perbedaan jumlah hasil tangkapangurita octopus...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN JUMLAH HASIL TANGKAPANGURITA
(Octopus vulgaris)MENGGUNAKAN TANGKUL BERBAHAN
CANGKANG KEONG DAN SEMEN DI PERAIRAN BAGAN
DELI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Perikanan
Oleh:
NURUL WINDIASTUTI ZAIN
1511103010002
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
JUNI,2019
iii
ABSTRAK
Alat tangkap Tangkul di perairan Bagan Deli merupakan alat tangkap tradisional
yang digunakan nelayan untuk menangkap gurita. Alat tangkap Tangkul mempunyai
2 bahan yang digunakan sebagai perangkap untuk menangkap gurita. Kedua bahan
tersebut adalah cangkang keong dan semen. Namun, konstruksi alat tangkap, metode
pengoperasian, dan perbedaan hasil tangkapan gurita dengan alat tangkap Tangkul
yang berbahan cangkang keong dan semen belum diketahui. Penelitian ini bertujuan
mengetahui spesifikasi alat tangkap Tangkul, metode pengoperasiannya, dan
perbedaan jumlah hasil tangkapan gurita dengan menggunakan Tangkul yang
berbahan cangkang keong dan bahan semen. Metode pengumupulan data dilakukan
dengan wawancara dan survei lapangan. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kuantitatif melalui tahapan pengumpulan data, menyusun,
menganalisis dan membuat kesimpulan. Kontruksi Tangkul terdiri dari bendera
tanda, pelampung, tali polyethylene sebagai tali utama, batu pemberat, serta
perangkap yang dibagi menjadi 2 jenis bahan yaitu cangkang keong dan semen.
Metode pengoperasian dilakukan secara pasif. Jumlah hasil tangkapan dengan
perangkap berbahan cangkang keong sebanyak 1,326 kg dan perangkap berbahan
semen memiliki jumlah 1,272 kg. Sehingga, perangkap berbahan cangkang keong
lebih banyak dibanding perangkap berbahan semen.
Kata kunci : Tangkul, gurita, cangkang keong, semen
iv
ABSTRACT
Tangkul in the water of Bagan Deli is the traditional fishing gear used by fishermen
to catch octopus. Tangkul has 2 materials that were used as traps to catch octopus.
Both materials are conch shells and cement. However, constructions of fishing gear,
operating methods, and difference in number of catch of octopus with Tangkul made
from conch shells and cement were unknown. This research aims to determine the
specifications of the Tangkul fishing gear, operating methods, and the difference in
the number of catches of octopus by using Tangkul made from conch shells and
cement material. The method of collecting data was interview and survey. Data
analysis used was quantitative descriptive analysis through the stages of data
collection, compiling, analyzing and conclusions. Tangkul’s construction consists of
flags, buoys, polyethylene ropes as main ropes, ballast stones, and traps which are
divided into 2 types of materials, namely conch shells and cement. The method of
operation is done passively. The number of catches with traps made from conch
shells was 1,326 kg and traps made from cement had a total of 1,272 kg. So, the traps
made from conch shells are more than those made from cement.
Keywords : Tangkul, Octopus, Conch Shells, Cement
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 Februari sampai 6 Maret 2019
diperairan Bagan Deli Provinsi Sumatera Utara. Lokasi yang dilakukan untuk
melakukan aktifitas penangkapan gurita terdapat 6 lokasi yaitu: Alur, PAL, Batu
Kuning, Timur, Boring dan Barat. Sesuai dengan hasil GPS yang tercantum pada
gambar berikut:
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
3.2 Bahan dan Alat
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian
No Bahan dan alat penelitian Jumlah Fungsi
1
2
Alat tangkap tangkul bahan
cangkang keong
Alat tangkap tangkul dengan
bahan semen
1 unit
1 unit
Alat tangkap yang ingin di
identifikasi
Alat tangkap yang ingin di
identifikasi
3 Alat tulis 1 unit Mencatat hal yang ingin
diteliti
4 Meteran 1 unit Mengukur alat tangkap
5 Kamera 1 unit Dokumentasi
11
6
7
Tabel hasil tangkapan
GPS
80 lbr
1 unit
Mencatat hasil tangkapan
Menentukan daerah
penangkapan
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melalui
tahapan pengumpulan data, menyusun,menganalisis dan membuat kesimpulan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan survei lapangan. Data
diambil berupa data primer yang diambil secara langsung ialah metode
pengoperasianalat tangkap tangkul di lapangan berbahan cangkang keong, semen,
dan identifikasi dari bagian alat tangkap tangkul dengan memperhatikan jenis bahan
dan ukuran.
Penelitian ini dilakukan survei dari beberapa gudang yang menggunakan alat
tangkap tangkul, untuk melihat jumlah hasil tangkapan gurita dengan cara
membagikan tabel yang berisi waktu, tanggal, nama nelayan, bahan alat tangkap
tangkul, jumlah hasil tangkapan, pengulangan penangkapan dan juga lokasi
penangkapan gurita menggunakan alat tangkap tangkul dalam waktu 20 hari dengan
jumlah kapal tangkul di setiap gudangnya sebegai berikut :
Tabel 3.2 Jumlah Kapal
No Gudang tangkul Bahan Jumlah kapal (unit)
1 Pasir Semen 20
2 Gang bilal Cangkang keong 27
3 Lorong sekolah II Semen 5
4 Gudang enam Semen 15
Namun dikarenakan setiap harinya kapal tangkul tersebut tidak selalu
melakukan aktifitas penangkapan, maka dari itu sampel yang diambil ialah kapal
yang melakukan aktifitas penangkapan perharinya, dimana jumlah kapal yang
melakukan aktifitas penangkapan berjumlah 11 kapal di setiap harinya yang
disamakan dari bahan cangkang keong dan juga bahan semen.
12
3.4 Metode AnalisisData
Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji t dengan SPSS
(Statistical package for the social sciences)dengan analisis Dependent sample t-test
atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah jenis uji statistika yang
bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum
dan sesudah dilakukan sebuah treatment.
Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok
data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang
digunakan adalah numeric dan kategori (dua kelompok). Rumus t-test yang
digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah:
Keterangan
: Rata-rata sampel 1
: Rata-rata sampel 2
: Simpangan baku sampel 1
: Simpangan baku sampel 2
: Varians sampel 1
: Varians sampel 2
Selain itu untuk membandingkan hasil tangkapan gurita tersebut juga
dilakukannya analisis statistik sederhana deskriptif untuk melihat berat jumlah hasil
tangkapan dari kedua bahan tangkul tersebut.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Alat tangkap tangkul terdiri dari beberapa bagian yaitu: bendera tanda;
pelampung; talipolyethylenesebagai tali utama; batu pemberat; perangkap yang
dibagi menjadi 2 jenis bahan yaitu cangkang keong dan semen, dengan tiap
jumlah 1 unit alat tangkap terdapat 200 perangkap, metode pengoperasian alat
tangkap ini sama seperti alat tangkap rawai dimana alat tangkap ini didiamkan
kurang lebih 2-3 jam sekali melakukan setting.
2. Jumlah hasil tangkapan tangkul dengan bahan cangkang keong lebih unggul
dengan hasil1,326 kg dan bahan semen memiliki jumlah 1,272 kg dengan selisih
54kg, namun setelah dilakukan uji t menggunakan SPSS menyatakan bahwa
tidak ada beda nyata dari kedua bahan tersebut.
5.2 Saran
Diharapkan dilakukannya penelitian lanjutan dengan bahan atau bentuk lain dari
bahan semen untuk menggantikan cangkang keong agar mendapatkan hasil yang
maksimal.