perbandingan model pembelajaran course review …

176
i PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DAN DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS DI MADRASAH TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT SKRIPSI VENNA SASKIANITA NIM. TF.161188 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

i

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN

COURSE REVIEW HORAY DAN DIRECT INSTRUCTION

DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS

DI MADRASAH TSANAWIYAH

AN-NUR TANGKIT

SKRIPSI

VENNA SASKIANITA

NIM. TF.161188

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

ii

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN

COURSE REVIEW HORAY DAN DIRECT INSTRUCTION

DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS

DI MADRASAH TSANAWIYAH

AN-NUR TANGKIT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

VENNA SASKIANITA

NIM. TF.161188

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

ii

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN

THAHA SAIFUDDIN JAMBI Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Telp/Fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi di

Tempat

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : Venna Saskianita

NIM : TF. 161188

Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay

Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains

Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Jambi, 9 November 2020

Pembimbing I

Drs. Rizalman, M.Pd

NIP 196310171998031001

Page 4: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

iii

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN

THAHA SAIFUDDIN JAMBI Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi

36363

Telp/Fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : Venna Saskianita

NIM : TF. 161188

Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay

Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains

Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jambi, 9 November 2020

Pembimbing II

Dr.Sukarno, M.Pd.I

NIP. 197904052005011014

Page 5: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

iv

PENGESAHAN SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir BerlakuTanggal NoRevisi TanggalRevisi Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 25-10-2013 R-0 - 1 dari 1

Nomor : B, /D.11 /PP.009/ /2020

Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul: Perbandingan Model Course Review Horay

Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan

Literasi Sains Di Madrasah Tsanawiyah An-

Nur Tangkit

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama :Venna Saskianita

Nim : TF.161188

Telah dimunaqasyahkan pada : Senin, 16 November 2020

Nilai Munaqasyah : 80,75 (A)

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

TIM MUNAQASYAH Ketua Sidang

Boby Syefrinando,M.Si

NIP. 197709252009121002

Penguji I Penguji II

Rahmi Putri Wirman, M.Si Zainal Hartoyo, M.Pd

NIP. 198405012011012021 NIP

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Rizalman, M.Pd Dr. Sukarno, M.Pd.I

NIP.196310171998031001 NIP. 197904052005011014

Sekretaris Sidang

Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si

NIP.197007122014011007

Jambi, 19 November 2020

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DEKAN

Dr. Hj. Fadhilah, M.Pd.I

NIP. 196707111992032004

Page 6: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya

merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil

karya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Jambi, 10 November 2020

Venna Saskianita

NIM.TF.161188

Page 7: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

vi

PERSEMBAHAN

Dengan keridhoan Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya lah sehingga

penulis mampu menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah sederhana ini, tak lupa

sholawat yang berangkaian salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Seiring dengan selesainya karya tulis ilmiah ini, maka penulis mempersembahkan

karya tulis ini kepada kedua orang tua saya Ayahanda Samsul dan Ibu Yusnirita

terima kasih tiada terhingga karena telah memberikan dukungan dan selalu

mendoakan saya hingga saya bisa sampai pada detik ini. Selanjutnya untuk adikku

tercinta Sashi Ananta Putri dan Zivana Qonita yang telah memberikan warna

dalam hidupku terimaksih atas supportnya selama ini, semoga bisa menjadi

panutan untuk kedepannya.

Dan terima kasih juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat seperjuangan Tadris

Fisika angkatan 2016 yang selalu membantu dan memberi dukungan dalam

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Page 8: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

vii

MOTTO

Artinya : “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu

yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat

baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia

amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak

mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Page 9: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alaamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay

dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains di Madrasah Tsawiyah

An-Nur Tangkit” dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam tak lupa pula

penulis junjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing

umatnya, sehingga kita dapat merasakan alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dengan penuh kesadaran

penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak akan

selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril

maupun materil.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang

terlibat dalam membantu penulisan skripsi ini, terutama kepada pihak yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si dan Bapak Ir. Sholahuddin, M.Si, selaku

Ketua dan Sekretaris program studi tadris fisika.

4. Bapak Drs. Rizalman, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.

Sukarno, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan serta saran dan tulus meluangkan banyak

waktu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Page 10: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

ix

5. Bapak Sulaiman Astra, S.Pd.I, M.Pd.I selaku kepala sekolah Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. Ibu Rima Nurjuliani, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA Terpadu di

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit yang telah membantu dalam

pelaksanaan penelitian

7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada

hentinya menjadi kekuatan, pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat mahasiswa Fisika angkatan 2016 yang telah bersedia

menjadi patner diskusi dan memberikan motivasinya dalam penulisan

skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya

dengan berlipat ganda kebaikan. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua yang membacanya. Semoga Allah SWT melimpahkan

rahmat dan hidayahnya atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada

penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Jambi, 25 Oktober 2020

Penulis

Venna Saskianita

TF.161188

Page 11: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

x

ABSTRAK

Nama : Venna Saskianita

NIM : TF.161188

Jurusan : Tadris Fisika

Judul Skripsi : Perbandingan Model Course Review Horay dan Direct

Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model Course Review

Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains di Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan menggunakan pendekatan quasi eksperimen dan desain penelitian

Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas

VIII di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Pengambilan sampel penelitian ini

menggunakan Cluster Random Sampling dan diperoleh siswa kelas VIII D

sebagai kelas eksperimen I dan VIII E sebagai kelas ekseprimen II. Instrumen

dalam penelitian ini diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal

pretest dan posttest. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh skor literasi

sains pada kelas VIII D yang menggunakan model Course Review Horay dengan

rata – rata perolehan nilai pretest sebesar 51,31 dan posttest 75,26 mengalami

peningkatan sebesar 0,50 dengan kategori sedang dan kelas VIII E yang

menggunakan model Direct Instruction dengan rata-rata perolehan nilai pretest

sebesar 48,94 dan posttest sebesar 67,63 mengalami peningkatan sebesar 0,37

dengan kategori sedang. Dengan demikian, siswa yang menggunakan model

Course Review Horay lebih tinggi dibanding dengan siswa yang menggunakan

model Direct Instruction. Dan berdasarkan uji beda hipotesis terdapat perbedaan

literasi sains siswa melalui model pembelajaran Course Review Horay dan model

pembelajaran Direct Instruction.

Kata kunci : Model Course Review Horay, Direct Instruction, literasi sains.

Page 12: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

xi

ABSTRACT

Nama : Venna Saskianita

NIM : TF.161188

Jurusan : Tadris Fisika

Judul Skripsi :Comparison of Course Review Horay and Direct

Instruction in improving scientific literacy at Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit

This research aims to determine the comparison of the Course Review Horay and

Direct Instruction models in improving scientific literacy at Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit. This research is a quantitative study using a quasi-

experimental approach and the research design is Nonequivalent Control Group

Design. The population of this study were students of class VIII at Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit. The research sample was taken using cluster

random sampling and the students of class VIII D were the experimental class I

and VIII E were the experiment class II. The instruments in this study included

the Learning Implementation Plan (RPP), the pretest and posttest questions. Based

on the results of the research, it can be obtained that the score of scientific literacy

in class VIII D using the Course Review Horay model with an average pretest

score of 51.31 and posttest 75.26 has increased by 0.50 in the medium category

and class VIII E using the Direct Instruction with an average pretest score of

48.94 and posttest of 67.63, an increase of 0.37 in the moderate category. Thus,

students who use the Course Review Horay model are higher than students who

use the Direct Instruction model.

Keywords: Course Review Horay Model, Direct Instruction, scientific literacy.

Page 13: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

NOTA DINAS ..................................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK ........................................................................................................... x

ABSTRACT......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah................................................................................ 7

C. Batasan Masalah .................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 8

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik .................................................................................. 10

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 26

C. Kerangka Berfikir ................................................................................. 27

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 31

B. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................ 32

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 33

D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian ........................................ 34

E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 40

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 41

G. Hipotesis Statistik ....................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................................ 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 56

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan............................................................................................. 58

B. Saran ....................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skor Literasi Sains .............................................................................. 3

Tabel 1.2 Kriteria Interpretasi Skor Literasi Sains ............................................ 4

Tabel 1.3 Hasil Tes Mengukur Literasi Sains Peserta Didik ............................. 4

Tabel 2.1 Indikator Literasi Sains ....................................................................... 14

Tabel 3.1 Rancangan Eksperimen Nonequivalent Control Group Design ...... 31

Tabel 3.2 Dokumentasi peserta didik Kelas VIII MTs An-Nur Tangkit .......... 31

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Sains ......................... 35

Tabel 3.4 Interval kriteria reliabilitas .................................................................. 37

Tabel 3.5 Klasifikasi indeks kesukaran ............................................................. 38

Tabel 3.5 Kriteria daya pembeda soal ................................................................. 31

Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Soal ................................................... 32

Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Penilaian Kemampuan Literasi Sains .................. 40

Tabel 3.8 Kriteria N-Gain .................................................................................... 41

Tabel 4.1 Klasifikasi hasil pretest literasi siswa kelas CRH ............................ 45

Tabel 4.2 Klasifikasi hasil posttest literasi sains kelas DI ................................. 46

Tabel 4.3 Klasifikasi hasil posttest literasi sain siswa kelas CRH .................... 47

Tabel 4.4 Klasifikasi hasil posttest literasi sains siswa kelas DI....................... 48

Tabel 4.5 Hasil N-gain Pretest-Posttest Pada kelas Eksperimen I dan II......... 48

Tabel 4.7 Uji Normalitas Pretest Sampel Kelas Eksperimen I dan II ............. 50

Tabel 4.8 Uji Normalitas Posttest Sampel Kelas Eksperimen II ...................... 51

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest kelas Eksperimen I dan II ........................ 52

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Posttest kelas Eksperimen I dan II ...................... 53

Tabel 4.11 Tabel Paired Sample Test kelas Eksperimen I ................................ 54

Tabel 4.12 Tabel Paired Sample Test kelas Eksperimen II ............................... 54

Page 15: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................. ...... 29

Gambar 3.1 Paradigma Sederhana Dengan Dua Variabel Independen .. ...... 34

Gambar 4.1 Grafik Persentase Pretest literasi sains kelas CRH .............. ....... 46

Gambar 4.2 Grafik Posttest literasi sains kelas CRH ............................... ....... 48

Gambar 4.3 Grafik Pretest literasi sains kelas DI .................................... ....... 49

Gambar 4.4 Grafik Posttest literasi sains kelas DI ................................... ....... 51

Page 16: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi................................................................... 62

Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi ............................................................... 69

Lampiran 3 Hasil Validasi RPP ........................................................................... 71

Lampiran 4 Hasil Analisi Soal Posttest............................................................... 74

Lampiran 5 Uji Taraf Validitas ........................................................................... 89

Lampiran 6 Uji Taraf Reliabilitas ....................................................................... 90

Lampiran 7 Daya Pembeda Soal ......................................................................... 92

Lampiran 8 Uji Taraf Kesukaran......................................................................... 93

Lampiran 9 Skor Hasil Literasi Sains Kelas Eksperimen I ............................... 94

Lampiran 10 Skor Hasil Literasi Sains Kelas Eksperimen II ............................ 95

Lampiran 11 Uji N-gain ...................................................................................... 96

Lampiran 12 Uji Normalitas Sampel .................................................................. 98

Lampiran 13 Uji Homogenitas Sampel ............................................................... 99

Lampiran 14 Uji t ................................................................................................. 109

Lampiran 15 Silabus ............................................................................................ 110

Lampiran 16 Soal Pretest dan Posttest ................................................................ 111

Lampiran 17 RPP kelas Course Review Horay .................................................. 123

Lampiran 18 RPP kelas Direct Instruction ......................................................... 134

Lampiran 19 Tabel Chi kuadrat ........................................................................... 142

Lampiran 20 Tabel Liliefors ................................................................................ 143

Lampiran 21 Tabel “r” product moment ............................................................. 144

Lampiran 22 Tabel uji Z ...................................................................................... 145

Lampiran 23 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................. 146

Page 17: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di

setiap negara. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas

dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala

potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran (Grafika, 2007).

Di Indonesia dikenal istilah Pendidikan Nasional, adapun yang di

maksud dengan pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repuplik Indonesia Tahun 1945

yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap

terhadap tuntutan perubahan zaman. Sedangkan tujuan dari pendidikan nasional

sebagaimana yang tercantum di dalam UU No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab (Afandi, 2011).

Guna mencapai tujuan pendidikan nasional perlu adanya peningkatan di

setiap jenjang pendidikan, dalam hal ini pendidikan sebagai unsur pelaksana

terpenting atau pokok, untuk adanya keterampilan, kemampuan, kecakapan, dan

kesungguhan dalam mengajar, agar hasil belajar pun lebih meningkat. Untuk

mencapai hal tersebut harus di tanamkan kepada peserta didik bagaimana cara

belajar yang baik di sekolah. Tujuan pendidikan sains adalah meningkatkan

kompetensi siswa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam berbagai

Page 18: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

situasi. Dengan kompetensi ini, siswa akan mampu belajar lebih lanjut dan hidup

di masyarakat yang saat ini banyak di pengaruhi oleh perkembangan sains dan

teknologi sehingga peserta didik juga dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat

sekitarnya (Toharudin, 2011).

Literasi sains (science literacy) adalah kemampuan seseorang untuk

memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan dan tulisan), serta menerapkan

pengetahuan sains untuk memecahkan masalah sehingga memiliki sikap dan

kepekaan yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil

keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sains (Toharudin, 2011).

Peserta didik yang memiliki kemampuan literasi sains dapat menumbuhkan

kemampuan berpikir logis, berpikir kreatif, memecahkan masalah, bersifat kritis,

menguasai teknologi, adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman, serta

melek sains (science literacy). Oleh karena itu, untuk menjadi orang yang melek

sains maka peserta didik perlu dibekali kemampuan (ability) literasi sains.

Menurut Putra (2018) ciri-ciri seseorang yang mempunyai kemampuan

literasi sains antara lain: 1) bersikap positif terhadap sains; 2) mampu

menggunakan konsep sains; 3) berpengetahuan luas tentang hasil hasil riset; 4)

memiliki pengetahuan tentang konsep dan prinsip sains, serta mampu

menerapkan dalam teknologi masyarakat dan nilai nilai manusia; 6)

berkemampuan membuat keputusan dan terampil menganalisis nilai untuk

pemecahan masalah-masalah masyarakat yang berhubungan dengan sains

tersebut. Literasi sains sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik. Didalam

dunia pendidikan terdapat 3 kemampuan literate atau literasi yakni literasi bahasa,

literasi sains dan literasi matematika.

Studi tersebut dijadikan benchmark (tolak ukur) mutu pendidikan dasar

saat ini, beberapa diantaranya adalah PISA (Programme for International

Students Assessment).Walaupun bukan satu-satunya rujukan mutu dalam penilaian

pendidikan, namun hasil studi ini digunakan sebagai dasar pembangunan

pendidikan di negaranya.

Page 19: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

3

Tabel 1.1

Data Literasi Sains di Indonesia

Hasil Tahun Posisi

Indonesia

Jumlah

Negara

Skor Skor Ideal

PISA

2000 38 41 393

500

2003 38 40 395

2006 50 57 393

2009 60 65 383

2012 64 65 382

2015 64 72 403

2018 70 78 396

Sumber: PISA

Hasil penilaian terbaru PISA tahun 2018 bahwa skor literasi sains di

Indonesia adalah 396. Skor kompetensi siswa Indonesia dalam membaca,

matematika dan sains pada 2018 lebih rendah dibanding pengukuran serupa tiga

tahun sebelumnya. Hasil pengukuran global untuk siswa berusia 15 tahun itu

menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa Indonesia adalah 371 dalam membaca,

matematika 379 dan sains 396. Dalam PISA sebelumnya tahun 2015, siswa

Indonesia mencatatkan rata-rata yang lebih tinggi untuk semua bidang yaitu 397,

386, 403 untuk kemampuan membaca, matematika dan sains. Hasil buruk

kemampuan literasi sains siswa pada PISA 2018 cukup mengagetkan banyak

pihak terutama karena terjadi setelah digalakkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

sejak 2016.

Dari Laporan PISA diketahui bahwa rendahnya kualitas guru dan

disparitas mutu pendidikan di Indonesia diduga sebagai penyebab utama buruknya

kemampuan literasi siswa secara umum. Hasil studi PISA 2018 menunjukkan

setidaknya ada lima kualitas guru di Indonesia yang dianggap dapat menghambat

belajar, yaitu: guru tidak memahami kebutuhan belajar siswa, guru sering tidak

hadir, guru cenderung menolak perubahan, guru tidak mempersiapkan

pembelajaran dengan baik, guru tidak fleksibel dalam proses pembelajaran

(Conversition, 2019).

Page 20: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

4

Tabel 1.2

Kriteria Interpretasi Skor Literasi Sains.

Interval Kriteria

Kriteria

86% ≤ N < 100% Sangat Baik

76% ≤ N < 85% Baik

60% ≤ N < 75% Cukup

55% ≤ N < 59% Rendah

N ≤54% Sangat Rendah

Sumber : (Mufida Nofiana, 2017)

Tabel 1.3

Hasil Tes Mengukur Kemampuan Awal Literasi Sains Peserta Didik Di MTs An-

Nur Tangkit

No Kelas Nilai Rata-Rata Kategori

1. VIII A 22,72% Sangat Rendah

50 % Rendah

27,27% Cukup

2. VIII B 22,72% Sangat Rendah

45,45% Rendah

31,81% Cukup

3. VIII D 26,31% Sangat Rendah

42,10% Rendah

31,57% Cukup

4 VIII E 26,31% Sangat Rendah

47,36% Rendah

21,31% Cukup

Sumber :Nilai Tes Kemampuan Awal kelas VIII di MTs An-Nur

Dari hasil tabel 1.3 bahwa kemampuan literasi sains peserta didik masih

sangat rendah di Kelas VIII A dengan skala cukup yaitu 27,27% sangat rendah,

50% rendah, dan 22,72% cukup. Untuk kelas VIII B dengan skala cukup yaitu

22,72% sangat rendah, 45,45% rendah dan 31,81% cukup. Sedangkan hasil tes

literasi sains di kelas VIII D bahwa literasi sains peserta didik skala cukup

31,57%, rendah 42,10% dan sangat rendah 26,31%. Dan kelas VIII E skor hasil

literasi sains peserta didik skala cukup 21,31%, rendah 47,36 dan sangat rendah

Page 21: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

5

26,31%. Sedangkan peserta didik yang memiliki skala baik dan sangat baik tidak

ada.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di MTs An-

Nur Tangkit ibu Rima Nurjuliani, S.Pd tanggal 7 September 2020 di peroleh

informasi bahwa materi pembelajaran IPA khususnya materi fisika tergolong sulit

dipahami oleh peserta didik, karena banyak yang menganggap bahwa fisika itu

pembelajaran bersifat rumus. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru

dalam pembelajaran IPA Terpadu belum bervariasi. Guru kebanyakan hanya

menggunakan metode ceramah, sehingga belum menimbulkan keaktifan peserta

didik dan pembelajaran hanya berpusat pada guru. Dan penyajian materi yang

hanya menyampaikan materi dibuku-buku teks menyebabkan kurang aktifnya

siswa. Guru seringkali menemukan siswa kurang memahami konsep-konsep IPA

secara mendalam padahal pemahaman konsep itu sangat diperlukan. Guru IPA di

MTs An-Nur Tangkit belum terlalu mendengar tentang literasi sains dan belum

memahami literasi sains secara menyeluruh. Terbatasnya pengetahuan dan

pemahaman itu menyebabkan para guru belum mengaitkan kegiatan pembelajaran

yang dilakukan dengan tuntutan literasi sains.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan peran aktif peserta didik dalam proses

pembelajaran, model yang dapat mengaktifkan peserta didik adalah model

pembelajaran Course Review Horay. Model ini merupakan model yang dapat

menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap

peserta didik dapat menjawab dengan benar diwajibkan untuk berteriak “hore!!”

atau yel yel lainnya (Huda, 2011). Model Course Review Horay dapat mendorong

peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran IPA khususnya fisika.

Kelebihan model pembelajaran course review horay yaitu

pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk aktif, pembelajarannya

tidak monoton karena pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan sehingga

suasana tidak menegangkan dan dapat melatih siswa untuk bekerja sama (Huda,

2011). Oleh karena itu dengan menggunakan model pembelajaran Course Review

Horay mampu membangkitkan semangat belajar dan adanya komunikasi dua arah

Page 22: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

6

artinya, siswa dengan guru akan mampu berkomunikasi dengan baik, dapat

melatih siswa agar dapat berbicara secara kritis, kreatif dan inovatif. Sehingga

tidak akan menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi interaksi

diantara guru dan siswa.

Penelitian Dewi (2019) melalui model Course Review Horay

berpengaruh positif terhadap motivasi belajar dan kemampuan literasi sains.

Terlihat ketertarikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berisi hiburan

dengan kreativitas setiap kelompok untuk menyanyikan yel-yel yang membuat

mereka senang dan semangat untuk menjawab soal. Course Review Horay

memfasilitasi siswa dalam melakukan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah

dan kerjasama kelompok siswa akan menemukan pemikiran yang berbeda antara

satu siswa dengan siswa lainnya.

Merujuk pada uraian di atas maka dapat di duga bahwa Course Review

Horay dapat meningkatkan literasi sains karena dapat meningkatkan peran aktif

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan juga dapat meningkatkan

pemahaman peserta didik mengenai materi pembelajaran, meningkatkan

kompetensi belajar peserta didik, membuat peserta didik lebih aktif, suasana

pembelajaran menyenangkan karena terdapat unsur permainan sehingga peserta

didik bersemangat menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Selain Course Review Horay model pembelajaran lain yang juga diduga

kuat dapat meningkatkan literasi sains adalah Direct Instruction. Direct Intruction

adalah suatu model pengajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep

atau ketrampilan baru, melibatkan guru bekerja dengan siswa secara individual

atau dalam kelompok-kelompok kecil (Sidik NH. & Winata, 2016). Penelitian

Sofiyah (2010) melalui model Direct Instruction terhadap hasil belajar siswa

penerapan model pengajaran langsung akan dapat menciptakan suasana belajar

yang kondusif, dimana menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Kelebihan model pembelajaran Direct Instruction yaitu guru

mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga

dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, dapat

diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar ataupun kecil, dapat digunakan

Page 23: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

7

untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin

dihadapi siswa sehingga hal hal tersebut dapat diungkapkan, ceramah merupakan

cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak

suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan

menafsirkan informasi, model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan

mendengar misalnya ceramah dan mengamati dapat membantu siswa yang cocok

belajar dengan cara-cara ini.

Berdasarkan paparan di atas dapat di pahami bahwa Course Review

Horay dan Direct Instruction mampu meningkatkan literasi sains siswa. Oleh

karena itu peneliti merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul

”Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay dan Direct

Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Di MTs An-Nur Tangkit”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan dalam penelitian, yaitu :

1. Rendahnya literasi sains peserta didik di kelas VIII MTs An-Nur Tangkit

karena proses pembelajaran belum mengembangkan literasi sains.

2. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru sehingga siswa

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Proses pembelajaran di MTs An-Nur Tangkit sebagian besar dilakukan

cenderung monoton dengan model konventional, latihan soal, pemberian

tugas dan pemberian soal sehingga pusat pembelajaran ada pada guru.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, agar tidak

menyimpang dari permasalahan serta mengingat keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan, penelitian membatasi pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Course Review Horay dan Direct Intruction.

2. Materi yang akan diajarkan adalah materi gerak dan gaya dan hasil

penelitian ini akan dilihat adalah kemampuan literasi sains baik dari

(konsep, proses, konteks).

Page 24: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

8

3. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana peningkatan literasi sains siswa yang diajarkan dengan model

Course Review Horay ?

2. Bagaimana peningkatan literasi sains siswa yang diajarkan dengan model

Direct Instruction ?

3. Bagaimana perbandingan literasi sains siswa melalui model Course Review

Horay dan Direct Instruction ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan literasi sains siswa yang

menggunakan model Course Review Horay.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan literasi sains siswa yang

menggunakan model Direct Instruction.

3. Untuk mengetahui perbandingan literasi sains siswa yang menggunakan

model Course Review Horay dan Direct Instruction.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan, diharapkan penelitian

ini dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan

dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk menunjang proses

pembelajaran agar berjalan dengan baik dan menyenangkan khususnya pada

bidang studi IPA.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi siswa sebagai motivasi untuk dapat aktif dalam belajar serta

meningkatkan kemampuan literasi sains siswa

Page 25: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

9

b) Bagi guru dapat sebagai bahan perbandingan bagi guru bidang studi IPA

dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran fisika dan mendorong

pendidik untuk kreatif menggunakan model pembelajaran.

c) Bagi sekolah, sebagai salah satu peluang pengenalan model pembelajaran

kooperatif yang bisa diterapkan di sekolah untuk menunjang proses

pembelajaran.

d) Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti

mengenai pembelajaran di sekolah serta dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah peneliti dapatkan selama perkuliahan.

Page 26: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

10

BAB II

KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Sains

Ilmu pengetahuan alam di sebut dengan sains. IPA (sains) adalah serapan

dari kata Bahasa Inggris Science yang diambil dari Bahasa Latin Sciencia yang

berarti pengetahuan. Menurut Benyamin, “Sains merupakan cara penyelidikan

yang berusaha keras mendapatkan data hingga informasi tentang dunia kita (alam

semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan hipotesis yang telah teruji

berdasarkan pengamatan” (Toharudin, 2011).

Sains merupakan ilmu yang pokok bahasannya alam dan segala isinya.

Sains merupakan upaya yang dilakukan manusia secara sistematis, terorganisasi,

terstruktur sebagai proses kreatif yang didorong oleh rasa ingin tahu (sense of

knowledge), keteguhan hati, dan ketekunan (konsistensi) dapat diulang kembali

oleh orang lain secara berulang-ulang (Toharudin, 2011). Hasil dari proses yang

berulang-ulang itu adalah penjelasan tentang rahasia alam yang diungkap dalam

bentuk kumpulan fakta-fakta, definisi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori

ilmiah. Hakikat sains meliputi tiga unsur utama, sebagai berikut.

1. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,

serta hubungan sebab-akibat yang menimbulkan masalah baru, dan dapat

dipecahkan melalui prosedur yang benar.

2. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode

ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau

percobaan, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan.

3. Produk; berupa fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Aplikasinya

berupa penerapan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut (Sulistyanto, 2008) IPA merupakan kumpulan pengetahuan

yang diperoleh tidak hanya produk saja tetapi juga mencakup pengetahuan seperti

keterampilan dalam hal melaksanakan penyelidikan ilmiah. Proses ilmiah yang

dimaksud misalnya melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang bersifat

rasional.

Page 27: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

11

1. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu

Tujuan pembelajaran IPA Terpadu adalah sebagai berikut (Depdiknas, 2006).

a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Pembelajaran IPA secara terpadu dapat merangkum beberapa standar

kompetensi dari bidang ilmu IPA secara utuh dalam bentuk satu kesatuan. Hal ini

dapat menghindarkan penyampaian materi secara berulang-ulang dengan beberapa

materi yang sebenarnya bisa dipelajari dalam satu waktu. Sehingga hal ini dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.

b. Meningkatkan minat dan motivasi

Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

diharapkan dapat mempermudah peserta didik untuk menerima dan menyerap

keterpaduan materi secara utuh. Dengan mengenalkan dan mempelajari materi

sesuai dengan kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat berpikir luas dan

mendalam untuk memahami materi yang disampaikan secara kontekstual.

c. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus.

Model pembelajaran IPA terpadu dapat menghemat waktu, tenaga, dan

sarana serta biaya karena pembelajaran beberapa kompetensi dasar dapat

diajarkan sekaligus. Disamping itu, pembelajaran terpadu juga menyederhanakan

langkah-langkah pembelajaran. Hal ini terjadi karena adanya proses pemaduan

dan penyatuan sejumlah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan langkah

pembelajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau ketertarikan.

2. Kurikulum IPA Terpadu

Kurikulum 2013 pada tahun 2013/2014 khusus untuk mata pelajaran IPA

dikembangkan sebagai mata pelajaran IPA terintegrasi/IPA terpadu. Pembelajaran

IPA terpadu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir, keterampilan proses dan pengembangan sikap ilmiah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repuplik Indonesia Nomor 16 Tahun

2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa

kompetensi guru mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami

hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan

teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

Page 28: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

12

sistematis dan menyeluruh. Ilmu pengetahuan tentang alam semesta merupakan

ilmu pengetahuan yang holistik, bukan merupakan ilmu yang parsial antara kimia,

fisika dan biologi. Oleh karena itu pembelajaran IPA harus diselenggarakan secara

terpadu (Anjarsari, 2013).

Pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 disusun dengan memperhatikan

keterampilan proses IPA yang meliputi keterampilan proses dasar (basic science

process skill) dan keterampilan proses lanjut (integrated science process skill).

Keterampilan proses dasar meliputi mengukur (measure), observasi (observing),

inferensi (inferring), prediksi (predicting), klasifikasi (classifying), dan

komunikasi (communicating).

Dalam implementasi Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran IPA

dikembangkan dengan pendekatan scientific (observing, measuring, questioning,

experiment, communicating) dan keterampilan proses sains lainnya. Kegiatan

yang berbasis scientific inilah yang harus dimunculkan baik ketika menyusun

RPP, LKPD maupun ketika pelaksanaan pembelajaran IPA. Dalam Kurikulum

2013, sebagian besar rumusan Kompetensi Dasar sudah terpadu (terintegrasi). Hal

ini berbeda dengan rumusan kompetensi dasar pada KTSP yang masih terpisah

pisah. Mengacu pada KD yang sudah terpadu tersebut (silabus, RPP dan LKPD)

diarahkan untuk dirancang berbasis keterpaduan. Kurikulum 2013 menekankan

pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan

pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach ) dalam pembelajaran

sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba,

membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran (Susilowati, 2014).

B. Literasi Sains

1. Pengertian Literasi Sains

Literasi sains berasal dari kata yaitu literatus yang berarti melek huruf

dan scientia yang diartikan memiliki pengetahuan. Literasi sains adalah

kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengindentifikasi pertanyaan, dan

menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta

membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan

terhadap alam melalui aktivitas manusia (Yuyu, 2017). Orang yang pertama

Page 29: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

13

menggunakan istilah literasi sains adalah Paul de Hart Hurt dari Stanford

University. Hurt science literacy berarti tindakan memahami sains dan

mengaplikasikannya bagi kebutuhan masyarakat. Literasi sains adalah

“kemampuan seseorang untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan

dan tulisan), serta menerapkan pengetahuan sains untuk memecahkan masalah

sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan

lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan sains” (Toharudin, dkk, 2011).

Literasi sains dapat diartikan sebagai pemahaman atas sains dan

aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa literasi sains adalah penggunaan pengetahuan seseorang

dalam menanggapi dan isu-isu atau fenomena-fenomena di lingkungan sekitar

yang terkait dengan sains (Ii et al., 2011). Hal yang penting dari literasi sains yaitu

literasi sains mampu mempengaruhi siswa dalam pengambilan keputusan ketika

menghadapi masalah sosial maupun personal. Literasi sains sangat penting

dimiliki oleh siswa agar dapat menyikapi berbagai isu-isu sains yang berkembang

di masyarakat. Kemampuan literasi sains secara signifikan dapat meningkatkan

keterlibatan siswa dengan ide-ide dan isu-isu mengenai ilmu pengetahuan,

kemudian guru di sekolah memiliki pemahaman yang baik mengenai suatu ilmu

pengetahuan sehingga mampu mendukung dan menampung aspirasi siswa selama

keterlibatannya dalam ide ide dan isu-isu ilmu pengetahuan selama proses

pembelajaran.

Literasi sains tidak hanya menuntut siswa memahami tentang

pengetahuan IPA saja, namun siswa juga harus mampu memahami berbagai aspek

proses sains dan kemampuan mengaplikasikan pengetahuan IPA dalam kehidupan

nyata. Tuntutan pembelajaran IPA tidak hanya terkait pemahaman konsep,

prinsip, hukum dan teori dalam IPA saja, melainkan juga harus meningkatkan

kompetensi siswa agar mampu memenuhi kebutuhannya dan mampu mengikuti

perkembangan pendidikan di masyarakat yang saat ini dipengaruhi oleh

perkembangan sains dan teknologi (Ii & Ipa, 2010).

Page 30: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

14

Menurut Toharudin (2011), literasi sains dapat pula didefinisikan sebagai

kemampuan membaca dan menulis tentang sains dan teknologi. Konsep literasi

sains terdiri dari dua dimensi: a. Dimensi kosakata; dimensi ini menunjukkan

istilah sains sebagai fondasi dasar dalam membaca dan memahami bahan bacaan

sains; b.Dimensi proses inkuiri; dimensi ini menunjukkan pemahaman dan

kompetensi untuk memahami dan mengikuti argumen tentang sains dan hal-hal

yang berhubungan dengan kebijakan teknologi media.

2. Indikator Literasi Sains

PISA mendefinisikan literasi sains sebagai kapasitas untuk menggunakan

pengetahuan dan kemampuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan

menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan data yang agar dapat memahami

dan membantu peneliti untuk membuat keputusan tentang dunia alami dan

interaksi manusia dengan alamnya.

Tabel 2.1

Indikator Literasi Sains

No PISA

1 Proses Sains :

a. Menjelaskan fenomena sains

b. Menggunakan bukti ilmiah

c. Mengidentifikasi pertanyaan ilmiah

2 Konten Sains :

Memahami fenomena

3 Konteks Sains :

Memecahkan masalah

Sumber : (Toharuddin,2011)

Page 31: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

15

Tabel 2.2

Indikator Literasi Sains (Winata, 2018)

No Kompetensi Ilmiah yang

Diukur dalam Literasi

Sains

Indikator

1 Mengidentifikasi isu-isu

(masalah) ilmiah

1. Mengidentifikasi pendapat ilmiah

yang valid (misalnya pendapat/teori

untuk mendukung hipotesis).

2. Melakukan penelusuran literatur yang

efektif (misalnya mengevaluasi validitas

sumber dan membedakan diantara tipe

sumber-sumber tersebut).

3.Memahami elemen-elemen dalam

desain penelitian.

4. Membuat grafik secara tepat dari data

5. Memecahkan masalah menggunakan

keterampilan keterampilan kuantitatif,

termasuk statistik dasar (misalnya

menghitung rata-rata, probabilitas,

presentase, frekuensi).

6. Memahami dan menginterpretasikan

statistik dasar.

2 Menjelaskan fenomena

ilmiah

3 Menggunakan bukti ilmiah

3. Ruang Lingkup Literasi Sains

Dalam pengukuran literasi sains, PISA menetapkan tiga dimensi besar

literasi sains, yakni konten sains, proses sains, dan konteks aplikasi sains. Secara

rinci, PISA pada 2003 memaparkan dimensi literasi sains sebagai berikut

(Nugroho, 2017).

A. Konteks Literasi Sains

Aspek konteks mengarahkan peserta didik untuk mengenali situasi dalam

kehidupan yang melibatkan masalah pribadi, lokal, nasional dan global, baik saat

Page 32: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

16

ini atau masa lampau yang menuntut beberapa pemahaman ilmu pengetahuan

sains dan teknologi. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat memahami bahwa

ilmu pengetahuan memiliki nilai tertentu bagi individu dan masyarakat dalam

meningkatkan kualitas hidup dan pengembangan kebijakan politik.

B. Pengetahuan Literasi Sains

Aspek pengetahuan mengarahkan peserta didik mengenai pemahaman

tentang fakta-fakta penting, konsep dan teori yang membentuk dasar pengetahuan

ilmiah. Aspek pengetahuan meliputi pengetahuan konten, pengetahuan prosedural,

dan pengetahuan epistemik.

a. Pengetahuan Konten

Konten yang terdapat dalam penilaian literasi sains PISA 2015 adalah

konten yang terdapat di bidang fisika, kimia, biologi serta ilmu bumi dan

antariksa yang memiliki relevansi tertentu. Relevansi yang harus dimiliki

yaitu: relevansi dengan situasi kehidupan nyata; merupakan konsep ilmiah

yang penting sesuai dengan tingkat perkembangan anak 15 tahun.

b. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang bagaimana ide-

ide tersebut diproduksi. Pengetahuan tersebut diperlukan untuk melakukan

suatu penyelidikan ilmiah yang menghasilkan sesuatu bukti ilmiah.

Penyelidikan dilakukan secara empiris untuk menghasilkan kejelasan dari

suatu ilmu atau materi yang diuji.

c. Pengetahuan Epistemik

Pengetahuan epistemik adalah pemahaman tentang alasan yang mendasar

tentang prosedur yang digunakan, misalnya hipotesis, teori atau observasi

dan perannya dalam memberikan kontribusi terhadap apa yang mereka

ketahui. Pengetahuan epistemik akan diuji ketika peserta didik diminta

untuk menafsirkan data dan menjawab pertanyaan, sebagai contoh siswa

diminta untuk mengidentifikasi kesimpulan dari sebuah data dan

menjelaskan bukti yang mendukung hipotesis.

Page 33: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

17

C. Kompetensi atau Proses Literasi Sains

Proses literasi dalam PISA mengkaji kemampuan peserta didik untuk

menggunakan pengetahuan dan pemahaman ilmiah seperti kemampuan peserta

didik untuk menggunakan pengetahuan dan pemahaman ilmiah seperti

kemampuan peserta didik untuk mencari, menafsirkan dan memperlakukan bukti-

bukti. Aspek kompetensi atau proses dalam literasi sains PISA memberikan

terhadap prioritas terhadap beberapa kompetensi, yaitu :

a. Menjelaskan fenomena ilmiah

Peserta didik dapat menjelaskan fenomena ilmiah dengan menujukkan

kemampuan menerapkan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi,

merepresentasi suatu model, membuat prediksi dengan tepat, memaparkan

hipotesis dengan jelas dan menjelaskan implikasi pengetahuan ilmiah bagi

masyarakat.

b. Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah

Peserta didik dapat menjelaskan dan menilai penyelidikan ilmiah,

mengusulkan cara mengatasi pertanyaan ilmiah dengan menunjukan

kemampuan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang dieksplorasi dalam

sebuah penelitian ilmiah, membedakan pertanyaan yang mungkin

membutuhkan penyelidikan secara ilmiah, mengusulkan cara

mengeksplorasi pertanyaan yang diberikan secara ilmiah, menjelaskan dan

mengevaluasi berbagai cara yang digunakan ilmuan untuk memastikan

data yang reliabel, objektif dan menggeneralisasikannya.

c. Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah

Peserta didik dapat menganalisis dan mengevaluasi data ilmiah,

mengklaim dan memberikan pendapat dalam berbagai bentuk representasi

ilmiah, menarik kesimpulan yang tepat menunjukkan kemampuan untuk

mengubah data dari representasi satu ke representasi lainnya, menganalisis

dan menafsirkan data, menarik kesimpulan yang tepat, mengidentifikasi

asumsi, bukti dan penalaran dalam teks, membedakan antara argumen

yang didasarkan pada bukti ilmiah dan teori dan teori yang berdasar pada

Page 34: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

18

pertimbangan orang lain, mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari

sumber yang berbeda.

Ciri-ciri bahwa seseorang memiliki literasi sains, menurut National Science

Teacher Assocaition (NSTA), dalam (Toharudin, 2011) adalah :

a. Menggunakan konsep sains, keterampilan proses dan nilai apabila ia

mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-

hari;

b. Memahami sebagian besar konsep-konsep sains, hipotesis dan teori sains

dan mampu menggunakannya;

c. Membedakan antara fakta-fakta ilmiah dan opini pribadi;

d. Menghargai sains dan teknologi sebagai stimulus intelektual yang

dimiliknya;

e. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk memberi

penghargaan kepada penelitian dan pengembangan teknologi.

4. Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Indonesia

Di Indonesia, pemahaman tentang pembelajaran sains yang mengarah

pada pembentukan literasi sains peserta didik, tampaknya masih belum

sepenuhnya dipahami dengan baik oleh para guru pengajar sains. Akibatnya

proses pembelajaran pun masih bersifat konvensional dan bertumpu pada

penguasaan peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil pengukuran

mutu pembelajaran peserta didik yang dilakukan secara internasional. Hasilnya

menunjukkan bahwa pencapaian peserta didik di Indonesia masih jauh dibawah

kemampuan peserta didik negara negara lain di dunia

Tingkat Literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik di seluruh

dunia dapat diketahui dari tiga studi internasional yang di percaya sebagai

instrumen untuk menguji kompetensi global, yaitu PIRLS (Progress in

International Reading Literacy Study), PISA (Programme for International

Student Assessment), TIMSS (Trends in International Mathematics and Science

Study). Hasil penilaian PISA yang dilakukan sejak 2000 pun tidak menunjukkan

hasil yang gemilang karena skor rata-rata peserta didik masih jauh dibawah rata-

rata international yang mencapai skor 500. Rata-rata kemampuan mengenali

Page 35: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

19

sejumlah fakta dasar, tetapi mereka belum mampu mengkomunikasikan dan

mengaitkan kemampuan itu dengan berbagai topik sains, apalagi menerapkan

konsep-konsep yang kompleks dan abstrak.

PISA 2006 yang berfokus pada literasi sains mengukuhkan peserta didik

di Finlandia sebagai peserta didik dengan pencapaian tertinggi dalam literasi sains

dengan skor rata-rata 563. Kemudian disusul oleh peserta didik dari Hongkong

(542), Kanada (534), Taiwan (532), dan Estonia serta Jepang (531). Dari 57

negara peserta, peserta didik Indonesia mencapai posisi ke-50 dengan skor rata-

rata 393. Pada studi sebelumnya, yaitu Pisa 2000, peserta didik Indonesia

mencapai posisi ke-50 dengan skor rata-rata 395 yang tidak terlalu jauh terpaut

dari peserta didik dari negara Brasil (390) dan Tunisia (385). Hasil penilaian PISA

pada tahun 2015, hasil evaluasi menunjukkan peserta didik di Indonesia

mendapatkan skor 403 dari skor rata-rata 493, skor ini masih rendah jika

dibandingkan negara Asia yang lainnya, misalnya Jepang 538 dan Singapura 556.

Dari 70 negara yang di survey oleh PISA peringkat literasi sains peserta didik di

Indonesia hanya menempati 62 (Afni & Rokhimawan, 2015)

C. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai

pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan materi

petunjuk kepada guru di kelas.

Model pembelajaran ialah pola digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran

mengacu pada pendekatan yang akan digunakan termasuk di dalamnya tujuan-

tujuan pembelajaran, tahap- tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat di definisikan

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

Page 36: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

20

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono,

2012).

2. Model Course Review Horay

a. Pengertian Model Course Review Horay

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan

menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan

berteriak ‘horee!!’ atau yel-yel lainnya yang disukai (Huda, 2011). Model

pembelajaran Course Review Horay adalah model pembelajaran dengan pengujian

pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan

jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak

‘horay’ atau bisa menggunakan yel-yel yang telah dibuat pada masing-masing

kelompok.

Menurut (Belina, 2018) Course Review Horay adalah salah satu tipe dari

model pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif

dalam belajar. Strategi belajar menggunakan model ini merupakan cara belajar-

mengajar inovatif yang lebih menekankan pada pemahaman pemahaman materi

yang diajarkan guru dengan menyelesaikan soal-soal diakhir pelajaran untuk

mereview atau mengulang kembali materi pelajaran yang telah disampaikan guru.

b. Tujuan Model Course Review Horay

Ada beberapa tujuan model pembelajaran Course Review Horay menurut

(Rusita, 2018) sebagai berikut:

a) Meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.

b) Siswa dapat belajar dengan aktif dan menyenangkan.

c) Siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam

latar belakang dan perbedaan cara pandang dalam menyelesaikan suatu

masalah.

d) Mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan guru ketika akan

menggunakan model Course Review Horay.

Page 37: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

21

c. Tahapan Course Review Horay

Menurut Uno Hamzah (2013) menyatakan bahwa terdapat beberapa

langkah yang dapat dilakukan pada model pembelajaran Course Review Horay

(CRH), langkah-langkah tersebut sebagai berikut :

a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai.

b) Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi.

c) Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.

d) Untuk menguji pemahaman, siswa di suruh membuat kartu atau kotak

sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan

nomor yang ditentukan guru.

e) Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban di

dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan.

Kalau benar diisi tanda benar ( ) dan kalau salah diisi tanda salah ( x ).

f) Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda ( ) vertikal atau horisontal,

atau diagonal harus berteriak hore atau yelyel lainnya.

g) Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh.

h) Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi

atau yang paling sering memperoleh “horee”!!

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Course Review Horay

Setiap model pembelajaran tentu terdapat kelebihan dan kekurangan,

demikian pula pada pembelajaran course review horay (Huda, 2011).

Kelebihan-kelebihan model Course Review Horay yaitu :

1. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa aktif.

2. Pembelajarannya tidak monoton karena pembelajaran dikemas dalam

bentuk permainan sehingga suasana tidak menegangkan.

3. Melatih siswa untuk bekerjasama.

4. Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran

berlangsung menyenangkan.

Sementara kelemahan-kelemahan dari model Course Review Horay yaitu :

1. Penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif.

Page 38: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

22

2. Adanya peluang curang.

3. Beresiko menganggu suasana belajar kelas lain.

2. Model Direct Instruction (DI)

Pembelajaran langsung atau Direct Instruction adalah model

pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan

secara langsung kepada peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan

distrukturkan oleh guru (M. Afandi, 2013). Menurut Killen pembelajaran

langsung merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan

pengetahuan dari guru kepada siswa secara langsung, misalnya melalui ceramah,

demonstrasi dan tanya jawab), yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam

model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi

materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para

peserta didik, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.

a. Tujuan Pembelajaran Langsung

Tujuan utama pembelajaran langsung adalah memaksimalkan penggunaan

waktu belajar peserta didik. Beberapa temuan dalam teori perilaku diantaranya

adalah pencapaian peserta didik yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan

oleh pserta didik dalam belajar atau mengerjakan tugas dan kecepatan peserta

didik untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat positif. Model pembelajaran

langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar terstruktur dan

berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai penyampai

informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat menggunakan berbagai media.

Informasi yang disampaikan dengan strategi direktif dapat berupa pengetahuan

prosedural (yaitu pengetahuan tentang melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan

deklaratif (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip,

atau generalisasi.

b. Karakteristik Model Direct Instruction

Menurut Depdiknas (2010), model pembelajaran langsung dapat

diidentifikasi beberapa karakteristik, yaitu :

1. Transformasi dan keterampilan secara langsung

2. Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu

Page 39: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

23

3. Materi pembelajaran yang telah terstruktur

4. Lingkungan belajar yang telah terstruktur

5. Distruktur oleh Guru

C. Tahapan Model Direct Instruction (DI)

Menurut Bruce dan Weil dalam (M. Afandi, 2013), tahapan model

pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:

1. Orientasi

Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong

peserta didik jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap

materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa :

a) Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan

dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik.

b) Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran.

c) Memberikan penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan selama pembelajaran.

d) Menginformasikan kerangka pelajaran.

2. Prensentasi

Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-

konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa :

a) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat

dikuasai peserta didik dalam waktu relatif pendek.

b) Pemberian contoh-contoh konsep.

c) Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau

penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas.

d) Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.

3. Latihan Terstruktur

Pada fase ini guru memandu peserta didik untuk melakukan latihan-

latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik

terhadap respon peserta didik dan memerikan penguatan terhadap respon peserta

didik yang benar dan mengoreksi tanggapan peserta didik yang salah.

Page 40: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

24

4. Latihan Terbimbing

Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan

oleh guru untuk menilai kemampuan peserta didik melakukan tugasnya. Pada

fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika di

perlukan.

5. Latihan Mandiri

Pada fase ini peserta didik melakukan kegiatan latihan secara mandiri.

Fase ini dapat dilalui peserta didik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan

tugas.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung

Kelebihaan model pembelajaran langsung menurut Depdikas dalam

(Rakhman, 2017)adalah sebagai berikut :

a) Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan

urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat

mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

b) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar ataupun kecil.

c) Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-

kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal hal tersebut dapat

diungkapkan.

d) Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan

informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak

memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.

e) Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar

misalnya ceramah dan mengamati dapat membantu siswa yang cocok

belajar dengan cara-cara ini.

Kelemahan pembelajaran langsung menurut Depdiknas (Sudrajat, 2011) yaitu

a) Model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal

kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman,

gaya belajar, atau ketertarikan siswa.

Page 41: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

25

b) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi

guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran

yang buruk pula .

c) Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa

akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat

sedikit isi materi yang disampaikan.

d) Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu

arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman

siswa. Hal ini dapat membuat siswa menjadi tidak paham.

e) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi

pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak

siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat

menjadi bosan, teralihkan perhatiaannya, dan pembelajaran akan

terhambat.

Tabel 2.3

Sintaks Perbandingan Model Course Review Horay dan Direct Instruction

Sintaks Course Review Horay (CRH)

Sintaks Direct Instruction (DI)

1.Guru menyampaikan kompetensi

yang ingin di capai.

2.Guru mendemonstrasikan/

menyajikan materi.

3. Memberikan kesempatan siswa

tanya jawab.

4. Untuk menguji pemahaman, siswa

di suruh membuat kartu atau kotak

sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau

kotak tersebut kemudian diisi dengan

nomor yang ditentukan guru.

5. Guru membaca soal secara acak dan

peserta didik menulis jawaban di

1. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

2. Mendemostrasikan pengetahuan

atau keterampilan, menyampaikan

informasi atau materi tahap demi

tahap.

3.Membimbing pelatihan, guru

memberikan latihan terbimbing.

4.Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik.

Pemahaman dapat diberikan berupa

kuis sementara umpan balik kepada

siswa

Page 42: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

26

dalam kotak yang nomornya

disebutkan guru dan langsung

didiskusikan. Kalau benar diisi tanda

benar () dan kalau salah diisi tanda

salah ( x ).

6.Peserta didik yang sudah

mendapatkan tanda ( ) vertikal atau

horisontal, atau diagonal harus

berteriak hore atau yelyel lainnya.

7. Nilai peserta didik dihitung dari

jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh.

8.Guru memberikan reward pada

kelompok yang memperoleh nilai

tertinggi atau yang paling sering

memperoleh “horee”!!

5.Memberikan pelatihan

lanjutan/penerapan.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan terkait dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian Dewi (2019) yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran

Course Review Horay Terhadap Motivasi Belajar Dan Kemampuan

Literasi Sains Pada Siswa Kelas IV SD Di Gugus IV Kecamatan

Mengwi”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus

IV Kecamatan Mengwi dengan jumlah 239 orang. Sampel penelitian

sebanyak 51 orang ditentukan dengan random teknik sampling. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: terdapat perbedaan yang signifikan

motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran course review

horay dan secara saintifik, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan

literasi sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran course review

horay dan secara saintific. 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Page 43: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

27

2. Penelitian Khairunnisa, Relsas Yogica, Ganda Hijrah Selaras, Syamsuriz

(2019) “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review

Horay Bermuatan Literasi Sains terhadap Kompetensi Belajar Peserta

Didik Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di SMAN 4 Pariaman”.

Tujuan dari penelitian ini mempelajari pembelajaran siswa melalui model

course review horay dengan literasi sains di SMAN 4 Pariaman pada

tahun 2018/2019. Hipotesis penilaian menggunakan Uji-T dapat

membuktikan pengetahuan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔kompetensi 4,13 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,67, nilai

penilaian kompetensi 80% dengan baik nilai kategori dan keterampilan

kompetensi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔3,21> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1,67. Ini diterima hipotesa.

3. Penelian Nuzula (2017) dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Fisika

Siswa Yang Menggunakan Model Course Review Horay Dan Model

Direct Instruction”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

hasil belajar fisika materi hukum-hukum Newton antara siswa kelas X

SMAN 1 Jagonalan yang mengikuti pembelajaran menggunakan model

Course Review Horay dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Direct

Instruction. Penelitian ini adalah penelitian ekseperimen semu dengan

desains pretest posstest control group design. Populasi penelitian adalah

siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X MIA 4

sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh

kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang

mengalami pembelajaran model pembejaran menggunakan model Course

Review Horay dan Model Direct Instruction dengan rata-rata 64,9 dan

56,2 dalam skala 100.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana siswa untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari, sedangkan

kemampuan literasi sains yang rendah. Model Direct Intrction yang dilakukan

berpusat pada guru (teaching center) ini menyebabkan pembelajaran

membosankan dan kurang menyenangkan. Hal tersebut berakibat pada prestasi

Page 44: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

28

belajar yang di peroleh kurang memuaskan. Perlu adanya suatu pembelajaran

yang mampu membuat proses pembelajaran menarik agar belajar meningkat.

Menyikapi hal ini, maka perlu dilakukan pembelajaran model pembelajaran yang

mampu meningkatkan prestasi belajar dan sesuai untuk materi ini, salah satunya

adalah model Course Review Horay (CRH). Model Course Review Horay

merupakan salah satu model pembelajaran interaktif yang dapat membangkitkan

suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik karena terdapat

permainan dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini diharapkan mampu

meningkatkan kemampuan literasi sains siswa, salah satu model yang sesuai

dengan kemampuan literasi sains adalah model Course Review Horay. Siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran, mampu membuat keputusan dan mampu

menganalisis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dapat meningkatkan

kemampuan literasi sains, sehingga kemampuan literasi sains terbedayakan.

Page 45: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

29

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Kegiatan Belajar

Mengajar

Pembelajaran

IPA Terpadu

Model pembelajaran

Model Pembelajaran Direct

Instruction

Literasi Sains

Model Pembelajaran Course

Review Horay

Page 46: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

30

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah tersebut dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2014). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan

hipotesis adalah suatu jawaban atau dugaan yang bersifat sementara dan harus

dibuktikan secara empiris.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

𝐻𝑎 = Ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

pembelajaran Direct Instruction

𝐻𝑜 = Tidak ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

pembelajaran Direct Instruction

Page 47: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs An-Nur terletak di Jl. An-Nur,

Tangkit, Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Adapun waktu penelitian ini di

laksanakan pada semester ganjil di kelas VIII yaitu pada bulan September –

Oktober 2020

B. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian

ini dilakukan untuk melihat perbandingan model Course Review Horay dan Direct

Instruction dalam meningkatkan literasi sains di MTs An-Nur Tangkit. Jenis

penelitian yang akan di lakukan yaitu penelitian quasi experimental design.

Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group design

(Sugiyono, 2018). Kelompok penelitian ada dua kelompok eksperimen, yaitu

kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diukur dengan

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan kelompok kedua

adalah kelompok ekperimen yang diukur dengan menggunakan model

pembelajaran Direct Instruction.

Tabel 3.1

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen I

Course Review

Horay

O1 X1 O2

Eksperimen II

Direct

Instruction

O3 X2 O4

Sumber :(Sugiyono, 2018)

Page 48: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

32

Keterangan :

O = Pemberian tes awal (pretest) untuk model Course Review Horay

O2= Pemberian tes akhir (posttest) untuk model Course Review Horay

O3= Pemberian tes awal (pretest) untuk model Direct Instruction

O4= Pemberian tes akhir (posttest) untuk model Direct Instruction

X1= Perlakuan pada kelas eksperimen 1 dengan model Course Review Horay

X2= Perlakuan pada kelas eksperimen 2 dengan Direct Instruction

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII An-Nur Tangkit yang terdiri

dari 5 kelas dengan jumlah siswa 109 orang.

Tabel 3.2

Jumlah peserta didik kelas VIII MTs An-Nur Tangkit tahun ajaran 2019/2020.

Kelas Jumlah Siswa

VIII A 24

VIII B 24

VIII C 23

VIII D 19

VIII E 19

Jumlah 109

Sumber: Dokumentasi peserta didik Kelas VIII MTs An-Nur Tangkit

2. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2018) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel

atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel yang

representif dari populasi (Riduwan, 2018).

Page 49: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

33

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random

sampling, yaitu pengambilan kelas secara acak. Teknik ini digunakan melalui dua

tahap, tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap kedua menentukan

orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling dimana pengambilan

sampel dengan memilih sampel bukan didasarkan individu tetapi lebih didasarkan

pada kelompok atau cluster (Sugiyono, 2014).

Pengambilan sampel dapat dilakukan apabila anggota dianggap

homogen. Uji homogenitas pada populasi dilakukan untuk melihat apakah setiap

kelompok mempunyai varians homogen atau tidak. Setelah semua homogen

dilanjutkan dengan menggunakan teknik sistem undian atau arisan. Nama kelas

yang keluar saat pengundian pertama maka dijadikan kelas ekperimen pertama

dengan menggunakan model Course Review Horay sedangkan nama kelas yang

keluar saat pengundian kedua dijadikan kelas eksperimen kedua dengan

menggunakan model Direct Instruction.

D. Variabel - Variabel dan Perlakuan Penelitian

Menurut Sugiyono (2014) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Pada penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah variabel

bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Course

Review Horay dan Direct Intruction.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas, dalam

penelitian ini variabel terikatnya adalah literasi sains.

Page 50: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

34

Paradigma ganda dengan dua variabel independen digambarkan sebagai berikut

(Sugiyono, 2014).

Gambar 3.1 Paradigma ganda dengan dua variabel independen

Keterangan :

𝑥1 = Model Course Review Horay

𝑥2 = Model Direct Instruction

Y = Literasi Sains

E. Instrumen Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2018) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen

penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan instrumen yang

digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap sampel. Rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari macam RPP,

yaitu RPP untuk kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran

Course Review Horay dan RPP untuk kelas eksperimen II yang menggunakan

model pembelajaran Direct Instruction.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan literasi sains peserta didik.

Tes yang di berikan kepada peserta didik berbentuk pilihan ganda berjumlah 20

butir soal. Tes ini berupa tes tertulis, penilaian tes berpedoman pada hasil tertulis

peserta didik terhadap indikator-indikator literasi sains. Tes yang digunakan

peneliti untuk mennetukan data kuantitatif tentang literasi sains setelah

meneriman perlakuan, apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok

𝑥2

Y

𝑥1

Page 51: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

35

kelas yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan kelas

yang menggunakan model pembelajaran Direct Instruction.

1. Definisi Konseptual

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan

menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan

berteriak ‘hore!!’ atau yel-yel lainnya yang disukai (Huda, 2011). Model Course

Review Horay berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal. Siswa

dapat memahami konsep dengan baik melalui model pembelajaran ini.

Pembelajaran langsung atau Direct Instruction adalah model pembelajaran

di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung

kepada peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan

oleh guru (M. Afandi, 2013).

2. Definisi Operasional

Menurut (Toharudin, 2011) Literasi sains (science literacy) adalah

kemampuan seseorang untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan

dan tulisan), serta menerapkan pengetahuan sains untuk memecahkan masalah

sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan

lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan sains. Peserta didik yang memiliki kemampuan literasi sains dapat

menumbuhkan kemampuan berpikir logis, berpikir kreatif, memecahkan masalah,

bersifat kritis, menguasai teknologi, adaptif terhadap perubahan dan

perkembangan zaman, serta melek sains (science literacy).

3. Kisi - kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan adalah intrumen tes pilihan ganda sebanyak 20

soal untuk mengukur literasi sains peserta didik. Kisi – kisi instrumen tes literasi

sains dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Page 52: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

36

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Literasi Sains Peserta didik.

Kompetensi Dasar Indikator Literasi

Sains

Nomor Soal Jumlah

3.11 Menganalisis

konsep gerak pada

benda, gaya dan

hukum newton

Memahami

fenomena

1,3,5,7,9,11,12,15 8

Mengidentifikasi

permasalahan

ilmiah

2,4,6,8 4

Menjelaskan

fenomena ilmiah

13,14,16,18,20 5

Menggunakan

bukti ilmiah

10,17,19 3

Jumlah 20

4. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi instrumen dilakukan guna mengetahui kualitas instrumen yang

digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi

kriteria kelayakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, harus

memiliki empat kriteria kelayakan, yaitu validitas, realibilitas, tingkat kesukaran

dan daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan berkaitan

dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelian :

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevaliditan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau

sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2018). Validitas juga akan dilakukan

pada butir soal. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas butir soal

dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial.

𝑟𝑝𝑏𝑖= 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

Page 53: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

37

Keterangan :

𝑟𝑝𝑏𝑖 = angka indeks korelasi point biserial

𝑀𝑝 = mean (nilai rata-rata hitung)

𝑀𝑡 = mean skor total

𝑆𝐷𝑡 = Standar Deviasi dari skor total yang dihitung dengan menggunakan

Rumus :

𝑆𝐷𝑡 = √∑ 𝑋𝑡

2−

𝑁(

𝑋𝑡

𝑁)

2

p = proporsi teste yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang di

Uji validitas itemnya

q = proporsi teste yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji

validitas itemnya

Interpretasi terhadap 𝑟𝑝𝑏𝑖 , digunakan tabel “r” product moment, dengan

terlebih dahulu mencari df (df= N-nr). Instrument dikatakan valid dengan kriteria

sebagai berikut :

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dinyatakan valid

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid

Setelah instrumen tes literasi sains diuji cobakan kepada peserta didik

diluar sampel penelitian. Pengujian validitas soal literasi sains menggunakan

Microsoft Office Excel 2007. Untuk tes literasi sains yang telah diuji cobakan dari

30 soal didapatkan 23 soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 26, 27, 28, 29 dan untuk hasil perhitungan

validitas terdapat dilampiran 5.

b. Uji Realibitas

Realibilitas tes ataupun realibilitas instrument dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik

tertentu. Reliabilitas tes dapat diuji dengan menggunakan teknik rumus Kuder

Richardson (KR-20), karena hasil reliabilitas tes menggunakan rumus ini

cenderung hasil yang tinggi (Arikunto, 2018).

r11 = (k

k−1) (

S2− Σpq

St2 )

Page 54: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

38

Keterangan :

r11 = Realibitas tes keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1- p)

Σ𝑝𝑞 = Jumlah hasil perkalian p dan q

St2 = Standar deviasi dari tes

Tabel 3.4

Interval kriteria reliabilitas (Arikunto, 2013)

No Interval kriteria Reliabilitas Tingkat Kriteria

1 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,71 - 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Sedang

4 0,21-0,40 Rendah

5 0,00-0,20 Sangat Rendah

Instrumen dikatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut :

Jika r11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , intrument reliabel

Jika r11 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , instrument tidak reliabel

Berdasarkan soal yang telah diuji cobakan dari 30 soal untuk tes literasi

sains didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,83 termasuk dalam kriteria tinggi. Uji

reliabilitas diperoleh r11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,83 > 0,361 berarti instrumen soal

memiliki reliabilitas tinggi.

c. Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto (2013) taraf kesukaran adalah kemampuan tes

tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta subjek peserta tes yang dapat

mengerjakan dengan betul. Jika banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab

dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi. Sebaliknya jika hanya

sedikit dari subjek yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran

rendah. Taraf kesukaran tes dinyatakan dalam indeks kesukaran.

Page 55: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

39

Taraf kesukaran dinyatakn dengan P dan dicari dengan rumus :

P =B

JS

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Subjek yang menjawab betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.5

Klasifikasi indeks kesukaran (Arikunto, 2013)

No Indeks Kesukaran (P) Tingkat Kesukaran

1 0,00 - 0,30 Soal sukar

2 0,30 - 0,70 Soal sedang

3 0,70 – 1,00 Soal mudah

Analisis uji tingkat kesukaran dilakukan pada setiap item soal. Hasil uji

coba tingkat kesukaran semua item soal yang diujikan memiliki tingkat kesukaran

sedang. Maka soal yang akan digunakan untuk pretest dan posttest adalah soal

dengan tingkat kesukaran sedang.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan

rendah (Arikunto, 2013). Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah :

D = BA

JA -

BB

JB = PA - PB

Keterangan :

D = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya jumlah peserta kelompok atas

JB = Banyaknya jumlah peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Page 56: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

40

Tabel 3.6

Kriteria Daya Pembeda Soal

No Indeks Daya Pembeda Klarifikasi

1 0,00 - 0,20 Jelek (Poor)

2 0,21 - 0,40 Cukup (Satisfactory)

3 0,4 - 0,70 Baik (Good)

4 0,71-1,00 Baik sekali (Excellent)

5 Negatif Tidak Baik

Berdasarkan indeks kriteria daya pembeda soal pada tabel 3.6, maka hasil

uji coba untuk daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Coba Daya Pembeda Soal

No Kriteria Jumlah Soal Nomor Soal

1 Jelek 5 19, 21, 25, 26, 30

2 Cukup 16 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,

11, 12, 13, 15, 18, 24,

28, 29

3 Baik 9 4, 10, 14, 16, 17, 20,

22, 23, 27

4 Baik Sekali -

5 Tidak Baik -

Berdasarkan analisis uji coba instrumen yang telah dilakukan maka soal

yang digunakan untuk soal pretest dan posttest dalam penelitian adalah soal yang

valid, yang memiliki nilai reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran dalam katergori

sedang dan memiliki kriteria daya pembeda cukup dan baik.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menguji kebenaran hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang

telah diajukan dalam penelitian ini maka terlebih dahulu dilakukan analisis data.

Namun sebelum analisis data lebih lanjut maka terlebih dahulu perlu di uji

normalitas dan uji homogenitas, Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan

hipotesis.

Page 57: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

41

1. Tes Literasi Sains

Tes literasi sains diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 20

butir soal, analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

S = R

N × 100

Diketahui :

S = Presentase kemampuan literasi sains

R = Jumlah skor yang diperoleh

N = Skor maksimum (Purwanto, 2006).

Tabel 3.8

Kategorisasi Persentase Skor Penilaian Kemampuan Literasi Sains

Tingkat Penguasaan Kategori

86% - 100% Sangat Baik

76% - 85% Baik

60% - 75% Cukup

55% - 59% Kurang

≤ 54% Kurang Sekali

Sumber : (Purwanto, 2006)

Data pretest dan postest literasi sains yang diperoleh kemudian dianalisis

dengan rumus Normalized Gain (N-Gain) dengan tujuan untuk mengetahui

adanya perubahan atau tidaknya pada literasi sains peserta saat pretest dan

posttest, maka dianalisis dengan rumus sebagai berikut :

N-Gain = Skor Postest−Skor Pretest

Skor Max−Skor Pretest

Nilai N-gain yang diperoleh pada tes literasi sains peserta didik diinterprestasikan

berdasarkan kriteria pada tabel berikut:

Page 58: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

42

Tabel 3.9

Kriteria N-Gain

Interval N-Gain Kriteria

G > 0,70 Tinggi

0,30 ≤ G ≤ 0,70 Sedang

G < 0,30 Rendah

Sumber: (Erita, 2017)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat sampel berdistribusi normal atau

tidak (Riduwan, 2018). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas Liliefors. Langkah langkah pengujian distribusi normal dengan uji

kai kuadrat sebagai berikut:

𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)= |𝐹(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖) |

Keterangan :

𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) = Statistik uji metode liliefors

𝐹(𝑍𝑖) = Nilai Z tabel

S(𝑍𝑖) = Frekuensi kumulatif nyata

Klasifikasi uji normalitas:

Jika 𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka distribusi data normal

Jika 𝐿𝑜(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka distribusi data tidak normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan

dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya

perbedaan dasar (ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan). Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. Menurut

Sudjana (2005) rumus uji Bartlett yaitu :

𝑆2 = (𝑛1. 𝑆1 )+ (𝑛2. 𝑆2 )

𝑛1+𝑛2

Keterangan :

𝑆2 = Varians

Page 59: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

43

n = Jumlah sampel

S = Simpangan baku (Standar deviasi)

Klasifikasi uji Bartlett

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen (Sudjana, 2005)

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini digunakan untuk membandingkan literasi

sains siswa antara kelas yang menggunakan model Course Review Horay dengan

kelas yang menggunakan Direct Instruction. (Riduwan, 2018) menyatakan apabila

data berdistribusi normal dan varian data kedua kelas homogen maka uji beda

yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t (t-test) pada taraf signifikasi

5%. Paired sample T-test digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh model

course review horay dan direct instruction terhadap literasi sains siswa.

t = 𝑋1̅̅ ̅̅ −𝑋2̅̅ ̅̅

√(𝑛1−1)𝑠1

2+(𝑛2−1)𝑠22

𝑛1+𝑛2−2(

1

𝑛1+

1

𝑛2)

Keterangan :

�̅�1 = rata-rata sampel 1

�̅�2 = rata-rata sampel 2

𝑠12 = varians sampel 1

𝑠22= varians sampel 2

n = banyaknya subjek

Hipotesis:

𝐻𝑎 = Ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

pembelajaran Direct Instruction

𝐻𝑜 = Tidak ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

Kriteria keputusan:

𝐻0 diterima jika nilai probabilitas (Sig) > 0,05

𝐻0 ditolak jika nilai probabilitas (Sig) < 0,05

Page 60: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

44

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis Statistik adalah hipotesis yang timbul jika penelitian bekerja

menggunakan sampel sedangka jika tidak menggunakan sampel maka hipotesis

ini tidak ada (Sugiyono, 2014). Pada hipotesis statistik yang diuji terdapat

hipotesis nol (nihil), yang menunjukkan tidak ada perbedaan dari sampel yang

diberikan perlakuan. Dan ada pula hipotesis kerja yang merupakan jawaban

rumusan masalah yaitu terdapat pengaruh dari perlakuan.

Berikut Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:

𝐻𝑎 = Ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

pembelajaran Direct Instruction

𝐻𝑜 = Tidak ada perbedaan kemampuan literasi sains siswa antara kelas yang

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

Kriteria keputusan:

𝐻0 diterima jika nilai probabilitas (Sig) > 0,05

𝐻0 ditolak jika nilai probabilitas (Sig) < 0,05

Page 61: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Proses pembelajaran IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah An-Nur

Tangkit Muaro Jambi dikelas VIII D dan VIII E dilaksanakan 2 kali pertemuan

dalam seminggu dengan alokasi waktu 3 × 45 menit. Selama penelitian penulis

menggunakan alokasi waktu sesuai dengan yang telah ditentukan oleh sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran

Course Review Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains di

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit.

Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

I yang terdiri dari 19 siswa dan kelas VIII E sebagai kelas eksperimen II yang

terdiri dari 19 siswa. Dalam penelitian ini, menggunakan model pembelajaran

Course Review Horay untuk kelas eksperimen I dan Direct Instruction untuk

kelas eksperimen II. Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan uji prasyarat

yaitu uji normalitas dan homogenitas menggunakan nilai ulangan harian IPA

Terpadu kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Hasil uji normalitas

dan uji homogenitas menyatakan bahwa kelima kelas tersebut normal dan

homogen yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E. Hasil perhitungan uji

normalitas dan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda berjumlah

20 butir soal. Soal tersebut sudah diuji cobakan terhadap siswa yang telah

mempelajari materi gerak dan gaya. Berdasarkan uji coba dari 30 butir soal yang

di uji cobakan maka didapatkan 20 butir soal yang valid. Berdasarkan kriteria

tersebut maka didapatlah 20 butir soal yang layak digunakan untuk instrumen tes

pretest dan posttest pada kelas eksperimen I dan eksperimen II. Untuk lebih

jelasnya perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3 sampai 6.

Dalam penelitian ini terlebih dahulu peneliti memberikan pretest pada

kelas eksperimen I dan eksperimen II, setelah itu peneliti memberikan perlakuan

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan Direct Instruction.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dikelas VIII D (model Course

Page 62: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

46

Review Horay) dan 3 kali pertemuan dikelas VIII E (model Direct Instruction).

Pertemuan pertama yaitu peneliti memberikan soal pretest untuk dikerjakan oleh

siswa kelas VIII D, setelah itu peneliti menerapkan model Course Review Horay

dikelas eksperimen I dan menggunakan model Direct Instruction dikelas

eksperimen II. Dan diakhir penelitian peneliti memberikan soal posttest kepada

siswa. Adapun skor pretest dan posstest siswa kelas VIII D dan VIII E pada

materi gerak dan gaya pada kelas eksperimen I dan eksperimen II.

1. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII D pada mata pelajaran IPA

Terpadu dengan menggunakan model Course Review Horay.

Sebelum melakukan perlakuan menggunakan model pembelajaran

Course Review Horay siswa diberikan soal pretest terlebih dahulu. Tes diberikan

sebanyak 20 butir soal kepada siswa dan didapat data perolehan skor pretest

literasi sains pada materi gerak dan gaya. Didapatkan hasil nilai Pretest siswa

kelas VIII D dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel. 4.1

Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen I ( model Course Review Horay)

No

Nama Siswa K

K

M

Nilai Pretest Kategori

1 Tiara Na’imatul Qhoiriyah 70 50 Tidak Tuntas

2 Siti Amelia 70 65 Tidak Tuntas

3 To’atil Mar’ati 70 60 Tidak Tuntas

4 Jum’atul Husna 70 55 Tidak Tuntas

5 Istiqomatin Nafi’ah 70 35 Tidak Tuntas

6 Syifa Salsabila 70 55 Tidak Tuntas

7 Kaliya Adzra 70 45 Tidak Tuntas

8 Lidya Anggun Pratiwi 70 65 Tidak Tuntas

9 Alfia Syakira Al-Amin 70 55 Tidak Tuntas

10 Nurul Istiqomah 70 60 Tidak Tuntas

11 Riska Amelia 70 35 Tidak Tuntas

12 Assyifa Rihadhatul Aisyi 70 40 Tidak Tuntas

13 Desi Gusti Ayuni 70 70 Tuntas

14 Putri Septi Rahma Dania 70 50 TidakTuntas

15 Reffi Aulia Wibowo 70 70 Tuntas

16 Zaskia Aulia Rizki 70 40 Tidak Tuntas

17 Khurothul Nur Maulidia 70 45 Tidak Tuntas

18 Azzahra Salsabillah 70 35 Tidak Tuntas

19 Rahma Yeni Putri 70 45 Tidak Tuntas

Page 63: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

47

Tabel 4.2

Klasifikasi hasil pretest literasi sains siswa kelas Course Review Horay

No Range Skor

Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 86-100 Sangat Baik 0 0%

2 76-85 Baik 0 0%

3 60-75 Cukup 6 31,6%

4 55-59 Kurang 3 15,8%

5 ≤ 54 Sangat Kurang 10 52,6%

Jumlah 19 100%

Gambar 4.1 Grafik Persentase Pretest literasi sains siswa

Gambar 4.1 menunjukkan hasil Pretest siswa masih sangat rendah, jumlah

siswa yang mendapatkan kategori cukup sebanyak 6 orang, kategori kurang

sebanyak 3 orang dan dan paling banyak kategori sangat kurang sebanyak 10

orang. Sedangkan untuk kategori baik dan sangat baik tidak ada. Dari sini peneliti

mulai melakukan penelitian untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan

literasi sains siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu dengan menggunakan model

Course Review Horay untuk meningkatkan literasi sains siswa.

Pada kelas VIII D proses pembelajaran menggunakan model Course

Review Horay yang diikuti dengan pemberian posttest diakhir proses

pembelajaran. Didapat nilai Posttest siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang dan

19 lainnya memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai tertinggi 90. Hal ini dapat

dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

SangatBaik

Baik Cukup Kurang SangatKurang

Perse

nta

se

Kategori

Pretest Kelas Course Review Horay

Page 64: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

48

Tabel 4.3

Nilai Posttest Siswa Kelas VIII D (course review horay)

No

Nama Siswa K

K

M

Nilai Posstest Kategori

1 Tiara Na’imatul Qhoiriyah 70 80 Tuntas

2 Siti Amelia 70 85 Tuntas

3 To’atil Mar’ati 70 80 Tuntas

4 Jum’atul Husna 70 75 Tuntas

5 Istiqomatin Nafi’ah 70 55 Tidak Tuntas

6 Syifa Salsabila 70 75 Tuntas

7 Kaliya Adzra 70 75 Tuntas

8 Lidya Anggun Pratiwi 70 90 Tuntas

9 Alfia Syakira Al-Amin 70 75 Tuntas

10 Nurul Istiqomah 70 80 Tuntas

11 Riska Amelia 70 60 Tidak Tuntas

12 Assyifa Rihadhatul Aisyi 70 65 Tidak Tuntas

13 Desi Gusti Ayuni 70 90 Tuntas

14 Putri Septi Rahma Dania 70 85 Tuntas

15 Reffi Aulia Wibowo 70 85 Tuntas

16 Zaskia Aulia Rizki 70 70 Tuntas

17 Khurothul Nur Maulidia 70 70 Tuntas

18 Azzahra Salsabillah 70 60 Tidak Tuntas

19 Rahma Yeni Putri 70 75 Tuntas

Rata-Rata 75,26

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai dari

siswi. Dari jumlah 19 siswi didapatkan nilai posttest yang tuntas sebanyak 15

siswi dan 4 siswa lainnya tidak tuntas.

Tabel 4.4

Klasifikasi hasil posttest literasi sains siswa kelas VIII D (course review horay)

No Range Skor

Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 86-100 Sangat Baik 2 10,5%

2 76-85 Baik 6 31,6%

3 60-75 Cukup 10 52,6%

4 55-59 Kurang 1 5,3%

5 ≤ 54 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 19 100%

Page 65: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

49

Gambar 4.2 Grafik Persentase Posttest Siswa yang menggunakan model Course

Review Horay

Gambar 4.2 menunjukkan hasil Posttest siswa yang mendapatkan kategori

Sangat baik sebanyak 2 siswa atau 10,5%, kategori baik sebanyak 6 siswa atau

31,6% dan 10 atau 52,6% siswa paling banyak kategori cukup sebanyak 10 orang.

Dan 1 siswa atau 5,3% dengan kategori kurang, sedangkan untuk kategori kurang

sekali tidak ada

2. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII E pada mata pelajaran IPA

Terpadu dengan menggunakan model Direct Instruction.

Sebelum melakukan perlakuan menggunakan model pembelajaran Direct

Instruction siswa diberikan soal pretest terlebih dahulu. Tes diberikan sebanyak

20 butir soal kepada siswa dan didapat data perolehan skor pretest literasi sains

pada materi gerak dan gaya. Didapatkan hasil nilai Pretest siswa kelas VIII E

dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Nilai Pretest Siswa Kelas VIII E (Direct Instruction)

No

Nama Siswa KKM Nilai Pretest Kategori

1 Alysha Aulia 70 35 Tidak Tuntas

2 Adinda Maylini Sari 70 55 Tidak Tuntas

3 Annisa Nur Adia 70 45 Tidak Tuntas

4 Yulinda Safitri 70 40 Tidak Tuntas

5 Salwa Anggi Avisha 70 55 Tidak Tuntas

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

SangatBaik

Baik Cukup Kurang SangatKurang

Perse

nta

se

Kategori

Posttest Kelas Course Review Horay

Page 66: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

50

6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 55 Tidak Tuntas

7 Amelia Regita Putri 70 35 Tidak Tuntas

8 Izzatunnisa 70 50 Tidak Tuntas

9 Srf.Mahilah Usman

Alhabsyi

70 60 Tidak Tuntas

10 Airin 70 65 Tidak Tuntas

11 Khafifah Chairani 70 35 Tidak Tuntas

12 Nur Indrawani 70 40 Tidak Tuntas

13 Ririn Tiara Saputri 70 70 Tuntas

14 Rhea Sabrina Damayanti 70 35 Tidak Tuntas

15 Rahmi 70 65 Tidak Tuntas

16 Nur Afifah Badriyyah 70 35 Tidak Tuntas

17 Nopita Prapti Angreni 70 50 Tidak Tuntas

18 Monika Ammelia Utami

A.T

70 50 Tidak Tuntas

19 Dian Pratiwi 70 55 Tidak Tuntas

Rata-Rata 48,94

Tabel 4.6

Klasifikasi hasil pretest literasi sains siswa kelas Direct Instruction

No Range Skor

Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 86-100 Sangat Baik 0 0%

2 76-85 Baik 0 0%

3 60-75 Cukup 4 21,05%

4 55-59 Kurang 4 21,05%

5 ≤ 54 Sangat Kurang 11 57,9%

Jumlah 19 100%

Gambar 4.3 Grafik Persentase Pretest kelas Direct Instruction

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

SangatBaik

Baik Cukup Kurang SangatKurang

Perse

nta

se

Kategori

Pretest Kelas Direct Instruction

Page 67: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

51

Gambar 4.3 menunjukkan hasil Pretest siswa masih sangat rendah, jumlah

siswa yang mendapatkan kategori cukup sebanyak 4 siswa atau 21,05% , kategori

kurang sebanyak 4 siswa atau 21,05% dan dan paling banyak kategori sangat

kurang sebanyak 11 siswa atau 57,9%. Sedangkan untuk kategori baik dan sangat

baik tidak ada. Dari sini peneliti mulai melakukan penelitian untuk memperbaiki

pembelajaran dan meningkatkan literasi sains siswa pada mata pelajaran IPA

Terpadu dengan menggunakan model Direct Instruction untuk meningkatkan

literasi sains siswa.

Pada kelas VIII E proses pembelajaran menggunakan model Direct

Instruction yang diikuti dengan pemberian posttest diakhir proses pembelajaran..

Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini:

Tabel 4.7

Nilai Posttest Siswa Kelas VIII E (Direct Instruction)

No

Nama Siswa KKM Nilai

Posstest

Kategori

1 Alysha Aulia 70 60 Tidak Tuntas

2 Adinda Maylini Sari 70 75 Tuntas

3 Annisa Nur Adia 70 55 Tidak Tuntas

4 Yulinda Safitri 70 70 Tuntas

5 Salwa Anggi Avisha 70 70 Tuntas

6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 70 Tuntas

7 Amelia Regita Putri 70 55 Tidak Tuntas

8 Izzatunnisa 70 75 Tuntas

9 Srf.Mahilah Usman

Alhabsyi

70 75 Tuntas

10 Airin 70 80 Tuntas

11 Khafifah Chairani 70 55 Tidak Tuntas

12 Nur Indrawani 70 60 Tidak Tuntas

13 Ririn Tiara Saputri 70 85 Tuntas

14 Rhea Sabrina Damayanti 70 50 Tidak Tuntas

15 Rahmi 70 80 Tuntas

16 Nur Afifah Badriyyah 70 65 Tidak Tuntas

17 Nopita Prapti Angreni 70 70 Tuntas

18 Monika Ammelia Utami

A.T

70 65 Tidak Tuntas

19 Dian Pratiwi 70 70 Tuntas

Rata-Rata 67,63

Page 68: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

52

Tabel 4.8

Klasifikasi hasil posttest literasi sains siswa

No Range Skor

Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 86-100 Sangat Baik 0 0%

2 76-85 Baik 3 15,8%

3 60-75 Cukup 12 63,2%

4 55-59 Kurang 3 15,8%

5 ≤ 54 Sangat Kurang 1 5,2%

Jumlah 19 100%

Gambar 4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Posttest Siswa yang menggunakan

model Direct Instruction

Gambar 4.4 menunjukkan hasil Posttest siswa yang mendapatkan

kategori baik sebanyak 3 siswa atau 15,8% dan 12 siswa paling banyak kategori

cukup sebanyak 63,2%. Dan 3 siswa atau 15,8% dengan kategori kurang,

sedangkan untuk kategori kurang sekali sebanyak 1 siswa atau 5,2%. Untuk

kategori sangat baik tidak ada yang memperoleh ya.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

SangatBaik

Baik Cukup Kurang SangatKurang

Perse

nta

se

Kategori

Posttest Kelas Direct Instruction

Page 69: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

53

3.Perbandingan Hasil Literasi Sains Course Review Horay dan Direct

Instruction.

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelas kemudian

diadakan posttest. Selanjutnya data nilai pretest dan posttest tersebut dapat dicari

seberapa besar peningkatan kemampuan literasi sains siswa dengan rumus gain

ternormalisasi (N-Gain).

Tabel 4.9

Hasil N-gain Pretest-Posttest Pada kelas Eksperimen I dan Ekperimen II

Course Review Horay Direct Instruction

Pretest Posstest N-gain Pretest Posttest N-gain

�̅� 51,31 75,26 0,50 48,94 67,63 0,37

Kategori Sedang Kategori Sedang

Berdasarkan tabel diatas, dapat dianalisis bahwa selisih antara nilai pretest

dan posttest menghasilkan nilai N-gain. Untuk kelas eksperimen I rata rata nilai

pretest sebesar 51,31 dan rata-rata nilai posttest sebesar 75,26 dengan perolehan

rata-rata N-gain sebesar 0,50 dan termasuk kategori sedang. Kemudian untuk

kelas eksperimen II rata-rata nilai pretest sebesar 48,94 dan rata-rata nilai posttest

sebesar 67,63 dengan perolehan rata-rata N-gain sebesar 0,37 dan masuk dalam

kategori sedang. Untuk perhitungannya dalam dilihat pada lampiran 11.

B. Uji Hipotesis

Analisis data disini untuk pengujian hipotesis dan menjawab pertanyaan

penelitian yang telah diajukan, namun sebelum dilakukan analisis lebih lanjut

maka dilakukan beberapa syarat yaitu data harus berdistribusi normal dan

berdistribusi homogen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi

persyaratan pada uji analisis ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji “t”.

Adapun hasil uji analisis tersebut adalah sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau

tidak normal. Data yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai pretest

dan posttest. Data dapat dikatakan normal apabila nilai 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan

taraf signifikasi 𝛼 =0,05. Hasil pengujian normalitas data nilai pretest siswa kelas

eksperimen I dan siswa kelas eksperimen II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 70: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

54

Tabel 4.10

Data Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen I (Course Review Horay)

dan Eksperimen II (Direct Instruction)

Data Statistik

Pretest

Course Review Horay Direct Instruction

N 19 19

𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,127 0,150

𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,195 0,195

Keterangan Normal Normal

Berdasarkan tabel 4.10 bahwa uji normalitas untuk skor pretest kelas

eksperimen I (course review horay) menunjukkan bahwa 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu

0,127< 0,195 dan kelas eksperimen II (direct instruction) memiliki 𝑙ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <

𝑙𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,150 < 0,195. Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen

I dan kelas eksperimen II berdistribusi normal. Untuk mengetahui perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil pengujian normalitas data

posstest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.11

dibawah ini.

Tabel 4.11

Data Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

Data Statistik

Posttest

Course Review Horay Direct Instruction

N 19 19

𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,121 0,122

𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,195 0,195

Keterangan Normal Normal

Berdasarkan tabel pada kelas eksperimen I (course review horay) untuk

skor posttest menunjukkan bahwa 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,121 <

0,195. Sedangkan kelas eksperimen II (direct instruction) untuk skor posttest

Page 71: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

55

menunjukkan bahwa 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, 0,122 < 0,195. Jadi

kesimpulan dari distribusi ini yaitu data skor posstest kelompok eksperimen I dan

eksperimen II berdistribusi normal. Untuk mengetahui selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 12.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dapat digunakan untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari populasi yang homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas data

dilakukan dengan uji Barlett. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua

kelompok dikatakan homogen apabila 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 diukur pada taraf

signifikasi. Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan

posstest siswa.

Tabel 4.12

Data Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II.

Data Statistik

Pretest

Course Review Horay Direct Instruction

N 19 19

Varians (𝑆2) 135,67 132,16

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,092

𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,48

Keterangan

Homogen

Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.12 diperoleh 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,046 dan

𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,48 pada taraf signifikasi 𝛼 =0,05 dengan dk= n-1 = 2-1= 1 terlihat

bahwa 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 hal ini berarti bahwa data bervarians homogen.

Data hasil uji homogenitas Skor Posstest dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 72: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

56

Tabel 4.13

Data Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II.

Data Statistik

Posttest

Course Review Horay Direct Instruction

N 19 19

Varians (𝑆2) 101,31 95,46

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,41

𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,48

Keterangan Homogen

Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.5 diperoleh 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,41 dan

𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,48 pada taraf signifikasi 𝛼 =0,05 dengan dk= n-1 = 2-1= 1 terlihat

bahwa 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 hal ini berarti bahwa data bervarians homogen. Dari

perhitungan pada tabel diatas maka diketahui bahwa nilai pretest siswa sebesar

0,046 ≤ 3,48 dan pada nilai posstest 0,41 ≤ 3,48, maka data tersebut homogen.

Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 13.

3. Uji “t”

Uji hipotesis dilakukan terhadap literasi saisn kelas eksperimen I (Course

Review Horay) dan kelas eksperimen II (Direct Instruction) dengan uji t. Untuk

kelas eksperimen 1 diperoleh 𝑥 = 75,26 dan 𝑆12 = 101,31 dari jumlah siswa

sebanyak 19 siswa. Untuk kelas eksperimen II diperoleh 𝑥 = 67,63 dan 𝑆12 =

95,46 dari jumlah siswa sebanyak 19 siswa diperoleh varians gabungan adalah:

t =𝑋1̅̅ ̅̅ −𝑋2̅̅ ̅̅

√(𝑛1−1)𝑠1

2+(𝑛2−1)𝑠22

𝑛1+𝑛2−2(

1

𝑛1+

1

𝑛2)

t = 75,26−67,63

√(19−1).101,31+(19−1).95,46

19+19−2(

1

19+

1

19)

t = 7,63

√1823,58+1718,28

36(

1

19+

1

19)

t = 7,63

√98,38(0,10520

Page 73: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

57

t = 7,63

√10,35

t= 2,37

Berdasarkan haail perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,37 dan t

tabel sebesar 1,8. Dari hasil ini maka dapat ditemukan bahwa 𝑡0>𝑡𝑎 = 2,37>1,8.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝐻𝑜 ditolak. Dari gambar diatas dapat dilihat

bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima karena adanya perbedaan literasi

sains yang menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dan model

pembelajaranDirect Instruction.

C. Pembahasan dan hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi yang telah dibagi

menjadi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II menunjukkan bahwa kedua

kelas tersebut homogen. Hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal dan

memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Kelas eksperimen I adalah

kelas yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Course

Review Horay dan kelas eksperimen II adalah kelas yang diberi perlakuan dengan

menerapkan model Direct Instruction.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa skor literasi sains siswa

pada mata pelajaran IPA Terpadu yang kegiatan pembelajaran menggunakan

model Course Review Horay lebih tinggi daripada skor literasi sains

menggunakan model pembelajaran Direct Instruction. Kelas eksperimen I yang

kegiatan pembelajaran menggunakan model Course Review Horay mendapatkan

skor rata-rata posttest 75,26 dan standar deviasi 10,06 sedangkan kelas

eksperimen II yang kegiatan pembelajaran menggunakan model Direct Instruction

mendapatkan skor rata-rata 67,63 dan standar deviasi 9,77.

Dengan menggunakan uji N-gain dapat dilihat bahwa nilai pretest untuk

kelompok ekseprimen I diperoleh nilai rata rata sebesar 51,31 sedangkan posttest

diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,26. Maka dapat dikatakan bahwa adanya

peningkatan sebesar 23,95 yang berarti adanya pengaruh signifikan antara model

Course Review Horay dan literasi sains. Sedangkan nilai pretest untuk kelompok

Page 74: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

58

eksperimen II dengan menggunakan model diperoleh nilai rata-rata sebesar 48,94,

sedangkan posttest diperoleh nilai rata-rata 67,63. Dapat di ketahui bahwa siswa

yang diajar dengan menggunakan model Course Review Horay memiliki kenaikan

rata rata lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan model Direct

Instruction.

Hasil literasi sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Course

Review Horay dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa literasi sains siswa berada

pada kategori baik. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran mampu

mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan melatih siswa untuk

memecahkan masalah soal yang diberikan oleh guru sehingga mendorong siswa

untuk aktif dalam pembelajaran dan dapat membuat siswa menjadi berifikir kitis,

kreatif dan inovatif. Sedangkan hasil literasi sains siswa yang diajar dengan

menggunakan model Direct Instruction dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa

literasi sains siswa pada kategori cukup. Hal ini disebabkan karena kurang

aktifnya siswa dalam menjawab pertanyaan dan berdiskusi. Secara keseluruhan

dapat disimpulkan, bahwa model pembelajaran Course Review Horay lebih

berpengaruh terhadap literasi siswa dibandingan dengan model Direct Instruction.

Page 75: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan terkait dengan

perbandingan model Course Review Horay dan Direct Instruction dalam

meningkatkan literasi sains di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Dapat

disimpulkan bahwa:

1. Hasil literasi sains siswa kelas VIII D di MTs An-Nur Tangkit setelah

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay dengan nilai rata

rata posttest sebesar 75,26, dimana rata-rata hasil sebelum (pretest)

dilaksanakan pembelajaran adalah 51,31. Terjadi peningkatan literasi sains

siswa yang cukup signifikan sebesar 23,95.

2. Hasil literasi sains siswa kelas VIII E di MTs An-Nur Tangkit setelah

menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan nilai rata

rata posttest sebesar 67,63 dimana rata-rata hasil sebelum dilaksanakan

pembelajaran adalah 48,94. Terjadi peningkatan literasi sains siswa yang

cukup signifikan sebesar 18,69.

3. Terdapat adanya perbedaan skor literasi sains peserta didik yang

menggunakan model Course Review Horay ditunjukkan dengan nilai rata-

rata posttest 75,26 dengan nilai N-gain sebesar 0,50 yang tergolong

kategori sedang dan rata-rata skor literasi sains peserta didik yang

menggunakan model Direct Instruction yaitu 67,63 ditunjukkan dengan

nilai N-gain sebesar 0,37 dengan kategori sedang

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan tentang perbandingan model

Course Review Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains di

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

Peserta didik harus mengembangkan literasi sains yang telah dimiliki pada

diri masing-masing peserta didik.

Page 76: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

60

2. Bagi Pendidik

Guru diharapkan dapat menerapkan model Course Review Horay dalam

pembelajaran IPA Terpadu, karena model ini dapat membuat suasana

kelas menjadi menyenangkan dan membuat siswa tidak mudah jenuh

dalam belajar di kelas.

3. Bagi Sekolah

Pihak sekolah agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan

dengan membekali diri pada pengetahuan yang luas seperti

dapamenerapkan model dalam pembelajan salah satunya dengan

menggunakan model Course Review Horay dalam pembelajaran IPA

Terpadu.

4. Bagi Peneliti Lain

Penulis menyadari kemampuan yang dimiliki sangat terbatas, penelitian

ini masih sangat sederhana dan hasil penelitian ini bukan akhir, maka perlu

diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai model Course Review

Horay dan Direct Instruction dalam meningkatkan literasi sains siswa.

Page 77: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah (U. Press (ed.);

Cetakan Pe). 2013.

Afandi, R. (2011). Tujuan Pendidikan Nasional Perspektif Al-Qur’an. 369–378.

Afni, N., & Rokhimawan, M. A. (2015). Literasi Sains Peserta Didik Kelas V Di

Min Tanuraksan Kebumen. 10.

Anjarsari, P. (2013). Pengembangan pembelajaran ipa terpadu (implementasi

kurikulum 2013). September.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidian (Edisi 2). Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.

Belina, S. (2018). Penerapan Model Course Review Horay untuk mengkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. 1–12.

Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013)..

Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, 53(9),

1689–1699.

Conversition, T. (2019). Skor siswa Indonesia dalam penilaian global PISA

melorot, kualitas guru dan disparitas mutu penyebab utama.

https://theconversation.com/skor-siswa-indonesia-dalam-penilaian-global-

pisa-melorot-kualitas-guru-dan-disparitas-mutu-penyebab-utama-128310

Depdiknas, D. P. N. (2006). Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Dewi, N. P. I. C., Lasmawan, I. W., & Gunamantha, I. M. (2019). Motivasi

Belajar Dan Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa. 3(2), 52–61.

Erita, E. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran. Economica, 6(1), 72–86.

https://doi.org/10.22202/economica.2017.v6.i1.1941

Grafika, R. S. (2007). Undang Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional

).

Huda, M. (2011). Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Belajar.

Ii, B. A. B., & Ipa, H. (2010). No Title. 10–39.

Ii, B. A. B., Sains, A. L., & Sains, P. L. (2011). No Title.

Mufida Nofiana. (2017). Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa Di Kota

Page 78: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

Purwokerto DiTinjau Dari Aspek Konten, Proses, dan Konteks Sains.

I(September), 77–84.

Nugroho, S. A. (2017). Analisis kemampuan literasi sains siswa smp bertema

interaksi di kabupaten purbalingga.

Nuzula, A. dwi. (2017). Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang

menggunakan Model Course Review Horay dan Direct Instruction.

Purwanto, N. (2006). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (PT

Remaja).

Putra, I. D. (2018). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap

literasi sains. 1–104.

Rakhman, A. (2017). Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk

Meningkatkan Hasil Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X Smk Negeri 1

Kedungwuni.

Riduwan. (2018). Dasar-dasar Statiska. Alfabeta.

Sidik NH., M. I., & Winata, H. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Melalui Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction. Jurnal

Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 49.

https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3262

Sofiyah. (2010). Pengaruh Model Pengajaran Langsung ( Direct Instruction )

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.

Sudjana. (2005). Metode Statiska (Tarsito (ed.)).

Sugiyono. (2014). Metode Penitelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif.

Sulistyanto, H. (2008). Heri Sulistyanto, dkk. 2008. 16–52.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. 2012.

Susilowati. (2014). Pembelajaran IPA pada Kurikulum 2013.

Toharudin, U. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Humaniora.

UNO Hamzah, M. N. (2013). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Bumi

Aksara.

Winata, A. (2018). Kemampuan Awal Literasi Sains Peserta Didik Kelas V. Jtiee,

2(1), 58–64.

Page 79: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

63

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

UJI NORMALITAS AWAL

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

awal untuk mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak. Penelitian

dilakukan dikelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit. Uji Normalitas

dilakukan dikelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D dan VIII E dengan cara

mengambil nilai ulangan harian siswa kelas VIII.

1. Kelas VIII A

Sebaran data:

80 70 50 75 45 65 60 65 55 60

40 70 75 55 80 50 45 55 70 45

60 75

Tabel 1

Uji Normalitas Populasi

No

𝑥𝑖

𝑥2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖 |

1 40 1600 -1,88215201 0,02990769 0,045 0,01554686

2 45 2025 -1,45516652 0,072811583 0,091 0,01809751

3 45 2025 -1,45516652 0,072811583 0,136 0,06355205

4 50 2500 -1,02818104 0,151932337 0,182 0,02988584

5 50 2500 -1,02818104 0,151932337 0,227 0,07534039

6 55 3025 -0,60119556 0,273854871 0,273 0,0011276

7 55 3025 -0,60119556 0,273854871 0,318 0,04432695

8 55 3025 -0,60119556 0,273854871 0,364 0,08978149

9 60 3600 -0,17421008 0,430850183 0,409 0,02175927

10 60 3600 -0,17421008 0,430850183 0,455 0,02369527

11 60 3600 -0,17421008 0,430850183 0,5 0,06914982

12 65 4225 0,252775406 0,599779113 0,545 0,05432457

13 65 4225 0,252775406 0,599779113 0,591 0,00887002

14 65 4225 0,252775406 0,599779113 0,636 0,03658452

15 70 4900 0,679760888 0,751672062 0,682 0,06985388

16 70 4900 0,679760888 0,751672062 0,727 0,02439933

17 70 4900 0,679760888 0,751672062 0,773 0,02105521

18 75 5625 1,106746371 0,8657982 0,818 0,04761638

19 75 5625 1,106746371 0,8657982 0,864 0,00216184

20 75 5625 1,106746371 0,8657982 0,909 0,04329271

21 80 6400 1,533731853 0,937452183 0,955 0,01709327

22 80 6400 1,533731853 0,937452183 1 0,06254782

Page 80: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

64

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

∑ 𝑋𝑖

= 1365 87575

a. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ 𝑋𝑖

𝑁 =

1365

22 = 62,04

b. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √22(87575)−(1365)2

22(22−1)

= √1926650−1863225

462

= √137,28

S = 11,71

c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara

selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,089. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata

𝛼 = 0,05 dengan N= 22 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,089 < 0,190 = distribusi data normal

Sehingga data berdistribusi Normal

2. Kelas VIII B

Sebaran data:

65 70 70 75 45 75 80 65 55 70

60 60 75 55 85 50 55 50 60 75

60 55

Tabel 2

Uji Normalitas Populasi

No

𝑥𝑖

𝑥2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) -

S(𝑍𝑖)|

1 45 2025 -1,71298819 0,0433574 0,045 0,00209719

2 50 2500 -1,25885559 0,1040412 0,091 0,01313216

Page 81: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

65

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

3 50 2500 -1,25885559 0,1040412 0,136 0,03232239

4 50 2500 -1,25885559 0,1040412 0,182 0,07777693

5 55 3025 -0,80472298 0,2104898 0,227 0,01678295

6 55 3025 -0,80472298 0,2104898 0,273 0,06223749

7 55 3025 -0,80472298 0,2104898 0,318 0,10769204

8 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,364 0,00068852

9 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,409 0,04614307

10 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,455 0,09159761

11 60 3600 -0,35059037 0,3629478 0,5 0,13705216

12 65 4225 0,103542234 0,5412337 0,545 0,00422086

13 65 4225 0,103542234 0,5412337 0,591 0,04967541

14 70 4900 0,557674841 0,7114668 0,636 0,07510314

15 70 4900 0,557674841 0,7114668 0,682 0,0296486

16 70 4900 0,557674841 0,7114668 0,727 0,01580595

17 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,773 0,07145766

18 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,818 0,02600312

19 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,864 0,01945143

20 75 5625 1,011807448 0,8441849 0,909 0,06490597

21 80 6400 1,465940054 0,9286677 0,955 0,02587776

22 85 7225 1,920072661 0,9725756 1 0,02742436

∑ 𝑋𝑖 =1405 ∑ 𝑥2 =92275

a. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ 𝑋𝑖

𝑁 =

1405

22 = 63,86

b. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √22(92275)−(1405)2

22(22−1)

= √2030050−1974025

462

= √121,26

S = 11,01

c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara

selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,091. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata

𝛼 = 0,05 dengan N= 22 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190.

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Page 82: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

66

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,091 < 0,190 = distribusi data normal

Sehingga data berdistribusi Normal

3. Kelas VIII C

Sebaran data :

75 60 50 65 50 75 70 65 55 80

60 70 75 55 80 50 55 65 80 60

Tabel 3

Uji Normalitas Populasi

No

𝑥𝑖

𝑥2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) -

S(𝑍𝑖)|

1 50 2500 -1,41283525 0,0788521 0,05 0,02885209

2 50 2500 -1,41283525 0,0788521 0,1 0,02114791

3 50 2500 -1,41283525 0,0788521 0,15 0,07114791

4 55 3025 -0,93390805 0,1751757 0,2 0,02482434

5 55 3025 -0,93390805 0,1751757 0,25 0,07482434

6 55 3025 -0,93390805 0,1751757 0,3 0,12482434

7 60 3600 -0,45498084 0,3245615 0,35 0,02543849

8 60 3600 -0,45498084 0,3245615 0,4 0,07543849

9 60 3600 -0,45498084 0,3245615 0,45 0,12543849

10 65 4225 0,02394636 0,5095523 0,5 0,0095523

11 65 4225 0,02394636 0,5095523 0,55 0,0404477

12 65 4225 0,02394636 0,5095523 0,6 0,0904477

13 70 4900 0,50287356 0,6924734 0,65 0,04247342

14 70 4900 0,50287356 0,6924734 0,7 0,00752658

15 75 5625 0,98180077 0,836901 0,75 0,08690099

16 75 5625 0,98180077 0,836901 0,8 0,03690099

17 75 5625 0,98180077 0,836901 0,85 0,01309901

18 80 6400 1,46072797 0,9279549 0,9 0,02795494

19 80 6400 1,46072797 0,9279549 0,95 0,02204506

20 80 6400 1,46072797 0,9279549 1 0,07204506

∑ 𝑋𝑖 =1295 ∑ 𝑥2 =85925

a. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ 𝑋𝑖

𝑁 =

1295

20 = 64,75

Page 83: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

67

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

b. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √20(85925)−(1295)2

20(20−1)

= √1718500−1677025

380

= √109,14

S = 10,44

c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara

selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,125. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata

𝛼 = 0,05 dengan N= 20 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,190.

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,125 < 0,190 = distribusi data normal

Sehingga data berdistribusi Normal

4. Kelas VIII D

Sebaran data:

60 70 50 75 55 75 70 65 50 60

60 80 75 55 85 50 65 60 70

Tabel 4

Uji Normalitas Populasi

No

𝑥𝑖

𝑥2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) -

S(𝑍𝑖)|

1 50 2500 -1,406876791 0,07973196 0,053 0,0271004

2 50 2500 -1,406876791 0,07973196 0,105 0,0255312

3 50 2500 -1,406876791 0,07973196 0,158 0,0781628

4 55 3025 -0,929321872 0,17636115 0,211 0,0341652

5 55 3025 -0,929321872 0,17636115 0,263 0,0867967

6 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,316 0,009929

7 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,368 0,0427026

8 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,421 0,0953342

Page 84: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

68

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

9 60 3600 -0,451766953 0,32571844 0,474 0,1479658

10 65 4225 0,025787966 0,51028677 0,526 0,016029

11 65 4225 0,025787966 0,51028677 0,579 0,0686606

12 70 4900 0,503342884 0,69263839 0,632 0,0610594

13 70 4900 0,503342884 0,69263839 0,684 0,0084279

14 70 4900 0,503342884 0,69263839 0,737 0,0442037

15 75 5625 0,980897803 0,83667843 0,789 0,0472047

16 75 5625 0,980897803 0,83667843 0,842 0,0054268

17 75 5625 0,980897803 0,83667843 0,895 0,0580584

18 80 6400 1,458452722 0,9276421 0,947 0,0197263

19 85 7225 1,936007641 0,97356662 1 0,0264334

∑ 𝑋𝑖 =1230 ∑ 𝑥2 =81600 a. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ 𝑋𝑖

𝑁 =

1230

19 = 64,73

b. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √19(81600)−(1230)2

19(19−1)

= √1550400−1512900

342

= √109,64

S = 10,47

c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara

selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,147. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata

𝛼 = 0,05 dengan N= 19 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,195.

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,147 < 0,195 = distribusi data normal

Sehingga data berdistribusi Normal

5. Kelas VIII E

Sebaran data :

60 70 50 65 45 65 70 45 50 60

75 70 65 55 75 80 55 60 65

Page 85: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

69

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

Tabel 5

Uji Normalitas Populasi

No

𝑥𝑖

𝑥2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) -

S(𝑍𝑖)|

1 45 2025 -1,679764 0,0465016 0,05 0,00612998

2 45 2025 -1,679764 0,0465016 0,11 0,05876156

3 50 2500 -1,188605 0,1172975 0,16 0,04059719

4 50 2500 -1,188605 0,1172975 0,21 0,09322877

5 55 3025 -0,697446 0,2427619 0,26 0,02039602

6 55 3025 -0,697446 0,2427619 0,32 0,0730276

7 60 3600 -0,206287 0,4182834 0,37 0,04986238

8 60 3600 -0,206287 0,4182834 0,42 0,0027692

9 60 3600 -0,206287 0,4182834 0,47 0,05540078

10 65 4225 0,2848723 0,612129 0,53 0,08581322

11 65 4225 0,2848723 0,612129 0,58 0,03318164

12 65 4225 0,2848723 0,612129 0,63 0,01944994

13 65 4225 0,2848723 0,612129 0,68 0,07208152

14 70 4900 0,7760314 0,7811348 0,74 0,04429268

15 70 4900 0,7760314 0,7811348 0,79 0,0083389

16 70 4900 0,7760314 0,7811348 0,84 0,06097048

17 75 5625 1,2671906 0,8974564 0,89 0,00271958

18 75 5625 1,2671906 0,8974564 0,95 0,049912

19 80 6400 1,7583497 0,960656 1 0,03934401

∑ 𝑋𝑖 =1180 ∑ 𝑥2 =75150

a. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ 𝑋𝑖

𝑁 =

1180

19 = 62,10

b. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √19(75150)−(1180)2

19(19−1)

= √1427850−1392400

342

= √103,65

S = 10,18

Page 86: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

70

Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi

c. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Dari perhitungan diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dari harga paling besar diantara

selisih |F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖)|, yaitu sebesar 0,085. Dari daftar uji liliefors pada taraf nyata

𝛼 = 0,05 dengan N= 19 maka 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,195.

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,085< 0,195 = distribusi data normal

Sehingga data berdistribusi Normal

Page 87: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

71

Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi

UJI HOMOGENITAS AWAL

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas

awal untuk mengetahui sampel itu homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas

dilakukan dikelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D dan VIII E dengan cara

mengambil nilai ulangan harian siswa.

No VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E

1 40 45 50 50 45

2 45 50 50 50 45

3 45 50 50 50 50

4 50 50 55 55 50

5 50 55 55 55 55

6 55 55 55 60 55

7 55 55 60 60 60

8 55 60 60 60 60

9 60 60 60 60 60

10 60 60 65 65 65

11 60 60 65 65 65

12 65 65 65 70 65

13 65 65 70 70 65

14 65 70 70 70 70

15 70 70 75 75 70

16 70 70 75 75 70

17 70 75 75 75 75

18 75 75 80 80 75

19 75 75 80 85 80

20 75 75 80

21 80 80

22 80 85

Jumlah 1365 1405 1295 1230 1180

Rataan 62,04545 63,86364 64,75 64,73684 62,10526316

S 11,71681 11,01209 10,44724 10,47135 10,18110852

S² 137,2835 121,2662 109,1447 109,6491 103,6549708

L

angkah 1 : Masukan angka angka statistik untuk pengujian homogenitas

Kelas ni-1 S² (ni-1).S² Log S² (ni-1). logS²

VIII A 22-1 = 21 137,28 2882,88 2,13 44,73

VIII B 22-1= 21 121,26 2546,46 2,08 43,68

VIII C 20-1=19 109,14 2073,66 2,03 38,57

VIII D 19-1=18 109,64 1973,52 2,03 36,54

Page 88: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

72

Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi

VIII E 19-1=18 103,65 1865,7 2,01 36,18

jumlah 97

11342,22

199,70

Langkah 2 : Menghitung varians gabungan dari populasi

S² = 21(137,28)+21(121,26)+19(109,14)+18(109,64)+18(103,65)

21+21+19+18+18

S² = 2882,88+2546,46+2073,66+1973,52+1865,7

97

S² = 11342,22

97

S² = 116,93

Langkah 3: Menghitung Log S² = Log 116,93

= 2,06

Langkah 4 : Menghitung nilai B = (Log S²) ∑(ni − 1)

= 2,067. 97

= 200,49

Langkah 5 : Menghitung 𝑥2 hitung = In 10 ( 𝐵 − ∑(ni − 1) log S²)

= 2,30 ( 200,49 – 199,70)

= 2,30 ( 0,79)

= 1,817

Langkah 6 : Membandingkan 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑥2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk ɑ = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k-1 = 5-1 = 4, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 9,48 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen

Ternyata Jika 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑥2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,817 ≤ 9,48 maka dinyatakan homogen

Page 89: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

73

Lampiran 3 Lembar Validasi RPP

LEMBAR PENILAIAN VALIDATOR

TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay

Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi

Sains Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Pokok Bahasan : Gerak dan Gaya

Nama Validator : Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd

A. Tujuan

Tujuan penggunaan lembar penilaian ini adalah untuk mendapatkan penilaian

layak, perlu revisi, atau tidak layak penggunaan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

B. Petunjuk

1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian pada beberapa aspek

yang terdapatdalam RPP.

2. Bapak/Ibu memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah

disediakan sesuai dengan criteria skala penilaian yang telah ditentukan

sebagai berikut:

1 = Sangat Kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

C. Pada bagian Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran-saran untuk

perbaikan instrument Penilaian

Page 90: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

74

Lampiran 3 Lembar Validasi RPP

No. Indikator/Aspek yang divalidasi SkalaPenilaian

1 2 3 4 5

1. Format

a. Identitas.

Kelengkapan RPP (memuat komponen -

komponen RPP, yaitu identitas, tujuan

pembelajaran, materi, metode, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar dan penilaian).

b. Perumusan Indikator Pembelajaran.

Ketepatan dan kejelasan rumusan indicator

pencapaian dan tujuan berdasarkan SK dan KD.

2. Materi

a. Kesesuaian materi dengan indikator dan tujuan

pembelajaran

b. Langkah-langkah pembelajaran dijabarkan

dengan jelas.

c. Kesesuaian alokasi waktu dengan kegiatan yang

dilakukan.

3. Kebahasaan

a. Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah

Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Bahasa yang digunakan singkat, jelas dan tidak

menimbulkan pengertian ganda.

Page 91: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

75

Lampiran 3 Lembar Validasi RPP

D. Kesimpulan

Tes kemampuan hasil belajar ini dinyatakan :

1. Layak digunakan tanpa revisi

2. Layak digunakan dengan revisi kecil

3. Layak digunakan dengan revisi besar

4. Belum dapat digunakan

(Mohon memberikan tanda checklist () pada salah satu nomor sesuai dengan

kesimpulan Bapak/Ibu)

E. Saran/Masukan Validator

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Jambi, September 2020

Validator

Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd

NIP.

Page 92: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

76

Lampiran 4 Lembar Validasi Soal

LEMBAR VALIDASI SOAL

Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Judul : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay

Dan Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains

Di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Pokok Bahasan : Gerak dan Gaya

Nama Validator : Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd

A. Petunjuk

1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian beberapa aspek yang

terdapat dalam tes hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA Terpadu pada

materi gerak dan gaya

2. Bapak/Ibu memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah di sediakan

sesuai dengan kriteria skala penilaian yang telah di tentukan sebagai berikut:

1 = Sangat Kurang

2 = Kurang

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

3. Pada bagian Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran-saran untuk

perbaikan instrument tersebut.

Page 93: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

77

Lampiran 4 Lembar Validasi Soal

4. Penilaian

Aspek

Penilaian

Butir Penilaian Skor

1 2 3 4 5

Materi

1.Kesesuaian pengorganisasian soal

dengan materi

2. Kesesuaian konsep setiap soal

3. Kesesuaian isi materi pada tiap butir

soal dengan indikator pembelajaran

4. Pengecoh benar benar berfungsi

Soal

5. Kejelasan kalimat dalam soal

6. Kejelasan kalimat dalam gambar

7. Kesesuaian indikator dengan literasi

sains

Bahasa

8. Kesesuaian bahasa yang digunakan

dengan kaidah Bahasa Indonesia

9. Kejelasan bahasa yang digunakan

10. Ketepatan penggunaan kata-kata yang

mudah dipahami siswa

Page 94: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

78

Lampiran 4 Lembar Validasi Soal

5. Kesimpulan

Tes kemampuan literasi sains ini dinyatakan :

1. Layak di gunakan tanpa revisi

2. Layak digunakan dengan revisi kecil

3. Layak di gunakan dengan revisi besar

4. Belum dapat di gunakan

(Mohon member tanda checklist () pada salah satu nomor sesuai dengan

kesimpulan Bapak/Ibu).

6. Saran/Masukan Validator

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Jambi, September 2020

Validator

Abdul Rahim, S.Pd, M.Pd

NIP.

Page 95: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

79 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

UJI TARAF VALIDITAS

Pengujian validitas dengan rumus Korelasi Point Biserial

𝑟𝑝𝑏𝑖= 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

Dengan df = N – 2

= 30 - 2

= 28

Pada taraf signifikan 5 % = 0,361

Pada taraf signifikan 1% = 0,463

Jika 𝑟𝑝𝑏𝑖 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal dikatakan valid

a. Mencari mean dari skor total ( 𝑴𝒕)

𝑀𝑡 = ∑ 𝑋𝑡

𝑁 =

463

30

= 15,43

b. Mencari Standar Deviasi ( 𝑺𝑫𝒕)

𝑆𝐷𝑡 = √∑ 𝑋𝑡

2−

𝑁(

𝑋𝑡

𝑁)

2

=√8299

30 − (

463

30)

2

= √276,63 − 238,18

= √38,45

= 6,20

c. Mencari 𝑴𝒑 dan 𝒓𝒑𝒃𝒊 butir soal

1. P = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+20+19+17+16+16+14+14+12+10+21

15

= 270

15 = 18

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

Page 96: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

80 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

= 18−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 0,41 × 1

= 0,41 ( Valid )

2. p = 0,47 q = 0,53

𝑀𝑝 = 25+24+18+21+15+18+16+14+12+12+21+26+7+24

14

= 253

14 = 18,07

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

= 18,07−15,43

6,20 √

0,47

0,53

= 2,64

6,20 √0,88

= 0,42 × 0,93

= 0,39 ( Valid )

3. p = 0,40 q = 0,60

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+15+21+17+26+8+7+24

12

= 229

12 = 19,08

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

= 19,08−15,43

6,20 √

0,40

0,60

= 3,65

6,20 √0,66

= 0,58 × 0,81

= 0,47 ( Valid )

4. p = 0,53 q = 0,47

𝑀𝑝 = 8+25+23+18+20+18+19+17+18+16+14+12+10+21+26+24

16

= 289

16 = 18,06

Page 97: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

81 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

= 18,06−15,43

6,20 √

0,53

0,47

= 2,63

6,20 √1,12

= 0,42 × 1,05

= 0,44 ( Valid )

5. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 25+18+21+18+21+17+18+16+16+14+14+12+26+8+24

15

= 268

15 = 17,86

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

= 17,87−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 2,44

6,20 √1

= 0,39 × 1

= 0,39 ( Valid )

6. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+9+20+15+21+18+16+16+12+21+7+24

15

= 269

15 = 17,93

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,93−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 2,5

6,20 √1

= 0,40× 1

= 0,40 ( Valid )

Page 98: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

82 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

7. p = 0,63 q = 0,37

𝑀𝑝 = 25+24+23+9+20+15+18+19+21+17+18+16+16+14+14+12+21+26+6

19

= 334

19 = 17,57

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,58−15,43

6,20 √

0,63

0,37

= 2,15

6,20 √1,70

= 0,34 × 1,30

= 0,44 ( Valid )

8. p = 0,57 q = 0,43

𝑀𝑝 = 25+6+24+23+18+9+21+15+18+19+18+16+12+26+7+5+24

17

= 286

17 = 16,82

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=16,82−15,43

6,20 √

0,57

0,43

= 1,39

6,20 √1,32

= 0,22 × 1,14

= 0,25 ( Invalid )

9. p = 0,53 q = 0,47

𝑀𝑝 = 25+24+23+21+18+21+18+16+16+14+12+21+26+6+10+24

16

= 295

16 = 18,43

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=18,44−15,43

6,20 √

0,53

0,47

= 3,01

6,20 √1,12

= 0,48 × 1,05

Page 99: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

83 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

= 0,50 ( Valid )

10. p = 0,70 q = 0,30

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+9+21+20+15+18+19+21+17+18+16+16+14+12+21+8+10+24

21

= 369

21 = 17,57

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,57−15,43

6,20 √

0,70

0,30

= 2,14

6,20 √2,33

= 0,34 × 1,52

= 0,51 ( Valid )

11. p = 0,60 q = 0,40

𝑀𝑝 = 6+24+18+21+18+19+17+18+16+16+14+14+12+21+26+7+10+24

18

= 301

18 = 16,72

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=16,72−15,43

6,20 √

0,60

0,40

= 1,29

6,20 √1,5

= 0,20 × 1,22

= 0,24 ( Invalid )

12. p = 0,63 q = 0,37

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+9+20+18+21+17+16+16+14+14+12+21+26+8+5+24

19

= 331

19 = 17,42

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,32−15,43

6,20 √

0,63

0,37

= 1,89

6,20 √1,70

Page 100: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

84 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

= 0,30 × 1,30

= 0,39 ( Valid )

13. p = 0,57 q = 0,43

𝑀𝑝 = 8+25+23+18+21+20+15+18+19+21+14+14+10+21+26+10+24

17

= 307

17 = 18,05

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=18,06−15,43

6,20 √

0,57

0,43

= 2,63

6,20 √1,32

= 0,42 × 1,14

= 0,47 ( Valid )

14. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 25+6+24+21+18+19+21+17+18+16+14+14+10+21+26

15

= 270

15 = 18

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=18,00−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 2,57

6,20 √1

= 0,41 × 1

= 0,41 ( Valid )

15. p = 0,43 q= 0,57

𝑀𝑝 = 24+23+9+20+15+18+19+21+17+16+12+26+24

13

= 244

13 = 18,76

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

Page 101: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

85 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

=18,77−15,43

6,20 √

0,43

0,57

= 3,34

6,20 √0,75

= 0,53 × 0,86

= 0,45 ( Valid )

16. p = 0,57 q = 0,43

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+20+18+19+21+16+14+12+10+21+26+10+24

17

= 322

17 = 18,94

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=18,94−15,43

6,20 √

0,57

0,43

= 3,51

6,20 √1,32

= 0,56 × 1,14

= 0,63 ( Valid )

17. p = 0,40 q = 0,60

𝑀𝑝 = 8+25+23+21+18+19+21+17+16+14+26+24

12

= 232

12 = 19,3

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=19,33−15,43

6,20 √

0,40

0,60

= 3,9

6,20 √0,66

= 0,62 × 0,81

= 0,50 ( Valid )

18. p = 0,57 q = 0,43

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+21+20+15+21+18+16+14+14+10+21+26+6+5

17

= 297

17 = 17,47

Page 102: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

86 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,47−15,43

6,20 √

0,57

0,43

= 2,04

6,20 √1,32

= 0,32 × 1,14

= 0,36 ( Valid )

19. p = 0,47 q = 0,53

𝑀𝑝 = 8+6+23+21+20+15+18+19+21+17+12+26+10+24

14

= 240

14 = 17,14

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,14−15,43

6,20 √

0,47

0,53

= 1,71

6,20 √0,88

= 0,27 × 0,93

= 0,25 ( Invalid )

20. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 24+23+9+21+20+18+19+21+16+16+14+21+26+8+24

15

= 280

15 = 18,66

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=18,67−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 3,24

6,20 √1

= 0,52 × 1

= 0,52 ( Valid )

21. p = 0,53 q = 0,47

𝑀𝑝 = 25+24+18+21+20+15+21+18+16+12+10+26+8+6+10+24

16

Page 103: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

87 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

= 274

16 = 17,12

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,13−15,43

6,20 √

0,53

0,47

= 1,7

6,20 √1,12

= 0,27 × 1,05

= 0,28 ( Invalid )

22. p = 0,47 q = 0,53

𝑀𝑝 = 24+23+21+20+18+19+21+17+16+14+10+26+8+24

14

= 261

14 = 18,64

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=18,64−15,43

6,20 √

0,47

0,53

= 3,21

6,20 √0,88

= 0,51 × 0,93

= 0,47 ( Valid )

23. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 8+25+24+23+21+15+18+19+21+18+16+12+21+26+24

15

= 291

15 = 19,4

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=19,40−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 3,97

6,20 √1

= 0,64 × 1

= 0,64 ( Valid )

Page 104: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

88 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

24. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 25+24+18+21+20+18+19+21+17+12+10+21+6+10+5

15

= 247

15 = 16,46

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=16,47−15,43

6,20 √

0,50

0,50

= 1,04

6,20 √1

= 0,16 × 1

= 0,16 ( Invalid )

25. p = 0,63 q = 0,37

𝑀𝑝 = 8+25+6+24+23+9+20+19+17+18+16+14+12+21+26+8+6+10+24

19

= 306

19 = 16,10

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=16,11−15,43

6,20 √

0,63

0,37

= 0,68

6,20 √1,70

= 0,10 × 1,30

= 0,13 ( Invalid )

26. p = 0,53 q = 0,47

𝑀𝑝 = 8+25+6+24+23+18+20+15+21+18+14+12+10+21+26+24

16

= 285

16 = 17,81

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,81−15,43

6,20 √

0,53

0,47

= 2,38

6,20 √1,12

= 0,38 × 1,05

Page 105: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

89 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

= 0,39 ( Valid )

27. p = 0,40 q = 0,60

𝑀𝑝 = 25+24+23+9+20+19+18+16+12+21+26+24

12

= 237

12 = 19,75

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=19,75−15,43

6,20 √

0,40

0,60

= 4,32

6,20 √0,66

= 0,6 9 × 0,81

= 0,55 ( Valid )

28. p = 0,50 q = 0,50

𝑀𝑝 = 8+25+24+23+21+20+15+19+21+17+18+14+12+26+10

15

= 273

15 = 18,2

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,81−15,43

6,20 √

0,53

0,47

= 2,38

6,20 √1,12

= 0,38 × 1,05

= 0,39 ( Valid )

29. p = 0,40 q = 0,60

𝑀𝑝 = 25+24+23+18+20+17+14+12+21+26+7+24

12

= 231

12 = 19,25

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=19,25−15,43

,20 √

0,40

0,60

Page 106: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

90 Lampiran 4 Uji Taraf Validitas

= 3,8

6,20 √0,66

= 0,61 × 0,81

= 0,49 ( Valid )

30. p = 0,40 q = 0,60

𝑀𝑝 = 25+23+18+15+18+16+12+21+26+7+5+24

12

= 210

12 = 17,5

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡 √

𝑝

𝑞

=17,50−15,43

6,20 √

0,40

0,60

= 2,07

6,20 √0,66

= 0,33 × 0,81

= 0,26 ( Invalid )

Page 107: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

91

Lampiran 5 Uji Reliabilitas Soal

UJI RELIABILITAS SOAL

Diketahui :

∑ 𝑋𝑡 = 463

∑ 𝑋𝑡2

= 8299

∑ 𝑝𝑞 = 7,32

1. Mencari Varians Total ( 𝑽𝒕 )

𝑉𝑡 = ∑ 𝑋𝑡

2 –

(∑ 𝑋𝑡)2

𝑁

𝑁

= 8299 –

( 463)

30

2

30

= 8299 − 7145,63

30

= 1153,37

30

= 38,44

2. Mencari Reliabilitas KR-20

R11 = (𝒌

𝒌−𝟏) (

𝑽𝒕−∑ 𝒑𝒒

𝑽𝒕)

= (30

30−1) (

38,44−7,32

38,44)

= (30

29) (

31,12

38,44)

= 1,034 × 0,809

= 0,83

Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh koefisien reliabilitas tes ( 𝑟11)

sebesar 0,83. Dengan membandingkan 𝑟11dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu: dk = 30 – 2= 28, ke

tabel product moment didapatkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar

0,361 dan taraf signifikasi 1% sebesar 0,463 dengan pengujian sebagai berikut : Jika

𝑟11> 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka instrumen reliabel

Karena 0,83 > 0,361 maka distribusi instrumen reliabel

Page 108: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

92

Lampiran 6 Daya Pembeda Soal

DAYA PEMBEDA SOAL

No. BA BB JA JB 𝑷𝑨= 𝑩𝑨

𝑱𝑨 𝑷𝑩 =

𝑩𝑩

𝑱𝑩 D =𝑷𝑨 −

𝑷𝑩

Interprestasi

1. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup

2. 9 5 15 15 0,6 0,3 0,27 Cukup

3. 9 3 15 15 0,6 0,2 0,4 Cukup

4. 12 4 15 15 0,8 0,3 0,53 Baik

5. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup

6. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup

7. 12 7 15 15 0,9 0,5 0,33 Cukup

8. 11 6 15 15 0,7 0,4 0,33 Cukup

9. 11 5 15 15 0,8 0,3 0,4 Cukup

10. 14 7 15 15 0,7 0,5 0,47 Baik

11. 11 7 15 15 0,7 0,5 0,27 Cukup

12. 12 7 15 15 0,6 0,5 0,33 Cukup

13. 11 6 15 15 0,8 0,4 0,33 Cukup

14. 11 4 15 15 0,7 0,3 0,47 Baik

15. 9 4 15 15 0,8 0,3 0,33 Cukup

16. 12 5 15 15 0,5 0,3 0,47 Baik

17. 10 2 15 15 0,7 0,1 0,53 Baik

18. 12 6 15 15 0,6 0,4 0,4 Cukup

19. 8 5 15 15 0,7 0,3 0,2 Jelek

20. 11 4 15 15 0,7 0,3 0,47 Baik

21. 9 7 15 15 0,6 0,5 0,13 Jelek

22. 11 3 15 15 0,7 0,2 0,53 Baik

23. 11 4 15 15 0,7 0,3 0,47 Baik

24. 9 5 15 15 0,6 0,3 0,27 Cukup

Page 109: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

93

Lampiran 6 Daya Pembeda Soal

25. 11 9 15 15 0,7 0,6 0,13 Jelek

26. 9 6 15 15 0,6 0,4 0,2 Jelek

27. 10 3 15 15 0,7 0,2 0,47 Baik

28. 10 5 15 15 0,7 0,3 0,33 Cukup

29. 9 3 15 15 0,6 0,2 0,4 Cukup

30. 7 5 15 15 0,5 0,3 0,3 Jelek

Page 110: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

94

Lmpiran 7 Uji Taraf Kesukaran

UJI TARAF KESUKARAN

No. JB JS

P = JB

𝐽𝑆 Interprestasi

1. 15 30 0,50 Sedang

2. 14 30 0,47 Sedang

3. 12 30 0,40 Sedang

4. 16 30 0,53 Sedang

5. 15 30 0,50 Sedang

6. 15 30 0,50 Sedang

7. 19 30 0,63 Sedang

8. 17 30 0,57 Sedang

9. 16 30 0,53 Sedang

10. 21 30 0,70 Mudah

11. 18 30 0,60 Sedang

12. 19 30 0,63 Sedang

13. 17 30 0,57 Sedang

14. 15 30 0,50 Sedang

15. 13 30 0,43 Sedang

16. 17 30 0,57 Sedang

17. 12 30 0,40 Sedang

18. 17 30 0,57 Sedang

19. 14 30 0,47 Sedang

20. 15 30 0,50 Sedang

21. 16 30 0,53 Sedang

22. 14 30 0,47 Sedang

23. 15 30 0,50 Sedang

24. 15 30 0,50 Sedang

Page 111: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

95

Lmpiran 7 Uji Taraf Kesukaran

25. 19 30 0,63 Sedang

26. 16 30 0,53 Sedang

27. 12 30 0,40 Sedang

28. 15 30 0,50 Sedang

29. 12 30 0,40 Sedang

30. 12 30 0,40 Sedang

Page 112: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

96

Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction

DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII D

No

Nama Siswa K

K

M

Nilai Pretest Nilai Posstest

1 Tiara Na’imatul Qhoiriyah 70 50 80

2 Siti Amelia 70 65 85

3 To’atil Mar’ati 70 60 80

4 Jum’atul Husna 70 55 75

5 Istiqomatin Nafi’ah 70 35 55

6 Syifa Salsabila 70 55 75

7 Kaliya Adzra 70 45 75

8 Lidya Anggun Pratiwi 70 65 90

9 Alfia Syakira Al-Amin 70 55 75

10 Nurul Istiqomah 70 60 80

11 Riska Amelia 70 35 60

12 Assyifa Rihadhatul Aisyi 70 40 65

13 Desi Gusti Ayuni 70 70 90

14 Putri Septi Rahma Dania 70 50 85

15 Reffi Aulia Wibowo 70 70 85

16 Zaskia Aulia Rizki 70 40 70

17 Khurothul Nur Maulidia 70 45 70

18 Azzahra Salsabillah 70 35 60

19 Rahma Yeni Putri 70 45 75

Rata-Rata 51,31 75,26

Page 113: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

97

Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction

DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII E

No

Nama Siswa KKM Nilai Pretest Nilai Posttest

1 Alysha Aulia 70 35 60

2 Adinda Maylini Sari 70 55 75

3 Annisa Nur Adia 70 45 55

4 Yulinda Safitri 70 40 70

5 Salwa Anggi Avisha 70 55 70

6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 55 70

7 Amelia Regita Putri 70 35 55

8 Izzatunnisa 70 50 75

9 Srf.Mahilah Usman

Alhabsyi

70 60 75

10 Airin 70 65 80

11 Khafifah Chairani 70 35 55

12 Nur Indrawani 70 40 60

13 Ririn Tiara Saputri 70 70 85

14 Rhea Sabrina Damayanti 70 35 50

15 Rahmi 70 65 80

16 Nur Afifah Badriyyah 70 35 65

17 Nopita Prapti Angreni 70 50 70

18 Monika Ammelia Utami

A.T

70 50 65

19 Dian Pratiwi 70 55 70

Rata-Rata 48,94 67,63

Page 114: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

98

Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction

Daftar Nilai Pretest Course Review Horay

No Nama Siswa Nilai

Pretest

VIII D Proses Konten Konteks

1 Tiara Na’imatul

Qhoiriyah

50 3 5 2

2 Siti Amelia 65 4 5 2

3 To’atil Mar’ati 60 6 3 3

4 Jum’atul Husna 55 3 6 2

5 Istiqomatin Nafi’ah 35 2 4 1

6 Syifa Salsabila 55 3 7 1

7 Kaliya Adzra 45 3 5 1

8 Lidya Anggun

Pratiwi

65 4 7 2

9 Alfia Syakira Al-

Amin

55 4 5 2

10 Nurul Istiqomah 60 5 5 2

11 Riska Amelia 35 1 4 2

12 Assyifa Rihadhatul

Aisyi

40 2 5 1

13 Desi Gusti Ayuni 70 6 6 2

14 Putri Septi Rahma

Dania

50 2 6 2

15 Reffi Aulia Wibowo 70 3 8 3

16 Zaskia Aulia Rizki 40 2 6 0

17 Khurothul Nur

Maulidia

45 2 6 1

18 Azzahra Salsabillah 35 2 5 0

19 Rahma Yeni Putri 45 3 5 0

Rata-Rata 37,03704 67,763158 50,877193

Page 115: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

99

Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction

Daftar Nilai Posttest Course Review Horay

No Nama Siswa Nilai

Posttest

VIII D

Proses Konten Konteks

1 Tiara Na’imatul

Qhoiriyah

70 3 8 3

2 Siti Amelia 85 5 8 4

3 To’atil Mar’ati 80 6 7 3

4 Jum’atul Husna 75 4 8 3

5 Istiqomatin Nafi’ah 55 2 7 2

6 Syifa Salsabila 75 5 8 2

7 Kaliya Adzra 70 3 8 3

8 Lidya Anggun

Pratiwi

85 7 7 3

9 Alfia Syakira Al-

Amin

70 6 6 2

10 Nurul Istiqomah 75 6 8 1

11 Riska Amelia 60 6 5 0

12 Assyifa Rihadhatul

Aisyi

65 6 6 1

13 Desi Gusti Ayuni 90 8 8 2

14 Putri Septi Rahma

Dania

80 7 6 3

15 Reffi Aulia Wibowo 85 7 8 2

16 Zaskia Aulia Rizki 70 6 6 2

17 Khurothul Nur

Maulidia

60 5 6 1

18 Azzahra Salsabillah 65 6 5 0

19 Rahma Yeni Putri 75 6 7 2

Rata-Rata 64,1975309 81,578947 68,421053

Page 116: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

100

Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction

Daftar Nilai Pretest Direct Instruction

No Nama Siswa Nilai

Pretest

VIII E

Proses Konten Konteks

1 Alysha Aulia 35 2 4 1

2 Adinda Maylini Sari 50 3 5 2

3 Annisa Nur Adia 45 4 4 1

4 Yulinda Safitri 40 2 5 1

5 Salwa Anggi Avisha 50 4 4 2

6 Arqilla Dwi

Ramadhani

50 3 6 1

7 Amelia Regita Putri 35 2 5 0

8 Izzatunnisa 50 4 5 1

9 Srf.Mahilah Usman

Alhabsyi

60 4 6 2

10 Airin 65 4 6 3

11 Khafifah Chairani 35 1 5 1

12 Nur Indrawani 40 2 5 1

13 Ririn Tiara Saputri 70 4 7 3

14 Rhea Sabrina

Damayanti

40 2 5 1

15 Rahmi 65 5 6 2

16 Nur Afifah

Badriyyah

40 2 5 1

17 Nopita Prapti

Angreni

40 1 6 1

18 Monika Ammelia

Utami A.T

35 1 5 1

19 Dian Pratiwi 45 2 5 2

Rata-Rata 32,098765 65,1315789 47,368421

Page 117: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

101

Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Course Review Horay dan Direct Instruction

Daftar Nilai Posttest Kelas Direct Instruction

No

Nama Siswa

Nilai

Posttest

VIII E

Proses Konten

Konteks

1 Alysha Aulia 60 5 5 2

2 Adinda Maylini Sari 75 6 6 2

3 Annisa Nur Adia 55 4 5 1

4 Yulinda Safitri 70 6 6 2

5 Salwa Anggi Avisha 70 7 5 2

6 Arqilla Dwi Ramadhani 70 6 6 2

7 Amelia Regita Putri 55 4 7 0

8 Izzatunnisa 75 5 7 1

9 Srf.Mahilah Usman

Alhabsyi

75 6 6 3

10 Airin 80 8 7 1

11 Khafifah Chairani 55 5 6 0

12 Nur Indrawani 60 4 6 2

13 Ririn Tiara Saputri 85 8 7 1

14 Rhea Sabrina Damayanti 50 4 6 0

15 Rahmi 80 8 7 1

16 Nur Afifah Badriyyah 65 2 2 3

17 Nopita Prapti Angreni 70 6 6 2

18 Monika Ammelia Utami

A.T

65 6 5 2

19 Dian Pratiwi 70 7 5 2

Rata-Rata 66,04938 72,36842 50,87719

Page 118: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

102

Lampiran 9 Uji N Gain

Uji N-gain

Kelas VIII D (Course Review Horay)

No Pretest Posstest Posstest

-Pretest

Skor

ideal-

Pretest

N-Gain

Score

N Gain

% Kategori

1 50 80 30 50 0,6 60 Sedang

2 65 85 20 35 0,57142 57,14 Sedang

3 60 80 20 40 0,5 50 Sedang

4 55 75 20 45 0,4444 44,44 Sedang

5 35 55 20 65 0,3076 30,76 Sedang

6 55 75 20 45 0,4444 44,44 Sedang

7 45 75 30 55 0,5454 54,54 Sedang

8 65 90 25 35 0,7142 71,42 Sedang

9 55 75 20 45 0,4444 44,44 Sedang

10 60 80 20 40 0,5 50 Sedang

11 35 60 25 65 0,3846 38,46 Sedang

12 40 65 25 60 0,4166 41,66 Sedang

13 70 90 20 30 0,6666 66,66 Sedang

14 50 85 35 50 0,7 70 Sedang

15 70 85 15 30 0,5 50 Sedang

16 40 70 30 60 0,5 50 Sedang

17 45 70 25 55 0,4545 45,45 Rendah

18 35 60 25 65 0,3846 38,46 Sedang

19 45 75 30 55 0,5454 54,545 Sedang

Rata -

Rata 51,31 75,26

0,5065 50,65

Page 119: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

103

Lampiran 9 Uji N Gain

Kelas VIII E (Direct Instruction)

No Pretest Posttest

Posstest

–Pretest

Skor

ideal-

Pretest

N-Gain

Score

N Gain

%

Kategori

1 35 60 25 65 0,3846 38,4615 Sedang

2 55 75 20 45 0,4444 44,4444 Sedang

3 45 55 10 55 0,1818 18,1818 Rendah

4 40 70 30 60 0,5 50 Sedang

5 55 70 15 45 0,3333 33,3333 Sedang

6 55 70 15 45 0,3333 33,3333 Rendah

7 35 55 20 65 0,3077 30,7692 Sedang

8 50 75 25 50 0,5 50 Sedang

9 60 75 15 40 0,375 37,5 Sedang

10 65 80 15 35 0,4286 42,8571 Rendah

11 35 55 20 65 0,3077 30,7692 Sedang

12 40 60 20 60 0,3333 33,3333 Sedang

13 70 85 15 30 0,5 50 Sedang

14 35 50 15 65 0,2308 23,0769 Sedang

15 65 80 15 35 0,4286 42,8571 Sedang

16 35 65 30 65 0,4615 46,1538 Sedang

17 50 70 20 50 0,4 40 Sedang

18 50 65 15 50 0,3 30 Rendah

19 55 70 15 45 0,3333 33,3333 Sedang

Rata-

Rata 48,94 67,63

0,3728 37,28

Page 120: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

104

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

UJI NORMALITAS DATA SAMPEL

A. Pretest Kelas VIII D ( Eksperimen 1 )

Nilai Pretest Kelas VIII D ( Course Review Horay)

50 65 60 55 35 55 45 65 55 60

35 40 70 50 70 40 45 30 45

1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar

No

𝝌𝒊

𝝌𝟐

𝒁𝒊

F(𝒁𝒊)

S(𝒁𝒊)

|F(𝒁𝒊) - S(𝒁𝒊|

1

35

1225

-1,4007549

0,080644

0,0526

0,0280121

2

35

1225

-1,4007549

0,080644

0,1053

0,0246195

3

35

1225

-1,4007549

0,080644

0,1579

0,077251

4

40

1600

-0,9714913

0,165652

0,2105

0,0448745

5

40

1600

-0,9714913

0,165652

0,2632

0,0975061

6

45

2025

-0,5422277

0,293831

0,3158

0,0219586

7

45

2025

-0,5422277

0,293831

0,3684

0,0745902

8

45

2025

-0,5422277

0,293831

0,4211

0,1272218

9

50

2500

-0,1129641

0,45503

0,4737

0,0186547

10

50

2500

-0,1129641

0,45503

0,5263

0,0712863

11

55

3025

0,3162995

0,624112

0,5789

0,045165

12

55

3025

0,3162995

0,624112

0,6316

0,0074665

13

55

3025

0,3162995

0,624112

0,6842

0,0600981

14

60

3600

0,7455631

0,772034

0,7368

0,0351922

15

60

3600

0,7455631

0,772034

0,7895

0,0174394

16 65 4225 1,1748267 0,879968 0,8421 0,0378627

Page 121: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

105

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

17

65

4225

1,1748267

0,879968

0,8947

0,0147689

18

70

4900

1,6040903

0,945653

0,9474

0,0017155

19

70

4900

1,6040903

0,945653

1

0,0543471

∑ 𝑋 =975 52475

2. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ Х

𝑁 =

975

19 = 51,31

3. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √19(52475)−(975)2

19(19−1)

= √997025−950625

342

= √135,67

S = 11,64

4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors

= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,127 < 0,195 (5%) = distribusi data normal

0,127 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal

Sehingga data berdistribusi Normal

Page 122: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

106

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

B. Pretest Kelas VIII E (Eksperimen II)

Nilai Pretest Kelas VIII E

35 55 45 40 55 55 35 50 60 65

35 40 70 35 65 35 50 50 55

1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar

No

𝒙𝒊

𝒙𝟐

𝒁𝒊

F(𝒁𝒊)

S(𝒁𝒊)

|F(𝒁𝒊) - S(𝒁𝒊|

1 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,053 0,05988958

2 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,105 0,007258

3 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,158 0,04537358

4 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,211 0,09800516

5 35 1225 -1,213229 0,1125212 0,263 0,15063673

6 40 1600 -0,778068 0,2182645 0,316 0,09752498

7 40 1600 -0,778068 0,2182645 0,368 0,15015656

8 45 2025 -0,342907 0,3658343 0,421 0,05521837

9 50 2500 0,0922541 0,5367519 0,474 0,06306773

10 50 2500 0,0922541 0,5367519 0,526 0,01043615

11 50 2500 0,0922541 0,5367519 0,579 0,04219543

12 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,632 0,06946839

13 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,684 0,01683681

14 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,737 0,03579477

15 55 3025 0,5274151 0,7010473 0,789 0,08842635

16 60 3600 0,9625762 0,8321199 0,842 0,0099854

17 65 4225 1,3977372 0,918904 0,895 0,02416715

18 65 4225 1,3977372 0,918904 0,947 0,02846443

19 70 4900 1,8328982 0,9665911 1 0,03340886

∑ 𝑋 = 930 47900

2. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ Х

𝑁 =

930

19 = 48,94

3. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √19(47900)−(930)2

19(19−1)

Page 123: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

107

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

= √910.100−864900

342

= √132.16

S = 11,49

4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors

= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,150 < 0,195 (5%) = distribusi data normal

0,150 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal

Sehingga data berdistribusi Normal

C. Posttest Kelas VIII D ( Eksperimen 1 )

Nilai Posttest Kelas VIII D (Course Review Horay)

80 85 80 75 55 75 75 90 75 80

60 65 90 85 85 70 70 60 75

1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar.

No

𝑥𝑖

𝒳2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖|

1 55 3025 -2,01392 0,022009 0,053 0,030622429

2 60 3600 -1,5169 0,064646 0,105 0,040617015

3 60 3600 -1,5169 0,064646 0,158 0,093248594

4 65 4225 -1,01988 0,153893 0,211 0,056633798

5 70 4900 -0,52286 0,300535 0,263 0,037376964

6 70 4900 -0,52286 0,300535 0,316 0,015254615

7 75 5625 -0,02584 0,489691 0,368 0,12126946

8 75 5625 -0,02584 0,489691 0,421 0,068637881

9 75 5625 -0,02584 0,489691 0,474 0,016006302

10 75 5625 -0,02584 0,489691 0,526 0,036625277

11 75 5625 -0,02584 0,489691 0,579 0,089256856

Page 124: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

108

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

12 80 6400 0,471173 0,681241 0,632 0,04966244

13 80 6400 0,471173 0,681241 0,684 0,002969139

14 80 6400 0,471173 0,681241 0,737 0,055600718

15 85 7225 0,968191 0,833525 0,789 0,044051785

16 85 7225 0,968191 0,833525 0,842 0,008579794

17 85 7225 0,968191 0,833525 0,895 0,061211373

18 90 8100 1,465209 0,928568 0,947 0,018800408

19 90 8100 1,465209 0,928568 1 0,071431987

∑ 𝑋 =1430 109450

2. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ Х

𝑁 =

1430

19 = 75,26

3. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

= √19(109450)−(1430)2

19(19−1)

= √2079550−2044900

342

= √101,31

S = 10,06

4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors

= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,121 < 0,195 (5%) = distribusi data normal

0,121 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal

Sehingga data berdistribusi Normal

Page 125: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

109

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

D. Posttest Kelas VIII E ( Eksperimen II )

Nilai Posttest Kelas VIII E (Direct Instruction)

60 75 55 70 70 70 55 75 75 80

55 60 85 50 80 65 70 65 70

1. Urutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar

No

𝑥𝑖

𝒳2

𝑍𝑖

F(𝑍𝑖)

S(𝑍𝑖)

|F(𝑍𝑖) - S(𝑍𝑖|

1 50 2500 -1,8045 0,0355762 0,0526 0,01705538

2 55 3025 -1,29273 0,0980517 0,1053 0,007211423

3 55 3025 -1,29273 0,0980517 0,1579 0,059843002

4 55 3025 -1,29273 0,0980517 0,2105 0,112474581

5 60 3600 -0,78096 0,2174124 0,2632 0,04574551

6 60 3600 -0,78096 0,2174124 0,3158 0,098377089

7 65 4225 -0,26919 0,3938912 0,3684 0,025470145

8 65 4225 -0,26919 0,3938912 0,4211 0,027161433

9 70 4900 0,242579 0,5958344 0,4737 0,12215014

10 70 4900 0,242579 0,5958344 0,5263 0,069518561

11 70 4900 0,242579 0,5958344 0,5789 0,016886982

12 70 4900 0,242579 0,5958344 0,6316 0,035744597

13 70 4900 0,242579 0,5958344 0,6842 0,088376176

14 75 5625 0,75435 0,7746805 0,7368 0,037838367

15 75 5625 0,75435 0,7746805 0,7895 0,014793212

16 75 5625 0,75435 0,7746805 0,8421 0,067424791

17 80 6400 1,266121 0,8972651 0,8947 0,002528236

18 80 6400 1,266121 0,8972651 0,9474 0,050103343

19 85 7225 1,777892 0,9622892 1 0,037710838

∑ 𝑋 =1285 88625

2. Menghitung Rata – Rata (Mean)

Х̅ = ∑ Х

𝑁 =

1285

19 = 67,63

3. Menghitung Simpangan Baku

S = √𝑛 (∑ 𝑥2 )–(∑ 𝑥)2

𝑛 (𝑛−1)

Page 126: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

110

Lampiran 10 Uji Normalitas Sampel

= √19(88625)−(1285)2

19(19−1)

= √1683875−1651225

342

= √95,46

S = 9,77

4. Membandingkan 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dengan 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Pada taraf signifikasi 5% dengan ukuran sampel 19, maka pada tabel liliefors

= 0,195 dan pada taraf signifikasi 1% = 0,235

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi normal

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = artinya data berdistribusi tidak normal

Maka 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

0,122 < 0,195 (5%) = distribusi data normal

0,122 < 0,235 (1%) = distribusi data tidak normal

Sehingga data berdistribusi Normal

Page 127: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

111

Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel

UJI HOMOGENITAS SAMPEL

Uji Homogenitas dilakukan dengan cara uji bartlett. Dengan menghitung nilai

pretest dan posstest siswa di kelas VIII D dan kelas VIII E.

A. Nilai Pretest Siswa Kelas VIII D (Course Review Horay) dan Kelas VIII E

(Direct Instruction).

No VIII D VIII E

1 35 35

2 35 35

3 35 35

4 40 35

5 40 35

6 45 40

7 45 40

8 45 45

9 50 50

10 50 50

11 55 50

12 55 55

13 55 55

14 60 55

15 60 55

16 65 60

17 65 65

18 70 65

19 70 70

Jumlah 975 930

Rataan 51,31579 48,94737

S 11,64785 11,49625

S² 135,6725 132,1637

Langkah 1 : Masukan angka angka statistik untuk pengujian homogenitas

Kelas ni-1 S² ( ni-1).S² Log S² (ni-1). logS²

VIII D 18 135,67 2442,06 2,13 38,34

VIII E 18 132,16 2378,88 2,12 38,16

36

4820,94

76,5

Page 128: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

112

Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel

Langkah 2 : Menghitung varians gabungan dari populasi

S² = 18(135,67)+18(132,16)

18+18

S² = 2442,06+2378,88

36

S² = 133,91

Langkah 3: Menghitung Log S² = Log 133,91

= 2,1268

Langkah 4 : Menghitung nilai B = (Log S²) ∑(ni − 1)

= 2,1268. 36

= 76,56

Langkah 5 : Menghitung 𝑥2 hitung = In 10 ( 𝐵 − ∑(ni − 1) log S²)

= 2,30 ( 76,56 – 76,50)

= 2,30 ( 0,04)

= 0,092

Langkah 6 : Membandingkan 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑥2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk ɑ = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k-1 = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

3,841 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen

Ternyata Jika 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑥2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,092 ≤ 3,48 maka dinyatakan homogen.

B. Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen I ( Kelas VIII D) dan kelas

Eksperimen II (Kelas VIII E).

No VIII D VIII E

1 55 50

2 60 55

3 60 55

4 65 55

5 70 60

6 70 60

7 75 65

Page 129: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

113

Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel

8 75 65

9 75 70

10 75 70

11 75 70

12 80 70

13 80 70

14 80 75

15 85 75

16 85 75

17 85 80

18 90 80

19 90 85

Jumlah 1430 1285

Rataan 75,26316 67,63158

S 10,06557 9,770764

S² 101,3158 95,46784

Langkah 1 : Masukan angka angka statistik untuk pengujian homogenitas

Kelas ni-1 S² ( ni-1).S² Log S² (ni-1). logS²

VIII D 18 101,31 1823,58 2 36

VIII E 18 95,46 1718,28 1,97 35,46

36

3541,86

71,46

Langkah 2 : Menghitung varians gabungan dari populasi

S² = 18(101,31)+18(95,46)

18+18

S² = 1823,58+1718,28

36

S² = 98,385

Langkah 3: Menghitung Log S² = Log 98,385

= 1,99

Langkah 4 : Menghitung nilai B = (Log S²) ∑(ni − 1)

= 1,99. 36

= 71,64

Page 130: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

114

Lampiran 11 Uji Homogenitas Sampel

Langkah 5 : Menghitung 𝑥2 hitung = In 10 ( 𝐵 − ∑(ni − 1) log S²)

= 2,30 ( 71,64 – 71,46)

= 2,30 ( 0,18)

= 0,41

Langkah 6 : Membandingkan 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝑥2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk ɑ = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k-1 = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

3,841 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , tidak homogen

Jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , homogen

Ternyata Jika 𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑥2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,41 ≤ 3,48 maka dinyatakan homogen.

Page 131: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

115

Lampiran 12 Uji T

115

UJI T

1. Uji Paired Sample T-Test kelas VIII D ( Course Review Horay)

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair

1

Pretest CRH 48.9474 19 11.49625 2.63742

Posttest

CRH

75.2632 19 10.06557 2.30920

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

(2-

tailed)

Mean Std.

Deviat

ion

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pretest CRH -

Posttest CRH

-26.3 4.3 1.00 -28.43 -24.2 -26. 18 .000

Page 132: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

116

2. Uji Paired Sample T-test kelas VIII E ( Direct Instruction)

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1

Pretest DI 48.9474 19 11.49625 2.63742

Posttest

DI

67.6316 19 9.77076 2.24157

Paired Differences t df Sig.

(2-

tailed

)

Mea

n

Std.

Deviat

ion

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pretest DI

- Posttest

DI

-

18.6

3.266 .7494 -20.25 -17.1 -24. 18 .000

Page 133: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

117

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Pokok Bahasan : Gerak dan Gaya

Tahun Ajaran : 2019/2020

Pilihlah jawaban yang benar dengan tanda silang silang ( x ) pada salah satu

pilihan a, b, c, d yang kamu anggap benar !

Wacana 1

Tika bepergian dengan bus. Jika membandingkan posisi Tika terhadap

lingkungan sekitar di luar bus misalnya pohon, lapangan, dan rumah sebagai patokan

atau titik acuan maka Tika akan merasakan bahwa posisi Tika berubah terhadap

lingkungan sekitar tersebut. Artinya, Tika sedang bergerak. Namun jika Tika

membandingkan posisinya terhadap lingkungan sekitar di dalam bus misalnya

menjadikan penumpang lain atau dinding dan atap bus sebagai patokan atau titik

acuan Tika akan merasakan bahwa posisinya terhadap lingkungan tidak berubah

artinya Tika diam.

Pertanyaan :

1. Berdasarkan wacana di atas, apa yang di maksud dengan gerak .....

a. Perubahan posisi/ kedudukan terhadap titik acuannya

b. Dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak

c. Dorongan dan tarikan yang dapat menyebabkan benda diam

d. Perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena tidak adanya gaya

2. Berdasarkan wacana diatas, dapat dikatakan......

a. Pohon-pohon melakukan gerak yang sebenarnya, sedangkan bus

melakukan gerak semu

Page 134: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

118

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

b. Bus dan pohon sama-sama melakukan gerak semu

c. Pohon-pohon melakukan gerak semu, sedangkan bus melakukan gerak

yang sebenarnya

d. Bus dan pohon sama sama diam

Wacana 2

Bus Damri melaju di jalan lingkar kudus. Pengemudi bus Indra, meletakkan

segelas air yang hampir penuh pada cekungan tempat minum yang berada diatas

dashboard. Tiba-tiba Indra melakukan pengereman secara mendadak karena lampu

pengatur lalu lintas menyala merah

Pertanyaan:

3. Hal yang terjadi pada air dalam gelas saat pengereman adalah :

a. Tetap dalam keadaan tenang (horizontal)

b. Meluap melalui sisi nomor 1

c. Meluap melalui sisi nomor 2

d. Meluap tetapi tidak dapat dijelaskan pada sisi nomor 1 atau 2

4. Ali mengendarai sepeda motor dari kota A menuju kota D yang berjarak 160

km. Dalam perjalanan, Ali berhenti di kota B dan kota C. Jarak kota A-B =

60 km, di tempuh dalam waktu 1 jam. Jarak kota B – C = 30 km, ditempuh

dalam waktu 45 menit. Jarak kota C – D = 70 km, ditempuh dalam waktu 1

jam 15 menit. Kecepatan rata-rata sepeda motor Ali dari A ke D adalah...

a. 2,2 km/jam

b. 53,3 km/jam

c. 80 km/jam

d. 480 km/jam

5. Grafik yang menunjukkan hubungan antara panjang lintasan dengan waktu

GLB adalah.....

Page 135: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

119

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

6. Perhatikan peristiwa berikut

1) Buah mangga jatuh bebas ke bumi

2) Bola menggelinding di atas pasir

3) Kelereng menggelinding ke bawah pada bidang miring dan licin

4) Peluru yang ditembakkan vertikal ke atas

Contoh gerak lurus berubah beraturan dipercepat yang benar adalah...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

7. Perhatikan grafik dibawah ini!

Page 136: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

120

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

Kecepatan pada grafik diatas adalah ....

a. 10 km/jam

b. 20 km/jam

c. 30 km/jam

d. 40 km/jam

8. Perhatikan data gerak benda pada tabel berikut :

Nama Benda Waktu (s) Jarak tempuh (m)

Benda A 1 2

2 4

3 6

Benda B 1 2

2 8

3 18

Jenis gerak lurus pada benda A dan benda B secara berturut turut adalah

adalah....

a. GLBB dipercepat dan GLB di perlambat

b. GLB dan GLBB diperlambat

c. GLB dan GLBB dipercepat

d. GLB diperlambat dan GLB dipercepat

Page 137: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

121

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

9. Perhatikan gambar berikut:

Seorang anak meluncur maju dijalan seperti gambar di atas tanpa mengayuh

pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang terjadi pada

sepeda ketika melalui lintasan....

C-D A-B

a. GLBB

Dipercepat

GLBB

Dipercepat

b. GLBB

Dipercepat

GLBB

Diperlambat

c. GLBB

Diperlambat

GLBB

Diperlambat

d. GLBB

Diperlambat

GLBB

Dipercepat

Wacana 3

Adi dan Nia adalah kaka beradik yang rukun. Saat ini Adi berada dikelas VIII

SMPN 8 Kota Jambi, sedangkan Nia berada di kelas 7 pada SMP yang sama. Mereka

sering melakukan banyak kegiatan bersama, saling membantu satu sama lain, juga

berpetualang bersama. Mereka sering berlibur bersama keluarga untuk mengunjungi

tempat tempat wisata, misalnya mereka pernah berkunjung ke Gedong Songo, Umbul

Sidomukti, Taman Kyai Langgeng, dan lain-lain.

Liburan kali ini Adi dan Nia berkunjung kerumah neneknya. Rumah nenek

mereka ada di Desa Kalongan, Unggaran Timur. Di sekitar rumah nenek mereka ada

Page 138: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

122

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

hamparan hutan karet yang indah. Nia seringkali meminta Adi untuk memotret

dirinya di hutan karet itu. Nia bergaya sesuka hatinya. Kadang, karena merasa sebal,

Adi tidak mau mengambil gambar Nia. Akhirnya Nia bergaya selfie dengan

tongsisnya. Agar handphonenya tidak jatuh, Nia harus memberi gaya pada tongsisnya

sehingga semakin lama tangannya terasa pegal.

Pertanyaan:

10. Berdasarkan Wacana diatas, apakah yang di maksud dengan gaya ? ....

a. Perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena adanya gaya

b. Peralihan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali

c. Dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak

d. Dorongan dan tarikan yang dapat menyebabkan benda diam

Wacana 4

Budi dan teman teman melakukan jogging setiap hari minggu pagi. Mereka

berlari melewati rumah warga yang memiliki banyak pepohonan. Budi dan teman-

teman sedang memperhatikan pepohonan yang ada di sekelingnya. Mereka melihat

sebuah pohon kelapa yang tinggi dan di sampingnya terdapat pohon mangga yang

tidak terlalu tinggi. Pada waktu yang hampir bersamaan buah kelapa dan buah

mangga jatuh kebawah.

Pertanyaan:

11. Berdasarkan wacana diatas, yang menyebabkan buah tersebut jatuh ke bawah

karena adanya...

a. Gaya otot

b. Gaya Magnet

c. Gaya Gravitasi

d. Gaya Magnet

12. Berdasarkan peristiwa diatas, buah mana yang lebih cepat menyentuh tanah...

a. Mangga

b. Kelapa

c. Tidak keduanya

Page 139: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

123

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

d. Keduanya jatuh bersamaan menyentuh tanah

13. Ketika sebuah kelapa jatuh dengan ketinggian tertentu, maka apa yang akan

terjadi ....

a. Kecepatan tetap, percepatan berubah

b. Kecepatan berubah, percepatan tetap

c. Kecepatan dan percepatan berubah

d. Kecepatan tetap dan percepatan nol

Wacana 6

Hari kemerdekaan biasanya dirayakan dengan aneka perlombaan, seperti

lomba balap karung, panjat pinang dan tarik tambang. Pada perlombaan tahun

kemarin, Adi dan Nia adalah satu tim pada lomba tarik tambang, yaitu tim merah.

Lawan mereka adalah tim biru yang diisi oleh teman mereka lainnya. Tiap tim terdiri

atas 5 orang, masing masing 2 perempuan dan 3 laki-laki. Nia memberikan tarikan

sebesar 10 N, Aldi memberikan tarikan sebesar 20 N, dan ketiga temannya yang lain

memberikan tarikan sebesar 50 N. Tim biru yang juga diisi oleh 5 orang memberikan

tarikan masing masing sebesar 15 N, 10 N, 10 N, 15 N , dan 20 N.

Pertanyaan:

14. Berdasarkan arah gaya resultannya, tim manakah yang akhirnya

menenangkan perlombaan tarik tambang ?

a. Tim Biru

b. Tim Merah

c. Kedua Tim

d. Tidak ada yang menang

Page 140: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

124

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

Wacana 7

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalimat tersebut sudah sering kita

dengarkan tetapi jarang kita terapkan. Padahal, menjaga kebersihan memiliki manfaat

untuk diri kita sendiri. Lingkungan yang bersih akan memberikan suasana yang indah

dan penuh semangat. Oleh karena itu, Rio dan Ryan rutin bekerja bakti.

Pada hari Minggu, Rio dan Ryan bergotong royong untuk membersihkan

gudang. Rio dan Ryan juga bekerja sama dalam mendorong meja kayu yang sangat

berat. Berat meja kayu tersebut adalah 70 N. Rio dan Ryan masing masing

memberikan gaya sebesar 35 N dan 40 N.

Pertanyaan :

15. Berdasarkan wacana di atas, berapakah gaya total yang bekerja pada meja

tersebut?

a. 5 N

b. 75 N

c. 80 N

d. 65 N

16. Berapa percepatan meja kayu tersebut ?

a. 10,71 m/𝒔𝟐 c. 8,71 m/𝑠2

b. 9,71 m/𝑠2 d. 10 m/𝑠2

Page 141: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

125

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

Wacana 8

Zizi bersekolah di SMAN 8 Kota Jambi. Jarak rumahnya dan sekolah sangat

jauh. Walaupun jarak rumah dan sangat sekolah sangat jauh tapi dia tetap rajin pergi

ke sekolah. Zizi setiap pergi ke sekolah menggunakan transportasi bus. Suatu hari

saat Zizi pulang sekolah dengan menaiki bus ada sebuah bus yang sedang melaju

dengan kecepatan tinggi, tiba – tiba direm mendadak hingga berhenti. Para

penumpang merasakan adanya dorongan ke arah depan.

Pertanyaan:

17. Berdasarkan wacana di atas, Peristiwa itu merupakan contoh berlakunya

hukum....

a. Kekekalan energi c. Newton II

b. Newton I d. Newton III

Wacana 9

Page 142: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

126

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

Pernahkah kamu merasakan sensasi yang aneh di kepala atau perut ketika

sedang berada di dalam elevator yang hendak bergerak. Saat elevor diam, kamu tidak

akan merasakan sesuatu yang aneh. Ini karena gaya yang bekerja pada tubuh

seimbang. Karena tubuh diam, tubuh akan ingin terus berada dalam keadaan diam.

Namun gerakan mendadak elevator ke atas mengubah keadaan seimbang itu.

Keadaan ini menyebabkan sensasi yang aneh di kepala atau perut. Namun keadaan itu

hanya bertahan dalam waktu singkat karena setelah itu elevator akan bergerak dengan

kecepatan tetap sehingga tubuh kembali seimbang. Sensasi aneh itu akan muncul lagi

ketika elevator akan berhenti. Hal ini karena mulanya tubuh bergerak dan ingin terus

berada dalam keadaan bergerak.

Pertanyaan:

18. Berdasarkan wacana diatas, peristiwa tersebut merupakan contoh dari......

a. Hukum Newton I

b. Hukum Newton III

c. Hukum Newton II

d. Gersk

19. Sebuah pesawat televisi yang beratnya 200 N terletak diam di atas meja.

Dapat di simpulkan bahwa....

a. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi adalah 200 N dan merupakan

gaya reaksi dari berat televisi

b. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi lebih besar dari 200 N dan tidak

ada kaitannya dengan gaya aksi-reaksi

c. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi adalah 200 N dan bukan

merupakan gaya reaksi dari berat televisi

d. Gaya yang dikerjakan meja pada televisi lebih kecil dari 200 N dan tidak

ada kaitannya dengan gaya aksi reaksi

Page 143: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

127

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

Wacana 10

Pada saat burung terbang di udara, burung terbang dengan mengepakkan dan

menggerakan sayapnya ke atas dan bawah. Ketika hendak terbang, burung

mengangkat sayapnya. Gerakan sayap ini mendorong udara ke bawah. Dorongan ke

bawah merupakan gaya reaksi. Terdapat gaya reaksi yang berlawanan arah sehingga

dapat mendorong sayap ke atas. Akibatnya, tubuh burung berangkat ke atas dan

terbang. Besarnya gaya sayap mendorong udara sama dengan besarnya gaya udara

mengangkat sayap.

Pertanyaan:

20. Perbandingan besarnya gaya aksi dan reaksi antara burung dengan udara

yang benar adalah...

a. Sama, sehingga burung dapat terbang dengan stabil di udara

b. Berbeda, sehingga burung dapat melayang di udara

c. Sama, karena gaya yang dimilikinya melebihi besar gaya gesekan udara

maka burung dapat maju ke depan

d. Berbeda, karena gaya yang dimilikinya lebih kecil dari gaya gesekan

udara sehingga burung dapat maju ke depan

Page 144: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

128

Lampiran 13 Soal Pretest dan Posttest

Kunci Jawaban

1. A 11. C

2. C 12. A

3. D 13. B

4. B 14.B

5. D 15.B

6. B 16. A

7. A 17. B

8.C 18. C

9. D 19. C

10 .C 20. C

Page 145: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

129

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs An-Nur Tangkit

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : VIII /I

Materi Pokok : Gerak dan Gaya

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit ( 3× Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,

dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan

anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 146: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

130

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menganalisis gerak

lurus, pengaruh gaya

terhadap gerak berdasarkan

hukum Newton dan

penerapannya pada gerak

benda

Mengidentifikasi gerak dan jenis jenisnya

Mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan

dan gerak lurus berubah beraturan

Mengindentifikasi gaya

Mendeskripsikan Hukum I, II, III Newton

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi gerak dan macam macam gerak

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan dan gerak lurus

Berubah beraturan

3. Peserta didik mengidentifikasi gaya

4. Peserta didik dapat mendeskripsikan hukum I, II,III Newton

D. Materi Pembelajaran

- Gerak

- Gaya

-Hukum Newton

E. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Course Review Horay

Metode Pembelajaran : diskusi dan tanya jawab

E. Media Pembelajaran

Media :

Lembar penilaian

Page 147: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

131

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis, karton

F. Sumber Belajar

Buku IPA Kelas VIII

Buku referensi yang relevan,

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

Langkah-langkah

Course Review

Horay

Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Pendahuluan 5 menit

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam

2. Guru meminta kepada ketua kelas menyiapkan

teman-temanya untuk berdoa

3. Guru mengabsen kehadiran siswa

4. Memberikan apersepsi kepada peserta didik.

“Mengapa benda dapat bergerak? Gerakan apa

saja yang dapat dilakukan oleh benda?

5. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di

capai (tahap 1)

2. Kegiatan Inti 25

Menit

6. Guru menjelaskan model Course Review Horay

7. Guru menjelaskan materi tentang gerak pada

benda dan penerapan gerak dalam kehidupan

sehari hari (tahap 2)

Page 148: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

132

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

8. Guru memberikan contoh soal tentang penerapan

gerak dalam kehidupan sehari-hari. Guru

membimbing dan meminta siswa untuk

mengerjakan soal yang diberikan

9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami

(tahap 3)

Course Review

Horay

10. Guru membagi siswa dalam kelompok.

Masing – masing siswa terdiri 4-5 orang

11. Untuk mengetahui atau menguji pemahaman

siswa disuruh membuat 5 kotak atau kartu

diisi angka sesuai dengan nomor yang di

tentukan oleh guru (tahap 4)

12. Guru membaca soal secara acak dan siswa

masing-masing kelompok berdiskusi dan

langsung menulis jawaban didalam kartu atau

kotak (tahap 5)

13. Salah satu siswa diminta untuk maju

mengerjakan soal yang ditelah dikerjakan

14. Guru menyuruh siswa lain mengoreksi

pekerjaan temannya apakah sudah benar ()

atau salah (x) (tahap 5)

15. Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda

benar () harus berteriak “hore!!” atau yel

yel lainnya (tahap 6)

Page 149: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

133

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

16. Guru segera memberi umpan balik jika

pekerjaan siswa kurang benar maka guru

memberikan penjelasan kembali sehingga

siswa dapat mengetahui kesalahannya

17. Meminta siswa untuk bertanya jika terdapat

masalah tentang jawaban yang belum di

mengerti

18. Kemudian guru dan siswa bersama-sama

menghitung dari jawaban yang benar.

Kelompok yang paling banyak meneriakkan

horay maka kelompok tersebut yang menjadi

pemenang (tahap 7)

19. Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai paling tinggi atau

paling sering memperoleh ”horee!!”

(tahap 8)

3. Kegiatan Penutup 5 Menit

20. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

21. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan

mengucapkan lafaz hamdalah.

22. Peserta didik menutup dengan salam.

Page 150: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

134

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

Pertemuan ke-2

Langkah-langkah

Course Review

Horay

Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Pendahuluan 5 menit

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam

2. Guru meminta kepada ketua kelas

menyiapkan teman-temanya untuk berdoa

3. Guru mengabsen kehadiran siswa

4. Memberikan apersepsi kepada peserta didik .

5. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di

capai (tahap 1)

2. Kegiatan Inti 25

Menit

6. Guru menjelaskan model Course Review

Horay

7. Guru menjelaskan materi tentang gaya,

macam-macam gaya (tahap 2)

8. Guru memberikan contoh soal tentang

penerapan gaya dalam kehidupan sehari-hari.

Guru membimbing dan meminta siswa untuk

mengerjakan soal yang diberikan (tahap 2)

9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami (tahap 3)

Page 151: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

135

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

Course Review

Horay

10. Guru membagi siswa dalam kelompok.

Masing – masing siswa terdiri 4-5 orang

11. Untuk mengetahui atau menguji pemahaman

siswa disuruh membuat 5 kotak atau kartu

diisi angka sesuai dengan selera masing-

masing (tahap 4)

12. Guru membaca soal secara acak dan siswa

masing-masing kelompok berdiskusi dan

langsung menulis jawaban didalam kartu atau

kotak (tahap 5)

13. Salah satu siswa diminta untuk maju

mengerjakan soal yang ditelah dikerjakan

14. Guru menyuruh siswa lain mengoreksi

pekerjaan temannya apakah sudah benar ()

atau salah (x) (tahap 5)

15. Peserta didik yang sudah mendapatkan tanda

benar () harus berteriak “hore!!” atau yel

yel lainnya (tahap 6)

16. Guru segera memberi umpan balik jika

pekerjaan siswa kurang benar maka guru

memberikan penjelasan kembali sehingga

siswa dapat mengetahui kesalahannya

17. Meminta siswa untuk bertanya jika terdapat

masalah tentang jawaban yang belum di

mengerti

18. Kemudian guru dan siswa bersama-sama

menghitung dari jawaban yang benar.

Kelompok yang paling banyak meneriakkan

Page 152: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

136

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

horay maka kelompok tersebut yang menjadi

pemenang (tahap 7)

19. Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai paling tinggi atau

paling sering memperoleh ”horee!!”

(tahap 8)

H. Kegiatan Penutup 5 Menit

20. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

21. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan

mengucapkan lafaz hamdalah.

22. Peserta didik menutup dengan salam.

Pertemuan ke-3

Langkah-langkah

Course Review

Horay

Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Pendahuluan 5 menit

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salamGuru meminta kepada

ketua kelas menyiapkan teman-temanya

untuk berdoa

2. Guru mengabsen kehadiran siswa

3. Memberikan apersepsi kepada peserta

didik .

4. Guru menyampaian kompetensi yang ingin

di capai (tahap 1)

Page 153: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

137

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

1. Kegiatan Inti 25

Menit

5. Guru menjelaskan model Course Review

Horay

6. Guru menjelaskan materi tentang hukum

newton I,II,III (tahap 2)

7. Guru menjelaskan penerapan hukum

newton dalam kehidupan sehari-hari

8. Guru memberikan contoh soal tentang

penerapan hukum newton dalam

kehidupan sehari-hari. Guru membimbing

dan meminta siswa untuk mengerjakan

soal yang diberikan

(tahap 2)

9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai hal-hal yang

belum dipahami (tahap 3)

Course Review

Horay

10. Guru membagi siswa dalam kelompok.

Masing – masing siswa terdiri 4-5 orang

11. Untuk mengetahui atau menguji

pemahaman siswa disuruh membuat 5

kotak atau kartu diisi angka sesuai dengan

selera masing-masing (tahap 4)

12. Guru membaca soal secara acak dan siswa

masing-masing kelompok berdiskusi dan

Page 154: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

138

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

langsung menulis jawaban didalam kartu

atau kotak (tahap 5)

13. Salah satu siswa diminta untuk maju

mengerjakan soal yang ditelah dikerjakan

14. Guru menyuruh siswa lain mengoreksi

pekerjaan temannya apakah sudah benar

() atau salah (x) (tahap 5)

15. Peserta didik yang sudah mendapatkan

tanda benar () harus berteriak “hore!!”

atau yel yel lainnya (tahap 6)

16. Guru segera memberi umpan balik jika

pekerjaan siswa kurang benar maka guru

memberikan penjelasan kembali sehingga

siswa dapat mengetahui kesalahannya

17. Meminta siswa untuk bertanya jika

terdapat masalah tentang jawaban yang

belum di mengerti

18. Kemudian guru dan siswa bersama-sama

menghitung dari jawaban yang benar.

Kelompok yang paling banyak

meneriakkan horay maka kelompok

tersebut yang menjadi pemenang (tahap 7)

19. Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai paling tinggi atau

paling sering memperoleh ”horee!!”

(tahap 8)

1. Kegiatan Penutup 5 Menit

20. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

Page 155: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

139

Lampiran 14 RPP Course Review Horay

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

21. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan

mengucapkan lafaz hamdalah.

22. Peserta didik menutup dengan salam.

I. Penilaian

Teknik penilaian : Penugasan

Bentuk instrument : Tes objektif (Pilihan Ganda)

Rubrik Penilaian Tes Pilihan Ganda

1. Jumlah soal = 20 butir soal

2. Bobot tiap soal = 1

3. Skor Ideal = 20 x 1 = 20

Nilai Akhir = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒙 𝟏𝟎𝟎

Jambi, September 2020

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa

Rima Nurjuliani, S.Pd Venna Saskianita

NIP: NIM: TF161188

Mengetahui

Kepala MTs An-Nur Tangkit

Sulaiman Astra Ar M.Pd

NIP:

Page 156: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

140

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs An-Nur Tangkit

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : VIII /I

Materi Pokok : Gerak dan Gaya

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit ( 3× Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,

dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan

anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 157: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

141

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menganalisis gerak

lurus, pengaruh gaya

terhadap gerak berdasarkan

hukum Newton dan

penerapannya pada gerak

benda

Mengidentifikasi gerak dan jenis jenisnya

Mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan

dan gerak lurus berubah beraturan

Mengindentifikasi gaya

Mendeskripsikan Hukum I, II, III Newton

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi gerak dan macam macam gerak

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri gerak lurus beraturan dan gerak lurus

Berubah beraturan

3. Peserta didik mengidentifikasi gaya

4. Peserta didik dapat mendeskripsikan hukum I, II,III Newton

D. Materi Pembelajaran

- Gerak

- Gaya

- Hukum Newton

E. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Instruction

Metode Pembelajaran : ceramah, demostrasi dan tanya jawab

F. Media Pembelajaran

Media :

Lembar penilaian

Page 158: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

142

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis, karton

G. Sumber Belajar

Buku IPA Kelas VIII

Buku referensi yang relevan,

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

Langkah-langkah

Direct Instruction

Kegiatan Pembelajaran Waktu

4. Pendahuluan 2. m

e

n

i

t

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam

2. Guru meminta kepada ketua kelas menyiapkan

teman-temanya untuk berdoa

3. Guru mengabsen kehadiran siswa

4.Memberikan apersepsi kepada peserta didik.

“Mengapa benda dapat bergerak? Gerakan apa saja

yang dapat dilakukan oleh benda?

5. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di capai

6. Kegiatan Inti 25

Menit

7. Melalui metode ceramah dan tanya jawab, guru

menjelaskan tentang gerak pada benda

Page 159: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

143

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

8. Guru memberikan contoh soal tentang penerapan

gerak dalam kehidupan sehari-hari. Guru

membimbing dan meminta siswa untuk

mengerjakan soal yang diberikan

9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum dipahami

10.Melalui tanya jawab siswa diajak diskusi

membahas soal latihan yang telah dikerjakan oleh

siswa. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara

bersama-sama mengenai materi gerak pada benda .

10. Kegiatan Penutup 5 Menit

11. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

12. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan

mengucapkan lafaz hamdalah.

13. Peserta didik menutup dengan salam.

Page 160: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

144

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

Pertemuan ke-2

Langkah-langkah

Direct Instruction

Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Pendahuluan 5 menit

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam

2. Guru meminta kepada ketua kelas

menyiapkan teman-temanya untuk berdoa

3. Guru mengabsen kehadiran siswa

4. Memberikan apersepsi kepada peserta

didik .

2. Kegiatan Inti 25

Menit

5. Guru menjelaskan materi tentang gaya,

macam-macam gaya

6. Guru menginstruksikan siswa membentuk

kelompok

7. Guru memberikan contoh soal tentang

penerapan gaya dalam kehidupan sehari-

hari. Guru membimbing dan meminta

siswa untuk mengerjakan soal yang

diberikan

8. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi

tentang gaya

9. Guru mengecek hasil kerja siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai hal-hal yang

Page 161: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

145

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

belum dipahami

10. Guru mengintruksikan beberapa siswa

untuk menjelaskan tentang gaya yang telah

mereka pelajari

F. Kegiatan Penutup 5 Menit

11. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

12. Peserta didik menyudahi pelajaran dengan

mengucapkan lafaz hamdalah.

13. Peserta didik menutup dengan salam.

Pertemuan ke-3

Langkah-langkah

Direct Instruction

Kegiatan Pembelajaran Waktu

2 Pendahuluan 6 menit

1.Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam Guru meminta kepada ketua

kelas menyiapkan teman-temanya untuk berdoa

2. Guru mengabsen kehadiran siswa

3. Memberikan apersepsi kepada peserta didik .

4. Guru menyampaian kompetensi yang ingin di

capai (tahap 1)

2. Kegiatan Inti 25

Menit

5.Guru menjelaskan materi tentang hukum

newton I,II,III (tahap 2)

Page 162: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

146

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

6. Guru menjelaskan penerapan hukum newton

dalam kehidupan sehari-hari

7.Guru menginstruksikan siswa membentuk

kelompok

8.Guru memberikan contoh soal tentang

penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari.

Guru membimbing dan meminta siswa untuk

mengerjakan soal yang diberikan

9.Guru membimbing siswa untuk berdiskusi

tentang gaya

10.Guru mengecek hasil kerja siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami

14. Kegiatan Penutup 6 Menit

11.Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

12.Peserta didik menyudahi pelajaran dengan

mengucapkan lafaz hamdalah.

13.Peserta didik menutup dengan salam.

Page 163: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

147

Lampiran 14 RPP Direct Instruction

Page 164: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

148

Lampiran 15 Tabel Chi Kuadrat

Page 165: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

149

Lampiran 16 Nilai Kritis Uji Liliefors

Page 166: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

150 Lampiran 17 Tabel Z

Page 167: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

151

Dokumentasi

KELAS EKSPERIMEN I

Mengerjakan Soal Pretest

Page 168: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

152

Dokumentasi

Page 169: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

153

Dokumentasi

Page 170: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

154

Dokumentasi

Page 171: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

155

Dokumentasi

KELAS EKSPERIMEN II

Mengerjakan Soal Pretest

Page 172: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

156

Dokumentasi

Page 173: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

157

Dokumentasi

Page 174: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JJl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

Telp/fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Nama : Venna Saskianita

NIM : TF.161188

Pembimbing I : Drs. Rizalman, M.Pd

Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay Dan

Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Di

Madrasah An-Nur Tangkit

Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan

Jurusan : Tadris Fisika

No Hari/Tanggal Materi Bimbingan

Tanda Tangan

Pembimbing

1. 6 September 2019 Penyerahan Surat Penunjukan Dosen

Pembimbing

2. 14 Oktober 2019 Perbaiki Latar Belakang Masalah

3. 20 Januari 2020 Perbaiki penulisan dan tambahkan

kajian teori

4. 23 Januari 2020 Perbaikan Penulisan di Bab II dan III

dan daftar pustaka

5. 31 Januari 2020 Acc Seminar Proposal

6. 20 Maret 2020 Bimbingan perbaikan proposal

7 23 Maret 2020 Acc Riset

8 4 November 2020 Bimbingan bab IV dan tambahkan

hasil penelitian

9 6 November 2020 Perbaiki tulisan dan lengkapi

lampiran skripsi

10 10 November

2020

Acc skripsi

Page 175: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JJl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

Telp/fax : (0741)583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id

Nama : Venna Saskianita

NIM : TF.161188

Pembimbing II : Dr.Sukarno, M.Pd.I

Judul Skripsi : Perbandingan Model Pembelajaran Course Review Horay Dan

Direct Instruction Dalam Meningkatkan Literasi Sains Di

Madrasah An-Nur Tangkit

Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan

Jurusan : Tadris Fisika

No Hari/Tanggal Materi Bimbingan

Tanda Tangan

Pembimbing

1. 14 Oktober 2019 Perbaiki Latar Belakang

Masalah

2. 5 November 2019 Tambahkan Latar Belakang

Tambahkan Kajian Teori

3. 6 Januari 2020 Perbaikan bab II dan III

4. 14 Januari 2020 Perbaiki kerangka berfikir

5. 22 Januari 2020 Acc Seminar Proposal

6. 10 Maret 2020 Acc Riset

7. 4 November 2020 Bimbingan Bab 4

8. 5 November 2020 Tambahkan pembahasan

9. 11 September 2020 Perbaikan daftar pustaka

10 24 September 2020 ACC munaqasah

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Page 176: PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Venna Saskianita

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 23 April 1998

Alamat : Jln Sunan Bonang Rt 17 No.34 Kel

Simpang Sipin Kec.kota baru

Alamat E-mail : [email protected]

No. Handphone : 0895-6359-71765

Pendidikan Formal

1. TK Pembina II, Lulus Tahun 2003

2. SDN 146 Kota Jambi, Lulus Tahun 2010.

3. SMPN 8 Kota Jambi, Lulus Tahun 2013.

4. SMAN 8 Kota Jambi, Lulus Tahun 2016.