perbandingan pemahaman konsep matematis siswa …digilib.unila.ac.id/24078/3/skripsi tanpa bab...

55
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PEMBELAJARAN PQ4R Studi Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Bandarlampung Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh YUNI PURWANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: vannhan

Post on 07-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWAANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DENGAN PEMBELAJARAN PQ4RStudi Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Bandarlampung

Tahun Ajaran 2015/2016

Oleh

YUNI PURWANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

ABSTRAK

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWAANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DENGAN PEMBELAJARAN PQ4RStudi Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Bandarlampung

Tahun Ajaran 2015/2016

Oleh

YUNI PURWANTI

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemaham-

an konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

posttest only control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMA Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran 2015/ 2016. Sampel penelitian

adalah siswa kelas X IPS 3 dan X IPS 4 yang ditentukan dengan teknik purposive

sampling. Data penelitian diperoleh melalui tesberupa tes uraian. Berdasarkan

hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon Rank Sum Test, me-

nunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman konsep matematis antara

pembelajaran PBL dan PQ4R.

Kata kunci: PBL, pemahaman konsep, PQ4R

Page 3: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWAANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DENGAN PEMBELAJARAN PQ4RStudi Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Bandarlampung

Tahun Ajaran 2015/2016

Oleh

YUNI PURWANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah
Page 5: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah
Page 6: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah
Page 7: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di desa Kotanegara, kabupaten Lampung Utara, pada tanggal

16 Juni 1993. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan

Bapak Tarmudi dan Ibu Sarinah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Kotanegara pada tahun

2006, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 3 Sungkai Utara pada tahun

2009, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Kotabumi pada tahun

2012. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2012

pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan

Terintegrasi (KKN-KT) di Pekon Tanjung Betuah, Kecamatan Cukuh Balak,

Kabupaten Tanggamus dan praktek mengajar melalui Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus.

Page 8: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

Motto

Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha teliti

terhadap apa yang kamu kerjakan.

(Qs. Al-Mujadalah: 11)

“Jangan mengejar kesuksesan.

Jadilah insinyur hebat, dan kesuksesan akan menghampirimu”

(Film 3 Idiots)

Jadilah senyum bahagia bagi orang lain

Page 9: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

Persembahan

Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha SempurnaShalawat serta Salam Selalu Tercurah Kepada Nabi Muhammad SAW

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta & kasih sayangkukepada:

Ibu (Sarinah) dan bapak (Tarmudi) tercinta, yang memberikan semangat danmendoakan setiap waktu untuk keberhasilan penulis Sehingga putrimu ini

yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untukhamba-Nya.

Saudari-saudariku (Mbak Fitri dan adek Fia) serta seluruh keluarga besar yangterus memberikan dukungan dan doanya kepadaku.

Para pendidik yang telah mengajar dengan penuh kesabaran, semoga ilmuyang telah diberikan menjadi jariah yang mengalir deras

Semua Sahabat terbaikku yang begitu tulus menyayangiku dengan segalakekuranganku, dari kalian aku belajar memahami arti upersahabatan.

Almamater Universitas Lampung tercinta

Page 10: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah atas Nabi Muhammad

SAW.

Skripsi yang berjudul “Perbandingan Pemahaman Konsep Matematis Siswa antara

Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pembelajaran PQ4R. (Studi Pada

Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Bandarlampung Tahun Ajaran

2015/2016)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang tulus kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Tarmudi dan ibu Sarinah atas perhatian dan kasih

sayang yang telah diberikan selama ini yang tidak pernah lelah untuk selalu

mendoakan yang terbaik.

2. Saudaraku, mbak Fitriyani April Ningsih dan Adek Tri Oktaviani. Terima

Kasih selalu memberikan senyuman, dukungan, semangat, dan doa.

Page 11: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

3. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I dan selaku

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membimbing, memberikan perhatian, dan memotivasi selama

penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan sumbangan pemikiran,

kritik, dan saran demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Ibu Dra. Arnelis Djalil, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan

motivasi, kritik, dan saran.

6. Ibu Widyastuti, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan semangat dan motivasi.

7. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staff dan jajarannya.

8. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA.

9. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

10. Bapak Hi. Kiagus Suprianto, S.Pd., selaku guru mitra di SMA Negeri 1

Bandarlampung yang telah memberikan arahan dan kemudahan selama

penelitian.

11. Siswa/siswi kelas X SMA Negeri 1 Bandarlampung Tahun Pelajaran

2015/2016, atas partisipasi dan kerjasama yang telah terjalin.

12. Sahabat seperjuangan skripsi Mega Fitri Widyo Wati.

13. Teman-teman karibku tersayang, seluruh angkatan 2012 Pendidikan

Matematika: Hana, Wayan budi, Arum, Erma, Lusi, Zul, Mb Rita atas

Page 12: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

kebersamaannya selama ini dan semua bantuan yang telah diberikan. Semoga

kebersamaan kita selalu menjadi kenangan yang terindah.

14. Teman-teman pendidikan Matematika angkatan 2012 kelas A dan B.

15. Kakak-kakak tingkatku angkatan 2009, 2010, dan 2011 serta adik-adik

tingkatku angkatan 2013, 2014, dan 2015 terima kasih atas kebersamaannya

dan doanya.

16. Ummi dan Sahabat-sahabat di peri peradapan terima kasih atas dukungan,

perhatian, motivasi, dan doa yang telah diberikan.

17. Teman-teman alumni SMAN 2 Kotabumi yang selalu mendoakan dan

memberi semangat, Atika, Mb Hasna, Arifatul, Ryama, Laras, Hasna, Endah,

Neng, Yuana, Suci.

18. Saudari- saudariku di FPPI, pimpinan bbi 1516 tercinta Rina, oktari, Tika,

Linda, Mb Isti, Sun, Kiki, Rena, Wida, Farida, Dewi, Jeje, Rani, eka, Mae,

Devi, teh Yun.

19. Keluarga KKN dan PPL Tanjung Betuah keluarga Bapak Lurah dan saudara-

saudaraku Desi, Wiwin, Krisna, Angga, Wulan, Dian, Desty, Baidowi, dan

Yona atas persaudaraan dan semangat motivasi yang luar biasa.

20. Teman-teman kosan mb Meta, Resti, Mb nidar, Mb Mumun, Mb, desi, mimi,

Mb Ulfa, yani, Mb santi, Mb cici, Mb dewi, Ayu, Ama, Sari terimakasih

sudah jadi teman kosan yang selalu memberikan semangat.

21. Pak Liyanto dan Pak Mariman, penjaga Gedung G, terima kasih atas

bantuannya selama ini.

22. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

23. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 13: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua

dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

.

Bandarlampung, September 2016Penulis

Yuni PurwantiNPM 1213021078

Page 14: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR.............................. 7

A. Tinjauan Pustaka ..................................................... .............................. 7

1. Kemampuan Pemahaman konsep Matematis ..................................... 7

2. Problem Based Learning .................................................................... 9

3. PQ4R................................................................................................... 13

B. Kerangka Pikir................................................................... ..................... 17

C. Anggapan Dasar ...................................................................................... 19

D. Hipotesis.................................................................................................. 19

Page 15: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

vii

II. METODE PENELITIAN ............................................................................ 20

A.Populasi dan Sampel................................................................................ 20

B.Desain Penelitian .................................................................................... 20

C. Prosedur Penelitian ................................................................................ 21

D Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 22

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 22

1. Validitas Instrumen ............................................................................. 23

2. Reliabilitas ......................................................................................... 23

3. Daya Pembeda .................................................................................... 25

4. Tingkat Kesukaran ............................................................................. 26

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................................... 28

a. Uji Normalitas .................................................................................... 28

b. Uji Hipotesis ...................................................................................... 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 32

A. Hasil Penelitian....................................................................................... 32

B. Analisis Data ........................................................................................... 32

C. Pembahasan ............................................................................................ 35

V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 41

A. Simpulan ................................................................................................. 41

B. Saran ...................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap-tahap Pelaksanaan PBL......................................................... 12

Tabel 2.2 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan

Metode PQ4R................................................................................... 16

Tabel 3.1 Desain Penelitian.............................................................................. 21

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 24

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda...................................................... 25

Tabel 3.4 Daya Pembeda Soal.......................................................................... 26

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ............................................... 27

Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal ................................................................... 27

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Siswa ................................................................. 29

Tabel 4.1 Data kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa................ 33

Tabel 4.2 Pencapaian Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa .............................................................................. 34

Tabel 4.3 Hasil Uji Non Parametrik Wilcoxon Rank Sum Test Data

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ....................... 35

Page 17: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A

A.1 Silabus Pembelajaran ............................................................................ 47

A.2 RPP Problem Based Learning .............................................................. 53

A.3 RPP PQ4R ............................................................................................ 83

A.4 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .................................................. 118

LAMPIRAN B

B.1 Kisi-Kisi................................................................................................ 134

B.2 Pedoman Penskoran .............................................................................. 135

B.3 Soal Posttest.......................................................................................... 136

B.4 Pedoman Jawab Soal-soal Posttest ....................................................... 137

B.5 Validitas Instrumen dan Butir Item Penilaian ...................................... 140

LAMPIRAN C

C.1 Analisis Reliabilitas Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Siswa ..................................................................................................... 142

C.2 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ........................... 143

C.3 Skor Total Nilai Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa pada Kelas PBL ......................................................... 145

Page 18: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

x

C.4 Skor Total Nilai Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswapada Kelas PQ4R....................................................... 147

C.5 Uji Normalitas....................................................................................... 149

C.6 Uji Wilcoxon Rank Sum Test................................................................. 157

C.7 Hasil Analisis Per Btir Soal Sor Tes di Kelas PBL............................... 161

C.8 Hasil Analisis Per Btir Soal Sor Tes di Kelas PQ4R ............................ 163

LAMPIRAN D

D.1 Izin Penelitian........................................................................................ 165

D.2 Surat telah Melakukan Penelitian........................................................... 166

Page 19: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

1

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan ter-

hadap kehidupan manusia, salah satunya dunia pendidikan. Untuk mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, dunia pendidikan men-

jadi landasan dasar berpikir dalam membekali manusia menuju kehidupan yang

maju dan berorientasi modern.

Sejalan dengan berkembanganya zaman, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, agar terwujudnya sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, serta

mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman diperlukannnya proses pen-

didikan. Salah satu proses dalam pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran

dalam hal ini dapat dilakukan pada pendidikan formal (di sekolah) maupun

pendidikan informal (di luar sekolah).

Pembelajaran yang diberikan di sekolah salah satunya yaitu tentang pembelajaran

matematika. Matematika merupakan ilmu yang menjelaskan konsep mulai dari

yang abstrak, hingga yang terdefinisi dengan jelas. Hal ini karena matematika

bukan berasal dari pengamatan, melainkan dari ide-ide, proses, dan pembuktian

Page 20: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

2

deduktif (Russefendi ET, 1980: 148). Oleh karena itu, banyak kemampuan

berpikir yang dapat dikembangkan saat mempelajari matematika.

Mempelajari matematika siswa diharapkan mampu menyerap informasi secara

lebih rasional dan berpikir secara logis dalam menghadapi situasi di masyarakat.

Namun saat ini masih banyak siswa menganggap matematika sebagai mata

pelajaran yang kurang menyenangkan sehingga menyebabkan kualitas ke-

mampuan matematis siswa rendah. Hal ini dilihat dari hasil survei yang dilakukan

oleh The Trend International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun

2011 yang dilansir Napitupulu (2012), Indonesia memperoleh skor 386 sedangkan

skor maksimal adalah 800. Demikian pula pada hasil survei Programme for

International Student Assesment (PISA) pada tahun 2012 yang dilansir oleh

OECD (2013) dengan peserta 65 negara, Indonesia berada di peringkat 64 dengan

skor 375 yang berada jauh dibawah rata-rata yaitu 467.

Hasil-hasil survei tersebut sesuai dengan hasil wawancara kepada guru mate-

matika kelas X di SMA Negeri 1 Bandarlampung pada tahun ajaran 2015 /2016,

diperoleh informasi bahwa siswa sering mengalami kesulitan ketika mengerjakan

soal cerita atau soal yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

dikarenakan siswa hanya hafal dengan rumus tanpa memahami konsep-konsep-

nya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ruseffendi (2006: 156) bahwa terdapat

banyak siswa yang setelah belajar matematika, tidak mampu memahami bahkan

pada bagian yang paling sederhana sekalipun, banyak konsep yang dipahami

Page 21: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

3

secara keliru sehingga matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan

sulit.

Pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran

matematika seperti yang dinyatakan Zulkardi (2003: 7) bahwa mata pelajaran

matematika menekankan pada konsep. Tujuan pembelajaran matematika dalam

Permendiknas nomor 22 tahun 2006 ialah siswa diharapkan mampu memahami

konsep matematika yang diberikan dan menjelaskan keterkaitan antar konsep

yang ada serta mampu mengaplikasikannya ke dalam pemecahan masalah secara

tepat dan efisien sehingga terjadilah pembelajaran yang bermakna.

Menurut sanjaya (2009: 77) bahwa guru sebagai salah satu sumber belajar ber-

kewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar

siswa di kelas. Hal ini ditentukan dengan kerelevansian penggunaaan model, tipe

yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan tentunya

karakteristik siswa. Maka situasi tersebut perlu dikembangkan berbagai

tipe/metode pembelajaran secara optimal dalam pembelajaran yang aktif.

PBL merupakan model pembelajaran dengan masalah yang menjadi basisnya,

artinya pembelajaran dimulai dengan masalah yang harus dipecahkan. Masalah

dimunculkan sedemikian hingga siswa perlu menginterpretasi masalah, meng-

umpulkan informasi yang diperlukan, mengevaluasi alternatif solusi, dan mem-

presentasikan solusinya. Dengan menyelesaikan masalah tersebut siswa mem-

bangun konsep matematika. Menurut Atends (dalam Trianto, 2007:147) PQ4R

merupakan salah satu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa

memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Jadi metode PQ4R yaitu

Page 22: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

4

suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa berpikir kritis dan

memanfaatkan daya ingat siswa yang dapat membantu siswa memahami suatu

bacaan. PBL maupun PQ4R memiliki langkah-langkah pembelajaran dan mem-

iliki karakteristik yang hampir sama.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian eksperimen

mengenai perbandingan pemahaman konsep matematis siswa antara pembelajaran

PBL dengan pembelajaran PQ4R.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara

siswa yang mengikuti pembelajaran PBL dengan siswa yang mengikuti

pembelajaran PQ4R.

2. Manakah pembelajaran yang lebih baik antara model pembelajaran PBL dan

metode PQ4R ditinjau dari kemampuan pemahan konsep matematis siswa.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini membahas tentang

1. Mengidentifikasi adanya ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep

matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran PBL dengan siswa

yang mengikuti pembelajaran PQ4R.

2. Mengetahui manakah pembelajaran yang lebih baik antara PBL dan PQ4R

ditinjau dari kemampuan pemahan konsep matematis siswa.

Page 23: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

informasi dalam pendidikan matematika berkaitan dengan pembelajaran PBL

dan PQ4R.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi saran untuk praktisi pendidikan

dalam memilih pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan pemahaman konsep matematis ialah kemampuan siswa

menjelaskan dan memahami suatu materi dalam setiap pembelajaran.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematis

siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk menyatakan ulang suatu

konsep, mengklasifikasikan objek tertentu sesuai dengan konsepnya, memberi

contoh dan non contoh dari konsep, menggunakan dan memanfaatkan serta

memilih prosedur atau operasi tertentu, serta mengaplikasikan konsep atau

algoritma dalam pemecahan masalah.

2. Problem based learning adalah pembelajaran yang diawali dengan pemberian

masalah kepada siswa untuk dipecahkan (diselesaikan) berdasarkan penge-

Page 24: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

6

tahuan yang dimilikinya. Ada 5 fase dalam tahapan pelaksanaan pem-

belajaran berbasis masalah, yaitu (1) orientasi siswa pada masalah, (2) guru

mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) guru membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasilkar-

nya, dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. PQ4R merupakan salah satu metode membaca yang digunakan untuk

membantu siswa memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca.

Terdiri dari 6 tahap saling berkesinambungan sesuai dengan bahan atau

materi untuk belajar. Tahap-tahap tersebut yang dimaksud terdiri dari

Preview (meninjau), Quetion (pertanyaan), Read (membaca), Reflect

(refleksi), Recite (merenungkan), dan Review (memeriksa).

4. Pada materi trigonometri kelas X Bab 8 semester genap.

Page 25: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

7

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis.

Pemahaman menurut Sadiman (1946: 109) adalah suatu kemampuan seseorang

dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu deng-

an caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Sedangkan

Staton (Sardiman, 2007:42) mengemukakan bahwa pemahaman dapat diartikan

menguasai sesuatu dengan pikiran, belajar harus mengerti secara mental makna

dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga me-

nyebabkan siswa memahami suatu situasi. Pemahaman tidak sebatas sekedar ta-

hu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-

bahan yang telah dipahami. Pemahaman bersifat dinamis sehingga pemahaman

diharapkan akan bersifat kreatif. Apabila siswa benar-benar memahami sesuatu,

maka akan siap memberikan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau

berbagai masalah dalam belajar.

Menurut Soedjadi (2000:14), konsep adalah ide abstrak yang dapat dipergunakan

untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Konsep ber-

hubungan erat dengan definisi. Dengan adanya definisi orang dapat membuat

ilustrasi, gambar atau lambang dari konsep yang didefinisikan, sehingga semakin

Page 26: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

8

jelas apa yang dimaksud dengan konsep tertentu. Menurut Uno (2006:124) ma-

tematika merupakan mata pelajaran yang bersifat hierarkis yaitu suatu materi

merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya. Oleh karena itu, pe-

mahaman suatu konsep matematika menjadi hal yang sangat diperlukan siswa

agar dapat memahami konsep pada materi ajar berikutnya.

Depdiknas dalam Kesumawati (2008) mengungkapkan bahwa, pemahaman kon-

sep merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang di-

harapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pe-

mahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,

dan tepat dalam pemecahan masalah.

Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut NCTM

(dalam Herdian, 2010) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam beberapa krite-

ria yaitu mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, membuat contoh dan

bukan contoh, menggunakan simbol - simbol untuk merepresentasikan suatu kon-

sep, mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya, mengenal berbagai

makna dan interpretasi konsep, mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan

mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, serta membandingkan dan mem-

bedakan konsep-konsep. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis

ialah kemampuan siswa menjelaskan dan memahami suatu materi dalam setiap

pembelajaran.

Page 27: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

9

Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11

November 2004 dalam Zulaiha (2006) tentang penilaian diuraikan bahwa indika-

tor siswa memahami konsep matematis adalah mampu :

(1) Mampu menyatakan ulang sebuah konsep; (2) Mampu mengklasifikasi-kan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu; (3) Mampu memberi contohdan non contoh dari konsep; (4) Mampu menyajikan konsep dalam berbagaibentuk representasi matematis; (5) Mampu mengembangkan syarat perluatau syarat cukup suatu konsep; (6) Mampu menggunakan, memanfaatkan,dan memilih prosedur atau operasi tertentu; dan (7) Mampu mengaplikasi-kan konsep dan algoritma pemecahan masalah.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa

dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk menyatakan ulang suatu konsep,

mengklasifikasikan objek tertentu sesuai dengan konsepnya, menggunakan dan

memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu, serta mengaplikasi-

kan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

2. Problem Based Learning

a. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Pembelajaran saat ini menggunakan prinsip student-centered learning, yang

artinya pembelajaran berpusat kepada siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajar-

an, siswa secara aktif melakukan interaksi dengan temannya untuk memecahkan

masalah sehingga kemampuan matematis siswa akan meningkat (Herman, 2007:

53). Salah satu pembelajaran yang menerapkan prinsip student-centered learning

adalah PBL. Menurut Arends (2004) masalah yang digunakan pada problem

based learning adalah masalah yang masalah nyata, bermakna, menarik, terbuka,

terstruktur, dapat menuntun siswa dalam penyelidikan serta dapat merangsang

siswa untuk menyelesaikannya.

Page 28: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

10

Barrow (Barret: 2005) mendefinisikan PBM sebagai “The learning that re-sults from the process of working towards the understanding of a resolutionof a problem. The problem is encountered first in the learning process.”Sementara Cunningham et.al.(2000, Chasman er.al., 2003) mendefiniskanPBM sebagai“…Problem-based learning (PBL) has been defined as a teaching strategythat “simultaneously develops problem-solving strategies, disciplinaryknowledge, and skills by placing students in the active role as problem-solvers confronted with a structured problem which mirrors real-worldproblems".

PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia

nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir

kriris, kreatif dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Herman (2007: 45)

yang mengatakan bahwa PBL merupakan suatu pendekatan yang diawali dengan

menghadapkan siswa pada masalah dan siswa dituntut untuk menyelesaikan

masalah tersebut dengan pengetahuan yang dimilikinya, masalah yang disajikan

kaya akan konsep matematika.

Menurut Trianto (2010: 89) PBL dapat diterapkan sebagai model pembelajaran

karena konsep sesuai kebutuhan siswa, realisitik dengan kebutuhan siswa, pema-

haman akan suatu konsep menjadi kuat, dan memupuk kemampuan pemecahan

masalah. Sedangkan kesulitan yang dihadapi dalam penerapan model PBL dian-

taranya sulit mencari masalah yang relevan, persiapan pembelajaran (masalah dan

konsep) yang relevan dan dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses

penyelidikan. Trianto (2010: 80) menyatakan bahwa model PBL merupakan sua-

tu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan

penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.

Page 29: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

11

b. Karakteristik PBL

Menurut Herman (2007: 49) pembelajaran berbasis masalah mempunyai 5 karak-

teristik antara lain :

a. Memposisikan siswa sebagai self-directed problem solver (pemecah masalah)melalui kegiatan kolaboratif.

b. Mendorong siswa untuk mampu menemukan masalah dan mengelaborasinyadengan mengajukan dugaan-dugaan dan merencanakan penyelesaian

c. Memfasilitasi siswa untuk mengekspolarasi berbagai alternatif penyelesaiandan implikasinya serta mengumpulkan dan mendistribusikan informasi.

d. Melatih siswa untuk terampil menyajikan temuane. Membiasakan siswa untuk merefleksikan tentang efektivitas cara berpikir

mereka dan menyelesaikan masalah.

c. Langkah- langkah Pembelajaran PBL

Adapun tahap-tahap pelaksanan pembelajaran seperti yang tertera pada Tabel 2.1

terdiri dari lima fase yang dikemukan oleh Darmawan (2010: 110). Setiap fase

mencirikan proses berpikir yang terpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model PBL

Menurut Sanjaya (2009: 220) keunggulan dari PBL adalah sebagai berikut:

1. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.2. Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa.3. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.4. Dapat membantu siswa untuk bagaimana mentransfer pengetahuan mereka un-

tuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.5. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan ber-

tanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.6. Dapat mengetahui cara berpikir siswa dalam menerima pelajaran dengan

menggunakan model problem based learning.7. Problem based learning dianggap menyenangkan dan disukai siswa.8. Dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan mengembangkan

kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.9. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan penge-

tahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. Dapat mengembangkan minat

Page 30: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

12

siswa untuk secara terus-menerus belajar sekaligus belajar pada pendidikanformal telah berakhir.

Menurut Dincer dkk. sebagaimana dikutip oleh Akinoglu dan Tandongan (2007)

kekurangan dari PBL adalah sebagai berikut:

1. Guru kesulitan dalam merubah gaya mengajar.2. Memerlukan lebih banyak waktu untuk siswa dalam memecahkan masalah, jika

model tersebut baru diperkenalkan dikelas.3. Setiap kelompok boleh menyelesaikan tugas sebelum atau sesudahnya4. PBL membutuhkan bahan dan penelitian yang banyak.5. Sukar menerapkan PBL dalam semua kelas.6. Kesulitan dalam menilai pelajaran.

Tabel 2.1 Tahap-Tahap Pelaksanan Pembelajaran PBL

Fase Indikator Perilaku Guru1 Orientasi siswa pada ma-

salahGuru menjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang diperlukan danmemotivasi siswa terlibat pada aktivitaspemecahan masalah

2 Mengorganisasi siswa un-tuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajar yangberhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing penyelidikanindividual maupun ke-lompok

Guru mendorong siswa untuk mengum-pulkan informasi yang sesuai,melaksanakan eksperimen untukmendapatkan penjelasan dan pemecahanmasalah

4 Mengembangkan danmenyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencana-kan dan menyiapkan karya sesuai sepertilaporan, dan membantu mereka untukberbagai tugas dengan temannya.

5 Menganalisis dan men-gevaluasi proses pemeca-han masalah

Membantu siswa untuk melakukan re-fleksi atau evaluasi terhadap penyelidikanmereka dan proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan uraian di atas, PBL merupakan pembelajaran dengan masalah yang

menjadi basisnya, masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik

Page 31: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

13

untuk belajar tentang cara berpikir kriris, kreatif dan keterampilan pemecahan ma-

salah sehingga terjadinya pembelajaran bermakna.

3. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review)

Menurut Arends (dalam Trianto, 2007:147) menyatakan bahwa metode PQ4R

merupakan salah satu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa

memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. sehingga metode PQ4R

yaitu suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa berpikir

kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang dapat membantu siswa memahami

suatu bacaan. Metode PQ4R menurut Thomas, E.L., & Robinson, H.A (1972).

“The PQ4R method gets its name from the six overlapping stages for studying ma-

terial such as a textbook chapter-preview, question, read, reflect, recite, and re-

view”. Hal ini berarti, metode PQ4R merupakan metode pembelajaran yang terdiri

dari 6 tahap saling berkesinambungan sesuai dengan bahan atau materi untuk

belajar. Tahap-tahap tersebut yang dimaksud terdiri dari Preview (meninjau),

Question (pertanyaan), Read (membaca), Reflect (refleksi), Recite (merenungkan),

dan Review (memeriksa).

Sedangkan menurut Trianto (2010: 150) metode pembelajaran PQ4R adalah salah

satu bagian dari strategi elaborasi. Suprijono (2009: 103-104) menyatakan

langkah-langkah metode pembelajaran PQ4R yang sesuai dengan singkatannya

meliputi Preview (meninjau), Question (pertanyaan), Read (membaca), Reflect

(refleksi), Recite (merenungkan), dan Review (memeriksa). Dalam hal ini,

langkah-langkah pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Preview

Page 32: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

14

Langkah pertama, siswa membaca selintas dengan cepat bahan bacaan. Fokus

preview adalah menemukan ide-ide pokok yang dikembangkan dalam bahan

bacaan. Bagian-bagian yang bisa dibaca misalkan bab pengantar, daftar isi,

topic, judul, sub judul atau ringkasan akhir pada bab. Melalui preview peserta

didik mempunyai gambaran mengenai hal yang dipelajarinya.

2. Question

Langkah kedua, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri

dengan menggunakan kata 5W + H (what, where, who, when, why, and how).

Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk

menjawab sejumlah pertanyaan maka akan membuat dia membaca lebih hati-

hati serta seksama agar dapat mengingat apa yang dibaca dengan baik.

3. Read

Langkah ketiga, siswa membaca secara detail bahan bacaan yang dipelajari.

Pada tahap ini siswa diharapkan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan

yang telah dirumuskan.

4. Reflect

Langkah keempat, pada langkah ini siswa menghubungkan informasi pada

langkah sebelumnya dengan hal-hal yang telah diketahui, mengaitkan sub top-

ic didalam teks dengan konsep-konsep atau prnsip-prinsip utama, memcoba

untuk memecahkan kontradiksi didalam informasi yang disajikan, dan menco-

ba untk menggunakan materi untuk memecahkan masalah.

5. Recite

Langkah kelima, pada tahap ini siswa diminta untuk merenungkan kembali in-

formasi yang telah dipelajari. Siswa dapat melihat kembali catatan yang mere-

Page 33: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

15

ka buat. Siswa diminta untuk membuat inti sari dari materi bacaan dengan

redaksinya sendiri. Akan lebih baik jika siswa tidak menyampaikan secara

lisan, namun secara tulisan.

6. Review

Langkah terakhir, siswa diminta membuat rangkuman atau merumuskan inti

sari dari bahan yang telah dibacanya. Siswa mampu merumuskan kesimpulan

dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan.

Dari langkah-langkah pembelajaran metode pembelajaran ini dapat membantu

siswa memahami materi pelajaran, terutama terhadap materi-materi yang lebih

sulit dan menolong siswa untuk berpikir serta berkonsentrasi lebih lama dalam

memahami konsep. Sehingga informasi yang diperoleh siswa diharapkan akan

lebih lama untuk diingat dalam waktu jangka yang panjang (Yulianti et al, 2013:

5).

Pelaksanaan sebuah metode dalam proses pembelajaran tentunya terdapat ke-

lebihan maupun kekurangan dari metode tersebut. Dalam hal ini, menurut Trianto

(2007:156) menyatakan bahwa keunggulan dari metode PQ4R adalah,

(a) PQ4R dapat mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan mengawali pros-es pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telahdiketahui sebelumnya, (b) PQ4R membantu siswa mengingat apa yang telahdibaca/efektif membantu siswa menghafal informasi dari bacaan, (c) PQ4Rmembantu siswa memahami suatu bacaan, (d) PQ4R memotivasi siswa un-tuk belajar sendiri, (e) PQ4R membantu siswa berpikir kritis, dan (f) PQ4Rmeningkatkan konsentrasi siswa terhadap isi bacaan. Sedangkan kelemahandari PQ4R adalah (a) Tidak tetap diterapkan pengajaran pengetahuan yangbersifat prosedural seperti penge-tahuan keterampilan, (b) Sangat sulit dil-aksanakan jika saran seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia disekolah, dan (d) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswayang terlalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalammerumuskan pertanyaan.

Page 34: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

16

Dengan demikian penyampaian pada pembelajaran dengan metode ini harus

memperhatikan beberapa hal yang telah dianggap sebagai kekurangan, untuk me-

maksimalkan sebuah penyampaian pembelajaran sehingga metode ini efektif un-

tuk digunakan dalam proses pembelajaran

Tabel 2.2 Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapanmetode PQ4R

Langkah-langkah

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Langkah1

Preview

a. memberikan bahan bacaan kepada siswauntuk dibaca.

b. Menginformasikan kepada siswabagaimana menemukan ide pokok tujuanpembelajaran yang hendak dicapai.

Membaca selintas dengancepat untuk menemukanide pokok/tujanpembelajaran yanghendak dicapai

Lankah 2

Question

a. Menginformasikan kepada siswa agarmemperhatikan makna bacaan.

b. Memberi tugas pada siswa untuk membuatpertanyaan dari ide pokok yang ditemukandengan menggunakan kata-kata apa,mengapa, siapa, kapan, dimana, danbagaimana.

Memperhatikanpenjelasan guru danmembuat pertanyaanyang berkaitan denganmateri.

Langkah3

Read

a. Memberikan tugas kepada siswa untukmembaca.

b. Menanggapi/menjawab pertanyaan yangtelah disusun.

Membaca secara aktifsambil memberikantanggapan terhadap apayang telah dibaca danmenjawab pertanyaanyang dibuatnya.

Langkah4

Reflect

Menginformasikan materi yang ada padabahan bacaan.

Bukan hanya sekedarmenghafal dan mengingatmateri pelajaran tetapimencoba memecahkanmasalah dari informasiyang diberikan oleh gurudengan pengetahuan yangtelah diketahui melaluibahan bacaan.

Langkah5Recite

Meminta siswa untuk membuat inti sari dariseluruh pembahasan pelajaran yang telahdipelajari.

a. Menanyakan danmenjawabpertanyaan-pertanyaan.

b. Melihat catatan/ intisari yang telah dibuat.

c. Membuat inti sari dariseluruh bahasan.

Langkah a. Menugaskan siswa membaca inti sari yang a. Membaca inti sari

Page 35: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

17

6

Review

dibuat dari rincian ide pokok yang adadalam benaknya.

b. Meminta siswa membaca kembali bahanbacaan, jika masih belum yakin denganjawabannya.

yang telah dibuat.b. Membaca kembali

bahan bacaan siswajikan masih belumyakin akan jawabanyang telah dibuatnya.

B. Kerangka Pikir

Penelitian tentang perbandingan pemahaman konsep matematis siswa antara pem-

belajaran PBL dengan pembelajaran PQ4R terdiri dari suatu variabel bebas dan

satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelaja-

ran, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman konsep ma-

tematis siswa.

PBL merupakan model pembelajaran dengan masalah yang menjadi basisnya,

artinya pembelajaran dimulai dengan masalah yang harus dipecahkan. Masalah

dimunculkan sedemikian hingga siswa perlu menginterpretasi masalah, mengum-

pulkan informasi yang diperlukan, mengevaluasi alternatif solusi, dan mem-

presentasikan solusinya. Dengan menyelesaikan masalah tersebut siswa akan

membangun konsep matematika.

PBL diawali dengan pemberian masalah atau situasi masalah kepada siswa. Masa-

lah yang disajikan adalah masalah kontekstual yang bermakna. Ketika siswa

memperoleh ide atau gagasan tentang solusi masalah yang diharapkan, maka

siswa diharapkan dapat menyatakan ulang suatu konsep dan mengklasifikasikan

objek tertentu sesuai dengan konsepnya.

Tahap selanjutnya dalam PBL adalah mengorganisasi siswa untuk belajar dan

membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Pada fase ini, siswa

dikelompokkan secara heterogen. Dalam kelompok tersebut siswa mendiskusikan

Page 36: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

18

masalah yang diberikan dan saling menyampaikan pendapat. Pada tahap ini, siswa

diharapkan menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi

tertentu dalam menyelesaikan masalah.

Setelah diskusi kelompok selesai, beberapa kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan dan kelompok lain diberi

kesempatan untuk menanggapinya. Pada fase ini, siswa diharapkan dapat menya-

takan ulang suatu konsep serta mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam

pemecahan masalah. Fase terakhir pembelajaran PBL adalah menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa dan guru melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan. Pada

fase ini, siswa diharapkan dapat menyatakan ulang suatu konsep, mengklasifi-

kasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya. serta men-

gaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Sedangkan PQ4R merupakan salah satu metode membaca yang digunakan untuk

membantu siswa memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Terdiri

dari 6 tahap saling berkesinambungan sesuai dengan bahan atau materi untuk

belajar. Tahap-tahap tersebut yang dimaksud terdiri dari preview (meninjau),

question (pertanyaan), read (membaca), reflect (refleksi), recite (merenungkan),

dan review (memeriksa).

Pada tahapan preview (meninjau), quetion (pertanyaan), read (membaca) diharap-

kan siswa dapat menyatakan ulang suatu konsep dan mengklasifikasikan objek

tertentu sesuai dengan konsepnya. Tahap reflect (refleksi), recite (merenungkan),

Page 37: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

19

dan review (memeriksa) diharapkan siswa dapat menggunakan dan memanfaatkan

serta memilih prosedur atau operasi tertentu, serta mengaplikasikan konsep atau

algoritma dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran PBL

dan PQ4R berpengaruh ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep siswa.

C. Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut:

1. Semua siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Bandarlampung tahun

ajaran 2015-2016 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kurikulum

tingkat satuan pendidikan.

2. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa selain model pembelajaran dikontrol sehingga memberikan pengaruh

yang sangat kecil dan dapat diabaikan.

D. Hipotesis

1. Ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang

mengikuti pembelajaran PBL dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

PQ4R.

2. Pembelajaran PBL lebih baik daripada pembelajaran PQ4R ditinjau dari ke-

mampuan pemahan konsep matematis siswa.

Page 38: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

20

III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandarlampung yang terletak di Jl.

Jend. Sudirman 41, Kota Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bandarlampung tahun ajaran 2015/2016

yang terdistribusi dalam sembilan kelas. Dari sembilan kelas tersebut, dipilih dua

kelas sebagai sampel, dengan salah satu kelas menjadi kelas PBL dan kelas yang

lain menjadi kelas PQ4R.

Pengambilan kelas sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling dengan pertimbangan bahwa sampel yang dipilih diajar oleh guru yang

sama, sehingga sebelum diberikan perlakuan model dan metode, siswa mem-

peroleh perlakuan yang sama dari guru. Setelah berdiskusi dengan guru mitra,

terpilih kelas X IPS/4 sebagai kelas PBL dengan jumlah 32 siswa, dan kelas X

IPS/3 sebagai kelas PQ4R dengan jumlah 32 siswa.

B. Desain Penellitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment. Desain yang digunakan

adalah postest only control design. Posttest only control group design merupakan

desain penelitian dengan pemberian tes di akhir pembelajaran pada kelas PBL dan

Page 39: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

21

kelas PQ4R (Sukardi,2008). Kelas yang diberi perlakuan berupa penerapan pem-

belajaran problem based learning disebut kelas PBL dan kelas yang diberi perla-

kuan penerapan pembelajaran PQ4R disebut kelas PQ4R. Garis besar pelaksanaan

penelitian digambarkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pembelajaran PosttestK1 X1 Y1

K2 X2, Y2

Keterangan:K1 = Kelas PBLK2 = Kelas PQ4RX1 = pembelajaran matematika menggunakan PBLX2 = pembelajaran matematika menggunakan PQ4RY1 = Skor posttest pada kelas PBLY2 = Skor posttest pada kelas PQ4R

C. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Pemilihan populasi penelitian yang dapat mewakili kondisi kemampuan pema-

haman konsep matematis siswa SMA di Provinsi Lampung, yaitu seluruh siswa

kelas X SMA Negeri 1 Bandarlampung tahun ajaran 2015/2016.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Membuat perangkat pembelajaran dan instrumen digunakan dalam penelitian.

d. Mengonsultasikan perangkat pembelajaran dan instrumen dengan dosen pem-

bimbing.

e. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan pembelajaran matematika dengan model PBL pada kelas PBL

dan metode PQ4R pada kelas PQ4R.

Page 40: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

22

b. Memberikan postest pada kelas PBL maupun PQ4R.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Mengumpulkan data dari masing-masing kelas

b. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari masing-masing kelas.

c. Membuat kesimpulan.

4. Tahap Laporan

a. Melaporkan hasil penelitian pada dosen pembimbing

b. Menyusun laporan akhir

D. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes berupa tes tertulis,

yang dilakukan di akhir pembelajaran. Tes digunakan untuk mengukur kemampu-

an siswa dalam memahami materi yang diberikan dalam meningkatkan kemampu-

an pemahaman konsep matematis siswa.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan instrument tes. Instrumen tes digunakan untuk

mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di akhir pembelajar-

an yang berupa sebuah data kuantitatif. Tes ini diberikan kepada siswa secara in-

dividual, pemberiannya ditujukan untuk mengukur peningkatan kemampuan pem-

ahaman konsep matematis. Tes yang digunakan adalah tes uraian yang terdiri dari

4 butir soal.

Page 41: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

23

a. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi

dari tes pemahaman konsep matematis dapat diketahui dengan cara menilai

kesesuaian isi yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematis dengan

indikator pembelajaran yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran mate-

matika kelas X. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas X

SMA Negeri 1 Bandarlampung mengetahui dengan benar kurikulum SMA, maka

validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matema-

tika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan

kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra dan

terdapat kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian

bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa. Validitas isi

ini diukur dengan menggunakan daftar cek list yang diisi oleh guru mitra. Ber-

dasarkan penilaian guru mitra ternyata instrumen tes dalam penelitian ini di-

nyatakan valid, sehingga dapat digunakan (Lampiran B.5 hal. 140).

b. Reliabilitas Tes

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha dalam Arikunto

(2011: 109) sebagai berikut.

= − 1 1 − ∑Keterangan:

= Koefisien reliabilitas

= Banyaknya soal

Page 42: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

24∑ = Jumlah varians skor tiap butir soal

= Varians skor total

varians skor tiap butir soal dihitung mengikuti Arikunto (2010: 109) yakni se-

bagai berikut.

= ∑ − (∑ )Keterangan:

= varians butir soal nomor i= skor butir soal nomor i

n = banyaknya siswa peserta tes

Interpretasi terhadap nilai reliabilitas tes ( ) menurut Arikunto (2010: 75) se-

bagai berikut.

Tabel 3.2 Interprestasi Reliabilitas

Koefisien relibilitas (r11) Kriteria0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40 < r11≤ 0,60 Cukup0,20 < r11≤ 0,40 Rendah0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah

Tes ini dapat digunakan apabila derajat reliabilitasnya minimal sedang. Setelah

soal tes diujicobakan dan dihitung koefisien reliabilitasnya dengan bantuan

software Microsoft Excel diperoleh koefisien reliabilitas soal tes ini adalah 0,96

Dengan demikian derajat reliabilitas soal tes mempunyai kategori sangat tinggi,

sehingga soal tes ini reliabel untuk mengumpulkan data pemahaman konsep

matematis siswa. (Lampiran C.1 hal. 142).

Page 43: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

25

c. Daya Pembeda

Daya beda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir tes untuk membedakan

antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya

beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau

angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda.

Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memeperoleh nilai terendah.

Kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok

atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah).

Karno To dalam Noer (2010) menungkapkan menghitung daya pembeda

ditentukan dengan rumus:

= −Keterangan :

DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

JA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

JB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah)

Tabel 3. 3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai InterpretasiNegatif ≤ DP ≤ 0,10 Sangat Buruk0,10 ≤ DP ≤ 0,19 Buruk0,20 ≤ DP ≤ 0,29 sedang0,30 ≤ DP ≤ 0,49 BaikDP ≥ 0,50 Sangat Baik

Page 44: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

26

Dalam penelitian ini Soal yang digunakan adalah soal yang memiliki nilai daya

pembeda minimal sedang. Dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Ex-

cel maka diperoleh nilai daya pembeda untuk setiap butir soal sebagai berikut.

Tabel 3.4 Daya Pembeda Soal

No Soal Daya Pembeda Interpretasi1a 0,49 baik1b 0,49 baik2 0,54 sangat baik3 0,25 sedang4 0,57 sangat baik

Berdasarkan Tabel 3.4 maka setiap butir soal dapat digunakan untuk mengumpul-

kan data pemahaman konsep matematis siswa. (Lampiran C.2 hal. 144)

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir

soal. Sudijono (2001: 372) mengungkapkan untuk menghitung tingkat kesukaran

suatu butir soal digunakan rumus berikut.

=Keterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soal

JT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh

IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria

indeks kesukaran menurut Sudijono (2001: 372) seperti terlihat pada Tabel 3.5.

Page 45: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

27

Kriteria tingkat butir soal yang akan digunakan bervariasi mulai dari soal sukar,

sedang, maupun mudah dan membuang sangat mudah atau sangat sukar.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi0.00 ≤ TK ≤ 0.15 Sangat Sukar0.16 ≤ TK ≤ 0.30 Sukar0.31 ≤ TK ≤ 0.70 Sedang0.71 ≤ TK ≤ 0.85 Mudah0.86 ≤ TK ≤ 1.00 Sangat Mudah

Setelah uji coba soal dilakukan maka diperoleh data nilai tingkat kesukaran untuk

setiap butir soal sebagai berikut:

Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi

1a 0,39 Sedang1b 0,40 Sedang2 0,61 Sedang3 0,28 Sukar4 0,34 Sedang

Soal yang termasuk kategori mudah, sukar dan sangat mudah dalam penelitian ini

masih dapat digunakan dengan pertimbangan butir soal tersebut memiliki nilai

daya pembeda soal yang bagus. (Lampiran C.2 hal. 143)

Berdasarkan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang

telah dilakukan, setiap butir soal sudah memenuhi syarat yang ditentukan, hasil

uji coba menunjukkan setiap butir soal dapat digunakan untuk mengumpulkan

data pemahaman konsep matematis siswa.

Page 46: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

28

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh setelah memberi perlakuan pada sampel adalah data

kuantitatif yang terdiri dari nilai tes kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa kelas PBL dan kelas PQ4R.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terhadap data skor kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa, maka dilakukan uji prasyarat terhadap data

kuantitatif dari kelas PBL dan kelas PQ4R. Pengujian prasyarat ini dilakukan

untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari data populasi yang ber-

distribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data kemampuan pemahaman kon-

sep matematis berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Chi-Kuadrat.

Uji Chi Kuadrat menurut Sudjana (2005: 273) adalah sebagai berikut.

Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Statistik yang digunakan untuk uji Chi-Kuadrat:

= ( − )Keterangan:

= frekuensi harapan= frekuensi yang diharapkan= banyaknya pengamatan

Page 47: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

29

Dengan kriteria pengujian adalah terima terima H0 jika ≤ , dengan

χ ( ∝)( ) dan taraf nyata 5%.

Rekapitulasi uji normalitas data kemampuan pemahaman konsep matematis

disajikan pada Tabel 3.5. Perhitungan selengkapnnya dapat dilihat pada Lampiran

C.5 hal. 150 dan C.6 hal. 158.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Kemampuan pemahaman kon-sep Matematis

Pembelajaran X2hitung X2

tabelKeputusan

H0Keputusan Uji

PBL 6,92 7,81 diterimaSampel berasal dari pop-ulasi yang berdistribusinormal

PQ4R 26,54 7,81 ditolakSampel berasal dari pop-ulasi yang tidak berdis-tribusi normal

Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa salah satu data kemampuan

pemecahan konsep matematis siswa berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal, sehingga langkah selanjutnya tidak perlu dilakukan uji homogenitas kare-

na data sampel tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas, diperoleh bahwa salah satu data berasal dari

sampel yang populasinya tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang

digunakan adalah uji non parametrik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan melalui uji Wilcoxon Rank Sum Test .

Page 48: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

30

Uji Wilcoxon Rank Sum Test menurut Berenson (2012: 494) sebagai berikut:

a. HipotesisH : θ1 = θ2, (tidak ada perbedaan data kemampuan pemahaman konsep matema

tis siswa yang menggunakan pembelajaran PBL dengan data ke-

mampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan

pembelajaran PQ4R).H : θ1 > θ2, (data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang meng

gunakan pembelajaran PBL lebih tinggi daripada data kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembela-

jaran PQ4R).

b. Taraf signifikan : α = 0,05

c. Statistik uji :=Keterangan:T1 = jumlah peringkat yang diberikan pada n1 sampel yang lebih kecil

= rata-rata= standar deviasi

Dengan =( )

dan =( )

Keterangan:n1 dan n2 = banyak siswa, dengan n1 < n2

n = n1 + n2

d. Kriteria uji : terima H0 jika nilai Zhitung< Z0,5-α

Apabila H0 diterima, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan data kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran PBL

dengan data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan

Page 49: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

31

pembelajaran PQ4R. H0 ditolak yang berarti data kemampuan pemahaman kon-

sep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran PBL lebih tinggi daripada

data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pem-

belajaran PQ4R.

Page 50: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalam bab IV

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan antara data kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa yang mengikuti pembelajaran PBL dengan data kemampuan pemaham-

an konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran PQ4R.

2. Penggunaan pembelajaran PQ4R lebih baik dalam meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa dilihat dari proses belajar dan pencapai-

an indikator

B. Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran-saran

sebagai berikut:

1. Kepada guru dihimbau untuk menvariasikan model pembelajaran dalam meng-

ajar sehingga siswa tidak bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan mo-

tivasi serta hasil belajar.

2. Kepada guru khususnya sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 tidak

hanya menggunakan pembelajaran PBL yang dicontohkan dalam kurikulum

Page 51: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

42

akan tetapi bisa menggunakan model pembelajaran yang lain yairu pembelajar-

an PQ4R.

3. Kepada peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan hendaknya

melakukan pengkajian lebih mendalam, seperti pengelolahan waktu sebaik

mungkin, pengolahan kelas supaya tetap kondusif, agar siswa dapat secara

optimal dalam menerima pembelajaran dan mendapatkan hasil yang baik

dalam belajar.

Page 52: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

43

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. dan R.O. Tandogan. 2007. The Effect of Problem Based Active Learn-ing of Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eu-asia Journal of Mathemathics, science & Technology Education, 3 (1): 71-81.

Arends, R. I. 2004. Learning to teach. Seven edition. New York: McGraw-HillCompanies Inc.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Berenson, Mark El, David M. Levine, Timotyhy C. Krehbiel. 2012. Basic BusinessStatistics Concept and Applications twelfth edition. Prencite Hall: Pearson.

Barret, Terry (2005). Understanding Problem Based Learning. [online].Tersediahttp://www.aishe.org/readings/2005-2/chapter2.pdf. 25 November 2015

BSNP. 2006. Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Darmawan. 2010. Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam meningkatkanKemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPS di MI DarussaadahPandeglang. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11 No. 2. [online]. Tersedia:http://jurnal.upi.edu/file/3_darmawan.pdf. 5 November 2015

Fraenkel, Jack R. and Wallen, Norman E.. 2010. How To Design And Evaluate Re-search In Education. New York: McGraw Himm Inc.

Herdian. 2010. Kemampuan pemahaman matematika [online]. Tersedia: https://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/. 3Desember 2015

Herman, Tatang. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk MeningkatkanKemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah MenengahPertama. Dalam Educationist Vol. 01 No.01. [online]. Tersedia: http://103.23.244.11/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._I_No._1Januari_2007/6._Tatang_Herman.pdf. 14 Desember 2015.

Page 53: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

44

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran Mate-matika. Palembang : Universitas PGRI Palembang.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. MatematikaStudi Pengajaran. Politeknik Negeri Media Kreatif:jakarta.

Muiz, Abdul. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).

Napitupulu, Ester L. 2012. Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun.Harian Kompas. 14 Desember 2012. [Online]. http://edukasi.kompas.com. 31oktober 2015.

Noer, Sri Hastuti.2009. 2010. Jurnal Pendidikan MIPA. Jurusan P.MIPA. Unila

OECD. 2013. PISA 2012 Results in Focus What 15- year-olds know and they can dowith what they know. [online]. Tersedia: http://www.oced.org/pisa/keyfinding/pisa2012-results-overview.pdf. 12 Maret 2016.

Ruseffendi, E.T. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru MengembangkanKompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.Bandung: Tarsito.

. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:IKIP Bandung Press.

Ryberg, T, Glud L N, Buus Lillian, Georgsen Marianne. 2010. Identifying Differencein Understandings of PBL, Theory and Interactional Interdependencies. International Conference on Networked Learning, 7: 943-951.

Sadiman, Arif Sukadi. 1946. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar.Jakarta:Mediayatama Sarana Perkasa.

Sanjaya , Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Prenada.

Siswono. YTE. 2008. Model pembelajaran matematika berbasis pengajuan dan pe-mecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: direktorat JendralPendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional.

Page 54: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

45

Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada

Suprijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Raja GrafindoPersada

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Suherman, E. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi PendidikanMatematika. Bandung: Wijayakusumah.

Suherman, Turmudi, Suryadi D, Herman T, Suhendra, Prabawanto S, Nurjanah,Rohayati A. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:Jica. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi danPraktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Suparmin,dkk.2013.Matematika untuk SMA dan MA Kelas X (Peminatan IPA). Surakarta: Mediatama.

Thomas, E. L., & Robinson, H. A. 1972. Improving memory in every class: A sourcebook for teachers. Boston: Allyn and Bacon. [Online]. Tersedia:http://carmine.se.edu/cvonbergen/How_to_study.html. 2 Maret 2016.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientas Konstruktivistitik.Jakarta : Prestasi Pustaka.

. 2010.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Trihendradi, Cornelius. 2005. Step by Step SPSS 17.0 Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi Offset.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem PendidikanNasional. 8 Juli 2013. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003sNomor 4301. Jakarta.

Yadav. 2011. Problem Basede Learning: Influence on Students’ Learning in anElectical Engineering Course. Journal of Engineering Education, 100(2) : 253-280. .[online]. http://www .amanyadav.org. 25 Agustus 2016.

Yulianti, L. E, Wirya N, Arini W. (2013). Penerapan Metode PQ4R (Preview, Questi-on, Read, Reflect, Recite, Review ) untuk Meningkatkan Keterampilan Memba-ca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sd. Singaraja: Universitas Pendi-dikan Ganesha.

Page 55: PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA …digilib.unila.ac.id/24078/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfan konsep matematis siswa antara PBL dan PQ4R. Desain penelitian ini adalah

46

Zulaiha, 2006. Pemahaman Konsep [Online]. [http://ahli-definisi.blogspot.co.id/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html. 12 Maret 2016.

Zulkardi. 2003. Realistic Mathematics Education (RME) atau PendidikanMatematika Realistik Indonesia (PMRI). (makalah : paper disampaikan padaSemiloka Nasional 20-21 Agustus 2003). Universitas Sriwijaya. Palembang.