perbankan presentasi (proyeksi arus kas)

39
Manajemen Aset dan Liability Disusun Oleh :

Upload: bunghatta

Post on 24-Dec-2015

316 views

Category:

Documents


52 download

DESCRIPTION

penunjang mata kuliah manajemen keuangan perbankan universitas udayana

TRANSCRIPT

Page 1: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Manajemen Aset dan Liability

Disusun Oleh :

Page 2: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Eduard Fernando (1306205112)

M Hatta Diman Arde (1306205118)

Frengky David Sijabat (1306205122)

Fakultas EkonomiUniversitas Udayana

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan maha Esa yang telah memberikan rahmatnya hingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang berjudul Manajemen Aset dan Liability ini berisi tentang konsep perilaku organisasi.

Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di kemudian hari.

Page 3: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Jimbaran,18 Febuari 2015

Page 4: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. Laporan Arus Kas

B. Proyeksi Arus Kas

C.Pengertian Divisi Treasury

D.Contoh Perhitungan Proyeksi Kas

E.Laporan Harian Bank Umum

F.Contoh Laporan Proyeksi Arus Kas

G.Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 19

Page 5: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Bab I Pendahuluan

Bank pada hakikatnya adalah lembaga intermediasi antara penabung dan investor. Tabungan hanya akan berguna apabila diinvestasikan, sedangan para penabung tidak dapat diharapkan untuk sanggup melakukannya sendiri dengan terampil dan sukses. Nasabah mau menyimpan dananya di bank karena ia percaya bahwa bank dapat memilih alternative investasi yang menarik.

Proses pemilihhan investasi itu harus dilakukan dengan seksama karena kesalahan dalam apemilihan investasi dakan membawa akibat bank tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Pada umumnya, bank menkoordinasikan fungsi tersebut melalui apa yang disebut dengan asset-liability management committee atau disingkat ALCO.

Tugas utama manajemen aset/liabilitas adalah memaksimalkan laba, meminimalkan risiko, dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. Potensi risiko yang dihadapi oleh bank konvensional juga dihadapi oleh bank syariah, kecuali risiko tingkat bunga, karena prinsip profit and loss sharing yang menjadi sistem operasionalnya.

Fokus management asset dan liabilitas adalah mengkoordinasikan portofoliio asset-liabilitas bank dalam rangka memaksimalkan profit bagi bank dan hasil yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kebutuhan liquiditas dan kehati-hatian.

Prastimoyo (1997) mengatakan bahwa focus atau tujuan manajemen asset dan liabilitas adalah mengoptimalkan pendapatan dan menjaga agar resiko tidak melampaui batas yang dapat ditolerir, disamping juga memaksimalkan harga pasar dari ekuitas perusahaan, sedang menurut Bambang (2000), manajemen asset dan liabilitas mempunyai fungsi dan kenijakan dalam menjalankan strategi penentuan harga, baik dalam bidang lending maupun funding, secara umum, tanggung jawab ALCO adalah mengelola posisi dan alokasi dana-dana bank agar tersedia likuiditas yang cukup, memaksimalkan profit dan meminimalkan resiko.

Disisi yang lain perbankan syariah memiliki karakteristik yang berbada dengan bank konvensional yakni tidak mengenal bunga melainkan bagi hasil selain itu ada beberapa kegiatan bisnis yang hanya ada pada perbankan syariah seperti perdagangan dan gadai

Page 6: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

sehingga hal tersebut membawa dampak teknis yang luas pada aktifitas perbankan salah satunya adalah pengelolaan asset-liabilit. Sehingga makalah ini akan menguraikan bagaimana kebijakan ALM diterapkan pada perbankan syariah.

BAB II PEMBAHASAN

A. Laporan arus kas

Menurut pedoman akuntansi perbankan Indonesia (PAPI/Revisi 2001), laporan arus kas adalah suatu laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu yang dikelompokan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi yang terdapat dalam laporan ini sebagai berikut :

Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari kegiatan investasi Arus kas dari kegiatan pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun

Jadi proyeksi arus kas atau cash flow projection adalah suatu anggaran yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank untuk periode yang akan datang memiliki arti penting bagi bank. Oleh karna Proyeksi cash flow akan dapat ditentukan :

1. Kapan dan berapa besarnya kredit yang bisa diberikan dalam jangka waktu kreditnya.2. Kapan dan berapa besarnya pembelian surat berharga yang likuid (sertifikat BI, SBPU, atau sertifikat lainnya) baik melaui lelang

maupun pasar sekunder.3. Besarnya saldo kas yang harus dipelihara oleh bank dan cara mengelolanya.

B. PROYEKSI KAS

Page 7: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Proyeksi arus kas menunjukan data-data transaksi kas yang akan dilakukan bank pada periode yang akan datang yang memuat informasi :

1. Posisi awal kasPosisi awal kas adalah saldo uang tunai yang dimiliki oleh bank baik dalam bentuk fisik kas maupun saldo pada rekening giro bank di bank Indonesia, yaitu berupa :1) Kas2) Giro pada bank Indonesia

2. Arus kas masukArus kas masuk adalah seluruh transaksi yang menyebabkan bertambahnya uang kas bank, yang dapat berasal dari transaksi-transaksi seperti berikut:1) Penjualan/penerimaan sertifikat bank Indonesia (SBI)2) Transaksi antar bank aktiva3) Penjualan/pelunasan surat-surat berharga(SBB)4) Angsuran kredit/pembiayaan oleh nasabah5) Penerimaan dana pihak ketiga (DPK):

Giro Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito berjangka

6) Pendapatan operasional7) Transaksi valuta asing

Spot Forward Lainnya

8) Arus kas masuk lainnya3. Arus kas keluar

Page 8: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Arus kas keluar merupakan semua transaksi yang menyebabkan berkurangnya uang kas baik dalam bentuk fisik yang ada dikas bank maupun rekening giro bank ada bank indonesia. yang diakibatkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut:

Menengah ritel Korporasi Cabang-cabang

4. Pembayaran dana pihak ketiga(DPK) Giro Tabungan Deposito Berjangka Sertifikat Deposito

5. Angsuran Kredit dari Bank Indonesia 6. Transaksi antar Bank Pasiva7. Angsuran Pinjaman yang diterima8. Biaya Operasional

Biaya Iklan/Promosi Logistik/Perlengkapan kantor Biaya Tenaga Kerja

9. Biaya Garansi dan LC10. Transaksi Valuta Asing Beli

Spot Forward Lainnya

11. Arus Kas Keluar lainnya Investasi tT Investasi Pembuatan Cabang

C.Pengertian Divisi Treasury

Page 9: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Setiap bank memiliki unit kerja yang mengelola dana, biasanya dilakukan oleh divisi atau biro yang bertanggung jawab kepada direksi,unit kerja ini biasanya disebut divisi treasure. Memiliki tugas dan tanggung jawab serta fungsi yang sama, yaitu mengelola likuiditas dalam rangka optimalisasi perndapatan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap operasional bank.

Tugas utama adalah mengelola likuiditas bank sekaligus mengoptimalisasikan pendapatan dari pengelolaan secondary reserve,melalui pembelian surat berharga yang berkualitas di pasar uang antar bank, baik local currency ataupun foreign currency.

Untuk dapat menyusun cash flow diperlukan supporting data dari unit kerja lainnya,seperti:

Unit kerja/divisi kredit memberikan data rencana persetujuan dan pencairan kredit serta besarnnya angsuran kredit yang akan di terima

Divisi sarana & logistic memberikan data mengenai pembayaran atau pembelian perlengkapan kantor yang akan di lakukan Divisi teknologi informasi memberikan data mengenai pembelian/pembayaran software/hardware Divisi sumber daya manusia memberikan data mengenai pembayaran gaji,tunjangan hari raya,bonus,tunjangan cuti dan pembayaran

intensif lainnya Unit kerja office coporate secretary memberikan data mengenai biaya entertainment direksi biaya promosi,pemasangan iklan,dan

pengembangan perusahaan lainnya

Berdasarkan data yang di miliki berasal dari berbagai unit kerja bank maka dapat di susun proyeksi:

Posisi kas awal Arus kas masuk Arus kas keluar Posisi kas akhir

Page 10: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

D.CONTOH PERHITUNGAN PROYEKSI KAS

Dalam menyusun proyeksi cash flow diperlukan langkah-langkah penghimpunan data dari berbagai unit kerja seperti yang disebutkan diatas.

Misalnya berdasarkan data data yang telah dihimpn oleh Divisi Teasury PT. Bank Budi Luhur per 15 Januari 2001 di peroleh proyeksi data sebagai berikut:

Data yang terhimpun oleh devisi treasury yang berasal dari unit kerja / devisi lainnya adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):

1.Sumber Data dari Devisi Treasury:

komponen

Minggu

3

M

inggu4

M

inggu1

M

inggu2

s/d 3

bulan

posisi awal kas:

Kas 46179 43179 40679 41679 43679

giro pada bank indonesia 2480 1482 1385 43 89

arus kas masuk:

Penjualan sbi 898750 891000 808800 757250 677250

transaksi antar bank aktiva 7353 7515 4136 3502 6204

Page 11: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

penjualan surat berharga 4250 3500 3250 5750 1000

penerimaan dana pihak ketiga:

a.giro 4025 4830 3703 3542 28175

b.tabungan 6875 8250 6325 6050 49500

c.deposito berjangka 7750 9300 7130 6820 62000

pendapatan operasional 6017 6069 5411 8579 35606

transaksaksi valas jual:

a.spot 8500 9250 8750 9000 8750

b.forward 2500 2750 2250 2300 2750

c.swap 0 0 0 0 0

d.lainnya 1500 1750 1500 1750 2500

arus kas masuk lainnya 0 0 0 0 0

Page 12: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

arus kas keluar:

pembelian SBI 891000 808800 757250 677250 470000

pembelian surat berharga 1250 1500 1350 2000 1250

pembayaran pihak ketiga

2. Data data yang diterima Divisi Treasury dari devisi kredit yang didasarkan pada perkiraan angsuran yang diterima dari nasabah dan pencairan kredit oleh nasabah serta biaya bank garansi dan confirming L/C yang diterbitkan, meliputi transaksi transaksi sebagai berikut:

komponen minggu3 minggu4

minggu

1

minggu

2 s/d 3 bulan

Arus kas masuk

Angsuran kredit oleh nasabah 9210 11664 8898 11954 95425

Arus kas keluar:

pencairan kredit oleh nasabah:

a.menengah ritel 750 1000 1250 1000 1350

Page 13: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

b.korporasi(nasabah

besar/prima) 3700 69220 0 53750 91400

c.Cabang cabang(nasabah

cabang) 33837 47916 73511 52754 268464

Biaya Bank garansi dan L/C 250 175 225 195 257

4. Data data yang diterima divisi treasury dari divisi logistic ( general affair/sarana) sebagai berikut:

komponen minggu3 minggu4 minggu1 minggu2 s/d 3 bulan

arus kas keluar

biaya logistik

(pembelian/pembayaran

perlengkapan kantor) 125 799 117 193 1308

5. Data data yang diterima devisi Treasury dari Devisi Sumber Daya Insani (pengeluaran pembayaran biaya pegawai : upah ,lembur ,training ,dll) sebagai berikut:

Page 14: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

komponen minggu3

minggu

4

minggu

1

minggu

2 s/d 3 bulan

arus kas keluar

Biaya tenaga kerja 3966 1543 93 93 16380

6. Data data yang diterima dari devisi treasury dari devisi informasi dan teknologi (pembayaran/pembelian software dan hardware) sebagai berikut:

komponen minggu3

minggu

4

minggu

1

minggu

2 s/d 3 bulan

arus kas keluar

Investasi IT 250 350 250 175 24678

7.Data data yang diterima divisi treasury dari devisi pembinaan/ pengembangan cabang (pembayaran biaya investasi atas pembukaan cabang baru) sebagai berikut:

Page 15: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

komponen minggu3

minggu

4

minggu

1

minggu

2 s/d 3 bulan

arus kas keluar

Investasi pembukaan

cabang 725 736 665 145 0

Berdasarkan data data yang telah terhimpun oleh devisi treasury selama periode tersebut, maka disusun proyeksi cash flow minggu III bulan januari 2004, Minggu IV bulan January 2004, Minggu I bulan Februari 2004, Minggu II bulan Februari 2004 dan periode lebih dari 1 bulan yaitu Minggu III bulan Februari sampai dengan Minggu III bulan Mei 2004

Adapun proyeksi arus kas Bank Budi Luhur selama periode tersebut adalah sebagai berikut:

komponen

minggu

III

minggu

IV

minggu

I

minggu

II

> 1BLN

S/D 3 BLN

A. posisi awal kas: 48659 44661 42064 41722 43768

1. kas 46179 43179 40679 41679 43679

2. giro pada bank indonesia 2480 1482 1385 43 89

Page 16: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

B. arus kas masuk: 944230 942128 847663 803447 966160

1. Penjualan sbi 898750 891000 808800 757250 677250

2. transaksi antar bank aktiva 7353 7515 4136 3502 6204

3. penjualan surat berharga 4250 3500 3250 5750 1000

4. angsuran kredit oleh nasabah 9210 11664 8898 11954 95425

5 penerimaan dana pihak ketiga: 18650 22380 17158 16412 139675

a.giro 4025 4830 3703 3542 28175

b.tabungan 6875 8250 6325 6050 49500

c.deposito berjangka 7750 9300 7130 6820 62000

6. pendapatan operasional 6017 6069 5411 8579 35606

7. transaksaksi valas jual:

a.spot 8500 9250 8750 9000 8750

b.forward 2500 2750 2250 2300 2750

Page 17: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

c.lainnya 1500 1750 1500 1750 2500

8. arus kas masuk lainnya

C. arus kas keluar: 948228 944724 817996 801401 966493

1. pembelian SBI 891000 808800 757250 677250 470000

2. pembelian surat berharga 1250 1500 1350 2000 1250

3. pencairan kredit oleh nasabah: 38287 118136 74761 107504 361214

a.menengah ritel 750 1000 1250 1000 1350

b.korporasi(nasabah besar/prima) 3700 69220 0 53750 91400

c.Cabang cabang(nasabah cabang) 33837 47916 73511 52754 268464

4. pembayaran dana pihak ketiga: 10000 10385 10710 11405 54750

a.giro 3000 3120 2640 3240 20400

b.tabungan 4500 4140 4320 5040 30600

c.deposito berjangka 2500 3125 3750 3125 3750

Page 18: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

5. angsuran kredit dari BI 150 175 150 200 225

6. transaksi antar bank pasiva 1250 1250 1500 1300 1400

7. angsuran pinjaman yang

diterima 500 500 500 500 500

8. biaya operasional 4341 2592 460 536 20688

a. biaya iklan promosi 250 250 250 250 3000

b. logisyik 125 799 117 193 1308

c. biaya tenaga kerja 3966 1543 93 93 16380

9. biaya garansi dan L/C 250 175 225 195 275

10. transaksi valuta asing beli

a. spot 8500 9250 8750 9000 8750

b. forward 2500 2750 2250 2500 2750

c. lainnya 1500 1750 1500 1750 2250

Page 19: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

11. arus kas keluar lainnya 1200 1211 1090 520 24941

a. investasi IT 250 350 250 175

b. Investasi pembukaan cabang 725 736 665 145

c. dan lain lain 225 125 175 200 175

D. posisi kas akhir

(A+B+C) 44661 42066 41722 43768 42436

Berdasarkan Proyeksi Cash Flow yang telah disusun oleh Bank Budi Luhur selama periode tersebut, dapat dijelaskan langkah langkaj perhitungannya sebagai berikut:

Pada Periode Minggu III bulan Januari 2004

A. Posisi awal kas sebesar RP 48.659.000.000,00 adalah merupakan penjumlaha dari saldo Kas dan Giro pada Bank Indonesia setelah dikurangi Giro Wajib Minimum (GWM)

Posisi awal kas periode Minggu III terdiri atas:

1. Kas yaitu saldo phisik kas yang ada pada periode sebelumnya yang bersaldo sebesar Rp 46.179.000.000,00

Page 20: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

2. Giro pada Bank Indonesia adalah saldo Giro Bank Budi Luhur yang ada di Bank Indonesia setelah dikurangi dengan Giro Wajib

Minimum (GWM) pada periode Minggu kedua bulan Januari 2004, yaitu debesar Rp 2. 480.000.000,00

B. Arus Kas Masuk sebesar RP 944.230.000,00 adalah merupakan penjumlahan dari transaksi penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), pinjaman yang diterima dari Bank lain, penjualan surat Berharga, pembayaran angsuran kredit yang diterima dari nasabah, Dana Pihak ketiga yang dapat dihimpun dalam dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, pendapatan operasional yang diperoleh bank, penjualan valuta asing yaitu: spot, forward, swap atau lainnya dan penerimaan kas lainnya.

Pada periode Minggu III Bank Budi Luhur diperkirakan akan menerima dana berupa kas masuk yang berasal dari transaksi transaksi sebagai berikut:

1. Penjualan Sertifikat Bank Indonesia(SBI) sebesar RP898.750.000.000,00 karena sesuai sengan sifatnya bahwa SBI merupakan

Secondary Reserve yang dapat dikelola oleh Bank Budi Luhur untuk mengoptimalkan pengelolaan dana dan akan digunakan /dijual

pada saat bank membutuhkan uang kas secara cepat

2. Transaksi antar bamk Aktiva sebesar RP7.353.000.000,00 adalah hasil dari transaksi pinjaman yang diterima dari bank lain melalui

Pasar Uang Antar Bank (PUAD) baik langsung maupun melalui broker

3. Penjualan Surat Berharga sebesar RP 4.250.000.000,00 adalah hasil penjualan surat berharga berupa Surat Berharga Pasar

Uang(SBPU) atau surat berharga lainnya yang likuid yang dimiliki bank seperti Promissery Notes (PN) atau Commercial Paper

(CP)

4. anggaran Kredit oleh nasabah sebesar Rp9.210.000.000,00 adalah besarnya angsuran kredityang akan diterima dari nasabah sesuai

dengan perjanjian kredit yang telah disetujui bank

5. Penerimaan dana pihak ketiga sebesar RP 18.650.000.000,00 berasal dari setoran nasabah Giro sebesar RP4.025.000.000,00 setoran

tabungan sebesar RP6.875.000.000,00 dan penerbitan deposito berjangka sebesar RP 7.750.000.000,00

Page 21: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

6. Pendapatan operasional sebesar Rp6.017.000.000,00 adalah pendapatan yang diterima nasabah bersamaan dengan angsuran kredit

yang dibayar oleh nasabah (pada butir 4 diatas)

7. Transaksi jual valuta asng terdiri dari penjualan valuta asing secara Spot equivalent sebesar RP8.500.000.000,00 secara forward

equivalent sebesar Rp2.500.000.000,00 dan penjualan valuta asing lainnya equivalent sebesar Rp1.500.000.000,00 ketiga transaksi

ini menjadi penerimaan kas dalam rupiah karena adanya penjualan valuta asing yang dilakukan oleh Bank Budi Luhur

8. Arus kas masuk lainnya, tidak terdapat transaksi kas lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas sehingga bersaldo nihil

C. Arus kas keluar berjumlah RP948.228.000.000,00 disebabkan adanya transaksi pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), pembelian Surat Berharga, Pencairan kredit oleh nasabah yaitu menengah ritel, korporasi dan cabang cabang, pembayaran karena adanya penarikan dana pihak ketiga oleh nasabah giro, tabungan dan pencarian deposito berjangka, pembayaran angsuran kredit ke bank Indonesia, transaksi antar bank pasiva berupa pinjaman melalui pasar uang antar bank, pembayaran amgsuran atas pinjaman yang diterima, biaya operasional yaitu pembayaran biaya iklan/ promosi, pembelian perlengkapan kantor (logistic) dan biaya tenaga kerja (gaji pegawai dan lainnya), biaya bank garansi dan penerbita Letter of Credit (L/C), pembelian valuta asing yaitu spot, forward dan lainnya, adanya arus kas keluar lainnya kaena Investasi di bidang Informasi Teknologi (IT), pembayaran biaya investasi karena adanya pembukuan cabang baru dan pembayaran biaya lainnya.

Pada periode minggu III Bank Budi Luhur di perkirakan akan mengeluarkan dana berupa kas keluar yang berasal dari transaksi sebagai berikut:

1. Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar RP 891.000.000.000,00 adalah untuk menghindari idle funds dan membentuk

cadangan sekunder sehingga pada saat bank membutuhkan likuiditas dapat segera dicairkan dengan menjualnya melalui pasar

sekunder atau pada saat jatuh tempo ke Bank Indonesia

2. Pembelian Surat berharga sebesar RP 1.250.000.000,00 melalui paasar uang antar bank berupa Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

atau promissory notes bank

Page 22: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

3. Pencairan Kredit oleh nasabah sebesar RP 38.287.000.000,00 yang terdiri dari kredit menengah ritel, kredit korporasi dan kredit

yang diberikan oleh cabang abang

4. Pembayaran dana pihak ketiga sebesar RP 10.000.000.000,00 karena adanya penarikan rekening giro sebesar Rp 3.000.000.000,00

penarikan tabungan sebesar RP 4.500.000.000,00 dan deposito yang jatuh tempo sebesar RP 2.500.000.000,00

5. Angsuran kredit ke bank Indonesia sebesar RP 150.000.000,00

6. Transaksi antar bank pasiva sebesar RP 1.250.000.000,00 adanya pembayaran kepada bank lain, karena penempatan dana bank

tersebut telah jatuh tempo

7. Angsuran atas pinjaman yang diterima sebesar RP 500.000.000,00 adanya pembayaran angsuran kredit yang telah jatuh tempo

selama periode tersebut

8. Biaya operasional sebesar RP 4.341.000.000,00 disebabkan karena adanya pembayaran biayaiklan/promosi sebesar RP

250.000.000,00. pembayaran kepada supplier untuk pembelian perlengkapan kantor oleh unit kerja logistic dan biaya tenaga kerja

berupa: gaji, bonis, tunjangan, lembur, dan insentif lainnya sebesar RP 3.966.000.000,00

9. Biaya bank garansi dan Letter of Credit (L/C) sebesar RP 250.000.000,00 adalah pembayaran fee counter garansi dan confirming

fee atas penerbitan L/C yang di confirm oleh Bank Koresponden di Luar Negeri sebesar RP 250.000.000,00

10. Transaksi valuta asing bel atas transaksi secara spot equivalent sebesar RP 8.500.000.000,00 forward equivalent sebesar RP

2.500.000.000,00 dan lainnya equivalent sebesar RP 1.500.000.000,00

11. Arus kas keluar lainnya sebesar RP 1.200.000.000,00 karena adanya investasi di bidang Informasi Teknologi (IT) sebesar RP

250.000.000,00 biaya investasi atas pembukuan kantot cabang baru sebear RP 725.000.000 dan biaya lainnya sebesar RP

225.000.000

Page 23: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

D. Posisi kas akhir sebesar RP 44.661.000.000,00 adalah merupakan penjumlahan dari posisi kas awal sebesar RP 48.659.000.000,00 dan penerimaan dari arus kas masuk sebesar RP 944.230.000.000,00 dikurangi dengan pengeluaran kas dari arus kas keluar sebesa RP 948.228.000.000,00

Posisi kas akhir pada periode minggu III bulan Januari 2004 sebesar RP 44.661.000.000,00 akan menjadi saldo posisi kas awal pada periode minggu IV bulan Januari 2004 sebesar RP 44.661.000.000,00

Untuk memperoleh proyeksi cash flow pada minggu III bulan januari 2004, minggu I dan II bulan Februari 2004 serta periode sampai dengan 3 bulan kemudian dapat dilakukan dengan cara yang sama pada periode minggu ke III bulan Januari 2004 tersebut

Dengan diketahuinya saldo kas yang akan datang maka aik kelebihan kas maupun kekurangannya oleh manajemen Bank Budi luhur dapat direncanakan atau di buat strategi untk memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut jika terjadi kekurangan, atau mrnghindari agar tidak terjadi idle funds jika terjadi kelebihan likuiditas , sehingga pada akhirnya dapat di peroleh pengelolaan dana yang optimal.

E.LAPORAN HARIAN BANK UMUM

Sesuai peraturan Bank Indonesia Nomor 7/10/PBI tanggal 9 maret 2005, tentang laporan harian bank umum (LBHU) mendefenisikan bahwa yang dmaksud dengan LBHU adalah laporan yang disusun dan disampaikan oleh Kantor Pusat Bank secara harian kepada Bank Indonesia

LBHU yang dilaporkan kepada Bank Indonesia meliputi data transaksional dan data non transaksional bank, dimana data transaksional bank meliputi :

a. Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang terdiri dari PUAB pagi IDR, PUAB sore IDR, PUAB Valas dan PUAB luar negeri.b. Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS)c. Transaksi devisad. Perdagangan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) di Pasar Sekunder.

Page 24: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Sedangkan data non transaksional yang wajib dilaporkan bank adalah meliputi data-data :a. Posisi akhir hari transaksi derivative jual investasi dengan pihak-pihak tertentu.b. Posisi Devisa Netto (PDN)c. Proyeksi arus kas (Cash Flow Projection)d. Suku bunga penawarane. Suku bunga dasar kreditf. Suku bunga kreditg. Suku bunga deposito berjangka, suku bunga tabungan, dan diskonto sertifikat depositoh. Tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah Bank Syariah

Dengan diimplementasikannya Laporan Harian Bank Umum (LHBU) oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter, maka diharapkan bahwa untuk dapat memberikan system pembayaran yang lebih efektif diperlukan dukungan informasi secara harian yang sifatnya real time, tepat waktu, aman, akurat, handal, obyektif, lengkap dan mudah diakses secara simultan oleh pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga memudahkan Bank Indonesia untuk menetapkan pelaksanaan kebijakan moneter, system pembayaran dan pengawasan bank yang berbasis risiko.

Page 25: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

F. Contoh Laporan Proyeksi Arus Kas

Laporan Proyeksi Arus Kas (Rupiah)

Contoh Laporan Cash Flow

Sandi Bank 4xx ( Budi Luhur ) Keg Usaha Bank UmumTanggal Lap : 10/31/2005

KOMPONEN HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4 HARI 5 HARI 6 HARI 7 HARI 8 HARI 9Saldo Awal10100 - Kas 329325 300882 300882 300882 317123 321261 330716 338790 33459810200 - Giro pada BI 65337 107000 107000 107000 107000 107000 110000 110000 110000Total 394662 407882 407882 407882 424123 428261 440716 448700 444598Arus Kas Masuk20100- Penerimaan SBI 30000 30000 40000 40000 40000 40000 50000 50000 5000020211- Transaksi Antar Bank Money Market 1700 0 0 2000 0 10000 8000 0 020212- Transaksi antar Bank Spot 0 0 0 8296 0 0 0 0 020300- Penjualan / Pelunasan SSb 0 0 0 0 0 0 0 0 020400- Angsuran Kredit 11256 0 0 6647 5176 5410 5020 0 020510- Penerimaan DPK Giro 1400 0 0 1400 1300 1400 1400 0 020520- Penerimaan DPK Tabungan 1800 0 0 1800 1700 1700 1800 0 020530- Penerimaan DPK Deposito 2600 0 0 2600 2500 2600 2600 0 020500- Pendapatan Operasional 2366 0 0 2389 1544 1451 1563 0 020711- Trade Financing Usance Operasional 3000 3500 3600 400 4000 4000 4000 3500 350020712- Trade Financing Sight/Operasional 2500 2500 2500 2500 2750 2750 2750 2250 2250

Page 26: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Laporan Proyeksi Arus Kas (valas)

Contoh Laporan Proyeksi Arus Kas

Sandi Bank 4xx ( Budi Luhur ) Keg Usaha Bank UmumTanggal Lap : 10/31/2005

KOMPONEN HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4 HARI 5 HARI 6 HARI 7 HARI 8 HARI 9Saldo Awal10100 - Kas 11165 11267 11267 11267 10365 10367 15367 15152 1513210200 - Giro pada BI 82 40 40 40 40 38 38 38 38Total 11247 11307 11307 11307 10405 10405 15405 15190 15170Arus Kas Masuk20211- Transaksi Antar Bank Money Market 4000 4500 3500 4250 4750 5000 5250 5000 500020212- Transaksi antar Bank Spot 2500 2500 2000 3000 3000 2500 2500 2500 300020300- Penjualan / Pelunasan SSb 0 0 0 0 0 0 0 0 020400- Angsuran Kredit 0 0 0 0 0 0 0 0 020510- Penerimaan DPK Giro 220 0 0 220 220 240 240 200 020520- Penerimaan DPK Tabungan 0 0 0 0 0 0 0 0 020530- Penerimaan DPK Deposito 220 0 0 200 200 200 220 200 020500- Pendapatan Operasional 0 0 0 0 0 0 0 0 020711- Trade Financing Usance Operasional 0 0 0 0 0 0 0 0 020712- Trade Financing Sight/Operasional 40 0 0 0 0 0 0 0 020800- Pinjaman Diterima 1000 1000 1000 1000 1000 1250 1250 1250 125020900- Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0Total 7980 8000 7500 8670 9170 9190 9460 9150 9250

Page 27: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

G.Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012

Disertai:1. Tujuan pengaturan Peraturan Bank Indonesia No.14/14/PBI/2012 ini adalah agar

sejalan dengan implementasi Basel II sesuai perkembangan standar internasional dan standar akuntansi, memayungi beberapa kewajiban penyampaian Laporan, serta meningkatkan transparansi Bank secara umum.

2. Laporan Keuangan yang wajib disusun dan disampaikan Bank adalah sebagai berikut:a. Laporan Tahunanb. Laporan Keuangan Publikasi Triwulananc. Laporan Keuangan Publikasi Bulanand. Laporan Keuangan Konsolidasie. e. Laporan Publikasi Lain

3. Cakupan Laporan Tahunan yang perlu disesuaikan antara lain:a. Pada Informasi umum mengenai perkembangan usaha bank dan kelompok bank, strategi dan kebijakan manajemen, dan laporan manajemen yang dulu hanya mencakup Bank Konvensional sekarang ditambahkan Unit Usaha Syariah (UUS).b. Menambahkan Laporan Pelaksanaan Fungsi Sosial dan Laporan Distribusi Bagi Hasil bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.c. Khusus untuk Bank Umum Konvensional (BUK) ditambahkan kewajiban penyajian informasi mengenai:c.1. Penyajian informasi secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap potensi kerugian (risk exposures) atas beberapa jenis risiko tertentu sesuai Pilar 3 Basel 2.c.2. Informasi permodalan secara kualitatif dan kuantitatif (khusus BUK), yang terdiri dari kecukupan modal dan struktur permodalan.4. Penyesuaian yang dilakukan terhadap Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan, antara lain sebagai berikut:a. Pengelompokkan informasi yang harus disampaikan dalam LKP Triwulanan dan Bulanan.b. Mekanisme penyampaian LKP melalui Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU).c. Jangka waktu penyampaian LKP melalui LKPBU.

Page 28: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

5. Apabila Bank merupakan bagian dari kelompok usaha atau Bank memiliki Perusahaan Anak, selain Laporan Tahunan Bank juga wajib menyampaikan:a. Laporan Tahunan Perusahaan Induk atau Perusahaan Induk di bidang Keuangan;b. Laporan Tahunan pemegang saham langsung yang memiliki saham mayoritas atau perusahaan yang melakukan Pengendalian langsung kepada Bank; danc. Laporan Tahunan Perusahaan Anak.

6. Bank wajib mengumumkan Laporan Publikasi Lain secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. Yang dimaksud dengan Laporan Publikasi Lain antara lain adalah Laporan Suku Bunga Dasar Kredit dan Laporan Lainnya.

7. Dalam rangka meningkatkan transparansi kondisi keuangan Bank, perlu diatur kewajiban Bank untuk mengumumkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan melalui website.

8. Dalam hal Bank belum memiliki website, Bank wajib memiliki website paling lambat akhir Desember 2012.

9. PBI ini hanya mengatur mengenai Laporan yang wajib disampaikan dan disajikan oleh Bank. Pengaturan mengenai Kantor Akuntan Publik tetap mengacu pada PBI sebelumnya, yaitu PBI No.3/22/PBI/2001.

10. Pada saat Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku maka Pasal 1 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 24 sampai dengan Pasal 38 serta Pasal 40 sampai dengan Pasal 41 PBI No.3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Namun, ketentuan pelaksanaan dari PBI No.3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Bank Indonesia ini.

Surat Edaran (SE) ini merupakan tindak lanjut dari telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank. SE ini mewajibkan bank untuk menyampaikan informasi berkala mengenai kondisi Bank secara menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan Bank kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Penyesuaian SE ini juga diselaraskan dengan implementasi Pilar 3 Basel(II)mengenaimarket discipline.

Substansi Pengaturan

1. Laporan Tahunan paling kurang mencakup:a. Informasi Umum

Page 29: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

b. Laporan Keuangan Tahunanc. Opini dari Akuntan Publikd. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Banke. Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi Triwulananf. Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usahag. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuanganh. Informasi Lain2. Penyesuaian utama dalam cakupan Laporan Tahunan adalah diwajibkannya pengungkapan secara lebih detail dan komprehensif mengenai eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko bank, serta kecukupan permodalan yang dimiliki. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko bank dilakukan untuk Bank secara individual dan Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak, serta paling kurang terdiri atas:a. Pengungkapan permodalan; danb. Pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko paling kurang untuk risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik, riisko kepatuhan dan risiko reputasi. 3. Selain menyampaikan Laporan Tahunan, Bank yang merupakan bagian dari kelompok usaha dan/atau Bank yang memiliki Perusahaan Anak, wajib menyampaikan laporan tahunan tertentu kepada Bank Indonesia yang paling kurang mencakup:a. Laporan tahunan Perusahaan Induk dan laporan tahunan Perusahaan Induk di Bidang Keuangan;b. Laporan tahunan pemegang saham langsung yang memiliki saham mayoritas atau laporan tahunan perusahaan yang melakukan pengendalian langsung kepada Bank; danc. Laporan tahunan Perusahaan Anak. 4. Ketentuan penyampaian Laporan Tahunan dan laporan tahunan tertentu mulai berlaku terhadap penyampaian Laporan Tahunan dan laporan tahunan tertentu Tahun Buku 2012. 

BAB III PENUTUP

Kesimpulan & Saran

Page 30: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Proyeksi arus kas atau cash flow projection adalah suatu anggaran yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank untuk periode yang akan datang memiliki arti penting bagi bank. Oleh karna Proyeksi cash flow akan dapat ditentukan :

1. Kapan dan berapa besarnya kredit yang bisa diberikan dalam jangka waktu kreditnya.2. Kapan dan berapa besarnya pembelian surat berharga yang likuid (sertifikat BI, SBPU,

atau sertifikat lainnya) baik melaui lelang maupun pasar sekunder.3. Besarnya saldo kas yang harus dipelihara oleh bank dan cara mengelolanya.

Setiap bank memiliki unit kerja yang mengelola dana, biasanya dilakukan oleh divisi atau biro yang bertanggung jawab kepada direksi,unit kerja ini biasanya disebut divisi treasure. Memiliki tugas dan tanggung jawab serta fungsi yang sama, yaitu mengelola likuiditas dalam rangka optimalisasi perndapatan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap operasional bank.

Tugas utama adalah mengelola likuiditas bank sekaligus mengoptimalisasikan pendapatan dari pengelolaan secondary reserve,melalui pembelian surat berharga yang berkualitas di pasar uang antar bank, baik local currency ataupun foreign currency

Sesuai peraturan Bank Indonesia Nomor 7/10/PBI tanggal 9 maret 2005, tentang laporan harian bank umum (LBHU) mendefenisikan bahwa yang dmaksud dengan LBHU adalah laporan yang disusun dan disampaikan oleh Kantor Pusat Bank secara harian kepada Bank Indonesia.LBHU yang dilaporkan kepada Bank Indonesia meliputi data transaksional dan data non transaksional bank

Dengan diimplementasikannya Laporan Harian Bank Umum (LHBU) oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter, maka diharapkan bahwa untuk dapat memberikan system pembayaran yang lebih efektif diperlukan dukungan informasi secara harian yang sifatnya real time, tepat waktu, aman, akurat, handal, obyektif, lengkap dan mudah diakses secara simultan oleh pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga memudahkan Bank Indonesia untuk menetapkan pelaksanaan kebijakan moneter, system pembayaran dan pengawasan bank yang berbasis risiko.

DAFTAR PUSTAKA

Page 31: Perbankan Presentasi (proyeksi arus kas)

Riyadi, Slamet. Banking Assets and Liability Management. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.

www.Wikipedia.com

www.Scrib.com