perencanaandanpembiayaan dalampencapaianspm · pdf file- 6 data sekunder puskesmas; - 18...

27
1 Perencanaan dan Pembiayaan dalam Pencapaian SPM Bidang Pendidikan: Berdasarkan Temuan Governance and Decentralization 2 (GDS2) Blane Lewis dan Daan Pattinasarany Roundtable Discussion Penghitungan Biaya dan Pembiayaan untuk Penyediaan Pelayanan Publik dan Standar Pelayanan Minimal Departemen Dalam Negeri dengan dukungan ASSD (GTZ), DSF, GRSII (CIDA) Hotel Borobudur Jakarta, 25 Maret 2008

Upload: lenguyet

Post on 14-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

1

Perencanaan dan Pembiayaandalam Pencapaian SPM

Bidang Pendidikan:Berdasarkan Temuan

Governance and Decentralization 2 (GDS2)

Blane Lewis dan Daan Pattinasarany

Roundtable Discussion

Penghitungan Biaya dan Pembiayaan untuk PenyediaanPelayanan Publik dan Standar Pelayanan Minimal

Departemen Dalam Negeri dengan dukungan ASSD (GTZ), DSF, GRSII (CIDA)

Hotel BorobudurJakarta, 25 Maret 2008

Page 2: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

2

Kerangka Presentasi

1. GDS: Penjelasan Singkat.

2. Menambah Budget atau Meningkatkan

Efisiensi?

3. Kesimpulan dan Topik Diskusi.

Page 3: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

3

1. GDS: Penjelasan Singkat

Page 4: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

4

� Survei paling komprehensif di Indonesia dalam mengukur dampak pelaksanaan desentralisasi dan kualitas pelayanan publik.

� Komprehensif dalam pengertian bahwa pengumpulan data dilakukan pada:� Pengguna pelayanan publik (masyarakat);� Penyedia pelayanan publik kesehatan (Puskesmas, Praktik

Kesehatan Swasta, dan RSU Daerah);� Penyedia pelayanan pendidikan (Kepala Sekolah, Guru dan

Komite Sekolah);� Pembuat keputusan di tingkat Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota,

Kepala Dinas Kesehatan dan Pendidikan).

Apa itu GDS?

Page 5: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

5

Kerangka GDS

Pemerintahan Lokal

Masyarakat Penyedia Layanan PublikPelayanan

Laporan

Kebijakan dan Kontrol

Pembayaran & Komplain

‘Voice’

Transparansi

Survei instrumen dibuat berdasarkan kerangka “Accountability Relationship” (World Development Report 2004)

Page 6: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

6

Pelaksanaan GDS

Waktu dan jumlah lokasi:� 2002: GDS1, pada 177 kabupaten/kota di 20 provinsi.� 2004: GDS1+, pada 32 kabupaten/kota di 8 provinsi.� 2006: GDS2, pada 134 kabupaten/kota di 29 provinsi.

Keterkaitan antar survei:� Perbedaan mendasar dalam hal cakupan (width) dan kedalaman

(depth) topik yang ditanyakan. � Pertanyaan-pertanyaan tidak terlalu komparabel, terutama dengan

GDS1. � Antara GDS1+ dan GDS2 cukup banyak ditemukan kesamaan

pertanyaan meskipun ada perbedaan urutan pertanyaan pada kedua instrumen survei tersebut.

Pelaksana survei:� Seluruh kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh Pusat Studi

Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada (PSKK-UGM) Yogyakarta, bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Page 7: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

7

Keunggulan GDS

� Cakupan nasional (GDS2 dilaksanakan di sekitar 1/3 dari seluruh kabupaten/kota yang ada).

� Sebagian besar lokasi dan responden dipilih secara random.

Pemilihan fasilitas kesehatan dan pendidikan merujuk pada fasilitas yang paling banyak digunakan responden rumah tangga.

� Menggali informasi dari pembuat kebijakan di daerah (Bupati/Walikota dan Kepala Dinas), penyedia pelayanan publik (Kepala Puskesmas, Kepala Sekolah, Kepala Desa, dll.) dan pengguna pelayanan publik (masyarakat).

� Menyediakan data sebagai ukuran untuk memonitor perubahansehubungan dengan pelaksanaan desentralisasi dari waktu ke waktu (2002, 2004, 2006, 2008? …).

Page 8: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

8

Lokasi Survei GDS2

� Lokasi survei dipilih secara random dan purposif.

� Pelaksanaan survei di lokasi purposif adalah untuk memperoleh data baseline bagi studi impak proyek-proyek Bank Dunia (P2TPD, USDRP, dan P2DTK), ADB dan GTZ.

Dipilih Secara Random (N = 89) Dipilih Secara Purposif (N = 45) Non GDS2 Area

Page 9: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

9

Pemilihan Responden Rumah Tangga

� Pilih 3 kecamatan dalam kabupaten/kota secara PPS

� Pilih 2 desa/kelurahan dalam kecamatan secara PPS

� Pilih 2 dusun/sederajat dalam desa/kelurahan secara random

� Pilih 8 rumah tangga secara random dari daftar terkini

� Jumlah rumah tangga yang diwawancarai:

� Random: 8.541

� Purposif: 4.320

Page 10: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

10

Pemilihan Responden Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan (1)

� Pemilihan fasilitas kesehatan dan pendidikan merujuk pada fasilitas yang paling banyak digunakan responden rumah tangga.

� Di tiap kabupaten/kota, pengumpulan informasi dilakukan terhadap

- 9 Kepala Sekolah;

- 18 Guru;

- 9 Komite Sekolah; dan

- 9 Data Sekunder Sekolah.

Page 11: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

11

Pemilihan Responden Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan (2)

dan…

- 6 Kepala Puskesmas; - 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan- 1 Kepala RSU Pemerintah.

serta…

- 12 Kadus; - 6 Kades; - 1 Kepala Dinas Pendidikan; - 1 Dinas Kesehatan; dan - 1 Bupati/Walikota.

Page 12: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

12

2. Menambah Budget atauMeningkatkan Efisiensi?

Page 13: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

13

Beberapa KebijakanMengenai SPM Pendidikan

Peraturan Pemerintah:

� PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

� PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan danPenerapan Standar Pelayanan Minimal.

Peraturan Mendiknas:

� Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

� Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

� Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Saranadan Prasarana Untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA.

� Peraturan Mendiknas Nomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

Page 14: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

14

SPM yang dianalisis:� Ratio Siswa-Guru (input)

� Ratio Siswa-Kelas (input)

� Angka Partisipasi Murni (output)

� Persentase Siswa yang Tetap Sekolah (output)

= (1 - Angka Putus Sekolah) x 100%

Tiga topik yang dianalisis:� Konsistensi antara SPM Input dengan SPM Output;� Biaya untuk pencapaian SPM;� Pentingnya peningkatan efisiensi teknis dan efisiensi biaya dalam

pencapaian SPM.

Metodologi: � Estimasi fungsi produksi dan fungsi biaya pada tingkat sekolah,

dengan menggunakan Stochastic Frontier Analysis.� Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. � Data dari GDS2.

Analisis Beberapa AspekSPM Bidang Pendidikan

Page 15: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

15

Kerangka Analisis

Diestimasi menggunakan metode stochastic production frontier dan stochastic cost frontier, dimana guru dan ruang kelas menjadi input, dan angka partisipasi dan persentase siswa yang tetapbersekolah sebagai output.

?

Efisiensi Teknis

EfisiensiBiaya

Input Produksi Output Harga Input Biaya

PencapaianStandarInput

PencapaianStandarOutput

JumlahNominalDana yang Dibutuhkan

JumlahAktual

Dana yang dibutuhkan

(?)

Page 16: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

16

Data

Variabel SPM*

Input:

Rasio Siswa - Guru 30.0 19.1 91.3

Rasio Siswa - Kelas 30.0 29.3 54.8

Output:

Angka Partisipasi Murni (APM) 95.0 93.0 ** 19.5

Persentase Siswa yang Tetap Bersekolah*** 95.0 96.3 45.1

Jumlah Siswa yang Tetap Bersekolah 121,743 ****

Biaya:

Total Biaya 6 Bulan (juta rupiah) 46,600 ****

Catatan:

* Berdasarkan Permendiknas Nomor 129 Tahun 2004, kecuali untuk Rasio Siswa - Guru.

** Data merujuk pada tingkat kabupaten/kota.

*** = (1 - Angka Putus Sekolah) x 100%

**** Merupakan total pada 592 sekolah yang diobservasi.

Persentase

Pencapaian

SPM

Data GDS2

Page 17: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

17

Hasil Estimasi

Elastisitas jumlah siswa yang tetap bersekolah terhadap:

- Jumlah guru = 0,51

- Jumlah ruang kelas = 0,73

34

56

7

Indeks O

utp

ut:

Jum

lah M

urid y

ang M

eneru

skan B

ers

ekola

h

0 1 2 3 4Indeks Input:Jumlah Guru

Frontier Fungsi Produksi

Frontier Output Maksimal

Output Aktual

Page 18: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

18

Efisien Teknis

Rata-rata efisiensi teknis baru mencapai 72 persen dari tingkat optimal. Secara umum, SDN belum beroperasi pada tingkat yang optimal.

01

23

4

Kepadata

n

.2 .4 .6 .8 1Efisiensi Teknis

Kernel Density dari Efisiensi Teknis

Rata-rata : 0,72Std Deviasi : 0,13Minimum : 0,25Maksimum : 0,93

Page 19: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

19

Inefisiensi Biaya

Secara rata-rata SDN beroperasi dengan biaya 30 persen lebih tinggidari tingkat optimal.

01

23

4

Kepadata

n

1 1.5 2 2.5 3

Inefisiensi Biaya

Kernel Density dari Inefisiensi Biaya

Rata-rata : 1,30Std Deviasi : 0,19Minimum : 1,07Maksimum : 3,09

Page 20: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

20

Efisiensi Teknis vs. Inefisiensi Biaya

Daerah kaya cenderung tidak efisien secara biaya..6

.81

1.2

1.4

1.6

1.8

Nila

i E

fisie

nsi / In

efisie

nsi

Kal

iman

tan

Sel

atan

Yog

yaka

rta

Ban

gka

Belitu

ng

Sul

awes

i Ten

gah

Kep

ulau

an R

iau

Ben

gkul

u

Sum

atra

Bar

atB

ali

NTT

Jaw

a T

imur

Sul

awes

i Uta

ra

Mal

uku

Uta

ra

Jaw

a T

enga

h

Sum

atra

Sel

atan

Mal

uku

Kal

iman

tan

Teng

ahN

AD

Pap

ua

Kal

iman

tan

Bar

atLa

mpu

ng

Sum

atra

Uta

ra

Sul

awes

i Sel

atan

Ria

uN

TBJa

wa

Bar

atJa

mbi

Kal

iman

tan

Tim

urB

ante

nG

oron

talo

Provinsi

Efisiensi Teknis Inefisiensi Biaya

Efisiensi Teknis & Inefisiensi BiayaBerdasarkan Provinsi

Page 21: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

21

Simulasi (1)

SPM 124,816

Aktual 121,743 45.1

Dengan Peningkatan Efisiensi 151,234 98.1

Dengan Peningkatan Input (sesuai SPM) 145,015 72.0

Dengan Peningkatan Efisiensi dan Input 185,068 98.5

Pengaruh Peningkatan Input dan/atau Efisiensi

Terhadap Jumlah Siswa yang Tetap Bersekolah

Jumlah Siswa yang

Tetap Bersekolah

Persentase SDN yang

Memenuhi SPM

� Meningkatkan SPM input tidak selalu menghasilkan SPM output. Lalu, apa kegunaan dari pemenuhan standar input? Atau standar input-nya yang perlu dikaji ulang?

� Peningkatan efisiensi input akan lebih berdampak pada realisasioutput dibanding penambahan input.

Page 22: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

22

Simulasi (2)

Jumlah Siswa yang

Terdaftar

Persentase Siswa

yang Tetap

Bersekolah

Biaya (Juta Rupiah)Biaya Efisien (Juta

Rupiah)

Aktual 126,077 96.3 46,600 35,100

SPM 130,105 99.4 51,600 38,300

Jumlah dan Persentase Siswa yang Tetap Bersekolah

Hasil Simulasi Biaya

� Meningkatkan output sesuai SPM akan meningkatkan anggaransekolah sebesar 10,7 persen (dengan tidak disertai peningkatanefisiensi).

� Meningkatkan efisiensi biaya sampai ke tingkat optimal, selain mampumembuat sekolah dapat mencapai target output, juga dapatmengurangi anggaran sekolah sebesar 21,7 persen.

Page 23: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

23

3. Kesimpulan danTopik Diskusi

Page 24: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

24

� Hasil analisis menunjukkan adanya kemungkinan bahwa

pemenuhan SPM input tidak konsisten dengan pencapaian SPM

output.

Contoh: Pemenuhan standar rasio guru-siswa dan rasio siswa-kelas tidak menjamin tercapainya standar partisipasi siswa serta

persentase siswa yang tetap bersekolah.

� Di Indonesia, pelayanan SDN tidak efisien. Tingkat efisiensi teknis

baru mencapai 72 persen dari tingkat optimal, sedangkan

inefisiensi biaya masih 30 persen di atas tingkat optimal.

� Peningkatan efisiensi input akan lebih berdampak pada realisasi

output dibanding penambahan input.

� Meningkatkan efisiensi biaya sampai ke tingkat optimal, selain

mampu membuat sekolah dapat mencapai target output, juga

dapat mengurangi anggaran sekolah.

� Sebagai catatan, metode analisis yang digunakan ini memerlukan

data yang cukup komprehensif.

Kesimpulan

Page 25: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

25

� Melihat pentingnya peningkatan efisiensi teknis maupun biaya,

dan mengingat tidak konsistennya pemenuhan SPM input

dalam mencapai SPM output:

� Sejauhmana urgensi dari pemenuhan SPM input?

� Apakah SPM input yang ada perlu dikaji ulang?

� Sejauhmana peluang dapat dilakukan peningkatan

efisiensi dalam pencapaian standar output?

� Apakah pembiayaan pelayanan pendidikan perlu didasarkan

pada tingkat efisiensi sekolah baik secara teknis maupun biaya?

� Perlukah insentif (yang tidak selalu dalam bentuk tambahan

anggaran) agar Pemda kabupaten/kota lebih efisien dalam

penyelenggaraan pelayanan pendidikan?

Topik Diskusi

Page 26: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

26

Terima Kasih…

Untuk informasi dapat menghubungi

Blane [email protected]

dan

Daan [email protected]

Page 27: PerencanaandanPembiayaan dalamPencapaianSPM · PDF file- 6 Data Sekunder Puskesmas; - 18 Praktik Kesehatan Swasta; dan ... Simulasi beberapa alternatif pencapaian SPM. Data dari GDS2

27

Farrell (The Measurement of Productive Efficiency, 1957):

� Mengestimasi fungsi produksi serta mengidentifikasi 2 jenis inefisiensi, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi alokatif.

� Efisiensi Teknis � Bagaimana memproduksi output sebanyak-banyaknya dengan menggunakan sejumlah input.

� Efisiensi Alokatif � Bagaimana memproduksi sejumlah output denganbiaya semurah mungkin.

� Untuk menentukan apakah sekolah beroperasi secara efisien, perlumengetahui fungsi produksi (sekolah) yang efisien, namun fungsiproduksi yang efisien ini tidak diketahui, sehingga perlu diestimasi.

Ada 2 cara untuk mengestimasi fungsi produksi yang efisien:

� Data Envelopment Analysis

Asumsi: deviasi dari ‘efficient frontier’ merupakan realisasi dariinefisiensi sekolah

� Stochastic Frontier Analysis

Asumsi: deviasi dari ‘efficient frontier’ dapat merupakah realisasi dariinefisiensi sekolah dan ‘random shock’ (kondisi diluar kontrol).

Stochastic Frontier Analysis