peraturan pemerintah republik indonesia pemerintah nomor 57
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
1/10
11
PERATURAN PEMEPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIARINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 57 TAHUN 1998NOMOR 57 TAHUN 1998
TENTANGTENTANG
PERUBAHAN ATASPERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990
TENTANG PENDIDIKAN TINGGITENTANG PENDIDIKAN TINGGI
PRESIDEN REPUBLIK INDO NESIA,PRESIDEN REPUBLIK INDO NESIA,
Menimbang :
a. bahwa per anan sumbe r daya manusia sangat penting da lam hubung an
antar bang sa yang semakin meningkat;
b . bahwa mutu pe rguruan tinggi pe rlu ditingkatkan untuk menghasil
kan sumbe r daya manusia yang b erkualitas;
c. bahwa sehubungan de ngan hal terseb ut dipandang perlu menyesuai
kan peraturan mengenai perguruan t inggi deng an mengub ah
Peraturan Pe me rintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pend idikan
Tinggi;
Meng ingat :
1. Pasal 5 ayat (2) Und ang -Unda ng Dasar 1945;2. Unda ng -undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pend idikan
Nasional (Lem b aran Nega ra Tahun 1989 Nomor 6, Tamb ahan
Lem b aran Neg ara Nomor 3390);
3. Per aturan Peme rintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pend idikan
Tingg i (Lem b aran Negar a Tahun 1990 Nomor 38, Tamb ahan
Lem b aran Neg ara Nomor 3414);
MEMUTUSKAN :
Mene tap kan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI.
Pasal I
Beb er ap a kete ntuan dalam Peraturan Pem er intah Nomor 30 Tahun 1990
tentang Pendidikan Tinggi diubah se ba gai b erikut :
1. Kete ntuan Pasal 7 ayat (3) diuba h da n ditamb ahkan ke tentuan
ba ru yang dijadikan ayat (4), sehingga kese luruhan Pasal 7
be rbunyi seb agai berikut :
"Pasa l 7
(1) Pendidikan tingg i diselengg arakan de ngan meng gunakan bahasa
Indonesia seb agai bahasa p engantar.(2) Bahasa dae rah dap at digunakan seb agai bahasa p eng antar, sejauh
dipe rlukan, dalam penyam paian peng etahuan dan/ atau pe latihan
keterampilan b ahasa daerah yang b ersangkutan.
(3) Bahasa asing dap at digunakan seb agai b ahasa pe ngantar sejauh
dipe rlukan dalam pe nyampaian peng etahuan dan/a tau pe latihan
dan/ atau keterampilan tertentu.
(4) Pelaksanaan ketentuan seb agaimana d imaksud dalam ayat (3) di
tetapkan d eng an Kep utusan Menteri."
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
2/10
22
2. Kete ntuan Pasal 38 ayat (2) diub ah da n disisipka n kete ntuan
ba ru yang dijadikan ayat (2a), sehingga kese luruhan Pasal 38
be rbunyi seb agai berikut :
"Pasa l 38
(1) Rek tor universitas/ institut yang disele ngg araka n o1eh
Pemerintah diangkat dan d iberhe ntikan oleh Presiden atas usulMente ri, Mente ri lain, atau pimp inan lem b ag a Peme rintah lain
setelah me ndap at pe rtimb angan senat universitas/ institut yang
bersangkutan.
(2) Rektor universitas/ institut yang d iseleng ga rakan ole h
masyarakat diangkat dan dibe rhentikan oleh bad an penye lengg ara
universitas/ institut ber sangkutan setelah me ndap at
pe rtimb angan senat universitas/institut dan dilaporkan
kep ada Menteri.
(2a) Menteri dap at memb atalkan pe ngang katan rektor
universitas/institut sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
ap ab ila rek tor universitas/ institut yang d iangka t tida k
meme nuhi pe rsyaratan dan/ atau prose s peng angkatan tidak
meme nuhi ketentuan yang be rlaku.
(3) Pimpinan dan ang gota b adan pe nyelengg ara universitas/institut
yang diselengg arakan oleh masyarakat tidak d ibenarkan me njadi
pimpinan universitas/institut yang bersangkutan.
(4) Pemb antu Rektor universitas/institut yang disele ngg araka n oleh
Pemerintah diangkat dan dibe rhentikan oleh Menteri, Menteri
lain, atau pimp inan lemb ag a Peme rintah lain atas usul Rektor
setelah me ndap at pe rtimb angan senat universitas/ institut yang
bersangkutan.
(5) Pemb antu Rektor universitas/institut yang disele ngg arak an oleh
masyarakat diangkat dan dibe rhentikan oleh bad an penye lengg ara
universitas/institut atas usul Rektor da n se telah me minta
pe rtimb angan senat universitas/ institut yang be rsangkutan. "
3. Kete ntuan Pasal 46 ayat (1) diub ah, sehingg a kese luruhan
Pasal 46 berb unyi seb agai b erikut :
"Pasa l 46
(1) Masa jaba tan Deka n dan Pem b antu Deka n 4 (em pa t) tahun.
(2) Dekan d an Pembantu Dekan d apat diangkat kemb ali de ngan
ketentuan tidak leb ih dari dua kali masa jaba tan ber turut-
turut."
4. Men gub ah ketentuan Pasal 49 ayat (6) diub ah, sehingg a
kese luruhan Pasal 49 berb unyi seb agai b erikut :
"Pasa l 49
(1) Jurusan me rupakan unsur pe laksana akad emik p ada fakultas yang
melaksanakan pe ndidikan akadem ik dan/a tau profesional dalam
seb agian atau satu cab ang ilmu peng etahuan, teknologi, dan/
atau kese nian tertentu.
(2) Dalam jurusan dap at dibe ntuk lab oratorium dan / atau Studio.
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
3/10
33
(3) Jurusan terd iri atas :
1. unsur pimp inan : Ketua d an Sekre taris jurusan;
2. unsur pelaksana akade mik : para dosen.
(4) Jurusan d ipimpin oleh Ketua yang dib antu oleh Sekr etaris.
(5) Ketua jurusan be rtanggung jawab kep ada pimpinan fakultas yang
membawahinya.
(6) Ketua d an Sekr etaris jurusan diang kat untuk masa jabatan 4
(emp at) tahun dan dap at diangkat kemb ali.(7) Bilamana jurusan m em punya i lab oratorium da n/ atau studio satuan
pe laksana terse but dipimpin oleh se orang Kep ala.
(8) Ketua d an Sekre taris jurusan se rta Ketua lab oratorium/ studio
diangkat d an d iber hentikan oleh pimpinan universitas/institut
atas usul Dekan setelah me ndap at pe rtimb angan senat fakultas."
5. Kete ntuan Pasal 51 ayat (4) diub ah, sehingg a kese luruhan Pasal
51 be rb unyi seb agai be rikut :
"Pasa l 51
(1) Penyelengg araan p rogram studi dipimpin oleh Ketua prog ram
studi atau Ketua jurusan.
(2) Ketua prog ram studi bertangg ung jawab kep ada p impinan satuan
pe laksana akade mik yang memb awahinya.
(3) Ketua p rog ram studi diang kat oleh p impinan universitas/
institut atas usul pimpinan satuan pe laksana akad em ik yang
membawahinya.
(4) Ketua pr og ram studi diang kat untuk masa jab atan 4 (em pa t)
tahun dan dap at diangkat kemb ali."
6. Kete ntuan Pasal 52 ayat (8) diub ah, sehingg a kese luruhan Pasal
52 be rb unyi seb agai be rikut :
"Pasa l 52
(1) Pada universitas/institut dapat d iseleng garakan Program Pasca
Sarjana.
(2) Syarat pe nyelengg araan p rogram Pasca Sarjana diatur oleh
Menteri.
(3) Program Pasca Sarjana dapat terdiri atas be b erap a prog ram
studi Pasca Sarjana.
(4) Prog ram stud i Pasca Sarjana tidak se lalu mer upa kan ke lanjutan
searah p rogram Sarjana.
(5) Progra m Pasca Sarjana dip impin oleh se orang Dire ktur yang
setingkat de ngan Dekan.
(6) Direktur p rog ram Pasca Sarjana di univer sitas/ institut yang d i
selengg arakan oleh Pemerintah diangkat dan d iberhe ntikan oleh
Mente ri atau Mente ri lain atas usul Rek tor setelah me minta
pertimbangan senat universitas/institut.
(7) Direktur prog ram Pasca Sarjana di pe rguruan tinggi yang di
selengg arakan oleh masyarakat diangkat dan dibe rhentikan oleh
b adan p enyeleng gara universitas/institut yang b ersang kutan
atas usul Rektor setelah mend apat p ertimbangan senat
universitas/institut.
(8) Dire ktur prog ram Pasca Sarjana diangka t untuk masa jaba tan 4
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
4/10
44
(emp at) tahun dan d apat diangkat kemb ali.
(9) Direktur program Pasca Sarjana be rtanggung jawab kep ada
Rektor."
7. Kete ntuan Pasal 62 ayat (2) diub ah da n disisipka n kete ntuan
b aru yang dijadikan ayat (2a), sehingga kese luruhan Pasal 62
be rbunyi seb agai berikut :
"Pasa l 62
(1) Ketua d an Pemb antu Ketua sek olah tingg i Yang d iseleng ga rakan
oleh Pemerintah diangkat dan dibe rhentikan oleh Menteri,
Men teri lain, atau pimpinan lemb ag a Peme rintah lain setelah
mend apat per timb angan senat sekolah tinggi yang b ersang kutan.
(2) Ketua da n Pemb antu Ketua seko lah tingg i yang d iseleng ga rakan
oleh masyarakat diangkat dan dibe rhentikan oleh bad an
pe nyelengg ara sekolah tinggi yang b ersang kutan setelah
mend apatpe rtimb angan senat sekolah tingg i dan d ilaporkan
kepad a Menteri
(2a) Menteri da pat me mb atalkan p eng angkatan Ketua sekolah
tingg i seb agaimana dimaksud d alam ayat (2) apab ila Ketua
sekolah tingg i yang diangkat tidak meme nuhi persyaratan
dan/ atau prose s peng angkatan tidak memenuhi ketentuan
yang b erlaku.
(3) Pimpinan dan angg ota badan p enye lengg ara sekolah tinggi yang
diselengg arakan oleh masyarakat tidak d ibenarka n menjadi pimpinan
sekolah tinggi yang b ersang kutan."
8. Kete ntuan Pasal 65 ayat (6) diub ah, sehing ga ke seluruhan Pasal
65 be rb unyi seb agai be rikut :
"Pasa l 65
(1) Jurusan merup akan unsur pe laksana akad emik yang m elaksanakan
pe ndidikan profesional dan/ atau akademik dalam seb agian atau
satu cabang ilmu pe nge tahuan, teknologi, dan/ atau kesenian
tertentu.
(2) Dalam jurusan dap at dibe ntuk lab oratorium dan/ atau Studio.
(3) Jurusan terd iri atas :
1. unsur p impinan : Ketua d an Sekre taris Jurusan;
2. unsur pelaksana : para dose n.
(4) Jurusan d ipimpin oleh Ketua yang dib antu oleh Sekr etaris.
(5) Ketua jurusan be rtanggung jawab kep ada pimpinan sekolah
tinggi.
(6) Ketua d an Sekre taris jurusan d iangkat untuk masa jab atan 4
(emp at) tahun dan dap at diangkat kemb ali.
(7) Bilamana jurusan m em pun yai lab oratorium da n/ atau studio,
satuan pelaksana terseb ut dipimpin oleh seorang Kep ala.
(8) Ketua d an Sekre taris jurusan se rta Kep ala labor atorium/ studio
diangkat dan dibe rhentikan oleh pimpinan sekolah tingg i yang
be rsangkutan setelah mendap at pe rtimb angan senat sekolah
tinggi."
9. Kete ntuan Pasal 67 ayat (4) diub ah, sehingg a kese luruhan Pasal
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
5/10
55
67 be rb unyi seb agai be rikut :
"Pasa l 67
(1) Penyelengg araan p rogram studi dipimpin oleh Ketua prog ram
studi atau Ketua jurusan.
(2) Ketua prog ram studi ber tanggung jawab kep ada p impinan satuan
pe laksana akade mik yang memb awahinya.(3) Ketua p rog ram studi diang kat oleh pimpinan se kolah ting gi atas
usul pimpinan satuan pe laksana akad emik yang me mb awahinya.
(4) Ketua pr og ram studi diang kat untuk masa jab atan 4 (em pa t)
tahun dan dap at diangkat kemb ali."
10. Kete ntuan Pasal 75 ayat (2) diub ah d an d isisipkan k ete ntuan
bar u yang d ijadikan ayat (2a), sehingga ke seluruhan Pasal 75
be rbunyi seb agai berikut :
"Pasa l 75
(1) Direktur d ari politeknik yang diselengg arakan oleh Pemerintah
di ang kat dan d ibe rhe ntikan oleh Mente ri, Mente ri lain, atau
pimpinan lemb aga Peme rintah lain setelah mendap at pertimbangan
senat politeknik yang b ersang kutan.
(2) Direktur p oliteknik yang diselengg arakan m asyarakat diangkat
dan d iberhe ntikan oleh b adan pe nyelengg ara politeknik yang
be rsangkutan setelah mend apat pe rtimb angan se nat politeknik
dan dilaporkan kepa da Menteri.
(2a) Menteri dap at memb atalkan pe ngang katan direktur
politeknik sebag aimana dimaksud d alam ayat (2) apab ila
direktur politeknik yang diangkat tidak mem enuhi
persyaratan d an/atau proses p engangkatan t idak memenuhi
ketentuan yang b erlaku.
(3) Pemb antu Direktur p oliteknik yang diselengg arakan olehPemerintah diangkat dan dibe rhentikan oleh Menteri, Menteri
lain, atau pimpinan lem b ag a Peme rintah lain atas usul
Direktur setelah me ndap at pe rtimb angan se nat politeknik yang
bersangkutan.
(4) Pemb antu Direktur p oliteknik yang d iseleng garakan oleh
masyarakat diangkat dan dibe rhentikan oleh bad an penye lengg ara
politek nik yang be rsang kutan atas usul Dire ktur setelah
mend apat pe rtimb angan senat politeknik yang be rsangkutan.
(5) Pimpinan dan ang gota bad an pe nyelengg ara politeknik yang di
selengg arakan oleh masyarakat tidak dibenar kan menjadi
pimpinan politeknik yang be rsangkutan.
11. Kete ntuan Pasal 78 ayat (6) diub ah, seh ingg a ke seluruhan
Pasal 78 berb unyi seb agai b erikut :
"Pasa l 78
(1) Jurusan merup akan unsur pe laksana akad emik yang m elaksanakan
pe ndidikan profesional dalam seb agian atau satu caba ng ilmu
pe nge tahuan, teknologi, dan/ atau kesenian tertentu.
(2) Dalam jurusan d apat d ibentuk laboratorium dan/ atau studio.
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
6/10
66
(3) Jurusan terd iri atas :
1. unsur pimp inan : Ketua d an Sekre taris Jurusan,
2. unsur pelaksana : para dose n.
(4) Jurusan d ipimpin oleh Ketua yang dib antu oleh Sekr etaris.
(5) Ketua jurusan be rtanggung jawab kep ada pimpinan sekolah tingg i.
(6) Ketua d an Sekre taris jurusan d iangkat untuk masa jab atan 4
(emp at) tahun dan dap at diangkat kemb ali.
(7) Bilamana jurusan m em pun yai lab oratorium da n/ atau studio,satuan pelaksana terseb ut dipimpin oleh seora ng Kep ala.
(8) Ketua d an Sekre taris jurusan se rta Kep ala labor atorium/ studio
diangkat d an d iberhe ntikan oleh p impinan politeknik. "
12. Kete ntuan Pasal 80 ayat (4) diubah, sehing ga ke seluruhan
Pasal 80 berb unyi seb agai b erikut :
"Pasa l 80
(1) Penyelengg araan p rogram studi dipimpin oleh Ketua prog ram
studi atau Ketua jurusan.
(2) Ketua prog ram studi bertangg ung jawab kep ada p impinan satuan
pe laksana akade mik yang memb awahinya.
(3) Ketua p rog ram studi diang kat oleh p impinan po liteknik atas
usul pimpinan satuan pelaksana akadem ik yang memb awahinya.
(4) Ketua pr og ram studi diang kat untuk masa jab atan 4 (em pa t)
tahun dan dap at diangkat kemb ali."
13. Kete ntuan Pasal 88 ayat (2) diub ah d an d isisipkan k ete ntuan
ba ru yang dijadikan ayat (2a), sehingga kese luruhan Pasal 88
be rbunyi seb agai berikut :
"Pasa l 88
(1) Direktur akad emi yang diselengg arakan oleh Peme rintah diangkatda n dibe rhe ntikan oleh Mente ri, Mente ri lain, atau pimp inan
lemb aga Peme rintah lain setelah mendap at pertimb angan senat
akademi yang be rsangkutan.
(2) Direktur akademi yang d iseleng gara kan masyarakat diangkat dan
diberhentikan oleh b adan pe nyelengg ara akademi yang b er-
sangkutan setelah mendap at pe rtimb angan senat akademi dan
dilaporkan ke pad a Menteri.
(2a) Menteri dap at memb atalkan pe ngang katan direktur akade mi
seb agaimana d imaksud dalam ayat (2) apabila direktur
akade mi yang d iangkat tidak me menuhi persyaratan dan/
atau proses pe ngang katan tidak meme nuhi ketentuan yang
berlaku.
(3) Pimpinan dan anggota bad an pe nyelengg ara akademi yang d i
selengg arakan oleh masyarakat tidak dibenar kan menjadi
pimpinan akade mi yang be rsangkutan
(4) Pemb antu Direktur akad emi yang diselengg arakan oleh Peme rintah
diang kat dan d ibe rhe ntikan oleh Mente ri, Mente ri lain, atau
pimp inan lem b ag a Peme rintah lain atas usul Dire ktur setelah
mendap at pertimbangan senat akademi yang b ersangkutan.
(5) Pembantu Direktur akade mi yang diselengg arakan oleh masyarakat
diangkat dan dibe rhentikan oleh b adan pe nyelengg ara akademi
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
7/10
77
yang b ersang kutan atas usul Direktur setelah mend apat
pertimbangan senat akademi.'
14. Kete ntuan Pasal 91 ayat (1) diub ah de nga n men gha puska n kata-
kata "akade mik dan/ atau" dan me ngub ah ayat (6)
sehingga ke seluruhan Pasal 91 be rb unyi seb agai be rikut :
"Pasa l 91
(1) Jurusan merup akan unsur pe laksana akad emik yang m elaksanakan
pe ndidikan profesional dalam seb agian atau satu caba ng ilmu
pe nge tahuan, teknologi, dan/atau kese nian tertentu.
(2) Dalam jurusan d apat d ibentuk laboratorium dan/ atau studio.
(3) Jurusan terd iri atas :
1. unsur pimp inan : Ketua d an Sekre taris Jurusan,
2. unsur pelaksana : para dose n.
(4) Jurusan d ipimpin oleh Ketua yang dib antu oleh Sekre taris.
(5) Ketua jurusan be rtanggung jawab kep ada Direktur Akademi.
(6) Ketua d an Sekre taris jurusan d iangkat untuk masa jab atan 4
(emp at) tahun dan dap at diangkat kemb ali.
(7) Bilaman a jurusan me mp unyai lab oratorium d an/ atau Studio,
satuan pelaksana terseb ut dipimpin oleh seora ng Kep ala.
(8) Ketua d an Sekre taris jurusan se rta Kep ala labor atorium
studio diangkat dan dibe rhentikan oleh p impinan akademi
setelah mend apat pertimbang an senat akade mi."
15. Kete ntuan Pasal 93 ayat (4) diub ah, sehing ga ke seluruhan
Pasal 93 berb unyi seb agai b erikut :
"Pasa l 93
(1) Penyelengg araan p rogram studi dipimpin oleh Ketua prog ram
studi atau Ketua jurusan.(2) Ketua prog ram studi bertang gung jawab kep ada p impinan satuan
pe laksana akade mik yang memb awahinya.
(3) Ketua p rogra m studi diangkat oleh p impinan akad emi atas usul
pimpinan satuan pe laksana akade mik yang memb awahinya.
(4) Ketua pr og ram studi diang kat untuk masa jab atan 4 (em pa t)
tahun dan dap at diangkat kemb ali. "
16. Ketentuan Pasal 120 dihapus da n d iganti de ngan ketentuan b aru,
sehingga ke seluruhan Pasal 120 b erb unyi seb agai be rikut :
"Pasa l 120
Perguruan tingg i dan/ atau lemb aga lain di luar neg eri dap at
mend irikan pe rguruan tinggi bar u di Indone sia me lalui patungan
de ngan mitra ke rja Indone sia".
17. Ke tentua n Pasal 122 ayat (1), ayat (2), ayat (3), da n aya t
(4) diubah, sehingga ke seluruhan Pasal 122 berb unyi seb agai
be rikut :
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
8/10
88
" Pasal 122
(1) Dalam melaksanakan keg iatan akade mik, pe rguruan tinggi dap at
menjalin kerjasama de ngan pe rguruan tingg i dan/ atau lemba ga-
lemb aga lain, ba ik di dalam maupun d i luar neg eri.
(2) Kerjasama seb agaimana d imaksud d alam ayat (1) dap at ber b entuk:
a. kontrak manajeme n;
b. program kembaran;c. program pemindahan kredit;
d. tukar menukar dose n dan mahasiswa dalam pe nyelengg araan
akademik;
e. pe manfaatan be rsama sumbe r daya dalam pelaksanaan kegiatan
akademik;
f. pe nerb itan b ersama karya ilmiah;
g. pe nyelengg araan b ersama se minar atau keg iatan ilmiah lain;
d an
h. bentuk-be ntuk lain yang diangg ap p erlu.
(3) Kerjasama dalam b entuk kontrak manajemen, p rogram ke mb aran,
dan p rogram p emindahan kredit de ngan pe rguruan tinggi luar
neg eri seb agaimana dimaksud dalam ayat (2) hanya dap at di
laksanakan sep anjang prog ram studi dari perg uruan tingg i luar
neg eri telah terakr ed itasi di neg aranya.
(4) Pelaksanaan ketentuan seb agaimana d imaksud dalam ayat (1),
khusus be rkenaan dengan kerjasama dengan perg uruan t inggi
dan/ atau lemb aga lain di luar neg eri d iatur oleh Menteri. "
Pasal II
Peraturan Peme rintah ini mulai be rlaku pada tanggal diundang kan.
Agar se tiap orang me nge tahuinya, meme rintahkan pe ngundang an
Peraturan Peme rintah ini de ngan p ene mpatannya dalam Lemb aran
Negara Republik Indonesia.
Ditetap kan d i Jaka rtaDitetap kan d i Jaka rta
pa da tang gal 2 Mei 1998pa da tang ga l 2 Mei 1998
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttdttd
SOEHARTOSOEHARTO
Diunda ngka n d i JakartaDiunda ngka n d i Jakarta
pa da tangg al 2 Mei 1998pa da tangg al 2 Mei 1998
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARAMENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDO NESIAREPUBLIK INDO NESIA
ttdttd
SAADILLAH MURSJIDSAADILLAH MURSJID
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998 NOMOR 92LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998 NOMOR 92
Salinan se suai de nga n aslinyaSalinan se suai de nga n aslinya
SEKRETARIAT KABSEKRETARIAT KABINET RIINET RI
Ke p ala Biro HukumKe p ala Biro Hukum
dan Perundangdan Pe rundang--undanganundangan
Lamb ock V. Nahattand sLamb ock V. Nahattand s
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
9/10
99
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 57 TAHUN 1998
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990TENTANG PENDIDIKAN TINGGI
Umum
Era globalisasi mem ba wa penga ruh deng an meningkatnya hubungan
kerjasama antar bangsa menyeb abkan p erubahan d alam keb ijakan
Pemerintah Indone sia, termasuk ke bijakan dalam b idang
pe ndidikan. Pengaruh yang sang at kuat pada umumnya adalah
meningkatkan kualitas sumbe r d aya manusia yang d iperlukan
selain untuk p emb angunan nasional, juga untuk meng hadap i
pe rsaingan dari negara-negara lain dalam pasar b eb as.
Perubaha n keb ijakan dalam bidang p end idikan tingg i pe rlu
diberi dukungan dalam b entuk p eraturan pe rundang-undangan,
de ngan melakukan penyesuaian terhadap p eraturan pe rundang-
undangan yang b erlaku.
Dalam Pasal 120 Peraturan Peme rintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Tinggi seb agai p elaksanaan dar i Undang -undang Nomor 2
Tahun 1989 ten tang Sistem Pend idikan Nasional menyatakan b ahwa
pihak asing dilarang menye lengg arakan pe ndidikan tinggi di
Indo ne sia. Kete ntuan Pasal 120 terse b ut pe rlu disesuaikan aga r
pihak asing juga dapat be rpe ran serta dalam pe nyelenggaraan
pe rguruan tingg i, sep anjang pelaksanaannya sesuai de ngan
ketentuan yang be rlaku.
Penyengg araan pe ndidikan tinggi, sep erti halnya jenjang p end idikan
pad a umumnya, sangat meme rlukan dana, apalagi bag i pe ningkatan
kualitasnya. 01eh karenanya, kepad a bad an penye lengg ara pe rlu di
be rikan kesempatan untuk memupuk kemampuan d i bidang dana terseb ut
melalui keg iatan antara lain penyer taan modal dalam bad an-bad an
usaha atau me lalui pem ilikan saham d alam Perseroan Terb atas.
Tujuannya agar bad an penye lengg ara pe ndidikan dapat memiliki
kekayaan atau sumbe r dana yang cukup guna memajukan pend idikan.
Sesuai de ngan ketentuan pe raturan pe rundang -undangan di bidang
pe rpajakan, keuntungan yang diterima d ari hasil kegiatan serupa
itu atau dari pene rimaan de vide n, dan sejauh tetap digunakan untuk
kep entingan pend idikan, dap at dipe rtimb angkan untuk dib eri
keringanan perp ajakan.
PASAL DEMI PASAL.
Pasal I
Angk a 1
Cukup jelas
Angk a 2
-
8/14/2019 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Nomor 57
10/10
1010
Cukup jelas
Angk a 3
Cukup jelas
Angk a 4
Cukup jelas
Angk a 5
Cukup jelas
Angk a 6Cukup jelas
Angk a 7
Cukup jelas
Angk a 8
Cukup jelas
Angk a 9
Cukup jelas
Angk a 10
Cukup jelas
Angk a 11
Cukup jelas
Angk a 12
Cukup jelas
Angk a 13
Cukup jelas
Angk a 14
Cukup jelas
Angk a 15
Cukup jelas
Angk a 16
Kese rtaan p ihak a sing dimaksudkan terutama untuk meningkatkan
mutu pend idikan di Indonesia, oleh seb ab itu :
a. Perg uruan tinggi/lemb aga asing harus mem enuhi standar m utuyang tingg i yang dilakukan me lalui akred itasi yang d iakui
serta hasil evaluasi yang d ilakukan Departeme n Pendidikan d an
Kebudayaan;
b. Perg uruan tingg i baru yang d idirikan harus memenuhi segala
persyaratan dan p eraturan yang b erlaku bagi perg uruan tinggi
swasta di Indo ne sia.
Angk a 17
Persyaratan pe rguruan tingg i asing yang me nyelengg arakan kerjasama
de ngan pe rguruan tingg i di Indone sia harus mempunyai program studi
yang sama se rta meme nuhi syarat akreditasi yang b erlaku di negara
asal serta evaluasi oleh Dep arteme n Pendidikan dan Keb udayaan.
Pasal II
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3765TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3765