perbedaan proses eksekusi dalam masing masing undang undang perubahan ptun
DESCRIPTION
Perbedaan pelaksanaan putusan (eksekusi) menurut Undang-undang no 5 tahun 1986,UU No 9 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009.TRANSCRIPT
Perbedaan pelaksanaan putusan (eksekusi) menurut Undang-undang no 5 tahun
1986,UU No 9 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009.
Perihal UU no. 5 th 1986 UU no.9 tahun
2004
UU No.51 tahun 2009
Dalam hal tergugat tidak
bersedia melaksanakan
putusan pengadilan yang
telah BHT
Ketua Pengadilan
mengajukan hal ini
kepada instansi
atasannya menurut
jenjang jabatan.
Instansi atasan,
dalam waktu dua
bulan setelah
menerima
pemberitahuan dari
Ketua Pengadilan
harus sudah
memerintahkan
pejabat untuk
melaksanakan
putusan Pengadilan
tersebut. Dalam hal
instansi atasan
tidak
mengindahkan
ketentuan
sebagaimana
dimaksud maka
Ketua Pengadilan
mengajukan hal ini
Terhadap pejabat
yang bersangkutan
dikenakan upaya
paksa berupa
pembayaran
sejumlah uang
paksa dan/atau
sanksi
administrative.
Terhadap pejabat yang
bersangkutan dikenakan
upaya paksa berupa
pembayaran sejumlah
uang paksa dan/atau sanksi
administrative.
kepada Presiden
sebagai pemegang
kekuasaan
pemerintah
tertinggi untuk
memerintahkan
pejabat tersebut
melaksanakan
putusan Pengadilan
tersebut.
Dalam hal putusan
pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan
hukum tetap
dikirimkan tergugat tidak
melaksanakan
kewajibannya
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 97 ayat (9)
4 bulan setelah
putusan pengadilan
yang telah
memperoleh
kekuatan hukum
tetap tidak
dilaksanakan maka
Keputusan TUN
yang disengketakan
tidak mempunyai
kekuatan hukum
tetap.
4 bulan setelah
putusan pengadilan
yang telah
memperoleh
kekuatan hukum
tetap tidak
dilaksanakan maka
Keputusan TUN
yang disengketakan
tidak mempunyai
kekuatan hukum
tetap. Pejabat yang
tidak melaksanakan
putusan pengadilan
dalam jangka
waktu 4 bulan dan
KTUN nya
dinyatakan tidak
mempunyai
kekuatan hukum
setelah 60 hari kerja
putusan pengadilan yang
telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
tidak dilaksanakan maka
Keputusan TUN yang
disengketakan tidak
mempunyai kekuatan
hukum tetap. Pejabat yang
tidak melaksanakan
putusan pengadilan dalam
jangka waktu 60 hari
diumumkan pada media
massa cetak setempat oleh
panitera sejak tidak
terpenuhinya ketentuan
tetap lagi
diumumkan pada
media massa cetak
setempat oleh
panitera sejak tidak
terpenuhinya
ketentuan
Dalam hal putusan
pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan
hukum tetap
dikirimkan tergugat tidak
melaksanakan
kewajibannya
Dalam hal tergugat
ditetapkan harus
melaksanakan
kewajibannya
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
97 ayat (9) huruf b
dan huruf c, dan
kemudian setelah
tiga bulan ternyata
kewajiban tersebut
tidak
dilaksanakannya,
maka penggugat
mengajukan
permohonan
kepada Ketua
Pengadilan
agar Pengadilan
memerintahkan
tergugat
melaksanakan
Dalam hal tergugat
ditetapkan harus
melaksanakan
kewajibannya
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 97 ayat (9)
huruf b dan huruf
c, dan kemudian
setelah 3 (tiga)
bulan ternyata
kewajiban
tersebut tidak
dilaksanakannya,
penggugat
mengajukan
permohonan
kepada Ketua
Pengadilan
agar Pengadilan
memerintahkan
tergugat
melaksanakan
Apabila setelah 60 (enam
puluh) hari kerja putusan
pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan
hukum tetap diterima
tergugat tidak
melaksanakan
kewajibannya
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 97 ayat (9)
huruf a, keputusan tata
usaha
negara yang disengketakan
itu tidak mempunyai
kekuatan hukum lagi.
putusan Pengadilan
tersebut.
putusan Pengadilan
tersebut.