perencanaan manajemen kualitas air pada budidaya ikan nila

14
MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN NILA (Orechromis niloticus) DI KOLAM AIR DERAS DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA 2011 ADI SAPUTRA FAUZI ISLAHUL RIDHO ILHAM NENCY MAHARANI DWI PUJI

Upload: nency-maharani

Post on 24-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN NILA

(Orechromis niloticus) DI KOLAM AIR DERAS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR

JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

JAKARTA

2011

ADI SAPUTRA FAUZI ISLAHUL RIDHO ILHAM NENCY MAHARANI DWI PUJI

Page 2: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

1. Pendahuluan

Kolam air deras merupakan kolam tempat pembesaran ikan yang airnya

mengalir secara terus menerus dalam jumlah tertentu, teknologi ini di adopsi

dari negeri sakura, Jepang (Tim Lantera, 2002).

Pembesaran ikan dengan kolam sistem ini pada prinsipnya memanfaatkan

aliran air yang relatif deras untuk meningkatkan daya dukung wadah guna

menunjang pertumbuhan ikan yang dipelihara. Banyak ikan air tawar yang

dapat dipelihara di kolam air deras, salah satunya adalah ikan Nila

(Oreochromis niloticus).

2. Syarat hidup ikan Nila

Salah satu kelebihan ikan nila yakni sangat adaptif terhadap lingkungan.

Ikan nila dapat hidup secara optimal jika lingkungan dan komponen

pendukungnya telah memenuhi persyaratan. Berikut adalah beberapa syarat

media sebagai tempat hidup ikan nila.

Suhu yang dapat ditolerir 15-37oC, suhu yang optimum 25-30oC,

sementara untuk pemijahan suhu yang ideal yaitu 22-37oC.

Oksigen terlarut lebih dari 3 ppm, idealnya kandungan oksigen untuk ikan

nila minimum 5 ppm. Untuk menambah kandungan oksigen terlarut

biasanya dibuat aliran air atau dengan cara menambah debit air.

pH ideal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan nila adalah 7.

Ikan dapat hidup diperairan payau dengan salinitas kurang dari 25 ppm.

Tingkat kekeruhan yang baik dapat dilihat dari jarak pandang dari

permukaan air ke ikan. Jarak pandang yang baik pada kisaran 25-40 cm

dari permukaan air.

Kondisi perairan harus bebas dari pencemaran bahan kimia

Kandungan karbondioksida maksimum 5 ppm

Kadar amoniak kurang dari 0,1 ppm

Page 3: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

Tingkat alkalinitas air pada kisaran 50-300 ppm, (Bernard, Sunaryo,

Astuti dan Kurniawan, 2010)

Dari pemahaman diatas, kita sebagai pembudidaya dapat membuat kolam

air deras dengan memanajemen kualitas air baik kuantitas maupun

kualitasnya yang sesuai dengan kebutuhan biota yang akan dibudidayakan

agar dapat tumbuh dengan optimal.

3. Sumber air kolam air deras

Pada prinsipnya sumber air yang sering digunakan pada budidaya adalah

air permukaan dengan alasan yaitu air permukaan volume airnya relatif tetap

dan tersedia sepanjang tahun. Adapun sumber air permukaan antara lain

yaitu sungai, danau, dan waduk, (Tim Lantera, 2002).

4. Kualitas air kolam air deras

Kualitas air sebagai media tumbuh harus memenuhi syarat layak huni,

pada kolam air deras kualitas air yang harus di perhatikan ada beberapa

faktor yaitu :

Oksigen

Ketersediaan oksigen dalam air sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan

karbondioksida (CO2). Semakin tinggi suhu air, semakin kurang kadar

oksigen yang terlarut dalam air. Setiap kenaikan suhu 1oC membutuhkan

kenaikan oksigen terlarut sebanyak 10%.

Dalam kolam air deras, kadar O2 terlarut dapat ditingkatkan dengan

beberapa metode yan di modifikasi atau direkayasa.

1. Menciptakan riak-riak kecil dengan cara membuat tanggul-tanggul

kecil disaluran distribusi air seperti pada kolam parit.

2. Menggunakan pipa U. Sistem pipa U dibuat dengan memanfaatkan

pipa paralon (PVC) dan mengadopsi prinsip gravitasi bumi.

Page 4: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

Penggunaan metode ini cukup efektif untuk menarik O2 lebih banyak

lagi.

Karbondioksida (CO2)

Kadar karbondioksida yang dapat diterima oleh ikan ialah pada

kisaran 5 ppm, kadar karbondioksida yang berlebih akan bersifat

racun. Selain itu senyawa lain yang bersifat racun adalah amonia, kadar

amonia yang mampu ditolerir ikan adalah sebesar 0,1 ppm. Amonia

dihasilkan dari kotoranan eksresi ikan. Kepadatan populasi, kenaikan

suhu, dan hasil proses pembusukan sisa-sisa makanan didasar kolam

akan meningkatkan kadar amonia.

Derajat keasaman (pH)

pH air ideal untuk memelihara ikan berkisar 7,5-8,5. Namun pH

6,5-9 masih tergolong baik untuk memelihara ikan. Lebih kecil dari itu

ikan tidak mampu beradaptasi. Air yang yang terlalu basa dengan kadar

pH 11 akan bersifat racun bagi ikan.

Kekeruhan

Tingkat kekeruhan akan mempengaruhi kemampuan daya ikat air

terhadap oksigen. Semakin keruh air yang digunakan, ikan semakin

sulit bernafas karena kekurangan oksigen. Selain itu insang akan

tertutup oleh partikel-partikel lumpur, batas pandang ikan berkurang

dan nafsu makan berkurang. Sebagai patokan, tembus cahaya

minimum 40 cm. Untuk sumber air yang terlampau keruh disarankan

membuat bak penampungan di daerah hulu saluran, (Tim Lantera,

2002)

Page 5: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

5. Debit air

Pembuatan kolam air deras harus memperhitungkan debit air yang

masuk ke lokasi karena debit air dapat membantu terbentuknya oksigen

terlarut dalam air. Jumlah debit yang optimum digunakan berkisar 50-

100 l/s.

Selain itu juga harus memperhatikan jarak antara mulut saluran

permukaan air dan permukaan kolam terlalutinggi dan dasar kolam

sebagai tempat jatuhnya air agar oksigen yang dibawa dapat pecah

dalam air bukan malah dipermukaan, (Tim Lantera, 2002).

Dari berbagai penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

parameter apa saja yang sangat berpengaruh penting dalam budidaya

dikolam air deras. Dengan menentukan jenis biotanya dan persyaratan

hidupnya sehingga kita sebagai pembudidaya dapat membuat tempat

buadidaya yang sesuai dengan syarat hidup biota, sehingga usaha

budidaya dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu juga dari penjelasan di atas, untuk menjaga parameter

kualitas air budidaya agar tetap optimal, maka perlu dilakukan

pengamatan secara rutin dan berkala, oleh karena itu perlu dilakukan

pembuatan jadwal pengamatan kualitas air budidaya sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal pengamatan kualitas air pada budidaya kolam air deras.

NO Parameter Jadwal pengukuran

Terjadwal Waktu pengukuran

Page 6: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

1 Suhu 2 kali sehari setiap hari Pukul 06.30 dan 17.00

2 Kekeruhan 1 minggu sekali Pukul 13.00

3 Pencemaran

bahan kimia

Pada awal pencarian

sumber air dan dilanjutkan

pengecekan berkala satu

bulan sekali/ 2 minggu

sekali

4 Debit air 1 minggu 2 kali Senin dan kamis, pukul

07.00

6. Penjelasan

Pada dasarnya semua parameter kualitas air sangatlah diperlukan dalam

menjaga kestabilan kualitas air media, seperti suhu, oksigen terlarut, pH,

kekeruhan, pencemarah bahan kimia, debit air, Karbondioksida, amonia, dan

alkalinitas. Namun berdasarkan pengetahuan dan studi literatur bahwasanya

yang paling penting dalam pengelolaan kualitas air dalam kolam air deras

adalah yang terlampir dalam tabel di atas.

Adapun beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Suhu

Menurut Nybakken 1992 dalam sembiring 2008 dalam Laporan

Limnologi, 2012. Suhu merupakan salah satu fakto yang sangat

penting yang mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme

serta juga yang paling vital yaitu proses metabolisme.

Adapun faktor-faktor yang mempengauhi suhu yaitu intensitas

cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara

Page 7: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga oleh faktor kanopii

(penutup oleh vegetari) dari pepohonan yang tumbuh sel tepi.

Berdasarkan studi literatur, suhu tidak dapat ditolerir tingkat

perubahannya yaitu apabila suhu mengalami perubahan secara drastis

sampai mencapai perubahan sebanyak 5oC, jika hal ini terjadi maka

ikan yang ada didalam akan mengalami gangguan dan mati. Itu yang

menyebabkan penulis menyimpulkan mengapa suhu merupakan hal

yang penting dalam budidaya ikan di kolam air deras.

2. Oksigen terlarut

Pada dasarnya oksigen terlarut sangatlah penting dalam suatu

budidaya, namun pada kolam air deras oksigen terlarut sangat

dipengaruhi oleh dibit air yang masuk ke dalam kolam, sudah barang

pasti apabila pada kolam air deras debitnya sangat cepat, maka hal ini

pula yang menyebabkan oksigen, oleh karena itu penulis dapat

menyimpulkan bahwa oksigen terlarun akan tetap terjamin selama

debit airnya msih terjaga.

3. pH

keseimbangan asam dan basa. Derajat keasaman suatu perairan,

baik tumbuhan maupun hewan sehingga sering dipakai sebagai

petunjuk untuk menyatakan baik atau buruknya suatu perairan (Odum,

1971 dalam Aludin, 2011).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pH yaitu adalah

limbah yang mengandung asam-asam mineral bebas dan asam

karbonat. Keasaman tinggi (pH rendah) juga dapat disebabkan adanya

FeS2  dalam air akan membentuk H2SO4 dan ion Fe2+ (larut dalam

Page 8: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

air) (manik, 2003 dalam Laporan Limnologi, 2011), serta kadar CO2

dalam air.

Dengan beberapa faktor diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa pH tidaklah terlalu penting dalam budidaya di kolam air deras,

sebab kolam air deras adalah kolam yang debit airnya deras sehingga

mampu menjamin pergantian air setiap saat hingga menyeluruh.

4. Kekeruhan

Kekeruhan dalam kualitas air dipengaruhi oleh kandugan

partikel-partikel yang larut dalam air, kandungan bahan organik, dan

total padatan tersuspensi, sehingga kekeruhan sangat berperan penting

bagi kualitas air dikolam air deras karena dapat menghambat intensitas

cahaya matahari yang masuk ke dalam badan air, sehingga kandungan

bahan-bahan terlarut harus di cek saat pencarian sumber air dan juga

dilakukan pengontrolan secara berkala agar kualitas air tetap terjaga.

5. Pencemaran bahan kimia

Pencemaran bahan kimia sangat besar pengaruhnya jika kita

menggunakan metode budidaya ini, sebab kolam air deras

membutuhkan air yang sangat deras sehingga pemilihan sumber air

menjadi faktor utama. Pada saat melakukan pemilihan sumber air harus

benar-benar teliti dan kualitas air harus bebas dari pencemaran baik

limbah rumah tangga maupun industri.

Pada masa pemeliharaan berlangsung, air perlu di cek secara

berkala untuk menjaga agar air tetap terjagakulitasnya dari bahan

pencemaran.

6. Debit air

Debit air sangat berpengaruh besar, sebab debit air dapat

mempngaruhi kadar oksigen terlarut dalam air, debit air yang kecil

maka kadar oksigen juga akan sedikit, oleh karena itu pembudidaya

Page 9: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila

harus menjaga debit air agar tetap stabil agar diharapkan air yang

masuk dapat mengganti air yang keluar dan dapat membawa sisa hasil

metabolisme, pakan, dan bahan-bahan organik lainnya keluar kolam,

sehingga air tetap terjaga kualitasnya.

7. Kesimpulan

kesimpulan yang dapat penulis ambil dari beberapa penjalasan

diatas adalah bahwa kualitas air yang paling penting dalam

pemeliharaan dikolam air deras yaitu debit air dan pemilihan sumber

air yang benar-benr harus bebas dari bahan pencemaran.

REFRENSI

Lantera, Tim. Pembesaran Ikan Mas Dikolam Air Deras. Jakarta : AgroMedia Pustaka, 2002.

Bernard, Sunaryo, Astuti dan Kurniawan, M.B. Budidaya dan Bisnis Ikan Nila. Jakarta : AgroMedia Pustaka, 2010.

Laporan Limnoligo. Laporan Praktikum Limnologi. Malang : Universitas Brawijaya, 2012.

Al ayubi, Aludin. pH (Drajat Keasaman Peraira), 2011.

Page 10: Perencanaan Manajemen Kualitas Air Pada Budidaya Ikan Nila