perdarahan dalam masa kehamilan
TRANSCRIPT
![Page 1: Perdarahan Dalam Masa Kehamilan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571fed749795991699c284c/html5/thumbnails/1.jpg)
5/13/2018 Perdarahan Dalam Masa Kehamilan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-dalam-masa-kehamilan 1/5
Perdarahan dalam
Masa KehamilanKuliah Obstetri Ginekologidr. Handaya / dr. Noroyono Wibowo / Prof.dr.Gulardi H.
Wiknjosastro
Yang dimaksud / yang dibahas sebagai perdarahan dalam masa
kehamilan adalah PERDARAHAN MELALUI VAGINA yang terjadi
pada masa kehamilan (vaginal bleeding in pregnancy).
BUKAN perdarahan dari organ / sistem organ lainnya.
Perdarahan per vaginam merupakan keluhan umum yang banyak
dijumpai, dan merupakan penyebab cukup tinggi seorang wanita datang
ke rumah sakit, TERUTAMA jika diketahui atau disangka ada
kehamilan.
Kehamilan yang disertai perdarahan yang berlangsung 3 hari atau lebih
cenderung berakhir dengan aborsi / keguguran.
Batas teoritis antara kehamilan muda dan kehamilan tua adalah usia
kehamilan 22 minggu, mengingat kemungkinan hidup janin di luar
uterus. (dr.Handaya : 28 minggu)
PERDARAHAN PADA USIA KEHAMILAN MUDA
Diagnosis banding :
1. bermacam-macam jenis abortus
2. kehamilan mola hidatidosa
3. kehamilan ektopik tuba yang ruptur.
4. perdarahan akibat sebab lain (trauma, erosi, keganasan, dsb)
PRINSIP !!PERDARAHAN PERVAGINAM PADA KEHAMILAN MUDA
1. JANGAN LANGSUNG DILAKUKAN KURETASE !!
2. tentukan dulu, janin mati atau hidup. Jika memungkinkan, periksa
dengan USG
3. jangan terpengaruh pemeriksaan B-HCG yang positif, karena
meskipun janin sudah mati, B-HCG mungkin masih tinggi, bisa bertahan
sampai 2 bulan setelah kematian janin.
Abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik : ada kuliah masing2.
![Page 2: Perdarahan Dalam Masa Kehamilan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571fed749795991699c284c/html5/thumbnails/2.jpg)
5/13/2018 Perdarahan Dalam Masa Kehamilan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-dalam-masa-kehamilan 2/5
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Perdarahan antepartum dibatasi pada perdarahan dari jalan lahir setelah
usia kehamilan 22 minggu (meskipun patologi yang sama dapat juga
terjadi pada kehamilan sebelum 22 minggu).Batasan waktu menurut kepustakaan lain : bervariasi, ada juga yang 24,
28 minggu (trimester ketiga).
Perdarahan yang berbahaya karena cepat dan banyak yaitu perdarahan
yang berasal dari kelainan / gangguan pada plasenta. Perdarahan yang
bukan dari plasenta (misalnya serviks), relatif lebih tidak berbahaya.
PRINSIP : pada kasus perdarahan antepartum, pikirkan kemungkinan
yang lebih bahaya lebih dahulu, yaitu perdarahan dari plasenta.
Diagnosis banding : perdarahan karena sebab obstetrik atau bukan karenasebab obstetrik (tabel)
Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan letak plasenta yang abnormal, yaitu pada
segmen bawah uterus, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
jalan lahir (pada keadaan normal, plasenta terletak di bagian fundus atau
segmen atas uterus).
Disebut sebagai
1. Plasenta previa totalis : jika seluruh pembukaan jalan lahir tertutup
jaringan plasenta.
2. Plasenta previa parsialis : jika sebagian pembukaan jalan lahir tertutup
jaringan plasenta.
3. Plasenta previa marginalis : jika tepi plasenta berada tepat pada tepi
pembukaan jalan lahir.
4. Plasenta letak rendah : jika plasenta terletak pada segmen bawah
uterus, tetapi tidak sampai menutupi pembukaan jalan lahir.
Etiologi
Etiologi : tidak jelas.
Diperkirakan karena adanya gangguan distribusi vaskularisasi uterus atau
atrofi desidua misalnya akibat perdarahan persalinan sebelumnya.
Jika ada massa tumor di korpus / segmen atas uterus (misalnya, mioma),
kemungkinan plasenta juga akan berimplantasi di bawah, tetapi belum
jelas hubungannya.
![Page 3: Perdarahan Dalam Masa Kehamilan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571fed749795991699c284c/html5/thumbnails/3.jpg)
5/13/2018 Perdarahan Dalam Masa Kehamilan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-dalam-masa-kehamilan 3/5
Gejala / tanda
1. perdarahan per vaginam, warna merah segar.
2. bagian terbawah janin belum masuk panggul.
3. atau ada kelainan letak janin.
4. tidak disertai gejala nyeri (tanda khas plasenta previa).5. pada pemeriksaan jalan lahir teraba jaringan plasenta (lunak).
6. dapat disertai gawat janin sampai kematian janin, tergantung beratnya.
Diagnosis
Anamnesis : riwayat perdarahan, tidak nyeri, darah merah segar.
Pemeriksaan fisis umum : keadaan umum / tanda vital ibu mungkin dapat
baik sampai buruk, tergantung beratnya perdarahan.
Pemeriksaan obstetrik : bagian terbawah janin biasanya belum masuk
pintu atas panggul. Inspekulo tampak darah dari ostium.
Pemeriksaan penunjang : konfirmasi USG jika mungkin.
Catatan : pada kecurigaan plasenta previa, pemeriksaan vaginal touchéharus HATI-HATI, lakukan perabaan fornises, di luar / tepi porsio
serviks, dan jangan memasukkan jari ke dalam kanalis servikalis. Pada
perabaan porsio dapat ditemukan bagian / area yang lunak (deskripsi
posisi daerah lunak dengan "jam berapa").
Idealnya pemeriksaan ini dilakukan dalam keadaan SIAP operasi. Dalam
keadaan siap operasi, untuk memastikan diagnosis, jari dapat
dimasukkan ke dalam kanalis, dan jika teraba jaringan lunak / kotiledon
plasenta, pemeriksaan dihentikan dan tangan dikeluarkan, karena trauma
pemeriksaan terhadap jaringan plasenta dapat menimbulkan perdarahan
sangat banyak dan cepat.
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan pasif (Johnson-Macafee, 1945) : pada perdarahan
PERTAMA, prinsipnya, jika usia kehamilan belum optimal, kehamilan
masih dapat dipertahankan, karena perdarahan pertama umumnya tidak
berat dan dapat berhenti dengan sendirinya. Pasien harus dirawat dengan
istirahat baring total di rumah sakit, dengan persiapan transfusi darah dan
operasi sewaktu-waktu. TETAPI jika pada perdarahan pertama itu telah
dilakukan pemeriksaan dalam / vaginal touché, kemungkinan besar akan
terjadi perdarahan yang lebih berat sehingga harus diterminasi.
2. Pilihan persalinan : tergantung dari letak / derajat plasenta previa,keadaan umum ibu, keadaan janin. Pada plasenta previa totalis / parsialis,
sebaiknya dilakukan sectio cesarea. Pada perdarahan yang berat dengan
keadaan ibu dan/atau janin yang buruk, harus juga dilakukan sectio
cesarea segera.
3. Jika persalinan yang dipilih adalah per vaginam, misalnya pada kasus
plasenta previa marginalis atau plasenta letak rendah, dilakukan
pemecahan selaput ketuban (amniotomi). Diharapkan penurunan janin
akan dapat menekan plasenta dan menghentikan perdarahan. TETAPI
penekanan terhadap plasenta juga berarti supresi terhadap sirkulasi feto-
maternal, yang jika berlangsung lama dapat menyebabkan kematian
janin. Tampaknya sectio cesarea tetap menjadi alternatif terbaik.
![Page 4: Perdarahan Dalam Masa Kehamilan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571fed749795991699c284c/html5/thumbnails/4.jpg)
5/13/2018 Perdarahan Dalam Masa Kehamilan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-dalam-masa-kehamilan 4/5
Persalinan per vaginam hanya dilakukan pada keadaan di mana sectio
cesarea tidak mungkin dilakukan, tetap dengan pemahaman bahwa
prognosis keselamatan janin pada persalinan per vaginam adalah buruk.
Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta (placental abruption) dari
tempat implantasinya pada korpus uteri sebelum bayi lahir.
Dapat terjadi pada setiap saat dalam kehamilan.
Terlepasnya plasenta dapat sebagian (parsialis) atau seluruhnya (totalis),
atau hanya ruptur pada tepinya (ruptura sinus marginalis).
Gejala / tanda
1. Perdarahan per vaginam, warna merah kehitaman
2. MUNGKIN JUGA tidak tampak perdarahan, karena darah tidak keluar melalui ostium tetapi menumpuk di retroplasenta - hati-hati (gambar
kiri). Selain itu, jika ada perdarahan yang keluar, jumlah perdarahan
yang tampak bukan merupakan gambaran sesungguhnya jumlah
perdarahan yang terjadi (gambar kanan).
3. Rasa nyeri / mules yang terus-menerus, karena uterus berkontraksi dan
tegang.
4. Dapat disertai gawat janin sampai kematian janin.
Diagnosis
1. anamnesis : riwayat perdarahan per vaginam (tidak menggambarkan
beratnya solusio !! hati-hati, mungkin juga tidak ada tanda
perdarahan !!), nyeri dan mules terus-menerus (menjadi tanda /
kecurigaan UTAMA), gerakan janin dirasakan berkurang atau
menghilang.
2. pemeriksaan fisis : keadaan umum dapat baik sampai buruk (syok),
uterus tegang terus menerus, nyeri tekan pada uterus, denyut jantung
janin bradikardia atau menghilang.
3. Jika memungkinkan, periksa konfirmasi USG : perhatikan perdarahan
retroplasenta.
PenatalaksanaanPRINSIP : 1) mencegah kematian ibu, 2) menghentikan sumber
perdarahan, 3) jika janin masih hidup, mempertahankan dan
mengusahakan janin lahir hidup.
1. optimalisasi keadaan umum ibu : transfusi darah, infus
2. terminasi kehamilan : persalinan segera, pervaginam atau bila perlu
perabdominam (sectio cesarea). Diharapkan dapat menyelamatkan
nyawa janin, dan, dengan lahirnya plasenta, diharapkan dapat
menghentikan perdarahan. Namun jika diputuskan sectio cesarea, tidak
perlu menunggu sampai darah tersedia, karena tindakan terbaik
sesungguhnya adalah menghentikan perdarahan.
3. Untuk mengurangi tekanan intrauterin yang dapat menyebabkan
![Page 5: Perdarahan Dalam Masa Kehamilan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571fed749795991699c284c/html5/thumbnails/5.jpg)
5/13/2018 Perdarahan Dalam Masa Kehamilan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-dalam-masa-kehamilan 5/5
nekrosis ginjal (refleks utero-renal), selaput ketuban segera dipecahkan,
meskipun belum tentu persalinan akan dilakukan pervaginam.
Prognosis
Prognosis ibu : tergantung dari :1. luas daerah plasenta yang mengalami solusio
2. jumlah perdarahan
3. derajat gangguan hemostasis yang terjadi
4. ada-tidaknya faktor pemberat lain (pre-eklampsia, infeksi, dan
sebagainya), serta, terutama,
5. waktu antara terjadinya solusio dengan pengeluaran isi uterus.
Prognosis bayi : tergantung dari :
1. keadaan pada saat ditegakkan diagnosis solusio : sebagian besar janin
meninggal dalam waktu yang sangat cepat.
2. jika janin masih hidup, tergantung waktu antara terjadinya solusio
dengan pengeluaran / persalinan.3. ada tidaknya fasilitas / kemampuan resusitasi dan perawatan intensif
yang baik pascapersalinan.
Perdarahan akibat sebab lain
PRINSIP : meskipun ada riwayat yang mengarahkan kecurigaan kepada
kemungkinan sebab lain, misalnya trauma, erosi, keganasan, dsb, tetap
HARUS dipikirkan kemungkinan adanya kelainan / gangguan dari
plasenta, karena merupakan kemungkinan dengan prognosis yang
terburuk / terberat, dan memerlukan penatalaksanaan gawatdarurat
segera.