perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan …

126
66 PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT SKRIPSI OLEH: JULIA JUBAIDA NIM:1400854201045 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

66

PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON

KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

OLEH:

JULIA JUBAIDA

NIM:1400854201045

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BATANGHARI

JAMBI

2018

Page 2: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON

KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

OLEH:

JULIA JUBAIDA

NIM:1400854201045

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas

Pertanian Universitas Batanghari

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Agribisnis Dosen Pembimbing I,

Rizki Gemala Busyra, SP., M.Si Ir. Nida Kemala, MP

Dosen Pembimbing II,

Siti Abir Wulandari, S.TP.,M.Si

Page 3: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi pada :

Hari: Rabu

Tanggal: 05 September 2018

Jam: 09.00

Tempat: Ruang Ujian Fakultas Pertanian Universitas Batanghari

TIM PENGUJI

NO Nama Jabatan Tanda Tangan

1.

Ir. Nida Kemala, MP

Ketua

1.

2.

Siti AbirWulandari. S.TP.,M.Si

Sekretaris

2.

3.

Rizki Gemala Busyra, SP., M.Si

Anggota

3.

4.

Asmaida,S.Pi.,M.Si

Anggota

4.

5.

Hj. WiwinAlawiyah,S.Sos.,MM

Anggota

5.

Page 4: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Motto Dan Persembahan

“Perjuangan merupakan bukti bahwa engkau belum

menyerah. Peperangan selalu menyertai lahirnya mujizat.”

“Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi

jawaban lidah berasal daripada Tuhan. Hati manusia memikir-

mikirkan jalannya, Tetapi Tuhanlah yang menentukan arah

langkahnya.”

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayakan

kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”

(Mazmur 37:5)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, memang sering nampak

mustahil; kita baru yakin kalau kita baru berhasil melakukannya

dengan baik.”

(Evelyn Underhill)

Karya kecilku ini ku persembahkan kepada :

Kedua Orang Tuaku

Papa Ronis dan Mama Kartini

Adikku tersayang Rada Pandingan dan Holong Pandiangan

adik iparku Efendi jingga dan kekasih hati ku Anthony

Page 5: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucap syukur dan terimakasih kepada cinta pertama Tuhan Yesus

Kristus, yang senantiasa selalu ada dan menopang serta teman baik selama hidup dan

menyelesaikan skripsi ini. Hanya karena kasih setia-Nya lah. Penulis dapat menyelesaikan

studi di Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi. penulis mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya kepada :

Kepada orang tuaku terkasih, papa Ronis Pandiangan dan ibu Kartini tanpa

kalian saya tidak akan bisa seperti ini dan sampai menyelesaikan pendidikan saya,

terimakasih atas pengorbanan, dukungan, dan doa yang selalu kalian panjatkan

yang terbaik buat saya.

Dosen pembimbing saya Ir. Nida Kemala, MP dan Siti Abir Wulandari.

S.TP.,M.Si yang begitu banyak membantu dan membimbing saya selama proses

penyelesaian skripsi ini, saya berterimakasih atas waktu dan ilmu yang diberikan

kepada saya. Tidak lupa pula Tim Penguji Skripsi, Rizki Gemala Busyra, SP.,

M.Si, Asmaida, S.Pi.,M.Si, Hj Wiwin Alawiyah, S.Sos.,MM yang telah

memberikan saran untuk memperbaiki skripsi ini agar lebih sempurna.

Terimakasih kepada seluruh dosen dan staff Fakultas Pertanian yang telah

membantu kelancaran bagi penulis dalam menyelesaikan studi.

Kepada adik-adikku tersayang Rada pandiangan, Holong pandiangan dan adik

iparku Efendi Jingga SP. Terimakasih buat dukungan dan motivasinya. Aku

bahagia punya adik seperti kalian.

Kepada kekasihku Anthony sudarsono jong SE. Terimakasih telah menjadi

pacar terbaik selama proses penyesaian skripsi ini. Aku bahagia mengenalmu.

Page 6: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Sahabatku yang tersayang Wulandari, SP dan Evelina Saragih, ST. terimakasih

telah membantuku dan mememaniku selama proses menyelesaikan pendidikanku

di Universitas Batanghari. Aku bahagia bisa bersahabat dengan kalian.

Teman-team seperjuangan saya Agribisnis 01 Tahun 2014 yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu, terimakasih untuk kebersamaannya selama perkuliahan

ini semoga kita semua sukses, Amin .

Page 7: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

INTISARI

Perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa

Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Julia jubaida

dibawah bimbingan Ir. Nida Kemala, MP dan Siti Abir WulandariS.TP,M.Si) Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui : 1). gambaran kegiatan usahatani kelompok tani dan non

kelompok tani kelapa sawit, 2). untuk mengetahui besar pendapatan kelompok tani dan non

kelompok tani kelapa sawit, 3). untuk mengetahui perbedaan pendapatan kelompok tani

dan non kelompok tani di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung

Jabung Barat. Penelitian ini di lakukan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, mulai tanggal 14 mei sampai dengan tanggal 14 juni

2018. Jumlah petani sampel dalam penelitian ini adalah 43 orang kelompok tani dan non

kelompok 43 orang petani. Sumber data primer diperoleh dengan metode survey dan

observasi yaitu mengunjungi dan mewawancarai langsung pada petani sampel dengan

menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) dan data sekunder di peroleh dari laporan hasil

penelitian, literatur pustaka, dinas atau instansi terkait. Metode yang digunakan adalah

metode survey. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara setelah data

dikumpulkan terlebih dahulu disetarakan satuannya. Data kemudian dipersentase, diolah

dan ditabulasikan dalam bentuk tabel-tabel. Data kemudian dianalisis menggunakan

analisis pendapatan (analisis pendapatan dan biaya produksi) dengan rumus : TR = Y. Py

dan untuk menguji nilai rata-rata pendapatan petani kelompok dan non kelompok tani.

Untuk menjawab hipotesis dilakukan uji Z. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut :

rata-rata biaya tetap kelompok tani adalah sebanyak Rp. 11.387 Rp/Ha/Bln, rata-rata biaya

variabel Rp. 1.011.041 Rp/Ha/Bln, sedangkan untuk rata-rata biaya tetap petani non

kelompok tani adalah sebanyak Rp. 9.286 Rp/Ha/Bln, rata-rata biaya variabel Rp.

1.052.408 Rp/Ha/Bln, sedangkan rata-rata total biaya untuk kelompok tani adalah Rp.

1.022.428 Rp/Ha/Bln, sedangkan rata-rata total biaya untuk non kelompok tani adalah Rp.

1.061.695 Rp/Ha/Bln. Rata-rata produksi kelompok tani adalah sebanyak Rp. 1.900

Rp/Ha/Bln sedangkan rata-rata produksi non kelompok tani adalah Rp.1.681 Rp/Ha/Bln.

Rata-rata penerimaan kelompok tani adalah sebesar Rp. 2.470.000 Rp/Ha/Bln dan rata-rata

penerimaan kelompok tani sebesar Rp.2.344.995 Rp/Ha/Bln. Sedangkan Rata-rata

pendapatan kelompok tani adalah Rp.1.447.572 Rp/Ha/Bln. Sedangkan pendapatan non

kelompok tani adalah sebesar Rp.1.283.300 Rp/Ha/Bln. Dari hasil uji beda dua rata-rata

(uji Z ) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani kelapa sawit tidak ada perbedaan secara

nyata atau tidak signifikan dibanding dengan non kelompok tani. karena dari hasil statistik

dapat dilihat Z hitung lebih kecil (0,43) daripada Z tabel (1,96)

Page 8: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

DAFTAR ISI

isi Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

INTISARI ........................................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... vii

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 6

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis .......................................................................................... 7

2.1.1 Deskripsi Tanaman Kelapa Sawit....................................................... 7

2.1.2 Konsep Kelompok Tani ...................................................................... 10

2.1.3 Konsep Usahatani ............................................................................... 12

2.1.4 Konsep Produksi dan Faktor-Faktor Produksi.................................... 13

2.1.5 Konsep Biaya ...................................................................................... 16

2.1.6 Konsep Penerimaan dan Pendapatan .................................................. 17

2.1.7 Uji Beda Dua Rata-Rata 2 Sampel Independent ................................. 19

2.2 PenelitianTerdahulu ....................................................................................... 23

2.3 Kerangka Pemikiran Operasional dan Hipotesis ........................................... 25

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 27

3.2 Jenis, Sumber Dan Metode Pengumpulan Data ............................................ 27

3.3 Metode Penarikan Sampel ............................................................................. 28

3.4 Metode Analisis Data .................................................................................... 30

3.5 Konsepsi dan Pengukuran Variabel ............................................................... 33

4. GAMBARAN UMUM DESA

4.1 Letak Geografis dan Batas Desa .................................................................... 35

4.2 Keadaan Penduduk dan Jenis Kelamin .......................................................... 35

4.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................................... 36

4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ....................................................... 36

4.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Sosial dan Budaya ..................................... 37

4.6 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................................ 38

Page 9: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

5.1 Identitas Petani ............................................................................................... 39

4.6.1 Umur Petani ....................................................................................... 39

4.6.2 Jumlah Tanggungan Keluarga ........................................................... 41

4.6.3 Pendidikan Petani .............................................................................. 42

4.6.4 Pengalaman Dalam Berusahatani ....................................................... 43

4.6.5 Luas Lahan Petani Sampel ................................................................. 44

4.7 Gambaran Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit ................................................. 45

4.8 Biaya Produksi Usahatani Kelapa Sawit ....................................................... 49

4.9 Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit .............................................................. 51

4.10 ..........................................................................................................Perb

edaan Pendapatan Kelompok tani dan Non Kelompok tani ........................... 53

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 54

5.2 Saran ............................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 57

LAMPIRAN ............................................................................................................. 60

Page 10: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

DAFTAR TABEL

isi Judul Halaman

1. Jumlah Kelompok Tani ............................................................................................... 29

2. Sampel Kelompok Tani ................................................................................................ 30

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2017 ................................... 36

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2017 ................................................... 37

5. Distribusi dan Persentase Petani Berdasarkan Kelompok Umur di Daerah Penelitian

Tahun 2018 ................................................................................................................. 40

6. Distribusi dan Persentase Petani Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 41

7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 42

8. Distribusi Frekuensi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusatani di Daerah Penelitian

Tahun 2018 ................................................................................................................ 43

9. Distribusi Petani Berdasarkan Luas Lahan di Daerah Penelitian Tahun 2018 ............. 45

10. Rata-rata Jumlah Komponen Biaya Produksi Petani Sampel Kelompok dan Non

Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018 .................................................... 50

11. Rata-rata Penerimaan Petani Kelompok dan Non Kelompok di Daerah Penelitian

Tahun 2018 ................................................................................................................ 51

12. Rata-rata Jumlah Penerimaan, Biaya Produksi dan Pendapatan Petani Kelompok dan

Non Kelompok di Daerah Penelitian Tahun 2018 ................................................... 52

Page 11: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Kerangka Pemikiran ................................................................................................ 25

Page 12: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Isi Judul Halaman

1. Kuisioner Penelitian ..................................................................................................... 60

2. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi

Jambi Tahun 2015 ........................................................................................................ 63

3. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 ............................................................ 64

4. Luas Lahan, Produk di dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit di

Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2015 ....................................................................... 65

5. Biodata Petani Sampel pada Kelompok Tani di Daerah PenelitianTahun 2018 .......... 66

6. Biodata Petani Sampel pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018. 67

7. Biaya Penyusutan Jenis Parang dan Hand Spayer pada Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 68

8. Biaya Penyusutan Jenis Parang dan Hand Spayer pada Non Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 69

9. Biaya Penyusutan Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 70

10. Biaya Penyusutan Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Non Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................ 71

11. Jumlah BiayaTetap Penggunaan Alat pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian.. . 72

12.Jumlah BiayaTetap Penggunaan Alat pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian..73

13. Biaya Penggunaan Bibit pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018….74

14. Biaya Penggunaan Bibit pada Non Kelompok Tani di Daerah PenelitianTahun 2018…

..................................................................................................................................... .75

15.Biaya Penggunaan Pupuk dan Total Biaya pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian

Tahun 2018 .................................................................................................................. 76

16. Biaya Penggunaan Pupuk dan Total Biaya pada Non Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 78

Page 13: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

17. Biaya penggunaan Herbisida pada Kelompok Tani di Daerah Peneltian Tahun2018..80

18. Biaya penggunaan Herbisida pada Non Kelompok Tani di Daerah Peneltian Tahun

2018.. ........................................................................................................................... 81

19.Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 82

20. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Non Kelompok Tani di

Daerah Penelitian Tahun 2018 ..................................................................................... 83

21.Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Kelompok Tani untuk Pengendalian Hama dan

Penyakit di Daerah Penelitian Tahun 2018 .................................................................. 84

22. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Non Kelompok Tani untuk Pengendalian Hama

dan Penyakit di Daerah Penelitian Tahun 2018 ........................................................... 85

23.Biaya Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun

2018 ........................................................................................................................... 86

24. Biaya Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian

Tahun 2018 ................................................................................................................ 87

25. Biaya Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun

2018 ........................................................................................................................... 88

26. Biaya Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian

Tahun 2018 ................................................................................................................ 89

27. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 90

28. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Non Kelompok Tani di Daerah

Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 91

29. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018. 92

30. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018.

................................................................................................................................... 93

31. Jumlah Total Biaya Produksi pada Kelompok Tani di Daerah PenelitianTahun 2018 ..94

32. Jumlah Total Biaya Produksi pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun

2018 ........................................................................................................................... ..95

33. Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun

2018 ........................................................................................................................... ..96

Page 14: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

34. Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian

Tahun 2018 ................................................................................................................ ..97

35. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan pada Kelompok Tani di Daerah

Penelitian ................................................................................................................... 98

36. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan pada Non Kelompok Tani di

Daerah Penelitian....................................................................................................... 99

37. Tabel Uji Beda 2 Rata-rata Kelompok Tani dan Non Kelompok Tani Kelapa Sawit100

Page 15: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting

bagi subsektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam

perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diletaknya sektor pertanian

sebagai dasar pembangunan yang nantinya dapat menjadi penopang utama sektor sektor

lainnya Mubyarto, 2001 dalam Agustinus Kaliele, 2014). Pembangunan pertanian

indonesia telah dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan tujuan dapat

meningkatkan produksi pertanian semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan

pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan, peningkatan produksi pangan,

peningkatan dan kesejahteraan petani.

Salah satu pertanian atau perkebunan yang dapat memberikan banyak keuntungan adalah

perkebunan sawit.

Di provinsi Jambi subsektor perkebunan kelapa sawit juga sangat memegang peranan

penting dalam menambah pendapatan asli daerah. Salah satu daerah Kabupaten/Kota yang

mengusahakan tanaman perkebunan kelapa sawit adalah. Kabupaten Tanjung Jabung Barat

yang memiliki luas lahan 61.959 Ha dengan produksi 127.438 ton dan produktivitasnya

2,06 Ton/Ha dapat dilihat pada Lampiran 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki 13

Kecamatan. Salah satunya Kecamatan Tebing Tinggi yang luas lahannya (11.267 Ha) lebih

rendah dari yang tertinggi (Kecamatan Batang Asam luas lahannya 12.761 Ha) tetapi

menujukkan produktivitas yang tinggi (2,35 Ton/Ha) dibanding dengan (Kecamatan Batang

Asam 1,70Ton/Ha) dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 16: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Tebing Tinggi, yang cukup

berhasil dalam mengembangkan sektor pertanian. Dimana sebagian besar penduduknya

bermata pencarian sebagai petani kelapa sawit. Desa Purwodadi mempunyai luas lahan

yang lebih rendah dari yang tertinggi tetapi menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi

(3,66 Ton/Ha) dibanding produksi desa dengan luas lahan tertinggi (2,60 Ton/Ha) dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Tingginya produktivitas tersebut diduga ada kaitannya dengan kelompok tani yang banyak

terbentuk di desa itu. di Desa Purwodadi terdapat 1.096 orang petani kelapa sawit. Dimana

dari 1.096 orang petani tersebut, 808 orang petani tergabung kedalam kelompok tani dan

288 orang petani belum tergabung kedalam kelompok tani. Sebagian besar petani masih

banyak yang tidak bergabung kedalam kelompok dan jika bergabung kedalam kelompok

tani banyak manfaatnya seperti wadah pengembangan kerjasama, wadah proses belajar

menjadi pemimpin dan mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota maupun kelancaran

usaha.

Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan kelompok, agar lebih

berperan dalam pembangunan pertanian. Aktifitas usahatani yang lebih baik dapat dilihat

dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada gilirannya akan

meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan lebih

baik bagi petani dan keluarganya.

Keberhasilan petani sawit tergantung kepada manajemennya karena dalam menjalankan

suatu usaha perlu perencanaan atau strategi-strategi untuk mencapai suatu tujuan.

Page 17: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Manajemen didalam kelompok tani dan non kelompok tani sangat berbeda mulai dari aspek

hulu, aspek produksi dan aspek hilir karena adanya perbedaan ini, maka biaya yang

dikeluarkan dan pendapatan yang diterima juga akan berbeda. Berdasarkan hal diatas maka

penulis tertarik untuk membahas atau meneliti tentang “Perbandingan Pendapatan Petani

Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dikemukakan masalah pokok yang dibahas

dalam penelitian yaitu.

1. Bagaimana gambaran umum usahatani sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa

Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

2. Berapa besar pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa

Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

3. Bagaimana perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di

Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menggambarkan usahatani kelompok dan non kelompok tani di Desa Purwodadi

Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

2. Menghitung pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani Desa Purwodadi

Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

3. Menganalisis perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di

Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 18: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

1.4 Manfaat Dan Kegunaan Penelitian

Sebagai bahan acuan serta rujukan bagi peneliti berikutnya yang tertarik untuk meneliti

lebih lanjut mengenai pendapatan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit. Hasil

penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi

pihak masyarakat Desa Purwodadi dan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 19: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1. Deskripsi Tanaman Kelapa Sawit

Kelapa sawit termasuk golongan tumbuhan palma yang berasal dari Afrika. Di Indonesia

penyebarannya mulai dari daerah Nagro Aceh Darussalam (NAD). Pantai timur Sumatera,

Jawa dan Sulawesi. Sawit menjadi populer setelah revolusi industri pada akhir abad ke- 19

yang menyebabkan permintaan minyak nabati untuk bahan pangan dan industri sabun

menjadi tinggi. Kelapa sawit pertama kali ditaman secara massal pada tahun 1911 di daerah

asalnya Afrika Barat. Namun kegagalan penanam membuat perkebunan dipindahkan ke

Kongo. Kelapa sawit masuk ke Indonesia pada tahun 1848 sebagai tanaman hias di Kebun

Raya Bogor. Dia baru diusahakan sebagai tanaman komersial pada tahun 1912 dan eskpor

minyak sawit pertama dilakukan pada tahun 1919 (Sunarko, 2010).

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineesis jacq) termasuk tumbuhan kelas Angiospermae,

ordo parmales, famili Arecaceae dan genus Elaeis. Tanaman ini berasal dari Afrika Barat.

Meskipun demikian, ada yang mengatakan bahwa tanaman Kelapa Sawit berasal dari

Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan Spesies Kelapa Sawit di hutan

Brazil dibanding dengan Afrika (Fauzi,et, al. 2004). Pada kenyataannya, tanaman Kelapa

Sawit justru hidup subur diluar daerah asalnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan

Papua Nugini, bahkan mampu memberikan hasir produksi per hektar yang lebih tinggi.

Kelapa Sawit dapat tumbuh baik di daerah tropika basah antara 12oLU-12

oLS pada suhu

optimum sekitar 24o-28

oC dengan curah hujan rata-rata sekitar 2000-2500 mm/tahun

Page 20: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

(Fauzi, et, al,2004). Untuk lebih jelasnya gambar. Kelapa Sawit dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Tanaman Kelapa Sawit (palm oil) termasuk tanaman monokotil yang secara taksonomi

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Ordo : palmales

Famili : palmae

Subfamili : Cocoidae

Genus : Elaesis

Spesies : Elaeis guineensis Jacq

Berdasarkan ketebalan tempurung kelapa sawit dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :

Dura, Pisifera dan Tenera. Perbedaan ketebalan daging buah ini menyebabkan perbedaan

jumlah rendemen minyak sawit yang dikandungannya. Rendemen minyak yang paling

tinggi adalah terdapat pada Tenera yaitu mencapai 28%, sedangkan pada varietas Dura

hanya 16-18%(Fauzi, et, al,2004). Lebih lanjut Fauzi, et, al, 2004 menyatakan bahwa.

Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanamn monokotil, yaitu batangnya tidak mempunyai

kambium dan umumnya tidak bercabang. Batang Kelapa Sawit berbentuk silinder dengan

diamer 45-60 cm. Tanaman yang masih muda, batangnya tidak terlihat karena terlindung

oleh pelepah daun, tinggi batang bertambah 35-37 cm/tahun, tetapi jika kondisi lingkungan

yang sesuai maka pertambahan tinggi batang dapat mencapai 100cm/tahun serta tinggi

maksimum yang ditanam di perkebunan adalah 15-18m, akar tanaman kelapa sawit

berbentuk akar serabut, tidak berbuku, ujungnya runcing dan berwarna putih atau

kekuningan. Perakaran kelapa sawit sangat kuat karena tumbuh kebawah dan ke samping

berbentuk akar primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Sistem perakaran paling banyak

ditemukan pada kedalaman 0 sampai 20 cm, yaitu pada lapisan olah tanah (top soil). Daun

Page 21: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk. bersirip genap dan bertulang sejajar serta

membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai 7,5-9 meter. Jumlah anak daun pada

setiap pelepah berkisar antara 250-400 helai.

Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (monocious), artinya bunga jantan dan

bunga betina terdapat dalam satu tanaman dan masing-masing terangkai dalam satu tandan.

Rangkaian bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Setiap rangkaian bunga muncul dari

pangkal pelepah daun. Rangkain bunga jantan dihasilkan dengan siklus yang berselang

seling dengan rangkaian bunga betina, sehingga pembungaan secara bersamaan sangat

jarang terjadi. Umumnya di alam hanya terjadi pemyerbukan silang, sedangkan

penyerbukan sendiri secara buatan dapat dilakukan dengan menggunakan serbuk sari yang

diambil dari bunga jantan dan ditaburkan pada bunga betina. Waktu yang dibutuhkan mulai

dari penyerbukan hingga buah matang dan siap panen adalah kurang lebih 5-6 bulan.

Buah kelapa sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian pertama adalah perikarpium

yang terdiri dari eksokarpium (kulit buah) dan mesokarpium (daging buah berserabut)

sedangkan bagian yang kedua adalah biji, terdiri dari endokarpium (tempurung), endoserm

(karnel) dan embrio. Menurut Yahya, S.(1990), buah sawit yang masih mentah berwarna

ungu atau hijau karena mengandung Antosianin, sedangkan mesokarp buah yang masak

mengandung 45-65% minyak (Edible) yang berwarna merah-jingga karena mengandung

Karoten. Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan 20-22 tandan per tahun. Untuk

tanaman yang semakin tua produktivitasnya akan menurun menjadi 12-14 tandan per tahun.

pada tahun pertama berat tandan buah sawit berkisar antara 4-4 kg pertandan, tetapi

semakin tua berat tandan semakin bertambah yaitu 25-35 kg per tandan. Banyaknya buah

yang terdapat pada satu tandan tergantung pada genetis, umur, lingkungan dan teknik

Page 22: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

budidaya. Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1600 buah,

panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-30 mg per buah (Fauzi, et, al.2004)

Benih kelapa sawit akan kehilangan viabilitasnya jika mendapatkan perlakuan suhu 50oC

dan mati apabila kadar air dibawah 12,5% (Chin danRobert, Berdasarkan penelitian Ellis,

et, al, dalam Bonner (1995) benih kelapa sawit termasuk benih intermediet (antara sifat

rekalsitran dan ortodoks) artinya benih dapat dikeringkan sampai kadar air cukup rendah

sehingga mempunyai kualitas seperti ortodoks, tetapi sensitif terhadap suhu rendah.

2.1.2. Konsep Kelompok Tani

Johnson (dalam Sarwono, 2005) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih

yang berinteraksi melalui tatap muka (face to face interaction), dan masing-masing

menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan

anggota kelompok lainnya, masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif

dalam mencapai tujuan bersama. Kelompok adalah individu-individu yang hidup bersama

dalam satu ikatan, yang dalam satu ikatan terjadi interaksi sosial dan ikatan organisasi antar

anggota masing-masing kelompok sosial (Soerjono Dirdjosisworo, 1981).Mayor Polak

(dalamAbdul Syani,1987) menguraikan tentang pengertian kelompok berdasarkan persepsi

bahwa kelompok atau grup merupakan sejumlah orang yang ada dalam hubungan antara

satu sama lain dan antara hubungan itu bersifat sebagai sebuah struktur.

Menurut Mosher dalam Mardikanto (1993), salah satu syarat pelancar pembangunan

pertanian adalah adanya kerjasama kelompok tani. Kelompok tani (Poktan) adalah

kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi

lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk bekerjasama dalam

meningkatkan, mengembangkan produktivitas usaha tani, memanfaatkan sumberdaya

Page 23: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

pertanian, mendistribusikan hasil produksinya dan meningkatkan kesejahteraan

anggotanya.

Menurut peraturan menteri pertanian nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007 kelompok tani

adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,

kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk

meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Kelompok tani juga dapat

diartikan organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuh kembangkan “dari, oleh dan

untuk petani”.Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan

kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian

yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006).

Keuntungan dari pembentukan kelompok tani itu antara lain di ungkapkan oleh Torres

dalam Mardikanto (1991) sebagai berikut ; (a) semakin eratnya interaksi dalam kelompok

dang semakin terbiasanya kepemimpinan kelompok ; (b) semakin terarahnya peningkatan

secara tepat tentang jiwa kerjasama antar petani : (c) semakin cepatnya proses perembesan

dalam penerapan inovasi teknologi baru ; (d) semakin naiknya kemampuan rata-rata

pengembalian hutang (pinjaman) petani ; (e) semakin meningkatnya orientasi pasar baik

yang berkaitan dengan masukan maupun produk yang dihasilkannya ; (f) semakin dapat

membantu efisiensi pembagian air irigasi oleh pengawan petani itu sendiri. Dilain pihak,

Sujogyo (1978) memberikan tiga alasan utama dibentuknya kelompok tani yang mencakup

; (a) untuk memanfaatkan secara lebih baik (optimal) semua sumberdaya yang tersedia ;

(b) dikembangkan oleh pemerintah sebagai alat pembangunan ; (c) adanya alasan ideologis

yang mewajibkan para petani untuk terikat oleh suatu amanat suci yang harus mereka

amalkan melalui kelompok taninya.

Page 24: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

2.1.3. Konsep Usahatani

Menurut Mosher (2008) usahatani adalah suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi

dimana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu. Selanjutnya usatani merupakan

kemampuan dari petani dalam mengorganisasikan dan mengkoordinir faktor-faktor

produksi yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian petani yang kurang

mampu memanfaatkan benih, pupuk, luas lahan, tenaga kerja dan obat-obatan akan

memiliki tingkat pendapatan yang relative rendah.

Suatu usahatani dikatakan berhasil jika usaha tani dapat menghasilkan pendapatan untuk

membayar semua korbanan dalam proses produksi yang diperlukan. Usahatani yang baik

selalu dikatakan sebagai usaha tani yang produktif atau efisien. Efisien usahatani dibedakan

atas efisiensi fisik dan ekonomis. Efesiensi fisik adalah banyaknya hasil produksi yang

dapat diperoleh dari kesatuan input dan jika dinilai dengan uang dan akan berubah menjadi

efisien ekonomi, dengan kata lain efisiensi ekonomi tergantung dari harga faktor produksi

dan efisiensi fisik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi

usahatani merupakan imbangan atau rasio antara total nilai produksi dengan total biaya

produksi (Puspadewi 2008 dalam Mubyarto, 1989.)

Menguntungkan atau tidak usahatani yang dijalankan dapat dilihat dari bersarnya

perbandingan nilai produksi dan jumlah biaya yang dikeluarkan.

Usahatani dikatakan efisien jika ratio antara penerimaan (nilai produksi) dan pengeluaran

(biaya produksi/TC) mempunyai hasil > 1 (Soekartawi, 1991).

Menurut Suproyo (1979) dalam Puspita dewi biaya yang dikelurkan dalam berusahatani

meliputi:

1. Pengeluaran untuk input (bibit, pupuk, dan obat-obatan)

Page 25: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

2. Pengeluaran untuk tenaga kerja luar keluarga

3. Pengeluaran untuk pajak, sewa tanah dan bunga modal

4. Penyusutan alat-alat yang di pakai.

2.1.4.Konsep Produksi dan Faktor-Faktor Produksi

Teori produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha atau

produsen. dalam teknologi tertentu memilih dan mengkombinasikan berbagai macam faktor

produksi untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu, seefisien mungkin (Sudarman,

1989). Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output. Sehingga nilai barang

tersebut bertambah penentuan kombinasi faktor- faktor produksi yang digunakan dalam

proses produksi sangatlah penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat efisien dan

hasil produksi menjadi optimal.

Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang.

Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan sebagai balas jasanya

mereka akan memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan

memperoleh keuntungan. Pendapatan yang di peroleh masing- masing jenis faktor produksi

tersebut tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang

digunakan jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan

untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut

(Sukirno, 1996).

Faktor produksi adalah barang atau jasa yang digunakan sebagai masukan pada suatu

proses produksi. Memproduksi suatu jenis barang pada umumnya membutuhkan berbagai

macam jenis faktor produksi. Faktor produksi tersebut dapat di klarisifikasikan menjadi

Page 26: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan baku, ketiga faktor produksi tersebut

dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu (Sudarman,1989).

Selanjutnya faktor produksi disebut juga dengan korbanan produksi atau input, karena

faktor produksi atau input tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi dan output.

Dalam proses produksi pertanian selalu terdapat empat faktor produksi, yaitu lahan

(tempat), tenaga kerja, modal dan manajemen. Namun demikian dalam prakteknya ke

empat faktor produksi tersebut belum cukup untuk dapat menjelaskan produksi atau output.

Faktor sosial ekonomi lainnya seperti tingkat pendidikan, tingkat keterampilan. Tingkat

pendapatan dan lain-lain juga berperan dalam mempengaruhi tingkat produksi (Soekartawi,

1995). Untuk lebih jelas mengenai faktor-faktor produksi dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Faktor lahan

Lahan adalah luas tanah yang berpotensi untuk dapat dipakai sebagai usaha pertanian. Luas

lahan yang ditanami berpengaruh terhadap keuntungan usahatani. Secara teori semakin luas

lahan garapan semakin tinggi keuntungan yang diterima, tetapi keuntungan yang diterima

petani juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti komoditi yang ditanam,penerapan teknologi

kesuburan tanah dan lain sebagainya. Seringkali dijumpai makin luas lahan yang dipakai

untuk usaha pertanian akan semakin tidak efisien lahan tersebut. Sebaliknya, pada luasan

lahan yang sempit, upaya pengusahaan terhadap penggunaan faktor produksi yang baik,

pengunaan tenaga kerja tercukupi, dan tersedianya modal yang tidak terlalu besar, usaha

pertanian seperti ini seringkali lebuh efisien. Meskipun demikian, luas lahan yang terlalu

kecil cenderung menghasilkan usaha yang tidak efisien pula (Soekartawi,2006).

2. Faktor Tenaga Kerja

Page 27: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Menurut Hernanto (1996) tenaga kerja merupakan unsur pokok usahatani. Tenaga kerja

usahatani merupakan faktor produksi kedua. Berikut pembagian tenaga kerja berdasarkan

jenisnya: 1. Tenaga kerja manusia, 2. Tenaga kerja ternak, 3. Tenaga kerja mekanik.

Tenaga kerja manusia dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak,tenaga kerja

juga dapat diperoleh dari keluarga petani itu sendiri dengan cara upahan, sambatan dan

arisan tenaga kerja. Selain tenaga kerja manusia tenaga kerja ternak dan tenaga kerja

mekanik juga bisa digunakan untuk mengolah tanah, melakukan pemupukan pengendalian

hama penyakit, pemanenan serta pemeliharaan tanaman lainnya. Tenaga kerja ini

diharapkan dapat mengerjakan semua jenis pekerjaan dalam proses produksi. Bila dilihat

dari pembagian kerja biasanya tenaga kerja laki-laki digunakan untuk mengolah tanah,

tenaga kerja wanitan untuk penanaman,pemeliharaan, pemanenan, pasca panen dan untuk

tenaga kerja anak-anak umumnya untuk membantu tenaga kerja laki-laki dan wanita

sehingga menjadi lebih cepat dan lancar (Sunaryo, 2001).

3. Faktor Modal

Modal atau capital adalah hasil produk atau peralatan yang dimiliki pertanian yang nantinya

digunakan untuk proses produksi usahatani. Modal yang digunakan petani dalam proses

usahataninya berasal dari modal sendiri, modal dari lembaga kredit formal dan lembaga

kredit non formal. Petani yang memiliki modal sendiri berasal dari hasil penjualan hasil

usahatani dan tabunganya.

4. Faktor Manajemen

Menurut Hernanto (1996) manajemen atau hasil pengelolahan usahatani adalah

kemampuan petani menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor produksi

yang dimiliki sebaik-baiknya dan mampu menghasilkan produksi sebagai mana yang

Page 28: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

dihharapkan. Ukuran dari keberhasilan pengelolaan tersebut adalah produksivitas dari

setiap faktor maupun produktivitas dari usahataninya.

2.1.5. Konsep Biaya

Soekartawi (2006), biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap

(fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost), Biaya tetap umumnya didefinisikan

sebagai biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang

diperoleh banyak atau sedikit. Besarnya biaya tetap tidak berpengaruh pada besar-kecilnya

produksi yang diperoleh. Contoh dari biaya tetap antara lain : sewa tanah, pajak, alat

pertanian, dan iuran irigasi.

Biaya tidak tetap (variabel cost) didefenisikan sebagai biaya yang besar-kecilnya

dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contoh dari biaya yang tidak tetap adalah biaya

sarana produksi, jika produksi tinggi maka tenaga kerja dan pupuk harus ditambah.

Sehingga biaya ini sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang

diinginkan.

Disamping yang berwujud biaya tetap dan biaya variabel, pengeluaran juga mencakup

penurunan nilai inventaris usahatani. Nilai inventaris berkurang karena hilang, rusak, atau

karena penyusutan.

Total biaya dapat dihitung dengan formula (Soekartawi, 2006) :

TC = FC + VC

Dimana :

TC= Total Biaya

FC= Biaya Tetap

VC= Biaya Tidak Tetap

Page 29: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

2.1.6. Konsep Penerimaan dan Pendapatan

Soekartawi (2002), menjelaskan bahwa penerimaan usaha adalah nilai produk dalam jangka

waktu tertentu baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan mencakup produk

yang dijual, dikomsumsi sendiri baik yang digunakan untuk bibit atau yang disimpan dalam

gudang. Selanjutnya Soekartawi (2002), menyatakan penerimaan usaha adalah perkalian

antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan berikut dapat ditulis :

TR = Y . Py

Dimana : TR = Total penerimaan

Y = Produksi

Py = Harga

Berkelompok tani sebagai salah satu kegiatan memperoleh produksi lapangan pertanian,

pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh.

Selisih keduanya merupakan pendapatan dari kegiatan usahanya. Karena dalam kegiatan itu

bertindak seorang petani yang berperan sebagai pengelola, pekerja dan penanam modal

pada usahanya, maka pendapatan dapat di gambarkan sebagai balas jasa dari kerja sama

faktor-faktor produksi (Soeharjo dan Patong,1973).

Mosher (1985) menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan petani ditentukan oleh pendapatan

keluarga yang diperoleh dari perkembangan kegiatannya terutama kegiatan kelompok

taninya. Pendapatan kelompok tani tersebut sangat dipengaruhi oleh segala sesuatu yang

disertakan dalam proses produksi, seperti tingkat produktivitas lahan usaha, kemampuan

penggarapan lahan usaha dan kegiatan petani dalam penggunaan sarana produksi pertanian.

Pendapatan keluarga petani berasal dari pendapatan kelompok tani dan pendapatan dari luar

kelompok tani. Hernanto (1996) menyatakan pendapatan keluarga diperoleh dengan

Page 30: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

menjumlahkan total pendapatan keluarga dari berbagai sumber antara lain: (1) sumber

kelompok tani itu sendiri, (2) sumber lain dibidang pertanian seperti halnya upah tenaga

kerja kempok tani lain dan (3) pendapatan di luar kelompok tani.

Soehardjo dan Patong (1973), bentuk dan jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang

sama, yaitu memenuhi keperluan sehari-hari dan memberikan kepuasan pada petani

sehingga dapat melanjutkan kegiatannya. Analisis pendapatan mempunyai kegunaan bagi

petani maupun bagi pemilik faktor produksi. Terdapat 2 tujuan utama dari analisis

pendapatan, yaitu : (a) menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha, (b)

menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan.

Soerkartawi (2006), pendapatan bersih usaha tani merupakan selisih antara penerimaan

usahatani. Pendapatan bersih usahatani merupakan keuntungan yang diperoleh petani dalam

usaha tani. Secara matematis tingkat pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pd = TR – TC

Dimana : Pd = Pendapatan usahatani

TR = Total penerimaan

TC = Total biaya

Semakin besar penerimaan dalam arti produksi dan harga jual per satuan produksi tinggi

maka keuntungan akan semakin besar, sedangkan apabila biaya semakin besar maka

keuntungan akan semakin kecil.

2.1.7. Uji Beda Dua Rata-Rata 2 Sampel Independent

Menurut Sudradjat (2000),dua nilai rata-rata X dan Y dikatakan tidak berpasangan jika

antara X dan Y tidak ada kaitan apapun (independent). Data X dan data Y ditarik dari data

popolasi yang sampelnya masing-masing, jadi: sampel Xberasal dari populasi sampel X dan

Page 31: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

sampel Y berasal dari populasi sampel Y. Dalam pengujian hipotesis beda dua rata-rata

tidak berpasangan ini ada pertimbangan :

1. Apakah sampel besar atau kecil

2. Apakah x dan y diketahui.

3. Apakah juga x = y ataukah x y.

4. Apakah nx = ny ataukah nx ny.

Berikut ini ada beberapa prosedur untuk pengujian hipotesis baik untuk sampel

besar, varian diketahui atau pengujian homogenitas varians. Lebih lanjut Sudradjat (2000)

menyatakan dalam uji beda dua rata-rata ada dua prosedur yang digunakan,yaitu sampel

besar dan sampel kecil. Adapun dua prosedur tersebut adalah sebagai berikut :

A.Prosedur Pengujian Beda 2 Rata-Rata Sampel Besar

a.Bila x dan y diketahui

Pengertian : sampel besar jika nx atau ny > 30

(1) Data : susun data X.X2,Y,dan Y

2 dalam bentuk kolom-kolom,

sesuai dengan banyaknya sampel masing-masing

(2) Asumsi :

(a) sampel X dan Y ditarik secara random

(b) sampel X dan Y independent satu dan lainnya

(c) sampel X dan Y menebar mengikuti sebaran normal

(d) x dan y diketahui besarnya

(e) untuk sampel besar diasumsikan varians homogen

(3) Hipotesis Nol : H0 :

x =

y

Dengan 3 hipotesis alternatif (H1) sebagai berikut :

Page 32: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

a.H1 : x > y ---- tolak H0 jika Zhit Z

b.H1 : x < y ---- tolak H0 jika Zhit -Z a

c.H1 : x y ---- tolak H0 jika Zhit Z

(4) Uji statistik : Zhit

(5) Kaidah keputusan

a. H1 : x > y---- tolak H0 jika Zhit Z

b. H1 : x < y---- tolak H0 jika Zhit -Z

c. H1 : x y---- tolak H0 jika Zhit Z /2

b. x dan y tidak diketahui

Pengertian : sampel besar jika nx atau ny > 30

(1) Data : susun data X.X2,Y,dan Y

2 dalam bentuk kolom-kolom, sesuai dengan

banyaknya sampel masing-masing

(2) Asumsi

(a) sampel X dan Y ditarik secara random

(b) sampel X dan Y independent satu dengan lainnya

(c) sampel X dan Y menebar mengikuti sebaran normal

(d) x dan y diketahui besarnya

(e) untuk sampel besar diasumsikan varianshomogen

Page 33: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

(3). Hipotesis Nol : H0 : x = y

Dengan 3 hipotesis alternatif (H1) sebagai berikut :

a. H1 : x > y---- tolak H0 jika Zhit Z

b. H1 : x < y---- tolak H0 jika Zhit -Z

c. H1 : x y---- tolak H0 jika Zhit Z

(3) Uji Statistik :

; db = n-1

=

)x

=

)x

(5). Kaidah keputusan :

a. H1 : x > y ---- tolak H0 jika Zhit Z

b. H1 : x < y ---- tolak H0 jika Zhit -Z

c. H1 : x y ---- tolak H0 jika Zhit Z / 2

Untuk uji beda dua rata-rata tidak berpasangan sampel kecil biasanya varians tidak

diketahui sehingga kemudian kemudian digunakan uji homogenitas varians, untuk

memberikan dua kesimpulan yang berbeda yaitu sampel kecil dengan varians homogen

dengan varians tidak homogen. Dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

A. Prosedur Pengujian Beda 2 Rata-Rata Sampel Kecil.

Untuk sampel kecil perlu diuji kesamaan variansnya sebagai berikut:

Page 34: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

H0 : Sx2

= Sy2

vs H1 : Sx2 Sy

2

Hitung nilai F-Bahren Fisher:

Fx=

db = (nx-1 ; ny – 1) dan Fy =

db = (ny -1 ; ny-1)

Pilih diantara Fx dan Fy yang nilainya >1, kemudian beri nama Fh. Selanjutnya

dibandingkan nilai Fh dengan nilai F.05 pada dbx atau dby susuai dengan aakah Fx atau Fy

yang dipilih

Keputusan : jika Fh>F.05Sx2 Sy

2 artinya varians tidak homogen

: jika Fh>F.05Sx2 = Sy

2 artinya varians tidak homogen

Keterangan : Sx2: Varian kelompok sampel X

Sy2: Varians kelompok sampel Y

Fx: Bahren fisher untuk kelompok sampel X

Fy: Bahren dan fisher untuk kelompok sampel Y

Fh: Bahren fisher yang >1 antara Fx danFy

a. Bila Varians sampel Homogen( =

)

Uji Statistik :thit

; pada db = (nx+ny-2 =

Asumsi : (a). kedua sampel (X dan Y) ditarik secara random dari masing-masing

populasinya

(b). kedua sampel bebas (independent) satu dengan lainnya

(c). kedua populasi mengikuti sebaran normal dengan varians yang sama

Kaidah Keputusan :

Page 35: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

a. Untuk H1: x> y ---- tolak H0 jika th> t (nx+ny-2)

b. Untuk H1: x< y ---- tolak H0 jika th< -t (nx+ny-2)

c. Untuk H1: x y ---- tolak H0 jika th > t /2(nx+ny-2)

b. Bila Varians Sampel Tidak Homogen

Uji Statistik :

thit

√ ; dengan Wx=

y

Hasil analisis dibandingkan dengan t , (t kolerasi)

t=

; tx = tα pada db = nx-1 dan ty = tα pada db = ny-1

Untuk mencari Sx2 dan Sy

2 digunakan

rumus: =

)x

=

)x

Kaidah Keputusan :

a. Untuk H1: x< y ---- tolak H0 jika th -t ’

b. Untuk H1: x> y ---- tolak H0 jika th t ’

c. Untuk H1: x y ---- tolak H0 jika th t /2’

Dimana :

x = Rata-rata pendapatan usahatani kelompok tani kelapa sawit.

y = Rata-rata pendaatan usahatani non kelompok tani kelapa sawit.

Page 36: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

nx = Jumlah sampel kelompok tani kelapa sawit.

ny = Jumlah sampel kolompok non kelompok tani kelapa sawit.

Sx2

= Varians pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit.

Sy2

= Varians pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit.

Hipotesis Statistik yang diajukan :

H0 : X1 = X2

H1 : X1 X2

2.2. Penelitian Terdahulu

Mengutip dalam jurnal Ariansah Saputra Dinata, et al (2014) melakukan penelitian

dengan judul Pendapatan Petani Jagung Anggota Dan Non anggota Koperasi Tani

Makmur Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan Pada hasil uji t beda rata-rata

pendapatan usahatani jagung anggota dan non anggota koperasi musim tanam pertama

tersebut dapat diketahui diketahui Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 dengan tingkat kepercayaan

sebesar 95 persen. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pendapatan usahatani jagung

anggota koperasi tidak sama dengan rata-rata pendapatan usahatani jagung non anggota

koperasi. Dari penjelasan tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa H0 ditolak, dimana

tidak adanya perbedaan rata-rata pendapatan antara petani jagung anggota dan non anggota

koperasi, sedangkan H1 diterima karena terjadi perbedaan antara adanya perbedaan rata-

rata pendapatan antara petani jagung anggota dan non anggota koperasi pada musim tanam

pertama.

Page 37: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Dalam penelitian yang dilakukan Kusumah (2014) mengenai analisis perbandingan

usahatani dan pemasaran antara padi organik dan padi anorganik di Kelurahan Mulyaharja.

Kecamatan Bogor Selatan. Kota Bogor, Jawa Barat menunjukkan bahwa pendapatan atas

biaya tunai petani padi organik lebih rendah dari pendapatan atas biaya tunai anorganik.

Hasil uji z juga menyimpulkan bahwa perubahan sistem usahatani yang dilakukan

oleh petani padi ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Sedangkan

pada pendapatan atas biaya total, pada organik lebih besar dibandingkan dengan padi

anorganik. Berdasarkan hasil R/C rasio diketahui bahwa R/C rasio atas biaya tunai yang

diperoleh petani padi organik (1,95) lebih rendah dari R/C rasio pada anorganik (2,23).

Menurut Rahmat Kurniawan dan Diah Wahyudati (2015) mengenai Analisis perbandingan

pendapatan petani padi yang menggunakan mesin perontokpadi dan yang tidak

menggunakan mesin prontok padi Di desa Pulokerto Kecamatan Gandus Kota palembang.

Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh signifikan sebesar 0,00 tingkat kepercayaan 95

persen dengan drajat bebas 30 sebesar 2,045 sesuai dengan kaedah keputusan maka

diterima Ho. ini berarti bahwa tingkat pendapatan petani padi yang menggunakan mesin

perontok padi lebih besar dibandingkan pendapatan petani padi yang tidak menggunakan

mesin perontok padi.

2.3. Kerangka Pemikiran Operasional dan Hipotesis

Kelompok tani yang merupakan bagian dari sistem kelembagaan dari usahatani

kelapa sawit memiliki anggota-anggota yang memiliki peran yang berbeda-beda. Peran

merupakan hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat dan merupakan

hubungan antara peranan individu yang di atur oleh norma-norma yang berlaku.

Page 38: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Di Desa Purwodadi petani terbagi dalam dua kelompok 1. Kelompok tani 2. Non

kelompok tani. Masing-masing melakukan usahatani kelapa sawit yang akan membutuhkan

input berupa bibit, pupuk, herbisida dan tenaga kerja sehingga mengeluarkan biaya dari

usahatani kelapa sawit tersebut. Petani menjual hasilnya dan mendapatkan penerimaan dari

hasil kelapa sawit yang diproduksi tersebut. Penerimaan yang diterima di kurangi biaya

sehingga memperoleh pendapatan. Kedua pendapatan ini dibandingkan dengan

menggunakan uji beda dua rata-rata. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar skema

kerangka pemikiran berikut.

Page 39: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Harga

Input IniInput Usaha tani

kelapa sawit Kelompok

tani

input TBS

Harga Kelapa

Sawit

Harga Kelapa sawit

Output TBS

usaha tani K kelapa sawit

Kelompok non tani

Harga input

Input

Biaya penerimaan Biaya penerimaan

Pendapatan

Kelompok

Tani

Pendapatan Non

Kelompok Tani

Uji Beda Dua Rata-Rata

Page 40: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …
Page 41: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran ini dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai berikut

diduga Terdapat perbedaan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok di Desa

Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 42: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan segaja (purposive).

Desa Purwodadi dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa purwodadi mempunyai luas

lahan yang lebih rendah tetapi menujukkan produktivitas yang tinggi sehingga Desa

Purwodadi tertarik untuk diteliti.

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini dengan ruang lingkup meliputi :

1. Karateristik kelompok tani kelapa sawit dan non kelompok tani kelapa sawit

yaitu umur, pendidikan, pengalaman berkelompok tani.

2. Penerapan teknologi budidaya tanaman kelapa sawit meliputi bibit kelapa sawit anjuran,

jarak tanam dan kedalaman lubang tanam, pemupukan tanaman, serta pengendalian

hama dan penyakit tanaman kelapa sawit.

3. Pendapatan kelompok tani dan yang non berkelompok tani.

3.2. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang

abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya

melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lainnya. Peneliti

dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi

(Riduwan. 2010).

Page 43: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif karena

data yang berbentuk angka dengan menggunakan skala ukur rasio. Skala ukur rasio adalah

data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya dilengkapi dengan titik nol

absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkan dalam semua bentuk operasi matematik.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu jenis data cross section atau data

yang tidak membedakan perbedaan waktu. Untuk kepentingan analisis perlu didukung data

yang akurat. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan dan

diperoleh dari dua sumber yaitu : Data Primer berupa data yang diambil langsung dari

petani yang terpilih sebagai sampel, pengambilan dilakukan dengan wawancara langsung

pada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang terpola dan terstruktur sesuai

dengan kebutuhan. Data sekunder merupakan data diperoleh dari berbagai instansi yang

terkait, perpustakaan, publikasi ilmiah terutama relevan dengan masalah yang diteliti.

3.3. Metode Penarikan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Desa Purwodadi dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa

purwodadi mempunyai luas lahan yang lebih rendah tetapi menujukkan produktivitas yang

lebih tinggi sehingga Desa Purwodadi tertarik untuk diteliti. Desa Purwodadi mempunyai

18 (delapan belas) kelompok tani untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 1 berikut

Tabel 1. Jumlah Kelompok Tani

No Kategori diatas rata-

rata

Jumlah Anggota(Orang)

˃45

1 Karya bakti 46

2 Lestari Widodo 47

3 Mekar jaya 52

Page 44: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

4 Suka maju 49

5 Sri mukti 48

6 Sumber mulyo 51

7 Sido mulyo 47

8 Sinar harapan 50

9 Unggul mulyo 49

10 Gading Indah 53

Kategori dibawah Rata-Rata 45

11 Gading indah 40

12 Berjaya 1 36

13 Jaya bersama 45

14 Unggul sembada 37

15 Cikahuripan 40

16 Sawit indah 38

17 Kencana 43

18 Suka jaya 38

Jumlah 808

Rata-Rata 45

Untuk mengambil sampel petani. Diambil 2 (dua) sampel yaitu di atas rata-rata dan

di bawah rata-rata kemudian di ambil dari masing-masing kelompok secara random untuk

mewakili masing-masing kelompok sehingga di dapat kelompok tani sebagai berikut :

Mekar Jaya (52 petani) dan Suka Jaya (34 petani). Sehingga total populasi dari kedua

kelompok tersebut 86 petani. Petani yang akan dijadikan sampel diambil dari 2 kelompok

tani yaitu sebanyak 43 orang petani atau sebanyak 50% dari jumlah populasi. Besarnya

sampel akan ditentukan secara proporsional dengan menggunakan formula (Nazir, 1998)

Ni =

X n

Dimana :

ni = Total Sub Sampel

Ni = Total Sub Populasi

N = Total Populasi

Page 45: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

n = Total Sampel

Sehingga dari formula tersebut diperoleh sampel dari 2 kelompok dapat dilihat pada

Tabel 2. dibawah ini.

Nama Kelompok Tani

No Kelompok Tani Populasi

(Orang)

Penarikan Sampel

(Orang)

1 Mekar Jaya 52 26

2 Suka Jaya 34 17

Jumlah 86 43

Dan non kelompok tani sebanyak 288 petani. Menurut Winarno (1994), bila

populasi cukup homogen, terdapat populasi dibawah 100 dapat digunakan sampel sebesar

50%, bila populasi di atas 100 dapat diambil 15% dan sampel manusia rendahnya di atas

30 orang besarnya. Berdasarkan pertimbangan diatas maka sampel yang diambil adalah 43

0rang dari jumlah populasi 15%, dan teknik pengambilan sampel secara acak atau simple

random sampling.

3.4Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian dilapangan ditabulasi kemudian dianalisis

satistik deskriptif, yaitu hanya berusaha menggambarkan atau menjelaskan sebagai

karakteristik data seperti, variasi data dan sebagainya ( Daniel, 2002)

(1). Dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui

gambaran kegiatan usahatani kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Purwodadi

Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 46: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

(2). Sedangkan untuk menjawab tujuan kedua dilakukan dengan menghitung pendapatan

petani kelompok tani dan non kelompok tani dengan cara yaitu total penerimaan dikurangi

dengan total biaya, untuk menghitung total biaya menggunakan rumus menurut Soekartawi

(2000), pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya (biaya

tetap + biaya variabel). Rumus pendapatan baik yang tergabung kedalam kelompok tani

dan non kelompok tani dari usahatani yang dilaksanakan seperti berikut :

Dimana = Pendapatan usahatani (Rp/Ha/Bln)

TR = Total penerimaan (Rp/Ha/Bln)

TC = Total biaya (Rp/Ha/Bln)

Selanjutnya untuk menghitung besarnya penerimaan kelompok dan non kelompok dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut ;

TR = Y. Py

Dimana

TR = Total Peneriman (Rp/Ha/Bln)

Y = Produksi (Kg/Ha/Bln)

Py = Harga kelapa sawit (Rp/Kg)

Sedangkan untuk menghitung biaya total kelompok dan nonkelompok tani dengan rumus

sebagai berikut:

TC = FV+ VC

Dimana :

Page 47: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

TC = Total biaya produksi sawit (pengeluaran)(Rp/Ha/Bln)

FC = Fixed cost atau biaya tetap (Rp/Ha/Bln)

VC = Variabel cost atau biaya tidak tetap (Rp/Ha/bln)

Untuk menghitung biaya variabel (VC) cukup dengan mengembalikan semua biaya

yang habis dipakai dalam satu kali produksi yaitu Rp/Ha/Bln sedangkan untuk menghitung

biaya tetap (FC) adalah dengan menghitung penyusutan dari alat yang dipakai (Sudarman

dan Algifani, 2011) dengan asumsi nilai sisa = 0

Penyusutan = Nilai akhir - Nilai awal

Jangka Umur Ekonomis

Selanjutnya untuk melihat perbedaan pendapatan petani kelapa sawit kelompok tani

dan non kelompok tani digunakan uji beda dua rata-rata (Uji Z) untuk sampel besar tidak

berpasangan dengan varians masing-masing tidak diketahui menurut (Djarwanto. Ps dan

Pangestu Subagyo. 1993). Dengan formulasi sebagai berikut:

Zhit

dimana =

= ∑

Dimana :

= Jumlah sampel petani usaha tani kelapa sawit yang berkelompok tani

(Orang)

= Jumlah sampel petani kelapa sawit yang non kelompok tani (Orang)

x 1 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit

(Rp/Bln)

x 2 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit

(Rp/Bln)

= Varian sampel petani yang berkempok tani kelapa sawit

= Varian sampel petani yang non kelompok tani kelapa sawit

Page 48: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

x1 = Tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit

x2 = Tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit

Hipotesis Statistik:

Ho : x1 = x2

H1 : x1 ≠ x2

Hipotesis Operasional

H0 : Tidak ada perbedaanpendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok

tani kelapa sawit.

Hα : Ada perbedaan pendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok tani

kelapa sawit.

Dengan kaidah keputusan secara statistik dimana:

Apabila z hitung ≥ z tabel dengan = 5% maka Ho tolak

Apabila z hitung < z tabel dengan = 5% maka Ho diterima

( Z 1/

2 = 1,96 )

3.5. Konsepsi Pengukuran Variabel

1. Petani sampel adalah petani kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit di Desa

Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (Orang)

2. Gambaran umum usahatani kelompok tani dan non kelompok tani kelapa

sawit ditinjau dari subsistem hulu, on farm dan hilir (off farm)

3. Biaya produksi adalah total biaya yang digunakan dalam proses produksi usahatani

kelapa sawit yang terdiri dari total biaya tetap atau total fixed cost (TFC) dan total biaya

tidak tetap atau total variabel cost (TVC), (Rp/Ha/Bln).

4. Biaya tetap adalah biaya yang penggunaanya tidak habis dalam satu masa

Page 49: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

tanam atau proses produksi dan besar kecilnya tidak berkaitan denganpada besar

kecilnya hasil produksi (Rp/Ha/Bln).

5. Biaya tidak tetap adalah biaya yang penggunaanya habis dalam satu masa tanam

atau produksi dan besar kecilnya berkaitan dengan besar kecilnya hasil produksi

(Rp/Ha/Bln).

6. Hasil produksi adalah jumlah tandan buah segar yang dihasilkan dalam usahatani

kelapa sawit (Kg/Ha).

7. Harga produk adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau

jasa yang diukur dalam satuan (Rp/Kg).

8. Penerimaan adalah hasil nilai jual TBS yang diukur dalam satuan(Rp/Ha/Bln).

9.Pendapatan adalah selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya produksi

yang dikeluarkan yang diukur dalam satuan (Rp/Kg/Bln).

Page 50: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

IV. GAMBARAN UMUM DESA

4.1. Letak Geografis dan Batas Desa

Desa Purwodadi merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Desa Purwodadi beriklim tropis dengan curah hujan

1.600 mm/tahun. suhu rata-rata harian 29 °c dengan luas wilayah 5.115.00 Ha dan orbitasi

jarak. Desa ke Ibu kota Kecamatan 17 km. Desa Purwodadi terletak di daerah dataran

rendah sehingga menjadi wilayah pertanian dan perkebunan

Dilihat dari segi geografis Desa Purwodadi berbatasan langsung dengan :

Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Desa Talang Makmur/ Suka

damai

Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Desa Kuala Dasal

Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Desa Dataran Kempas

Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Desa Pelabuhan Dagang

4.2. Keadaan Penduduk dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk merupakan potensi yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi suatu daerah disebabkan oleh adanya sumber daya manusia yang mengolah

sumber daya alam yang ada. Jumlah penduduk di Desa Purwodadi pada Tahun 2017 adalah

7.451 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 3.541 jiwa dan perempuan 3.905 jumlah

dengan jumlah 2.161 KK.

4.3.Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Page 51: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Mata pencaharian penduduk Desa Purwodadi mayoritas sebagai petani . untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2017

No Jenis Pekerjaan Laki-

laki Perempuan

1 Petani 1.163 -

2 Buruh tani 1.800 -

3 PNS 17 5

4 Pedagang kelontong 45 -

5 Peternak 40 -

6 Montir 27 -

7 Dokter swasta 1 -

8 Ahli pengobatan alternative 2 -

9 TNI 2 -

10 POLRI 3 -

11 Karyawan perusahaan swasta 10 8

Total

3.110

Sumber:Kantor Desa Purwodadi, 2018

4.4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama

Masyarakat di Desa Purwodadi memiliki agama dan kepercayaan yang beragama. Agama

memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat . Hal ini dinyatakan dalam

pancasila “keTuhanan Yang Maha Esa”. Ajaran agama membentuk penganutnya makin

peka terhadap masalah-masalah sosial untuk berinteraksi dan menjaga hubungan antara

sesama umat beragama sehingga kehidupan berjalan dengan baik.

Berdasarkan data penduduk di Desa Purwodadi di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten

Tanjung Jabung Barat tersebut bersifat heterogen, dimana tidak hanya beragama islam,

tetapi juga beragama lain seperti agama Kristen, dan agama Hindu. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dari Tabel 4 berikut.

Page 52: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama/Aliran Kepercayaan

Tahun 2017

No Kepercayaan Laki-laki Perempuan

1 Islam 2.011 2.405

2 Kristen 1.528 1.495

3 Hindu 2 5

Jumlah

3.541 3.905

sumber: Kantor Desa Purwodadi, 2018

4.5.Keadaan Penduduk Berdasarkan Sosial Budaya

Desa Purwodadi merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mana masyarakatnya terdiri dari beberapa suku

seperti batas, bugis, nias, melayu, minang, sunda, jawa, bali dan dayak . Keanekaragaman

suku yang ada tidak mempengaruhi kerukunan antar sesama warga, melainkan dapat

memperkaya khasanah budaya bangsa yang menganut azas kekeluargaan dan gotong

royong. Perbedaan suku bangsa warga di Desa Purwodadi tidak menjadi penghalang untuk

melakukan aktivitas sehari-hari. Interaksi setiap warga yang ada dalam kegiatan gotong

royong dan kegiatan lainnya semakin mempererat tali silaturahmi diantara mereka.

Kehidupan masyarakat di Desa Purwodadi berjalan dengan damai dan temtram dilihat dari

sifat kekeluargaan dan gotong royong yang masih melekat diantara mereka, antara lain

yasinan, arisan ibu-ibu serta kegiatan lainnya. Selain itu adanya organisasi lainnya seperti

kelompok tani, persatuan ibu PKK serta organisasi lainnya yang merupakan tempat bagi

masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan partisipasi dalam berbagai kegiatan.

Page 53: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

4.6. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan diartikan sebagai proses secara terencana untuk mewujudkan suasana

pengembangan diri secara aktif untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan secara

pribadi maupun masyarakat. Selain itu, pendidikan juga merupakan kebutuhan primer bagi

setiap manusia sehingga sebagai usaha untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang

lebih baik. Sehingga masyarakat lebih mengerti, paham, dan lebih kritis dalam berfikir

maupun bertindak mengambil keputusan yang tepat. Tingkat pendidikan di Desa

Purwodadi umumnya masih terbilang rendah dengan jumlah 2.150 jiwa.

Page 54: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Petani

Identitas petani sampel merupakan salah satu faktor penting untuk diketahui dalam

melakukan penelitian tentang perbandingan pendapatan petani kelompok tani dan non

kelompok tani, karena dengan mengetahui identitas petani sampel maka dapat diketahui

gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang petani sampel. Identitas petani

kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing

Tinggi adalah sebanyak 43 orang petani kelompok tani dan 43 non kelompok tani. Identitas

petani sampel dibagi dalam sebaran kelompok umur, tingkat pendidikan dan pengalaman

berusahatani.

5.1.1 Umur Petani

Umur dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja dan berfikir dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Semakin

tinggi umur petani kemampuan fisik untuk bekerja pada lahan relatif menurun, karena pada

umumnya petani hanya mengandalkan kekuatan fisik atau tenaga saja dalam melakukan

kegiatannya. semakin tua umur seseorang akan semakin banyak pula pengalaman yang

dimilikinya.

Soekartawi (1987), menyatakan bahwa semakin muda umur petani biasanya semakin

mempunyai semangat untuk lebih mengetahui yang belum mereka ketahui, sehingga

mereka lebih cepat mengadopsi inovasi baru, walaupun kadang-kadang mereka kurang

pengalaman. Berbeda dengan petani yang lebih tua, dimana mereka lebih berhati-hati

Page 55: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

dalam mengambil suatu keputusan terhadap inovasi baru. Distribusi frekuensi petani

sampel berdasarkan kelompok umur pada petani kelompok dan non kelompok tani kelapa

sawit dapat dilihat pada Tabel 5. (Lampiran 5 dan 6).

Tabel 5. Distribusi dan Persentase Petani Berdasarkan Kelompok Umur di Daerah

Penelitian Tahun 2018

No Distribusi Frekuensi Petani

Kelompok Kelompok Persentase Non Kelompok Persentase

Umur

(Tahun)

Tani

(Orang)

% Tani (Orang) %

1 31 – 35 8 18,60 12 27,90

2 36 – 40 8 18,60 9 20,93

3 41 – 45 11 25,58 10 23,25

4 46 – 50 6 13,95 7 16,27

5 51 – 55 7 13,27 4 09,30

6 56 – 60 2 04,65 0 0

7 61 – 65 1 02,32 1 02,32

Jumlah 43 100 43 100

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018

Sebaran petani sampel berdasarkan umur Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian

besar petani kelompok tani dengan jumlah kelompok tani terbanyak adalah di umur 41 – 45

dengan jumlah 11 orang dengan persentase 25,58 % dan terkecil di umur 61 – 65 dengan

jumlah 1 orang dengan persentase 02,32 %. Sedangkan non kelompok tani dengan jumlah

non kelompok tani yang terbanyak di umur 31 – 35 dengan jumlah 12 orang dan persentase

27,90 dan terkecil di umur 61 – 65 dengan jumlah 1 orang dengan persentase 02,32 %.

Dikarenakan usia petani sampel masih dikategorikan usia produktif, maka semangat

bekerja petani di daerah penelitian masih tinggi dan harapan produksi yang dihasilkan akan

tinggi.

Page 56: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

5.1.2 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap pengelolaan suatu usahatani yang

dijalankan, khususnya terhadap ekonomi pada suatu usahatani. Jumlah anggota keluarga

juga dapat menjadi faktor pendorong bagi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Data

hasil penelitian jumlah tanggungan keluarga petani sambel dapat dilihat di Tabel 6

(Lampiran 5 dan 6)

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel di Daerah

Penelitian Tahun 2018

No Jumlah

tanggungan

Kelompok

Tani

Persentase Jumlah

Tanggungan

Non

Kelompok

Tani

Persentase

1 2 1 02,32 2 1 02,32

2 3 14 35,55 3 14 35,55

3 4 14 35,55 4 13 30,23

4 5 6 13,95 5 8 18,60

5 6 6 13,95 6 7 16,27

6 7 2 04,65 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0

Jumlah 43 100 Jumlah 43 100

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018

Di Tabel 6. diatas menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga petani kelompok

tani kelompok tani berada pada kisaran 2 – 8 orang jumlah anggota keluarga yang terbesar

terletak antara 3 – 4 dengan masing-masing 14 orang dengan frekuensi yang sama 35,55 %

dan terkecil jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 2 orang dengan frekuensi 02,32 %.

Sedangkan non jumlah anggota terbanyak di angka 3 dengan jumlah 14 petani dengan

frekuensi 35,55 % dan terkecil jumlah tanggungannya 1 orang non kelompok tani sebanyak

2 orang dengan frekuensi 02,32 %.

Page 57: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

5.1.2 Pendidikan Petani

Pendidikan adalah hal yang sangat penting sebagai dasar dalam memperoleh

pengetahuan dan keterampilan, pendidikan pada umumnya berpengaruh pada cara berpikir

petani yang akan melaksanakan kegiatan usahataninya, diharapkan semakin tinggi tingkat

pendidikan petani akan diikuti pula oleh pola pikir yang semakin rasional. Petani yang lebih

lama mendapatkan pendidikan formal besar kemungkinan akan lebih mudah menerima

pembaharuan/inovasi. Soekartawi (2002), mengemukakan bahwa pendidikan akan

mempengaruhi cara berpikir, menerima, dan mencoba hal-hal baru. Tingkat pendidikan

sampel dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh

petani. Distribusi frekuensi dan persentase petani sampel berdasarkan tingkat pendidikan

formal di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini (Lampiran 5 dan 6)

Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan

Tingkat Pendidikan di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Distribusi

Kelompok

Pendidikan

Frekuensi Petani

Kelompok

Tani

Persentase

(%)

Non

kelompok

Tani

Persentase

(%)

1 Tamat SD 27 62,79 25 58,13

2 Tamat SMP 14 32,55 13 30,23

3 Tamat SMA 2 04,65 5 11,62

Jumlah 43

43

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar tingkat pendidikan petani

sampel baik kelompok tani dan non kelompok tani di daerah penelitian mengenyam

pendidikan tingkat SD yaitu sebanyak 27 orang kelompok tani dengan persentase 62,79 %

Page 58: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

dan non kelompok tani 25 orang dengan persentase 58,13 %. Dengan rata-rata tingkat

pendidikan kelompok dan non kelompok tani adalah SD.

5.1.3. Pengalaman Dalam Berusaha Tani

Pengalaman seseorang akan dapat dijadikan tolak untuk mengembangkan kegiatan

dimasa mendatang, karena jika semakin lama bekerja sesorang akan diharapkan lebih baik

dan sempurna dalam melaksanakan tugasnya. Soekartawi (1999), menyatakan pengalama

seseorang dalam berusahatani berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang

sudah lama berusahatani akan lebih mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula

atau baru. Keadaan lama bekerja dari responden dalam usahatani yang telah dilakukan

dapat dilihat pada Tabel 8 (Lampiran 5 dan 6)

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusaha Tani

di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Pengalaman Frekuensi Petani

Usahatani Kelompok Persentase Non Kelompok Persentase

(Tahun) Tani

(Orang)

% Tani (Orang) %

1 5 – 9 1 02,32 12 27,90

2 10 – 14 9 20,93 18 41,86

3 15 – 19 19 44,18 11 25,58

4 20 – 24 10 23,25 1 18,60

5 25 – 29 2 04,65 0 0

6 30 – 34 2 04,65 1 02,32

7 0 0 0 0 0

Jumlah 43 100 43 100

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018

Dari Tabel 8. di atas, terlihat bahwa pengalaman petani dalam berusaha tani kelapa

sawit sebagian besar di daerah penelitian yaitu untuk petani sampel kelompok tani sebesar

Page 59: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

44,18 % sedangkan untuk petani sampel non kelompok tani sebesar 41,86 %. Dengan rata-

rata pengalaman kelompok tani 18 tahun sedangkan non kelompok 13 tahun. Dari angka ini

terlihat bahwa petani kelapa sawit di daerah penelitian tergolong petani yang

berpengalaman. Pengalaman berusahatani umumnya diperoleh petani secara turun-temurun.

5.1.4. Luas Lahan Petani

Luas lahan merupakan salah satu faktor produksi dalam berusahatani. Luas lahan yang

dimiliki petani dapat mempengaruhi produksi, semakin luas lahan yang dimiliki maka

semakin banyak produksi yang diperoleh. Hermanto (1996) ada empat golongan petani

berdasarkan luas lahan yang dimiliki, yaitu golongan petani berlahan luas (lebih dari 2

hektar), golongan petani berlahan sedang (0,5 sampai 2 hektar), golongan petani berlahan

sempit (kurang dari 0,5 hektar) dan golongan petani yang tidak memiliki lahan. Distribusi

luas lahan petani sampel yang ada di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 9 (

Lampiran 5 dan 6) berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Petani Berdasarkan Luas Lahan di Daerah

Penelitian Tahun 2018

No Luas

Lahan

Kelompok Persentase Luas

Lahan

Non

kelompok

Persentase

Kelompok

Tani

Tani

(Orang)

% Non

Kelompok

Tani

(Orang)

%

Tani (Ha) Tani (Ha)

1 0,89 –1,09 17 39,53 1–1,23 7 16,27

2 1,11–1,32 0 0 1,3–1,67 0 0

3 1,33–1,54 0 0 1,68–2,01 33 76,74

4 1,55–1,76 0 0 2,02–2,35 1 02,32

5 1,77–1,98 0 0 2,36–2,69 0 0

6 1,99–2,2 26 60,46 2,70–3,03 2 04,65

7 0 0 0 0 0 0

Page 60: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Jumlah 43 100 43 100

Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2018

Dari Tabel 9 dapat dilihat dengan jelas luas lahan petani sampel kelapa sawit di

kelompok tani yang paling besar luas lahannya 1,99 – 2,2 dengan persentase 60,46 % dan

terendah 0,89 – 1,09 ha dengan persentase 39,53 sedangkan luas lahan di non kelompok

tani lebih besar 1,68 – 2,01 ha dengan persentase 76,74 % dan terendah di 2,20 – 2,35

dengan persentase 02,32 %.

5.2. Gambaran Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani

Gambaran usahatani kelapa sawit yang akan dibahas dalam hasil penelitian ini adalah

gambaran yang terkait dengan kegiatan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit.

Mulai dari aspek hulu, produksi, hilir. Untuk lebih jelasnya gambaran kegiatan ini adalah

sebagai berikut :

1. Aspek Hulu

Usahatani kelapa sawit merupakan tanaman yang telah lama yang diusahakan di Desa

Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan menjadi salah

satu usaha turun temurun. Saat ini usahatani kelapa sawit menjadi sumber mata pencaharian

utama bagi masyarakat di daerah penelitian. Permodalan dalam usahatani kelapa sawit

kelompok maupun non kelompok memperoleh modal dari pinjaman saudara maupun modal

sendiri, selain itu petani juga mengandalkan permodalan dan mengumpulkan hasil kerjanya.

Page 61: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Dalam pengadaan bibit kelompok tani memperoleh bibit varietas yang unggul

dengan harga rata-rata sama dengan harga yang ada di pembibitan swadaya karena

kelompok tani dari awal penanaman rata-rata mendapatkan bantuan bibit dari perusahaan

WKS dengan harga yang sama dengan pembibitan swadaya. Sedangkan non kelompok tani

memperoleh bibit dari pembibitan swadaya yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi. Adapun

proses pengadaan sarana produksi untuk kelompok dan non kelompok tani seperti alat-alat

pertanian, pupuk serta obat-obatan kelompok tani memperolehnya dari KUD yang ada di

Desa Purwodadi sedangkan non kelompok tani memperolehnya dari toko pertanian yang

menyediakan sarana produksi tersebut.

Luas lahan yang di miliki kelompok dan non kelompok rata-rata 2 Ha dengan status

kepemilikan lahan adalah milik pribadi. Pengambilan tenaga kerja kelompok maupun non

kelompok tani kelapa sawit di daerah penelitian rata- rata menggunakan tenaga kerja

keluarga dan dari luar keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran 5 dan 6.

2. Aspek Produksi

Penanaman di lapangan dilakukan setelah bibit berumur 12 bulan, bibit di

pindahkan kedalam lubang tanam berukuran 40 x 40 x 40 cm, dan jarak tanam yang di

pakai 9M x 9M x 9M dengan pola tanam segitiga sama sisi sehingga dan satu hektar lahan

kelompok dan non kelompok tani ditanami 125 batang tanaman kelapa sawit, tergantung

dari jarak tanam yang di terapkan masing-masing petani sampel.

Rata-rata frekuensi pemupukan yang dilakukan kelompok dan non kelompok tani

kelapa sawit dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan menggunakan pupuk

Page 62: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

UREA, TSP dan KCL dengan rata-rata 2 kg/ batang sedangkan non kelompok tani 1,5 kg/

batang kelapa sawit. Dapat dilihat pada (Lampiran 7 dan 23). Penyiangan adalah salah satu

tindakan teknis yang secara teratur dilakukan untuk memangkas dahan pohon agar tidak

rindang agar tetap sehat dan produktif. Kegiatan penyiangan di kelompok dan non

kelompok tani kelapa sawit bertujuan untuk agar tanaman kelapa sawit tetap tertata rapi

sehingga memudahkan petani saat pada perawatan dan pemanenan. mempermudah cahaya

matahari masuk dan melancarkan energi untuk memperoses produksi , disamping itu

mengurangi kelembapan pada kebun. Pemberian obat-obatan pada lahan kelompok dan non

kelompok tani dilakukan disekitar tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma dilakukan

tergantung pada banyaknya gulma yang ada di areal perkebunan. Tenaga kerja dari luar

keluarga terdiri dari tenaga kerja pada proses pemupukan, pengendalian hama penyakit,

penyiangan dan pemanenan.

Kelompok dan non kelompok tani di daerah penelitian biasanya memberi herbisida

(Roul up) dengan rata-rata penggunaan sebanyak 3 liter per 6 bulan dalam luasan rata-rata

2 Ha. Sedangkan non kelompok tani sama dengan yang berkelompok tani karena memiliki

luas lahan rata-rata 2 Ha dan penggunaan herbisidanya 3 liter per 6 bulan. Untuk upah

pengelolahan tanaman kelapa sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa Purwodadi

memberikan upah kepada tenaga kerja berdasarkan jumlah hari orang kerja (HOK). Untuk

masing-masing penggunaan tenaga kerja petani memberikan upah untuk pemupukan

sebesar Rp.78.140/HOK, upah pengendalian hama penyakit sebesar Rp. 75.000/HOK,

upah penyiangan sebesar Rp. 70.000/HOK dan upah pemanen 150.000/HOK. Sedangkan

non kelompok tani upah untuk pemupukan sebesar Rp.71.875/HOK, upah pengendalian

Page 63: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

hama penyakit sebesar Rp.73.721/HOK, upah penyiangan sebesar Rp.70.930/HOK, dan

upah pemanenan Rp142.326/HOK. Dapat dilihat di (Lampiran 13 dan 39) dan frekuensi

panen di daerah penelitian untuk kelompok tani kelapa sawit rata-rata sebanyak 2 kali

sebulan dan ada beberapa petani 1 kali panen sedangkan non kelompok tani kelapa sawit

frekuensi panennya rata-rata 2 kali sebulan. Tanaman kelapa sawit di daerah penelitian

yang 11 tahun ke atas ada yang mampu memproduksi sebanyak 1 kali dalam 1 bulan

menghasilkan TBS (tandan buah segar), tergantung perawatan dan pengelolahan di masing-

masing kelompok dan non kelompok. Rata-rata produksi kelompok tani kelapa sawit dalam

1 kali periode panen sebesar 1.900 kg/periode panen dan rata-rata produksi kelapa sawit di

daerah penelitian sebesar 2.209 kg/ha/bulan atau 26.508 ton/ha/tahun sedangkan non

kelompok tani beda tipis dengan kelompok tani rata-rata produksi non kelompok tani

kelapa sawit dalam 1 kali periode panen sebesar 1.681 kg/periode panen dan rata-rata

produksi kelapa sawit di daerah penelitian sebesar 1.819 kg/ha/bulan atau 21,828

ton/ha/tahun dapat dilihat di (Lampiran 33 dan 34)

3. Aspek Hilir

Pemasaran dilakukan setelah semua buah kelapa sawit di turunkan oleh petani di daerah

penelitian, biasanya petani kelompok menjual kepada ketua kelompok tani dan dengan

harga yang telah di tentukan 1300/kg. Sedangkan non kelompok tani menjual hasil

produksinya langsung ke pedagang pengumpul (toke) dan dengan harga yang beragam-

ragam tergantung non kelompok tani menjual ke toke-toke yang ada di daerah penelitian

dari harga 1350-1500/kg. Kelompok dan non kelompok tani di daerah penelitian ini tidak

mempunyai koneksi untuk menjual langsung hasil produksi produksi kelapa sawitnya ke

Page 64: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

perusahaan atau PT yang ada diwilayah penelitian. Hasil panen non kelompok tani di

jemput oleh ketua kelompok tani dan tidak mengeluarkan biaya untuk biaya transportasi,

sedangkan non kelompok rata-rata mengantarkan buahnya langsung ke pedagang

pengumpul secara berangsur-angsur menggunakan keranjang motor yang dimiliki pemanen

itu sendiri dan lahan rata-rata non kelompok tani berdekatan dengan pedangang pengumpul.

Sistem pembayaran kepada anggota kelompok tani di beri secara tunai oleh ketua kelompok

sama dengan non kelompok tani di beri secara tunai oleh toke setelah hasil produksinya di

timbang.

5.3. Biaya Produksi Usahatani kelapa Sawit

Biaya produksi kelompok dan non kelompok pada usahatani kelapa sawit di daerah

penelitian adalah jumlah total dari biaya tetap (variable cost) dan biaya tidak tetap (fixed

cost). Yang dapat dilihat pada Tabel 10 biaya tetap (Lampiran 11 dan 12) dan biaya tidak

tetap (Lampiran 29 dan 30)

Page 65: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Tabel 10. Rata-rata jumlah komponen biaya produksi petani sampel kelompok dan

non kelompok tani kelapa sawit di daerah penelitian tahun 2018.

Kelompok Persentase Non

kelompok

Persentase

N0. Uraian Tani Tani

(Rp/Ha/Bln) (%) (Rp/Ha/Bln) (%)

Biaya Tetap

1

Parang 1.103 0,96 937 10,09

Hand spayer 3.291 2,89 2.731 29,40

Pisau eggrek 2.411 2,11 1.788 19,25

Gerobak 4.583 40,24 3.830 41,24

11.387 1,11 9.286 8,74

Biaya Tidak Tetap

2

Bibit 2.847 0,28 3.012 0,28

Pupuk 371.507 36,74 349.311 33,19

Herbisida 25.556 0,25 20.107 0,19

Tenaga kerja 611.132 60,44 679.978 64,61

1.011.041 98,88 1.052.408 99,12

Jumlah 1.022.428 100 1.061.695 100

Sumber : Data primer diolah tahun, 2018

Dapat dilihat dari Tabel 10 bahwa dikelompok tani biaya tetap sebesar Rp.11.387.

lebih besar dibanding non kelompok tani Rp.9.286. Dan biaya tidak tetap lebih besar di non

kelompok tani Rp.1.061.695 di banding kelompok tani sebesar Rp. 1.022.428.

5.4. Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit

Penerimaan usahatani kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit adalah hasil

produksi di kali hasil penjualan. Besarnya penerimaan tergantung dari jumlah produksi dan

harga pada saat produksi di jual. Rata-rata harga sawit di daerah penelitian untuk kelompok

tani Rp.1.300/kg dengan rata-rata produksi sebesar 1.900/Kg/Ha/Bln. Sedangkan non

Page 66: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

kelompok tani Rp.1.395/kg dengan rata-rata hasil produksi sebesar 1.681 Kg/Ha/Bln.

Untuk lebih jelasnya jumlah penerimaan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit

dapat dilihat pada Tabel 11 dan(Lampiran 34 dan 32).

Tabel 11. Rata-rata Penerimaan Petani kelompok dan Non Kelompok Tani Kelapa

Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Keterangan Kelompok tani Non Kelompok tani

1 Produksi (Kg) 1.900 1.681

2 Harga (Rp) 1.300 1.395

3 Penerimaaan(Bln) 2.470.000 2.344.995

Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2018

Pendapatan petani kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit di Desa

Purwodadi diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi yang

dikeluarkan petani dalam usahatani kelapa sawit selama masa produksi. Untuk lebih

jelasnya rata-rata jumlah penerimaan biaya produksi dan pendapatan kelompok dan non

kelompok tani kelapa sawit dapat dilihat di Tabel 12 dan (Lampiran 35 dan 36).

Tabel 12. Rata-rata Jumlah Penerimaan, Biaya produksi dan Pendapatan Petani

pada kelompok dan Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian

Tahun 2018

No Keterangan Kelompok tani Non Kelompok tani

(Rp/Ha/Bln) (Rp/Ha/Bln)

1 Penerimaan 2.470.000 2.344.995

2 Biaya produksi 1.022.428 1.061.695

3 Pendapatan 1.447.572 1.283.300

Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2018.

Dari Tabel 12. di atas dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan kelompok tani di daerah

penelitian adalah sebesar Rp. 2.470.000 /Ha/Bln dan untuk petani non kelompok tani

Page 67: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

adalah sebesar Rp. 2.344.995/ Ha/Bln. Rata-rata total biaya untuk petani kelompok tani

adalah sebesar Rp. 1.022.428/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah sebesar

Rp.1.061.695/Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani di daerah penelitian adalah

sebesar Rp.1.447.572/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah sebesar Rp. 1.283.300/

Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani lebih besar di bandingan non kelompok tani .

Selisih rata-rata pendapatan antara kelompok tani dan non kelompok tani kelapa sawit

adalah sebesar Rp. 164.272./ Ha/Bln. Di kelompok tani penerimaan lebih besar dan biaya

lebih kecil di banding non kelompok tani penerimaan kecil dan biaya cukup besar. Dan

pendapatan kelompok dan non kelompok jika di bagi dengan jumlah tanggungan keluarga

belum memenuhi UMR di Provinsi Jambi.

5.5. Perbedaan Pendapatan Kelompok Tani dan Non Kelompok Tani

Pendapatan kelompok tani Rp.1.447.572 sedangkan non kelompok tani sebesar

Rp.1.283.300 dapat dilihat di Tabel 12. pendapatan kelompok tani lebih besar dibanding

non kelompok tani. Karena dari aspek sistem manajemennya berbeda mulai dari aspek

hulu, aspek produksi dan aspek hilirnya.

Dari hasil uji beda dua rata-rata (uji Z ) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani kelapa

sawit tidak ada perbedaan secara nyata atau tidak signifikan dibanding dengan non

kelompok tani. Karena dari hasil statistik dapat dilihat Z hitung (0,43) lebih kecil daripada

Z Tabel (1,96)

Page 68: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Gambaran kegiatan usahatani kelompok tani kelapa sawit.

- Rata-rata kelompok tani menggunakan bibit varietas unggul yaitu topaz yang di

peroleh dari bantuan perusahaan WKS sedangkan untuk non kelompok tani kelapa sawit

hanya mengandalkan bibit dari pembibitan swadaya yang ada di Kecamatan Tebing

Tinggi. Dan jarak tanam yang dipakai di daerah penelitian adalah 9M x 9M x 9M

dengan lubang tanam 40 x 40 x 40 dengan pola tanam segi tiga sama sisi 1 Ha lahan

kelompok dan non kelompokm ditanami 125 batang tanaman kelompok tani.

- Rata-rata di kelompok tani pemupukan dilakukan 2 kali dalam satu tahun sedangkan

untuk non kelompok tani rata-rata 1 atau 2 dalam satu tahun.

- Rata-rata kondisi lahan kelompok tani lumayan tidak semak sedangkan non kelompok

tani rata-rata kondisi lahannya semak.

2. Rata-rata luas lahan kelompok tani maupun non kelompok tani sebesar 2 Ha.

- Rata-rata biaya tetap kelompok tani adalah sebesar Rp. 11.387 Rp/Ha/Bln dan biaya tidak

tetap sebesar Rp. 1.011.041. Rp/Ha/Bln sedangkan rata-rata total biaya untuk kelompok

tani sebesar Rp. 1.022.428 Ha/Bln.

Page 69: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

- Sedangkan Rata-rata biaya tetap non kelompok tani adalah sebesar Rp. 9.286 Rp/Ha/Bln

biaya variabel sebesar Rp. 1.052.408. Rp/Ha/Bln sedangkan rata-rata total biaya untuk

non kelompok tani sebesar Rp. 1.061.695 Ha/Bln.

- Rata-rata produksi kelompok tani kelapa sawit adalah sebanyak Rp. 1.900 Rp/Ha/Bln

sedangkan non kelompok tani Rp. 1.681 Rp/Ha/Bln.

- Rata-rata penerimaan kelompok tani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 2.470.000

Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 2.344.995

Rp/Ha/Bln.

- Rata-rata pendapatan kelompok tani di daerah penelitian adalah sebesar Rp 1.447.572

Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani adalah sebesar Rp 1.283.300 Rp/Ha/Bln.

3. Dari hasil uji beda rata-rata (uji z) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani tidak ada

perbedaan secara nyata dibandingkan non kelompok tani di daerah penelitian.

6.2 Saran

Setelah melakukan pengamatan di lapangan maka penulis saran sebagai berikut :

1. Pendapatan berkapita kelompok dan non kelompok tani belum memenuhi UMR di

Provinsi Jambi atau tidak layak kalau hanya berusahatani kelapa sawit. Di harapkan

untuk kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit jangan tergantung kepada

usahatani kelapa sawit saja dan harus memiliki pekerjaan selain usahatani kelapa sawit.

2. Perlu adanya optimalisasi dalam sistem manejemen kelompok tani agar dampak

pendapatan lebih terlihat nyata

Page 70: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, K. 2014. Analisis pendapatan usahatani padi sawah penerimaan bantuan dan

bukan penerimaan bantuan pemerintah di Desa Passo Kecamatan Kakas Barat

Kabupaten Minahasa. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian.Vol.

Abdul Syani, 1987. Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial. Fajar Agung. Jakarta.

Ariansyah Saputra Dinata, 2014. Pendapatan Petani Jagung Anggota dan Non Anggota

Koperasi Tani Makmur Desa Natar Kecamatan Lampung Selatan, Program

Studi Agribisnis. Universitas Lampung.

Dinas Perkebunan, 2016. Luas Lahan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan

Kecamatan Tebing Tinggi.

Djarwanto.Ps dan Pangestu Subagya.UI.B.A 1993 Edisi Keempat.Yogyakarta.

Fauzi, et, al. 2014. Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan

Pemasaran Kelapa Sawit. Jakarta : Penebar Swadya

Goenadi, M. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit di Indonesia.

Hernanto, F.1996. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Mardikanto, T.1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret Univesitas Press.

Surakarta.

, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press.

Surakarta. Pertanian.

Mosher, A. T. 2008 Mengerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta.

Nazir. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung.

Rahmat Kurniawan dan Diah Wahyudati, 2015. Analisis Perbandingan Pendapatan Petani

Padi Yang Menggunakan Mesin Perontok Padi dan Yang Tidak Menggunakan

Page 71: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Mesin Perontok Padi di Desa Pulokerto Kecamatan Gandus Kota Palembang.

Program Studi Agribisnis. Universitas Muhammadiyah Palembang.

Soehardjo, A dan Patong.1973. Sendi-Sendi dan Pokok Usaha Tani. IPB. Bogor.

Suproyo. 1979. Ciri-Ciri Pengertian Pertanian Kecil, Fakultas Pertanian. Universitas

Gadjah Mada.

Sujogyo, p. 1978. Sosiologi Pembangunan, Jakarta. FPS IKIP Jakarta.

Soerjono, Dirdjosisworo. 1981. Asas-Asas Sosiologi. Bandung: CV Armico.

Sarwono. W.S. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan.

Jakarta: Balai Pustaka.

Sukirno, Sadono. 1996. Pengantar Teori Makro Ekonomi. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Soekartawi, 1987. Ilmu Usahatani dan Penelitian Survey. LP3S, Jakarta.

,1999. Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press, Jakarta.

,1991. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

, 1995.Analisis Usaha Tani. Jakarta. UI- Press, Jakarta.

, 2002. Analisis Usahatani, Jakarta: Universitas Indonesia.

, 2006.Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press.Jakarta.

Sunaryo. 2001. Ekonomi Manajerial. Gelora Aksara Pratama. Jakarta

Sunarko, 2010. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan,

Jakarta, Agromedia Pustaka

Sudarman Ari,1989. Teori Ekonomi Mikro, Edisi ketiga, Jilid1, BPFE, Yogyakarta.

Sudradjat Sw.2000. Statiska Sosial.Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran. Jatinanggor.

Suryani Jaya Kusuma, .2004. Analisis Perbandingan Usahatani dan Pemasaran Antara Padi

Organik dan Padi Anorganik di Kelurahan Mulyaharja. Kecamatan Bogor

Selatan. Kota Bogor Jawa Barat. Program Studi Agribisnis. Institut Pertanian

Bogor.

Page 72: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Trimo, 2006. Evaluasi Penyuluh Pembangunan Pertanian. Surakarta.

Winarno S. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah (dalam metode teknik). Penerbit Karnisius,

Bandung.

Yahya, S. 1990. Budidaya Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) :Jurusan Budidaya

Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 73: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

1. Identitas Responden (kelompok tani/non kelompok tani)

1. Nama:

2. Umur / tahun:

3. Pendidikan Terakhir:

4. Jumlah Tanggungan Keluarga (orang):

5. Luas Lahan:

6. Kepemilikikan Lahan / ha:

II. Gambaran Usahatani Kelapa Sawit

1. Aspek Hulu

1. Apa jenis varietas bibit kelapa sawit yang ditaman ?

2. Dari mana bibit kelapa sawit diperoleh ?

3. Dari mana sumber modal diperoleh ?

4. Bagaimana tenaga diperoleh, apakah tenaga kerja dalam keluarga atau

tenagakerja diluar tenaga kerja ?

5. Alat-alat pertanian apa saja yang digunakan dalam usahatani kelompok non

kelompok tani?

6. Bagaimana sistem pengadaan sarana produksi?

2. Aspek on farm

1. Pengolahan lahan

- Bagaimana cara membersikan lahan, apakah menggunakan mesin atau dilakukan

secara manual ?

`- Berapa biaya yang dibutuhkan dari salah satu cara yang dilakukan ?

2. Budidaya

-Berapa jarak tanam kelapa sawit ?

-Berapa kali frekuesi pemupukan dalam setahun ?

- Bagaimana bentuk pemeliharaan, dan berapa kali dilakukan dalamsetahun ?

-Pupuk dan obat-obatan apa saja yang digunakan dalam usatani ?

Page 74: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

-Berapa banyak pupuk yang digunakan per hektar ?

-Berapa banyak obat-obatan yang digunakan per hektar?

-Bagaimana penggunaan tenaga kerja?

-Bagaimana cara memanen kelapa sawit?

Aspek Hilir

1. Berapa besar harga kelapa sawit?

Harga terendah 1 tahun terakhir dan harga tertinggi 1 tahun terakhir.

2. Berapa harga kelapa sawit per kg saat ini ?

3. Bagaimana sistem pemasaran nya (antar/jemput) ?

4. Bagaimana system transportasi yang digunakan bila petani menjual langsung

keperusahaan ?

5. Berapa biaya jika menggunakan jasa transportasi ?

6. Alat transportasi apa yang digunakan ?

7. Bagaimana system pembayaran produksi dilakukan ( cash/kredit) ?

8. Bagaimana system penjualan ?

9. Berapa jumlah produksi perbulan / kg ?

10. Berapa jumlah produksi per hektar / kg/bln ?

Page 75: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

IV. Biaya Produksi

1. Biaya tetap

No Jenis Alat Jumlah

(unit)

Harga

Satuan

(RP/Unit)

Jangka Umur

(Bln)

1 2 3 4 5

2. Biaya Tidak Tetap

No.

Jenis

Faktor produksi

Jumlah

Satuan

Harga Satuan

(Rp)

1 2 3 4 5

Page 76: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Lampiran1. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Tahun 2015

No Kabupaten/Kota Luas Lahan Produksi Produktivitas

(Ha) (Ton) (Ton/Ha)

1 Kerinci 94 10 0,11

2 Merangin 59.717 177.556 2,97

3 Sarolangun 72.947 185.727 2,55

4 Batanghari 90.287 252.694 2,80

5 Muaro Jambi 147.574 283.573 1,92

6 Tanjung Jabung

Timur

49.169 55.684 1,13

Tanjung Jabung Barat 61.959 127.438 2,06

7 Tebo 63.852 189.642 2,97

8 Bungo 76.798 169.361 2,21

9 Kota Jambi - - -

10 Sungai Penuh - - -

Jumlah 619.397 1.441.685

Rata-Rata

56308.81 131062.27 2,33

*Dinas Perkebunan Tanjung Jabung Barat 2016

Page 77: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Lampiran 2. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa

Sawit di KabupatenTanjung Jabung Barat Tahun 2015

No Kecamatan Luas Lahan Produksi Produktivitas

(Ha) (Ton) (Ton/Ha)

1 Tungkal Ilir 28 - -

2 Seberang Kota 27 14 0,52

3 Bram Itam 3.527 3.532 1,00

4 Tungkal Ulu 5.469 9.632 1,76

5 Tebing Tiggi 11.267 26.448 2,35

6 Batang Asam 12.761 21.71 1,70

7 Merlung 8.626 25.956 3,01

8 Renah Mendaluh 7.332 13.392 1,83

9 Muara Papalik 9.315 24.200 2,60

10 Betara 2.261 1.189 0,53

11 Kuala Betara 226 341 1,51

12 Pengabuan 429 322 0,75

13 Senyerang 691 702 1,02

Jumlah 61.959 127.438

Rata-Rata 4.766,08 9.802,92 2,06

*Sumber : Dinas Perkebunan Tanjung Jabung Barat 2016

Page 78: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Lampiran 3. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas TanamanPerkebunan Kelapa

Sawit di Kecamatan Tebing Tinggi tahun 2015

No Desa Luas

Lahan

Produksi Produktivitas

(Ha) (Ton) (Ton/Ha)

1 Purwodadi* 1.932 7.080 3,66

2 Suka Damai 1.068 3.972 3,71

3 Adi Jaya 735 2.736 3,72

4 Tebing Tinggi 350 672 1,92

5 Kelagian 2.200 5.724 2,60

6 Sungai Keruh 413 1.104 2,67

7 Dataran Kampas 455 1.656 3,63

8 Delima 500 1.740 3,48

9 Talang Makmur 914 1.764 1.93

10 Teluk Pengkah 2.700 - -

Jumlah 11.267 26.448 11 193

Rata-Rata 1.127 2.939 2,35

Sumber : Dinas Perkebunan Tanjung Jabung 2016

Page 79: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Lampiran 5. Biodata Kelompok Tani Petani Sampel pada Usahatani di Daerah Penelitian 2018

No Nama Umur Tingkat

Pendidikan

Jumlah Anggota Keluarga

Luas Lahan Pengalaman Usahatani

(Tahun) (Orang) (Ha) (Tahun)

1 A. Mustofa 43 SMA 4 2.16 19

2 Ahmad Zikwan 60 SD 5 2.16 31

3 Darmo Wiyono 45 SD 4 2.17 13

4 Harno Sukarto 51 SMP 4 2.17 18

5 Jhon Farizal 39 SD 4 2.17 22

6 Joyo Dikromo

Seman 62 SD 6 2.16 12

7 Jumadi 54 SD 7 2.17 22

8 Jumali 32 SMP 3 2.16 16

9 Kardi 41 SMP 4 2.16 10

10 Katimin 55 SD 2 2.17 20

11 Mardinah 53 SMP 4 2.17 20

12 Parto Sentono 45 SD 3 2.16 16

13 Rudiyo 43 SD 6 2.16 15

14 Ricca Suherti 46 SD 6 2.17 18

15 Rusdi 47 SMA 5 2.16 15

16 Sugino 42 SMP 3 2.16 17

17 Sugiono 39 SD 4 2.17 5

18 Sunarto 32 SMP 4 2.16 11

19 Suparman 50 SD 4 2.19 21

20 Suwardi 41 SD 6 2.18 18

21 Suwarto 45 SD 3 2.17 11

Page 80: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 Tukiyem 43 SD 5 2.16 19

23 Wagiman 39 SMP 4 2.16 12

24 Zainudin 32 SD 3 2.18 21

25 Suripto 42 SD 5 2.17 25

26 Wagito 35 SMA 3 2.19 20

27 Mustoli 51 SMP 3 0.89 19

28 Karmanto 37 SD 4 0.89 13

29 Yanto 44 SD 4 0.89 17

30 Beni 35 SMP 5 0.89 20

31 Ruslan 39 SD 3 0.89 11

32 Mislan 51 SMP 3 0.89 19

33 Langkir 40 SD 3 0.89 11

34 D. Ondol 32 SMP 4 0.89 23

35 Fazri 37 SMP 3 0.89 17

36 Katimin.S 32 SD 3 0.89 16

37 Sugiono.A 46 SD 3 0.89 18

38 Siti Jaenap 54 SMP 7 0.89 21

39 Junaedi 39 SD 3 0.89 19

40 Marjuki 46 SMA 6 0.89 25

41 Kuswara 50 SMA 4 0.89 19

42 Agus 31 SD 5 0.89 18

43 Maryono 56 SD 6 0.89 30

∑ 1,876

180 71 763

Rata-rata 44

4 2 18

Lampiran 6. Biodata Petani Sampel Non Kelompok Tani di Daerah Peneltian tahun 2018

No Nama Umur

Tingkat Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Luas Lahan

Pengalaman

Usahatani

(Tahun) (Orang) (Ha) (Tahun)

1 Mahmud 43 SMP 5 2 20

2 Minem 51 SD 6 2 17

3 Nawardi 33 SMP 4 2 10

4 Gendon 40 SD 3 2 8

5 Asmidar 34 SD 5 2 8

6 Hendriansah 42 SD 4 2.05 15

7 Nurhasanah 34 SMP 3 2 9

8 Desman 62 SD 3 2 31

9 Saiful 40 SMA 4 2 11

10 Lilis

Suryani 44 SD 5 1 12

11 Suroto 36 SD 6 2 14

12 Sutejo 41 SD 5 2 10

13 Faridah 48 SMP 4 2 10

14 Nurhayati 31 SD 2 2 13

15 Masnah 34 SMA 4 3 14

16 Dian Rafiqi 31 SD 4 2 17

17 Robayah 45 SD 5 2 13

18 Hermansah 36 SMP 3 2 8

19 A. Muin 47 SMP 3 2 10

20 Rusdan 51 SD 6 3 12

21 Sargawi 34 SD 3 2 9

22 A. Hamid 38 SD 3 2 8

23 Rajali 50 SD 5 2 15

Page 81: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

24 Ratna 47 SMP 4 2 9

25 Tibran 45 SD 5 1 13

26 Harun 39 SD 4 1 8

27 Tijah 44 SMP 4 2 19

28 Daud 31 SD 3 2 10

29 Narida 51 SD 4 2 8

30 Wahad 44 SMP 4 2 12

31 Regen 39 SD 4 1 14

32 Nurdin 42 SD 6 2 8

33 Komariah 53 SD 6 2 11

34 Sanusi 40 SD 3 2 13

35 Jumarah 34 SD 3 2 15

36 Alik 36 SMP 3 2 17

37 M. Latief 31 SMP 3 1 8

38 Sugin 48 SD 4 1 13

39 Suhaimi US 33 SMP 3 1 16

40 Umar 31 SMP 3 2 5

41 Karnaini 41 SMP 6 2 17

42 Hasan 46 SD 6 3 15

43 Paiman 49 SD 5 2 17

∑ 1,769 - 178 82 542

Rata-rata 41

4 2 13

Lampiran 7. Biaya Penyusutan Alat Jenis Parang dan Hand Spayer pada Usahatani Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No

Luas Lahan

Jumlah Barang (Unit) Harga (Rp) Umur Ekonomis (Bulan)

Biaya Penyusutan (Rp/Bulan)

Biaya Penyusutan (Rp/Ha/Bulan)

(Ha) Parang Hand

Sprayer Parang Hand

Sprayer Parang Hand

Sprayer Parang Hand

Sprayer Parang Hand

Sprayer

1 2 3 4 5 6 = 4 : 5 7 = 6 : 2

1 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

2 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

3 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920

4 2.17 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 720 1,536

5 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304

6 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

7 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304

8 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

9 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929

10 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304

11 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920

12 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929

13 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929

14 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920

15 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

16 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

17 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304

18 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315

19 2.19 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 713 1,522

20 2.18 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 717 1,911

21 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920

22 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929

Page 82: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

23 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929

24 2.18 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 717 2,294

25 2.17 1 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 720 2,688

26 2.19 1 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 713 2,664

27 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

28 0.89 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 1,756 4,682

29 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

30 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618

31 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

32 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

33 0.89 1 1 70000 300000 48 60 1,458 5,000 1,639 5,618

34 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618

35 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618

36 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

37 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

38 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

39 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682

40 0.89 1 1 70000 300000 48 60 1,458 5,000 1,639 5,618

41 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618

42 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618

43 0.89 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 1,756 4,682

∑ 71.49 43 43 3,175,000 11,800,000 2,064 2,580 66,146 196,667 47,417 141,503

Rata-

rata 2 1 1 73,837 274,419 48 60 1,538 4,574 1,103 3,291

Lampiran 8. Biaya Penyusutan Jenis Parang dan Hand Spayer pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Luas

Lahan

Jumlah Barang

(Unit) Harga (Rp)

Umur Ekonomis

(Bulan)

Biaya Penyusutan

(Rp/Bulan)

Biaya Penyusutan

(Rp/Ha/Bulan)

(Ha)

Parang

Hand

Sprayer Parang

Hand

Sprayer Parang

Hand

Sprayer Parang

Hand

Sprayer Parang

Hand

Sprayer

1 2 2 1 80000 350000 48 60 1,667 5,833 833 2,917

2 2 1 1 75000 280000 48 60 1,563 4,667 781 2,333

3 2 1 1 65000 300000 48 60 1,354 5,000 677 2,500

4 2 1 1 70000 300000 48 60 1,458 5,000 729 2,500

5 2 1 1 75000 250000 36 48 2,083 5,208 1,042 2,604

6 2.05 1 1 75000 300000 36 60 2,083 5,000 1,016 2,439

7 2 2 1 80000 340000 48 60 1,667 5,667 833 2,833

8 2 1 1 75000 200000 36 48 2,083 4,167 1,042 2,083

9 2 1 1 70000 250000 48 48 1,458 5,208 729 2,604

10 1 1 1 80000 290000 48 60 1,667 4,833 1,667 4,833

11 2 1 1 75000 300000 36 48 2,083 6,250 1,042 3,125

12 2 1 1 75000 250000 48 48 1,563 5,208 781 2,604

13 2 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 781 2,500

14 2 2 1 80000 250000 36 60 2,222 4,167 1,111 2,083

15 2 1 1 65000 260000 36 60 1,806 4,333 903 2,167

16 2 1 1 80000 200000 48 60 1,667 3,333 833 1,667

17 2 1 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 781 2,917

18 2 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 781 2,083

19 2 1 1 70000 250000 60 60 1,167 4,167 583 2,083

20 2 1 1 70000 300000 48 48 1,458 6,250 729 3,125

21 2 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 781 2,500

22 2 1 1 60000 200000 48 60 1,250 3,333 625 1,667

Page 83: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

23 2 1 1 75000 200000 48 48 1,563 4,167 781 2,083

24 2 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 729 2,083

25 1 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 1,563 3,333

26 1 1 1 70000 350000 36 60 1,944 5,833 1,944 5,833

27 2 1 1 70000 250000 48 48 1,458 5,208 729 2,604

28 2 2 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 781 2,917

29 2 1 1 80000 200000 48 60 1,667 3,333 833 1,667

30 2 1 1 70000 250000 60 60 1,167 4,167 583 2,083

31 1 1 1 65000 300000 48 60 1,354 5,000 1,354 5,000

32 2 2 1 75000 300000 48 48 1,563 6,250 781 3,125

33 2 2 1 75000 250000 36 60 2,083 4,167 1,042 2,083

34 2 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 781 1,667

35 2 1 1 80000 200000 48 48 1,667 4,167 833 2,083

36 2 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 781 2,083

37 1 1 1 75000 250000 48 48 1,563 5,208 1,563 5,208

38 1 2 1 65000 300000 36 60 1,806 5,000 1,806 5,000

39 1 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,458 4,167

40 2 1 1 75000 250000 60 60 1,250 4,167 625 2,083

41 2 1 1 80000 300000 48 48 1,667 6,250 833 3,125

42 3 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 486 1,389

43 2 1 1 65000 200000 36 60 1,806 3,333 903 1,667

Jumlah 80 50 43 3,150,000 11,420,000 1,980 2,436 69,729 203,042 40,273 117,453

Rata-

rata 2 1 1 73,256 265,581 46 57 1,622 4,722 937 2,731

Lampiran 9. Biaya Penyusutan Alat Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Usatani Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No

Luas

Lahan Jumlah Barang (Unit) Harga (Rp)

Umur Ekomomis

(Bulan) Biaya Beli (Rp/Ha)

Biaya Penyusutan

(Rp)

(Ha) Pisau

Eggrek Gerobak

Pisau

Eggrek Gerobak

Pisau

Eggrek Gerobak

Pisau

Eggrek Gerobak

Pisau

Eggrek Gerobak

1 2 3 4 5 6 = 4 : 5 7 = 6 : 2

1 2.16 1 1 120000 300000 36 60 3,333 5,000 1,543 2,315

2 2.16 1 1 120000 300000 36 60 3,333 5,000 1,543 2,315

3 2.17 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,536 2,688

4 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

5 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

6 2.16 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,543 2,701

7 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

8 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

9 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

10 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

11 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

12 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

13 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

14 2.17 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,536 2,688

15 2.16 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,543 2,701

16 2.16 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,543 2,701

17 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

18 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

19 2.19 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,522 3,044

20 2.18 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,529 3,058

21 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072

22 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

Page 84: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

23 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086

24 2.18 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,529 2,676

25 2.17 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,536 2,688

26 2.19 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,522 2,664

27 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554

28 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554

29 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554

30 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554

31 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

32 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

33 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

34 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

35 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

36 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

37 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

38 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554

39 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

40 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

41 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554

42 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

43 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491

Jumlah 71.49 43 43 5,160,000 16,300,000 1,548 2,580 143,333 271,667 103,652 197,071

Rata-rata 2 1 1 120,000 379,070 36 60 3,333 6,318 2,411 4,583

Lampiran 10. Biaya Penyusutan Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Luas

Lahan

Jumlah Barang

(Unit) Harga (Rp)

Umur Ekomomis

(Bulan) Biaya Beli (Rp/Ha) Biaya Penyusutan (Rp)

(Ha) Pisau

Eggrek Gerobak Pisau Eggrek Gerobak

Pisau

Eggrek Gerobak Pisau Eggrek Gerobak

Pisau

Eggrek Gerobak

1 2 3 4 5 6 = 4 : 5 7 = 6 : 2

1 2 1 1 120000 300000 48 60 2,500 5,000 1,250 2,500

2 2 1 1 120000 300000 36 60 3,333 5,000 1,667 2,500

3 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917

4 2 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 1,250 3,333

5 2 1 1 110000 400000 36 48 3,056 8,333 1,528 4,167

6 2.05 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,626 2,846

7 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

8 2 1 1 110000 400000 36 60 3,056 6,667 1,528 3,333

9 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167

10 1 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,333 6,667

11 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167

12 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167

13 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

14 2 1 1 125000 350000 36 60 3,472 5,833 1,736 2,917

15 2 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,667 2,917

16 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917

17 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

18 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

19 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

20 2 1 1 100000 400000 36 48 2,778 8,333 1,389 4,167

21 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

Page 85: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

23 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

24 2 1 1 120000 350000 36 48 3,333 7,292 1,667 3,646

25 1 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,333 5,833

26 1 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,333 5,833

27 2 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,667 2,917

28 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917

29 2 1 1 120000 350000 36 48 3,333 7,292 1,667 3,646

30 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917

31 1 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,333 6,667

32 2 1 1 100000 400000 36 60 2,778 6,667 1,389 3,333

33 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167

34 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333

35 2 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 1,250 3,333

36 2 1 1 125000 400000 36 60 3,472 6,667 1,736 3,333

37 1 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 2,500 6,667

38 1 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 2,500 5,833

39 1 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,333 6,667

40 2 1 1 110000 400000 36 60 3,056 6,667 1,528 3,333

41 2 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,667 2,917

42 3 1 1 120000 400000 36 36 3,333 11,111 1,111 3,704

43 2 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 1,250 3,333

Jumlah 80 43 43 5,100,000 16,300,000 1,668 2,460 133,333 289,028 76,904 164,674

Rata-rata 2 1 1 118,605 379,070 39 57 3,101 6,722 1,788 3,830

Lampiran 11. Jumlah Biaya Tetap Penggunaan Alat Pertanian pada Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah

Penelitian Tahun 2018

No Parang Hand Spayer Pisau Eggrek Gerobak Total Biaya

(Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 6= 2+3+4+5

1 723 2,315 1,543 2,315 6,896

2 723 2,315 1,543 2,315 6,896

3 720 1,920 1,536 2,688 6,864

4 720 1,536 1,536 3,072 6,864

5 720 2,304 1,536 3,072 7,632

6 723 2,315 1,543 2,701 7,282

7 720 2,304 1,536 3,072 7,632

8 723 2,315 1,543 3,086 7,668

9 723 1,929 1,543 3,086 7,282

10 720 2,304 1,536 3,072 7,632

11 720 1,920 1,536 3,072 7,248

12 723 1,929 1,543 3,086 7,282

13 723 1,929 1,543 3,086 7,282

14 720 1,920 1,536 2,688 6,864

15 723 2,315 1,543 2,701 7,282

16 723 2,315 1,543 2,701 7,282

17 720 2,304 1,536 3,072 7,632

18 723 2,315 1,543 3,086 7,668

19 713 1,522 1,522 3,044 6,802

20 717 1,911 1,529 3,058 7,215

21 720 1,920 1,536 3,072 7,248

22 723 1,929 1,543 3,086 7,282

Page 86: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

23 723 1,929 1,543 3,086 7,282

24 717 2,294 1,529 2,676 7,215

25 720 2,688 1,536 2,688 7,632

26 713 2,664 1,522 2,664 7,563

27 1,639 4,682 3,745 6,554 16,620

28 1,756 4,682 3,745 6,554 16,737

29 1,639 4,682 3,745 6,554 16,620

30 1,756 5,618 3,745 6,554 17,673

31 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556

32 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556

33 1,639 5,618 3,745 7,491 18,493

34 1,756 5,618 3,745 7,491 18,610

35 1,756 5,618 3,745 7,491 18,610

36 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556

37 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556

38 1,639 4,682 3,745 6,554 16,620

39 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556

40 1,639 5,618 3,745 7,491 18,493

41 1,756 5,618 3,745 6,554 17,673

42 1,756 5,618 3,745 7,491 18,610

43 1,756 4,682 3,745 7,491 17,673

Jumlah 47,417 141,503 103,652 197,071 489,643

Rata-

rata 1,103 3,291 2,411 4,583 11,387

Lampiran 12. Jumlah Biaya Tetap Penggunaan Alat Pertanian pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Parang Hand Spayer Pisau Eggrek Gerobak Total Biaya

(Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 6= 2+3+4+5

1 833 2,917 1,250 2,500 7,500

2 781 2,333 1,667 2,500 7,281

3 677 2,500 1,250 2,917 7,344

4 729 2,500 1,250 3,333 7,813

5 1,042 2,604 1,528 4,167 9,340

6 1,016 2,439 1,626 2,846 7,927

7 833 2,833 1,667 3,333 8,667

8 1,042 2,083 1,528 3,333 7,986

9 729 2,604 1,667 4,167 9,167

10 1,667 4,833 3,333 6,667 16,500

11 1,042 3,125 1,667 4,167 10,000

12 781 2,604 1,667 4,167 9,219

13 781 2,500 1,667 3,333 8,281

14 1,111 2,083 1,736 2,917 7,847

15 903 2,167 1,667 2,917 7,653

16 833 1,667 1,250 2,917 6,667

17 781 2,917 1,667 3,333 8,698

18 781 2,083 1,667 3,333 7,865

19 583 2,083 1,667 3,333 7,667

20 729 3,125 1,389 4,167 9,410

21 781 2,500 1,667 3,333 8,281

Page 87: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 625 1,667 1,667 3,333 7,292

23 781 2,083 1,667 3,333 7,865

24 729 2,083 1,667 3,646 8,125

25 1,563 3,333 3,333 5,833 14,063

26 1,944 5,833 3,333 5,833 16,944

27 729 2,604 1,667 2,917 7,917

28 781 2,917 1,250 2,917 7,865

29 833 1,667 1,667 3,646 7,813

30 583 2,083 1,250 2,917 6,833

31 1,354 5,000 3,333 6,667 16,354

32 781 3,125 1,389 3,333 8,628

33 1,042 2,083 1,667 4,167 8,958

34 781 1,667 1,667 3,333 7,448

35 833 2,083 1,250 3,333 7,500

36 781 2,083 1,736 3,333 7,934

37 1,563 5,208 2,500 6,667 15,938

38 1,806 5,000 2,500 5,833 15,139

39 1,458 4,167 3,333 6,667 15,625

40 625 2,083 1,528 3,333 7,569

41 833 3,125 1,667 2,917 8,542

42 486 1,389 1,111 3,704 6,690

43 903 1,667 1,250 3,333 7,153

Jumlah 40,273 117,453 76,904 164,674 399,304

Rata-rata 937 2,731 1,788 3,830 9,286

Lampiran 13. Biaya Penggunaan Bibit Pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No

Luas

Lahan Jumlah Bibit Harga Jumlah Biaya Jumlah Biaya Umur Produksi Jumlah Biaya

Total Biaya

Bibit

(Ha) (Batang) (Rp/Batang) (Rp) (Rp/Ha) (Tahun) (Rp/Ha/Tahun) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:[2] 7 8=[6]:[7] 9=[8]:12*

1 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668

2 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668

3 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656

4 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656

5 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846

6 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

7 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846

8 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

9 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

10 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846

11 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656

12 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668

13 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668

14 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656

15 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668

16 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

17 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846

18 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

19 2.19 247 7500 1,852,500 845,890 25 33,836 2,820

20 2.18 247 7500 1,852,500 849,771 25 33,991 2,833

21 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846

22 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

Page 88: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

23 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859

24 2.18 247 7000 1,729,000 793,119 25 31,725 2,644

25 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656

26 2.19 247 7000 1,729,000 789,498 25 31,580 2,632

27 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

28 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

29 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

30 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

31 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

32 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

33 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

34 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

35 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858

36 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

37 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

38 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

39 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

40 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

41 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

42 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

43 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062

Jumlah 71.49 8275 313,000 60,199,000 36,722,886 1,075 1,468,915 122,410

Rata-rata 2 192 7,279 1,399,977 854,021 25 34,161 2,847

Keterangan : 12* menunjukkan frekuensi penggunaan bibit di daerah penelitian adalah 12 bulan

Lampiran 14. Biaya Penggunaan Bibit pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018

No

Luas Lahan

Jumlah Bibit Harga Jumlah Biaya Jumlah Biaya

Umur Produksi Jumlah Biaya Total Biaya

(Ha) (Batang) (Rp/Batang) (Rp) (Rp/Ha) (Tahun) (Rp/Ha/Tahun) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:[2] 7 8=[6]:[7] 9=[8]:12*

1 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

2 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

3 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

4 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

5 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

6 2 246 7,000 1,722,000 840,000 25 33,600 2,800

7 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

8 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

9 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

10 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

11 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

12 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

13 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

14 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

15 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

16 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

17 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

18 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

19 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

20 2 246 8,000 1,968,000 984,000 25 39,360 3,280

21 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

22 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

23 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

24 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

Page 89: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

25 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

26 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

27 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

28 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

29 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

30 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

31 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

32 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

33 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

34 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

35 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

36 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

37 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

38 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

39 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075

40 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075

41 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

42 3 370 7,000 2,590,000 863,333 25 34,533 2,878

43 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870

Jumlah 80 9,841 316,000 72,146,500 38,849,333 1,075 1,553,973 129,498

Rata-rata 2 229 7,349 1,677,826 903,473 25 36,139 3,012

Keterangan : 12* menujukkan frekuensi penggunaan bibit di daerah penelitian adalah 12 bulan

Lampiran 15.Biaya Penggunaan Pupuk Urea, Phonska dan Tsp pada Usahatani Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian

2018

No Luas Lahan

Jumlah Pupuk (Kg/6 Bulan) Harga Pupuk Jumlah Biaya pupuk (Rp/6 Bulan)

Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP

(Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

2 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

3 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

4 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

5 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

6 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

7 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

8 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

9 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

10 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

11 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

12 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

13 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

14 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

15 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

16 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

17 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

18 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

19 2.19 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

20 2.18 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

21 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

22 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

23 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

24 2.18 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

Page 90: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

25 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

26 2.19 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000

27 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

28 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

29 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

30 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

31 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

32 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

33 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

34 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

35 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

36 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

37 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

38 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

39 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

40 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

41 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

42 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

43 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000

Jumlah 71.49 16,550 16,550 8,275 129,000 129,000 301,000 49,650,000 49,650,000 57,925,000

Rata-rata

2 385 385 192 3,000 3,000 7,000 1,154,651 1,154,651 1,347,093

Biaya pupuk ( Rp/Bulan) Total Biaya Pupuk Total Biaya

Pupuk Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP

(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 112,785 112,785 131,583 357,154

247,000 247,000 288,167 113,303 113,303 132,187 358,792

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114

Page 91: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

247,000 247,000 288,167 113,303 113,303 132,187 358,792

247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445

247,000 247,000 288,167 112,785 112,785 131,583 357,154

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828

8,275,000 8,275,000 9,654,167 5,044,670 5,044,670 5,885,448 15,974,788

192,442 192,442 224,516 117,318 117,318 136,871 371,507

Lampiran 16. Biaya Penggunaan pupuk Urea, Phonska dan TSP dan Total Biaya Penggunaaan Pupuk pada Non

Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No

Luas

Lahan

Jumlah Pupuk (Kg/6 Bulan) Harga Pupuk Jumlah Biaya pupuk (Rp/6 Bulan)

Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP

(Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

2 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

3 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

4 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

5 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

6 2.05 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

7 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

8 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

9 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

10 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000

11 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

12 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

13 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

14 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

15 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

16 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

17 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

18 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

19 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

20 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

21 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

Page 92: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

23 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

24 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

25 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000

26 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000

27 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

28 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

29 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

30 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

31 1 246 246 123 3,000 3,000 7,000 738,000 738,000 861,000

32 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

33 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

34 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

35 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

36 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

37 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000

38 1 246 246 123 3,000 3,000 7,000 738,000 738,000 861,000

39 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000

40 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000

41 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

42 3 555 555 370 3,000 3,000 7,000 1,665,000 1,665,000 2,590,000

43 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000

Jumlah 80 16,486 16,486 9,841 129,000 129,000 301,000 49,458,000 49,458,000 68,887,000

Rata-rata 2 383 383 229 3,000 3,000 7,000 1,150,186 1,150,186 1,602,023

Biaya pupuk ( Rp/Bulan) Total Biaya Pupuk Total Biaya Pupuk

Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP

(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

246,000 246,000 287,000 120,000 120,000 140,000 380,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

Page 93: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500

92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

123,000 123,000 143,500 123,000 123,000 143,500 389,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500

123,000 123,000 143,500 123,000 123,000 143,500 389,500

92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500

184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

277,500 277,500 431,667 92,500 92,500 143,889 328,889

246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500

8,243,000 8,243,000 11,481,167 4,426,500 4,426,500 6,167,389 15,020,389

191,698 191,698 267,004 102,942 102,942 143,428 349,311

Lampiran 17. Biaya Penggunaan Herbisida pada Usatani Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018

No

Luas

Lahan Penggunaan Herbisida Harga Herbisida Biaya Herbisida Biaya Herbisida

Total Biaya

Herbisida

(Ha) (Liter/6 Bulan) (Liter) (Rp/Bulan) (Rp/6 Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5] : 6* 7= [6] : [2]

1 2.16 4 70,000 280,000 46,667 21,605

2 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

3 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

4 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

5 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578

6 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

7 2.17 4 70,000 280,000 46,667 21,505

8 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

9 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

10 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578

11 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

12 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

13 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

14 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

15 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

16 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

17 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

18 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

19 2.19 4 75,000 300,000 50,000 22,831

20 2.18 4 80,000 320,000 53,333 24,465

21 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578

22 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

Page 94: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

23 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

24 2.18 4 80,000 320,000 53,333 24,465

25 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578

26 2.19 4 80,000 320,000 53,333 24,353

27 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

28 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090

29 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

30 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

31 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217

32 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217

33 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090

34 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090

35 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217

36 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

37 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

38 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

39 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

40 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090

41 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217

42 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

43 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963

Jumlah 71.49 138 3,290,000 10,560,000 1,760,000 1,098,892

Rata-rata 2 3 76,512 245,581 40,930 25,556

Keterangan : angka 6* menunjukkan frekuensi penggunaan herbisida di daerah penelitian / 6 bulan

Lampiran 18. Biaya Penggunaan Herbisida pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Luas

Lahan Penggunaan Herbisida Harga Herbisida Biaya Herbisida Biaya Herbisida Total Biaya Herbisida

(Ha) (Liter/6 Bulan) (Liter) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5] : 6* 7=[6] :2

1 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

2 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

3 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

4 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

5 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

6 2.05 3 85,000 255,000 42,500 20,732

7 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500

8 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

9 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

10 1 3 80,000 240,000 40,000 40,000

11 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

12 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

13 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

14 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

15 2 2 80,000 160,000 26,667 13,333

16 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

17 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

18 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

19 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

20 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

21 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

22 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

23 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

Page 95: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

24 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

25 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000

26 1 2 80,000 160,000 26,667 26,667

27 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

28 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

29 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

30 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

31 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333

32 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500

33 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

34 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

35 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500

36 2 2 80,000 160,000 26,667 13,333

37 1 2 80,000 160,000 26,667 26,667

38 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000

39 1 2 80,000 160,000 26,667 26,667

40 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

41 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

42 3 5 80,000 400,000 66,667 22,222

43 2 2 80,000 160,000 26,667 13,333

Jumlah 80.05 122 3,300,000 9,355,000 1,559,167 864,621

Rata-rata 2 3 76,744 217,558 36,260 20,107

Keterangan : angka 6* menunjukkan frekuensi penggunaan herbisida di daerah penelitian per/6

bulan

Lampiran 19. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No Luas Lahan Hari Orang Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah Pemupukan

(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/ 6 Bulan) (Rp/ Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]

1 2.16 3 80,000 240,000 40,000 18,519

2 2.16 3 80,000 240,000 40,000 18,519

3 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433

4 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433

5 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433

6 2.16 3 80,000 240,000 40,000 18,519

7 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578

8 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

9 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

10 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433

11 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

12 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

13 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

14 2.17 3 75,000 225,000 37,500 17,281

15 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

16 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148

17 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433

18 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

19 2.19 4 75,000 300,000 50,000 22,831

20 2.18 4 75,000 300,000 50,000 22,936

21 2.17 3 75,000 225,000 37,500 17,281

22 2.16 3 75,000 225,000 37,500 17,361

23 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691

24 2.18 4 80,000 320,000 53,333 24,465

25 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041

Page 96: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

26 2.19 4 75,000 300,000 50,000 22,831

27 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

28 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

29 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

30 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

31 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

32 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

33 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

34 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045

35 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045

36 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045

37 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045

38 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

39 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

40 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

41 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

42 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

43 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981

Jumlah 71.49 110 3,360,000 8,555,000 1,425,833 805,662

Rata-rata 2 3 78,140 198,953 33,159 18,736

Catatan : frekuensi pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali setahun.

Keterangan : angka 6* penujukkan penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan di daerah penelitian.

Lampiran 20. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Luas

Lahan

Hari Orang

Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah

Pemupukan Pemupukan Pemupukan Pemupukan Pemupukan

(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]

1 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500

2 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

3 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500

4 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

5 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

6 2.05 4 75,000 300,000 50,000 24,390

7 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

8 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667

9 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

10 1 0 0 - - -

11 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

12 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

13 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000

14 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

15 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

16 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

17 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

18 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667

19 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

20 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

21 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

22 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

23 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

24 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667

Page 97: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

25 1 0 0 - - -

26 1 3 75,000 225,000 37,500 37,500

27 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

28 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

29 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

30 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

31 1 0 0 - - -

32 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

33 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

34 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

35 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

36 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

37 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000

38 1 0 - - - -

39 1 3 70,000 210,000 35,000 35,000

40 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

41 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000

42 3 5 75,000 375,000 62,500 20,833

43 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750

Jumlah 80 139 2,915,000 10,390,000 1,731,667 903,557

Rata-rata 2 3 72,875 241,628 40,271 21,013

Catatan : frekuensi pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali setahun.

Keterangan : angka 6* menunjukkan penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan di daerah penelitian.

Lampiran 21. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pengendalian Hama dan Penyakit pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No

Luas Hari Orang Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah

Lahan Kerja Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian

HPT

(Ha) (Hok/6Bulan) (Rp/Hok) (Rp/6Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]

1 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148

2 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

3 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041

4 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041

5 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041

6 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148

7 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281

8 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

9 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

10 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281

11 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041

12 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148

13 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

14 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281

15 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

16 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

17 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281

18 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361

19 2.19 3 75000 225000 37,500 17,123

20 2.18 3 75000 225000 37,500 17,202

21 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041

22 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148

23 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148

24 2.18 4 75000 300000 50,000 22,936

25 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041

Page 98: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

26 2.19 4 75000 300000 50,000 22,831

27 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

28 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

29 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

30 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

31 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

32 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

33 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

34 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

35 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

36 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

37 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

38 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

39 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

40 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

41 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

42 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

43 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090

Jumlah 71.49 125 3,225,000 9,375,000 1,562,500 1,002,262

Rata-rata 2 3 75,000 218,023 36,337 23,308

Catatan : frekuensi pengendalian hama dan penyakit dilakukan sebanyak 2 kali setahun.

Keterangan : angka 6* menunjukan penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit di daerah penelitian.

Lampiran 22. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pengendalian Hama dan Penyakit pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018

No

Luas Hari Orang Harga Pengendalian Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah

Lahan Kerja HPT Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian HPT

(Ha) (Hok/6 Bulan) (Rp/Hok) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]

1 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

2 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

3 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

4 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

5 2 3 70000 210,000 35,000 17,500

6 2.05 2 75000 150,000 25,000 12,500

7 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

8 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

9 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

10 1 2 75000 150,000 25,000 12,500

11 2 4 75000 300,000 50,000 25,000

12 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

13 2 3 70000 210,000 35,000 17,500

14 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

15 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

16 2 3 70000 210,000 35,000 17,500

17 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

18 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

19 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

20 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

21 2 3 70000 210,000 35,000 17,500

22 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

23 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

24 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

25 1 2 75000 150,000 25,000 12,500

Page 99: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

26 1 2 75000 150,000 25,000 12,500

27 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

28 2 2 70000 140,000 23,333 11,667

29 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

30 2 2 70000 140,000 23,333 11,667

31 1 2 70000 140,000 23,333 11,667

32 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

33 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

34 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

35 2 2 70000 140,000 23,333 11,667

36 2 2 70000 140,000 23,333 11,667

37 1 3 70000 210,000 35,000 17,500

38 1 2 75000 150,000 25,000 12,500

39 1 2 75000 150,000 25,000 12,500

40 2 2 70000 140,000 23,333 11,667

41 2 3 75000 225,000 37,500 18,750

42 3 3 75000 225,000 37,500 18,750

43 2 2 75000 150,000 25,000 12,500

Jumlah 80 111 3,170,000 8,190,000 1,365,000 682,500

Rata-rata 2 3 73,721 190,465 31,744 15,872

Catatan : frekuensi pengendalian hama dan penyakit dilakukan sebanyak 2 kali setahun.

Keterangan : angka 6* menunjukan penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit di daerah penelitian.

Lampiran 23. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Kelompok Tani di Daerah penelitian 2018

No

Luas

Lahan Hari Orang Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah

Biaya Upah

Penyiangan

(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]

1 2.16 2 70,000 140,000 23,333 10,802

2 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

3 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753

4 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376

5 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753

6 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

7 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376

8 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

9 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

10 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753

11 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753

12 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

13 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

14 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376

15 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

16 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

17 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376

18 2.16 2 70,000 140,000 23,333 10,802

19 2.19 2 70,000 140,000 23,333 10,654

20 2.18 2 70,000 140,000 23,333 10,703

21 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753

22 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

23 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401

Page 100: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

24 2.18 1 70,000 70,000 11,667 5,352

25 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376

26 2.19 2 70,000 140,000 23,333 10,654

27 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

28 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

29 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

30 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

31 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

32 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

33 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

34 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

35 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

36 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

37 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

38 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

39 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

40 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

41 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

42 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

43 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109

Jumlah 71.49 53 3,010,000 3,710,000 618,333 416,473

Rata-rata 2 1 70,000 86,279 14,380 9,685

Catatan : frekuensi penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali setahun.

Keterangan : angka 6* menunjukan penggunaan tenaga kerja untuk penyiangan di daerah penelitian.

Lampiran 24. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Luas Lahan Hari Orang Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah Penyiangan

(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5] : 6* 7=[6]x[2]

1 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

2 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

3 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

4 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

5 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

6 2.05 2 70,000 140,000 23,333 11,382

7 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667

8 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333

9 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

10 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000

11 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

12 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

13 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

14 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

15 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

16 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

17 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

18 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

19 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

20 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

21 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

22 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

23 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

Page 101: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

24 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

25 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333

26 1 1 70,000 70,000 11,667 11,667

27 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500

28 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

29 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500

30 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

31 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333

32 2 1 70,000 70,000 11,667 5,833

33 2 1 70,000 70,000 11,667 5,833

34 2 1 75,000 75,000 12,500 6,250

35 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

36 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

37 1 1 70,000 70,000 11,667 11,667

38 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333

39 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000

40 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

41 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

42 3 3 70,000 210,000 35,000 11,667

43 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667

Jumlah 80 95 3,050,000 6,745,000 1,124,167 627,632

Rata-rata 2 2 70,930 156,860 26,143 14,596

Catatan : frekuensi penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun.

Keterangan angka 6 * menunjukkan penggunaan tenaga kerja untuk penyiangan di daerah penelitian

Lampiran 25. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Kelompok tani di Daerah Penelitian 2018

No Luas Lahan

Hari Orang

Kerja Harga Upah Biaya Upah Frekuensi Panen Biaya Upah

Biaya Upah

Pemanenan

(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Periode) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=[3]x[2] 6 7=[5]x[6] 8=[7]:[2]

1 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556

2 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

3 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995

4 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995

5 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995

6 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556

7 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747

8 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

9 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

10 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747

11 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995

12 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556

13 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

14 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747

15 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

16 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

17 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747

18 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667

19 2.19 3 150,000 450,000 2 900,000 410,959

20 2.18 3 150,000 450,000 2 900,000 412,844

21 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995

22 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556

23 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556

Page 102: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

24 2.18 4 150,000 600,000 2 1,200,000 550,459

25 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995

26 2.19 4 150,000 600,000 2 1,200,000 547,945

27 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

28 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

29 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

30 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

31 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

32 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

33 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

34 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

35 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

36 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

37 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

38 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

39 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

40 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

41 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

42 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

43 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157

Jumlah 71.49 125 6,450,000 18,750,000 86 37,500,000 24,054,284

Rata-rata 2 2.91 150,000 436,047 2 872,093 559,402

Keterangan : frekuensi pemanenan di daerah penelitian dilakukan sebanyak 2 kali panen dalam satu bulan.

Lampiran 26. Biaya Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Luas Lahan

Hari Orang Kerja Harga Upah

Biaya Upah Frekuensi Panen Biaya Upah Biaya Upah Pemanenan

(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/Bulan) (Periode) (Rp/6 Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

2 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

3 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

4 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

5 2 5 150,000 750,000 2 1,500,000 750,000

6 2.05 4 150,000 600,000 2 1,200,000 585,366

7 2 5 150,000 750,000 2 1,500,000 750,000

8 2 5 120,000 600,000 2 1,200,000 600,000

9 2 6 150,000 900,000 2 1,800,000 900,000

10 1 4 120,000 480,000 2 960,000 960,000

11 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

12 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

13 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

14 2 5 120,000 600,000 2 1,200,000 600,000

15 2 4 120,000 480,000 2 960,000 480,000

16 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

17 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

18 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000 19 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

20 2 3 120,000 360,000 2 720,000 360,000

21 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

22 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

23 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

24 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

Page 103: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

25 1 4 150,000 600,000 2 1,200,000 1,200,000

26 1 4 120,000 480,000 2 960,000 960,000

27 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

28 2 5 150,000 750,000 2 1,500,000 750,000

29 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

30 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

31 1 4 120,000 480,000 2 960,000 960,000

32 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

33 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

34 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

35 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

36 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000

37 1 3 120,000 360,000 2 720,000 720,000

38 1 3 120,000 360,000 2 720,000 720,000

39 1 4 150,000 600,000 2 1,200,000 1,200,000

40 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000 41 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000

42 3 5 120,000 600,000 2 1,200,000 400,000

43 2 4 120,000 480,000 2 960,000 480,000

Jumlah 80 168 6,120,000 23,880,000 86 47,760,000 27,025,366

Rata-rata 2 4 142,326 555,349 2 1,110,698 628,497

Keterangan : frekuensi pemanenan di daerah peneltian dilakukan sebanyak 2 kali panen dam satu bulan.

Lampiran 27. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018

No

Luas Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga Total Biaya

Lahan Kerja Pemupukan Kerja Penyiangan Kerja Panen Kerja HPT Tenaga Kerja

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 6 7= 3+4+5+6

1 2.16 18,519 10,802 555,556 23,148 608,025

2 2.16 18,519 5,401 416,667 17,361 457,948

3 2.17 18,433 10,753 552,995 23,041 605,223

4 2.17 18,433 5,376 552,995 23,041 599,846

5 2.17 18,433 10,753 552,995 23,041 605,223

6 2.16 18,519 5,401 555,556 23,148 602,623

7 2.17 24,578 5,376 414,747 17,281 461,982

8 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577

9 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577

10 2.17 18,433 10,753 414,747 17,281 461,214

11 2.17 23,041 10,753 552,995 23,041 609,831

12 2.16 24,691 5,401 555,556 23,148 608,796

13 2.16 24,691 5,401 416,667 17,361 464,120

14 2.17 17,281 5,376 414,747 17,281 454,685

15 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577

16 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577

17 2.17 18,433 5,376 414,747 17,281 455,837

18 2.16 24,691 10,802 416,667 17,361 469,522

19 2.19 22,831 10,654 410,959 17,123 461,568

20 2.18 22,936 10,703 412,844 17,202 463,685

21 2.17 17,281 10,753 552,995 23,041 604,071

Page 104: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 2.16 17,361 5,401 555,556 23,148 601,466

23 2.16 24,691 5,401 555,556 23,148 608,796

24 2.18 24,465 5,352 550,459 22,936 603,211

25 2.17 23,041 5,376 552,995 23,041 604,455

26 2.19 22,831 10,654 547,945 22,831 604,262

27 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

28 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

29 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

30 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

31 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

32 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

33 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

34 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401

35 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401

36 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401

37 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401

38 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

39 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

40 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

41 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

42 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

43 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337

Jumlah 71.49 805,662 416,473 24,054,284 1,002,262 26,278,681

Rata-rata 2 18,736 9,685 559,402 23,308 611,132

Lampiran 28. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian

Tahun 2018

No

Luas Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga

Total Biaya

lahan Kerja Pemupukan Kerja Penyiangan Kerja Panen Kerja HPT

Tenaga

Kerja

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

(Rp/Ha/Bul

an)

1 2 17,500 23,333 600,000 18,750 659,583

2 2 18,750 23,333 600,000 18,750 660,833

3 2 17,500 23,333 600,000 18,750 659,583

4 2 20,000 11,667 600,000 18,750 650,417

5 2 25,000 23,333 750,000 17,500 815,833

6 2.05 24,390 11,382 585,366 12,500 633,638

7 2 18,750 26,667 750,000 18,750 814,167

8 2 26,667 23,333 600,000 18,750 668,750

9 2 25,000 11,667 900,000 18,750 955,417

10 1 - 25,000 960,000 12,500 997,500

11 2 12,500 11,667 600,000 25,000 649,167

12 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750

13 2 20,000 11,667 600,000 17,500 649,167

14 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750

15 2 25,000 11,667 480,000 18,750 535,417

16 2 12,500 12,500 450,000 17,500 492,500

17 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750

18 2 26,667 11,667 450,000 18,750 507,083

19 2 25,000 11,667 600,000 18,750 655,417

20 2 18,750 11,667 360,000 18,750 409,167

21 2 25,000 11,667 600,000 17,500 654,167

Page 105: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 2 18,750 12,500 600,000 18,750 650,000

23 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750

24 2 26,667 11,667 600,000 12,500 650,833

25 1 - 23,333 1,200,000 12,500 1,235,833

26 1 37,500 11,667 960,000 12,500 1,021,667

27 2 25,000 12,500 450,000 12,500 500,000

28 2 25,000 11,667 750,000 11,667 798,333

29 2 25,000 17,500 450,000 12,500 505,000

30 2 25,000 11,667 450,000 11,667 498,333

31 1 - 23,333 960,000 11,667 995,000

32 2 25,000 5,833 450,000 12,500 493,333

33 2 25,000 5,833 450,000 12,500 493,333

34 2 25,000 6,250 450,000 12,500 493,750

35 2 18,750 11,667 600,000 11,667 642,083

36 2 25,000 11,667 450,000 11,667 498,333

37 1 25,000 11,667 720,000 17,500 774,167

38 1 - 23,333 720,000 12,500 755,833

39 1 35,000 25,000 1,200,000 12,500 1,272,500

40 2 25,000 11,667 600,000 11,667 648,333

41 2 25,000 11,667 600,000 18,750 655,417

42 3 20,833 11,667 400,000 18,750 451,250

43 2 18,750 11,667 480,000 12,500 522,917

Jumlah 80.05 903,557 627,632 27,025,366 682,500 29,239,055

Rata-rata 2 21,013 14,596 628,497 15,872 679,978

Lampiran 29. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018

No Luas Lahan Bibit Pupuk Herbisida Tenaga Kerja

Total Biaya

Variabel

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 6 3+4+5+6

1 2.16 2,668 362,114 21,605 608,025 994,412

2 2.16 2,668 362,114 23,148 457,948 845,878

3 2.17 2,656 360,445 23,041 605,223 991,366

4 2.17 2,656 360,445 23,041 599,846 985,989

5 2.17 2,846 360,445 24,578 605,223 993,091

6 2.16 2,859 362,114 24,691 602,623 992,288

7 2.17 2,846 360,445 21,505 461,982 846,778

8 2.16 2,859 362,114 23,148 462,577 850,698

9 2.16 2,859 362,114 23,148 462,577 850,698

10 2.17 2,846 360,445 24,578 461,214 849,082

11 2.17 2,656 360,445 23,041 609,831 995,974

12 2.16 2,668 362,114 23,148 608,796 996,727

13 2.16 2,668 362,114 23,148 464,120 852,051

14 2.17 2,656 360,445 23,041 454,685 840,828

15 2.16 2,668 362,114 23,148 462,577 850,508

16 2.16 2,859 362,114 23,148 462,577 850,698

17 2.17 2,846 360,445 23,041 455,837 842,170

18 2.16 2,859 362,114 23,148 469,522 857,643

19 2.19 2,820 357,154 22,831 461,568 844,372

20 2.18 2,833 358,792 24,465 463,685 849,774

21 2.17 2,846 360,445 24,578 604,071 991,939

Page 106: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

22 2.16 2,859 362,114 24,691 601,466 991,130

23 2.16 2,859 362,114 24,691 608,796 998,461

24 2.18 2,644 358,792 24,465 603,211 989,112

25 2.17 2,656 360,445 24,578 604,455 992,134

26 2.19 2,632 357,154 24,353 604,262 988,400

27 0.89 2,858 387,828 29,963 730,337 1,150,985

28 0.89 2,858 387,828 28,090 730,337 1,149,112

29 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189

30 0.89 2,858 387,828 29,963 730,337 1,150,985

31 0.89 2,858 387,828 26,217 730,337 1,147,240

32 0.89 3,062 387,828 26,217 730,337 1,147,444

33 0.89 2,858 387,828 28,090 730,337 1,149,112

34 0.89 2,858 387,828 28,090 729,401 1,148,176

35 0.89 2,858 387,828 26,217 729,401 1,146,303

36 0.89 3,062 387,828 29,963 729,401 1,150,253

37 0.89 3,062 387,828 29,963 729,401 1,150,253

38 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189

39 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189

40 0.89 3,062 387,828 28,090 730,337 1,149,316

41 0.89 3,062 387,828 26,217 730,337 1,147,444

42 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189

43 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189

Jumlah 71 122,410 15,974,788 1,098,892 26,278,681 43,474,771

Rata-rata 2 2,847 371,507 25,556 611,132 1,011,041

Lampiran 30. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Luas

Lahan Bibit Pupuk Herbisida Tenaga Kerja Total Biaya Variabel

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 6 7 = 3+4+5+6

1 2 3,075 328,000 20,000 659,583 1,010,658

2 2 3,075 328,000 18,750 660,833 1,010,658

3 2 2,870 328,000 18,750 659,583 1,009,203

4 2 3,075 328,000 18,750 650,417 1,000,242

5 2 2,870 328,000 20,000 815,833 1,166,703

6 2.05 2,800 380,000 20,732 633,638 1,037,170

7 2 3,075 328,000 17,500 814,167 1,162,742

8 2 3,075 328,000 18,750 668,750 1,018,575

9 2 2,870 328,000 12,500 955,417 1,298,787

10 1 3,075 328,500 40,000 997,500 1,369,075

11 2 3,075 328,000 18,750 649,167 998,992

12 2 3,075 328,000 20,000 653,750 1,004,825

13 2 3,075 389,500 18,750 649,167 1,060,492

14 2 3,075 389,500 12,500 653,750 1,058,825

15 2 3,075 328,000 13,333 535,417 879,825

16 2 3,075 328,000 18,750 492,500 842,325

17 2 3,075 389,500 18,750 653,750 1,065,075

18 2 2,870 389,500 18,750 507,083 918,203

19 2 3,075 389,500 18,750 655,417 1,066,742

20 2 3,280 328,000 20,000 409,167 760,447

Page 107: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

21 2 3,075 389,500 20,000 654,167 1,066,742

22 2 3,075 328,000 18,750 650,000 999,825

23 2 3,075 328,000 20,000 653,750 1,004,825

24 2 2,870 328,000 20,000 650,833 1,001,703

25 1 3,075 328,500 25,000 1,235,833 1,592,408

26 1 3,075 328,500 26,667 1,021,667 1,379,908

27 2 3,075 389,500 20,000 500,000 912,575

28 2 2,870 389,500 18,750 798,333 1,209,453

29 2 3,075 328,000 20,000 505,000 856,075

30 2 3,075 328,000 20,000 498,333 849,408

31 1 3,075 389,500 23,333 995,000 1,410,908

32 2 2,870 328,000 17,500 493,333 841,703

33 2 3,075 328,000 18,750 493,333 843,158

34 2 2,870 389,500 18,750 493,750 904,870

35 2 2,870 389,500 17,500 642,083 1,051,953

36 2 2,870 328,000 13,333 498,333 842,537

37 1 3,075 328,500 26,667 774,167 1,132,408

38 1 3,075 389,500 25,000 755,833 1,173,408

39 1 3,075 328,500 26,667 1,272,500 1,630,742

40 2 3,075 328,000 25,000 648,333 1,004,408

41 2 2,870 389,500 23,333 655,417 1,071,120

42 3 2,878 328,889 22,222 451,250 805,239

43 2 2,870 389,500 13,333 522,917 928,620

Jumlah 80.05 129,498 15,020,389 864,621 29,239,055 45,253,562

Rata-rata 2 3,012 349,311 20,107 679,978 1,052,408

Lampiran 31. Jumlah Total Biaya Produksi pada Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018

No Luas Lahan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Produksi

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 4 3 4 = 3 + 4

1 2.16 6,896 994,412 1,001,308

2 2.16 6,896 845,878 852,774

3 2.17 6,864 991,366 998,230

4 2.17 6,864 985,989 992,854

5 2.17 7,632 993,091 1,000,724

6 2.16 7,282 992,288 999,570

7 2.17 7,632 846,778 854,411

8 2.16 7,668 850,698 858,366

9 2.16 7,282 850,698 857,980

10 2.17 7,632 849,082 856,715

11 2.17 7,248 995,974 1,003,222

12 2.16 7,282 996,727 1,004,009

13 2.16 7,282 852,051 859,333

14 2.17 6,864 840,828 847,692

15 2.16 7,282 850,508 857,790

16 2.16 7,282 850,698 857,980

17 2.17 7,632 842,170 849,802

18 2.16 7,668 857,643 865,311

19 2.19 6,802 844,372 851,174

Page 108: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

20 2.18 7,215 849,774 856,990

21 2.17 7,248 991,939 999,188

22 2.16 7,282 991,130 998,412

23 2.16 7,282 998,461 1,005,743

24 2.18 7,215 989,112 996,327

25 2.17 7,632 992,134 999,766

26 2.19 7,563 988,400 995,963

27 0.89 16,620 1,150,985 1,167,605

28 0.89 16,737 1,149,112 1,165,849

29 0.89 16,620 1,151,189 1,167,809

30 0.89 17,673 1,150,985 1,168,658

31 0.89 17,556 1,147,240 1,164,796

32 0.89 17,556 1,147,444 1,165,000

33 0.89 18,493 1,149,112 1,167,605

34 0.89 18,610 1,148,176 1,166,786

35 0.89 18,610 1,146,303 1,164,913

36 0.89 17,556 1,150,253 1,167,809

37 0.89 17,556 1,150,253 1,167,809

38 0.89 16,620 1,151,189 1,167,809

39 0.89 17,556 1,151,189 1,168,745

40 0.89 18,493 1,149,316 1,167,809

41 0.89 17,673 1,147,444 1,165,117

42 0.89 18,610 1,151,189 1,169,799

43 0.89 17,673 1,151,189 1,168,862

Jumlah 71 489,643 43,474,771 43,964,414

Rata-rata 2 11,387 1,011,041 1,022,428

Lampiran 32. Jumlah Total Biaya Produksi pada Non kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Luas Lahan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Produksi

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 = 3 + 4

1 2 7,500 1,010,658 1,018,158

2 2 7,281 1,010,658 1,017,940

3 2 7,344 1,009,203 1,016,547

4 2 7,813 1,000,242 1,008,054

5 2 9,340 1,166,703 1,176,044

6 2.05 7,927 1,037,170 1,045,097

7 2 8,667 1,162,742 1,171,408

8 2 7,986 1,018,575 1,026,561

9 2 9,167 1,298,787 1,307,953

10 1 16,500 1,369,075 1,385,575

11 2 10,000 998,992 1,008,992

12 2 9,219 1,004,825 1,014,044

13 2 8,281 1,060,492 1,068,773

14 2 7,847 1,058,825 1,066,672

15 2 7,653 879,825 887,478

16 2 6,667 842,325 848,992

17 2 8,698 1,065,075 1,073,773

18 2 7,865 918,203 926,068

Page 109: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

19 2 7,667 1,066,742 1,074,408

20 2 9,410 760,447 769,856

21 2 8,281 1,066,742 1,075,023

22 2 7,292 999,825 1,007,117

23 2 7,865 1,004,825 1,012,690

24 2 8,125 1,001,703 1,009,828

25 1 14,063 1,592,408 1,606,471

26 1 16,944 1,379,908 1,396,853

27 2 7,917 912,575 920,492

28 2 7,865 1,209,453 1,217,318

29 2 7,813 856,075 863,888

30 2 6,833 849,408 856,242

31 1 16,354 1,410,908 1,427,263

32 2 8,628 841,703 850,332

33 2 8,958 843,158 852,117

34 2 7,448 904,870 912,318

35 2 7,500 1,051,953 1,059,453

36 2 7,934 842,537 850,471

37 1 15,938 1,132,408 1,148,346

38 1 15,139 1,173,408 1,188,547

39 1 15,625 1,630,742 1,646,367

40 2 7,569 1,004,408 1,011,978

41 2 8,542 1,071,120 1,079,662

42 3 6,690 805,239 811,929

43 2 7,153 928,620 935,773

Jumlah 80 399,304 45,253,562 45,652,866

Rata-rata 2 9,286 1,052,408 1,061,695

Lampiran 33. Produksi, Harga dan Penerimaan Kelompok tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018

No Luas Lahan Hasil Produksi Frekuensi Panen Produksi Harga Produksi Penerimaan

(Ha) (Kg/Periode) (Periode) (Kg/Bulan) (Rp) (Kg/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5= 3x4 6 7= 5:2 8=7x6

1 2.16 3000 2 6000 1300 2,778 3,611,111

2 2.16 2200 2 4400 1300 2,037 2,648,148

3 2.17 2600 2 5200 1300 2,396 3,115,207

4 2.17 3730 2 7460 1300 3,438 4,469,124

5 2.17 2772 2 5544 1300 2,555 3,321,290

6 2.16 2340 2 4680 1300 2,167 2,816,667

7 2.17 2000 2 4000 1300 1,843 2,396,313

8 2.16 2050 2 4100 1300 1,898 2,467,593

9 2.16 2100 2 4200 1300 1,944 2,527,778

10 2.17 2500 2 5000 1300 2,304 2,995,392

11 2.17 2010 2 4020 1300 1,853 2,408,295

12 2.16 2005 2 4010 1300 1,856 2,413,426

13 2.16 2420 2 4840 1300 2,241 2,912,963

14 2.17 2300 2 4600 1300 2,120 2,755,760

15 2.16 2300 2 4600 1300 2,130 2,768,519

16 2.16 2500 2 5000 1300 2,315 3,009,259

17 2.17 2300 2 4600 1300 2,120 2,755,760

18 2.16 2100 2 4200 1300 1,944 2,527,778

19 2.19 2000 2 4000 1300 1,826 2,374,429

Page 110: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

20 2.18 1857 2 3714 1300 1,704 2,214,771

21 2.17 2300 2 4600 1300 2,120 2,755,760

22 2.16 2222 2 4444 1300 2,057 2,674,630

23 2.16 2000 2 4000 1300 1,852 2,407,407

24 2.18 3000 2 6000 1300 2,752 3,577,982

25 2.17 2051 2 4102 1300 1,890 2,457,419

26 2.19 3100 2 6200 1300 2,831 3,680,365

27 0.89 1200 2 2400 1300 2,697 3,505,618

28 0.89 1230 1 1230 1300 1,382 1,796,629

29 0.89 1666 2 3332 1300 3,744 4,866,966

30 0.89 1050 2 2100 1300 2,360 3,067,416

31 0.89 798 2 1596 1300 1,793 2,331,236

32 0.89 1800 1 1800 1300 2,022 2,629,213

33 0.89 1000 2 2000 1300 2,247 2,921,348

34 0.89 1100 2 2200 1300 2,472 3,213,483

35 0.89 1500 1 1500 1300 1,685 2,191,011

36 0.89 1070 2 2140 1300 2,404 3,125,843

37 0.89 985 2 1970 1300 2,213 2,877,528

38 0.89 1050 2 2100 1300 2,360 3,067,416

39 0.89 1000 2 2000 1300 2,247 2,921,348

40 0.89 875 2 1750 1300 1,966 2,556,180

41 0.89 900 2 1800 1300 2,022 2,629,213

42 0.89 1500 1 1500 1300 1,685 2,191,011

43 0.89 1200 2 2400 1300 2,697 3,505,618

Jumlah 71.49 81,681 82 157,332 55,900 94,969 123,460,226

Rata-

rata 2 1,900 2 3,659 1,300 2,209 2,470,000

Lampiran 34. Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Non Kelompok Tani Kelapa sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Luas

Lahan Hasil Produksi Frekuensi Panen Produksi Harga Produksi Penerimaan

(Ha) (Kg/Periode) (Periode) (Kg/Bulan) (Rp) (Kg/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5=3x4 6 7=5:2 8=7x6

1 2 2050 2 4100 1,400 2,050 2,870,000

2 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000

3 2 1700 2 3400 1,400 1,700 2,380,000

4 2 1871 2 3742 1,400 1,871 2,619,400

5 2 2772 2 5544 1,400 2,772 3,880,800

6 2.05 1728 2 3456 1,400 1,686 2,360,195

7 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000

8 2 2050 2 4100 1,500 2,050 3,075,000

9 2 1600 2 3200 1,500 1,600 2,400,000

10 1 1050 2 2100 1,400 2,100 2,940,000

11 2 2010 2 4020 1,400 2,010 2,814,000

12 2 2005 2 4010 1,400 2,005 2,807,000

13 2 1900 2 3800 1,400 1,900 2,660,000

14 2 1300 2 2600 1,400 1,300 1,820,000

15 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000

16 2 1400 2 2800 1,400 1,400 1,960,000

17 2 1200 2 2400 1,400 1,200 1,680,000

18 2 1500 2 3000 1,300 1,500 1,950,000

19 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000

20 2 1857 2 3714 1,400 1,857 2,599,800

Page 111: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

21 2 2030 2 4060 1,350 2,030 2,740,500

22 2 1705 2 3410 1,400 1,705 2,387,000

23 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000

24 2 1300 2 2600 1,400 1,300 1,820,000

25 1 875 2 1750 1,400 1,750 2,450,000

26 1 1050 2 2100 1,400 2,100 2,940,000

27 2 1800 2 3600 1,400 1,800 2,520,000

28 2 2100 2 4200 1,350 2,100 2,835,000

29 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000

30 2 1050 2 2100 1,400 1,050 1,470,000

31 1 1000 2 2000 1,400 2,000 2,800,000

32 2 1905 2 3810 1,400 1,905 2,667,000

33 2 2100 2 4200 1,400 2,100 2,940,000

34 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000

35 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000

36 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000

37 1 985 2 1970 1,400 1,970 2,758,000

38 1 1050 2 2100 1,300 2,100 2,730,000

39 1 1000 2 2000 1,400 2,000 2,800,000

40 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000

41 2 1970 2 3940 1,400 1,970 2,758,000

42 3 3000 2 6000 1,300 2,000 2,600,000

43 2 1850 2 3700 1,400 1,850 2,590,000

Jumlah 80.05 72,263 86 144,526 60,000 78,231 109,121,695

Rata-rata 2 1,681 2 3,361 1,395 1,819 2,344,995

Lampiran 35. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018

No

Luas Lahan Penerimaan Total Biaya Produksi Pendapatan Usahatani

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 3 4 5 = 3 – 4

1 2.16 3,611,111 1,001,308 2,609,803 2 2.16 2,648,148 852,774 1,795,374

3 2.17 3,115,207 998,230 2,116,977 4 2.17 4,469,124 992,854 3,476,271

5 2.17 3,321,290 1,000,724 2,320,566 6 2.16 2,816,667 999,570 1,817,097

7 2.17 2,396,313 854,411 1,541,903 8 2.16 2,467,593 858,366 1,609,226

9 2.16 2,527,778 857,980 1,669,797 10 2.17 2,995,392 856,715 2,138,677

11 2.17 2,408,295 1,003,222 1,405,073 12 2.16 2,413,426 1,004,009 1,409,417

13 2.16 2,912,963 859,333 2,053,630

14 2.17 2,755,760 847,692 1,908,068 15 2.16 2,768,519 857,790 1,910,729

16 2.16 3,009,259 857,980 2,151,279 17 2.17 2,755,760 849,802 1,905,958

Page 112: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

18 2.16 2,527,778 865,311 1,662,467 19 2.19 2,374,429 851,174 1,523,255

20 2.18 2,214,771 856,990 1,357,781

21 2.17 2,755,760 999,188 1,756,573

22 2.16 2,674,630 998,412 1,676,217 23 2.16 2,407,407 1,005,743 1,401,665

24 2.18 3,577,982 996,327 2,581,655

25 2.17 2,457,419 999,766 1,457,653

26 2.19 3,680,365 995,963 2,684,402 27 0.89 3,505,618 1,167,605 2,338,013

28 0.89 1,796,629 1,165,849 630,780

29 0.89 4,866,966 1,167,809 3,699,157

30 0.89 3,067,416 1,168,658 1,898,757 31 0.89 2,331,236 1,164,796 1,166,440

32 0.89 2,629,213 1,165,000 1,464,213

33 0.89 2,921,348 1,167,605 1,753,743

34 0.89 3,213,483 1,166,786 2,046,698 35 0.89 2,191,011 1,164,913 1,026,098

36 0.89 3,125,843 1,167,809 1,958,034

37 0.89 2,877,528 1,167,809 1,709,719

38 0.89 3,067,416 1,167,809 1,899,607 39 0.89 2,921,348 1,168,745 1,752,603

40 0.89 2,556,180 1,167,809 1,388,371

41 0.89 2,629,213 1,165,117 1,464,096

42 0.89 2,191,011 1,169,799 1,021,213 43 0.89 3,505,618 1,168,862 2,336,756

Jumlah 71.49 123,460,226 43,964,414 79,495,812

Rata-rata 1.66255814 2,470,000 1,022,428 1,447,572

Lampiran 36. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan Non Kelompok Tani Kelapa sawit di Daerah

Penelitian Tahun 2018

No Luas Lahan Penerimaan Total Biaya Produksi Pendapatan Usahatani

(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)

1 2 2 3 4 = 2 – 3

1 2 2,870,000 1,018,158 1,851,842

2 2 2,100,000 1,017,940 1,082,060

3 2 2,380,000 1,016,547 1,363,453

4 2 2,619,400 1,008,054 1,611,346

5 2 3,880,800 1,176,044 2,704,756

6 2.05 2,360,195 1,045,097 1,315,098

7 2 2,800,000 1,171,408 1,628,592

8 2 3,075,000 1,026,561 2,048,439

9 2 2,400,000 1,307,953 1,092,047

10 1 2,940,000 1,385,575 1,554,425

11 2 2,814,000 1,008,992 1,805,008

12 2 2,807,000 1,014,044 1,792,956

13 2 2,660,000 1,068,773 1,591,227

14 2 1,820,000 1,066,672 753,328

15 2 2,800,000 887,478 1,912,522

16 2 1,960,000 848,992 1,111,008

Page 113: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

17 2 1,680,000 1,073,773 606,227

18 2 1,950,000 926,068 1,023,932

19 2 2,800,000 1,074,408 1,725,592

20 2 2,599,800 769,856 1,829,944

21 2 2,740,500 1,075,023 1,665,477

22 2 2,387,000 1,007,117 1,379,883

23 2 2,100,000 1,012,690 1,087,310

24 2 1,820,000 1,009,828 810,172

25 1 2,450,000 1,606,471 843,529

26 1 2,940,000 1,396,853 1,543,147

27 2 2,520,000 920,492 1,599,508

28 2 2,835,000 1,217,318 1,617,682

29 2 2,100,000 863,888 1,236,113

30 2 1,470,000 856,242 613,758

31 1 2,800,000 1,427,263 1,372,738

32 2 2,667,000 850,332 1,816,668

33 2 2,940,000 852,117 2,087,883

34 2 2,100,000 912,318 1,187,682

35 2 2,800,000 1,059,453 1,740,547

36 2 2,100,000 850,471 1,249,529

37 1 2,758,000 1,148,346 1,609,654

38 1 2,730,000 1,188,547 1,541,453

39 1 2,800,000 1,646,367 1,153,633

40 2 2,800,000 1,011,978 1,788,022

41 2 2,758,000 1,079,662 1,678,338

42 3 2,600,000 811,929 1,788,071

43 2 2,590,000 935,773 1,654,227

Jumlah 80 109,121,695 45,652,866 63,468,829

Rata-rata 2 2,344,995 1,061,695 1,283,300

Lampiran 37.Tabel Petani Kelompok dan Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018

No Pendapatan X² Pendapatan Non X²

Kelompok Tani (x)

Kelompok Tani (x)

1 2,609,803 6,811,070,941,644 1,851,842 3,429,317,558,402.78

2 1,795,374 3,223,367,234,666 1,082,060 1,170,854,745,316.84

3 2,116,977 4,481,593,068,870 1,363,453 1,859,003,855,966.84

4 3,476,271 12,084,458,239,197 1,611,346 2,596,435,394,600.69

5 2,320,566 5,385,028,585,059 2,704,756 7,315,707,123,235.26

6 1,817,097 3,301,840,912,927 1,315,098 1,729,483,733,254.68

7 1,541,903 2,377,464,373,495 1,628,592 2,652,310,816,736.11

8 1,609,226 2,589,609,819,034 2,048,439 4,196,101,881,512.35

9 1,669,797 2,788,223,536,395 1,092,047 1,192,565,922,177.78

10 2,138,677 4,573,939,461,449 1,554,425 2,416,237,080,625.00

11 1,405,073 1,974,228,956,881 1,805,008 3,258,055,083,402.78

12 1,409,417 1,986,456,427,791 1,792,956 3,214,692,114,414.06

13 2,053,630 4,217,396,240,284 1,591,227 2,532,003,630,733.51

14 1,908,068 3,640,723,387,109 753,328 567,502,740,771.61

15 1,910,729 3,650,884,474,023 1,912,522 3,657,741,250,493.83

16 2,151,279 4,628,001,056,972 1,111,008 1,234,339,516,736.11

17 1,905,958 3,632,676,436,468 606,227 367,511,276,566.84

18 1,662,467 2,763,797,213,653 1,023,932 1,048,436,911,279.34

19 1,523,255 2,320,306,791,980 1,725,592 2,977,666,600,069.44

Page 114: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

20 1,357,781 1,843,569,144,307 1,829,944 3,348,693,619,846.37

21 1,756,573 3,085,547,231,074 1,665,477 2,773,813,915,108.51

22 1,676,217 2,809,704,124,339 1,379,883 1,904,078,013,611.11

23 1,401,665 1,964,664,036,784 1,087,310 1,182,243,942,191.84

24 2,581,655 6,664,941,591,629 810,172 656,378,129,469.44

25 1,457,653 2,124,752,926,704 843,529 711,541,455,017.36

26 2,684,402 7,206,015,208,955 1,543,147 2,381,303,349,452.16

27 2,338,013 5,466,305,296,052 1,599,508 2,558,426,908,402.78

28 630,780 397,883,361,151 1,617,682 2,616,895,322,737.67

29 3,699,157 13,683,764,755,081 1,236,113 1,527,974,112,656.25

30 1,898,757 3,605,280,008,249 613,758 376,699,291,736.11

31 1,166,440 1,360,582,448,348 1,372,738 1,884,408,243,906.25

32 1,464,213 2,143,921,124,227 1,816,668 3,300,283,328,706.04

33 1,753,743 3,075,616,073,311 2,087,883 4,359,256,813,611.11

34 2,046,698 4,188,970,924,800 1,187,682 1,410,588,731,071.01

35 1,026,098 1,052,877,751,239 1,740,547 3,029,502,698,844.44

36 1,958,034 3,833,896,001,136 1,249,529 1,561,323,485,442.15

37 1,709,719 2,923,139,404,747 1,609,654 2,590,986,536,267.36

38 1,899,607 3,608,505,772,630 1,541,453 2,376,076,666,118.83

39 1,752,603 3,071,617,262,481 1,153,633 1,330,869,867,777.78

40 1,388,371 1,927,573,440,853 1,788,022 3,197,023,467,160.49

41 1,464,096 2,143,578,391,324 1,678,338 2,816,819,561,136.11

42 1,021,213 1,042,875,065,775 1,788,071 3,197,198,960,638.72

43 2,336,756 5,460,426,818,150 1,654,227 2,736,467,702,741.05

Jumlah 79,495,812 161,117,075,321,239 63,468,829 101,244,821,359,947.00

Rata-rata 1,447,527

1,283,300

Page 115: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

(

∑ (∑ )

)

(∑

(∑ )

)

=

=

=

=

= 3.836.120.837.482.6

= 2.410.101.577.756.9

Page 116: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

=

=

=

= 0.43

Z hitung = 0.43

Page 117: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

RIWAYAT HIDUP

Julia Jubaida Pandiangan lahir di Sihadaluon pada tanggal 10

Oktober 1995. Penulis merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara

dari pasangan Bapak Ronis Pandiangan dan Ibu Kartini Marbun

penulis memulai pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri 179/V

Lubuk Bernai pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2008,

selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama di SMP N 3 Sibabangun pada tahun 2008

dan selesain pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011

penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan

di SMK N 1 Sibabangun dengan mengambil Program Studi

Keahlian Teknik Komunikasi Jaringan lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis melanjutkan sekolah pada jenjang Strata Satu (S1) di Universitas

Batanghari Jambi pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata di Desa Sungai Muluk Kecamatan Muara Papalik Tanjung Jabung

Barat pada tahun 2017 Kemudian dinyatakan lulus dari Fakultas Pertanian Universitas

Batanghari Jambi pada Tahun 2018 dam memperoleh gelar Serjana Pertanian (SP).

Page 118: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON

KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

(Compore Income Farmer Grouping And Non Grouping Farmer In Purwodadi Village

Tebing Tinggi Tanjung Jabung Regency)

Julia Jubaida, Nida Kemala, Siti Abir Wulandari

ABSTRACT

This research was conducted in may 14th

– june 14th

, 2018 in Purwodadi Village,

Tebing Tinggi District, Tanjung Jabung Barat Regency. The data type of qualitative and

quantitative well come from primary and secondary data source using the survey method.

The population was the community of Purwodadi Village who participated in both

grouping farmer and non grouping farmer e.q 1,096 farmers. And it was divided into 2

groups, This sample was taken by simple random sampling for each It was taken 50% from

the grouping farmer population 808 farmer as a sample e.q 43 farmers and 15% was taken

as a sample of the non grouping farmer e.q 43 farmer from 288 population. To see different income between grouping farmer and non grouping farmer used independent-

samples T test. The results of this study could be concluded that 1). The majority grouping

farmer used superior seeds. Whereas non grouping farmer used non superior seeds. 2). The

average income of grouping farmer in Purwodadi Village was Rp. 1.447.572 /Month/Ha.

Whereas non grouping farmer amounted as Rp. 1.283.300 /Month/Ha. 3). There was no

income difference between grouping farmer and non grouping farmer. As the statistical

results it could be seen that Z count (0,43) is smaller that Z table (1,96)

Keyword : Farmer grouping and non grouping farmer, Income, Plam Oil

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 mei – 14 juni 2018 di Desa Purwodadi

Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jenis data kualitatif dan

kuantitatif berdasarkan skala ukur rasio yang bersumber dari data primer dan skunder

menggunakan metode survey. Populasi adalah masyarakat Desa Purwodadi yang ikut

kedalam kelompok tani dan non kelompok tani yang berjumlah 1.096 petani. Dan terbagi

menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tani sebanyak 808 orang petani dan non kelompok

tani 288 orang petani. Penarikan sampel untuk kelompok tani secara random sampling

untuk mewakili masing – masing kelompok sehingga total populasinya 86 petani yang akan

dijadikan sampel sebanyak 43 orang atau diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi

sedangkan non kelompok tani 43 orang petani atau diambil sebanyak 15% dari jumlah

populasi. Untuk melihat perbedaan pendapatan kelompok dan non kelompok tani

menggunakan uji beda dua rata-rata.

Page 119: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1). Rata-rata kelompok tani

menggunakan bibit varietas unggul sedangkan non kelompok tani menggunakan bibit dari

pembibitan swadaya 2). Rata-rata pendapatan kelompok tani di Desa purwodadi sebesar

1447.572 Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani 1.283.300 Rp/Ha/Bln. 3). Tidak ada

terdapat perbedaan pendapatan kelompok tani dan non kelompok tani. Karena hasil dari

statistik dapat dilihat Z hitung ( 0,43 ) lebih kecil daripada Z tabel (1,96).

Kata kunci : Kelompok tani dan non kelompok tani, Pendapatan, Kelapa sawit

PENDAHULUAN

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting

bagi subsektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam

perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diletaknya sektor pertanian

sebagai dasar pembangunan yang nantinya dapat menjadi penopang utama sektor sektor

lainnya Mubyarto, 2001 dalam Agustinus Kaliele, 2014). Pembangunan pertanian

indonesia telah dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan tujuan dapat

meningkatkan produksi pertanian semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan

pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan, peningkatan produksi pangan,

peningkatan dan kesejahteraan petani.

Salah satu pertanian atau perkebunan yang dapat memberikan banyak keuntungan adalah

perkebunan sawit.

Di provinsi Jambi subsektor perkebunan kelapa sawit juga sangat memegang peranan

penting dalam menambah pendapatan asli daerah. Salah satu daerah Kabupaten/Kota yang

mengusahakan tanaman perkebunan kelapa sawit adalah. Kabupaten Tanjung Jabung Barat

yang memiliki luas lahan 61.959 Ha dengan produksi 127.438 ton dan produktivitasnya

2,06 Ton/Ha dapat dilihat pada Lampiran 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki 13

Kecamatan. Salah satunya Kecamatan Tebing Tinggi yang luas lahannya (11.267 Ha) lebih

rendah dari yang tertinggi (Kecamatan Batang Asam luas lahannya 12.761 Ha) tetapi

menujukkan produktivitas yang tinggi (2,35 Ton/Ha) dibanding dengan (Kecamatan Batang

Asam 1,70Ton/Ha) dapat dilihat pada Lampiran 2.

Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Tebing Tinggi, yang cukup

berhasil dalam mengembangkan sektor pertanian. Dimana sebagian besar penduduknya

bermata pencarian sebagai petani kelapa sawit. Desa Purwodadi mempunyai luas lahan

yang lebih rendah dari yang tertinggi tetapi menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi

(3,66 Ton/Ha) dibanding produksi desa dengan luas lahan tertinggi (2,60 Ton/Ha) dapat

dilihat pada Lampiran 3.

Tingginya produktivitas tersebut diduga ada kaitannya dengan kelompok tani yang banyak

terbentuk di desa itu. di Desa Purwodadi terdapat 1.096 orang petani kelapa sawit. Dimana

dari 1.096 orang petani tersebut, 808 orang petani tergabung kedalam kelompok tani dan

288 orang petani belum tergabung kedalam kelompok tani. Sebagian besar petani masih

banyak yang tidak bergabung kedalam kelompok dan jika bergabung kedalam kelompok

tani banyak manfaatnya seperti wadah pengembangan kerjasama, wadah proses belajar

Page 120: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

menjadi pemimpin dan mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota maupun kelancaran

usaha.

Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan kelompok, agar lebih

berperan dalam pembangunan pertanian. Aktifitas usahatani yang lebih baik dapat dilihat

dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada gilirannya akan

meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan lebih

baik bagi petani dan keluarganya.

Keberhasilan petani sawit tergantung kepada manajemennya karena dalam menjalankan

suatu usaha perlu perencanaan atau strategi-strategi untuk mencapai suatu tujuan.

Manajemen didalam kelompok tani dan non kelompok tani sangat berbeda mulai dari aspek

hulu, aspek produksi dan aspek hilir karena adanya perbedaan ini, maka biaya yang

dikeluarkan dan pendapatan yang diterima juga akan berbeda. Berdasarkan hal diatas maka

penulis tertarik untuk membahas atau meneliti tentang “Perbandingan Pendapatan Petani

Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan segaja

(purposive). Desa Purwodadi dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa purwodadi

mempunyai luas lahan yang lebih rendah tetapi menujukkan produktivitas yang tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 14 mei – 14 juni 2018. Jenis data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu jenis data cross section atau data yang tidak

membedakan perbedaan waktu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

data kuantitatif karena data yang berbentuk angka dengan menggunakan skala ukur rasio.

Pengumpulan data menggunakan metode survey. Populasi yang menjadi objek adalah

masyarakat Desa Purwodadi yang tergabung kedalam kelompok tani dan non kelompok

tani : Mekar Jaya (52 petani) dan Suka Jaya (34 petani). Sehingga total populasi dari kedua

kelompok tersebut 86 petani. Petani yang akan dijadikan sampel diambil dari 2 kelompok

tani yaitu sebanyak 43 orang petani atau sebanyak 50% dari jumlah populasi. Besarnya

sampel akan ditentukan secara proporsional dengan menggunakan formula (Nazir, 1998)

Ni =

X n

Dimana :

ni = Total Sub Sampel

Ni = Total Sub Populasi

N = Total Populasi

n = Total Sampel

Page 121: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

Sehingga dari formula tersebut diperoleh sampel dari 2 kelompok dapat dilihat pada

Tabel dibawah ini.

Nama Kelompok Tani

No Kelompok Tani Populasi

(Orang)

Penarikan Sampel

(Orang)

1 Mekar Jaya 52 26

2 Suka Jaya 34 17

Jumlah 86 43

Dan non kelompok tani sebanyak 288 petani. Menurut Winarno (1994), bila

populasi cukup homogen, terdapat populasi dibawah 100 dapat digunakan sampel sebesar

50%, bila populasi di atas 100 dapat diambil 15% dan sampel manusia rendahnya di atas

30 orang besarnya. Berdasarkan pertimbangan diatas maka sampel yang diambil adalah 43

0rang dari jumlah populasi 15%, dan teknik pengambilan sampel secara acak atau simple

random sampling.

Dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui

gambaran kegiatan usahatani kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Purwodadi

Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sedangkan untuk menjawab

tujuan kedua dilakukan dengan menghitung pendapatan petani kelompok tani dan non

kelompok tani. Selanjutnya untuk melihat perbedaan pendapatan petani kelapa sawit

kelompok tani dan non kelompok tani digunakan uji beda dua rata-rata (Uji Z). Menurut

(Djarwanto. Ps dan Pangestu Subagyo. 1993). Dengan formulasi sebagai berikut:

Zhit

dimana =

= ∑

Dimana :

= Jumlah sampel petani usaha tani kelapa sawit yang berkelompok tani (Orang)

= Jumlah sampel petani kelapa sawit yang non kelompok tani (Orang)

x 1 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit

(Rp/Bln)

x 2 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit

(Rp/Bln)

= Varian sampel petani yang berkempok tani kelapa sawit

= Varian sampel petani yang non kelompok tani kelapa sawit

x1 = Tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit

x2 = Tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit

Hipotesis Statistik:

Ho : x1 = x2

Page 122: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

H1 : x1 ≠ x2

Hipotesis Operasional

H0 : Tidak ada perbedaanpendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok

tani kelapa sawit.

Hα : Ada perbedaan pendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok tani

kelapa sawit. Dengan kaidah keputusan secara statistik dimana:

Apabila z hitung ≥ z tabel dengan = 5% maka Ho tolak

Apabila z hitung < z tabel dengan = 5% maka Ho diterima

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Identitas Petani Sampel

Sebaran umur petani responden dari hasil penelitian cukup beragam . Sebaran umur

responden terbanyak adalah di umur 41- 45 dengan jumlah 11 orang petani dan terkecil di

umur 61 – 65 dengan jumnlah 1 orang petani. Sedangkan non kelompok tani yang

terbanyak di umur 31 – 35 dengan jumlah 12 orang petani dan terkecil di umur 61 – 65

dengan jumlah 1 orang petani. Dikarenakan usia petani sampel masih dikategorikan

produktif , maka semangat bekerja petani di daerah penelitian masih tinggi dan harapan

produksi yang dihasilkan akan tinggi. Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap

pengelolaan suatu usahatani yang dijalankan, khususnya terhadap ekonomi pada suatu

usahatani. Jumlah anggota keluarga juga dapat menjadi faktor pendorong bagi seseorang

dalam melakukan pekerjaannya. Jumlah anggota keluarga petani kelompok tani kelompok

tani berada pada kisaran 2 – 7 orang jumlah anggota keluarga yang terbesar terletak antara

3 – 4 dengan masing-masing 14 orang dan terkecil jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 1

orang . Sedangkan non kelompok tani jumlah anggota terbanyak di angka 3 dengan jumlah

14 petani dan terkecil jumlah tanggungannya 2 orang non kelompok tani sebanyak 1 orang.

Soekartawi (2002), mengemukakan bahwa pendidikan akan mempengaruhi cara

berpikir, menerima, dan mencoba hal-hal baru. sebagian besar tingkat pendidikan petani

sampel baik kelompok tani dan non kelompok tani di daerah penelitian mengenyam

pendidikan tingkat SD yaitu sebanyak 27 orang kelompok tani dengan persentase 62,79 %

dan non kelompok tani 25 orang dengan persentase 58,13 %. Dengan rata-rata tingkat

pendidikan kelompok dan non kelompok tani adalah SD.

Soekartawi (1999), menyatakan pengalaman seseorang dalam berusahatani

berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama berusahatani akan

lebih mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula atau baru. pengalaman petani

dalam berusaha tani kelapa sawit. Dengan rata-rata pengalaman kelompok tani 18 tahun

sedangkan non kelompok 13 tahun. Dari angka ini terlihat bahwa petani kelapa sawit di

daerah penelitian tergolong petani yang berpengalaman. Pengalaman berusahatani

Page 123: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

umumnya diperoleh petani secara turun-temurun. Hermanto (1996) ada empat golongan

petani berdasarkan luas lahan yang dimiliki, yaitu golongan petani berlahan luas (lebih dari

2 hektar), golongan petani berlahan sedang (0,5 sampai 2 hektar), golongan petani berlahan

sempit (kurang dari 0,5 hektar) dan golongan petani yang tidak memiliki lahan. Lahan

petani sampel kelapa sawit di kelompok tani yang paling besar luas lahannya 1,99 – 2,2 dan

terendah 0,89 – 1,09 ha sedangkan luas lahan di non kelompok tani lebih besar 1,68 – 2,01

ha dan terendah di 2,20 – 2,35.

Gambaran Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani.

Gambaran usahatani kelapa sawit yang akan dibahas dalam hasil penelitian ini adalah

gambaran yang terkait dengan kegiatan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit.

Mulai dari aspek hulu, produksi, hilir. Untuk lebih jelasnya gambaran kegiatan ini adalah

sebagai berikut :

1. Aspek Hulu.

Dalam 1pengadaan bibit kelompok tani menggunakan bibit varietas yang unggul.

Sedangkan non kelompok tani memperoleh bibit dari pembibitan swadaya yang ada di

Kecamatan Tebing Tinggi. Luas lahan yang di miliki kelompok dan non kelompok rata-rata

2 Ha dengan status kepemilikan lahan adalah milik pribadi.

2. Aspek Produksi.

Rata-rata frekuensi pemupukan yang dilakukan kelompok dan non kelompok tani kelapa

sawit dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan menggunakan pupuk UREA,

TSP dan KCL dengan rata-rata 2 kg/ batang sedangkan non kelompok tani 1,5 kg/ batang

kelapa sawit. Kegiatan penyiangan di kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit

bertujuan untuk agar tanaman kelapa sawit tetap tertata rapi, Pemberian obat-obatan pada

lahan kelompok dan non kelompok tani dilakukan disekitar tanaman kelapa sawit.

Pengendalian gulma dilakukan tergantung pada banyaknya gulma yang ada di areal

perkebunan.

Tenaga kerja dari luar keluarga terdiri dari tenaga kerja pada proses pemupukan,

pengendalian hama penyakit, penyiangan dan pemanenan. Untuk upah pengelolahan

tanaman kelapa sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa Purwodadi memberikan

upah kepada tenaga kerja berdasarkan jumlah hari orang kerja (HOK). Untuk masing-

masing penggunaan tenaga kerja petani memberikan upah untuk pemupukan sebesar

Rp.78.140/HOK, upah pengendalian hama penyakit sebesar Rp. 75.000/HOK, upah

penyiangan sebesar Rp. 70.000/HOK dan upah pemanen 150.000/HOK. Sedangkan non

kelompok tani upah untuk pemupukan sebesar Rp.71.875/HOK, upah pengendalian hama

penyakit sebesar Rp.73.721/HOK, upah penyiangan sebesar Rp.70.930/HOK, dan upah

pemanenan Rp142.326/HOK.

2. Aspek Hilir.

Pemasaran dilakukan setelah semua buah kelapa sawit di turunkan oleh petani di daerah

penelitian, biasanya petani kelompok menjual kepada ketua kelompok tani dan dengan

Page 124: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

harga yang telah di tentukan 1300/kg. Sedangkan non kelompok tani menjual hasil

produksinya langsung ke pedagang pengumpul (toke) dan dengan harga yang beragam-

ragam tergantung non kelompok tani menjual ke toke-toke yang ada di daerah penelitian

dari harga 1350-1500/kg. Hasil panen non kelompok tani di jemput oleh ketua kelompok

tani dan tidak mengeluarkan biaya untuk biaya transportasi, sedangkan non kelompok rata-

rata mengantarkan buahnya langsung ke pedagang pengumpul secara berangsur-angsur.

Biaya Produksi Usahatani kelapa Sawit

Tabel Rata-rata jumlah komponen biaya produksi petani sampel kelompok dan

non kelompok tani kelapa sawit di daerah penelitian tahun 2018.

Kelompok Persentase Non

kelompok

Persentase

N0. Uraian Tani Tani

(Rp/Ha/Bln) (%) (Rp/Ha/Bln) (%)

Biaya Tetap

1

Parang 1.103 0,96 937 10,09

Hand spayer 3.291 2,89 2.731 29,40

Pisau eggrek 2.411 2,11 1.788 19,25

Gerobak 4.583 40,24 3.830 41,24

11.387 1,11 9.286 8,74

Biaya Tidak Tetap

2

Bibit 2.847 0,28 3.012 0,28

Pupuk 371.507 36,74 349.311 33,19

Herbisida 25.556 0,25 20.107 0,19

Tenaga kerja 611.132 60,44 679.978 64,61

1.011.041 98,88 1.052.408 99,12

Jumlah 1.022.428 100 1.061.695 100

Sumber : Data primer diolah tahun, 2018

dikelompok tani biaya tetap sebesar Rp.11.387. lebih besar dibanding non

kelompok tani Rp.9.286. Dan biaya tidak tetap lebih besar di non kelompok tani

Rp.1.061.695 di banding kelompok tani sebesar Rp. 1.022.428 .

Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit. Rata-rata penerimaan kelompok

tani di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 2.470.000 /Ha/Bln dan untuk petani non

kelompok tani adalah sebesar Rp. 2.344.995/ Ha/Bln. Rata-rata total biaya untuk petani

kelompok tani adalah sebesar Rp. 1.022.428/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah

sebesar Rp.1.061.695/Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani di daerah penelitian

Page 125: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

adalah sebesar Rp.1.447.572/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah sebesar Rp.

1.283.300/ Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani lebih besar di bandingan non

kelompok tani. Selisih rata-rata pendapatan antara kelompok tani dan non kelompok tani

kelapa sawit adalah sebesar Rp. 164.272./ Ha/Bln. Di kelompok tani penerimaan lebih

besar dan biaya lebih kecil di banding non kelompok tani penerimaan kecil dan biaya cukup

besar. Dan pendapatan kelompok dan non kelompok jika di bagi dengan jumlah

tanggungan keluarga belum memenuhi UMR di Provinsi Jambi.

Perbedaan Pendapatan Kelompok Tani dan Non Kelompok Tani. Pendapatan

kelompok tani Rp.1.447.572 sedangkan non kelompok tani sebesar Rp.1.283.300.

Pendapatan kelompok tani lebih besar dibanding non kelompok tani. Karena dari aspek

sistem manajemennya berbeda mulai dari aspek hulu, aspek produksi dan aspek hilirnya.

Dari hasil uji beda dua rata-rata (uji Z ) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani kelapa

sawit tidak ada perbedaan secara nyata atau tidak signifikan dibanding dengan non

kelompok tani. Karena dari hasil statistik dapat dilihat Z hitung (0,43) lebih kecil daripada

Z Tabel (1,96)

KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Gambaran kegiatan usahatani kelompok tani kelapa sawit.

Kelompok tani menggunakan bibit varietas unggul. Sedangkan non kelompok tani

hanya mengandalkan bibit dari pembibitan swadaya di Kecamatan Tebing Tinggi.

Dan jarak tanam yang dipakai di daerah penelitian adalah 9M x 9M x 9M dengan

lubang tanam 40 x 40 x 40 dengan pola tanam segi tiga sama sisi 1 Ha lahan

kelompok dan non kelompokm ditanami 125 batang tanaman kelompok tani.

2. Rata-rata luas lahan kelompok tani maupun non kelompok tani sebesar 2 Ha.

Biaya tetap kelompok tani adalah sebesar Rp. 11.387 Rp/Ha/Bln dan biaya tidak tetap

sebesar Rp. 1.011.041. Rp/Ha/Bln sedangkan Total biaya untuk kelompok tani

sebesar Rp. 1.022.428 Ha/Bln. Sedangkan Rata-rata biaya tetap non kelompok tani

adalah sebesar Rp. 9.286 Rp/Ha/Bln biaya variabel sebesar Rp. 1.052.408.

Rp/Ha/Bln. Sedangkan total biaya untuk non kelompok tani sebesar Rp. 1.061.695

Ha/Bln. Produksi kelompok tani kelapa sawit adalah sebanyak Rp.1.900 Rp/Ha/Bln

sedangkan non kelompok tani Rp. 1.681 Rp/Ha/Bln. Penerimaan kelompok tani

kelapa sawit adalah sebesar Rp. 2.470.000 Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani

kelapa sawit adalah sebesar Rp.2.344.995 Rp/Ha/Bln. Pendapatan kelompok tani di

daerah penelitian adalah sebesar Rp 1.447.572 Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok

tani adalah sebesar Rp 1.283.300 Rp/Ha/Bln.

3. Dari hasil uji beda rata-rata (uji z) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani

tidak ada perbedaan secara nyata dibandingkan non kelompok tani di daerah

penelitian.

Page 126: PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN …

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto.Ps dan Pangestu Subagya. UI.B.A 1993 Edisi Keempat Yogyakarta.

Hernanto, F.1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Nzir. 1998. Metode Penelitian Ghalian Indonesia, Jakarta.

Soekartawi, 1999. Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press, Jakarta.

Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani, Jakarta : Universitas Indonesia

Winarno, S. 1990 Pengantar Penelitian Ilmiah (dalam metode teknik). Penerbit Krnisius,

Bandung.