perbandingan pendekatan pailkem dan non- …

214
PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- PAILKEM TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS 1 KECAMATAN BONTOMARANNU THE COMPARISON OF PAILKEM AND NON-PAILKEM APPROACH TOWARDS INTEREST AND LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE OF THE FOURTH GRADE STUDENTS OF PRIMARY SCHOOL CLUSTER 1 BONTOMARANNU SUBDISTRICT TESIS Oleh: MURNIATI Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.057.17 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON-

PAILKEM TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS 1

KECAMATAN BONTOMARANNU

THE COMPARISON OF PAILKEM AND NON-PAILKEM

APPROACH TOWARDS INTEREST AND LEARNING

OUTCOMES IN SCIENCE OF THE FOURTH GRADE

STUDENTS OF PRIMARY SCHOOL CLUSTER 1

BONTOMARANNU SUBDISTRICT

TESIS

Oleh:

MURNIATI Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.057.17

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 2: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

i

PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON-PAILKEM

TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR GUGUS 1 KECAMATAN BONTOMARANNU

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Magister

Program Studi Magister Pendidikan Dasar

Disusun dan Diajukan oleh

MURNIATI

Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.057.17

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 3: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …
Page 4: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …
Page 5: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …
Page 6: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

iv

ABSTRAK

Murniati. 2020. Perbandingan Pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu. Tesis. Pendidikan Dasar Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Makassar. (Dibimbing oleh Arsad Bahri dan Evi Ristiana).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendekatan

PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa Kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu. Penelitian ini dilaksanakan di SDI Songkolo dengan menggunakan metode quasi experimental tipe non equivalen control group design. Teknik pengumpulan data melalui angket minat belajar dan tes hasil belajar IPA. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig 0,001< 0,05. Selain itu, rata-rata posttes minat belajar kelas yang diajar melalui pendekatan PAILKEM yaitu 4,13 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata posttes kelas yang diajar melalui pendekatan non-PAILKEM yaitu 3,89. Sehingga pendekatan PAILKEM memiliki potensi lebih baik dalam meningkatkan minat belajar IPA dibandingkan pembelajaran non-PAILKEM. Pendekatan PAILKEM juga berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa. Kelas yang diajar melalui pendekatan PAILKEM memiliki rerata hasil belajar IPA lebih tinggi yaitu 91,39 dibandingkan dengan siswa yang diajar melalui pendekatan non-PAILKEM yaitu 85,93. Kata kunci: PAILKEM, non-PAILKEM, hasil belajar, minat belajar

Page 7: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …
Page 8: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah subhanallaahu wa

ta’ala, atas limpahan rahmat dan kasih sayang Allah serta keridhaannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Salam dan salawat

semoga tetap tercurah kepada Nabi Allah Muhammad shallallaahu’alaihi

wassallam.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan untuk tulisan-tulisan yang lebih baik kedepannya.

Dalam penyusunan tesis ini, berbagai kendala yang dilalui terasa ringan

berkat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dukungan moril, do’a dan

semangat yang terus mengalir. Untuk itu penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Badollahi Dg Tojeng dan Deni Dg Tanning

yang telah membesarkan, mendidik, dan mendo’akan sehingga

penulis bisa seperti sekarang ini. Semoga Allah memberikan balasan

sebagai amal jariyah untuk ibu dan bapak.

2. Kepada suami dan anak tercinta yang telah memberikan kesempatan

untuk kuliah dan mendo’akan kesuksesan perjalanan dalam menuntut

ilmu.

Page 9: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

vii

3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis sebagai mahasiswa program pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas bantuan dan segala

fasilitas yang disediakan untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag. Direktur program pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Makassar atas dukungan dan izinnya

dalam penelitian ini.

5. Hj. Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D, ketua prodi S2-Pendidikan Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar atas bantuan dan dukungannya

terhadap penyelesaian tesis ini.

6. Bapak Dr. Arsad Bahri, S.Pd., M.Pd, pembimbing I dan Ibu Dr. Evi

Ristiana, S.Pd., M.Pd, Pembimbing II yang telah dengan ikhlas

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, petunjuk, ide dan

motivasi kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

7. Bapak Dr. Rukli, M.Pd., M.Cs. penguji I dan Ibu Dr. Hj. Roslaeny B,

M.Si. penguji II yang telah memberikan saran, perbaikan dan kritikan

demi terwujudnya tesis yang lebih baik.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Pendidikan Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali ilmu dan

pengalaman kepada penulis selama kuliah.

9. Bapak/Ibu guru dan seluruh stake holder SD Inpres Songkolo

Page 10: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

viii

10. Kepada semua keluarga besar yang telah membantu dan mendo’akan

sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

11. Kepada semua sahabat, teman dan keluarga besar magister

pendidikan dasar atas dukungannya.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Fastabiqul khairat, semoga Allah subhanallaahu wa ta’ala, senantiasa

meridhoi semua aktivitas dan usaha yang kita lakukan dalam rangka

beribadah kepadaNya. Aamiin…

Makassar, November 2020

Penulis

Page 11: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

ix

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN …................................................................ ii PERNYATAAN KEASLIAN TESIS …..................................................... iii ABSTRAK …........................................................................................... iv ABSTRACT …........................................................................................ v KATA PENGANTAR .............................................................................. vi DAFTAR ISI .......................................................................................... ix DAFTAR TABEL .................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian................................................................. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 9 A. Kajian Teoritis........................................................................ 9 B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................ 26 C. Kerangka Pikir....................................................................... 34 D. Hipotesis............................................................................... 37

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 39 A. Desain dan Jenis Penelitian .................................................. 39 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 40 C. Populasi dan Sampel ............................................................ 40 D. Metode Pengumpulan Data .................................................. 41

1. Jenis Data ....................................................................... 41 2. Sumber Data ................................................................... 41 3. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 41

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .... 42 F. Teknik Analisis Data .............................................................. 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 49 A. Hasil Penelitian ..................................................................... 49

1. Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................. 49 2. Deskripsi Penelitian .......................................................... 49 3. Pengujian Hipotesis ......................................................... 58

B. Pembahasan ........................................................................ 63 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 72

A. SIMPULAN............................................................................ 72 B. Saran .................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 74 RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 79

1. INSTRUMEN PENELITIAN ................................................... 79 2. IZIN PENELITIAN .................................................................. 139 3. OLAHAN DATA ..................................................................... 146

Page 12: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman Tabel 3.1 Desain penelitian quasi eksperimen ................................. 39 Tabel 3.2 Jumlah Populasi ……………………………………………... 40 Tabel 3.3 Kategorisasi Nilai N-Gain .................................................. 44 Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siswa ................................... 45 Tabel 3.5 Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa .................................... 46 Tabel 4.1 Frekuensi dan Persentase Kategori Minat Belajar IPA .................................................................................... 50 Tabel 4.2 Frekuensi dan Kategori Minat Belajar Berdasarkan N-Gain ....................................................... 52 Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Minat Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 53 Tabel 4.4 Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar ………..................... 54 Tabel 4.5 Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar Berdasarkan N-Gain .......................................................... 56 Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 57 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Minat Belajar ..................................... 58 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar .................................... 59 Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Minat Belajar ............................... 60 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ................................ 60 Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Minat dan Hasil Belajar IPA .................. 61 Tabel 4.12 Pengujian Hipotesis N-gain dengan Manova Kelas

PAILKEM dan non-PAILKEM ........................................... 62 Tabel 4.13 Pengujian Hipotesis N-gain dengan Manova Kelas

PAILKEM dan non-PAILKEM ........................................... 63

Page 13: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

Gambar 4.1 Grafik Frekuensi dan Persentase Kategori Minat Belajar

IPA ..................................................................................... 51

Gambar 4.2 Grafik Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar

IPA ..................................................................................... 55

Page 14: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Teks Halaman

Lampiran A.1 Lampiran A.2 Lampiran A.3 Lampiran A.4 Lampiran A.5 Lampiran A.6 Lampiran A.7 Lampiran B.1 Lampiran B.2 Lampiran B.3 Lampiran B.4 Lampiran B.5 Lampiran C.1 Lampiran C.2 Lampiran C.3 Lampiran C.4 Lampiran C.5 Lampiran C.6 Lampiran C.7 Lampiran C.8 Lampiran C.9 Lampiran C.10 Lampiran C.11 Lampiran C.12 Lampiran C.13 Lampiran C.14 Lampiran C.15 Lampiran C.16 Lampiran C.17

Kisi-kisi Minat Belajar IPA ................................................. Kisi-kisi Soal Pretes dan Posttes ....................................... Pretes, Posttes, dan Kunci Jawaban ................................. Silabus Tematik Kelas IV SD ............................................. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................... Lembar Kerja Siswa .......................................................... Lembar Validasi ............................................................... Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Seminar Proposal .. Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Seminar Proposal Bagian Kedua .................................................................... Permohonan Izin Penelitian (Universitas) ......................... Permohonan Izin Penelitian (PTSP) ................................. Permohonan Izin Penelitian (Dinas Pendidikan) ............... Tabel Utama Nilai Pretes Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen ....................................................................... Tabel Utama Nilai Posttes Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen ....................................................................... Tabel Utama Nilai Pretes Minat Belajar IPA Kelas Kontrol................................................................................ Tabel Utama Nilai Posttes Minat Belajar IPA Kelas Kontrol ............................................................................... Tabel Utama Nilai Pretes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen ....................................................................... Tabel Utama Nilai Posttes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen......................................................................... Tabel Utama Nilai Pretes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol................................................................................ Tabel Utama Nilai Posttes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol................................................................................ Nilai N-Gain Minat Belajar IPA Kelompok Eksperimen...... Nilai N-Gain Minat Belajar IPA Kelompok Kontrol.............. Kategorisasi Persentase dan Nilai N-Gain Minat Belajar IPA..................................................................................... Analisis Statistik Deskriptif Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen......................................................................... Analisis Statistik Deskriptif Minat Belajar IPA Kelas Kontrol................................................................................ Analisis Statistik Inferensial Minat Belajar IPA .................. Nilai N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen …......... Nilai N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol …................. Kategorisasi Persentase dan Nilai N-Gain Hasil Belajar IPA......................................................................................

79 80 82 90

102 120 131 139 141 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 162 167 173 174 175

Page 15: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

xiii

Lampiran C.18 Lampiran C.19 Lampiran C.20 Lampiran C.21 Lampiran C.22

Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen................................................................ Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol........................................................................ Analisis Statistik Inferensial Hasil Belajar IPA........... Dokumentasi Kelas Eksperimen................................ Dokumentasi Kelas Kontrol........................................

176 181 186 193 197

Page 16: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat di

seluruh dunia sehingga menuntut setiap orang untuk menjadi produktif

dan bersaing lebih keras. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah

Indonesia agar mampu bersaing dengan negara lain adalah

memperhatikan pendidikan bangsanya. Wahab (2017) menjelaskan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan perannya secara

tepat dalam berbagai lingkungan hidup.

Pendidikan juga tersurat dalam Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 yang

menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Page 17: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

2

Permasalahan yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan

khususnya dalam pembelajaran IPA adalah guru kurang kreatif dalam

menggunakan pendekatan pembelajaran. Siswa kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berfikirnya pada saat proses pembelajaran

dikelas. Mereka lebih diarahkan pada kemampuan menghafal informasi.

Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi

tanpa dituntut untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Wisudawati (2017) menyatakan bahwa peran seorang guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPA yang baik adalah sebagai sumber

belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, motivator, dan pengontrol

konsep IPA yang dipahami peserta didik. Jika peran tersebut dilaksanakan

dengan baik, maka akan mengarah pada pembelajaran yang lebih baik.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru merupakan

hal krusial untuk meningkatkan pendidikan. Era milenial sekarang ini

menuntut guru agar mampu mendidik siswa sesuai dengan zaman yang

dihadapinya terutama dalam proses pembelajaran sehari-hari di sekolah.

Wisudawati (2017) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran IPA

merupakan pondasi yang melatarbelakangi proses pembelajaran IPA

yang didasarkan pada tujuan yang akan dicapai dalam proses

pembelajaran, karakteristik materi IPA, karakteristik peserta didik,

pengalaman belajar, kecakapan hidup yang akan dimiliki peserta didik dan

karakter yang diharapkan.

Page 18: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

3

Berdasarkan hasil pengamatan proses belajar di kelas dan

wawancara terhadap guru kelas IV SDI Songkolo pada tanggal 24Oktober

2018, ada beberapa masalah yang ditemukan oleh peneliti pada saat

proses pembelajaran IPA, yaitu (1) Siswa kurang aktif dalam proses

pembelajaran dikelas karena siswa sering bermain pada waktu belajar dan

masih malu untuk bertanya serta menyampaikan pendapat, (2) siswa

belum mampu menemukan hal-hal baru yang relevan dengan materi yang

sedang dipelajari. (3) siswa belum mampu berpikir kritis, (4) guru belum

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, (5) guru kurang

memperhatikan karakteristik siswa seperti minat dan bakat mereka, (6)

guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa.

Masalah-masalah inilah yang menyebabkan minat belajar siswa

bermasalah dan hasil belajar IPA siswa kelas IV tergolong rendah yang

ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil ulangan mereka masih di bawah

nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal 70. Nilai rata-rata hasil ulangan

IPA pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 di SDI Songkolo

Kabupaten Gowa yaitu 65. Permasalahan ini mengindikasikan bahwa guru

harus mencari dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang bisa

mengatasi masalah tersebut. Karwono & Mularsih (2018) menyatakan

bahwa peran guru dalam pembelajaran adalah menjadi fasilitator bagi

para siswanya dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang

membuat siswa aktif serta menyampaikan materi pembelajaran yang

Page 19: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

4

sistematis. Semakin luas ragam pemahaman guru terhadap

pendekatandan metode pembelajaran, maka semakin memperkuat

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

Mata pelajaran IPA dapat diajarkan melalui berbagai cara, seperti

menggunakan alat peraga, audio, gambar, melihat objek secara langsung,

permainan, dan lain-lain. Pemilihan pendekatan pembelajaran harus

disesuaikan dengan karakteristik materi, karakteristik siswa dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai agar siswa lebih mudah memahami

materi yang diajarkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru

untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV adalah menggunakan

pendekatan PAILKEM (pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif,

efektif, dan menarik).

Uno & Mohamad (2015) menjelaskan bahwa PAILKEM merupakan

sinonim dari pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, dan

menarik. Konsep pendekatan PAILKEM memposisikan guru sebagai

fasilitator dalam belajar yang mampu mengimplementasikan hal-hal yang

inovatif sesuai dengan masalah yang dipelajari oleh siswa, menggunakan

lingkungan sebagai sumber belajar, menciptakan hal-hal baru

berdasarkan data dan informasi, mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa agar menjadi

aktif, inovatif, dan kreatif. Dengan penerapan pendekatan ini, maka

diharapkan siswa lebih mudah memahami pelajaran.

Page 20: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

5

Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penggunaan

pendekatan PAILKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil

penelitian Sari & Mintohari (2014) menunjukkan bahwa penerapan

pendekatan PAILKEM dengan metode Gallery Walk meningkatkan hasil

belajar siswa. Sejalan dengan penelitian Rahmawaty, Mestawaty, & Lilies

(2017) juga menunjukkan bahwa penerapan pendekatan PAIKEM dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua penelitian ini menunjukkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan pendekatan

PAILKEM terhadap hasil belajar siswa.

Pendekatan PAILKEM merupakan salah satu pendekatan yang

dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Ada beberapa

keuntungan penerapan pendekatan PAILKEM seperti: 1)

Pengorganisasian materi pembelajaran, 2) penyampaian atau

menggunakan metode pembelajaran, 3) mengelola pembelajaran

sebagaimana yang dikehendaki oleh para ilmuan pembelajaran selama ini

yang telah meletakkan dasar-dasar instruksional yang mengoptimalkan

proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut tentang “Perbandingan Pendekatan PAILKEM dan

non-PAILKEM terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu”.

Page 21: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar minat dan hasil belajar IPA siswa kelas IV Sekolah

Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu yang diajar dengan

pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM?

2. Apakah ada perbedaan pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM

terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa kelas IV Sekolah Dasar

Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besarnya minat dan hasil belajar IPA siswa kelas IV

Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu yang diajar dengan

pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM.

2. Untuk mengetahui perbedaan pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM

terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa kelas IV Sekolah Dasar

Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

D. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dipaparkan di atas tercapai, maka

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan

praktis yaitu:

Page 22: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

7

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu diharapkan akan

memberikan konstribusi terhadap pembelajaran dengan menerapkan

Pendekatan PAILKEM untuk melahirkan siswa yang aktif, inovatif, dan

kreatif. Hal tersebut dapat dijadikan dasar dalam pengembangan

penelitian lanjutan tentang Pendekatan PAILKEM dalam pembelajaran

IPA.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Penelitian ini diharapkan meningkatkan motivasi siswa untuk lebih

aktif, inovatif, dan kreatif melalui penguatan pengetahuan, sikap dan

keterampilan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

2) Penelitian ini diharapkan dapat mendorong siswa belajar melalui

pengalaman langsung agar lebih berkesan sehingga mampu

meningkatkan prestasinya.

b. Manfaat bagi guru

1) Penelitian ini diharapkan agar guru bisa mengajarkan mata pelajaran

IPA dengan pembelajaran lebih berpusat pada siswa.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang cukup

bagi guru mengenai Pendekatan PAILKEM untuk meningkatkan hasil

pembelajaran IPA siswa kelas IV sekolah dasar.

Page 23: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

8

c. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengimplementasikan

Pendekatan PAILKEM sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah dan

dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk pengadaan

sarana dan prasarana media pembelajaran IPA di sekolah.

d. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

wawasan pengetahuan yang lebih luas mengenai Pendekatan PAILKEM

dalam pembelajaran IPA di sekolah.

Page 24: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

\

A. Kajian Teoritis

1. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan individu (siswa) untuk memusatkan

perhatian dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu.

Slameto (2010) menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan untuk

selalu memperhatikan sesuatu yang disertai dengan rasa senang dan

ketertarikan. Hal ini juga didukung oleh Djaali (2007) yang menyatakan

bahwa minat adalah rasa suka dan keterikatan pada hal-hal atau aktivitas

tertentu. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan rasa suka, senang, dan ketertarikan terhadap sesuatu.

Saat ini telah banyak muncul model-model pembelajaran hasil

karya para filosof pendidikan, salah satunya adalah model pembelajaran

ARCS (attention, relevance, confidence, dan satisfaction). Keller (1987)

menyatakan bahwa model pembelajaran ARCS merupakan suatu bentuk

pendekatan pemecahan masalah untuk merancang aspek motivasi serta

lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan motivasi

siswa untuk belajar. Tujuan model ARCS adalah membuat petunjuk bagi

siswa untuk lebih tertarik dalam kegiatan pembelajaran. Pemberian

petunjuk yang menarik diharapkan dapat mempengaruhi minat belajar,

Page 25: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

10

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam Q.S ar-Ra’d: 11

dijelaskan bahwa:

Terjemahan: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S. ar-Ra’d: 11). Berdasarkan Q.S ar-Ra’d ayat 11, setiap manusia harus berusaha

semaksimal mungkin untuk mengubah keadaan diri mereka sendiri

termasuk dalam proses belajar. Guru harus bisa menggunakan berbagai

model-model pembelajaran agar proses pembelajaran semakin maksimal

karena setiap materi memerlukan model pembelajaran yang berbeda.

Dengan berikhtiar menggunakan berbagai model pembelajaran dalam

proses pembelajatan maka siswa akan lebih mudah memahami materi

yang diajarkan.

Dilanjutkan dengan ayat yang menganjurkan meraih apa yang

diinginkan yaitu Q.S. al-Jumu’ah: 10.

Terjemahan: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (Q.S. al-Jumu’ah: 10).

Page 26: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

11

Q.S al-Jumu’ah ayat 10 menyatakan bahwa manusia hidup di dunia

ini wajib menunaikan sholat dan menuntut ilmu agar kita bisa

mendapatkan karunia Allah. Dengan menuntut ilmu, maka kita bisa

mendapatkan banyak pengetahuan yang berguna untuk diri sendiri dan

juga orang lain karena kita bisa mengajarkan ilmu yang kita peroleh

kepada orang lain. Mengajar suatu pengetahuan atau materi tentu saja

membutuhkan kemampuan seperti menarik perhatian siswa, kecocokan

materi yang diberikan kepada siswa, rasa percaya diri, dan juga

kepuasan.

ARCS adalah akronim dari bentuk sikap siswa yakni attention

(perhatian), relevance (kecocokan), confidence (percaya diri), dan

satisfaction (kepuasan). Model pembelajaran ini menarik karena

dikembangkan atas dasar teori-teori dan pengalaman nyata intsruktur

sehinga mampu membangkitkan semangat belajar siswa secara optimal

dengan memotivasi dan membuat siswa tertarik untuk belajar sehingga

didapatkan hasil belajar yang optimal. Model pembelajaran ARCS terdiri

dari empat komponen, yaitu:

a. Attention (perhatian)

Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsultasi/

pemusatan pikiran dalam menghadapi siswa dalam peristiwa proses

belajar mengajar di kelas.Perhatian dapat berarti sama dengan

konsentrasi, dapat pula menunjuk pada minat ”momentain” yaitu perasaan

tertarik pada suatu masalah yang sedang dipelajari. Konsentrasi/perasaan

Page 27: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

12

siswa dan minat dalam belajar bisa dilihat dari siswa yang perasaannya

senang akan membantu dalam konsentrasi belajarnya dan sebaliknya

siswa dalam kondisi tidak senang maka akan kurang berminat dalam

belajarnya dan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi terhadap

pelajaran yang sedang berlangsung.

Keller (1987) menyatakan bahwa strategi untuk menjaga dan

meningkatkan perhatian siswa yaitu sebagai berikut:

1) Gunakan metode penyampaian dalam proes pembelajaran yang

bervariasi (kelas, diskusi kelompok, bermain peran, simulasi, curah

pendapat, demontrasi, studi kasus).

2) Gunakan media (media pandang, audio, dan visual) untuk melengkapi

penyampaian materi pembelajaran.

3) Bila merasa tepat gunakan humor dalam proses pembelajaran.

4) Gunakan peristiwa nyata, dan contoh-contoh untuk memperjelas

konsep yang digunakan.

5) Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.

b. Relevance (Kecocokan)

Relevance (kecocokan) dapat diartikan sebagai keterkaitan atau

kesesuaian antara materi pembelajaran yang disajikan dengan

pengalaman belajar siswa. Dari keterkaitan atau kesesuaian ini otomatis

dapat menumbuhkan motivasi belajar di dalam diri siswa karena siswa

merasa bahwa materi pelajaran yang disajikan mempunyaai manfaat

langsung secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Motivasi

Page 28: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

13

siswa akan bangkit dan berkembang apabila mereka merasakan bahwa

apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi, bermanfaat serta

sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya.

c. Confidence (percaya diri)

Demi membangkitkan kesadaran yang kuat di dalam proses belajar

mengajar siswa yang selama ini lebih banyak dikuasai guru (teacher’s

centered) dan lebih memproduk penghafal kata-kata bukan pada

kemampuan bagaimana belajar dan akhirnya setelah siswa tamat tidak

bisa berbuat apa-apa dan tidak ada kemampuan “problem solving” di

tengah masyarakat yang plural heterogen dan banyak masalah, maka

guru harus menggunakan strategi yang efektif.

Keller (1987) menyatakan bahwa strategi yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak

pengalaman siswa, misal dengan menyusun materi pembelajaran agar

dengan mudah dipahami, di urutkan dari materi yang mudah ke sukar.

Dengan demikian, siswa merasa mengalami keberhasilan sejak awal

proses pembelajaran.

2) Susunlah kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih

kecil, sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak

konsep baru dengan sekaligus.

3) Meningkatkan harapan untuk berhasil, hal ini dapat dilakukan dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran dan kriteria tes pada awal

Page 29: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

14

pembelajaran. Hal ini akan membantu siswa mempunyai gambaran

yang jelas mengenai apa yang diharapkan.

4) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan strategi

yang memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan siswa sendiri.

5) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa dengan menganggap

siswa telah memahami konsep ini dengan baik serta menyebut

kelemahan siswa sebagai hal-hal yang masih perlu dikembangkan.

6) Berilah umpan balik yang relevan selama proses pembelajaran agar

siswa mengetahui pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini.

d. Satisfaction (kepuasan)

Kepuasan yang dimaksud di sini adalah perasaan gembira,

perasaan ini dapat menjadi positif yaitu timbul kalau orang mendapatkan

penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat kepada

perasaan percaya diri siswa nantinya dengan membangkitkan semangat

belajar diantaranya dengan:

1) Mengucapkan “baik”, “bagus” dan seterusnya bila siswa

menjawab/mengajukan pertanyaan.

2) Memuji dan memberi dorongan, dengan senyuman, anggukan dan

pandangan yang simpatik atas partisipasi siswa.

3) Memberi tuntunan pada siswa agar dapat memberi jawaban yang

benar.

4) Memberi pengarahan sederhana agar siswa memberi jawaban yang

benar.

Page 30: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

15

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya sehingga dapat

mengkonstruksikan kemampuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil

belajar tidak terlepas dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar yang

baik akan memberikan dampak positif pada hasil belajar. Selain itu, Allah

SWT berfirman dalam QS. Al Mujadalah ayat 11:

ي رفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. al-Mujadalah: 11).

QS. Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan bahwa orang-orang yang

beriman dan diberi ilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya. Untuk

mengukur pengetahuan siswa disekolah, maka guru bisa melihat hasil

belajar siswa.

Menurut Bloom (Uno & Nurdin, 2011: 55-56) hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Agar penilaian

hasil belajar siswa sesuai dengan standar kompetensi dan hasil belajar

yang dirumuskan, maka instrumen yang digunakan harus mampu

mengukur ranah yang ingin diukur apakah kognitif, afektif atau

psikomotorik.

Page 31: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

16

Anderson et.al (2001) mengemukakan bahwa hasil belajar ranah

kognitif memiliki dimensi proses kognitif yang terbagi menjadi enam

kategori yang secara spesifik dijabarkan menjadi sembilan belas sub

kategori. Dimensi proses kognitif tersebut merupakan revisi dari

pengklasifikasian atau taksonomi hasil belajar kognitif Bloom. Kategori

hasil belajar tersebut meliputi remember (mengingat), understand

(mengerti), apply (menerapkan), analyze (menganalisis), evaluate

(mengevaluasi) dan create (mengkreasi).

Hasil belajar kognitif diukur menggunakan tes hasil belajar.

Pemilihan terhadap bentuk instrumen atau tes yang digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa harus memperhatikan prinsip penyusunan

tes. Sebagaimana yang dikemukakan Yusuf (2017) bahwa tes hasil

belajar harus valid dan reliable serta memperhatikan prinsip penyusunan

tes hasil belajar yang disusun betul-betul mengukur tujuan pendidikan,

merupakan sampel yang representatif dari semua materi pembelajaran,

pemilihan bentuk tes sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tes proses

dan tes hasil belajar harus memperhatikan panjang tes, memperbaiki butir

soal yang kurang tepat, menyediakan butir soal untuk mewakili tingkah

laku, dan mengujicobakan tes.

3. Pendekatan PAILKEM

Pendekatan pembelajaran pada hakikatnya bisa dipahami sebagai

cara-cara yang di tempuh seorang pembelajar untuk bisa belajar dengan

efektif, dalam hal ini, guru juga berperan penting dalam menyediakan

Page 32: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

17

perangkat-perangkat metodis yang memungkinkan untuk mencapai

kebutuhan tersebut. Hamruni (2011: 11) menyatakan bahwa pendekatan

(approach) dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran. Ada beberapa jenis pendekatan dalam

pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-

centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-

centred approaches).

Pemilihan pendekatan pembelajaran perlu mempertimbangkan

efektivitas dan efisiensi penerapannya pada mata pelajaran tertentu.

Mak’mur (2010: 63) menjelaskan bahwa salah satu pendekatan

pembelajaran adalah pendekatan PAEM (pembelajaran aktif, efektif dan

menyenangkan). Kemudian, PAEM disempurnakan menjadi PAKEM

(Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menarik). Selanjutnya,

pembelajaran PAKEM disempurnakan kembali menjai PAIKEM

(Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menarik) sesuai dengan

PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19,

Ayat (1) yang berbunyi: “Proses pembelajaran pada inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasi untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang cukup bagi prakasa, kreativitas dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis”.

Setelah beberapa kali disempurnakan seperti yang telah diuraikan

di atas, maka Uno dan Mohamad (2011) dalam bukunya yang berjudul

”Belajar dengan pendekatan PAILKEM” menambahkan komponen

Page 33: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

18

lingkungan pada pendekatan PAIKEM sehingga menjadi PAILKEM

(pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, efektif dan menarik). PAILKEM

merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengoptimalkan

proses pembelajaran. Menurut Uno & Mohamad (2011: 10) PAILKEM

merupakan sinonim dari pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif,

efektif dan menarik.

a. Pembelajaran yang Aktif

Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak

untuk belajar secara aktif. Menurut Uno dan Mohamad (2015:10)

pembelajaran aktif adalah salah satu strategi untuk mengoptimalkan

proses pembelajaran. Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru

sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau

sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar

juga harus aktif. Zaini (2008: 14) pembelajaran aktif (active learning)

adalah pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan

penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga semua

siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan

karakteristik pribadi yang mereka miliki. Pembelajaran aktif adalah proses

belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi siswa.

Selain itu, Sobry (2014: 149) mengemukakan bahwa pembelajaran

aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara

aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri, baik dalam bentuk interaksi

antar siswa dengan siswa maupun antar siswa dengan guru.

Page 34: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

19

Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan

semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua siswa dapat

mencapai hasil belajar yang memuaskan. Dalam suasana pembelajaran

yang aktif, siswa tidak terbebani secara perorangan dalam memecahkan

masalah yang dihadapi saat belajar, tetapi mereka dapat saling bertanya

dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka sama sekali tidak

terjadi.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang membuat siswa aktif

dalam proses pembelajaran seperti bertanya, menyampaikan pendapat,

dan memperoleh hasil belajar yang baik. Siswa diharapkan tumbuh dan

berkembang dengan segala potensi yang mereka miliki sehingga pada

akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka.

b. Pembelajaran yang Inovatif

Uno dan Mohamad (2015:11) menyatakan bahwa pembelajaran

inovatif adalah strategi pembelajaran yang mendorong agar terjadi hal-hal

yang baru dalam aktivitas belajar. Dalam strategi pembelajaran yang

inovatif ini, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada

pada buku, tetapi dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut

guru sangat cocok dan relevan dengan masalah yang dipelajari oleh

siswa. Begitupun dengan siswa, melalui aktivitas belajar yang dibangun

melalui strategi ini, siswa dapat menemukan caranya sendiri untuk

memperdalam hal-hal yang sedang dia pelajari.

Page 35: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

20

Menurut Sobry (2014:151) pembelajaran inovatif adalah

pembelajaran dengan memperkenalkan sesuatu yang baru atau berbeda,

yang belum dialami sebelumnya. Sesuatu yang baru, tidak identik dengan

sesuatu yang mahal dalam penciptaan pembelajaran inovatif, yang

terpenting adalah kemauan guru untuk diikuti dan menghilangkan

kebosanaan dalam belajar. Penggunaan variasi media dan

modelpembelajaran merupakan kebutuhan dalam membangun proses

pembelajaran inovatif.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran inovatif adalah pembelajaran dengan memperkenalkan

sesuatu yang baru yang relevan dan sesuai dengan masalah materi yang

sedang dipelajari. Melalui pembelajaran inovatif, siswa tidak akan buta

teknologi dan mereka bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang berkembang pesat saat ini. Dengan demikian,

pembelajaran diwarnai dengan hal-hal yang baru yang bermanfaat untuk

siswa. Dalam Q.S. Sad: 29 dijelaskan bahwa:

Terjemahan: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran (Q.S. Sad: 29).

Q.S. Sad: 29 menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan kitab

suci Al-Qur’an agar manusia menjadikan kitab tersebut sebagai pedoman

Page 36: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

21

hidup. Segala hal yang dilakukan oleh manusia harus berdasarkan Al-

Qur’an. Salah satu kewajiban manusia yang ada dalam Al-Qur’an adalah

menuntut ilmu. Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu yang bermanfaat

untuk orang banyak.

c. Pembelajaran yang Menggunakan Lingkungan

Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam proses

pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan

pembelajaran dan hasil belajar. Uno & Nurdin (2011: 11) menyatakan

bahwa strategi pembelajaran yang menggunakan lingkungan adalah salah

satu pendekatan yang mendorong agar belajar tidak tergantung dari apa

yang ada di dalam buku atau kitab yang merupakan pegangan guru.

Konsep pembelajaran ini berangkat dari belajar kontekstual dengan lebih

mengedepankan bahwa hal yang perlu di pelajari terlebih dahulu oleh

siswa adalah apa yang ada pada lingkungannya. Misalnya yang

sekolahnya berada di kompleks perkotaan, maka bagaimana

memanfaatkan hal-hal yang ada di kota menjadi sumber belajar. Demikian

pula yang sekolahnya di dekat laut, bagaimana menggunakan laut dan

sekitarnya itu sebagai sumber belajar. Dalam Q.S. al-Ankabut: 20 Allah

berfirman:

Page 37: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

22

Terjemahan: Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi. Maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya. Kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Q.S al-Ankabut: 20).

Q.S. al-Ankabut: 20 mengajarkan kita untuk memanfaatkan apa

saja yang telah diciptakan oleh Allah SWT dengan baik. Salah satu

contohnya yaitu lingkungan. Dalam proses belajar mengajar di sekolah,

lingkungan bisa menjadi sumber belajar yang baik untuk siswa karena

siswa bisa mempraktekkan langsung materi yang sedang mereka pelajari

di lingkungan sekolah, terutama materi IPA.

Dengan mengetahui lingkungan yang ada disekitarnya, maka kelak

setelah selesai belajar, siswa akan berusaha memanfaatkan lingkungan

ini sebagai sumber daya yang akan dikelolanya sebagai sumber yang

dapat memberikan nilai tambah baginya. Hal ini sejalan dengan yang

diungkapkan Mak’mur (2010: 110-111) untuk mengoptimalkan

pembelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan belajar, dimana

lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua

hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Berdasarkan

pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Page 38: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

23

dengan memanfaatkan lingkungan dapat mengoptimalkan pembelajaran

dan meningkatkan hasil pembelajaran sehingga siswa merasa betah di

sekolah dan memperoleh hasil belajar yang bagus.

d. Pembelajaran yang Kreatif

Pembelajaran yang kreatif juga merupakan salah satu strategi yang

mendorong siswa untuk lebih bebas mempelajari makna yang dia pelajari.

Uno & Mohamad (2015:12) menyatakan bahwa pembelajaran yang kreatif

adalah salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini

pada dasarnya mengembangkan belahan otak kanan anak yang dalam

teori Hemosfir disebutkan bahwa belahan otak anak terdiri dari belahan

kiri dan belahan kanan. Belahan kiri sifatnya konvergen dengan ciri

utamanya berpikir linier atau teratur, sementara belahan otak kanan

sifatnya difergen dengan ciri utamanya berpikir konstruktif, kreatif, dan

holistik.

Selanjutnya Suprijono (2009:2) menyatakan bahwa pembelajaran

kreatif merupakan pembelajaran yang harus menumbuhkan pemikiran

kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa

dikembangkan. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu

dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu

problem. Sejalan dengan pendapat Suprijono, Beetlestone (2011:3)

mengungkapkan bahwa kreativitas sebagai sebuah bentuk pembelajaran

dan cara yang dapat digunakan untuk memperkaya dan mengembangkan

Page 39: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

24

pembelajaran dalam semua bidang kurikulum. Karena dengan kreatifitas

anak dapat berkomunikasi dan mengekspresikan diri mereka dengan atau

tanpa kata-kata, bertingkah laku secara kreatif dan meningkatkan percaya

diri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menuntut guru agar

kreatif dalam menyajikan dan mengajarkan materi sehingga siswa juga

bisa turut kreatif. Pembelajaran yang kreatif sangat penting dalam rangka

pembentukan generasi yang kreatif, mampu menghasilkan sesuatu untuk

kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru

menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi

berbagai tingkat kemampuan siswa.

e. Pembelajaran yang Efektif

Uno & Nurdin (2015:13) menjelaskan bahwa pembelajaran efektif

adalah salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan guru dengan

maksud untuk menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan. Strategi

pembelajaran yang efektif ini menghendaki agar siswa yang belajar

dimana dia telah membawa sejumlah potensi lalu dikembangkan melalui

kompetensi yang telah ditetapkan, dan dalam waktu tertentu kompetensi

belajar dapat dicapai dengan baik atau tuntas. Uno & Nurdin (201:14) juga

menjelaskan bahwa untuk menerapkan startegi ini maka tujuan yang akan

disusun dalam kompetensi dasar, indikator, dan tujuan perlu

mempertimbangkan karakteristik siswa. Untuk itu, sebelum strategi ini

Page 40: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

25

digunakan, guru terlebih dahulu menganalisis karakteristik siswa dengan

analisis minat, bakat, kemampuan awal, atau motivasi belajar siswa

hingga gaya belajar mereka.

Jadi dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berdasar kepada

sifat dan keperluan siswa dengan mempertimbangkan metode serta

media yang cocok diterapkan kepada siswa tersebut. Dengan strategi ini,

maka akan terjadi proses pembelajaran yang kondusif karena guru ketika

memberikan pembelajaran telah terbekali dengan karakteristik siswa yang

menjadi dasar penerapan metode dan penggunaan media pembelajaran.

f. Pembelajaran yang Menarik

Pembelajaran yang menarik perlu memberikan tantangan kepada

siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh percaya diri

dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.

Menurut Uno & Nurdin (2015:14) pembelajaran yang menarik adalah

pembelajaran yang terletak pada bagaimana memberikan pelayanan

kepada siswa sebab posisi siswa jika diibaratkan dalam sebuah

perusahaan, maka siswa merupakan pelanggan yang perlu dilayani

dengan baik. Guru menyediakan situasi atau suasana agar pembelajaran

itu berjalan dengan baik, dalam kaitan ini hal yang perlu disiapkan guru

adalah: (1) media pembelajaran disiapkan dengan baik, (2) lingkungan

belajar disetting sesuai dengan objek materi yang dipelajari, (3) metode

pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa,

Page 41: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

26

sehingga merasa tertarik karena sesuai dengan apa yang diinginkan, dan

(4) dilayani sebagai seorang yang perlu dilayani.

Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran

menarik adalah pembelajaran yang membuat siswa merasa tertarik dan

mampu mencapai tujuan pembelajaran. Jika kegiatan yang dirancang oleh

guru membuat siswa benar-benar tertarik dalam belajar, maka akan

membuat siswa nyaman dan betah disekolah. Selain itu, hasil belajar

siswa juga akan meningkat.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Ada beberapa kajian penelitian yang relevan dengan pengaruh

Pendekatan PAILKEM terhadap minat belajar IPA siswa yaitu:

Supramita (2019) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh

Model PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan) terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

Kelas IV SDN 163 Seluma” bertujuan untuk mengetahui pengaruh model

PAIKEM terhadap minat belajar IPA siswa kelas IV SDN 163 Seluma.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 163 Seluma dengan

jumlah 19 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

model PAIKEM memberikan pengaruh positif terhadap minat belajar IPA

siswa.

Persamaan penelitian Supramita (2019) dengan penelitian ini

terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan, yaitu PAIKEM.

Sedangkan perbedaannya adalah peneliti terdahulu tidak menggunakan

Page 42: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

27

lingkungan sebagai sumber belajar. Jenis penelitian peneliti terdahulu juga

menggunakan eksperimen semu (Pre-Eksperimental Design) dengan

bentuk desain One Group Pretest Posttest Design sedangkan peneliti saat

ini menggunakan jenis quasi eksperimental. Selain itu, subjek dan

instrumen dalam penelitian ini juga berbeda dengan peneliti sebelumnya.

Supramita (2019) melakukan penelitian di kelas IV SDN 163 Seluma

dengan jumlah siswa 19 orang sementara penelitian ini dilaksanakan di

SDI Songkolo Kabupaten Gowa. Peneliti terdahulu mengumpulkan data

dengan melakukan angket dan observasi sedangkan peneliti saat ini akan

mengumpulkan data melalui tes dan angket untuk mengukur minat siswa

terhadap penggunaan PAILKEM dikelas.

Hajar (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Strategi

PAIKEM terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTS.

Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017” bertujuan untuk

mengetahui pengaruh strategi PAIKEM terhadap minat belajar matematika

siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTS. Nurussalamah

Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017 jumlah 25 siswa. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif strategi PAIKEM

terhadap minat belajar siswa.

Persamaan penelitian Hajar (2017) dengan penelitian ini terletak

pada strategi pembelajaran yang digunakan, yaitu PAIKEM. Sedangkan

perbedaannya adalah peneliti terdahulu tidak menggunakan lingkungan

sebagai sumber belajar. Jenis penelitian peneliti terdahulu juga

Page 43: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

28

menggunakan eksperimen semu (Pre-Eksperimental Design) dengan

bentuk desain One Group Pretest Posttest Design sedangkan peneliti saat

ini menggunakan jenis quasi eksperimental. Selain itu, subjek dan

instrumen dalam penelitian ini juga berbeda dengan peneliti sebelumnya.

Hajar (2017) melakukan penelitian di kelas VII VII MTS. Nurussalamah

Montong Are sementara penelitian ini dilaksanakan di SDI Songkolo

Kabupaten Gowa. Peneliti terdahulu mengumpulkan data dengan

melakukan angket dan observasi sedangkan peneliti saat ini akan

mengumpulkan data melalui tes dan angket untuk mengukur minat siswa

terhadap penggunaan PAILKEM dikelas.

Wijayanti (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Strategi PAIKEM (Pembelajaran– Aktif –Inofatif- kreatif- Efektif- Menarik)

Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri 1 Ngunut Tulungagung Tahun ajaran 2015/2016” bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh Strategi PAIKEM terhadap minat

belajar matematika siswa di SMPN 1 Ngunut Tulungagung, dan ada

tidaknya pengaruh Strategi PAIKEM (Pembelajaran– Aktif –Inofatif-

kreatif- Efektif- Menarik) terhadap hasil belajar matematika siswa di SMPN

1 Ngunut Tulungagung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh Strategi PAIKEM yang signifikan terhadap minat

belajar dan hasil belajar matematika siswa.

Persamaan penelitian Wijayanti (2016) dengan penelitian ini

terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan, yaitu PAIKEM.

Page 44: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

29

Sedangkan perbedaannya adalah peneliti terdahulu tidak menggunakan

lingkungan sebagai sumber belajar. Selain itu, subjek dan instrumen

dalam penelitian ini juga berbeda dengan peneliti sebelumnya. Wijayanti

(2016) melakukan penelitian di kelas VII SMP Negeri 1 Ngunut

Tulungagung sementara penelitian ini dilaksanakan di SDI Songkolo

Kabupaten Gowa. Peneliti terdahulu mengumpulkan data dengan

melakukan angket dan tes sedangkan peneliti saat ini akan

mengumpulkan data melalui tes dan angket untuk mengukur minat siswa

terhadap penggunaan PAILKEM dikelas.

Beberapa kajian penelitian yang relevan dengan pengaruh

PAILKEM terhadap hasil belajar IPA siswa yaitu:

Sari & Mintohari (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

”Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran IPA

melalui Strategi PAILKEM Metode Gallery Walk” bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa baik kognitif, afektif dan psikomotor serta

meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA

menggunakan strategi PAILKEM dengan metode gallery walk.Jenis

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas IV SDN Geluran I Taman Sidoarjo pada semester II

Tahun 2012/2013 dengan jumlah siswa 30 anak yang terdiri dari 13 siswa

laki-laki dan 17 siswa perempuan. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa

penerapan strategi PAILKEM dengan metode gallery walk meningkatkan

hasil belajar siswa. Berdasarkan aktivitas siswa dalam siklus I terjadi

Page 45: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

30

peningkatan sebesar 68% dan siklus II sebesar 86%, aktivitas guru pada

siklus I sebesar 79% dan siklus II sebesar 92%. Pada siklus I hasil belajar

kognitif memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 83% dan pada siklus II

memperoleh 97%. Hasil belajar afektif pada siklus I memperoleh

persentase sebesar 68% dan pada siklus II memperoleh 86%. Untuk hasil

belajar psikomotor, pada siklus Imemperoleh 69% dan pada siklus II

memperoleh 94%.

Persamaan penelitian Sari dan Mintohari (2014) dengan penelitian

ini terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan, yaitu PAILKEM.

Sedangkan perbedaannya adalah peneliti terdahulu menggunakan jenis

penelitian tindakan kelas sementara peneliti saat ini menggunakan jenis

quasi eksperimental. Selain itu, subjek dan instrumen dalam penelitian ini

juga berbeda dengan peneliti sebelumnya. Sari dan Mintohari (2014)

melakukan penelitian di kelas IV SDN Geluran I Taman Sidoarjo pada

semester II Tahun 2012/2013 sementara penelitian ini akan dilaksanakan

di SDI Songkolo Kabupaten Gowa tahun ajaran 2018/2019. Peneliti

terdahulu mengumpulkan data dengan melakukan observasi sedangkan

peneliti saat ini akan mengumpulkan data melalui tes dan angket untuk

mengukur minat siswa terhadap penggunaan PAILKEM dikelas.

Rahmawaty, Mestawaty, & Lilies (2017) dalam penelitian mereka

yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Kelas V SDN 3 Tompoh” bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Tompoh.

Page 46: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

31

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan subjek penelitian adalah

siswa kelas V SDN 3 Tompoh dengan jumlah siswa 26 siswa. Jenis

penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pada hasil belajar IPA siswa semakin meningkat setelah diajar

menggunakan PAIKEM.

Persamaan penelitian Rahmawaty, Mestawaty, & Lilies (2017)

dengan penelitian ini terletak pada tujuan pembelajaran, yaitu ingin

meningkatkan hasil belajar IPA siswa sekolah dasar. Perbedaannya

adalah peneliti terdahulu menggunakan stratgei pembelajaran PAIKEM

sedangkan peneliti saat ini menggunakan pendekatan PAILKEM. Jenis

penelitian terdahulu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)

sementara peneliti saat ini menggunakan jenis quasi eksperimental.

Selain itu, subjek dan instrumen dalam penelitian ini juga berbeda dengan

peneliti sebelumnya. Rahmawaty, Mestawaty, & Lilies (2017) melakukan

penelitian di kelas V SDN 3 Tompoh sementara penelitian ini akan

dilaksanakan di SDI Songkolo Kabupaten Gowa tahun ajaran 2018/2019.

Peneliti terdahulu mengumpulkan data dengan memberikan tes

sedangkan peneliti saat ini akan mengumpulkan data melalui tes dan

angket untuk mengukur minat siswa terhadap penggunaan PAILKEM di

kelas.

Proity (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Effect of Joyful

Teaching on Grade IV Students’ Academic Performance in Science”

bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pengajaran yang menyenangkan

Page 47: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

32

pada kinerja akademis siswa dalam ilmu pengetahuan umum di sekolah

dasar. Desain penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif (eksperimental).

Subjek dalam penelitian ini adalah 40 siswa dari kelas IV di salah satu

sekolah di kota Dhaka. Instrumen penelitian ini menggunakan tes. Hasil

penelitian ini mengungkapkan bahwa pengajaran yang menyenangkan

membuat siswa memiliki skor yang lebih tinggi pada post-test

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran

konvensional (ceramah).

Persamaan penelitian Proity (2014) dengan penelitian ini terletak

pada tujuan pembelajaran, yaitu ingin meningkatkan hasil belajar IPA

siswa sekolah dasar dan menggunakan jenis penelitian quasi

eksperimental. Perbedaannya adalah peneliti terdahulu hanya

menggunakan strategi pembelajaran aktif sedangkan peneliti saat ini

menggunakan strategi PAILKEM (pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan,

kreatif, efektif, dan menarik). Selain itu, subjek dan instrumen dalam

penelitian ini juga berbeda dengan peneliti sebelumnya. Proity (2014)

melakukan penelitian di salah satu sekolah di kota Dhaka sementara

penelitian ini akan dilaksanakan di SDI Songkolo kabupaten Gowa tahun

ajaran 2019/2020. Peneliti terdahulu mengumpulkan data dengan

memberikan tes sedangkan peneliti saat ini akan mengumpulkan data

tidak hanya melalui tes tetapi juga menggunakan angket untuk mengukur

minat siswa terhadap penggunaan PAILKEM di kelas.

Page 48: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

33

Suparminingsih (2016) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Strategi Pembelajaran Pailkem dengan Media Animasi

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 3 Kedungbanteng Tahun

Ajaran 2015/2016” bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

pendekatan PAILKEM dengan media animasi terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV SDN Kedungbanteng 3 Kota Ponorogo. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan metode

eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar

IPA. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kedungbanteng 3

kota Ponorogo tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini menemukan

bahwa hasil belajar siswa pada kelas yang diberi perlakuan menggunakan

pendekatan PAILKEM dengan media animasi lebih baik dari pada kelas

yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan PAILKEM

dengan media animasi. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Persamaan penelitian Suparminingsih (2016) dengan penelitian ini

terletak pada tujuan pembelajaran, yaitu ingin meningkatkan hasil belajar

IPA siswa sekolah dasar, menggunakan pendekatan PAILKEM, dan jenis

penelitian kuasi eksperimental. Perbedaannya adalah subjek penelitian

terdahulu merupakan siswa kelas IV SDN Kedungbanteng 3 kota

Ponorogo tahun ajaran 2015/2016 sementara penelitian ini akan

dilaksanakan di SDI Songkolo kabupaten Gowa tahun ajaran 2018/2019.

Peneliti terdahulu menggunakan materi sumber daya alam sedangkan

Page 49: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

34

peneliti saat ini menggunakan materi gaya dan gerak. Selain itu, model

pendekatan PAILKEM yang digunakan juga berbeda.

C. Kerangka Pikir

1. Perbedaan pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap

minat dan hasil belajar IPA

Pembelajaran IPA yang didominasi ceramah atau penyampaian

secara verbal cenderung membuat siswa pasif dalam proses

pembelajaran. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya

melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep pengetahuan

berdasarkan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari karena pada

dasarnya siswa sering menemukan konsep IPA dalam kehidupan sehari-

hari. Mengembangkan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran

membutuhkan upaya yang maksimal dalam menyusun rancangan

pembelajaran. Pemilihan pendekatan sangat mempengaruhi aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran.

Pendekatan yang dipilih dalam pembelajaran perlu disesuaikan

dengan karakteristik siswa dan materi ajar. Salah satu pendekatan yang

dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran adalah pendekatan

pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, dan menarik

(PAILKEM). Penerapan pendekatan PAILKEM bisa dilakukan dengan

menggunakan alat peraga, audio, gambar, melihat objek secara langsung,

permainan, dan lain-lain. Penggunaan pendekatan PAILKEM dapat

Page 50: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

35

memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan menghadirkan respon

yang berbeda dibandingkan pembelajaran konvensional.

Respon yang ditunjukkan oleh siswa bisa dipengaruhi oleh minat

yang dimiliki siswa. Dalam proses pembelajaran, minat siswa dapat

mendukung keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

yang akan berdampak pada hasil belajar IPA yang lebih baik.

Sebagaimana hasil penelitian Wijayanti (2016) yang menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh Strategi PAIKEM yang signifikan terhadap minat

belajar dan hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan uraian di atas, ada perbedaan antara pendekatan

PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa

kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

2. Pendekatan PAILKEM terhadap minat belajar IPA

Minat adalah kecenderungan individu (siswa) untuk memusatkan

perhatian dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu.

Minat memiliki nurturent effect atau dampak pengiring yang berkembang

dari sikap ilmiah. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan proses

pembelajaran IPA perlu memperhatikan minat siswa untuk menunjang

perolehan hasil belajar IPA yang lebih baik. Namun pada kenyataannya,

pembelajaran yang biasa diterapkan (non-PAILKEM) menggunakan

pendekatan yang berpusat pada guru. Sehingga siswa mengalami

kejenuhan dan menyebabkan minat belajar berkurang. Nesi (2018) dalam

penelitiannya mengatakan bahwa pembelajaran metode ceramah hanya

Page 51: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

36

fokus pada penjelasan guru yang lebih aktif dalam proses belajar

mengajar dan siswa sebagai pendengar. Sehingga menyebabkan peranan

siswa kurang aktif dan mudah bosan.

Minat belajar siswa dapat mendukung keterampilan proses sains

siswa sebagaimana para ilmuwan dalam melakukan percobaan agar

temuannya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam proses pembelajaran,

minat siswa dapat mendukung keterlibatan siswa secara aktif dalam

proses pembelajaran yang akan berdampak pada hasil belajar IPA yang

lebih baik. Salah satu pendekatan yang dapat mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan,

kreatif, efektif, dan menarik (PAILKEM). Hasil penelitian Supramita (2019)

juga menyatakan bahwa penerapan model PAIKEM memberikan

pengaruh positif terhadap minat belajar IPA siswa.

Sehingga, berdasarkan uraian di atas maka perpendekatan

PAILKEM dapat menigkatkan minat belajar IPA siswa kelas IV Sekolah

Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

3. Pendekatan PAILKEM terhadap hasil belajar IPA

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya sehingga dapat

mengkonstruksikan kemampuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil

belajar tidak terlepas dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar yang

baik akan memberikan dampak positif pada hasil belajar. Keterlibatan

siswa secara langsung dalam pembelajaran akan berdampak pada hasil

Page 52: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

37

belajar siswa. Pendekatan PAILKEM membuat siswa menjadi lebih aktif

dan tertarik dalam proses belajar. Berbeda dengan pembelajaran

konvensional (non-PAILKEM) yang biasa diterapkan yaitu pembelajaran

berpusat pada guru dengan metode ceramah. Menurut Nurlinah (2017)

strategi pembelajaran PAILKEM dalam metode Outdoor study efektif

meningkatkan hasil belajar geografi siswa, juga terdapat perbedaan hasil

belajar antara kelas yang menggunakan strategi pembelajaran PAILKEM

dalam metode Outdoor Study dengan kelas yang menggunakan

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah.

Hal ini sejalan dengan penelitian Sari & Mintohari (2014) yang

menemukan bahwa PAILKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa

baik kognitif, afektif dan psikomotor serta meningkatkan aktivitas siswa

dan guru dalam pembelajaran IPA. Selain itu, menurut Uno & Mohamad

(2015) pendekatan PAILKEM sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar karena dapat mengoptimalkan penggunaan

semua potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa dapat

mencapai hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas maka pendekatan PAILKEM dapat

menigkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1

Kecamatan Bontomarannu.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan tinjauan hasil penelitian yang relevan

maka, dirumuskan hipotesisnya adalah:

Page 53: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

38

Hipotesis 1

H0M : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan

PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA

siswa kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan

Bontomarannu.

H1M : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan PAILKEM

dan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa

kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

Hipotesis 2

H0P : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan

PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap minat belajar IPA siswa

kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

H1P : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan PAILKEM

dan non-PAILKEM terhadap minat belajar IPA siswa kelas IV

Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

Hipotesis 3

H0P : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan

PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

H1P : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan PAILKEM

dan non-PAILKEM terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV

Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

Page 54: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental. Jenis

desain yang digunakan adalah pretest–posttest non equivalent control

group design yang melibatkan dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Untuk membandingkan antara kedua kelas ini maka kelas

eksperimen diberikan perlakuan khusus berupa Pendekatan PAILKEM

dan untuk kelas kontrol tidak diberikan perlakuan khusus. Untuk lebih

jelasnya desain penelitian digambarkan dalam bentuk bagan sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Desain penelitian quasi eksperimen

E O1 X O2

C O1 - O2

Keterangan:

E = Kelas Eksperimen

C = Kelas Kontrol

X = Perlakuan menggunakan PAILKEM

- = Non-PAILKEM

O1 = Pre-test hasil belajar dan minat belajar

O2 = Post-test hasil belajar dan minat belajar

Page 55: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Songkolo yang terletak di

Bontote’ne Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu,

Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2019/2020

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV

Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu. Jumlah populasi

terlihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Jumlah Populasi

No Nama Sekolah Banyak Kelas Banyak Siswa 1. SDN Bontote’ne 1 34 Orang 2. SDI Songkolo 2 54 Orang 3. SDN Centre Mawang 4 96 Orang 4. SDN Unggulan Bontomanai 3 80 Orang 5. SDI Mawang 1 36 Orang

Jumlah 11 300 Orang Sumber Data: Korwil Bontomarannu

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah random sampling yaitu menentukan sampel secara acak. Adapun

sekolah yang terpilih adalah SD Inpres Songkolo yaitu kelas IV B sebagai

Page 56: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

41

kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol. Masing-masing

kelas terdiri dari 27 orang siswa.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif atau data yang berbentuk angka yang dapat diolah dengan

menggunakan rumus atau teknik perhitungan. Berdasarkan skalanya,

akan dikumpulkan data yang berbentuk interval.

2. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder. Sugiyono (2016:308) menyatakan bahwa data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data seperti wawancara

pada saat studi pendahuluan. Data lainnya yaitu data sekunder bersumber

dari angket tentang minat siswa dan tes hasil belajar IPA.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes hasil

belajar IPA.

a. Angket

Angket yang digunakan untuk mengukur minat siswa dalam

pembelajaran IPA adalah model ARCS yang dikembangkan oleh Keller

(1987). Angket ini terdiri dari 33 item yang tiap-tiap item telah dibagi

Page 57: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

42

menjadi beberapa kategori berdasarkan model ARCS. Skala yang

digunakan adalah skala likert yang terdiri atas pernyataan sangat setuju,

setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Angket yang akan

digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu divalidasi oleh ahli.

b. Tes Hasil Belajar IPA

Tes hasil belajar IPA berbentuk uraian merujuk pada teori

taksonomi hasil belajar kognitif oleh Bloom yang dimodifikasi oleh

Anderson, et. al (2001) yang terdiri dari enam kategori. Tes hasil belajar

IPA berisi pertanyaan yang disusun berdasarkan materi ajar dan

kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sebelum digunakan,tes hasil

belajar divalidasi oleh ahli.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel

sebagai berikut:

1. Variabel aktif yakni pendekatan pembelajaran. Pendekatan

pembelajaran terdiri atas dua, yaitu PAILKEM dan non-PAILKEM.

2. Variabel ukur yakni minat dan hasil belajar IPA.

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian secara operasional

didefenisikan sebagai berikut:

1. Pendekatan PAILKEM adalah pendekatan pembelajaran yang

memposisikan guru sebagai fasilitator yang mampu

mengimplementasikan hal-hal inovatif sesuai dengan masalah yang

dipelajari oleh siswa, menggunakan lingkungan sebagai sumber

Page 58: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

43

belajar, menciptakan hal-hal baru berdasarkan data dan informasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pendekatan non-PAILKEM adalah pendekatan yang diterapkan di

sekolah tempat penelitian. Pembelajaran ini berpusat pada guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa melalui tahapan

menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik,

mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.

3. Minat belajar IPA adalah ketertarikan, rasa suka, dan senang siswa

terhadap pembelajaran IPA yang dapat dihitung dari skor yang

diperoleh siswa setelah mengisi angket minat belajar dengan indikator

attention (perhatian), relevance (kecocokan), confidence (percaya diri),

dan satisfaction (kepuasan).

4. Hasil belajar IPA adalah skor tes IPA yang diperoleh peserta didik

setelah diajar dengan menggunakan pendekatan PAILKEM dan non-

PAILKEM yang diukur dengan pemberian tes essay pada materi gaya

dan gerak, gaya tarikan dan dorongan, perubahan gerak akibat gaya,

jenis-jenis gaya yang terdapat di lingkungan sekitar, contoh gaya dalam

kehidupan sehari-hari, pengaruh gaya terhadap gerak benda, serta

hubungan gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-hari.

Page 59: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

44

F. Teknik Analisis Data

Data penelitian dianalisis melalui prosedur sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

umum mengenai karakteristik pencapaian hasil belajar peserta didik pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam hal ini digunakan nilai

maksimal dan nilai minimal, nilai rata-rata (N-Gain), median, modus, dan

standar deviasi yang dihitung secara manual.

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain

menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa

setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan

yang akan menimbulkan bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua

kelompok penelitian sudah beda maka akan digunakan uji normal gain.

Rumus normal gain yaitu:

Adapun kategorisasi perolehan N-gain ditujukan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kategorisasi Nilai N-Gain

Interval Nilai Kategori (<g>) 0,7 Tinggi

0,3 (<g>) < 0,7 Sedang (<g>) < 0,3 Rendah

(Sumber: Hake, 1998)

Page 60: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

45

a. Minat Belajar

Untuk mengukur minat siswa, peneliti menggunakan angket. Ini

bertujuan untuk meminta sampel menanggapi pernyataan seri dengan

menunjukkan apakah mereka sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu

(R), tidak setuju (TS), atau sangat tidak setuju (STS) dengan

pernyataan yang diberikan. Setiap tanggapan dikaitkan dengan bobot

dan skor individu ditentukan dengan menjumlahkan nilai bobot untuk

setiap pernyataan. Nilai bobot untuk pernyataan positif adalah SS = 5,

S = 4, R = 3, TS = 2, dan STS = 1 dan untuk pernyataan negatif nilai

bobotnya dibalik.

Untuk menginterpretasikan minat siswa dalam pembelajaran

IPA, peneliti menggunakan sistem klasifikasi dengan 5 kategori seperti

yang ditunjukkan pada tabel 3.4.

Table 3.4. Klasifikasi Nilai Minat Belajar Siswa

No Nilai Klasifikasi 1 4.50 – 5.00 Sangat Tinggi 2 3.50 – 4.49 Tinggi 3 2.50 – 3.49 Sedang 4 1.50 – 2.49 Rendah 5 1.00 – 1.49 Sangat Rendah

(Keller, 2010)

Catatan:

Sangat Tinggi = Sangat Tertarik

Tinggi = Tertarik

Sedang = Cukup Tertarik

Rendah = Tidak Tertarik

Sangat Rendah = Sangat Tidak Tertarik

b. Tes Hasil Belajar IPA

Page 61: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

46

Peneliti memberikan 10 soal uraian pada tes IPA untuk

mengetahui hasil belajar siswa. Setiap jawaban dinilai berdasarkan

ketentuan berikut ini:

1) Jika jawaban tepat diberikan bobot 3.

2) Jika jawaban kurang tepat diberikan bobot 2.

3) Jika ada jawaban tapi salah diberikan bobot 1.

4) Jika tidak ada jawaban diberikan bobot 0.

Untuk menginterpretasikan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA, peneliti menggunakan sistem klasifikasi 4 kategori

seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.5:

Table 3.5. Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa

Nilai Interval Klasifikasi

89 < A ≤ 100 A (Sangat Baik) 79< B ≤ 89 B (Baik) 70 ≤ C ≤ 79 C (Cukup)

D < 70 D (Perlu Bimbingan)

2. Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian. Namun sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Dilakukan untuk menguji data yang diteliti berasal dari populasi yang

terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan

Page 62: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

47

menggunakan rumus kai kuadrat (chi square). Normalitas data diuji

menggunakan rumus sebagai berikut :

χ2hitung = ∑

Keterangan : χ2

hitung = Kai kuadrat (Chi Square) fo = Frekuensi observasi fe = Frekuensi harapan Kriteria pengujian normalitas :

Pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1,

maka data terdistribusi normal jikaχ2hitung<χ

2tabel (Supardi, 2013).

2) Uji homogenitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

data yang diperoleh bersifat homogen atau tidak. Data yang

memenuhi syarat adalah jika varian sama atau subjek berasal dari

kelompok yang homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan

uji-F dengan rumus:

F =

, dimana S =

∑ ∑

Keterangan: F = Homogenitas S1

2 = Varian terbesar S2

2 = Varian terkecil Kriteria pengujian homogenitas:

Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus: dk

pembilang= n-1 (untuk varians terbesar) dk: penyebut = n-1 (untuk

Page 63: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

48

varians terkecil) ada taraf kepercayaan α = 0,05 data berasal dari

varians yang homogen jika Fhitung<Ftabel (Supardi, 2013).

3) Uji Korelasi

Pengujian korelasi ini menggunakan korelasi bivariate/ product

moment Pearson. Adapun pedoman dalam menunjukkan tingkat korelasi

yaitu jika angka korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi cukup kuat,

sedang di bawah 0.5 korelasi lemah. Setelah angka korelasi didapat,

maka bagian kedua adalah menguji angka signifikan dengan kriteria, jika

sig : p > 0,025 maka tidak ada hubungan, sig : p ≤ 0,025 maka ada

hubungan pada taraf sig 5%.

b. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis varian

multivariate (MANOVA). Uji MANOVA digunakan untuk menguji apakah

terdapat perbedaan minat belajar IPA dan hasil belajar IPA siswa kelas

eksperimental dan siswa kelas kontrol.

Page 64: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Songkolo menggunakan

rancangan Quasi Experimen desain pretes-postest non-equivalent control

group design yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

eksperimen diajar dengan pendekatan PAILKEM dan kelas kontrol diajar

dengan pembelajaran konvensional. Data penelitian ini akan dianalisis

dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif Minat dan Hasil Belajar IPA

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

umum mengenai minat belajar IPA dan hasil belajar IPA siswa di kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

a. Minat Belajar IPA

Hasil analisis statistik deskriptif minat belajar IPA bertujuan untuk

memberikan gambaran mengenai minat belajar IPA siswa di kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

Data hasil analisis deskriptif minat belajar IPA kelas eksperimen dan

kontrol di pretest dapat dilihat pada Tabel 4.1 – 4.4 dibawah ini:

Page 65: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

50

Tabel 4.1. Frekuensi dan Persentase Kategori Minat Belajar IPA

No Klasifikasi Nilai

Pretest Posttest Kelas

Eksperimen Kelas

Kontrol Kelas

Eksperimen Kelas

Kontrol F % F % F % F %

1 Sangat Tinggi 4,50-5,00 - - - - 6 22,2 2 7,4 2 Tinggi 3,50-4,49 11 40,7 10 37,0 20 74,1 21 77,8

3 Sedang 2,50-3,49 15 55,6 17 63,0 1 3,7 4 14,8 4 Rendah 1,50-2,49 1 3,7 - - - - - - 5 Sangat Rendah 1,00-1,49 - - - - - - - -

Total 27 100 27 100 27 100 (Sumber: Lampiran C.11 Hal 155)

Tabel 4.1 menunjukkan frekuensi dan persentase minat belajar

siswa kelas eksperimen dan kontrol di pretest dan posttest. Di kelas

eksperimen untuk pretest, tidak terdapat siswa yang memiliki minat belajar

yang sangat tinggi dan sangat rendah, 11 (40,7%) memiliki minat belajar

yang tinggi, 15 (55,6%) memiliki minat belajar yang sedang, dan 1 (3,7%)

memiliki minat belajar rendah. Untuk kelas kontrol, tidak terdapat siswa

yang memiliki minat belajar yang sangat tinggi dan sangat rendah, 10

(37,0%) memiliki minat belajar yang tinggi, dan 17 (60,0%) memiliki minat

belajar yang sedang.

Di posttest, frekuensi dan persentase minat belajar siswa kelas

eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan. 6 (22,2%) siswa

memiliki minat belajar yang sangat tinggi, 20 (74,1%) siswa memiliki minat

belajar yang tinggi, 1 (3,7%) siswa memiliki minat belajar yang sedang,

dan tidak ada siswa yang memiliki minat belajar rendah maupun sangat

rendah. Untuk kelas kontrol, terdapat 2 (7,4%) siswa yang memiliki minat

belajar yang sangat tinggi, 21 (77,8%) siswa memiliki minat belajar tinggi,

Page 66: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

51

4 (14,8%) siswa memiliki minat belajar sedang, dan tidak ada siswa yang

memiliki minat belajar rendah maupun sangat rendah.

Data minat belajar IPA siswa kelas eksperimen dan kontrol juga

disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini:

Gambar 4.1. Grafik Frekuensi dan Persentase Kategori Minat Belajar IPA

Grafik diatas menunjukkan nilai pretest dan posttes minat belajar

IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dikelas eksperimen, terdapat 11

orang yang memiliki minat belajar IPA tinggi, 15 orang memiliki minat

belajar sedang, dan 1 orang memiliki minat belajar rendah. Di kelas

kontrol, terdapat 11 orang memiliki minat belajar IPA tinggi dan 16 orang

memiliki minat belajar sedang. Minat belajar IPA siswa di posttest juga

mengalami peningkatan. Di kelas ekserimen, terdapat 6 orang yang

memiliki minat belajar sangat tinggi, 20 orang yang memiliki minat belajar

IPA tinggi, 1 orang memiliki minat belajar sedang, sementara untuk kelas

0

5

10

15

20

25

PretestKelas

Eksperimen

PretesKelas

Kontrol

PosttesKelas

Eksperimen

PosttesKelas

Kontrol

Sangat Tinggi (4,50-5,00)

Tinggi (3,50-4,49)

Sedang (2,50-3,49)

Rendah (1,50-2,49)

Sangat Rendah (1,00-1,49)

Page 67: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

52

pretest, 2 orang memiliki minat belajar sangat tinggi, 21 orang yang

memiliki minat belajar IPA tinggi, 4 orang memiliki minat belajar sedang.

Selanjutnya nilai minat belajar siswa dibagi kedalam beberapa

kategori berdasarkan perolehan N-Gain. Frekuensi serta persentase tiap

kategori minat belajar IPA berdasarkan N-Gain dapat dilihat pada Tabel

4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2. Frekuensi dan Kategori Minat Belajar Berdasarkan N-Gain

Kelas Perolehan N-Gain

Frekuensi Persentase (%) Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 2 17 8 7,41 62,96 29,63 Kontrol - 10 17 - 37,04 62,96

(Sumber: Lampiran C.11 hal 155)

Tabel 4.2 menunjukkan perolehan N-Gain minat belajar IPA siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di kelas eksperimen, terdapat 2

(7,41%) siswa yang memperoleh N-Gain tinggi, 17 (62,96%) siswa

memperoleh N-Gain sedang, dan 8 (29,63%) siswa memperoleh N-Gain

rendah. Sedangkan untuk kelas kontrol, tidak terdapat siswa yang

memperoleh nilai N-Gain tinggi, 10 (37,04%) siswa memperoleh N-Gain

sedang, dan 17 (62,96%) siswa memperoleh N-Gain rendah. Oleh sebab

itu, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen memiliki frekuensi N-Gain

minat belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Page 68: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

53

Tabel 4.3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Minat Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(Sumber: Lampiran C.12 Hal 156-165)

Tabel 4.3 menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif minat

belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di pretest dan

posttest. Nilai terendah kelas eksperimen di pretest adalah 2,48

sedangkan di posttest sebesar 3,39. Jadi N-Gain nilai terendah kelas

kontrol sebesar 0,155. Untuk kelas kontrol, nilai terendah dipretest

sebesar 2,82 sedangkan di posttest adalah 3,33. Total N-Gain nilai

terendah kelas kontrol adalah 0,076. Untuk nilai tertinggi, kelas

eksperimen memperoleh nilai 4,12 di pretest dan 4,64 di posttest dengan

nilai N-Gain sebesar 0,744. Sedangkan nilai tertinggi dipretest kelas

kontrol sebesar 4,03 sedangkan di posttest sebesar 4,61 dengan nilai N-

Gain sebesar 0,598. Nilai rata-rata kelas eksperimen di pretest sebesar

3,39 dan posttest sebesar 4,13 dengan nilai N-Gain sebesar 0,456.

Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol di pretest sebesar 3,42 dan nilai

posttest sebesar 3,89 dengan nilain N-Gain sebesar 0,294.

Statistik Nilai Statistik

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain

Nilai Terendah 2,48 3,39 0,155 2,82 3,33 0,076 Nilai Tertinggi 4,12 4,64 0,744 4,03 4,61 0,598 Nilai Rata-Rata (Mean) 3,39 4,13 0,456 3,42 3,89 0,294 Median (Me) 3,33 4,03 - 3,34 3,85 - Modus (Mo) 3,01 3,91 - 3,21 3,84 - Varians (S2) 0,207 0,120 0,029 0,115 0,101 0,017 Standar Deviasi (S) 0,455 0,346 0,170 0,339 0,318 0,130

Page 69: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

54

b. Hasil Belajar IPA

Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini juga digunakan

untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil belajar IPA siswa di

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil analisis deskriptif minat

belajar IPA kelas eksperimen dan kontrol di pretest dapat dilihat pada

Tabel 4.4. dibawah ini:

Tabel 4.4. Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar

No Klasifikasi Nilai Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol F % F % F % F %

1 Sangat Baik 89 < A ≤ 100 - - 1 3,7 19 70,4 10 37,0

2 Baik 79 < B ≤ 89 10 37,0 10 37,0 7 25,9 14 51,9

3 Cukup 70 ≤ C ≤ 79 13 48,2 13 48,2 1 3,7 3 11,1

4 Perlu Bimbingan D < 70 4 14,8 3 11,1 - - - -

Total 27 100,0 27 100,0 27 100,0 27 100,0

(Sumber: Lampiran C.17 Hal 174)

Tabel 4.4 menunjukkan frekuensi dan persentase kategori hasil

belajar IPA siswa kelas eksperimen dan kontrol di pretest. Di kelas

eksperimen, tidak terdapat siswa yang memperoleh hasil belajar yang

sangat baik, 10 (37,0%) siswa memperoleh hasil belajar yang baik, 13

(48,2%) siswa memperoleh hasil belajar yang cukup, dan 4 (14,8%) siswa

memperoleh hasil belajar yang memerlukan bimbingan. Untuk kelas

kontrol, terdapat 1 (3,7%) siswa yang memperoleh hasil belajar yang

sangat tinggi, 10 (37,0%) memperoleh hasil belajar yang baik, 13 (48,2%)

memperoleh hasil belajar yang cukup, dan 3 (11,1%) memperoleh hasil

belajar yang memerlukan bimbingan.Berdasarkan data dari tabel 4.6,

peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar yang

signifikan antara kelas eksperimental dan kelas kontrol di pretest.

Page 70: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

55

Frekuensi serta persentase hasil belajar IPA siswa dikelas

eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan. 19

(70,4%) siswa memperoleh hasil belajar yang sangat baik, 7 (25,9%)

siswa memperoleh hasil belajar yang baik, 1 (3,7%) siswa memperoleh

hasil belajar yang cukup, dan tidak ada lagi siswa yang perlu bimbingan.

Untuk kelas kontrol, terdapat 10 (37,0%) siswa yang memperoleh hasil

belajar sangat baik, 14 (51,9%) siswa memperoleh hasil belajar baik, 3

(11,1%) siswa memperoleh hasil belajar sedang, dan tidak ada siswa yang

perlu bimbingan.

Data minat belajar IPA siswa kelas eksperimen dan kontrol juga

disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini:

Gambar 4.2. Grafik Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Belajar IPA

Grafik diatas menunjukkan bahwa nilai pretest hasil belajar kelas

eksperimen terdapat 19 orang yang memperoleh hasil belajar IPA yang

sangat baik, 7 orang memperoleh hasil belajar baik, dan 1 orang

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

PretestKelas

Eksperimen

PretesKelas

Kontrol

PosttesKelas

Eksperimen

PosttesKelas

Kontrol

Sangat Baik (89 < A ≤ 100)

Baik (79 < B ≤ 89)

Cukup (70 ≤ C ≤ 79)

Perlu Bimbingan (D < 70)

Page 71: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

56

memperoleh hasil belajar yang cukup. Untuk kelas kontrol, 10 orang

memperoleh hasil belajar IPA yang sangat baik, 14 orang memperoleh

hasil belajar yang baik, dan 3 orang memperoleh hasil belajar yang cukup.

Sedangkan, hasil belajar IPA siswa di posttest mengalami peningkatan, 19

orang memperoleh hasil belajar IPA yang sangat baik, 7 orang yang

memperoleh hasil belajar IPA yang baik, 1 orang memperoleh hasil belajar

yang cukup, sementara untuk kelas kontrol, 10 orang memperoleh hasil

belajar yang sangat baik, 14 orang yang memiliki hasil belajar IPA yang

baik, 3 orang memiliki hasil belajar IPA yang sedang.

Selanjutnya nilai hasil belajar siswa diklasifikasikan kedalam

beberapa kategori berdasarkan perolehan N-Gain. Frekuensi serta

persentase tiap kategori minat belajar berdasarkan N-Gain dapat dilihat

pada Tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5. Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar Berdasarkan N-Gain

(Sumber: Lampiran C.17 Hal 174)

Tabel 4.5 menunjukkan perolehan N-Gain hasil belajar IPA kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Di kelas eksperimen, terdapat 1 (3,70%)

siswa yang memperoleh N-Gain tinggi, 19 (70,37%) siswa memperoleh

N-Gain sedang, dan 7 (25,93%) siswa memperoleh N-Gain rendah.

Sedangkan untuk kelas kontrol, tidak terdapat siswa yang memperoleh N-

Gain tinggi, 7 (25,93%) siswa memperoleh N-Gain sedang, dan 20

Kelas Perolehan N-Gain

Frekuensi Persentase (%) Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 1 19 7 3,70 70,37 25,93

Kontrol - 7 20 - 25,93 74,07

Page 72: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

57

(74,07%) siswa yang memperoeh N-Gain rendah.

Data hasil analisis deskriptif hasil belajar siswa dapat dilihat pada

Tabel 4.6 dibawah ini:

Tabel 4.6. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(Sumber: Lampiran C.18 Hal 175-184)

Tabel 4.6 menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di pretest dan

posttest. Nilai terendah kelas eksperimen di pretest adalah 60 sedangkan

di posttest sebesar 77. Jadi N-Gain nilai terendah kelas kontrol sebesar

0,303. Untuk kelas kontrol, nilai terendah dipretest sebesar 63 sedangkan

di posttest adalah 73. Total N-Gain nilai terendah kelas kontrol adalah

0,1. Untuk nilai tertinggi, kelas eksperimen memperoleh nilai 87 di pretest

dan 100 di posttest dengan nilai N-Gain sebesar 1. Nilai tertinggi dipretest

kelas kontrol sebesar 90 sedangkan di posttest sebesar 100 dengan nilai

N-Gain sebesar 1. Nilai rata-rata kelas eksperimen di pretest sebesar

75,33 dan posttest sebesar 91,39 dengan nilai N-Gain sebesar 0,653.

Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol di pretest sebesar 76.30 dan nilai

posttest sebesar 85,93 dengan nilain N-Gain sebesar 0,445.

Statistik Nilai Statistik

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain

Nilai Terendah 60 77 0,303 63 73 0,1 Nilai Tertinggi 87 100 1 90 100 1 Nilai Rata-Rata (Mean) 75,33 91,39 0,653 76,30 85,93 0,445 Median (Me) 73,82 91,64 - 76,25 85,31 - Modus (Mo) 72 90,50 - 76 84,64 - Varians (S2) 48,077 36,103 0,039 39,60 55,84 0,047

Standar Deviasi (S) 6,934 6,253 0,197 6,29 7,47 0,217

Page 73: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

58

2. Analisis Statistik Inferensial

a. Pengujian Prasyarat Analisis

Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengujian

terhadap hipotesis adalah melakukan pengujian prasyarat analisis, yaitu

uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

a) Minat Belajar Siswa

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan statistik uji chi-kuadrat yang dihitung

secara manual dengan kriteria data terdistribusi normal jika

χ2hitung<χ

2tabel. Nilai untuk χ2

tabel yang digunakan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah pada taraf signifikan = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = 5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan N-

gain diperoleh data pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Minat Belajar

Kelas Uji Normalitas

Kesimpulan χ

2hitung (α) = 0,05

Eksperimen 4,23 11,07 Normal Kontrol 4,16 11,07

(Sumber: Lampiran C.14 Hal 166-171)

Berdasarkan data pada tabel 4.7, diperoleh nilai χ2hitung (4,23)

<χ2tabel(11,07) pada kelas eksperimen. Begitupun dengan kelas

kontrol yang memperoleh nilai χ2hitung (4,16) <χ2

tabel(11,07). Oleh

sebab itu, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berdistribusi

normal.

Page 74: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

59

b) Hasil Belajar Siswa

Uji normalitas pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

menggunakan statistik uji chi-kuadrat yang dihitung secara manual

dengan kriteria data terdistribusi normal jika χ2hitung<χ

2tabel. Nilai untuk

χ2tabel yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah

pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 5.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan N-gain diperoleh data pada

Tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar

Kelas Uji Normalitas

Kesimpulan χ

2hitung

χ2tabel

(α) = 0,05 Eksperimen 4,81 11,07

Normal Kontrol 9,04 11,07

(Sumber: Lampiran C.20 Hal 185-189)

Berdasarkan data pada tabel 4.8, diperoleh nilai χ2hitung<χ2

tabel

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan

bahwa kedua kelas berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

a) Minat Belajar Siswa

Kriteria pengujian homogenitas adalah jika Fhitung < Ftabel maka

kedua kelas sampel berasal dari populasi yang homogen.

Berdasarkan hasil uji homogenitas dengan menggunakan varians dari

kelas eksperimen sebagai varians terbesar dan varians dari kelas

kontrol sebagai varians terkecil, maka diperoleh data pada Tabel 4.9

seperti dibawah ini:

Page 75: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

60

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Minat Belajar

Kelas Uji Homogenitas

Kesimpulan Varians Fhitung Ftabel

(α) = 0,05 Eksperimen 0,029

1,71 1,90 Homogen Kontrol 0,017

(Sumber: Lampiran C.14 Hal 171)

Tabel 4.9 menunjukkan perolehan nilai Fhitung < Ftabel (1,71 <

1,90) sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua sample homogen.

b) Hasil Belajar Siswa

Kriteria pengujian homogenitas adalah jika Fhitung < Ftabel maka

kedua kelas sampel berasal dari populasi yang homogen.

Berdasarkan hasil uji homogenitas dengan menggunakan varians dari

kelas eksperimen sebagai varians terkecil dan varians dari kelas

kontrol sebagai varians terbesar, maka diperoleh data pada Tabel

4.10.

Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar

Kelas Uji Homogenitas

Kesimpulan Varians Fhitung Ftabel

(α) = 0,05 Eksperimen 0,039

1,21 1,90 Homogen Kontrol 0,047

(Sumber: Lampiran C.20 Hal 189)

Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh nilai Fhitung < Ftabel (1,21 <

1,90) sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua sample homogen.

3) Uji Korelasi

Kriteria pengujian korelasi adalah jika angka korelasi di atas

0,5 menunjukkan korelasi cukup kuat, sedang di bawah 0,5 korelasi

lemah. Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua adalah

Page 76: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

61

menguji angka signifikan dengan kriteria, jika sig : p > 0,025 maka

tidak ada hubungan, sig : p ≤ 0,025 maka ada hubunga pada taraf sig

5%. Diperoleh data pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Hasil Uji Korelasi Minat dan Hasil Belajar IPA

Correlations

Minat_Belajar Hasil_Belajar

Minat_Belajar

Pearson Correlation 1 .646**

Sig. (2-tailed) .000

N 54 54

Hasil_Belajar

Pearson Correlation .646** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 54 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.11, angka korelasi menunjukkan 0,646 >

0,5 maka disimpulkan korelasi cukup kuat. Kemudian diperoleh nilai

sig : p ≤ 0,025 (0,000 < 0,025) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar.

b. Pengujian Hipotesis Minat Belajar dan Hasil Belajar

Berdasarkan uji prasyarat, diketahui bahwa kedua sampel atau

kelas yang berasal dari kelas ekperimen dan kelas kontrol berdistribusi

normal dan homogen, maka dari itu dilakukan pengujian hipotesis

menggunakan analisis varian Multivariat (Manova) dengan

membandingkan nilai N-Gain antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Perhitungan uji hipotesis minat belajar dan hasil belajar IPA

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara minat belajar IPA dan hasil belajar IPA menggunakan

Page 77: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

62

pendekatan PAILKEM dan non-PAILKEM. Hasil uji Manova disajikan

pada tabel 4.12 dan 4.13 dibawah ini:

Tabel 4.12 Pengujian Hipotesis N-gain dengan Uji Manova Kelas PAILKEM dan non-PAILKEM

Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept

Pillai's Trace .885 196.907b 2.000 51.000 .000

Wilks' Lambda .115 196.907b 2.000 51.000 .000

Hotelling's Trace 7.722 196.907b 2.000 51.000 .000

Roy's Largest Root 7.722 196.907b 2.000 51.000 .000

Kelas

Pillai's Trace .246 8.332b 2.000 51.000 .001

Wilks' Lambda .754 8.332b 2.000 51.000 .001

Hotelling's Trace .327 8.332b 2.000 51.000 .001

Roy's Largest Root .327 8.332b 2.000 51.000 .001

a. Design: Intercept + Kelas

b. Exact statistic

(Sumber: Lampiran C.20 Hal 190)

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillae Trace, Wilk

Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root.x memiliki signifikansi yang

lebih kecil dari 0,05. Artinya, nilai F untuk Pillae Trace, Wilk Lambda,

Hotelling Trace, Roy’s Largest Root semuanya signifikan. Jadi, terdapat

perbedaan minat belajar IPA dan hasil belajar IPA antara siswa yang

diajar dengan PAILKEM dan siswa yang diajar dengan non-PAILKEM.

Page 78: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

63

.Tabel 4.13 Pengujian Hipotesis N-gain dengan Uji Manova Kelas PAILKEM dan non-PAILKEM

Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent

Variable

Type III Sum

of Squares

df Mean

Square

F Sig.

Corrected Model Minat_Belajar_IPA .334a 1 .334 13.253 .001

Hasil_Belajar_IPA .655b 1 .655 13.194 .001

Intercept Minat_Belajar_IPA 7.475 1 7.475 296.863 .000

Hasil_Belajar_IPA 16.253 1 16.253 327.188 .000

Kelas Minat_Belajar_IPA .334 1 .334 13.253 .001

Hasil_Belajar_IPA .655 1 .655 13.194 .001

Error Minat_Belajar_IPA 1.309 52 .025

Hasil_Belajar_IPA 2.583 52 .050

Total Minat_Belajar_IPA 9.118 54

Hasil_Belajar_IPA 19.491 54

Corrected Total Minat_Belajar_IPA 1.643 53

Hasil_Belajar_IPA 3.238 53

a. R Squared = .203 (Adjusted R Squared = .188)

b. R Squared = .202 (Adjusted R Squared = .187)

(Sumber: Lampiran C.20 Hal 191)

Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji beda antara pendekatan

PAILKEM dan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa.

Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai sig 0.001 < 0.05 yang artinya

terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan pendekatan

PAILKEM dengan non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan

PAILKEM terhadap minat belajar IPA dan hasil belajar IPA siswa kelas IV

SD Inpres Songkolo. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan minat

belajar dan hasil belajar IPA siswa yang diberi pendekatan PAILKEM di

Page 79: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

64

kelas eksperimen dengan siswa yang diberi pendekatan konvensional di

kelas kontrol.

1. Pengaruh pendekatan PAILKEM terhadap minat belajar IPA

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data minat belajar IPA siswa

diperoleh rata-rata N-Gain yang lebih tinggi pada kelas eksperimen dari

pada kelas kontrol. Selain itu, hasil pengelompokan siswa ke dalam

beberapa kategori minat belajar di posttest menunjukkan bahwa kelas

eksperimen memperoleh kategori “sangat tinggi” yang lebih tinggi

daripada kelas kontrol. Sama halnya pada pengelempokan siswa

berdasarkan perolehan N-Gain kategori “tinggi dan sedang”, persentase

kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil penelitian ini di

dukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

pendekatan PAILKEM berpengaruh terhadap minat belajar siswa

(Supramita, 2019;Hajar, 2017; Tamala, 2017; Wijayanti, 2016). Hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pendekatan PAILKEM

memiliki minat belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang diajar tanpa

menggunakan pendekatan PAILKEM.

Peningkatan minat belajar IPA siswa yang signifikan terjadi pada

kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Pendekatan

PAILKEM membuat siswa menjadi lebih aktif dan tertarik dalam proses

belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian Sari & Mintohari (2014) yang

menemukan bahwa PAILKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa

baik kognitif, afektif dan psikomotor serta meningkatkan aktivitas siswa

Page 80: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

65

dan guru dalam pembelajaran IPA. Sedangkan siswa kelas kontrol

cenderung pasif karena dalam proses pembelajaran di kelas, guru hanya

menggunakan metode ceramah.

Pembelajaran aktif yang diterapkan untuk meningkatkan minat

belajar IPA siswa terlihat dari keaktifan dan semangat siswa selama

proses pembelajaran. Siswa terlihat antusias dan cenderung mendominasi

dalam proses pembelajaran. Uno & Muhamad (2015) dalam bukunya

menjelaskan bahwa pendekatan PAILKEM mampu menstimulasi siswa

menjadi aktif dalam proses pembelajarannya. Pada saat peneliti

memberikan materi ”Penyebab Benda Bergerak”, siswa sangat

bersemangat diajak ke halaman sekolah dan bermain ayunan secara

berpasangan. Hal ini disebabkan oleh minat siswa yang besar terhadap

pembelajaran karena proses pembelajaran dilaksanakan dengan

mempraktekkan langsung materi yang diberikan, belajar sambil bermain,

dan siswa bekerja sama dengan teman-teman mereka.

Minat belajar IPA siswa juga meningkat dengan penggunaan

pendekatan inovatif karena banyaknya aktifitas yang tergolong baru

diterapkan di SDI Songkolo. Beberapa aktifitas baru tersebut seperti

mendorong dan menarik meja sendirian maupun bersama teman pada

saat proses pembelajaran, penggunaan media belajar seperti mobil

mainan, penggunaan media gambar, bermain ayunan, dan bermain bola

di lingkungan sekolah. Aktifitas seperti ini akan membangkitkan minat

siswa karena mereka bisa belajar sambil bermain dan mempraktekkan

Page 81: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

66

langsung materi yang sedang mereka pelajari di kehidupan nyata. Witiarini

(2014) menyatakan bahwa penggunaan metode dan model pembelajaran

yang menarik dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

Penggunaan lingkungan sebagai sarana dalam mengajar IPA juga

dapat meningkatkan minat belajar IPA siswa karena mereka belajar di

lingkungan sekolah. Selama ini, pembelajaran cenderung monoton karena

hanya dilakukan dikelas dengan penjelasan dari buku atau guru, tetapi

dengan membawa siswa belajar di lingkungan sekolah maka banyak

aktifitas yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan pelajaran IPA.

Beberapa contohnya adalah bermain ayunan dibawah pohon, bermain

bola di halaman sekolah, dan bermain mobil-mobilan untuk melihat

pengaruh gaya terhadap benda. Samatowa (2006:173) bahwa

pembelajaran dapat dilakukan di luar kelas (out door education) dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai laboratorium alam.

Pembelajaran kreatif juga dapat meningkatkan minat belajar IPA

siswa. Misalnya pada saat proses pembelajaran siswa melakukan

percobaan mengenai materi yang sedang dipelajari dan berdiskusi

dengan teman mereka mengenai hasil percobaan yang mereka lakukan

dengan penggunaan berbagai macam metode yang dapat menggugah

siswa untuk berpikir kritis. Ditambah lagi dengan metode-metode baru

yang diterapkan oleh peneliti pada saat proses pembelajaran.

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang bermanfaat dan

terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur yang tepat. Misalnya

Page 82: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

67

sebelum masuk ke kelas, peneliti sudah menyiapkan materi dan alat

belajar yang akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran,

mengatur tempat duduk siswa, melakukan beberapa aktivitas,

menggunakan bahasa yang mudah dipahami, melakukan evaluasi,

perangkuman, dan tindak lanjut. Hal ini sesuai dengan Wotruba & Wright

(1985) yang menyatakan bahwa ada beberapa indikator yang dapat

menunjang pembelajaran efektif seperti pengorgnisasian materi yang baik,

komunikasi yang efektif, penguasaan/antusiasme terhadap materi

pembelajaran, dan pemberian nilai.

Peningkatan minat belajar IPA siswa menggunakan pembelajaran

menarik juga berpengaruh sangat baik. Ketertarikan siswa sekolah dasar

biasanya dengan bermain, sehingga peneliti mengajarkan materi IPA

dengan berbagai metode seperti bermain bola dilapangan, bermain

ayunan, dan mobil-mobilan baik secara individu maupun secara

kelompok. Uno & Mohammad (2015) menyatakan bahwa para guru boleh

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai

tujuan pendidikannya.

2. Pengaruh pendekatan PAILKEM terhadap hasil belajar IPA

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data hasil belajar IPA siswa

diperoleh bahwa nilai rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol. Setelah siswa dikelompokkan dalam beberapa

kategori hasil belajar, terlihat bahwa pada hasil posttest kategori “sangat

baik”, persentase kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Page 83: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

68

Sama halnya pada pengelempokan siswa berdasasarkan perolehan N-

Gain kategori “baik dan cukup”, persentase kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa PAILKEM memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa (Fauzi,

2019;Kamroni, 2019; Vatia, 2016). Hal ini membuktikan bahwa siswa yang

diajar dengan pendekatan PAILKEM memiliki hasil belajar yang lebih

tinggi daripada siswa yang diajar tanpa menggunakan pendekatan

PAILKEM.

Merujuk pada deskipsi data penelitian, peningkatan hasil belajar

yang signifikan terjadi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas

kontrol. Pendekatan PAILKEM membuat siswa menjadi lebih aktif dan

tertarik dalam proses belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian Sari &

Mintohari (2014) yang menemukan bahwa PAILKEM dapat meningkatkan

hasil belajar siswa baik kognitif, afektif dan psikomotor serta meningkatkan

aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA.

Selain itu, menurut Uno & Mohamad (2015) pendekatan PAILKEM

sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar karena

dapat mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh

siswa sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang

memuaskan. Dalam suasana pembelajaran yang aktif, siswa tidak

terbebani secara perorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi

Page 84: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

69

saat belajar, tetapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi sehingga

beban belajar bagi mereka sama sekali tidak terjadi.

Salah satu contoh keaktifan siswa dalam proses belajar

menggunakan PAILKEM adalah sikap ingin tahu siswa terhadap

pelaksanaan kegiatan mengamati, sikap kritis terhadap hasil pengamatan,

dan kerjasama dalam proses pembelajaran. Terlihat jelas dalam proses

pembelajaran siswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu

menjelaskan ke teman-temannya alur dari pengamatan yang dia lakukan.

Selain itu, mereka juga menerima dengan baik jika hasil penemuan

mereka tidak sesuai dengan temannya. Penemuan ini juga didukung oleh

Tshering & Dema (2020) yang menyatakan bahwa siswa menyukai

pembelajaran yang menstimulasi mereka untuk menjadi lebih aktif dikelas.

Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar juga merupakan

salah satu contoh pembelajaran dengan penerapan pendekatan

PAILKEM. Pada saat peneliti memberikan materi ”Pengaruh gaya

terhadap Gerak Benda”, siswa terlihat sangat antusias bermain bola

dilapangan. Mereka juga aktif menjawab berbagai pertanyaan tentang

pengaruh gaya terhadap gerak benda dan sangat antusias ketika

melakukan percobaan menarik mobil mainan sesuai dengan langkah

kegiatan di LKS 3 yang diberikan oleh peneliti. Tshering & Dema (2020)

menyatakan bahwa siswa menyukai pembelajaran yang menstimulasi

mereka untuk menjadi lebih aktif dikelas.

Page 85: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

70

Hal ini dilakukan agar siswa bisa mempraktikkan dan mengetahui

secara langsung materi yang sedang mereka pelajari. Dengan melakukan

berbagai kegiatan yang kreatif dalam proses belajar mengajar, siswa

merasa lebih senang. Sebagaimana yang dikemukakan Depdiknas

(1990:9) bahwa belajar dengan menggunakan lingkungan memungkinkan

siswa menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide

abstrak dan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata, konsep

dipahami melalui proses penemuan, pemberdayaan, dan hubungan.

3. Pendekatan PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA

Berdasarkan hasil uji korelasi data minat dan hasil belajar IPA

siswa diperoleh bahwa ada hubungan antara minat belajar dengan hasil

belajar. Hal ini berarti semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin

tinggi pula hasil belajar siswa. Hasil yang diperoleh sejalan dengan

Dalyono (2009), yang menyatakan bahwa minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya jika

minat belajar kurang maka akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Djamarah (2002) juga menyatakan bahwa seseorang yang memiliki minat

terhadap suatu aktivitas, akan memperhatikan aktivitas itu secara

konsisten disertai rasa senang. Konsistensi dalam melaksanakan kegiatan

belajar yang dilakukan siswa dan disertai dengan perhatian yang tinggi

akan membantu siswa menambah pengetahuan dan pemahaman pada

materi yang dipelajarinya.

Page 86: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

71

Adanya peningkatan minat dan hasil belajar siswa tentunya juga

dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan. Penggunaan pendekatan

PAILKEM dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan

menghadirkan respon yang berbeda dibandingkan pembelajaran non-

PAILKEM. Respon yang ditunjukkan oleh siswa bisa dipengaruhi oleh

minat yang dimiliki. Dalam proses pembelajaran, minat siswa dapat

mendukung keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

yang akan berdampak pada hasil belajar IPA yang lebih baik.

Sebagaimana hasil penelitian Wijayanti (2016) yang menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh Strategi PAIKEM yang signifikan terhadap minat

belajar dan hasil belajar matematika siswa.

Page 87: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa:

1. Skor N-Gain minat belajar siswa yang diajar dengan pendekatan

PAILKEM yaitu 0,456 lebih tinggi daripada yang diajar dengan

pendekatan non-PAILKEM yaitu 0,294. Sejalan dengan skor minat

belajar, untuk skor N-gain hasil belajar siswa yang diajar dengan

pendekatan PAILKEM juga lebih tinggi yaitu 0,653 daripada yang diajar

dengan pendekatan non-PAILKEM yaitu 0,445.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan PAILKEM dan

non-PAILKEM terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa kelas IV

Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan PAILKEM dan

non-PAILKEM terhadap minat belajar IPA siswa kelas IV Sekolah

Dasar Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan PAILKEM dan

non-PAILKEM terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Sekolah Dasar

Gugus 1 Kecamatan Bontomarannu.

Page 88: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

73

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka

dipaparkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah atau lembaga pendidikan

untuk menggunakan pendekatan PAILKEM, dalam proses

pembelajaran, dapat dikembangkan sehingga dapat digunakan pada

pembelajaran lain dalam pemenuhan keterampilan abad 21 dan

kurikulum 2013.

2. Sebagai pendekatan yang dapat digunakan guru dalam proses

pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan, penggunaan

lingkungan sebagai media pembelajaran, kreativitas, dan membuat

siswa tertarik dalam proses pembelajaran.

3. Siswa dapat mengelola kemampuan mereka dengan baik sehingga

mampu menjadikannya sebagai pembelajar yang mandiri yang

memahami masalah sains terkait pembelajarannya.

Page 89: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

74

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahan. Solo: PT. Tiga Seragkai Pustaka Mandiri.

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

Beetlestone, F. 2011. Creative Learning Strategi Pembelajaran untuk Melseatkan Kreativitas Siswa. Nusa Media. Jakarta.

Brodjonegoro, S. S. & Muhammad, S. 2001. Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Pustaka Belajar.

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dema, K & Tshering. 2020. The Effects of Active Learning Approach in Teaching and Learning Science: a Case of One of the Primary Schools in Bhutan. International Research Journal for Quality in Education, Vol. 7 (1).

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, S,B. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fauzi, F, E. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi Menggunakan Model Pembelajaran PAIKEM Gembrot dan Media Games Ular Tangga pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Sidomukti Kota Salatiga Tahun Ajaran 2018/2019. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Hajar. 2017. Pengaruh Strategi PAIKEM terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII Mts. Nurussalamah Montong Are Tahun 2016/2017. Mataram: Universitas Islam Negeri Mataram.

Hake, R.R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses. Am J. Phys Vol 66 No. 1. Departement Of Physic, Indiana University, Bloomington Indiana 47405.

Hamruni. 2011. Stategi Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Insan Madani.

Kamroni. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran PAIKEM melalui Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata

Page 90: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

75

Pelajaran IPA Kelas V MIN 8 Bandar Lampung. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Karwono, H. & Mularsih, H. 2017. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Depok: Rajawali Pers.

Keller, J. M. 2010. Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS Model Approach. New York: Springer Publisher.

Keller, J. M. 1987. Development and Use of the ARCS Model of Motivational Design. Journal of Instructional Development, 10(3), 2-10.

Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Kemendikbud.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mak’mur, J. A. 2010. 7 Tips Aplikasi PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Yogjakarta: Diva Press.

Proity, S. H. 2014. Effect of Joyful Teaching on Grade IV Students’ Academic Performance in Science. International Journal of Science and Research (IJSR), 6(14), 1232-1240.

Rahmawaty, Mestawaty, As. A, & Lilies. 2017. Penerapan Model

Pembelajaran PAIKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 5(10), 234-249.

Samatowa, U. 2016. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta Barat:

PT Indeks.

Sari, D. R. & Mintohari. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran IPA Melalui Strategi Pailkem Metode Gallery Walk. JPGSD, 01, 1-5.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sobry, M. S. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran Menjadikan Proses Pembelajaran Lebih Variatif, Afektif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan. Lombok: Holistica.

Page 91: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

76

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication.

Suparminingsih, T. 2016. Pengaruh Strategi Pembelajaran Pailkem dengan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 3 Kedungbanteng Tahun Ajaran 2015/2016. Premiere Educandum, 6(2), 241–250

Supramita, E. F. 2019. Pengaruh Model Paikem (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan ) terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 163 Seluma. Bengkulu: iain bengkulu.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Tamala, K.K. 2017. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Anak TK Melalui

Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik (PAILKEM) di TK IT Salsabila Al-Muthi’inmaguwo Banguntapan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Uno, H. B. & Mohamad, N. 2015. Belajar dengan Pendekatan

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Vatia, N. 2016. Penerapan PAKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Pembelajaran IPA di Kelas V MIN Piyeung Aceh Besar. Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam - banda aceh.

Wahab, R. 2017. Memahami Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo. Wijayanti, N.K. 2016. Pengaruh Strategi Paikem (Pembelajaran– Aktif –

Inofatif- Kreatif- Efektif- Menarik) Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016

Wisudawati, A.W & Sulistyowati, E. 2017. Metodologi Pembelajaran IPA.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 92: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

77

Witariani, P.E., Dantes, N., dan Tika, I.N. 2014. Pengaruh Model Brain-Based Learning Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Siswa Kelas V SD Gugus I Kecamatan Banjar Tahun Pelajaran 2013/2014. Pendasi: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, (Online), Vol.4 No.1. (http://pasca.undhiksa.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_pendas/article/view/1122/868, diakses pada 04 November 2017)

Yamin, M. 2015. Teori dan Metode Pembelajaran: Konsepsi, Strategi dan Praktik Belajar yang Membangun Karakter. Malang: Madani.

Yusuf, A. M. 2017. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta: kencana.

Zaini, H., Munthe, B., & Aryani, S. A. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

Page 93: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

78

RIWAYAT HIDUP

Murniati, lahir di Borongrappo Bontomarannu pada

tanggal 20 Mei 1969. Penulis adalah anak pertama dari

empat bersaudara pasangan suami istri Badollahi Daeng

Tojeng dan Deni Daeng Tanning. Penulis mengawali

pendidikan formal di SD Negeri Borongkaluku pada

tahun 1976 dan tamat pada tahun 1982. Selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Bontomanai (sekarang SMP

Negeri 1 Bontomarannu) mulai tahun 1982 hingga tahun 1985. Setelah itu,

penulis melanjutkan pendidikannya di SPG Negeri Pattallassang (sekarang

SMA Negeri 3 Takalar) dan lulus pada tahun 1988.Kemudian pada tahun

1990, Penulis melanjutkan pendidikannya untuk menempuh pendidikan

Diploma Dua (D2) di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan di IKIP Ujung Pandang (sekarang Universitas

Negeri Makassar). Pada tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan Strata

satu (S1) di Program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Veteran

Republik Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 2013 penulis melanjutkan Strata

satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan selesai tahun 2015. Pada tahun 2017,

penulis melanjutkan Strata dua (S2) Program Studi Pendidikan Dasar di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 94: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

79

Lampiran A.1: Kisi-kisi Angket Minat Belajar IPA

KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR IPA

Penggolongan pernyataan dalam angket minat berdasarkan model

ARCS yaitu:

(Keller, 1987)

No Model ARCS

Angket Minat

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

1. Attention (Perhatian) 1, 15, 20, 23, 28 4, 10, 25

2. Relevance (Kecocokan) 2, 5, 13, 19, 21, 22, 27 8, 24

3. Confidence (Percaya Diri) 3, 6, 11, 26, 29 9, 17

4. Satisfaction (Kepuasan) 7, 12, 14, 16, 18, 31, 32, 33 30

Page 95: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

80

Lampiran A.2: Kisi-kisi Soal Pretes dan Posttes KISI-KISI SOAL PRETES DAN POSTTES

No Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Bahan

Kelas/Semester Konten/ Materi Indikator Soal Level Kognitif

Bentuk Soal

Nomor Soal

1 IPA 3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa dilingkungan sekitar.

IV/2 Penyebab Benda Bergerak

1) Siswa mampu membedakan gaya dan gerak.

C 4 Uraian 1

2) Siswa mampu membandingkan gaya tarikan dan dorongan.

C 5 Uraian 2

3

Perubahan Gerak Akibat Gaya

3) Siswa mampu menentukan perubahan gerak akibat gaya.

C 3 Uraian 4

5

Jeni-jenis Gaya dan Contohnya

4) Sswa mampu menuliskan jenis-jenis gaya yang terdapat di lingkungan sekitar

C 2

Uraian 6

5) Siswa mampu memberikan contoh gaya dalam kehidupan sehari-hari

C 2 Uraian 7

8

Page 96: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

81

No Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Bahan

Semester/Kelas Konten/ Materi Indikator Soal Level

Kognitif Bentuk

Soal Nomor

Soal Pengaruh Gaya

Terhadap Gerak Benda

6) Disajikan gambar siswa mampu menganalisis pengaruh gaya terhadap gerak benda

C 4 Uraian 9

Hubungan Gaya dan Gerak

7) Disajikan gambar siswa mampu menentukan hubungan gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-hari.

C 6 Uraian 10

Page 97: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

82

Lampiran A.3: Pretes, Posttes, dan Kunci Jawaban

SOAL PRE-TEST

Satuan Pendidikan : SD Inpres Songkolo

Kelas/ Semester : IV/2

Materi : Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

Alokasi Waktu : 60 Menit

Nama :

NISN :

Petunjuk!

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar!

1. Apa perbedaan gaya dan gerak?

2. Tuliskan 2 jenis kegiatan yang menggunakan gaya dorong!

3. Tuliskan 2 jenis kegiatan yang menggunakan gaya tarik!

4. Perubahan apa yang terjadi pada mobil mainan yang digerakkan dari

lambat ke cepat?

Page 98: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

83

5. Apa yang terjadi pada bola yang ditendang?

6. Tuliskan jenis-jenis gaya yang kamu ketahui!

7. Berikan 2 contoh yang termasuk gaya gravitasi!

8. Berikan 2 contoh gaya listrik!

9.

Amatilah gambar diatas, kemudian jelaskan pengaruh gaya terhadap

gerak benda pada gambar tersebut.

Page 99: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

84

10.

Bagaimana hubungan gaya dan gerak pada gambar diatas!

Page 100: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

85

KUNCI JAWABAN

1. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi

keadaan suatu benda sedangkan gerak adalah perpindahan kedudukan

suatu benda.

2. - Mendorong gerobak

- Menendang bola

3. - Menimba air

- Menurunkan layang-layang

4. Perubahan kecepatan pada benda tersebut

5. Bola akan mengalami percepatan atau perpindahan tempat.

6. Gaya otot, gaya gesek, dan gaya pegas.

7. - Buah yang jatuh dari pohonnya

- Bola yang melambung tinggi akan kembali ke tanah.

8. - Kipas angin yang bergerak ketika dihubungkan dengan sumber

energi listrik

- Energi panas yang dihasilkan setrika listrik

9. Gaya dapat mempengaruhi benda diam menjadi bergerak.

10. Hubungan gaya dengan gerak pada peristiwa menimba adalah gaya

yang dikerjakan pada saat menarik tali timba mengakibatkan ember

yang semula diam menjadi bergerak naik.

Page 101: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

86

SOAL POST-TEST

Satuan Pendidikan : SD Inpres Songkolo

Kelas/ Semester : IV/2

Materi : Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

Alokasi Waktu : 60 Menit

Nama :

NISN :

Petunjuk!

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar!

1. Apa perbedaan gaya dan gerak?

2. Tuliskan 2 jenis kegiatan yang menggunakan gaya dorong!

3. Tuliskan 2 jenis kegiatan yang menggunakan gaya tarik!

4. Perubahan apa yang terjadi pada mobil mainan yang digerakkan dari

lambat ke cepat?

Page 102: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

87

5. Apa yang terjadi pada bola yang ditendang?

6. Tuliskan jenis-jenis gaya yang kamu ketahui!

7. Berikan 2 contoh yang termasuk gaya gravitasi!

8. Berikan 2 contoh gaya listrik!

9.

Amatilah gambar diatas, kemudian jelaskan pengaruh gaya terhadap

gerak benda pada gambar tersebut.

Page 103: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

88

10.

Bagaimana hubungan gaya dan gerak pada gambar diatas!

Page 104: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

89

KUNCI JAWABAN

1. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi

keadaan suatu benda sedangkan gerak adalah perpindahan kedudukan

suatu benda.

2. - Mendorong gerobak

- Menendang bola

3. - Menimba air

- Menurunkan layang-layang

4. Perubahan kecepatan pada benda tersebut

5. Bola akan mengalami percepatan atau perpindahan tempat.

6. Gaya otot, gaya gesek, dan gaya pegas.

7. - Buah yang jatuh dari pohonnya

- Bola yang melambung tinggi akan kembali ke tanah.

8. - Kipas angin yang bergerak ketika dihubungkan dengan sumber

energi listrik

- Energi panas yang dihasilkan setrika listrik

9. Gaya dapat mempengaruhi benda diam menjadi bergerak.

10. Hubungan gaya dengan gerak pada peristiwa menimba adalah gaya

yang dikerjakan pada saat menarik tali timba mengakibatkan ember

yang semula diam menjadi bergerak naik.

Page 105: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

90

Lampiran A.4: Silabus Tematik Kelas IV SD

D. Kelas IV

Silabus ini adalah silabus untuk pembelajaran tematik terpadu. Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut ini. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Siswa mampu: 1.1 Menerima makna hubungan bintang, rantai, pohon beringin, kepala

banteng, dan padi kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila” sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.1 Bersikap berani mengakui kesalahan, meminta maaf, memberi maaf, dan santun sebagaiperwujudan nilai dan moral Pancasila.

3.1 Memahami makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila 4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila

sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari 1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari dalam menjalankan agama 2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam memenuhi kewajiban dan hak

sebagai warga masyarakat sebagai wujud cinta tanah air 3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari 4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak

sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari 1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari- hari

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari- hari

1.4 Mensyukuri berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan

Page 106: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

91

kesatuan; dan 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial,

dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan; Bahasa Indonesia (BI) Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia berikut ini. Siswa mampu: 3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh

dari teks lisan, tulis, atau visual; 4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan

antargagasan ke dalam kerangka tulis; 3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks

lisan, tulis, atau visual; 4.2 Menyajikan hasil pencermatan tentang keterhubungan antargagasan

ke dalam tulisan; 3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara

menggunakan daftar pertanyaan; 4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan

kalimat efektif dalam bentuk teks tulis; 3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan

berbeda; 4.4 Menyajikan petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan

visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif 3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita,

dongeng, dan sebagainya) 4.5 Mengomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra

yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan;

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri;

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks nonfiksi;

Page 107: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

92

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri;

3.8 Membandingkan hal yang sudah diketahui dengan yang baru diketahui dari teks nonfiksi;

4.8 Menyampaikan hasil membandingkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru secara tertulis dengan bahasa sendiri;

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi; 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual 3.10 Membandingkan watak masing-masing tokoh pada teks fiksi; dan 4.10 Menyajikan hasil membanding-kan watak setiap tokoh pada teks fiksi

secara lisan, tulis, dan visual Matematika (MAT) Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Matematika berikut ini. Siswa mampu: 3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model

konkret; 4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan

model konkret; 3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal,

dan persen) dan hubungan diantaranya; 4.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran,

desimal, dan persen) dan hubungan diantaranya; 3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil

kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan; 4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,

dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan; 3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan; 4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan suatu bilangan; 3.5 Menjelaskan bilangan prima; 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima; 3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor

persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan

Page 108: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

93

persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktor persekutuan, faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

3.7 Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke satuan terdekat;

4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke satuan terdekat;

3.8 Menganalisis sifat-sifat segibanyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan

4.8 Mengidentifikasi segibanyak beraturan dan segibanyak tidak beraturan;

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga;

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga;

3.10 Menjelaskan hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berhimpit) menggunakan model konkret;

4.10 Mengidentifikasi hubungan antar garis (sejajar, berpotongan, berhimpit) menggunakan model konkret;

3.11 Menjelaskan data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram batang

4.11 Mengumpulkan data diri peserta didik dan lingkungannya dan menyajikan dalam bentuk diagram batang

3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat; dan

4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam berikut ini. Siswa mampu:

Page 109: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

94

3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan;

4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan;

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya;

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak;

3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari

4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi;

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran

4.6 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi 3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera

penglihatan; 4.7 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya 3.8 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian

sumber daya alam di lingkungannya 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama

orang-orang di lingkungannya. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial berikut ini.

Page 110: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

95

Siswa mampu: 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya

alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi;

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi;

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial, dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi;

4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial, dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi;

3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan Islam serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat masa kini di lingkungan daerah setempat; dan

4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam serta pengaruhnya pada kehidupan masyarakat masa kini di lingkungan daerah setempat.

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Seni Budaya dan Prakarya berikut ini. Siswa mampu: 3.1 Mengetahui gambar dan bentuk tiga dimensi dimensi; 4.1 Menggambar dan membentuk tiga dimensi; 3.2 Mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada; 4.2 Menyanyikan lagu dengan memperhatikan tempo dan tinggi rendah

nada; 3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah;

Page 111: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

96

4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah; 3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel; dan 4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Untuk Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) dan Kompetensi inti 4 (Keterampilan) dicapai melalui Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan berikut ini. Siswa mampu: 3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional;

4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional;

3.2 Memahami variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional;

4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional;

3.3 Memahami variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional;

4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional;

3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni beladiri;

4.4 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor dan non lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni beladiri;

Page 112: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

97

3.5 Memahami berbagai bentuk aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai bentuk latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat badan ideal;

4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai bentuk latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat badan ideal;

3.6 Menerapkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai;

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai;

3.7 Menerapkan variasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama;

4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama;

3.8 Memahami gerak dasar satu gaya renang; 4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu gaya renang; 3.9 Memahami jenis cedera dan cara penanggulangannya secara

sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan sehari-hari;

4.9 Mendemonstrasikan cara penanggulangan jenis cidera secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan sehari-hari;

3.10 Menganalisis perilaku terpuji dalam pergaulan sehari-hari (antar teman sebaya, orang yang lebih tua, dan orang yang lebih muda); dan

4.10 Mendemonstrasikan perilaku terpuji dalam pergaulan sehari-hari (antar teman sebaya, orang yang lebih tua, dan orang yang lebih muda).

Pembelajaran tematik terpadu dalam satu kelas dikelompokkan menjadi beberapa tema dan setiap tema dibagi menjadi beberapa subtema.

Page 113: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

98

1. Tema 8 : Tempat Tinggalku Alokasi waktu : 66 jam pelajaran

Pembelajaran Kompetensi Dasar yang akan dicapai

Materi Pokok

Subtema 1: Lingkungan Tempat Tinggalku (22 jam pelajaran)

Mengamati gambar/vidio/film yang menunjukkan toleransi antar umat beragama di suatu lingkungan

Membaca wacana dan menyimak penjelasan tentang keberagaman umat beragama di masyarakat dengan rasa peduli dan toleransi

Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tempat tinggal dan contoh perilaku toleransi terhadap pemeluk agama lain

Mencari informasi dari berbagai sumber tentang keberagaman umat beragama di lingkungan tempat tinggal dengan rasa ingin tahu dan peduli

Mendiskusikan bagaimana berinteraksi dengan orang sekitar tempat tinggal dengan rasa peduli dan toleransi

PPKn KD 1.3 PPKn KD 2.3 PPKn KD 3.3 PPKn KD 4.3

Keberagaman umat beragama di masyarakat

Membuat tulisan mengenai tokoh yang diidolakan siswa di keluarga atau lingkungan sekitar

Membaca teks tentang tokoh fiksi yang dikenal di lingkungan tempat tinggalnya

Menuliskan perwatakan tokoh dalam teks yang dibaca

BI KD 3.9 BI KD 4.9

Teks fiksi

Mengamati benda-benda yang bergerak di sekitarnya (bergerak akibat dorongan/tarikan, dilempar, pengaruh magnet, dan

IPA KD 3.4 IPA KD 4.4

Penyebab benda bergerak

Page 114: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

99

Pembelajaran Kompetensi Dasar yang akan dicapai

Materi Pokok

lainnya) Membuat daftar benda-benda

yang bergerak dan bagaimana pergerakannya

Menggambarkan tempat tinggal siswa dengan teknis kolase

SBdP KD 3.4 SBdP KD 4.4

Teknik tempel dalam berkarya (Kolase)

Subtema 2: Keunikan Daerah Tempat Tinggalku (22 jam pelajaran)

Wacana dan menyimak penjelasan tentang keberagaman umat beragama di masyarakat dengan rasa peduli dan toleransi di daerah tempat tinggalku

Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh umat beragama yang menjadi ciri khas daerah

Membaca teks fiksi yang berhubungan dengan legenda di daerah siswa

PPKn KD 1.1 PPKn KD 2.1 PPKn KD 3.1 PPKn KD 4.1

Keberagaman umat beragama di masyarakat

Membandingkan sifat tokoh dalam legenda yang dibaca.

Menuliskan kembali teks fiksi yang berhubungan dengan legenda di daerah siswa menggunakan bahasa sendiri

BI KD 3.10 BI KD 4.10

Membandingkan tokoh dan watak yang terdapat pada teks fiksi

Melakukan percobaan dan melaporkannya untuk menunjukkan perubahan gerak akibat gaya

IPA KD 3.4 IPA KD 4.4

Pengaruh gaya terhadap gerak benda

Melihat gambar/vidio/film yang menggambarkan potensi daerah kabupaten/kota di tempat tinggal siswa

IPS KD 3.1 IPS KD 4.1

Kondisi karakteristik alam yang ada di daerah

Page 115: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

100

Pembelajaran Kompetensi Dasar yang akan dicapai

Materi Pokok

Mencari informasi mengenai keunikan penduduk dan karakteritik alam yang ada di daerah tempat tinggal siswa

Membuat klasifikasi karakteristik alam yang ada di daerahnya

tempat tinggal siswa

Membuat montase mengenai penduduk dan karakteristik alam di daerah tempat tinggalku

SBdP KD 3.4 SBdP KD 4.4

Teknik tempel dalam berkarya (Montase)

Subtema 3: Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku (22 jam pelajaran)

Mengamati gambar/vidio/film terkait keragaman daerah di Indonesia.

Membaca teks mengenai keragaman karakteristik alam di daerah tempat tinggal siswa

Menuliskan karakteristik alam di daerah tempat tinggal dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan YME

IPS KD 3.1 IPS KD 4.1 PPKn KD 1.1 PPKn KD 2.1 PPKn KD 3.1 PPKn KD 4.1

Kondisi/karakteristik alam (iklim, bentuk muka bumi, flora, fauna)

Membaca teks fiksi mengenai legenda dari suatu daerah

Mempresentasikan hal-hal yang menumbuhkan rasa bangga terhadap daerah berdasarkan legenda yang dibaca

BI KD 3.9 BI KD 4.9

Teks fiksi

Melakukan percobaan dan melaporkannya untuk menunjukkan perubahan gerak akibat gaya

IPA KD 3.4 IPA KD 4.4

Pengaruh gaya terhadap gerak benda

Membaca teks informasi mengenai kependudukan (jumlah, kepadatan, persebaran) dan kegiatan ekonomi penduduk

IPS KD 3.1 IPS KD 4.1

Kondisi kependudukan (jumlah, kepadatan,

Page 116: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

101

Pembelajaran Kompetensi Dasar yang akan dicapai

Materi Pokok

di provinsi tempat tinggal siswa Membuat ringkasan (dapat

dalam bentuk tabel) mengenai informasi kependudukan dan ekonomi di provinsinya

persebaran) Kegiatan

ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam

Membuat karya seni yang

menggambarkan aktivitas ekonomi di lingkungan sekitarnya dengan aplikasi dan mozaik dengan teknik menempel

SBdP KD 3.4 SBdP KD 4.4

Teknik tempel dalam berkarya (Mozaik)

Page 117: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

102

Lampiran A.5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SatuanPendidikan : SDI SONGKOLO Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema : 1. Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran ke- : 1 Kelas /Semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

IPA KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar.

3.4.1 Menjelaskan pengertian gaya dan gerak.

3.4.2 Menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.

3.4.3 Melakukan percobaan tentang hubungan gaya dan gerak.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.

4.4.1 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang gaya dan gerak.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan kegiatan bermain ayunan, siswa dapat mengetahui pengertian gaya dan gerak.

2. Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat menjelaskan perbedaan gaya dan gerak.

3. Dengan melakukan percobaan, siswa dapat mempraktekkan gaya dorong dan tarikan.

4. Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja, siswa dapat menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak.

Page 118: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

103

D. MATERI PEMBELAJARAN Penyebab Benda Bergerak

E. PENDEKATAN,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN (PAILKEM)

Pendekatan Pembelajaran : PAILKEM Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, tanya jawab, demonstrasi, dan

penugasan

F. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media/ Alat : Ayunan,meja, pintu, gerobak.

Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 8: Daerah Tempat Tinggalku. 2. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Buku Penunjang yang sesuai 4. Lingkungan Sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendekatan PAILKEM Deskripsi Waktu

Pendahuluan

1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa.

2. Membaca do’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa.

4. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. 5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri. 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin yang akan dikembangkan dalam pembelajaran

15 menit

Kegiatan inti

Inovatif, Lingkungan dan menarik Aktif

1. Secara berpasangan siswa bermain ayunan di halaman sekolah.

2. Mengadakan tanya jawab tentang

bermain ayunan. 3. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa.

45menit

Page 119: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

104

Kreatif Aktif Aktif

4. Secara berkelompok siswa melakukan percobaan 1 dan mendiskusikan tentang perbedaan gaya dan gerak.

5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan ditanggapi kelompok lain.

6. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

Penutup

1. Mengadakan evaluasi 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung.

3. Menyanyikan salah satu lagu daerah. 4. Membaca do’a bersama.

10 menit

H. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif ) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.

2. Penilaian Pengetahuan Jawablah soal-soal dibawah ini dengan tepat! a. Jelaskan pengertian gaya dan gerak! b. Apa perbedaan gaya dan gerak!

3. Penilaian Keterampilan Menyajikan laporan hasil percobaan tentang gaya dan gerak

Siswa yang tuntas : orang

Siswa yang tidak tuntas : orang

Bontote’ne, 20 -1- 2020

Guru Kelas Mahasiswa

Sutiawati, S. Pd Murniati NIM. 105.06.02.057.17

Mengetahui

Kepala SDI Songkolo

Burhan, S.Pd NIP. 19650814 198803 1 015

Page 120: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SatuanPendidikan : SDI SONGKOLO Tema : 8 Daerah Tempat Tinggalku Sub tema : 1. Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran ke- : 2 Kelas /Semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI) 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

IPA KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar.

3.4.4 Menjelaskan perubahan gerak akibat gaya.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.

4.4.2 Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh gaya dengan gerak.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan naik sepeda, Siswa mampu menjelaskan perubahan gerak akibat gaya.

2. Dengan menulis hasil percobaan,siswa dapat menyajikan hasil percobaan yang dilakukan tentang pengaruh gaya dengan gerak benda.

D. MATERI PEMBELAJARAN Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

E. PENDEKATAN,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan Pembelajaran : PAILKEM Metode Pembelajaran : Demonstrasi,Tanya jawab, diskusi kelompok dan

penugasan

Page 121: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

106

F. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media/Alat : Sepeda, meja, lemari dan lain-lain.

Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 8: Daerah

Tempat Tinggalku. 2. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Buku Penunjang yang sesuai

4. Lingkungan sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN (PAILKEM)

Kegiatan Pendekatan PAILKEM Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam,

menanyakan kabar, dan mengecek kehadiransiswa.

2. Membaca do’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa.

4. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. 5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri. 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin

15 menit

Kegiatan inti Inovatif, Lingkungan dan menarik Aktif Kreatif Aktif Aktif

1. Secara bergantian siswa naik sepeda di lapangan.

2. Mengadakan tanya jawab. 3. Guru menginformasi dan mengapresiasi

jawaban siswa. 4. Secara berkelompok siswa melakukan

percobaan 2. 5. Setiap kelompok mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya dan ditanggapi kelompok lain.

6. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan.

45 menit

Penutup 1. Mengadakan evaluasi 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung.

10 menit

Page 122: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

107

3. Menyanyikan salah satu lagu nasional. 4. Kelas ditutup dengan do’a bersama.

H. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.

2. Penilaian Pengetahuan

a. Apa perbedaan yang kamu rasakan saat mendorong meja sendiri dan berdua?

b. Bagaimana pergerakan meja saat didorong sendiri dan berdua?

3. Penilaian Keterampilan Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh gaya dengan gerak!

Siswa yang tuntas : orang

Siswa yang tidak tuntas : orang

Bontote’ne, 23-1- 2020

Guru Kelas Mahasiswa Sutiawati, S. Pd Murniati NIM. 105.06.02.057.17

Mengetahui Kepala SDI Songkolo

Burhan, S. Pd NIP. 19650814 198803 1 015

Page 123: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SatuanPendidikan : SDI SONGKOLO Tema : 8. Daerah TempatTinggalku Sub tema : 2. Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran ke- : 1 Kelas /Semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar.

3.4.5 Menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerakan benda.

3.4.6 Melakukan percobaan tentang pengaruh gaya gerak benda.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.

4.4.3 Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh gaya terhadap benda.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan kegiatan menendang bola secara berpasangan,siswa mampu menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerakan benda.

2. Dengan kegiatan melakukan percobaan,siswa mampu menjelaskan bahwa semakin besar gaya yang diberikan maka gerakan benda itu semakin cepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

E. PENDEKATAN,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan Pembelajaran : PAILKEM Metode Pembelajaran : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi kelompokdan pemberian tugas.

Page 124: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

109

F. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR (PAILKEM)

Media/Alat : Bola dan mobil mainan. Sumber Belajar :1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 8: Daerah Tempat Tinggalku. 2. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Buku Penunjang yang sesuai 4. Lingkungan sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendekatan PAILKEM Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam,

menanyakan kabar, dan mengecekkehadiransiswa.

2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa.

4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri.

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin.

15 menit

Kegiatan inti Inovatif, Lingkungan dan menarik Aktif Kreatif Aktif Aktif

1. Secara berpasangan siswa bermain bola di lapangan.

2. Mengadakan tanya jawab. 3. Guru mengonfirmasi dan

mengapresiasi jawaban siswa. 4. Secara berkelompok siswa

melakukan percobaan 3. 5. Setiap kelompok mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya dan ditanggapi kelompok lain.

6. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan.

45 menit

Page 125: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

110

Penutup

1. Mengadakan evaluasi. 2. Siswa bersama guru melakukan

refleksi atas pembelajaran yang berlangsung.

3. Menyanyikan salah satu lagu daerah.

4. Membaca do’a bersama.

10 menit

H. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif ) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.

2. Penilaian Pengetahuan a. Apa yang terjadi pada bola yang ditendang? b. Jelaskan salah satu pengaruh gaya terhadap benda!

3. Penilaian Keterampilan Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda.

Siswa yang tuntas : orang Siswa yang tidak tuntas : orang

Bontote’ne, 27 - 1 - 2020

Guru Kelas Mahasiswa Sutiawati, S. Pd Murniati NIM. 105.06.02.057.17

Mengetahui Kepala SDI Songkolo

Burhan, S. Pd NIP. 19650814 198803 1 015

Page 126: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SatuanPendidikan : SDI SONGKOLO Tema : 8.Daerah TempatTinggalku Sub tema : 2 Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran ke- : 2 Kelas /Semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

IPA

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar.

3.4.7 Menuliskan berbagai contoh pengaruh gaya terhadap gerak benda.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan gaya dengan gerak.

4.4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan kegiatan mencari berbagai gambar peristiwa gerakan benda,siswa mampu menuliskan berbagai contoh pengaruh gaya terhadap gerakan benda di lingkungan sekitar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

E. PENDEKATAN,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran : PAILKEM Metode Pembelajaran : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi kelompokdan pemberia tugas.

Page 127: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

112

F. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

Media/Alat : Gambar peristiwa gerakan benda Sumber Belajar : 1.Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 8: Daerah Tempat Tinggalku.

2. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). 3. Buku Penunjang yang sesuai 4. Lingkungan sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendekatan PAILKEM Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam,

menanyakan kabar, dan mengecekkehadiransiswa.

2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa.

4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri. 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin.

15 menit

Kegiatan inti Inovatif, Lingkungan dan menarik Aktif Kreatif Aktif Aktif

1. Setiap siswa mencari gambar peristiwa gerakan benda yang terdapat dilingkungan sekitar.

2. Mengadakan tanya jawab. 3. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa. 4. Secara berkelompok siswa mengerjakan

lembar kerja 4 yang disiapkan. 5. Setiap kelompok mempresentasikan

hasil kerja kelompok 6. Guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran.

45 menit

Penutup 1. Mengadakan evaluasi. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi

atas pembelajaran yang berlangsung. 3. Menyanyikan salah satu lagu daerah. 4. Membaca do’a bersama.

10 menit

Page 128: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

113

H. PENILAIAN 1. Penilaian Sikap

Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif ) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.

2. Penilaian Pengetahuan Tuliskan 5 contoh peristiwa gerakan benda!

3. Penilaian Keterampilan

Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh gaya dengan gerak!

Siswa yang tuntas : orang Siswa yang tidak tuntas : orang

Bontote’ne, 30 – 1 - 2020

Guru Kelas Mahasiswa Sutiawati, S. Pd Murniati NIM. 105.06.02.057.17

Mengetahui Kepala SDI Songkolo

Burhan, S. Pd NIP. 19650814 198803 1 015

Page 129: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SatuanPendidikan : SDI Songkolo Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku Sub tema : 3.Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran ke- : 1 Kelas /Semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

IPA

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar.

3.4.8 Menjelaskan hubungan gaya dan gerak.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.

4.4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentanggaya dan gerak

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan kegiatan mengamati peristiwa di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan gaya dan gerak, siswa mampu menjelaskan hubungan antara gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-hari.

D. MATERI PEMBELAJARAN

HubunganAntara Gaya danGerak E. PENDEKATAN,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan Pembelajaran : PAILKEM Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok,tanya jawab, demonstrasi dan pemberian tugas.penugasan

Page 130: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

115

F. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media/Alat :Pintu, bola, plastising dan sepeda. Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 8: Daerah Tempat Tinggalku.

2. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Buku Penunjang yang sesuai 4. Lingkungan sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendekatan PAILKEM Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa. 2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin

oleh salah seorang siswa. 3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab

pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa.

4. MenyanyikanLaguIndonesia Raya. 5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri. 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin yang akan dikembangkan dalam pembelajaran

15 menit

Kegiatan inti Inovatif, Lingkungan dan menarik Aktif Kreatif Aktif Aktif

1. Siswa mengamati peristiwa di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan hubungan antara gaya dan gerak.

2. Mengadakan tanya jawab. 3. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa. 4. Secara berkelompok siswa mengerjakan

lembar kerja 5 yaitu laporan hasil pengamatan.

5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya dan ditanggapi oleh kelompok lain.

6. Guru bersama siswa menyimpulkan laporan hasil pengamatan.

45 menit

Penutup 1. Mengadakan evaluasi. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi

atas pembelajaran pada hari ini. 3. Menyanyikan salah satu lagu daerah. 4. Membaca do’a bersama.

10 menit

Page 131: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

116

H. PENILAIAN a. Penilaian Sikap

Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif ) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.

2. Penilaian Pengetahuan Jawablah soal-soal dibawah ini dengan tepat!

a. Jelaskan hubungan antara gaya dan gerak! b. Berikan contohnya masing-masing dari setiap penjelasan!

3. Penilaian Keterampilan Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak.

Siswa yang tuntas : orang

Siswa yang tidak tuntas : orang

Bontote’ne, 3 – 2 - 2020

Guru Kelas Mahasiswa Sutiawati, S. Pd Murniati NIM. 105.06.02.057.17

Mengetahui

Kepala SDI Songkolo

Burhan, S. Pd NIP.19650814 198803 1 015

Page 132: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDI SONGKOLO Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku Sub tema : 3. Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran ke- : 2 Kelas /Semester : IV/2 Alokasi Waktu : 6x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

IPA

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sektar.

3.4.9 Mengidentifikasi hubungan antara gaya dan gerak dalam berbagai peristiwa.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan gaya dengan gerak.

4.4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan kegiatan mengamati berbagai peristiwa sehari-hari, siswa mampu mengidentifikasi hubungan antara gaya dan gerak dalam berbagai peristiwa.

2. Dengan kegiatan mencoba mempraktikkan permainan ketapel, siswa mampu membuktikan adanya hubungan antara gaya dan gerak.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Hubungan Antara Gaya dan Gerak

E. PENDEKATAN,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN (PAILKEM) Pendekatan Pembelajaran : PAILKEM Metode Pembelajaran : Demonstrasi,tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan. Model Pembelajaran : Example non Examples Direction Instruction

Page 133: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

118

F. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR (PAILKEM) Media/Alat : 1. Benda Tiga Dimensi

2. Ketapel dan katrol

Sumber Belajar: 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 8: Daerah Tempat Tinggalku.

2. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Buku Penunjang yang sesuai. 4. Lingkungan sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN (PAILKEM)

Kegiatan Pendekatan PAILKEM Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan a. Kelas dibuka dengan salam,

menanyakan kabar, dan mengecekkehadiransiswa.

b. Membaca do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.

c. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingn ya mengawali setiap kegiatan dengan doa.

d. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. e. Siswa diminta memeriksa kerapian diri. f. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

g. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap disiplin.

15 menit

Kegiatan inti Inovatif, Lingkungan dan menarik Aktif Kreatif Aktif Aktif

1. Siswa bermain ketapel di luar kelas.

2. Mengadakan tanya jawab 3. Guru mengonfirmasi dan

mengapresiasi jawaban siswa. 4. Secara berkelompok mengerjakan

lembar kegiatan 6 yang sudah disiapkan.

5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing dan ditanggapi kelompok lain.

6. Guru bersama siswa meyimpulkan hasil kerja kelompok.

7. Siswa mengadakan latihan.

185 menit

Page 134: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

119

Penutup 1. Mengadakan evaluasi. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung.

3. Menyanyikan salah satu lagu daerah. 4. Membaca do’a bersama.

10 menit

H. PENILAIAN (PAILKEM)

1. Penilaian Sikap Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif ) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.

2. Penilaian Pengetahuan a. Jelaskan hubungan gaya dan gerk pada peristiwa bermain katapel! b. Jelaskan pula hubungan gaya dan gerak pada peristiwa menimba air!

3. Penilaian Keterampilan

Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan gaya dengan gerak!

Siswa yang tuntas : orang Siswa yang tidak tuntas : orang

Bontote’ne, 6 – 2 - 2020 Guru Kelas Mahasiswa Sutiawati, S.Pd Murniati NIM. 105.06.02.057.17

Mengetahui Kepala SDI Songkolo

Burhan, S.Pd NIP.19650814 198803 1 015

Page 135: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

120 Lampiran A.6: Lembar Kerja Siswa

Mendorong dan Menarik Meja

Langkah kegiatan :

1. Letakkan meja di tempat cukup luas.

2.

Doronglah meja itu.

Amati yang terjadi pada meja itu.

3.

Tariklah meja itu.

Amati yang terjadi pada meja itu.

Percobaan

Tujuan : Membedakan gaya dan gerak

Alat : Meja

Pertemuan 1

Page 136: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

121 Lampiran A.6: Lembar Kerja Siswa

Tulislah hasil percobaanmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Apa yang terjadi pada meja saat didorong?

2. Kemana arah meja saat didorong?

3. Apa yang terjadi pada meja saat ditarik?

4. Kemana arah meja saat ditarik?

Page 137: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

122 Lampiran A.6: Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA

Bersama kelompokmu diskusikan perbedaan gaya dan gerak. Tuliskan hasil diskusi pada kolom berikut! No Gaya Gerak

Page 138: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

123

Mendorong Sendiri dan Bersama Teman

Langkah kegiatan :

1. Letakkan meja di tempat cukup luas.

2.

Dorong meja secara sendiri dengan kekuatan penuh.

Perhatikan gerakan meja.

Apa yang kamu rasakan?

3.

Dorong meja bersama temanmu.

Gunakan kekuatan penuh seperti saat mendorong sendirian.

Perhatikan gerakan meja.

Apa yang kamu rasakan?

Percobaan

Tujuan : Mengetahui perubahan gerak akibat gaya

Alat : Meja

Pertemuan 2

Page 139: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

124

Tulislah hasil percobaanmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Apa perbedaan yang kamu rasakan saat mendorong meja sendiri dan berdua?

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

............................................

2. Bagaimana pergerakan meja saat disorong sendiri dan berdua?

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

............................................

3. Apa yang terjadi pada meja saat ditarik?

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

...........................................

Page 140: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

125

Menarik Mobil Mainan

Tujuan : Mengetahui pengaruh gaya terhadap gerakan benda

Alat : Mobil mainan

Langkah kegiatan :

1. Siapkan sebuah mobil mainan.

2. Ikat bagian depan mobil mainan dengan seutas tali.

3. Tarik mobil mainan perlahan, lalu semakin lama semakin cepat.

4. Tarik mobil mainan lurus ke depan, lalu belokkan arah mobil mainan.

Tulislah hasil percobaanmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Apakah terdapat perubahan pada mobil mainan yang digerakkan dari lambat ke cepat?

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.............................

2. Perubahan apa yang terjadi pada mobil mainan yang digerakkan dari lambat ke

cepat?Jelaskan!

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

............................................

Percobaan

Pertemuan 3

Page 141: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

126

3. Kamu menarik mobil mainan dari lambat ke cepat dengan gaya. Apa kesimpulan yang kamu peroleh dari kegiatan ini?

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

..........................................

4. Apakah terdapat perubahan pada mobil mainan yang ditarik lurus kemudian dibelokkan?

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.............................

5. Perubahan apa yang terjadi pada mobil mainan yang ditarik lurus kemudian

dibelokkan? Jelaskan!

..........................................................................................................................

..............

..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

............................................

6. Kamu menarik mobil mainan dari dari lurus, lalu berbelok dengan gaya. Apa

kesimpulan yang kamu peroleh? ..........................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.............................................

Page 142: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

127

Petunjuk! Diskusikan dengan anggota kelompokmu masing-masing. Kemudian tempelkan gambar yang telah kamu peroleh pada kotak dalam tabel berikut! Berilah keterangan mengenai pengaruh gaya terhadap gerak bendanya!

No Peristiwa Gerak Benda Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

Nama Kelompok:

1. ............................. 2. ............................. 3. ............................. 4. ............................. 5. .............................

Lembar Kegiatan Siswa

Pertemuan 4

Page 143: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

128

Petunjuk! Amatilah peristiwa di lingkunganmu yang berkaitan dengan hubungan antara gaya dan gerak. Tuliskan hasil pengamatanmu pada kotak berikut!

Nama Kelompok:

1. ............................. 2. ............................. 3. ............................. 4. ............................. 5. .............................

Lembar Kegiatan Siswa

Objek atau peristiwa yang diamati

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

Hasil pengamatan berupa hubungan gaya dan gerak sesuai peristiwa

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

Pertemuan 5

Page 144: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

129

Petunjuk! Amatilah gambar di bawah ini. Diskusikan dengan anggota kelompokmu masing-masing, kemudian tentukan hubungan gaya dan gerak pada masing-masing gambar peristiwa tersebut!

No Gambar Peristiwa di Lingkungan Sekitar Hubungan Gaya dan Gerak pada Peristiwa

1.

Anak bermain ketapel

2.

Paman menimba dengan ember

Lembar Kegiatan Siswa

Pertemuan 6

Page 145: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

130

3.

Perajin membuat gerabah

Nama Kelompok:

1. ............................. 2. ............................. 3. ............................. 4. ............................. 5. .............................

Page 146: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

131

Lampiran A.7: Lembar Validasi

Page 147: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

132

Page 148: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

133

Page 149: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

134

Page 150: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

135

Page 151: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

136

Page 152: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

137

Page 153: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

138

Page 154: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

139

Lampiran B.1: Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Seminar Proposal

Page 155: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

140

Lampiran B.1: Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Seminar Proposal

Page 156: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

141

Lampiran B.2: Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Seminar Proposal

Page 157: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

142

Lampiran B.2: Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Seminar Proposal

Page 158: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

143

Lampiran B.3: Permohonan Izin Penelitian (Universitas)

Page 159: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

144

Lampiran B.4: Permohonan Izin Penelitian (PTSP)

Page 160: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

145

Lampiran B.5: Permohonan Izin Penelitian (Dinas Pendidikan)

Page 161: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

146

Lampiran C.1: Tabel Utama Nilai Pretes Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen

HASIL ANALISIS ANGKET PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 AS 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 4 4 4 2 2 3 2 2 4 100 3,03 Sedang2 AH 4 4 3 3 5 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 121 3,67 Tinggi3 AKM 3 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 2 4 5 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 2 3 3 110 3,33 Sedang4 AA 3 3 4 4 5 3 5 3 4 3 2 4 3 4 4 2 5 4 2 3 5 5 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 119 3,61 Tinggi5 AS 1 4 2 2 4 3 4 2 2 4 1 2 3 4 4 2 1 2 3 2 3 4 3 4 5 4 5 3 2 5 1 2 5 98 2,97 Sedang6 A 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 1 4 2 2 4 107 3,24 Sedang7 AAB 2 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 1 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 4 4 2 4 2 3 4 102 3,09 Sedang8 DS 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 2 4 3 3 4 4 2 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 127 3,85 Tinggi9 D 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 124 3,76 Tinggi

10 FA 3 4 3 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 2 4 1 2 2 4 4 1 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 101 3,06 Sedang11 HP 2 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 1 4 4 4 2 1 2 1 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 100 3,03 Sedang12 IS 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 5 1 4 2 4 2 4 2 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 112 3,39 Sedang13 M 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 133 4,03 Tinggi14 MM 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 1 2 2 4 1 3 4 4 4 2 4 2 2 4 2 103 3,12 Sedang15 MAR 2 4 1 1 3 2 4 2 1 2 1 3 2 3 4 4 4 2 4 2 3 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 96 2,91 Sedang16 MAA 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 5 3 2 4 5 2 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 133 4,03 Tinggi17 MAM 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 2 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 136 4,12 Tinggi18 MF 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 5 4 3 3 4 3 4 118 3,58 Tinggi19 MF 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 1 4 4 5 4 4 2 5 4 1 3 4 1 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 122 3,7 Tinggi20 MFR 2 2 3 2 4 3 4 3 4 1 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 1 4 2 2 2 99 3 Sedang21 MII 2 4 2 3 2 2 4 1 4 2 4 1 3 4 4 2 3 2 1 3 4 4 1 4 3 4 4 2 3 4 3 2 2 93 2,82 Sedang22 MR 3 3 4 2 2 4 5 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 1 3 3 5 4 4 2 2 3 3 2 1 104 3,15 Sedang23 MA 4 4 2 2 3 3 4 2 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 2 2 3 4 1 4 4 4 5 4 2 4 3 4 4 114 3,45 Sedang24 MA 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 135 4,09 Tinggi25 MI 3 4 2 2 3 2 4 3 2 1 1 2 2 4 4 4 3 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 5 98 2,97 Sedang26 NAA 2 4 1 2 4 2 4 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 2 2 4 1 2 4 4 4 4 1 4 3 2 1 82 2,48 Rendah27 ZS 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 5 133 4,03 Tinggi

No Butir AngketNama SiswaNo Nilai KetTotal

Page 162: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

147

Lampiran C.2: Tabel Utama Nilai Posttes Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen

HASIL ANALISIS ANGKET POST-TEST KELAS EKSPERIMEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 AS 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 112 3,39 Sedang2 AH 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 151 4,58 Sangat Tinggi3 AKM 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 149 4,52 Sangat Tinggi4 AA 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 143 4,33 Tinggi5 AS 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 148 4,48 Tinggi6 A 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 146 4,42 Tinggi7 AAB 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 144 4,36 Tinggi8 DS 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 152 4,61 Sangat Tinggi9 D 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 141 4,27 Tinggi

10 FA 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 126 3,82 Tinggi

11 HP 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 128 3,88 Tinggi12 IS 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 126 3,82 Tinggi13 M 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 138 4,18 Tinggi14 MM 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 130 3,94 Tinggi15 MAR 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 125 3,79 Tinggi16 MAA 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 150 4,55 Sangat Tinggi17 MAM 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 151 4,58 Sangat Tinggi18 MF 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 132 4 Tinggi19 MF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 129 3,91 Tinggi20 MFR 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 127 3,85 Tinggi21 MII 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 125 3,79 Tinggi22 MR 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 121 3,67 Tinggi23 MA 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 127 3,85 Tinggi24 MA 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 153 4,64 Sangat Tinggi25 MI 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 133 4,03 Tinggi26 NAA 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 130 3,94 Tinggi27 ZS 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 139 4,21 Tinggi

No Nama SiswaNo Butir Angket

Nilai KetTotal

Page 163: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

148

Lampiran C.3: Tabel Utama Nilai Pretes Minat Belajar IPA Kelas Kontrol

HASIL ANALISIS ANGKET PRE-TEST KELAS KONTROL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 AR 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 110 3.33 Sedang2 MIFMN 4 3 3 3 5 2 4 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 1 3 3 3 4 3 1 4 2 3 4 93 2.82 Sedang3 MN 3 4 3 1 2 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 2 4 5 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 2 3 3 107 3.24 Sedang4 MN 3 3 4 1 5 3 5 3 1 3 2 3 3 2 4 2 5 4 2 3 5 2 1 2 3 3 4 4 1 4 1 4 5 100 3.03 Sedang5 MR 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4 5 4 5 3 2 5 4 2 5 133 4.03 Tinggi6 MT 3 3 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 130 3.94 Tinggi7 MR 2 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 106 3.21 Sedang8 M 5 4 4 3 4 3 2 2 4 2 3 3 1 5 4 1 2 4 3 3 1 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 100 3.03 Sedang9 NS 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 113 3.42 Sedang

10 N 3 4 3 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 2 4 1 2 2 4 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 98 2.97 Sedang11 NS 2 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 1 4 4 4 2 1 2 1 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 100 3.03 Sedang12 NAF 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 129 3.91 Tinggi13 NAS 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 126 3.82 Tinggi14 NF 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 1 2 2 4 1 3 3 4 4 2 4 2 2 3 2 100 3.03 Sedang15 NW 2 4 1 1 3 2 4 2 1 2 2 3 2 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 103 3.12 Sedang16 NZR 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 2 4 5 2 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 125 3.79 Tinggi17 RA 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 5 2 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 133 4.03 Tinggi18 RAZ 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 115 3.48 Sedang19 RA 2 3 3 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 3 4 4 2 3 4 1 3 3 2 4 5 4 5 2 3 3 2 4 3 106 3.21 Sedang20 RY 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 124 3.76 Tinggi21 SKI 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 113 3.42 Tinggi22 SAP 3 3 4 2 2 4 5 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 1 3 3 5 4 4 2 3 3 3 2 4 108 3.27 Sedang23 SR 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 126 3.82 Tinggi24 SM 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 2 2 4 2 4 3 2 104 3.15 Sedang25 SR 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 111 3.36 Sedang26 WR 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 117 3.55 Tinggi27 YR 4 3 4 3 4 2 2 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 110 3.33 Sedang

No Butir AngketNama SiswaNo Nilai KetTotal

Page 164: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

149

Lampiran C.4: Tabel Utama Nilai Posttes Minat Belajar IPA Kelas Kontrol

HASIL ANALISIS ANGKET POST-TEST KELAS KONTROL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 AR 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 119 3.61 Tinggi

2 MIF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 130 3.94 Tinggi

3 MN 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 123 3.73 Tinggi4 MN 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 119 3.61 Tinggi

5 MR 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 149 4.52 Sangat Tinggi6 MT 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 144 4.36 Tinggi7 MR 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 119 3.61 Tinggi8 M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 128 3.88 Tinggi9 NS 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 136 4.12 Tinggi

10 N 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 112 3.39 Sedang

11 NS 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 110 3.33 Sedang

12 NAF 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 139 4.21 Tinggi13 NAS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 129 3.91 Tinggi14 NF 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 114 3.45 Sedang15 NW 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 117 3.55 Tinggi16 NZR 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 129 3.91 Tinggi17 RA 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 152 4.61 Sangat Tinggi18 RAZ 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 126 3.82 Tinggi19 RA 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 115 3.48 Sedang20 RY 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132 4 Tinggi

21 SKI 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 136 4.12 Tinggi

22 SAP 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 121 3.67 Tinggi

23 SR 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 140 4.24 Tinggi24 SM 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 125 3.79 Tinggi25 SR 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 130 3.94 Tinggi26 WR 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 129 3.91 Tinggi27 YR 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 125 3.79 Tinggi

No Nama SiswaNo Butir Angket

Nilai KetTotal

Page 165: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

150

Lampiran C.5: Tabel Utama Nilai Pretes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

PRE-TEST HASIL BELAJAR IPA KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV.B/2

NamaBobot Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AS 3 2 2 3 1 3 2 2 0 2 20 67

2 AHA 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 24 80

3 AKM 2 3 3 2 3 2 3 2 1 1 22 73

4 AA 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 24 80

5 AS 3 2 2 3 0 3 2 3 2 1 21 70

6 A 3 2 3 2 3 1 2 1 3 3 23 77

7 AAB 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 22 73

8 DS 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 26 87

9 D 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 25 83

10 FA 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 23 77

11 HP 3 1 3 2 1 3 3 1 3 2 22 73

12 IS 2 3 2 3 3 1 3 2 1 3 23 77

13 M 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 26 87

14 MM 3 2 3 2 1 3 1 2 2 3 22 73

15 MAR 1 3 2 3 3 1 3 1 1 2 20 67

16 MAA 3 2 1 3 3 3 1 2 3 3 24 80

17 MAM 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 25 83

18 MF 2 2 3 3 0 2 3 2 3 2 22 73

19 MF 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 24 80

20 MFR 2 3 3 1 3 0 2 3 3 2 22 73

21 MII 1 3 2 2 3 2 3 0 2 0 18 60

22 MR 3 2 1 3 2 3 2 3 3 0 22 73

23 MA 3 2 3 0 2 3 2 2 3 3 23 77

24 MA 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 24 80

25 MI 3 2 3 2 3 0 0 2 3 3 21 70

26 MAA 2 3 1 3 3 2 3 0 0 2 19 63

27 ZS 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 24 80

Nomor SoalNo Skor Nilai

22 73

21 70 2 2

2

Page 166: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

151

Lampiran C.6: Tabel Utama Nilai Posttes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

POST-TEST HASIL BELAJAR IPA KELAS EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV.B/2

NamaBobot Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AS 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 23 77

2 AHA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100

3 AKM 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 27 90

4 AA 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 26 87

5 AS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 28 93

6 A 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 27 90

7 AAB 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28 93

8 DS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100

9 D 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28 93

10 FA 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 25 83

11 HP 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 27 90

12 IS 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 26 87

13 M 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 28 93

14 MM 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27 90

15 MAR 3 2 3 2 3 3 3 2 0 3 24 80

16 MAA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 97

17 MAM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100

18 MF 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 93

19 MF 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 27 90

20 MFR 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 26 87

21 MII 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 27 90

22 MR 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 26 87

23 MA 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 26 87

24 MA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100

25 MI 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 97

26 MAA 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 27 90

27 ZS 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 97

NoNomor Soal

Skor Nilai

Page 167: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

152

Lampiran C.7: Tabel Utama Nilai Pretes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

PRE-TEST HASIL BELAJAR IPA KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV.A/2

NamaBobot Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AR 3 2 3 2 1 3 2 3 2 1 22 73

2 MIF 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 26 87

3 MN 2 3 1 2 3 3 3 1 3 2 23 77

4 MN 3 1 2 3 1 2 3 3 3 1 22 73

5 MR 2 3 3 3 2 3 0 3 2 3 24 80

6 MT 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 26 87

7 MR 3 2 1 3 3 1 3 2 3 0 21 70

8 M 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 23 77

9 NS 2 1 3 3 3 2 3 1 3 1 22 73

10 N 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 20 67

11 NA 3 2 3 2 0 3 1 2 3 2 21 70

12 NAF 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 25 83

13 NAS 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 24 80

14 NF 3 0 2 2 3 3 2 1 2 3 21 70

15 NW 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 22 73

16 NZR 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 24 80

17 RA 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 27 90

18 RAA 2 0 2 3 3 3 2 0 3 1 19 63

19 RA 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 22 73

20 RY 3 2 3 3 1 1 3 2 3 3 24 80

21 SKI 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 24 80

22 SAP 2 3 2 0 2 3 3 2 2 3 22 73

23 SR 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 24 80

24 SM 1 2 2 3 3 2 3 0 3 0 19 63

25 SR 3 3 2 0 3 1 3 2 2 3 22 73

26 WR 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 24 80

27 YR 3 1 3 2 3 1 3 2 2 2 22 73

NoNomor Soal

Skor Nilai

Page 168: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

153

Lampiran C.8: Tabel Utama Nilai Postes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

POST-TEST HASIL BELAJAR IPA KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV.A/2

NamaBobot Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AR 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 24 80

2 MIF 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 27 90

3 MN 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 25 83

4 MN 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 24 80

5 MR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100

6 MT 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 97

7 MR 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 25 83

8 M 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 27 90

9 NS 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 25 83

10 N 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 23 77

11 NA 3 1 3 2 2 1 3 3 3 3 24 80

12 NAF 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28 93

13 NAS 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 26 87

14 NF 2 3 1 3 2 3 3 2 0 3 22 73

15 NW 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 25 83

16 NZR 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 26 87

17 RA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100

18 RAA 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 25 83

19 RA 2 3 3 1 3 2 1 3 3 3 24 80

20 RY 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 27 90

21 SKI 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 93

22 SAP 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 24 80

23 SR 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 27 90

24 SM 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 22 73

25 SR 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 26 87

26 WR 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28 93

27 YR 3 2 3 1 2 2 1 3 3 3 23 77

NoNomor Soal

Skor Nilai

Page 169: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

154

Lampiran C.9: Nilai N-Gain Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen

PERHITUNGAN N-GAIN MINAT BELAJAR IPA KELAS EKSPERIMEN

No Urut

Posttes Pretest N-Gain Kriteria

Skor Nilai Keterangan Skor Nilai Keterangan 1 112 3,39 Sedang 100 3,03 Sedang 0,183 Rendah 2 151 4,58 Sangat Tinggi 121 3,67 Tinggi 0,684 Sedang 3 149 4,52 Sangat Tinggi 110 3,33 Sedang 0,713 Tinggi 4 143 4,33 Tinggi 119 3,61 Tinggi 0,518 Sedang 5 148 4,48 Tinggi 98 2,97 Sedang 0,744 Tinggi 6 146 4,42 Tinggi 107 3,24 Sedang 0,670 Sedang 7 144 4,36 Tinggi 102 3,09 Sedang 0,665 Sedang 8 152 4,61 Sangat Tinggi 127 3,85 Tinggi 0,661 Sedang 9 141 4,27 Tinggi 124 3,76 Tinggi 0,411 Sedang 10 126 3,82 Tinggi 101 3,06 Sedang 0,392 Sedang 11 128 3,88 Tinggi 100 3,03 Sedang 0,431 Sedang 12 126 3,82 Tinggi 112 3,39 Sedang 0,267 Rendah 13 138 4,18 Tinggi 133 4,03 Tinggi 0,155 Rendah 14 130 3,94 Tinggi 103 3,12 Sedang 0,436 Sedang 15 125 3,79 Tinggi 96 2,91 Sedang 0,421 Sedang 16 150 4,55 Sangat Tinggi 133 4,03 Tinggi 0,536 Sedang 17 151 4,58 Sangat Tinggi 136 4,12 Tinggi 0,523 Sedang 18 132 4 Tinggi 118 3,58 Tinggi 0,296 Rendah 19 129 3,91 Tinggi 122 3,7 Tinggi 0,162 Rendah 20 127 3,85 Tinggi 99 3 Sedang 0,425 Sedang 21 125 3,79 Tinggi 93 2,82 Sedang 0,445 Sedang 22 121 3,67 Tinggi 104 3,15 Sedang 0,281 Rendah 23 127 3,85 Tinggi 114 3,45 Sedang 0,258 Rendah 24 153 4,64 Sangat Tinggi 135 4,09 Tinggi 0,604 Sedang 25 133 4,03 Tinggi 98 2,97 Sedang 0,522 Sedang 26 130 3,94 Tinggi 82 2,48 Rendah 0,579 Sedang 27 139 4,21 Tinggi 133 4,03 Tinggi 0,186 Rendah

Page 170: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

155

Lampiran C.10: Nilai N-Gain Minat Belajar IPA Kelas Kontrol

PERHITUNGAN N-GAIN MINAT BELAJAR IPA KELAS KONTROL

No Urut

Posttes Pretest N-Gain Kriteria

Skor Nilai Keterangan Skor Nilai Keterangan 1 119 3,61 Tinggi 110 3,33 Sedang 0,168 Rendah

2 130 3,94 Tinggi 93 2,82 Sedang 0,514 Sedang

3 123 3,73 Tinggi 107 3,24 Sedang 0,278 Rendah

4 119 3,61 Tinggi 100 3,03 Sedang 0,294 Rendah

5 149 4,52 Sangat Tinggi 133 4,03 Tinggi 0,505 Sedang

6 144 4,36 Tinggi 130 3,94 Tinggi 0,396 Sedang

7 119 3,61 Tinggi 106 3,21 Sedang 0,223 Rendah

8 128 3,88 Tinggi 100 3,03 Sedang 0,431 Sedang

9 136 4,12 Tinggi 113 3,42 Sedang 0,443 Sedang

10 112 3,39 Sedang 98 2,97 Sedang 0,207 Rendah

11 110 3,33 Sedang 100 3,0303 Sedang 0,152 Rendah

12 139 4,21 Tinggi 129 3,91 Tinggi 0,275 Rendah

13 129 3,91 Tinggi 126 3,82 Tinggi 0,076 Rendah

14 114 3,45 Sedang 100 3,03 Sedang 0,213 Rendah

15 117 3,55 Tinggi 103 3,12 Sedang 0,229 Rendah

16 129 3,91 Tinggi 125 3,79 Tinggi 0,099 Rendah

17 152 4,61 Sangat Tinggi 133 4,03 Tinggi 0,598 Sedang

18 126 3,82 Tinggi 115 3,48 Sedang 0,224 Rendah

19 115 3,48 Sedang 106 3,21 Sedang 0,151 Rendah

20 132 4 Tinggi 124 3,76 Tinggi 0,194 Rendah

21 136 4,12 Tinggi 113 3,42 Tinggi 0,443 Sedang

22 121 3,67 Tinggi 108 3,27 Sedang 0,231 Rendah

23 140 4,24 Tinggi 126 3,82 Tinggi 0,356 Sedang

24 125 3,79 Tinggi 104 3,15 Sedang 0,346 Sedang

25 130 3,94 Tinggi 111 3,36 Sedang 0,354 Sedang

26 129 3,91 Tinggi 117 3,55 Tinggi 0,248 Rendah

27 125 3,79 Tinggi 110 3,33 Sedang 0,275 Rendah

Page 171: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

156

Lampiran C11: Kategorisasi Persentase dan Nilai N-Gain Minat Belajar IPA

Frekuensi dan Persentase Kategori Minat Belajar IPA di Pretest

No Klasifikasi Nilai Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi % Frekuensi % 1 Sangat Tinggi 4,50-5,00 - - - - 2 Tinggi 3,50-4,49 11 40,7 10 37,0 3 Sedang 2,50-3,49 15 55,6 17 63,0 4 Rendah 1,50-2,49 1 3,7 - - 5 Sangat Rendah 1,00-1,49 - - - -

Total 27 100 27 100

Frekuensi dan Persentase Kategori Minat Belajar Posttes

No Klasifikasi Nilai Eksperimen Kontrol Frekuensi % Frekuensi %

1 Sangat Tinggi 4,50-5,00 6 22,2 2 7,4 2 Tinggi 3,50-4,49 20 74,1 21 77,8 3 Sedang 2,50-3,49 1 3,7 4 14,8 4 Rendah 1,50-2,49 - - - - 5 Sangat Rendah 1,00-1,49 - - - -

Total 27 100 27 100

Kelas Perolehan N-Gain

Frekuensi Persentase (%) Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 2 17 8 7,41 62,96 29,63

Kontrol - 10 17 - 37,04 62,96

Kategorisasi Nilai N-Gain Minat Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Page 172: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

157

Lampiran C.12: Analisis Statistik Deskriptif Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen

ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF MINAT BELAJAR IPA

KELAS EKSPERIMEN

A. Analisis Deskriptif Hasil Pretest

Langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 4,12, dan data terkecil = 2,48, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 4,12 – 2,48 = 1,64

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 0,287 ≈ 0,29

Page 173: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

158

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

2,48-2,76 1 2,62 6,86 2,62 6,86

2,77-3,05 7 2,91 8,47 20,37 59,29

3,06-3,34 6 3,20 10,24 19,20 61,44

3,35-3,63 4 3,49 12,18 13,96 48,72

3,64-3,92 4 3,78 14,29 15,12 57,16

3,93-4,21 5 4,07 16,56 20,35 82,80

Jumlah 27 20,07 68,6 91,62 316,27

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 3,39

5. Median

Me = b + P (

)

Keterangan : Me : median P : panjang kelas b : batas bawah kelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

Me = 3,055 (

( )

)

Me = 3,32

6. Modus

Mo = (

)

Page 174: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

159

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

Mo = (

)

Mo = 3,01

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2= 0,207

8. Standar deviasi

S = √

S = √

S = 0,455

B. Analisis Deskriptif Hasil Postest

Langkah dalam menyusun table distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 4,64, dan data terkecil = 3,39, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 4,64 – 3,39

= 1,25

Page 175: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

160

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 0,219 ≈ 0,22

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

3,39-3,60 1 3,50 12,25 3,50 12,25

3,61-3,82 5 3,72 13,84 18,60 69,20

3,83-4,04 8 3,94 15,52 31,52 124,16

4,05-4,26 2 4,16 17,31 8,32 34,62

4,27-4,48 5 4,38 19,18 21,90 95,90

4,49-4,70 6 4,60 21,16 27,60 126,96

Jumlah 27 24,3 99,26 111,44 463,09

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 4,13

Page 176: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

161

5. Median

Me = b + P (

)

Keterangan : Me : median P : panjang kelas b : batas bawah kelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

Me = 3,825 (

( )

)

Me = 4,03

6. Modus

Mo = (

)

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

Mo = (

)

Mo = 3,91

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2 = 0,120

8. Standar deviasi

S = √

S = √

S = 0,346

Page 177: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

162

Lampiran C.13: Analisis Statistik Deskriptif Minat Belajar IPA Kelas Kontrol

ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF MINAT BELAJAR IPA

KELAS KONTROL

A. Analisis Deskriptif Hasil Pretest

Langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 4,03, dan data terkecil = 2,82, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 4,03 – 2,82 = 1,21

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 0,212≈ 0,21

Page 178: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

163

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

2,82-3,02 2 2,92 8,53 5,84 17,06

3,03-3,23 8 3,13 9,80 25,04 78,40

3,24-3,44 7 3,34 11,16 23,38 78,12

3,45-3,65 2 3,55 12,60 7,10 25,20

3,66-3,86 4 3,76 14,14 15,04 56,56

3,87-4,07 4 3,97 15,76 15,88 63,04

Jumlah 27 20,67 71,99 92,28 318,38

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 3,42

5. Median

Me = b + P (

)

Me = 3,235 (

( )

)

Me = 3,34

Keterangan : Me : median P : panjang kelas b : batas bawah kelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

6. Modus

Mo = (

)

Mo = (

)

Mo = 3,21

Page 179: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

164

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2= 0,115

8. Standar deviasi

S = √

S = √

S = 0,339

B. Analisis Deskriptif Hasil Postest

Langkah dalam menyusun table distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 4,61, dan data terkecil = 3,33, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 4,61 – 3,33

= 1,28

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

Page 180: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

165

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 0,224 ≈ 0,22

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

3,33-3,54 4 3,44 11,83 13,76 47,32

3,55-3,76 6 3,66 13,40 21,96 80,40

3,77-3,98 9 3,88 15,05 34,92 135,45

3,99-4,20 3 4,10 16,81 12,30 50,43

4,21-4,42 3 4,32 18,66 12,96 55,98

4,43-4,64 2 4,54 20,61 9,08 41,22

Jumlah 27 23,94 96,36 104,98 410,8

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 3,89

5. Median

Me = b + P (

)

Me = 3,765 (

( )

)

Me = 3,85

Page 181: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

166

Keterangan : Me : median P : panjangkelas b : batasbawahkelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

6. Modus

Mo = (

)

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

Mo = (

)

Mo = 3,84

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2= 0,101

8. Standar deviasi

S = √

S = √

S = 0,318

Page 182: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

167

Lampiran C.14: Analisis Statistik Inferensial Minat Belajar IPA

ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL MINAT BELAJAR IPA

A. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Minat Belajar Kelas Eksperimen Berdasarkan N-

Gain

Nilai tertinggi = 0,744

Nilai terendah = 0,155

Rentang (R) = 0,744 – 0,155 = 0,589

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 1 + 4,72

= 5,72

Panjang kelas =

=

= 0,103

Distribusi Frekuensi Peningkatan Minat Belajar Kelas Eksperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

0,155-0,257 4 0,206 0,042 0,824 0,168

0,258-0,360 4 0,309 0,095 1,236 0,380

0,361-0,463 7 0,412 0,170 2,884 1,190

0,464-0,566 4 0,515 0,265 2,060 1,060

0,567-0,669 4 0,618 0,382 2,472 1,528

0,670-0,772 4 0,721 0,520 2,884 2,080

Jumlah 27 2,781 1,474 12,360 6,406

Page 183: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

168

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 0,458

Varians

S2 =∑

(∑ )

=

( )

=

=

= 0,029

Standar deviasi

S = √

S = √

S = 0,170

Page 184: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

169

Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Peningkatan Minat Belajar Kelas Eksperimen

Kelas Interval

Batas Kelas (Xi)

Z Batas Kelas

(Zi)

Z Tabel F(Zi) Luas Z

Tabel Ei Oi (Oi-Ei)2/Ei

0,1545 -1,79 0,4633 0,0367

0,155-0,257 0,0823 2,2221 4 1,4225

0,2575 -1,18 0,3810 0,119

0,258-0,360 0,1653 4,4631 4 0,0481

0,3605 -0,57 0,2157 0,2843

0,361-0,463 0,2277 6,1479 7 0,1181

0,4635 0,03 0,0120 0,5120

0,464-0,566 0,2269 6,1263 4 0,7380

0,5665 0,64 0,2389 0,7389

0,567-0,669 0,1536 4,1472 4 0,0052

0,6695 1,24 0,3925 0,8925

0,670-0,772 0,0753 2,0331 4 1,9029

0,7725 1,85 0,4678 0,9678

Chi Kuadrat 4,2348

Kriteria pengujian

Taraf kepercayaan (α) = 0,05

Derajat kebebasan (dk) = Banyak kelas(k) -1

(dk) = 6-1

(dk) = 5

Diperoleh nilai χ2tabel = χ2

(1-α)(5)

= χ2 (0,95)(5)

= 11,07

Jika χ2hitung < χ2

tabel, maka data terdistribusi normal. Dari hasil perhitungan

diperoleh χ2hitung= 4,23dan χ2

tabel= 11,07. Karena χ2hitung <χ

2tabel, maka

disimpulkan bahwa data peningkatan minat belajar kelas eksperimen

terdistribusi normal.

Page 185: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

170

b. Uji Normalitas Minat Belajar Kelas Kontrol Berdasarkan N Gain

Nilai tertinggi = 0,598

Nilai terendah = 0,076

Rentang (R) = 0,598 – 0,076 = 0,522

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1.43)

= 5,72

Panjang kelas =

=

= 0,091

Distribusi Frekuensi Peningkatan Minat Belajar Kelas Kontrol

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

0,070-0,160 4 0,115 0,013 0,460 0,052

0,161-0,251 9 0,206 0,042 1,854 0,378

0,252-0,342 4 0,297 0,088 1,188 0,352

0,343-0,433 5 0,388 0,151 1,940 0,755

0,434-0,524 4 0,479 0,229 1,916 0,916

0,525-0,615 1 0,57 0,325 0,570 0,325

Jumlah 27 2,055 0,849 7,928 2,778

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 0,294

Varians

S2 =∑

(∑ )

=

( )

S2= 0,017

Page 186: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

171

Standar deviasi

S = √

S = √

S = 0,130

Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Peningkatan Minat

Belajar Kelas Kontrol

Kelas Interval

Batas Kelas (Xi)

Z Batas Kelas

(Zi)

Z Tabel F(Zi)

Luas Z

Tabel Ei Oi (Oi-

Ei)2/Ei

0,0695 -1,73 0,4582 0,0418

0,070-0,160 0,1097 2,9619 4 0,3639

0,1605 -1,03 0,3485 0,1515

0,161-0,251 0,2192 5,9184 9 1,6045

0,2515 -0,33 0,1293 0,3707

0,252-0,342 0,2736 7,3872 4 1,5531

0,3425 0,37 0,1443 0,6443

0,343-0,433 0,2134 5,7618 5 0,1007

0,4335 1,07 0,3577 0,8577

0,434-0,524 0,1039 2,8053 4 0,5088

0,5245 1,77 0,4616 0,9616

0,525-0,615 0,0316 0,8532 1 0,0253

0,6155 2,47 0,4932 0,9932

Chi Kuadrat 4,1563

Kriteria pengujian

Taraf kepercayaan (α) = 0,05

Derajat kebebasan (dk) = Banyak kelas(k) - 1

(dk) = 6-1

(dk) = 4

Diperoleh nilai χ2tabel = χ2

(1-)(4) = χ2

(0,95)(4) = 9,49

Page 187: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

172

Jika χ2hitung < χ2

tabel, maka data terdistribusi normal, Dari hasil perhitungan

diperoleh χ2hitung= 4,16dan χ2

tabel= 11,07. Karena χ2hitung <χ

2tabel, maka

disimpulkan bahwa data peningkatan hasil belajar kelas kontrol

terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

a. Uji Homogenitas Peningkatan Minat Belajar

Varians kelas Kontrol = 0,017 (Varians terkecil)

Varians kelas Eksperimen = 0,029 (Varians terbesar)

Fhitung =

Fhitung =

Fhitung = 1,71

Kriteria pengujian

Pada taraf kepercayaan (α) = 0,05

Derajat kebebasan pembilang = n-1

= 27-1 = 26 Derajat kebebasan penyebut = n-1 = 27-1 = 26 Ftabel = F(α),(dk1/dk2) Ftabel = F(0,05)(26/26) Diperoleh Ftabel = 1,90 Jika Nilai Fhitung < Ftabel maka sampel berasal dari varians yang

homogen. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung=1,71 dan nilai

Ftabel = 1,90 Nilai Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa varians antara

kelas ekperimen dengan kelas kontrolbersifat homogen.

Page 188: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

173

Lampiran C.15: Nilai N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

PERHITUNGAN N-GAIN HASIL BELAJAR IPA KELAS EKSPERIMEN

No Urut

Posttes Pretest N-Gain Kriteria

Skor Nilai Keterangan Skor Nilai Keterangan 1 23 77 Tuntas 20 67 Tidak Tuntas 0,303 Sedang 2 30 100 Tuntas 24 80 Tuntas 1,000 Tinggi 3 27 90 Tuntas 22 73 Tuntas 0,625 Sedang 4 26 87 Tuntas 24 80 Tuntas 0,333 Sedang 5 28 93 Tuntas 21 70 Tuntas 0,778 Tinggi 6 27 90 Tuntas 22 73 Tuntas 0,625 Sedang 7 28 93 Tuntas 22 73 Tuntas 0,750 Tinggi 8 30 100 Tuntas 26 87 Tuntas 1,000 Tinggi 9 28 93 Tuntas 25 83 Tuntas 0,600 Sedang

10 25 83 Tuntas 21 70 Tuntas 0,444 Sedang 11 27 90 Tuntas 22 73 Tuntas 0,625 Sedang 12 26 87 Tuntas 23 77 Tuntas 0,429 Sedang 13 28 93 Tuntas 26 87 Tuntas 0,500 Sedang 14 27 90 Tuntas 22 73 Tuntas 0,625 Sedang 15 24 80 Tuntas 20 67 Tidak Tuntas 0,400 Sedang 16 29 97 Tuntas 24 80 Tuntas 0,833 Tinggi 17 30 100 Tuntas 25 83 Tuntas 1,000 Tinggi 18 28 93 Tuntas 22 73 Tuntas 0,750 Tinggi 19 27 90 Tuntas 24 80 Tuntas 0,500 Sedang 20 26 87 Tuntas 22 73 Tuntas 0,500 Sedang 21 27 90 Tuntas 18 60 Tidak Tuntas 0,750 Tinggi 22 26 87 Tuntas 22 73 Tuntas 0,500 Sedang 23 26 87 Tuntas 23 77 Tuntas 0,429 Sedang 24 30 100 Tuntas 24 80 Tuntas 1,000 Tinggi 25 29 97 Tuntas 21 70 Tuntas 0,889 Tinggi 26 27 90 Tuntas 19 63 Tidak Tuntas 0,727 Tinggi 27 29 97 Tuntas 24 80 Tuntas 0,833 Tinggi

Page 189: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

174

Lampiran C.16: Nilai N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

PERHITUNGAN N-GAIN HASIL BELAJAR IPA KELAS KONTROL

No

Urut

Posttes Pretest N-Gain Kriteria

Skor Nilai Keterangan Skor Nilai Keterangan

1 24 80 Tuntas 22 73 Tuntas 0,259 Rendah

2 27 90 Tuntas 26 87 Tuntas 0,231 Rendah

3 25 83 Tuntas 23 77 Tuntas 0,261 Rendah

4 24 80 Tuntas 22 73 Tuntas 0,259 Rendah

5 30 100 Tuntas 24 80 Tuntas 1,000 Tinggi

6 29 97 Tuntas 26 87 Tuntas 0,769 Tinggi

7 25 83 Tuntas 21 70 Tuntas 0,433 Sedang

8 27 90 Tuntas 23 77 Tuntas 0,565 Sedang

9 25 83 Tuntas 22 73 Tuntas 0,370 Sedang

10 23 77 Tuntas 20 67 Tidak Tuntas 0,303 Sedang

11 24 80 Tuntas 21 70 Tuntas 0,333 Sedang

12 28 93 Tuntas 25 83 Tuntas 0,588 Sedang

13 26 87 Tuntas 24 80 Tuntas 0,350 Sedang

14 22 73 Tuntas 21 70 Tuntas 0,100 Rendah

15 25 83 Tuntas 22 73 Tuntas 0,370 Sedang

16 26 87 Tuntas 24 80 Tuntas 0,350 Sedang

17 30 100 Tuntas 27 90 Tuntas 1,000 Tinggi

18 25 83 Tuntas 19 63 Tidak Tuntas 0,541 Sedang

19 24 80 Tuntas 22 73 Tuntas 0,259 Rendah

20 27 90 Tuntas 24 80 Tuntas 0,500 Sedang

21 28 93 Tuntas 24 80 Tuntas 0,650 Sedang

22 24 80 Tuntas 22 73 Tuntas 0,259 Rendah

23 27 90 Tuntas 24 80 Tuntas 0,500 Sedang

24 22 73 Tuntas 19 63 Tidak Tuntas 0,270 Rendah

25 26 87 Tuntas 22 73 Tuntas 0,519 Sedang

26 28 93 Tuntas 24 80 Tuntas 0,650 Sedang

27 23 77 Tuntas 22 73 Tuntas 0,148 Rendah

Page 190: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

175

Lampiran C.17: Kategorisasi Persentase dan Nilai N-Gain Hasil Belajar IPA

Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar Pretest

No Klasifikasi Nilai Eksperimen Kontrol

Frekuensi (%) Frekuensi (%) 1 Sangat Baik 89 < A ≤ 100 - - 1 3,7 2 Baik 79 < B ≤ 89 10 37,0 10 37,0 3 Cukup 70 ≤ C ≤ 79 13 48,2 13 48,2 4 Perlu Bimbingan D < 70 4 14,8 3 11,1

Total 27 100,0 27 100,0

Frekuensi dan Kategori Hasil Belajar Posttest

No Klasifikasi Nilai Eksperimen Kontrol

Frekuensi (%) Frekuensi (%) 1 Sangat Baik 89 < A ≤ 100 19 70,4 10 37,0 2 Baik 79 < B ≤ 89 7 25,9 14 51,9 3 Cukup 70 ≤ C ≤ 79 1 3,7 3 11,1 4 Perlu Bimbingan D < 70 - - - -

Total 27 100,0 27 100,0

Kategorisasi Nilai Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Kelas

Perolehan N-Gain

Frekuensi Persentase (%)

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 1 19 7 3,704 70,370 25,926

Kontrol - 7 20 - 25,926 74,074

Page 191: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

176

Lampiran C.18: Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR IPA

KELAS EKSPERIMEN

A. Analisis Deskriptif Hasil Pretest

Langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 87, dan data terkecil = 60, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 87 – 60

= 27

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 4,72 ≈ 5

Page 192: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

177

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2 60-64 2 62 3844 124 7688 65-69 2 67 4489 134 8978 70-74 11 72 5184 792 57024 75-79 2 77 5929 154 11858 80-84 8 82 6724 656 53792 85-89 2 87 7569 174 15138

Jumlah 27 447 33739 2034 154478

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 75,33

5. Median

Me = b + P (

)

Me = 69 (

( )

)

Me = 73,82

Keterangan : Me : median P : panjangkelas b : batasbawahkelas median n : banyak data F : jumlahfrekuensisebelumkelas median f : frekuensikelas median

6. Modus

Mo = (

)

Mo = (

)

Mo = 72

Page 193: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

178

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

7. Varians

s2 = ∑

(∑ )

s2 =

( )

s2 = 48,077

8. Standar deviasi

S = √

S = √

S = 6,934

B. Analisis Deskriptif Hasil Post test

Langkah dalam menyusun table distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 100, dan data terkecil = 77, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 100 – 77

= 23

Page 194: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

179

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 4,02 ≈ 4

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

77-80 2 78,5 6162,25 157 12324,5

81-84 1 82,5 6806,25 82,5 6806,25

85-88 5 86,5 7482,25 432,5 37411,3

89-92 7 90,5 8190,25 633,5 57331,8

93-96 5 94,5 8930,25 472,5 44651,3

97-100 7 98,5 9702,25 689,5 67915,8

Jumlah 27 531 47273,5 2467,5 226441

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 91,39

Page 195: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

180

5. Median

Me = b + P (

)

Me = 88 (

( )

)

Me = 91,64

Keterangan : Me : median P : panjang kelas b : batas bawah kelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

6. Modus

Mo = (

)

Mo = (

)

Mo = 90,5

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2= 39,103

8. Standar deviasi S = √

S = √

S = 6,253

Page 196: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

181

Lampiran C.19: Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF HASIL BELAJAR IPA

KELAS KONTROL

A. Analisis Deskriptif Hasil Pretest

Langkah dalam menyusun table distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 90, dan data terkecil = 63, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 90 – 63 = 27

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 4,72 ≈ 5

Page 197: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

182

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

63-67 3 65 4225 195 12675

68-72 3 70 4900 210 14700

73-77 10 75 5625 750 56250

78-82 7 80 6400 560 44800

83-87 3 85 7225 255 21675

88-92 1 90 8100 90 8100

Jumlah 27 465 36475 2060 158200

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 76,30

5. Median

Me = b + P (

)

Me = 72 (

( )

)

Me = 76,25 Keterangan : Me : median P : panjang kelas b : batas bawah kelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

6. Modus

Mo = (

)

Mo = (

)

Mo = 76

Page 198: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

183

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2 = 39,601

8. Standar Deviasi

S = √

S = √

S = 6,293

B. Analisis Deskriptif Hasil Posttest

Langkah dalam menyusun table distribusi frekuensi sebagai berikut :

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

Dalam hal ini data terbesar = 100, dan data terkecil = 73, dengan

menggunakan rumus :

R = nilai terbesar – nilai terkecil

= 100 – 73

= 27

2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan

menggunakan rumus :

Page 199: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

184

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan

rumus :

Panjang Kelas =

= 4,72 ≈ 5

Tabel distribusi frekuensi pretest kelas ekperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

73-77 4 75 5625 300 22500

78-82 5 80 6400 400 32000

83-87 8 85 7225 680 57800

88-92 4 90 8100 360 32400

93-97 4 95 9025 380 36100

98-102 2 100 10000 200 20000

Jumlah 27 525 46375 2320 200800

4. Nilai rata-rata/ Mean )(X

= ∑

=

= 85,93

5. Median

Me = b + P (

)

Me = 82,5 (

( )

)

Me = 85,31

Page 200: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

185

Keterangan : Me : median P : panjang kelas b : batas bawah kelas median n : banyak data F : jumlah frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median

6. Modus

Mo = (

)

Mo = (

)

Mo = 84,64

Keterangan: Mo = modus b = batas bawah kelas modus P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas setelahnya

7. Varians

s2 =∑

(∑ )

s2 =

( )

s2 = 55,84

8. Standar deviasi

S = √

S = √

S = 7,47

Page 201: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

186

Lampiran C.20: Analisis Statistik Inferensial Hasil Belajar IPA

ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL HASIL BELAJAR IPA

A. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen Berdasarkan N-Gain

Nilai tertinggi = 1,000

Nilai terendah = 0,303

Rentang (R) = 1,000 – 0,303 = 0,697

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 1 + 4,72

= 5,72

Panjang kelas =

=

= 0,122

Distribusi Frekuensi Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

0,303-0,424 3 0,364 0,132 1,092 0,396

0,425-0,546 7 0,486 0,236 3,402 1,652

0,547-0,668 5 0,608 0,370 3,040 1,850

0,669-0,790 5 0,730 0,533 3,650 2,665

0,791-0,912 3 0,852 0,726 2,556 2,178

0,913-1,034 4 0,974 0,949 3,896 3,796

Jumlah 27 4,014 2,946 17,636 12,537

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 0,653

Varians

Page 202: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

187

S2 =∑

(∑ )

=

( )

=

=

= 0,039

Standar deviasi

S = √

S = √ = 0,197

Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Kelas Interval

Batas Kelas (Xi)

Z Batas Kelas

(Zi)

Z Tabel F(Zi)

Luas Z

Tabel Ei Oi (Oi-

Ei)2/Ei

0,3025 -1,78 0,4625 0,0375

0,303-0,424 0,0855 2,3085 3 0,2071

0,4245 -1,16 0,3770 0,1230

0,425-0,546 0,1716 4,6332 7 1,209

0,5465 -0,54 0,2054 0,2946

0,547-0,668 0,2373 6,4071 5 0,309

0,6685 0,08 0,0319 0,5319

0,669-0,790 0,2261 6,1047 5 0,1999

0,7905 0,70 0,2580 0,7580

0,791-0,912 0,1486 4,0122 3 0,2553

0,9125 1,32 0,4066 0,9066

0,913-1,034 0,0672 1,8144 4 2,6327

1,0345 1,94 0,4738 0,9738

Chi Kuadrat 4,8132

Kriteria pengujian

Taraf kepercayaan (α) = 0,05

Derajat kebebasan (dk) = Banyak kelas(k) -1

(dk) = 6-1

Page 203: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

188

(dk) = 5

Diperoleh nilai χ2tabel= χ2

(1-α)(5)

= χ2 (0,95)(5)

= 11,07

Jika χ2hitung < χ2

tabel, maka data terdistribusi normal. Dari hasil perhitungan

diperoleh χ2hitung = 4,81dan χ2

tabel= 11,07. Karena χ2hitung <χ2

tabel, maka

disimpulkan bahwa data peningkatan hasil belajar kelas eksperimen

terdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Kontrol Berdasarkan N-Gain

Nilai tertinggi = 1,000

Nilai terendah = 0,111

Rentang (R) = 1– 0,1 = 0,9

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 27

= 1 + 3,3 (1,43)

= 5,72

Panjang kelas =

=

= 0,157

Distribusi Frekuensi Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol

Kelas interval Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2

0,100-0,256 4 0,178 0,032 0,712 0,128

0,257-0,413 11 0,335 0,112 3,685 1,232

0,414-0,570 6 0,492 0,242 2,952 1,452

0,571-0,727 3 0,649 0,421 1,947 1,263

0,728-0,884 1 0,806 0,650 0,806 0,65

0,885-1,041 2 0,963 0,927 1,926 1,854

Jumlah 27 3,423 2,384 12,028 6,579

Page 204: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

189

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 0,445

Varians

S2 =∑

(∑ )

=

( )

=

= 0,047

Standar deviasi

S = √

S = √ = 0,217

Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Peningkatan Hasil Belajar

Kelas Kontrol

Kelas Interval

Batas Kelas (Xi)

Z Batas Kelas

(Zi)

Z Tabel F(Zi)

Luas Z

Tabel Ei Oi (Oi-

Ei)2/Ei

0,0995 -1,59 0,4441 0,0559

0,100-0,256 0,1363 3,6801 4 0,0278

0,2565 -0,87 0,3078 0,1922

0,257-0,413 0,2482 6,7014 11 2,7573

0,4135 -0,15 0,0596 0,4404

0,414-0,570 0,2786 7,5222 6 0,3080

0,5705 0,58 0,2190 0,719

0,571-0,727 0,1842 4,9734 3 0,7830

0,7275 1,30 0,4032 0,9032

0,728-0,884 0,0756 2,0412 1 0,5311

0,8845 2,03 0,4788 0,9788

0,885-1,041 0,0182 0,4914 2 4,6315

1,0415 2,75 0,497 0,997

Chi Kuadrat 9,0387

Page 205: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

190

Kriteria pengujian

Taraf kepercayaan (α) = 0,05

Derajat kebebasan (dk) = Banyak kelas(k) - 1

(dk) = 6-1 = 5

Diperoleh nilai χ2tabel = χ2

(1-)(5) = χ2

(0,95)(5) = 11,07 Jika χ2

hitung < χ2tabel, maka data terdistribusi normal, Dari hasil perhitungan

diperoleh χ2hitung= 9,04dan χ2

tabel= 11,07. Karena χ2hitung <χ

2tabel, maka

disimpulkan bahwa data peningkatan hasil belajar kelas kontrol

terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

a. Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar

Varians kelas Kontrol = 0,047 (Varians terbesar)

Varians kelas Eksperimen = 0,039 (Varians terkecil)

Fhitung =

Fhitung =

Fhitung = 1,21

Kriteria pengujian

Pada taraf kepercayaan (α) = 0,05

Derajat kebebasan pembilang = n-1

= 27-1 = 26 Derajat kebebasan penyebut = n-1 = 27-1 = 26 Ftabel = F(α),(dk1/dk2) Ftabel = F(0,05)(26/26) Diperoleh Ftabel = 1,90 Jika Nilai Fhitung < Ftabel maka sampel berasal dari varians yang

homogen. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung= 1,21 dan nilai

Ftabel = 1,90 Nilai Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa varians antara

kelas ekperimen dengan kelas control bersifat homogen.

Page 206: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

191

Uji Hipotesis Minat dan Hasil Belajar

GLM Minat_Belajar_IPA Hasil_Belajar_IPA BY Kelas /METHOD=SSTYPE(3) /INTERCEPT=INCLUDE /PRINT=HOMOGENEITY /CRITERIA=ALPHA(.05) /DESIGN= Kelas.

General Linear Model [DataSet0] C:\Users\Windows 7\Documents\PENGUJIAN HIPOTESIS POST TEST MINAT DAN HASIL BELAJAR.sav

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kelas 1 Eksperimental 27

2 Kontrol 27

Box's Test of Equality of

Covariance Matricesa

Box's M 3.751

F 1.198

df1 3

df2 486720.000

Sig. .309

Tests the null hypothesis that

the observed covariance

matrices of the dependent

variables are equal across

groups.

a. Design: Intercept + Kelas

Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept

Pillai's Trace .885 196.907b 2.000 51.000 .000

Wilks' Lambda .115 196.907b 2.000 51.000 .000

Hotelling's Trace 7.722 196.907b 2.000 51.000 .000

Roy's Largest Root 7.722 196.907b 2.000 51.000 .000

Kelas

Pillai's Trace .246 8.332b 2.000 51.000 .001

Wilks' Lambda .754 8.332b 2.000 51.000 .001

Hotelling's Trace .327 8.332b 2.000 51.000 .001

Roy's Largest Root .327 8.332b 2.000 51.000 .001

a. Design: Intercept + Kelas

Page 207: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

192

b. Exact statistic Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Minat_Belajar_IPA 3.024 1 52 .088 Hasil_Belajar_IPA .017 1 52 .897

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Kelas

Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent

Variable

Type III Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

Corrected Model Minat_Belajar_IPA .334a 1 .334 13.253 .001

Hasil_Belajar_IPA .655b 1 .655 13.194 .001

Intercept Minat_Belajar_IPA 7.475 1 7.475 296.863 .000

Hasil_Belajar_IPA 16.253 1 16.253 327.188 .000

Kelas Minat_Belajar_IPA .334 1 .334 13.253 .001

Hasil_Belajar_IPA .655 1 .655 13.194 .001

Error Minat_Belajar_IPA 1.309 52 .025

Hasil_Belajar_IPA 2.583 52 .050

Total Minat_Belajar_IPA 9.118 54

Hasil_Belajar_IPA 19.491 54

Corrected Total Minat_Belajar_IPA 1.643 53

Hasil_Belajar_IPA 3.238 53

a. R Squared = .203 (Adjusted R Squared = .188)

b. R Squared = .202 (Adjusted R Squared = .187)

Page 208: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

193

Lampiran C.21: Dokumentasi Kelas Eksperimen

Peneliti Membuka Kelas dengan Salam, Menanyakan Kabar, dan Mengecek Kehadiran

Siswa Berdo’a Bersama Sebelum Memulai Pelajaran

Siswa Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Page 209: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

194

Guru Menjelaskan tentang Pelajaran

Siswa Melakukan Percobaan

Siswa Melakukan Percobaan

Page 210: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

195

Peneliti Mengadakan Tanya Jawab tentang Bermain Ayunan

Peneliti Mengajak Siswa Belajar di Lingkungan Sekolah

Peneliti Mengajak Siswa Belajar di Lingkungan Sekolah

Page 211: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

196

Peneliti Membimbing Diskusi

Siswa Mempresentasikan Hasil Kerja Kelompoknya

Siswa Mengerjakan Soal

Page 212: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

197

Lampiran C.22: Dokumentasi Kelas Kontrol

Siswa Sedang Berdo’a Sebelum Memulai Pelajaran

Guru Menuliskan Tujuan Pembelajaran

Guru Menjelaskan Pelajaran

Page 213: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

198

Guru Mengadakan Tanya Jawab dengan Siswa

Guru Membimbing Diskusi

Siswa Melakukan Presentase

Page 214: PERBANDINGAN PENDEKATAN PAILKEM DAN NON- …

199

Peneliti dan Kepala SDI Songkolo