perhitungan sumberdaya (sni)

Upload: hikikomori

Post on 29-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Perhitungan Sumberdaya (SNI)

TRANSCRIPT

TEKNOLOGI EKSPLORASI BATUBARA

OLEH :RONY PANJAITANNIM : DBD 112 172

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS TEKNIKJURUSAN/PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN2015

Soal :Coba jelaskan dalam perhitungan sumberdaya SNI dapat memilih kondisi geologi berdasarkan pertimbangan apa ?

Jawab : SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara memiliki kode yaitu SNI 13-6011-1999 yang dikeluarkan Badan Standarisasi Nasional pada tahun 1999. Memiliki sebelas bagian yaitu :

1. Ruang Lingkup 7. Kelas sumber daya dan cadangan2. Acuan 8. Dasar Klasifikasi3. Definisi 9. Persyaratan 4. Istilah dan pengertian 10. Pelaporan 5. Tahap Eksplorasi 11. Pengujian 6. Tipe endapan batu bara dan kondisi geologi

Klasifikasi berdasarkan SNI adalah upaya pengelompokan sumberdaya dan cadangan batu bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Di dalam SNI, terdapat acuan dalam tahap-tahap eksplorasi sumberdaya batubara. Tahapannya meliputi empat tahap eksplorasi yaitu survei tinjau (Reconnaissance), prospeksi (Prospecting), eksplorasi pendahuluan (Preliminary exploration) dan eksplorasi rinci (Detailed exploration).

Di dalam SNI, diberikan tipe endapan batu bara dan kondisi geologi. SNI membagi tipe endapan batu bara Indonesia dalam tipe Ombilin, Sumsel, Kaltim dan Bengkulu yang memiliki karakteristik yang khas di masing-masing tipe. Karakteristik yang ditampilkan adalah cerminan dari sejaran sedimentasinya dan proses-proses geologis lainnya. Dalam kondisi geologinya, karakteristik geologi dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sederhana, moderat dan kompleks.

Kelompok geologi sederhana.Secara umum endapan batubara dalam kelompok ini tidak dipengaruhi oleh aktivitas tektonik seperti sesar, lipatan dan intrusi dimana lapisan batubara pada umumnya landai dan menerus secara lateral serta hamper tidak mempunyai percabangan. Sedangkan untuk ketebalan lapisan dan kualitas batubaranya tidak memperlihatkan variasi yang berarti. Beberapa contoh kelompok ini antara lain : bangko selatan dan muara tiga besar (Sumsel), senakin barat (Kalsel), cerenti (Riau).

Kelompok Geologi Moderat

Batubara dalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang lebih bervariasi dan sampai tingkat tertentu telah mengalami perubahan pasca pengendapan dan tektonik.Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan perlipatan yang diakibatkannya sedang, kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya percabangan lapisan batubara, namun sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan meter.Kualitas batubara secara langsung berkaitan dengan tingkat perubahan yang terjadi baik pada saat proses sedimentasi berlangsung maupun pada pasca pengendapan, Pada beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi struktur lapisan dan kualitas batubaranya.Endapan batubara kelompok ini terdapat antara lain di daerah senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan-Loa Kulu, Petanggis (Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan), serta Gunung Batu Besar (Kalimantan Selatan).

Kelompok Geologi Kompleks

Batubara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistem sedimentasi yang komplek atau telah mengalami deformasi yang ekstensif yang mengakibatkan terbentuknya lapisan batubara dengan ketebalan yang beragam. Kualitas batubaranya banyak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada saat proses sedimentasi berlangsung atau pada pasca pengendapan seperti pembelahan atau kerusakan lapisan (wash out).Pergeseran, perlipatan dan pembalikan (overtumed) yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik, umum dijumpai dan sifatnya rapat sehingga menjadi lapisan batubara sukar dikorelasikan.Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan semiringan lapisan yang terjal. Secara lateral, sebaran lapisan batubaranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai puluhan meter. Endapan batubara dari kelompok ini, antara lain dikemukan di Ambakiang, Formasi Warukin, Ninian, Belahing dan Upau (Kalimantan Selatan), Sawahl uhung (Sawahlunto. Sumatera Selatan). Daerah Air Kotok (Bengkulu), Bojongmanik (Jawa Barat), serta daerah batu berayang mengalami ubahan intrusi batuan beku di Bunia Utara (Sumatera Selatan).

Dasar Klasifikasi sumber daya dan cadangan dalam SNI berdasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokannya mengandung dua aspek yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.

Aspek Geologi

Sumberdaya terukur harus memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada sumberdaya tertunjuk dan begitu selanjutnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tingkat keyakinan geologi secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak informasi yang didapat dari singkapan dan lubang bor

Persyaratan yang berhubungan dengan aspek geologi adalah jarak titik informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdayanya. Sedangkan untuk persyaratan yang berhubungan dengan aspek ekonomi adalah persyaratan batas minimal ketebalan batubara yang dapat ditambang untuk batu bara jenis batu bara berenergi rendah (Brown coal) dan batu bara jenis batubara berenergi tinggi (hard coal) akan menunjukkan angka yang berbeda karena kandungan panasnya berbeda (panas merupakan parameter utama kualitas batu-bara). Untuk brown coal, lapisan batu bara minimal 1 meter dan lapisan pengotornya 0,3 meter. Sedangkan untuk hard coal, lapisan batu bara minimal 0,4 meter dan lapisan pengotornya 0,3 meter

Pengujian atas laporan eksplorasi batubara ini dilakukan panitia/lembaga penguji yang dibentuk instansi yang berwenang untuk tujuan itu. Yang anggotanya adalah para ahli yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.

Aspek Ekonomi

Ketebalan mineral lapisan batubara dapat ditambang dan ketebalan maksimal lapisan pengotor dapat menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena kandungan abunya yang meningkat. Itu adalah salah satu unsur yang terkait dalam aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam penggolongan sumber daya batubara.

Kajian kelayakan didasarkan dalam faktor faktor sebagai berikut: Ekonomi Penambangan Pengolahan Pemasaran Kebijakan pemerintah Peraturan/ perundang-undangan Lingkungan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=218:pedoman-pelaporan-dan-estimasi-sumberdaya-dan-cadangan-batubara&catid=52:content-menu-utama&Itemid=255

http://wktripleworld.blogspot.com/2015/01/perhitungan-cadangan-mineral.html

www.bakosurtanal.go.id/assets/.../sni/SNI/SNI%2019-6728.4-2002.pdf