peraturan walikota mojokertomojokertokota.go.id/picture/peraturan/1183963464.doc · web...
TRANSCRIPT
- 1 -
PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR : 3 TAHUN 2006
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM)DAERAH TRANSISI KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2007 – 2010
WALIKOTA MOJOKERTO
Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Agustus 2005 Nomor : 050/2020/SJ tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, maka dipandang perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto Tahun 2007 – 2010 dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto.
Mengingat : 1.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat ;
2.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 206, Tambahan Lembaran negara Nomor 3952) ;
3.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ;
4 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
- 2 -
. Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 ) ;
5.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) ;
6.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3242) ;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ;
9.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11) ;
10 Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2008.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MOJOKERTO
Dan
WALIKOTA MOJOKERTO
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH TRANSISI KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007 – 2010
- 3 -
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :1. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto ;2. Walikota adalah Walikota Mojokerto ;3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mojokerto ;4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Mojokerto Tahun
2007 – 2010, yang selanjutnya disebut dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 4 (empat) tahun terhitung sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 ;
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2007 –2010, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD), adalah dokumen perencanaan Badan/Dinas/Lembaga/Kantor untuk periode 4 (empat) tahun terhitung sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2008 dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman bagi :a. Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kota dalam menyusun RENSTRA SKPD Tahun 2007 – 2010.
b. Pemerintah Kota dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2007 sampai dengan 2010.
Pasal 3
RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
- 4 -
Pasal 4
Satuan Kerja Perangkat Daerah melaksanakan program-program dalam RPJMD yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Pasal 5
Walikota berkewajiban melaksanakan RPJMD dan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan RPJMD yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Pasal 6
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mojokerto.
Ditetapkan di Mojokertopada tanggal 24 Juli 2006
WALIKOTA MOJOKERTO
ttd.
Ir. H. ABDUL GANI SOEHARTONO, MMDiundangkan di MojokertoPada tanggal 25 Agustus 2006SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO
ttd.Ir. SUYITNO, MSi.
Pembina Utama Muda NIP. 080 070 846
LEMBARAN DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2006 NOMOR 2/E
- 5 -
- 6 -
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTONOMOR : 3 TAHUN 2006TANGGAL : 24 JULI 2006
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka
terjadilah perubahan model perencanaan pembangunan di
Indonesia. Model perencanaan pembangunan menurut kedua
undang-undang ini berbeda dengan model perencanaan
pembangunan sebelumnya, yang dulunya menggunakan pendekatan
konvensional, teknis dan analitis, dan sekarang menggunakan
pendekatan yang lebih komprehensif yaitu dengan menggunakan
pendekatan politis, teknokratik, partisipatif, top down dan bottom-up.
Melalui pendekatan baru ini, perencanaan pembangunan difokuskan
untuk menjaga agar keluaran dari sernua kegiatan pernbangunan
mengarah pada pencapaian tujuan pernbangunan baik jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yang telah
disepakati sebelumnya.
Selain itu, ada penyempurnaan mendasar lainnya dari kedua
undang-undang ini yaitu adanya penyempurnaan sistem
perencanaan pembangunan dan penganggaran nasional baik aspek
proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah
perencanaan di tingkat pusat dan daerah. Dengan demikian,
penyempurnaan 2 (dua) fungsi vital dalam penyelenggaraan
pemerintahan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi
daerah demi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
- 7 -
Sejalan dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, maka langkah awal yang dilakukan adalah menyusun
dokumen perencanaan pernbangunan daerah jangka menengah
yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kota Mojokerto.
Sebagaimana dimanatkan pada Pasal 5 ayat (2) Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional bahwa Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan
daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Oleh karena RPJMD Kota Mojokerto ini berawal dari
dokumen politis yaitu visi, misi dan program Walikota dan Wakil
Walikota, yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk dokumen
perencanaan pembangunan daerah, maka seluruh SKPD di jajaran
Pemerintah Kota Mojokerto wajib berpedoman pada dokumen ini
dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sesuai dengan
tugas dan fungsi yang diembannya. Dengan demikian diharapkan
pelaksanaan pembangunan 4 (empat) tahun ke depan dapat
dilakukan secara terpadu dan sinergis demi kesejahteraan dan
kemakmuran seluruh lapisan masyarakat Kota Mojokerto.
1.2. Tujuan Penyusunan RPJMD
Secara umum tujuan penyusunan RPJMD Kota Mojokerto
periode Tahun 2007-2010 ini adalah untuk memberikan landasan
bagi para penyelenggara pemerintahan dan para pelaku
- 8 -
pembangunan (stakeholders) di Kota Mojokerto dalam menyusun
rencana, program dan kegiatan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
ke depan.
Secara lebih khusus penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto ini bertujuan agar
pemerintah Kota Mojokerto memiliki rencana pembangunan jangka
menengah yang komprehensif dan strategis yang dapat dipakai
sebagai acuan untuk :
1. Menjawab isu-isu utama pembangunan di Kota Mojokerto baik
pembangunan fisik maupun non fisik.
2. Mencapai sasaran kinerja pembangunan Kota Mojokerto sesuai
dengan visi dan misi Kota mojokerto.
3. Memberikan gambaran tentang kondisi umum Kota Mojokerto
sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus
memberikan pemahaman arah dan tujuan yang ingin dicapai
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Mojokerto.
4. Untuk meningkatkan keterpaduan dan keselarasan tindakan dari
aparat di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto serta seluruh
elemen masyarakat Kota Mojokerto sebagai stakeholder dalam
melaksanakan pembangunan.
5. Untuk membantu proses percepatan pencapaian tujuan
masyarakat Kota Mojokerto.
1.3. Manfaat Penyusunan RPJMD Adapun manfaat yang diharapkan dari penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Mojokerto ini
adalah :
1. Untuk acuan resmi bagi seluruh jajaran Pernerintah Kota
Mojokerto dan DPRD Kota Mojokerto dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan tahunan serta program jangka menengah
yang akan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belenja
Daerah (APBD) Kota Mojokerto, APBD Provinsi Jawa Timur dan
APBN maupun sumber pendanaan lainnya yang sah.
- 9 -
2. Sebagai acuan bagi pemerintah Kota Mojokerto dalam
memproyeksikan Penerimaan Daerah (khususnya PAD) dan
pembiayaan pembangunan pada masa yang akan datang.
3. Untuk menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan
melakukan evaluasi kinerja tahunan dan jangka menengah bagi
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Mojokerto.
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kota Mojokerto
dan DPRD Kota Mojokerto dalam mencapai tujuan dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur.
5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kota Mojokerto
dan DPRD Kota Mojokerto untuk memahami dan menilai arah
kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam
rentang waktu empat tahun.
1.4. Keluaran (Output) Keluaran (output) yang dihasilkan dari kegitan ini adalah
berupa Dokumen Perencanaan Pembangnan Jangka Menengah
Daerah Kota Mojokerto baik berupa program fisik maupun non fisik
yang berasal dari usulan pemerintah, masyarakat dan swasta (dunia
usaha) serta stakeholder lainnya, yang dijaring dengan pendekatan
partisipatif.
1.5. Landasan Hukum Penyusunan Landasan hukum penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kota Mojokerto adalah :
1.Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
2.Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3.Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
4.Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom.
5.Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.
- 10 -
6.Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2008.
7.Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/2020/SJ tentang
Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM
Daerah.
BAB II
- 11 -
GAMBARAN UMUM KOTA MOJOKERTO
2.1. Kondisi GeografisKota Mojokerto merupakan salah satu bagian dari wilayah
Gerbangkertosusilo, yang mempunyai posisi strategis dalam
mendukung pengembangan kegiatan pembangunan di Jawa Timur
pada umumnya dan Kota Surabaya pada khususnya, yang
merupakan pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Timur. Secara
geografis Kota Mojokerto berjarak 52 Km dari Kota Surabaya
mempunyai luas wilayah 16.47 Km² yang terletak pada posisi 7° 27’
0,16” sampai dengan 7° 29’ 37,11” Lintang Selatan dan 112° 24’
14,3” dengan 112° 27’ 24” Bujur Timur. Kondisi permukaan tanah
agak miring ke Timur dan Utara antara 0 – 3 persen, ketinggian
rata – rata 22 M di atas permukaan laut.
Luas wilayah Kota Mojokerto seluas16,47 Km² sebagaian
besar berupa perumahan dengan luas wilayah kurang lebih 8.452
Km², sisanya berupa persawahan, tegalan dan lain-lain. Secara lebih
terinci peruntukan penggunaan lahan di wilayah Kota Mojokerto
adalah sebagai berikut :
1. Permukiman : 8,452 Km²
2. Persawahan : 6,540 Km²
3. Tegal : 0,723 Km²
4. Lainnya : 0,755 Km²
Secara administratif Pemerintah Kota Mojokerto terdiri dari 2
Kecamatan yaitu Kecamatan Prajurit Kulon dan Kecamatan
Magersari, dengan jumlah kelurahan sebanyak 18 Kelurahan, yang
terbagi menjadi 172 Rukun Warga (RW) serta 630 Rukun Tetangga
(RT). Sedangkan batas-batas wilayah administratif Kota Mojokerto
adalah sebagai berikut :
- 12 -
Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto
Sebelah Timur : Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto
Sebelah Utara : Sungai Brantas
Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
2.2. Kondisi Perekonomian Kota Mojokerto2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi
Membaiknya kondisi perekonomian nasional dan
regional Jawa Timur mempunyai multiplier efek terhadap
kondisi ekonomi Kota Mojokerto. Secara makro, kondisi
perekonomian Kota Mojokerto terus mengalami pertumbuhan
dari tahun ke tahun. Selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2004
pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto cukup
menggembirakan, dengan kenaikan di atas 5%; lebih tinggi
dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Pada Tahun 2002, misalnya, pertumbuhan ekonomi rata-rata
di Jawa Timur hanya 3,33% sedangkan Kota Mojokerto
sebesar 6,58%. Hanya saja pertumbuhannya cenderung turun
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002 pertumbuhannya
sebesar 6,58%, pada tahun 2003 hanya tumbuh sebesar
5,82% dan pada tahun 2004 sebesar 5,17%. Secara terinci
pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto dan pertumbuhan
ekonomi Jawa Timur seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
dan Kota Mojokerto
Tahun Jawa Timur Kota Mojokerto2002 3.33 6.582003 3.41 5.822004 4.11 5.17
Sumber: PDRB Kota Mojokerto.
- 13 -
2.2.2. Perkembangan PDRB Semakin membaiknya kondisi ekonomi secara
nasional berdampak positif pula terhadap perekonomian Kota
Mojokerto. Hal ini dapat ditunjukkan oleh semakin
meningkatnya PDRB Kota Mojokerto, baik berdasarkan harga
yang berlaku maupun berdasarkan harga konstanTahun 2000.
Berdasarkan harga berlaku, PDRB Kota Mojokerto pada tahun
2000 sebesar Rp. 688.708,37 juta dan meningkat menjadi
Rp. 1.142.621,72 juta pada tahun 2004, mengalami kenaikan
rata-rata sebesar 13,50% setiap tahun. Sedangkan
berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Kota Mojokerto
pada tahun 2000 sebesar Rp. 688.708.350 kemudian
meningkat menjadi Rp. 846.591.470 pada tahun 2004 atau
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,30% setiap tahun.
Semakin meningkatnya PDRB baik pada harga konstan
maupun berdasarkan harga yang berlaku akan berpengaruh
pula terhadap income per kapita masyarakat Kota Mojokerto.
Secara lebih terinci perkembangan PDRB Kota Mojokerto
selama periode 2000 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.2PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (Atas Dasar Harga Berlaku)
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO. Sub/Sub Sektor 2000 2001 2002 2003 2004 Pertumb.1 Pertanian 9,095.810 11,904.050 12,562.51 13,513.150 13,715.100 11.37%
2Pertambangan dan Galian - - - - - -
3 Industri Pengolahan 85,055.320 102,003.160 117,680.84 130,068.200 144,768.350 14.28%
4Listrik Gas dan Air Bersih 26,288.300 31,275.410 34,957.42 36,958.570 40,093.160 11.24%
5 Konstruksi 38,751.060 44,827.410 53,792.89 64,255.520 72,738.740 17.08%
6Perdagangan Hotel dan Restoran 291,632.980 324,804.070 363,879.18 410,261.560 468,962.150 12.61%
7Pengangkutan dan Komunikasi 110,953.520 126,664.260 140,702.09 155,456.680 176,463.020 12.31%
8Keuangan, Persewaan & Jasa 41,443.480 48,668.710 54,462.89 61,738.960 72,753.500 15.13%
9 Jasa-jasa 85,487.880 100,387.610 118,261.50 136,289.310 153,127.720 15.71%
Jumlah 688,708.350 790,534.680 896,299.32 1,008,541.950 1,142,621.740 13.50%
- 14 -
Tabel 2.3PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (Atas Harga Konstan)
(Dalam Jutaan Rupiah)NO. Sub/Sub Sektor 2000 2001 2002 2003 2004 Pertumb.1 Pertanian 9,095.810 9,769.860 9,055.96 9,238.750 9,488.900 1.21%2 Pertambangan dan
Galian - - - - - -
3 Industri Pengolahan 85,055.320 89,627.440 85,409.36 90,410.230 92,753.550 2.28%4 Listrik Gas dan Air
Bersih 26,288.300 26,709.230 28,449.93 28,633.490 29,483.850 2.93%
5 Konstruksi 38,751.060 42,153.400 47,379.46 52,051.460 56,058.200 9.68%6 Perdagangan Hotel
dan Restoran291,632.980 299,661.820 325,907.80 342,562.240 364,398.170 5.75%
7 Pengangkutan dan Komunikasi
110,953.520 116,702.270 120,252.79 126,493.360
134,975.970
5.03%
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.
41,443.480 47,011.680 49,633.91 52,912.100 57,272.650 8.46%
9 Jasa-jasa 85,487.880 89,188.510 94,487.00 98,066.030 102,160.180 4.56% Jumlah 88,708.350 720,824.210 760,576.21 800,367.660 846,591.470 5.30%
2.2.3. Pertumbuhan Income Perkapita Semakin meningkatnya PDRB Kota Mojokerto
mempunyai dampak positif terhadap pendapatan perkapita
masyarakat Mojokerto. Kondisi ini tercermin dari indikator
semakin meningkatnya Pendapatan Regional Perkapita
masyarakat Mojokerto. Pada tahun 2000 income perkapita
Kota Mojokerto sebesar Rp. 6.166.711.620 dan pada tahun
2004 telah meningkat menjadi 9.862.982.530. Secara rata-rata
telah terjadi pertumbuhan income perkapita setiap tahun di
atas 10%. Pertumbuhan income perkapita Kota Mojokerto
kurun waktu tahun 2000 s/d tahun 2004 seperti terlihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.4Pertumbuhan Income Perkapita Kota Mojokerto
Tahun Income Perkapita %2000 6,166,711,620 -2001 7,031,003,580 14.022002 7,870,047,330 11.932003 8,766,767,590 11.392004 9,862,982,530 12.50
Sumber: PDRB Kota Mojokerto
- 15 -
2.2.4. Kontribusi Masing-masing Sektor dalam Pembentukan PDRB
Di Kota Mojokerto terdapat sebanyak 9 sektor
pembangunan yang digunakan untuk menghitung besaran
PDRB. Kesembilan sektor tersebut adalah : sektor pertanian,
pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik gas
dan air bersih, konstruksi, perdagangan hotel dan restoran,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan, serta jasa-jasa lainnya. Namun dari
kesembilan sektor pembangunan tersebut hanya delapan
sektor yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kota
Mojokerto, sedangkan 1 (satu) sektor pembangunan hingga
tahun 2004 belum memberikan kontribusi terhadap perolehan
PDRB Kota Mojokerto. Satu-satunya sektor yang belum
memberikan kontribusi tersebut adalah sektor pertambangan
dan penggalian. Adapun perkembangan kontribusi masing-
masing sektor selama kurun waktu tahun 2000 hingga 2004
seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5
KONTRIBUSI MASING-MASING SEKTOR TERHADAP PDRB
NO. Sub/Sub Sektor 2000 2001 2002 2003 2004 Pertumb.1 Pertanian 1.32% 1.51% 1.40% 1.34% 1.20% -1.93%
2Pertambangan dan Galian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% -
3 Industri Pengolahan 12.35% 12.90% 13.13% 12.90% 12.67% 0.68%4 Listrik Gas dan Air Bersih 3.82% 3.96% 3.90% 3.66% 3.51% -2.01%5 Konstruksi 5.63% 5.67% 6.00% 6.37% 6.37% 3.17%
6Perdagangan Hotel dan Restoran 42.34% 41.09% 40.60% 40.68% 41.04% -0.77%
7Pengangkutan dan Komunikasi 16.11% 16.02% 15.70% 15.41% 15.44% -1.05%
8Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 6.02% 6.16% 6.08% 6.12% 6.37% 1.44%
9 Jasa-jasa 12.41% 12.70% 13.19% 13.51% 13.40% 1.95% Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 0%
Sumber: Diolah dari PDRB Kota Mojokerto.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dari 9
(sembilan) sektor yang ada, sektor yang memberikan
- 16 -
kontribusi paling besar terhadap PDRB Kota Mojokerto adalah
sektor perdagangan hotel dan restoran, dengan kontribusi di
atas 40%. Selain sektor perdagangan hotel dan restoran,
sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar yaitu
sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor industri
pengolahan serta sektor jasa.
Tingginya sektor perdagangan dalam memberikan
kontribusi terhadap PDRB Kota Mojokertro cukup beralasan,
karena Mojokerto sebagai wilayah perkotaan sangat logis jika
sektor perdagangan hotel dan restoran berkembang cukup
pesat. Terlebih Kota Mojokerto sebagai salah satu wilayah
penyangga Kota Metropolitan Surabaya, sehingga
perkembangan sektor perdagangan di kota Surabaya akan
mempunyai imbas terhadap Kota Mojokerto.
2.3. Kondisi Sektor IndustriBerdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan
Kota Mojokerto, di wilayah Kota Mojokerto terdapat cukup banyak
jenis usaha industri, terutama usaha industri kecil. Jenis industri kecil
yang berkembang di Kota Mojokerto antara lain : industri pengolahan
pangan, industri sandang dan kulit, industri kimia dan bahan
bangunan, industri kerajinan umum, serta industri logam. Dilihat dari
perkembangannya, baik jumlah sentra industrinya maupun jumlah
unit usahanya selama kurun waktu 2002 s/d 2004 relatif tidak
mengalami peningkatan. Demikian juga dilihat dari penyerapan
tenaga kerjanya, juga tidak mengalami peningkatan yang berarti.
Hanya jenis industri kerajinan umum yang mengalami sedikit
peningkatan pada tahun 2003, yakni dari 75 tenaga kerja (2002)
menjadi 105 tenaga kerja (2003). Secara lebih terinci gambaran
kondisi industri kecil di Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.6Perkembangan Kondisi Industri Kecil
NO URAIAN SATUAN TAHUN
- 17 -
2002 2003 2004
1
2
3
Jumlah Sentra Industri Kecil Pengolahan Pangan Sandang dan Kulit Kimia & Bahan Bangunan Kerajinan Umum Logam
Jumlah Unit Usaha Pengolahan Pangan Sandang dan Kulit Kimia & Bahan Bangunan Kerajinan Umum Logam
Jumlah Tenaga Kerja Pengolahan Pangan Sandang dan Kulit Kimia & Bahan Bangunan Kerajinan Umum Logam
BuahBuahBuahBuahBuah
BuahBuahBuahBuahBuah
OrangOrangOrangOrangOrang
313123
48318
79
29
1853.706
4275
215
313123
96318
79
29
2013.706
42105215
313123
96318
79
29
2813.706
42105215
Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004
Selain industri kecil, di Kota Mojokerto juga terdapat Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nilai investasi sampai akhir
tahun 2004 sebanyak Rp. 10.438.640.000. Sedangkan nilai produksi
yang dihasilkan pada tahun 2004 sebanyak Rp. 3.367.480.000.
Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 43 orang.
Gambaran lebih terinci kondisi Perusahaan Daerah tersebut seperti
terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.7Perkembangan Usaha Daerah Kota Mojokerto
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
123
456
Jumlah BUMDJumlah ProduksiJumlah Pemasaran Produksi- Penjualan Jasa
Jumlah InvestasiJumlah Laba dalam Tahun BerjalanJumlah Tenaga Kerja
UnitJuta Rp.
Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Orang
1800.22
-3.701
-45
14.325.81
1.265.4611.517.41
-44
13.367.48
1.057.1610.438.6
-43
Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.
2.4. Kondisi Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran2.4.1. Perkembangan Sektor Perdagangan
- 18 -
Kondisi sektor perdagangan di Kota Mojokerto selama
kurun waktu tiga tahun (2002 s/d 2004) memperlihatkan
perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari
berbagai indikator yang berhubungan dengan sektor
perdagangan tersebut. Indikator-indikator tersebut antara lain
meningkatnya jumlah SIUP yang diterbitkan yakni sebanyak
1.878 (tahun 2002) meningkat menjadi 2.865 (tahun 2004),
jumlah usaha perdagangan meningkat dari 1.878 orang (2002)
menjadi 2.271 (tahun 2004). Selain itu, jumlah pendaftaran
perusahaan juga meningkat dari 2.035 buah (2002) menjadi
2.865 buah (2004). Secara lebih terinci kondisi perdagangan
di Kota Mojokerto selama tahun 2002 s/d 2004 seperti terlihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8Perkembangan Kondisi Perdagangan Kota Mojokerto
NO URAIAN SATUANTAHUN
2002 2003 2004
12
34
5
Penerbitan SIUPJumlah Perdagangana.Besarb.Sedangc.KecilJumlah Usaha PerdaganganJumlah Pedagang Golongan Ekonomi LemahPerkembangan Pendaftaran Perusahaan
Buah
BuahBuahBuahOrang
Orang
Buah
1.878
36447
1.3931.878
-
2.035
2.068
51485
1.5322.068
-
2.219
2.865
58532
1.6812.271
-
2.395
Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.
2.4.2. Perkembangan Jumlah Hotel dan RestoranSecara kuantitas, jumlah hotel yang beroperasi di
wilayah Kota Mojokerto selama periode 2002 s/d 2004 tidak
mengalami perubahan, yakni sebanyak 7 unit. Ketujuh hotel
tersebut semuanya merupakan hotel berkelas melati.
Sedangkan jumlah restoran/rumah makan, hanya sedikit
mengalami peningkatan, yakni dari 53 buah (tahun 2002)
meningkat menjadi 55 buah (tahun 2004). Namun dilihat dari
- 19 -
sisi penyerapan tenaga kerjanya, jumlah tenaga kerja yang
dipekerjakan pada restoran/rumah makan tersebut mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari 678 karyawan
(tahun 2002) meningkat menjadi 1.125 karyawan (2004).
Gambaran lebih terinci mengenai perkembangan jumlah hotel
dan restoran di Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.9Perkembangan Jumlah Hotel
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
1234
Hotel BintangHotel Melati/LosmenPondok WisataPenginapan Remaja
BuahBuahBuahBuah
-7--
-7--
-7--
Jumlah 7 7 7Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.
Tabel 2.10Perkembangan Jumlah Restoran/Rumah Makan
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
A12B12
Jumlah RestoranRestoranRumah MakanJumlah Tenaga KerjaRestoranRumah Makan
BuahBuah
OrangOrang
-53
-678
-54
-1.125
-55
-1.125
Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.
2.5. Kondisi Koperasi dan Lembaga Keuangan di Kota Mojokerto2.5.1. Perkembangan Koperasi
Koperasi yang merupakan salah satu pilar ekonomi di
Kota Mojokerto, baik dari jumlah unitnya maupun volume
usahanya menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke
tahun, terutama jenis koperasi non KUD. Meningkatnya jumlah
unit usaha dan volume kegiatan koperasi ini mempunyai
dampak terhadap peningkatan jumlah simpanan serta sisa
hasil usaha yang diperoleh dari tahun ke tahun. Jenis koperasi
- 20 -
non KUD, misalnya, jumlah unitnya mengalami peningkatan
dari 127 unit (2002) menjadi 141 (2004). Meningkatnya jumlah
unit koperasi ini juga diikuti oleh peningkatan volume usaha
dan sisa hasil usaha. Volume usaha koperasi (non KUD) pada
tahun 2002 sebanyak Rp. 8.004.917 meningkat menjadi
Rp. 14.266.133 tahun 2004. Sedangkan sisa hasil usaha
meningkat dari Rp. 827.610 (2002) menjadi 1.466.378 pada
tahun 2004. Secara lebih terinci perkembangan koperasi di
Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.11Perkembangan Kondisi Koperasi di Kota Mojokerto
NO URAIAN SATUANTAHUN
2002 2003 2004
A12345678
B12345678
KUDKoperasiAnggotaSimpananCadanganHutangDana – danaVolume UsahaSisa Hasil Usaha
Non KUDKoperasi AnggotaSimpananCadanganHutangDana – danaVolume UsahaSisa hasil Usaha
UnitOrang
Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.
UnitOrang
Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.Juta Rp.
21.0647.860
46.671527.258
4.440682.066
3.502
12712.958
1.363.0641.457.0821.454.929
412.5568.004.917
827.610
14.325.81
1.265.4611.517.41
---
13112.116
1.766.7122.121.5861.790.592
368.74914.125.7441.253.814
13.367.48
1.057.1610.439.64
---
14111.120
3.955.0472.227.6651.991.504
481.76114.266.1331.468.379
Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.
2.5.2. Perkembangan Jumlah Lembaga Keuangan Di wilayah Kota Mojokerto terdapat dua jenis lembaga
keuangan yang beroperasi. Kedua jenis lembaga keuangan
tersebut adalah BRI dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Jumlah BRI sebanyak 3 unit, yang semuanya merupakan BRI
Unit Desa/Kota. Sedangkan BPR yang beroperasi terdiri dari 1
- 21 -
unit Bank Pasar dan 2 unit KURK. Gambaran secara lebih
terinci kondisi Lembaga Keuangan di Kota Mojokerto seperti
terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.12Perkembangan Kondisi Lembaga Keuangan
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
12
BRI Unit Desa/KotaBank Perkreditan Rakyat Bank Desa Lumbung Desa Bank Pasar / Gaya Lama BPR Gaya Baru KURK
Kantor
KantorKantorKantorKantorKantor
3
--1-2
3
--1-2
3
--1-2
Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.
2.6. Kondisi Kependudukan dan Ketenagakerjaan2.6.1. Struktur Kependudukan
Selama tiga tahun terakhir (2002 s/d 2004) jumlah
penduduk Kota Mojokerto mengalami pertumbuhan yang
relatif kecil. Pada tahun 2002 jumlah penduduk seluruhnya
sebanyak 111.249 jiwa dengan komposisi 54.475 jiwa
penduduk laki-laki dan 56. 774 jiwa penduduk perempuan.
Pada tahun 2004 jumlah tersebut meningkat menjadi 113.275
jiwa dengan komposisi 55.547 jiwa laki-laki serta 57.729 jiwa
perempuan. Dari komposisi tersebut terlihat bahwa jumlah
penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk
lakil-laki. Uraian secara lebih terinci komposisi kependudukan
di Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.13
Komposisi Kependudukan Kota Mojokerto
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
1
2
Jumlah Penduduk Laki – laki Perempuan
Kepadatan Penduduk
JiwaJiwaJiwa
Jiwa /Km²
111.24954.47556.7746.754
112.54755.17657.3716.833
113.27555.54657.729
6.877Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.
- 22 -
Dari seluruh jumlah penduduk tersebut, di atas 90.000
jiwa merupakan penduduk yang berusia 10 tahun ke atas.
Sedangkan jumlah penduduk yang berusia di atas 10 tahun
sebagian besar (di atas 55%) merupakan penduduk angkatan
kerja, sisanya bukan merupakan angkatan kerja. Dari seluruh
penduduk angkatan kerja, komposisi penduduk yang bekerja
kurang lebih berkisar 90% dan sisanya sedang mencari kerja.
Penduduk usia di atas 10 tahun yang bukan merupakan
angkatan kerja umumnya berprofesi sebagai ibu rumah
tangga, sedang menyelesaikan sekolah atau lainnya.
2.6.2. Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja
Berdasarkan data pada tabel 2.14 di bawah ini, terlihat bahwa dari seluruh penduduk yang ada, kurang lebih 50% merupakan angkatan kerja. Tahun 2002, misalnya, dari jumlah penduduk sebanyak 11.249 jiwa tersebut sebanyak 52.671 jiwa merupakan penduduk angkatan kerja. Dari jumlah penduduk angkatan kerja tersebut 47.529 jiwa (90,24%) telah bekerja dan sisanya sebanyak 5.142 jiwa (15,38%) masih mencari kerja. Pada tahun 2004 jumlah penduduk angkatan kerja sebanya 58.750 jiwa; dari jumlah tersebut 47.940 jiwa (84,60%) telah bekerja dan sisanya 10.810 jiwa (15,40%) sedang mencari kerja. Secara lebih jelas perkembangan penduduk angkatan kerja seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.14.
Perkembangan Jumlah Penduduk Angkatan Kerja
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
12
3
Juml. Penduduk Angkatan KerjaAngkatan Kerja yg BekerjaAngkatan Kerja (Mencari Kerja)
JiwaJiwaJiwa
52.67147.529
5.142
54.08045.764
8.316
58.75047.94010.810
Sumber: BPS, Kota Mojokerto 2004.
- 23 -
Sedangkan dari bursa lapangan pekerjaan,
menunjukkan selama tiga tahun terakhir (2002 s/d 2004)
terjadi peningkatan lowongan pekerjaan yang cukup tinggi
yaitu dari 90 orang (2002) meningkat menjadi 490 orang
(2004). Namun jika dibandingkan dengan jumlah pencari
kerja, jumlah lowongan pekerjaan tersebut jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan pencari kerja. Tidak berimbangnya
antara lowongan pekerjaan dengan jumlah pencari
mengakibatkan jumlah pencari kerja (pengangguran) dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Kondisi ketenagakerjaan
di Kota Mojokerto antara tahun 2002 s/d 2004 seperti terlihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.15Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Tahun 2002 s/d 2004
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
1234
56
Lowongan KerjaPencari Kerja TerdaftarPenempatan Tenaga KerjaTenaga Kerja PemudaMandiri ProfesionalPadat KaryaPutus Hubungan Kerja (PHK)
OrangOrangOrang
OrangOrangOrang
901.051
61
51012
250993230
152018
4902.114
200
5-
20
Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.
2.7. Kondisi Bidang PendidikanPerkembangan kondisi bidang pendidikan di Kota Mojokerto
dapat dilihat dari berbagai indiktor antara lain jumlah murid, jumlah
guru, jumlah sekolah, jumlah kelas. Dari indikator jumlah murid, ada
indikasi semakin menurunnya jumlah murid dari tahun ke tahun.
Menurunnya jumlah murid ini disebabkan makin berkurangnya anak
usia sekolah pada berbagai jenjang pendidikan. Sedangkan jumlah
sekolah yang ada relatif tidak berubah. Menurunnya jumlah murid
yang tidak diikuti berkurangnya jumlah sekolah mempunyai dampak
positif terhadap daya tampung sekolah. Adapun perkembangan
- 24 -
jumlah guru selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami
penurunan dari tahun ke tahun, baik pada jenjang pendidikan dasar,
menengah maupun lanjutan atas. Menurunnya jumlah guru ini
disinyalir disebabkan tidak berimbangnya antara jumlah guru yang
pensiun dengan penerimaan guru baru. Secara lebih terinci
gambaran bidang kondisi pendidikan di Kota Mojokerto selama
periode 2002 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.16 Perkembangan Kondisi Bidang Pendidikan
A. Perkembangan Pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan Menengah AtasNo Uraian Satuan 2002 2003 2004 Pertumb.
Murid TK Orang 3,252 3,573 3,850 8.81%SD/MI Orang 13,218 14,067 12,273 -3.17%SMTP/Sederajat Orang 8,248 8,163 7,911 -2.06%SMTA/Sedrajat Orang 11,825 11,650 10,822 -4.29%
2 Sekolah TK Unit 45 45 50 5.56%SD/MI Unit 68 69 67 -0.71%SMTP/Sederajat Unit 21 21 21 0.00%SMTA/Sedrajat Unit 20 20 21 2.50%
3 Guru TK Orang 210 195 191 -4.60%SD/MI Orang 713 674 531 -13.34%SMTP/Sederajat Orang 601 549 517 -7.24%SMTA/Sedrajat Orang 756 741 779 1.57%
4 Kelas TK Buah 140 149 174 11.60%SD/MI Buah 408 422 343 -7.64%SMTP/Sederajat Buah 198 193 204 1.59%SMTA/Sedrajat Buah 257 214 271 4.95%
B. Rasio-Rasio dan Indikator Bidang Pendidikan
1Rasio Murid dg Sekolah
2002
2003
2004 Pertumb.
TK 72.27 79.40 77.00 3.42%SD/MI 194.38 203.87 183.18 -2.63%SMTP/Sederajat 392.76 388.71 376.71 -2.06%SMTA/Sedrajat 591.25 582.50 515.33 -6.51%
2 Rasio Murid dg Kelas TK 23.23 23.98 22.13 -2.25%SD/MI 32.40 33.33 35.78 5.12%SMTP/Sederajat 41.66 42.30 38.78 -3.39%SMTA/Sedrajat 46.01 54.44 39.93 -4.16%
3 Rasio Murid dg Guru TK 15.49 18.32 20.16 14.17%SD/MI 18.54 20.87 23.11 11.66%SMTP/Sederajat 13.72 14.87 15.30 5.63%SMTA/Sedrajat 15.64 15.72 13.89 -5.56%
- 25 -
4 Angka Partisipasi a. SD/MI APK Persen 123% 128% 112% -4.11% APM Persen 102% 113% 108% 3.31% b. SMTP/Sederajat APK Persen 129% 158% 127% 1.47% APM Persen 99% 128% 98% 2.82% c. SMTA/Sedrajat APK Persen 155% 149% 80% -24.96% APM Persen 122% 114% 109% -5.58% d. Angka Transisi
SD ke SLTP Persen 88.00 105.00 114.00 13.94% SLTP ke SLTA Persen 85.00 108.00 116.45 17.44%
2.8. Kondisi Bidang Kesehatan2.8.1. Perkembangan Jumlah Rumah Sakit
Sarana dan prasarana bidang kesehatan yang terdapat di Kota Mojokerto terdiri dari rumah sakit sebanyak 6 buah yang terdiri dari rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta. Selain rumah sakit, juga terdapat balai pengobatan sebanyak 12 buah, Puskesmas Induk sebanyak 4 buah, Puskesmas Pembantu sebanyak 15 buah, Puskesmas Keliling sebanyak 5 buah, serta Posyandu sebanyak 152 buah. Gambaran secara lebih terinci mengenai perkembangan sarana/prasarana bidang kesehatan di Kota Mojokerto selama kurun waktu 2002 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.17.Perkembangan Sarana Bidang Kesehatan
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
123456789
101112
RSU Daerah PemerintahRumah Sakit ABRIRumah Sakit Dep. LainRumah Sakit KhususRumah Sakit SwastaRumah Sakit BersalinBalai Pengobatan (BP)BKIAPUSKESMAS INDUKPUSKESMAS PembantuPUSKESMAS KelilingPOSYANDU
BuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuahBuah
11--31
12-4
152
155
11---1
12-4
154
152
11--31
12-4
155
152
Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.
- 26 -
2.8.2. Perkembangan Jumlah Dokter dan Tenaga Medis/Paramedis
Jumlah dokter yang bekerja di rumah sakit baik rumah
sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta sebanyak 53
dokter, yang terdiri dari 27 dokter umum, 3 dokter gigi, dan
sisanya dokter ahli. Sedangkan jumlah dokter yang bekerja di
Puskesmas sebanyak 12 Dokter yang terdiri dari 5 dokter
umum dan 7 dokter gigi.
Selain tenaga dokter, terdapat tenaga medis dan
paramedis sebagai penunjang pelaksanaan pelayanan bidang
kesehatan di Kota Mojokerto. Secara lebih terinci kondisi dan
perkembangan jumlah dokter dan tenaga medis dan
paramedis baik di rumah sakit maupun di puskesmas seperti
terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.18Perkembangan Jumlah Dokter di Rumah Sakit
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
1234567
Dokter UmumDokter Bedah Dokter Ahli Penyakit DalamDokter Ahli Kesehatan AnakDokter Ahli KandunganDokter GigiDokter Ahli Lain – lain
OrangOrangOrangOrangOrangOrangOrang
2823234-
2623244
14
2721243
14
Sumber: Bappeko, Kota Mojokerto Tahun 2004.
Tabel 2.19Perkembangan Tenaga Medis dan Paramedis di PUSKESMAS
NO URAIAN SATUAN TAHUN2002 2003 2004
123456
Jumlah Dokter UmumJumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan/PerawatJumlah SanitarianJumlah Paramedis LainJumlah Tenaga Non Medis
OrangOrangOrangOrangOrangOrang
57
5634
46
57
5419
76
57
5619
44
Sumber: Bappeko Kota Mojokerto Tahun 2004.
- 27 -
2.9. Kondisi Bidang Agama2.9.1. Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama
Terdapat lima jenis agama yang berkembang di Kota
Mojokerto, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Dari kelima jenis agama tersebut yang paling banyak dianut
oleh masyarakat adalah agama Islam. Komposisi penduduk
Kota Mojokerto yang memeluk agama Islam lebih dari 85%
dari seluruh Jumlah pendukuk Kota Mojokerto.
Perkembangan jumlah pemeluk agama di kota Mojokerto
secara lebih terinci seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.20Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama
No Uraian Satuan 2002 2003 2004 Pertumb.
1 Islam Orang 96,145
97,402
97,922 0.92%
2 Kristen Protestan Orang 6,269
6,268
6,354 0.68%
3 Katolik Orang 6,771
6,779
6,880 0.80%
4 Hindu Orang 393
415
418 3.16%
5 Budha Orang 1,671
1,686
1,701 0.89%
Total Orang 111,249
112,550
113,275 0.91%
Sumber: Bappeko Mojokerto
.
2.9.2. Perkembangan Tempat PeribadatanJumlah tempat peribadatan di Kota Mojokerto sampai
dengan Tahun 2004 sebanyak 313 buah, yang terdiri dari 5 jenis yaitu, masjid, mushola/langgar, gereja, vihara dan klenteng. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2003) jumlah tempat peribadatan pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 9 unit. Dari seluruh tempat ibadah tersebut, yang terbanyak adalah tempat ibadah umat Islam yakni masjid dan mushola. Hal ini dapat dianggap masih wajar, karena sebagian besar masyarakat Kota Mojokerto beragama Islam, sehingga memerlukan sarana peribadatan yang lebih banyak dari umat lainnya. Perkembangan jumlah tempat peribadatan secara lebih terinci seperti terlihat pada tabel berikut ini.
- 28 -
Tabel 2.21Perkembangan Jumlah Tempat Peribadatan
No Uraian Satuan 2002 2003 2004 Pertumb.1 Masjid Buah 50 50 56 6.00%2 Langgar/Mushola Buah 235 235 238 0.64%3 Gereja Buah 16 16 16 0.00%4 Pura/Kuil Buah - - - -5 Vihara Buah 2 2 2 0.00%6 Klenteng/Centya Buah 1 1 1 0.00%
Total Buah 304 304 313 1.48% Sumber: Bappeko Mojokerto
.
2.10. Kondisi Sarana Prasarana KotaKondisi sarana dan prasarana daerah Kota Mojokerto dapat
dilihat dari beberapa indikator antara lain Sarana/prasarana
transportasi, sarana telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
2.10.1. Prasarana Jalan dan JembatanJalan dan jembatan merupakan prasarana
transportasi yang memegang peranan penting untuk dapat
menggerakkan dan memperlancar kegiatan perekonomian,
pendidkan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya.
Semakin meningkatnya kegiatan pembangunan pada
berbagai sektor di Kota Mojokerto, tentunya diperlukan
pula peningkatan pembangunan pararana jalan dan
jembatan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Status jalan yang terdapat di Kota Mojokerto seluruhnya
merupakan jalan kota. Sebagian besar jalan yang ada di
Kota Mojokerto merupakan jalan aspal dengan kondisi baik
dan sedang, dan hanya sebagian kecil yang mengalami
rusak ringan. Gambaran secara lebih terinci keadaan
prasarana jalan sampai dengan tahun 2004 seperti terlihat
pada tabel berikut ini.
- 29 -
Tabel 2.22Perkembangan Kondisi Prasarana Jalan
NO. URAIAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.
JENIS PERMUKAAN (DALAM KM)
1 Jalan Aspal 76.78 78.54 99.69 14.61%2 Jalan Kerikil - - - - 3 Tanah 12.9 12.34 10.6 -9.22%3 Tidak Dirinci - - - -
Total 89.68 90.88 110.29 11.35% KONDISI JALAN
1 Baik 43.1 41.71 58.17 18.12%2 Sedang 38 49.17 52.12 17.70%3 Rusak Ringan 8.57 - - -4 Rusak Berat - - - -
Total 89.67 90.88 110.29 11.35% KELAS JALAN
1 Kelas I 11.34 11.34 11.34 0.00%2 Kelas II 8.28 8.28 12.19 23.61%3 Kelas III 8.28 8.28 6.38 -11.47%4 Kelas III A 6.65 7.85 7.85 9.02%5 Kelas III B 39.14 39.7 43.9 6.01%6 Kelas III C 8.46 8.46 18.03 56.56%7 Kelas Tidak Dirinci 7.54 6.97 10.6 22.26%
Total 89.69 90.88 110.29 11.34%Sumber: BPS Kota Mojokerto.
Adapun jumlah jembatan yang ada pada tahun 2002
sebanyak 55 buat jembatan, yang terdiri dari 53 buah jembatan
beton dengan panjang 425,7 M serta 2 buah jembatan besi
dengan dengan panjang 304 M. Sedangkan pada tahun 2004
jumlah jembatan yang ada meningkat menjadi 57 buah dengan
panjang 889,70 M. Secara lebih terinci kondisi jembatan di Kota
Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikuit ini.
Tabel 2.23Keadaan Prasarana Jembatan
NO.
URAIAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.JUMLAH
JEMBATAN(Dalam Unit))
1 Beton 53 53 54 0.94%2 Besi 2 2 3 25.00%
Total 55 55 57 1.82%
PANJANG JEMBATAN (Dalam M)
1 Beton 425.7 425.7 465.7 4.70%2 Besi 304 304 424 19.74%
Total 729.7 729.7 889.7 10.96%Sumber: BPS Kota Mojokerto.
- 30 -
2.10.2. Sarana KomunikasiSejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi
informasi sarana komunikasi merupakan salah satu pilihan
untuk mempercepat dan mempermudah berkomunikasi.
Sarana komunikasi yang berkembang pesat di Kota
Mojokerta adalah telekomunikasi. Pada tahun 2002,
kapasitas terpasang sebanyak 36.670 SST dengan
kapasitas terpenuhi sebanyak 35.764 SST; pada tahun
2004 kapasitas terpasang meningkat menjadi 43.420 SST
dengan kapasitas terpenuhi sebanyak 42.453 SST, atau
secara rata-rata setiap tahun mengalami pertumbuhan di
atas 8%. Sarana komunikasi lainnya adalah kantor pos.
Sampai tahun 2004 di Kota Mojokerto terdapat 1 kantor
pos induk, dan 24 buah bis surat. Perkembangan sarana
komunikasi di Kota Mojokerto secara lebih terinci seperti
terlihat pada tabel berikut ini
Tabel 2.24Perkembangan Sarana Telekomunikasi
NO URAIAN SATUAN 2002 2003 2004 PERTUMB.
1 Kapasitas sentral SST 36,670
39,815
43,420 8.82%
2 Kapasitas Terpasang SST 36,670
39,815
43,420 8.82%
3 Kapasitas terpenuhi SST 35,764
38,831
42,453 8.95%
4 Pelanggan SST 35,764
35,764
35,764 0.00%
5 Telepon umum coin SST 337
343
383 6.72%
6 Telepon umum kartu SST 25
20 31 17.50%
7Wartel/kios telepon umum panggil SST
1,946
1,999
2,196 6.29%
8 Keberhasilan panggil lokal Persen 80
78 81 0.94%
9 Keberhasilan panggil SLJJ Persen 75
73 71 -2.87%
10 Sarana telepon selular SSR 19,000
Sumber: Bappeko Mojokerto.
- 31 -
Tabel 2.25Perkembangan Kantor Pos
NO.
KETERANGAN
TH 2002 TH 2003 TH 2004PERTUMB.
(Dalam Unit) (Dalam Unit)
(Dalam Unit)
1 Kantor Pos Induk 1 1 1 0.00%2 Kantor Pos Pembantu - - - -
3Kant. Sentral Giro Induk Gabungan 1 1 1 0.00%
4 Bis Surat 24 24 24 0.00%Sumber: Bappeko Mojokerto.
2.10.3. Sarana Air Bersih dan ListrikPenyediaan air bersih merupakan salah satu
kebutuhan utama di wilayah perkotaan, karena umumnya
kebutuhan air bersih tersebut tidak dapat dipenuhi hanya
melalui air bawah tanah, melainkan harus melalui
pengolahan. Instansi yang bertanggungjawab dalam
penyediaan air bersih adalah PDAM. Sampai tahun 2004,
kapasitas produksi dan distribusi PDAM Kota Mojokerto
sebanyak 100 liter per detik. Dengan kapasitas produksi
sebanyak itu, tentunya belum dapat memenuhi kebutuhan
seluruh masyarakat Kota Mojokerto. Hal ini terlihat dari
jumlah pelanggan PDAM sampai tahun 2004 baru sekitar
5.406 pelanggan. Jumlah pelanggan sebanyak itu tentu
masih lebih kecil dibandingkan jumlah ramah tangga yang
ada di Kota Mojokerto. Dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk, tentunya pada tahun-tahun yang akan
datang diperlukan peningkatan kapasitas produksi dan
distribusi air bersih dari PDAM. Secara lebih terinci
perkembangan penyediaan air bersih oleh PDAM seperti
terlihat pada tabel berikut ini.
- 32 -
Tabel 2.26Perkembangan Penyediaan Air PDAM
NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.
1 Jumlah Kapasitas Produksi Liter/detik 100 100 100 0.00%
2 Jumlah Kapasitas Distribusi Liter/detik 100 100 100 0.00%
3 Jumlah Pelanggan
a. Perumahan/Rumah Tangga Buah 4,952 5,180 5,214 2.63%
b. Perdagangan/Usaha Buah 125 135 122 -0.81%
c. Industri Buah 5 6 5 1.67%
d. Pelayanan Masyarakat Buah 65 65 65 0.00%
Total Buah 5,147 5,386 5,406 2.51%
4 Volume Air yang Disalurkan M3 785,424
740,247 733,151 -3,36%
5 Nilai Air yang Terjual Rp000.000 957,319
1,183,454 1,172,541 11,35%
6 Jumlah Investasi Juta Rp. 3,701.00
11,517.41 10,438.64 100.92%
Sumber: Bappeko Mojokerto.
Selain sarana air bersih, listrik juga merupakan
kebutuhan vital di wilayah perkotaan. Selain untuk
penerangan, sarana listrik juga diperlukan untuk
menunjang kegiatan perekonomian baik sektor industri,
perdagangan dan jasa-jasa lainnya. Kebutuhan energi
listrik terus mengalami kenaikan dari tahun ketahun seiring
meningkatnya jumlah penduduk, perumahan serta kegiatan
ekonomi lainnya. Adapun perkembangan penggunaan
energi listrik di Kota Mojokerto seperti terlihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.27Perkembangan Penggunaan Energi Listrik
NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.
1 Daya terpasang KVA 35,025 37,771
38,433 4.80%
2 Listrik terjual MWH 50,854 51,337
57,042 6.03%
3 Nilai Produksi Rp. 000 31,066,742
31,084,546
35,057,203 6.42%
4 Jumlah Pelanggan Buah 29,294 29,775
30,499 2.04%
Sumber: BPS Kota Mojokerto.
- 33 -
2.11. Kondisi Pemerintahan Umum2.11.1. Kelembagaan Pemerintah Kota Mojokerto
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84
Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2003 bahwa kelembagaan Pemerintah Daerah baik
Kabupaten maupun Kota terdiri dari: 1) Sekretariat Daerah
yang dipimpin oleh seorang Sekda dan dibantu 2 Asisten
yang membawahi beberapa Bagian, 2) Sekretariat DPRD,
yang dipimpin oleh seorang Sekretaris dewan dan
membawahi 2 Kepala Bidang, 3) Dinas Daerah / Kantor/
Badan , 4) Kecamatan dan 5) Kelurahan.
Sedangkan jumlah masing-masing lembaga
tersebut pada pelaksanaanya disesuaikan dengan
kebutuhan daerah yang bersangkutan. Karena semenjak
diberlakunya Undang-undang Otonomi Daerah, setiap
daerah diberi kewenangan yang lebih luas dalam
pengelaanya daerahnya, termasuk di antaranya
menentukan jumlah lembaga yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan pemerintahan.
Adapun jenis dan jumlah kelembagaan Pemerintah
Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah : terdiri dari 1 Sekretaris Daerah
Kota, dan dibantu 2 Asisten dan 7 Bagian yaitu Bagian
Umum & Perlengkapan, Bagian Organisasi, Bagian
Pembangunan, Bagian Perekonomian, Bagian
Keuangan, Bagian Pemerintahan, dan Bagian Hukum .
2. Sekretariat Dewan; dipimpin seorang Sekretaris
Dewan.
3. Dinas Daerah, terdiri dari:
a. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
b. Dinas Pekerjaan Umum
c. Dinas Pertanian
d. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
- 34 -
e. Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
f. Dinas Pendapatan
g. Dinas Tenaga Kerja
h. Dinas Kesehatan
i. Dinas Informasi dan Komunikasi
j. Dinas Kesejahteraan Sosial
k. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
l. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
m. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman
Modal
n. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari:
a. Badan Perencanaan Pembangunan
b. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat
d. Badan Penelitian dan Pengembangan
e. Badan Pengawasan
f. Badan Kepegawaian
g. Badan Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Wahidin
Sudiro Husodo
5. Kantor, terdiri dari:
a. Kantor Arsip
b. Kantor Lingkungan Hidup
c. Kantor Pengolahan Data Elektronik
d. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
6. Kecamatan dan Kelurahan, terdiri dari:
a. Kecamatan Magersari, terdiri dari 10 Kelurahan
b. Kecamatan Prajurit Kulon, terdiri dari 8 Kelurahan
2.11.2. Perkembangan Aparatur PemerintahSelain kelembagaan pemerintahan, sumberdaya
aparatur pemerintah juga mempunyai peranan vital dalam
menunjang efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.
- 35 -
Jumlah sumber daya manusia yang memadai dan
didukung kualifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
akan sangat membantu keberhasilan organisai tersebut
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kelembagaan
dan sistem yang dirancang cukup baik, jika tidak didukung
sumber daya manusia yang memadai juga tidak akan
memerikan hasil yang maksimal. Oleh karena itu sumber
daya aparatur perlu mendapatkan perhatian lebih serius
dalam program pengembanganya.
Selama tiga tahun terakhit, dilihat dari
kuantitasnya, jumlah aparatur pemerintah Kota Mojokerto
terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002,
jumlah Pegawai Negeri Sipil Kota Mojokerto sebanyak
2.643 orang, kemudian meningkat menjadi 2.777 orang
pada tahun 2004. Dilihat dari Golongan/Ruang, pegawai
yang dominan adalah pegawai yang mempunyai golongan
III, sedangkan dilihat dari tingkat pendidiknya, yang
dominan adalah berpendidikan SLTA. Uraian secara terinci
perkembangan dan komposisi Pegawai Negeri Sipil Kota
Mojokerto seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.28Perkembangan Jumlah Aparatur Kota Mojokerto
NO JUMLAH PEGAWAI SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.1 Berdasarkan Golongan
a. Golongan IV Orang 405 456 583 20.22%b. Golongan III Orang 1,390.00 1,423.00 1,350.00 -1.38%c. Golongan II Orang 755 789 742 -0.73%d. Golongan I Orang 93 118 102 6.66%
Jumlah Orang 2,643
2,786
2,777 2.54%
2 Berdasarkan Pendidikan a. SD Sederajat Orang 117 108 104 -5.70%b. SLTP Orang 122 153 142 9.11%c. SLTA Orang 1,102 1,164 1,047 -2.21%d. Sarjana Muda/D3 Orang 591 578 514 -6.64%e. Sarjana/Pasca Sarjana Orang 711 783 970 17.00%
Jumlah Orang 2,643
2,786
2,777 2.54%
Sumber: Bappeko Mojokerto.
- 36 -
2.11.3. Perkembangan Kegiatan Pemerintahan UmumKegiatan pemerintahan umum ini antara lain
menyangkut pembuatan Perda/Surat Keputusan,
Sosialisasi Perda/Keputusan, Penyuluhan Hukum,
Dokumentasi dan sebagainya. Selama periode 2002 s/d
2004 telah banyak Peraturan Daerah dan Surat Keputusan
yang diterbitkan dalam rangka menunjang efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat. Tidak kurang dari 400
Perda/Surat Keputusan yang terbitkan setiap tahun. Selain
pembuatan Perda/Keputusan Walikota, juga telah
dilakukan sosialisasi mengenai berbagai peraturan kepada
masyarakat melalui berbagai media sosialisasi antara lain
dikemas dalam bentuk penyuluhan Keluarga Sadar Hukum
(KADARKUM). Untuk mempercepat proses sosialisasi juga
didukung penerbitan buletin informasi, pengadaan literatur
Perundang-undangan serta Penerbitan Himpunan Perda.
Secara lebih terinci perkembangan
penyelenggaraan pemerintahan umum selama periode
2002 s/d 2004 seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.29Perkembangan Kegiatan Pemerintahan Umum
NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 PERTUMB.1 Pembuatan Peraturan-Peraturan
a. Peraturan Daerah Buah 32 16 3 -65.63% b. Keputusan Buah 399 437 421 2.93% c. Instruksi Buah 1 Jumlah Buah 431 454 424 -0.64%
2 Penerbitan Lembaran Daerah Buah 75 100 100 16.67%
3Pener. Hukum Lewat Media Cetak Lembar 4500 4500 4500 0.00%
4 Penyelesaian Kasus Hukum Kali 2 1 5 Peningk. Pengetahuan Petugas Kali 1 1 1 0.00%6 Penyuluhan KADARKUM Kali 20 20 20 0.00%
7Penerbitan Buletin Tentang Hukum Buah 175 100 100 -21.43%
8Pengad. Literatur Undang-Undang Buah 126 54 133 44.58%
9 Penerbitan Himpunan Perda Buah 60 60 60 0.00%Sumber: Bappeko Mojokerto.
2.11.4. Perkembangan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
- 37 -
Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
dapat ilihat melalui salah satu instrumennya adalah tingkat
kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Semakin berkurang
tingkat kriminalitas mengindikasikan bahwa tingkat
keamanan dan ketertiban masyarakat semakin membaik.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya kriminalitas
yang terjadi pada tahun 2004 frekuensinya lebih sedikit.
Perkembangan tingkat kriminalitas selama tiga tahun (2002
s/d 2004) seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.30Kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
NO URAIAN SATUAN TH 2002 TH 2003 TH 20041 Demonstrasi/Unjuk Rasa Kali - 15 82 Perjudian Kasus 36 29 33 Pembunuhan Kasus - 1 14 Pencurian Kendaraan Bermotor Kasus 5 3 35 Perkosaan Kasus - - -6 Penculikan Kasus - - -7 Uang Palsu Kasus - - -
Sumber: Bappeko Mojokerto.
BAB III
- 38 -
VISI DAN MISI KOTA MOJOKERTO
3.1. Visi Kota Mojokerto
Sebagaimana diungkapkan pada Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginan pada akhir periode perencanaan. Disamping itu visi juga
dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.
Dalam proses perumusan Visi dan Misi Pemerintah Kota
Mojokerto saat ini mungkin berbeda dengan periode sebelumnya.
Perumusan misi dan misi pada periode sebelumnya merupakan hasil
kesepakan bersama para stakeholder yang ada di Kota Mojokerto.
Sedangkan perumusan visi dan misi saat ini berawal dari visi dan
misi Kepala Daerah (Walikota dan Wakil Walikota) terpilih. Artinya
visi dan misi Kota Mojokerto mulai saat ini sampai dengan empat
tahun yang akan datang merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program kerja Walikota dan Wakil Walikota saat ini.
Adapun visi Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:
Terwujudnya Masyarakat Kota Mojokerto Yang Sejahtera, Tentram dan Damai serta Berdaya Saing Tinggi dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.2. Misi Kota Mojokerto
1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam
kehidupan masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat .
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang bertumpu
pada kegiatan usaha kecil, menengah, dan rumah tangga.
- 39 -
5. Mewujudkan Kota Mojokerto menjadi penyangga Kota Metropolis
Surabaya, khususnya di bidang jasa dan perdagangan.
6. Mewujudkan Pemerintahan yang bercirikan Good Governance.
7. Memantapkan stabilitas kehidupan berpolitik yang menjunjung
tinggi nilai-nilai demokrasi.
- 40 -
BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN
4.1. Analisis SWOT Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk meraih
visi dan misi organisasi. Selain itu, strategi merupakan suatu pola
tujuan, kebijakan dan program maupun pengalokasian sumber daya
yang menentukan apa organisasi itu, apa yang dikerjakannya, dan
mengapa hal itu dilakukan.
Untuk menentukan strategi apa yang akan dipilih dalam
pelaksanaan pembangunan Kota Mojokerto periode 2007 s/d 2010,
terlebih dahulu perlu dilakukan analisis terhadap kondsi lingkungan
internal Kota Mojokerto untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
yang ada di Kota Mojokerto. Selain itu juga perlu dilakukan analisis
terhadap kondisi lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan
ancaman yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan
pada masa yang akan datang.
Model yang digunakan untuk mengidentifikasi situasi pada
lingkungan internal dan eksternal disebut dengan analisis SWOT.
Dengan analisis SWOT ini dapat dirumuskan kekuatan (strengths),
kelemahan (weakness), peluang (opportunities), serta
tantangan/ancaman(threaths) yang akan dihadapi .
Berdasarkan deskripsi situasi dan keadaan Kota Mojokerto
saat ini dan trend yang terjadi dilingkungan eksternal baik dibidang
politik dan pemerintahan, arah ekonomi regional dan nasional, maka
dapat dirumuskan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
sebagai berikut :
A. Faktor Kekuatan (Strenght)
- 41 -
Ada beberapa aspek yang dapat menjadi unsur kekuatan
dari Pemerintah Kota Mojokerto, yaitu :
1. Keadaan Gegrafis dan Kependudukan adalah meliputi
beberapa kondisi yaitu :
a. Posisi letak cukup strategis karena wilayah Kota Mojokerto
berfungsi sebagai wilayah penyangga Kota Metropolis
Surabaya.
b. Kota Mojokerto menjadi salah satu pengembangan wilayah
pembangunan Jawa Timur dalam Konsep Gerbang
Kertosusilo.
c. Secara geografis Kota Mojokerto mudah diakses dari
segala arah dan cukup dekat dengan wilayah pusat
pertumbuhan ekonomi yaitu seperti Kota Surabaya sebagai
pusat pertumbuhan jasa dan perdagangan dan Kabupaten
Sidoarjo sebagai pusat pertumbuhan industri dan
perdagangan.
d. Tingkat pertumbuhan penduduk terkendali dan cukup rendah.
e. Berdasarkan model piramida penduduk sebagian besar
usia penduduk tergolong kelompok usia produktif,
sehingga cukup strategis dalam menggerakkan kegiatan
ekonomi masyarakat.
f. Lebih dari 85 % dari angkatan kerja (58750) sudah bekerja,
ini menunjukkan tingkat pengangguran terbuka relatif kecil.
2. Keadaan Pembangunan Sosial dan Budaya Masyarakat
adalah meliputi beberapa kondisi seperti derajat kesehatan
masyarakat, kemiskinan, tingkat pendidikan masyarakat, dan
responsibilitas masyarakat terhadap perubahan yaitu:
a. Angka usia harapan hidup penduduk Kota Mojokerto
rata-rata diatas 65 Tahun.
b. Komposisi Rumah tangga miskin dibandingkan
dengan seluruh rumah tangga yang ada tidak termasuk
pada kategori merah dalam artian sangat rawan.
- 42 -
c. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakatnya pada
struktur pendidikan Menengah.
d. Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan cukup
tinggi, hal ini dapat dilihat dari angka partisipasi sekolah
mulai SD, SLTP dan SLTA rata-rata sangat tinggi (diatas
90 %).
e. Ketersediaan tempat dan daya tampung pendidikan
mulai tingkat SD,SLTP,SLTA dan PT cukup memadahi.
f. Rasio Guru dengan siswa sudah memenuhi
ketentuan.
g. Akses terhadap tempat pelayanan kesehatan
masyarakat dari tingkat puskesmas dan RSUD relatif
mudah.
h. Ketersedian Tenaga medis dan para medis cukup
memadai.
i. Budaya masyarakatnya terbuka dan memiliki etos
kerja yang cukup tinggi .
j. Terjalinnya kerukunan antar umat beragama
3. Keadaan Ekonomi yang tercermin dari kondisi makro dan
mikro yaitu :
a. Perkembangan pertumbuhan ekonominya menunjukkan
trend yang positif yaitu pada kisaran angka petumbuhan
5 %.
b. Income perkapita mengalami kenaikan dari tahun ketahun.
c. Kontribusi kegiatan sektor perdagangan dan industri
pengolahan mencapai lebih dari 50 % terhadap PDRB.
d. Kegiatan investasi kondusif.
e. Kemampuan untuk bertahan pada bidang usaha kecil dan
menegah masih relatif kuat ditengah-tengah krisis ekonomi.
f. Prasarana penunjang kegiatan ekonomi seperti lembaga-
lembaga keuangan (Perbankan, Koperasi, BPR) dan
- 43 -
sarana penunjang kegiatan ekonomi lainnya cukup
tersedia dan memadai.
4. Keadaan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Kota, seperti
infrastruktur jalan, transportasi, penerangan, komunikasi, dan
lain-lainnya yaitu :
a. Kondisi jalan yang ada di dalam kota cukup baik.
b. Akses jalan dengan wilayah Kabupaten dan Kota di
sekitar Kota Mojokerto cukup baik dan memadai.
c. Ketersediaan alat transportasi dalam kota dan
antarkota sangat baik dan memadai.
d. Ketersediaan jaringan komunikasi sangat baik dan
memadahi.
e. Ketersediaan energi listrik untuk masyarakat dan
fasilitas umum cukup tersedia.
5. Keadaan Pemerintahan mencakup beberapa kondisi seperti
kelembagaannya, Sumber Daya Manusia, Pelayanannya dan
arah kebijakannya, yaitu :
a. Kelembagaan pemerintah (Dinas, Kantor dan Badan) yang
ada sudah mencerminkan kebutuhan lokal dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang ada.
b. Adanya komitmen yang tinggi (Goodwill) dari Kepala
Daerah (Walikota) untuk mewujudkan pemerintahan yang
bercirikan Good Governance.
c. Sistem pelayanan dari instansi pelayanan sudah
menerapkan manajemen pelayanan prima.
d. Keadaan aparatur baik jumlah dan tingkat pendidikannya
sudah cukup tinggi yaitu sebagian besar berada pada
posisi tingkat SLTA sampai tingkat sarjana.
e. Keadaan disiplin kerja aparatur semakin baik
f. Arah kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto sangat kondusif
untuk mengembangkan sektor industri kecil dan rumah
tangga, peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan
- 44 -
kualitas pendidikan masyarakat, dan penanganan
masyarakat miskin.
6. Keadaan Politik, Hukum dan Keamanan, yaitu kekuatan yang
ada meliputi antara lain :
a. Kesadaran politik masyarakat cukup tinggi, hal ini
dapat dilihat dari angka partisipasi politik masyarakat
dalam pelaksanaan Pemilu sangat tinggi.
b. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan kondusif, yaitu terlihat dari perhatian dan
keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan
perencanaan pembangunan responsible.
c. Terjalinnya hubungan kerja yang harmonis antara
eksekutif dengan legislatif.
d. Kesadaran hukum masyarakat dalam mematuhi
peraturan perundang-undangan baik yang dibuat oleh
Pemkot maupun lembaga negara lainnya semakin
meningkat.
e. Keadaan stabilitas keamanan masyarakat kondusif,
seperti kriminalitas dalam masyarakat rendah.
B. Faktor Kelemahan (Weakness)Selain faktor kekuatan yang ada di Kota Mojokerto,
ternyata ada beberapa kondisi yang dianggap menjadi kelemahan
di dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yaitu :
1. Keadaan geografis dan Kependudukan, mempunyai beberapa
aspek kelemahan yaitu :
a. Luas wilayah Kota Mojokerto tidak terlalu luas, sehingga
ruang kosong yang ada sangat terbatas sekali dan sulit
mencari ruang-ruang pengembangannya.
b. Kota Mojokerto menjadi jalur dari DAS Brantas dan 4
(empat) kali besar (kali Sadar, Brangkal, Ngotok,
- 45 -
Ngrayung), sehingga pada saat musim penghujan pada
beberapa kawasan rawan terjadinya bencana banjir.
2. Keadaan pembangunan sosial dan budaya, mempunyai
beberapa aspek kelemahan yaitu :
a. Biaya kesehatan cenderung semakin mahal, sedangkan
kemampuan membayar dari masyarakat cendrung menurun.
b. Biaya pendidikan cendrung semakin mahal, sedangkan
kemampuan membayar dari masyarakat cendrung
menurun.
c. Kurang berkembangnya lembaga pendidikan (khususnya
sekolah kejuruan) yang diorientasikan untuk memenuhi
kebutuhan pasar kerja, baik ditingkat lokal, regional dan
nasional.
d. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
e. Kualitas tenaga pengajar masih kurang sesuai dengan
tuntutan IPTEK.
f. Kondisi fisik RSUD kurang representatif.
g. Keterbatasan sarana dan prasarana medis yang ada di
RSUD dan Puskesmas.
3. Keadaan Ekonomi Masyarakat yang ada saat ini masih ada
beberapa kelemahan yang harus diperhatikan secara serius
yaitu :
a. Kegiatan usaha masyarakat di bidang industri kecil,
menengah dan rumah tangga masih kesulitan untuk
mengembangkan kegiatan usahanya karena tekanan
globalisasi ekonomi.
b. Networking kemitraan dan pasar hasil produksi IKM masih
sangat terbatas baik di tingkat regional, nasional dan
internasional.
c. Terbatasnya lapangan kerja baru yang tersedia.
- 46 -
d. Kualitas hasil produk IKM kurang bersaing secara
kompetitif
e. Keterbatasan keahlian teknis dari tenaga kerja IKM
f. Semakin terbatasnya ketersediaan modal usaha yang
dapat terjangkau oleh pelaku usaha.
4. Keadaan infrastruktur sarana dan prasarana kota, memiliki
beberapa kelemahan yaitu :
a. Terbatasnya pengembangan infrastruktur sarana dan
prasarana utilitas kota.
b. Kurang tersedianya taman-taman kota yang dapat
berfungsi sebagai taman rekreasi publik.
5. Keadaan Pemerintahan, memiliki beberapa kelemahan yaitu :
a. Kondisi keuangan daerah masih sangat tergantung pada
bantuan keuangan pemerintah pusat.
b. Terbatasnya sumber penerimaan daerah dari obyek-obyek
pajak dan retribusi daerah yang ada saat ini.
c. Terbatasnya pengembangan aparatur untuk meningkatkan
kemampuan manajerial dan keterampilan teknisnya.
d. Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Mojokerto belum ditetapkan dalam Perda, sehingga dalam
pelaksanaannya masih kurang maksimal .
e. Sinergi antar instansi masih kurang terintegritas karena
masih kuatnya paradigma sektoral.
f. Terbatasnya pengembangan kerjasama Government to
Government (antar pemerintah daerah) dalam
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.
6. Keadaan Politik, Hukum dan Keamanan, memiliki kelemahan yaitu:
a. Rawan terjadinya konflik horisontal dalam masyarakat
karena menjelang pelaksanaan Pilkada tahun 2009.
b. Kemandirian politik masyarakat masih kurang.
C. Faktor Peluang (Opportunities)
- 47 -
Kondisi peluang sebagai cerminan dari faktor lingkungan
eksternal meliputi beberapa kondisi, yaitu :
1. Kondisi Arah kebijakan pemerintah nasional yang dapat
menjadi peluang adalah :
a. Kebijakan tentang penyerahan kewenangan yang lebih
luas (Otonomi Daerah) bagi pemerintah daerah dalam
mengelola pemerintahan dan pembangunan .
b. Tersedianya berbagai peraturan perundangan sebagai
pedoman untuk mengarahkan pelaksanaan pemerintahan
yang lebih baik.
c. Kebijakan pemerintah pusat tentang tanggung jawab
pemerintah terhadap keuangan daerah semakin kondusif.
d. Kebijakan ekonomi nasional berpihak pada pengembangan
usaha kecil dan menengah.
e. Terbukanya kerjasama dengan pemerintah Kabupaten/
Kota ,kususnya kabupaten Mojokerto, Sidoarjo dan Kota
Surabaya pada berbagai bidang pembangunan, seperti
bidang perdagangan, pendidikan dan kesehatan.
2. Kondisi perekonomian yang dapat menjadi peluang adalah :
a. Perkembangan ekonomi makro nasional semakin baik.
b. Pasar semakin terbuka.
c. Country Risk investasi mengalami penurunan.
3. Kondisi Hukum dan Keamanan Nasional yang menjadi
peluang adalah :
a. Pelaksanaan penegakan hukum semakin kodusif.
b. Kondisi Keamanan nasional semakin kondusif
D. Faktor Tantangan (Threats)Kondisi yang diprediksi akan menjadi tantangan saat ini
dan yang akan datang adalah :
a. Tingkat persaingan usaha semakin kompetitif.b. Daya beli masyarakat semakin menurun
- 48 -
c. Kebijakan moneter terutama suku bunga masih tinggi, dan kebijakan fiskal kurang kondusif bagi kegiatan usaha.
d. Kegiatan sektor riil masih stagnan.e. Arus keterbukaan terjadi pada semua aspek kehidupan.f. Pengawasan dari masyarakat terhadap pelaksanaan
pemerintahan semakin luas.
4.2. Isu-Isu Strategis Berdasarkan kondisi eksisting hasil-hasil pembangunan kota
Mojokerto dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanan
pembangunan serta target yang ingin dicapai dari Visi dan Misi Kota
Mojokerto, dapat diidentifikasi ada 9 isu strategis yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Mojokerto
pada periode 2007 – 2010 yang akan datang. Kesembilan isu
strategis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya kecendrungan penurunan moralitas dan gotong
royong dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Semakin tingginya kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
3. Kurang sinkronnya pengembangan pendidikan yang dilakukan
dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
4. Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan
umum semakin menurun karena rendahnya kemampuan ekonomi
masyarakat.
5. Masih rendahnya daya saing usaha kecil, menengah, dan rumah
tangga, serta semakin tingginya tingkat persaingan dunia usaha.
6. Masih terdapat kurang lebih 8499 RTM yang memerlukan
penanganan lebih serius.
7. Masih terbatasnya infrasrtuktur sarana dan prasarana perkotaan
yang tersedia untuk mengembangkan aktivitas kegiatan ekonomi
dan sosial masyarakat.
8. Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan birokrasi masih
kurang maksimal.
- 49 -
9. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami nilai-
nilai demokrasi yang tepat dan benar.
4.3. Agenda Pembangunan dan Stategi PembangunanDengan mendasarkan pada analisis SWOT dan isu-isu
strategis yang dihadapi Pemerintah Kota Mojokerto serta
berpedoman pada agenda pembangunan jangka menengah nasional
2004 - 2009 dan agenda pembangunan propinsi jawa timur 2006-
2008, maka ditetapkan 3 (tiga) agenda pembangunan Kota Mojokerto
Tahun 2007–2010. Ketiga agenda pembangunan tersebut adalah:
1. Agenda menciptakan Kota Mojokerto yang aman dan damai.
2. Agenda menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan demokratis.
3. Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto
Untuk mendukung terwujudnya ketiga agenda pembangunan
tersebut, perlu didukung stategi yang relevan agenda pembangunan
tersebut. Adapun strategi pembangunan yang akan dilakukan untuk
mendukung ketiga agenda pembangunan tersebut adalah sebagai
berikut:
4.3.1. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto yang Aman dan Damai
Untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang Aman dan
Damai ditetapkan melalui beberapa strategi pembangunan, yaitu :
a. Peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar
golongan dan kelompok masyarakat.
b. Pengembangan budaya masyarakat yang berlandaskan
pada nilai-nilai luhur masyarakat .
c. Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan
kriminalitas .
4.3.2. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto yang Adil dan Demokratis
- 50 -
Untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang adil dan
demokratis ditetapkan melalui beberapa strategi
pembangunan yaitu :
a. Penegakan hukum dan pengakuan atas hak azasi
manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
b. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
secara luas dalam pembangunan.
c. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan
bertanggung jawab.
4.3.3. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat ditetapkan melalui beberapa strategi
pembangunan yaitu :
a. Penguatan lembaga pendidikan yang diarahkan pada
pengembangan keterpaduan dengan kebutuhan dunia
kerja (link and match).
b. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang
berkualitas.
c. Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
d. Penanggulangan kemiskinan, pengangguran, perbaikan
iklim ketenagakerjaan dan memacu kewirausahaan.
e. Peningkatan kesalehan sosial dalam beragama.
f. Penguatan ekonomi lokal melalui Pemberdayaan
(aempowering) koperasi, usaha mikro/rumah tangga, kecil
dan menengah.
g. Peningkatan daya saing industri kecil menengah dan
rumah tangga.
h. Peningkatan pembangunan infrastruktur sarana dan
prasarana yang menunjang berkembangnya kegiatan
- 51 -
usaha bidang jasa dan perdagangan untuk memantapkan
Kota Mojokerto sebagai Kota Penyangga Metropolis.
i. Peningkatan pengelolaan fungsi dan tata guna lahan dengan
menekankan pada clean urban development.
BAB VARAH KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah telah mengalami
perubahan yanga sangat mendasar seiring dengan adanya reformasi dari
sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik. Tuntutan
terhadap pelaksnaan pemerintahan yang baik (Good Governance) di era
saat ini merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu reformasi birokrasi
dilakukan seiring dengan adanya tuntutan dan perubahan itu sendiri.
Perubahan tersebut juga mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan keuangan yakni paradigma pengelolaan keuangan yang
berbasis kinerja. Prinsip dalam pengelolaan keuangan berbasis kinerja
bercirikan antara lain: demokratis, transparan, konservvatif, dan
akuntabel. Penerapan prinsip tersebut dimaksudkan agar pengelolaan
keuangan dapat berjalan dengan efisien dan efektif sebagai wujud
pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.
Adapun landasan hukum yang dipergunakan sebagai pedoman
dan acuan dalam pengelolaan Keuangan Daerah adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
2. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pengawasan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
4. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang System Perencanaan
dan Pembangunan Nasional;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
7. Peratuaran Pemerintah Nomor 105 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
52
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta Tatacara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Pendapatan dan Belanja Daerah.
Untuk menindaklanjuti perubahan paradigma pengelolaan
keuangan di tingkat pusat tersebut, tentunya Pemerintah Kota Mojokerto
perlu melakukan perubahan terhadap sistem pengelolaan keuangan
daerah sacara bertahap, gradual dan berkesinambungan sesuai dengan
perkembangan system itu sendiri. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) merupakan instrument kebijakan utama bagi Pemerintah Kota
Mojokerto dalam pengelolaan Keuangan Daerah. Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) memuat rencana keuangan yang diperoleh
dan digunakan pemerintah dalam rangka melaksanakan kewenangannya
untuk penyelenggaraan pelayanan umum dalam satu tahun anggaran.
Melalui APBD Pemerintah Kota Mojokerto dapat menggunakannya
sebagai alat untuk menentukan besaran pendapatan dan pengeluaran,
pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, otorisasi
pengeluaran di masa–masa yang akan datang, alat untuk mengukur
kinerja dan lain–lain.
Dalam penyusunan dan penggunaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) harus berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan
bertanggungjawab maka penyusunan dan penggunaan anggaran
harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Disamping itu
segala bentuk pengeluaran yang menggunakan sumber dana dari
anggaran harus didukung dengan bukti–bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Disiplin Anggaran
Dalam melakukan perencanaan dan proyeksi Pendapatan Daerah,
perkiraan besaran pendapatan yang direncanakan tersebut merupakan
53
perkiraan yang secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap
sumber pendapatan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjamin
bahwa suatu kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
3. Keadilan Anggaran
Pendapatan Daerah yang dikelola Pemerintah Kota Mojokerto pada
hakekatnya diperoleh dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta
Pendapatan lainnya yang dibebankan kepada masyarakat. Oleh
karena itu, maka dalam mengalokasikan anggaran belanja hendaknya
dilakukan secara adil dan merata sehingga dapat dinikmati oleh semua
lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi pemberian pelayanan.
4. Efesiensi dan Efektivitas Anggaran
Untuk mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, maka dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan
sebaik – baiknya. Dengan demikian dalam menyusun program
pembangunan harus dilakukan secara cermat tentang arah, tujuan,
sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh dari suatu kegiatan
atau proyek yang diprogramkan .
Dari sisi pelaksanaan desentralisasi fiskal sesuai dengan
peraturan perundangan mulai tahun 2005 terdapat 3 elemen perubahan
sistem dan mekanisme yang perlu dilakukan pemerintah Kota Mojokerto
yaitu :
a. Perencanaan Keuangan Daerah dengan memakai Sistem Anggaran
Kinerja yang di dalam penyusunannya menggunakan pendekatan
performance budget, standar pelayanan, orientasi pada output–
outcome, dan terintegrasi. Dengan mekanisme tersebut, maka struktur
APBD juga mengalami perubahan. Dengan dipergunakan system ini
diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan
pemerintahan, perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan
di setiap unit satuan kerja.
b. Struktur Pengelolaan Keuangan Daerah, yang semula menggunakan
bendaharawan dirubah menjadi Satuan Pemegang Kas. Dengan
perubahan tersebut, diharapkan memberikan dampak efisiensi
54
terhadap pengelolaan Keuangan Daerah yang lebih terstruktur dengan
jumlah yang lebih sedikit. Dengan adanya Satuan Pemegang Kas di
setiap unit kerja tersebut maka pertanggungjawaban dan alur kerja
pengelolaan keuangan akan lebih mudah dalam pelaksanaanya..
c. System Pengelolaan dan Pencatatan Keuangan Daerah dengan
memakai system akuntansi yang berbasis double entry. Pengelolaan
ini dilakukan dengan menerapkan kaidah akutansi yang disesuaikan
dengan system akuntansi yang berlaku sehingga mampu menciptakan
suatu laporan keuangan yang realible dan memiliki tingkat
akuntabilitas tinggi baik kepada masyarakat maupun para pengguna.
5.1. Arah Pengelolaan Pendapatan DaerahSemenjak diberlakukannya Undang-undang Otonomi
Daerah yang memberikan kewenangan lebih luas kepada pemerintah
kabupaten/kota dalam mengelola daerahnya, Pendapatan Daerah
memiliki peranan yang sangat besar untuk menjaga kesinambungan
pembangunan dan memenuhi kebutuhan belanja daerah. Karena
dengan desentralisasi peranan pemerintah pusat semakin lama
semakin berkurang. Pemerintah Kabupaten/Kota harus berusaha
menggali sumber-sumber pembiayaan pembangunan melalui
peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Untuk mengetahui perkembangan penerimaan pendapatan
yang terjadi selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2005 seperti terlihat
pada tabel berikut ini.
55
Tabel 5.1Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2002 - 2005
KETERANGAN TH 2002 TH 2003 TH 2004 TH 2005 Pertumb.Rata-rata Dalam Ribuan Rupian
I PENDAPATAN 134,399,513
158,352,254
166,225,417
203,386,418 15.05%
1.1 Sisa Lebih Tahun Lalu 6,609,721 9,213,742 9,921,409
17,917,288 42.56%
1.2 Pendapatan Asli Daerah 7,878,921 11,021,536 11,956,088
13,358,635 20.03%
a. Pajak Daerah 2,294,838 3,636,390 3,219,244 3,732,325 20.98%
b. Retribusi Daerah 3,835,203 4,922,333 4,995,451 6,849,319 22.31%
c. Laba Usaha Daerah 109,327 138,481 170,636 203,380 23.03%
d. Lainnya 1,639,552 2,324,332 3,570,757 2,573,611 22.49%
1.3 Dana Perimbangan 113,313,725
138,116,976
150,105,329
168,331,495 14.24%
a. Bagi Hasil Pajak/Bukan
Pajak 9,519,988 11,903,638 12,799,588
14,480,879 15.23%
b. Dana Alokasi Umum 103,793,738
114,335,352
110,591,994
111,550,000 2.58%
c. Dana Alkasi Khusus 3,900,000 17,500,000
29,980,000 140.01%
d. Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi 7,977,986 9,213,747
12,320,616 16.40%
e. Penerimaan Lainnya
1.4Bag.Pinjaman Pemerintah Daerah
a. Pinj. Dari Pemerintah Pusat
b. Pinj, Dari Lemb. Keuangan
1.5Bag. Lain-lain Pendapatan yg syah 6,597,146
9,045,350 4,146,000 3,779,000 -8.64%
a. Bantuan Dana Kontijensi 6,597,146
9,045,350 4,146,000 3,779,000 -8.64%
b. Dana Darurat
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa :
dalam kurun waktu 4 tahun terakhir secara keseluruhan Pendapatan
Daerah Kota Mojokerto terus menerus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun; yaitu dari 134 milyar pada tahun 2002, menjadi 203
milyar pada tahun 2004 atau mengalami kenaikan rata-rata sebesar
15,05% setiap tahun. Terjadinya peningkatan pendapatan tersebut,
selain disebabkan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah juga
disebabkan semakin meningkatnya pendapatan daerah yang berasal
56
dari dana perimbangan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan rata-rata
sebesar 20% setiap tahun, sedangkan dana perimbangan mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 14% setiap tahun.
Namun dilihat dari komposisinya, penerimaan Pendapatan
Kota Mojokerto selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2004 masih
didominasi dari pendapatan yang berasal dari dana perimbangan.
Dana perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Dana
Perimbangan Propinsi. Memberikan kontribusi lebih dari 80%. Dari
dana perimbangan tersebut, yang dominan adalah berasal dari Dana
Alokasi Umum yang memberikan kontribusi lebih dari 60%.
Sedangkan Pendapatan Asli Daerah hanya memberikan kontribusi
tidak lebih dari 8%. Dengan komposisi Pendapatan Daerah seperti
itu, menunjukkan bahwa dalam bidang keuangan, Pemerintah Kota
Mojokerto tingkat kemandiriannya masih rendah dan masih sangat
tergantung dari pemerintah pusat.
Untuk meningkatkan kemandirian dalam bidang keuangan,
yang perlu dilakan oleh Pemerintah Kota Mojokerta adalah berusaha
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga PAD dapat
memberikan kontribusi yang besar dari tahun ke tahun. Seperti
diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah merupakan komponen
pendapatan yang sebagian besar berasal dari pungutan yang
dibebankan kepada masyarakat baik dalam bentuk pajak daerah,
retribusi daerah mapun pungutan lainnya. Oleh karena itu dalam
membuat kebijakan dalam peningkatan PAD diupayakan agar tidak
sampai terlalu membebani masyarakat. Selanjutnya untuk
mengetahui secara lebih terinci pertumbuhan dan kontribusi masing-
masing komponen PAD adalah sebagai berikut:
a. Pajak Daerah
Pajak daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh
orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung,
yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang–
57
undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
Perkembangan realisasi penerimaan pajak daerah di Kota
Mojokerto selama kurun waktu tahun 2002 s/d 2005 terus
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002
realisasi penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp. 2,294 Milyard
meningkat menjadi 3,732 Milyard pada tahun 2005 atau
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 21% setiap tahun.
Terjadinya kenaikan penerimaan Pajak Daerah ini, selain
bertambahnya subyek dan obyek pajak yang berdampak pada
peningkatan potensi pajak daerah juga disebabkan oleh berbagai
kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Kota Mojokerto
dalam upaya mendorong peningkatan pajak daerah yang meliputi
antara lain: analisis dan evaluasi terhadap peraturan daerah yang
mengatur tentang pajak daerah untuk ditetapkan kembali, atau
diadakan perubahan perda, intensifikasi dan ekstensifikasi,
pemberian layanan yang lebih baik kepada wajib pajak,
penyediaan data obyek pajak yang lebih akurat serta
pembenahan system dan mekanisme pemungutan pajak.
Dibandingkan dengan sumber Pendapatan Asli Daerah yang
lainnya, selama kurun waktu Tahun 2002 s/d 2005 pajak daerah
menempati urutan kedua setelah retribusi daerah dalam
memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah.
b. Retribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian tertentu yang khusus
disediakan dan /atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan. Perkembangan
penerimaan retribusi daerah selama 4 tahun terakhir terus
menerus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2002 realisasi penerimaan retribusi daerah sebesar Rp. 4.922
milyar dan meningkat menjadi 6,849 milyar pada tahun 2005 atau
58
secara rata-rata mengalami kenaikan sebesar 22,31% per tahun.
Perkembangan kenaikan penerimaan retribusi daerah ini
dipengaruhi oleh tingkat kualitas dan kuantitas pelayanan melalui
penyediaan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat. Selain
itu Pemerintah Kota Mojokerto juga melakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi terhadap retribusi daerah.
Dilihat dari peranannya terhadap PAD, retribusi daerah
memberikan kontribusi yang terbesar dibandingkan dengan jenis
sumber Pendapatan Asli Daerah yang lain. Selama kurun waktu
tahun 2002 s/d 2005 retribusi daerah memberikan kontribusi
terhadap Pendapatan Asli Daerah lebih dari 50%.
c. Laba Usaha Daerah
Laba Usaha Daerah pada tahun 2002 sebesar
Rp. 109.327.000,- meningkat pada tahun 2005 menjadi
Rp. 203.380.000,-. Sehingga rata-rata kenaikan setiap tahunnya
sebesar 23%. Penerimaan ini diperoleh dari kegiatan usaha
diluar PDAM.
Khusus Perusahaan Daerah air Minum (PDAM), masih
belum memberikan kontribusi kepada penerimaan daerah
dibandingkan dengan usaha daerah yang lain. Bahkan setiap
tahunnya PDAM masih membutuhkan tambahan dana dari APBD.
Oleh karena itu kedepan perlu diadakan pembenahan
manajemen dan perbaikan prasarana terhadap pengelolaan
PDAM, sehingga dalam proyeksi empat tahun kedepan BUMD
PDAM ini diharapkan mampu memenuhi biaya operasionalnya
sendiri (BEP). Dan pada tahun-tahun berikutnya sudah mampu
membukukan laba sebagai kontribusi terhadap PAD. Disamping
tetap mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik sebagai
salah satu bentuk kewajiban pemerintah Kota.
59
d. Lain–Lain PAD yang Syah
Lain–lain PAD yang sah adalah penerimaan yang tidak
termasuk pajak atau retribusi daerah yang antara lain jasa giro,
penerimaan unit swadana, deviden, penjualan asset daerah.
Lain – lain PAD yang sah perkembangannya dari tahun 2002 –
2005 berfluktuasi, hal ini berkaitan dengan jenis penerimaannya
yang bervariatif dan tidak konstan. Penerimaan dari Lain-lain PAD
yang syah ini tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 3,57
milyar. Perkembangan lain–lain PAD yang sah tahun 2000 – 2004
mengalami kenaikan dari 1 milyar 726 juta 190 ribu 426 rupiah di
tahun 2000 menjadi 7 milyar 404 juta 21 ribu 334 rupiah di tahun
2004 atau mengalami kenaikan sebesar 328,92%. Rata – rata
kenaikan selama 5 tahun tersebut sebesar 328,92%.
Kontribusi lain–lain PAD yang sah ini terhadap PAD
selama tahun 2002 s/d 2004, menempati urutan ketiga setelah
retribusi dan pajak daerah. Beberapa kebijakan yang telah
ditempuh oleh pemerintah pemerintah Kota Mojokerto dalam
upaya mendorong peningkatan komponen pendapatan ini antara
lain : pemberdayaan tugas dan fungsi unit kerja, pemberian
bantuan dana bergulir (Revolving) pada masyarakat, dan
pengelolaan kas daerah baik melalui deposito maupun juga giro.
5.2. Kebijakan Umum AnggaranSebagai salah satu instrumen Kebijakan Keuangan Daerah,
anggaran mempunyai peranan yang vital dalam upaya
pengembangan kapabilitas sumber daya aparatur dan peningkatan
efektivitas pelaksanaan pemerintahan di Kota Mojokerto.
Pengembangan kapabilitas ditujukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah Kota Mojokerto,
sedangkan peningkatan efektifitas ditujukan untuk menyelaraskan
kapabilitasnya dengan tuntutan dan kebutuhan publik
Dalam kaitan ini, kebijakan anggaran digunakan sebagai alat
untuk menentukan besaran pendapatan dan pengeluaran, membantu
60
pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, otorisasi di
masa mendatang, sumber pengembangan ukuran –ukuran standar
evaluasi kerja, alat untuk memotivasi para pegawai, dan alat
koordinasi bagi semua aktifitas dari berbagai unit kerja. Penentuan
strategi, prioritas serta kebijakan alokasi anggaran tahun 2007 –
2010 lebih berorientasi pada tuntutan dan kebutuhan publik.
Kebijakan yang perlu dilakukan dalam penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2007 –
2010 antara lain :
a. Program dan kegiatan yang direncanakan harus dapat
mendorong pengembangan ekonomi lokal dengan prioritas pada
usaha kecil, menengah, rumah tangga dan koperasi sehingga
dapat memperluas lapangan kerja dan mengurangi angka
kemiskinan dan pengangguran.
b. Anggaran Belanja Daerah yang direncanakan harus disesuaikan
dengan kemampuan sumber penerimaan sehingga tercipta
stabilitas anggaran dan pemantapan keuangan daerah
c. Prinsip Kemandirian, yakni dalam penyusunan anggaran secara
gradual (bertahap) semakin mengandalkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sebagai sumber pendanaan penyelenggaraan
pemerintahan dan Pembangunan Daerah.
d. Peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan Keuangan Daerah dengan menciptakan iklim
investasi yang kondusif, terutama pada sektor UKM.
e. Pengeluaran pembangunan infrasrtuktur sarana dan prasarana
kota harus menitikberatkan pada pembangunan sarana/prasarana
yang dapat menunjang berkembangnya usaha perdagangan dan
jasa dalam rangka memantapkan Kota Mojokerto sebagai
Penyangga Kota Metropolis Surabaya.
f. Meningkatkan pengawasan baik fungsional maupun pengawasan
melekat dalam rangka untuk memperoleh manfaat yang sebesar
– besarnya dari dana yang telah dialokasikan pada anggaran
setiap tahunnya.
61
5.3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah 5.3.1. Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah
Walaupun Pemerintah Kota Mojokerto telah diberi
kewenangan yang luas dalam pengelolaan daerahnya, sesuai
dengan Undang-Undang Otonomi Daerah, dalam realitasnya
hingga saat ini Pendapatan Asli Daerah masih belum dapat
diandalkan sebagai sumber utama Penerimaan Daerah.
Masih rendahnya kontribusi PAD terhadap total Penerimaan
Daerah tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain:
1. Basis pajak/Retribusi Daerah, berdasarkan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1997 dan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 masih relative kecil, beberapa pajak
dan retribusi daerah yang ditetapkan untuk daerah memiliki
basis pungutan yang relative kecil dan sifatnya bervariasi
antara daerah.
2. Pemerintah Daerah lebih mengandalkan Penerimaan
Daerah yang berasal dari bantuan Pemerintah Pusat
dalam bentuk Dana Perimbangan. Masih besarnya
bantuan Pemerintah Pusat dalam bentuk dana
perimbangan ini mengurangi usaha daerah dalam
melakukan peningkatan PAD dan lebih mengandalkan
negosiasi dengan Pemerintah Pusat untuk memperoleh
tambahan Dana Perimbangan.
3. Kemampuan melakukan pengelolaan Pendapatan Asli
Daerah masih rendah, sehingga Potensi PAD yang ada
tidak dapat direalisasi secara maksimal. Selain itu, beban
biaya pemungutan dan operasional beberapa jenis PAD
cukup tinggi sehingga mengurangi pendapatan bersih
PAD.
4. Kemampuan dalam melakukan perencanaan dan
pengawasan keuangan masih lemah, sehingga
62
mengakibatkan Pendapatan Asli Daerah sering terjadi
kebocoran.
Dengan kendala-kendala tersebut, maka untuk
mengoptimalkan pengelolaan Keuangan Daerah perlu
dilakukan perencanaan keuangan secara matang, selalu
menggali potensi pendapatan, melakukan efisiensi belanja
serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan baru.
Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan Daerah (RETIKAT
PATDA) perlu dilakukan untuk mengembangkan sumber
Pendapatan Daerah melalui potensi pendapatan yang masih
mungkin untuk dilakukan tanpa membebani masyarakat.
Berbagai pendekatan pengembangan teknis
perencanaan Pendapatan Asli Daerah dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan dan menetapkan sumber–sumber
pendapatan baru, yang ditujukan untuk :
1. Meningkatkan kemampuan SDM dalam perencanaan yang
berbasis pada potensi dan perekonomian daerah.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber PAD serta potensi
masing-masing sumber PAD.
3. Melakukan analisis dan penghitungan potensi serta target
penerimaan PAD
4. Memperkuat system dan administrasi pengelolaan
Pendapatan Daerah
5. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan PAD
5.3.2. Pengembangan Sistem Pendapatan DaerahUpaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan
mengembangkan dan memperbaiki system administrasi
Pendapatan Daerah, mulai dari kegiatan pendataan,
pendaftaran, penetapan, pemungutan dan pembukuannya .
Dengan semakin baiknya tatalaksana sistim pendapatan
daerah akan memberikan kemanfaatan bagi peningkatan
63
pelayanan kepada masyarakat, sehingga dengan pelayanan
yang baik ini menjadi faktor motivasi kepatuhan masyarakat
dalam membayar pajak dan retribusi.
Secara teknis, administrasi pendapatan daerah diatur
dalam Permendagri Nomor 43 tahun 1999 tentang Manual
Pandapatan Daerah, dan pada saat ini sudah dilaksanakan
dengan baik. Kedepan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat terhadap pelayanan pajak dan retribusi yang
cepat, tepat, ramah dan dapat dipertanggung jawabkan, perlu
dikembangkan kearah standar pelayanan yang bersertifikasi
seperti melaksanakan sistim ISO 9001-2000. Dengan
pengembangan sistim pelayanan pendapatan daerah ini,
diharapkan pengelolaan potensi pendapatan daerah dapat
dioptimalkan menjadi sumber penerimaan riil yang semakin
meningkat bagi pembiayaan pembangunan Kota Mojokerto.
5.3.3. Optimalisasi Peran BUMD dan SwastaKebijakan lain yang dapat dilakukan untuk mendorong
peningkatan Pendapatan Daerah adalah melalui peningkatan
peran BUMD dan Swasta. Investasi perusahaan swasta dan
perusahaan milik daerah (BUMD) dapat berfungsi sebagai
pemacu utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
daerah (engine of growth dan sebagai center of economic
activity). Semakin meningkatnya investasi yang dilakukan baik
oleh pihak perusahaan swasta maupun BUMD, akan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menimbulkan
multiplier effect yang besar bagi masyarakat.
Agar pihak swasta bersedia menginvestasikan dananya
di Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Mojokerto harus mampu
memberikan iklim yang kondusif untuk berinvestasi. Selain itu,
Badan Usaha Milik Daerah hendaknya dijadikan badan usaha
yang professional dan bisa menjadi pengayom masyarakat di
daerah, sehingga masyarakat daerah memiliki rasa ikut
memiliki dan memelihara terhadap keberadaan BUMD.
64
5.3.4. Kebijakan Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah Tujuan pembangunan ekonomi daerah diantara adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
dan pendapatan perkapita masyarakat melalui peningkatan
dan pemerataan kesempatan berusaha. Untuk mencapai
tujuan tersebut salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah
melalui pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki Kota
Mojokerto, sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan
secara maksimal dalam meningkatkan kemakmuran
masyarakat. Untuk mempersiapkan pengembangan potensi
ekonomi daerah yang ada di Kota Mojokerto, langkah–langkah
yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi sektor–sektor/bidang usaha yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan dengan
memperhatikan kekuatan dan kelemahan masing–masing
sektor.
2. Menyusun skala prioritas terhadap sektor-sektor potensial
dengan memberikan pembobotan dengan indicator-
indikator tertentu pada masing-masing sektor, sehingga
diperoleh urutan prioritas dari yang tertinggi hingga yang
terendah.
3. Menginventarisasi serta memanfaatkan sumberdaya yang
ada (termasuk sumber daya manusia) untuk mendukung
pengembangan sektor-sektor yang potensial
dikembangkan.
4. Menentukan strategi yang akan ditempuh untuk
mengembangkan sektor–sektor andalan yang akan dapat
menarik sektor–sektor lain untuk tumbuh sehingga
perekonomian akan dapat berkembang dengan sendirinya
(self propelling) secara berkelanjutan (sustainable
development).
65
5.4. Kebijakan Belanja Daerah Penggunaan Anggaran Belanja yang berbasis dan
berorientasi pada kinerja mempunyai implikasi terhadap efisiensi
penggunaan anggaran. Karena setiap aktivitas memerlukan
anggaran harus meningkatkan kinerja yang terukur melalui output
yang dihasilkan. Untuk melakukan Efisiensi Belanja Daerah dapat
dilakukan mealui perencanaan dan pengendalian aktifitas, yaitu
dengan cara :
1. Menentukan Pilihan Aktivitas
Setiap aktivitas yang akan dilakukan mempunyai
implikasi terhadap biaya yang akan dikeluarkan. Aktivitas yang
berbebeda dari setiap alternative strategi mempunyai
konsekuensi yang berbeda pula terhadap biaya. Oleh karena itu,
untuk melakukan pengendalian biaya dapat dilakukan melalui
pemilihan aktivitas yang dapat memrlukan biaya yang relative
kecil.
2. Pengurangan Aktivitas
Efisiensi biaya dapat juga dilakukan dengan cara
mengurangi aktivitas yang akan dilakukan. Karena aktivitas yang
dipilih akan mempunyai dampak terhadap waktu dan sumber
daya yang dialokasikan. Pengurangan aktivitas yang dilakukan
tentunya jangan sampai mengurangi nilai tambah bagi
kesejahteraan masyarakat.
3. Penghilangan aktivitas
Pengendalian biaya yang lain dapat dilakukan dengan
penghapusan aktivitas dan fungsi yang tidak memberikan nilai
tambah (value added) bagi kesejahteraan masyarakat dan
bahkan justru membebani masyarakat.
Selain mempertimbangkan ketiga hal tersebut di atas, di
dalam membuat kebijakan Belanja Daerah hendaknya
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Belanja Daerah berorientasi pada kinerja dan kepentingan publik
66
2. Belanja Daerah yang dilakukan berorientasi jangka panjang
3. Pemerintah Daerah bersifat proaktif untuk mengeliminasi sumber
pemborosan keuangan daerah
4. adanya pengetahuan yang memadai Aparatur daerah mengenai
sifat biaya
5.5. Kebijakan Pembiayaan Daerah 5.5.1. Kebijakan Investasi Dan Sumber Pembiayaan
Langkah perbaikan investasi diberbagai bidang
sangat diperlukan Untuk mendorong percepatan laju
pertumbuhan ekonomi daerah dan penerimaan daerah perlu
dilakukan terobosan melalui investasi. Kebutuhan dana untuk
investasi tersebut antara lain dibiayai dari tabungan daerah,
baik pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat.
Dana-dana masyarakat tersebut selain langsung
diinvestasikan sendiri, juga disalurkan antara lain melalui
perbankan, pasar modal, atau lembaga keuangan lainnya
seperti asuransi dan dana pensiun. Dengan pelaksanaan
berbagai langkah terobosan, berbagai sumber dana daerah
diharapkan dapat ditingkatkan dan menjadi sumber dana
investasi, antara lain melalui peningkatan penerimaan PAD,
sumber dana masyarakat (tabungan masyarakat) serta
sumber dana investor.
Untuk menarik investor agar mau mengivestasikan
dananya di Kota Mojokerto pemerintah harus menciptakan
iklim investasi yang kondusif. Upaya-upaya yang dapat
dilakukan agar investor tertarik melakukan investasi di Kota
Mojokerto antara lain melalui kemudahan/penyederhanaan
perijinan, stabilitas politik dan ekonomi serta penyediaan
sarana prasarana penunjang ekonomi.
67
5.5.2. Kebijakan Pinjaman DaerahSemenjak diberlakukannya Undang-undang Otonomi
Daerah, setiap daerah diberikan kewenangan yang lebih luas
dalam melakukan pengelolaan daerahnya, baik dalam
pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan asset,
pengelolaan pendapatan, maupun penacian sumber
pembiayaan pembangunan.
Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, pembangunan
daerah mutlak diperlukan, baik berupa pembangunan fisik
maupun pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan
fisik dapat berupa sarana dan prasarana daerah yang
menyangkut infrastruktur sosial seperti rumah sakit,
puskesmas, infrastruktur ekonomi seperti pusat
perbelanjaan/area industri, dan infrastruktur lain yang dapat
menunjang kegiatan pelayanan kepada masyarakat seperti
pasar, terminal, jalan dan jembatan dan lain-lain. Sedangkan
pembangunan sumber daya manusia berupa program dan
kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan
sumberdaya manusia, yang dilakukan antara lain melalui
pendidikan formal maupun non formal serta berbagai jenis
pelatihan.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembangunan
tersebut tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bahkan
tidak jarang pemerintah daerah harus mencari tambahan
dana dari pihak lain untuk untuk mendanai kegiatan
pembangunannya. Pihak lain yang dimaksud adalah lembaga
perbankan, pemerintah pusat, pemerintah propinsi atau pihak
swasta.
Semenjak diberlakukannya Otonomi Daerah,
pemerintah daerah diperkenankan mencari sumber dana
pembangunan melalui pinjaman daerah. Peraturan mengenai
pinjaman daerah ini selengkapnya dapat dilihat pada UU
68
17/2003 tentang keuangan Negara, UU 33/2004 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah pasal 49 perihal batasan pinjaman, PP
107/2000 tentang pinjaman daerah dan KMKRI
No.35/KMK.07/2003 tentang perencanaan, pelaksanaan/
penatausahaan, penerusan pinjaman luar negeri pemerintah
kepada daerah. Dalam menggunakan dana pinjaman ini
hendaknya lebih hati – hati, misalnya :
a. Syarat pinjaman hendaknya dengan bunga lunak dan ada
masa tenggang
b. Pinjaman hendaknya digunakan untuk program dan
kegiatan yang mempunyai multiplier effect yang besar.
c. Sumber dana pinjaman dari pihak lain yang tidak
mempunyai persyaratan politik
d. Tata cara pengesahan pinjaman tidak berbelit–belit,
sehingga akan mengakibatkan biaya yang mahal /
kebocoran yang mengakibatkan kerugian bagi peminjam
e. Pengawasan yang efektif dan efisien.
5.5.3. Kebijakan Penerbitan Obligasi DaerahObligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang
berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor/kreditor)
dengan yang diberi pinjaman (emiten). Sehingga sertifikat
obligasi sebenarnya adalah surat pengakuan hutang dari
pihak emiten kepada pihak investor. Dengan demikian obligasi
sama dengan hutang pada umumnya yang diperoleh dari
lembaga keuangan, hanya saja obligasi penjualannya
dipublikasikan dan dijual pada investor langsung di pasar
modal dengan menawarkan tingkat bunga (cupon rate)
tertentu dan jangka waktu pengembalian (maturity) tertentu
pula.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 107 tahun
2000 tentang Pinjaman Daerah disebutkan bahwa pemerintah
provinsi maupun pemerintah kabupaten / kota dapat
69
melakukan pinjaman yang bersumber dari dalam negeri dan
luar negeri. Pinjaman yang berasal dari dalam negeri dapat
diperoleh dari pemerintah pusat, lembaga keuangan bank,
lembaga keuangan bukan bank, masyarakat dan sumber-
sumber lainnya. Pinjaman dari masyarakat untuk pendanaan
pembangunan yang dikenal dengan obligasi daerah (municipal
bond), juga dapat digunakan sebagai salah satu alternative
sumber pembiayaan pembangunan.
Meskipun obligasi bukan merupakan hal yang baru
bagi sektor swasta (private sector) maupun Badan Usaha Milik
Negara (public sector), namun bagi pemerintah daerah
obligasi sebagai alternative pendanaan pembangunan masih
merupakan hal yang baru, karena selama ini belum pernah
ada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
menggunakan obligasi sebagai sumber pembiayaan
pembangunan. Obligasi pertama kali diperkenalkan di pasar
modal Indonesia pada tahun 1983 oleh PT (Persero) Jasa
Marga untuk mendanai pembangunan jalan tol. Dalam
perkembangan selanjutnya pasar obligasi mengalami pasang
surut. Untuk menggairahkan pasar modal di dalam negeri,
pada tahun 1980 an, beberapa paket kebijakan telah
dikeluarkan oleh pemerintah namun tetap saja pasar obligasi
belum mendapat apresiasi yang maksimal dari masyarakat
seperti yang terjadi pada perdagangan saham.
Obligasi daerah berdasarkan jenis pinjaman atas
pengembalian hutang pokok dan bunganya dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Obligasi Umum (General Bond) yaitu obligasi yang di
tertibkan oleh pemerintah daerah baik propinsi,
kabupaten/kota untuk membiayai investasi dengan jaminan
atas pembayaran kembali utang pokok dan bunganya
adalah seluruh penerimaan pemerintah daerah tanpa
transfer (full faith and credit local government)
70
2. Obligasi Pendapatan (Revenue Bond) yaitu obligasi yang
diterbitkan oleh institusi pemerintah daerah atau BUMD
untuk membiayai suatu proyek tertentu. Jaminan
pembayaran kembali utang pokok dan bunganya akan
berasal dari penerimaan proyek tersebut.
3. Obligasi Barreled (Hibryd Obligation) yaitu obligasi yang di
terbitkan oleh intitusi pemerintah daerah atau BUMD untuk
membiayai suatu proyek tertentu.jaminan pembayaran
kembali hutang pokok dan bunganya akan berasal dari
penerimaan daerah dan penerimaan proyek tersebut.
5.5.4. Kebijakan Kemitraan Pemerintah dan SwastaKemitraan dengan swasta sudah merupakan tuntutan
jaman sekarang ini, karena peranan pemerintah sudah mulai
“berkurang”, sementara peran swasta semakin meningkat
terutama dalam sektor perekonomian. Prinsip kerjasama
(kemitraan) yang dilakukan harus saling menguntungkan baik
bagi pemerintahan, swasta dan masyarakat.
Terdapat berbagai jenis pendekatan yang dapat
diterapkan dalam rangka meningkatkan kemitraan
pemerintah–swasta. Namun tidak semau jenis kegiatan dapat
dilakukan kemitraan (dikerjasamakan), ada kegiatan yang
harus dilakukan oleh pemerintah sendiri dan tidak mungkin
dikerjasamakan ataupun dilakukan oleh swasta. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah sendiri umumnya
merupakan kegiatan yang bersifat non profit mative.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan melalui pola kemitraan
umumnya merupakan kegiatan yang berorientasi ekonomi
(Profit Oriented). Karena investor umumnya akan selalu
mengharapan pengembalian atas dana yang mereka
keluarkan, sehingga mereka hanya bersedia melakukan
kerjasama (kemitraan) pada kegiatan-kegiatan yang dapat
memberikan manfaat ekonomi dan finansial bagi investor
tersebut.
71
Berdasarkan Permendagri Nomor 4 Tahun 1990,
terdapat beberapa bentuk kemitraan (kerjasama) yang dapat
dilakukan, antara lain:
1. Kerja sama manajemen, kerja sama operasional,
pembagian keuntungan, kerjasama patungan (joint
venture), kerjasama pembiayaan, kerjasama pembagian
hasil produksi;
2. Kontrak manajemen, kontrak produksi, kontrak bagi hasil
usaha dan kontrak bagi tempat usaha;
3. Pembelian saham, obligasi dari perseroan terbatas (PT)
yang telah berbadan hukum mempunyai prospek baik;
4. Keagenan, pemakaian dan penyaluran;
5. Penjualan saham, obligasi dan memasyarakatkan saham,
obligasi (go public);
6. kerjasama bantuan teknik ddalam maupun luar negeri;
7. Gabungan dari dua (2) atau lebih bentuk – bentuk
kerjasama di atas;
5.5.5. Mengembangkan Privatisasi / SwastanisasiUntuk mendorong percepatan laju pertumbuhan
ekonomi diperlukan peningkatan peran swasta dalam berbagai
bidang ekonomi. Sektor-sektor ekonomi yang semula
dilakukan oleh pemeritah dapat dilakukan
privatisasi/swastanisasi. Dengan dikelola oleh pihak swasta
diharapkan akan terjadi peningkatan efisiensi dan
produktivitas.
Untuk mendukung peran swasta dalam kegiatan
pembangunan diperlukan langkah – langkah antara lain :
1. Membuat peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan model privatisasi terhadap bidang yang
memungkinkan dan berpotensi dilakukan privatisasi
sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan
72
2. Memperbaiki kualitas pelayanan publik di lingkungan
Pemerintah Kota Mojokerto sehingga tercipta pelayanan
yang efektif dan efisien.
73
BAB VIARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Arah Kebijakan pembangunan merupakan bagian dari upaya
pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Pelayanan masyarakat
yang diinginkan serta tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan dalam
kebijakan pembangunan akan menjadi pedoman pelaksanaan program
dan kegiatan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.
Kebijakan pembangunan ini akan memberikan arah (direction)
kemana tujuan penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan dan
kemasyarakatan pada masa yang akan datang (periode 2007-2010) akan
dilaksanakan. Kebijakan pembangunan Kota Mojokerto untuk Tahun
2007 – 2010 diarahkan sesuai dengan masing-masing agenda
pembangunan yaitu :
1. Arah kebijakan untuk menciptakan Kota Mojokerto yang aman dan damai adalah :a) Memperkuat harmonisasi kehidupan masyarakat dan meningkatkan
rasa sosial (gotong royong) serta toleransi dalam bermasyarakat.
b) Revitalisasi nilai-nilai kearifan dalam masyarakat sebagai salah
satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial.
2. Arah kebijakan untuk menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan demokratis adalah :a) Peningkatan perlindungan masyarakat dalam hukum dan
peningkatan dalam mendapatkan hak-hak dasar masyarakat
sebagai insan manusia .
b) Penguatan peran dan fungsi lembaga atau kelompok masyarakat
sebagai agen pembangunan yang bercirikan kerakyatan dan
berkelanjutan
74
c) Memperluas fungsi pemerintah sebagai enabler (fasilitator) dalam
memenuhi kebutuhan layanan masyarakat.
d) Meningkatkan mutu pelayanan birokrasi kepada masyarakat dan
disertai dengan meningkatkan profesionalisme aparatur.
e) Meningkatkan peran perempuan dalam segala aspek
pembangunan.
3. Arah Kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah :a) Mengurangi disparitas (kesenjangan) akses layanan pendidikan
bagi masyarakat yang kurang mampu.
b) Pengembangan lembaga pendidikan kejuruan melalui prinsip link
and match dengan kebutuhan dunia kerja .
c) Penyelenggaraan pendidikan non formal yang bermutu sebagai
alternatif bagi masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan
pendidikan pada jalur formal.
d) Pengembangan kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan dunia global,
nasional, regional dan lokal supaya menghasilkan kualitas kelulusan.
e) Peningkatan mutu sumber daya manusia para pendidik, serta
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas.
f) Pengembangan sistem jaminan kesehatan bagi masyarakat
terutama bagi kelompok masyarakat kategori miskin.
g) Peningkatan dan perluasan pusat layanan kesehatan masyarakat
yang berkualitas.
h) Penigkatan kualitas tenaga kesehatan.
i) Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin secara bertahap
mulai pemenuhan Phisical quality life (pangan, sandang dan
papan) sampai pada tingkat humanity life (pendidikan ,dan hak-hak
politik dalam pembangunan).
j) Terjaminnya dalam menjalankan peribadatan sesuai dengan
agama masing-masing dan terciptanya kerukunan intern dan antar
umat beragama.
75
k) Mengembangkan koperasi dan UKM untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap petumbuhan ekonomi, penciptaan
lapangan kerja dan peningkatan daya saing.
l) Mengembangkan kegiatan usaha rumah tangga yang digerakkan
oleh para wanita (Ibu rumah tangga) sebagai salah satu upaya
pemberdayaan wanita dan peningkatan pendapatan keluarga.
m) Mengembangkan usaha skala mikro dalam rangka peningkatan
pendapatan pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
n) Penguatan lembaga kelompok usaha ekonomi produktif (KUEP)
dalam masyarakat sebagai pendorong ekonomi lokal.
o) Meningkatkan Usaha Mikro dan UKM sebagai penyedia barang dan
jasa pada pasar lokal, regional dan nasional.
p) Penyederhanan perijinan usaha untuk menjadi salah satu daya
tarik menumbuhkan investasi .
q) Mensertifikasikan merek dan kualitas hasil produksi IKM pada
lembaga yang memiliki kompetensi menerbitkan sertifikat di tingkat
nasional dan internasional.
r) Memperbaiki dan membangun infrastruktur sarana dan prasarana
Kota yang menunjang terhadap berkembangnya kegiatan usaha
jasa dan perdagangan.
s) Optimalisasi fungsi dan kegunaan lahan secara maksimal sesuai
peruntukannya dan meminimalkan dampak-dampak negatifnya.
t) Pengembangan wiilayah-wilayah baru sebagai pusat pertumbuhan
(Poll Growth)
76
BAB VIIPROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Berdasarkan visi misi Kota Mojokerto serta isu-isu strategis yang
terjadi di Kota Mojokerto ditetapkan 3 (tiga) agenda pokok pembangunan
Kota Mojokerto untuk tahun 2007 s/d 2010. Ketiga agenda pokok
pembangunan tersebut adalah (1) Menciptakan Kota Mojokerto yang
aman dan damai, (2) Menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan
demokratis dan (3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto.
Untuk mewujudkan agenda pokok pembangunan tersebut
tentunya perlu penjabaran ke dalam program dan kegiatan pembangunan.
Berdasarkan agenda pokok pembangunan tersebut maka berikut ini
dirumuskan program-program prioritas dan kegiatan pokok
pembangunan yang akan dilakukan selama kurun waktu 4 tahun (2007
s/d 2010) yang akan datang.
Karena terdapat tiga agenda pokok pembangunan yang akan
digunakan dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kota Mojokerto,
maka program-program prioritas pembangunan yang disusun juga
mengacu pada ketiga agenda pokok pembangunan tersebut. Adapun
rumusan program-program prioritas dari ketiga agenda pokok
pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :
7.1. Agenda Pembangunan Jangka Menengah 2007 – 20107.1.1. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto Aman dan Damai
A. Tujuan :1. Meningkatnya toleransi antar umat beragama dalam
menjalankan peribadatan.
2. Menguatnya rasa persatuan dan kesatuan dalam
bermasyarakat dan bernegara.
3. Meningkatnya sikap saling menghormati di dalam
kehidupan bermasyarakat.
4. Berkembangnya sikap gotong-royong dalam
masyarakat
77
5. Meningkatnya stabilitas keamanan dalam masyarakat
B. Program Prioritas Untuk menciptakan Kota Mojoketo yang aman dan
damai, program prioritas yang ditetapkan adalah :
1. Pembinaan kerukunan antar umat beragama dengan
program-program :
Pembinaan lembaga sosial keagamaan
Meningkatkan peran forum komunikasi antar umat
beragama
2. Pengembangan fasilitas peribadatan, dengan program-
program :
Peningkatan sarana dan prasarana tempat
peribadatan
3. Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam masyarakat,
dengan program-program :
Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam
kehidupan bermasyarakat
Pengembangan lembaga-lembaga masyarakat lokal
bidang sosial kemasyarakatan
4. Peningkatan stabilitas politiik dan keamanan
masyarakat, dengan program-program :
Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan swakarsa dalam masyarakat.
Sosialisasi peraturan peraturan perundang-undangan tentang organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan
7.1.2. Agenda Menciptakan Kota Mojokerto Adil dan Demokratis A. Tujuan
1. Meningkatnya kesadaran hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
2. Meningkatnya kesadaran politik masyarakat.
78
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
5. Terciptanya pemerintahan yang bersih dan baik
B. Program PrioritasUntuk menciptakan Kota Mojokerto adil dan
demokratis, program prioritas yang ditetapkan adalah :
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat, dengan
program-program sebagai berikut :
Sosialisasi sistem hukum dan peraturan perudang-
undangan
Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah
2. Peningkatan kualitas demokrasi, dengan program-
program :
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
kehidupan politik
Penguatan lembaga-lembaga demokrasi
3. Peningkatan mutu pelayanan birokrasi dengan
program-program sebagai berikut :
Penyusunan regulasi pelayanan publik
Deregulasi Sistem dan Prosedur pelayanan publik
Standarisisasi pelayanan publik
Evaluasi pelayanan publik
4. Perencanaan dan pengembangan aparatur pemerintah,
dengan program-program :
Penyusunan job analisis dan job replecemen
Rekruetmen aparatur
Pelatihan menajerial dan fungsional
Pemberian kompensasi dan penghargaan
5. Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah,
dengan program-program :
Perbaikan sarana kerja aparatur
Pengembangan Sistem E-Goverment
79
6. Peningkatan kapasitas perencanaan pengeloaan
pembangunan , dengan program-program sebagai
berikut :
Penyusunan data based pembangunan
Penyusunan dokumen perencangan pembangunan
Evaluasi pelaksanaan pembangunan
Studi pengembangan bidang-bidang pembangunan
Studi pengembangan ekonomi daerah dan
pengembangan wilayah
Kerjasama antar pemerintah daerah
7. Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan
dalam pembangunan, dengan program-program
sebagai berikut :
Peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang
pendidikan, kesehatan hukum, ketenagakerjaaan,
sosial, politik dan ekonomi.
Peningkatan upaya perlindungan perempuan dari
berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan
diskriminasi.
Peningkatan keterlibatan perempuan dalam
pelaksanaan pembangunan
7.1.3. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan MasyarakatA. Tujuan
1. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat
2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan
3. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
4. Berkurangnya jumlah masyarakat miskin
5. Menguatnya kegiatan sektor riil ekonomi masyarakat
khususnya UKM
6. Meningkatnya fasilitas infrastruktur sarana & prasarana
perkotaan
80
7. Meningkatnya fungsi tata guna lahan sesuai dengan
peruntukannya untuk mendukung kegiatan ekonomi
masyarakat.
B. Program Prioritas
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
program-program prioritas yang perlu dilakukan adalah:
1. Peningkatan kualitas SDM pelaksana pendidikan,
dengan program-program :
Diklat manajemen pendidikan
Standarisasi tenaga pengajar (guru)
Diklat materi ajar
2. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar, dengan
program-program sebagai berikut :
Pengembangan sistem pengajaran
Pengembangan kurikulum yang berorientasi pada
IPTEK
3. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung
pendidikan, dengan program-program sebagai
berikut :
Peningkatan kualitas prasarana pendidikan
Pengembangan sarana pendidikan
4. Pemerataan pendidikan bagi masyarakat, dengan
program-program :
Pendidikan wajib belajar 12 Tahun
Pembinaan kejar paket A, B,C dan KBU
Pengembangan pendidikan non formal
5. Peningkatan kualitas SDM pelaksana kesehatan,
dengan program-program :
Diklat manajemen kesehatan
Diklat peningkatan skill para medis
6. Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan
masyarakat dengan program-program sebagai berikut :
81
Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan
daerah
Penegembangan SIM Pelayanan kesehatan
masyarakat berbasis IT
Standarisasi mutu pelayanan kesehatan
7. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan, dengan program-program sebagai
berikut :
Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana
tempat pelayanan kesehatan daerah.
Peningkatan kualitas peralatan medis
Pengembangan sarana pengelolaan limbah medis
8. Peningkatan kualiatas kesehatan masyarakat, dengan
program-program :
Peningkatan gizi masyarakat
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat
9. Pemberdayaan masyarakat miskin, dengan program-
program sebagai berikut :
Pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat
miskin
Pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin
Pemenuhan kebutuhan pokok minimal masyarakat
miskin
Peningkatan kualitas pemukiman dan lingkungan
masyarakat miskin
10.Peningkatan jaminan sosial dan kesejahteraan bagi
masyarakat, dengan program-program sebagai
berikut :
Asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin
Bantuan Raskin
Santunan sosial
Pemberdayaan generasi muda
82
Pengembangan usaha ekonomi rumah tangga
11.Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan
sosial, dengan program-program sebagai
berikut :
Pembinaan terhadap PMKS
Pemberdayaan kemandirian hidup PMKS
12.Penguatan lembaga koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM), dengan program-program
sebagai berikut :
Penyusunan data based Koperasi dan UMKM
Penyuluhan dan sosialisasi tentang perijinan usaha
Sertifikasi merek dagang UMKM
Sertifikasi produk UMKM
13.Pengembangan sumber daya manusia pelaku
Koperasi dan UMKM, dengan program-program
sebagai berikut :
Pendidikan dan pelatihan manajemen mutu
Pendidikan dan pelatihan tentang manjemen usaha
Pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan
dalam kegiatan proses produksi dan pemasaran
14.Penguatan permodalan Koperasi dan UMKM, dengan
program-program sebagai berikut :
Bantuan modal usaha
Peningkatan akses terhadap lembaga keuangan
15.Peningkatan sarana dan prasarana produksi dan
pemasaran UMKM, dengan program-program sebagai
berikut :
Bantuan peralatan produksi yang berbasis TTG
Pembangunan pusat perdagangan UMKM
16.Peningkatan iklim investasi yang kondusif, dengan
program-program :
Penyederhanaan sistim perijinan yang terkait
dengan investasi
83
Promosi potensi ekonomi daerah
Pengembangan sarana penunjang investasi
17.Optimalisasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan
daerah, dengan program – program sebagai
berikut :
Intensifikasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi
daerah.
Pengembagan sumber-sumber penerimaan daerah
diluar pajak dan retribusi.
18.Peningkatan pengelolaan sumber daya air bagi
kepentingan masyarakat, dengan program – program
sebagai berikut :
Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi
sumber daya air PDAM
Pengembangan jaringan distribusi air PDAM
Peremajaan pipa jaringan
Normalisasi dan peningkatan drainase/saluran
irigasi/avour dan sungai untuk pengendalian banjir
19.Pengembangan pengelolaan sistim transportasi ,
dengan program-program :
Pengembangan sistim transportasi darat yang
terintegratif
Pengembangan jaringan dan sarana transportasi
publik
20.Rehabiltasi perumahan dan permukiman, dengan
program-program :
Perbaikan perumahan tidak layak huni
Penyehatan lingkungan permukiman kumuh
21.Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana Perkotaan,
dengan program-program :
Peningkatan kualitas jalan
Peningkatan penerangan jalan kota
Pembangunan fasum kota (public utilities)
84
22.Penataan dan pengembangan kawasan-kawasan pembangunan, dengan program-program sebagai berikut : Penataan tentang peruntukan dan tata guna lahan. Pengembangan kawasan-kawasan kegiatan
ekonomi .Secara detail program-program prioritas pembangunan tersebut
akan dijabarkan ke dalam program pembangunan tahunan untuk kurun waktu mulai tahun 2007, 2008, 2009 dan tahun 2010 dalam transisi seperti terlihat pada matrik program-program pembangunan.
7.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2007-2010
MATRIK PENGUKURAN KINERJA PEMBANGUNANTAHUN 2007-2010
NO INDIKATOR KINERJA 2007 2008 2009 20101 2 3 4 5 6I AMAN DAN DAMAI
1. Indeks Korban Kejahatan (2002=100)2, Indeks Kriminalitas (Tindak pidana
yang dominan )
99
30
98
28
97
26
96
25II ADIL DAN DEMOKRATIS
1. Proporsi Draft Raperda dgn Perda yang disahkan (%)
2. Pendapatan Asli Daerah (Milyar)3. Indeks PAD terhadap APBD (%)
9016,8
9
9017,99,5
9519,3
10
962011
III PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT1. Pertumbuhan Ekonomi (%) ADHK2. PDRB Per Kapita (Ribu Rupiah)3. ICOR4. Pertumbuhan Penduduk (%)5. Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM)6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(%)7. Angka pengangguran (%)8. Indeks Pembangunan Manusia (%)9. Angka Harapan Hidup (THN)10.Angka Partisipasi Sekolah (%) :
SD/MI SLTP SLTA
11.Angka Transisi (%) SD/MI- SLTP SLTP- SLTA
12.Angka Putus Sekolah (%) SD/MI SLTP SLTA
6,788.5583,960,60824965,71
166965
10010085
100100
00
1,15
6,98.8583,940,58800067,26
1569,50
65
10010087
100100
00
1,10
7,059.1003,920,56775069,34
1470,25
65
10010090
100100
001
7,99,7003,900,54700074,00
137965
10010092
100100
00
0,15
85
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAHKOTA MOJOKERTO TAHUN 2007
A. AGENDA AMAN DAN DAMAI
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi
hubungan antarumat beragama
1.Pembinaan kerukunan umat beragama
2.Pengembangan fasilitas peribadatan
1.Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasyarakat
1.Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik
1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan
2. Peningkatan peran FKAUB
1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
(B)
(B)
(A)
Rasa aman dalam peribadatan
Memadahinya sarana peribadatan
Dinkessos
Bagian pemerintah an
Bakesbang & Linmas
APBD
APBD dan masyarakat
APBD
2 Pembinaan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat
Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam masyarakat
Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial
1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat
(B) Tingkat kepedulian sosial
Dinkessos BPM Bappeko Bag. Peme-
rintahan
APBD
VII - 86
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 92. Pengembangan
lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan
(B) Kemandirian lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat
BPM Bakesbang
& Linmas
APBD
3 Pembinaan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
1.Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat
2.Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal
1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa
1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya
(B)
(B)
Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Menurunnya kriminalitas
Partisipasi politik masyarakat
B.Hukum Bakesbang&
Linmas Satpol PP
Bakesbang & Linmas
Bag. Hukum Satpol PP
APBD
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 87
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
kesadaran hukum masyarakat
Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara
1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah
(B)
(B)
Menurunnya pelanggaran terhadap hukum negara
Apresiasi masy. Terhadap peraturan daerah
B. Hukum Dinas
Infokom
B. Hukum Bag.
Organisasi
APBD
APBD
2. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik.
Peningkatan Kualitas Demokrasi
Semakin membaikannya kehidupan demokrasi di Mojokerto
1. Peningkatan peranserta masyarakat dalam kehidupaan politik
2. Penguatan-lembaga-lembaga demokrasi
(B)
(B)
Meningkatnya partisipasi politik masyarakat
Semakin mandiri meningkatnya peran lembaga-
Bakesbang & Linmas
Bag. Pemerintahan
Badan Pemb. Masyarakat
Dinas Kessos
APBD
APBD
VII - 88
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9llembaga demokrasi
3 Menciptakan Tata pemerintahan yang bersih dan baik
Peningkatan mutu pelayanan birokrasi
Terciptanya pelayanan publik yang efektif dan efisien.
1. Penyusunan regulasi stan dart pelayanan publik
2. Deregulasi sistem prose dur pelayanan birokrasi
3. Standarisasi mutu pelaya nan publik
4. Evaluasi pelayanan publik
(B)
(B)
(B)
(A)
Terdapatn ya pedoman dalam pelaya nan publik
Kecepatan dan kemudahan pelayanan birokrasi
Terjaminnya kualitas pelayanan
Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Bag. Org. Kant. Arsip Bag.
Pemrt.
Dispenduk Bag.
Pemerint. Badan
Pengawas Bag.
Pemerintahan
Badan. Pengawas
APBD
APBD
APBD
APBD
4 Pengembangan aparatur pemerintah
Perencanaan dan pengembangan aparatur
Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif
1. Penyusunan job analisis dan job replecement
(B) Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja
BKD Bag. Orga
nisasi
APBD
VII - 89
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Rekrutmen aparatur dengan merit system
3. Pelatihan peningkatan keterampilan dan fungsional aparatur
4. Pemberian kompensasi & penghargaan
(A)
(A)
(A)
pegawai Terpenuhiny
a kebutuhan pegawai
Meningkatnya produkti fitas kerja pegawai
Meningkat- kan motivasi prestasi kerja
BKD Bag Orga-
nisasi BKD Bag. Orga
nisasi
BKD Bag Orga-
nisasi
APBD
APBD
APBD
5 Pengembangan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur
1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur
2. Pengembang an sistem E-government
(A)
(B)
Kelancaran kerja aparatur
Kecepatan kerja pegawai
Bagian umum dan perleng.
KPDE Din
Infokom
APBD
APBD
6 Pengembangan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan
Peningkatan kapasitas perencanaan pengelolaan pembangunan
1. Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan
1. Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan
2. Penyusunan dokumen
(B)
(B)
Terdokumentasi deng an baik hasil-hasil pemb.
Terdapatn ya pedoman
Bappeko
Bappeko
APBD
APBD
VII - 90
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Semakin efek-tifnya program-program pembangunan
perencanaan pembangunan yang partisipatif
1. Evaluasi pelaksanaan pembangunan
2. Studi pengembangan bidang-bidang peme rintahan dan pembangun
3. Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah
(B)
(B)
(B)
dalam pelaksan aan pemb angunan
Tingkat keb erhasilan pemb.
Efisiensi & efektifitas pembangunan
Ekonomi daerah berkemb.
Berkurang nya kesen-jangan wila-yah pemb.
Bappeko
Bappeko Balitbang
Bappeko Balitbang
APBD
APBD
APBD
7. Penguatan Lembaga Diklat Ketenagakerjaan
Pengembangan lembaga dan mutu Diklat
Semakin Profesionalnya pengelolaan Diklat ketenagakerjaan
1. Peningkatan sarana penunjang kegiatan Diklat
2. Peningkatan kualitas in-struktur Diklat
(A)
(B)
Memadainya sarana diklat
Tersetivikasinya instruk- tur diklat
Disnaker BKD Disperin-
dag & PM Dinas Kop.
& UKM
APBD
8. Meningkatkan Peningkatan Meningkatkan 1. Peningkat (A) Meningkatn Dinas APBD
VII - 91
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9peran perempuan dalam pembangunan
kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan
kualitas sumber daya perempuan , dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan,
an kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, politik & ekonomi
2. Peningkatan perlindungan perempuan dari berbagi kekerasan, eksploitasi dan deskriminasi
3. Peningkatan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan
(B)
(A)
ya taraf hidup perempuan
Meningkatnya penghargaan terhadap perempuan dalam pem-bangunan
Meningkatnya peluang perempuan berperan dalam aktifitas pem
Kesehatan Dinas
Sosial Din. KB-KS Disnaker Indag &
Pm Kop & Ukm
Dinas Sosial
Disnaker Bagian
Hukum
Dinas Sosial
Disnaker Bagian
Hukum BKD
APBN
APBD
APBD
VII - 92
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9&pemb.
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 93
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan
1. Pendidikan dan pelatihan manajemen mutu pendidikan
2. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA
3. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran
4. Peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar
(A)
(A)
(A)
(A)
Pengelolaan pendidi kan sema kin baik
Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)
Kesesuai an materi ajar dengan IPTEK
Peningkatan motivasi dan kinerja
Dinas pend. dan kebud
BKD Dinas
pend. dan kebud
BKD
Dinas pend. dan kebud
Dinas P&K
APBD
APBD
APBD
APBD
2 Pengembangan proses belajar mengajar
Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
Meningkatnya mutu pendidikan
1. Pengembang an sistem pengajaran
(B) Peningkatan mutu siswa
Dinas pend. dan kebud
APBD
VII - 94
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9yang berbasis multiple intelegent
2. Pengembang an kurikulum yang responsif terhadap perkembangan IPTEK
3. Mengembang kan jaringan kemitraan dengan dunia usaha
(B)
(B)
Peningkat an mutu siswa
Terlaksananya link & match
Dinas pend.& kebud
Dinas pend. dan kebud
APBD
APBDSWASTA
3 Pengembangan sarana dan prasararana pendidikan
Peningkatan kualitas sarana dan prasararana pendidikan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
1. Peningkatan kualitas prasarana pendidikan
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.
(A)
(A)
Kelayakan prasarana pendidikan
Terpenuhinya saran pendidikan
Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
APBD
APBD
4 Pemerataan pendidikan masyarakat
Pemerataan pendidikan bagi masyarakat
1. Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun
1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun
2. Pembinaan
(A)
(A)
Meningkatnya pendidikan masyarakat
Kesempatan belajar
Dindik & kebudaya an
Dindik &
APBD
VII - 95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Meningkatnya akses pelayanan pendidikan formal dan nonformal
kejar paket B,C, KBU
1. Pengembangan pendidikan nonformal dalam masyarakat
(A)
masyarakat semakin luas
Berkembangnya lembaga pendidikan di masyarakat
kebudaya an
Dindik & kebudaya an
APBD
APBD & Swasta
5 Pengembangan Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat
1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat
2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan skill bagi para medis sesuai dengan bidang pekerjaannya.
(A)
(A)
Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan
Produktifitas kerja semakin baik
Dinkes Bp. RSUD
Dinkes Bp. RSUD
APBD
APBD
6 Pengembangan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat
Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya kualitas pengelolaan kesehatan
1. Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan
2. Pengembangan
(B)
(B)
Tersertifikasinya mutu pelayanan kesehatan
Kemudahan
Dinkes Bp RSUD
Dinkes
APBD
APBD
VII - 96
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9SIM pelayanan kesehatan berbasis IT
3. Standarisasi mutu pelayanan kesehatan
(B)
dalam layanan kesehatan
Meningkatnya status kelas pelayanan kesehatan khusus RSUD
Bp RSUD
Bp RSUD APBD
7 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat
Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana tempat pelayanan kesehatan daerah
2. Peningkatan kualitas peralatan medis
3. Pengembanga
n sarana pengelolaan limbah medis.
(A)
(A)
(A)
Kelayakan dan kenyamanan tempat pelayanan kesehatan
Lengkapnya peralatan medis yang modern
Tingkat berkurangnya pencemaran
Dinkes Bp RSUD
Dinkes Bp RSUD
Dinkes Bp RSUD
APBD
APBD
APBD
VII - 97
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 98 Peningkatan
mutu kesehatan masyarakat
Perbaikan mutu kesehatan masyarakat
Meningkatnya indek kesehatan masyarakat
1. Perbaikan gizi masyarakat
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat
(A)
(A)
(A)
Menurunn ya masy kurang gizi
Menurunnya tingkat masyarakat yang sakit
Meningkatnya kesehatan lingkungan
Dinkes
Dinkes
Dinkes Dinas PU
APBD
APBD
APBD
9 Pengentasan kemiskinan
1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota
1. Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin
2. Berkembang nya kegiatan
ekonomi masyarakat miskin
3. Semakin layaknya tempat tinggal dan lingku ngan masy. Miskin
1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin
1. Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin
1. Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. Miskin
(B)
(B)
(B)
Meningkatnya kepercayaan diri masyarakar
Meningkatnya pendapatan masyarakat
Semakin layaknya pemukiman & ling masyarakat
Disperin dag
BPM Dinkessos Bappeko Disperin
dag BPM Dinkessos
Bappeko Bappeko Dinas PU
APBD
APBD
APBD
VII - 98
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Peningkatan jaminan sosial dan kesejah-teraan masyarakat
4. Meningkatnya kualitas hidup masy. miskin
1. Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin
2. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan 12 tahun masy. miskin
3. Terpenuhinya kebutuhan minimal pangan masy.miskin
4. Meningkatnya keahlian generasi muda
5. Meningkatnya
1. Pemenuhan kebutuhan pokok minimal
1. Asuransi kesehatan masyarakat miskin
1. Bantuan pendidikan
1. Bantuan raskin
2. Bantuan Sosial
1. Pemberdaya generasi muda
(B)
(A)
(A)
(A)
(B)
(B)
Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Akses kesehatan masyarakat semakin baik
- Akses pendidikan untuk masy. miskin
Menurunnya tingkat kekurangan pangan masy. Miskin
Produktifitas kerja generasi muda
- Diperta- Bappeko
Dinkes Bp RSUD
Dinas P&K
Bappeko Bagian
perekonomian
Dinkesos
BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko BPM
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 99
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9pendapatan masyarakat
1. Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga
Meningkatnya pendapatan rumah tangga
Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko
10 Perlindungan kesejahteraan sosial
Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial
1. Berkurang-nya jumlah PMKS
2. Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.
3. Menurunnya jumlah penyandang penyakit sosial
1. Pembinaan terhadap PMKS
1. Pemberdaya an terhadap kemandirian PMKS
1. Pemberdayaan terhadap para penyandang penyakit sosial
(B)
(A)
(A)
Berkurangnya permasa lahan penya kit sosial
Jumlah PMKS semakin berkurang
Meningkatnya kepercayaan diri dari PMKS
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
APBD
APBD
APBD
11 Peningkatan kapasitas koperasi dan UMKN
1. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM
1. Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha
1. Penyusunan data based UMKM
2. Penyuluhan dan sosialisasi tentang perij inan usaha
3. Sertifikasi
(A)
(A)
(A)
Terdokumentasinya data UMKM
Terpenuhinya seluruh perijinan usaha
Terciptanya
Diskop & UKM
Disperin dag PM
Disperin dag PM
Dinkop &
APBD
APBD
APBD
VII - 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Pengembangan SDM pelaku usaha
3. Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM
1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha
1. Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi
Merk dagang UMKM
4. Sertifikasi produk UMKM
1. Diklat manajemen mutu (TQM)
2. Diklat manajemen usaha
3. Diklat kegiatan proses produksi
1. Bantuan permodalan
2. Peningkatan akses terhadap lembaga
(A)
(A)
(A)
(B)
(B)
hak patent dagang
Terjaminnya kualitas produk
Meningkatnya kualitas hasil produksi
Meningkatnya kemampuan mengelola usaha
Meningkatnya kemampuan berproduksi
Semakin luasnya kerja sama antar UMKM & kop dgn lemb keu
Semakin luasnya kerja
UKM Disperin
dag PM
Dinkop & UKM
Disperin dag PM
Dinkop & UKM
Disperin dag & PM
- Disperindag- Disnaker
Dinkop & UKm
Disperin dag & PM
Disperin dag & PM
Dinkop & UKM
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 101
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Peningkatan prasarana dan sarana produksi dan pemasaran UMKM
1. Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM
keuangan
1. Bantuan peralatan produksi berbasis TTG
2. Pembangunan pusat perdagangan UMKM
(A)
(A)
sama antar UMKM & kop dgn lemb keu
Proses kegiatan produksi lancar
Memudahkan memasarkan produk UMKM
Disperin dag & PM
Diskop & UKM
Disperin dag & PM
APBD
APBD
12 Peningkatan investasi
Peningkatan iklim investasi
Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik
1. Penyederhanaan perijinan investasi
2. Promosi pelu-ang investasi dan potensi ekonomi daerah
3. Pengembangan sarana penunj. investasi
(A)
(A)
(A)
Jumlah investasi naik
Meningkatkan produktifitas ekonomi daerah
Tersedianya sarana penunjang investasi
Disperin dag & PM
Disperin dag & PM
Bagian perekonomian
Bappeko Dinas PU
APBD
APBD
APBD
VII - 102
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 913 Peningkatan
kemampuan keuangan daerah
Optimalisasi sumber-sumber PAD
Bertambahnya penerimaan keuangan daerah
1. Intensifikasipengelolaan sumber-sumber PAD
2. Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah
(A)
(A)
PAD meningkat
PAD meningkat
Dispenda bagian Keuangan
Dispenda bagian Keuangan
APBD
APBD
14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan
Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat
1. Tercukupinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat
2. Memperluas jaringan pelayanan PDAM
3. Berkurangnya volume air yang hilang dan semakin akuratnya pengukuran pemakaian air
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi air PDAM
1. Pengembang an jaringan distribusi air PDAM
1. Peremajaan pipa jaringan dan meter air
(A)
(A)
(A)
Bertambahnya persediaan air bersih
Meningkatnya akses jaringan air bersih
Menurunnya tingkat kebocoran
PDAM
PDAM
PDAM
APBD
APBD
APBD
VII - 103
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 94. Terwujudnya
Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir
1. Normalisasi dan peningk atan drainase/ saluran irigasi/avour dan sungai
(A) Semakin kecil resiko banjir
Dinas PU APBDAPBN
15 Penataan sistim transportasi
Pengembangan dan pengelolaan sistim transportasi
1. Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat yang integratif
2. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang memadahi
1. Pengembang an sistem transportasi darat
2. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)
1. Pengembangan prasarana jalan dan jembatan, dan penunjang lain-lainnya
2. Peningkatan / peremajaan armada angkutan kota
(B)
(A)
(A)
(B)
Tertatanya sistim transportasi
Meningkatnya akses transportasi
Kondisi jalan,jembatan semakin baik
Meningkatnya kelancaran transportasi kota
DLLAJ
DLLAJ
DLLAJ Dinas PU
DLLAJ
APBD
APBD
APBDAPBN
APBD & SWASTA
VII - 104
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 916 Rehabilitasi
pemukiman dan lingkungan kurang sehat
Rehabilitasi perumahan dan pemukiman
Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat
1. Perbaikan permukiman tidak layak huni
2. Penyehatan lingkungan pemukiman kumuh
(A)
(A)
17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota
Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan
Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI
1. Penataan peruntukan tata guna lahan
2.Pengembangan kawasan-kawasan kegiatan ekonomi
(A)
(A)
Meningkatnya kesesu aian perun tukan tata guna lahan
Meningkatnya cakupan dan aktivitas ekonomi
Bappeko DPU DKP
Dinas kebesihan &Pertamanan
Bappeko
APBD
APBD
18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan
Peningkatan fasilitas sarana prasarana perkotaan
Tersedianya Fasilitas perkotaan yang memadahi
1. peningkatan kualitas jalan
2. peningkatan penerangan jalan kota
3. Pembangunan Publik utilitas kota
(A)
(A)
(A)
Semakin lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana kota
Dinas PU Dinas
kebersihan &Pertamanan
Bappeko
APBD
CATATAN:
VII - 105
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAHKOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
A. AGENDA AMAN DAN DAMAI
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi
hubungan antarumat beragama
1. Pembinaan kerukunan umat beragama
2. Pengembangan fasilitas peribadatan
1. Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasyarakat
1. Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik
1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan
2. Peningkatan peran FKAUB
1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
(B)
(B)
(A)
Rasa aman dalam peribadatan
Memadahinya sarana peribadatan
Dinkessos Bagian
pemerintahan
Bakesbang& Linmas
Dinkesos Bag
Pemerth
APBD
APBD dan masyarakat
APBD
2 Pembinaan kesetiakawanan sosial
Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat
Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial
1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat
(B) Tingkat kepedulian sosial
Dinkessos BPM Bappeko Bakesbang
& Linmas
APBD
VII - 106
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Pengembangan lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan
(B) Kemandirian lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat
BPM APBD
3 Pembinaan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
1. Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat
2. Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal
1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa
1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya
(B)
(B)
Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Menurunnya kriminalitas
Partisipasi politik masyarakat
B.Hukum Bakesbang
& Linmas
Bakesbang & Linmas
Bagian Hukum
APBD
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 107
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
kesadaran hukum masyarakat
Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara
1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah
(B)
(B)
Menurunnya pelanggaran terhadap hukum negara
Apresiasi masyarakat terhadap peraturan daerah positif
B. Hukum Dinas
Infokom
B. Hukum
APBD
APBD
2. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik
Peningkatan kualitas demokrasi
Semakin membaik-nya kehidupan demokrasi di Kota Mojokerto
1. peningkatan peran serta masy. Dalam kehidupan politik
2. penguatan lembaga-lemba-ga demokrasi
(B)
(B)
Meningkatnya partisipasi politik masy.& Semakin mandiri meningkatnya peran lemba-ga-lembaga demokrasi
Bakesbang & Linmas
Bag. Pemerintahan
BPM
APBD
APBD
VII - 108
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 93 Menciptakan
Tata pemerintahan yg bersih dan baik
Peningkatan mutu pelayanan birokrasi
Terciptanya pela-yanan publik yang efektif dan efisien.
1. Penyusunan regulasi stan dart pelayanan publik
2. Deregulasi sistem prose dur pelayanan birokrasi
3. Standarisasi mutu pelaya nan publik
4. Evaluasi pelayanan publik
(B)
(B)
(B)
(A)
Terdapatnya pedoman dalam pela yananpublik
Kecepatan dan kemudahan pelayanan birokrasi
Terjaminnya kualitas pelayanan
Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Bg.Organi-sasi
Bg.Hukum Pemerintah
an
Bg.Hukum Pemerintah
an Balitbang Pemerintah
an
APBD
APBD
APBD
APBD
4 Pengembangan aparatur pemerintah
Perencanaan dan pengembangan aparatur
Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif
1. Penyusunan job analisis dan job replecement
2. Rekrutmen aparatur
(B)
(A)
Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja pegawai
Terpenuhin
BKD Bag.
Organisasi
BKD Bag.
APBD
APBD
VII - 109
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9dengan merit system
3. Pelatihan peningkatan keterampilan manajerial dan fungsional aparatur
4. pemberian kompensasi dan penghar-gaan
(A)
(A)
ya kebutuhan pegawai
Meningkat nya produktifi tas kerja pegawai
Meningkat nya motivasi & prestasi kerja
Organisasi
BKD Bag.
Organisasi
BKD Bag. Orga
nisasi
APBD
APBD
5 Pengembangan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur
1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur
2. Pengembang-an sistem E-Government
(A)
(B)
Kelancaran kerja aparatur
Kecepatan kerja pegawai
Bagian umum dan perlengkap an
KPDE Din
Infokom
APBD
APBD
6 Pengembangan manajemen perencanaan pengelolaan
Peningkatan manajemen perencanaan pengelolaan
1. Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan
1. Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan
(B) Terdokumentasidengan baik hasil-hasil
Bappeko APBD
VII - 110
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9pembangunan pembangunan
yang berbasis pada CBRM (Community Based Resources Management)
2. semakin efektif-nya program-pro-gram pembangunan
2. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang partisipatif
3.
4. Studi pengem-bangan bidang-bidang pemerintahan dan pemba-ngunan
5. Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah
(B)
(B)
(B)
(B)
pemba ngunan
Terdapatn ya pedoman dalam pelak sanaan pembangunan
Tingkat keberhasil an pemba ngunan
Efisiensi dan efektifitas pembangunan
Ekonomi daerah ber kembang
Berkurang nya kesen jangan wila yah pemb.
Bappeko
Bappeko
Bappeko Balitbang
Bappeko Balitbang
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 111
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 97 Penguatan
lembaga Diklat ketenagakerjaan
Pengembangan lembaga dan mutu Diklat
Semakin profesionalnya pengelolaan diklat ketenagakerjaan
1.Peningkatan sarana penunjang kegiatan Diklat
2.peningkatan kualitas instrktur Diklat
(A)
(B)
Memadai nya sarana Diklat
Terserti-fikasinya instruktur Diklat
Disnaker BKD Disnaker Indag &
Pm Kopi &
UKM BKD Disnaker
APBD
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 112
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan
1. Pendidikan dan pelatihan manajemen mutu pendidikan
2. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA
3. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran
(A)
(A)
(A)
Pengelolaan pendidi kan sema kin baik
Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)
Kesesuai an materi ajar dengan IPTEK
Dinas P & K
BKD
Dinas pend. &kebudayaan
BKD
Dinas pend. & kebudaya an
APBD
APBD
APBD
VII - 113
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 94. peningkatan
kesejahteraan tenaga pengajar
(A) Meningkat nya motivasi kinerja Din P & K
BKD
2 Pengembangan proses belajar mengajar
Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
Meningkatnya mutu pendidikan
1. Pengembang an sistem pengajaran yang berbasis multiple intelegent
2. Pengembang an kurikulum yang responsif terhadap perkembangan IPTEK
3. Mengembang kan jaringan kemitraan dgn dunia usaha
(B)
(B)
(B)
Peningkat an mutu siswa
Peningkatan mutu siswa
Terlaksananya link & match
Dinas pend. dan kebudayaan
Dinas pend. dan kebudayaan
Dinas pend. dan kebudayaan
APBD
APBD
APBDSWASTA
3 Pengembangan sarana dan prasararana
Peningkatan kualitas sarana dan prasararana
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
1. Peningkatan kualitas prasarana
(A) Kelayakan prasarana pendidikan
Dindikbud Dinas
pekerjaan
APBD
VII - 114
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9pendidikan pendidikan pendidikan. pendidikan
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.
(A) Terpenuhinya saran pendidikan
umum Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
APBD
4 Pemerataan pendidikan masyarakat
Pemerataan pendidikan bagi masyarakat
1.Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun
2.Meningkatnya akses pelayanan pendidikan formal dan nonformal
1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun
2. Pembinaan kejar paket B,C, KBU
1. Pengembang an pendidikan nonformal dalam masyarakat
(A)
(A)
(A)
Meningkatnya pend. Masyarakat
Kesempat an belajar masyarakat makin luas
Berkembangnya lembaga pendidikan di masy.
Dindik & kebudaya an
Bappeko Dindik &
kebudayaa
Dindik & kebudaya an
APBD
APBD
APBD & Swasta
5 Pengembangan Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat
1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat
2. Pendidikan &
(A)
(A)
Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan
Produktifita
Dinkes Bp. RSUD
Dinkes
APBD
APBD
VII - 115
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9pelatihan pe-ningkatan skill bagi parame-dis sesuai dgn bidang pekerjaannya.
s kerja semakin baik
Bp. RSUD
6 Pengembangan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat
Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya kualitas pengelolaan kesehatan
1. Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan
2. Pengembangan SIM pelayanan kesehatan berbasis IT
3. Standarisasi mutu pelayanan kesehatan
(B)
(B)
(B)
Tersertifikasinya mutu pelayanan kesehatan
Kemudahan dalam layanan kesehatan
Meningkatnya status kelas pelayanan kesehatan khusus RSUD
Dinkes Bp RSUD
Dinkes Bp RSUD
Bp RSUD
APBD
APBD
APBD
7 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan
Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana
(A) Kelayakan dan kenyamanan tempat
Dinkes Bp RSUD
APBD
VII - 116
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9kesehatan masyarakat
kesehatan masyarakat
masyarakat tempat pelayanan kesehatan daerah
2. Peningkatan kualitas peralatan medis
3. Pengembangan sarana pengelolaan limbah medis.
(A)
(A)
pelayanan kesehatan
Lengkapnya peralatan medis yang modern
Tingkat berkurang nya pence maran
Dinkes Bp RSUD
Dinkes Bp RSUD
APBD
APBD
8 Peningkatan mutu kesehatan masyarakat
Perbaikan mutu kesehatan masyarakat
Meningkatnya indek kesehatan masyarakat
1. Perbaikan gizi masyarakat
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat
(A)
(A)
(A)
Menurunn ya masy. kurang gizi
Menurunn ya tingkat masyarakat yang sakit
Meningkat nya kesehatan lingkungan
Dinkes
Dinkes
Dinkes Dinas PU
APBD
APBD
APBD
9 Pengentasan kemiskinan
1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota
1.Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin
1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin
(B) Meningkatnya keperca yaan diri masyaraka
Disperin dag
BPM Dinkessos Bappeko
APBD
VII - 117
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Perluasan jaminan sosial dan keseahteraan masyarakat
2.Berkembang nya kegiatan
ekonomi masyarakat miskin
3. meningkatnya kualitas hidup masy. Miskin
4. Semakin layaknya tempat tinggal dan lingkungan masy. miskin
1.Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin
2.Terpenuhinya kebutuhan minimal pangan masy.miskin
1. Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin
1. pemenuhan kebutuhan pokok minimal
1. Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. Miskin
1. Asuransi kesehatan masyarakat miskin
1. Bantuan raskin
(B)
(A)
(A)
(A)
(A)
r
Meningkat nya penda-patan masyarakat
Terpenuhi nya kebuth fisik minimum
Semakin layaknya permukiman & lingkungan masyarakat
Akseskin semakin baik
Menurunnya tingkat
Disperin dag
BPM Dinkessos Bappeko Bappeko Dinkesos Dinas PU
Bappeko DPU
Dinkes Bp RSUD
Bappeko Bagian
perekonomian
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 118
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.meningkatnya keahlian gene- rasi muda
4.Meningkatnya pendapatan masyarakat
1. Pemberdaya generasi muda
1.Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga
(B)
(B)
kekurangan pangan masy. Miskin
Produktifitas kerja generasi muda
Meningkat nya penda-patan rumah tangga
BPM Dinkop Disperindag Dinkessos BPM Dinkop Disperindag Dinkessos
APBD
APBD
10 Perlindungan kesejahteraan sosial
Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial
1.Berkurang-nya jumlah PMKS
2.Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.
3.Menurunnya jumlah penyandang penyakit sosial
1. Penyuluhan masalah-masalah penyakit sosial
1. Pemberdaya an terhadap PMKS
1. Pemberdayaa
n terhadap para penyandang
(B)
(A)
(A)
Berkurangnya permasa lahan penyakit sosial
Jumlah PMKS semakin berkurang
Meningkatnya keper cayaan diri
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
APBD
APBD
APBD
VII - 119
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9penyakit sosial dari PMKS
11 Peningkatan kapasitas koperasi dan UMKN
1. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM
2. pengembangan SDM pelaku usaha
1.Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha
1.Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha
1. Penyusunan data based UMKM
2. Penyuluhan & sosialisasi tentang periji- nan usaha
3. Sertifikasi merk dagang
4. sertifikasi produk UKM
1. Diklat manajemen mutu (TQM)
2. Diklat manajemen usaha
3. Diklat kegia-atan proses
(A)
(A)
(A)
(A)
(A)
(A)
(A)
Terdokumentasinya data UMKM
Terpenuhinya seluruh perijinan usaha
Terciptanya hak paten
Terjaminnya kualitas produk
Meningkatnya kualitas produk
Meningkat nya ke-mampuan mengelola usaha
Diskop & UKM
Disperin dag PM
Disperin dag & PM
Dinkop & UKM
Disperin dag PM
Din. Kop. Disperin
dag PM Dinkop &
UKM Disperin
dag & PM Dinkop &
Ukm
Disperin dag & PM
Dinkop
Diperindag
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 120
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM
4. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja
5. Peningkatan sarana & prasarana produksi dan pemasaran hasil UMKM
1.Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi
1.Meningkatnya ketrampilan kerja, pekerja UMKM
1.Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM
produksi
1. Bantuan permodalan
2. Peningkatan akses thd lem-baga keuangan
1. Bantuan peralatan produksi berbasis TTG
2. Pembangunan pusat perdagangan UMKM
(B)
(A)
(A)
(A)
Meningkat-nya ke-mampuan berproduksi
Semakin bertambahnya modal kerja UMKM
Semakin luasnya kerjasama antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan
Proses kegiatan produksi lancar
Memudahkan memasarkan produk
Disperin dag & PM
Diskop ukm
Disperin dag & PM
Diskop & UKM
Disperin dag & PM
Diskop ukm
BPM
Disperin dag & PM
Diskop ukm
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 121
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9UMKM
12 Peningkatan investasi
Peningkatan iklim investasi
Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik
1. Penyederhanaan perijinan investasi
2. Promosi peluang investasi dan potensi ekonomi daerah
3. Pengembangan sarana penunj. Invest
(A)
(A)
(A)
Jumlah investasi naik
Meningkatkan produk-tifitas ekonomi daerah
Tersedianya sarana penunjang investasi
Disperin dag & PM
Disperin dag & PM
Bagian perekonomian
Bappeko Dinas PU
APBD
APBD
APBD
13 Peningkatankemampuan keuangan daerah
Optimalisasi sumber-sumber PAD
Bertambahnya penerimaan keuangan daerah
1. Intensifikasipengelolaan sumber-sumber PAD
2. Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah
(A)
(A)
PAD meningkat
PAD meningkat
Dispenda bagian Keuangan
Dispenda bagian Keuangan
APBD
APBD
14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan
Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat
1.Tercukupinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat
2.Memperluas
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi air PDAM
1. Pengembang
(A)
(A)
Bertambahnya persediaan air bersih
Meningkat
PDAM
PDAM
APBD
APBD
VII - 122
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9jaringan pelayanan PDAM
3.Berkurangnya volume air yang hilang & akin akuratnya pengukuran pemakaian air
4.Terwujudnya Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir
an jaringan distribusi air PDAM
1. Peremajaan pipa jaringan dan meter air
1. Normalisasi & peningkatan drainase/ sa-luran irigasi/ avour &sungai
(A)
(A)
nya akses jaringan air bersih
Menurunnya tingkat kebocoran
Semakin kecil resiko banjir
PDAM
Dinas PU
APBD
APBDAPBN
15 Penataan sistim transportasi
Pengembangan pengelolaan sistim transportasi
1.Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat
2.Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang memadahi
1. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)
1. Pengembangan prasarana jalan dan jembatan, dan penunjang lain-lainnya
2. Peningkatan / peremajaan
(A)
(A)
(B)
Meningkatnya akses transportasi
Kondisi jalan,jembatan semakin baik
Meningkat
DLLAJ
DLLAJ Dinas PU
DLLAJ
APBD
APBDAPBN
APBD & SWASTA
VII - 123
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9armada angkutan kota
nya kelan caran trans portasi kota
16 Rehabilitasi pemukiman dan lingkungan kurang sehat
Rehabilitasi peru- mahan dan pemukiman
Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat
1. Perbaikan pemukiman tidak layak huni
2. Perbaikan sanitasi daerah kumuh
(A)
(A)
Berkurangnya pemu-kiman yang tidak layak huni
Semakin sehatnya lingk. pemukiman
Bappeko Din-PU
Bappeko Din-PU
APBD
APBD
17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota
Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan
Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI
1. Penataan dan penertiban peruntukan tata guna lahan
2. Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
3. Penghijauan lingkungan
4. Peningkatan
(A)
(A)
(A)
(A)
Meningkatnya keses uaian peruntukan tata guna lahan
Meningkatnya kebersi han kota
Tingkat pencemaran menurun
Memadahi
Bappeko
Dinas kebers & Pertamanan
Kantor lingkungan hidup
Dinas
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 124
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9penerangan nya penera
ngan kotakebers & Pertamanan
18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan
Pengembangan fasilitas umum perkotaan
Tersedianya Fasum yang memadahi
1. peningkatan kualitas jalan
2. peningkatan penerangan jalan kota
3. pembangunan publik utilitas
(A) Semakin lengkapnya fasilitas sarana & prasarana kota
Dinas PU Dinas
kebersihan &Pertamanan
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAHKOTA MOJOKERTO TAHUN 2009
A. AGENDA AMAN DAN DAMAI
VII - 125
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi
hubungan antarumat beragama
1 Pembinaan kerukunan umat beragama
2 Pengembangan fasilitas peribadatan
1. Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasyarakat
2 Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik
1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan
2. Peningkatan peran FKAUB
1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
(B)
(B)
(A)
Rasa aman dalam peribadatan
Memadahinya sarana peribadatan
Dinkessos Bagian
pemerintah an
Bakesbang& Linmas
APBD
APBD dan masyarakat
APBD
2 Pembinaan kesetiakawanan sosial
Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat
Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial
1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat
2. Pengembangan lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan
(B)
(B)
Tingkat kepedulian sosial
Kemandirian lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat
Dinkessos BPM Bag.
Peme-rintahan
BPM
APBD
APBD
VII - 126
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 93 Pembinaan
stabilitas politik dan keamanan masyarakat
Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
1. Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat
2. Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal
1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa
1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya
(B)
(B)
Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Menurunn ya kriminalitas
Partisipasi politik masyarakat
B.Hukum Bakesbang
& Linmas
Bakesbang & Linmas
Bag Hukum
APBD
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS
VII - 127
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
kesadaran hukum masyarakat
Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara
1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah
(B)
(B)
Menurunn ya pelangg aran terhadap hukum negara
Apresiasi masyarakat terhadap peraturan daerah positif
B. Hukum
B. Hukum
APBD
APBD
2. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik.
Peningkatan Kualitas Demokrasi
Semakin membaikannya kehidupan demokrasi di Mojokerto
1. Peningkatan peranserta masyarakat dalam kehidupaan politik
2. Penguatan-lembaga-lembaga demokrasi
(B)
(B)
Meningkatnya partisipasi politik masyarakat
Semakin mandiri meningkatnya peran lemba-ga-lembaga demokrasi
Bakesbang & Linmas
Bag. Pemerintahan
Badan Pemb. Masyarakat
Dinas Kessos
APBD
APBD
3 Menciptakan Tata
Peningkatan mutu pelayanan
Terciptanya pelayanan publik
1. Standarisasi mutu pelaya
(B) Terjaminnya kualitas
Bg.organi sasi
APBD
VII - 128
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9pemerintahan yang bersih dan baik
birokrasi yang efektif dan efisien.
nan publik2. Evaluasi
pelayanan publik
(A)pelayanan
Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Balitbang BPM Bag Peme
rintahan
APBD
4 Pengembangan aparatur pemerintah
Perencanaan dan pengembangan aparatur
Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif
1. Penyusunan job analisis dan job replecement
2. Rekrutmen aparatur dengan merit system
3. Pelatihan pe-ningkatan ke-trampilan manajerial & fungsional aparatur
4. pemberian kompensasi & penghargaan
(B)
(A)
(A)
(A)
Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja pegawai
Terpenuhinya kebutuhan pegawai
Meningkatnya produktifitas kerja pegawai
Meningkat nya motiva-si & presta-si kerja
BKD Bag Orga
nisasi
BKD Bag Orga
nisasi
BKD Bag Orga
nisasi
BKD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 129
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 95 Pengembangan
sarana dan prasarana kerja pemerintah
Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur
1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur
2. Pengembangan sistem E-governent
(A)
(B)
Kelancaran kerja aparatur
Kecepatan kerja pegawai
Bagian umum & perleng kapan
KPDE Din
Infokom
APBD
APBD
6 Pengembangan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan
Peningkatan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan yang berbasis pada CBRM (Community Based Resources Management)
1. Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan
2. Semakin efektifnya program-program pembangunan
1. Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan
2. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang partisipatif
1. Evaluasi pelaksanaan pembangunan
2. Studi pengembangan bidang-bidang peme rintahan dan pembangun
(B)
(B)
(B)
(B)
Terdokumentasi dgn baik hasil-hasil pem-angunan
Terdapatn ya pedoman dalam pelaksana an pemban gunan
Tingkat keberhasil an pemban gunan
Efisiensi & efekti fitas pemba -ngunan
Bappeko
Bappeko
Bappeko
Bappeko Balitbang
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 130
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah
(B) Ekonomi daerah ber kembang
Berkurang nya kesenjang an wilayah pembanun an
Bappeko Balitbang
APBD
7 Penguatan lembaga Diklat ketenagakerjaan
Pengembangan lembaga dan mutu Diklat
Semakin profesionalnya pengelolaan diklat ketenagakerjaan
1. Peningkatan sarana penunjang kegiatan Diklat
2. peningkatan kualitas instrktur Diklat
(A)
(B)
Memadai nya sarana Diklat
Terserti-fikasinya instruktur Diklat
Disnaker BKD Indag &
Pm Kopi &
UKM BKD Disnaker
APBD
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 131
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan
1. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA
2. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran
3. peningkatan kesejahteraan tenaga penga jar
(A)
(A)
(A)
Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)
Kesesuaian materi ajar dengan IPTEK
Peningkat- an motivasi & kinerja tenaga pengajar
Dinas pend. dan kebudayaan
BKD
Dinas pend. dan kebudaya an
Dinas P&K
APBD
APBD
APBD
2 Pengembangan proses belajar mengajar
Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
Meningkatnya mutu pendidikan
1. Pengembang an sistem pe-ngajaran yang
(B) Peningkatan mutu siswa
Dinas pend. dan kebudaya an
APBD
VII - 132
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9berbasis mul-tiple intelegent
2. Pengembang an kurikulum yg responsif terhadap per-kembangan IPTEK
(B) Peningkatan mutu siswa
Dinas pend. dan kebudayaan
APBD
3 Pengembangan sarana dan prasararana pendidikan
Peningkatan kualitas sarana dan prasararana pendidikan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
1. Peningkatan kualitas prasarana pendidikan
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.
(A)
(A)
Kelayakan prasarana pendidikan
Terpenuhinya saran pendidikan
Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
APBD
APBD
4 Pemerataan pendidikan masyarakat
Pemerataan pendidikan bagi masyarakat
1. Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun
2. Meningkatnya akses pelayan-
1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun
2. Pembinaan kejar paket B,C, KBU
1. Pengembangan pendidikan
(A)
(A)
(A)
Meningkatnya pendidi kan masy
Kesempat an belajar masy sema kin luas
Berkembangnya
Dindik & kebudaya an
Bappeko Dindik &
kebudaya an
Dindik & kebudaya
APBD
APBD
APBD & Swasta
VII - 133
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9an pendidikan formal & nonformal
nonformal dalam masyarakat
lembaga pendidikan di masy
an
5 Pengembangan Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat
1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat
2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan skill bagi para medis sesuaidengan bidang pekerjaannya.
(A)
(A)
Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan
Produktifitas kerja semakin baik
Dinkes Bp. RSUD
Dinkes Bp. RSUD
APBD
APBD
6 Pengembangan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat
Peningkatan mutu manajemen pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya kualitas pengelolaan kesehatan
1. Akreditasi manajemen pelayanan kesehatan
2. Pengembangan SIM pelayanan kesehatan berbasis IT
(B)
(B)
Tersertifikasinya mutu pelayanan kesehatan
Kemudahan dalam layanan kesehatan
Dinkes Bp RSUD
Dinkes Bp RSUD
APBD
APBD
VII - 134
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat
Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana tempat pelayanan kesehatan daerah
2. Peningkatan kualitas peralatan medis
(A)
(A)
Kelayakan dan kenyaman an tempat pelayanan kesehatan
Lengkapnya peralatan medis yang modern
Dinkes Bp RSUD
Dinkes Bp RSUD
APBD
APBD
8 Peningkatan mutu kesehatan masyarakat
Perbaikan mutu kesehatan masyarakat
Meningkatnya indek kesehatan masyarakat
1. Perbaikan gizi masyarakat
2. Pencegahan & pemberan tasan penyakit
3. Perbaikan kesehatan lingkungan masyarakat
(A)
(A)
(A)
Menurunn ya masy kurang gizi
Menurunnya tingkat masyarakat yang sakit
Meningkatnya keseha tan lingkun gan
Dinkes
Dinkes
Dinkes Dinas PU
APBD
APBD
APBD
9 Pengentasan kemiskinan
1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota
1. Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin
1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin
(B) Meningkatnya keperca yaan diri masyarakat
Disperin dag
BPM Dinkessos
APBD
VII - 135
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Perluasan jaminan sosial dan keseahteraan masyarakat
2. Berkembang nya kegiatan
ekonomi masyarakat miskin
3. Semakin layaknya tempat tinggal dan lingku ngan masy. miskin
1. Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin
2. terpenuhinya kebth pendidikan masy miskin
3. Terpenuhinya kebutuhan mini- mal pangan
1. Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin
1. Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. Miskin
1. Asuransi kesehatan masyarakat miskin
1. Bantuan pendidikan
1. Bantuan raskin
(B)
(B)
(A)
(A)
(A)
Meningkatnya pendap atan masy
Semakin layaknya permukiman & lingkungan masyarakat
Akses kese-hatan masyarakat sema-kin baik
Akses pen didikan masy miskin
Menurunn ya Tk. keku-rangan pa-ngan masy.
Bappeko
Disperin dag
BPM Dinkessos Bappeko
Bappeko Dinas PU
Dinkes Bp RSUD
Din P&K
Bagian perekonomian
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 136
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9masy.miskin
4. meningkatnya keahlian genera si muda
5. Meningkatnya pendapatan masyarakat
1. Pemberdaya generasi muda
2. Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga
(B)
(B)
Miskin Produktifit
as kerja generasi muda
Meningkatnya pendapatan rumah tangga
Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko
APBD
APBD
10 Perlindungan kesejahteraan sosial
Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial
1. Berkurang-nya jumlah PMKS
2. Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.
1. Pembinaan terhadap PMKS
1. Pemberdaya an terhadap PMKS
(A)
(A)
Jumlah PMKS semakin berkurang
Meningkatnya keperca- yaan diri dari PMKS
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
APBD
APBD
11 Peningkatan kapasitas koperasi dan UMKN
1. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM
1. Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha
1. Penyuluhan dan sosialisasi tentang perij inan usaha
2. Sertifikasi mutu produk
(A)
(A)
Terpenuhinya seluruh perijinan usaha
Terjaminnya kualitas produk
Disperin dag PM
Disperin dag & PM
APBD
APBD
VII - 137
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. pengembangan SDM pelaku usaha
3. Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM
1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha
1. Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi
1. Diklat manajemen mutu (TQM)
2. Diklat manajemen usaha
1. Bantuan permodalan
2. Peningkatan akses terhadap lembaga keuangan
(A)
(A)
(A)
(B)
Meningkatnya pengeta huan, ketra mpilan, pen gelolaan usaha
Meningkatnya pengeta huan, ketrampilanpengelolaan usaha
Semakin luasnya kerasama antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan
Semakin luasnya kerasama antar UMKM & kop dengan lembaga
Dinkop & UKM
Disperin dag PM
Dinkop & UKM
Disperin dag PM
Dink op & UKM Disperin
dag & PM
Dinkop & UKm
Disperin dag & PM
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 138
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja
5. Pengembangan sarana dan sarana produksi
1. Meningkatnya ketrampilan kerja, pekerja UMKM
1. Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM
1. Diklat ketrampilan kerja UMKM
1. Bantuan peralatan produksi berbasis TTG
2. Pembangunan pusat erdagangan UMKM
(A)
(A)
(A)
keuangan Tingkat
produktifitas kerja
Proses kegiatan produksi lancar
Memudahkan memasa rkan produk UMKM
Disperin dag & PM
Disnaker
Disperin dag & PM
Diskop & UKM
Disperin dag & PM
APBD
APBD
APBD
12 Peningkatan investasi
Peningkatan iklim investasi
Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik
1. Promosi peluang investasi dan potensi ekonomi daerah
2.Pengembangan sarana penunj. investasi
(A)
(A)
Meningkatkan produktifitas ekonomi daerah
Tersedianya sarana penunjang investasi
Disperin dag & PM
Bagian perekonomian
Bappeko Dinas PU
APBD
APBD
13 Peningkatankemampuan keuangan daerah
Optimalisasi sumber-sumber PAD
Bertambahnya penerimaan keuangan daerah
1. Intensifikasipengelolaan sumber-
(A) PAD meningkat
Dispenda bagian
Keuangan
APBD
VII - 139
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9sumber PAD
2. Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah
(A) PAD meningkat
Dispenda bagian
Keuangan
APBD
14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan
Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat
1. Memperluas jaringan pelayanan PDAM
2. Terwujudnya Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir
1. Pengembang an jaringan distribusi air PDAM
1. Normalisasi dan peningk atan drainase/ saluran irigasi/avour dan sungai
(A)
(A)
Meningkatnya akses jaringan air bersih
Semakin kecil resiko banjir
PDAM
Dinas PU
APBD
APBDAPBN
15 Penataan sistim transportasi
Pengembangan sistim transportasi
1. Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat
2. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang
1. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)
1. Pengembangan jaringan dan sarana transportasi publik
(A)
(A)
Meningkatnya akses transportasi
Meningkatnya kelancaran transportasi kota
DLLAJ
DLLAJ Dinas PU
APBD
APBDAPBN
VII - 140
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9memadahi
16 Rehabilitasi pemukiman dan lingkungan kurang sehat
Rehabilitasi perumahan dan permukiman
Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat
1. Perbaikan pemukiman tidak layak huni
2. penyehatan lingkungan pemukiman kumuh
(A)
(A)
Berkurangnya permu kiman yang tidak layak huni
Semakin sehatnya lingkungan permukim an
Bappeko Din-PU
Bappeko Din-PU
APBD
APBD
17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota
Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan
Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI
1. Penataan peruntukan tata guna lahan
2. Pengembangan kawasan- kawasan kegiatan ekonomi
(A)
(A)
Kesesuaian peruntukan tata guna lahan
Meningkatnya cakupan & aktivitas ekonomi
Din.Kebers &Pertamanan
Dinas PU Bappeko
APBD
APBD
18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan
Pengembangan fasilitas umum perkotaan
Tersedianya Fasum yang memadahi
Pembangunan Publik utilitas kota
(A) Semakin lengkapnya fasilitas kota
Dinas PU Din.Kebers
&Pertamanan
APBD
VII - 141
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 142
7.3 Program Transisi Tahun 2010Program transisi merupakan program peralihan di mana pada saat
proses pergantian pimpinan daerah akan terjadi kevakuman
kekuasaan. Untuk menjalankan kebijakan program-program
kegiatan tahunan, maka pejabat pelaksana tidak diperkenankan
mengambil keputusan-keputusan strategis dan fundamental
sehingga diperlukan suatu program transisi yang tercakup dalam
RPJM Daerah. Untuk keperluan tersebut dibuatlah program transisi
tahun 2010 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
VII - 82VII - 64
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2010
A. AGENDA AMAN DAN DAMAI
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Harmonisasi
hubungan antarumat beragama
1. Pembinaan kerukunan umat beragama
2. Pengembangan fasilitas peribadatan
1. Meningkatnya toleransi antarumat beragama dalam menjalankan peribadatan dan bermasy.
1. Sarana dan prasarana peribadatan semakin baik
1. Pembinaan lembaga sosial-keagamaan
2. Peningkatan peran FKAUB
1. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
(B)
(B)
(A)
Rasa aman dalam peribadatan
Memadahinya sarana peribadatan
Dinkessos
Bagian pemerintah an
Bakesbang& Linmas
APBD
APBD dan masyarakat
APBD
2 Pembinaan kesetiakawanan sosial
Peningkatan kesetiakawanan sosial dalam mayarakat
Meningkatnya nilai kegotong-royongan dan solidaritas sosial
1. Pelestarian nilai-nilai solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat
(B) Tingkat kepedulian sosial
Dinkessos BPM
APBD
VII - 82VII - 65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPD SUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Pengembangan lembaga –lembaga masyarakat lokal bidang sosial kema syarakatan
(B) Kemandiri
an lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat
BPM APBD
3 Pembinaan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
Peningkatan stabilitas politik dan keamanan masyarakat
1. Meningkatnya kesadaran dan kemandirian politik masyarakat
2. Meningkatnya stabilitas keamanan dan kondisi politik lokal
1. Pendidikan dan pelatihan sistem keamanan berbasis swakarsa
1. Sosialisasi tentang UU politik dan pemerintahan daerah serta peraturan perundang-undangan penunjang lainnya
(B)
(B)
Ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Menurunn ya kriminalitas
Partisipasi politik masyarakat
B.Hukum Bakesbang
& Linmas
Bakesbang & Linmas
Bag hukum Satpol PP
APBD
APBD
CATATAN:
VII - 66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
B. AGENDA ADIL DAN DEM0KRATIS
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
kesadaran hukum masyarakat
Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Meningkatnya ketaatan masyarakat thd peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata kehidupan bernegara
1. Sosialisasi tentang sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Peningkatan kualitas peraturan-peraturan daerah
(B)
(B)
Menurunn ya pelangg aran terhadap hukum negara
Apresiasi masyarakat terhadap peraturan daerah positif
B. Hukum
B. Hukum
APBD
APBD
2 Tata pemerintahan yang bersih dan baik
Peningkatan mutu pelayanan birokrasi
Terciptanya pelayanan publik yang efektif dan efisien.
1. Standarisasi mutu pelaya nan publik
2. Evaluasi pelayanan publik
(B)
(A)
Terjaminnya kualitas pelayanan
Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Bg.Hukum Pemerinta
han Balitbang Pemerinta
han
APBD
APBD
VII - 67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 Pengembangan aparatur pemerintah
Perencanaan dan pengembangan aparatur
Terpenuhinya kebutuhan aparatur secara kuantitatif dan kualitatif
1. Penyusunan job analisis dan job replecement
2. Rekrutmen aparatur dengan merit system
3. Pelatihan peningkatan keterampilan manajerial dan fungsional aparatur
(B)
(A)
(A)
Terpenuhinya formasi jabatan dan meningkat nya kinerja pegawai
Terpenuhinya kebutuhan pegawai
Meningkatnya produktifitas kerja pegawai
BKD
BKD
BKD
APBD
APBD
APBD
4 Pengembangan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Peningkatan sarana dan prasarana kerja pemerintah
Meningkatnya kualitas dan terpenuhinya sarana dan prasarana kerja aparatur
1. Perbaikan kelengkapan sarana kerja aparatur
2. Pengembangan sistem E-government
(A)
(B)
Kelancaran kerja aparatur
Kecepatan kerja pegawai
Bagian umum & perleng kapan
KPDE Din
Intakom
APBD
APBD
VII - 68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 95 Pengembangan
manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan
Peningkatan manajemen perencanaan pengelolaan pembangunan yang berbasis pada CBRM (Community Based Resources Management)
1.Semakin terencananya pelaksanaan pembangunan
2.Semakin efektifnya program-program pembangunan
1.Penyusunan data based hasil-hasil pembangunan
2.Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang partisipatif
1.Evaluasi pelaksanaan pembangunan
2.Studi pengembangan bidang-bidang peme rintahan dan pembangun
3.Studi pengem bangan ekonomi daerah dan wilayah
(B)
(B)
(B)
(B)
(B)
Terdokumentasi deng an baik hasil-hasil pemb.
Terdapatn ya pedoman dalam pelaksana an pemban gunan
Tingkat keberhasil an pemban gunan
Efisiensi dan efekti fitas pemba ngunan
Ekonomi daerah ber kembang
Bappeko
Bappeko
Bappeko
Bappeko Balitbang
Bappeko Balitbang
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berkurang nya kesenjang an wilayah pembanun an
6 Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan
Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan
Meningkatkan kualitas sumber daya perempuan , dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan,
1.Peningkatan kualitas hidup perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, politik dan ekonomi
2.Peningkatan perlindungan perempuan dari berbagi kekerasan, eksploitasi dan deskriminasi
(A)
(B)
Meningkatnya taraf hidup perempuan
Meningkatnya penghargaan terhadap perempuan dalam pembangunan
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial
BKKBN Disnaker Indag &
Pm Kopi &
UKM
Dinas Sosial
Disnaker Bagian
Hukum
APBD APBN
APBD
VII - 70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIAYAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.Peningkatan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan
(A) Meningkat
nya peluang perempuan berperan dalam aktifitas
Dinas Sosial
Disnaker Bagian
Hukum BKD
APBD
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
C. AGENDA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Pengembangan
sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pendidikan
Meningkatnya profesionalisme pelaksana pendidikan
1. Standarisasi kualitas (sertifikasi) tenaga pengajar mulai tingkat SD sampai SLTA
2. Pendidikan dan pelatihan tentang pengembang an bidang-bidang mata pelajaran
(A)
(A)
Tersertifikasinya tenaga pengajar ( guru)
Kesesuaian materi ajar dengan IPTEK
Dinas pend. dan kebudayaan
BKD
Dinas pend. dan kebudaya an
APBD
APBD
2 Pengembangan proses belajar mengajar
Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
Meningkatnya mutu pendidikan
1. Pengembang an sistem pengajaran yang berbasis multiple intelegent
2. Pengembang an kurikulum yg responsif thp
(B)
(B)
Peningkatan mutu siswa
Peningkat an mutu siswa
Dinas pend. dan kebudayaan
Dinas pend. dan kebudayaan
APBD
APBD
VII - 72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9perkemba-ngan IPTEK
3. Mengembang kan jaringan kemitraan dengan dunia usaha
(B) Terlaksananya link & match
Dinas pend. dan kebudaya an
APBDSWASTA
3 Pengembangan sarana dan prasararana pendidikan
Peningkatan kualitas sarana dan prasararana pendidikan
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
1. Peningkatan kualitas prasarana pendidikan
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan.
(A)
(A)
Kelayakan prasarana pendidikan
Terpenuhinya saran pendidikan
Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
Dindikbud Dinas
pekerjaan umum
APBD
APBD
4 Pemerataan pendidikan masyarakat
Pemerataan pendidikan bagi masyarakat
1.Meningkatnya pendidikan wajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun
2.Meningkatnya akses pelayanan pendidikan formal dan
1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun
2. Pembinaan kejar paket B,C, KBU
1. Pengembangan pendidikan nonformal dalam masyarakat
(A)
(A)
(A)
Meningkatnya pendidi kan masy
Kesempat an belajar masy sema kin luas
Berkembangnya lembaga
Dindik & kebudaya an
Bappeko Dindik &
kebudaya an
Dindik & kebudaya an
APBD
APBD
APBD & Swasta
VII - 73
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9nonformal pendidikan
di masy5 Pengembangan
Sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana kesehatan masyarakat
Meningkatnya profesionalisme para pelaksana kesehatan masyarakat
1. Pendidikan dan Pelatihan bidang manajemen kesehatan masyarakat
2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan skill bagi para medis sesuaidengan bidang pekerjaannya.
(A)
(A)
Semakin baiknya pengelolaan pelayanan kesehatan
Produktifitas kerja semakin baik
Dinkes Bp. RSUD
Dinkes Bp. RSUD
APBD
APBD
6 Peningkatan mutu kesehatan masyarakat
Perbaikan mutu kesehatan masyarakat
Meningkatnya indek kesehatan masyarakat
1. Perbaikan gizi masyarakat
2. Pencegahan dan pemberan tasan penyakit
3. Perbaikan kesehatan
(A)
(A)
(A)
Menurunn ya masy kurang gizi
Menurunnya tingkat masyarakat yang sakit
Meningkatnya keseha tan lingkun
Dinkes
Dinkes
Dinkes Dinas PU
APBD
APBD
APBD
VII - 74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9lingkungan masyarakat
gan
7 Pengentasan kemiskinan
1. Pemberdayaan masyarakat miskin kota
2. Perluasan jaminan sosial dan keseahteraan masyarakat
1.Meningkatnya kualitas SDM masyarakat miskin
2.Berkembang nya kegiatan
ekonomi masyarakat miskin
3.Semakin layaknya tempat tinggal dan lingku ngan masy. miskin
1.Terpenuhinya kebutuhan minimal kesehatan masy.miskin
2.Terpenuhinya kebutuhan minimal pangan
1. Pemberdaya an SDM masyarkat miskin
1.Pemberdaya an kegiatan ekonomi masyarakat miskin
1.Peningkatan kualitas pemukiman dan lingku ngan masy. miskin
1.Asuransi kesehatan masyarakat miskin
1. Bantuan raskin
(B)
(B)
(B)
(A)
(A)
Meningkatnya keperca yaan diri masyarakat
Meningkatnya pendap atan masy
Semakin layaknya permukiman & ling-kungan ma-syarakat
Akses kesehatan masyarakat semakin baik
Menurunn ya tingkat
Disperin dag
BPM Dinkessos Bappeko
Disperin dag
BPM Dinkessos Bappeko
Bappeko Dinas PU
Dinkes Bp RSUD
Bappeko Bappeko Bagian
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9masy.miskin
3.Meningkatnya pendapatan masyarakat
1. Pemberdaya generasi muda
2. Pengembang an usaha ekonomi rumah tangga
(B)
(B)
kekurangan pangan masy.miskn
Produktifit as kerja generasi muda
Meningkatnya pendapatan rumah tangga
perekonomian
BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko BPM Dinkop Perindag Dinkessos Bappeko
APBD
APBD
10 Perlindungan kesejahteraan sosial
Peningkatan pelayanan rehabilitasi pelayanan sosial
1.Berkurang-nya jumlah PMKS
2.Meningkatnya harkat dan martabat PMKS.
3.Menurunnya jumlah penyandang penyakit sosial
1. Penyuluhan masalah-masalah penyakit sosial
1.Pemberdaya an terhadap PMKS
1. Pemberdayaan terhadap para penyandang penyakit sosial
(B)
(A)
(A)
Berkurangnya permasa lahan penya kit sosial
Jumlah PMKS semakin berkurang
Meningkatnya kepercay aan diri dari PMKS
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
Diskessos Bappeko
APBD
APBD
APBD
VII - 76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 911 Peningkatan
kapasitas koperasi dan UMKN
1.Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM
2.Peningkatan manajemen usaha
3.Penguatan permodalan usaha koperasi dan UMKM
1. Untuk menjamin kekuatan hukum bagi pelaku usaha
1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha
2. Meningkatnya kemampuan finansial (modal) usaha UMKN & koperasi
1. Penyuluhan dan sosialisasi tentang perij inan usaha
2. Sertifikasi mutu produk
1.Diklat manajemen mutu (TQM)
2.Diklat manajemen usaha
1. Bantuan permodalan
(A)
(A)
(A)
(A)
(A)
Terpenuhinya seluruh perijinan usaha
Terjaminnya kualitas produk
Meningkatnya pengeta huan, ketra mpilan, pen gelolaan usaha
Meningkatnya pengeta huan, ketrampilanpengelolaan usaha
Semakin luasnya kerasama
Disperin dag PM
Disperin dag & PM
Dinkop & UKM
Disperin dag PM
Dinkop & UKM
Disperin dag PM
Dinkop & UKM
Disperin dag & PM
APBD
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4.Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja
5.Pengembangan sarana dan sarana produksi
1.Meningkatnya ketrampilan kerja, pekerja UMKM
1.Meningkatnya kualitas dan kapasitas produksi UKM
2. Peningkatan akses terhadap lembaga keuangan
1.Diklat ketrampilan kerja UMKM
1.Bantuan peralatan produksi berbasis TTG
2.Pembangunan pusat erdagangan UMKM
(B)
(A)
(A)
(A)
antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan
Semakin luasnya kerasama antar UMKM & kop dengan lembaga keuangan
Tingkat produktifitas kerja
Proses kegiatan produksi lancar
Memudahkan memasa rkan produk
Dinkop & UKm
Disperin dag & PM
Disperin dag & PM
Disnaker
Disperin dag & PM
Diskop & UKM
Disperin dag & PM
APBD
APBD
APBD
APBD
VII - 78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9UMKM
12 Peningkatan investasi
Peningkatan iklim investasi
Menarik minat investor untuk berinvestasi semakin baik
1.Promosi peluang investasi dan potensi ekonomi daerah
2.Pengembangan sarana penunj. investasi
(A)
(A)
Meningkatkan produktifitas ekonomi daerah
Tersedianya sarana penunjang investasi
Disperin dag & PM
Bagian perekonomian
Bappeko Dinas PU
APBD
APBD
13 Peningkatankemampuan keuangan daerah
Optimalisasi sumber-sumber PAD
Bertambahnya penerimaan keuangan daerah
1.Intensifikasipengelolaan sumber-sumber PAD
2.Pengembang an sumber-sumber penerimaan daerah
(A)
(A)
PAD meningkat
PAD meningkat
Dispenda bagian Keuangan
Dispenda bagian Keuangan
APBD
APBD
14 Pemantapan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana perkotaan
Peningkatan pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat
1.Memperluas jaringan pelayanan PDAM
1. Pengembang an jaringan distribusi air PDAM
(A) Meningkatnya akses jaringan air bersih
PDAM APBD
VII - 79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.Terwujudnya Kota Mojokerto bebas dari bencana banjir
1.Normalisasi dan peningk atan drainase/ saluran irigasi/avour dan sungai
(A) Semakin kecil resiko banjir
Dinas PU APBDAPBN
15 Penataan sistim transportasi
Pengembangan sistim transportasi
1.Tertatanya secara integralistik sistem transportasi darat
2.Tersedianya sarana dan prasarana transportasi umum yang memadahi
1. Pengembangan transportasi publik (trans portasi darat)
1. Pengembangan prasarana jalan dan jembatan, dan penunjang lain-lainnya
2. Peningkatan / peremajaan armada angkutan kota
(A)
(A)
(B)
Meningkatnya akses transportasi
Kondisi jalan,jembatan semakin baik
Meningkatnya kelancaran transportasi kota
DLLAJ
DLLAJ Dinas PU
DLLAJ
APBD
APBDAPBN
APBD & SWASTA
VII - 80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
NO KEBIJAKAN PROGRAMTUJUAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
KATAGORI KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA SKPDSUMBER PEMBIA YAANA/B *)
1 2 3 4 5 6 7 8 916 Rehabilitasi
pemukiman dan lingkungan kurang sehat
Perbaikan lingkungan kurang sehat
Semakin baiknya rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat
1. Perbaikan pemukiman tidak layak huni
2. Perbaikan sanitasi daerah kumuh
(A)
(A)
Berkurangnya permu kiman yang tidak layak huni
Semakin sehatnya lingkungan permukim an
Bappeko Din-PU
Bappeko Din-PU
APBD
APBD
17 Peningkatan keindahan dan kebersihan Kota
Penataan dan pengembangan kawasan pembangunan
Terciptanya Kota Mojoketo BERSERI
1.Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
2.Penghijauan lingkungan
3.Peningkatan penerangan
(A)
(A)
(A)
Meningkatnya kebersi han kota
Tingkat pencemaran menurun
Memadahinya penerangan kota
Din.Kebers &Pertamanan
Kantor lingkungan hidup
Din.Kebers &Pertamanan
APBD
APBD
APBD
18 Peningkatan fasilitas umum perkotaan
Pengembangan fasilitas umum perkotaan
Tersedianya Fasum yang memadahi
Pembangunan Publik utilitas kota
(A) Semakin lengkapnya fasilitas kota
Dinas PU Din.Kebers
&Pertamanan
APBD
VII - 81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007 - 2010
CATATAN:
*) A kegiatan kerangka anggaran,dan B kegiatan kerangka regulasi.
VII - 82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010
7.3 Kaidah Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Transisi Kota Mojokerto Tahun 2007-2010 merupakan penjabaran
dari Visi dan Misi, serta program Walikota.
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2007-2010 merupakan
pedoman bagi suluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dalam menyusun Rencana Strategis SKPD, yang selanjutnya akan
dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Untuk itu perlu ditetapkan
kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
a. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Dinas, Badan,
Kantor, Bagian, serta masyarakat termasuk dunia usaha
berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam
RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2007-2010 secara konsisten.
b. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Dinas, Badan,
Kantor, Bagian, berkewajiban untuk menyusun Rencana
Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan
tugas dan fungsi masing SKPD, yang disusun berpedoman
pada RPMD Kota Mojokerto Tahun 2007-2010.
c. Satuan Kerja Perangkat Derah yang terdiri dari Dinas, Badan,
Kantor, Bagian, berkewajiban untuk melaksanakan secara
konsistensi dan sinergi antara RPJMD Kota Mojokerto dengan
Renstra SKPD.
d. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJMD
Kota Mojokerto Tahun 2007-2010, Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Mojokerto berkewajiban untuk melakukan
pemantauan terhadap penjabaran RPJMD terhadap Renstra
masing-masing SKPD.
V - 83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010
e. Untuk menjaga tingkat responsibilitas RPJMD Kota Mojokerto
Tahun 2007-2010, pada kondisi-kondisi tertentu masih
dimungkinkan dilakukan adjustment terhadap rencana yang
sudah disusun melalui penyesuaian dalam dokumen RKPD
yang dibuat setiap tahun ,serta dapat dipertanggung jawabkan
secara rasional .
f. Keberhasilan pencapaian target RPJMD Kota Mojokerto dapat
dicapai apabila kondisi yang diasumsikan sesuai dengan
realitas dan tidak terjadi perubahan lingkungan diluar
kemampuan pengendalian Pemerintah Kota Mojokerto.
V - 84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010
BAB VIIIPENUTUP
Demikian buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Transisi Kota Mojokerto ini disusun. Mudah-mudahan dengan
tersusunnya buku ini dapat menjadi pedoman para Stakeholder dalam
menjalankan program-program pembangunan secara partisipatif di masa
mendatang.
Penting pula ditekankan di akhir penyusunan buku ini, bahwa tiga
agenda pokok pembangunan Kota Mojokerto yaitu (1) Menciptakan Kota
Mojokerto yang aman dan damai, (2) Menciptakan Kota Mojokerto yang
adil dan demokratis dan (3) Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kota
Mojokerto niscaya dapat dicapai dengan peran serta dari segenap
Stakeholder yang ada.
Terakhir, tidak lupa disampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu tersusunnya buku RPJMD Transisi Kota
Mojokerto ini. Kritik dan saran tentu sangat diharapkan demi perbaikan
buku ini di masa yang akan datang.
WALIKOTA MOJOKERTO
ttd.
Ir. H. ABDUL GANI SOEHARTONO, M.M.
V - 85