis, membaca, berfikir dan seterusnya (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Skiner seorang ahli psikologi dalam Notoatmodjo (2010),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian perilaku

manusia terjadi melalui proses : Stimulus ----› Organisme ----› Respons,

sehingga teori Skinner ini disebut teori “S-O-R”(stimulus-organisme-

respons). Skinner membedakan adanya dua respon.

Dalam teori Skinner dibedakan adanya dua jenis respon, yakni :

1) Respondent respons atau reflexive, yakni respons yang ditimbulkan

oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu yang disebut eliciting

stimulus, karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap.

2) Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang

timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau

Page 23: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

8

rangsangan yang lain. Perangsang yang terakhir ini disebut

reinforcing stimuli atau reinforce, karena berfungsi untuk memperkuat

respons.

Menurut Notoatmodjo (2010), dilihat dari bentuk respon stimulus

ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Perilaku tertutup (cover behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih

belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons

seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian,perasaan, persepsi,

pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk

“unobservable behavior” atau “covert behavior” yang dapat diukur

adalah pengetahuan dan sikap.

2) Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut

sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari

luar atau “observable behavior”.

b. Domain perilaku

Benyamin Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2010), membagi

perilaku manusia kedalam 3 domain, ranah atau wilayah, yakni kognitif

(cognitive), afektif (affective), dan psikomotor (psychomotor). Dalam

perkembangannya, dikembangkan menjadi 3 tingkat ranah perilaku

yakni: pengetahuan, sikap, dan tindakan atau praktik sebagai berikut :

Page 24: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

9

1) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga). Secara garis besar ada 6 tingkat pengaetahuan yakni :

tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application),

analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation).

2) Sikap

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan. Sikap mempunyai tingkat berdasarkan intensitasnya

yakni: menerima (receiving), menanggapi (responding), menghargai

(valuing), bertanggung jawab (responsible).

3) Tindakan atau praktik (practice)

Praktik atau tindakan dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut

kualitasnya yakni : praktik terpimpin (guided response), praktik secara

mekanisme (mechanism), adopsi (adoption).

c. Pengukuran perilaku

Menurut Notoadmodjo (2010), mengukur perilaku terbuka, praktik

atau tindakan, relative lebih mudah bila dibanding dengan mengukur

perilaku tertutup (pengetahuan dan sikap). Sebab praktik atau tindakan

mudah diamati secara konkret dan langsung maupun melalui pihak

ketiga. Secara garis besar mengukur perilaku terbuka atau praktik dapat

dilakukan melalui dua metode, yakni :

Page 25: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

10

1) Langsung

Mengukur perilaku terbuka secara langsung, berarti peneliti langsung

mengamati atau mengobservasi perilaku subyek yang diteliti.

2) Tidak Langsung

Pengukuran perilaku secara tidak langsung ini, berarti peneliti tidak

langsung mengamati perilaku orang yang diteliti (responden). Oleh

sebab itu metode pengukuran secara tidak langsung ini dapat

dilakukan dengan berbagai cara, yakni :

a) Metode mengingat kembali atau “recall”

Metode ini dilakukan dengan cara responden atau subyek peneliti

diminta untuk mengingat kembali (recall) terhadap perilaku atau

tindakan beberapa waktu yang lalu.

b) Melalui orang ketiga atau orang lain yang “dekat” dengan subyek

atau responden

Pengukuran perilaku terhadap seseorang atau responden dilakukan

oleh orang yang terdekat dengan responden yang diteliti.

c) Melalui “indikator” (hasil perilaku responden)

Pengukuran perilaku ini dilakukan melalui indikator hasil perilaku

orang yang diamati.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010), faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku yaitu :

1) Faktor-faktor presdiposisi (presdiposing factors) yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai.

Page 26: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

11

2) Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau

sarana-sarana kesehatan.

3) Faktor-faktor pendorong atau penguat (renforcing factors) yang

terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas

lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2. Bayi

a. Pengertian

Bayi adalah sejak kelahiran sampai usia 12 bulan (Nirwana, 2011).

Menurut Kamus Besar (2005), bayi adalah anak yang belum lama lahir.

b. Tumbuh kembang bayi

Menurut Ratnaningsih & Riyadi (2012), tumbuh kembang bayi

umur 0 -12 bulan antara lain :

1) Umur 1 bulan

Fisik : Berat badan akan meningkat 150 – 200 gr/mg, tinggi

badan meningkat 2,5 cm/bulan, lingkar kepala

meningkat 1,5 cm/ bulan. Besarnya kenaikan seperti ini

akan berlangsung sampai bayi umur 6 bulan.

Motorik : Bayi mulai mengangkat kepala dengan dibantu, tubuh

ditengkurapkan, kepala menoleh ke kiri ataupun ke

kanan, menggenggam sudah mulai positif.

Sensoris : Mata mengikuti sinar ke tengah

Sosialisasi : Bayi sudah mulai tersenyum pada orang yang ada

disekitar

Page 27: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

12

2) Umur 2 – 3 bulan

Fisik : Fontanel posterior sudah tutup

Motorik : Mengangkat kepala, dada dan berusaha untuk

menahanya sendiri dengan tangan, memasukkan tangan

ke mulut, mulai berusaha untuk meraih benda-benda

yang menarik, bisa di dudukkan dengan posisi

punggung disokong, mulai asyik bermain-main sendiri

dengan tangan dan jarinya.

Sensoris : Sudah bisa mengikuti arah sinar tepi, koordinasi keatas

dan bawah, mulai mendengarkan suara yang

didengarnya.

Sosialisasi : Mulai tertawa pada seseorang, senang jika tertawa

keras, menangis, menangis sudah mulai berkurang.

3) Umur 4 – 5 bulan

Fisik : Berat badan menjadi dua kali dari berat badan lahir,

ngeces karena tidak adanya koordinasi menelan saliva.

Motorik : jika di dudukkan kepala sudah bisa seimbang dan

punggung sudah mulai kuat, bila ditengkurapkan sudah

bisa mulai miring dan kepala sudah bisa tegak lurus,

mulai berusaha meraih benda sekitar tangannya.

Sosialisasi : Senang jika berinteraksi dengan orang lain walaupun

belum pernah dilihatnya/dikenalnya, sudah bisa

mengeluarkan suara pertada tidak senang bila

mainan/benda miliknya diambil oleh orang lain.

Page 28: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

13

4) Umur 6 – 7 bulan

Fisik : Berat badan meningkat 90-150 gram/minggu, tinggi

badan meningkat 1,25 cm/bulan, lingkar kepala

meningkat 0,5 cm/bulan, gigi sudah mulai tumbuh.

Motorik : Bayi sudah bisa membalikkan badan sendiri,

memindahkan anggota badan dari tangan yang satu ke

tangan yang lainnya, mengambil mainan dengan

tangannya, sudah mulai bisa memasukkan makanan ke

mulut sendiri.

Sosialisasi : Sudah dapat membedakan orang yang dikenalnya

dengan yang tidak dikenalnya, sudah dapat

menyebutkan atau mengeluarkan suara

em……em…..em…

5) Umur 8 -9 bulan

Fisik : Sudah bisa duduk dengan sendirinya, koordinasi tangan

ke mulut sangat sering, sudah bisa mengambil benda

dengan menggunakan jari-jarinya.

Sensoris : Bayi tertarik dengan benda-benda kecil yang ada

disekitarnya

Sosialisasi : Bayi merasa cemas terhadap hal-hal yang belum

dikenalnya jika dimarahi dia sudah bisa memberikan

reaksi menangis dan tidak senang, mulai mengulang

kata-kata “dada…..dada” tetapi belum punya arti.

Page 29: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

14

6) Umur 10 – 12 bulan

Fisik : Berat badan 3 kali berat badan waktu lahir, gigi bagian

atas dan bawah sudah tumbuh.

Motorik : Sudah mulai belajar berdiri tetapi tidak bertahan lama,

belajar berjalan dengan bantuan, sudah bisa berdiri dan

duduk sendiri, mulai belajar makan dengan

menggunakan sendok akan tetapi lebih senang

menggunakan tangan, sudah bisa bermain

ci….luk….ba…., mulai senang mencoret-coret kertas.

Sensoris : Sudah dapat membedakan bentuk

Sosialisasi : lebih senang pada lingkungan yang sudah diketahuinya,

merasa takut pada situasi yang asing, mulai mengerti

dengan perintah yang sederhana, sudah mengerti

namanya sendiri.

3. Pemberian asupan gizi pada bayi

a. Pengertian

Pemberian asupan gizi pada bayi adalah jumlah pemberian

makanan pada usia 0-12 bulan. Gizi adalah makanan yang dapat

memenuhi kesehatan. (Waryana, 2010).

Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membangun dan

memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan

(Almatsier, 2009).

Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi

dan atau unsur-unsur / ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi

Page 30: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

15

oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh (Waryana,

2010).

b. Kebutuhan gizi bayi

Menurut Waryana (2010), usia bayi 0-6 bulan dengan berat 6,0 kg

dan tinggi 60 cm, angka kecukupan gizi yang dianjurkan perharinya

adalah:

1) Energi 550 kkal

2) Protein 10 g

3) Vitamin A 375 RE

4) Vitamin D 5 mcg

5) Vitamin E 4 mg

6) Vitamin C 40 mg

7) Kalsium 200 mg

8) Besi 0,5 mg

9) Seng 1,3 mg

Menurut Purwitasari & Maryanti (2009), perkiraan kebutuhan ASI

pada bayi usia 1-24 minggu antara lain :

1) Minggu 1 : 100 – 450 ml

2) Minggu 2 - 3 : 450 – 500 ml

3) Minggu 4 - 7 : 500 – 650 ml

4) Minggu 8 - 12 : 650 – 750 ml

5) Minggu 12 – 24 : 750 – 850 ml

Bayi umur 0 – 6 bulan dengan berat badan 5,5 kg dan panjang 60

cm yaitu energy 560 Kkal dan protein 12 gram. Untuk bayi 7 – 12 bulan

Page 31: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

16

dengan berat badan 8,5 kg dan panjang badan 71 cm, yaitu energi 800

Kkal dan protein 15 gram (Paath dkk, 2005).

c. Macam-macam asupan gizi pada bayi

1) Air Susu Ibu (ASI)

Menurut Waryana (2010), ASI adalah sumber gizi terbaik dan

paling ideal dengan komposisi yang seimbang sesuai dengan

kebutuhan bayi pada masa pertumbuhan. Usia bayi 0 – 6 bulan tidak

perlu diberi makanan lain, kecuali ASI (ASI eksklusif).

ASI adalah makanan yang paling bagus pada bayi. ASI yang

pertama kali keluar adalah kolostrum (Riyadi & Ratna ningsih, 2012).

ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk madu, teh, air putih

dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur

susu, biscuit, bubur nasi dan tim sampai dengan usia 6 bulan

(Waryana, 2010).

Menurut Riksani (2012), beberapa alasan ASI harus diberikan

pada bayi antara lain :

a) ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) mengandung banyak zat

kekebalan tubuh yang dapat mencegah infeksi pada bayi.

b) Bayi yang minum ASI jarang menderita radang pencernaan,

misalnya diare.

c) Lemak dan protein ASI mudah dicerna dan diserap secara lengkap

dalam saluran pencernaan.

Page 32: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

17

d) Kemungkinan kecil bayi menderita kejang akibat hipokalsemia

(kekurangan kalsium) sangat sedikit karena bayi sudah

mendapatkan kalsium yang cukup dari ASI.

e) Pemberian ASI merupakan satu-satunya jalan paling baik untuk

mengeratkan hubungan antara ibu dan bayi.

f) ASI merupakan susu buatan alam yang lebih baik dari susu buatan

manapun karena didalamnya terkandung zat kekebalan tubuh

(kolostrum mengandung 15 kali lebih banyak zat kekebalan tubuh).

Kadungan zat gizi yang terdapat dalam ASI (Riksani, 2012),

antara lain :

a) Air

ASI mengandung 88,1% air. ASI yang diminum bayi sudah

mencukupi kebutuhan dan sesuai dengan kesehatan bayi. ASI

dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan keluar pada

hari ketiga atau keempat.

b) Karbohidrat

Karbohidrat terbanyak dalam ASI adalah laktosa. Laktosa

diperlukan dalam pertumbuhan otak serta memiliki struktur

kimiawi berupa sepasang gula, yaitu glukosa dan galaktosa.

Galaktosa adalam makanan utama dalam pengembangan otak.

Laktosa berperan membantu penyerapan kalsium yang gunanya

untuk pembentukan tulang. Sehingga bayi yang mengkonsumsi

ASI akan memiliki tubuh dan tulang yang lebih kuat.

Page 33: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

18

c) Bahan Larut

ASI mengandung bahan larut yang rendah. Bahan larut tersebut

terdiri atas 3,8% lemak, 0,9% protein, 7% laktosa, dan 0,2% bahan-

bahan lain.

d) Protein

ASI mengandung protein yang tinggi dengan dua macam protein

utama, yaitu whey dan kasein. Whey adalah protein halus, lembut,

serta mudah dicerna. Sedangkan kasein adalah protein yang kasar,

bergumpal, dan sukar dicerna oleh usus bayi

e) Taurin, DHA, dan AA

Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI

berperan penting dalam proses pematangan sel otak. Apabila

kekurangan taurin dapat menyebabkan gangguan pada retina mata.

Decosahexoid acid (DHA) dan Arachidonic acid (AA) adalah asam

lemak tak jenuh berantai panjang yang diperlukan untuk

pembentukan sel-sel otak secara optimal.

f) Zat kekebalan tubuh

ASI mengandung banyak zat kekbalan tubuh, antara lain

immunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup yang diperlukan

untuk membantu kekebalan tubuh bayi.

g) Laktoferin dan lisosom

Laktoferin adalah pengangkut zat besi dalam darah pada ASI.

Lisosom adalah antibiotic alami dalam ASI yang dapat

menghancurkan bakteri berbahaya.

Page 34: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

19

Sedangkan manfaat Air Susu Ibu (ASI) menurut Riksani

(2012), antara lain:

a) Bayi mendapatkan nutrisi dan enzim yang terbaik yang dibutuhkan

b) Bayi mendapatkan zat kekebalan tubuh serta perlindungan dan

kehangatan melalui kontak kulit dengan ibunya

c) Meningkatkan sensivitas ibu akan kebutuhan bayinya

d) Mengurangi perdarahan serta konservasi zat besi, protein, dan zat

lainnya, mengingat ibu tidak haid selama menyusui sehingga

menghemat zat yang terbuang.

e) Penghematan anggaran karena tidak perlu membeli susu dan segala

perlengkapannya.

f) ASI eksklusif dapat menurunkan angka kejadian alergi,

terganggunya pernafasan, diare, dan obesitas

Menurut Prawirohardjo (2010), penggunaan ASI yang

dianjurkan sebagai berikut:

a) ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja dapat memenuhi

100% asupan gizi bayi

b) Dari 6 – 12 bulan ASI masih merupakan makanan utama bayi

karena dapat memenuhi 60 -70% kebutuhan bayi dan perlu

ditambahkan makanan pendamping ASI berupa makanan lumat

sampai lunak sesuai dengan usia bayi.

2) Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Berdasarkan pernyataan dari Waryana (2010), makanan

pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada

Page 35: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

20

bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan.

Peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk

menggantikan ASI melainkan hanya melengkapi ASI.

Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk

menambah energi dan zat-zat gizi yang dibutuhkan dan diperlukan

bayi karena ASI tidak dapat memenuhi bayi secara terus menerus.

Beberapa pedoman dalam pemberian MP- ASI pada bayi yang

masih minum ASI menurut Riksani (2012), antara lain :

a) Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan bayi (ondemand)

b) Sebaiknya ibu memberikan makanan secara pelan dan sabar,

berikan dorongan agar bayi mau makan, tetapi jangan memaksa

untuk makan, ajak bayi untuk bicara, dan pertahankan kontak mata

c) Jaga kebersihan dalam setiap makanan yang disajikan

d) Memulai pemberian makanan pendamping setelah bayi berusia 6

bulan dalam jumlah sedikit. Secara bertahap, ibu bisa menambah

jumlahnya sesuai usia bayi

e) Variasi makanan secara bartahap ditambah agar bayi bisa

merasakan segala macam cita rasa

f) Frekuensi makanan ditambah secara bertahap sesuai pertambahan

usianya, yaitu 2-3 kali sehari pada usia 6-8 bulan dan 3 – 4 kali

sehari pada usia 9 – 24 bulan dengan tambahan makanan selingan 1

– 2 kali bila diperlukan

g) Pilih variasi makanan yang kaya akan zat gizi

Page 36: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

21

h) Usahakan untuk membuat sendiri makanan yang akan diberikan

kepada bayi dan hindari makanan instan

i) Jika bayi yang terlihat sakit, maka tambahkan asupan cairan

(terutama berikan air susu lebih sering)

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asupan gizi pada

bayi

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan menurut

Waryana (2010) antara lain :

1) Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian gizi yaitu :

a) Untuk tumbuh kembang

b) Untuk memenuhi kebutuhan psikologis

2) Keperluan edukatif/pendidikan untuk melatih kebiasaan makan yang

baik

3) Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap

dan berangsur-angsur. Berikan makanan bayi sedikit demi sedikit dari

bentuk encer berangsur kebentuk yang lebih lembik

4) Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik

5) Urutan pemberian makanan pelengkap : buah-buahan, tepung-

tepungan, sayuran, daging. Sumber potein hewani misalnya kuning

telur diberikan terakhir (umur 6 bulan)

6) Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makan

minum)

7) Berikan makanan tambahan setelah bayi menyusu

Page 37: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

22

1) Gunakan sendok atau cangkir untuk memberi makan

2) Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan

orang dewasa

e. Faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian gizi pada bayi

Faktor yang mempengaruhi pemberian gizi pada bayi menurut

Kristyanasari (2010), antara lain :

1) Umur bayi

2) Jenis dan jumlah gizi yang diberikan

3) Waktu dan frekuensi pemberian

4) Kondisi kesehatan bayi

5) Berat badan bayi

Tabel 2. 1 Pola Pemberian Gizi Bayi

Umur bayi

(bulan) Kalori ASI Buah

Makanan

lumat

Makanan

lembek Telur

0 – 3 300 √

3 – 4 400 √

4 – 6 500 √

6 – 9 800 √ √ √ √

9 – 12 900 √ √ √ √ √

Sumber : Kristiyanasari (2010)

Tabel 2.2 Frekuensi Pemberian Gizi Bayi

Umur Jenis dan Frekuensi pemberian gizi

0-3 bulan ASI sekehendak

3-4 bulan ASI sekehendak

4-6 bulan ASI sekehendak

6-9 bulan ASI sekehendak, buah 1-2 kali, makanan lumat 2 kali,

makanan lembek 1 kali

9-12 bulan ASI/MP-ASI 2 kali, buah 1-2 , makanan lumat 1 kali,

makanan lembek 2 kali, telur 1 kali

Sumber : Purwitasari & Maryanti (2009)

Page 38: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

23

f. Risiko asupan gizi yang tidak sesuai pada bayi

Berdasarkan pernyataan Riksani (2012), risiko asupan gizi yang

tidak sesuai pada bayi antara lain:

1) Ketika bayi berusia 0 – 6 bulan, organ-organ pencernaannya belum

berkembang dengan sempurna dan system pencernaannyapun belum

siap menerima makanan lain selain ASI. Organ pencernaannya akan

kelebihan beban kerja jika sebelum usia 6 bulan sudah mendapat MP-

ASI.

2) Risiko alergi meningkat, pada usia 6 bulan bayi memproduksi

antibodi yang cukup untuk melawan alergen. Saat bayi berumur

kurang dari 6 bulan, sel-sel disekitar usus belum siap menerima

kandungan dari makanan sehingga makanan yang masuk akan

menimbulkan reaksi imun dan menyebabkan terjadinya alergi pada

bayi.

3) Saat bayi berusia 6 bulan, system pencernaannya relative lebih siap

menerima makanan selain ASI

4) Meningkatkan risiko infeksi. Hal ini disebabkan system kekebalan

tubuh bayi yang berusia kurang dari 6 bulan belum optimal. Hasil

riset menunjukkan bahwa bayi yang diberikan makanan sebelum

berusia 6 bulan lebih sering terserang diare, sembelit, batuk-pilek,

dan demam, dibandingkan bayi yang hanya diberi ASI eksklusif.

5) Bayi akan terhindar dari bahaya obesitas jika pemberian MP-ASI

ditunda hingga berusia 6 bulan.

Page 39: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

24

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoadmodjo (2010), Waryana (2010), dan Riksani (2012)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

perilaku antara lain :

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Kepercayaan

4. Keyakinan

5. Petugas

kesehatan

Asupan gizi pada bayi

1. Pengertian pemberian

asupan gizi pada bayi

2. Kebutuhan Gizi Bayi

3. Macam-macam asupan

gizi pada bayi

4. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam

memberikan asupan

gizi pada bayi

5. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pemberian gizi pada

bayi

6. Risiko asupan gizi

yang tidak sesuai pada

bayi

Perilaku

Baik

Kurang baik

Perilaku ibu tentang

pemberian asupan gizi

pada bayi

Bayi ( umur

0- 12 bulan)

Page 40: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif . Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya

bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang

terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Menurut Riduwan (2012), kuantitatif

adalah data yang berwujud angka-angka.

Penelitian yang akan digunakan ini merupakan penelitian yang paling

sederhana, menurut Arikunto (2010) yang dimaksud sederhana karena

peneliti tidak melakukan apapun terhadap objek yang diteliti. Peneliti tidak

mengubah, menambah, atau memanipulasi objek yang diteliti. Pada penelitian

ini peneliti mendiskripsikan perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada

bayi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk mengambil data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2007). Penelitian ini dilaksanakan di

Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen.

Page 41: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

26

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto,2007).

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 – 24 Maret 2013.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu

yang mempunyai bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen. Populasi

ibu yang mempunyai bayi di desa tersebut adalah sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah

semua ibu yang mempunyai bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen.

Apabila subyek penelitian < 100, maka dapat diambil semua, jika populasi

>100 dapat diambil 10-15%nya. Dalam penelitian ini, mengambil sampel

sebanyak 35 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik

sampling jenuh. Menurut pernyataan Hidayat (2007), sampling jenuh

adalah teknik pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota

populasi menjadi sampel. Cara pengambilan sampel ini dilakukan apabila

populasinya kecil.

Page 42: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

27

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket. Angket merupakan alat ukur berupa angket atau

kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).

Angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah angket

tertutup mengenai perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi.

Angket tertutup atau berstruktur adalah dimana angket tersebut dibuat

sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab

pada jawaban yang sudah ada (Hidayat, 2007). Responden hanya tinggal

memberi tanda chek ( ) saja pada jawaban yang dipilih. Untuk pernyataan

favorabel (+) jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0.

Untuk pernyataan unfavorabel (-) jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban

salah diberi nilai 1 (Arikunto, 2010).

Untuk mengetahui angket peneliti ini berkualitas, telah dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi

penelitian. Uji validitas telah dilakukan di Sragen Kulon, pada tanggal 26

November 2012, sebanyak 30 ibu yang mempunyai bayi.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010). Rumus

kolerasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu

rumus kolerasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:

Page 43: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

28

2222 )()(

).()(

yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien kolerasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan komputer SPSS 16 for windows dengan taraf

signifikan 5%. Uji validitas yang telah dilakukan di Sragen Kulon. Dari

hasil uji validitas didapatkan hasil dari 24 butir pernyataan, 21 pernyataan

valid dan 3 pernyataan dinyatakan tidak valid. Adapun nomor yang tidak

valid yaitu nomor 13, 19, 22 . Sehingga pernyataan yang tidak valid tidak

digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Realiabilitas adalah indikasi yang menunjukkan sejauh mana

pengukuran individu-individu pada situasi – situasi yang berbeda

memberikan hasil yang sama (Arikunto, 2010).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan komputer SPSS 16 for Windows. Dinyatakan

reliable apabila nilai rkriteria > 0,707 (Hidayat, 2007). Rumus Alpha

Chronbach adalah sebagai berikut :

Page 44: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

29

t

b

k

kr

2

2

11 11

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2

= Jumlah varian butir

t2

= Varians total

Hasil uji reliabilitas di Sragen kulon didapatkan nilai Alpha Chronbach

sebesar 0,735 > 0,707 sehingga angket dinyatakan reliable.

3. Kisi – kisi angket

Tabel 3.1 Kisi – kisi Angket

Indikator No Soal Jumlah

Positif Negatif

Pengertian pemberian asupan gizi pada

bayi

1 1

Kebutuhan gizi pada bayi 3 2 2

Macam – macam asupan gizi pada bayi 6, 7, 11, 12,

17

8, 9, 10,

13*

9

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam

memberikan asupan gizi pada bayi

15, 16, 18,

20, 21, 22*

14, 19* 8

Faktor – faktor yang mempengaruhi

pemberian gizi pada bayi

4 5 2

Risiko asupan gizi yang tidak sesuai pada

bayi

23 24 2

Total soal 15 9 24

Ket : * tidak valid

Page 45: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

30

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006), data adalah hasil pencatatan peneliti, baik

yang berupa fakta maupun angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data sekunder. Menurut Riwidikdo (2009), data

primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek oleh

peneliti, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil

pendokumentasian.

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari responden, yaitu

melalui lembar angket yang diisi langsung oleh responden. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari dokumentasi bidan desa Widoro, Sragen Wetan,

Sragen yang berupa jumlah ibu yang mempunyai bayi di desa tersebut.

F. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti merupakan

variabel tunggal, yaitu perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi.

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional adalah untuk

membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel – variabel yang diamati

atau diteliti. Definisi operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada

Page 46: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

31

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel – variabel yang bersangkutan

serta pengembangan instrument (alat ukur). Definisi operasional dalam

penelitian ini adalah perilaku ibu tentang asupan gizi pada bayi.

Tabel 3.2 Definisi Operasional

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), langkah – langkah yang digunakan

dalam pengolahan data secara manual, antara lain :

a. Editing (penyuntingan data)

Memeriksa hasil data yang diperoleh dan memperjelas pengecekan

terhadap data yang telah dikumpulkan. Jika ada data yang tidak lengkap

dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner

tersebut dikeluarkan.

b. Coding sheet (membuat lembaran kode)

Lembaran kode adalah instrument berupa kolom – kolom untuk

merekam data secara manual.

Variabel Definisi

Operasional

Alat ukur Skala Variasi Pengukuran

Perilaku ibu

tentang

pemberian

asupan gizi

pada bayi

Hasil dari

kebiasaan ibu

yang dilakukan

setiap hari

dalam

pemberian

asupan gizi

pada bayi

Angket Ordinal a. Baik, skor T

responden >

Mean T

b. Kurang baik,

skor T

responden <

Mean T

(Riwidikdo, 2010)

Page 47: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

32

c. Data entry (memasukkan data)

Mengisi kolom – kolom atau kotak – kotak lembar kode sesuai dengan

jawaban masing – masing pertanyaan.

d. Tabulating (tabulasi)

Kegiatan membuat tabel – tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil data ini

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis variabel yang ada

secara deskriptif dengan menghitung distribusi dan presentasi dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2007).

Selanjutnya, menurut Riwidikdo (2010), perilaku ibu tentang

pemberian asupan gizi diukur melalui keterangan sebagai berikut:

a. Baik bila skor T responden > Mean T

b. Kurang baik bila skor T responden < Mean T

Adapun rumus mencari Skor T adalah :

SD

xxiT 1050

Keterangan:

xi : nilai responden

x : rata - rata

SD : simpangan baku

Page 48: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

33

Sebelum mencari skor T harus diketahui nilai rata-rata dan SD

terlebih dahulu. Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai

kecenderungan memusat (tendency central).

Rumus rata-rata (mean) : n

x

X

n

i

i

1

Keterangan :

X : rata-rata (mean)

n

i

ix1

: jumlah seluruh nilai reponden

n : jumlah responden

Sedangkan simpangan baku (standart devitiation) adalah ukuran

yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data)

terhadap rata-rata.

Rumus SD (Standart Devitiation) :

1

2

1

1

2

n

n

x

x

SD

n

i

in

i

i

Keterangan:

ix

: nilai responden

n : jumlah responden

Selanjutnya rumus untuk mencari mean T adalah :

Page 49: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

34

n

skorTTX

Keterangan:

TX : rata-rata skor T

skorT : jumlah seluruh skor T responden

n : jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2010), rumus prosentase untuk jumlah ibu

tentang pemberian asupan gizi menurut tingkat perilaku :

Jumlah ibu menurut tingkat perilaku

Jumlah reponden

I. Etika Penelitian

Menurut Notoadmojo (2010), etika adalah ilmu atau pengetahuan

tentang apa yang dilakukan orang atau pengetahuan tentang adat kebiasaan

orang.

Masalah etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian dan perlu diperhatian menurut (Hidayat, 2007) antara lain :

a. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden diberikan lembar penelitian. Informed consent diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

menjadi responden. Tujuan informed consent agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

x 100% Skor prosentase =

Page 50: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

35

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak responden.

b. Anonymity (tanpa nama)

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil pelelitian yang

akan disajikan.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Page 51: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di Desa Widoro, Kelurahan Sragen Wetan,

Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Desa Widoro mempunyai luas

wilayah 600.000 m2. Terdiri atas 2 RW, 11 RT. Batas wilayah Desa Widoro

sebagai berikut : sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidomulyo, sebelah

utara berbatasan dengan Desa Nglorog, sebelah barat berbatasan dengan Desa

Krapyak, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Raya Sukowati.

Jumlah total penduduk Desa Widoro adalah 3215 jiwa. Dengan

perincian jumlah laki-laki sebanyak 1522 orang dan penduduk perempuan

sebanyak 1693 orang. Desa Widoro memiliki 13 posyandu. Terdapat 2 BPS.

Jumlah ibu yang mempunyai bayi yaitu 35 orang, yang semuanya dijadikan

sampel dalam penelitian.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa terhadap perilaku ibu tentang pemberian

asupan gizi pada bayi dengan jumlah sample sebanyak 35 responden.

Sehingga didapatkan hasil perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada

bayi dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Perilaku Ibu Tentang Pemberian Asupan Gizi Pada Bayi

Page 52: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

37

No. Perilaku Frekuensi (orang) Prosentase (%)

1 Baik 16 45,71

2 Kurang Baik 19 54,29

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer 2013

Berdasarkan tabel diatas perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi

pada bayi adalah baik sebanyak 16 responden (45,71 %), kurang baik

sebanyak 19 responden (54,29 %).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada responden

menunjukkan hasil perilaku kurang baik sebanyak 19 responden (54,29 %),

perilaku baik sebanyak 16 responden (45,71 %).

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, responden dengan perilaku

baik mempunyai perilaku yang baik tentang pemberian asupan gizi pada bayi,

yang meliputi pemberian ASI eksklusif, waktu yang tepat saat memberikan

makanan tambahan pada bayi, serta memperhatikan kebutuhan asupan gizi

pada bayi.

Selanjutnya untuk responden berperilaku kurang baik, sebagian besar

berperilaku kurang baik tentang pemberian asupan gizi pada bayi antara lain

masih banyak yang memberikan ASI dan susu formula pada bayi berusia 0-6

bulan serta dalam hal memberikan makanan tambahan pada bayi sebelum

bayi menyusu. Namun sudah baik dalam memperhatikan kebutuhan

pemberian asupan gizi pada bayi.

Page 53: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

38

Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku adalah suatu kegiatan atau

aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Manusia sebagai

salah satu makhluk hidup mempunyai bentangan kegiatan yang sangat luas,

sepanjang kegiatan yang dilakukan manusia tersebut antara lain : berjalan,

berbicara, bekerja, menulis, membaca, berfikir dan seterusnya.

Gambaran perilaku gizi yang belum baik juga ditunjukkan dengan

masih rendahnya pemanfaatan fasilitas pelayanan oleh masyarakat. Demikian

pula dengan perilaku gizi lainnya juga masih belum baik yaitu masih

rendahnya ibu yang menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif yang baru

mencapai 39%, sekitar 28% rumah tangga belum menggunakan garam

beryodium yang memenuhi syarat, dan pola makan yang belum beraneka

ragam (Kepmenkes No 747, 2007)

Menurut Purwitasari & Maryanti (2009), perkiraan kebutuhan ASI

pada bayi usia 1 – 24 minggu, pada minggu pertama bayi yaitu 100 – 450 ml

dan bertambah tiap minggunya. Perkiraan kebutuhan gizi pada bayi dilihat

dari berat badan dan panjang badan. Bayi umur 0 -6 bulan dengan berat badan

5,5 kg dan panjang badan 60 cm yaitu energi 560 Kkal dan protein 12 gram.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam memberikan asupan gizi

pada bayi menurut Waryana (2010), yaitu makanan bayi harus dapat

memenuhi tujuan pemberian gizi, pengenalan makanan pendamping ASI

dilaksanakan secara bertahap dan berangsur-angsur. Berikan makanan bayi

sedikit demi sedikit dari bentuk encer berangsur kebentuk yang lebih lembik.

Page 54: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

39

Berikan makanan tambahan setelah bayi menyusu. Sebelum berumur 2 tahun,

bayi dapt mengkonsumsi makanan orang dewasa.

Menurut Purwitasari & Maryanti (2009), pemberian gizi bayi pada

umur 0-6 bulan sebaiknya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan.

Mulai umur 6-9 diberikan ASI sekehendak, buah 1-2 kali, makanan lembek 1

kali, dan umur 9-12 bulan diberikan ASI/MP-ASI 2 kali, buah 1-2, makanan

lumat 1 kali, makanan lembek 2 kali, telur 1 kali.

Pedoman dalam pemberian MP-ASI pada bayi yang masih minum

ASI menurut Riksani (2012), yaitu mulai memberikan makanan pendamping

setelah bayi berusia 6 bulan dalam jumlah sedikit, secara bertahap, ibu bisa

menambahkan jumlahnya sesuai usia bayi. Usahakan untuk membuat sendiri

makanan yang akan diberikan kepada bayi dan hindari makanan instan.

Biasanya para ibu menginginkan yang praktis, cepat dan mudah pada saat

membuat makanan bayinya.

Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku ibu

tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan,

Sragen masih kurang terutama mengenai hal – hal yang harus diperhatikan

dalam pemberian asupan gizi pada bayi yaitu hal pemberian ASI eksklusif,

pemberian makanan tambahan yang tidak tepat pada waktunya, dan

pemberian makanan tambahan sebelum bayi menyusu. Sebaiknya ibu dalam

memberikan makanan tambahan setelah bayi menyusu. Oleh karena itu, para

ibu perlu mendapat penyuluhan mengenai pemberian asupan gizi pada bayi.

Page 55: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

40

D. Keterbatasan

1. Kendala penelitian

Kendala dalam penelitian ini adalah waktu mengumpulkan

responden. Karena responden di Desa Widoro Sragen Wetan Sragen

tidak hadir dalam pembagian angket. Sehingga untuk ibu yang tidak

datang peneliti harus berkunjung kerumah responden tersebut untuk

memberikan angket.

2. Kelemahan / keterbatasan selama proses penelitian

a. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

penelitian terbatas pada tingkat perilaku saja.

b. Kuesioner yang digunakan adalah angket tertutup, sehingga responden

hanya bisa menjawab ya atau tidak saja, dan jawaban reponden secara

mendalam.

Page 56: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Perilaku Ibu Tentang Pemberian Asupan

Gizi Pada Bayi Di Desa Widoro Sragen Wetan Sragen dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perilaku Ibu tentang Pemberian Asupan Gizi pada Bayi di Desa Widoro

Sragen Wetan Sragen pada perilaku kurang baik sebanyak 19 responden

(54,29%).

2. Perilaku Ibu tentang Pemberian Asupan Gizi pada Bayi di Desa Widoro

Sragen Wetan Sragen pada perilaku baik sebanyak 16 responden

(45,71%)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, perlu adanya upaya untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan optimal. Oleh karena itu peneliti

menyampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Lahan Penelitian

Diharapkan desa dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk

memberikan penyuluhan khususnya tentang pemberian asupan gizi pada

bayi.

Page 57: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

42

2. Bagi Ibu

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu mengerti dan bersedia

memberikan asupan gizi pada bayi serta mencari informasi tentang

pemberian asupan gizi pada bayi baik melalui media cetak maupun

elektronik. Selain itu ibu dapat mengikuti penyuluhan yang diadakan di

posyandu.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lagi lebih

lanjut mengenai topik asupan gizi pada bayi. Seperti mejelaskan lebih

mendalam mengenai kebutuhan gizi pada bayi.

Page 58: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Budiarto. 2006. Metodologi penelitian Kedokteran. Jakarta : egc

Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MP-ASI) lokal. (online)

http://gizi.depkes.go.id/wp.content/uploads/2012/05/Pedoman-MP-ASI-

lokal.pdf diakses tanggal 13 oktober 2012

________, 2011. Capaian Pembangunan Kesehatan.(online)

http://www.bppsdmk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=ar

ticle&id=157:capaian-pembangunan-kesehatan-tahun-

2011&catid=38:berita&Itemid=82 diakses tanggal 20 oktober 2012

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Balai Pustaka

Kepmenkes no 747, 2007. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi Di Desa

Siaga.(online) http://gizi.depkes.go.id/wp-content/upload/2012/05/ped-ops-

kadarsi.pdf diakses tanggal 13 oktober 2012

Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika

Meadow, R. Newell, S. 2005. Lecture Notes On Paediatrics. Jakarta: Erlangga

Nirwana, A.D. 2011. Psikologi Bayi Balita dan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika

Notoadmodjo, S. 2010. Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

____________. 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta

Paath, E.F. Y.Rumdasih. Meryati, 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.

Jakarta:EGC

Peraturan Pemerintah no 33, 2012. Pemberian Air Susu Ibu. (online)

http://depkes.go.id/downloads//pp%20ASI.pdf diakses tanggal 13 oktober

2012.

Page 59: PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA · C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku ibu tentang pemberian asupan gizi pada bayi di Desa Widoro, Sragen Wetan, Sragen

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Purwitasari, D. Maryanti, D. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta :

Nuha Medika

Rahma, M. W. 2009. Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi

Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar

Medan. Jurnal Kebidanan Usu.

http://garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/0:519422/q/gambaran%20perilaku%2

0ibu%20dalam%20pemberian%20asupan%20gizi%20pada%20bayi/offset/0

/limit/15diaksestanggal 1 November 2012

Ratnaningsih, S. Riyadi, S. 2012. Tumbang Cara Praktis Orang Tua untuk Memantau

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta

Riksani, R. 2012. Keajaiban Asi. Jakarta : Dunia Sehat

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi program R

dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana

Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana