perencanaan ulang sistem plambing...

14
1 Perencanaan Ulang Sistem Plambing KM. Musthika Kencana II Re-design of Plumbing System in KM. Musthika Kencana II Ardhana Wiranata dan Didik Bambang S. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email : [email protected] Abstrak PT. Dharma Lautan Utama memiliki kapal penumpang roro yaitu kapal Musthika Kencana II, dengan kapasitas 750 penumpang serta 42 muatan mobil kecil dan 35 truk besar. KM. Musthika Kencana II menempuh rute pelayaran pergi–pulang Surabaya–Batulicin–Balikpapan. Permasalahan yang terjadi di KM. Musthika Kencana II adalah air bersih tidak dapat digunakan sewaktu- waktu oleh penumpang melainkan hanya pada jam-jam tertentu, selain itu di KM. Musthika Kencana II tidak terdapat holding tank (unit penampung air limbah) serta sistem fire hydrant yang tidak efisien. Untuk dapat memenuhi kebutuhan terhadap air bersih dibutuhkan tangki air bersih dengan volume 98.5 m 3 . Holding tank yang dibutuhkan untuk menampung air buangan adalah 13.5 m 3 untuk black water dan 54.5 m 3 untuk grey water. Perencanaan ulang sistem plambing KM. Musthika Kencana II PT. Dharma Lautan Utama ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di KM. Musthika Kencana II milik PT. Dharma Lautan Utama. Kata kunci: KM. penumpang roro, KM. Musthika Kencana II, sistem plambing, Fire hydrant Abstract PT. Dharma Lautan Utama has roro passenger ship which one of his ship is MV. Musthika Kencana II, with a capacity of 750 passengers and 42 cargo trucks and 35 small cars. MV. Musthika Kencana II has shipping route to Surabaya-Balikpapan-Batulicin. The problem which raised in the MV. Musthika Kencana II is the clean water can not be used at any time by the passengers but only at certain hours, other than that in MV. Musthika Kencana II does not have a holding tank (waste water collection unit) as well as fire hydrant system that is inefficient. To be able to meet the demand of fresh water needed to provide fresh water tank with a volume of 98.5 m3. Holding tanks are needed to accommodate the waste water is 5.13 m3 to 54.5 m3 and black water for grey water. Re- design of plumbing system in MV. Musthika Kencana II. is expected to be a solution to the problems raised in the MV. Musthika Kencana II, owned by PT. Dharma Lautan Utama. Keywords: MV. roro passengers, MV. Musthika Kencana II fire hydrant, plumbing

Upload: lebao

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

1

Perencanaan Ulang Sistem Plambing KM. Musthika Kencana II

Re-design of Plumbing System in KM. Musthika Kencana II Ardhana Wiranata dan Didik Bambang S.

Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email : [email protected]

Abstrak

PT. Dharma Lautan Utama memiliki kapal penumpang roro yaitu kapal Musthika Kencana II,

dengan kapasitas 750 penumpang serta 42 muatan mobil kecil dan 35 truk besar. KM. Musthika Kencana II menempuh

rute pelayaran pergi–pulang Surabaya–Batulicin–Balikpapan.

Permasalahan yang terjadi di KM. Musthika Kencana II adalah air bersih tidak dapat digunakan sewaktu-

waktu oleh penumpang melainkan hanya pada jam-jam tertentu, selain itu di KM. Musthika Kencana II tidak terdapat

holding tank (unit penampung air limbah) serta sistem fire hydrant yang tidak efisien.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan terhadap air bersih dibutuhkan tangki air bersih dengan volume 98.5 m3.

Holding tank yang dibutuhkan untuk menampung air buangan adalah 13.5 m3 untuk black water dan 54.5 m3 untuk

grey water. Perencanaan ulang sistem plambing KM. Musthika Kencana II PT. Dharma Lautan Utama ini diharapkan

dapat menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di KM. Musthika Kencana II milik PT. Dharma Lautan Utama.

Kata kunci: KM. penumpang roro, KM. Musthika Kencana II, sistem plambing, Fire hydrant

Abstract

PT. Dharma Lautan Utama has roro passenger ship which one of his ship is MV. Musthika Kencana II, with a

capacity of 750 passengers and 42 cargo trucks and 35 small cars. MV. Musthika Kencana II has shipping route to

Surabaya-Balikpapan-Batulicin.

The problem which raised in the MV. Musthika Kencana II is the clean water can not be used at any time by

the passengers but only at certain hours, other than that in MV. Musthika Kencana II does not have a holding tank

(waste water collection unit) as well as fire hydrant system that is inefficient.

To be able to meet the demand of fresh water needed to provide fresh water tank with a volume of 98.5 m3.

Holding tanks are needed to accommodate the waste water is 5.13 m3 to 54.5 m3 and black water for grey water. Re-

design of plumbing system in MV. Musthika Kencana II. is expected to be a solution to the problems raised in the MV.

Musthika Kencana II, owned by PT. Dharma Lautan Utama.

Keywords: MV. roro passengers, MV. Musthika Kencana II fire hydrant, plumbing

Page 2: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

2

1. Pendahuluan

Kapal Motor (KM) Musthika Kencana II merupakan salah satu kapal penumpang jenis roro

yang dimiliki oleh PT Dharma Lautan Utama dengan kapasitas penumpang 750 serta 42 muatan

mobil kecil dan 35 truk besar. Kapasitas jumlah penumpang yang besar perlu dilengkapi dengan

adanya sistem plumbing yang baik di KM. Musthika Kencana II, baik dari segi air bersih maupun

air buangan, untuk memenuhi keamanan dan kenyamanan penumpang.

Pemenuhan kebutuhan air bersih yang selama ini dilakukan hanya dapat digunakan pada waktu

– waktu tertentu. Pemenuhan kebutuhan air bersih dilakukan dengan menggunakan dua alternatif,

yaitu dengan menggunakan air PDAM untuk shower dan faucet, serta air hasil pengolahan yang

berasal dari grey water. Air hasil pengolahan kemudian digunakan untuk menggantikan air bersih

pada alat saniter yang membutuhkan penggelontoran, seperti watercloset dan urinoir.

Pengelolaan air limbah KM Musthika Kencana II yang memiliki kapasitas 8181 GT (gross

tonnage) dilakukan dengan penambahan unit penampung air limbah (holding tank.). Penambahan

unit holding tank ini bertujuan agar KM Musthika Kencana II sesuai dengan peraturan dalam

MARPOL Annex IV yang mengharuskan sebuah kapal dengan kapasitas lebih dari 400GT (gross

tonnage) wajib dilengkapi dengan holding tank.

Untuk meningkatkan keamanan penumpang dalam KM Musthika Kencana II juga dilakukan

dengan penambahan unit penyaluran fire hydrant di beberapa tempat yang belum memiliki sistem

proteksi fire hydrant ini, sehingga jika terjadi kebakaran di kapal dapat diatasi dengan segera.

Tujuan perencanaan ini adalah:

1. Merencanakan sistem plambing (sistem penyediaan air bersih, sistem penyaluran air buangan

dan ven, dan pemadam kebakaran) untuk mengatasi permasalahan di KM. Musthika Kencana II.

2. Merencanakan bangunan pelengkap seperti fresh water tank dan holding tank yang sesuai

dengan sistem plambing dan fire hydrant yang akan digunakan di KM. Musthika Kencana II.

Page 3: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

3

3. Menghitung Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan

untuk keseluruhan sistem tersebut di KM. Musthika Kencana II.

Sistem Plambing

Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem penyaluran air buangan

termasuk semua sambungan, alat-alat dan perlengkapannya yang terpasang di dalam persil dan

gedung (SNI 03-6481-2000, 2000). Penyediaan air bersih dilakukan dengan memperhatikan

kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat, sedangkan penyaluran air buangan

dilakukan dengan memperhatikan terhindarnya pencemaran pada bagian lain agar tercipta kondisi

yang higienis dan nyaman bagi lingkungan.

Sistem Penyediaan Air Bersih

Sistem penyediaan air bersih yang digunakan adalah sistem tangki tekan (hydrophore). Prinsip

kerja sistem ini adalah air yang telah ditampung di dalam fresh water tank, dipompakan ke dalam

suatu tangki tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Air dari tangki tersebut di alirkan ke

dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor

tekanan, yang akan bekerja saat tekanan tangki telah mencapai batas minimum dan berhenti saat

telah mencapai batas maksimum.

Tangki Air

Tangki yang akan digunakan dalam perencanaan adalah tangki untuk penyimpanan air bersih

harus selalu dibersihkan secara teratur agar dapat menjaga kualitas air bersih yang disimpan. Tangki

air bersih yang digunakan antara lain fresh water tank dan tangki tekan, sedangkan tangki yang

digunakan untuk air buangan yaitu tangki air buangan untuk grey water dan black water. Untuk

menghitung kapasitas fresh water tank dan tangki tekan yaitu:

Page 4: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

4

1. Fresh Water Tank

Air yang berasal dari pipa utama instalasi PDAM ditampung dahulu pada tangki fresh water

tank yang terletak di bagian lantai paling dasar dari kapal. Air tersebut kemudian dialirkan ke

tangki tekan dengan bantuan pompa.

2. Sistem Tangki Tekan

Tangki tekan merupakan tabung yang berisi udara pada bagian atasnya dan air pada bagian

bawahnya. Air yang berada dibagian bawah akan memampatkan udara yang berada di atasnya

sehingga volume udara mengecil dan tekanan naik yang dapat mengakibatkan tekanan sisi

keluaran pompa naik, bila telah tercapai tekanan tertinggi, maka pressure switch akan memutus

arus menuju motor sehingga pompa mati, ketika air dipakai maka air yang berada dalam tangki

tekan akan berkurang sehingga udara yang berada di atasnya akan mengembang (volumenya

bertambah) dan tekanan tangki turun sampai pada tekanan setting terendah yang menyebabkan

pressure switch akan berkontak kembali dan pompa akan bekerja lagi

Perhitungan Volume Tangki Hydrophore (tangki tekan)

PoPmxVoVh

6PmxD

dimana :Vh = Volume tangki hydrophore (m3)

Vo = Volume fluida sisa yang tertinggal dalam tangki

D = Rata-rata pemakaian air per jam

Pm = tekanan maksimum dalam tangki (kg/cm2)

Po = tekanan minimum dalam tangki (kg/cm2)

3. Tangki Air Buangan

Tangki air buangan menampung air buangan yang berasal dari kegiatan domestik, antara lain

berupa black water atau grey water. Besaran air buangan ini umumnya antara 70-80% dari

pemakaian air bersih.

Page 5: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

5

Penetuan Kebutuhan Air Bersih

Penentuan kebutuhan air bersih dalam suatu kapal penumpang dihitung berdasarkan

kebutuhan terhadap konsumsi penumpang dan kru kapal, kebutuhan untuk fasilitas saniter,

kebutuhan untuk kru kapal saat bersandar dan kebutuhan untuk mesin.

a. Perhitungan kebutuhan air untuk makan dan minum

CfwdxxZcWfwdVsx24

R

Zc = jumlah kru dan jumlah penumpang maksimal

R = radius dinas (Nautical mile)

Vs = kecepatan rata – rata kapal selama perjalanan (Knot)

C fwd = koefisien pemakaian air bersih untuk makan dan minum adalah 10 – 20 kg/orang.

b. Perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas saniter

CfwdxxZcWfwdVsx24

R

C fwd = koefisien pemakaian air bersih untuk penggunaan saniter adalah 60 – 200 kg/orang.

c. Perhitungan kebutuhan air bersih untuk kru saat kapal bersandar

CfwdxxZcWfwd t

Zc = jumlah kru kapal

t = waktu sandar

C fwd = koefisien pemakaian air bersih adalah 119 kg/orang.

d. Perhitungan kebutuhan air bersih untuk mesin

Mesin utama: 610 xVsR

xCxBHPWfwj

C = hrkwgr .5 (merupakan kebutuhan fresh water untuk penambahan water jacket pada motor

induk dan motor bantu (2-5 gr/kw.hr))

Page 6: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

6

BHP = Kapasitas mesin utama

Mesin bantu: WfwjxcWfae

C = koefisien dengan nilai 0,1 – 0,2, diambil

Wfwj = 1.08 ton

e. Pemakaian air untuk seluruh kapal per jam:

pelayaranradiusdinaskec

xtawarairVolQh.

.

Qh = pemakaian air untuk seluruh kapal per jam

Penentuan Dimensi Pipa Air Bersih

Penentukan dimensi pipa ditentukan dengan menggunakan metode sistem hitungan hidraulik.

Penentuannya dimensi pipa dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:

a) Menentukan jumlah alat plambing yang digunakan

b) Menentukan besarnya nilai fixture unit

c) Menentukan besarnya debit yang digunakan

d) Menentukan dimensi pipa air bersih

63.2 85.1

1)

00155.0(

LHf

xxC

QD

D = Diameter pipa (cm)

Q = Debit aliran (L/det)

C = Koefisien kekasaran pipa

Hf = head loss (m)

Page 7: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

7

Sistem Penyaluran Air Buangan dan Ven

Peraturan standar Maritim Policy (MARPOL) Annex IV berisi mengenai tata cara pembuangan

kotoran (sewage) ke laut yang bertujuan agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap laut.

Peraturan MARPOL annex IV ditujukan untuk kapal yang memiliki 400 Gross tonnage atau lebih

dan membawa lebih dari 15 orang agar menyediakan holding tank atau sistem pengolahan limbah.

Limbah yang telah diolah bisa dibuang ke laut dengan radius 3 nautical miles, sedangkan

untuk limbah yang tidak diolah dapat dibuang dengan radius 15 nautical miles dari daratan terdekat

dengan kecepatan maksimal sebesar 4 Knot.

Sistem Fire Hydrant

Sistem fire hydrant memiliki dua sistem pengaliran, yaitu:

a. Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa hydrant berisikan air bertekanan dengan tekanan air

dan selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.

b. Dry Riser System: Seluruh instalasi pipa hydrant tidak berisikan air bertekanan, peralatan

penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika katup selang kebakaran dibuka.

2. Gambaran Umum Perencanaan

Umum

PT. Dharma Lautan Utama merupakan salah satu perusahaan pelayaran yang menyediakan kapal

penumpang jenis kapal Ro-Ro (Roll on – roll off) yang dapat memuat kendaraan seperti truk,

mobil, sepeda motor, dan juga penumpang. Kapal jenis ini memiliki pintu masuk kapal khusus

kendaraan agar kendaraan dapat berjalan masuk ke dalam kapal ataupun keluar kapal dengan

sendirinya sehingga disebut sebagai roll on – roll off. Salah satu kapal jenis roro yang dimiliki oleh

PT. Dharma Lautan Utama adalah KM. Musthika Kencana II

Page 8: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

8

Kondisi eksisting

KM. Musthika Kencana II memiliki kendala di sistem sanitasi dalam operasionalnya, yaitu air

bersih tidak bisa mengalir secara kontinyu selama 24 jam ke unit alat plambing melainkan hanya

pada jam-jam tertentu, hal ini dilakukan operator kapal untuk mengantisipasi kekurangan air bersih

selama pejalanan. Tidak tersedianya holding tank atau tangki penampung limbah di KM. Musthika

Kencana dapat menggangu operasional kapal, hal ini dikarenakan limbah domestik hasil

operasional kapal tidak boleh dibuang disegala lautan yang nantinya dapat berpotensi menimbulkan

pencemaran dan melanggar aturan Maritim Policy (MARPOL) 73/78 Annex IV tentang aturan

pencegahan pencemaran oleh limbah domestik dari kapal.

Ruang saniter pada KM. Musthika Kencana II terdiri dari 58 ruang yang terletak pada geladak

sekoci, akomodasi II, akomodasi I serta geladak kedua, sedangkan pada keempat lantai lainnya

tidak terdapat ruang saniter. Jumlah ruang saniter terbanyak terdapat pada geladak akomodasi I

karena pada geladak ini terdapat ruang VIP untuk penumpang.

Hasil Perencanaan

Air bersih

Kebutuhan air bersih untuk konsumsi ditentukan berdasarkan penggunaan air pada konsumsi

rutin sehari – hari dikapal yang meliputi konsumsi untuk memasak dan untuk air makan serta

minum, baik bagi para penumpang serta kru kapal. Air bersih maksimum yang dibutuhkan untuk

mencukupi kebutuhan domestik dan mesin selama perjalanan Surabaya-Balikpapan sebesar 98.5

m3. Pemilihan Surabaya-Balipapan sebagai acuan untuk menentukan volume air bersih dan tangki

air bersih yang harus disediakan, karena Surabaya-Balikpapan merupakan rute terjauh yang

ditempuh KM. Musthika Kencana II dengan jarak 302 nautical miles. Sistem penyediaan air bersih

dilakukan dengan memompakan air bersih dari tangki air bersih ke dalam tangki tekan dengan

Page 9: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

9

menggunakan pompa sentrifugal, kemudian dari tangki tekan air bersih dipompakan ke seluruh unit

alat plambing KM. Musthika Kencana II.

Air Buangan

Air buangan domestik yang dihasilkan dari aktivitas kapal diasumsikan sebesar 80% dari

kebutuhan air bersih yang digunakan untuk fasilitas sanitair, konsumsi dan kebutuhan air bersih saat

kapal sandar di pelabuhan, setelah dilakukan perhitungan air buangan yang dihasilkan sebesar 97

m3. Air buangan yang telah diketahui volumenya kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenisnya

yaitu greywater dan blackwater. Pengklasifikasian air buangan bertujuan karena limbah greywater

yang dihasilkan akan diolah kembali dan akan difungsikan untuk air penggelontor (flushing) water

closet dan urinoir. Komposisi perbandingan volume greywater dan blackwater yang dihasilkan

sebesar 80 % dan 20 %. Sehingga dari komposisi tersebut dapat diketahui jumlah greywater yang

dihasilkan yaitu sebesar 54,5 m3 dan 13,5 m3. Setelah diketahui volume masing-masing jenis

limbah, kemudian direncanakan holding tank untuk greywater dan blackwater secara terpisah.

Sistem Ven

Perencanaan sistem ven pada KM. Musthika Kencana II dilakukan untuk menjaga aliran dalam

pipa pembuangan agar dapat mengalir dengan lancar serta memberi saluran sirkulasi udara dalam

pipa pembuangan agar tidak menganggu aliran air buangan dan kenyamanan penumpang dalam

memanfaatkan fasilitas saniter. Penentuan diameter untuk pipa ven dalam perencanaan ini

direncanakan menggunakan 2 pipa tegak ven yang disambungkan dengan pipa tegak dari saluran

pembuangan, selain itu pipa ven juga pengaruhi oleh Unit Alat Plambing yang menjadi beban dari

sistem tersebut.

Air Hasil Pengolahan

Perhitungan kebutuhan air hasil pengolahan digunakan untuk memenuhi kuantitas air yang

dapat didaur ulang menjadi air hasil pengolahan. Air yang di daur ulang berasal dari air buangan

Page 10: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

10

grey water dan hanya dimanfaatkan dalam aktifitas penggelontoran pada alat saniter water closet

dan urinoir. Air buangan berupa grey water bersumber dari 80 % volume air buangan total, yaitu

sebesar 37 m3. Volume grey water yang dihasilkan kemudian dialirkan pada mesin pengolah air

limbah.

Alat saniter yang terdapat pada KM. Musthika Kencana II terdiri dari water closet sejumlah 91

buah dan urinoir sejumlah 4 buah. Berdasarkan jumlah alat saniter tersebut, maka untuk

mengetahui besarnya air limbah yang akan diolah dapat diketahui melalui perhitungan kebutuhan

air penggelontor pasa masing – masing alat saniter. Kebutuhan air ini akan dipenuhi dengan alat

daur ulang yang memiliki kapasitas daur ulang air limbah 23 m3, sedangkan sisa grey water lainnya

ditampung dalam grey water tank untuk selanjutnya dipompa keluar melalui shore connection pada

saat kapal sandar di pelabuhan.

Pengadaan alat pengolahan limbah grey water sebagai pemenuhan persyaratan Maritim Policy

(MARPOL) Annex IV tentang tata cara pembuangan kotoran (sewage). Maritim Policy (MARPOL)

mensyaratkan kapal yang memiliki Gross Tonnage lebih dari 400 GT dan membawa 15 orang maka

wajib dilengkapi holding tank ataupun sistm pengolahan limbah. Sistem pengolahan limbah yang

dipakai dalam perencanaan ulang KM. Musthika Kencana II yaitu alat pengolahan milik Aco

Marine, perusahaan yang khusus bergerak di bidang perlengkapan kapal.

Alat pengolahan ini memiliki berbagai serangkaian proses dalam mengolah air grey water yaitu

proses membrane dan biologi. Alat pengolah grey water Aco Marine mampu mengolah limbah

antara 5,75 - 57,5 m3/hari bergantung pada tipe dan dimensinya. Berikut ini adalah gambar alat

pengolah grey water Aco Marine yang akan ditampilkan pada Gambar 1

Page 11: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

11

Gambar 1 Alat pengolah grey water merk Aco Marine

Fire Hydrant

Sistem fire hydrant yang direncanakan dalam KM. Musthika Kencana II direncanakan

memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Untuk bagian dalam kapal

Sistem pengendalian kebakaran di bagian dalam kapal menggunakan fire hose reel, fire

hose reel merupakan sistem pemadam kebakaran dengan menggunakan selang pipa hydrant

yang memiliki jangkauan jangkauan maksimum 50 feet atau 15 m dan diameter 2.5 inchi.

Sistem ini dapat memancarkan air untuk memadamkan api dengan kecepatan aliran dalam

pipa 2 m/detik.

2. Untuk bagian geladak kendaraan

Sistem pengendalian jika terjadi kebakaran pada Kapal Musthika Kencana II di geladak

kendaraan ini direncanakan dengan menggunakan post hydrant dan sprinkler system. Post

hydrant merupakan alat pemadam kebakaran yang berupa selang pipa hydrant dalam kotak

besi berukuran 1 m. Sedangkan sistem sprinkler diletakkan setiap 5 meter dengan debit

sebesar 0.7 l/det.

Kebutuhan air fire hydrant yang direncanakan dalam sistem fire hydrant untuk bagian dalam

dan luar kapal berasal dari air laut. Air laut dipilih sebagai suplai air fire hydrant karena air laut

dapat mensuplai kebutuhan selama 24 jam secara terus menerus, suplai selama 24 jam untuk

Page 12: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

12

memadamkan api sangat penting karena pada saat-saat tertentu tidak memungkinkan terdapat

bantuan pemadaman api oleh pihak lain jika terjadi kebakaran di tengah laut. Peletakan dan

penentuan jumlah fire hydrant dalam gedung direncanakan berdasarkan jarak jangkau alat terhadap

luas keseluruhan dalam kapal.

Penentuan dimensi pipa fire hydrant ini bergantung pada debit aliran dan kecepatan air yang mengalir

dalam pipa. Pada saat terjadi kebakaran, maka jalur yang digunakan untuk melakukan pemadaman

bergantung pada posisi terjadinya kebakaran. Berdasarkan denah pada gambar 8.1, dapat dilakukan

perhitungan dimensi pipa fire hydrant yang terdiri dari pipa mendatar dan pipa tegak.

Pompa pada sistem fire hydrant digunakan untuk mensuplai air dari sea chest (saluran

masuknya air laut ke dalam kapal) ke alat-alat fire hydrant yang ada, yaitu post hydrant dan Fire

Hose Reel. Pada perencanaan ini pompa fire hydrant diasumsikan pada kondisi dimana alat

pemadam kebakaran bekerja seluruhnya. Perencanaan pada kondisi ini dilakukan agar pompa dapat

mengaliri seluruh alat pemadam kebakaran. Direncanakan terdapat tiga jenis pompa, yaitu pompa

elektrik, pompa diesel dan pompa tambahan.

3. RAB

Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk perencanaan ulang sistem plambing

KM. Musthika Kencana II akan dihitung sesuai dengan harga per unit dikali dengan jumlah

keseluruhan alat sanitair, aksesoris, pompa di KM. Musthika Kencana II.

1. Biaya air bersih = Rp. 391.500.000

2. Biaya air buangan = Rp. 43.451.888

3. Biaya air pengolahan = Rp. 656.767.000

4. Biaya fire hydrant = Rp. 172.429.250

5. Biaya pengerjaan = Rp. 83.555.000

Rp. 1.353.703.138

Page 13: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

13

Sedangkan biaya yang digunakan untuk pengoperasian alat pengolahan limbah dibutuhkan

operator sejumlah 1 orang dengan gaji bulanan sebesar Rp. 3.000.000,- sesuai standar gaji Upah

Minimum Regional untuk golongan tenaga ahli/terampil.

4. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

1. Perencanaan sistem plambing yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di

KM. Musthika Kencana yaitu dengan dilakukan perhitungan ulang kebutuhan air yang harus

dibawa selama perjalanan dan dilakukan penambahan alat sanitair di beberapa ruangan KM.

Musthika Kencana II yang kurang terakomodir alat sanitair.

2. Perlu direncanakan dua macam holding tank, yaitu grey water tank dan black water tank untuk

menampung limbah yang dihasilkan, sedangkan limbah grey water bisa dimanfaatkan lagi

sebagai air penggelontor (flushing) di urinoir dan water closet.

3. Anggaran yang dibutuhkan untuk perencanaan ulang KM. Musthika Kencana I sebesar

Rp.1.353.703.138

Saran

Saran yang diusulkan selama penyusunan tugas akhir ini adalah:

1. Potensi limbah greywater dan black water yang dihasilkan kapal cukup besar, sehingga perlu

dilakukan penelitian lanjutan untuk pengolahan limbah khusus greywater yang bersumber dari

seluruh kapal di pelabuhan, dan effluent dari air tersebut digunakan sebagai air penggelontor

alat sanitair di kapal.

Page 14: Perencanaan Ulang Sistem Plambing KMdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14029-Paper-84866.pdf · design of plumbing system in MV. ... Air yang berasal dari pipa utama instalasi

14

2. Perlu dilakukan minimalisir penggunaan air bersih dengan menggunakan air laut untuk

melayani kebutuhan domestik KM. Musthika Kencana II yang sebelumnya telah melalui proses

pengolahan dengan menggunakan sistem reverse osmosis (RO)

Daftar Pustaka

Anonim. 2000. Spesifikasi Sistem Plambing. (SNI 03-6481-2000).

(http:/www.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni/pdf/SNI%2003-6481-2000.pdf). 1 Februari 2010. Jam

15.09WIB.

Anonim. 2010. Buku Diktat Ajar Mekanika Fluida.

(http:/mesin.brawijaya.ac.id/diktat_ajar/data/10_a_mekanika_fluida.pdf).Jurusan Mesin.Universitas

Brawijaya. Malang. 27 Januari 2010. Jam 15.17 WIB.

Morimura dan Noerbambang. 1985.Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing. PT. Pradnya

Paramita. Jakarta.

NFPA 20. 1993. Centrifugal Fire Pumps. National Fire Protection Association.

Sularso dan Tahara, H. 2006. Pompa dan Kompresor. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.