perbandingan intellectual capital bank syariah dan bank...

113
PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA (Periode 2011-2015) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Sri Budiharti NIM: 1112046100108 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016/1437 H

Upload: lamquynh

Post on 09-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN

BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA (Periode 2011-2015)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Sri Budiharti

NIM: 1112046100108

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016/1437 H

Page 2: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode
Page 3: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode
Page 4: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode
Page 5: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

ABSTRAK

Sri Budiharti, NIM 1112046100108. PERBANDINGAN INTELLECTUAL

CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA

(Periode 2011-2015). Skripsi Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam),

Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/2016 M.

Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi membuat lingkungan

bisnis semakin dinamis. Perusahaan membutuhkan sumber daya yang dapat

memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan agar dapat bersaing di

lingkungan bisnis, yaitu modal intelektual. Banyak penelitian sudah membuktikan

manfaat modal intelektual dalam berbagai industri, hampir setiap industri telah

merasakan dampak dari peningkatan modal intelektual. Tetapi karakteristik setiap

perusahaan berbeda, maka modal intelektual akan berbeda pula. Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris perbedaan komponen

modal intelektual yang dihasilkan oleh Bank Syariah dan Bank Konvensional.

Modal intelektual pada penelitian ini diukur menggunakan metode VAIC™.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan

kriteria diantaranya adalah BUS dan BUK yang telah berdiri minimal sejak tahun

2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode 2011-2015, BUS dan

BUK yang memiliki aset terbesar serta menyajikan laporan keuangan tahunan

periode 2011-2015 yang di publikasi dan telah di audit . Maka, sampel yang

terpilih adalah 5 Bank Syariah (BSM, BMI,PNBS,BNIS,BRIS) dan 5 Bank

Konvensional (Bank Mandiri,BCA,BNI,BRI,dan CIMB Niaga). Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan

tahunan periode 2011-2015 yang dipublikasikan di website resmi masing-masing

bank. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dekriptif, uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov dan uji independent samples t-test.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada

komponen VAIC™ yaitu VAHU (Value Added Human Capital) dan STVA

(Structural Capital Value Added) Bank Syariah dengan Bank Konvensional.

Sedangkan VACA (Value Added Capital Employed) tidak memiliki perbedaan

yang signifikan.

Kata Kunci : Intellectual Capital, Komponen VAIC™ (VACA,VAHU,STVA),

Bank Syariah, Bank Konvensional, independent samples t-test

Pembimbing : Aini Masruroh, S.EI, MM

Page 6: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada

keluarga dan para sahabat-Nya, semoga kelak kita termasuk kedalam umat yang

mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Program Studi Muamalat

Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pada dasarnya dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak

kesulitan. Akan tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak

Alhamdulillah penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah

sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini antara lain kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M Hasan Ali, MA dan Abdurrauf, Lc, MA sebagai Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

Page 7: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

vii

telah banyak membantu selama perkuliahan sampai terselesaikannya

skripsi ini.

3. Ibu Aini Masruroh S.EI, MM selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan banyak ilmu

dan menjadi figur yang sangat memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Amalia SE., MSM yang telah memberikan waktu, tenaga serta ilmu

untuk membantu penulis dalam perbaikan pasca sidang skripsi .

5. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmunya selama ini.

6. Keluarga besar perpustakaan utama dan fakultas yang telah memfasilitasi

penulis dalam hal studi kepustakaan

7. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik doa,

materi, moral dan kesabarannya menunggu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada

beliau.

8. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2012, terutama PS C

terima kasih untuk kenangan selama belajar di bangku perkuliahan.

Terkhusus untuk Widya Citra Pratama, Dinda Ayu Pramesti, Vita Ditya,

Maya Andika, Fatma Seta, Ayu Dwi Adani dan Robiatul Adawiyah yang

telah memberikan bantuan dan semangat yang luar biasa.

9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis menjalankan perkuliahan dan

penyusunan skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 8: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

viii

Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Oleh karena itu maka diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan pada masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mendoakan agar Allah SWT membalas segala

dukungan dan kebaikan kalian selama yang telah membantu penyelesaian skripsi

ini. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 09 September 2016

Penulis

Page 9: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

ix

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... 1

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ............................................................. 2

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... 3

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... 4

ABSTRAK .............................................................................................................. 5

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 9

1. Pembatasan Masalah ............................................................................. 9

2. Perumusan Masalah ............................................................................ 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 10

1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

E. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 17

A. Resouce-Based Theory (RBT) ............................................................... 17

B. Intellectual Capital ................................................................................. 21

1. Pengertian Intellectual Capital ........................................................... 21

2. Komponen intellectual capital............................................................ 24

Page 10: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

x

3. Value Added Intellectual Capital (VAIC™) ...................................... 28

C. Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional ................................. 34

1. Pengertian Perbankan Syariah ............................................................ 35

2. Pengertian Bank Konvensional ........................................................... 36

D. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ................................. 38

E. Produk/Jasa Bank Konvensional dan Bank Syariah ............................... 40

1. Produk/Jasa Bank Konvensional ........................................................ 40

2. Produk/Jasa Bank Syariah .................................................................. 41

F. Hipotesis ................................................................................................. 44

G. Review Studi Terdahulu ......................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 50

B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 51

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 52

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 52

E. Metode Analisis Data ............................................................................. 53

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................................................... 56

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 60

A. Deskriptif Data ....................................................................................... 60

B. Perkembangan Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah

dan Bank Konvensional ............................................................................... 64

B1. Peringkat VAIC tahun 2011 ........................................................ 67

B2. Peringkat VAIC tahun 2011 ........................................................ 68

B3. Peringkat VAIC tahun 2013 ........................................................ 69

B4. Peringkat VAIC tahun 2011 ........................................................ 70

B5. Peringkat VAIC tahun 2015 ........................................................ 71

Page 11: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

xi

B6. Gabungan Peringkat VAIC Tahun 2011-2015 ........................... 72

C. Analisis Statistik ..................................................................................... 74

1. Uji Statistics Descriptive .................................................................... 74

2. Uji Normalitas..................................................................................... 76

3. Uji Independent Sample t-test ............................................................. 79

D. Interpretasi .............................................................................................. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 87

A. Kesimpulan ............................................................................................. 87

B. Saran ....................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90

LAMPIRAN .......................................................................................................... 94

Page 12: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2 1 Kategori VAIC ...................................................................................... 33

Tabel 2. 2 Review Studi Terdahulu....................................................................... 45

Tabel 3. 1 Daftar Sampel Penelitian........................................................................52

Table 3. 2 Kategori VAIC ..................................................................................... 59

Tabel 4. 1 Nilai VACA Bank Syariah dan Bank Konvensional.............................61

Tabel 4. 2 nilai VAHU Bank Syariah dan Bank Konvensional ............................ 62

Tabel 4. 3 Nilai STVA Bank Syariah dan Bank Konvensional ............................ 63

Tabel 4. 4 Peringkat VAIC tahun 2011 ................................................................. 67

Tabel 4. 5 Peringkat VAIC tahun 2012 ................................................................. 68

Tabel 4. 6 Peringkat VAIC Tahun 2013 ............................................................... 69

Tabel 4. 7 Peringkat VAIC Tahun 2014 ............................................................... 70

Tabel 4. 8 Peringkat VAIC Tahun 2015 ............................................................... 71

Tabel 4. 9 Gabungan Peringkat VAIC Tahun 2011-2015..................................... 72

Tabel 4. 10 Descriptive Statistics Bank Syariah ................................................... 74

Tabel 4. 11 Descriptive Statistics Bank Konvensional ......................................... 75

Tabel 4. 12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................... 77

Tabel 4. 13 Ringkasan Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ........................................ 78

Tabel 4. 14 Independent Samples Tes................................................................... 79

Tabel 4. 15 Ringkasan Hasil Uji independent sample t-test ................................. 83

Page 13: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 14

Gambar 2. 1 Model Konseptual VAIC....................................................................29

Gambar 4. 1 Perkembangan Nilai VAIC.................................................................64

Page 14: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan

akibat adanya pasar bebas dan globalisasi, pada akhirnya menuntut

perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya.

Perubahan proses bisnis dari yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-

based business) menuju bisnis yang berdasarkan pengetahuan (knowledge-

based business), sehingga karakteristik utama perusahaan menjadi

perusahaan berdasarkan pengetahuan. Dengan menggunakan ilmu

pengetahuan dan teknologi maka akan dapat diperoleh cara menggunakan

sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan

memberikan keunggulan bersaing. Oleh karena itu, perusahaan semakin

menitikberatkan akan pentingnya knowledge assets (aset pengetahuan).1

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan

pengukuran knowledge asset adalah Intellectual Capital (IC). Istilah IC

menekankan kombinasi antara intelektualitas dan modal untuk

menunjukkan pentingnya pengetahuan.2Intellectual Capital merupakan

aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern tetapi saat ini

akuntansi belum mampu untuk mengidentifikasi dan mengukur intangible

assets. Di Indonesia fenomena IC mulai berkembang terutama setelah

1Damar Asih Dwi Rachmawati, “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Return On Asset

(ROA) Perbankan”. Jurnal Nominal/Volume 1, Nomor 1/Tahun 2012. Akuntansi, Jakarta:

Erlangga. 2 Ihyaul Ulum, “Intellectual Capital:Model Pengukuran, Framework Pengungkapan dan

Kinerja Organisasi”. (Malang: UMM Press,2015)h.3

Page 15: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

2

munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud.

Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih

kurang IC telah mendapat perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak

berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak

lainnya, atau untuk tujuan administratif.3

Kesulitan dalam pengukuran IC menyebabkan keberadaannya

dalam perusahaan sulit untuk diketahui dan pengukuran yang tepat

terhadap IC belum dapat ditetapkan. Pulic mengembangkan Value Added

Intellectual Coefficient (VAIC™) untuk mengukur IC perusahaan. Metode

VAIC™ dirancang untuk menyediakan informasi mengenai efisiensi

penciptaan nilai dari aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki

sebuah perusahaan.4 Komponen utama dari VAIC™ dapat dilihat dari

sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (Value Added Capital

Employed-VACA), human capital (Value Added Human Capital-VAHU)

dan structural capital (Structural Capital Value Added-STVA).

Model VAIC™ dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk

menciptakan value added (VA). Value added adalah kemampuan

perusahaan dalam penciptaan nilai. VA dihitung sebagai selisih antara

output(pendapatan) dan input (beban operasional kecuali beban gaji).

3 Ihyaul Ulum, Imam Ghozali dan Anis Chairi “Intellectual Capital dan Kinerja

Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Square:h.1 4 Eko Wibowo, “ Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan

konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro Semarang,2012) hlm. 2

Page 16: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

3

Komponen pertama adalah VA dipengaruhi oleh efisiensi dari Human

Capital (Value Added Human Capital) yang menunjukkan berapa banyak

VA yang dapat dihasilkan untuk tenaga kerja (Human Capital dihitung

berdasarkan beban gaji yang terdapat pada laporan keuangan). Selanjutnya

VA dipengaruhi oleh Capital Employed (CE) yang dalam hal ini disebut

dengan VACA (Value Added Capital Employed). CE dapat diperoleh dari

dana yang tersedia (ekuitas) pada laporan keuangan. 5

Komponen terakhir adalah Structural Capital Value Added

(STVA) menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan

nilai. SC diperoleh dari selisih value added dengan human capital (VA-

HC) . STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1

rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam

penciptaan nilai. Lalu ketiga komponen tersebut dijumlahkan maka

didapatlah hasil VAIC™. Semakin tinggi koefisien VAIC™ maka

semakin tinggi value yang diciptakan dengan jumlah modal intelektual dan

modal fisik yang sama. 6

Penelitian mengenai modal intelektual menggunakan metode

VAIC™ sudah banyak dilakukan baik di dalam maupun luar negeri.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa modal intelektual dapat

memberikan manfaat bagi perusahaan. Penelitian yang telah dilakukan

5 Ihyaul Ulum, “Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris”(Yogyakarta: Graha

Ilmu,2009)h. 87 6 Ibid h.88

Page 17: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

4

oleh Ulum et al.,7 berhasil membuktikan bahwa IC berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan. IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan masa depan dan ROGIC (rate of growth intellectual capital)

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. Penelitian

yang telah dilakukan Agustin Takarini8 menunjukkan hasil penelitian

bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

Bank Umum Syariah.

Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumowati9

menunjukkan hasil yang berbanding terbalik. Hasil penelitian menunjukan

bahwa tidak seluruh komponen intellectual capital berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur. Karakteristik industri

manufaktur lebih cenderung menggunakan modal fisik (physical capital)

dalam operasional perusahaan. Namun berapa perusahaan manufaktur kini

juga dinilai telah menggunakan modal intelektual berupa adanya teknologi

yang canggih bersama dengan physical capital untuk meningkatkan

keunggulan kompetitifnya.

Penelitian Fauziah10

dengan memilih objek pada

PT.Telekomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen

7 Ulum, Imam Ghozali & Anis Chairi. “Intellectual Capital dan Kinerja Perusahaan:

Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares”In: Simposium Nasional Akuntansi 23-

24 Juli, Universitas Tanjung Pura Pontianak 2008. 8 Agustin Takarini. “Pengaruh Intellectual capital, Kualitas Penerapan Good Corporate

Governance dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Periode 2010-

2012”(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidyatullah Jakarta 2014). 9 Kusumowati.” Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan

Manufaktur tahun 2008-2012” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Semarang 2013) 10

Fauziah, “Analisis Faktor Modal Intelektual Dalam Meningkatkan Kinerja Bisnis”

(Tesis S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasnuddin Makasar, 2014)

Page 18: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

5

modal intelektual berpengaruh dalam meningkatkan kinerja bisnis pada

PT.Telekomunikasi. Dalam era globalisasi, industri telekomunikasi adalah

sektor bisnis yang paling penting. Industri telekomunikasi merupakan

salah satu dari high-tech industries. Industri telekomunikasi membutuhkan

banyak karyawan yang intelek untuk menciptakan ide pada suatu produk

yang dikembangkan, software dan teknologi agar lebih maju dan

memuaskan pelanggan.

Beberapa hasil penelitian bervariasi karena faktor dari jenis-jenis

perusahaan. Hampir setiap industri telah merasakan dampak dari

peningkatan modal intelektual. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan

dalam investasi modal intelektual pun tentu semakin meningkat. Tetapi

karakteristik setiap industri berbeda, maka investasi akan modal

intelektual akan berbeda pula. Terkait dengan jenis perusahaan yang

menerapkan intellectual capital, Firer dan William (2003)11

menyatakan

industri perbankan merupakan salah satu sektor yang memiliki intellectual

capital paling intensif. Selain itu, dari aspek intelektual, secara

keseluruhan karyawan disektor perbankan lebih homogen dibandingkan

sektor ekonomi lainnya.

Lembaga perbankan merupakan salah satu instrumen penting

dalam meningkatkan dan memajukan perekonomian negara karena

lembaga perbankan mempunyai fungsi sebagai intermediasi antara pemilik

dana dengan pengguna dana. Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi

11

Ihyaul Ulum, “Intellectual Capital:Model Pengukuran, Framework Pengungkapan dan

Kinerja Organisasi”h. 184

Page 19: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

6

tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dana dari masyarakat atau

dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank, dimana sebagian akan

menjadi cadangan dana oleh bank dan sebagian akan dialokasikan sebagai

pendanaan pinjaman dan juga investasi bagi bank untuk mendapatkan

profit.

Mengingat yang dikelola oleh bank adalah dana, baik dan pemilik

maupun dana masyarakat, maka sektor perbankan mengandalkan

kepercayaan. Oleh karena itu, selain membutuhkan tenaga-tenaga terampil

dan profesional, bank harus dikelola oleh sumber daya manusia yang

memiliki integritas moral yang baik dan terpercaya. Dengan demikian,

perbankan diharapkan dapat memperoleh intellectual capital yang kuat

dalam mengantisipasi persaingan masa depan melalui sumber daya

manusia yang unggul, kreatif dan memiliki visi jauh kedepan.

Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-

undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan telah memberikan amanat

kepada Bank Indonesia untuk mengakomodasi pengaturan dan

pengawasan perbankan berdasarkan prinsip syariah. Keberadaan dual

banking system atau sistem perbankan ganda, yaitu perbankan berdasarkan

konvensional dan syariah. Undang-undang tersebut memberikan arahan

bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau

mungkin mengkonversi diri secara total bank syariah. Selain itu,

Pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi terbaru yang mengatur

secara khusus mengenai perbankan syariah melalui UU No.21 tahun 2008,

Page 20: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

7

dengan adanya dukungan dari pemerintah maka lembaga keuangan syariah

memiliki tanggung jawab untuk memajukan lembaga keuangan syariah

agar lebih baik.12

Hal mendasar yang membedakan antara bank syariah dengan bank

konvensional adalah produk dan jasa perbankan yang ditawarkan serta

cara pembagian keuntungannya. Bank konvensional menerapkan sistem

bunga, menghalalkan kegiatan yang diharamkan dalam Islam dan bersifat

komersial. Berbeda dengan bank syariah yang memiliki karakteristik

antara lain tidak menerapkan sistem bunga, menggunakan metode bagi

hasil dan jual beli, hanya memberikan pembiayaan pada kegiatan usaha

yang halal serta mempunyai sifat ta’awun/sosial yang tidak semata-mata

hanya memikirkan keuntungan tetapi saling tolong menolong.

Walaupun berbeda karakteristik, namun keduanya sama termasuk

dalam kategori “intellectually intensive”. Maka kedua jenis bank tersebut

dituntut untuk memiliki karyawan yang berkompetensi agar lebih

berinovasi dalam mengembangkan produk dan memajukan perusahaan.

Namun di sisi lain masalah yang timbul adalah pada saat ini perbankan

syariah masih kekurangan akan sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi dalam bidang ekonomi islam atau perbankan syariah secara

khusus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya karyawan bank syariah yang

tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis ekonomi syariah. Hal

12

Permadi Gandapradja, “Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank” (Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama,2004)h.171

Page 21: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

8

ini bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan

perbankan syariah dan kalah saing dengan perbankan konvensional.

Akan tetapi, belum banyak pembuktian secara empiris bahwa

perbankan konvensional memiliki intellectual capital yang lebih tinggi

dibandingkan dengan bank syariah. Maka penelitian ini akan

membuktikan seberapa besar bank syariah dan bank konvensional dalam

menghasilkan nilai intellectual capital , kategori bank manakah yang lebih

unggul serta apakah terdapat perbedaan nilai komponen intellectual

capital antara kedua jenis bank tersebut. Penelitian ini menganalisis

intellectual capital menggunakan metode perhitungan VAIC™ yang

dikembangkan oleh Pulic dan uji independent t-test untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan komponen intellectual capital yang dimiliki

bank syariah dan bank konvensional sehingga dibuatlah judul penelitian

“Perbandingan Intellectual Capital Pada Bank Syariah dan Bank

Konvensional di Indonesia Periode 2011-2015”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah diperlukan untuk menerangkan masalah yang

mungkin muncul pada objek yang akan diteliti. Identifikasi masalah yang

ditemukan antara lain:

1. Bagaimana perkembangan intellectual capital pada perbankan di

Indonesia periode 2011-2015?

2. Apakah terdapat perbedaan nilai intellectual capital pada perbankan

konvensional dan perbankan syariah?

Page 22: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan banyaknya masalah yang teridentifikasi dan

keterbatasan waktu penelitian, maka penelitian ini dibatasi agar

masalah lebih fokus dan spesifik serta untuk menghindari terjadi

tumpang tindih dengan masalah lain diluar wilayah penelitian,

penelitian ini dibatasi pada :

a. Sampel penelitian dipilih berdasarkan metode purposive sampling

dengan kriteria: (1) BUS dan BUK yang telah berdiri sejak tahun

2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2011-

2015, (2)BUS dan BUK yang memiliki aset terbesar serta

mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut pada

tahun 2011-2015 dan telah diaudit. Maka, terpilihlah sampel

penelitian diantaranya:

- 5 Bank Umum Konvensional: Bank Mandiri, Bank Central

Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan

Bank CIMB Niaga

- 5 Bank Umum Syariah: Bank Muamalat Indonesia, Bank

Mandiri Syariah, BNI Syariah, Panin Bank Syariah dan Bank

Rakyat Indonesia Syariah (mewakili kelompok bank syariah)

b. Rentan waktu data yang dianalisis periode 2011-2015.

c. Data-data laporan keuangan tahunan perbankan berupa neraca dan

laporan laba/rugi tahun 2011-2015.

Page 23: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

10

d. Penelitian ini sebatas mengetahui seberapa besar komponen

intellectual capital yang dihasilkan menggunakan metode

perhitungan value added intellectual coefficient (VAIC™) dan

melihat adakah perbedaan komponen intellectual capital yang

dihasilkan oleh bank syariah dan bank konvensional dengan

menggunakan uji independent sample t-test.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Bagaimana perkembangan intellectual capital pada perbankan

syariah dan perbankan konvensional di Indonesia periode 2011-

2015?

b. Apakah terdapat perbedaan antara nilai komponen intellectual

capital yang dimiliki oleh perbankan syariah dan perbankan

konvensional di Indonesia?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

a. Menjelaskan nilai intellectual capital yang dihasilkan oleh bank

syariah dan bank konvensional di Indonesia

b. Melihat adakah perbedaan antara nilai komponen intellectual

capital yang dimiliki oleh bank syariah dan bank konvensional.

Page 24: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

11

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan bacaan yang dapat

menambah pengetahuan dan referensi bagi pihak akademisi

tentang penting nya pengukuran intellectual capital dengan

perhitungan VAIC™ untuk menciptakan kinerja dan nilai

sebuah perusahaan.

b. Manfaat Praktis

- Bagi Pihak Praktisi

Penelitian ini diharapkan agar menjadi dasar bagi perusahaan

untuk membuat kebijakan dalam pengelolaan atau tindakan

yang berkaitan dengan pembinaan intellectual capital.

- Bagi Pihak Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi

bagi masyarakat untuk mengetahui cara pengukuran dan

pengungkapan intellectual capital yang sulit diketahui karena

pengungkapannya tidak terdapat pada laporan keuangan

sehingga masyarakat bisa menilai kinerja atau nilai suatu

perusahaan.

Page 25: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

12

E. Kerangka Pemikiran

Intellectual Capital memiliki peran yang sangat penting dan

stategis di dalam perusahaan. Intellectual Capital diyakini sebagai faktor

penggerak dan penciptaan nilai perusahaan (value driver & creation).13

Modal intelektual sangat diperlukan dalam pengembangan ekonomi kreatif

melalui perkembangan industri-industri di tanah air. Industri kreatif

dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam

perekonomian. Chen et.al (2005) telah membuktikan perusahaan yang

telah mampu memanfaatkan kekayaan intelektual yang dimiliki secara

efektif diyakini memiliki modal intelektual dan kinerja keuangan yang

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang belum mampu

memanfaatkan kekayaan intelektual.14

Maka hampir setiap industri telah merasakan dampak dari

peningkatan modal intelektual. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan

dalam investasi modal intelektual pun tentu semakin meningkat. Tetapi

karakteristik setiap industri berbeda, maka investasi akan modal

intelektual akan berbeda pula. Salah satu industri yang memiliki nilai

modal intelektual yang tinggi adalah perbankan. Menurut Firer dan

William menyatakan industri perbankan merupakan salah satu sektor

yang memiliki intellectual capital paling intensif. Namun, belum banyak

13

Ihyaul Ulum, “Analisis Praktik Pengungkapan Informasi Intellectual Capital Dalam

Laporan Tahunan Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia, Jurnal Reviu Akuntansi dan

Keuangan”, Vol.1 No.1 (2011), h.49 14

Agnes Utari dan Anni Aryani, “Intellectual Capital dan Keunggulan Kompetitif” Jurnal

Akuntansi dan Keuangan , Vol.15, No.1, Mei 2013, h.2

Page 26: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

13

pembuktian secara empiris adakah terdapat perbedaan kinerja modal

intelektual pada perbankan konvensional dan syariah, yang dimana kedua

jenis bank tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, penelitian ini mengukur kinerja intelectual capital

pada perbankan syariah dan konvensional yang diukur menggunakan

metode VAIC™. Dimana dalam pengukuran ini akan mengetahui besaran

komponen intelectual capital yang telah di hasilkan oleh kedua jenis bank

tersebut. Untuk mengetahui perbandingan komponen intelectual capital

antara bank syariah dan konvensional maka dalam penelitian ini

menggunakan uji-t untuk mengetahuinya.

Page 27: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

14

Gambar 1. 1

Bagan Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan

bank konvensional

Structural

Capital

Human

Capital

Capital

Employed

Uji

Independent

sampel t-test

Analisis

Kesimpulan

dan saran

Uji Normalitas

Laporan keuangan bank

syariah

VAIC™

Page 28: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

15

F. Sistematika Penulisan

Pedoman penulisan skripsi ini merujuk pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Maka akan dijelaskan sistematika

penulisan masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara rinci latar belakang

permasalahan, identifikasi masalah, batasan dan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini merupakan kajian kepustakaan yang menjadi

dasar pemikiran dalam penelitian ini. Secara rinci bab ini

menjelaskan tentang Resource-Based Theory, intellectual

capital, Pengertian dan perbedaan bank konvensional

dengan bank syariah. Pada sub bab berikutnya dibahas

Review studi terdahulu dan Hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang ruang lingkup data, populasi dan

sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,

metode analisis data.

Page 29: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

16

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas nilai intellectual capital pada masing-

masing bank dan menganalisa apakah terdapat perbedaan

nilai intellectual pada bank syariah dan bank konvensional.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang merupakan jawaban

dari rumusan permasalahan dan berisi saran serta

rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

Page 30: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Resouce-Based Theory (RBT)

Resource-based theory dipelopori oleh Penrose yang

mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak

homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya

perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan.

Sumber daya yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk meciptakan

keunggulan bersaing, sehingga sumber daya yang dimiliki mampu

bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau digantikan.15

Sumber

daya ini bisa berupa aset khusus yang bersifat fisik misalnya peralatan,

sumber daya manusia misalnya keahlian dan organisasional misalnya

pemasaran. Ketika sumber daya yang dimiliki perusahaan bernilai dan

langka maka perusahaan dapat menciptakan keunggulan komparatif.16

Menurut Nothnagel yang dikutip oleh Ulum, ada dua asumsi yang

melekat pada RBT yaitu resource heterogeneity dan resource immobility.

Resource heterogeneity (juga disebut resource divercity) menyinggung

apakah sebuah perusahaan memiliki sumber daya atau kapabilitas yang

juga dimiliki oleh perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, sehingga

15

Ihyaul Ulum.”Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan dan

Kinerja Organisas”. (Malang: UMM Press, 2015) h.20 16

Sangkala, “ Intellectual Capital Management: Strategi Baru Membangun Daya Saing

Perusahaan”.( Jakarta: Yapensi, 2006) h. 11-12

Page 31: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

18

sumber daya tersebut tidak dapat menjadi suatu keunggulan

bersaing. Sedangkan resource immobility menunjuk pada suatu sumber

daya yang sulit didapat oleh kompetitornya karena sulit untuk

mendapatkan atau jika menggunakan sumber daya tersebut biayanya

sangat mahal.17

Barney menyatakan bahwa dalam perspektif RBT, sumber daya

perusahaan meliputi seluruh aset, kapabilitas, proses organisasional,

atribut-atribut perusahaan, informasi, knowledge dan lain-lain yang

dikendalikan oleh perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk

memahami dan mengimplementasikan strategi guna meningkatkan

efisiensi dan efektivitas perusahaan. Agar menjadi sumber daya potensial

dalam sustained competitive advantages, maka sumber daya perusahaan

harus memiliki empat atribut, yaitu:18

a) Bernilai (value resources)

Sumber daya menjadi berharga ketika mereka

memungkinkan perusahaan untuk memahami atau menerapkan

strategi yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Sumber daya

memberikan nilai jika membantu perusahaan dalam memanfaatkan

peluang pasar atau membantu dalam mengurangi ancaman pasar.

17

Ihyaul Ulum.”Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan dan

Kinerja Organisasi”h.21 18

Ibid, h. 22-24

Page 32: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

19

Tidak ada keuntungan dari memiliki sumber daya jika tidak

menambah atau meningkatkan nilai perusahaan.

b) Langka (Rare Resources)

Menurut definisi, sumber daya berharga yang dimiliki oleh

sejumlah besar perusahaan pesaing atau perusahaan yang

berpotensi menjadi pesaing tidak dapat dianggap sebagai sumber

daya keunggulan bersaing ataupun keunggulan bersaing

berkelanjutan. Perusahaan menikmati keunggulan bersaing ketika

menerapkan strategi penciptaan nilai tidak secara bersamaan

dilaksanakan oleh sejumlah besar perusahaan lain. Jika sumber

daya perusahaan tertentu yang berharga dimiliki oleh sejumlah

besar perusahaan, maka setiap perusahaan-perusahaan ini memiliki

kemampuan mengekploitasi sumber daya dengan cara yang sama,

sehingga menerapkan strategi umum yang tidak memberikan satu

perusahaan keunggulan bersaing tertentu.

c) Tidak dapat ditiru (Imperfecy Imitabillity)

Tidaklah sulit untuk melihat bahwa sumber daya berharga

dan langka yang dimiliki organisasi merupakan sumber

keunggulan bersaing. Memang, perusahaan yang memiliki sumber

daya tersebut akan sering membuat inovasi strategis, karena

mereka akan dapat memahami dan terlibat dalam strategi yang

perusahaan lain tidak bisa membayangkan, atau tidak

Page 33: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

20

melaksanakan, karena perusahaan lain tidak memiliki sumber daya

yang relevan.

d) Tidak ada sumber daya pengganti (non-substitutability resources)

Persyaratan terakhir untuk sumber daya perusahaan

menjadi sumber keunggulan bersaing yang berkelanjutan adalah

bahwa tidak boleh ada sumber daya strategis yang setara, baik dari

sisi kelangkaan maupun imitable. Secara umum, nilai strategis dari

sumber daya meningkatkan kesulitan untuk menggantikannya.

Semakin tidak terlihat suatu kompetensi, semakin sulit bagi

perusahaan untuk mencari penggantinya dan semakin besar

tantangan bagi para pesaing untuk meniru strategi penciptaan nilai

perusahaan.

Melalui penjelasan tersebut menurut resource-based theory, modal

intelektual memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang mampu

menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat

menciptakan value added bagi perusahaan. Perusahaan harus menyadari

pentingnya pengelolaan modal intelektual yang dimiliki. Apabila kinerja

dari modal intelektual tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka

perusahaan akan memiliki suatu value added yang dapat memberikan

suatu karakteristik tersendiri, Sehingga dengan adanya karakteristik

tersendiri yang dimiliki, perusahaan mampu berdaya saing terhadap para

Page 34: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

21

kompetitornya karena mempunyai suatu keunggulan kompetitif yang

hanya dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

B. Intellectual Capital

1. Pengertian Intellectual Capital

Menurut S.Munawir modal adalah hak atau bagian yang

dimiliki oleh pemilik perusahaan yaitu ditunjukkan dalam pos modal,

surplus dan laba ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.19

Sedangkan menurut

Riyanto modal dapat diartikan yang bersifat klasik dan non- physical

oriented, pengertian modal yang klasik adalah sebagai hasil produksi

yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut, sedangkan yang

bersifat non-physical oriented adalah modal yang ditekankan pada

nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang

terkandung dalam barang-barang modal.20

Sedangkan pengertian intelektual dalam kamus besar Bahasa

Indonesia yang berarti cerdas, berakal dan berpikiran jernih

berdasarkan ilmu pengetahuan.21

Istilah intelek menurut Chaplin

berasal dari kata intellect, yang berarti “Proses kognitif berfikir, daya

19

Munawir. “Analisis Laporan Keuangan”.(Yogyakarta:Liberty, 2004)h.19 20

Bambang Riyanto. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. (Yogyakarta : BPFE

2010)h.17. 21

Depdikbud.”Kamus Besar Indonesia”(Jakarta: Balai pustaka.2000) h.437

Page 35: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

22

menghubungkan serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan

dan kemampuan mental atau inteligensi”.22

Definisi mengenai modal intelektual menurut Stewart,seperti

dikutip oleh Ulum mendefinisikan modal intelektual adalah jumlah

dari semua orang diperusahaan yang memberikan keunggulan

kompetitif di pasar, yaitu materi intelektual-pengetahuan, informasi,

kekayaan intelektual, pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk

menciptakan kekayaan.23

Ada beberapa definisi mengenai modal intelektual menurut

beberapa ahli dikutip oleh Ikhsan:24

a. Modal intelektual bersifat ekslusif, tetapi sekali ditemukan dan

dieksploitasi akan memberikan organisasi basis sumber baru

untuk berkompetisi dan menang (Bontis, 1996).

b. Modal intelektual merupakan istilah yang diberikan untuk

mengkombinasikan intangible assets dari pasar, intellectual

property, infrastruktur dan pusat manusia yang menjadikan

suatu perusahaan dapat berfungsi (Brooking, 1996).

c. Modal intelektual merupakan aset berbasis pengetahuan dalam

perusahaan yang menjadi kompetensi inti perusahaan yang

22

Soeparwoto.”Psikologi Pengembangan”.(Semarang: UPT MKK UNNES,2005)h.52. 23

Ihyaul Ulum. “Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris”. (Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2009) h.19 24

Arifin Ikhsan. “Akuntansi Sumber Daya Manusia; Suatu Tinjauan Penilaian Modal

Manusia”. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.85

Page 36: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

23

dapat mempengaruhi perkembangan daya tahan dan

keunggulan perusahaan. (Heng, 1996)

d. Modal intelektual adalah hasil dari proses tranformasi

pengetahuan atau pengetahuan itu sendiri, yang

ditranformasikan ke dalam aset yang bernilai bagi perusahaan

(Mark Valentine St.Leon, 1996)

Pengertian modal intelektual tidak hanya terkait dengan materi

intelektual yang terdapat di dalam diri karyawan perusahaan seperti

pendidikan dan pengalaman. Modal intelektual juga terkait dengan

materi atau aset perusahaan yang berbasis pengetahuan, atau hasil dari

pentransformasian perngetahuan yang dapat berwujud aset intelektual

perusahaan. Aset intelektual tersebut dapat berupa informasi, loyalitas

pelanggan, paten, brand equity, database.25

Dari berbagai pengertian

yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut di atas, definisi yang

dapat digunakan dalam memahami modal intelektual di dalam strategi

pengelolaan modal intelektual yaitu sumber daya organisasi yang

berbasis pengetahuan dan menjadi dasar kompetensi organisasi untuk

dapat hidup, berkembang dan bernilai bagi perusahaan.

25

Sangkala, “Intellectual Capital Management”.h.7

Page 37: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

24

2. Komponen intellectual capital

Pemahaman terhadap komponen-komponen modal intelektual

menjadi sangat penting mengingat komponen-komponen tersebut

merupakan aset utama yang akan menjadi dasar bagi perusahaan

membangun daya saing. International Federation of Accountants

(IFAC, 1998) mengkalisifikasikan intellectual capital dalam tiga

kategori yaitu :26

a. Human Capital

Human Capital didefinisikan sebagai kemampuan yang

dimiliki anggota organisasi untuk digunakan dalam proses

penciptaan aset intelektual. Modal manusia tercermin didalam lima

dimensi yaitu pendidikan, pelatihan, pengalaman, kompetensi dan

komitmen. Beberapa ahli menyatakan bahwa peran modal manusia

dalam modal intelektual sangat penting, karena proses penciptaan

modal pelanggan (customer capital) berada pada komponen modal

manusia dan kemudian dibantu oleh modal struktur. Modal

manusialah yang berinteraksi dengan para pelanggan, yang

mengetahui apa pengetahuan, keterampilan dan nilai yang

diharapkan pelanggan.27

26

Ihyaul Ulum,”Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”.(Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2009)h. 29 27

Sangkala. “Intellectual Capital Management “. h.40.

Page 38: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

25

Perusahaan seyogyanya memberikan perhatian terhadap

dimensi pengetahuan maupun perbedaan aktivitas value creation

dalam kaitannya dengan modal manusia psebagai sumber energi

keunggulan bagi perusahaan. Kebijakan-kebijakan sumber daya

manusia dan juga praktek manajemen tidak harus memperlakukan

karyawan sama, karena karyawan pada dasarnya membutuhkan

arahan, pengelolaan, pengasuhan yang berbeda-beda.28

b. Structural Capital atau Organizational Capital (Modal Organisasi)

Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau

perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan untuk

menghasilkan kinerja bisnis yang optimal secara keseluruhan,

meliputi : sistem operasional, teknologi, hak cipta, hardware,

softwared, data base. Menurut Stewart peranan dari modal

struktural adalah mengumpulkan, mengorganisir, memperbaiki dan

mendistribusikan pengetahuan yang ada secara lebih efisien. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa ada dua tujuan utama peranan

yang harus diberikan oleh modal struktural, yaitu :29

- Pertama, menyusun “body of knowledge” yang dapat

ditranfer, dapat dipelihara atau dapat mempertahankan

resep-resep/pedoman yang mungkin bisa hilang. Resep-

resep/pedoman tersebut bisa saja berupa resep

menjalankan proses bisnis, teknologi yang digunakan

28

Ibid, h. 46 29

Ibid, h. 53-55

Page 39: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

26

dapat berfungsi sebagai sarana untuk menemukan,

memproses dan menyebarkan pengetahuan maupun

praktek-praktek terbaik yang pernah dilakukan ke

seluruh perusahaan.

- Kedua, Menghubungkan orang-orang dengan data, para

ahli dan keahlian termasuk body of knowledge .

Berbagai sarana yang dapat dipergunakan untuk

mempercepat aliran pengetahuan di dalam perusahaan

misalnya, penggunaan sistem komputerisasi yang

terintegritas, yang dapat diakses ke seluruh perusahaan,

menyediakan data para pesaing, konsumen, profil

perusahaan, laporan dari penjualan para pemasar, dll.

Data tersebut harus senantiasa diperbaharui,

terintegritas dengan seluruh unit perusahaan serta dapat

diakses dengan mudah.

Seorang individu yang dapat memiliki tingkat intelektual

yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur

yang buruk maka modal intelektual tidak dapat mencapai kinerja

secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan

secara maksimal.

Page 40: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

27

c. Relational/ Customer Capital30

Relational Capital dapat diartikan sebagai relasi-relasi

dengan para pelanggan dan prospeknya. Elemen ini merupakan

komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata.

Modal ini dapat diukur berdasarkan keuntungan yang diperoleh

dari pelanggan. Oleh karena itu, Brinker mendefinisikan modal

pelanggan sebagai hubungan dengan orang yang dilakukan tidak

hanya berarti kepada klien dan pelanggan, tetapi juga kepada

pemasok sehingga hubungan ini seringkali disebut dengan model

realsional.

Menurut Abeysekera, berbagai macam aspek dari relational

capital perlu mendapatkan perhatian untuk dikelola sehingga dapat

menciptakan nilai bagi perusahaan antara lain; merk, market share,

kepuasan pelanggan, nama perusahaan, saluran distribusi, lisensi.

Perusahaan harus mampu menciptakan barang dan jasa yang

berbeda dan memiliki nilai lebih dimata konsumen. relational

capital juga meliputi kemampuan mengidentifikasi pasar yang

ingin di bidik dan memprediksikan perusahaan dalam pasar. Hal ini

dapat tercipta melalui pengetahuan karyawan yang diproses dengan

modal struktural yang akhirnya menghasilkan hubungan yang baik

dengan pihak luar.

30

Ibid h.56-57

Page 41: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

28

Dalam penelitian ini komponen intellectual capital hanya

diklasifikasikan sebagai human capital dan structural capital.

Relational capital tidak dilakukan penguji karena adanya

keterbatasan data di dalam laporan keuangan dan pengukuran yang

digunakan.

3. Value Added Intellectual Capital (VAIC™)

Metode Value Added Intellectual Capital (VAIC™)

dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang didesain untuk

menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset

berwujud (tangible asset) dan asset tidak berwujud (intangible asset)

yang dimiliki perusahaan. (VAIC™) merupakan instrument untuk

mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Definisi Pulic

tentang efisiensi disini adalah menghasilkan nilai tambah sebesar

mungkin dengan menggunakan sumber daya yang ada.31

Pulic (2004) seperti yang dikutip oleh Hasna Fatimah

menjelaskan bahwa sebuah konsep penting dalam metode VAIC™

adalah corporate intellectual ability, yaitu efisiensi penciptaan nilai

total yang disebabkan oleh penggunaan modal intelektual dan modal

fisik didalam lingkungan bisnis. Asumsi dasarnya adalah modal

intelektual tidak dapat beroperasi sendiri tanpa dukungan modal fisik

(temasuk financial capital). Singkatnya, corporate intellectual ability

31

Ihyaul Ulum, “Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta : Graha

ilmu,2009) h.87

Page 42: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

29

yang diukur dengan VAIC™ adalah sebuah indikator dari seluruh

efisiensi atau kemampuan dari sebuah perusahaan untuk menggunakan

total modal intelektual dan modal fisik didalam menciptakan value

bagi perusahaan.32

Semakin tinggi koefisien VAIC™ maka semakin tinggi value

yang diciptakan dengan jumlah modal intelektual dan modal fisik yang

sama. Parameter utama dari VAIC™ ini adalah value yang diciptakan

dan sumber daya yang menciptakan value tersebut, yaitu modal

intelektual dan modal fisik. Modal intelektual sendiri mempunyai dua

komponen yaitu human dan structural capital.33

Modal konseptual

VAIC™ dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2. 1 Model Konseptual VAIC™

Model VAIC™ dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk

menciptakan value added (VA). Value added adalah indikator paling

objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai.VA dihitung sebagai

32

Hasna Fatimah,”Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan di

Indonesia.” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2012) 33

Ihyaul Ulum, “Intellectual Capital : Model Pengukuran, Framework Pengungkapan

dan Kinerja Organisasi”. (Malang; UMM Press,2015)h. 107

Physical

Capital

Intellectual

Capital

Structural

Capital

Human

Capital

Financial

Capital

Capital

Employed

Page 43: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

30

selisih antara output dan input. Outputs (OUT) merepresentasikan

revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar.

Inputs (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam

memperoleh revenue. Hal penting dalam model ini adalah bahwa

beban karyawan (labour expenses) tidak termasuk dalam IN. Karena

peran aktifnya dalam proses value creation, intellectual potential

(yang direpresentasikan dengan labour expenses) tidak dihitung

sebagai biaya. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic’s adalah

memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value

creating entity). 34

Secara ringkas, value added (VA) dihitung sebagai selisih

antara nilai output dan input.

Dimana:

OUT = Output: total penjualan dan pendapatan lain.

IN = Input: beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain

beban karyawan)

34

Ibid h.107

Page 44: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

31

VA dipengaruhi oleh efisiensi dari tiga jenis input yang

dimiliki perusahaan, antara lain: 35

a. Value Added Human Capital (VAHU)

Value Added Human Capital mengindikasikan berapa besar

kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan nilai bagi

perusahaan dari dana yang telah dikeluarkan untuk tenaga kerja

tersebut. Hubungan VA dan HC mengindikasikan kemampuan dari

HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Semakin banyak

value added dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan oleh

perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah mengelola

sumber daya manusia secara maksimal sehingga menghasilkan

tenaga kerja berkualitas yang pada akhirnya akan meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan. Konsisten dengan pandangan para

penulis IC lainnya, Pulic berargumen bahwa total salary and wage

cost adalah indikator dari HC perusahaan.

Rumus VAHU adalah sebagai berikut :

b. Value Added Capital Employed (VACA)

Value Added Capital Employed (VACA) menggambarkan

seberapa banyak value added yang dihasilkan dari satu unit modal

35

Ibid h.107-109

Page 45: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

32

fisik yang digunakan. Perusahaan akan terlihat lebih baik dalam

memanfaatkan Capital Employed (CE)-nya jika 1 unit dari CE

menghasilkan return lebih besar daripada perusahaan lain.

Kemampuan perusahaan dalam mengelola CE dengan baik

merupakan bagian dari intellecctual capital perusahaan tersebut.

Rumus VACA adalah sebagai berikut :

c. Structural Capital Value Added (STVA)

Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan

kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA

mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1

rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan

SC dalam penciptaan nilai. Menurut Pulic yang dikutip Ulum, SC

bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC, SC dependen

terhadap value creation. Lanjutnya menjelaskan semakin besar

kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil

kontribusi SC dalam hal tersebut.

Rumus STVA adalah sebagai berikut:

Page 46: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

33

keterangan:

Structural Capital diperoleh dari = Value added – Beban gaji

Rasio terakhir dalam menghitung kemampuan intelektual

perusahaan dengan menjumlahkan koefisien-koefisien yang telah

dihitung sebelumnya. Hasil penjumlahan tersebut diformulasikan

dalam indikator baru yang unik, yaitu VAIC™.

VAIC™ = VACA + VAHU + STVA

Untuk dapat dilakukan pemeringkatan terhadap sejumlah

perbankan, hasil perhitungan VAIC™ dapat diranking berdasarkan

skor yang dimiliki. Ulum telah merumuskan untuk memberikan

kategori dari hasil perhitungan VAIC, yaitu36

:

Tabel 2 1 Kategori VAIC

Nilai VAIC Kategori

Diatas 3,00 Top Performance

2,0 – 2,99 Good Performance

1,5 – 199 Common Performance

Dibawah 1,5 Bad Performance

Sumber: Ihyaul Ulum,2015

Keunggulan metode Pulic adalah karena data yang dibutuhkan

relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan.

Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut

36

Ibid h. 121

Page 47: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

34

adalah angka-angka keuangan yang standar dan umum tersedia dari

laporan keuangan perusahaan.

C. Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional

Sebelum membahas pengertian Bank Syariah dan Bank

Konvensional, maka terlebih dahulu membahas pengertian perbankan

secara umum. Menurut Kasmir pengertian bank yaitu lembaga keuangan

yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat serta

memberikan jasa bank lainnya.37

Kemudian menurut Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November tentang

perbankan, bahwa perbankan adalah:38

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bank merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang mempunyai tiga

kegiatan utama yaitu menghimpun dana masyarakat (funding),

menyalurkan dana masyarakat (lending) dan memberikan jasa bank

lainnya (service)

37

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. h.11 38

Ismail “Perbankan Syariah” Jakarta: Kencana. 2011. h.30

Page 48: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

35

1. Pengertian Perbankan Syariah

Undang-undang Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008

menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses melaksanakan

kegiatan usahanya. Menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah

(BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah

(BPRS).39

Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah

bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Definisi

bank syariah lainnya adalah lembaga keuangan/perbankan yang

operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Quran dan

Hadits Nabi Muhammad SAW. Lembaga ini memiliki usaha pokok

yang memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip-prinsip syariat islam.40

Bank dengan prinsip syariah dijelaskan pada pasal 1 butir 13

Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah sebagai

berikut41

:

39

Bank Indonesia, “UU Perbankan Syariah” dokumen diakses pada tanggal 25 Juni 2016

dari http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf 40

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h.1 41

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,” Perubahan UU 7-

1992 Tentang Perbankan”dokumen di akses pada tanggal 25 Juni 2016 dari

http://peraturan.go.id/uu/nomor-10-tahun-1998.html

Page 49: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

36

“Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam

antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan

sesuai dengan prinsip syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan

prinsip bagi hasil (Mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip

penyertaan modal (Musyarakah), prinsip jual beli (Murabahah),

atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni

tanpa pilihan (Ijarah) atau dengan adanya pemindahan atas barang

yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah Wa Itiqna)”.

2. Pengertian Bank Konvensional

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Bank

Konvensional adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.

Dalam menjalankan suatu usaha atau setiap kegiatan tentu

harapan yang pertama kali diinginkan adalah memperoleh keuntungan.

Dalam menentukan harga dan mencari keuntungan, bank yang

berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu42

:

- Menetapkan bunga sebagai harga untuk produk simpanan seperti

giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pula untuk produk

pinjamannya (kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku

42

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006. h. 13

Page 50: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

37

bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah Spread

Based.

- Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak perbankan menerapkan

berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentase tertentu.

System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah Fee Based.

Bunga bank yang berdasarkan prinsip konvesional dapat

diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah

yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan

sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki

simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah

yang memperoleh pinjaman).

Dalam kegiatan perbankan berdasarkan konvensional ada 2

macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya, yaitu : Pertama

adalah bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai

rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uang di

bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank

kepada nasabahnya, seperti giro, bunga tabungan serta bunga deposito

dan harga ini bagi bank merupakan harga beli. Kedua adalah bunga

pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau

harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank seperti

bunga kredit dan harga ini bagi bank merupakan harga jual.43

43

Ibid h. 37

Page 51: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

38

Sistem bunga dalam bank konvensional yaitu dengan

penentuan besarnya prosentase suku bunga yang dibuat pada waktu

akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak bank, jumlah

pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan

berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik, eksistensi bunga

diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama islam dan

pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa

mempertimbangkan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah

untung atau rugi.

D. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Beberapa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional

antara lain44

:

1. Investasi

Bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak pengguna

dana, sangat selektif dan hanya boleh menyalurkan dananya dalam

investai halal. Perusahaan yang melakukan kerja sama usaha dengan

bank syariah, haruslah perusahaan yang memproduksi barang dan jasa

yang halal. Bank syariah tidak akan membiayai proyek yang

terkandung di dalamnya hal-hal yang diharamkan dalam Islam.

Sebaliknya, bank konvensional tidak mempertimbangkan jenis

investasinya, akan tetapi penyaluran dananya dilakukan untuk

44

Ismail. “Perbankan Syariah”. Jakarta: Kencana 2011. h. 34

Page 52: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

39

perusahaan yang menguntungkan, meskipun menurut syariah islam

tergolong produk yang tidak halal.

2. Return

Return yang diberikan oleh bank syariah kepada pihak investor,

dihitung dengan menggunakan sistem bagi hasil, sehingga adil bagi

kedua pihak. Return yang diberikan atau di terima oleh bank syariah

akan berfluktuasi, sangat tergantung pada hasil usaha yang

dilaksanakan oleh mitra usaha baik bank maupun nasabah. Sebaliknya,

dalam bank konvensional return yang diberikan maupun yang diterima

dihitung berdasarkan bunga. Bunga dihitung dengan mengalikan antara

persentase bunga dengan pokok pinjaman atau pokok penempatan

dana, sehingga hasilnya akan tetap.

3. Perjanjian

Perjanjian yang dibuat antara bank syariah dan nasabah baik nasabah

investor maupun pengguna dana sesuai dengan kesepakatan

berdasarkan prinsip syariah. Sebaliknya, perjanjian yang dilaksanakan

antara bank konvensional dan nasabah adalah menggunakan dasar

hukum positif.

4. Orientasi

Orientasi bank syariah dalam memberikan pembiayaannya adalah

falah dan profit oriented. Bank syariah memberikan pembiayaan

semata-mata tidak hanya berdasarkan keuntungan yang diperoleh atas

pembiayaan yang diberikan, akan tetapi juga mempertimbangkan pada

Page 53: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

40

kemakmuran masyarakat. Aspek sosial kemasyarakatan menjadi

pertimbangan bagi bank syariah dalam menyalurkan dananya kepihak

pengguna dana. Bank konvensional akan memberikan kredit kepada

nasabah bila usaha nasabah menguntungkan.

5. Dewan Pengawas

Dalam bank syariah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang

bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produk agar sesuai

dengan garis-garis syariah.

6. Penyelesaian Sengketa

Perbedaan penyelesaian atau perselisihan antar bank maka dalam bank

syariah, kedua belah pihak yang berselisih tidak menyelesaikannya

melalui pengadilan negeri tetapi menyelesaikannya sesuai dengan tata

cara dan hukum materi syariah. Lembaga yang mengatur hukum

materi dan berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan

nama Badan Arbitrase Muamalah Indonesia.

E. Produk/Jasa Bank Konvensional dan Bank Syariah

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan

pokok perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lain

hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

1. Produk/Jasa Bank Konvensional

Produk penghimpunan dana dalam bentuk simpanan giro, tabungan

dan deposit. Penyaluran dana dapat berbentuk kredit investasi, kredit

modal kerja dan kredit konsumsi. Sedangkan produk jasa perbankan

Page 54: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

41

misalnya jasa menerima setoran (seperti pembayaran pajak, listrik, air

dll) , kliring, valuta asing dan lainnya.

2. Produk/Jasa Bank Syariah

a. Penyaluran Dana Dalam menyalurkan dananya pada nasabah,

secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam

empat kategori, yaitu45

:

- Prinsip jual beli

prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank

ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang

dijual. Meliputi : Murabahah, Salam dan Istishna

- Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi,

pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli,

tapi perbedaannya pada objek transaksinya. Bila pada jual beli

objeknya adalah barang, pada ijarah objeknya transaksinya

adalah jasa.

- Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara

pembagian hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana.

Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan

penyimpanan dana maupun antara bank dengan nasabah

45

Adiwarman Karim. “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada, 2013. h.97

Page 55: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

42

penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini

adalah mudharabah dan musyarakah. Perbedaan yang esensial

dari mudharabah dan musyarakah terletak pada besarnya

kontribusi atas manajemen dan keuangan. Pada mudharabah

modal hanya berasal dari satu pihak sedangkan musyarakah

modal berasal dari kedua belah pihak.

- Akad Pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak

ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk

mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak di

tujukan untuk mencari keuntungan, namun boleh untuk

meminta pengganti biaya-biaya yang dikelurkan dalam

melaksanakan akad ini. Akad pelengkap ini adalah akad

tabarru’ seperti : Hiwalah (Alih Utang-Piutang), Rahn

(Gadai), Qardh, Wakalah (Perwakilan) dan Kafalah (Garansi

Bank).

b. Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,

tabungan dan deposito. Prinsip operasional yang diterapkan dalam

menghimpun dana masyarakat adalah46

:

- Prinsip Wadiah

46

Ibid h. 101

Page 56: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

43

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad-dhamanah

yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah yad-

dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas

keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta

titipan tersebut.

- Prinsip Mudharabah

Dalam menerapkan prinsip mudharabah, penyimpan atau

deposan bertindak sebagai shohibul maal (pemilik modal) dan

bank sebagai mudharib (pengelola). Prinsip mudharabah ini

diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito

berjangka.

c. Jasa Perbankan

Selain melaksanakan fungsinya sebagai intermediasi

(penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak

yang kelebihan dana, bank syariah dapat pula melakukan berbagai

pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat

imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan antara lain :

Sharf (Jual beli valuta asing), Kliring, Inkaso, Transfer dan lain-

lain.47

47

Ibid h. 112

Page 57: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

44

F. Hipotesis

Dalam Penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. : Tidak terdapat perbedaan Value Added Capital Employed

(VACA) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

: Terdapat perbedaan Value Added Capital Employed

(VACA) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

2. : Tidak terdapat perbedaan Value Added Human Capital

(VAHU) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

: Terdapat perbedaan Value Added Human Capital

(VAHU) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

3. : Terdapat perbedaan Structural Capital Value Added

(STVA) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

: Terdapat perbedaan Structural Capital Value Added

(STVA) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

Page 58: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

45

G. Review Studi Terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, beberapa penelitian

terdahulu yang menjadi acuan dan berhubungan dengan penelitian ini

diantaranya:

Tabel 2. 2 Review Studi Terdahulu

No Nama penulis/

judul

penelitian/tahun

Substansi

Perbedaan dan

persamaan dengan

penulis

1. Ihyaul Ulum MD/

Intellectual Capital

Performance Sektor

Perbankan di

Indonesia/ Jurnal

Akuntansi dan

Keuangan, Vol.10,

No.2. November

2008

Jurnal tersebut bertujuan untuk

mengestimasi dan menganalisis

Value Added Intellectual

Coefficient (VAIC) dalam

pengukuran kinerja yang berbasis

pada nilai atas perusahaan

perbankan di Indonesia selama

tiga tahun, 2004-2006. Hasil

penelitian menyatakan bahwa

pada tahun 2004 dan 2006 secara

umum kinerja perusahaan

perbankan di Indonesia masuk

dalam kategori good performers

sedangkan pada tahun 2005

kinerjanya turun menjadi common

performers.

Perbedaan :

Jurnal milik Ihyaul

Ulum bertujuan untuk

mengestimasi dan

menganalisis Value

Added Intellectual

Coefficient (VAIC)

dalam pengukuran

kinerja yang berbasis

pada nilai atas

perusahaan perbankan.

Sedangkan penelitian

saya menganalisis

komponen Value

Added Intellectual

Coefficient (VAIC)

yang dimiliki

perbankan syariah dan

perbankan

konvensional

kemudian melakukan

uji beda menggunakan

uji independent sample

t-test.

Page 59: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

46

Persamaan :

Penelitian ini

menggunakan variabel

yang sama yaitu

intellectual capital dan

memberikan kategori

untuk setiap bank

berdasarkan Business

Performance Indicator

(BPI)

2. Agnes Utari dan

Y.Anni Aryani/

“Intellectual Capital

dan Keunggulan

Kompetitif (Studi

Empiris Perusahaan

Manufaktur versi

Jakarta Stock

Industrial

Classification-

JASICA). Jurnal

Akuntansi dan

Keuangan,Vol.15,

No.1 Mei 2013

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat

perbedaan penciptaan nilai dan

efisiensi kapital intelektual (IC)

antara perusahaan dengan

keunggulan kompetitif

berkelanjutan dan

takberkelanjutan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan dalam

penciptaan nilai atas aset yang

diproksikan dengan Value Added

Intellectual Coefficient (VAIC™)

dan nilai efisiensi IC yang

diproksikan dengan Intellectual

Capital Efficiency (ICE) antara

dua kelompok perusahaan yang

diujikan.

Perbedaan:

Perbedaan terletak

pada objek penelitian,

dimana jurnal Agnes

Utari dan Y.Anni

melihat adakah

perbedaan intellectual

capital pada objek

industri yang masuk

dalam kelompok

perusahaan dengan

keunggulan kompetitif

berkelanjutan dan

takberkelanjutan.

Sedangkan penelitian

saya melihat adakah

perbedaan intellectual

capital pada bank

syariah dan bank

konvensional.

Persamaan:

Penelitian ini

menggunakan variabel

Page 60: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

47

yang sama yaitu

intellectual capital dan

melakukan uji beda

menggunakan uji

independent sample t-

test

3. Novie Erawati

Suwiji/ “Analisis

Perbedaan Modal

Intelektual Antar

Indusrti: Perbankan,

Telekomunikasi dan

Manufaktur”/

Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi,

Universitas Widya

Mandala Katolik

Surabaya,2016

penelitian ini bertujuan untuk

membuktikan secara empiris

perbedaan modal intelektual antar

industri yaitu industri perbankan,

telekomunikasi, dan manufaktur

dengan dua metode yaitu VAIC™

dan content analysis. Hasil

penelitian membuktikan bahwa

terdapat perbedaan modal

intelektual antar industri

perbankan, telekomunikasi, dan

manufaktur dengan metode

content analysis. Sedangkan

metode VAIC™ hanya

membuktikan bahwa terdapat

perbedaan modal intelektual antar

industri perbankan dan

manufaktur. Hasil analisis metode

VAIC™ membuktikan bahwa

industri manufaktur memiliki

modal intelektual yang lebih

tinggi dibanding kedua industri

lainnya. Sedangkan metode

content analysis membuktikan

bahwa industri telekomunikasi

memiliki modal intelektual yang

lebih tinggi dibanding industri

perbankan dan manufaktur

Perbedaan :

Perbedaan terletak

pada objek penelitian,

dimana penelitian

milik Novie Erawati

melihat adakah

perbedaan intellectual

capital pada objek

industri perbankan,

telekomunikasi dan

manufaktur.

Sedangkan penelitian

saya melihat adakah

perbedaan intellectual

capital pada bank

syariah dan bank

konvensional.

Persamaan :

Penelitian ini

menggunakan variabel

yang sama yaitu

intellectual capital dan

melakukan uji beda

menggunakan uji

independent sample t-

test

4. Mavridis D.G/ The

Intellectual Capital

Penelitian ini dilakukan pada

industri perbankan di Jepang

Perbedaan:

Page 61: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

48

Performance Of The

Japanese Banking

Sector/ Journal of

Intellectual Capital,

Vol. 5, No. 3, 2004.

selama periode 1 April 2000-31

Maret 2001. Jumlah sampel

sebanyak 141 bank terdiri dari 9

city banks, 64 bank regional, 57

bank anggota asosiasi keduaa dari

regional bank, 8 trust banks dan 3

long term credit banks. Metode

yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan model VAIC

yang oleh Mavridis disebut

sebagai Best Practice Index

(BPI). Hasil penelitian Hasil

penelitian ini adalah kelompok

top ten best performance adalah

bank-bank miskin dari kelompok

the second association regional

banks (SARB)sementara seluruh

bank dalam kelompok the long

term credit banks.

Jurnal miliki Mavridis

bertujuam untuk

mengestimasi dan

menganalisis VAIC

pada nilai perusahaan

perbankan. Penelitian

saya menganalisis

komponen VAIC yang

dimiliki perbankan

syariah dan perbankan

konvensional

kemudian melakukan

uji beda menggunakan

uji independent t-test.

Persamaan:

Penelitian ini

menggunakan variabel

yang sama yaitu

intellectual capital

dengan metode

perhitungan VAIC

5. Firrer dan Williams/

Intellectual Capitak

and Traditional

Measures of

Corporate

Performance/Journal

of Intellectual

Capital, Vo.4, No.3,

2003.

Penelitian ini dilakukan pada 75

perusahaan publik di Afrika

Selatan dari empat IC intensive

industry sectors, yaitu perbankan,

elektrikal, teknologi informasi

dan jasa. Data yang digunakan

adalah laporan keuangan tahun

2001. Variabel independennya

adalah VAIC, sementara variabel

dependennya adalah

profitabilitas, produktivitas dan

nilai perusahaan. Hasilnya

penelitian ini menunjukkan

bahwa physical capital

Perbedaan:

Penelitian ini

menganalisis pengaruh

VAIC terhadap kinerja

perusahaan. Penelitian

saya menganalisis

komponen VAIC yang

dimiliki perbankan

syariah dan perbankan

konvensional

kemudian melakukan

uji beda menggunakan

Page 62: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

49

merupakan faktor yang paling

signifikan berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan di Afrika

Selatan.

uji independent t-test.

Persamaan:

Penelitian ini

menggunakan variabel

yang sama yaitu

intellectual capital

dengan metode

perhitungan VAIC

Sumber : Kumpulan Penelitian Terdahulu

Page 63: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa

Inggris comparation, yaitu perbandingan. Makna dari kata tersebut

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengadakan

perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah kedua kondisi

tersebut sama, atau ada perbedaan, dan kalau ada perbedaan, kondisi di

tempat mana yang lebih baik.48

Analisis data yang digunakan berupa

analisis komparatif atau analisis perbedaan yaitu bentuk analisis variabel

(data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data (variabel)

atau lebih. Teknik statistik yang digunakan adalah uji statistik yaitu,

pengujian hipotesis komparatif49

Maka dalam penelitian ini adalah menganalisis perbandingan

komponen Intellectual Capital pada kelompok Bank Syariah dan Bank

Konvensional, dimana kedua kelompok tersebut menjadi populasi di

dalam penelitian ini. Periode data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan yang telah

dipublikasikan oleh website masing-masing bank.

48

Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013)h.6 49

Iqbah Hasan,”Analisis Data Penelitian Dengan Statistik”(Jakarta: Bumi Aksara,2010)

h.116

Page 64: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

51

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah komponen

intellectual capital berupa Value Added Capital employed (VACA), Value

Added Human Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added

(STVA). Perhitungan komponen intellectual capital menggunakan metode

value added intellectual coefficient (VAIC™) dikembangkan oleh Pulic.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan

diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa atau apapun

yang menjadi objek dari survei kita.50

Dalam penelitian ini populasi yang

diambil adalah perusahaan perbankan syariah dan konvensional. Peneliti

menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih

berdasarkan kriteria dibawah ini:

1. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang telah lama

berdiri minimal sejak tahun 2009.

2. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang masih

terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2011-2015

4. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki

aset terbesar.

5. Menyajikan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan periode

2011-2015 serta telah diaudit

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti, maka daftar

sampel penelitian diperoleh sebagaimana tersaji pada tabel 3.1

50

Eriyanti,”Teknik Sampling (Analisis Opini Publik)”, Yogyakarta: Lkis

Yogyakarta,2007, h.61.

Page 65: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

52

Tabel 3. 1 Daftar Sampel Penelitian

Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Bank Umum Syariah Bank Umum Konvensional

1. PT. Bank Muamalat Indonesia PT. Bank Mandiri Tbk

2. PT. Bank Mandiri Syariah PT. Bank Central Asia Tbk

3. PT. Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia Tbk

4. PT. Bank BRI Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

5. PT. Panin Syariah, Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

Sumber: Website masing-masing bank

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan

keuangan tahunan bank syariah dan konvensional di Indonesia tahun

2011-2015. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung

kinerja Intellectual Capital pada bank syariah dan konvensional.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Metode ini mencakup penghimpunan

informasi dan data berupa laporan keuangan tahunan periode 2011-2015

yang diperoleh dari website bank yang menjadi objek penelitian. Selain

itu, peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui studi

kepustakaan (Library Research) berupa mencari literatur-literatur serta

Page 66: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

53

jurnal-jurnal terdahulu yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian

ini.

E. Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah software

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi IBM SPSS 20.

Dalam pengujian hipotesis menggunakan beberapa metode analisis

sebagai berikut:

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan

proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga

mudah dipahami dan diinterpetasikan. Ukuran statistik deskriptif yang

digunakan adalah minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar

deviasi.

2. Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji

normalitas untuk mengetahui metode statistik yang akan digunakan,

jika data berdistribusi normal maka uji statistik parametrik yang akan

digunakan dan sebaliknya jika data berdistribusi tidak normal maka

uji non parametrik yang akan digunakan. Uji normalitas data akan

dilakukan dengan uji one-sampel kolmogrov-smirnov test, uji one-

sampel kolmogrov-smirnov sangat membantu peneliti untuk

mengetahui apakah sampel yang dipilih berasal dari data yang

terdistibusi secara normal atau tidak berdistribusi normal.

Page 67: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

54

Menurut Imam Ghozali, Hipotesis dalam uji one sample

kolmogrov-smirnov adalah51

:

Hipotesis nol (Ho) : Data terdistribusi secara normal.

Hipotesis Altenatif (Ha) : Data tidak berdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusannya dari hasil uji normalitas adalah:

Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 dapat disimpulkan

bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed)< 0,05 dapat disimpulkan bahwa

data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

3. Uji Independent Samples t-test

Uji Independent Samples t-test digunakan jika hasil dari uji

normalitas adalah data berdistribusi normal. Uji beda independent t-

test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai

rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau

secara rumus dapat dituliskan sebagai berikut52

:

t = –

Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara

normal. Jadi uji ini bertujuan untuk menguji signifikansi beda rata-rata

51

Imam Ghozali,”Aplikasi Multivariate Dengan program IBM SPSS 21 Update PLS

Regresi”,(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2013)h.32 52

Ibid, h. 64

Page 68: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

55

dua kelompok. Apakah kedua kelompok tersebut mempunyai nilai

rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan.53

Sebelum dilakukan uji t-test dilakukan uji kesamaan varian

(homogenitas) dengan F test (Levene’s Test), artinya jika varian sama

maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan

varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance

Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).

Hipotesis Uji F sebagai berikut:

Ho = Kedua varian adalah sama

Ha = Kedua varian adalah berbeda

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima

Jika Asymp.sig (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak

Selanjutnya melihat nilai t-tes untuk menentukan apakah

terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan. maka Hipotesis

independent sample t-test ini adalah:

Ho : Tidak terdapat perbedaan pada komponen intellectual

capital antara bank syariah dan bank konvensional

Ha : Terdapat perbedaan pada komponen intellectual capital

antara bank syariah dan bank konvensional

53

Trihendradi,”Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik”, (Yogyakarta: C.V Andi

Offset, 2010) h. 110

Page 69: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

56

Dasar pengambilan keputusan probabilitas :

Jika Asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima

Jika Asymp.sig (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menganalisis perbandingan komponen intellectual

capital antara bank syariah dan bank konvensional. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pengujian atas hipotesis yang telah diajukan. Adapun

operasional dan pengukuran variabel penelitian yang penulis gunakan

sebagai berikut:

Intellectual Capital

Metode value added intellectual coefficient (VAIC™)

dikembangkaoleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk

menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset

berwujud (tangible aset) yang dimiliki perusahaan. VAIC™

merupakan instrumen untuk mengukur kinerja intellectual capital

perusahaan. Pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin

dilakukan, karena dikonstruksikan dari akun-akun dalam laporan

keuangan. 54

Value added Intellectual Coefficient (VAIC™) ini

merupakan penjumlahan dari beberapa komponen intellectual

capital, yaitu:

54

Ihyaul Ulum,” Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris” (Yogyakarta: Graha

Ilmu,2009),h.111

Page 70: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

57

(a) Physical capital (VACA)

(b) Human capital (VAHU)

(c) Structural capital (STVA)

Adapun perhitungan VAIC™ adalah sebagai berikut55

:

(1) Menghitung Value Added (VA). VA dihitung sebagai selisih

antara nilai output dan input.

Dimana:

OUT = Output: total penjualan dan pendapatan lain.

IN = Input: beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain

beban karyawan)

Output (OUT) adalah pendapatan mencakup dari

seluruh produk dan jasa yang dijual dipasar, Input (IN)

mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh

pendapatan, beban karyawan tidak termasuk dalam IN karena

tidak dianggap beban. Karena itu, aspek kunci dalam model

Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas

penciptaan nilai.

(2) Menghitung Value Added Capital employed (VACA)

VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu

unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi

55

Ibid h.88

Page 71: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

58

yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added

organisasi.

Dimana:

VACA = rasio dari VA terhadap CE

VA = Selisih antara output dan input

CE = Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

(3) Menghitung Value Added Human Capital (VAHU)

VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan

dengan dan yang di keluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini

menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi.

Dimana:

VAHU = Rasio dari VA terhadap HC

VA = Selisih antara output dan input

HC = Beban karyawan

(4) Menghitung Structural Capital Value Added (STVA)

Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk

menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi

bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.

Page 72: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

59

Dimana:

STVA = Rasio dari SC terhadap VA

SC = VA – HC

VA = Selisih antara output dan input

(5) Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)

VAIC™ mengindikasi kemampuan intelektual organisasi yang

dapat dianggap juga sebagai BPI (Business Performance

Indicator). VAIC™ merupakan penjumlahan dari 3 komponen

sebelumnya yaitu : VACA, VAHU dan STVA

Untuk dapat dilakukan pemeringkatan terhadap sejumlah

perbankan, hasil perhitungan VAIC™ (untuk selanjutnya dapat

disebut BPI) dapat diranking berdasarkan skor yang dimiliki.56

Table 3. 2 Kategori VAIC

Nilai VAIC Kategori

Diatas 3,00 Top Performance

2,0 – 2,99 Good Performance

1,5 – 199 Common Performance

Dibawah 1,5 Bad Performance

Sumber: Ihyaul Ulum,2015

56

Ibid h. 121

Page 73: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan

konvensional dan syariah di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan

secara purposive sampling dan didapatkan sampel berjumlah 10

perusahaan perbankan. Periode data penelitian selama 5 tahun yaitu dari

2011 hingga tahun 2015. Data yang digunakan berasal dari laporan

keuangan tahunan yang didapatkan dari website masing-masing bank.

Maka data tersebut menghasilkan perhitungan komponen VAIC sebagai

berikut :

1. Value Added Capital Employeed (VACA)

Value Added Capital Employed (VACA) menggambarkan seberapa

banyak value added yang dihasilkan dari satu unit modal fisik yang

digunakan. perhitungan komponen intellectual capital diawali dengan

mencari value added.

value added = OUT (pendapatan) – IN (Beban operasional kecuali

beban gaji)

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Page 74: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

61

Berikut adalah hasil perhitungan VACA selama periode data

penelitian:

Tabel 4. 1 Nilai VACA Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank

2011

2012

2013

2014

2015

Muamalat 0.48 0.50 0.40 0.67 0.45

BSM 0.73 0.64 0.63 0.56 0.31

BRIS 0.34 0.53 0.34 0.31 0.38

BNIS 0.43 0.51 0.59 0.51 0.51

BPNS 0.07 0.17 0.17 0.18 0.17

MANDIRI 0.44 0.43 0.41 0.40 0.42

BRI 0.64 0.54 0.53 0.49 0.50

BCA 0.44 0.39 0.37 0.39 0.36

BNI 0.39 0.38 0.42 0.39 0.33

CIMB 0.39 0.41 0.37 0.33 0.33

Sumber: Data diolah

Tabel diatas menunjukkan nilai VACA yang dihasilkan oleh bank

syariah dan bank konvensional. Nilai VACA tertinggi pada tahun 2011

hingga tahun 2013 dimiliki oleh Bank Mandiri Syariah. Pada tahun

2014 VACA tertinggi dimiliki oleh Bank Muamalat dan terakhir pada

tahun 2015 BNIS yang unggul dalam menghasilkan nilai VACA.

2. Value Added Human Capital (VAHU)

Value Added Human Capital mengindikasikan berapa besar

kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan nilai bagi perusahaan

dari dana yang telah dikeluarkan untuk tenaga kerja tersebut.

Page 75: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

62

Adapun rumus yang digunakan untuk menghasilkan VAHU

adalah:

Berikut adalah hasil perhitungan VAHU selama periode data

penelitian:

Tabel 4. 2 nilai VAHU Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank

2011

2012

2013

2014

2015

Muamalat 2.43 2.24 2.25 2.77 1.91

BSM 2.34 2.75 2.59 2.03 1.27

BRIS 1.08 1.74 1.46 1.17 1.77

BNIS 1.38 1.55 1.67 1.92 2.98

BPNS 2.15 4.24 2.54 3.49 2.56

MANDIRI 3.81 3.82 3.81 3.87 4.08

BRI 3.66 3.64 3.46 3.40 3.37

BCA 3.52 3.32 3.49 3.39 3.33

BNI 2.92 3.00 3.29 3.51 3.55

CIMB 3.23 3.21 2.93 2.83 2.30

Sumber: Data diolah

Tabel diatas menunjukkan nilai VAHU yang dihasilkan oleh bank

syariah dan bank konvensional. Nilai VAHU tertinggi pada tahun 2011

dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 3,81 . Pada tahun 2012 nilai

VAHU yang tertinggi dimiliki oleh Panin Bank Syariah sebesar 4,24.

Pada tahun 2013-2015 Bank Mandiri memiliki nilai VAHU yang

paling unggul dibandingkan dengan sembilan bank lainnya. Bank

Mandiri dan Panin Bank Syariah menciptakan nilai tambah dari beban

karyawan yang dikeluarkan. Beban karyawan ini meliputi biaya yang

Page 76: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

63

dikeluarkan untuk pelatihan, gaji, tunjangan dan kesejahteraan

karyawan. Hal ini dilakukan karena aset SDM penting bagi

perusahaan.

3. Structural Capital Value Added (STVA)

Structural Capital Value Added (STVA) mengukur jumlah SC

yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan

indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Rumus

yang digunakan adalah:

SC = Value added – human capital

maka perhitungannya:

Tabel 4. 3 Nilai STVA Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank

2011

2012

2013

2014

2015

Muamalat 0.59 0.55 0.56 0.64 0.48

BSM 0.57 0.64 0.61 0.51 0.21

BRIS 0.07 0.42 0.32 0.14 0.43

BNIS 0.27 0.36 0.40 0.48 0.66

BPNS 0.54 0.76 0.61 0.71 0.61

MANDIRI 0.74 0.74 0.74 0.74 0.75

BRI 0.73 0.73 0.71 0.71 0.70

BCA 0.72 0.70 0.71 0.71 0.70

BNI 0.66 0.67 0.70 0.71 0.72

CIMB 0.69 0.69 0.66 0.65 0.56

Sumber: Data diolah

Page 77: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

64

Tabel 4.3 menunjukkan nilai STVA yang dihasilkan oleh bank

syariah dan bank konvensional. Nilai STVA tertinggi pada tahun 2011

dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 0,74 . Pada tahun 2012 nilai STVA

yang tertinggi dimiliki oleh Panin Bank Syariah sebesar 0,76. Pada

tahun 2013-2015, Bank Mandiri memiliki nilai STVA yang paling

unggul dibandingkan dengan sembilan bank lainnya.

B. Perkembangan Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah

dan Bank Konvensional

VAIC™ mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi.

VAIC™ merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya yaitu

VACA, VAHU dan STVA.

Gambar 4. 1

Perkembangan VAIC Perbankan Periode 2011-2015

Sumber: data diolah

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

2011

2012

2013

2014

2015

Page 78: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

65

Dalam Gambar 4.1 menunjukkan tingkat perkembangan VAIC sampel

perbankan selama 2011-2015. Selama periode data penilitian, nilai VAIC

mengalami Fluktuatif. Nilai VAIC tertinggi selama periode data penelitian

dimiliki oleh Bank Mandiri dengan score 5,3 di tahun 2015. Dalam

perkembangannya bank Mandiri memiliki nilai VAIC yang flat pada

periode 2011-2014, tidak mengalami peningkatan maupun penurunan yang

drastis. Namun, pada tahun 2015 bank Mandiri lebih unggul dibandingkan

dengan 9 perusahaan perbankan lainnya selama periode data penelitian.

Hal ini didukung karena adanya komponen intellectual capital yang

dimiliki Bank Mandiri selalu unggul, seperti yang dijelaskan pada tabel

4.2 dan 4.3

Perusahaan yang memiliki nilai VAIC yang tinggi dalam laporan

tahunannya, bank tersebut memberikan jumlah dana yang besar terhadap

beban karyawannya. Artinya, perusahaan tersebut memberikan pelatihan

yang cukup besar terhadap karyawannya. Dana dikeluarkan untuk

memberikan pelatihan dan pengembangan pengetahuan karyawan,

sehingga karyawan mampu memberikan nilai tambah bagi bank tersebut.

Selain itu bank tersebut mampu mengelola aset fisik (modal) dengan baik

dan mampu menggunakan sumber informasi berteknologi serta jaringan

yang baik.

Sedangkan untuk nilai VAIC terendah pada periode data penelitian

dimiliki oleh BRI Syariah dengan score 1,5 pada tahun 2011. Dalam

perkembangannya, BRI Syariah mengalami perkembangan yang fluktuatif

Page 79: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

66

dimana BRI Syariah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, pada

tahun 2012 memiliki nilai VAIC sebesar 2,7. Namun, mengalami

penurunan kembali pada tahun 2013 dan 2014 hingga akhirnya mengalami

peningkatan kembali pada tahun 2015 dengan memiliki nilai sebesar 2,6.

BRI Syariah yang tergolong baru berdiri dibandingkan dengan bank lain,

masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dalam industri perbankan

syariah terutama dalam hal mengembangkan, memperbaharui intellectual

capital yang mereka miliki di tengah persaingan yang semakin ketat.

Tidak semua Bank syariah yang baru berdiri, memiliki VAIC yang

rendah. Hal tersebut dibuktikan oleh Panin Bank Syariah yang memiliki

skor VAIC yang tinggi pada tahun 2012 sebesar 5,2 yang berarti bisa

menghasilkan skor diatas 4 namun tidak konsisten. Hal ini terjadi karena

dari komponen pembentuk VAIC yaitu Value Added Human Capital

(VAHU) memberikan kontribusi yang cukup besar sebesar 4,24 sehingga

skor VAIC menjadi besar. Artinya pada tahun 2012, Panin Bank Syariah

mampu memberikan nilai tambah dengan dana yang dikeluarkannya untuk

tenaga kerja atau karyawan.

Berdasarkan parameter efisiensi Intellectual Capital yang telah

dijelaskan di BAB II, penelitian ini mencoba memberikan peringkat untuk

tiap tahunnya kepada perusahaan perbankan selama periode 2011-2015.

Hasil perhitungan kinerja IC berdasarkan model VAIC masing-masing

bank yang diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yang didasarkan pada skor

VAIC masing-masing bank, yaitu:

Page 80: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

67

(1) Top performance – skor VAIC™ diatas 3

(2) Good performance – skor VAIC™ antara 2,0 sampai 2,99

(3) Common Performance – skor VAIC™ antara 1,5 sampai 1,99

(4) Bad performance – skor VAIC™ dibawah 1,5

Berikut ini peringkat VAIC 10 sampel perbankan periode 2011-

2015, disajikan dalam bentuk tabel :

B1. Peringkat VAIC tahun 2011

Tabel 4. 4 Peringkat VAIC tahun 2011

Peringkat Bank Score Kategori

1 BRI 5.02 Top Performance

2 Mandiri 4,99 Top Performance

3 BCA 4.68 Top Performance

4 CIMB 4.31 Top Performance

5 BNI 3.96 Top Performance

6 BSM 3.65 Top Performance

7 Muamalat 3.50 Top Performance

8 BPNS 2.76 Good Performnce

9 BNI Syariah 2.08 Good Performnce

10 BRI Syariah 1.50

Common

Performace

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.4 bank yang masuk dalam kategori Top Performance

sebanyak 7 bank, terdiri dari 5 bank konvensional 2 bank syariah.

Bank konvensional menduduki ranking 5 besar yang memiliki nilai

VAIC diatas 4 dan bank BRI yang menduduki kategori ranking

pertama di tahun 2011 dengan memperoleh nilai VAIC sebesar 5,02.

Bank syariah belum mampu menghasilkan nilai VAIC diatas 4

Page 81: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

68

sehingga masih dibawah score dari bank konvensional. Menurut

Dhani Gunawan Idat57

bahwa kuantitas dan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) Bank Syariah yang belum memadai,teknologi

informasi kurang mendukung pengembangan produk serta layanan.

Kualitas SDM dan teknologi informasi perbankan syariah secara

umum masih di bawah kualitas yang dimiliki perbankan konvensional.

Lalu pemahaman dan kesadaran masyarakat yang masih rendah ke

bank syariah.

B2. Peringkat VAIC tahun 2012

Tabel 4. 5 Peringkat VAIC tahun 2012

Peringkat Bank Score

1 BPNS 5.18 Top Performance

2 Mandiri 5.00 Top Performance

3 BRI 4.91 Top Performance

4 BCA 4.41 Top Performance

5 CIMB 4.31 Top Performance

6 BNI 4.05 Top Performance

7 BSM 4.02 Top Performance

8 Muamalat 3.29 Top Performance

9 BRI Syariah 2.68 Good Performance

10 BNI Syariah 2.42 Good Performance

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.5 terlihat peningkatan pada tahun sebelumnya,

dimana terdapat 8 bank yang masuk kategori Top Performance yang

terdiri dari 5 bank konvensional dan 3 bank syariah. Panin Bank

57

Dhani Gunawan Idat “Tujuh Persoalan Perbankan Syariah Untuk Berkembang” Artikel

ini diakses pada tanggal 19 Oktober 2016 dari http://infobanknews.com/tujuh-persoalan-

perbankan-syariah-untuk-berkembang/

Page 82: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

69

Syariah menduduki ranking pertama, peningkatan yang sangat drastis

dimana pada tahun sebelumnya Panin Bank Syariah menduduki

ranking 8. Lalu, BRI yang pada tahun sebelumnya menduduki

rangking pertama menurun menjadi ranking 3 dan Bank Mandiri tetap

pada posisi semula dimana Bank Mandiri masih bertahan pada posisi

kedua. Hal ini menunjukkan peningkatan yang bagus dibanding tahun

sebelumnya bagi bank syariah.

B3. Peringkat VAIC tahun 2013

Tabel 4. 6 Peringkat VAIC Tahun 2013

Peringkat Bank Score Kategori

1 Mandiri 4.96 Top Performance

2 BRI 4.70 Top Performance

3 BCA 4.58 Top Performance

4 BNI 4.40 Top Performance

5 CIMB 3.96 Top Performance

6 BSM 3.83 Top Performance

7 BPNS 3.31 Top Performance

8 Muamalat 3.20 Top Performance

9 BNI Syariah 2.66 Good Performance

10 BRI Syariah 2.12 Good Performance

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.6 terlihat bahwa terdapat 8 bank yang masuk kategori

Top Performance terdiri dari 5 bank konvensional dan 3 bank syariah.

Bank Mandiri menunjukkan peningkatan dimana Bank Mandiri

menduduki posisi pertama dan BRI Syariah masih tetap dalam posisi

ranking terakhir walaupun pada tahun 2012 bisa naik satu posisi

menjadi ranking 9. BRI Syariah lebih sering masuk kedalam kategori

Page 83: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

70

Common Performance disebabkan oleh terjadinya peningkatan beban

tetapi tidak diimbangi dengan bertambahnya pendapatan selain itu

sumber daya manusia yang dimiliki tidak efektif dan efisien dalam

memberikan kontribusi kepada perusahaan ini dilihat dari beban

personalia yang tinggi tetapi hanya menghasilkan pendapatan yang

minim.

B4. Peringkat VAIC tahun 2014

Tabel 4. 7 Peringkat VAIC Tahun 2014

Peringkat Bank Score Kategori

1 Mandiri 5.01 Top Performance

2 BNI 4.61 Top Performance

3 BRI 4.60 Top Performance

4 BCA 4.49 Top Performance

5 BPNS 4.38 Top Performance

6 Muamalat 4.08 Top Performance

7 CIMB 3.80 Top Performance

8 BSM 3.10 Top Performance

9 BNI Syariah 2.92 Good Performance

10 BRI Syariah 1.62

Common

Performance

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.7 terlihat bahwa terdapat 8 bank yang masuk kategori

Top Performance terdiri dari 5 bank konvensional dan 3 bank syariah.

Bank Mandiri masih mempertahankan posisi pertama pada tahun ini.

Terdapat peningkatan pada score Bank Syariah yang pada tahun 2014

Panin Bank Syariah dan Bank Muamalat menghasilkan score diatas 4.

Pada tahun 2014, Panin Bank Syariah memperoleh penghargaan

Indonesia Banking Award 2014 sebagai Best Performance Banking.

Page 84: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

71

Lalu Tahun 2014 merupakan tahun yang menentukan bagi Panin Bank

Syariah. Dengan telah ditawarkannya saham perdana ke publik (go

public), telah menambah kapabilitas Panin Bank Syariah dalam

mengambil langkah-langkah strategis untuk memacu pertumbuhan dan

menjaga kelangsungan bisnis. Sehingga Panin Bank Syariah

memfokuskan upayanya untuk menciptakan nilai tambah bagi

pemangku kepentingan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

B5. Peringkat VAIC tahun 2015

Tabel 4. 8 Peringkat VAIC Tahun 2015

Peringkat Bank Score Kategori

1 Mandiri 5.26 Top Performance

2 BNI 4.60 Top Performance

3 BRI 4.57 Top Performance

4 BCA 4.39 Top Performance

5 BNI Syariah 4.15 Top Performance

6 BPNS 3.34 Top Performance

7 CIMB 3.19 Top Performance

8 Muamalat 2.84 Good Performance

9 BRI Syariah 2.59 Good Performance

10 BSM 1.79

Common

Performance

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.8 terlihat bahwa Bank Mandiri masih

mempertahankan posisi pertamanya. Lalu, BNI syariah menghasilkan

nilai VAIC yang sangat drastis tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Hal yang menarik dari BNI syariah adalah pada tahun 2015 BNI

syariah memperoleh penghargaan sebagai Bank Syariah terbaik 2015

versi majalah investor Berdasarkan hasil penilaian team juri Investor

Page 85: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

72

Syariah Award Majalah Investor tahun 2015, penghargaan diberikan

kepada lima instansi perbankan syariah terbaik diantaranya PT BNI

Syariah yang meraih juara kategori aset diatas Rp 10 Triliun, PT Bank

Panin Syariah kategori aset di bawah 10 Triliun.

B6. Gabungan Peringkat VAIC Tahun 2011-2015

Tabel 4. 9 Gabungan Peringkat VAIC Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015

BRI 5.02 BPNS 5.18 Mandiri 4.96 Mandiri 5.01 Mandiri 5.26

Mandiri 4.99 Mandiri 5.00 BRI 4.70 BNI 4.61 BNI 4.60

BCA 4.68 BRI 4.91 BCA 4.58 BRI 4.60 BRI 4.57

Cimb 4.31 BCA 4.41 BNI 4.40 BCA 4.49 BCA 4.39

BNI 3.96 Cimb 4.31 Cimb 3.96 PaninS 4.38 BNIS 4.15

BSM 3.65 BNI 4.05 BSM 3.83 BMI 4.08 PaninS 3.34

BMI 3.50 BSM 4.02 PaninS 3.31 Cimb 3.80 Cimb 3.19

PaninS 2.76 BMI 3.29 BMI 3.20 BSM 3.10 BMI 2.84

BNI 2.08 BRIS 2.68 BNIS 2.66 BNIS 2.92 BRIS 2.59

BRIS 1.50 BNIS 2.42 BRIS 2.12 BRIS 1.62 BSM 1.79

Sumber: Data diolah

Tabel 4.9 adalah gabungan peringkat VAIC dari tahun 2011-2015

sehingga terlihat posisi pertama hingga terakhir dari tahun 2011-2015.

Pada tahun 2011 Bank Rakyat Indonesia memperoleh posisi pertama,

Bank Rakyat Indonesia mendapatkan penghargaan Best Performance Bank

(Kategori Bank Persero) dari ABFI Banking Award 2011.58

Pada tahun

2012 ranking pertama diperoleh Panin Bank Syariah, pada tahun 2012

Panin Bank Syariah mendapatkan penghargaan Bank yang berpredikat

'SANGAT BAGUS' atas kinerja keuangan tahun 2012 dan 1st The Best

58

www.bri.co.id diakses pada tanggal 06 November 2016.

Page 86: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

73

Bank 2012 In Human Capital.59

Terakhir pada tahun 2013-2015 Bank

Mandiri menempati posisi pertama kategori Top Performance selama 3

tahun berturu-turut. Bank Mandiri memperoleh penghargaan dalam survei

Banking Service Excellence Monitor (BSEM) 2015 oleh Marketing

Research Indonesia (MRI) dan Majalah Info Bank, Bank Mandiri masuk

daftar 10 Bank Terbaik Dalam Pelayanan Prima dengan nilai 83.04

Prestasi puncak sebagai The Best Bank Service Excellence ini

merupakan yang ke delapan kalinya diperoleh Bank Mandiri secara

berturut-turut dari tahun 2008 sampai tahun 2015. Tidak hanya itu, dalam

ajang ini Bank Mandiri juga berhasil meraih predikat sebagai The Most

Consistent Bank in Service Excellence (5 tahun berturut-turut dari tahun

2010 – 2015), meraih The Golden Trophy for Banking Service Excellence

(4 tahun berturut-turut dari tahun 2012 – 2015), serta 11 (sebelas)

penghargaan lainnya. Penghargaan-penghargaan ini membuktikan bahwa

Bank Mandiri berhasil menjadikan service excellence sebagai bagian dari

budaya perusahaan yang diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan. 60

59

https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/penghargaan?id=102 , diakses pada

tanggal 06 November 2016. 60

Berita Mandiri “Bank Mandiri Perkuat Kualitas Layanan”Artikel ini diakses pada

tanggal 06 November 2016 dari http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/news-

detail.asp?id=QFCT07452513&row=9

Page 87: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

74

C. Analisis Statistik

1. Uji Statistics Descriptive

Tujuan dilakukan uji analisis deskriptif adalah untuk mengetahui

bagaimana karakteristik dari masing-masing variabel penelitian.

Penelitian ini menggunakan 3 variabel yang didapat dari komponen

intellectual capital (VAIC™) yaitu Value Added Capital employed

(VACA), Value Added Human Capital (VAHU) dan Structural

Capital Value Added (STVA). Data statistik deskriptif komponen

intellectual capital pada perbankan syariah dapat dilihat pada tabel 4.9

dan perbankan konvensional dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4. 10 Descriptive Statistics Bank Syariah

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 25 .07 .73 .4232 .17717

VAHU 25 1.08 4.24 2.1712 .74186

STVA 25 .07 .76 .4856 .17725

Valid N

(listwise) 25

Sumber: SPSS, Ver.20

Value Added Capital Employed (VACA) nilai maximum sebesar

0,73 yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri sedangkan nilai minimum

0,07 yang dihasilkan BRI Syariah. Lalu memiliki mean sebesar 0,4232

dengan standar deviasi 0,17717. Nilai mean menunjukkan lebih besar

dari standar deviasi (mean > standar deviasi) maka artinya sebaran

data semakin seragam (homogen).

Page 88: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

75

Value Added Human Capital (VAHU) memiliki nilai minimum

sebesar 1,08 dihasilkan oleh BRIS sedangkan nilai maximum VAHU

sebesar 4,24 dihasilkan oleh Panin Bank Syariah. Lalu nilai mean

sebesar 2,1712 dengan standar deviasi 0,74186. Nilai mean

menunjukkan lebih besar dari standar deviasi (mean > standar deviasi)

maka artinya sebaran data semakin seragam (homogen).

Structural Capital Value Added (STVA) memiliki nilai minimum

sebesar 0,07 dihasilkan oleh BRIS sedangkan nilai maximum STVA

sebesar 0,76 dihasilkan oleh Panin Bank Syariah. Lalu nilai mean

sebesar 0,4856 dengan standar deviasi 0,17725. Nilai mean

menunjukkan lebih besar dari standar deviasi (mean > standar deviasi)

maka artinya sebaran data semakin seragam (homogen).

Tabel 4. 11 Descriptive Statistics Bank Konvensional

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 25 .33 .64 .4196 .07266

VAHU 25 2.30 4.08 3.3896 .38809

STVA 25 .56 .75 .7016 .03997

Valid N

(listwise) 25

Sumber: SPSS,Ver.20

Value Added Capital Employed (VACA) nilai maximum sebesar

0,64 yang dihasilkan oleh BRI sedangkan nilai minimum 0,33 yang

dihasilkan oleh CIMB Niaga. Lalu memiliki mean sebesar 0,4196

dengan standar deviasi 0,07266. Nilai mean menunjukkan lebih besar

Page 89: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

76

dari standar deviasi (mean > standar deviasi) maka artinya sebaran

data semakin seragam (homogen).

Value Added Human Capital (VAHU) memiliki nilai minimum

sebesar 2,3 dihasilkan oleh CIMB Niaga sedangkan nilai maximum

VAHU sebesar 4,08 dihasilkan oleh Bank Mandiri. Lalu nilai mean

sebesar 3,3896 dengan standar deviasi 0,38809. Nilai mean

menunjukkan lebih besar dari standar deviasi (mean > standar deviasi)

maka artinya sebaran data semakin seragam (homogen).

Structural Capital Value Added (STVA) memiliki nilai minimum

sebesar 0,56 dihasilkan oleh CIMB Niaga sedangkan nilai maximum

STVA sebesar 0,75 dihasilkan oleh Bank Mandiri. Lalu nilai mean

sebesar 0,7016 dengan standar deviasi 0,03997. Nilai mean

menunjukkan lebih besar dari standar deviasi (mean > standar deviasi)

maka artinya sebaran data semakin seragam (homogen).

2. Uji Normalitas

Sebelum menguji hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data. Tujuannya adalah untuk mengetahui

apakah variabel atau residual memiliki distribusi yang normal. Pada

penelitian ini, uji normalitas data menggunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat taraf siginifikansi yang

ditentukan yaitu 5%. Dasar pengambilan keputusannya dari hasil uji

normalitas adalah jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka variabel

Page 90: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

77

berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig (2-tailed)< 0,05

maka variabel berdistribusi tidak normal.

Adapun hipotesis dari uji normalitas yang dibuat adalah:

Ho : Data terdistribusi secara normal.

Ha : Data tidak berdistribusi normal.

Hasil pengujian normalitas disajikan pada Tabel sebagai berikut

Tabel 4. 12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VACA VAHU STVA

N 50 50 50

Normal Parametersa,b

Mean .4214 2.7804 .5936

Std. Deviation .13403 .84972 .16755

Most Extreme

Differences

Absolute .108 .133 .189

Positive .085 .064 .160

Negative -.108 -.133 -.189

Kolmogorov-Smirnov Z .761 .943 1.337

Asymp. Sig. (2-tailed) .609 .336 .056

Sumber : SPSS, Ver.20

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.12 dapat dijelaskan

bahwa:

(1) Analisis tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel Value

Added Capital employed (VACA) memiliki nilai Asymp.Sig

sebesar 0.609. (Asymp.Sig 0.609 > α 0.05) maka Ho diterima,

Page 91: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

78

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel VACA merupakan

data yang berdistribusi normal.

(2) Variabel Value Added Human Capital (VAHU) memiliki nilai

Asymp.Sig sebesar 0.336. (Asymp.Sig 0.336 > α 0.05) maka Ho

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel VAHU

merupakan data yang berdistribusi normal.

(3) Variabel Structural Capital Value Added (STVA) memiliki nilai

Asymp.Sig sebesar 0.056. (Asymp.Sig 0.056 > α 0.05) maka Ho

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel STVA

merupakan data yang berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.12

diringkas dalam tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Ringkasan Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

No Variabel Asymp.Sig Keterangan Distribusi

1. Value Added Capital

employed (VACA)

0.609 P>0.05 Normal

2. Value Added Human

Capital (VAHU)

0.336 P>0.05 Normal

3. Structural Capital Value

Added (STVA)

0.056 P>0.05 Normal

Sumber: Hasil olah data

Page 92: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

79

3. Uji Independent Sample t-test

Tabel 4. 14 Independent Samples Tes

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

VACA

Equal

variances

assumed

18.205 .000 .094 48 .926 .00360 .03830 -.07340 .08060

Equal

variances

not

assumed

.094 31.851 .926 .00360 .03830 -.07442 .08162

VAHU

Equal

variances

assumed

7.330 .009 -7.276 48 .000 -1.21840 .16745 -1.55508 -.88172

Equal

variances

not

assumed

-7.276 36.221 .000 -1.21840 .16745 -1.55793 -.87887

STVA

Equal

variances

assumed

28.050 .000 -5.944 48 .000 -.21600 .03634 -.28907 -.14293

Equal

variances

not

assumed

-5.944 26.434 .000 -.21600 .03634 -.29064 -.14136

Sumber: Data diolah, SPSS ver.20

Page 93: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

80

Hipotesis yang akan diuji dalam uji Independent sample t-tes adalah:

1. Value Added Capital employed (VACA)

Hipotesis uji Independent sample t-test :

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata VACA pada bank syariah dan

bank konvesional

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata VACA pada bank syariah dan

bank konvesional

tabel 4.13 penjelasan pada variabel VACA, uji F yang terlihat

pada hasil Levene’s Test bahwa nilai sig diperoleh sebesar 0.000 < dari

taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka pada variabel ini HO ditolak,

artinya bahwa asumsi kedua varians berbeda (equal variances not

assumed).

Setelah menafsirkan hasil uji Levenes’s test, selanjutnya

menafsirkan dari hasil uji t. Baris yang digunakan adalah sesuai hasil

uji pada baris equal variances not assumed dengan diperoleh nilai t

sebesar 0,094 dan nilai probabilitas (sig[2-tailed]) sebesar 0,926 > α

0.05, maka Ho diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata VACA pada Bank Syariah

dan Bank Konvensional.

Page 94: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

81

2. Value Added Human Capital (VAHU)

Hipotesis uji Independent sample t-test :

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata VAHU pada bank syariah dan

bank konvesional

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata VAHU pada bank syariah dan

bank konvesional

tabel 4.13 penjelasan pada variabel VAHU, uji F yang terlihat

pada hasil Levene’s Test bahwa nilai sig diperoleh sebesar 0,009 <

dari taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka pada variabel ini HO ditolak,

dengan kata lain bahwa asumsi kedua varians berbeda (equal

variances not assumed).

Setelah menafsirkan hasil uji Levenes’s test, selanjutnya

menafsirkan dari hasil uji t. Baris yang digunakan adalah sesuai hasil

uji pada baris equal variances not assumed dengan diperoleh nilai t

sebesar -7.276 dan nilai probabilitas (sig[2-tailed]) sebesar 0,000 < α

0.05, maka Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat perbedaan nilai rata-rata VAHU pada Bank Syariah dengan

nilai rata-rata VAHU Bank Konvensional.

Page 95: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

82

3. Structural Capital Value Added (STVA)

Hipotesis uji Independent sample t-test :

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata STVA pada bank syariah dan

bank konvesional

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata STVA pada bank syariah dan

bank konvesional

tabel 4.13 penjelasan pada variabel STVA, uji F yang terlihat pada

hasil Levene’s Test bahwa nilai sig diperoleh sebesar 0,000 < dari taraf

signifikansi 5% atau 0,05 maka pada variabel ini HO ditolak, dengan

kata lain bahwa asumsi kedua varians berbeda (equal variances not

assumed).

Setelah menafsirkan hasil uji Levenes’s test, selanjutnya

menafsirkan dari hasil uji t. Baris yang digunakan adalah sesuai hasil

uji pada baris equal variances not assumed dengan diperoleh nilai t

sebesar -5,944 dan nilai probabilitas (sig[2-tailed]) sebesar 0,000 < α

0.05, maka Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat perbedaan pada nilai rata-rata STVA Bank Syariah dengan

nilai rata-rata STVA Bank Konvensional.

Page 96: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

83

Hasil Uji independent t-test pada tabel 4.14 diringkas ke dalam

tabel 4.15 sebagai berikut :

Tabel 4. 15 Ringkasan Hasil Uji independent sample t-test

No Variabel Asymp.Sig Keterangan

(α = 0,05)

Kesimpulan

(Ho)

1. Value Added

Capital Employed

(VACA)

0,926 0,926>0,05 diterima

2. Value Added

Human Capital

(VAHU)

0,000 0,000<0,05 Ditolak

3. Structural Capital

Value Added

(STVA)

0,000 0,000<0,05 Ditolak

Sumber: Hasil olah data

D. Interpretasi

Dari hasil perhitungan nilai VAIC pada 10 Perusahaan Perbankan,

dapat dilihat bahwa secara umum kinerja intellectual capital bank

konvensional lebih efisien dibandingkan dengan bank syariah. Hal ini

dibuktikan bahwa dalam perkembangannya Bank Konvensional

mendapatkan kategori Top Performance secara konsisten, dengan

menghasilkan rata-rata nilai VAIC diatas 4,00. Pada bank syariah

menghasilkan rata-rata VAIC diatas 3,00 dan masuk kategori Top

Page 97: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

84

performance. Walaupun kedua jenis bank tersebut rata-rata masuk

kedalam Top performance. Namun nilai VAIC bank syariah masih

dibawah rata-rata bank konvensional.

Hal tersebut sangat wajar karena bank syariah tergolong baru

berdiri dibandingkan bank konvensional, sehingga bank syariah masih

membutuhkan waktu untuk mengembangkan intellectual capital yang

lebih unggul agar seperti bank konvensional. Walaupun bank syariah

belum bisa unggul seperti bank konvensional, namun bisa dikatakan bank

syariah cepat dalam menyaingi bank konvensional karena bank syariah

yang tergolong baru berdiri bisa menghasilkan skor VAIC diatas rata-rata

3,00 dengan kategori Top Performance.

Selanjutnya pengujian hipotesis untuk membuktikan apakah

terdapat perbedaaan komponen VAIC™ (VACA,VAHU,STVA) antara

kelompok bank syariah dan kelompok bank konvensional. Hasilnya tidak

terdapat perbedaan VACA pada kedua kelompok tersebut. Rata-rata nilai

VACA pada bank syariah dan bank konvensional cenderung hampir sama

yaitu rata-rata bank syariah (0,42) dan bank konvensional (0,41). Hal ini

mengindikasikan bahwa perusahaan yang mampu mempertahankan

keunggulan kompetitifnya akan memberikan nilai tambah melalui

pengelolaan IC dan sumber daya fisik maupun finansial lebih tinggi.

Sesuai dengan teori yang diungkapkan dalam bahwa

komponen intellectual capital yang bernilai ekonomi yang dapat

Page 98: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

85

memberikan nilai secara nyata yaitu Human Capital dan Modal

fisik/Capital Employed (CE).61

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Value Added

Human Capital (VAHU) pada bank syariah memiliki perbedaan dengan

bank konvensional. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi <

0,05. Bank konvensional menghasilkan nilai VAHU yang lebih besar

dibandingkan bank syariah. Bank konvensinal lebih mampu

memanfaatkan dan memaksimalkan pengetahuan dan keahlian dari sumber

daya manusia.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (Agustianto Mingka,

2015) 62

Kualitas sumber daya insani merupakan tulang punggung dalam

suatu organisasi dan sangat berpengaruh pada keberhasilan organisasi.

Untuk bisa menggerakkan bisnis islami dengan sukses, diperlukan SDI

yang menguasai ilmu bisnis dan ilmu-ilmu syari’ah secara baik. Selama ini

SDI penggerak bisnis islami berasal dari pendidikan umum yang diberi

training singkat mengenai bisnis islami. Seringkali training seperti ini

kurang memadai, karena yang perlu diupgrade bukan banyak knowlegde

semata, tetapi juga paradigma syari’ah, visi dan misi, serta kepribadian

syari’ah.

61

Ihyaul Ulum, “Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris”(Yogyakarta:Graha

Ilmu,2009) h.85 62

Agustianto Mingka, “Problematika SDM di Perbankan Syariah”artikel diakses pada

tanggal 10 Oktober 2016 dari http://www.kompasiana.com/imaaceh/problematika-manajemen-

sumber-daya-manusia-sdm-di-perbankan-syari-ah_573804e5927e613605523ce8

Page 99: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

86

Terakhir, terdapat perbedaan pada Structural Capital Value

Added (STVA) Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Hasil tersebut

dapat dilihat dari nilai signifikansi < 0,05. Bank konvensional memiliki

rata-rata STVA lebih tinggi yaitu 0,7016 dibandingkan bank syariah

sebesar 0,4856. Menurut Ikatan Ahli Ekonomi Islam (Agustianto Mingka,

2015) 63

structural capital seperti Inovasi produk bank syari’ah yang ada

sekarang harus dikembangkan variasi dan kombinasinya, sehingga

menambah daya tarik bank syari’ah. Untuk mengembangkan produk-

produk yang bervariasi dan menarik, bank syari’ah di Indonesia dapat

membangun hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan

internasional. Kerjasama itu akan bermanfaat dalam mengembangkan

produk-produk bank syari’ah. Upaya ini mutlak dilakukan karena bank

syariah akhir-akhir ini mengalami pelambatan pertumbuhan bahkan

penurunan market share dibanding konvensional. Inovasi produk bank

syariah adalah sebuah keniscayaan, agar bank syariah bisa kembali

tumbuh dan bersaing dengan perbankan konvensional maupun lembaga

lain. Inovasi produk juga sangat dibutuhkan dalam menghadapi

perkembangan bisnis yang terus berubah.

63

Agustianto Mingka, “Tantangan Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 10

Oktober 2016 dari http://www.iqtishadconsulting.com/content/read/blog/tantangan-perbankan-

syariah-2016

Page 100: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1. Perkembangan intellectual capital dari10 bank yang menjadi sampel

penelitian (5 bank konvensional dan 5 bank syariah) Bank

Konvensional konsisten dalam menghasilkan nilai intellectual capital

dengan rata-rata diatas 4,00 dan masuk kedalam kategori Top

Perfomance. Pada bank syariah rata-rata menghasilkan nilai

intellectual capital dengan rata-rata diatas 3,00. Kesimpulannya bahwa

secara umum kinerja intellectual capital bank syariah belum bisa lebih

unggul dibandingkan bank konvensional karena Bank Syariah belum

sepenuhnya memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

dalam bidang ekonomi islam atau perbankan syariah secara khusus.

2. Berdasarkan hasil uji statistic, maka didapat hasil perbandingan

komponen intellectual capital pada Bank Syariah dan Bank

Konvensional, yaitu:

- Pada variabel Value Added Capital Employeed (VACA,

berdasarkan hasil uji beda Independent sample t-test didapat nilai

probabilitas 0.926 > α 0.05 maka dapat disimpulkan Ho diterima

dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan Value Added

Page 101: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

88

Capital Employeed (VACA) antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional.

- Pada variabel Value Added Human Capital (VAHU ), berdasarkan

hasil uji beda Independent samplet-test didapat nilai probabilitas

0.000< α 0.05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima

yang artinya terdapat perbedaan Value Added Human Capital

(VAHU) antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

- Pada variabel Structural Capital Value Added (STVA) ,

berdasarkan hasil uji beda Independent sample T-test didapat nilai

probabilitas 0.000< α 0.05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan

Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan Structural Capital

Value Added (STVA) antara Bank Syariah dan BankKonvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan beberapa

keterbatasan dapat disimpulkan beberapa saran yang bisa menjadi

masukan bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Dari penelitian ini diharapkan agar manajemen perbankan syariah

lebih mengembangkan modal intelektual sebagai alat untuk

meningkatkan kinerja agar terus dapat berkompetisi di pasar dan bisa

lebih unggul dibandingkan bank konvensional contohnya dalam

inovasi produk keuangan dan perbankan syariah merupakan pilar

utama dalam pengembangan industri perbankan syariah. Bank-bank

Page 102: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

89

syariah harus memiliki produk inovatif yang makin beragam agar bisa

berkembang dengan baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menganalisis tidak hanya

membandingkan perbankan syariah dengan konvensional, namun juga

membandingkan perusahaan lainnya seperti perusahaan yang telah go

public dengan perusahaan bukan go public, perbankan dengan

BPR,dll.

Page 103: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

90

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, Sarrah. “ Analisis Pengaruh Elemen Intellectual Capital Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Asih,Damar “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Return On Asset (ROA)

Perbankan”. Jurnal Nominal/Volume 1, Nomor 1. Akuntansi, Jakarta:

Erlangga,2012

Bank Indonesia, “UU Perbankan Syariah” dokumen diakses pada tanggal 25 Juni

2016 dari : http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-

bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf

Dewi, Nuraisyah Rusmalia . “Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Bank Umum dan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Tahun 2012-2013)”. Skripsi S1 Jurusan

Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret,2015.

Depdikbud.”Kamus Besar Indonesia”Jakarta: Balai pustaka.2000.

Eriyanti. Teknik Sampling (Analisis Opini Publik). Yogyakarta: Lkis

Yogyakarta,2007.

Fauziah. “Analisis Faktor Modal Intelektual Dalam Meningkatkan Kinerja

Bisnis” Tesis S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasnuddin

Makasar, 2014.

Fatimah, Hasna “Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja

Perusahaan di Indonesia.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia,2012

Gandapradja, Permadi “Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank” Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama,2004

Ghozali, Imam. Aplikasi Multivariate Dengan program IBM SPSS 21 Update PLS

Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2013.

Page 104: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

91

Gunawan , Dhani Idat “Tujuh Persoalan Perbankan Syariah Untuk Berkembang”

Artikel ini diakses pada tanggal 19 Oktober 2016 dari

http://infobanknews.com/tujuh-persoalan-perbankan-syariah-untuk-

berkembang/

Hasan, Iqbah. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi

Aksara,2010.

Ikhsan, Arifin. Akuntansi Sumber Daya Manusia; Suatu Tinjauan Penilaian

Modal Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Ismail. “Perbankan Syariah” Jakarta: Kencana. 2011.

Karim, Adiwarman. “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada, 2013.

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006.

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,” Perubahan UU

7-1992 Tentang Perbankan”dokumen di akses pada tanggal 25 Juni 2016

dari http://peraturan.go.id/uu/nomor-10-tahun-1998.html

Kusumowati.“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan

Manufaktur tahun 2008-2012” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Diponegoro Semarang , 2013.

Muhammad. “ Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:Liberty, 2004.

Mingka, Agustinto “Problematika SDM di Perbankan Syariah”artikel diakses

pada tanggal 10 Oktober 2016 dari

http://www.kompasiana.com/imaaceh/problematika-manajemen-sumber-

daya-manusia-sdm-di-perbankan-syari-ah_573804e5927e613605523ce8

Mingka, Agustianto“Tantangan Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada

tanggal 10 Oktober 2016 dari

http://www.iqtishadconsulting.com/content/read/blog/tantangan-

perbankan-syariah-2016

Page 105: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

92

Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Yogyakarta :

BPFE 2010.

Sangkala. Intellectual Capital Management: Strategi Baru Membangun Daya

Saing Perusahaan. Jakarta: Yapensi, 2006

Sugiyono. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta, 2007.

Suwiji, Novie Erawati . “Analisis Perbedaan Modal Intelektual Antar Indusrti:

Perbankan, Telekomunikasi dan Manufaktur”. Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Widya Mandala Katolik Surabaya,2016

Soeparwoto. “Psikologi Pengembangan”. Semarang: UPT MKK UNNES,2005

Takarini , Agustin. “Pengaruh Intellectual capital, Kualitas Penerapan Good

Corporate Governance dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Periode 2010-2012” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , 2014.

Trihendradi. Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: C.V Andi

Offset, 2010.

Ulum, Ihyaul . “ Analisis Praktik Pengungkapan Informasi Intellectual Capital

Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia.”

Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, Vol.1 No.1 (2011)

Ulum, Imam Ghozali ,dkk . “Intellectual Capital dan Kinerja Perusahaan: Suatu

Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares”In: Simposium

Nasional Akuntansi 23-24 Juli, Universitas Tanjung Pura Pontianak 2008

Ulum, Ihyaul. Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009.

Ulum, Ihyaul. Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework

Pengungkapan dan Kinerja Organisasi. Malang: UMM Press, 2015

Ulum, Ihyaul. “ Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia”

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.10, No.2. (November 2008)

Utari, Agnes dan Anni “Intellectual Capital dan Keunggulan Kompetitif (Studi

Empiris Perusahaan Manufaktur versi Jakarta Stock Industrial

Page 106: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

93

Classification- JASICA)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.15, No.1

(Mei 2013)

Wibowo, Eko “ Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan

konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan” (Skripsi S1 Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang,2012)

www.bankmandiri.co.id

www.bankmuamalat.co.id

www.bca.co.id

www.bni.co.id

www.bri.co.id

www.brisyariah.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.cimbniaga.com

www.paninbanksyariah.co.id

www.syariahmandiri.co.id

Page 107: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

94

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Descriptive Statistik Bank Syariah

Tabel Descriptive Statistics Bank Syariah

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 25 .07 .73 .4232 .17717

VAHU 25 1.08 4.24 2.1712 .74186

STVA 25 .07 .76 .4856 .17725

Valid N

(listwise) 25

LAMPIRAN 2 : Descriptive Statistics Bank Konvensional

Tabel Descriptive Statistics Bank Konvensional

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 25 .33 .64 .4196 .07266

VAHU 25 2.30 4.08 3.3896 .38809

STVA 25 .56 .75 .7016 .03997

Valid N

(listwise) 25

LAMPIRAN 3 : Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VACA VAHU STVA

N 50 50 50

Normal Parametersa,b

Mean .4214 2.7804 .5936

Std. Deviation .13403 .84972 .16755

Most Extreme

Differences

Absolute .108 .133 .189

Positive .085 .064 .160

Page 108: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

95

Negative -.108 -.133 -.189

Kolmogorov-Smirnov Z .761 .943 1.337

Asymp. Sig. (2-tailed) .609 .336 .056

LAMPIRAN 4: Uji Independent t-test

Tabel Independent Samples tes

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

VACA

Equal

variances

assumed

18.205 .000 .094 48 .926 .00360 .03830 -.07340 .08060

Equal

variances

not

assumed

.094 31.851 .926 .00360 .03830 -.07442 .08162

VAHU

Equal

variances

assumed

7.330 .009 -7.276 48 .000 -1.21840 .16745 -1.55508 -.88172

Equal

variances

not

assumed

-7.276 36.221 .000 -1.21840 .16745 -1.55793 -.87887

STVA

Equal

variances

assumed

28.050 .000 -5.944 48 .000 -.21600 .03634 -.28907 -.14293

Equal

variances

not

assumed

-5.944 26.434 .000 -.21600 .03634 -.29064 -.14136

Page 109: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

96

LAMPIRAN 5 : Data Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2011

Value Added Intellectual Capital (VAIC) Tahun 2011

No Nama Bank OUT IN VA HC CE SC VACA VAHU STVA VAIC

1 MUAMALAT

1,591,842 596,298 995,544 410,355 2,067,401 585,189 0.48 2.43 0.59 3.50

2 BSM

3,247,516 992,094 2,255,422 964,094 3,073,264 1,291,328 0.73 2.34 0.57 3.65

3 BRIS

679,865 354,623 325,242 302,475 966,676 22,767 0.34 1.08 0.07 1.48

4 BNIS

1,723,739 787,404 936,335 680,033 2,169,662 256,302 0.43 1.38 0.27 2.08

5 PANIN S

478,670 156,980 321,690 149,560 4,526,090 172,130 0.07 2.15 0.54 2.76

6 MANDIRI

35,359,306 9,545,550 25,813,756 6,766,471 59,179,143 19,047,285 0.44 3.81 0.74 4.99

7 BRI

40,203,051 8,384,780 31,818,271 8,700,847 49,820,329 23,117,424 0.64 3.66 0.73 5.02

8 BCA

24,050,073 5,709,610 18,340,463 5,204,359 42,027,340 13,136,104 0.44 3.52 0.72 4.68

9 BNI

20,797,289 6,091,841 14,705,448 5,042,161 37,843,024 9,663,287 0.39 2.92 0.66 3.96

10 CIMB

10,188,511 3,002,768 7,185,743 2,227,739 18,369,491 4,958,004 0.39 3.23 0.69 4.31

Page 110: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

97

LAMPIRAN 6 : Data Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah dan Bank Konvensional Tahun 2012

Value Added Intellectual Capital (VAIC) Tahun 2012

No Nama Bank OUT IN VA HC CE SC VACA VAHU STVA VAIC

1 MUAMALAT 1,924,895

701,953 1,222,942 546,874 2,457,989 676,068 0.50 2.24 0.55 3.29

2 BSM 4,088,120 1,415,453

2,672,667 973,160 4,180,691 1,699,507 0.64 2.75 0.64 4.02

3 BRIS

979,877

418,785

561,092

323,283 1,068,564

237,809 0.53 1.74 0.42 2.68

4 BNIS

1,484,994

483,227

1,001,767 644,458 1,950,000

357,309 0.51 1.55 0.36 2.42

5 PANIN S

948,830

104,750

844,080 199,060 4,876,660 645,020 0.17 4.24 0.76 5.18

6 MANDIRI 41,591,486 10,867,312

30,724,174 8,045,716 70,651,187 22,678,458 0.43 3.82 0.74 4.99

7 BRI 44,873,498 9,885,485

34,988,013 9,605,547 64,881,779 25,382,466 0.54 3.64 0.73 4.91

8 BCA 27,613,956 7,203,422

20,410,534 6,154,966 51,897,942 14,255,568 0.39 3.32 0.70 4.41

9 BNI 23,904,804 7,161,237

16,743,567 5,577,867 43,525,291 11,165,700 0.38 3.00 0.67 4.05

10 CIMB 12,424,529 3,174,762

9,249,767 2,881,704 22,651,912 6,368,063 0.41 3.21 0.69 4.31

Page 111: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

98

LAMPIRAN 7 : Data Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2013

Value Added Intellectual Capital (VAIC) Tahun 2013

No Nama Bank OUT IN VA HC CE SC VACA VAHU STVA VAIC

1 MUAMALAT

2,609,940

913,158 1,696,782 754,058 4,291,093 942,724 0.40 2.25 0.56 3.20

2 BSM 4,647,564

1,564,234 3,083,330 1,192,402 4,861,999 1,890,928 0.63 2.59 0.61 3.83

3 BRIS 1,111,030

526,325

584,705

400,267 1,698,128

184,438 0.34 1.46 0.32 2.12

4 BNIS

1,193,890

422,597

771,293 461,512 1,304,680

309,781 0.59 1.67 0.40 2.66

5 PANIN S 1,377,500

480,670

896,830 353,750 5,259,950 543,080 0.17 2.54 0.61 3.31

6 MANDIRI 50,089,269

14,120,374 35,968,895 9,431,337 88,790,596 26,537,558 0.41 3.81 0.74 4.96

7 BRI 52,454,730

10,148,784 42,305,946 12,231,994 79,327,422 30,073,952 0.53 3.46 0.71 4.70

8 BCA 33,725,807

9,782,526 23,943,281 6,864,614 63,966,678 17,078,667 0.37 3.49 0.71 4.58

9 BNI 28,499,185

8,488,810 20,010,375 6,083,878 47,683,505 13,926,497 0.42 3.29 0.70 4.40

10 CIMB

12,740,501 3,265,949 9,474,552 3,229,054 25,886,687 6,245,498 0.37 2.93 0.66 3.96

Page 112: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

99

LAMPIRAN 8 : Data Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2014

Value Added Intellectual Capital (VAIC) Tahun 2014

No Nama Bank OUT IN VA HC CE SC VACA VAHU STVA VAIC

1 MUAMALAT 3,352,238

975,558 2,376,680 858,067 3,550,563 1,518,613 0.67 2.77 0.64 4.08

2 BSM

4,348,988 1,585,772 2,763,216 1,359,776 4,936,978 1,403,440 0.56 2.03 0.51 3.10

3 BRIS 1,145,232

622,745

522,487

447,030 1,707,843

75,457 0.31 1.17 0.14 1.62

4 BNIS

966,485

356,880

609,605 317,073 1,187,218

292,532 0.51 1.92 0.48 2.92

5 PANIN S 264,191

73,328

190,863 54,735 1,076,317 136,128 0.18 3.49 0.71 4.38

6 MANDIRI

56,500,809 14,526,320 41,974,489 10,848,031 104,844,562 31,126,458 0.40 3.87 0.74 5.01

7 BRI

60,741,275 12,548,853 48,192,422 14,166,422 97,705,834 34,026,000 0.49 3.40 0.71 4.60

8 BCA

41,372,709 11,960,682 29,412,027 8,670,906 75,725,690 20,741,121 0.39 3.39 0.71 4.49

9 BNI

31,748,624 7,979,300 23,769,324 6,781,041 61,021,308 16,988,283 0.39 3.51 0.71 4.61

10 CIMB

12,819,379 3,549,241 9,270,138 3,281,221 28,447,694 5,988,917 0.33 2.83 0.65 3.80

Page 113: PERBANDINGAN INTELLECTUAL CAPITAL BANK SYARIAH DAN BANK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33539/1/Sri... · 2009 dan masih terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

100

LAMPIRAN 9 : Data Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2015

Value Added Intellectual Capital (VAIC) Tahun 2015

No Nama Bank OUT IN VA HC CE SC VACA VAHU STVA VAIC

1 MUAMALAT

2,853,894

1,086,909 1,766,985 924,521 3,928,411 842,464 0.45 1.91 0.48 2.84

2 BSM

4,460,851 2,720,520 1,740,331 1,370,215 5,613,739 370,116 0.31 1.27 0.21 1.79

3 BRIS 1,527,770

628,340

899,430

509,098 2,339,812

390,332 0.38 1.77 0.43 2.59

4 BNIS

757,137

209,891

547,246 183,764 1,076,677

363,482 0.51 2.98 0.66 4.15

5 PANIN S 312,989

117,017

195,972 76,656 1,155,491 119,316 0.17 2.56 0.61 3.33

6 MANDIRI

66,878,851 16,377,888 50,500,963 12,376,655 119,491,841 38,124,308 0.42 4.08 0.75 5.26

7 BRI

70,688,808 14,676,538 56,012,270 16,599,158 113,127,179 39,413,112 0.50 3.37 0.70 4.57

8 BCA

47,876,172 15,490,549 32,385,623 9,728,509 89,369,421 22,657,114 0.36 3.33 0.70 4.39

9 BNI

35,258,238 9,144,064 26,114,174 7,365,834 78,438,222 18,748,340 0.33 3.55 0.72 4.60

10 CIMB

13,072,509 3,526,862 9,545,647 4,156,096 28,679,387 5,389,551 0.33 2.30 0.56 3.19