perdarahan-saluran-pencernaan

Upload: dadi-ardiansyah

Post on 02-Mar-2016

181 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengertian Perawatan Luka Perinium

TRANSCRIPT

PERDARAHAN PADA SISTEM PENCERNAAN BERKAITAN DENGAN KONSEP LUKAMakalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Wound Manajemen

Disusun oleh:KELOMPOK 161. Dadi Ardiansyah (12.02.07.16)2. Yunita devi Tristianti (12.02.07.73)3. Muhammad Sarodji (12.02.07.45)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES AN-NUR PURWODADITAHUN AJARAN 2013/2014KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbilalamiin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, karena dengan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul Perdarahan Saluran Pencernaan.Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Wound manajemen. Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fathullah S.Kp, Ns, M.Kes CWCC, selaku Dosen Mata Kuliah wound manajemen, yang telah memberikan ilmunya pada saat perkuliahan dan seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Selayaknya pepatah yang mengatakan Kesalahan adalah milik manusia, dan Kesempurnaan hanyalah milik Allah maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca terhadap makalah ini, sehingga penulis dapat membuat karya yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Purwodadi, 1 Maret 2014

PenulisDAFTAR ISIHalaman Judul ..1

Kata Pengantar .2

Daftar Isi ...3

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang .4

B. Tujuan ...5

Bab II. Tinjauan Teori

A. Konsep Perdarahan Saluran Pencernaan Bagian Atas .6

B. Konsep Perdarahan Saluran Pencernaan Bagian Bawah ..15

Bab III. Penutup

A. Simpulan ...22

B. Saran .23

Daftar Pustaka ..24

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSaluran pencernaan merupakan suatu saluran kontinu yang berjalan dari mulut sampai anus. Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrient seperti air dan elektrolit dari makanan yang dimakan ke dalam lingkungan internal tubuh.Perdarahan saluran cerna merupakan masalah yang sering dihadapi. Manifestasinya bervariasi mulai dengan perdarahan masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar yang tidak dirasakan. Pendekatan pada pasien dengan perdarahan dan lokasi perdarahan saluran cerna adalah dengan menentukan beratnya perdarahan dan lokasi perdarahan. Perdarahan saluran cerna dapat menyerang semua orang dan semua golongan. Perdarahan saluran pencernaan akut merupakan masalah kegawatan medis dengan jumlah penderita yang masuk rumah sakit 7000 orang per tahun di Skotlandia. Berdasarkan laporan penelitian di Inggris tahun 2007, angka mortalitas akibat perdarahan saluran pencernaan akut mencapai tujuh persen. Sedangkan insidensi kejadian perdarahan saluran pencernaan akut di Skotlandia Barat mencapai 170/100.000 penduduk dengan angka mortalitas 8,2% (SIGN, 2008).Perdarahan saluran cerna dapat dibagi menjadi dua, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas dan perdarahan saluran cerna bagian bawah. Perdarahan saluran cerna bagian atas adalah perdarahan yang terjadi di saluran cerna yang dimulai dari mulut hingga ke 2/3 bagian dari duodenum atau perdarahan saluran cerna proksimal dari ligamentum Treitz. Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan masalah kegawatan dengan angka mortalitas di rumah sakit sebesar 10%. Walaupun sudah ada perbaikan manajemen penanganan perdarahan saluran cerna bagian atas, akan tetapi belum mampu menurunkan angka mortalitas secara signifikan sejak 50 tahun yang lalu (National Institute for Health and Clinical Execellence, 2012). Perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah perdarahan yang berasal dari usus di sebelah distal ligamentum Treitz. Pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah datang dengan keluhan darah segar sewaktu buang air besar. Hampir 80% dalam keadaan akut berhenti dengan sendirinya dan tidak berpengaruh pada tekanan darah. Hanya 25% pasien dengan perdarahan berat dan berkelanjutan berdampak pada tekanan darah (Edelman, 2007).Angka kejadian perdarahan saluran cerna bagian bawah di Amerika Serikat mencapai 22 kasus per 100.000 penduduk dewasa pada tahun 2007. Walaupun sudah berkembang pemeriksaan diagnostik yang canggih, namun 10% dari jumlah kasus perdarahan saluran cerna bagian bawah, lokasi perdarahan tidak bisa teridentifikasi (Edelman, 2007).Pengobatan dan perawatan pada pasien dengan perdarahan saluran cerna seharusnya memperhatikan kebutuhan pasien, hal yang disukai pasien, serta memperhatikan aspek spiritual dan kepercayaan pasien. Komunikasi yang baik dan efektif antara pasien dan petugas kesehatan mutlak diperlukan. Selain itu pelayanan keperawatan yang diberikan harus mengacu pada aspek biopsikososiokultural dan spiritual pasien (National Institute for Health and Clinical Execellence, 2012).Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik menulis makalah dengan perdarahan saluran pencernaan.

B. Tujuan1. Tujuan UmumTujuan umum dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan perdarahan saluran pencernaan.2. Tujuan KhususTujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah :a. Menjelaskan definisi perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah.b. Menjelaskan etiologi perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah.c. Menjelaskan patofisiologi perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah.BAB IITINJAUAN TEORIA. KONSEP PERDARAHAN SALURAN PENCERNAAN BAGIAN ATAS1. DefinisiPerdarahan saluran cerna bagian atas didefinisikan sebagai perdarahan yang terjadi di sebelah proksimal ligamentum Treitz pada duodenum distal. Sebagian besar perdarahan saluran cerna bagian atas terjadi sebagai akibat penyakit ulkus peptikum (PUD, peptic ulcer disease) yang disebabkan oleh H. Pylori, penggunaan obat-obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS), alkohol. Robekan Mallory-Weiss, varises esofagus, dan gastritis merupakan penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas yang jarang (Dubey, 2008).Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan perdarahan yang bersumber dari proksimal sampai ligamentum Treitz. Pada kasus, perdarahan biasanya bersumber dari esophagus, gaster, dan duodenum (SIGN, 2008).

2. Etiologi Secara umum penyebab perdarahan saluran cerna dibagi menjadi dua, yaitu penyebab mayor dan minor. Penyebab mayor perdarahan saluran pencernaan bagian atas adalah (Cappell, 2008) :a. Peptic ulcerTukak ini berkaitan dengan infeksi H. Pylori (80%) dan bisa juga dengan aspirin/OAINS. Tukak peptik dapat di lambung, duodenum, esofagus, dan diverticulum Meckel, dan hebat tidaknya perdarahan tergantung dari kaliber pembuluh darah yang terluka. Forrest membagi aktivitas perdarahan ulkus peptikum sebagai berikut :TipeTipe perdarahanGambaran pada endoskopi

Forrest 1aAktifPerdarahan memancar

Forrest 1bAktifPerdarahan merembes

Forrest 2aTidak aktifPembuluh darah terlihat pada dasar ulkus

Forrest 2bTidak aktifTukak ditutupi bekuan darah

Forrest 2cTidak aktifTukak tertutup bekuan merah/biru tua

Forrest 3Tidak aktifTukak dengan dasar yang bersih

Tabel 2.1. Klasifikasi Forrest perdarahan ulkus peptikum (Hadzibulic, 2007)Keterangan : Tipe 1a, 1b, 2a, 2b, pada terapi dengan endoskopi, risiko perdarahan ulang 43-55%. Tipe 2c, 3 tidak perlu terapi endoskopi, risiko perdarahan ulang 5-10%.b. Perdarahan pada gastritisGastritis merupakan inflamasi atau iritasi pada lapisan gaster/lambung. Gastritis merupakan penyakit dengan banyak penyebab. Sebagian besar penderita gastritis akan merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada perut bagian atas. Helicobacter pylori merupakan bakteri yang sering menginfeksi lambung. Infeksi akibat bakteri ini bisa menyebabkan gastritis kronik. Gastritis merupakan masalah medis yang sering terjadi. Sepuluh persen dari pasien yang datang ke unit emergensi mengeluh nyeri pada perut sebelum akhirnya didiagnosa gastritis (Balentine, 2012).c. Mallory-Weiss tearSindroma Mallory-Weiss merupakan bentuk perdarahan dari lapisan lendir diantara lambung dan esophagus. Adapun gejala utama yang sering ditimbulkan akibat sindroma ini adalah suatu sensasi mual muntah yang hebat. Robekan ini bisa disebabkan akibat batuk-batuk yang hebat, kejang hebat pada epilepsi, gangguan pola makan, hernia hiatal, dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak atau alkoholisme, atau pada beberapa kasus sindroma morning sickness akibat frekuensi mual muntah yang terlalu tinggi juga berpotensi menyebabkan robekan Mallory-Weiss.Tidak selamanya muntah-muntah adalah suatu bentuk gejala dari Mallory-Weiss itu sendiri, melainkan gejala yang nyata bisa disertai dengan muntah yang disertai dengan darah, atau warna feses yang kehitaman atau melena sebagai akibat penguraian darah oleh asam lambung yang membentuk hematin. Pengobatan utama biasanya dengan obat-obatan dan operasi penghentian perdarahan, dan adalah suatu kejadian yang sangat langka sindroma ini berkelanjutan pada tingkat kematian. Diagnosis pasti untuk menegakkan sindroma ini adalah hanya dengan melalui pemeriksaan endoskopi. Berikut ini adalah gambar Mallory-Weiss tear :

Gambar 2.1. Gambaran endoscopy Mallory-Weiss syndrome (Sumber : Caesar, 2010)d. AngiodisplasiaAngiodisplasia merupakan lesi vascular pada saluran pencernaan, dan biasanya bersifat asymptomatik sehingga bisa menyebabkan perdarahan saluran pencernaan. Dinding pembuluh darah tipis dengan otot polos atau tidak dengan pembuluh darah yang tipis. Angiodisplasia paling sering terjadi pada caecum dan juga kolon ascenden proksimal. 77% kejadian angiodisplasia terjadi di kolon ascenden dan caecum, 15% terjadi di jejunum dan ileum, sisanya terjadi di sepanjang saluran pencernaan. Typical lesi pada angiodisplasia adalah kecil (