perencanaan jalan tamban1

26
PERENCANAA N JALAN TAMBANG 1. PENDAHULUAN Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yangvital dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai

Upload: artok-wijaya

Post on 21-Jul-2015

183 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERENCANAA N JALAN TAMBANG1. PENDAHULUAN Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yangvital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai

penghubunglokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant , pengolahan bahangalian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempattempat lain di wilayah penambangan.Konstruks i jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaanyang

khas terletak pada permukaan jalannya ( road surface ) yang jarang sekali dilapisi oleh aspalatau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatanmekanis yang memakai crawler track , misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), trackloader

dan sebagainya. Untuk membuat jalan angkut tambang diperlukan bermacam-macam alatmekanis, antara lain: bulldozer yang berfungsi antara lain untuk pembersihan lahan dan pembabatan, perintisanbadan jalan, potong-timbun, perataan dll;

alat garu ( roater atau ripper ) untuk membantu pembabatan dan mengatasi batuan yang agakkeras; alat muat untuk memuat hasil galian yang volumenya besar;

alat angkut untuk mengangkut hasil galian tanah yang tidak diperlukan dan membuangnya dilokasi penimbunan; motor grader untuk meratakan dan merawat jalan angkut;

alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan;Seperti halnya jalan angkut di kota, jalan angkut di tambang pun harus dilengkapipenyaliran ( drainage ) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus mampu menampung air hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus

mampu pula mengatasi luncuran partikel-partikel kerikil atau tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air hujan menuju penyaliran.Apabi la jalan tambang melalui sungai atau parit, maka harus dibuat jembatan yang konstruksinyamengikuti persyaratan yang biasa diterapkan pada konstruksi jembatan umum di jalan kota.

Parityang dilalui jalan tambang mungkin dapat diatasi dengan pemasangan goronggorong ( culvert ),kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu sampai pada ketinggian jalan yang dikehendaki. 2. GEOMETRI JALAN ANGKUT Fungsi utama jalan angkut secara umum

adalah untuk menunjang kelancaran operasipenambangan terutama dalam kegiatan pengangkutan. Medan berat yang mungkin terdapatdisepanjang rute jalan tambang harus diatasi dengan mengubah rancangan jalan untukmeningkatkan aspek manfaat dan keselamatan kerja. Apabila perlu dibuat terowongan (

tunnel )atau jembatan, maka cara pembuatan dan konstruksinya harus mengikuti aturan-aturan teknik sipilyang berlaku. Lajur jalan di dalam terowongan atau jembatan umumnya cukup satu dan alatangkut atau kendaraan yang akan melewatinya masuk secara bergantian. Pada kedua pintuterowongan

ditugaskan penjaga (Satpam) yang mengatur kendaraan masuk secara bergiliran,terutama bila terowongan cukup panjang.Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya pada umumnya,yaitu: (1) lebar jalan angkut, (2) jari-jari tikungan dan superelevasi, (3) kemiringan jalan, dan (4)

cross slope . Alat angkut atau truktruk tambang umumnya berdimensi lebih lebar, panjang danlebih berat dibanding kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya. Oleh sebab itu, geometri jalanharus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar alat angkut tersebut dapatbergerak leluasa

pada kecepatan normal dan aman. 2.1. LEBAR JALAN ANGKUT Jalan angkut yang lebar diharapkan akan membuat lalulintas pengangkutan lancar danaman. Namun, karena keterbatasan dan kesulitan yang muncul di lapangan, maka lebar jalanminimum harus diperhitungan dengan cermat. Perhitungan

lebar jalan angkut yang lurus dan belok(tikungan) berbeda, karena pada posisi membelok kendaraan akan membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar akibat jejak ban depan dan belakang yang ditinggalkan di atas jalan melebar. Disamping itu, perhitungan lebar jalan pun harus mempertimbangkan

jumlah lajur, yaitu lajur tunggaluntuk jalan satu arah atau lajur ganda untuk jalan dua arah.

Lebar jalan angkut pada jalan lurus Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur ganda atau lebih, menurut Aasho Manual Rural High Way Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat

angkut pada bagian tepikiri dan kanan jalan (lihat Gambar 1). Dari ketentuan tersebut dapat digunakan cara sederhanauntuk menentukan lebar jalan angkut minimum, yaitu menggunakan rule of thumb atau angkaperkiraan seperti terlihat pada Tabel 1, dengan pengertian bahwa lebar alat angkut samadengan

lebar lajur.Tabel 1Lebar Jalan Angkut MinimumJUMLAH LAJURTRUCKPERHITU NGANLEBAR JALANANGKUT MIN.1 1 + (2 x ) 2,002 2 + (3 x ) 3,503 3 + (4 x ) 5,004 4 + (5 x ) 6,50Dari kolom perhitungan pada Tabel 1 dapat ditetapkan rumus lebar jalan angkut minimumpada jalan lurus. Seandainya lebar

kendaraan dan jumlah lajur yang direncanakan masing-masing adalah Wt dan n, maka lebar jalan angkut pada jalan lurus dapat dirumuskan sebagaiberikut:Lmin

= n.Wt + (n + 1) (.Wt) . (1)di mana : Lmin

= lebar jalan angkut minimum, mn = jumlah lajur Wt = lebar alat angkut, mDen

gan demikian, apabila lebar truck 773DCaterpillar antara dua kaca spion kiri-kanan 5,076m, maka lebar jalan lurus minimum dengan lajur ganda adalah sebagai berikut:

Lmin

= n.Wt + (n + 1) (.Wt)= 2 (5,076) + (3) ( x 5,076)= 17,77 m

Perencanaan Jalan Tamb ang Awang Suwandhi, Ir., M.Sc Unisba, 12 22 Juli 2004 Gambar 1. Lebar Jalan Angkut Dua Lajur Pada Jalan Lurus

Lebar jalan angkut pada belokan Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar daripada lebar jalan

lurus.Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada belokan didasarkan atas: Lebar jejak ban; Lebar juntai atau tonjolan ( overhang ) alat angkut bagian depan dan belakang pada saatmembelok;

Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat bersimpangan; Jarak dari kedua tepi jalan.Dengan menggunakan ilustrasi pada Gambar 2 dapat dihitung lebar jalan minimum padabelokan, yaitu seperti terlihat di bawah ini:di mana : Wmin

= lebar jalan angkut mini mum pada belokan, mU = lebar jejak roda ( center to center tires ), mFa = lebar juntai ( overhang ) depan, mFb = lebar juntai belak ang, mZ = lebar bagian tepi jalan, mC = jarak antar kendar aan ( total lateral clearance ), mMisalnya akan dihitung lebar jalan membelok untuk dua

lajur truck 773DCaterpillar. Lebar sebuah ban pada kondisi bermuatan dan bergerak pada jalan lurus adalah 0,70 m. Jarakantara dua pusat ban 3,30 m. Pada saat membelok meninggalkan jejak di atas jalan selebar 0,80 m untuk ban depan dan 1,65 m untuk ban belakang. Bila jarak antar truck sekitar 4,50 m,maka lebar jalan

membelok adalah sebagai berikut: