perbedaan smartphone addiction antara...

34
PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH BERNARD KURNIAWAN SUTANTO 802012128 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: ledung

Post on 08-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA MAHASISWA

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

OLEH

BERNARD KURNIAWAN SUTANTO

802012128

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Page 3: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Page 4: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang

bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Bernard Kurniawan Sutanto

NIM : 802012128

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW

hal bebas royalti non-eksklusif (non-exclusive royalty freeright) atas karya ilmiah saya

berjudul:

PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA MAHASISWA

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan,

mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat

dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Mengetahui,

Pembimbing

Dibuat di: Salatiga

Pada tanggal: 23 Agustus 2016

Yang menyatakan,

Bernard Kurniawan Sutanto

Page 5: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Berta Esti Ari Prasetya, S.Psi., MA.

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Bernard Kurniawan Sutanto

NIM : 802012128

Program studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul:

PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA MAHASISWA

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Yang dibimbing oleh:

1. Berta Esti Ari Prasetya, S.Psi., MA.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya

sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 23 Agustus 2016

Yang memberi pernyataan,

Bernard Kurniawan Sutanto

Page 6: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA MAHASISWA

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Oleh

Bernard Kurniawan Sutanto

802012128

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal 23 Agustus 2016

Oleh

Pembimbing

Berta Esti Ari Prasetya, S.Psi., MA.

Diketahui oleh,

Kaprogdi

Dr. Chr. Hari Soetjiningsih, MS.

Disahkan oleh,

Dekan

Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 7: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA MAHASISWA

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Bernard Kurniawan Sutanto

Berta Esti Ari Prasetya

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 8: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

i

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan smartphone addiction antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah

200 mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 100 mahasiswa laki-laki dan

100 mahasiswa perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

insidental sample. Data penelitian diambil menggunakan skala MPAI untuk mengukur

smartphone addiction, terdiri dari 17 item dan 16 item yang dinyatakan lolos seleksi

daya diskriminasi item dengan koefisien alpha cronbachnya 0,878. Berdasarkan uji

perbedaan menggunakan teknik uji beda uji t diperoleh nilai t = -2,430 (p<0,05). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan smartphone addiction antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana dengan perempuan memiliki skor yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil uji

analisis menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki memiliki smartphone addiction pada

kategori rendah dan perempuan memiliki smartphone addiction pada kategori sedang.

Pada pengujian pada masing-masing aspek ditemukan adanya perbedaan dalam aspek

inability to control craving dan withdrawal and escape dengan perempuan memiliki

skor yang lebih tinggi dibanding laki-laki sedangkan dalam aspek anxiety and feeling

lost dan productivity loss tidak ditemukan adanya perbedaan antara laki-laki dan

perempuan.

Kata Kunci : smartphone, kecanduan, laki-laki dan perempuan.

Page 9: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

ii

Abstract

The purpose of the research is to know about different of smartphone addiction

differences between university students men and women in the Faculty of Psychology

Satya Wacana Christian University. This research is quantitative. The research subjects

are 200 students that divided to 2 groups, 100 male students and 100 female students.

The sampling technique used is incidental sample. The data were taken using MPAI

scale to measure smartphone addiction, consists of 17 items and 16 items that passed

the selection item discrimination power with alpha cronbach’s coefficient is 0.878.

According to difference T test, we got t = -2.430 (p<0,05). This result shows that there

is smartphone addiction differences between university students men and women in the

Faculty of Psychology Satya Wacana Christian University with women have higher

scores. Based on the test results of the analysis showed that male students have a

smartphone addiction in the low category and female have a smartphone addiction in

the medium category. In our tests on each of aspects we found there is differences in the

aspects of inability to control craving and withdrawal and escape with women have

higher scores than men, while in the aspect of anxiety and feeling lost and productivity

loss did not reveal any differences between men and women.

Keywords : smartphone, addiction, men and women.

Page 10: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

1

PENDAHULUAN

Perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi pada era sekarang ini

menunjukan betapa semakin banyak media komunikasi yang beredar dalam masyarakat.

Hal ini dikarenakan sangat banyak inovasi dan perubahan dari pada media komunikasi

yang sedang mewabah dalam masyarakat sekarang ini. Salah satu contoh perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini berdampak pada kehidupan

masyarakat adalah smartphone. Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan

seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu

menjalankan tujuan aplikasi- aplikasi yang umum (kamus oxford online dalam Resti,

2015). Selain itu menurut Gary dkk (dalam Kurniawan dan Cahyanti, 2013) smartphone

adalah sebuah alat yang dapat menyimpan data-data penting untuk dapat dipergunakan

dalam keperluan bisnis maupun sebagai pengingat hal-hal yang harus dilakukan oleh

para penggunan smartphone tersebut. Disamping itu smartphone juga memiliki fungsi

operasional akan seperti komputer. Penggunaan smartphone sebagai ponsel pintar yang

ada saat ini menjadi perbedaan pada ponsel biasa, hal ini dikarenakan bahwa pada

smartphone terdapat varian dan keunggulan dalam sistem operasional. Menurut Gary B.

Shelly, Thomas J. Cashman dan Misty E. Vermaat, (dalam Syarif, 2015), Smartphone

(gadget) adalah telepon yang bisa dipakai internetan yang biasanya menyediakan fungsi

Personal Digital Assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat,

kalkulator, dan catatan. Di Indonesia sendiri perkembangan smartphone sangatlah pesat.

Berdasarkan data yang diperoleh (dalam Jose, http://techno.okezone.com/,

Minggu, 20/09/2015) pada akhir 2015 diperkirakan sekira 55 juta pengguna smartphone

di Indonesia. Sedangkan total penetrasi pertumbuhannya mencapai 37,1%. Selain itu

hasil survey google yang berdasarkan rekapitulasi data dari salah satu fitur tool google,

Page 11: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

2

yakni Consumer Barometer, mengungkapkan pengguna smartphone di Indonesia pada

tahun 2015 telah meningkat hingga 43%. Menurut google, jika dibandingkan data tahun

lalu dimana penetrasi smartphone di Indonesia mencapai 28%, berarti tahun ini

peningkatan pengguna perangkat pintar nyaris mencapai 2 kali lipat (Iqbal,

http://selular.id/, 5/08/2015). Salah satu golongan yang tidak terlepas dalam penggunaan

smartphone sendiri adalah mahasiswa.

Menurut Juraman (2014), mahasiswa adalah generasi yang peka terhadap

teknologi-teknologi baru dan inovasi baru. Kaum muda dikenal sangat dekat dengan

hal-hal yang baru dan tidak menutup kemungkinan salah satunya adalah smartphone.

Smartphone sekarang menjadi kebutuhan tiap mahasiswa untuk bisa terlihat “gaul” atau

tidak ketinggalan zaman dengan hal–hal yang baru. Salah satu bentuk pemanfaatan

smartphone yang digunakan oleh mahasiswa adalah dalam mengakses informasi

edukatif, alasannya karena perkembangan ini juga seturut dengan perkembangan sistem

informasi akademik pada universitas-universitas seperti Portal Akademik, digital

liberary dan perkembangan dunia internet yang kini menyediakan ribuan hingga jutaan

link dan laman web (situs) yang memuat hal –hal yang bersifat pendidikan seperti riset,

ejournal, ebook, ensiklopedi, digital liberary yang dapat diakses secara online.

Meskipun manfaat smartphone sangat banyak namun smartphone sendiri dapat

memiliki salah satu dampak negatif yaitu kecanduan.

Menurut Tondok (2013), penggunaan smartphone secara berlebihan akan

mengarah kepada kecanduan. Kecanduan akan smartphone akan menyebabkan

seseorang melupakan tugas belajarnya, dan juga pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti

makan, minum, atau mandi. Kwon, Kim, Cho, dan Yang (2013) menyebutkan bahwa

istilah smartphone addictions adalah sebagai perilaku keterikatan atau kecanduan

Page 12: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

3

terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial seperti halnya

menarik diri, dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau sebagai gangguan

kontrol impuls terhadap diri seseorang. Menurut Yuwanto (dalam Trisillia, 2012),

seseorang yang mengalami kecanduan smartphone dikarenakan beberapa faktor yaitu

faktor internal, faktor situasional, faktor sosial, dan faktor eksternal. Sedangkan

menurut Mark, Murray, Evans, dan Willig (2004), kecanduan sendiri dipengaruhi oleh

tiga faktor yaitu adanya keinginan yang kuat untuk selalu terlibat dalam perilaku

tertentu, terutama ketika kesempatan untuk perilaku tertentu tidak dapat dilakukan;

adanya kegagalan dalam melakukan kontrol terhadap perilaku, individu merasakan

ketidaknyamanan dan stress ketika perilaku ditunda atau dihentikan; dan terjadinya

perilaku terus menerus walaupun telah ada fakta yang jelas bahwa perilaku mengarah

kepada permasalahan.

Bianchi dan Phillips (2005), menemukan penggunaan smartphone berlebihan

terjadi pada orang muda. Bianchi dan Philips (2005), melakukan penelitian menguji

beberapa tanda kecanduan telepon genggam ciri-ciri tersebut antara lain: (a) preokupasi

dengan telepon genggam, (b) waktu menggunakan telepon genggam yang makin

meningkat untuk memuaskan diri, (c) berusaha untuk mengontrol penggunaan namun

gagal, (d) merasa kehilangan, gelisah, depresi, tidak nyaman ketika menghentikan

menggunakan telepon genggam, (e) menggunakan telepon genggam dalam waktu yang

lama, (f) secara sembunyi-sembunyi menggunakan telepon genggam saat bersama orang

lain seperti teman atau keluarga, (g) menggunakan telepon genggam sebagai sarana

mengalihkan diri dari masalah seperti perasaan kesepian, sendiri, cemas, dan depresi.

Leung (2007) melakukan penelitian yang tujuannya untuk mengetahui

simtom-simtom kecanduan telepon genggam dan menyusun alat ukur kecanduan

Page 13: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

4

telepon genggam (Mobile Phone Addiction Index/MPAI). Penelitian Leung (2007)

menghasilkan beberapa ciri dari kecanduan telepon genggam. Ciri-ciri tersebut antara

lain inability to control craving (ketidakmampuan untuk mengontrol keinginan

menggunakan telepon genggam), anxiety and feeling lost (kecemasan dan merasa

kehilangan bila tidak menggunakan telepon genggam), withdrawal and escape (menarik

diri dan melarikan diri, artinya telepon genggam digunakan sebagai sarana untuk

mengalihkan diri saat mengalami kesepian atau masalah), dan productivity loss

(kehilangan produktivitas).

Menurut Yuwanto (dalam Trisillia, 2012) ada beberapa dampak kecanduan

smartphone yaitu, pertama konsumtif, penggunaan smartphone dengan berbagai

fasilitas yang ditawarkan penyedia jasa layanan smartphone (operator) sehingga

membuat individu harus mengeluarkan biaya untuk memanfaatkan fasilitas yang

digunakan. Kedua psikologis, individu merasa tidak nyaman atau gelisah ketika tidak

menggunakan atau tidak membawa smartphone. Ketiga fisik, terjadi gangguan seperti

gangguan atau pola tidur yang berubah. Keempat Relasi sosial, berkurangnya kontak

fisik secara langsung dengan orang lain. Kelima akademis/pekerjaan, berkurangnya

waktu untuk mengerjakan sesuatu yang penting dengan kata lain berkurangnya

produktivitas sehingga mengganggu akademis atau pekerjaan. Keenam hukum,

keinginan untuk menggunakan smartphone yang tidak terkontrol menyebabkan

menggunakan smartphone saat mengemudi dan membahayakan bagi diri sendiri dan

pengendara lain.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Turner dkk (dalam Al-Barashdi, Bouazza,

dan Jabur, 2015) menemukan kepribadian dan atribut individu seperti umur dan jenis

kelamin memiliki perbedaan hubungan dengan beberapa aspek perilaku penggunaan

Page 14: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

5

smartphone. Berdasarkan penelitian Choliz (2012) menunjukan hasil bahwa wanita

lebih memiliki ketergantungan terhadap smartphone daripada laki-laki. Menurut Lee,

Chang, Ling, dan Cheng (dalam Bolle, 2014) dibandingkan laki-laki, perempuan lebih

berorientasi sosial. Sebagai contoh, perempuan menelepon lebih lama dibanding laki-

laki. Sejalan dengan Lee dkk, penelitian yang dilakukan oleh Watten, Kleiven,

Fostervold, Fauske, dan Volden (2008) menemukan bahwa perempuan lebih sering

menggunakan smartphone untuk berinternet, kegiatan sosial seperti chatting dan email,

sedangkan laki-laki lebih menggunakan smartphone mereka untuk bermain game,

belanja online, melihat video/film, dan program. Ada juga perbedaan antara laki-laki

dan perempuan di penggunaan internet dan smartphone menurut Pawlowska dan

Potembska (dalam Bolle, 2014). Laki-laki cenderung menggunakan smartphone untuk

orientasi kesenangan mereka, perempuan lebih menggunakan smartphone untuk

kesenangan sosial. Perempuan menggunakan smartphone lebih dari laki-laki untuk

bergosip atau menjaga hubungan sosial dan memiliki hubungan yang kuat dengan

smartphone mereka. Menurut Duggan dan Brenner (dalam Bolle, 2014) sosial media

juga menarik bagi sebagian besar perempuan. Laki-laki lebih menggunakan smartphone

mereka untuk aplikasi permainan dan secara umum juga untuk berjudi.

Penelitian Putra (2015) dari segi frekuensi penggunaan smartphone, perempuan

lebih cenderung sering dalam mengecek smartphone didapat bahwa 28,6% dari total

sampel yang diteliti sebanyak 100 orang, perempuan mengecek smartphone mereka

lebih dari 10 kali dalam satu hari. Sedangkan untuk laki-laki hanya 15,9%. Kemudian

dari segi durasi penggunaan smartphone dalam mengakses dunia maya, perempuan juga

lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, dengan hasil 28,5% perempuan yang masuk

kategori tinggi sedangkan laki-laki hanya 4,6%. Berdasarkan penelitian Gifary (2015)

Page 15: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

6

diperoleh data yaitu pengguna smartphone di dominasi oleh wanita. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Nielsen On Device Meter (ODM) pada Februari 2014 (dalam

Gifary, 2015) tentang perilaku wanita yang cenderung menghabiskan waktu lebih

banyak menggunakan smartphone dibandingkan pria. Wanita bisa menghabiskan waktu

140 menit per hari, sedangkan pria hanya menghabiskan waktu 43 menit dalam sehari.

Wei dan Lo’s (dalam Park dan Lee,2014) menemukan bahwa perempuan lebih ekstensif

daripada laki-laki pada penggunaan telepon genggam untuk menunjukan perhatian

kepada keluarganya, sedangkan laki-laki cenderung menggunakan telepon genggam

demi efisiensi dan tujuan praktis, seperti mencari informasi.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Raihana (2010) ditemukan adanya

perbedaan kecanduan Internet yang di tinjau dari jenis kelamin dengan signifikansi t =

0,034 < 0,05, dengan perempuan lebih mungkin mengalami kecanduan internet

dibandingkan laki-laki. Sementara itu penelitian Kwon et al (dalam Bolle, 2014)

mengatakan faktor-faktor yang terdapat dalam smartphone addiction memiliki

kesamaan dengan faktor-faktor yang ada pada internet addiction dan game addiction.

Berdasarkan hal ini, dapat diasumsikan bahwa ada kemungkinan ada perbedaan

smartphone addiction antara laki-laki dan perempuan dengan perempuan lebih

cenderung mengalami smartphone addiction dibandingkan laki-laki.

Meski demikian, ada penelitian yang menunjukan hasil yang berbeda yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Bouzza, Al-Barashdi, dan Zubaidi (2015) yang

menemukan adanya perbedaan kecanduan smartphone dengan laki-laki memiliki tingkat

kecanduan lebih tinggi dibandingkan perempuan (dengan mean laki-laki 3,49 dan mean

perempuan 3,26, sig <0,05).

Page 16: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

7

Menurut hasil penelitian yang dilakukan diatas menunjukan adanya perbedaan

yang tidak konsisten, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti “Apakah terdapat

perbedaan smartphone addiction antara mahasiswa laki-laki dan perempuan pada

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana”.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat perbedaan smartphone addiction

antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana” dengan perempuan memiliki smartphone addiction yang lebih tinggi

dari pada laki-laki.

Page 17: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

8

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut

Azwar (2012), pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian hanya akan dapat

diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat suatu proses pengukuran

di samping valid dan reliabel, juga objektif.

Variabel-variabel yang akan dilibatkan dalam penelitiani adalah:

a. Variabel terikat (Y) : Smartphone addiction

b. Variabel bebas (X) : Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)

Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Psikologi

UKSW. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 mahasiswa, yaitu 100 mahasiswa

laki-laki dan 100 mahasiswa perempuan.

Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik Sampling adalah merupakan tehnik pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah insidental sample

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Purwanto

2008).

Page 18: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

9

Alat Ukur Penelitian

Pengukuran smartphone addictiondalam penelitian ini menggunakan skala

(Mobile Phone Addiction Index/MPAI) yang dikembangkan oleh Leung (2007), yang

terdiri dari beberapa aspek yaitu inability to control craving (ketidakmampuan untuk

mengontrol keinginan menggunakan telepon genggam), anxiety and feeling lost

(kecemasan dan merasa kehilangan bila tidak menggunakan telepon genggam),

withdrawal and escape (menarik diri dan melarikan diri, artinya telepon genggam

digunakan sebagai sarana untuk mengalihkan diri saat mengalami kesepian atau

masalah), dan productivity loss (kehilangan produktivitas) yang terdiri dari 17 item.

Pengukuran MPAI menggunakan lima point skala likert, dimana 1 menunjukan tidak

sama sekali, 2 menunjukan jarang, 3 menunjukan kadang-kadang, 4 menunjukan sering,

dan 5 menunjukan selalu. Skala MPAI memiliki uji reliabilitas α = 0,90 (dalam

Leung,2007).

Selanjutnya alat ukur yang digunakan telah diuji lagi dengan uji daya

diskriminasi item dan reliabilitasnya menggunakan bantuan SPSS.16 for Windows

dengan standar validitas.

Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas Skala Mobile

Phone Addiction Index/MPAI yang terdiri dari 17 item, pada pengujian pertama terdapat

1 item yang gugur yaitu item yang terdapat pada aspek inability to control craving

(ketidakmampuan untuk mengontrol keinginan menggunakan telepon genggam) dan

setelah dilakukan pengujian ulang didapat 16 item yang valid. Daya diskriminasi item

dengan koefisien korelasi item totalnya bergerak antara (0,305-0,667). Sedangkan

teknik pengukuran untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan teknik koefisien

Alpha Cronbach, sehingga dihasilkan koefisien Alpha pada Skala Mobile Phone

Page 19: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

10

Addiction Index/MPAI sebesar 0,878. Hal ini berarti skala Mobile Phone Addiction

Index/MPAI tergolong reliable. Berdasarkan uji reliabilitas per aspek diperoleh hasil

inability to control craving (ketidakmampuan untuk mengontrol keinginan

menggunakan telepon genggam) α = 0,724, anxiety and feeling lost (kecemasan dan

merasa kehilangan bila tidak menggunakan telepon genggam) α = 0,801, withdrawal

and escape (menarik diri dan melarikan diri, artinya telepon genggam digunakan

sebagai sarana untuk mengalihkan diri saat mengalami kesepian atau masalah) α =

0,770, productivity loss (kehilangan produktivitas) α = 0,631.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t (Independent

Sample t test) dengan bantuan SPSS.16 for Windows. Beberapa pengujian sebelum

dilakukan uji perbedaan atau uji t adalah pengujian terhadap normalitas data dan

homogenitas varians.

Page 20: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Deskriptif

Berikut adalah hasil perhitungan nilai rata-rata, minimal, maksimal, dan standar

deviasi sebagai hasil pengukuran skala Mobile Phone Addiction Index/MPAI pada

mahasiswa psikologi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1

Tabel Statistik Deskriptif

Kategori Skor Smartphone Addiction Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan

Interval Kategori Frekuensi

Laki-laki

Persentase Frekuensi

Perempuan

Persentase

67,2 <x ≤ 80

Sangat

Tinggi

1 1% 1 1%

54,4 < x ≤67,2

Tinggi 9 9% 18 18%

41,6 < x≤54,4

Sedang 38 38% 36 36%

28,8< x≤41,6

Rendah 38 38% 40 40%

16 < x ≤ 28,8 Sangat

Rendah

14 14% 5 5%

Jumlah 100 100% 100 100%

Mean 40,23 43,87

StDev 11,016 10,147

Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 14 (14%) mahasiswa laki-laki

Fakultas Psikologi UKSW tergolong dalam smartphone addiction sangat rendah, 38

(38%) mahasiswa laki-laki berada pada kategori smartphone addiction rendah, 38

(38%) mahasiswa laki-laki berada pada kategori sedang, 9 (9%) mahasiswa laki-laki

berada pada kategori tinggi dan 1 (1%) mahasiswa laki-laki berada pada kategori sangat

tinggi. Berdasarkan rata-rata smartphone addiction laki-laki (40,23) tergolong dalam

kategori rendah.

Page 21: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

12

Sedangkan 5 (5%) mahasiswa perempuan Fakultas Psikologi UKSW tergolong

dalam kategori sangat rendah, 40 (40%) mahasiswa perempuan tergolong dalam

kategori rendah, 36 (36%) mahasiswa perempuan tergolong pada kategori sedang, 18

(18%) mahasiswa perempuan tergolong pada kategori tinggi, dan 1 (1%) mahasiswa

perempuan tergolong pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan rata-rata smartphone

addiction perempuan (43,87) tergolong dalam kategori sedang.

Uji Asumsi

Uji asumsi yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Tabel Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

lakilaki Perempuan

N 100 100

Normal Parametersa,,b

Mean 40.23 43.87

Std. Deviation 11.016 10.147

Most Extreme Differences Absolute .080 .087

Positive .064 .087

Negative -.080 -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .798 .869

Asymp. Sig. (2-tailed) .548 .437

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pada Skala Mobile Phone Addiction Index/MPAI pada kelompok laki-laki

diperoleh nilai K-S-Z sebesar 0,798 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar

0,548 (p>0,05). Sedangkan pada skor smartphone addiction pada kelompok perempuan

Page 22: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

13

memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,869 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar

0,437. Dengan demikian kedua jenis kelompok berdistribusi normal.

Sementara dari hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Tabel Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Smartphone addiction

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.489 1 198 .224

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikansi dari uji homogenitas dari sampel

smartphone addiction pada kelompok laki-laki dan smartphone addiction pada

kelompok perempuan menunjukan bahwa nilai koefisien Levene Statistic sebesar 1,489.

Dengan signifikansi sebesar 0,224. Karena signifikansi 0,224 > 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa penelitian ini bersifat homogen atau memiliki varians yang sama.

Page 23: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

14

Uji-t

Dari perhitungan uji-t, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Tabel Hasil Uji-t smartphone addiction pada mahasiswa laki-laki dan mahasiswa

perempuan

Hasil perhitungan uji beda (uji-t), diperoleh nilai t-hitung adalah sebesar -2,430

dengan signifikansi = 0,016 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

smartphone addiction antara laki-laki dan perempuan. Dengan mean perempuan (43,87)

lebih tinggi daripada laki-laki (40,23). Maka frekuensi penggunaan smartphone pada

perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki.

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

variab

le

Equal variances

assumed

1.489 .224 -2.430 198 .016 -3.640 1.498 -6.594 -.686

Equal variances

not assumed

-2.430 196.67

8

.016 -3.640 1.498 -6.594 -.686

Page 24: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

15

Tabel 5

Penggunaan aplikasi smartphone antara mahasiswa laki-laki dan perempuan

Aplikasi

Smartphone

Laki-laki Perempuan

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Sosial Media 100 80% 100 93%

Browser 100 12% 100 18%

Game 100 10% 100 1%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari penggunaan aplikasi di

smartphonenya. Dari penggunaan aplikasi sosial media sebanyak 80% laki-laki,

sedangkan perempuan yang menggunakan aplikasi sosial media sebanyak 93%.

Sebanyak 12% laki-laki dan 18% perempuan menggunakan aplikasi browser di

smartphonenya. Pengguna aplikasi game, laki-laki sebanyak 10% dan perempuan 1%.

Page 25: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

16

Tabel 6

Perbedaan smartphone addiction antara mahasiswa laki-laki dan perempuan

ditinjau dari Aspek

Aspek t

Sig. (2-

tailed)

N

Laki-laki Perempuan

Std.

Deviation

Mean

Std.

Deviation

Mean

inability to control

craving

-2,690 0,008 200 4,092 12,00 3,450 13,44

anxiety and feeling lost -1,648 0,101 200 4,294 13,01 4,372 14,02

withdrawal and escape -3,158 0,002 200 3,107 8,53 2,707 9,81

productivity loss -0,718 0,473 200 1,898 4,75 1,841 4,94

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil rata-rata setiap aspek smartphone

addiction sebagai berikut. Pada aspek inability to control craving laki-laki memperoleh

hasil rata-rata 12,00 sedangkan perempuan memperoleh hasil rata-rata 13,44 dengan

signifikasi 0,008, Pada aspek anxiety and feeling lost laki-laki memperoleh hasil rata-

rata 13,01 sedangkan perempuan memperoleh hasil rata-rata 14,02 dengan signifikasi

0,101. Pada aspek withdrawal and escape laki-laki memperoleh hasil rata-rata 8,53

sedangkan perempuan memperoleh hasil rata-rata 9,81 dengan signifikasi 0,002, Pada

aspek productivity loss laki-laki memperoleh hasil rata-rata 4,75 sedangkan perempuan

memperoleh hasil rata-rata 4,94 dengan signifikasi 0,473.

Page 26: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

17

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai perbedaan smartphone

addiction antara laki-laki dan perempuan pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana menggunakan program SPSS.16 for Windows,

diperoleh t hitung -2.430 dengan signifikasi 0,016 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan smartphone addiction yang signifikan antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana. Berdasarkan hasil rata-rata smartphone addiction mahasiswa perempuan

memiliki rata-rata smartphone addiction lebih tinggi (43,87) daripada mahasiswa laki-

laki (40,23). Hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Raihana (2010) yang

menemukan adanya perbedaan kecanduan Internet yang ditinjau dari jenis kelamin

dengan signifikansi t = 0,034 < 0,05, dengan perempuan lebih mungkin mengalami

kecanduan internet dibandingkan laki-laki.

Menurut Duggan dan Brenner (dalam Bolle, 2014) perempuan menggunakan

perangkat smartphone lebih untuk kepuasan berorientasi sosial dari pada laki-laki.

Perempuan lebih memelihara hubungan pribadi, bahkan dengan orang yang berada jauh

darinya Pawloska dan Potembska (2012). Penelitian yang dilakukan oleh Watten,

Kleiven, Fostervold, Fauske, dan Volden (2008) menemukan bahwa perempuan lebih

sering menggunakan smartphone untuk berinternet, kegiatan sosial seperti chatting dan

email. Pawloska dan Potembska (2012) juga menemukan bahwa perempuan memiliki

keterikatan yang kuat dengan ponsel mereka. Hal ini mungkin yang membuat

perempuan lebih cenderung mengalami smartphone addiction.

Penelitian yang dilakukan Gifary (2015) mengatakan bahwa pengguna

smartphone di dominasi oleh wanita. Hal ini sesuai dengan penelitian Nielsen On

Page 27: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

18

Device Meter (ODM) (dalam Gifary, 2015) tentang perilaku wanita yang cenderung

menghabiskan waktu lebih banyak menggunakan smartphone dibandingkan pria.

Wanita bisa menghabiskan waktu 140 menit per hari, sedangkan pria hanya

menghabiskan waktu 43 menit dalam sehari. Perempuan lebih ekstensif daripada laki-

laki pada penggunaan telepon genggam untuk menunjukan perhatian kepada

keluarganya, sedangkan laki-laki cenderung menggunakan telepon genggam demi

efisiensi dan tujuan praktis, seperti mencari informasi.

Pada pengujian setiap aspek smartphone addiction juga ditemukan perbedaan

antara laki-laki dan perempuan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana pada aspek inability to control craving, withdrawal and escape. Dan

tidak ditemukan perbedaan pada aspek anxiety and feeling lost, productivity loss.

Pada aspek inability to control craving hasil uji beda ( t = -2,690 dan p<0,05).

Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan pada aspek inability to control craving

antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana. Mahasiswa laki-laki Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana memperoleh hasil rata-rata 12,00 sedangkan mahasiswa perempuan Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana memperoleh hasil rata-rata 13,44. Hal ini

berarti inability to control craving mahasiswa perempuan Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana lebih tinggi dari mahasiswa laki-laki Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Gottfredson dan Hisrich (dalam

Andaryani, 2013) mengatakan Rendahnya kontrol diri dapat menyebabkan

meningkatnya perilaku negatif. Perilaku negatif didalam penelitian ini terkait dengan

ketidakmampuan mengontrol diri dalam penggunaan smartphone.

Page 28: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

19

Pada aspek withdrawal and escape hasil uji beda ( t = -3,158 dan p<0,05). Hal

tersebut menunjukkan adanya perbedaan pada aspek withdrawal and escape antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana. Mahasiswa laki-laki Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana

memperoleh hasil rata-rata 8,53 sedangkan mahasiswa perempuan Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana memperoleh hasil rata-rata 9,81. Hal ini berarti

withdrawal and escape mahasiswa perempuan Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana lebih tinggi dari mahasiswa laki-laki Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Satya Wacana. Menurut Bianchi dan Phillips (dalam Aty, 2015), escape from

other problem merupakan suatu perasaan dimana seseorang mengalihkan masalah

dengan melarikan diri pada sesuatu yang menyenangkan. Ketika individu mempunyai

masalah dan mempunyai self-control yang rendah maka individu akan cenderung tidak

dapat menyelesaikan masalah dengan solusi yang baik dan akhirnya melarikan diri dari

masalah dengan menggunakan sesuatu yang menyenangkan contohnya seperti mobile

phone. Menurut Lee, Chang, Ling, dan Cheng (dalam Bolle, 2014) dibandingkan laki-

laki, perempuan lebih berorientasi sosial. Penelitian yang dilakukan Darmalia (2016)

menunjukan sebanyak 93,3% perempuan menggunakan EFC (Emotional Focus Coping)

untuk menyelesaikan masalah, sedangkan laki-laki sebanyak 48% lebih menggunakan

PFC (Problem Focus Coping) dalam penyelesaian masalahnya. Dalam hal ini

penggunaan smartphone bisa digunakan untuk melakukan emotional focus coping pada

perempuan melalui aplikasi seperti media sosial. Hal ini yang mungkin menjadikan

penjelasan mengapa perempuan cenderung memiliki smartphone addiction yang lebih

tinggi daripada laki-laki.

Page 29: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

20

Pada aspek anxiety and feeling lost diperoleh nilai t = -1,648, p>0,05 dari hasil

tersebut tidak ditemukan perbedaan smartphone addiction antara mahasiswa laki-laki

dan perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Mahasiswa

laki-laki Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana memperoleh hasil rata-

rata 13,01, sedangkan mahasiswa perempuan Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana memperoleh hasil rata-rata 14,02. Dalam kaitannya dengan kecanduan

ponsel, James dan Drennan (2005) mengemukakan faktor situasional yang menjadi

penyebab kecanduan ponsel antara lain perasaan sedih, stres, bosan, dan kesepian.

Sebagai akibatnya, individu menggunakan ponsel sebagai sarana pengalihan diri dari

kesepian, di mana fitur ponsel dewasa ini semakin canggih sehingga membuat individu

merasa betah berlama-lama menggunakan ponsel. Terlebih lagi dengan keberadaan

media sosial yang mampu menjangkau di manapun individu berada sejauh adanya akses

internet, akan sangat membantu individu yang merasa kesepian.

Pada aspek productivity loss, t = -0,718, p>0,05, dari hasil tersebut tidak

ditemukan perbedaan smartphone addiction antara mahasiswa laki-laki dan perempuan

di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Hal ini berarti bahwa baik

mahasiswa laki-laki maupun mahasiswa perempuan sama-sama mengalami productivity

loss dalam penggunaan smartphone. Hal ini dikarenakan pada proses perkuliahan dosen

memberikan tugas ataupun tanggung jawab kepada mahasiswa baik laki-laki maupun

perempuan dengan bobot yang sama. menurut Yi (dalam Widyasari, 2015) Individu

yang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan akan

menurunkan produktivitasnya dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya.

Page 30: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

21

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas tentang perbedaan smartphone

addiction antara laki-laki dan perempuan pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana, maka dapat disimpulkan :

1. Bahwa terdapat perbedaan smartphone addiction antara mahasiswa laki-laki dan

perempuan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana dengan

perempuan memiliki smartphone addiction lebih tinggi.

2. Smartphone addiction sebagian besar mahasiswa laki-laki berada pada kategori

rendah dan sebagian besar mahasiswa perempuan berada pada kategori sedang.

3. Pada perhitungan yang didasarkan pada aspek ditemukan perbedaan pada aspek

inability to control craving dan withdrawal and escape dengan perempuan

memiliki skor lebih tinggi. Pada aspek anxiety and feeling lost dan productivity

loss tidak ditemukan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung dilapangan serta

melihat hasil penelitian yang ada, maka berikut ini beberapa saran yang penulis ajukan:

1. Bagi Subjek Penelitian

Mahasiswa seharusnya tidak menggunakan smartphone secara berlebihan hingga

mengganggu aktifitas didalam kehidupannya dan mengupayakan untuk menggunakan

smartphone hanya untuk hal-hal yang penting saja terutama mahasiswa perempuan

yang dalam penelitian ini memiliki skor smartphone addiction yang tinggi

Page 31: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

22

2. Bagi Orang Tua Mahasiswa

Sebagai orang tua yang memiliki anak laki-laki maupun perempuan sebaiknya

memberi pengawasan atau pengarahan dan mengontrol anaknya dalam penggunaan

smartphone, sehingga tidak membuat anak menjadi kecanduan terhadap

smartphone.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi penelitian selanjutanya diharapkan dapat melakukan penelitian serupa

dengan menambahkan variabel-variabel yang bekaitan dengan topik

penelitian seperti kontrol diri, pola asuh, hubungan teman sebaya pada

masing-masing subjek penelitian.

Untuk penelitian selanjutnya perlu mencari partisipan yang memang masuk

kategori smartphone addiction.

Untuk penelitian selanjutnya, pada alat ukur, perlu ada kriteria alternatif

jawaban ( TSS, J, dan lain sebagainya ).

Page 32: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

23

DAFTAR PUSTAKA

Al-Barashdi, H.S., Bouazza, A & Jabur, N.H. (2015). Smartphone addiction among

university undergraduates: A Literature Review. Jurnal of Scientific Research &

Reports. 4(3), 210-225.

Andaryani, D. (2013). Perbedaan tingkat self control pada remaja laki-laki dan remaja

perempuan yang kecanduan internet. Jurnal Psikologi Pendidikan dan

Perkembangan. 2(3).

Azwar, S. (2012). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bianchi, A & Phillips, J.G. (2005). Psychological predictors of problem mobile phone

use. Jurnal Cyber Psychology & Behavior. 8(1), 39-51.

Bolle, C. (2014). “Who is a smartphone addict?” The impact of personal factors and

type of usage on smartphone addiction in a dutch population. Thesis of the degree

Master in Communication Sciences. University of Twente Enschede.1-41.

Bouazza, A., Al-Barashdi, H.S., Al Zubaidi, A.Q. (2015). Development and validation

of a Smartphone Addiction Questionnaire (SPAQ). Jurnal Sultan Qaboos

University. 2, 56-58. Casey, B.M. (2012). Linking psychological attributes to smartphone addiction, face-to-

face communication, present absence and social capital. Thesis for the degree of

Master of Science.University of Hong Kong.

Choliz. (2012). Mobile-phone addiction in adolescene: The Test of Mobile Phone

Dependence (TMD). Jurnal Prog Health Sci. 2(1), 33-44.

Darmalia, S. (2016). Perbedaan penggunaan strategi coping pada siswa laki-laki dan

perempuan kelas X di SMK swadhipa 2 natar tahun pelajaran 2014/2015. Skripsi.

Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Gifary, S. (2015). Pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap perilaku

komunikasi (studi pada pengguna smartphone di kalangan mahasiswa progam studi

ilmu komunikasi Universitas Telkom). Artikel Progam Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom.

James, D & Drennan, J. (2005). Exploring Addictive Consumption of Mobile Phone

Technology. Queensland University of Technology.

Karuniawan, A & Cahyanti, I.Y. (2013). Hubungan antara academic stress dengan

smartphone addiction pada mahasiswa pengguna smartphone. Jurnal Psikologi

Klinis dan Kesehatan Mental. 2(1), 16-21.

Page 33: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

24

Leung, L. (2007). Linking psychological attributes to addiction and improper use of the

mobile phone among adolescents in Hong Kong. Jurnal of Children and Media. 1-

35.

Park, N & Lee, H. (2014). Nature of youth smartphone addiction in Korea diverse

dimensions of smartphone use and individual traits. Jurnal Seoul National

University Institute for Communication and Information.

Pawlowska, B & Potembska, E. (2012). Gender and severity of symptoms of mobile

phone addiction in polish gymnasium, secondary school and university students.

Current Problems in Psychiatry. 12(4), 433–438.

Purwanto. (2008). Metodologi peneltian kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, M.D. (2015). Hubungan antara penggunaan smartphone dengan ketergantungan

berinteraksi di dunia maya (studi pada mahasiswa pengguna smartphone jurusan

sosiologi angkatan tahun 2011-2014 FISIP Universitas Lampung). Skripsi. Bandar

Lampung:Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Raihana, P.A. (2010). Perbedaan kecenderungan kecanduan internet ditinjau dari tipe

kepribadian introvert-ekstovert dan jenis kelamin. Skripsi. Surakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Resti. (2015). Penggunaan smartphone dikalangan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan

ilmu politik Universitas Riau. Jurnal FISIP Universitas Riau. 2(1), 1-15.

Selular.id. (2015). Google : 67 Persen pengguna smartphone di Indonesia doyan belanja

online. Artikel. http://selular.id/news/2015/08/google-67-persen-pengguna-

smartphone-di-indonesia-doyan-belanja-online/ (diakses Rabu 4 November 2015)

Syarif, N. (2015). Pengaruh perilaku pengguna smartphone terhadap komunikasi

interpersonal siswa SMK TI Airlangga Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi. 3(2),

213-227.

Techno.okezone.com. (2015). Pengguna smartphone di Indonesia capai 55 juta. Artikel.

http://techno.okezone.com/read/2015/09/19/57/1217340/2015-pengguna-

smartphone-di-indonesia-capai-55-juta (diakses Rabu 4 November 2015).

Trisilia, L. (2012). Kontrol diri sebagai prediktor kecanduan menggunakan blackberry

service. Skripsi. Medan:Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Watten, R.G., Kleiven, Jo., Fostervold, K.I., Fauske, H., Volden, F.(2008). Gender

profiles of internet and mobile phone use among Norwegian adolescents.

International journal of media. 4(3).

Widyasari, V.M. (2015). Kecanduan ponsel pada mahasiswa ditinjau dari kualitas

persahabatan dan minat sosial. Skripsi. Surakarta: Progam Studi Psikologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Page 34: PERBEDAAN SMARTPHONE ADDICTION ANTARA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10204/2/T1_802012128_Full... · Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

25

Yuwanto, L. (2013). Pengembangan alat ukur blackberry messenger addict. Jurnal

Proceeding PESAT. 5, 61-70.