perawatan perbaikan power supply

15
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut: • Kualitas baik • Harga pantas • Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat. Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. Aktifitas untuk menunjang baik buruknya suatu sistem dan komponen elektronika umunya dilakukan dua kegiatan antara lain : kegiatan terencana dan tidak dapat terduga. Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang bersifat teratur atau rutin merupakan kegiatan yang dapat direncanakan. Sedangkan kegiatan tak terduga bisa terjadi misalnya karena kerusakan alat akibat kecelakaan baik pengaruh dari factor lingkungan atau orang yang mengoperasikan. Namun demikian, hal-hal semacam ini harus dapat diantisipasi. Minimal diketahui apa yang harus dilakukan ketika terdapat gejala kerusakan tak terduga seperti itu. 1

Upload: dindapermatasari

Post on 14-Dec-2015

926 views

Category:

Documents


183 download

DESCRIPTION

Perawatan Perbaikan Power Supply

TRANSCRIPT

Page 1: Perawatan Perbaikan Power Supply

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung

suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri

harus mempunyai hal-hal berikut:

• Kualitas baik

• Harga pantas

• Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat

dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini

harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. Aktifitas untuk menunjang baik

buruknya suatu sistem dan komponen elektronika umunya dilakukan dua kegiatan antara

lain : kegiatan terencana dan tidak dapat terduga. Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang

bersifat teratur atau rutin merupakan kegiatan yang dapat direncanakan. Sedangkan kegiatan

tak terduga bisa terjadi misalnya karena kerusakan alat akibat kecelakaan baik pengaruh dari

factor lingkungan atau orang yang mengoperasikan. Namun demikian, hal-hal semacam ini

harus dapat diantisipasi. Minimal diketahui apa yang harus dilakukan ketika terdapat gejala

kerusakan tak terduga seperti itu.

Catu Daya(power supply) adalah bagian dari setiap perangkat elektronika yang

berfungsi sebagai sumber tenaga. Catudaya sebagai sumber tenaga dapat berasal dari ;

baterai , accu , solar cell dan adaptor. Komponen ini akan mencatu tegangan sesuai

dengan tegangan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.

1

Page 2: Perawatan Perbaikan Power Supply

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa itu catu daya (power supply) teregulasi linier ?

2) Apa itu catu daya (power supply) switching ?

3) Bagaimana pelacakan kerusakan dan gejala kerusakan catu daya (power supply)

switching ?

4) Bagaimana tindakan pencegahan dalam perawatan power supply ?

1.3 Tujuan

1) Memahami penjelasan tentang catu daya (power supply) teregulasi linier

2) Memahami penjelasan tentang catu daya (power supply) switching

3) Mengetahui pelacakan kerusakan pada catu daya (power supply) dan gejala yang

terjadi

4) Mengetahui cara pencegahan dalam perawatan power supply

2

Page 3: Perawatan Perbaikan Power Supply

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Catu daya (power supply) Teregulasi Linear

Kita telah mengetahui bahwa hampir setiap sistem ataupun peralatan elektronika

memakai rangkaian catu daya (power supply) di dalamnya dan sangat bervariasi

rangkaiannya, tetapi mempunyai dasar yang sama. Dari diagnosis kesalahan yang ditemukan

pada umumnya terletak di bagian catu daya (power supply), oleh karena itu sangat penting

untuk mempelajari lebih dahulu berbagai macam jenis catu daya (power supply). Catu daya

(power supply) digunakan untuk mengoperasikan sistem atau instrumen, dapat berupa

baterai tetapi pada umumnya memakai sumber daya utama arus bolak-balik satu fasa yang

dirubah menjadi suatu tegangan searah yang stabil.

Ada dua metoda pokok yang digunakan meregulasi dan menstabilkan

tegangan searah (dc), yaitu:

● Regulator seri linier: digunakan untuk kebutuhan daya yang sederhana / kecil

● Switching Mode Power Unit (SMPU) : untuk keperluan daya yang

besar (lihat gambar 2.1)

Sistem switching lebih efisien karena menghantarkan sedikit panas dan mengambil tempat

yang kecil, bila dibandingkan dengan regulator linier yang konvensional.

Gambar 2.1 Contoh Regulator Switching Untuk Komputer

3

Page 4: Perawatan Perbaikan Power Supply

1. Regulator Seri Linier

Regulator seri linier adalah suatu rangkaian yang umumnya digunakan untuk

kebutuhan-kebutuhan daya medium dan sekalipun rangkaian hanya sederhana, sudah

mampu untuk memberikan daya guna yang lebih baik. untuk contoh catu daya (power

supply) teregulasi beban dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.2 Contoh Catu daya (power supply) Teregulasi

Dibawah ini adalah table yang menunjukkan beberapa kerusakan dan gejala yang terjadi pada

sebuah catu daya (power supply) teregulasi.

Table 2.1 Kerusakan umum pada catu daya (power supply) teregulasi

4

Page 5: Perawatan Perbaikan Power Supply

Gambar 2.3 Salah satu model catu daya (power supply) computer

2.2 Catu daya (power supply) Switching (Switching Mode Power Unit / SMPU)

Sistem catu daya (power supply) disaklar dan regulator mode tersaklar digunakan karena

mempunyai efisiensi yang tinggi. Perkembangan yang pesat selama beberapa tahun terakhir

ini menunjukan adanya produksi catu daya (power supply) dengan efisiensi maksimum dan

bentuknya kecil serta ringan.

2.3 Pelacakan Kerusakan dan Gejala Kerusakan SMPU

Sebelum memperbaiki suatu peralatan yang rusak khususnya untuk Switching Power

Supply, ada beberapa langkah yang bisa membantu dalam proses perbaikan, yaitu:

1. Mengamati gejala kerusakan yang terjadi

2. Menganalisa kerusakan atau memperkirakan bagian/blok mana yang

rusak karena gejala tersebut

3. Lakukan pengetesan pada bagian yang anda curigai atau lakukan pengetesan

sistematis bila anda kurang yakin bagian mana yang rusak.

Dalam pelacakan kerusakan sistematis pada Switching Power Supply sebaiknya pengetesan

dimulai dari input jala-jala sampai bagian primer rangkaian penyaklar karena umumnya

kerusakan banyak terjadi di bagian tersebut. Bila pada bagian primer semua komponen sudah

dites baik, begitu pula besarnya tegangan pada masing-masing kapasitor filter perata DC

sudah normal ± 150 V, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengetesan ke bagian

sekunder yaitu driver PWM dan rangkaian IC PWM baik pengetesan tegangan catunya

atau pengetesan komponen secara pasif. Pengetesan pada penyearah output dan penguat

kesalahan adalah yang terakhir karena pada bagian ini jarang terjadi kerusakan kecuali bila

catu daya (power supply)nya sudah berumur tua bisa terjadi kerusakan pada kapasitor

penyearah jeleknya/putusnya solderan ke komponen atau konektor atau diode penyearah yang

rusak.

5

Page 6: Perawatan Perbaikan Power Supply

A. Gejala kerusakan dan penyebabnya sebagai berikut :

1. Catu daya (power supply) mati total

Kemungkinan penyebabnya :

a. Pada blok filter RFI (Radio Frequency Interference):

Ada kapasitor hubung singkat sehingga fuse/sikring putus

b. Pada blok Penyearah :

- Dioda yang putus atau hubung singkat

- Kapasitor filter hubung singkat

- NTC (pembatas arus sentakan) putus

c. Pada Blok Penyaklar :

- Transistor saklar rusak (hubung singkat atau putus)

- Resistor pemicu basis transistor terbuka

- Dioda terbuka atau hubung singkat

d. Pada blok Isolasi :

Untuk trafo pengisolasi jarang terjadi

e. Pada blok penyearah output :

Dioda terbuka dan kapasitor hubung singkat

f. Pada blok PWM :

IC-nya rusak atau komponen penunjangnya rusak.

2. Tegangan Catu daya (power supply) Turun

Penyebabnya :

Hanya sepotong pulsa switching yang diproses. Ini akibat dari salah satu transistor

penyaklar baik transistor utama atau driver yang tidak bekerja atau mungkin dari

jalur pulsanya putus

3. Gejala kerusakan lain yang bisa terjadi penyebabnya adalah :

Hubungan kabel yang pendek, rangkaian kotor dengan debu, konektor yang kotor, dan

saklar yang jelek.

B. Penyebab kerusakan pada power supply antara lain (selain power supply itu dalam

keadaan panas) :

1. Kelebihan beban

2. Tegangan masuk yang tidak stabil

3. Sistem grounding yang buruk

6

Page 7: Perawatan Perbaikan Power Supply

C. Ada tiga cara untuk menguji kerusakan pada power supply yaitu :

1. secara manual menggunakan multimeter2. menggunakan power supply tester untuk melakukan tes PSU otomatis.3. Tes manual dengan menghubungkan ujung kabel output tertentu.

Keterangan warna kabel pada power supply dan output tegangannya :

Merah : menunjukkan Voltase +5V

Putih : untuk menunjukkan voltase -5V

Hitam : Ground (0V)

Kuning : untuk voltase +12V

Biru : untuk -12V

Ungu : +5V (stand by)

Oranye : untuk +3,,3V

Hijau : DC ON

Coklat : sense (pemberi tanda ke motherboard computer)

D. Jika power supply sudah dikatakan rusak, maka ada beberapa langkah atau cara untuk

memperbaiki power supply yang rusak, diantaranya :

1. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa

rangkaian elektronik. Dan pastikan power supply tidak terhubung dengan

peragkat lain.

2. Periksa fisik komponen elektronik, apakah dalam keadaan bagus semua atau ada

yang terbakar.

7

Page 8: Perawatan Perbaikan Power Supply

3. Bersihkan bekas lem yang ada pada rangkaian power supply untuk memeriksa

koneksi kabel dengan board.

4. Periksa FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE

dari socket dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan multimeter pada

posisi jarum X1 ohm meter. Dan pastikan multimeter telah terkalibrasi. Apabila

jarum menunjukkan nilai tak terhingga berarti Fuse dalam keadaan putus dan

harus diganti.

5. Apabila FUSE dalam keadaan bagus maka periksa transistorapa power switching

2SC3039 yang bertugas sebagai kendali catu daya (power supply) secara PWM.

Periksa kegagalan transistor menggunakan multimeter.

6. Apabila transistor dalam keadaan baik juga, langkah selanjutnya adalah

pemeriksaan dioda bridge, pastikan dioda tidak bocor dan tidak terhubung

singkat. Apabila hal itu terjadi, arus listrik AC ikut masuk switching dan

melumpuhkan powersupply secara keseluruhan.

7. Dan seterusnya periksa komponen-komponen yang ada pada rangkaian, pastikan

rangkaian dalam keadaan bagus dan masih bekerja pada batas-batas spesifikasi.

E. Power Supply Troubleshooting!

1. Metode Sederhana.

2. Metode Pengamatan.

3. Menggunakan Metode Pengukuran Nila dan Polaritas Komponen.

4. Menggunakan Metode Pengukuran Tegangan.

2.4 Tindakan yang harus dilakukan untuk perawatan power supply

Beberapa cara dapat dilakukan agarpower supply dapat bertahan lebih lama. Diantara

adalah :

1. Meletakkan power supply pada lingkungan yang tidak keras

2. Power supply lebih baik tidak diletakkan pada lingkungan yang lembab dan banyak

getaran.

3. Menggunakan power supply sesuai dengan prosedur

4. Tidak menggunakan power supply terus menerus

5. Jangan menggunakan power supply lebih dari kemampuan

8

Page 9: Perawatan Perbaikan Power Supply

6. Lakukan pengecekan berkala pada komponen-komponen yang ada pada rangkaian

power supply

7. Pengecekan berkala ditujukan agar identifikasi kegagalan dapat diketahui lebih awal

sebelum kegagalan yang lebih parah dan total.

8. Perlakukan power supply dengan baik

9

Page 10: Perawatan Perbaikan Power Supply

BAB III

KESIMPULAN

Kegagalan yang terjadi pada power supply rata-rata dikarenakan pengguanan yang tidak

sesuai prosedur. Namun lebih dari itu kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada power

supply diantara adalah

1. Power supply mati total

2. Tegangan catu daya (power supply) turun

3. Timbul karena gejala kerusakan lain

Penyebab dari masalah tersebut kebanyakan adalah karena faktor komponen yang sudah

tidak bekerja pada batas-batas spesifikasi.

Metode pelacakan kegagalan pada power supply ada 3, yaitu :

1. secara manual menggunakan multimeter

2. menggunakan power supply tester untukmelakukan tes PSU otomatis

3. Tes manual dengan menghubungkan ujung kabel output tertentu

Apabila power supply sudah dipastikan rusak maka hal pertama yang harus dilakukan

pemeriksaan secara berturut mulai dari fisik komponen sampai pemeriksaan komponen-

komponen yang dicurigai rusak menggunakan multimeter.

Beberapa cara yang harus dilakukan agar power supply dapat bertahan lebih lama

1. Meletakkan power supply pada lingkungan yang tidak keras

2. Menggunakan power supply sesuai dengan prosedur

3. Tidak menggunakan power supply terus menerus

4. Jangan menggunakan power supply lebih dari kemampuan

5. Lakukan pengecekan berkala pada komponen-komponen yang ada pada rangkaian

power supply

6. Lakukan pengecekan berkala pada komponen-komponen yang ada pada rangkaian

power supply

7. Pengecekan berkala ditujukan agar identifikasi kegagalan dapat diketahui lebih awal

sebelum kegagalan yang lebih parah dan total.

8. Pengecekan berkala ditujukan agar identifikasi kegagalan dapat diketahui lebih awal

sebelum kegagalan yang lebih parah dan total.

9. Perlakukan power supply dengan baik

10

Page 11: Perawatan Perbaikan Power Supply

Daftar Pustaka

Supandi. Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact Bandung. Diakses pada tanggal 21

Nobember 2014.

Herry.2014. Cara Memperbaiki Power Supply Yang Rusak. Diakses pada tanggal 21

November 2014.

https://www.academia.edu/7581265/Cara_Memperbaiki_Power_Supply_

Yang_Rusak

http://agussale.com/tes-kerusakan-power-supply-unit. Diakses pada tanggal 21 November

2014.

Handayani, Peni.2008. Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika Jilid 2 :

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/BAB%20II.pdf

11