percakapan imajiner - belajar jadi guru | sekedar ... · web viewpercakapan imajiner...
TRANSCRIPT
PERCAKAPAN IMAJINER
APLIKASI ROLE PLAY UNTUK MEMPERCEPAT
PENGUASAAN KOMPETENSI LISAN DAN TULIS
BAHASA INGGRIS
Disusun Untuk Mengikuti Lomba Keberhasilan
Guru ( LKG ) Tingkat Nasional
Tahun 2005
Oleh
Nikmah Nurbaity, S.Pd
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURWOREJO
SMA NEGERI 7 PURWOREJO
Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1 Purworejo
PENGESAHAN
Karya Tulis dengan judul Percakapan Imajiner Aplikasi Role Play untuk Memepercepat
Penguasaan Kompetensi Lisan dan Tulis Bahasa Inggris, telah disetujui dan disyahkan
oleh Kepala SMA Negeri 7 Purworejo Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah
pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 10 September 2005
Purworejo, 10 September 2005
Kepala SMA N 7 Purworejo
Drs. Bambang Ariyawan, M.M
NIP. 131 610 433
KATA PENGANTAR
Pembelajaran Bahasa Inggris dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
bertujuan pada penguasaan Kompetensi wacana lisan dan tulis. Kompetensi lisan dan
tulis adalah kompetensi produktif yang pada kurikulum sebelumnya belum
dikembangkan secara maksimal, karena di kurikulum itu kompetensi yang
dikembangkan dan diukur adalah kompetensi reseptive atau menerima yaitu kompetensi
mendengar dan membaca.
Kendala yang signifikan dalam mencapai Penguasaan Kompetensi lisan dan tulis
adalah rendahnya kemampuan siswa mengorganisasikan gagasan. Siswa tidak terbiasa
menyampaikan gagasan dengan lancar dan jelas. Bahkan sering siswa tidak bisa
menemukan gagasan untuk materi percakapan atau menulis.
Percakapan Imajiner sebagai aplikasi Role Play, dilaksanakan di kelas III
Bahasa SMA Negeri 7 Purworejo adalah salah satu alternatif yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa mengorganisasikan gagasan untuk mempercepat
penguasaan kompetensi lisan dan tulis Bahasa Inggris.
Dari pelaksanaan dan observasi yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa
pembelajaran untuk menguasai kompetensi lisan dan tulis melalui Percakapan Imajiner
ternyata terbukti memepercepat penguasaan Kompetensi Bahasa Inggris siswa di kelas
III Bahasa SMA N 7 Purworejo. Harapan kami model pembelajaran ini bisa
dilaksanakan di sekolah-sekolah lain di Indonesia disesuaikan dengan kondisi dan
situasi di masing-masing sekolah.
Inovasi pembelajaran yang dilaksanakan di SMAN 7 merupakan satu dari usaha
nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Akhirnya kami mohon
masukan, kritikan yang membengun demi tersempurnanya pelaksanaan pembelajaran
selanjutnya. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberi inspirasi
dan memungkinkan penulisan karya ilmiah terlaksana dengan baik.
Purworejo, 10 September 2005
Nikmah Nurbaity S.Pd
NIP. 132 051 903
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... ........ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ...... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... ...... iv
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. ....... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... ....... 1
B. Ruang Lingkup....................................................................................... ....... 2
C. Tujuan.................................................................................................... .... .. 3
BAB II. LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN........................ ....... 5
A. Penyusunan Program Pembelajaran......................................................... ....... 5
B. Penyajian............................................................................................... ....... 8
C. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran............................................................. 18
BAB III. LAPORAN HASIL............................................................................. ..... 20
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 26
A. Simpulan................................................................................................ ..... 26
B. Saran..................................................................................................... ..... 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran Kerja Siswa
3. Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era global, tuntutan penguasaan Bahasa Inggris bagi penduduk
dunia tidak dapat diingkari. Penguasaan Bahasa Inggris merupakan kunci untuk bisa
berperan serta di dalamnya, untuk mampu berkomunikasi, mengakses informasi,
menyesuaikan diri dan bersaing dengan bangsa lain.
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjawab tuntutan global
tersebut. Pembelajaran Bahasa Inggris yang dahulu hanya diukur dan bermuara pada
perolehan nilai EBTANAS, yang didalamnya ditentukan oleh kemampuan membaca
dan menguasai struktur bahasa, berubah ke pembelajaran yang mengacu pada
kompetensi lisan dan tulis yaitu kompetensi produktif untuk mampu menggunakan
Bahasa Inggris secara aktif yang diukur dengan Penilaian authentic / authentic
assessment.
Aplikasi nyata dalam pembelajaran adalah ekspresi pribadi yang kreatif
(creative self expression) menjadi lebih bernilai dari sekedar menghafal dialog.
Menyampaikan dan memahami arti serta makna menjadi aspek yang penting. Fokus
penguasaan syllabus diperluas dari penguasaan aturan-aturan bahasa seperti grammar ke
penguasaan discourseskill atau kompetensi wacana.
Kompetensi yang dituntut dalam pembelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum
berbasis kompetensi adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara aktif baik lisan
maupun tulis.
Kendala signifikan yang dihadapi guru dan siswa untuk mencapai kompetensi
lisan dan tulis dalam Bahasa Inggris adalah rendahnya kemampuan siswa untuk mampu
membangun ide atau mengorganisasikan gagasan Siswa tidak mampu menyampaikan
idenya secara lancar dan jelas. Bahkan kadang siswa tidak mempunyai ide sama sekali
ketika dihadapkan pada satu topik untuk dibahas. Kendala rendahnya kemampuan siswa
untuk membangun ide atau mengorganisasikan gagasan merupakan kendala besar
disamping kendala yang lain seperti rendahnya penguasaan kosa kata, tata bahasa,
kurang sarana, kelas besar, aspek psikologi dan lain-lain.
Beberapa kutipan berikut adalah pendapat siswa yang diobservasi.
- Ada kendala yang sangat besar untuk mampu berkomunikasi dengan lancar bagi
saya. Ternyata berbicara membutuhkan ide gagasan yang sangat luas. Dan saya
meski dengan gagasan-gagasan itu. ( Meiria III Bahasa )
- Ternyata berbahasa Inggris sebagai alat komunikasi yang sebenarnya tidak
hanya “ How are you ? dan I am Fine.” tetapi menuntut ide dan gagasan yang
sangat luas. Dan saya mengalami kesulitan membangun ide di kepala saya.”
( Dhita Seoreni )
- Menulis surat kepada teman-teman diluar negeri tidak hanya membutuhkan
Bahasa Inggris seperti “Where are you form” tetapi menuntut kemampuan
menggambarkan gagasan tentang banyak hal seperti tentang tempat-tempat
wisata, pulau-pulau di Indonesia, budaya dan lain-lain. Siswa sangat perlu
dilatih bagaimana menyampaikan apa yang kita pikirkan. ( Ganjar Widiantoro )
- Bu, bagaimana saya bisa berbicara dengan lancar dalam Bahasa Inggris, dalam
Bahasa Indonesia saja saya sering tidak punya aide untuk berbicara apa. (Melisa
Lutfi III Bahasa).
Bertolak dari wacana dan contoh kutipan pendapat para siswa, seiring dengan
tuntutan kompetensi yang juga diukur dalam ujian akhir siswa SMA dengan menulis,
berbicara dan mendengarkan, di kelas III Bahasa SMA Negeri 7 Purworejo
dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Percakapan Imajiner untuk
mempercepat penguasaan Kompetensi Bahasa Inggris.
B. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :
Meningkatkan kemampuan siswa untuk membangun ide dalam berbicara dan menulis
Bahasa Inggris melalui model PERCAKAPAN IMAJINER
Ruang lingkup ini kami pilih dengan melihat fakta dilapangan bahwa :
a. Paradigma yang salah bahwa berbicara Bahasa Inggris terbatas pada
translaksional discourse atau percakapan untuk menanyakan kabar, asal,
keadaan, dan lain-lain.
b. Kurangnya kondisi yang menuntut siswa mampu menyampaikan ide dan
gagasan dengan baik.
c. Tidak hanya pembelajaran yang memberikan kompetensi bagaimana berfikir
tetapi lebih banyak apa yang dipikir atau bagaimana belajar tetapi apa yang
dipelajari.
d. Kurangnya kondisi yang menuntut siswa menggunakan Bahasa Inggris untuk
berkomunikasi lisan.
e. Kurangnya kondisi yang menuntut siswa mampu menyampaikan ide dan
gagasan dengan baik.
f. Rendahnya kemampuan siswa untuk mengeksploitasi suatu topik dari berbagai
perspektif.
C. TUJUAN
Tujuan penulisan penelitian pelaksanaan Percakapan Imajiner di kelas III
Bahasa SMA Negeri 7 Purworejo adalah :
- Meningkatkan kemampuan siswa mengorganisasikan gagasan
- Meningkatkan kemampuan siswa mengeksplorasi suatu topik.
- Meningkatkan kreativitas berbahasa siswa.
- Mempercepat kompetensi lisan Bahasa Inggris siswa.
- Mempercepat penguasaan kompetensi tulis siswa.
- Meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk Berbahasa Inggris aktif.
- Meningkatkan love learning / cinta belajar.
- Mengembangkan critical thinking / cara berpikir kritis.
Langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut adalah ;
- Memberikan tugas kelompok pada kelompok siswa.
- Melaksanakan pelatihan
- Melaksanakan kegiatan
- Mempresentasikan hasil
- Mengadakan evaluasi
Indikator utamanya adalah :
a. Siswa dapat menyampaikan ide atau gagasan tentang suatu topik dengan lancar.
b. Siswa dapat membangun ide secara luas.
c. Siswa dapat menyampaikan ide dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
d. Siswa dapat menampilkan kreatifitas berbahasa.
e. Siswa dapat menuliskan gagasan dengan mudah.
f. Siswa dapat berbicara Bahasa Inggris dengan lancar.
g. Siswa menjadi love learning / suka belajar.
h. Siswa tambah percaya diri dalam presentasi.
i. Siswa dapat merespon dengan lancar.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Penyusunan Program Pembelajaran
A.1 Materi Pokok Percakapan Imajiner
Percakapan imajiner, adalah model pembelajaran bahasa yang merupakan
aplikasi Role Play. Percakapan Imajiner mendekati BRAIN GYM atau senam otak.
Bisda kita memakai istilah sederhana : Berandai-andai. Latihan Brain gym atau
berandai-andai atau bercakap dalam percakapan imajiner adalah latihan yang
merupakan model untuk mengoptimalkan seluruh bagian otak. Dr H. TaufiqPaisak
M.Pd menyarankan brain gym sering dilakukan. (dalam bukunya : Membangunkan
Raksasa Tidur ).
Ada 8 model Percakapan Imajiner yang dikembangkan.
1. An outstanding person
2. If I….
3. Being a presenter / reporter / news reader.
4. In this picture
5. Generation gap
6. The doctors say
7. Online chat
8. Literature Based
Masing-masing model menggambarkan fokus kemampuan yang berbeda untuk
berkreativitas dan berimajinasi serta membangun gagasan untuk melakukan percakapan.
Di model An Outstanding person, siswa menemukan dirinya menjadi tokoh
terkenal dari penyanyi, politisi, guru sampai presiden. Siswa akan membangun ide
seandainya dia benar-benar tokoh yang diperankannya maka dia akan menyampaikan
gagasan, ide, pendapat sesuai tokoh tersebut. Experience background atau latar
belakang perjalanan siswa tentang materi akan menentukan percakapannya. Apabila dia
berperan sebagai presiden George Bush, maka pengetahuannya tentang Amerika sangat
menentukan jalannya percakapan. Percakapan Imajiner mengembangkan kemampuan
yang luas dalam model An Outstanding Person ini.
Model If I… menuntut siswa mengembangkan imajinasi liar yang terbatas.
Seandainya saya…….kreativitas berbahasa dan imajinasi berpikir seorang siswa
membedakan hasil percakapan yang ditulis maupun di presentasikan. Siswa menulis
dari seandainya ia bisa terbang samapi seandainya saya diangaksa luar sekarang.
Model Percakapan Being a presenter / reporter / news reader mengembangkan
kemampuan siswa untuk berinteraksi aktif dengan orang-orang di sekelilingnya. Model
ini menuntut siswa mampu berkomunikasi dengan orang lain untuk mendapatkan
informasi secara langsung. Model ini menuntut kemampuan verbal yang tinggi.
Model In This Picture mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir
assosiasi, siswa meneruskan cerita yang terbuka dari gambar-gambar sebagai pemicu
atau pencetus ide. Kemampuan siswa melihat hubungan-hubungan antar hal-hal terpisah
akan menentukan cerita atau Percakapan Imajiner yang dibuat.
Model Generation Gap, mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami
cara berfikir pihak lain. Disini siswa diminta sebagian menjadi orang tua, guru atau
kakak dan yang lain sebagai anak, mund atau adik. Siswa akan mencoba memahami
bagaimana orang lain berfikir, berpendapat dan berbuat. Model ini mengembangkan
emphati siswa dan kecerdasan emosi.
The Doctors Say adalah model lain yang mengembangkan kemampuan siswa
memahami masalah kesehatan. Masalah ini penting dan dialami siswa dalam kehidupan
sehari-hari, pengetahuan tentang nama penyakit, gejala umum, bagaimana mengatasinya
akan menjadi bekal yang bermanfaat bagi kehidupan siswa.
On Line Chat mengembantgkan kemampuan siswa melakukan percakapan
imajiner antar bangsa. Model ini selain mengembangkan kemampuan berbahasa juga
mengembangkan kemampuan memahami budaya antar bangsa, menanamkan cinta
budaya dan menanamkan pemahaman wawasan global / Global Minsed.
Model Literature Based, menanamkan kepada anak didik kemampuan
melaksanakan percakapan imajinasi berdasarkan karya sastra dunia dan Indonesia serta
daerah. Selain mengembangkan kemampuan berimajinasi tinggi, menggunakan bahasa,
siswa juga diharapkan memahami karya-karya sastra popular dan klasik.
Percakapan Imajiner memberikan kemampuan kepada siswa sebagai
berikut :
1. Membangun ide, menyusun dan mengorganisasikan gagasan.
Ketika seorang siswa dihadapkan kepada situasi percakapan di kelas dan ditanya “
What do you think about Education in our school ? atau in Indonesia?”. Hampir
semua siswa “blank” tidak bisa menyampaikan pendapat, karena tidak tahu harus
memulai dari mana. Tetapi dengan percakapan imajiner, siswa diminta
memerankan diri menjadi Kepala Sekolah, dengan memulai percakapannya dengan
If I were the principal. Seandainya saya kepala sekolah. Siswa mempunyai
bayangan yang kuat tentang perannya, dia mampu membayangkan apa yang akan
dilakukan untuk memajukan sekolah karena pendidikan disekolahnya sekarang
masih kurang optimal dibidang ini, bidang lain dan serterusnya.
Ketika siswa memerankan diri dalam percakapan ini, dia melakukan lebih dari
Role Play. Dia menyampaikan gagasan pribadinya tentang sesuatu, pandangan-
pandangannya, pendapatnya dan cara berfikirnya.
Percakapan Imajiner memberikan path atau jalan, seperti mengarahkan kepada
siswa tentang apa yang akan disampaikan mengenai suatu topik. Dengan
menempatkan diri sebagai tokoh imajinasi yang diambilnya siswa bisa mengubah
posisinya menjadi tokoh yang dimainkannya. Siswa akan mendapatkan gagasan dari
pengalaman sehari yang dilihat, dibaca, didengar, atau dihayalkannya.
Ketika seorang siswa memerankan seorang tokoh penyanyi terkenal, dia akan
membicarakan banyak tentang musik, album dan jenis-jenis lagu. Percakapan
imajiner memberikan ruang untuk menjadi seseorang dan pembicaraan akan
berjalan sesuai gagasan yang dibangun berdasar pengetahuan dan pengalaman siswa
tentang tokoh tersebut.
2. Percakapan Imajiner meningkatkan kreativitas Berbahasa.
Ide dan gagasan yang disusun siswa sangat bervariasi dari imajinasi liar ( wild
imagination) seperti karya JK ROWLING dalam Herry Porter sampai tulisan ilmiah
popular tergantung kepada kreativitas siswa. Disini diterapkan bahwa keperbedaan
adalah kekuatan .
3 Percakapan Imajiner menggali kemampuan siswa melihat suatu masalah dari berbagai
sudut pandang
Kemampuan melihat suatu hal dari berbagi perspektif atau sudut pandang
dikembangkan seklai dalm percakapan imajiner, Semakin luas kemampuan siswa
melihat berbagai sudut , semakin baik karya yang dihasilkan, Kemampuan menggali
informasi sebagai salah satu life skill berbahasa sigali di percakapan imajiner
4 Percakapan imajiner membekali siswa dengan rasa percaya diri
Menguasai banyak materi dari percakapan imajiner melatih siswa percaya diri, praktik
berbicara didepan umum dan menuliskan ide ide yang berbeda mengembangkan potensi
tersembunyi dari diri siswa .
5 Percakapan imajiner mengembangkan Love learning atau cinta belajar
Ketika siswa diminta menggali informasi tentang sesuatu, dia harus mencari sumber dan
dia belajar. Semakin dalam siswa mempelajari sesuatui, semakin merasa butuh akan
belajar. Model pembelajaran ini menciptakan kebutuhan belajar pada diri siswa
A.2 Persiapan Pelaksanaan
Tindakan pendahuluan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Membentuk kelompok-kelompok kerja didalam kelas.
b. Menyiapkan media yang diperlukan : sumber seperti majalah, Koran, poster,
buku, film, VCD, dan lain-lain.
c. Memberikan job description kepada siswa.
d. Menjelaskan tujuan dan target kegiatan.
e. Merekam pelaksanaan kegiatan.
f. Membuat lembar evaluasi dan observasi.
g. Melaksanakan evaluasi.
A.3 Skenario Tindakan
a. Memberikan penjelasan program kerja untuk melaksanakan percakapan
Imajiner dalam pembelajaran.
b. Melaksanakan pembelajaran dengan dengan mengembangkan cara
menyusun, membangun dan mengorganisasikan gagasan.
c. Menempelkan presentasi siswa.
d. Menempelkan tulisan-tulisan siswa.
e. Melaksanakan penilaian.
B. Penyajian
Siswa kelas III Bahasa dibagi menjadi beberapa kelompok. Jumlah siswa
tiap kelompok tergantung pada perbedaan tugas percakapan imajiner yang
diperlukan, dari berpasangan, tiga, empat sampai sepuluh siswa.
Pemberian tugas atau job description tiap kelompok dilakukan dengan
conferencing atau persetujuan antara siswa dan guru. Dimulai dari mudah ke
sulit, dari topik sederhana ke topik yang semakin menuntut pemikiran dan
pembangunan ide mendalam.
Contoh pelaksanaan kegiatan imajiner, bervariasi dan bertingkat dari
sederhana ke sulit :
1. AN OUTSTANDING PERSON
Tiap kelompok siswa terdiri dari 3 orang, lalu berperan sebagai orang yang
terkenal, bisa bintang film, guru teladan, presiden Indonesia, presiden Amerika,
penyanyi, musisi, sampai petinju. Dua siswa lain berperan sebagai presenter.
Anggota kelas lainnya adalah audience yang akan mengajukan berbagai
pertanyaan kepada “ Sang Bintang “ di kelas itu.
Contoh percakapan imajiner suatu kelompok dengan peran Guru Teladan
Nasional.
Diah Ismi : Good morning audience. It is a great time for us, to have Ibu
Indah with us today. She is the best achieving teacher in
Indonesia this year. Please, welcome Mrs Indah Ediyati, “Thank
you.and I am Diah Ismi accompanied by Meirina will be with
you for a half hour in this program.
Well know let’s give the opportunity for Mrs Endah to
deliver her experience to you all.
Indah : Thank you so much Diah. Fisrt of all.let’s praise to God for is
Blessing that were still given a chance to meet here in this great
program.
I am Endah Ediyati, an English teacher of SMA 7
Purworejo, and have just got an award from the Indonesian
Government to be the Best Achieving Teacher this year. Well.
It’s better to make dialog interactive, please the floor is yours to
ask me a lot of question.
Ganjar : Well Mrs Indah. One simple question, way do you want to be a
teacher. What motivated you? U as we know most young people
don’t like this job because this job is not worth enough money.
Endah : Great question. I come from teachers family. My parents are
both teachers in elementary school, both of my sisters are
teachers too now. My parent motivated me a lot. My father was
my idol who pictured the strong will to be a teacher.
Putri : Mrs Endah. You are awarded Best Achieving Teacher. I am
sure, success can’t come to you in a sudden. What makes you get
your place now?
Endah : Well. Success is actually a small effort. Done day in and day
out. I really believe it. We can’t jump in to the peak. We must
walk step bay step. I worked hard to do my best in teaching.
Thanks to God. God gives me a lot of chances like in 2002 I went
to Finland, 2004 I went to Malaysia. Thank you.
Dian : Mrs Endah. What is the happiest time in being a teacher ?
Endah : When I see my students master what he learns, when he wants
to learn more and more.
…
Percakapan imajiner tersebut berlangsung selama 1,5 jam pelajaran ± 75
menit, siswa-siswa terus menanyakan seputar pendidikan kepada Tokoh
Imajiner mereka yaitu Guru Berprestasi Tingkat Nasional.
Kelompok lain menampilkan tokoh imajiner : President George Bush.
Pertanyaan-pertanyaan siswa menjadi sangat kreatif sampai ke tingkat audience.
Siswa-siswa melakukan percakapan imajiner tanpa batas.
Tokoh Imajiner seperti penyanyi terkenal, gitaris, musisi, sampai bintang
AFI menginspirasi siswa dengan gagasan yang terbangun dengan sangat baik.
2. IF I…… Seandainya Saya.
Siswa diberi kesempatan bekerja sendiri dengan model percakapan
imajiner IF I.. Sendainya saya , siswa meneruskan sendiri percakapn imajiner
yang dibayangkan. Siswa menyusun gagasan tentang apa yang dia lakukan
senadainya dia menjadi sesuatu yang diimpikan. Tokoh imajiner yang dia
perankan bebas, tergantung pada daya imajinasi siswa. Kreatifitas dan kemapuan
berkreasi mewarnai tokoh imajiner yang dipilih siswa. Beberapa contoh cuplikan
percakapn imajiner siswa dengan model IF I…….
- If I have a lot money someday in my future life, I will build a scholl. It as a very
good school to educate studenta. It has a lot facilities like internet laboratory,
Language laboratory, digital library , Immerson class. The students will pay a
little because the school will get a lot of fund from donators. The school will
have good & maturated teachers. The student will use English and Bahasa
Indonesia to study a lot of students will go to another contry each year and also
the teacher well what I want to do with my dream school is to make Indonesia
developed country.
( Andai Saya III Bahasa )
- If I were a abroad as an exhange student. If I in America someday, I will be very
happy. I will learn about country. I will try to know how American students
study at school. Do their homework. How many hours do tey play a day. I will
experience how the season changes from summer, autum, winter and spring. I
will feel the falling leaves and I will write all those things in a boot & publish it.
Contoh percakapan imajiner yang ditulis dipresentasikan
- If I were in the sky
- If I were a bird
- If I were your boyfriend
- If I were rich
- If I go to the moon someday
- If I win a very big prize
- If I can see the future
Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan gagasannya lebih dahulu, bisa juga
dilaksanakan dirumah sebagai pekerjaan rumah dan dibawa oleh pemimpin dan
mempresentasikan di depan kelas secara lisan.
3. BEING A PRESENTER OR REPORTER OR NEWS READER
Percakapan imajiner model ini mengadopsi pengalaman sehari-hari siswa
dari menontonn TV dan mendengarkan radio atau menyaksikan acara life
show .Kelompok siswa bervariasi, jumlahnya tergantung pada jenis acara yang
dipresentasikan. Media pembelajaran yang perlukan dibawa oleh siswa untuk
mendukung presentasi.
Contoh presentasi siswa :
- Celoteh anak dibawakan dalam bahasa Inggris, melibatkan + 12 siswa.
- Kabar kabari
- Breaking news
- Liputan 6
- Sunday Chat
- Derap hukum
- Clear top ten
- Crosscek
- Dunia lain
- Who want to be mellionare dan lain-lain.
Siswa memerankan diri dalam percakapan imajiner menjadi tokoh seperti
Dewi Huges dari celoteh anak, menjadi pembaca berita dalam breaking news,
Liputan 6 maupun Sunday chat. Menjadi presenter dewi Sandra dalam clrear top
ten. Hari Panca dalam dunia lain atau Tantowi Yahya dalam Who Want to be a
Millionaire
Kompetensi tulis sangat dikembangkan dalm merencanakan prtesentasi dan
kompetensi lisan teroptimalkan dalam presentasi.
4. IN THIS PICTURE,……
Model percakapan Imajiner ini, menjadi kreativitas berfikir siswa yang
tinggi. Dirangsang dengan gambar-gambar yang mengarah pada OPEN-ENDED
STORY. Dimungkinkan sekali dari gambar yang sama sebagai awal cerita yang
sangat berfariasi dan tak terbayangkan . Potongan-potongan gambar dipilih yang
membrikan rangsangan kuat untuk imajinasi siswa.
Contoh potongan –potongan gambar untuk model IN THIS PICTURE
- Potongan gambar Pesawat jatuh ditengah hutan
- Potongan gambar mobil dengan ban kempes di jalan sepi
- Potongan gambar bunga-bunga mekar di musim semi.
- Potongan gambar terperangkap hujan lebat di tengah jalan
- Potongan gambar anak kecil di perumahan kumuh.
- Potongan gambar bencana alam, banjir / Tsunami
- Potongan gambar Mr Bean dalam sebuah film.
- Potongan gambar seorang peri dengan sayap.
- Potongan gambar seseorang, Titanic di dalam laut.
- Potongan gambar pertunjukan music dengan puluhan ribu penonton.
- dan lain-lain.
5. GENERATION GAP
Percakapan Imajiner ini mengembangkan pemahaman psikologis siswa.
Model ini mengajak siswa perperan sebagai dirinya sendiri dan berperan
menjadi orang tua atau guru. Dengan peran yang kontradiktif, siswa
menghasilkan perbedaaaan pandangan tentang berbagai aspek kehidupan
terutama kehidupan remaja. Orang tua cenderung mengukur dan menilai segala
sesuatu sesuai jaman mereka muda dan remaja mengikuti jaman sekarang
Generation gap mengajak siswa bercakap-cakap imajiner dan mengajari siswa
bagaiaman orang tua menghendaki anak- anak yang mengerti orang tua.
Percakapan imanjiner berkembang sesuai dengan kultur di rumah tangga para
siswa sendiri, contoh topik yang dikembangkan.
- Minta ijin tentang peserta ulang tahun
- Cara berdandan siswa
- Car belajar siswa
- Cta-cita siswa
- Minta kendaraan motor untuk ke sekolah
- Cara menggunakan uang dalam satu bulan
- Membantu orang tua di rumah
- Pacaran untuk siswa
- Sopan santun & sikap
- Kenakalan remaja.
Dan topik lain yang diangkat dalam kehidupan sehari hari. Karena siswa
mengalami sendiri masalah-masalah yang disodorkan, siswa lebih mudah dan
tertarik untuk mengembangkan percakapan model ini. Penanaman nilai-nilai
tentang kehidupan juga terlakasana tanpa disadari oleh siswa.
6. THE DOCTORS SAY…….
Model Percakapan ini menggali kemapuan siswa untuk memahami dan
menggunakan kosa kata dalam bidang kesehatan secara umum maupun detil.
Peran Imajiner yang diperankan sebagai dokter akan menuntut siswa
membangun gagasan tentang bagaimana merespon keluhan kesehatan. Peran
pasien menuntut kemapuan siswa menyusun gagasan tentang bagaimana
menyampaikan keluhan penyakitnya.
Contoh percakapan imajinernya.
- Getting an accident
- Burning accident
- Headache
- Toothache
- Stomichache
- Heart attach
- Can’t sleep for more than 3 days.
- Feel worried al the time
- Pregnancy
- Getting operation dan lain-lain.
7. ON LINE CHAT
Model percakapan yang paling terakhir sesuai dengan kemudahan yang
ditawarkan oleh kemajuan bidang informasi dan komunikasi adalah percakapan
imajiner dengan internet. Pada layanan Mirc atau Yahoo Messenger, siswa
melakasanakan percakapan imajiner tak terbatas dalam dunia maya. Siswa bisa
berperan menjadi siapa saja dan apa saja tanpa perlu merasa canggung, tetapi
tetap bertanggung jawab. Bervariasinya percakapan bisa berawal dari nickname
yang dipakai. Misalnya siswa akan memakai nickname: Yuliet percakapan
berkembang seputar kisah romeo Yuliet. Dengan mekanisme Lonesome in the
desert. Percakapan akan berkembang di sekitar masalah kehidupan.
Percakapan imajiner di chatting bisa tak terbatas kreativitasnya. Bisa
dipengaruhi oleh umur. Ketika seseorang membayangkan berperan sebagai
bapak berusia 50 tahun maka percakapan berkembang seputar keluarga. Apabila
nickname yang dipakai King atau Queen, percakapan akan berkemabng sekitar
politik dan pemerintahan.
Contoh percakapan imajiner siswa :
Swampthing : Hi, morning.
Guest : Hi Swampthing. How is your pond? How is the swamp?
Swampthing : JJ great here, I get a lot of friends
And you ?
Guest : It is my first time to visit this cyber place are you happy in the
swamp ?
How do you look like ?
Swampthing : I am swamphing. Have you ever seen me.
Gues : Yes, once in TV
Yes look “sorry” frightening
With grey skin, sticky, by eyes.
Swampthing : LOL. You are right. But I am a kind creative
Iam kindhearted
Guest : Wow, It is nice to know you.
Swampthing : OK don’t judge somebody from the appearance only
Guest : Sure.I can feel you are a good friend.
Swampthing : L.O.L Where are you from?
Guesst : I am from a Kingdom, nobody can see me,
Only smart creature can see me.
e.t.c
Pecakapan imajiner dengan on line chat bias terus berlanghusng dengan
lancar tergantug kreativitas siswa dan lawan on line nya, Semakin kreatif siswa,
semakin bagus hasil percakapannya. Penggunaan bahasa menyangkut
vocabulary dan perluasan cirri-ciri kebahasaan/ Langustic feature atau tata
bahasa.
Siswa bekerja didepan internet, dua orang siswa untuk tiap computer
dengan durasi waktu + 60 menit. Hasil on line chat di save di print out dan
dipresentasikan di depan kelas.
8. LITERATURE-BASED
Percakpan imajiner metode ini adalah percakapan imajiner yang
didasrkan pada pengalamn sastra. Siswa tinggal mengadopsi percakapan dari
kisah terkenal di dunia sastra dunia atau sastra Indonesia. Untuk tingkat dunia
misalnya dua orang siswa bisa berperan menjadi Romeo & Yuliet, atau Samson
dan Delila, siswa bisa menjadi peran imanjiner sepertri Zeus dan Dewi-dewi di
langit misalnya.
Dari cerita di Indonesia, siswa bisa menjadi Suminten, Roromendut,
Rama & Sinta, Sampe Intai dan lain-lain.
Percakapan imajiner ini bisa berkembang menjadi drama , hanya
biasanya lebih pendek. Kisah seperrti Cinderella, Putri Salju dan dongeng
lainnya memotivasi siswa dengan sangat mudah untuk melakukan percakapan
imajiner berdasar pada karya sastra.
Pelaksanaan pembelajaran dengan percakapan Imajiner mengaktifkan
seluruh siswa di kelas. Ketika kelompok yang bertugas melakukan presentasi,
kelompok lain berperan sebagai audience atau penonton yang aktif dengan
menjawab pertanyaan, memberikan tanggapan dan memberikan masukan.
Pelaksanaan percakapan Imajiner dioptimalkan pada jam pelajaran
khusus speaking selama dua jam pelajaran dan bisa ditambahkan dalam jam
bahasa Inggris lain, saat pre activity di pembelajaran reading, struktur, maupun
listening, atau bagi sekolah yang sudah melaksanakan KBK dengan Genre
Based Learning, pelakasanan Percakapan imajiner dapat dilaksanakan di dua
siklus berbahasa lisan dan tulis di ke 4 tahap baik Building Knowledge of the
field, Modeling of the text, Join construction maupun Independent Construction.
Model percakapan Imajiner disesuaikan dengan jenis genre yang sedang
dibahas.
C. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran mengacu pada penilain KBK yaitu AUTHENTIC
ASSESSMENT atau penilaian berkelanjutan. Untuk kompetensi lisan dan tulis siswa
melalui berbagai tahap, dari penulisan draft, revisi satu , revisi dua sampai hasil akhir
baru presentasi. Penilaian berlangsung juga dari proses bukan hanya hasil akhir. Aspek
penilain meliputi aspek kognitif, affective dan psikomotor siswa.
Aspek kognitif menilai tulisan siswa dari unsure linguistic features atau tata
bahasanya, kosa kata atau dictionnya, pronounciationnya, intonasinya dan isi
percakapan serta tulisan siswa.
Aspek affective menilai kerjasama siswa antar kelompok, minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran, empati siswa, kemampuan mendengarkan, dan motivasi siswa.
Aspek psikomotor siswa menilai kemampuan verbal siswa pada saat presentasi,
performance atau unjuk kerja siswa dalam percakapan imajiner, dan kemampuan
berbicara secara umum.
Penskoran penilaian mengacu pada petunjuk EBTANAS 2003 untuk kemmampuan
berbicara dan menulis, dan unsure yang dinilai dalam percakapan meliputi : isi atau ide
atau gagasan siswa, pilihan kata, ucapan atau fluency, dan penampilan. Untuk menulis ,
unsure yang dinilai adalah: isi atau gagasan, kesesuaian, pilihan kata, tata bahasa dan
tampilan.
Hasil observasi selama 3 tahap dan wawancara dengan siswa menunjukkan
bahwa pembelajaran dasar menerapkan percakapan imajiner sebagai aplikasi Role Play
untuk mempercepat penguasaan kompetensi lisan dan tulis Bahasa Inggris memberikan
perubahan-perubahan diantaranya :
- Kompetensi Bahasa Inggris siswa dalam berbicara / lisan meningkat banyak.
- Kompetensi Bahasa Inggris siswa dalam menulis meningkat nyata.
- Kemampuan menyatakan gagasan secara lancar meningkat.
- Kemampuan menyampaikan gagasan terhadap satu topik dari berbagai perspektif /
sudut pandang meningkat.
- Kemampuan menggali informasi meningkat.
- Kemampuan berkreasi dalam menggunakan bahasa meningkat.
- Kemampuan berfikir kritis / critical thinking meningkat.
- Menumbuhkan Cinta Belajar atau love learning yang tinggi.
BAB III
LAPORAN HASIL
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pembelajaran siswa di evaluasi dalam tiga tahap :
Tahap I Bulan Agustus sampai Oktober
II Bulan Nopember sampai Januari
III Bulan Pebruari sampai April
Tabel I. Hasil observasi tanggapan siswa dalam pembelajaran dengan Percakapan
Imajiner, penerapan Role Play untuk mempercepat penguasaan
Kompetensi lisan dan tulis Bahasa Inggris.
No Pernyataan Tanggapan Tahap I Tahap II Tahap III
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Saya menguasai
kompetensi Bahasa Inggris
dengan baik
Setuju 10 40% 15 60% 19 76%
Biasa 9 36% 8 32% 5 20%
Tidak setuju 8 32% 4 16% 3 12%
2 Saya menguasai
kompetensi tulis Bahasa
Inngris dengan baik
Setuju 4 16% 10 40% 21 84%
Biasa 13 52% 10 40% 2 8%
Tidak setuju 10 40% 7 28% 4 16%
3 Saya menyusun gagasan
dengan baik dalam
berbicara
Setuju 12 48% 17 68% 23 92%
Biasa 13 52% 8 32% 3 12%
Tidak setuju 2 8% 2 8% 1 4%
4 Saya menyusun gagasan
dengan baik dalam menulis
Bahasa Inggris
Setuju 9 36% 14 56% 23 92%
Biasa 8 32% 3 12% 2 8%
Tidak setuju 10 40% 7 28% 2 8%
5 Percakapan imajiner
merangsang pembangunan
gagasan
Setuju 11 44% 15 60% 22 88%
Biasa 10 40% 7 28% 3 12%
Tidak setuju 6 24% 5 20% 2 8%
6 Percakapan imajiner
menggali kreatifitas
berbahasa.
Setuju 13 52% 19 76% 21 84%
Biasa 10 40% 4 16% 3 12%
Tidak setuju 4 16% 4 16% 3 12%
7 Kompetensi lisan Bahasa
Inggris saya meningkat
Setuju 10 40% 15 60% 24 96%
Biasa 7 28% 9 36% 2 8%
Tidak setuju 10 40% 3 12% 1 4%
8 Kompetensi tulis Bahasa
Inggris saya meningkat
Setuju 12 48% 17 68% 24 96%
Biasa 8 32% 5 20% 2 8%
Tidak setuju 7 28% 5 20% 1 4%
9 Menggunakan Bahasa
Inggris aktif sebagai alat
komunikasi lisan
menyenangkan
Setuju 10 40% 15 60% 19 76%
Biasa 9 36% 8 32% 5 20%
Tidak setuju 8 32% 4 16% 3 12%
10 Menggunakan Bahasa
Inggris aktif sebagai alat
komunikasi tulis
menyenangkan.
Setuju 12 48% 17 68% 23 92%
Biasa 13 52% 8 32% 3 12%
Tidak setuju 2 8% 2 8% 1 4%
Hasil observasi tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam cara pandang
dan minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Inggris untuk mempercepat penguasaan
kompetensi lisan dan tulis dengan menerapkan Percakapan Imajiner. Pada item no 1 dan
2, menunjukkan perubahan penguasaan kompetensi lisan dan tulis yang tinggi, juga
pada point kemampuan menyusun gagasan, terjadi peningkatan yang signifikan.
Percakapan Imajiner terbukti nyata meningkatkan kemampuan menyusun gagasan,
membangun ide, mengorganisasikan pendapat dan menggali kreativitas berbahasa.
Metode ini sangat diminati siswa.
Tabel II Tingkat Kompetensi Siswa dalam Bahasa Inggris lisan dalam 3 tahap
evaluasi.
NoNama Siswa
Tahap I Tahap II Tahap III
KelancaranIsi
Pilihan
kata
Tat
BahasaPenampilan Jumlah Kelancaran
Isi
Pilihan
kata
Tat
BahasaPenampilan Jumlah Kelancaran
Isi
Pilihan
kata Bahasa
1 Alfa Suci
Yuniarti
2 2 2 1 1 8 2 2 2 2 2 10 3 2 3
2 Andri Surya
Destanti
2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10 3 2 2
3 Bentri
Puspitarini
2 2 2 2 2 10 3 3 2 3 2 13 3 3 3
4 Dhita
Leorini
2 2 2 2 1 9 3 2 2 3 2 12 3 3 2
5 Dian
Kirnamasari
2 2 2 1 1 8 2 2 2 2 2 10 2 3 2
6 Dimas Yogi
Wirawan
1 2 2 1 1 7 2 2 2 1 2 9 2 2 2
7 Diyah Ismi
Rochayati
3 2 3 2 2 12 3 3 3 2 2 13 3 3 3
8 Ely
Wijayanti
2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 2 9 3 2 2
9 Endah
Ediyati
2 2 2 2 3 7 3 2 2 2 3 12 3 3 3
10 Eni
Hijayanti
2 2 2 2 1 11 2 2 2 2 2 10 3 2 2
11 Febriana
Kurniasari
2 2 2 1 1 9 2 3 2 2 2 11 3 3 2
12 Ganjar 2 2 2 1 1 8 2 2 2 2 2 10 3 2 2
Widiantoro
13 Heksa Lutfi
Setiawan
1 2 2 1 1 8 2 2 2 1 2 9 2 2 2
14 Herlan Ari
Wibowo
1 2 2 1 1 7 2 2 2 1 2 9 2 3 2
15 Herni
Widiyawati
2 2 2 2 1 7 2 3 2 2 1 9 2 3 2
16 Intan Deny
Permatasari
2 2 2 2 2 8 2 3 2 2 2 11 3 2 2
17 Meirina 2 2 3 2 2 10 3 2 3 3 2 14 3 3 3
18 Primaneni
Lestari
2 2 2 3 2 12 3 2 2 3 2 12 3 3 2
19 Rahajeng
Budayaning
Ps
2 2 2 2 3 11 3 2 2 3 3 13 3 3 3
20 Ratna Tyas
Priyanti
2 2 2 1 2 9 2 2 2 2 2 10 3 3 2
21 Ria Desi
Sunaryati
2 2 2 2 2 10 3 2 2 2 2 11 3 3 2
22 Sulistyo
Rini
2 2 2 2 2 10 3 2 2 2 2 11 3 3 2
23 Tri Waluyo
W
1 2 2 1 2 8 2 2 2 2 2 10 2 3 2
24 Tuti Lestari 1 2 2 1 1 7 2 2 2 2 2 10 2 3 2
25 Winny
Novita
2 2 2 2 2 10 3 2 3 2 2 12 3 3 2
26 Yerika Ayu 2 2 2 2 2 10 3 2 2 2 2 11 2 3 2
Salindri
27 Yuniarti Tri
W
2 3 2 2 2 11 3 3 2 2 2 12 3 3 2
Pengambilan score mengacu penilaian EBTANAS Tahun 2003, score tertinggi 3 untuk
tiap item. Score 5 item tertinggi 15.
Dari observasi kegiatan dan penilaian performance atau unjuk kerja dalam
speaking, terbukti ada peningkatan signifikan pada Fleuncy atau kelancaran, isi
percakapan, pilihan kata dan penampilan. Siswa lebih runtut dalam menyampaikan
gagasan karena dia sudah membangun gagasan itu berdasarkan imajinasinya, yang dia
bangun dari banyak pengalaman belajar yang dia dapatkan. Isi percakapan bervariasi
sekali tergantung seberapa luas latar belakang pengalamannya, pilihan kata juga
bervariasi sesuai topik yang dibahas. Penampilan sangat nyata perubahannya karena
siswa lebih mantap dan percaya diri ketika dia menguasai materi yang dia susun sendiri
gagasannya.
Tabel III : Score Portofolio Siswa III Bahasa dalam bentuk tulisan dalam 3 tahap
evaluasi.
NoNama Siswa
Tahap I Tahap II
Isi Kesesuaian Pilihan
kata
Tat
BahasaTampilan Jumlah Isi Kesesuaian
Pilihan
kata Bahasa
1 Alfa Suci
Yuniarti
2 1 2 1 2 8 2 2 2
2 Andri Surya
Destanti
2 2 2 2 2 10 2 3 3
3 Bentri
Puspitarini
2 2 2 1 2 11 3 2 3
4 Dhita
Leorini
2 2 2 1 2 9 2 2 2
5 Dian
Kirnamasari
2 2 2 1 2 9 3 2 2
6 Dimas Yogi
Wirawan
2 1 2 1 1 7 2 2 2
7 Diyah Ismi
Rochayati
2 2 2 3 2 11 3 3 2
8 Ely
Wijayanti
2 1 2 1 2 8 2 2 2
9 Endah
Ediyati
2 2 2 1 2 9 3 2 3
10 Eni
Hijayanti
2 1 2 1 2 9 2 2 2
11 Febriana
Kurniasari
2 2 2 1 2 9 3 2 2
12 Ganjar
Widiantoro
2 2 1 2 2 9 2 3 2
13 Heksa Lutfi
Setiawan
1 1 2 1 2 7 2 2 1
14 Herlan Ari
Wibowo
1 2 2 1 2 8 2 2 2
15 Herni
Widiyawati
2 2 1 1 2 8 2 2 2
16 Intan Deny
Permatasari
2 2 2 2 2 10 2 3 2
17 Meirina 2 2 2 3 2 11 3 2 3
18 Primaneni
Lestari
2 2 2 3 2 11 3 3 2
19 Rahajeng
Budayaning
Ps
2 2 2 2 2 10 3 3 2
20 Ratna Yus
Priyanti
2 2 2 2 2 10 3 2 2
21 Ria Desi
Sunaryati
2 2 2 1 2 9 2 2 2
22 Sulistyo
Rini
1 2 2 1 2 8 2 2 2
23 Tri Waluyo
W
1 2 2 1 2 8 2 2 2
24 Tuti Lestari 1 2 2 1 2 8 2 2 2
25 Winny
Novita
2 2 2 2 2 10 2 2 3
26 Yerika Ayu
Salindri
2 2 1 2 2 9 2 2 2
27 Yuniarti Tri
W
2 2 2 2 2 10 3 3 2
Pengambilan score mengacu pada penilaian EBTANAS Tahun 2003 Nilai tertinggi dari
tiap item 3 , jumlah item 15, jumlah nilai tertinggi semuanya 15.
Evaluasi untuk tulisan siswa mengalami paningkatan nyata sangat sempurna
untuk beberapa siswa, tinggi untuk sebagian besar siswa dan sedang untuk beberapa
siswa. Peningkatan nyata terdapat pada point isi atau ide yang ditulis siswa. Variasi
gagasan dan dalamnya pengeksplorasian gagasan terhadap satu topik dapat nyata
terjadi.
Tabel IV. Jumlah rata rata tulisan siswa dalam 3 bulan tiap evaluasi dari 27 siswa kelas
III Bahasa,setelah dikenalkan percakapan Imajiner. Tulisan dihitung dalam
tulisan wajib dan bebas, Jumlah tulisan di rata-rata tiap siswa.
NO Tahap I Tahap II Tahap III
1 Tugas dari guru 9 12 16
2 Tulisan bebas atau kemauan sendiri 8 14 20
3 Online Chat Percakapan di Internet 9 15 20
Tabel V. Pengaruh Kompetensi Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dan alat
mempelajari ilmu lain dalam pemilihan jurusan setelah lulus.
No Nama Jurusan PT
1. Andri Surya-Pendidikan Bahasa Inggris
-Sastra Indonesia
UNS Solo
UGM
2. Dhita Leorini Pendidikan Bahasa Prancis UNY
3. Dian Kirnamasari Komunikasi UGM
4. Diah Ismi Rochayati Sastra Inggris UNS
5. Febriana- Sastra Indonesia
- Komunikasi
UNSOED
UGM
6. Ganjar Widiantoro Sastra Indonesia UNDIP
7. Rahajeng Budayaning Komunikasi UNSOED
8. Yerika Ayu Salindri Sastra Nusantara UGM
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan :
Berdasarkan penelitian pada proses pembelajaran untuk mempercepat
penguasaan kompetensi lisan dan tulis Bahasa Inggris melalui percakapan Imajiner
sebagai aplikasi Role Play disimpulakan bahwa :
1. Model pembelajaran dengan melaksanakan Percakapan Imajiner sebagai aplikasi
Role Play memberikan kontribusi positif terhadap meningkatnya penguasaan
kompetensi lisan dan tulis siswa.
2. Model pembelajaran dengan Percakapan Imajiner secara nyata mengoptimalkan
kemampuan siswa untuk membangun ide, menyusun dan mengorganisasikan
gagasan.
3. Model pembelajaran dengan Percakapan Imajiner meningkatkan kemampuan siswa
untuk mengeksplorasi suatu topik dan melihat suatu topik dari berbagai perspektif.
4. Model pembelajaran dengan Percakapan Imajiner meningkatkan rasa percaya diri
siswa dalam berbahasa Inggris aktif.
5. Model Pembelajaran dengan Percakapan Imajiner mengoptimalkan kreativitas
berbahasa siswa.
6. Model pembelajaran dengan percakapan Imajiner meningkatkan Cinta Belajar /
love learning siswa.
B. SARAN
Model Pembelajaran Percakapan Imajiner sebagai aplikasi Role Play sangat tepat di
laksanakan untuk mempercepat penguasaan kompetensi lisan dan tulis Bahasa Inggris.
Pembelajaran ini memberikan secara optimal rangsangan, kondisi situasi untuk mampu
membangun ide, menyusun dan mengorganisasikan gagasan dalam berbicara maupun
menulis. Dengan kemampuan ini siswa akan lebih mudah berbicara dan menulis Bahasa
Inggris dengan lancar. Model pembelajaran seperti ini juga meningkatkan rasa percaya
diri siswa, berpikir kritis dan cinta belajar. Model ini juga berkaitan erat dengan
background atau latar belakang siswa atau kontekstual. Sehingga mempermudah siswa
menguasai materi pembelajaran. Model pembelajaran dengan Percakapan Imajiner,
digabung dengan metode-metode lain seperti program Imersi, Cyber Class dan lain-lain
akan lebih bermakna dan memberikan sumbangan positif dalam mewujudkan tujuan
Kurikulum Berbasis Kompetensi di Indonesia