peraturan walikota mojokertomojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · web...

229
- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR : 3 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH TRANSISI KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007 – 2010 WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Agustus 2005 Nomor : 050/2020/SJ tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, maka dipandang perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto Tahun 2007 – 2010 dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto. Mengingat :1 . Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat ; 2 . Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 206, Tambahan Lembaran negara

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 1 -

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR : 3 TAHUN 2006

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM)DAERAH TRANSISI KOTA MOJOKERTO

TAHUN 2007 – 2010

WALIKOTA MOJOKERTO

Menimbang

: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Agustus 2005 Nomor : 050/2020/SJ tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, maka dipandang perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto Tahun 2007 – 2010 dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto.

Mengingat : 1.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat ;

2.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 206, Tambahan Lembaran negara Nomor 3952) ;

3.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ;

4 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Page 2: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 2 -

. Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 ) ;

5.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) ;

6.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3242) ;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ;

9.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11) ;

10 Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2008.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

Dan

WALIKOTA MOJOKERTO

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH TRANSISI KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007 – 2010

Page 3: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 3 -

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :1. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto ;2. Walikota adalah Walikota Mojokerto ;3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat

DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mojokerto ;4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Mojokerto Tahun

2007 – 2010, yang selanjutnya disebut dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 4 (empat) tahun terhitung sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 ;

5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2007 –2010, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD), adalah dokumen perencanaan Badan/Dinas/Lembaga/Kantor untuk periode 4 (empat) tahun terhitung sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.

Pasal 2

(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2008 dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.

(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman bagi :a. Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan

Pemerintah Kota dalam menyusun RENSTRA SKPD Tahun 2007 – 2010.

b. Pemerintah Kota dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2007 sampai dengan 2010.

Pasal 3

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 4: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 4 -

Pasal 4

Satuan Kerja Perangkat Daerah melaksanakan program-program dalam RPJMD yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Pasal 5

Walikota berkewajiban melaksanakan RPJMD dan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan RPJMD yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Pasal 6

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokertopada tanggal 24 Juli 2006

WALIKOTA MOJOKERTO

ttd.

Ir. H. ABDUL GANI SOEHARTONO, MMDiundangkan di MojokertoPada tanggal 25 Agustus 2006SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO

ttd.Ir. SUYITNO, MSi.

Pembina Utama Muda NIP. 080 070 846

LEMBARAN DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2006 NOMOR 2/E

Page 5: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 5 -

Page 6: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 6 -

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTONOMOR : 3 TAHUN 2006TANGGAL : 24 JULI 2006

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka

terjadilah perubahan model perencanaan pembangunan di

Indonesia. Model perencanaan pembangunan menurut kedua

undang-undang ini berbeda dengan model perencanaan

pembangunan sebelumnya, yang dulunya menggunakan pendekatan

konvensional, teknis dan analitis, dan sekarang menggunakan

pendekatan yang lebih komprehensif yaitu dengan menggunakan

pendekatan politis, teknokratik, partisipatif, top down dan bottom-up.

Melalui pendekatan baru ini, perencanaan pembangunan difokuskan

untuk menjaga agar keluaran dari sernua kegiatan pernbangunan

mengarah pada pencapaian tujuan pernbangunan baik jangka

pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yang telah

disepakati sebelumnya.

Selain itu, ada penyempurnaan mendasar lainnya dari kedua

undang-undang ini yaitu adanya penyempurnaan sistem

perencanaan pembangunan dan penganggaran nasional baik aspek

proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah

perencanaan di tingkat pusat dan daerah. Dengan demikian,

penyempurnaan 2 (dua) fungsi vital dalam penyelenggaraan

pemerintahan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi

daerah demi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.

Page 7: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 7 -

Sejalan dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, maka langkah awal yang dilakukan adalah menyusun

dokumen perencanaan pernbangunan daerah jangka menengah

yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Kota Mojokerto.

Sebagaimana dimanatkan pada Pasal 5 ayat (2) Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan

program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan

memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan

daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program

kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Oleh karena RPJMD Kota Mojokerto ini berawal dari

dokumen politis yaitu visi, misi dan program Walikota dan Wakil

Walikota, yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk dokumen

perencanaan pembangunan daerah, maka seluruh SKPD di jajaran

Pemerintah Kota Mojokerto wajib berpedoman pada dokumen ini

dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sesuai dengan

tugas dan fungsi yang diembannya. Dengan demikian diharapkan

pelaksanaan pembangunan 4 (empat) tahun ke depan dapat

dilakukan secara terpadu dan sinergis demi kesejahteraan dan

kemakmuran seluruh lapisan masyarakat Kota Mojokerto.

1.2. Tujuan Penyusunan RPJMD

Secara umum tujuan penyusunan RPJMD Kota Mojokerto

periode Tahun 2007-2010 ini adalah untuk memberikan landasan

bagi para penyelenggara pemerintahan dan para pelaku

Page 8: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 8 -

pembangunan (stakeholders) di Kota Mojokerto dalam menyusun

rencana, program dan kegiatan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun

ke depan.

Secara lebih khusus penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto ini bertujuan agar

pemerintah Kota Mojokerto memiliki rencana pembangunan jangka

menengah yang komprehensif dan strategis yang dapat dipakai

sebagai acuan untuk :

1. Menjawab isu-isu utama pembangunan di Kota Mojokerto baik

pembangunan fisik maupun non fisik.

2. Mencapai sasaran kinerja pembangunan Kota Mojokerto sesuai

dengan visi dan misi Kota mojokerto.

3. Memberikan gambaran tentang kondisi umum Kota Mojokerto

sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus

memberikan pemahaman arah dan tujuan yang ingin dicapai

dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Mojokerto.

4. Untuk meningkatkan keterpaduan dan keselarasan tindakan dari

aparat di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto serta seluruh

elemen masyarakat Kota Mojokerto sebagai stakeholder dalam

melaksanakan pembangunan.

5. Untuk membantu proses percepatan pencapaian tujuan

masyarakat Kota Mojokerto.

1.3. Manfaat Penyusunan RPJMD Adapun manfaat yang diharapkan dari penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Mojokerto ini

adalah :

1. Untuk acuan resmi bagi seluruh jajaran Pernerintah Kota

Mojokerto dan DPRD Kota Mojokerto dalam menentukan prioritas

program dan kegiatan tahunan serta program jangka menengah

yang akan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belenja

Daerah (APBD) Kota Mojokerto, APBD Provinsi Jawa Timur dan

APBN maupun sumber pendanaan lainnya yang sah.

Page 9: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 9 -

2. Sebagai acuan bagi pemerintah Kota Mojokerto dalam

memproyeksikan Penerimaan Daerah (khususnya PAD) dan

pembiayaan pembangunan pada masa yang akan datang.

3. Untuk menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan

melakukan evaluasi kinerja tahunan dan jangka menengah bagi

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Mojokerto.

4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kota Mojokerto

dan DPRD Kota Mojokerto dalam mencapai tujuan dengan cara

menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan

terukur.

5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kota Mojokerto

dan DPRD Kota Mojokerto untuk memahami dan menilai arah

kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam

rentang waktu empat tahun.

1.4. Keluaran (Output) Keluaran (output) yang dihasilkan dari kegitan ini adalah

berupa Dokumen Perencanaan Pembangnan Jangka Menengah

Daerah Kota Mojokerto baik berupa program fisik maupun non fisik

yang berasal dari usulan pemerintah, masyarakat dan swasta (dunia

usaha) serta stakeholder lainnya, yang dijaring dengan pendekatan

partisipatif.

1.5. Landasan Hukum Penyusunan Landasan hukum penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kota Mojokerto adalah :

1.Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.

2.Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3.Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

4.Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom.

5.Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.

Page 10: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 10 -

6.Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2008.

7.Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/2020/SJ tentang

Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM

Daerah.

BAB II

Page 11: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 11 -

GAMBARAN UMUM KOTA MOJOKERTO

2.1. Kondisi GeografisKota Mojokerto merupakan salah satu bagian dari wilayah

Gerbangkertosusilo, yang mempunyai posisi strategis dalam

mendukung pengembangan kegiatan pembangunan di Jawa Timur

pada umumnya dan Kota Surabaya pada khususnya, yang

merupakan pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Timur. Secara

geografis Kota Mojokerto berjarak 52 Km dari Kota Surabaya

mempunyai luas wilayah 16.47 Km² yang terletak pada posisi 7° 27’

0,16” sampai dengan 7° 29’ 37,11” Lintang Selatan dan 112° 24’

14,3” dengan 112° 27’ 24” Bujur Timur. Kondisi permukaan tanah

agak miring ke Timur dan Utara antara 0 – 3 persen, ketinggian

rata – rata 22 M di atas permukaan laut.

Luas wilayah Kota Mojokerto seluas16,47 Km² sebagaian

besar berupa perumahan dengan luas wilayah kurang lebih 8.452

Km², sisanya berupa persawahan, tegalan dan lain-lain. Secara lebih

terinci peruntukan penggunaan lahan di wilayah Kota Mojokerto

adalah sebagai berikut :

1. Permukiman : 8,452 Km²

2. Persawahan : 6,540 Km²

3. Tegal : 0,723 Km²

4. Lainnya : 0,755 Km²

Secara administratif Pemerintah Kota Mojokerto terdiri dari 2

Kecamatan yaitu Kecamatan Prajurit Kulon dan Kecamatan

Magersari, dengan jumlah kelurahan sebanyak 18 Kelurahan, yang

terbagi menjadi 172 Rukun Warga (RW) serta 630 Rukun Tetangga

(RT). Sedangkan batas-batas wilayah administratif Kota Mojokerto

adalah sebagai berikut :

Page 12: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 12 -

Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten

Mojokerto

Sebelah Timur : Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Puri

Kabupaten Mojokerto

Sebelah Utara : Sungai Brantas

Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

2.2. Kondisi Perekonomian Kota Mojokerto2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Membaiknya kondisi perekonomian nasional dan

regional Jawa Timur mempunyai multiplier efek terhadap

kondisi ekonomi Kota Mojokerto. Secara makro, kondisi

perekonomian Kota Mojokerto terus mengalami pertumbuhan

dari tahun ke tahun. Selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2004

pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto cukup

menggembirakan, dengan kenaikan di atas 5%; lebih tinggi

dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

Pada Tahun 2002, misalnya, pertumbuhan ekonomi rata-rata

di Jawa Timur hanya 3,33% sedangkan Kota Mojokerto

sebesar 6,58%. Hanya saja pertumbuhannya cenderung turun

dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002 pertumbuhannya

sebesar 6,58%, pada tahun 2003 hanya tumbuh sebesar

5,82% dan pada tahun 2004 sebesar 5,17%. Secara terinci

pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto dan pertumbuhan

ekonomi Jawa Timur seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

dan Kota Mojokerto

Tahun Jawa Timur Kota Mojokerto2002 3.33 6.582003 3.41 5.822004 4.11 5.17

Sumber: PDRB Kota Mojokerto.

Page 13: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 13 -

2.2.2. Perkembangan PDRB Semakin membaiknya kondisi ekonomi secara

nasional berdampak positif pula terhadap perekonomian Kota

Mojokerto. Hal ini dapat ditunjukkan oleh semakin

meningkatnya PDRB Kota Mojokerto, baik berdasarkan harga

yang berlaku maupun berdasarkan harga konstanTahun 2000.

Berdasarkan harga berlaku, PDRB Kota Mojokerto pada tahun

2000 sebesar Rp. 688.708,37 juta dan meningkat menjadi

Rp. 1.142.621,72 juta pada tahun 2004, mengalami kenaikan

rata-rata sebesar 13,50% setiap tahun. Sedangkan

berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Kota Mojokerto

pada tahun 2000 sebesar Rp. 688.708.350 kemudian

meningkat menjadi Rp. 846.591.470 pada tahun 2004 atau

mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,30% setiap tahun.

Semakin meningkatnya PDRB baik pada harga konstan

maupun berdasarkan harga yang berlaku akan berpengaruh

pula terhadap income per kapita masyarakat Kota Mojokerto.

Secara lebih terinci perkembangan PDRB Kota Mojokerto

selama periode 2000 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2.2PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (Atas Dasar Harga Berlaku)

(Dalam Jutaan Rupiah)

NO. Sub/Sub Sektor 2000 2001 2002 2003 2004 Pertumb.1 Pertanian 9,095.810 11,904.050 12,562.51 13,513.150 13,715.100 11.37%

2Pertambangan dan Galian - - - - - -

3 Industri Pengolahan 85,055.320 102,003.160 117,680.84 130,068.200 144,768.350 14.28%

4Listrik Gas dan Air Bersih 26,288.300 31,275.410 34,957.42 36,958.570 40,093.160 11.24%

5 Konstruksi 38,751.060 44,827.410 53,792.89 64,255.520 72,738.740 17.08%

6Perdagangan Hotel dan Restoran 291,632.980 324,804.070 363,879.18 410,261.560 468,962.150 12.61%

7Pengangkutan dan Komunikasi 110,953.520 126,664.260 140,702.09 155,456.680 176,463.020 12.31%

8Keuangan, Persewaan & Jasa 41,443.480 48,668.710 54,462.89 61,738.960 72,753.500 15.13%

9 Jasa-jasa 85,487.880 100,387.610 118,261.50 136,289.310 153,127.720 15.71%

  Jumlah 688,708.350 790,534.680 896,299.32 1,008,541.950 1,142,621.740 13.50%

Page 14: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 14 -

Tabel 2.3PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (Atas Harga Konstan)

(Dalam Jutaan Rupiah)NO. Sub/Sub Sektor 2000 2001 2002 2003 2004 Pertumb.1 Pertanian 9,095.810 9,769.860 9,055.96 9,238.750 9,488.900 1.21%2 Pertambangan dan

Galian - - - - - -

3 Industri Pengolahan 85,055.320 89,627.440 85,409.36 90,410.230 92,753.550 2.28%4 Listrik Gas dan Air

Bersih 26,288.300 26,709.230 28,449.93 28,633.490 29,483.850 2.93%

5 Konstruksi 38,751.060 42,153.400 47,379.46 52,051.460 56,058.200 9.68%6 Perdagangan Hotel

dan Restoran291,632.980 299,661.820 325,907.80 342,562.240 364,398.170 5.75%

7 Pengangkutan dan Komunikasi

110,953.520 116,702.270 120,252.79 126,493.360

134,975.970

5.03%

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.

41,443.480 47,011.680 49,633.91 52,912.100 57,272.650 8.46%

9 Jasa-jasa 85,487.880 89,188.510 94,487.00 98,066.030 102,160.180 4.56%  Jumlah 88,708.350 720,824.210 760,576.21 800,367.660 846,591.470 5.30%

2.2.3. Pertumbuhan Income Perkapita Semakin meningkatnya PDRB Kota Mojokerto

mempunyai dampak positif terhadap pendapatan perkapita

masyarakat Mojokerto. Kondisi ini tercermin dari indikator

semakin meningkatnya Pendapatan Regional Perkapita

masyarakat Mojokerto. Pada tahun 2000 income perkapita

Kota Mojokerto sebesar Rp. 6.166.711.620 dan pada tahun

2004 telah meningkat menjadi 9.862.982.530. Secara rata-rata

telah terjadi pertumbuhan income perkapita setiap tahun di

atas 10%. Pertumbuhan income perkapita Kota Mojokerto

kurun waktu tahun 2000 s/d tahun 2004 seperti terlihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 2.4Pertumbuhan Income Perkapita Kota Mojokerto

Tahun Income Perkapita %2000 6,166,711,620 -2001 7,031,003,580 14.022002 7,870,047,330 11.932003 8,766,767,590 11.392004 9,862,982,530 12.50

Sumber: PDRB Kota Mojokerto

Page 15: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 15 -

2.2.4. Kontribusi Masing-masing Sektor dalam Pembentukan PDRB

Di Kota Mojokerto terdapat sebanyak 9 sektor

pembangunan yang digunakan untuk menghitung besaran

PDRB. Kesembilan sektor tersebut adalah : sektor pertanian,

pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik gas

dan air bersih, konstruksi, perdagangan hotel dan restoran,

pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan, serta jasa-jasa lainnya. Namun dari

kesembilan sektor pembangunan tersebut hanya delapan

sektor yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kota

Mojokerto, sedangkan 1 (satu) sektor pembangunan hingga

tahun 2004 belum memberikan kontribusi terhadap perolehan

PDRB Kota Mojokerto. Satu-satunya sektor yang belum

memberikan kontribusi tersebut adalah sektor pertambangan

dan penggalian. Adapun perkembangan kontribusi masing-

masing sektor selama kurun waktu tahun 2000 hingga 2004

seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5

KONTRIBUSI MASING-MASING SEKTOR TERHADAP PDRB

NO. Sub/Sub Sektor 2000 2001 2002 2003 2004 Pertumb.1 Pertanian 1.32% 1.51% 1.40% 1.34% 1.20% -1.93%

2Pertambangan dan Galian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% -

3 Industri Pengolahan 12.35% 12.90% 13.13% 12.90% 12.67% 0.68%4 Listrik Gas dan Air Bersih 3.82% 3.96% 3.90% 3.66% 3.51% -2.01%5 Konstruksi 5.63% 5.67% 6.00% 6.37% 6.37% 3.17%

6Perdagangan Hotel dan Restoran 42.34% 41.09% 40.60% 40.68% 41.04% -0.77%

7Pengangkutan dan Komunikasi 16.11% 16.02% 15.70% 15.41% 15.44% -1.05%

8Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 6.02% 6.16% 6.08% 6.12% 6.37% 1.44%

9 Jasa-jasa 12.41% 12.70% 13.19% 13.51% 13.40% 1.95%  Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 0%

Sumber: Diolah dari PDRB Kota Mojokerto.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dari 9

(sembilan) sektor yang ada, sektor yang memberikan

Page 16: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 16 -

kontribusi paling besar terhadap PDRB Kota Mojokerto adalah

sektor perdagangan hotel dan restoran, dengan kontribusi di

atas 40%. Selain sektor perdagangan hotel dan restoran,

sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar yaitu

sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor industri

pengolahan serta sektor jasa.

Tingginya sektor perdagangan dalam memberikan

kontribusi terhadap PDRB Kota Mojokertro cukup beralasan,

karena Mojokerto sebagai wilayah perkotaan sangat logis jika

sektor perdagangan hotel dan restoran berkembang cukup

pesat. Terlebih Kota Mojokerto sebagai salah satu wilayah

penyangga Kota Metropolitan Surabaya, sehingga

perkembangan sektor perdagangan di kota Surabaya akan

mempunyai imbas terhadap Kota Mojokerto.

2.3. Kondisi Sektor IndustriBerdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan

Kota Mojokerto, di wilayah Kota Mojokerto terdapat cukup banyak

jenis usaha industri, terutama usaha industri kecil. Jenis industri kecil

yang berkembang di Kota Mojokerto antara lain : industri pengolahan

pangan, industri sandang dan kulit, industri kimia dan bahan

bangunan, industri kerajinan umum, serta industri logam. Dilihat dari

perkembangannya, baik jumlah sentra industrinya maupun jumlah

unit usahanya selama kurun waktu 2002 s/d 2004 relatif tidak

mengalami peningkatan. Demikian juga dilihat dari penyerapan

tenaga kerjanya, juga tidak mengalami peningkatan yang berarti.

Hanya jenis industri kerajinan umum yang mengalami sedikit

peningkatan pada tahun 2003, yakni dari 75 tenaga kerja (2002)

menjadi 105 tenaga kerja (2003). Secara lebih terinci gambaran

kondisi industri kecil di Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 2.6Perkembangan Kondisi Industri Kecil

NO URAIAN SATUAN TAHUN

Page 17: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 17 -

2002 2003 2004

1

2

3

Jumlah Sentra Industri Kecil Pengolahan Pangan Sandang dan Kulit Kimia & Bahan Bangunan Kerajinan Umum Logam

Jumlah Unit Usaha Pengolahan Pangan Sandang dan Kulit Kimia & Bahan Bangunan Kerajinan Umum Logam

Jumlah Tenaga Kerja Pengolahan Pangan Sandang dan Kulit Kimia & Bahan Bangunan Kerajinan Umum Logam

BuahBuahBuahBuahBuah

BuahBuahBuahBuahBuah

OrangOrangOrangOrangOrang

313123

48318

79

29

1853.706

4275

215

313123

96318

79

29

2013.706

42105215

313123

96318

79

29

2813.706

42105215

Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004

Selain industri kecil, di Kota Mojokerto juga terdapat Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nilai investasi sampai akhir

tahun 2004 sebanyak Rp. 10.438.640.000. Sedangkan nilai produksi

yang dihasilkan pada tahun 2004 sebanyak Rp. 3.367.480.000.

Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 43 orang.

Gambaran lebih terinci kondisi Perusahaan Daerah tersebut seperti

terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.7Perkembangan Usaha Daerah Kota Mojokerto

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

123

456

Jumlah BUMDJumlah ProduksiJumlah Pemasaran Produksi- Penjualan Jasa

Jumlah InvestasiJumlah Laba dalam Tahun BerjalanJumlah Tenaga Kerja

UnitJuta Rp.

Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Orang

1800.22

-3.701

-45

14.325.81

1.265.4611.517.41

-44

13.367.48

1.057.1610.438.6

-43

Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.

2.4. Kondisi Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran2.4.1. Perkembangan Sektor Perdagangan

Page 18: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 18 -

Kondisi sektor perdagangan di Kota Mojokerto selama

kurun waktu tiga tahun (2002 s/d 2004) memperlihatkan

perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari

berbagai indikator yang berhubungan dengan sektor

perdagangan tersebut. Indikator-indikator tersebut antara lain

meningkatnya jumlah SIUP yang diterbitkan yakni sebanyak

1.878 (tahun 2002) meningkat menjadi 2.865 (tahun 2004),

jumlah usaha perdagangan meningkat dari 1.878 orang (2002)

menjadi 2.271 (tahun 2004). Selain itu, jumlah pendaftaran

perusahaan juga meningkat dari 2.035 buah (2002) menjadi

2.865 buah (2004). Secara lebih terinci kondisi perdagangan

di Kota Mojokerto selama tahun 2002 s/d 2004 seperti terlihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 2.8Perkembangan Kondisi Perdagangan Kota Mojokerto

NO URAIAN SATUANTAHUN

2002 2003 2004

12

34

5

Penerbitan SIUPJumlah Perdagangana.Besarb.Sedangc.KecilJumlah Usaha PerdaganganJumlah Pedagang Golongan Ekonomi LemahPerkembangan Pendaftaran Perusahaan

Buah

BuahBuahBuahOrang

Orang

Buah

1.878

36447

1.3931.878

-

2.035

2.068

51485

1.5322.068

-

2.219

2.865

58532

1.6812.271

-

2.395

Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.

2.4.2. Perkembangan Jumlah Hotel dan RestoranSecara kuantitas, jumlah hotel yang beroperasi di

wilayah Kota Mojokerto selama periode 2002 s/d 2004 tidak

mengalami perubahan, yakni sebanyak 7 unit. Ketujuh hotel

tersebut semuanya merupakan hotel berkelas melati.

Sedangkan jumlah restoran/rumah makan, hanya sedikit

mengalami peningkatan, yakni dari 53 buah (tahun 2002)

meningkat menjadi 55 buah (tahun 2004). Namun dilihat dari

Page 19: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 19 -

sisi penyerapan tenaga kerjanya, jumlah tenaga kerja yang

dipekerjakan pada restoran/rumah makan tersebut mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari 678 karyawan

(tahun 2002) meningkat menjadi 1.125 karyawan (2004).

Gambaran lebih terinci mengenai perkembangan jumlah hotel

dan restoran di Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2.9Perkembangan Jumlah Hotel

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

1234

Hotel BintangHotel Melati/LosmenPondok WisataPenginapan Remaja

BuahBuahBuahBuah

-7--

-7--

-7--

Jumlah 7 7 7Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.

Tabel 2.10Perkembangan Jumlah Restoran/Rumah Makan

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

A12B12

Jumlah RestoranRestoranRumah MakanJumlah Tenaga KerjaRestoranRumah Makan

BuahBuah

OrangOrang

-53

-678

-54

-1.125

-55

-1.125

Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.

2.5. Kondisi Koperasi dan Lembaga Keuangan di Kota Mojokerto2.5.1. Perkembangan Koperasi

Koperasi yang merupakan salah satu pilar ekonomi di

Kota Mojokerto, baik dari jumlah unitnya maupun volume

usahanya menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke

tahun, terutama jenis koperasi non KUD. Meningkatnya jumlah

unit usaha dan volume kegiatan koperasi ini mempunyai

dampak terhadap peningkatan jumlah simpanan serta sisa

hasil usaha yang diperoleh dari tahun ke tahun. Jenis koperasi

Page 20: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 20 -

non KUD, misalnya, jumlah unitnya mengalami peningkatan

dari 127 unit (2002) menjadi 141 (2004). Meningkatnya jumlah

unit koperasi ini juga diikuti oleh peningkatan volume usaha

dan sisa hasil usaha. Volume usaha koperasi (non KUD) pada

tahun 2002 sebanyak Rp. 8.004.917 meningkat menjadi

Rp. 14.266.133 tahun 2004. Sedangkan sisa hasil usaha

meningkat dari Rp. 827.610 (2002) menjadi 1.466.378 pada

tahun 2004. Secara lebih terinci perkembangan koperasi di

Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.11Perkembangan Kondisi Koperasi di Kota Mojokerto

NO URAIAN SATUANTAHUN

2002 2003 2004

A12345678

B12345678

KUDKoperasiAnggotaSimpananCadanganHutangDana – danaVolume UsahaSisa Hasil Usaha

Non KUDKoperasi AnggotaSimpananCadanganHutangDana – danaVolume UsahaSisa hasil Usaha

UnitOrang

Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.

UnitOrang

Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.

21.0647.860

46.671527.258

4.440682.066

3.502

12712.958

1.363.0641.457.0821.454.929

412.5568.004.917

827.610

14.325.81

1.265.4611.517.41

---

13112.116

1.766.7122.121.5861.790.592

368.74914.125.7441.253.814

13.367.48

1.057.1610.439.64

---

14111.120

3.955.0472.227.6651.991.504

481.76114.266.1331.468.379

Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.

2.5.2. Perkembangan Jumlah Lembaga Keuangan Di wilayah Kota Mojokerto terdapat dua jenis lembaga

keuangan yang beroperasi. Kedua jenis lembaga keuangan

tersebut adalah BRI dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Jumlah BRI sebanyak 3 unit, yang semuanya merupakan BRI

Unit Desa/Kota. Sedangkan BPR yang beroperasi terdiri dari 1

Page 21: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 21 -

unit Bank Pasar dan 2 unit KURK. Gambaran secara lebih

terinci kondisi Lembaga Keuangan di Kota Mojokerto seperti

terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.12Perkembangan Kondisi Lembaga Keuangan

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

12

BRI Unit Desa/KotaBank Perkreditan Rakyat Bank Desa Lumbung Desa Bank Pasar / Gaya Lama BPR Gaya Baru KURK

Kantor

KantorKantorKantorKantorKantor

3

--1-2

3

--1-2

3

--1-2

Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.

2.6. Kondisi Kependudukan dan Ketenagakerjaan2.6.1. Struktur Kependudukan

Selama tiga tahun terakhir (2002 s/d 2004) jumlah

penduduk Kota Mojokerto mengalami pertumbuhan yang

relatif kecil. Pada tahun 2002 jumlah penduduk seluruhnya

sebanyak 111.249 jiwa dengan komposisi 54.475 jiwa

penduduk laki-laki dan 56. 774 jiwa penduduk perempuan.

Pada tahun 2004 jumlah tersebut meningkat menjadi 113.275

jiwa dengan komposisi 55.547 jiwa laki-laki serta 57.729 jiwa

perempuan. Dari komposisi tersebut terlihat bahwa jumlah

penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk

lakil-laki. Uraian secara lebih terinci komposisi kependudukan

di Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.13

Komposisi Kependudukan Kota Mojokerto

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

1

2

Jumlah Penduduk Laki – laki Perempuan

Kepadatan Penduduk

JiwaJiwaJiwa

Jiwa /Km²

111.24954.47556.7746.754

112.54755.17657.3716.833

113.27555.54657.729

6.877Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.

Page 22: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 22 -

Dari seluruh jumlah penduduk tersebut, di atas 90.000

jiwa merupakan penduduk yang berusia 10 tahun ke atas.

Sedangkan jumlah penduduk yang berusia di atas 10 tahun

sebagian besar (di atas 55%) merupakan penduduk angkatan

kerja, sisanya bukan merupakan angkatan kerja. Dari seluruh

penduduk angkatan kerja, komposisi penduduk yang bekerja

kurang lebih berkisar 90% dan sisanya sedang mencari kerja.

Penduduk usia di atas 10 tahun yang bukan merupakan

angkatan kerja umumnya berprofesi sebagai ibu rumah

tangga, sedang menyelesaikan sekolah atau lainnya.

2.6.2. Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja

Berdasarkan data pada tabel 2.14 di bawah ini, terlihat bahwa dari seluruh penduduk yang ada, kurang lebih 50% merupakan angkatan kerja. Tahun 2002, misalnya, dari jumlah penduduk sebanyak 11.249 jiwa tersebut sebanyak 52.671 jiwa merupakan penduduk angkatan kerja. Dari jumlah penduduk angkatan kerja tersebut 47.529 jiwa (90,24%) telah bekerja dan sisanya sebanyak 5.142 jiwa (15,38%) masih mencari kerja. Pada tahun 2004 jumlah penduduk angkatan kerja sebanya 58.750 jiwa; dari jumlah tersebut 47.940 jiwa (84,60%) telah bekerja dan sisanya 10.810 jiwa (15,40%) sedang mencari kerja. Secara lebih jelas perkembangan penduduk angkatan kerja seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.14.

Perkembangan Jumlah Penduduk Angkatan Kerja

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

12

3

Juml. Penduduk Angkatan KerjaAngkatan Kerja yg BekerjaAngkatan Kerja (Mencari Kerja)

JiwaJiwaJiwa

52.67147.529

5.142

54.08045.764

8.316

58.75047.94010.810

Sumber: BPS, Kota Mojokerto 2004.

Page 23: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 23 -

Sedangkan dari bursa lapangan pekerjaan,

menunjukkan selama tiga tahun terakhir (2002 s/d 2004)

terjadi peningkatan lowongan pekerjaan yang cukup tinggi

yaitu dari 90 orang (2002) meningkat menjadi 490 orang

(2004). Namun jika dibandingkan dengan jumlah pencari

kerja, jumlah lowongan pekerjaan tersebut jauh lebih sedikit

dibandingkan dengan pencari kerja. Tidak berimbangnya

antara lowongan pekerjaan dengan jumlah pencari

mengakibatkan jumlah pencari kerja (pengangguran) dari

tahun ke tahun semakin meningkat. Kondisi ketenagakerjaan

di Kota Mojokerto antara tahun 2002 s/d 2004 seperti terlihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 2.15Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Tahun 2002 s/d 2004

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

1234

56

Lowongan KerjaPencari Kerja TerdaftarPenempatan Tenaga KerjaTenaga Kerja PemudaMandiri ProfesionalPadat KaryaPutus Hubungan Kerja (PHK)

OrangOrangOrang

OrangOrangOrang

901.051

61

51012

250993230

152018

4902.114

200

5-

20

Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.

2.7. Kondisi Bidang PendidikanPerkembangan kondisi bidang pendidikan di Kota Mojokerto

dapat dilihat dari berbagai indiktor antara lain jumlah murid, jumlah

guru, jumlah sekolah, jumlah kelas. Dari indikator jumlah murid, ada

indikasi semakin menurunnya jumlah murid dari tahun ke tahun.

Menurunnya jumlah murid ini disebabkan makin berkurangnya anak

usia sekolah pada berbagai jenjang pendidikan. Sedangkan jumlah

sekolah yang ada relatif tidak berubah. Menurunnya jumlah murid

yang tidak diikuti berkurangnya jumlah sekolah mempunyai dampak

positif terhadap daya tampung sekolah. Adapun perkembangan

Page 24: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 24 -

jumlah guru selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami

penurunan dari tahun ke tahun, baik pada jenjang pendidikan dasar,

menengah maupun lanjutan atas. Menurunnya jumlah guru ini

disinyalir disebabkan tidak berimbangnya antara jumlah guru yang

pensiun dengan penerimaan guru baru. Secara lebih terinci

gambaran bidang kondisi pendidikan di Kota Mojokerto selama

periode 2002 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.16 Perkembangan Kondisi Bidang Pendidikan

A. Perkembangan Pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan Menengah AtasNo Uraian Satuan 2002 2003 2004 Pertumb.

Murid          TK Orang 3,252 3,573 3,850 8.81%SD/MI Orang 13,218 14,067 12,273 -3.17%SMTP/Sederajat Orang 8,248 8,163 7,911 -2.06%SMTA/Sedrajat Orang 11,825 11,650 10,822 -4.29%

2 Sekolah          TK Unit 45 45 50 5.56%SD/MI Unit 68 69 67 -0.71%SMTP/Sederajat Unit 21 21 21 0.00%SMTA/Sedrajat Unit 20 20 21 2.50%

3 Guru          TK Orang 210 195 191 -4.60%SD/MI Orang 713 674 531 -13.34%SMTP/Sederajat Orang 601 549 517 -7.24%SMTA/Sedrajat Orang 756 741 779 1.57%

4 Kelas          TK Buah 140 149 174 11.60%SD/MI Buah 408 422 343 -7.64%SMTP/Sederajat Buah 198 193 204 1.59%SMTA/Sedrajat Buah 257 214 271 4.95%

B. Rasio-Rasio dan Indikator Bidang Pendidikan

1Rasio Murid dg Sekolah  

2002

2003

2004 Pertumb.

TK 72.27 79.40 77.00 3.42%SD/MI 194.38 203.87 183.18 -2.63%SMTP/Sederajat 392.76 388.71 376.71 -2.06%SMTA/Sedrajat 591.25 582.50 515.33 -6.51%

2 Rasio Murid dg Kelas          TK 23.23 23.98 22.13 -2.25%SD/MI 32.40 33.33 35.78 5.12%SMTP/Sederajat 41.66 42.30 38.78 -3.39%SMTA/Sedrajat 46.01 54.44 39.93 -4.16%

3 Rasio Murid dg Guru          TK 15.49 18.32 20.16 14.17%SD/MI 18.54 20.87 23.11 11.66%SMTP/Sederajat 13.72 14.87 15.30 5.63%SMTA/Sedrajat 15.64 15.72 13.89 -5.56%

Page 25: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 25 -

4 Angka Partisipasi            a. SD/MI            APK Persen 123% 128% 112% -4.11%  APM Persen 102% 113% 108% 3.31%  b. SMTP/Sederajat            APK Persen 129% 158% 127% 1.47%  APM Persen 99% 128% 98% 2.82%  c. SMTA/Sedrajat            APK Persen 155% 149% 80% -24.96%  APM Persen 122% 114% 109% -5.58%  d. Angka Transisi          

SD ke SLTP Persen 88.00 105.00 114.00 13.94% SLTP ke SLTA Persen 85.00 108.00 116.45 17.44%

2.8. Kondisi Bidang Kesehatan2.8.1. Perkembangan Jumlah Rumah Sakit

Sarana dan prasarana bidang kesehatan yang terdapat di Kota Mojokerto terdiri dari rumah sakit sebanyak 6 buah yang terdiri dari rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta. Selain rumah sakit, juga terdapat balai pengobatan sebanyak 12 buah, Puskesmas Induk sebanyak 4 buah, Puskesmas Pembantu sebanyak 15 buah, Puskesmas Keliling sebanyak 5 buah, serta Posyandu sebanyak 152 buah. Gambaran secara lebih terinci mengenai perkembangan sarana/prasarana bidang kesehatan di Kota Mojokerto selama kurun waktu 2002 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.17.Perkembangan Sarana Bidang Kesehatan

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

123456789

101112

RSU Daerah PemerintahRumah Sakit ABRIRumah Sakit Dep. LainRumah Sakit KhususRumah Sakit SwastaRumah Sakit BersalinBalai Pengobatan (BP)BKIAPUSKESMAS INDUKPUSKESMAS PembantuPUSKESMAS KelilingPOSYANDU

BuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuah

11--31

12-4

152

155

11---1

12-4

154

152

11--31

12-4

155

152

Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.

Page 26: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 26 -

2.8.2. Perkembangan Jumlah Dokter dan Tenaga Medis/Paramedis

Jumlah dokter yang bekerja di rumah sakit baik rumah

sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta sebanyak 53

dokter, yang terdiri dari 27 dokter umum, 3 dokter gigi, dan

sisanya dokter ahli. Sedangkan jumlah dokter yang bekerja di

Puskesmas sebanyak 12 Dokter yang terdiri dari 5 dokter

umum dan 7 dokter gigi.

Selain tenaga dokter, terdapat tenaga medis dan

paramedis sebagai penunjang pelaksanaan pelayanan bidang

kesehatan di Kota Mojokerto. Secara lebih terinci kondisi dan

perkembangan jumlah dokter dan tenaga medis dan

paramedis baik di rumah sakit maupun di puskesmas seperti

terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.18Perkembangan Jumlah Dokter di Rumah Sakit

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

1234567

Dokter UmumDokter Bedah Dokter Ahli Penyakit DalamDokter Ahli Kesehatan AnakDokter Ahli KandunganDokter GigiDokter Ahli Lain – lain

OrangOrangOrangOrangOrangOrangOrang

2823234-

2623244

14

2721243

14

Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.

Tabel 2.19Perkembangan Tenaga Medis dan Paramedis di PUSKESMAS

NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004

123456

Jumlah Dokter UmumJumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan/PerawatJumlah SanitarianJumlah Paramedis LainJumlah Tenaga Non Medis

OrangOrangOrangOrangOrangOrang

57

5634

46

57

5419

76

57

5619

44

Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.

Page 27: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 27 -

2.9. Kondisi Bidang Agama2.9.1. Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama

Terdapat lima jenis agama yang berkembang di Kota

Mojokerto, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.

Dari kelima jenis agama tersebut yang paling banyak dianut

oleh masyarakat adalah agama Islam. Komposisi penduduk

Kota Mojokerto yang memeluk agama Islam lebih dari 85%

dari seluruh Jumlah pendukuk Kota Mojokerto.

Perkembangan jumlah pemeluk agama di kota Mojokerto

secara lebih terinci seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.20Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama

No Uraian Satuan 2002 2003 2004 Pertumb.

1 Islam Orang 96,145

97,402

97,922 0.92%

2 Kristen Protestan Orang 6,269

6,268

6,354 0.68%

3 Katolik Orang 6,771

6,779

6,880 0.80%

4 Hindu Orang 393

415

418 3.16%

5 Budha Orang 1,671

1,686

1,701 0.89%

Total Orang 111,249

112,550

113,275 0.91%

Sumber: Bappeko Mojokerto

.

2.9.2. Perkembangan Tempat PeribadatanJumlah tempat peribadatan di Kota Mojokerto sampai

dengan Tahun 2004 sebanyak 313 buah, yang terdiri dari 5 jenis yaitu, masjid, mushola/langgar, gereja, vihara dan klenteng. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2003) jumlah tempat peribadatan pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 9 unit. Dari seluruh tempat ibadah tersebut, yang terbanyak adalah tempat ibadah umat Islam yakni masjid dan mushola. Hal ini dapat dianggap masih wajar, karena sebagian besar masyarakat Kota Mojokerto beragama Islam, sehingga memerlukan sarana peribadatan yang lebih banyak dari umat lainnya. Perkembangan jumlah tempat peribadatan secara lebih terinci seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Page 28: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 28 -

Tabel 2.21Perkembangan Jumlah Tempat Peribadatan

No Uraian Satuan 2002 2003 2004 Pertumb.1 Masjid Buah 50 50 56 6.00%2 Langgar/Mushola Buah 235 235 238 0.64%3 Gereja Buah 16 16 16 0.00%4 Pura/Kuil Buah - - - -5 Vihara Buah 2 2 2 0.00%6 Klenteng/Centya Buah 1 1 1 0.00%

  Total Buah 304 304 313 1.48% Sumber: Bappeko Mojokerto

.

2.10. Kondisi Sarana Prasarana KotaKondisi sarana dan prasarana daerah Kota Mojokerto dapat

dilihat dari beberapa indikator antara lain Sarana/prasarana

transportasi, sarana telekomunikasi, listrik, dan air bersih.

2.10.1. Prasarana Jalan dan JembatanJalan dan jembatan merupakan prasarana

transportasi yang memegang peranan penting untuk dapat

menggerakkan dan memperlancar kegiatan perekonomian,

pendidkan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya.

Semakin meningkatnya kegiatan pembangunan pada

berbagai sektor di Kota Mojokerto, tentunya diperlukan

pula peningkatan pembangunan pararana jalan dan

jembatan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Status jalan yang terdapat di Kota Mojokerto seluruhnya

merupakan jalan kota. Sebagian besar jalan yang ada di

Kota Mojokerto merupakan jalan aspal dengan kondisi baik

dan sedang, dan hanya sebagian kecil yang mengalami

rusak ringan. Gambaran secara lebih terinci keadaan

prasarana jalan sampai dengan tahun 2004 seperti terlihat

pada tabel berikut ini.

Page 29: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 29 -

Tabel 2.22Perkembangan Kondisi Prasarana Jalan

NO. URAIAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.

 JENIS PERMUKAAN (DALAM KM)      

1 Jalan Aspal 76.78 78.54 99.69 14.61%2 Jalan Kerikil  - -  -  - 3 Tanah 12.9 12.34 10.6 -9.22%3 Tidak Dirinci - - - -

  Total 89.68 90.88 110.29 11.35%  KONDISI JALAN        

1 Baik 43.1 41.71 58.17 18.12%2 Sedang 38 49.17 52.12 17.70%3 Rusak Ringan 8.57  -  -  -4 Rusak Berat -  -  -  - 

  Total 89.67 90.88 110.29 11.35%  KELAS JALAN        

1 Kelas I 11.34 11.34 11.34 0.00%2 Kelas II 8.28 8.28 12.19 23.61%3 Kelas III 8.28 8.28 6.38 -11.47%4 Kelas III A 6.65 7.85 7.85 9.02%5 Kelas III B 39.14 39.7 43.9 6.01%6 Kelas III C 8.46 8.46 18.03 56.56%7 Kelas Tidak Dirinci 7.54 6.97 10.6 22.26%

  Total 89.69 90.88 110.29 11.34%Sumber: BPS Kota Mojokerto.

Adapun jumlah jembatan yang ada pada tahun 2002

sebanyak 55 buat jembatan, yang terdiri dari 53 buah jembatan

beton dengan panjang 425,7 M serta 2 buah jembatan besi

dengan dengan panjang 304 M. Sedangkan pada tahun 2004

jumlah jembatan yang ada meningkat menjadi 57 buah dengan

panjang 889,70 M. Secara lebih terinci kondisi jembatan di Kota

Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikuit ini.

Tabel 2.23Keadaan Prasarana Jembatan

 NO.

URAIAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.JUMLAH

JEMBATAN(Dalam Unit))

1 Beton 53 53 54 0.94%2 Besi 2 2 3 25.00%

  Total 55 55 57 1.82%

 PANJANG JEMBATAN (Dalam M)      

1 Beton 425.7 425.7 465.7 4.70%2 Besi 304 304 424 19.74%

  Total 729.7 729.7 889.7 10.96%Sumber: BPS Kota Mojokerto.

Page 30: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 30 -

2.10.2. Sarana KomunikasiSejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi

informasi sarana komunikasi merupakan salah satu pilihan

untuk mempercepat dan mempermudah berkomunikasi.

Sarana komunikasi yang berkembang pesat di Kota

Mojokerta adalah telekomunikasi. Pada tahun 2002,

kapasitas terpasang sebanyak 36.670 SST dengan

kapasitas terpenuhi sebanyak 35.764 SST; pada tahun

2004 kapasitas terpasang meningkat menjadi 43.420 SST

dengan kapasitas terpenuhi sebanyak 42.453 SST, atau

secara rata-rata setiap tahun mengalami pertumbuhan di

atas 8%. Sarana komunikasi lainnya adalah kantor pos.

Sampai tahun 2004 di Kota Mojokerto terdapat 1 kantor

pos induk, dan 24 buah bis surat. Perkembangan sarana

komunikasi di Kota Mojokerto secara lebih terinci seperti

terlihat pada tabel berikut ini

Tabel 2.24Perkembangan Sarana Telekomunikasi

NO URAIAN SATUAN 2002 2003 2004 PERTUMB.

1 Kapasitas sentral SST 36,670

39,815

43,420 8.82%

2 Kapasitas Terpasang SST 36,670

39,815

43,420 8.82%

3 Kapasitas terpenuhi SST 35,764

38,831

42,453 8.95%

4 Pelanggan SST 35,764

35,764

35,764 0.00%

5 Telepon umum coin SST 337

343

383 6.72%

6 Telepon umum kartu SST 25

20 31 17.50%

7Wartel/kios telepon umum panggil SST

1,946

1,999

2,196 6.29%

8 Keberhasilan panggil lokal Persen 80

78 81 0.94%

9 Keberhasilan panggil SLJJ Persen 75

73 71 -2.87%

10 Sarana telepon selular SSR     19,000  

Sumber: Bappeko Mojokerto.

Page 31: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 31 -

Tabel 2.25Perkembangan Kantor Pos

NO. 

KETERANGAN 

TH 2002 TH 2003 TH 2004PERTUMB. 

(Dalam Unit) (Dalam Unit)

(Dalam Unit)

1 Kantor Pos Induk 1 1 1 0.00%2 Kantor Pos Pembantu - -  -  -

3Kant. Sentral Giro Induk Gabungan 1 1 1 0.00%

4 Bis Surat 24 24 24 0.00%Sumber: Bappeko Mojokerto.

2.10.3. Sarana Air Bersih dan ListrikPenyediaan air bersih merupakan salah satu

kebutuhan utama di wilayah perkotaan, karena umumnya

kebutuhan air bersih tersebut tidak dapat dipenuhi hanya

melalui air bawah tanah, melainkan harus melalui

pengolahan. Instansi yang bertanggungjawab dalam

penyediaan air bersih adalah PDAM. Sampai tahun 2004,

kapasitas produksi dan distribusi PDAM Kota Mojokerto

sebanyak 100 liter per detik. Dengan kapasitas produksi

sebanyak itu, tentunya belum dapat memenuhi kebutuhan

seluruh masyarakat Kota Mojokerto. Hal ini terlihat dari

jumlah pelanggan PDAM sampai tahun 2004 baru sekitar

5.406 pelanggan. Jumlah pelanggan sebanyak itu tentu

masih lebih kecil dibandingkan jumlah ramah tangga yang

ada di Kota Mojokerto. Dengan semakin meningkatnya

jumlah penduduk, tentunya pada tahun-tahun yang akan

datang diperlukan peningkatan kapasitas produksi dan

distribusi air bersih dari PDAM. Secara lebih terinci

perkembangan penyediaan air bersih oleh PDAM seperti

terlihat pada tabel berikut ini.

Page 32: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 32 -

Tabel 2.26Perkembangan Penyediaan Air PDAM

NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.

1 Jumlah Kapasitas Produksi Liter/detik 100 100 100 0.00%

2 Jumlah Kapasitas Distribusi Liter/detik 100 100 100 0.00%

3 Jumlah Pelanggan          

  a. Perumahan/Rumah Tangga Buah 4,952 5,180 5,214 2.63%

  b. Perdagangan/Usaha Buah 125 135 122 -0.81%

  c. Industri Buah 5 6 5 1.67%

  d. Pelayanan Masyarakat Buah 65 65 65 0.00%

  Total Buah 5,147 5,386 5,406 2.51%

4 Volume Air yang Disalurkan M3 785,424

740,247  733,151  -3,36%

5 Nilai Air yang Terjual Rp000.000 957,319

1,183,454  1,172,541  11,35%

6 Jumlah Investasi Juta Rp. 3,701.00

11,517.41 10,438.64 100.92%

Sumber: Bappeko Mojokerto.

Selain sarana air bersih, listrik juga merupakan

kebutuhan vital di wilayah perkotaan. Selain untuk

penerangan, sarana listrik juga diperlukan untuk

menunjang kegiatan perekonomian baik sektor industri,

perdagangan dan jasa-jasa lainnya. Kebutuhan energi

listrik terus mengalami kenaikan dari tahun ketahun seiring

meningkatnya jumlah penduduk, perumahan serta kegiatan

ekonomi lainnya. Adapun perkembangan penggunaan

energi listrik di Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2.27Perkembangan Penggunaan Energi Listrik

NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.

1 Daya terpasang KVA 35,025 37,771

38,433 4.80%

2 Listrik terjual MWH 50,854 51,337

57,042 6.03%

3 Nilai Produksi Rp. 000 31,066,742

31,084,546

35,057,203 6.42%

4 Jumlah Pelanggan Buah 29,294 29,775

30,499 2.04%

Sumber: BPS Kota Mojokerto.

Page 33: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 33 -

2.11. Kondisi Pemerintahan Umum2.11.1. Kelembagaan Pemerintah Kota Mojokerto

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84

Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2003 bahwa kelembagaan Pemerintah Daerah baik

Kabupaten maupun Kota terdiri dari: 1) Sekretariat Daerah

yang dipimpin oleh seorang Sekda dan dibantu 2 Asisten

yang membawahi beberapa Bagian, 2) Sekretariat DPRD,

yang dipimpin oleh seorang Sekretaris dewan dan

membawahi 2 Kepala Bidang, 3) Dinas Daerah / Kantor/

Badan , 4) Kecamatan dan 5) Kelurahan.

Sedangkan jumlah masing-masing lembaga

tersebut pada pelaksanaanya disesuaikan dengan

kebutuhan daerah yang bersangkutan. Karena semenjak

diberlakunya Undang-undang Otonomi Daerah, setiap

daerah diberi kewenangan yang lebih luas dalam

pengelaanya daerahnya, termasuk di antaranya

menentukan jumlah lembaga yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan pemerintahan.

Adapun jenis dan jumlah kelembagaan Pemerintah

Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah : terdiri dari 1 Sekretaris Daerah

Kota, dan dibantu 2 Asisten dan 7 Bagian yaitu Bagian

Umum & Perlengkapan, Bagian Organisasi, Bagian

Pembangunan, Bagian Perekonomian, Bagian

Keuangan, Bagian Pemerintahan, dan Bagian Hukum .

2. Sekretariat Dewan; dipimpin seorang Sekretaris

Dewan.

3. Dinas Daerah, terdiri dari:

a. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

b. Dinas Pekerjaan Umum

c. Dinas Pertanian

d. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Page 34: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 34 -

e. Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

f. Dinas Pendapatan

g. Dinas Tenaga Kerja

h. Dinas Kesehatan

i. Dinas Informasi dan Komunikasi

j. Dinas Kesejahteraan Sosial

k. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

l. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

m. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman

Modal

n. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari:

a. Badan Perencanaan Pembangunan

b. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat

c. Badan Pemberdayaan Masyarakat

d. Badan Penelitian dan Pengembangan

e. Badan Pengawasan

f. Badan Kepegawaian

g. Badan Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Wahidin

Sudiro Husodo

5. Kantor, terdiri dari:

a. Kantor Arsip

b. Kantor Lingkungan Hidup

c. Kantor Pengolahan Data Elektronik

d. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

6. Kecamatan dan Kelurahan, terdiri dari:

a. Kecamatan Magersari, terdiri dari 10 Kelurahan

b. Kecamatan Prajurit Kulon, terdiri dari 8 Kelurahan

2.11.2. Perkembangan Aparatur PemerintahSelain kelembagaan pemerintahan, sumberdaya

aparatur pemerintah juga mempunyai peranan vital dalam

menunjang efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.

Page 35: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 35 -

Jumlah sumber daya manusia yang memadai dan

didukung kualifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi

akan sangat membantu keberhasilan organisai tersebut

dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kelembagaan

dan sistem yang dirancang cukup baik, jika tidak didukung

sumber daya manusia yang memadai juga tidak akan

memerikan hasil yang maksimal. Oleh karena itu sumber

daya aparatur perlu mendapatkan perhatian lebih serius

dalam program pengembanganya.

Selama tiga tahun terakhit, dilihat dari

kuantitasnya, jumlah aparatur pemerintah Kota Mojokerto

terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002,

jumlah Pegawai Negeri Sipil Kota Mojokerto sebanyak

2.643 orang, kemudian meningkat menjadi 2.777 orang

pada tahun 2004. Dilihat dari Golongan/Ruang, pegawai

yang dominan adalah pegawai yang mempunyai golongan

III, sedangkan dilihat dari tingkat pendidiknya, yang

dominan adalah berpendidikan SLTA. Uraian secara terinci

perkembangan dan komposisi Pegawai Negeri Sipil Kota

Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.28Perkembangan Jumlah Aparatur Kota Mojokerto

NO JUMLAH PEGAWAI SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.1 Berdasarkan Golongan          

a. Golongan IV Orang 405 456 583 20.22%b. Golongan III Orang 1,390.00 1,423.00 1,350.00 -1.38%c. Golongan II Orang 755 789 742 -0.73%d. Golongan I Orang 93 118 102 6.66%

  Jumlah Orang 2,643

2,786

2,777 2.54%

2 Berdasarkan Pendidikan          a. SD Sederajat Orang 117 108 104 -5.70%b. SLTP Orang 122 153 142 9.11%c. SLTA Orang 1,102 1,164 1,047 -2.21%d. Sarjana Muda/D3 Orang 591 578 514 -6.64%e. Sarjana/Pasca Sarjana Orang 711 783 970 17.00%

  Jumlah Orang 2,643

2,786

2,777 2.54%

Sumber: Bappeko Mojokerto.

Page 36: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 36 -

2.11.3. Perkembangan Kegiatan Pemerintahan UmumKegiatan pemerintahan umum ini antara lain

menyangkut pembuatan Perda/Surat Keputusan,

Sosialisasi Perda/Keputusan, Penyuluhan Hukum,

Dokumentasi dan sebagainya. Selama periode 2002 s/d

2004 telah banyak Peraturan Daerah dan Surat Keputusan

yang diterbitkan dalam rangka menunjang efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan

pelayanan kepada masyarakat. Tidak kurang dari 400

Perda/Surat Keputusan yang terbitkan setiap tahun. Selain

pembuatan Perda/Keputusan Walikota, juga telah

dilakukan sosialisasi mengenai berbagai peraturan kepada

masyarakat melalui berbagai media sosialisasi antara lain

dikemas dalam bentuk penyuluhan Keluarga Sadar Hukum

(KADARKUM). Untuk mempercepat proses sosialisasi juga

didukung penerbitan buletin informasi, pengadaan literatur

Perundang-undangan serta Penerbitan Himpunan Perda.

Secara lebih terinci perkembangan

penyelenggaraan pemerintahan umum selama periode

2002 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.29Perkembangan Kegiatan Pemerintahan Umum

NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.1 Pembuatan Peraturan-Peraturan          

  a. Peraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63%  b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93%  c. Instruksi Buah   1      Jumlah Buah 431 454 424 -0.64%

2 Penerbitan Lembaran Daerah Buah 75 100 100 16.67%

3Pener. Hukum Lewat Media Cetak Lembar 4500 4500 4500 0.00%

4 Penyelesaian Kasus Hukum Kali   2 1  5 Peningk. Pengetahuan Petugas Kali 1 1 1 0.00%6 Penyuluhan KADARKUM Kali 20 20 20 0.00%

7Penerbitan Buletin Tentang Hukum Buah 175 100 100 -21.43%

8Pengad. Literatur Undang-Undang Buah 126 54 133 44.58%

9 Penerbitan Himpunan Perda Buah 60 60 60 0.00%Sumber: Bappeko Mojokerto.

2.11.4. Perkembangan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Page 37: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 37 -

Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat

dapat ilihat melalui salah satu instrumennya adalah tingkat

kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Semakin berkurang

tingkat kriminalitas mengindikasikan bahwa tingkat

keamanan dan ketertiban masyarakat semakin membaik.

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya kriminalitas

yang terjadi pada tahun 2004 frekuensinya lebih sedikit.

Perkembangan tingkat kriminalitas selama tiga tahun (2002

s/d 2004) seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.30Kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 20041 Demonstrasi/Unjuk Rasa Kali - 15 82 Perjudian Kasus 36 29 33 Pembunuhan Kasus  - 1 14 Pencurian Kendaraan Bermotor Kasus 5 3 35 Perkosaan Kasus - - -6 Penculikan Kasus - - -7 Uang Palsu Kasus - - -

Sumber: Bappeko Mojokerto.

BAB III

Page 38: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 38 -

VISI DAN MISI KOTA MOJOKERTO

3.1. Visi Kota Mojokerto

Sebagaimana diungkapkan pada Undang-undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginan pada akhir periode perencanaan. Disamping itu visi juga

dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang menantang tentang

keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.

Dalam proses perumusan Visi dan Misi Pemerintah Kota

Mojokerto saat ini mungkin berbeda dengan periode sebelumnya.

Perumusan misi dan misi pada periode sebelumnya merupakan hasil

kesepakan bersama para stakeholder yang ada di Kota Mojokerto.

Sedangkan perumusan visi dan misi saat ini berawal dari visi dan

misi Kepala Daerah (Walikota dan Wakil Walikota) terpilih. Artinya

visi dan misi Kota Mojokerto mulai saat ini sampai dengan empat

tahun yang akan datang merupakan penjabaran dari visi, misi dan

program kerja Walikota dan Wakil Walikota saat ini.

Adapun visi Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:

Terwujudnya Masyarakat Kota Mojokerto Yang Sejahtera, Tentram dan Damai serta Berdaya Saing Tinggi dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia

3.2. Misi Kota Mojokerto

1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam

kehidupan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat .

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang bertumpu

pada kegiatan usaha kecil, menengah, dan rumah tangga.

Page 39: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 39 -

5. Mewujudkan Kota Mojokerto menjadi penyangga Kota Metropolis

Surabaya, khususnya di bidang jasa dan perdagangan.

6. Mewujudkan Pemerintahan yang bercirikan Good Governance.

7. Memantapkan stabilitas kehidupan berpolitik yang menjunjung

tinggi nilai-nilai demokrasi.

Page 40: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 40 -

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN

4.1. Analisis SWOT Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk meraih

visi dan misi organisasi. Selain itu, strategi merupakan suatu pola

tujuan, kebijakan dan program maupun pengalokasian sumber daya

yang menentukan apa organisasi itu, apa yang dikerjakannya, dan

mengapa hal itu dilakukan.

Untuk menentukan strategi apa yang akan dipilih dalam

pelaksanaan pembangunan Kota Mojokerto periode 2007 s/d 2010,

terlebih dahulu perlu dilakukan analisis terhadap kondsi lingkungan

internal Kota Mojokerto untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

yang ada di Kota Mojokerto. Selain itu juga perlu dilakukan analisis

terhadap kondisi lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan

ancaman yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan

pada masa yang akan datang.

Model yang digunakan untuk mengidentifikasi situasi pada

lingkungan internal dan eksternal disebut dengan analisis SWOT.

Dengan analisis SWOT ini dapat dirumuskan kekuatan (strengths),

kelemahan (weakness), peluang (opportunities), serta

tantangan/ancaman(threaths) yang akan dihadapi .

Berdasarkan deskripsi situasi dan keadaan Kota Mojokerto

saat ini dan trend yang terjadi dilingkungan eksternal baik dibidang

politik dan pemerintahan, arah ekonomi regional dan nasional, maka

dapat dirumuskan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan

sebagai berikut :

A. Faktor Kekuatan (Strenght)

Page 41: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 41 -

Ada beberapa aspek yang dapat menjadi unsur kekuatan

dari Pemerintah Kota Mojokerto, yaitu :

1. Keadaan Gegrafis dan Kependudukan adalah meliputi

beberapa kondisi yaitu :

a. Posisi letak cukup strategis karena wilayah Kota Mojokerto

berfungsi sebagai wilayah penyangga Kota Metropolis

Surabaya.

b. Kota Mojokerto menjadi salah satu pengembangan wilayah

pembangunan Jawa Timur dalam Konsep Gerbang

Kertosusilo.

c. Secara geografis Kota Mojokerto mudah diakses dari

segala arah dan cukup dekat dengan wilayah pusat

pertumbuhan ekonomi yaitu seperti Kota Surabaya sebagai

pusat pertumbuhan jasa dan perdagangan dan Kabupaten

Sidoarjo sebagai pusat pertumbuhan industri dan

perdagangan.

d. Tingkat pertumbuhan penduduk terkendali dan cukup rendah.

e. Berdasarkan model piramida penduduk sebagian besar

usia penduduk tergolong kelompok usia produktif,

sehingga cukup strategis dalam menggerakkan kegiatan

ekonomi masyarakat.

f. Lebih dari 85 % dari angkatan kerja (58750) sudah bekerja,

ini menunjukkan tingkat pengangguran terbuka relatif kecil.

2. Keadaan Pembangunan Sosial dan Budaya Masyarakat

adalah meliputi beberapa kondisi seperti derajat kesehatan

masyarakat, kemiskinan, tingkat pendidikan masyarakat, dan

responsibilitas masyarakat terhadap perubahan yaitu:

a. Angka usia harapan hidup penduduk Kota Mojokerto

rata-rata diatas 65 Tahun.

b. Komposisi Rumah tangga miskin dibandingkan

dengan seluruh rumah tangga yang ada tidak termasuk

pada kategori merah dalam artian sangat rawan.

Page 42: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 42 -

c. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakatnya pada

struktur pendidikan Menengah.

d. Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan cukup

tinggi, hal ini dapat dilihat dari angka partisipasi sekolah

mulai SD, SLTP dan SLTA rata-rata sangat tinggi (diatas

90 %).

e. Ketersediaan tempat dan daya tampung pendidikan

mulai tingkat SD,SLTP,SLTA dan PT cukup memadahi.

f. Rasio Guru dengan siswa sudah memenuhi

ketentuan.

g. Akses terhadap tempat pelayanan kesehatan

masyarakat dari tingkat puskesmas dan RSUD relatif

mudah.

h. Ketersedian Tenaga medis dan para medis cukup

memadai.

i. Budaya masyarakatnya terbuka dan memiliki etos

kerja yang cukup tinggi .

j. Terjalinnya kerukunan antar umat beragama

3. Keadaan Ekonomi yang tercermin dari kondisi makro dan

mikro yaitu :

a. Perkembangan pertumbuhan ekonominya menunjukkan

trend yang positif yaitu pada kisaran angka petumbuhan

5 %.

b. Income perkapita mengalami kenaikan dari tahun ketahun.

c. Kontribusi kegiatan sektor perdagangan dan industri

pengolahan mencapai lebih dari 50 % terhadap PDRB.

d. Kegiatan investasi kondusif.

e. Kemampuan untuk bertahan pada bidang usaha kecil dan

menegah masih relatif kuat ditengah-tengah krisis ekonomi.

f. Prasarana penunjang kegiatan ekonomi seperti lembaga-

lembaga keuangan (Perbankan, Koperasi, BPR) dan

Page 43: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 43 -

sarana penunjang kegiatan ekonomi lainnya cukup

tersedia dan memadai.

4. Keadaan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Kota, seperti

infrastruktur jalan, transportasi, penerangan, komunikasi, dan

lain-lainnya yaitu :

a. Kondisi jalan yang ada di dalam kota cukup baik.

b. Akses jalan dengan wilayah Kabupaten dan Kota di

sekitar Kota Mojokerto cukup baik dan memadai.

c. Ketersediaan alat transportasi dalam kota dan

antarkota sangat baik dan memadai.

d. Ketersediaan jaringan komunikasi sangat baik dan

memadahi.

e. Ketersediaan energi listrik untuk masyarakat dan

fasilitas umum cukup tersedia.

5. Keadaan Pemerintahan mencakup beberapa kondisi seperti

kelembagaannya, Sumber Daya Manusia, Pelayanannya dan

arah kebijakannya, yaitu :

a. Kelembagaan pemerintah (Dinas, Kantor dan Badan) yang

ada sudah mencerminkan kebutuhan lokal dan sesuai

dengan peraturan perundangan yang ada.

b. Adanya komitmen yang tinggi (Goodwill) dari Kepala

Daerah (Walikota) untuk mewujudkan pemerintahan yang

bercirikan Good Governance.

c. Sistem pelayanan dari instansi pelayanan sudah

menerapkan manajemen pelayanan prima.

d. Keadaan aparatur baik jumlah dan tingkat pendidikannya

sudah cukup tinggi yaitu sebagian besar berada pada

posisi tingkat SLTA sampai tingkat sarjana.

e. Keadaan disiplin kerja aparatur semakin baik

f. Arah kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto sangat kondusif

untuk mengembangkan sektor industri kecil dan rumah

tangga, peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan

Page 44: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 44 -

kualitas pendidikan masyarakat, dan penanganan

masyarakat miskin.

6. Keadaan Politik, Hukum dan Keamanan, yaitu kekuatan yang

ada meliputi antara lain :

a. Kesadaran politik masyarakat cukup tinggi, hal ini

dapat dilihat dari angka partisipasi politik masyarakat

dalam pelaksanaan Pemilu sangat tinggi.

b. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan kondusif, yaitu terlihat dari perhatian dan

keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan

perencanaan pembangunan responsible.

c. Terjalinnya hubungan kerja yang harmonis antara

eksekutif dengan legislatif.

d. Kesadaran hukum masyarakat dalam mematuhi

peraturan perundang-undangan baik yang dibuat oleh

Pemkot maupun lembaga negara lainnya semakin

meningkat.

e. Keadaan stabilitas keamanan masyarakat kondusif,

seperti kriminalitas dalam masyarakat rendah.

B. Faktor Kelemahan (Weakness)Selain faktor kekuatan yang ada di Kota Mojokerto,

ternyata ada beberapa kondisi yang dianggap menjadi kelemahan

di dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yaitu :

1. Keadaan geografis dan Kependudukan, mempunyai beberapa

aspek kelemahan yaitu :

a. Luas wilayah Kota Mojokerto tidak terlalu luas, sehingga

ruang kosong yang ada sangat terbatas sekali dan sulit

mencari ruang-ruang pengembangannya.

b. Kota Mojokerto menjadi jalur dari DAS Brantas dan 4

(empat) kali besar (kali Sadar, Brangkal, Ngotok,

Page 45: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 45 -

Ngrayung), sehingga pada saat musim penghujan pada

beberapa kawasan rawan terjadinya bencana banjir.

2. Keadaan pembangunan sosial dan budaya, mempunyai

beberapa aspek kelemahan yaitu :

a. Biaya kesehatan cenderung semakin mahal, sedangkan

kemampuan membayar dari masyarakat cendrung menurun.

b. Biaya pendidikan cendrung semakin mahal, sedangkan

kemampuan membayar dari masyarakat cendrung

menurun.

c. Kurang berkembangnya lembaga pendidikan (khususnya

sekolah kejuruan) yang diorientasikan untuk memenuhi

kebutuhan pasar kerja, baik ditingkat lokal, regional dan

nasional.

d. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan

IPTEK.

e. Kualitas tenaga pengajar masih kurang sesuai dengan

tuntutan IPTEK.

f. Kondisi fisik RSUD kurang representatif.

g. Keterbatasan sarana dan prasarana medis yang ada di

RSUD dan Puskesmas.

3. Keadaan Ekonomi Masyarakat yang ada saat ini masih ada

beberapa kelemahan yang harus diperhatikan secara serius

yaitu :

a. Kegiatan usaha masyarakat di bidang industri kecil,

menengah dan rumah tangga masih kesulitan untuk

mengembangkan kegiatan usahanya karena tekanan

globalisasi ekonomi.

b. Networking kemitraan dan pasar hasil produksi IKM masih

sangat terbatas baik di tingkat regional, nasional dan

internasional.

c. Terbatasnya lapangan kerja baru yang tersedia.

Page 46: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 46 -

d. Kualitas hasil produk IKM kurang bersaing secara

kompetitif

e. Keterbatasan keahlian teknis dari tenaga kerja IKM

f. Semakin terbatasnya ketersediaan modal usaha yang

dapat terjangkau oleh pelaku usaha.

4. Keadaan infrastruktur sarana dan prasarana kota, memiliki

beberapa kelemahan yaitu :

a. Terbatasnya pengembangan infrastruktur sarana dan

prasarana utilitas kota.

b. Kurang tersedianya taman-taman kota yang dapat

berfungsi sebagai taman rekreasi publik.

5. Keadaan Pemerintahan, memiliki beberapa kelemahan yaitu :

a. Kondisi keuangan daerah masih sangat tergantung pada

bantuan keuangan pemerintah pusat.

b. Terbatasnya sumber penerimaan daerah dari obyek-obyek

pajak dan retribusi daerah yang ada saat ini.

c. Terbatasnya pengembangan aparatur untuk meningkatkan

kemampuan manajerial dan keterampilan teknisnya.

d. Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Mojokerto belum ditetapkan dalam Perda, sehingga dalam

pelaksanaannya masih kurang maksimal .

e. Sinergi antar instansi masih kurang terintegritas karena

masih kuatnya paradigma sektoral.

f. Terbatasnya pengembangan kerjasama Government to

Government (antar pemerintah daerah) dalam

pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.

6. Keadaan Politik, Hukum dan Keamanan, memiliki kelemahan yaitu:

a. Rawan terjadinya konflik horisontal dalam masyarakat

karena menjelang pelaksanaan Pilkada tahun 2009.

b. Kemandirian politik masyarakat masih kurang.

C. Faktor Peluang (Opportunities)

Page 47: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 47 -

Kondisi peluang sebagai cerminan dari faktor lingkungan

eksternal meliputi beberapa kondisi, yaitu :

1. Kondisi Arah kebijakan pemerintah nasional yang dapat

menjadi peluang adalah :

a. Kebijakan tentang penyerahan kewenangan yang lebih

luas (Otonomi Daerah) bagi pemerintah daerah dalam

mengelola pemerintahan dan pembangunan .

b. Tersedianya berbagai peraturan perundangan sebagai

pedoman untuk mengarahkan pelaksanaan pemerintahan

yang lebih baik.

c. Kebijakan pemerintah pusat tentang tanggung jawab

pemerintah terhadap keuangan daerah semakin kondusif.

d. Kebijakan ekonomi nasional berpihak pada pengembangan

usaha kecil dan menengah.

e. Terbukanya kerjasama dengan pemerintah Kabupaten/

Kota ,kususnya kabupaten Mojokerto, Sidoarjo dan Kota

Surabaya pada berbagai bidang pembangunan, seperti

bidang perdagangan, pendidikan dan kesehatan.

2. Kondisi perekonomian yang dapat menjadi peluang adalah :

a. Perkembangan ekonomi makro nasional semakin baik.

b. Pasar semakin terbuka.

c. Country Risk investasi mengalami penurunan.

3. Kondisi Hukum dan Keamanan Nasional yang menjadi

peluang adalah :

a. Pelaksanaan penegakan hukum semakin kodusif.

b. Kondisi Keamanan nasional semakin kondusif

D. Faktor Tantangan (Threats)Kondisi yang diprediksi akan menjadi tantangan saat ini

dan yang akan datang adalah :

a. Tingkat persaingan usaha semakin kompetitif.b. Daya beli masyarakat semakin menurun

Page 48: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 48 -

c. Kebijakan moneter terutama suku bunga masih tinggi, dan kebijakan fiskal kurang kondusif bagi kegiatan usaha.

d. Kegiatan sektor riil masih stagnan.e. Arus keterbukaan terjadi pada semua aspek kehidupan.f. Pengawasan dari masyarakat terhadap pelaksanaan

pemerintahan semakin luas.

4.2. Isu-Isu Strategis Berdasarkan kondisi eksisting hasil-hasil pembangunan kota

Mojokerto dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanan

pembangunan serta target yang ingin dicapai dari Visi dan Misi Kota

Mojokerto, dapat diidentifikasi ada 9 isu strategis yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Mojokerto

pada periode 2007 – 2010 yang akan datang. Kesembilan isu

strategis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya kecendrungan penurunan moralitas dan gotong

royong dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Semakin tingginya kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

3. Kurang sinkronnya pengembangan pendidikan yang dilakukan

dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.

4. Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan

umum semakin menurun karena rendahnya kemampuan ekonomi

masyarakat.

5. Masih rendahnya daya saing usaha kecil, menengah, dan rumah

tangga, serta semakin tingginya tingkat persaingan dunia usaha.

6. Masih terdapat kurang lebih 8499 RTM yang memerlukan

penanganan lebih serius.

7. Masih terbatasnya infrasrtuktur sarana dan prasarana perkotaan

yang tersedia untuk mengembangkan aktivitas kegiatan ekonomi

dan sosial masyarakat.

8. Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan birokrasi masih

kurang maksimal.

Page 49: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 49 -

9. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami nilai-

nilai demokrasi yang tepat dan benar.

4.3. Agenda Pembangunan dan Stategi PembangunanDengan mendasarkan pada analisis SWOT dan isu-isu

strategis yang dihadapi Pemerintah Kota Mojokerto serta

berpedoman pada agenda pembangunan jangka menengah nasional

2004 - 2009 dan agenda pembangunan propinsi jawa timur 2006-

2008, maka ditetapkan 3 (tiga) agenda pembangunan Kota Mojokerto

Tahun 2007–2010. Ketiga agenda pembangunan tersebut adalah:

1. Agenda menciptakan Kota Mojokerto yang aman dan damai.

2. Agenda menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan demokratis.

3. Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto

Untuk mendukung terwujudnya ketiga agenda pembangunan

tersebut, perlu didukung stategi yang relevan agenda pembangunan

tersebut. Adapun strategi pembangunan yang akan dilakukan untuk

mendukung ketiga agenda pembangunan tersebut adalah sebagai

berikut:

4.3.1. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto yang Aman dan Damai

Untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang Aman dan

Damai ditetapkan melalui beberapa strategi pembangunan, yaitu :

a. Peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar

golongan dan kelompok masyarakat.

b. Pengembangan budaya masyarakat yang berlandaskan

pada nilai-nilai luhur masyarakat .

c. Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan

kriminalitas .

4.3.2. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto yang Adil dan Demokratis

Page 50: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 50 -

Untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang adil dan

demokratis ditetapkan melalui beberapa strategi

pembangunan yaitu :

a. Penegakan hukum dan pengakuan atas hak azasi

manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

b. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat

secara luas dalam pembangunan.

c. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan

bertanggung jawab.

4.3.3. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan

masyarakat ditetapkan melalui beberapa strategi

pembangunan yaitu :

a. Penguatan lembaga pendidikan yang diarahkan pada

pengembangan keterpaduan dengan kebutuhan dunia

kerja (link and match).

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang

berkualitas.

c. Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan

kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

d. Penanggulangan kemiskinan, pengangguran, perbaikan

iklim ketenagakerjaan dan memacu kewirausahaan.

e. Peningkatan kesalehan sosial dalam beragama.

f. Penguatan ekonomi lokal melalui Pemberdayaan

(aempowering) koperasi, usaha mikro/rumah tangga, kecil

dan menengah.

g. Peningkatan daya saing industri kecil menengah dan

rumah tangga.

h. Peningkatan pembangunan infrastruktur sarana dan

prasarana yang menunjang berkembangnya kegiatan

Page 51: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

- 51 -

usaha bidang jasa dan perdagangan untuk memantapkan

Kota Mojokerto sebagai Kota Penyangga Metropolis.

i. Peningkatan pengelolaan fungsi dan tata guna lahan dengan

menekankan pada clean urban development.

Page 52: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

BAB VARAH KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah telah mengalami

perubahan yanga sangat mendasar seiring dengan adanya reformasi dari

sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik. Tuntutan

terhadap pelaksnaan pemerintahan yang baik (Good Governance) di era

saat ini merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu reformasi birokrasi

dilakukan seiring dengan adanya tuntutan dan perubahan itu sendiri.

Perubahan tersebut juga mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam

pengelolaan keuangan yakni paradigma pengelolaan keuangan yang

berbasis kinerja. Prinsip dalam pengelolaan keuangan berbasis kinerja

bercirikan antara lain: demokratis, transparan, konservvatif, dan

akuntabel. Penerapan prinsip tersebut dimaksudkan agar pengelolaan

keuangan dapat berjalan dengan efisien dan efektif sebagai wujud

pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.

Adapun landasan hukum yang dipergunakan sebagai pedoman

dan acuan dalam pengelolaan Keuangan Daerah adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

2. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pengawasan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara

4. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang System Perencanaan

dan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

7. Peratuaran Pemerintah Nomor 105 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

52

Page 53: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2000 Tentang

Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Keuangan Daerah serta Tatacara Penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan

Penyusunan Perhitungan Pendapatan dan Belanja Daerah.

Untuk menindaklanjuti perubahan paradigma pengelolaan

keuangan di tingkat pusat tersebut, tentunya Pemerintah Kota Mojokerto

perlu melakukan perubahan terhadap sistem pengelolaan keuangan

daerah sacara bertahap, gradual dan berkesinambungan sesuai dengan

perkembangan system itu sendiri. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD) merupakan instrument kebijakan utama bagi Pemerintah Kota

Mojokerto dalam pengelolaan Keuangan Daerah. Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) memuat rencana keuangan yang diperoleh

dan digunakan pemerintah dalam rangka melaksanakan kewenangannya

untuk penyelenggaraan pelayanan umum dalam satu tahun anggaran.

Melalui APBD Pemerintah Kota Mojokerto dapat menggunakannya

sebagai alat untuk menentukan besaran pendapatan dan pengeluaran,

pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, otorisasi

pengeluaran di masa–masa yang akan datang, alat untuk mengukur

kinerja dan lain–lain.

Dalam penyusunan dan penggunaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) harus berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai

berikut :

1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran

Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan

bertanggungjawab maka penyusunan dan penggunaan anggaran

harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Disamping itu

segala bentuk pengeluaran yang menggunakan sumber dana dari

anggaran harus didukung dengan bukti–bukti yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Disiplin Anggaran

Dalam melakukan perencanaan dan proyeksi Pendapatan Daerah,

perkiraan besaran pendapatan yang direncanakan tersebut merupakan

53

Page 54: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

perkiraan yang secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap

sumber pendapatan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjamin

bahwa suatu kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

3. Keadilan Anggaran

Pendapatan Daerah yang dikelola Pemerintah Kota Mojokerto pada

hakekatnya diperoleh dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta

Pendapatan lainnya yang dibebankan kepada masyarakat. Oleh

karena itu, maka dalam mengalokasikan anggaran belanja hendaknya

dilakukan secara adil dan merata sehingga dapat dinikmati oleh semua

lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi pemberian pelayanan.

4. Efesiensi dan Efektivitas Anggaran

Untuk mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, maka dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan

sebaik – baiknya. Dengan demikian dalam menyusun program

pembangunan harus dilakukan secara cermat tentang arah, tujuan,

sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh dari suatu kegiatan

atau proyek yang diprogramkan .

Dari sisi pelaksanaan desentralisasi fiskal sesuai dengan

peraturan perundangan mulai tahun 2005 terdapat 3 elemen perubahan

sistem dan mekanisme yang perlu dilakukan pemerintah Kota Mojokerto

yaitu :

a. Perencanaan Keuangan Daerah dengan memakai Sistem Anggaran

Kinerja yang di dalam penyusunannya menggunakan pendekatan

performance budget, standar pelayanan, orientasi pada output–

outcome, dan terintegrasi. Dengan mekanisme tersebut, maka struktur

APBD juga mengalami perubahan. Dengan dipergunakan system ini

diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan

pemerintahan, perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan

di setiap unit satuan kerja.

b. Struktur Pengelolaan Keuangan Daerah, yang semula menggunakan

bendaharawan dirubah menjadi Satuan Pemegang Kas. Dengan

perubahan tersebut, diharapkan memberikan dampak efisiensi

54

Page 55: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

terhadap pengelolaan Keuangan Daerah yang lebih terstruktur dengan

jumlah yang lebih sedikit. Dengan adanya Satuan Pemegang Kas di

setiap unit kerja tersebut maka pertanggungjawaban dan alur kerja

pengelolaan keuangan akan lebih mudah dalam pelaksanaanya..

c. System Pengelolaan dan Pencatatan Keuangan Daerah dengan

memakai system akuntansi yang berbasis double entry. Pengelolaan

ini dilakukan dengan menerapkan kaidah akutansi yang disesuaikan

dengan system akuntansi yang berlaku sehingga mampu menciptakan

suatu laporan keuangan yang realible dan memiliki tingkat

akuntabilitas tinggi baik kepada masyarakat maupun para pengguna.

5.1. Arah Pengelolaan Pendapatan DaerahSemenjak diberlakukannya Undang-undang Otonomi

Daerah yang memberikan kewenangan lebih luas kepada pemerintah

kabupaten/kota dalam mengelola daerahnya, Pendapatan Daerah

memiliki peranan yang sangat besar untuk menjaga kesinambungan

pembangunan dan memenuhi kebutuhan belanja daerah. Karena

dengan desentralisasi peranan pemerintah pusat semakin lama

semakin berkurang. Pemerintah Kabupaten/Kota harus berusaha

menggali sumber-sumber pembiayaan pembangunan melalui

peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Untuk mengetahui perkembangan penerimaan pendapatan

yang terjadi selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2005 seperti terlihat

pada tabel berikut ini.

55

Page 56: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Tabel 5.1Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2002 - 2005

  KETERANGAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 TH 2005 Pertumb.Rata-rata    Dalam Ribuan Rupian

I PENDAPATAN 134,399,513

158,352,254

166,225,417

203,386,418 15.05%

1.1 Sisa Lebih Tahun Lalu 6,609,721 9,213,742 9,921,409

17,917,288 42.56%

1.2 Pendapatan Asli Daerah 7,878,921 11,021,536 11,956,088

13,358,635 20.03%

  a. Pajak Daerah 2,294,838 3,636,390 3,219,244 3,732,325 20.98%

  b. Retribusi Daerah 3,835,203 4,922,333 4,995,451 6,849,319 22.31%

  c. Laba Usaha Daerah 109,327 138,481 170,636 203,380 23.03%

  d. Lainnya 1,639,552 2,324,332 3,570,757 2,573,611 22.49%

1.3 Dana Perimbangan 113,313,725

138,116,976

150,105,329

168,331,495 14.24%

 a. Bagi Hasil Pajak/Bukan

Pajak 9,519,988 11,903,638 12,799,588

14,480,879 15.23%

  b. Dana Alokasi Umum 103,793,738

114,335,352

110,591,994

111,550,000 2.58%

  c. Dana Alkasi Khusus   3,900,000 17,500,000

29,980,000 140.01%

 d. Bagi Hasil Pajak dari

Propinsi   7,977,986 9,213,747

12,320,616 16.40%

  e. Penerimaan Lainnya          

1.4Bag.Pinjaman Pemerintah Daerah          

 a. Pinj. Dari Pemerintah Pusat          

 b. Pinj, Dari Lemb. Keuangan          

1.5Bag. Lain-lain Pendapatan yg syah 6,597,146

9,045,350 4,146,000 3,779,000 -8.64%

 a. Bantuan Dana Kontijensi 6,597,146

9,045,350 4,146,000 3,779,000 -8.64%

  b. Dana Darurat          

Berdasarkan data tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa :

dalam kurun waktu 4 tahun terakhir secara keseluruhan Pendapatan

Daerah Kota Mojokerto terus menerus mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun; yaitu dari 134 milyar pada tahun 2002, menjadi 203

milyar pada tahun 2004 atau mengalami kenaikan rata-rata sebesar

15,05% setiap tahun. Terjadinya peningkatan pendapatan tersebut,

selain disebabkan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah juga

disebabkan semakin meningkatnya pendapatan daerah yang berasal

56

Page 57: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

dari dana perimbangan antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah. Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan rata-rata

sebesar 20% setiap tahun, sedangkan dana perimbangan mengalami

kenaikan rata-rata sebesar 14% setiap tahun.

Namun dilihat dari komposisinya, penerimaan Pendapatan

Kota Mojokerto selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2004 masih

didominasi dari pendapatan yang berasal dari dana perimbangan.

Dana perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bukan

Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Dana

Perimbangan Propinsi. Memberikan kontribusi lebih dari 80%. Dari

dana perimbangan tersebut, yang dominan adalah berasal dari Dana

Alokasi Umum yang memberikan kontribusi lebih dari 60%.

Sedangkan Pendapatan Asli Daerah hanya memberikan kontribusi

tidak lebih dari 8%. Dengan komposisi Pendapatan Daerah seperti

itu, menunjukkan bahwa dalam bidang keuangan, Pemerintah Kota

Mojokerto tingkat kemandiriannya masih rendah dan masih sangat

tergantung dari pemerintah pusat.

Untuk meningkatkan kemandirian dalam bidang keuangan,

yang perlu dilakan oleh Pemerintah Kota Mojokerta adalah berusaha

untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga PAD dapat

memberikan kontribusi yang besar dari tahun ke tahun. Seperti

diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah merupakan komponen

pendapatan yang sebagian besar berasal dari pungutan yang

dibebankan kepada masyarakat baik dalam bentuk pajak daerah,

retribusi daerah mapun pungutan lainnya. Oleh karena itu dalam

membuat kebijakan dalam peningkatan PAD diupayakan agar tidak

sampai terlalu membebani masyarakat. Selanjutnya untuk

mengetahui secara lebih terinci pertumbuhan dan kontribusi masing-

masing komponen PAD adalah sebagai berikut:

a. Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh

orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung,

yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang–

57

Page 58: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Perkembangan realisasi penerimaan pajak daerah di Kota

Mojokerto selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2005 terus

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002

realisasi penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp. 2,294 Milyard

meningkat menjadi 3,732 Milyard pada tahun 2005 atau

mengalami kenaikan rata-rata sebesar 21% setiap tahun.

Terjadinya kenaikan penerimaan Pajak Daerah ini, selain

bertambahnya subyek dan obyek pajak yang berdampak pada

peningkatan potensi pajak daerah juga disebabkan oleh berbagai

kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Kota Mojokerto

dalam upaya mendorong peningkatan pajak daerah yang meliputi

antara lain: analisis dan evaluasi terhadap peraturan daerah yang

mengatur tentang pajak daerah untuk ditetapkan kembali, atau

diadakan perubahan perda, intensifikasi dan ekstensifikasi,

pemberian layanan yang lebih baik kepada wajib pajak,

penyediaan data obyek pajak yang lebih akurat serta

pembenahan system dan mekanisme pemungutan pajak.

Dibandingkan dengan sumber Pendapatan Asli Daerah yang

lainnya, selama kurun waktu Tahun 2002 s/d 2005 pajak daerah

menempati urutan kedua setelah retribusi daerah dalam

memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah.

b. Retribusi Daerah

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa atau pemberian tertentu yang khusus

disediakan dan /atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. Perkembangan

penerimaan retribusi daerah selama 4 tahun terakhir terus

menerus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun

2002 realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar Rp. 4.922

milyar dan meningkat menjadi 6,849 milyar pada tahun 2005 atau

58

Page 59: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

secara rata-rata mengalami kenaikan sebesar 22,31% per tahun.

Perkembangan kenaikan penerimaan retribusi daerah ini

dipengaruhi oleh tingkat kualitas dan kuantitas pelayanan melalui

penyediaan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat. Selain

itu Pemerintah Kota Mojokerto juga melakukan intensifikasi dan

ekstensifikasi terhadap retribusi daerah.

Dilihat dari peranannya terhadap PAD, retribusi daerah

memberikan kontribusi yang terbesar dibandingkan dengan jenis

sumber Pendapatan Asli Daerah yang lain. Selama kurun waktu

tahun 2002 s/d 2005 retribusi daerah memberikan kontribusi

terhadap Pendapatan Asli Daerah lebih dari 50%.

c. Laba Usaha Daerah

Laba Usaha Daerah pada tahun 2002 sebesar

Rp. 109.327.000,- meningkat pada tahun 2005 menjadi

Rp. 203.380.000,-. Sehingga rata-rata kenaikan setiap tahunnya

sebesar 23%. Penerimaan ini diperoleh dari kegiatan usaha

diluar PDAM.

Khusus Perusahaan Daerah air Minum (PDAM), masih

belum memberikan kontribusi kepada penerimaan daerah

dibandingkan dengan usaha daerah yang lain. Bahkan setiap

tahunnya PDAM masih membutuhkan tambahan dana dari APBD.

Oleh karena itu kedepan perlu diadakan pembenahan

manajemen dan perbaikan prasarana terhadap pengelolaan

PDAM, sehingga dalam proyeksi empat tahun kedepan BUMD

PDAM ini diharapkan mampu memenuhi biaya operasionalnya

sendiri (BEP). Dan pada tahun-tahun berikutnya sudah mampu

membukukan laba sebagai kontribusi terhadap PAD. Disamping

tetap mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik sebagai

salah satu bentuk kewajiban pemerintah Kota.

59

Page 60: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

d. Lain–Lain PAD yang Syah

Lain–lain PAD yang sah adalah penerimaan yang tidak

termasuk pajak atau retribusi daerah yang antara lain jasa giro,

penerimaan unit swadana, deviden, penjualan asset daerah.

Lain – lain PAD yang sah perkembangannya dari tahun 2002 –

2005 berfluktuasi, hal ini berkaitan dengan jenis penerimaannya

yang bervariatif dan tidak konstan. Penerimaan dari Lain-lain PAD

yang syah ini tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 3,57

milyar. Perkembangan lain–lain PAD yang sah tahun 2000 – 2004

mengalami kenaikan dari 1 milyar 726 juta 190 ribu 426 rupiah di

tahun 2000 menjadi 7 milyar 404 juta 21 ribu 334 rupiah di tahun

2004 atau mengalami kenaikan sebesar 328,92%. Rata – rata

kenaikan selama 5 tahun tersebut sebesar 328,92%.

Kontribusi lain–lain PAD yang sah ini terhadap PAD

selama tahun 2002 s/d 2004, menempati urutan ketiga setelah

retribusi dan pajak daerah. Beberapa kebijakan yang telah

ditempuh oleh pemerintah pemerintah Kota Mojokerto dalam

upaya mendorong peningkatan komponen pendapatan ini antara

lain : pemberdayaan tugas dan fungsi unit kerja, pemberian

bantuan dana bergulir (Revolving) pada masyarakat, dan

pengelolaan kas daerah baik melalui deposito maupun juga giro.

5.2. Kebijakan Umum AnggaranSebagai salah satu instrumen Kebijakan Keuangan Daerah,

anggaran mempunyai peranan yang vital dalam upaya

pengembangan kapabilitas sumber daya aparatur dan peningkatan

efektivitas pelaksanaan pemerintahan di Kota Mojokerto.

Pengembangan kapabilitas ditujukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah Kota Mojokerto,

sedangkan peningkatan efektifitas ditujukan untuk menyelaraskan

kapabilitasnya dengan tuntutan dan kebutuhan publik

Dalam kaitan ini, kebijakan anggaran digunakan sebagai alat

untuk menentukan besaran pendapatan dan pengeluaran, membantu

60

Page 61: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, otorisasi di

masa mendatang, sumber pengembangan ukuran –ukuran standar

evaluasi kerja, alat untuk memotivasi para pegawai, dan alat

koordinasi bagi semua aktifitas dari berbagai unit kerja. Penentuan

strategi, prioritas serta kebijakan alokasi anggaran tahun 2007 –

2010 lebih berorientasi pada tuntutan dan kebutuhan publik.

Kebijakan yang perlu dilakukan dalam penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2007 –

2010 antara lain :

a. Program dan kegiatan yang direncanakan harus dapat

mendorong pengembangan ekonomi lokal dengan prioritas pada

usaha kecil, menengah, rumah tangga dan koperasi sehingga

dapat memperluas lapangan kerja dan mengurangi angka

kemiskinan dan pengangguran.

b. Anggaran Belanja Daerah yang direncanakan harus disesuaikan

dengan kemampuan sumber penerimaan sehingga tercipta

stabilitas anggaran dan pemantapan keuangan daerah

c. Prinsip Kemandirian, yakni dalam penyusunan anggaran secara

gradual (bertahap) semakin mengandalkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebagai sumber pendanaan penyelenggaraan

pemerintahan dan Pembangunan Daerah.

d. Peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam meningkatkan

kemampuan Keuangan Daerah dengan menciptakan iklim

investasi yang kondusif, terutama pada sektor UKM.

e. Pengeluaran pembangunan infrasrtuktur sarana dan prasarana

kota harus menitikberatkan pada pembangunan sarana/prasarana

yang dapat menunjang berkembangnya usaha perdagangan dan

jasa dalam rangka memantapkan Kota Mojokerto sebagai

Penyangga Kota Metropolis Surabaya.

f. Meningkatkan pengawasan baik fungsional maupun pengawasan

melekat dalam rangka untuk memperoleh manfaat yang sebesar

– besarnya dari dana yang telah dialokasikan pada anggaran

setiap tahunnya.

61

Page 62: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

5.3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah 5.3.1. Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah

Walaupun Pemerintah Kota Mojokerto telah diberi

kewenangan yang luas dalam pengelolaan daerahnya, sesuai

dengan Undang-Undang Otonomi Daerah, dalam realitasnya

hingga saat ini Pendapatan Asli Daerah masih belum dapat

diandalkan sebagai sumber utama Penerimaan Daerah.

Masih rendahnya kontribusi PAD terhadap total Penerimaan

Daerah tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain:

1. Basis pajak/Retribusi Daerah, berdasarkan Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 1997 dan Undang-Undang

Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1997 masih relative kecil, beberapa pajak

dan retribusi daerah yang ditetapkan untuk daerah memiliki

basis pungutan yang relative kecil dan sifatnya bervariasi

antara daerah.

2. Pemerintah Daerah lebih mengandalkan Penerimaan

Daerah yang berasal dari bantuan Pemerintah Pusat

dalam bentuk Dana Perimbangan. Masih besarnya

bantuan Pemerintah Pusat dalam bentuk dana

perimbangan ini mengurangi usaha daerah dalam

melakukan peningkatan PAD dan lebih mengandalkan

negosiasi dengan Pemerintah Pusat untuk memperoleh

tambahan Dana Perimbangan.

3. Kemampuan melakukan pengelolaan Pendapatan Asli

Daerah masih rendah, sehingga Potensi PAD yang ada

tidak dapat direalisasi secara maksimal. Selain itu, beban

biaya pemungutan dan operasional beberapa jenis PAD

cukup tinggi sehingga mengurangi pendapatan bersih

PAD.

4. Kemampuan dalam melakukan perencanaan dan

pengawasan keuangan masih lemah, sehingga

62

Page 63: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

mengakibatkan Pendapatan Asli Daerah sering terjadi

kebocoran.

Dengan kendala-kendala tersebut, maka untuk

mengoptimalkan pengelolaan Keuangan Daerah perlu

dilakukan perencanaan keuangan secara matang, selalu

menggali potensi pendapatan, melakukan efisiensi belanja

serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan baru.

Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan Daerah (RETIKAT

PATDA) perlu dilakukan untuk mengembangkan sumber

Pendapatan Daerah melalui potensi pendapatan yang masih

mungkin untuk dilakukan tanpa membebani masyarakat.

Berbagai pendekatan pengembangan teknis

perencanaan Pendapatan Asli Daerah dilakukan untuk

meningkatkan pendapatan dan menetapkan sumber–sumber

pendapatan baru, yang ditujukan untuk :

1. Meningkatkan kemampuan SDM dalam perencanaan yang

berbasis pada potensi dan perekonomian daerah.

2. Mengidentifikasi sumber-sumber PAD serta potensi

masing-masing sumber PAD.

3. Melakukan analisis dan penghitungan potensi serta target

penerimaan PAD

4. Memperkuat system dan administrasi pengelolaan

Pendapatan Daerah

5. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan PAD

5.3.2. Pengembangan Sistem Pendapatan DaerahUpaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan

mengembangkan dan memperbaiki system administrasi

Pendapatan Daerah, mulai dari kegiatan pendataan,

pendaftaran, penetapan, pemungutan dan pembukuannya .

Dengan semakin baiknya tatalaksana sistim pendapatan

daerah akan memberikan kemanfaatan bagi peningkatan

63

Page 64: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

pelayanan kepada masyarakat, sehingga dengan pelayanan

yang baik ini menjadi faktor motivasi kepatuhan masyarakat

dalam membayar pajak dan retribusi.

Secara teknis, administrasi pendapatan daerah diatur

dalam Permendagri Nomor 43 tahun 1999 tentang Manual

Pandapatan Daerah, dan pada saat ini sudah dilaksanakan

dengan baik. Kedepan untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat terhadap pelayanan pajak dan retribusi yang

cepat, tepat, ramah dan dapat dipertanggung jawabkan, perlu

dikembangkan kearah standar pelayanan yang bersertifikasi

seperti melaksanakan sistim ISO 9001-2000. Dengan

pengembangan sistim pelayanan pendapatan daerah ini,

diharapkan pengelolaan potensi pendapatan daerah dapat

dioptimalkan menjadi sumber penerimaan riil yang semakin

meningkat bagi pembiayaan pembangunan Kota Mojokerto.

5.3.3. Optimalisasi Peran BUMD dan SwastaKebijakan lain yang dapat dilakukan untuk mendorong

peningkatan Pendapatan Daerah adalah melalui peningkatan

peran BUMD dan Swasta. Investasi perusahaan swasta dan

perusahaan milik daerah (BUMD) dapat berfungsi sebagai

pemacu utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

daerah (engine of growth dan sebagai center of economic

activity). Semakin meningkatnya investasi yang dilakukan baik

oleh pihak perusahaan swasta maupun BUMD, akan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menimbulkan

multiplier effect yang besar bagi masyarakat.

Agar pihak swasta bersedia menginvestasikan dananya

di Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Mojokerto harus mampu

memberikan iklim yang kondusif untuk berinvestasi. Selain itu,

Badan Usaha Milik Daerah hendaknya dijadikan badan usaha

yang professional dan bisa menjadi pengayom masyarakat di

daerah, sehingga masyarakat daerah memiliki rasa ikut

memiliki dan memelihara terhadap keberadaan BUMD.

64

Page 65: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

5.3.4. Kebijakan Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah Tujuan pembangunan ekonomi daerah diantara adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

dan pendapatan perkapita masyarakat melalui peningkatan

dan pemerataan kesempatan berusaha. Untuk mencapai

tujuan tersebut salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah

melalui pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki Kota

Mojokerto, sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan

secara maksimal dalam meningkatkan kemakmuran

masyarakat. Untuk mempersiapkan pengembangan potensi

ekonomi daerah yang ada di Kota Mojokerto, langkah–langkah

yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi sektor–sektor/bidang usaha yang

mempunyai potensi untuk dikembangkan dengan

memperhatikan kekuatan dan kelemahan masing–masing

sektor.

2. Menyusun skala prioritas terhadap sektor-sektor potensial

dengan memberikan pembobotan dengan indicator-

indikator tertentu pada masing-masing sektor, sehingga

diperoleh urutan prioritas dari yang tertinggi hingga yang

terendah.

3. Menginventarisasi serta memanfaatkan sumberdaya yang

ada (termasuk sumber daya manusia) untuk mendukung

pengembangan sektor-sektor yang potensial

dikembangkan.

4. Menentukan strategi yang akan ditempuh untuk

mengembangkan sektor–sektor andalan yang akan dapat

menarik sektor–sektor lain untuk tumbuh sehingga

perekonomian akan dapat berkembang dengan sendirinya

(self propelling) secara berkelanjutan (sustainable

development).

65

Page 66: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

5.4. Kebijakan Belanja Daerah Penggunaan Anggaran Belanja yang berbasis dan

berorientasi pada kinerja mempunyai implikasi terhadap efisiensi

penggunaan anggaran. Karena setiap aktivitas memerlukan

anggaran harus meningkatkan kinerja yang terukur melalui output

yang dihasilkan. Untuk melakukan Efisiensi Belanja Daerah dapat

dilakukan mealui perencanaan dan pengendalian aktifitas, yaitu

dengan cara :

1. Menentukan Pilihan Aktivitas

Setiap aktivitas yang akan dilakukan mempunyai

implikasi terhadap biaya yang akan dikeluarkan. Aktivitas yang

berbebeda dari setiap alternative strategi mempunyai

konsekuensi yang berbeda pula terhadap biaya. Oleh karena itu,

untuk melakukan pengendalian biaya dapat dilakukan melalui

pemilihan aktivitas yang dapat memrlukan biaya yang relative

kecil.

2. Pengurangan Aktivitas

Efisiensi biaya dapat juga dilakukan dengan cara

mengurangi aktivitas yang akan dilakukan. Karena aktivitas yang

dipilih akan mempunyai dampak terhadap waktu dan sumber

daya yang dialokasikan. Pengurangan aktivitas yang dilakukan

tentunya jangan sampai mengurangi nilai tambah bagi

kesejahteraan masyarakat.

3. Penghilangan aktivitas

Pengendalian biaya yang lain dapat dilakukan dengan

penghapusan aktivitas dan fungsi yang tidak memberikan nilai

tambah (value added) bagi kesejahteraan masyarakat dan

bahkan justru membebani masyarakat.

Selain mempertimbangkan ketiga hal tersebut di atas, di

dalam membuat kebijakan Belanja Daerah hendaknya

mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Belanja Daerah berorientasi pada kinerja dan kepentingan publik

66

Page 67: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

2. Belanja Daerah yang dilakukan berorientasi jangka panjang

3. Pemerintah Daerah bersifat proaktif untuk mengeliminasi sumber

pemborosan keuangan daerah

4. adanya pengetahuan yang memadai Aparatur daerah mengenai

sifat biaya

5.5. Kebijakan Pembiayaan Daerah 5.5.1. Kebijakan Investasi Dan Sumber Pembiayaan

Langkah perbaikan investasi diberbagai bidang

sangat diperlukan Untuk mendorong percepatan laju

pertumbuhan ekonomi daerah dan penerimaan daerah perlu

dilakukan terobosan melalui investasi. Kebutuhan dana untuk

investasi tersebut antara lain dibiayai dari tabungan daerah,

baik pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat.

Dana-dana masyarakat tersebut selain langsung

diinvestasikan sendiri, juga disalurkan antara lain melalui

perbankan, pasar modal, atau lembaga keuangan lainnya

seperti asuransi dan dana pensiun. Dengan pelaksanaan

berbagai langkah terobosan, berbagai sumber dana daerah

diharapkan dapat ditingkatkan dan menjadi sumber dana

investasi, antara lain melalui peningkatan penerimaan PAD,

sumber dana masyarakat (tabungan masyarakat) serta

sumber dana investor.

Untuk menarik investor agar mau mengivestasikan

dananya di Kota Mojokerto pemerintah harus menciptakan

iklim investasi yang kondusif. Upaya-upaya yang dapat

dilakukan agar investor tertarik melakukan investasi di Kota

Mojokerto antara lain melalui kemudahan/penyederhanaan

perijinan, stabilitas politik dan ekonomi serta penyediaan

sarana prasarana penunjang ekonomi.

67

Page 68: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

5.5.2. Kebijakan Pinjaman DaerahSemenjak diberlakukannya Undang-undang Otonomi

Daerah, setiap daerah diberikan kewenangan yang lebih luas

dalam melakukan pengelolaan daerahnya, baik dalam

pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan asset,

pengelolaan pendapatan, maupun penacian sumber

pembiayaan pembangunan.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, pembangunan

daerah mutlak diperlukan, baik berupa pembangunan fisik

maupun pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan

fisik dapat berupa sarana dan prasarana daerah yang

menyangkut infrastruktur sosial seperti rumah sakit,

puskesmas, infrastruktur ekonomi seperti pusat

perbelanjaan/area industri, dan infrastruktur lain yang dapat

menunjang kegiatan pelayanan kepada masyarakat seperti

pasar, terminal, jalan dan jembatan dan lain-lain. Sedangkan

pembangunan sumber daya manusia berupa program dan

kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan

sumberdaya manusia, yang dilakukan antara lain melalui

pendidikan formal maupun non formal serta berbagai jenis

pelatihan.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembangunan

tersebut tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bahkan

tidak jarang pemerintah daerah harus mencari tambahan

dana dari pihak lain untuk untuk mendanai kegiatan

pembangunannya. Pihak lain yang dimaksud adalah lembaga

perbankan, pemerintah pusat, pemerintah propinsi atau pihak

swasta.

Semenjak diberlakukannya Otonomi Daerah,

pemerintah daerah diperkenankan mencari sumber dana

pembangunan melalui pinjaman daerah. Peraturan mengenai

pinjaman daerah ini selengkapnya dapat dilihat pada UU

68

Page 69: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

17/2003 tentang keuangan Negara, UU 33/2004 tentang

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah pasal 49 perihal batasan pinjaman, PP

107/2000 tentang pinjaman daerah dan KMKRI

No.35/KMK.07/2003 tentang perencanaan, pelaksanaan/

penatausahaan, penerusan pinjaman luar negeri pemerintah

kepada daerah. Dalam menggunakan dana pinjaman ini

hendaknya lebih hati – hati, misalnya :

a. Syarat pinjaman hendaknya dengan bunga lunak dan ada

masa tenggang

b. Pinjaman hendaknya digunakan untuk program dan

kegiatan yang mempunyai multiplier effect yang besar.

c. Sumber dana pinjaman dari pihak lain yang tidak

mempunyai persyaratan politik

d. Tata cara pengesahan pinjaman tidak berbelit–belit,

sehingga akan mengakibatkan biaya yang mahal /

kebocoran yang mengakibatkan kerugian bagi peminjam

e. Pengawasan yang efektif dan efisien.

5.5.3. Kebijakan Penerbitan Obligasi DaerahObligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang

berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor/kreditor)

dengan yang diberi pinjaman (emiten). Sehingga sertifikat

obligasi sebenarnya adalah surat pengakuan hutang dari

pihak emiten kepada pihak investor. Dengan demikian obligasi

sama dengan hutang pada umumnya yang diperoleh dari

lembaga keuangan, hanya saja obligasi penjualannya

dipublikasikan dan dijual pada investor langsung di pasar

modal dengan menawarkan tingkat bunga (cupon rate)

tertentu dan jangka waktu pengembalian (maturity) tertentu

pula.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 107 tahun

2000 tentang Pinjaman Daerah disebutkan bahwa pemerintah

provinsi maupun pemerintah kabupaten / kota dapat

69

Page 70: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

melakukan pinjaman yang bersumber dari dalam negeri dan

luar negeri. Pinjaman yang berasal dari dalam negeri dapat

diperoleh dari pemerintah pusat, lembaga keuangan bank,

lembaga keuangan bukan bank, masyarakat dan sumber-

sumber lainnya. Pinjaman dari masyarakat untuk pendanaan

pembangunan yang dikenal dengan obligasi daerah (municipal

bond), juga dapat digunakan sebagai salah satu alternative

sumber pembiayaan pembangunan.

Meskipun obligasi bukan merupakan hal yang baru

bagi sektor swasta (private sector) maupun Badan Usaha Milik

Negara (public sector), namun bagi pemerintah daerah

obligasi sebagai alternative pendanaan pembangunan masih

merupakan hal yang baru, karena selama ini belum pernah

ada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota

menggunakan obligasi sebagai sumber pembiayaan

pembangunan. Obligasi pertama kali diperkenalkan di pasar

modal Indonesia pada tahun 1983 oleh PT (Persero) Jasa

Marga untuk mendanai pembangunan jalan tol. Dalam

perkembangan selanjutnya pasar obligasi mengalami pasang

surut. Untuk menggairahkan pasar modal di dalam negeri,

pada tahun 1980 an, beberapa paket kebijakan telah

dikeluarkan oleh pemerintah namun tetap saja pasar obligasi

belum mendapat apresiasi yang maksimal dari masyarakat

seperti yang terjadi pada perdagangan saham.

Obligasi daerah berdasarkan jenis pinjaman atas

pengembalian hutang pokok dan bunganya dapat

dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Obligasi Umum (General Bond) yaitu obligasi yang di

tertibkan oleh pemerintah daerah baik propinsi,

kabupaten/kota untuk membiayai investasi dengan jaminan

atas pembayaran kembali utang pokok dan bunganya

adalah seluruh penerimaan pemerintah daerah tanpa

transfer (full faith and credit local government)

70

Page 71: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

2. Obligasi Pendapatan (Revenue Bond) yaitu obligasi yang

diterbitkan oleh institusi pemerintah daerah atau BUMD

untuk membiayai suatu proyek tertentu. Jaminan

pembayaran kembali utang pokok dan bunganya akan

berasal dari penerimaan proyek tersebut.

3. Obligasi Barreled (Hibryd Obligation) yaitu obligasi yang di

terbitkan oleh intitusi pemerintah daerah atau BUMD untuk

membiayai suatu proyek tertentu.jaminan pembayaran

kembali hutang pokok dan bunganya akan berasal dari

penerimaan daerah dan penerimaan proyek tersebut.

5.5.4. Kebijakan Kemitraan Pemerintah dan SwastaKemitraan dengan swasta sudah merupakan tuntutan

jaman sekarang ini, karena peranan pemerintah sudah mulai

“berkurang”, sementara peran swasta semakin meningkat

terutama dalam sektor perekonomian. Prinsip kerjasama

(kemitraan) yang dilakukan harus saling menguntungkan baik

bagi pemerintahan, swasta dan masyarakat.

Terdapat berbagai jenis pendekatan yang dapat

diterapkan dalam rangka meningkatkan kemitraan

pemerintah–swasta. Namun tidak semau jenis kegiatan dapat

dilakukan kemitraan (dikerjasamakan), ada kegiatan yang

harus dilakukan oleh pemerintah sendiri dan tidak mungkin

dikerjasamakan ataupun dilakukan oleh swasta. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah sendiri umumnya

merupakan kegiatan yang bersifat non profit mative.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan melalui pola kemitraan

umumnya merupakan kegiatan yang berorientasi ekonomi

(Profit Oriented). Karena investor umumnya akan selalu

mengharapan pengembalian atas dana yang mereka

keluarkan, sehingga mereka hanya bersedia melakukan

kerjasama (kemitraan) pada kegiatan-kegiatan yang dapat

memberikan manfaat ekonomi dan finansial bagi investor

tersebut.

71

Page 72: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Berdasarkan Permendagri Nomor 4 Tahun 1990,

terdapat beberapa bentuk kemitraan (kerjasama) yang dapat

dilakukan, antara lain:

1. Kerja sama manajemen, kerja sama operasional,

pembagian keuntungan, kerjasama patungan (joint

venture), kerjasama pembiayaan, kerjasama pembagian

hasil produksi;

2. Kontrak manajemen, kontrak produksi, kontrak bagi hasil

usaha dan kontrak bagi tempat usaha;

3. Pembelian saham, obligasi dari perseroan terbatas (PT)

yang telah berbadan hukum mempunyai prospek baik;

4. Keagenan, pemakaian dan penyaluran;

5. Penjualan saham, obligasi dan memasyarakatkan saham,

obligasi (go public);

6. kerjasama bantuan teknik ddalam maupun luar negeri;

7. Gabungan dari dua (2) atau lebih bentuk – bentuk

kerjasama di atas;

5.5.5. Mengembangkan Privatisasi / SwastanisasiUntuk mendorong percepatan laju pertumbuhan

ekonomi diperlukan peningkatan peran swasta dalam berbagai

bidang ekonomi. Sektor-sektor ekonomi yang semula

dilakukan oleh pemeritah dapat dilakukan

privatisasi/swastanisasi. Dengan dikelola oleh pihak swasta

diharapkan akan terjadi peningkatan efisiensi dan

produktivitas.

Untuk mendukung peran swasta dalam kegiatan

pembangunan diperlukan langkah – langkah antara lain :

1. Membuat peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan model privatisasi terhadap bidang yang

memungkinkan dan berpotensi dilakukan privatisasi

sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan

72

Page 73: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

2. Memperbaiki kualitas pelayanan publik di lingkungan

Pemerintah Kota Mojokerto sehingga tercipta pelayanan

yang efektif dan efisien.

73

Page 74: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

BAB VIARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Arah Kebijakan pembangunan merupakan bagian dari upaya

pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Pelayanan masyarakat

yang diinginkan serta tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan dalam

kebijakan pembangunan akan menjadi pedoman pelaksanaan program

dan kegiatan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.

Kebijakan pembangunan ini akan memberikan arah (direction)

kemana tujuan penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan dan

kemasyarakatan pada masa yang akan datang (periode 2007-2010) akan

dilaksanakan. Kebijakan pembangunan Kota Mojokerto untuk Tahun

2007 – 2010 diarahkan sesuai dengan masing-masing agenda

pembangunan yaitu :

1. Arah kebijakan untuk menciptakan Kota Mojokerto yang aman dan damai adalah :a) Memperkuat harmonisasi kehidupan masyarakat dan meningkatkan

rasa sosial (gotong royong) serta toleransi dalam bermasyarakat.

b) Revitalisasi nilai-nilai kearifan dalam masyarakat sebagai salah

satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial.

2. Arah kebijakan untuk menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan demokratis adalah :a) Peningkatan perlindungan masyarakat dalam hukum dan

peningkatan dalam mendapatkan hak-hak dasar masyarakat

sebagai insan manusia .

b) Penguatan peran dan fungsi lembaga atau kelompok masyarakat

sebagai agen pembangunan yang bercirikan kerakyatan dan

berkelanjutan

74

Page 75: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

c) Memperluas fungsi pemerintah sebagai enabler (fasilitator) dalam

memenuhi kebutuhan layanan masyarakat.

d) Meningkatkan mutu pelayanan birokrasi kepada masyarakat dan

disertai dengan meningkatkan profesionalisme aparatur.

e) Meningkatkan peran perempuan dalam segala aspek

pembangunan.

3. Arah Kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah :a) Mengurangi disparitas (kesenjangan) akses layanan pendidikan

bagi masyarakat yang kurang mampu.

b) Pengembangan lembaga pendidikan kejuruan melalui prinsip link

and match dengan kebutuhan dunia kerja .

c) Penyelenggaraan pendidikan non formal yang bermutu sebagai

alternatif bagi masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan

pendidikan pada jalur formal.

d) Pengembangan kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan dunia global,

nasional, regional dan lokal supaya menghasilkan kualitas kelulusan.

e) Peningkatan mutu sumber daya manusia para pendidik, serta

penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas.

f) Pengembangan sistem jaminan kesehatan bagi masyarakat

terutama bagi kelompok masyarakat kategori miskin.

g) Peningkatan dan perluasan pusat layanan kesehatan masyarakat

yang berkualitas.

h) Penigkatan kualitas tenaga kesehatan.

i) Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin secara bertahap

mulai pemenuhan Phisical quality life (pangan, sandang dan

papan) sampai pada tingkat humanity life (pendidikan ,dan hak-hak

politik dalam pembangunan).

j) Terjaminnya dalam menjalankan peribadatan sesuai dengan

agama masing-masing dan terciptanya kerukunan intern dan antar

umat beragama.

75

Page 76: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

k) Mengembangkan koperasi dan UKM untuk memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap petumbuhan ekonomi, penciptaan

lapangan kerja dan peningkatan daya saing.

l) Mengembangkan kegiatan usaha rumah tangga yang digerakkan

oleh para wanita (Ibu rumah tangga) sebagai salah satu upaya

pemberdayaan wanita dan peningkatan pendapatan keluarga.

m) Mengembangkan usaha skala mikro dalam rangka peningkatan

pendapatan pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

n) Penguatan lembaga kelompok usaha ekonomi produktif (KUEP)

dalam masyarakat sebagai pendorong ekonomi lokal.

o) Meningkatkan Usaha Mikro dan UKM sebagai penyedia barang dan

jasa pada pasar lokal, regional dan nasional.

p) Penyederhanan perijinan usaha untuk menjadi salah satu daya

tarik menumbuhkan investasi .

q) Mensertifikasikan merek dan kualitas hasil produksi IKM pada

lembaga yang memiliki kompetensi menerbitkan sertifikat di tingkat

nasional dan internasional.

r) Memperbaiki dan membangun infrastruktur sarana dan prasarana

Kota yang menunjang terhadap berkembangnya kegiatan usaha

jasa dan perdagangan.

s) Optimalisasi fungsi dan kegunaan lahan secara maksimal sesuai

peruntukannya dan meminimalkan dampak-dampak negatifnya.

t) Pengembangan wiilayah-wilayah baru sebagai pusat pertumbuhan

(Poll Growth)

76

Page 77: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

BAB VIIPROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN

Berdasarkan visi misi Kota Mojokerto serta isu-isu strategis yang

terjadi di Kota Mojokerto ditetapkan 3 (tiga) agenda pokok pembangunan

Kota Mojokerto untuk tahun 2007 s/d 2010. Ketiga agenda pokok

pembangunan tersebut adalah (1) Menciptakan Kota Mojokerto yang

aman dan damai, (2) Menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan

demokratis dan (3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto.

Untuk mewujudkan agenda pokok pembangunan tersebut

tentunya perlu penjabaran ke dalam program dan kegiatan pembangunan.

Berdasarkan agenda pokok pembangunan tersebut maka berikut ini

dirumuskan program-program prioritas dan kegiatan pokok

pembangunan yang akan dilakukan selama kurun waktu 4 tahun (2007

s/d 2010) yang akan datang.

Karena terdapat tiga agenda pokok pembangunan yang akan

digunakan dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kota Mojokerto,

maka program-program prioritas pembangunan yang disusun juga

mengacu pada ketiga agenda pokok pembangunan tersebut. Adapun

rumusan program-program prioritas dari ketiga agenda pokok

pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :

7.1. Agenda Pembangunan Jangka Menengah 2007 – 20107.1.1. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto Aman dan Damai

A. Tujuan :1. Meningkatnya toleransi antar umat beragama dalam

menjalankan peribadatan.

2. Menguatnya rasa persatuan dan kesatuan dalam

bermasyarakat dan bernegara.

3. Meningkatnya sikap saling menghormati di dalam

kehidupan bermasyarakat.

4. Berkembangnya sikap gotong-royong dalam

masyarakat

77

Page 78: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

5. Meningkatnya stabilitas keamanan dalam masyarakat

B. Program Prioritas Untuk menciptakan Kota Mojoketo yang aman dan

damai, program prioritas yang ditetapkan adalah :

1. Pembinaan kerukunan antar umat beragama dengan

program-program :

Pembinaan lembaga sosial keagamaan

Meningkatkan peran forum komunikasi antar umat

beragama

2. Pengembangan fasilitas peribadatan, dengan program-

program :

Peningkatan sarana dan prasarana tempat

peribadatan

3. Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam masyarakat,

dengan program-program :

Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam

kehidupan bermasyarakat

Pengembangan lembaga-lembaga masyarakat lokal

bidang sosial kemasyarakatan

4. Peningkatan stabilitas politiik dan keamanan

masyarakat, dengan program-program :

Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan swakarsa dalam masyarakat.

Sosialisasi peraturan peraturan perundang-undangan tentang organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan

7.1.2. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto Adil dan Demokratis A. Tujuan

1. Meningkatnya kesadaran hukum dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

2. Meningkatnya kesadaran politik masyarakat.

78

Page 79: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

pembangunan.

4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

5. Terciptanya pemerintahan yang bersih dan baik

B. Program PrioritasUntuk menciptakan Kota Mojokerto adil dan

demokratis, program prioritas yang ditetapkan adalah :

1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat, dengan

program-program sebagai berikut :

Sosialisasi sistem hukum dan peraturan perudang-

undangan

Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah

2. Peningkatan kualitas demokrasi, dengan program-

program :

Peningkatan peran serta masyarakat dalam

kehidupan politik

Penguatan lembaga-lembaga demokrasi

3. Peningkatan mutu pelayanan birokrasi dengan

program-program sebagai berikut :

Penyusunan regulasi pelayanan publik

Deregulasi Sistem dan Prosedur pelayanan publik

Standarisisasi pelayanan publik

Evaluasi pelayanan publik

4. Perencanaan dan pengembangan aparatur pemerintah,

dengan program-program :

Penyusunan job analisis dan job replecemen

Rekruetmen aparatur

Pelatihan menajerial dan fungsional

Pemberian kompensasi dan penghargaan

5. Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah,

dengan program-program :

Perbaikan sarana kerja aparatur

Pengembangan Sistem E-Goverment

79

Page 80: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

6. Peningkatan kapasitas perencanaan pengeloaan

pembangunan , dengan program-program sebagai

berikut :

Penyusunan data based pembangunan

Penyusunan dokumen perencangan pembangunan

Evaluasi pelaksanaan pembangunan

Studi pengembangan bidang-bidang pembangunan

Studi pengembangan ekonomi daerah dan

pengembangan wilayah

Kerjasama antar pemerintah daerah

7. Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan

dalam pembangunan, dengan program-program

sebagai berikut :

Peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang

pendidikan, kesehatan hukum, ketenagakerjaaan,

sosial, politik dan ekonomi.

Peningkatan upaya perlindungan perempuan dari

berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan

diskriminasi.

Peningkatan keterlibatan perempuan dalam

pelaksanaan pembangunan

7.1.3. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan MasyarakatA. Tujuan

1. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat

2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan

3. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

4. Berkurangnya jumlah masyarakat miskin

5. Menguatnya kegiatan sektor riil ekonomi masyarakat

khususnya UKM

6. Meningkatnya fasilitas infrastruktur sarana & prasarana

perkotaan

80

Page 81: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

7. Meningkatnya fungsi tata guna lahan sesuai dengan

peruntukannya untuk mendukung kegiatan ekonomi

masyarakat.

B. Program Prioritas

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

program-program prioritas yang perlu dilakukan adalah:

1. Peningkatan kualitas SDM pelaksana pendidikan,

dengan program-program :

Diklat manajemen pendidikan

Standarisasi tenaga pengajar (guru)

Diklat materi ajar

2. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar, dengan

program-program sebagai berikut :

Pengembangan sistem pengajaran

Pengembangan kurikulum yang berorientasi pada

IPTEK

3. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung

pendidikan, dengan program-program sebagai

berikut :

Peningkatan kualitas prasarana pendidikan

Pengembangan sarana pendidikan

4. Pemerataan pendidikan bagi masyarakat, dengan

program-program :

Pendidikan wajib belajar 12 Tahun

Pembinaan kejar paket A, B,C dan KBU

Pengembangan pendidikan non formal

5. Peningkatan kualitas SDM pelaksana kesehatan,

dengan program-program :

Diklat manajemen kesehatan

Diklat peningkatan skill para medis

6. Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan

masyarakat dengan program-program sebagai berikut :

81

Page 82: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan

daerah

Penegembangan SIM Pelayanan kesehatan

masyarakat berbasis IT

Standarisasi mutu pelayanan kesehatan

7. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan, dengan program-program sebagai

berikut :

Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana

tempat pelayanan kesehatan daerah.

Peningkatan kualitas peralatan medis

Pengembangan sarana pengelolaan limbah medis

8. Peningkatan kualiatas kesehatan masyarakat, dengan

program-program :

Peningkatan gizi masyarakat

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat

9. Pemberdayaan masyarakat miskin, dengan program-

program sebagai berikut :

Pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat

miskin

Pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin

Pemenuhan kebutuhan pokok minimal masyarakat

miskin

Peningkatan kualitas pemukiman dan lingkungan

masyarakat miskin

10.Peningkatan jaminan sosial dan kesejahteraan bagi

masyarakat, dengan program-program sebagai

berikut :

Asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin

Bantuan Raskin

Santunan sosial

Pemberdayaan generasi muda

82

Page 83: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Pengembangan usaha ekonomi rumah tangga

11.Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan

sosial, dengan program-program sebagai

berikut :

Pembinaan terhadap PMKS

Pemberdayaan kemandirian hidup PMKS

12.Penguatan lembaga koperasi dan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM), dengan program-program

sebagai berikut :

Penyusunan data based Koperasi dan UMKM

Penyuluhan dan sosialisasi tentang perijinan usaha

Sertifikasi merek dagang UMKM

Sertifikasi produk UMKM

13.Pengembangan sumber daya manusia pelaku

Koperasi dan UMKM, dengan program-program

sebagai berikut :

Pendidikan dan pelatihan manajemen mutu

Pendidikan dan pelatihan tentang manjemen usaha

Pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan

dalam kegiatan proses produksi dan pemasaran

14.Penguatan permodalan Koperasi dan UMKM, dengan

program-program sebagai berikut :

Bantuan modal usaha

Peningkatan akses terhadap lembaga keuangan

15.Peningkatan sarana dan prasarana produksi dan

pemasaran UMKM, dengan program-program sebagai

berikut :

Bantuan peralatan produksi yang berbasis TTG

Pembangunan pusat perdagangan UMKM

16.Peningkatan iklim investasi yang kondusif, dengan

program-program :

Penyederhanaan sistim perijinan yang terkait

dengan investasi

83

Page 84: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Promosi potensi ekonomi daerah

Pengembangan sarana penunjang investasi

17.Optimalisasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan

daerah, dengan program – program sebagai

berikut :

Intensifikasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi

daerah.

Pengembagan sumber-sumber penerimaan daerah

diluar pajak dan retribusi.

18.Peningkatan pengelolaan sumber daya air bagi

kepentingan masyarakat, dengan program – program

sebagai berikut :

Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi

sumber daya air PDAM

Pengembangan jaringan distribusi air PDAM

Peremajaan pipa jaringan

Normalisasi dan peningkatan drainase/saluran

irigasi/avour dan sungai untuk pengendalian banjir

19.Pengembangan pengelolaan sistim transportasi ,

dengan program-program :

Pengembangan sistim transportasi darat yang

terintegratif

Pengembangan jaringan dan sarana transportasi

publik

20.Rehabiltasi perumahan dan permukiman, dengan

program-program :

Perbaikan perumahan tidak layak huni

Penyehatan lingkungan permukiman kumuh

21.Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana Perkotaan,

dengan program-program :

Peningkatan kualitas jalan

Peningkatan penerangan jalan kota

Pembangunan fasum kota (public utilities)

84

Page 85: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

22.Penataan dan pengembangan kawasan-kawasan pembangunan, dengan program-program sebagai berikut : Penataan tentang peruntukan dan tata guna lahan. Pengembangan kawasan-kawasan kegiatan

ekonomi .Secara detail program-program prioritas pembangunan tersebut

akan dijabarkan ke dalam program pembangunan tahunan untuk kurun waktu mulai tahun 2007, 2008, 2009 dan tahun 2010 dalam transisi seperti terlihat pada matrik program-program pembangunan.

7.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2007-2010

MATRIK PENGUKURAN KINERJA PEMBANGUNANTAHUN 2007-2010

NO INDIKATOR KINERJA 2007 2008 2009 20101 2 3 4 5 6I AMAN DAN DAMAI

1. Indeks Korban Kejahatan (2002=100)2, Indeks Kriminalitas (Tindak pidana

yang dominan )

99

30

98

28

97

26

96

25II ADIL DAN DEMOKRATIS

1. Proporsi Draft Raperda dgn Perda yang disahkan (%)

2. Pendapatan Asli Daerah (Milyar)3. Indeks PAD terhadap APBD (%)

9016,8

9

9017,99,5

9519,3

10

962011

III PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT1. Pertumbuhan Ekonomi (%) ADHK2. PDRB Per Kapita (Ribu Rupiah)3. ICOR4. Pertumbuhan Penduduk (%)5. Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM)6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(%)7. Angka pengangguran (%)8. Indeks Pembangunan Manusia (%)9. Angka Harapan Hidup (THN)10.Angka Partisipasi Sekolah (%) :

SD/MI SLTP SLTA

11.Angka Transisi (%) SD/MI- SLTP SLTP- SLTA

12.Angka Putus Sekolah (%) SD/MI SLTP SLTA

6,788.5583,960,60824965,71

166965

10010085

100100

00

1,15

6,98.8583,940,58800067,26

1569,50

65

10010087

100100

00

1,10

7,059.1003,920,56775069,34

1470,25

65

10010090

100100

001

7,99,7003,900,54700074,00

137965

10010092

100100

00

0,15

85

Page 86: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAHKOTA MOJOKERTO TAHUN 2007

A. AGENDA AMAN DAN DAMAI

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi

hubungan antarumat beragama

1.Pembinaan kerukunan umat beragama

2.Pengembangan fasilitas peribadatan

1.Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasyarakat

1.Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik

1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan

2. Peningkatan peran FKAUB

1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan

(B)

(B)

(A)

Rasa aman dalam peribadatan

Memadahinya sarana peribadatan

Dinkessos

Bagian pemerintah an

Bakesbang & Linmas

APBD

APBD dan masyarakat

APBD

2 Pembinaan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat

Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam masyarakat

Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial

1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat

(B) Tingkat kepedulian sosial

Dinkessos BPM Bappeko Bag. Peme-

rintahan

APBD

VII - 86

Page 87: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 92. Pengembangan

lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan

(B) Kemandirian lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat

BPM Bakesbang

& Linmas

APBD

3 Pembinaan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

1.Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat

2.Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal

1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa

1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya

(B)

(B)

Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan

Menurunnya kriminalitas

Partisipasi politik masyarakat

B.Hukum Bakesbang&

Linmas Satpol PP

Bakesbang & Linmas

Bag. Hukum Satpol PP

APBD

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 87

Page 88: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

kesadaran hukum masyarakat

Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara

1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah

(B)

(B)

Menurunnya pelanggaran terhadap hukum negara

Apresiasi masy. Terhadap peraturan daerah

B. Hukum Dinas

Infokom

B. Hukum Bag.

Organisasi

APBD

APBD

2. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik.

Peningkatan Kualitas Demokrasi

Semakin membaikannya kehidupan demokrasi di Mojokerto

1. Peningkatan peranserta masyarakat dalam kehidupaan politik

2. Penguatan-lembaga-lembaga demokrasi

(B)

(B)

Meningkatnya partisipasi politik masyarakat

Semakin mandiri meningkatnya peran lembaga-

Bakesbang & Linmas

Bag. Pemerintahan

Badan Pemb. Masyarakat

Dinas Kessos

APBD

APBD

VII - 88

Page 89: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9llembaga demokrasi

3 Menciptakan Tata pemerintahan yang bersih dan baik

Peningkatan mutu pelayanan birokrasi

Terciptanya pelayanan publik yang efektif dan efisien.

1. Penyusunan regulasi stan dart pelayanan publik

2. Deregulasi sistem prose dur pelayanan birokrasi

3. Standarisasi mutu pelaya nan publik

4. Evaluasi pelayanan publik

(B)

(B)

(B)

(A)

Terdapatn ya pedoman dalam pelaya nan publik

Kecepatan dan kemudahan pelayanan birokrasi

Terjaminnya kualitas pelayanan

Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

Bag. Org. Kant. Arsip Bag.

Pemrt.

Dispenduk Bag.

Pemerint. Badan

Pengawas Bag.

Pemerintahan

Badan. Pengawas

APBD

APBD

APBD

APBD

4 Pengembangan aparatur pemerintah

Perencanaan dan pengembangan aparatur

Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif

1. Penyusunan job analisis dan job replecement

(B) Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja

BKD Bag. Orga

nisasi

APBD

VII - 89

Page 90: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Rekrutmen aparatur dengan merit system

3. Pelatihan peningkatan keterampilan dan fungsional aparatur

4. Pemberian kompensasi & penghargaan

(A)

(A)

(A)

pegawai Terpenuhiny

a kebutuhan pegawai

Meningkatnya produkti fitas kerja pegawai

Meningkat- kan motivasi prestasi kerja

BKD Bag Orga-

nisasi BKD Bag. Orga

nisasi

BKD Bag Orga-

nisasi

APBD

APBD

APBD

5 Pengembangan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur

1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur

2. Pengembang an sistem E-government

(A)

(B)

Kelancaran kerja aparatur

Kecepatan kerja pegawai

Bagian umum dan perleng.

KPDE Din

Infokom

APBD

APBD

6 Pengembangan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan

Peningkatan kapasitas perencanaan pengelolaan pembangunan

1. Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan

1. Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan

2. Penyusunan dokumen

(B)

(B)

Terdokumentasi deng an baik hasil-hasil pemb.

Terdapatn ya pedoman

Bappeko

Bappeko

APBD

APBD

VII - 90

Page 91: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Semakin efek-tifnya program-program pembangunan

perencanaan pembangunan yang partisipatif

1. Evaluasi pelaksanaan pembangunan

2. Studi pengembangan bidang-bidang peme rintahan dan pembangun

3. Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah

(B)

(B)

(B)

dalam pelaksan aan pemb angunan

Tingkat keb erhasilan pemb.

Efisiensi & efektifitas pembangunan

Ekonomi daerah berkemb.

Berkurang nya kesen-jangan wila-yah pemb.

Bappeko

Bappeko Balitbang

Bappeko Balitbang

APBD

APBD

APBD

7. Penguatan Lembaga Diklat Ketenagakerjaan

Pengembangan lembaga dan mutu Diklat

Semakin Profesionalnya pengelolaan Diklat ketenagakerjaan

1. Peningkatan sarana penunjang kegiatan Diklat

2. Peningkatan kualitas in-struktur Diklat

(A)

(B)

Memadainya sarana diklat

Tersetivikasinya instruk- tur diklat

Disnaker BKD Disperin-

dag & PM Dinas Kop.

& UKM

APBD

8. Meningkatkan Peningkatan Meningkatkan 1. Peningkat (A) Meningkatn Dinas APBD

VII - 91

Page 92: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9peran perempuan dalam pembangunan

kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan

kualitas sumber daya perempuan , dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan,

an kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, politik & ekonomi

2. Peningkatan perlindungan perempuan dari berbagi kekerasan, eksploitasi dan deskriminasi

3. Peningkatan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan

(B)

(A)

ya taraf hidup perempuan

Meningkatnya penghargaan terhadap perempuan dalam pem-bangunan

Meningkatnya peluang perempuan berperan dalam aktifitas pem

Kesehatan Dinas

Sosial Din. KB-KS Disnaker Indag &

Pm Kop & Ukm

Dinas Sosial

Disnaker Bagian

Hukum

Dinas Sosial

Disnaker Bagian

Hukum BKD

APBN

APBD

APBD

VII - 92

Page 93: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9&pemb.

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 93

Page 94: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan

1. Pendidikan dan pelatihan manajemen mutu pendidikan

2. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA

3. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran

4. Peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar

(A)

(A)

(A)

(A)

Pengelolaan pendidi kan sema kin baik

Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)

Kesesuai an materi ajar dengan IPTEK

Peningkatan motivasi dan kinerja

Dinas pend. dan kebud

BKD Dinas

pend. dan kebud

BKD

Dinas pend. dan kebud

Dinas P&K

APBD

APBD

APBD

APBD

2 Pengembangan proses belajar mengajar

Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

Meningkatnya mutu pendidikan

1. Pengembang an sistem pengajaran

(B) Peningkatan mutu siswa

Dinas pend. dan kebud

APBD

VII - 94

Page 95: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9yang berbasis multiple intelegent

2. Pengembang an kurikulum yang responsif terhadap perkembangan IPTEK

3. Mengembang kan jaringan kemitraan dengan dunia usaha

(B)

(B)

Peningkat an mutu siswa

Terlaksananya link & match

Dinas pend.& kebud

Dinas pend. dan kebud

APBD

APBDSWASTA

3 Pengembangan sarana dan prasararana pendidikan

Peningkatan kualitas sarana dan prasararana pendidikan

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

1. Peningkatan kualitas prasarana pendidikan

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.

(A)

(A)

Kelayakan prasarana pendidikan

Terpenuhinya saran pendidikan

Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

APBD

APBD

4 Pemerataan pendidikan masyarakat

Pemerataan pendidikan bagi masyarakat

1. Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun

1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun

2. Pembinaan

(A)

(A)

Meningkatnya pendidikan masyarakat

Kesempatan belajar

Dindik & kebudaya an

Dindik &

APBD

VII - 95

Page 96: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Meningkatnya akses pelayanan pendidikan formal dan nonformal

kejar paket B,C, KBU

1. Pengembangan pendidikan nonformal dalam masyarakat

(A)

masyarakat semakin luas

Berkembangnya lembaga pendidikan di masyarakat

kebudaya an

Dindik & kebudaya an

APBD

APBD & Swasta

5 Pengembangan Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat

1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat

2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan skill bagi para medis sesuai dengan bidang pekerjaannya.

(A)

(A)

Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan

Produktifitas kerja semakin baik

Dinkes Bp. RSUD

Dinkes Bp. RSUD

APBD

APBD

6 Pengembangan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat

Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas pengelolaan kesehatan

1. Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan

2. Pengembangan

(B)

(B)

Tersertifikasinya mutu pelayanan kesehatan

Kemudahan

Dinkes Bp RSUD

Dinkes

APBD

APBD

VII - 96

Page 97: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9SIM pelayanan kesehatan berbasis IT

3. Standarisasi mutu pelayanan kesehatan

(B)

dalam layanan kesehatan

Meningkatnya status kelas pelayanan kesehatan khusus RSUD

Bp RSUD

Bp RSUD APBD

7 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat

1. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana tempat pelayanan kesehatan daerah

2. Peningkatan kualitas peralatan medis

3. Pengembanga

n sarana pengelolaan limbah medis.

(A)

(A)

(A)

Kelayakan dan kenyamanan tempat pelayanan kesehatan

Lengkapnya peralatan medis yang modern

Tingkat berkurangnya pencemaran

Dinkes Bp RSUD

Dinkes Bp RSUD

Dinkes Bp RSUD

APBD

APBD

APBD

VII - 97

Page 98: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 98 Peningkatan

mutu kesehatan masyarakat

Perbaikan mutu kesehatan masyarakat

Meningkatnya indek kesehatan masyarakat

1. Perbaikan gizi masyarakat

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit

3. Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat

(A)

(A)

(A)

Menurunn ya masy kurang gizi

Menurunnya tingkat masyarakat yang sakit

Meningkatnya kesehatan lingkungan

Dinkes

Dinkes

Dinkes Dinas PU

APBD

APBD

APBD

9 Pengentasan kemiskinan

1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota

1. Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin

2. Berkembang nya kegiatan

ekonomi masyarakat miskin

3. Semakin layaknya tempat tinggal dan lingku ngan masy. Miskin

1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin

1. Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin

1. Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. Miskin

(B)

(B)

(B)

Meningkatnya kepercayaan diri masyarakar

Meningkatnya pendapatan masyarakat

Semakin layaknya pemukiman & ling masyarakat

Disperin dag

BPM Dinkessos Bappeko Disperin

dag BPM Dinkessos

Bappeko Bappeko Dinas PU

APBD

APBD

APBD

VII - 98

Page 99: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Peningkatan jaminan sosial dan kesejah-teraan masyarakat

4. Meningkatnya kualitas hidup masy. miskin

1. Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin

2. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan 12 tahun masy. miskin

3. Terpenuhinya kebutuhan minimal pangan masy.miskin

4. Meningkatnya keahlian generasi muda

5. Meningkatnya

1. Pemenuhan kebutuhan pokok minimal

1. Asuransi kesehatan masyarakat miskin

1. Bantuan pendidikan

1. Bantuan raskin

2. Bantuan Sosial

1. Pemberdaya generasi muda

(B)

(A)

(A)

(A)

(B)

(B)

Meningkatnya taraf hidup masyarakat

Akses kesehatan masyarakat semakin baik

- Akses pendidikan untuk masy. miskin

Menurunnya tingkat kekurangan pangan masy. Miskin

Produktifitas kerja generasi muda

- Diperta- Bappeko

Dinkes Bp RSUD

Dinas P&K

Bappeko Bagian

perekonomian

Dinkesos

BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko BPM

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 99

Page 100: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9pendapatan masyarakat

1. Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga

Meningkatnya pendapatan rumah tangga

Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko

10 Perlindungan kesejahteraan sosial

Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial

1. Berkurang-nya jumlah PMKS

2. Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.

3. Menurunnya jumlah penyandang penyakit sosial

1. Pembinaan terhadap PMKS

1. Pemberdaya an terhadap kemandirian PMKS

1. Pemberdayaan terhadap para penyandang penyakit sosial

(B)

(A)

(A)

Berkurangnya permasa lahan penya kit sosial

Jumlah PMKS semakin berkurang

Meningkatnya kepercayaan diri dari PMKS

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

APBD

APBD

APBD

11 Peningkatan kapasitas koperasi dan UMKN

1. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM

1. Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha

1. Penyusunan data based UMKM

2. Penyuluhan dan sosialisasi tentang perij inan usaha

3. Sertifikasi

(A)

(A)

(A)

Terdokumentasinya data UMKM

Terpenuhinya seluruh perijinan usaha

Terciptanya

Diskop & UKM

Disperin dag PM

Disperin dag PM

Dinkop &

APBD

APBD

APBD

VII - 100

Page 101: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Pengembangan SDM pelaku usaha

3. Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM

1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha

1. Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi

Merk dagang UMKM

4. Sertifikasi produk UMKM

1. Diklat manajemen mutu (TQM)

2. Diklat manajemen usaha

3. Diklat kegiatan proses produksi

1. Bantuan permodalan

2. Peningkatan akses terhadap lembaga

(A)

(A)

(A)

(B)

(B)

hak patent dagang

Terjaminnya kualitas produk

Meningkatnya kualitas hasil produksi

Meningkatnya kemampuan mengelola usaha

Meningkatnya kemampuan berproduksi

Semakin luasnya kerja sama antar UMKM & kop dgn lemb keu

Semakin luasnya kerja

UKM Disperin

dag PM

Dinkop & UKM

Disperin dag PM

Dinkop & UKM

Disperin dag & PM

- Disperindag- Disnaker

Dinkop & UKm

Disperin dag & PM

Disperin dag & PM

Dinkop & UKM

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 101

Page 102: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Peningkatan prasarana dan sarana produksi dan pemasaran UMKM

1. Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM

keuangan

1. Bantuan peralatan produksi berbasis TTG

2. Pembangunan pusat perdagangan UMKM

(A)

(A)

sama antar UMKM & kop dgn lemb keu

Proses kegiatan produksi lancar

Memudahkan memasarkan produk UMKM

Disperin dag & PM

Diskop & UKM

Disperin dag & PM

APBD

APBD

12 Peningkatan investasi

Peningkatan iklim investasi

Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik

1. Penyederhanaan perijinan investasi

2. Promosi pelu-ang investasi dan potensi ekonomi daerah

3. Pengembangan sarana penunj. investasi

(A)

(A)

(A)

Jumlah investasi naik

Meningkatkan produktifitas ekonomi daerah

Tersedianya sarana penunjang investasi

Disperin dag & PM

Disperin dag & PM

Bagian perekonomian

Bappeko Dinas PU

APBD

APBD

APBD

VII - 102

Page 103: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 913 Peningkatan

kemampuan keuangan daerah

Optimalisasi sumber-sumber PAD

Bertambahnya penerimaan keuangan daerah

1. Intensifikasipengelolaan sumber-sumber PAD

2. Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah

(A)

(A)

PAD meningkat

PAD meningkat

Dispenda bagian Keuangan

Dispenda bagian Keuangan

APBD

APBD

14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan

Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat

1. Tercukupinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat

2. Memperluas jaringan pelayanan PDAM

3. Berkurangnya volume air yang hilang dan semakin akuratnya pengukuran pemakaian air

1. Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi air PDAM

1. Pengembang an jaringan distribusi air PDAM

1. Peremajaan pipa jaringan dan meter air

(A)

(A)

(A)

Bertambahnya persediaan air bersih

Meningkatnya akses jaringan air bersih

Menurunnya tingkat kebocoran

PDAM

PDAM

PDAM

APBD

APBD

APBD

VII - 103

Page 104: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 94. Terwujudnya

Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir

1. Normalisasi dan peningk atan drainase/ saluran irigasi/avour dan sungai

(A) Semakin kecil resiko banjir

Dinas PU APBDAPBN

15 Penataan sistim transportasi

Pengembangan dan pengelolaan sistim transportasi

1. Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat yang integratif

2. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang memadahi

1. Pengembang an sistem transportasi darat

2. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)

1. Pengembangan prasarana jalan dan jembatan, dan penunjang lain-lainnya

2. Peningkatan / peremajaan armada angkutan kota

(B)

(A)

(A)

(B)

Tertatanya sistim transportasi

Meningkatnya akses transportasi

Kondisi jalan,jembatan semakin baik

Meningkatnya kelancaran transportasi kota

DLLAJ

DLLAJ

DLLAJ Dinas PU

DLLAJ

APBD

APBD

APBDAPBN

APBD & SWASTA

VII - 104

Page 105: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 916 Rehabilitasi

pemukiman dan lingkungan kurang sehat

Rehabilitasi perumahan dan pemukiman

Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat

1. Perbaikan permukiman tidak layak huni

2. Penyehatan lingkungan pemukiman kumuh

(A)

(A)

17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota

Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan

Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI

1. Penataan peruntukan tata guna lahan

2.Pengembangan kawasan-kawasan kegiatan ekonomi

(A)

(A)

Meningkatnya kesesu aian perun tukan tata guna lahan

Meningkatnya cakupan dan aktivitas ekonomi

Bappeko DPU DKP

Dinas kebesihan &Pertamanan

Bappeko

APBD

APBD

18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan

Peningkatan fasilitas sarana prasarana perkotaan

Tersedianya Fasilitas perkotaan yang memadahi

1. peningkatan kualitas jalan

2. peningkatan penerangan jalan kota

3. Pembangunan Publik utilitas kota

(A)

(A)

(A)

Semakin lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana kota

Dinas PU Dinas

kebersihan &Pertamanan

Bappeko

APBD

CATATAN:

VII - 105

Page 106: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAHKOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

A. AGENDA AMAN DAN DAMAI

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi

hubungan antarumat beragama

1. Pembinaan kerukunan umat beragama

2. Pengembangan fasilitas peribadatan

1. Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasyarakat

1. Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik

1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan

2. Peningkatan peran FKAUB

1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan

(B)

(B)

(A)

Rasa aman dalam peribadatan

Memadahinya sarana peribadatan

Dinkessos Bagian

pemerintahan

Bakesbang& Linmas

Dinkesos Bag

Pemerth

APBD

APBD dan masyarakat

APBD

2 Pembinaan kesetiakawanan sosial

Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat

Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial

1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat

(B) Tingkat kepedulian sosial

Dinkessos BPM Bappeko Bakesbang

& Linmas

APBD

VII - 106

Page 107: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Pengembangan lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan

(B) Kemandirian lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat

BPM APBD

3 Pembinaan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

1. Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat

2. Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal

1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa

1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya

(B)

(B)

Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan

Menurunnya kriminalitas

Partisipasi politik masyarakat

B.Hukum Bakesbang

& Linmas

Bakesbang & Linmas

Bagian Hukum

APBD

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 107

Page 108: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

kesadaran hukum masyarakat

Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara

1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah

(B)

(B)

Menurunnya pelanggaran terhadap hukum negara

Apresiasi masyarakat terhadap peraturan daerah positif

B. Hukum Dinas

Infokom

B. Hukum

APBD

APBD

2. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik

Peningkatan kualitas demokrasi

Semakin membaik-nya kehidupan demokrasi di Kota Mojokerto

1. peningkatan peran serta masy. Dalam kehidupan politik

2. penguatan lembaga-lemba-ga demokrasi

(B)

(B)

Meningkatnya partisipasi politik masy.& Semakin mandiri meningkatnya peran lemba-ga-lembaga demokrasi

Bakesbang & Linmas

Bag. Pemerintahan

BPM

APBD

APBD

VII - 108

Page 109: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 93 Menciptakan

Tata pemerintahan yg bersih dan baik

Peningkatan mutu pelayanan birokrasi

Terciptanya pela-yanan publik yang efektif dan efisien.

1. Penyusunan regulasi stan dart pelayanan publik

2. Deregulasi sistem prose dur pelayanan birokrasi

3. Standarisasi mutu pelaya nan publik

4. Evaluasi pelayanan publik

(B)

(B)

(B)

(A)

Terdapatnya pedoman dalam pela yananpublik

Kecepatan dan kemudahan pelayanan birokrasi

Terjaminnya kualitas pelayanan

Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

Bg.Organi-sasi

Bg.Hukum Pemerintah

an

Bg.Hukum Pemerintah

an Balitbang Pemerintah

an

APBD

APBD

APBD

APBD

4 Pengembangan aparatur pemerintah

Perencanaan dan pengembangan aparatur

Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif

1. Penyusunan job analisis dan job replecement

2. Rekrutmen aparatur

(B)

(A)

Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja pegawai

Terpenuhin

BKD Bag.

Organisasi

BKD Bag.

APBD

APBD

VII - 109

Page 110: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9dengan merit system

3. Pelatihan peningkatan keterampilan manajerial dan fungsional aparatur

4. pemberian kompensasi dan penghar-gaan

(A)

(A)

ya kebutuhan pegawai

Meningkat nya produktifi tas kerja pegawai

Meningkat nya motivasi & prestasi kerja

Organisasi

BKD Bag.

Organisasi

BKD Bag. Orga

nisasi

APBD

APBD

5 Pengembangan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur

1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur

2. Pengembang-an sistem E-Government

(A)

(B)

Kelancaran kerja aparatur

Kecepatan kerja pegawai

Bagian umum dan perlengkap an

KPDE Din

Infokom

APBD

APBD

6 Pengembangan manajemen perencanaan pengelolaan

Peningkatan manajemen perencanaan pengelolaan

1. Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan

1. Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan

(B) Terdokumentasidengan baik hasil-hasil

Bappeko APBD

VII - 110

Page 111: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9pembangunan pembangunan

yang berbasis pada CBRM (Community Based Resources Management)

2. semakin efektif-nya program-pro-gram pembangunan

2. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang partisipatif

3.

4. Studi pengem-bangan bidang-bidang pemerintahan dan pemba-ngunan

5. Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah

(B)

(B)

(B)

(B)

pemba ngunan

Terdapatn ya pedoman dalam pelak sanaan pembangunan

Tingkat keberhasil an pemba ngunan

Efisiensi dan efektifitas pembangunan

Ekonomi daerah ber kembang

Berkurang nya kesen jangan wila yah pemb.

Bappeko

Bappeko

Bappeko Balitbang

Bappeko Balitbang

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 111

Page 112: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 97 Penguatan

lembaga Diklat ketenagakerjaan

Pengembangan lembaga dan mutu Diklat

Semakin profesionalnya pengelolaan diklat ketenagakerjaan

1.Peningkatan sarana penunjang kegiatan Diklat

2.peningkatan kualitas instrktur Diklat

(A)

(B)

Memadai nya sarana Diklat

Terserti-fikasinya instruktur Diklat

Disnaker BKD Disnaker Indag &

Pm Kopi &

UKM BKD Disnaker

APBD

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 112

Page 113: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan

1. Pendidikan dan pelatihan manajemen mutu pendidikan

2. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA

3. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran

(A)

(A)

(A)

Pengelolaan pendidi kan sema kin baik

Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)

Kesesuai an materi ajar dengan IPTEK

Dinas P & K

BKD

Dinas pend. &kebudayaan

BKD

Dinas pend. & kebudaya an

APBD

APBD

APBD

VII - 113

Page 114: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 94. peningkatan

kesejahteraan tenaga pengajar

(A) Meningkat nya motivasi kinerja Din P & K

BKD

2 Pengembangan proses belajar mengajar

Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

Meningkatnya mutu pendidikan

1. Pengembang an sistem pengajaran yang berbasis multiple intelegent

2. Pengembang an kurikulum yang responsif terhadap perkembangan IPTEK

3. Mengembang kan jaringan kemitraan dgn dunia usaha

(B)

(B)

(B)

Peningkat an mutu siswa

Peningkatan mutu siswa

Terlaksananya link & match

Dinas pend. dan kebudayaan

Dinas pend. dan kebudayaan

Dinas pend. dan kebudayaan

APBD

APBD

APBDSWASTA

3 Pengembangan sarana dan prasararana

Peningkatan kualitas sarana dan prasararana

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana

1. Peningkatan kualitas prasarana

(A) Kelayakan prasarana pendidikan

Dindikbud Dinas

pekerjaan

APBD

VII - 114

Page 115: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9pendidikan pendidikan pendidikan. pendidikan

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.

(A) Terpenuhinya saran pendidikan

umum Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

APBD

4 Pemerataan pendidikan masyarakat

Pemerataan pendidikan bagi masyarakat

1.Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun

2.Meningkatnya akses pelayanan pendidikan formal dan nonformal

1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun

2. Pembinaan kejar paket B,C, KBU

1. Pengembang an pendidikan nonformal dalam masyarakat

(A)

(A)

(A)

Meningkatnya pend. Masyarakat

Kesempat an belajar masyarakat makin luas

Berkembangnya lembaga pendidikan di masy.

Dindik & kebudaya an

Bappeko Dindik &

kebudayaa

Dindik & kebudaya an

APBD

APBD

APBD & Swasta

5 Pengembangan Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat

1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat

2. Pendidikan &

(A)

(A)

Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan

Produktifita

Dinkes Bp. RSUD

Dinkes

APBD

APBD

VII - 115

Page 116: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9pelatihan pe-ningkatan skill bagi parame-dis sesuai dgn bidang pekerjaannya.

s kerja semakin baik

Bp. RSUD

6 Pengembangan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat

Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas pengelolaan kesehatan

1. Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan

2. Pengembangan SIM pelayanan kesehatan berbasis IT

3. Standarisasi mutu pelayanan kesehatan

(B)

(B)

(B)

Tersertifikasinya mutu pelayanan kesehatan

Kemudahan dalam layanan kesehatan

Meningkatnya status kelas pelayanan kesehatan khusus RSUD

Dinkes Bp RSUD

Dinkes Bp RSUD

Bp RSUD

APBD

APBD

APBD

7 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan

1. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana

(A) Kelayakan dan kenyamanan tempat

Dinkes Bp RSUD

APBD

VII - 116

Page 117: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9kesehatan masyarakat

kesehatan masyarakat

masyarakat tempat pelayanan kesehatan daerah

2. Peningkatan kualitas peralatan medis

3. Pengembangan sarana pengelolaan limbah medis.

(A)

(A)

pelayanan kesehatan

Lengkapnya peralatan medis yang modern

Tingkat berkurang nya pence maran

Dinkes Bp RSUD

Dinkes Bp RSUD

APBD

APBD

8 Peningkatan mutu kesehatan masyarakat

Perbaikan mutu kesehatan masyarakat

Meningkatnya indek kesehatan masyarakat

1. Perbaikan gizi masyarakat

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit

3. Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat

(A)

(A)

(A)

Menurunn ya masy. kurang gizi

Menurunn ya tingkat masyarakat yang sakit

Meningkat nya kesehatan lingkungan

Dinkes

Dinkes

Dinkes Dinas PU

APBD

APBD

APBD

9 Pengentasan kemiskinan

1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota

1.Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin

1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin

(B) Meningkatnya keperca yaan diri masyaraka

Disperin dag

BPM Dinkessos Bappeko

APBD

VII - 117

Page 118: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Perluasan jaminan sosial dan keseahteraan masyarakat

2.Berkembang nya kegiatan

ekonomi masyarakat miskin

3. meningkatnya kualitas hidup masy. Miskin

4. Semakin layaknya tempat tinggal dan lingkungan masy. miskin

1.Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin

2.Terpenuhinya kebutuhan minimal pangan masy.miskin

1. Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin

1. pemenuhan kebutuhan pokok minimal

1. Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. Miskin

1. Asuransi kesehatan masyarakat miskin

1. Bantuan raskin

(B)

(A)

(A)

(A)

(A)

r

Meningkat nya penda-patan masyarakat

Terpenuhi nya kebuth fisik minimum

Semakin layaknya permukiman & lingkungan masyarakat

Akseskin semakin baik

Menurunnya tingkat

Disperin dag

BPM Dinkessos Bappeko Bappeko Dinkesos Dinas PU

Bappeko DPU

Dinkes Bp RSUD

Bappeko Bagian

perekonomian

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 118

Page 119: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.meningkatnya keahlian gene- rasi muda

4.Meningkatnya pendapatan masyarakat

1. Pemberdaya generasi muda

1.Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga

(B)

(B)

kekurangan pangan masy. Miskin

Produktifitas kerja generasi muda

Meningkat nya penda-patan rumah tangga

BPM Dinkop Disperindag Dinkessos BPM Dinkop Disperindag Dinkessos

APBD

APBD

10 Perlindungan kesejahteraan sosial

Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial

1.Berkurang-nya jumlah PMKS

2.Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.

3.Menurunnya jumlah penyandang penyakit sosial

1. Penyuluhan masalah-masalah penyakit sosial

1. Pemberdaya an terhadap PMKS

1. Pemberdayaa

n terhadap para penyandang

(B)

(A)

(A)

Berkurangnya permasa lahan penyakit sosial

Jumlah PMKS semakin berkurang

Meningkatnya keper cayaan diri

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

APBD

APBD

APBD

VII - 119

Page 120: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9penyakit sosial dari PMKS

11 Peningkatan kapasitas koperasi dan UMKN

1. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM

2. pengembangan SDM pelaku usaha

1.Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha

1.Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha

1. Penyusunan data based UMKM

2. Penyuluhan & sosialisasi tentang periji- nan usaha

3. Sertifikasi merk dagang

4. sertifikasi produk UKM

1. Diklat manajemen mutu (TQM)

2. Diklat manajemen usaha

3. Diklat kegia-atan proses

(A)

(A)

(A)

(A)

(A)

(A)

(A)

Terdokumentasinya data UMKM

Terpenuhinya seluruh perijinan usaha

Terciptanya hak paten

Terjaminnya kualitas produk

Meningkatnya kualitas produk

Meningkat nya ke-mampuan mengelola usaha

Diskop & UKM

Disperin dag PM

Disperin dag & PM

Dinkop & UKM

Disperin dag PM

Din. Kop. Disperin

dag PM Dinkop &

UKM Disperin

dag & PM Dinkop &

Ukm

Disperin dag & PM

Dinkop

Diperindag

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 120

Page 121: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM

4. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja

5. Peningkatan sarana & prasarana produksi dan pemasaran hasil UMKM

1.Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi

1.Meningkatnya ketrampilan kerja, pekerja UMKM

1.Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM

produksi

1. Bantuan permodalan

2. Peningkatan akses thd lem-baga keuangan

1. Bantuan peralatan produksi berbasis TTG

2. Pembangunan pusat perdagangan UMKM

(B)

(A)

(A)

(A)

Meningkat-nya ke-mampuan berproduksi

Semakin bertambahnya modal kerja UMKM

Semakin luasnya kerjasama antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan

Proses kegiatan produksi lancar

Memudahkan memasarkan produk

Disperin dag & PM

Diskop ukm

Disperin dag & PM

Diskop & UKM

Disperin dag & PM

Diskop ukm

BPM

Disperin dag & PM

Diskop ukm

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 121

Page 122: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9UMKM

12 Peningkatan investasi

Peningkatan iklim investasi

Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik

1. Penyederhanaan perijinan investasi

2. Promosi peluang investasi dan potensi ekonomi daerah

3. Pengembangan sarana penunj. Invest

(A)

(A)

(A)

Jumlah investasi naik

Meningkatkan produk-tifitas ekonomi daerah

Tersedianya sarana penunjang investasi

Disperin dag & PM

Disperin dag & PM

Bagian perekonomian

Bappeko Dinas PU

APBD

APBD

APBD

13 Peningkatankemampuan keuangan daerah

Optimalisasi sumber-sumber PAD

Bertambahnya penerimaan keuangan daerah

1. Intensifikasipengelolaan sumber-sumber PAD

2. Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah

(A)

(A)

PAD meningkat

PAD meningkat

Dispenda bagian Keuangan

Dispenda bagian Keuangan

APBD

APBD

14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan

Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat

1.Tercukupinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat

2.Memperluas

1. Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi air PDAM

1. Pengembang

(A)

(A)

Bertambahnya persediaan air bersih

Meningkat

PDAM

PDAM

APBD

APBD

VII - 122

Page 123: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9jaringan pelayanan PDAM

3.Berkurangnya volume air yang hilang & akin akuratnya pengukuran pemakaian air

4.Terwujudnya Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir

an jaringan distribusi air PDAM

1. Peremajaan pipa jaringan dan meter air

1. Normalisasi & peningkatan drainase/ sa-luran irigasi/ avour &sungai

(A)

(A)

nya akses jaringan air bersih

Menurunnya tingkat kebocoran

Semakin kecil resiko banjir

PDAM

Dinas PU

APBD

APBDAPBN

15 Penataan sistim transportasi

Pengembangan pengelolaan sistim transportasi

1.Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat

2.Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang memadahi

1. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)

1. Pengembangan prasarana jalan dan jembatan, dan penunjang lain-lainnya

2. Peningkatan / peremajaan

(A)

(A)

(B)

Meningkatnya akses transportasi

Kondisi jalan,jembatan semakin baik

Meningkat

DLLAJ

DLLAJ Dinas PU

DLLAJ

APBD

APBDAPBN

APBD & SWASTA

VII - 123

Page 124: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9armada angkutan kota

nya kelan caran trans portasi kota

16 Rehabilitasi pemukiman dan lingkungan kurang sehat

Rehabilitasi peru- mahan dan pemukiman

Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat

1. Perbaikan pemukiman tidak layak huni

2. Perbaikan sanitasi daerah kumuh

(A)

(A)

Berkurangnya pemu-kiman yang tidak layak huni

Semakin sehatnya lingk. pemukiman

Bappeko Din-PU

Bappeko Din-PU

APBD

APBD

17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota

Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan

Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI

1. Penataan dan penertiban peruntukan tata guna lahan

2. Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan

3. Penghijauan lingkungan

4. Peningkatan

(A)

(A)

(A)

(A)

Meningkatnya keses uaian peruntukan tata guna lahan

Meningkatnya kebersi han kota

Tingkat pencemaran menurun

Memadahi

Bappeko

Dinas kebers & Pertamanan

Kantor lingkungan hidup

Dinas

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 124

Page 125: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9penerangan nya penera

ngan kotakebers & Pertamanan

18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan

Pengembangan fasilitas umum perkotaan

Tersedianya Fasum yang memadahi

1. peningkatan kualitas jalan

2. peningkatan penerangan jalan kota

3. pembangunan publik utilitas

(A) Semakin lengkapnya fasilitas sarana & prasarana kota

Dinas PU Dinas

kebersihan &Pertamanan

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAHKOTA MOJOKERTO TAHUN 2009

A. AGENDA AMAN DAN DAMAI

VII - 125

Page 126: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi

hubungan antarumat beragama

1 Pembinaan kerukunan umat beragama

2 Pengembangan fasilitas peribadatan

1. Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasyarakat

2 Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik

1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan

2. Peningkatan peran FKAUB

1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan

(B)

(B)

(A)

Rasa aman dalam peribadatan

Memadahinya sarana peribadatan

Dinkessos Bagian

pemerintah an

Bakesbang& Linmas

APBD

APBD dan masyarakat

APBD

2 Pembinaan kesetiakawanan sosial

Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat

Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial

1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat

2. Pengembangan lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan

(B)

(B)

Tingkat kepedulian sosial

Kemandirian lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat

Dinkessos BPM Bag.

Peme-rintahan

BPM

APBD

APBD

VII - 126

Page 127: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 93 Pembinaan

stabilitas politik dan keamanan masyarakat

Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

1. Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat

2. Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal

1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa

1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya

(B)

(B)

Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan

Menurunn ya kriminalitas

Partisipasi politik masyarakat

B.Hukum Bakesbang

& Linmas

Bakesbang & Linmas

Bag Hukum

APBD

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS

VII - 127

Page 128: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

kesadaran hukum masyarakat

Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara

1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah

(B)

(B)

Menurunn ya pelangg aran terhadap hukum negara

Apresiasi masyarakat terhadap peraturan daerah positif

B. Hukum

B. Hukum

APBD

APBD

2. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik.

Peningkatan Kualitas Demokrasi

Semakin membaikannya kehidupan demokrasi di Mojokerto

1. Peningkatan peranserta masyarakat dalam kehidupaan politik

2. Penguatan-lembaga-lembaga demokrasi

(B)

(B)

Meningkatnya partisipasi politik masyarakat

Semakin mandiri meningkatnya peran lemba-ga-lembaga demokrasi

Bakesbang & Linmas

Bag. Pemerintahan

Badan Pemb. Masyarakat

Dinas Kessos

APBD

APBD

3 Menciptakan Tata

Peningkatan mutu pelayanan

Terciptanya pelayanan publik

1. Standarisasi mutu pelaya

(B) Terjaminnya kualitas

Bg.organi sasi

APBD

VII - 128

Page 129: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9pemerintahan yang bersih dan baik

birokrasi yang efektif dan efisien.

nan publik2. Evaluasi

pelayanan publik

(A)pelayanan

Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

Balitbang BPM Bag Peme

rintahan

APBD

4 Pengembangan aparatur pemerintah

Perencanaan dan pengembangan aparatur

Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif

1. Penyusunan job analisis dan job replecement

2. Rekrutmen aparatur dengan merit system

3. Pelatihan pe-ningkatan ke-trampilan manajerial & fungsional aparatur

4. pemberian kompensasi & penghargaan

(B)

(A)

(A)

(A)

Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja pegawai

Terpenuhinya kebutuhan pegawai

Meningkatnya produktifitas kerja pegawai

Meningkat nya motiva-si & presta-si kerja

BKD Bag Orga

nisasi

BKD Bag Orga

nisasi

BKD Bag Orga

nisasi

BKD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 129

Page 130: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 95 Pengembangan

sarana dan prasarana kerja pemerintah

Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur

1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur

2. Pengembangan sistem E-governent

(A)

(B)

Kelancaran kerja aparatur

Kecepatan kerja pegawai

Bagian umum & perleng kapan

KPDE Din

Infokom

APBD

APBD

6 Pengembangan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan

Peningkatan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan yang berbasis pada CBRM (Community Based Resources Management)

1. Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan

2. Semakin efektifnya program-program pembangunan

1. Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan

2. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang partisipatif

1. Evaluasi pelaksanaan pembangunan

2. Studi pengembangan bidang-bidang peme rintahan dan pembangun

(B)

(B)

(B)

(B)

Terdokumentasi dgn baik hasil-hasil pem-angunan

Terdapatn ya pedoman dalam pelaksana an pemban gunan

Tingkat keberhasil an pemban gunan

Efisiensi & efekti fitas pemba -ngunan

Bappeko

Bappeko

Bappeko

Bappeko Balitbang

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 130

Page 131: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah

(B) Ekonomi daerah ber kembang

Berkurang nya kesenjang an wilayah pembanun an

Bappeko Balitbang

APBD

7 Penguatan lembaga Diklat ketenagakerjaan

Pengembangan lembaga dan mutu Diklat

Semakin profesionalnya pengelolaan diklat ketenagakerjaan

1. Peningkatan sarana penunjang kegiatan Diklat

2. peningkatan kualitas instrktur Diklat

(A)

(B)

Memadai nya sarana Diklat

Terserti-fikasinya instruktur Diklat

Disnaker BKD Indag &

Pm Kopi &

UKM BKD Disnaker

APBD

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 131

Page 132: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan

1. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA

2. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran

3. peningkatan kesejahteraan tenaga penga jar

(A)

(A)

(A)

Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)

Kesesuaian materi ajar dengan IPTEK

Peningkat- an motivasi & kinerja tenaga pengajar

Dinas pend. dan kebudayaan

BKD

Dinas pend. dan kebudaya an

Dinas P&K

APBD

APBD

APBD

2 Pengembangan proses belajar mengajar

Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

Meningkatnya mutu pendidikan

1. Pengembang an sistem pe-ngajaran yang

(B) Peningkatan mutu siswa

Dinas pend. dan kebudaya an

APBD

VII - 132

Page 133: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9berbasis mul-tiple intelegent

2. Pengembang an kurikulum yg responsif terhadap per-kembangan IPTEK

(B) Peningkatan mutu siswa

Dinas pend. dan kebudayaan

APBD

3 Pengembangan sarana dan prasararana pendidikan

Peningkatan kualitas sarana dan prasararana pendidikan

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

1. Peningkatan kualitas prasarana pendidikan

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.

(A)

(A)

Kelayakan prasarana pendidikan

Terpenuhinya saran pendidikan

Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

APBD

APBD

4 Pemerataan pendidikan masyarakat

Pemerataan pendidikan bagi masyarakat

1. Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun

2. Meningkatnya akses pelayan-

1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun

2. Pembinaan kejar paket B,C, KBU

1. Pengembangan pendidikan

(A)

(A)

(A)

Meningkatnya pendidi kan masy

Kesempat an belajar masy sema kin luas

Berkembangnya

Dindik & kebudaya an

Bappeko Dindik &

kebudaya an

Dindik & kebudaya

APBD

APBD

APBD & Swasta

VII - 133

Page 134: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9an pendidikan formal & nonformal

nonformal dalam masyarakat

lembaga pendidikan di masy

an

5 Pengembangan Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat

1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat

2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan skill bagi para medis sesuaidengan bidang pekerjaannya.

(A)

(A)

Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan

Produktifitas kerja semakin baik

Dinkes Bp. RSUD

Dinkes Bp. RSUD

APBD

APBD

6 Pengembangan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat

Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas pengelolaan kesehatan

1. Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan

2. Pengembangan SIM pelayanan kesehatan berbasis IT

(B)

(B)

Tersertifikasinya mutu pelayanan kesehatan

Kemudahan dalam layanan kesehatan

Dinkes Bp RSUD

Dinkes Bp RSUD

APBD

APBD

VII - 134

Page 135: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat

1. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana tempat pelayanan kesehatan daerah

2. Peningkatan kualitas peralatan medis

(A)

(A)

Kelayakan dan kenyaman an tempat pelayanan kesehatan

Lengkapnya peralatan medis yang modern

Dinkes Bp RSUD

Dinkes Bp RSUD

APBD

APBD

8 Peningkatan mutu kesehatan masyarakat

Perbaikan mutu kesehatan masyarakat

Meningkatnya indek kesehatan masyarakat

1. Perbaikan gizi masyarakat

2. Pencegahan & pemberan tasan penyakit

3. Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat

(A)

(A)

(A)

Menurunn ya masy kurang gizi

Menurunnya tingkat masyarakat yang sakit

Meningkatnya keseha tan lingkun gan

Dinkes

Dinkes

Dinkes Dinas PU

APBD

APBD

APBD

9 Pengentasan kemiskinan

1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota

1. Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin

1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin

(B) Meningkatnya keperca yaan diri masyarakat

Disperin dag

BPM Dinkessos

APBD

VII - 135

Page 136: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Perluasan jaminan sosial dan keseahteraan masyarakat

2. Berkembang nya kegiatan

ekonomi masyarakat miskin

3. Semakin layaknya tempat tinggal dan lingku ngan masy. miskin

1. Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin

2. terpenuhinya kebth pendidikan masy miskin

3. Terpenuhinya kebutuhan mini- mal pangan

1. Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin

1. Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. Miskin

1. Asuransi kesehatan masyarakat miskin

1. Bantuan pendidikan

1. Bantuan raskin

(B)

(B)

(A)

(A)

(A)

Meningkatnya pendap atan masy

Semakin layaknya permukiman & lingkungan masyarakat

Akses kese-hatan masyarakat sema-kin baik

Akses pen didikan masy miskin

Menurunn ya Tk. keku-rangan pa-ngan masy.

Bappeko

Disperin dag

BPM Dinkessos Bappeko

Bappeko Dinas PU

Dinkes Bp RSUD

Din P&K

Bagian perekonomian

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 136

Page 137: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9masy.miskin

4. meningkatnya keahlian genera si muda

5. Meningkatnya pendapatan masyarakat

1. Pemberdaya generasi muda

2. Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga

(B)

(B)

Miskin Produktifit

as kerja generasi muda

Meningkatnya pendapatan rumah tangga

Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko

APBD

APBD

10 Perlindungan kesejahteraan sosial

Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial

1. Berkurang-nya jumlah PMKS

2. Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.

1. Pembinaan terhadap PMKS

1. Pemberdaya an terhadap PMKS

(A)

(A)

Jumlah PMKS semakin berkurang

Meningkatnya keperca- yaan diri dari PMKS

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

APBD

APBD

11 Peningkatan kapasitas koperasi dan UMKN

1. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM

1. Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha

1. Penyuluhan dan sosialisasi tentang perij inan usaha

2. Sertifikasi mutu produk

(A)

(A)

Terpenuhinya seluruh perijinan usaha

Terjaminnya kualitas produk

Disperin dag PM

Disperin dag & PM

APBD

APBD

VII - 137

Page 138: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. pengembangan SDM pelaku usaha

3. Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM

1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha

1. Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi

1. Diklat manajemen mutu (TQM)

2. Diklat manajemen usaha

1. Bantuan permodalan

2. Peningkatan akses terhadap lembaga keuangan

(A)

(A)

(A)

(B)

Meningkatnya pengeta huan, ketra mpilan, pen gelolaan usaha

Meningkatnya pengeta huan, ketrampilanpengelolaan usaha

Semakin luasnya kerasama antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan

Semakin luasnya kerasama antar UMKM & kop dengan lembaga

Dinkop & UKM

Disperin dag PM

Dinkop & UKM

Disperin dag PM

Dink op & UKM Disperin

dag & PM

Dinkop & UKm

Disperin dag & PM

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 138

Page 139: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja

5. Pengembangan sarana dan sarana produksi

1. Meningkatnya ketrampilan kerja, pekerja UMKM

1. Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM

1. Diklat ketrampilan kerja UMKM

1. Bantuan peralatan produksi berbasis TTG

2. Pembangunan pusat erdagangan UMKM

(A)

(A)

(A)

keuangan Tingkat

produktifitas kerja

Proses kegiatan produksi lancar

Memudahkan memasa rkan produk UMKM

Disperin dag & PM

Disnaker

Disperin dag & PM

Diskop & UKM

Disperin dag & PM

APBD

APBD

APBD

12 Peningkatan investasi

Peningkatan iklim investasi

Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik

1. Promosi peluang investasi dan potensi ekonomi daerah

2.Pengembangan sarana penunj. investasi

(A)

(A)

Meningkatkan produktifitas ekonomi daerah

Tersedianya sarana penunjang investasi

Disperin dag & PM

Bagian perekonomian

Bappeko Dinas PU

APBD

APBD

13 Peningkatankemampuan keuangan daerah

Optimalisasi sumber-sumber PAD

Bertambahnya penerimaan keuangan daerah

1. Intensifikasipengelolaan sumber-

(A) PAD meningkat

Dispenda bagian

Keuangan

APBD

VII - 139

Page 140: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9sumber PAD

2. Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah

(A) PAD meningkat

Dispenda bagian

Keuangan

APBD

14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan

Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat

1. Memperluas jaringan pelayanan PDAM

2. Terwujudnya Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir

1. Pengembang an jaringan distribusi air PDAM

1. Normalisasi dan peningk atan drainase/ saluran irigasi/avour dan sungai

(A)

(A)

Meningkatnya akses jaringan air bersih

Semakin kecil resiko banjir

PDAM

Dinas PU

APBD

APBDAPBN

15 Penataan sistim transportasi

Pengembangan sistim transportasi

1. Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat

2. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang

1. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)

1. Pengembangan jaringan dan sarana transportasi publik

(A)

(A)

Meningkatnya akses transportasi

Meningkatnya kelancaran transportasi kota

DLLAJ

DLLAJ Dinas PU

APBD

APBDAPBN

VII - 140

Page 141: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9memadahi

16 Rehabilitasi pemukiman dan lingkungan kurang sehat

Rehabilitasi perumahan dan permukiman

Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat

1. Perbaikan pemukiman tidak layak huni

2. penyehatan lingkungan pemukiman kumuh

(A)

(A)

Berkurangnya permu kiman yang tidak layak huni

Semakin sehatnya lingkungan permukim an

Bappeko Din-PU

Bappeko Din-PU

APBD

APBD

17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota

Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan

Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI

1. Penataan peruntukan tata guna lahan

2. Pengembangan kawasan- kawasan kegiatan ekonomi

(A)

(A)

Kesesuaian peruntukan tata guna lahan

Meningkatnya cakupan & aktivitas ekonomi

Din.Kebers &Pertamanan

Dinas PU Bappeko

APBD

APBD

18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan

Pengembangan fasilitas umum perkotaan

Tersedianya Fasum yang memadahi

Pembangunan Publik utilitas kota

(A) Semakin lengkapnya fasilitas kota

Dinas PU Din.Kebers

&Pertamanan

APBD

VII - 141

Page 142: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 142

Page 143: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

7.3 Program Transisi Tahun 2010Program transisi merupakan program peralihan di mana pada saat

proses pergantian pimpinan daerah akan terjadi kevakuman

kekuasaan. Untuk menjalankan kebijakan program-program

kegiatan tahunan, maka pejabat pelaksana tidak diperkenankan

mengambil keputusan-keputusan strategis dan fundamental

sehingga diperlukan suatu program transisi yang tercakup dalam

RPJM Daerah. Untuk keperluan tersebut dibuatlah program transisi

tahun 2010 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

VII - 82VII - 64

Page 144: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2010

A. AGENDA AMAN DAN DAMAI

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi

hubungan antarumat beragama

1. Pembinaan kerukunan umat beragama

2. Pengembangan fasilitas peribadatan

1. Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasy.

1. Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik

1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan

2. Peningkatan peran FKAUB

1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan

(B)

(B)

(A)

Rasa aman dalam peribadatan

Memadahinya sarana peribadatan

Dinkessos

Bagian pemerintah an

Bakesbang& Linmas

APBD

APBD dan masyarakat

APBD

2 Pembinaan kesetiakawanan sosial

Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat

Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial

1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat

(B) Tingkat kepedulian sosial

Dinkessos BPM

APBD

VII - 82VII - 65

Page 145: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Pengembangan lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan

(B) Kemandiri

an lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat

BPM APBD

3 Pembinaan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat

1. Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat

2. Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal

1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa

1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya

(B)

(B)

Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan

Menurunn ya kriminalitas

Partisipasi politik masyarakat

B.Hukum Bakesbang

& Linmas

Bakesbang & Linmas

Bag hukum Satpol PP

APBD

APBD

CATATAN:

VII - 66

Page 146: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

kesadaran hukum masyarakat

Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara

1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah

(B)

(B)

Menurunn ya pelangg aran terhadap hukum negara

Apresiasi masyarakat terhadap peraturan daerah positif

B. Hukum

B. Hukum

APBD

APBD

2 Tata pemerintahan yang bersih dan baik

Peningkatan mutu pelayanan birokrasi

Terciptanya pelayanan publik yang efektif dan efisien.

1. Standarisasi mutu pelaya nan publik

2. Evaluasi pelayanan publik

(B)

(A)

Terjaminnya kualitas pelayanan

Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

Bg.Hukum Pemerinta

han Balitbang Pemerinta

han

APBD

APBD

VII - 67

Page 147: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 Pengembangan aparatur pemerintah

Perencanaan dan pengembangan aparatur

Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif

1. Penyusunan job analisis dan job replecement

2. Rekrutmen aparatur dengan merit system

3. Pelatihan peningkatan keterampilan manajerial dan fungsional aparatur

(B)

(A)

(A)

Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja pegawai

Terpenuhinya kebutuhan pegawai

Meningkatnya produktifitas kerja pegawai

BKD

BKD

BKD

APBD

APBD

APBD

4 Pengembangan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah

Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur

1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur

2. Pengembangan sistem E-government

(A)

(B)

Kelancaran kerja aparatur

Kecepatan kerja pegawai

Bagian umum & perleng kapan

KPDE Din

Intakom

APBD

APBD

VII - 68

Page 148: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 95 Pengembangan

manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan

Peningkatan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan yang berbasis pada CBRM (Community Based Resources Management)

1.Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan

2.Semakin efektifnya program-program pembangunan

1.Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan

2.Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang partisipatif

1.Evaluasi pelaksanaan pembangunan

2.Studi pengembangan bidang-bidang peme rintahan dan pembangun

3.Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah

(B)

(B)

(B)

(B)

(B)

Terdokumentasi deng an baik hasil-hasil pemb.

Terdapatn ya pedoman dalam pelaksana an pemban gunan

Tingkat keberhasil an pemban gunan

Efisiensi dan efekti fitas pemba ngunan

Ekonomi daerah ber kembang

Bappeko

Bappeko

Bappeko

Bappeko Balitbang

Bappeko Balitbang

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 69

Page 149: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Berkurang nya kesenjang an wilayah pembanun an

6 Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan

Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan

Meningkatkan kualitas sumber daya perempuan , dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan,

1.Peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, politik dan ekonomi

2.Peningkatan perlindungan perempuan dari berbagi kekerasan, eksploitasi dan deskriminasi

(A)

(B)

Meningkatnya taraf hidup perempuan

Meningkatnya penghargaan terhadap perempuan dalam pembangunan

Dinas Kesehatan

Dinas Sosial

BKKBN Disnaker Indag &

Pm Kopi &

UKM

Dinas Sosial

Disnaker Bagian

Hukum

APBD APBN

APBD

VII - 70

Page 150: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.Peningkatan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan

(A) Meningkat

nya peluang perempuan berperan dalam aktifitas

Dinas Sosial

Disnaker Bagian

Hukum BKD

APBD

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 71

Page 151: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan

sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan

Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan

1. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA

2. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran

(A)

(A)

Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)

Kesesuaian materi ajar dengan IPTEK

Dinas pend. dan kebudayaan

BKD

Dinas pend. dan kebudaya an

APBD

APBD

2 Pengembangan proses belajar mengajar

Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

Meningkatnya mutu pendidikan

1. Pengembang an sistem pengajaran yang berbasis multiple intelegent

2. Pengembang an kurikulum yg responsif thp

(B)

(B)

Peningkatan mutu siswa

Peningkat an mutu siswa

Dinas pend. dan kebudayaan

Dinas pend. dan kebudayaan

APBD

APBD

VII - 72

Page 152: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9perkemba-ngan IPTEK

3. Mengembang kan jaringan kemitraan dengan dunia usaha

(B) Terlaksananya link & match

Dinas pend. dan kebudaya an

APBDSWASTA

3 Pengembangan sarana dan prasararana pendidikan

Peningkatan kualitas sarana dan prasararana pendidikan

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

1. Peningkatan kualitas prasarana pendidikan

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.

(A)

(A)

Kelayakan prasarana pendidikan

Terpenuhinya saran pendidikan

Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

Dindikbud Dinas

pekerjaan umum

APBD

APBD

4 Pemerataan pendidikan masyarakat

Pemerataan pendidikan bagi masyarakat

1.Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun

2.Meningkatnya akses pelayanan pendidikan formal dan

1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun

2. Pembinaan kejar paket B,C, KBU

1. Pengembangan pendidikan nonformal dalam masyarakat

(A)

(A)

(A)

Meningkatnya pendidi kan masy

Kesempat an belajar masy sema kin luas

Berkembangnya lembaga

Dindik & kebudaya an

Bappeko Dindik &

kebudaya an

Dindik & kebudaya an

APBD

APBD

APBD & Swasta

VII - 73

Page 153: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9nonformal pendidikan

di masy5 Pengembangan

Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat

Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat

1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat

2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan skill bagi para medis sesuaidengan bidang pekerjaannya.

(A)

(A)

Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan

Produktifitas kerja semakin baik

Dinkes Bp. RSUD

Dinkes Bp. RSUD

APBD

APBD

6 Peningkatan mutu kesehatan masyarakat

Perbaikan mutu kesehatan masyarakat

Meningkatnya indek kesehatan masyarakat

1. Perbaikan gizi masyarakat

2. Pencegahan dan pemberan tasan penyakit

3. Perbaikan kesehatan

(A)

(A)

(A)

Menurunn ya masy kurang gizi

Menurunnya tingkat masyarakat yang sakit

Meningkatnya keseha tan lingkun

Dinkes

Dinkes

Dinkes Dinas PU

APBD

APBD

APBD

VII - 74

Page 154: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9lingkungan masyarakat

gan

7 Pengentasan kemiskinan

1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota

2. Perluasan jaminan sosial dan keseahteraan masyarakat

1.Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin

2.Berkembang nya kegiatan

ekonomi masyarakat miskin

3.Semakin layaknya tempat tinggal dan lingku ngan masy. miskin

1.Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin

2.Terpenuhinya kebutuhan minimal pangan

1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin

1.Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin

1.Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. miskin

1.Asuransi kesehatan masyarakat miskin

1. Bantuan raskin

(B)

(B)

(B)

(A)

(A)

Meningkatnya keperca yaan diri masyarakat

Meningkatnya pendap atan masy

Semakin layaknya permukiman & ling-kungan ma-syarakat

Akses kesehatan masyarakat semakin baik

Menurunn ya tingkat

Disperin dag

BPM Dinkessos Bappeko

Disperin dag

BPM Dinkessos Bappeko

Bappeko Dinas PU

Dinkes Bp RSUD

Bappeko Bappeko Bagian

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 75

Page 155: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9masy.miskin

3.Meningkatnya pendapatan masyarakat

1. Pemberdaya generasi muda

2. Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga

(B)

(B)

kekurangan pangan masy.miskn

Produktifit as kerja generasi muda

Meningkatnya pendapatan rumah tangga

perekonomian

BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko

APBD

APBD

10 Perlindungan kesejahteraan sosial

Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial

1.Berkurang-nya jumlah PMKS

2.Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.

3.Menurunnya jumlah penyandang penyakit sosial

1. Penyuluhan masalah-masalah penyakit sosial

1.Pemberdaya an terhadap PMKS

1. Pemberdayaan terhadap para penyandang penyakit sosial

(B)

(A)

(A)

Berkurangnya permasa lahan penya kit sosial

Jumlah PMKS semakin berkurang

Meningkatnya kepercay aan diri dari PMKS

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

Diskessos Bappeko

APBD

APBD

APBD

VII - 76

Page 156: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 911 Peningkatan

kapasitas koperasi dan UMKN

1.Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM

2.Peningkatan manajemen usaha

3.Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM

1. Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha

1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha

2. Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi

1. Penyuluhan dan sosialisasi tentang perij inan usaha

2. Sertifikasi mutu produk

1.Diklat manajemen mutu (TQM)

2.Diklat manajemen usaha

1. Bantuan permodalan

(A)

(A)

(A)

(A)

(A)

Terpenuhinya seluruh perijinan usaha

Terjaminnya kualitas produk

Meningkatnya pengeta huan, ketra mpilan, pen gelolaan usaha

Meningkatnya pengeta huan, ketrampilanpengelolaan usaha

Semakin luasnya kerasama

Disperin dag PM

Disperin dag & PM

Dinkop & UKM

Disperin dag PM

Dinkop & UKM

Disperin dag PM

Dinkop & UKM

Disperin dag & PM

APBD

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 77

Page 157: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja

5.Pengembangan sarana dan sarana produksi

1.Meningkatnya ketrampilan kerja, pekerja UMKM

1.Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM

2. Peningkatan akses terhadap lembaga keuangan

1.Diklat ketrampilan kerja UMKM

1.Bantuan peralatan produksi berbasis TTG

2.Pembangunan pusat erdagangan UMKM

(B)

(A)

(A)

(A)

antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan

Semakin luasnya kerasama antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan

Tingkat produktifitas kerja

Proses kegiatan produksi lancar

Memudahkan memasa rkan produk

Dinkop & UKm

Disperin dag & PM

Disperin dag & PM

Disnaker

Disperin dag & PM

Diskop & UKM

Disperin dag & PM

APBD

APBD

APBD

APBD

VII - 78

Page 158: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9UMKM

12 Peningkatan investasi

Peningkatan iklim investasi

Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik

1.Promosi peluang investasi dan potensi ekonomi daerah

2.Pengembangan sarana penunj. investasi

(A)

(A)

Meningkatkan produktifitas ekonomi daerah

Tersedianya sarana penunjang investasi

Disperin dag & PM

Bagian perekonomian

Bappeko Dinas PU

APBD

APBD

13 Peningkatankemampuan keuangan daerah

Optimalisasi sumber-sumber PAD

Bertambahnya penerimaan keuangan daerah

1.Intensifikasipengelolaan sumber-sumber PAD

2.Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah

(A)

(A)

PAD meningkat

PAD meningkat

Dispenda bagian Keuangan

Dispenda bagian Keuangan

APBD

APBD

14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan

Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat

1.Memperluas jaringan pelayanan PDAM

1. Pengembang an jaringan distribusi air PDAM

(A) Meningkatnya akses jaringan air bersih

PDAM APBD

VII - 79

Page 159: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.Terwujudnya Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir

1.Normalisasi dan peningk atan drainase/ saluran irigasi/avour dan sungai

(A) Semakin kecil resiko banjir

Dinas PU APBDAPBN

15 Penataan sistim transportasi

Pengembangan sistim transportasi

1.Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat

2.Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang memadahi

1. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)

1. Pengembangan prasarana jalan dan jembatan, dan penunjang lain-lainnya

2. Peningkatan / peremajaan armada angkutan kota

(A)

(A)

(B)

Meningkatnya akses transportasi

Kondisi jalan,jembatan semakin baik

Meningkatnya kelancaran transportasi kota

DLLAJ

DLLAJ Dinas PU

DLLAJ

APBD

APBDAPBN

APBD & SWASTA

VII - 80

Page 160: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN

PROGRAM INDIKASI KEGIATAN

KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR

KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)

1 2 3 4 5 6 7 8 916 Rehabilitasi

pemukiman dan lingkungan kurang sehat

Perbaikan lingkungan kurang sehat

Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat

1. Perbaikan pemukiman tidak layak huni

2. Perbaikan sanitasi daerah kumuh

(A)

(A)

Berkurangnya permu kiman yang tidak layak huni

Semakin sehatnya lingkungan permukim an

Bappeko Din-PU

Bappeko Din-PU

APBD

APBD

17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota

Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan

Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI

1.Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan

2.Penghijauan lingkungan

3.Peningkatan penerangan

(A)

(A)

(A)

Meningkatnya kebersi han kota

Tingkat pencemaran menurun

Memadahinya penerangan kota

Din.Kebers &Pertamanan

Kantor lingkungan hidup

Din.Kebers &Pertamanan

APBD

APBD

APBD

18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan

Pengembangan fasilitas umum perkotaan

Tersedianya Fasum yang memadahi

Pembangunan Publik utilitas kota

(A) Semakin lengkapnya fasilitas kota

Dinas PU Din.Kebers

&Pertamanan

APBD

VII - 81

Page 161: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010

CATATAN:

*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.

VII - 82

Page 162: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010

7.3 Kaidah Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah

Transisi Kota Mojokerto Tahun 2007-2010 merupakan penjabaran

dari Visi dan Misi, serta program Walikota.

RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2007-2010 merupakan

pedoman bagi suluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

dalam menyusun Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya akan

dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Untuk itu perlu ditetapkan

kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :

a. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Dinas, Badan,

Kantor, Bagian, serta masyarakat termasuk dunia usaha

berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam

RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2007-2010 secara konsisten.

b. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Dinas, Badan,

Kantor, Bagian, berkewajiban untuk menyusun Rencana

Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan

tugas dan fungsi masing SKPD, yang disusun berpedoman

pada RPMD Kota Mojokerto Tahun 2007-2010.

c. Satuan Kerja Perangkat Derah yang terdiri dari Dinas, Badan,

Kantor, Bagian, berkewajiban untuk melaksanakan secara

konsistensi dan sinergi antara RPJMD Kota Mojokerto dengan

Renstra SKPD.

d. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJMD

Kota Mojokerto Tahun 2007-2010, Badan Perencanaan

Pembangunan Kota Mojokerto berkewajiban untuk melakukan

pemantauan terhadap penjabaran RPJMD terhadap Renstra

masing-masing SKPD.

V - 83

Page 163: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010

e. Untuk menjaga tingkat responsibilitas RPJMD Kota Mojokerto

Tahun 2007-2010, pada kondisi-kondisi tertentu masih

dimungkinkan dilakukan adjustment terhadap rencana yang

sudah disusun melalui penyesuaian dalam dokumen RKPD

yang dibuat setiap tahun ,serta dapat dipertanggung jawabkan

secara rasional .

f. Keberhasilan pencapaian target RPJMD Kota Mojokerto dapat

dicapai apabila kondisi yang diasumsikan sesuai dengan

realitas dan tidak terjadi perubahan lingkungan diluar

kemampuan pengendalian Pemerintah Kota Mojokerto.

V - 84

Page 164: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · Web viewPeraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010

BAB VIIIPENUTUP

Demikian buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Transisi Kota Mojokerto ini disusun. Mudah-mudahan dengan

tersusunnya buku ini dapat menjadi pedoman para Stakeholder dalam

menjalankan program-program pembangunan secara partisipatif di masa

mendatang.

Penting pula ditekankan di akhir penyusunan buku ini, bahwa tiga

agenda pokok pembangunan Kota Mojokerto yaitu (1) Menciptakan Kota

Mojokerto yang aman dan damai, (2) Menciptakan Kota Mojokerto yang

adil dan demokratis dan (3) Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kota

Mojokerto niscaya dapat dicapai dengan peran serta dari segenap

Stakeholder yang ada.

Terakhir, tidak lupa disampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu tersusunnya buku RPJMD Transisi Kota

Mojokerto ini. Kritik dan saran tentu sangat diharapkan demi perbaikan

buku ini di masa yang akan datang.

WALIKOTA MOJOKERTO

ttd.

Ir. H. ABDUL GANI SOEHARTONO, M.M.

V - 85