perhitungan pendapatan nasional

27
Kehilangan hasil pada tahap pascapanen dapat diakibatkan oleh banyak faktor, salah satu faktornya adalah serangan hama pascapanen. Di negara berkembang seperti Indonesia, kerusakan bahan hasil pertanian diperkirakan rata-rata mencapai 25-50% dari total produksi, sedangkan dinegara maju kerusakan pascapanen pertanian yang terjadi berkisar 5-15% (Zulnayati, dkk. 2004 dalam Lidia, 2008). Kerusakan produk pascapanen pertanian, selain terjadi pada proses pengangkutan, pemasaran, pengolahan, juga terjadi pada gudang sebagai tempat penyimpanan. Seperti halnya pada saat budidaya tanaman, pengendalian hama juga perlu dilakukan pada saat pascapanen atau saat dalam penyimpanan. Serangan hama pada saat penyimpanan dapat menimbulkan kerusakan kualitas dan kuantitas produk pascapanen. Keberhasilan pengendalian hama pascapanen dalam gudang penyimpanan sangat ditunjang oleh pengetahuan tentang hubungan antara faktor luar dengan hama itu sendiri. Diantara beberapa mikroorganisme penyebab kerusakan produk pascapanen pertanian, jamur merupakan penyebab utama kerusakan pascapanen dalam penyimpanan. Jamur- jamur tersebut akan tumbuh dengan baik pada suhu dan kelembapan udara yang relatif tinggi seperti keadaan di wilayah beriklim tropis. Jamur akan membentuk toksin pada produk pascapanen pertanian, khususnya mikotoksin yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Bahan yang disimpan akan mengalami berbagai bentuk penyusutan

Upload: jahrotul-mila

Post on 06-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi makro

TRANSCRIPT

Page 1: Perhitungan Pendapatan Nasional

Kehilangan hasil pada tahap pascapanen dapat diakibatkan oleh banyak faktor,

salah satu faktornya adalah serangan hama pascapanen. Di negara berkembang

seperti Indonesia, kerusakan bahan hasil pertanian diperkirakan rata-rata mencapai

25-50% dari total produksi, sedangkan dinegara maju kerusakan pascapanen

pertanian yang terjadi berkisar 5-15% (Zulnayati, dkk. 2004 dalam Lidia, 2008).

Kerusakan produk pascapanen pertanian, selain terjadi pada proses pengangkutan,

pemasaran, pengolahan, juga terjadi pada gudang sebagai tempat penyimpanan.

Seperti halnya pada saat budidaya tanaman, pengendalian hama juga perlu

dilakukan pada saat pascapanen atau saat dalam penyimpanan. Serangan hama

pada saat penyimpanan dapat menimbulkan kerusakan kualitas dan kuantitas

produk pascapanen. Keberhasilan pengendalian hama pascapanen dalam gudang

penyimpanan sangat ditunjang oleh pengetahuan tentang hubungan antara faktor

luar dengan hama itu sendiri.

Diantara beberapa mikroorganisme penyebab kerusakan produk pascapanen

pertanian, jamur merupakan penyebab utama kerusakan pascapanen dalam

penyimpanan. Jamur-jamur tersebut akan tumbuh dengan baik pada suhu dan

kelembapan udara yang relatif tinggi seperti keadaan di wilayah beriklim tropis.

Jamur akan membentuk toksin pada produk pascapanen pertanian, khususnya

mikotoksin yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Bahan yang

disimpan akan mengalami berbagai bentuk penyusutan (susut jumlah, susut berat,

susut mutu), juga menyebabkan daya simpan menurun. Pembentukan mikotoksin

dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain keadaan morfogenesis jamur, keadaan

jenis atau strain jamur tertentu dan keadaan substrat tempat tumbuh jamur.

Produksi mikotoksin selain dipengaruhi faktor biologi (jenis dan strain jamur),

faktor kimiawi (keadaan substrat tempat tumbuh jamur) juga dipengaruhi faktor

fisik antara lain keadaan lingkungan, suhu, potensi air (kadar air), dan pengaruh

pertumbuhan spora jamur. Perkembangan jamur penyebab kerusakan produk

pascapanen dalam gudang penyimpanan dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya seperti disebutkan dibawah ini.

Suhu dan kadar air bahan simpan

Page 2: Perhitungan Pendapatan Nasional

Perkembangan mikroorganisme yang dapat menurunkan nilai ekonomi pada

produk pascapanen dipengaruhi oleh kadar air dalam produk pascapanen tersebut.

Kadar air yang berlebih pada produk pascapanen akan menyebabkan tingginya

kelembapan disekitar produk tersebut dan hal ini mampu menyebabkan konidium

atau spora jamur untuk aktif tumbuh. Untuk itu dalam menyimpan produk

pascapanen hendaknya dengan mengurangi kadar air produk tersebut, seperti

penjemuran pada pascapanen pala untuk mengurangi kadar air sampai 6-7%

sebelum dimasukkan dalam penyimpanan. Suhu merupakan faktor penting dalam

penyimpanan produk pascapanen karena akan mempengaruhi daya simpannya.

Suhu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan jamur patogen

pascapanen, juga dapat meningkatkan kerentanan produk pascapanen, setelah

panen atau dalam penyimpanan. Beberapa jamur mampu tumbuh sangat lambat

meski berada dibawah suhu 10ºC, seperti jamur Rhizopus stolonifer, Geotrichum

candidum, dan Ceratocystis paradoxa. Jamur Botrytis, Cladosporium, dan

Penicillium bahkan masih mampu tumbuh pada suhu 1ºC.

Suhu lingkungan dan kadar air bahan simpan merupakan faktor utama yang

mempengaruhi masa perkembangan. Pada Coleoptera, kadar air dan kelembapan

lebih dominan pengaruhnya dibanding suhu dan ketersediaan makanan, demikian

pula pada ordo Lepidoptera. Suhu lingkungan dan kelembapan dipenyimpanan

merupakan sebab dan akibat dari keberadaan hama pascapanen. Serangga

membutuhkan kisaran suhu dan kelembapan optimum untuk perkembangannya

yaitu 25-37,50C. Kadar air dan kelembapan udara pada produk pascapanen

berpengaruh pada lama stadium larva. Kadar air bahan simpan yang rendah akan

memperlama stadium larva, tetapi tidak berpengaruh untuk telur dan pupa,

sehingga hal ini dapat mengubah keseimbangan struktur umur dalam populasi

yang sudah stabil. Suhu dan kadar air produk pascapanen, masa perkembangan,

ketahanan hidup dan produksi telur serangga hama pascapanen tergantung pada

kesesuaian lingkungan dan makanan. Laju populasi serangga hama pascapanen

dapat meningkat sebagai hasil dari masa perkembangan yang singkat, ketahanan

hidup yang meningkat atau produksi telur yang lebih banyak, sehingga

permasalahan utama bagi serangga hama pascapanen adalah suhu dan kadar air.

Masa perkembangan, lama perkembangan rata-rata (dari telur sampai imago)

22

Page 3: Perhitungan Pendapatan Nasional

hama pascapanen dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu suhu lingkungan,

kelembapan dan kadar air produk pascapanen. Peningkatan suhu dan kadar air

produk pascapanen meningkatkan produksi telur, hanya saja produksi telur

tertinggi dan ketahanan hidup tertinggi tidak terjadi pada satu titik suhu atau kadar

air yang sama.

Kelembapan

Kelembapan merupakan salah satu faktor fisik yang mempengaruhi besarnya

populasi hama. Kelembapan pada ruang penyimpanan berperan penting terhadap

kerentanan produk pascapanen dan laju infeksi patogen. Kelembapan relatif 90%

dan suhu diatas 5oC mempengaruhi perkembangan penyakit pascapanen dengan

cara mendukung pertumbuhan patogen. Pada kelembapan kurang dari 90%,

patogen umumnya tidak dapat tumbuh. Kelembapan dan suhu berperan dalam

mempertahankan luka dan lubang infeksi alami lain, sehingga memberikan

kondisi yang sesuai bagi patogen untuk menginfeksi. Sebaliknya, kelembapan

yang tinggi berperan penting untuk memperbaiki ketahanan terhadap penyakit

pascapanen. Hama pascapanen membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan

material tertentu. kelembapan relatif (RH) yang optimum bagi serangga hama

pascapanen sekitar 75-90%. Sebagian hama gudang tidak akan berkembang biak

dengan baik bila lingkungan gudang mempunyai kelembapan dibawah 40%

(Zulnayati, dkk. 2004 dalam Lidia, 2008). Seperti telah dijelaskan sebelumnya,

kelembapan dalam gudang penyimpanan dapat saja terjadi sebagai sebab atau

akibat dari keberadaan hama. Serangga membutuhkan kisaran waktu yang

optimum untuk perkembangannya. Sementara itu metabolisme serangga hama

pascapanen juga menghasilkan kalor dan uap air ke lingkungannya. Kelembapan

sangat diperlukan oleh setiap hama, khususnya hama pascapanen pertanian dalam

penyimpanan. Menurut Kartasapoetra, 1987 dalam Lidia, 2008, menyatakan

bahwa kelembapan udara minimum dan maksimum masing-masing berkisar

antara 0% dan 100%, sedangkan kelembapan udara relatif yang optimum berada

disekitar 75%. Serangga hama pascapanen pada produk makanan dalam

penyimpanan mempunyai kemampuan yang unik untuk tumbuh dan bereproduksi

pada makanan yang mempunyai kadar air terbatas. Selain itu ketersediaan

23

Page 4: Perhitungan Pendapatan Nasional

makanan berkombinasi dengan kondisi-kondisi abiotik seperti suhu dan

kelembapan relatif untuk mempengaruhi distribusi populasi dan pertumbuhan

hama pascapanen dalam penyimpanan. Kuantitas dan kualitas makanan

berinteraksi dengan suhu dan kelembapan untuk mempengaruhi ukuran dari

kebanyakan serangga hama pada produk pascapanen dalam gudang penyimpanan.

Kerusakan produk

Produk pascapanen yang terserang oleh OPT pascapanen setelah proses panen

namun sebelum dimasukan dalam gudang penyimpanan, maka tingkat kerusakan

yang dialami oleh produk pascapanen tersebut setelah dimasukkan dalam gudang

penyimpanan akan semakin bertambah. Keadaan dimana produk pascapanen telah

terserang OPT sebelum disimpan merupakan stadia awal dari serangan hama atau

penyakit pascapanen, sehingga akan membuat kerusakan yang lebih parah setelah

dalam penyimpanan. Satu produk pascapanen yang rusak saat proses panen dan

terserang penyakit pascapanen akan menjadi sumber inokulum yang kemudian

akan menular pada produk pascapanen yang lainnya.

Benda-benda asing

Keberadaan benda-benda asing dalam penyimpanan produk pascapanen seperti

biji tanaman lain, biji yang pecah/rusak, bagian tanaman, serangga sebagai hama

pascapanen, dan butiran tanah yang terbawa sewaktu panen, sehingga dapat

mempengaruhi kualitas dari produk pascapanen. Benda-benda asing yang terbawa

dalam gudang penyimpanan dapat menjadi media pertumbuhan yang baik bagi

penyakit pascapanen untuk tumbuh dan berkembang.

Aktivitas hama pascapanen

Aktivitas serangga hama dalam gudang penyimpanan seperti tungau dapat

berpengaruh pada perkembangan jamur dalam penyimpanan. Hal ini dilakukan

dengan cara meningkatkan kandungan air pada produk pascapanen dan membantu

penyebaran jamur ke tempat lainnya. Hasil metabolisme serangga hama

pascapanen ini dapat berupa CO2 atau air yang dibuang pada produk pascapanen

yang diserangnya dan bercampur. Hal ini menyebabkan produk pascapanen

24

Page 5: Perhitungan Pendapatan Nasional

tersebut menjadi lembap dan akhirnya terciptalah lingkungan yang mendukung

untuk pertumbuhan beberapa jamur yang merugikan pada produk pascapanen

dalam gudang penyimpanan.

Proses panen

Proses panen dan penanganan produk pertanian merupakan faktor yang perlu

diperhatikan, karena terdapat patogen yang menyerang ke bagian produk

pascapanen disebabkan karena proses pemanenan yang kurang tepat. Misalnya

masuknya patogen ke dalam biji kakao, karena sewaktu proses pengupasan kulit

kakao menggunakan parang, sehingga parang membelah kulit kakao hingga

melukai biji didalamnya yang membuat biji tergores atau terbelah. Hal itu

menyebabkan masuknya patogen yang dapat menginfeksi biji terluka tersebut.

Kondisi pengangkutan

Produk pascapanen dalam penyimpanan akan terus melakukan respirasi dan

biasanya akan menghasilkan panas. Untuk itu diperlukan transportasi/kendaraan

angkut yang dapat mengatasi apabila hal itu terjadi. Suhu yang tinggi dapat

mempercepat respirasi, sedangkan kelembapan nisbi udara selama

transportasi/pengangkutan berlangsung harus disesuaikan dengan kebutuhan,

sehingga pertumbuhan patogen dapat ditekan/dicegah. Terjadinya luka memar,

luka potongan, lecet akibat gesekan maupun lubang alami pada permukaan produk

pascapanen yang terjadi sewaktu transportasi/pengangkutan merupakan jalan

masuknya (infeksi) patogen baik jamur maupun bakteri. Kondisi seperti ini akan

semakin tinggi tingkat kemungkinannya, apabila produk pascapanen yang dipanen

tersebut diletakkan dipermukaan tanah tanpa alas sewaktu proses panen

dilakukan.

Dengan mengetahui berbagai faktor yang dapat memicu munculnya penyakit pada

produk pascapanen, diharapkan para petani, pengepul produk pascapanen dan jasa

transportasi produk pascapanen dapat mengkondisikan produk pascapanen

tersebut dengan baik. Sehingga dapat menciptakan keadaan yang tidak

mendukung hama atau penyakit pascapanen untuk berkembang. Salah satunya

25

Page 6: Perhitungan Pendapatan Nasional

dengan lebih berhati-hati dalam melakukan proses panen. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir adanya benda-benda asing yang terikut dalam produk pascapanen

atau rusaknya produk pascapanen pada waktu proses panen dilakukan yang

akhirnya dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produk pascapanen tersebut.

Penanganan produk pascapanen yang tepat perlu dilakukan guna menjaga nilai

jualnya agar tidak semakin menurun, sehingga diperlukan berbagai teknologi

untuk mendukungnya. Untuk itu, perlu dukungan dari pemerintah agar petani dan

para pengusaha skala kecil dapat menerapkannya.

III. PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

3.1 Produk Dan Pendapatan Nasional

Pengertian pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang-barang dan

jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam satu tahun. Dalam

penghitungannya pendapatan nasional dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu

pendekatan pengeluaran, produksi dan pendapatan. Produk Nasional Bruto adalah

pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran. Produk Nasional

Bruto (Gross National Product – GNP) adalah jumlah nilai atau harga pasar dari

seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu masyarakat selama waktu satu

tahun. Produk Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang dihitung melalui

pendekatan produksi, sedangkan Pendapatan Nasional dihitung dengan

pendekatan pendapatan.

Perhitungan pendapatan nasional mempunyai beberapa peranan, antara

lain :

1. Pendapatan nasional merupakan alat pengukur bagi tinggi rendahnya

tingkat hidup atau kemakmuran suatu bangsa. Kemakmuran suatu

masyarakat umumnya diukur melalui pendapatan per kapita atau

perbandingan antara jumlah pendapatan nasional dengan jumlah

penduduknya,

26

Page 7: Perhitungan Pendapatan Nasional

2. Mengetahui struktur perekonomian negara, apakah agraris, industri dan

sebagainya. Struktur perekonomian dihitung melalui peranan masing-

masing sektor dalam komposisi pembentukan pembentukan nasional,

3. Sebagai alat penyusun kebijakan,

4. Mengetahui besarnya kontribusi ekonomi luar negeri, apabila dilihat angka

perbandingan antara neraca penadapatan nasional dengan neraca

pembayaran internasioanl,

5. Mendasari perencanaan kegiatan ekonomi di masa mendatang. Hal ini

diketahui melalui data kuantitatif tentang putput, pengeluaran masyarakat,

konsumsi, tabungan, investasi dan lain-lain,

6. Mengetahui gelombang kegiatan ekonomi dari tahun ke tahun

(konjungtur).

3.2 Perhitungan Pendapatan Nasional

Penghitungan pendapatan nasional dapat didekati dengan 3 cara

perhitungan dengan beberapa alasan yang disampaikan dalam sub bab berikut.

Pada dasarnya produksi bersama-sama dari suatu masyarakat atau jumlah dari

barang dan jasa yang tiap tahunnya dihasilkan oleh suatu masyarakat, adalah

penghasilan masyarakat tersebut. Bila hasil tersebut dikalikan dengan harganya

masing-masing, maka jumlah tersebut adalah merupakan pendapatan nasional

bruto. Bila pendapatan nasional dikurangi biayanya, maka diperoleh pendapatan

nasional bersih. Jadi pendapatan nasional sama dengan jumlah harga bersih (nett

value) dari semua barang dan jasa.

Pendapatan nasional dapat pula diukur dari segi penerimaan dan segi

pengeluaran. Dari sudut penerimaan, maka pendapatan nasional itu sama dengan

jumlah pengeluaran biaya untuk faktor produksi yang ikut serta dalam proses

produksi masyarakat (jumlah sewa, bunga, upah dan sebagainya yang diterima

oleh para pemilik faktor produksi, seperti pekerja, pemilik modal, pemilik tanah

dan sebagainya). Selanjutnya penerimaan-penerimaan atau pendapatan para

pemilik faktor produksi itu akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Pengeluaran-pengeluaran ini terarah pada barang konsumsi dan barang

modal dan investasi.

Beberapa pendekatan perhitungan pendapatan nasional :

27

Page 8: Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Produksi

Dari segi produksi, maka pendapatan nasional itu diperoleh dengan cara

mengalikan jumlah produksi dari masing-masing sektor dengan tingkat harganya

masing-masing (dengan nagka indeks), kemudian kita jumlahkan seluruhnya, atau

dapat juga diperoleh dengan cara menjumlahkan secara total seluruh nilai

tambahan (value added) dari semua sektor kegiatan ekonomi. Dalam hal ini

haruslah dihindari agar jangan sampai terjadi pembukuan dobel dari suatu barang.

Perhitungan dengan cara ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data

tentang hasil akhir barang dan jasa untuk sutu periode tertentu dari semua unit-

unit produksi yang menghasilkan barang-barang dana jasa-jasa tersebut. Semua

nilai hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan. Apabila jumlah

produk ke 1 kita tandai dengan Q1, produk ke 2 dengan Q2 dan seterusnya sampai

ke n ditandai dengan Qn. Harga produk ke 1 ditandai dengan P1, harga produk ke

2 ditandai dengan P2 dan seterusnya sampai pada Pn. Bentuk persamaan

matematik pendekatan produk akan menghasilkan :

NI = P1Q1 + P2Q2 + ... + PnQn

Atau ditandai dengan :

n

1iii QPNI

Persamaan NI mempunyai makna bahwa pendapatan nasional atas dasar harga

pasar besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar.

2. Metode Pendapatan

Metode pendapatan adalah suatu metode perhitungan pendapatan nasional

dengan cara menghitung jumlah pendapatan dari seluruh warga masyarakat, yang

berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi. Untuk berlangsungnya produksi

diperlukan berbagai faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga dan pengusaha.

Faktor-faktor produksi itu yang telah dipergunakan dalam proses produksi,

diberikan balas jasa, yang masing-masing : sewa, bunga, upah dan gaji dan

keuntungan. Kesemuanya balas jasa-jasa ini akan kembali ke masyarakat sebagai

28

Page 9: Perhitungan Pendapatan Nasional

pendapatan. Perhitungan balas jasa atas faktor-faktor produksi inilah yang

dimaksud sebagai metode pendapatan dalam perhitungan pendapatan nasional.

Unsur-unsur pembentuk pendapatan diantaranya :

Upah dan Gaji (Yw)

Upah dan gaji merupakan pendapatan yang diperoleh rumahtangga sebagai

imbalan atas penggunaan faktor produksi (tenaga kerja) yang digunakan sebagai

pembentukan produk nasional. Selain sebagai balas jasa faktor produksi, yang

dimaksud upah dan gaji termasuk juga berbagai macam penerimaan karyawan

dalam bentuk lain seperti tunjangan keluarga, perumahan dan lain-lain.

Sewa (Yr)

Pendapatan sewa meliputi semua sewa atas pemakaian aktiva tetap oleh

pihak lain atau oleh pemiliknya sendiri, kecuali kalau pihak penerima sewa atau

pemakai-pemilik aktiva tetap tersebut merupakan perusahaan, yang sisa hasil

usahanya sudah tergolong kedalam kategori laba.

Bunga (Yi)

Bunga merupakan semua pembayaran jasa modal pinjaman yang dibayar

oleh sektor swasta, baik sektor keluarga maupun sektor perusahaan.

Laba (Yp)

Perbedaan antara penerimaan penjualan perusahaan dengan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan per tahun. Dalam perkiraan pendapatan dan produk

nasional dibedakan :

a. laba perusahaan perseorangan, yaitu laba yang diperoleh perusahaan-

perusahaan yang tidak terbentuk badan hukum

b. laba perseroan yaitu laba yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan

yang berbentuk badan hulum.

Bentuk persamaan pendapatan nasional atas dasar biaya faktor produksi :

Y = Yw + Yr + Yi + Yp

3. Metode Pengeluaran

Pendapatan Nasional yang dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh

pengeluaran yang dilakukan oleh keempat sektor dalam perekonomian, yaitu

sektor konsumen (personal sector), sektor perusahaan (business sector), sektor

29

Page 10: Perhitungan Pendapatan Nasional

pemerintah (goverment sector), dan sektor perdagangan luar negeri (foreign trade

sector).

Pengeluaran konsumsi (C)

Merupakan pengeluaran sektor keluarga meliputi semua pengeluaran

rumahtangga-rumahtangga keluarga dan perseorangan serta lembaga-lembaga

swasta bukan perusahaan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang

langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembelian

barang-barang tahan lama yang baru seperti mobil, televisi dan lain-lain.

Pembelian barang yang telah menjadi milik seorang konsumen tidak dapat

dianggap sebagai pengeluaran konsumsi, sebab pengeluaran konsumen yang satu,

yakni konsumen pembeli, diimbangi oleh penerimaan konsumen penjual sehingga

nettonya sebesar nol.

Pengeluaran Investasi (I)

Pengeluaran investasi merupakan pengeluaran perusahaan yang meliputi

semua pengeluaran domestik yang dilakukan oleh sektor swasta untuk mendirikan

bangunan-bangunan baru, mesin-mesin baru beserta perlengkapannya dan

perubahan jumlah berbagai macam persediaan perusahaan.

Pengeluaran Pembelian Pemerintah (G)

Yang dimaksud pengeluaran pemerintah, pengeluaran dimana pemerintah

mendapat balas jasa secara langsung dari pengeluaran tersebut. Pengeluaran

berupa pembayaran pensiun, bea siswa, subsidi, dan bantuan finansial untuk

perusahaan tidak dikategorikan sebagai pengeluaran peemrintah, melainkan

sebagai transfer pemerintah.

Ekspor Netto (X – M)

Ekspor netto adalah komponen Foreign Trade Sector, merupakan hasil

pengurangan nilai total impor (M) terhadap nilai total ekspor (X). Apabila neraca

perdagangan dalam keadaan pasif ditunjukkan oleh nilai impor barang dan jasa

lebih besar daripada nilai ekspor barang dan jasa. Kondisi ini ditandai nilai ekspor

bertanda negatif.

Secara matematis pendapatan nasional ini disimbolkan :

Y = C + I + G + (X – M)

30

Page 11: Perhitungan Pendapatan Nasional

3.3 Jenis-jenis Pendapatan Nasional

a. Produk Nasional Riil Vs. Nominal

Kita mendefinisikan GNP sebagai nilai seluruh barang dan jasa dalam

satuan uang. Untuk menghitung GNP digunakan patokan harga pasar (market

price) yang berlaku dari barang dan jasa. Namun harga senantiasa berubah; inflasi

senantiasa membuat harga lebih tinggi dari tahun ke tahun. Dengan demikian

harga merupakan ukuran yang kurang akurat. Masalah harga-harga yang selalu

berubah merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh para ekonom manakala

mereka menggunakan uang sebagai tolok ukur. Untuk mengatasi ketidak akuratan

perhitungan akibat inflasi para ekonom menggunakan tolok ukur indeks harga

(price index), yakni harga rata-rata atas sejumlah barang.

Kita bisa menghitung GNP untuk tahun tertentu dengan memakai harga

pasar aktual pada tahun tersebut. Hasil perhitungannya disebut GNP nominal, atau

GNP pada tingkat harga berlaku. Tapi biasanya yang lebih disukai adalah GNP

riil, atau GNP pada harga konstan. GNP riil merupakan hasil bagi antara GNP

nominal dengan suatu indeks harga yang disebut deflator (GNP riil = GNP

nominal : deflator GNP). Dengan demikian hubungan antara GNP yang dinilai

atas dasar harga berlaku dengan atas dasar harga konstan sebagai berikut :

IH tahun dasarGNP konstan = GNP berlaku x IH tahun berlaku

Keterangan :IH = indeks harga konsumen

b. Produk Nasional Bruto (GNP) dan Produk Domestik Bruto (GDP)

GNP (Gross National Product) atau Produk Nasional Bruto paling sering

digunakan sebagai ukuran produksi nasional. Masih ada dua ukuran lainnya yang

sering digunakan yaitu NNP (net national product) atau Produk Nasional Neto dan

GDP (Gross Domestik Product) atau Produk Domestik Bruto.

GNP meliputi investasi bruto, yakni investasi neto ditambah dengan

penyusutan (depresiasi). Apabila faktor depresiasi dihilangkan, jadi investasi neto

yang digunakan dalam total output, maka perhitungan tersebut dinamakan Produk

31

Page 12: Perhitungan Pendapatan Nasional

Nasional Neto (NNP). Walaupun NNP lebih baik, namun GNP lebih banyak

digunakan. Hal ini disebabkan sulitnya perhitungan faktor penyusutan sehingga

investasi bruto sudah dianggap lebih akurat. Gross National Product (GNP)

meliputi nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga

negara suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar

negeri. Barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asaing di negara

tersebut tidak dimasukkan dalam perhitungan GNP.

Ukuran lain yang sering dilakukan adalah Produk Domestik Bruto (PDB)

atau Gross Domestic Product (GDP). GDP atau PDB merupakan nilai barang dan

jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam wilayah negara tersebut, baik

perusahaan nasional maupun perusahaan asing.

Selisih antara GDP dengan GNP adalah pembayaran ke luar negeri

(dikurangi dengan pembayaran dari luar negeri kalau ada). Ini disebut Net Factor

Income to Abroad atau pendapatan neto terhadap luar negeri dari faktor produksi.

Jadi GDP – net factor income to abroad = GNP. Apabila GDP suatu negara lebih

besar dari GNP nya, ini berarti bahwa penanaman modal asing dalam negara

tersebut adalah lebih besar daripada penanaman modal negara itu di negara lain.

3. Lima Jenis Pendapatan Nasional

Ada 5 jenis pendapatan nasional, diantaranya :

1. Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto

2. Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto

3. National Income atau Net National Income (NNI)

4. Personal Income (PI)

5. Disposible Income (DI)

Gross National Product (GNP)

Merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

masyarakat selama satu tahun. Barang yang dihasilkan diantaranya barang

konsumsi dan barang modal atau investasi. Barang-barang konsumsi tersebut ada

yang bersifat tahan lama, dan barang-barang konsumsi yang cepat rusak.

Sedangkan barang investasi itu sebagian untuk perluasan produksi, sehingga

32

Page 13: Perhitungan Pendapatan Nasional

menambah peralatan produksi yang sudah ada, dan sebagian lagi untuk

penggantian peralatan produksi yang sudah rusak..

Secara rinci komponen GNP antara lain :

a. Upah + tunjangan,

b. Penghasilan perusahaan perseorangan

c. Sewa rumah,

d. Bunga,

e. Dividen,

f. Net corporate profit (laba perusahaan yang tidak dibagikan)

g. Pajak perusahaan

h. Pajak tidak langsung

i. penyusutan

Net National Product (NNP)

NNP = GNP – penyusutan.

Penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam produksi

umumnya bersifat taksiran, sehingga mungkin saja tidak tepat

sehinggamenimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil. Keadaan demikian dapat

menyebabkan tidak tepatnya perhitungan pendapatan nasional.

Net National Income (NNI)

NNI merupakan jumlah seluruh penerimaan para anggota masyarakat

sebagai balas jasa, karena mereka turut serta dalam proses produksi. Penerimaan

ini dinataranya : upah, sewa, bunga dan sebagainya.

NNI = NNP – pajak tidak langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak penjualan, pajak peredaran, pajak impor, pajak

pembangunan dan sebagainya. Pajak tidak langsung pada dasarnya adalah semua

beban pajak yang dapat digeserkan pembayarannya kepada pihak lain. Pajak

penjualan misalnya yang harus dibayar oleh pengusaha tetapi dibebankan kepada

pembeli. Apabila negara tidak memungut pajak, maka besarnya NNP sama

dengan jumlah seluruh penerimaan yang diterimakan kepada pemilik faktor

produksi (NNI).

33

Page 14: Perhitungan Pendapatan Nasional

Personal Income (PI)

Personal Income mrupakan jumlah pembayaran yang diterima oleh

partisipan dalam proses produksi masyarakat.

PI = NNI – laba yang tidak dibagi

- laba perusahaan

- kontribusi perusahaan untuk karyawan

+ transfer payment, subsidi

Disposible Income (DI)

DI merupakan jenis pendapatan yang siap untuk dibelanjakan atau

dikonsumsikan. DI = PI – pajak langsung.

Pajak langsung diantaranya pajak pendapatan, pajak kekayaan dan lain-lain.

34

Page 15: Perhitungan Pendapatan Nasional

RINGKASAN PERHITUNGAN JENIS-JENIS PENDAPATAN

P e n d e k a t a n P e n d a p a t a n P e n d e k a t a n P e n g e l u a r a n P e n d e k a t a n P r o d u k s i1. Upah dan gaji Rp. ............... 1. Pengeluaran konsumsi Rp. ............... 1. Pertanian Rp. ............

2. Sewa Rp. ............... 2. Pengeluaran investasi Rp. ............... 2. Pertambangan & penggalian Rp. ............

3. Bunga Rp. .............. . 3. Pengeluaran Pemerintah Rp. ............... 3. Industri pengolahan Rp. ............

4. Laba Rp. ............... 4. Nilai Net Ekspor Rp. ............... 4. Listrik, gas dan air Rp. ............

P e n d a p a t a n N a s i o n a l a t a s d a s a rbiaya faktor produksi Rp. ...............

5. Bangunan Rp. ............

+ Transfer Perusahaan Rp................ . 6. Perdagangan, hotel & restoran Rp. ..........

+ Pajak Tidak Langsung Rp................ 7. Pengangkutan & komunikasi Rp. ..........

- Subsidi Rp............... . 8. Bank & Lembaga Keuangan Rp. ..........

+ Penyusutan Rp................. 9. Sewa Rumah Rp. .......... 10. Pemerintahan & Pertahanan Rp. ..........11. Jasa-jasa Rp. ......... .

P R O D U K D O M E S T I K B R U T O ( G R O S S D O M E S T I C P R O D U C T ) = P D B ( G D P )- P e n d a p a t a n N e t t o t h d . L u a r n e g e r i d a r i f a k t o r p r o d u k s i *= P R O D U K N A S I O N A L B R U T O ( G R O S S N A T I O N A L P R O D U C T ) = P N B ( G N P )N e t N a t i o n a l P r o d u c t ( N N P ) = G N P – p e n y u s u t a nN e t N a t i o n a l I n c o m e ( N N I ) = N N P – p a j a k t i d a k l a n g s u n gP e r s o n a l I n c o m e ( P I ) = N N I – l a b a y a n g t i d a k d i b a g i

– pajak perseroan – transfer perusahaan (iuran untuk hari tua, bantuan bencana alam) + transfer payment ( transfer pemerintah : penganggur, orang jompo, jaminan

kesehatan dll) + subsidi

D i s p o s i b l e I n c o m e ( D I ) = P I – p a j a k l a n g s u n g

35

Page 16: Perhitungan Pendapatan Nasional

* : Nilai imbalan terhadap penggunaan sumber-sumber daya milik penduduk negara kita yang dimanfaatkan oleh negara lain dikurangi nilai imbalan terhadap penggunaan sumber daya milik negara asing yang dimanfaatkan di negara kita

36

Page 17: Perhitungan Pendapatan Nasional

C

Y/tahun

Yn-

APCn.Yn

a

Contoh soal :

N o I t e m Nilai (tri lyun Rp)1 N i l a i e k s p o r 2 . 92 Pengeluaran upah dan gaj i 7 . 93 P a j a k t i d a k l a n g s u n g 14 N i l a i i m p o r 1 . 75 N i l a i s e w a 0 . 56 S u b s i d i 1 . 87 P e n g e l u a r a n k o n s u m s i 8 . 38 B u n g a 0 . 49 P e n y u s u t a n 0 . 6

1 0 P e n g e l u a r a n i n v e s t a s i 2 . 91 1 L a b a p e r u s a h a a n h a r u s d i h i t u n g1 2 L a b a t i d a k d i b a g i k a n 2 0 %1 3 P e n g e l u a r a p e m e r i n t a h 1 . 71 4 T r a n s f e r p e m e r i n t a h 0 . 41 5 P a j a k l a n g s u n g 0 . 21 6 Pendapatan neto Luar negeri 1

Susunlah perkiraan 5 jenis pendapatan nasional : GNP, NNP, NNI, PI, DI

C/

Y=

C

0

MPC.

37