peraturan pemerintah 24/2010 - trp 24 tahun 2010.pdf · pemerintah republik indonesia 2010, pp no...

4
Penggunaan Kawasan Hutan DAFTAR ISI: Definisi 1 Penggunaan Kawassan Hutan 1 Izin Penggunaan Kawasan Hutan 2 Monitoring dan Evaluasi 3 Persetujuan Prinsip 3 Sanksi 4 Perubahan 4 Peraturan Pemerintah 24/2010 Kewajiban Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan DEFINISI: Hutan Kawasan Hutan Hutan Produksi Hutan Lindung Reboisasi Reklamasi Hutan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas Gedung Madiun Lt.3 Jln. Taman Suropati No. 2 Telp. 021 392712 Fax. 021 3926601 Email: [email protected] BAPPENAS Definisi CATATAN: Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dila- kukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan Penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan hutan untuk kepentingan pemban- gunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan kawssan hutan tersebut. Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam ling- kungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan Hutan Wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap Hutan Produksi Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan Hutan Lindung Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem pen- yangga kehidupan untuk mengatur tatar air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah Reboisasi Upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan. Reklamasi Hutan Usaha memperbaiki atau memulihkan kembali hutan atau lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat penggunaan kawasan hutan agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan perun-

Upload: vunhi

Post on 15-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan Pemerintah 24/2010 - TRP 24 Tahun 2010.pdf · Pemerintah Republik Indonesia 2010, PP No 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Pemerintah Republik Indonesia 2012,

Penggunaan Kawasan Hutan

D A FT AR I S I :

Definisi 1

Penggunaan

Kawassan Hutan

1

Izin Penggunaan

Kawasan Hutan

2

Monitoring dan

Evaluasi

3

Persetujuan

Prinsip

3

Sanksi 4

Perubahan 4

Peraturan Pemerintah

24/2010 K e w a j i b a n P e m e g a n g I z i n P i n j a m

P a k a i K a w a s a n H u t a n

D E F I N I S I :

Hutan

Kawasan Hutan

Hutan

Produksi

Hutan Lindung

Reboisasi

Reklamasi

Hutan

Direktorat Tata Ruang

dan Pertanahan, Bappenas

Gedung Madiun Lt.3

Jln. Taman Suropati No. 2

Telp. 021 392712

Fax. 021 3926601

Email: [email protected]

B A P P EN AS

Definisi

CATATAN:

Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dila-

kukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan

Penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan hutan untuk kepentingan pemban-

gunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan kawssan hutan tersebut.

Hutan Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam ling-

kungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Kawasan

Hutan

Wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh pemerintah

untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap

Hutan

Produksi Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

Hutan

Lindung

Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem pen-

yangga kehidupan untuk mengatur tatar air, mencegah banjir, mengendalikan

erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah

Reboisasi Upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak berupa

lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan

fungsi hutan.

Reklamasi

Hutan

Usaha memperbaiki atau memulihkan kembali hutan atau lahan dan

vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat penggunaan

kawasan hutan agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan perun-

Page 2: Peraturan Pemerintah 24/2010 - TRP 24 Tahun 2010.pdf · Pemerintah Republik Indonesia 2010, PP No 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Pemerintah Republik Indonesia 2012,

H a l a m a n 2

Tata Cara dan Persyaratan

Kewajiban Pemohon:

Izin Penggunaan Kawasan Hutan

1. Melaksanakan tata batas terhadap kawasan hutan yang disetujui dan lahan kom-

pensasi serta proses pengukuhannya;

2. Melaksanakan inventarisasi tegakan;

3. Membuat pernyataan kesanggupan membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan penanaman dalam rangka rehabili-tasi daerah aliran sungai, dalam hal kompensasi berupa pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan penanaman

dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai;

4. Menyerahkan dan menghutankan lahan untuk dijadikan kawasan hutan, dalam

hal kompensasi berupa lahan; dan

5. Melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri.

P e r a t u r a n P e m e r i n t a h 2 4 / 2 0 1 0

1 Izin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi lahan

Kawasan Hutan < 30% dari DAS, pulau, provinsi untuk Nonkomersial 1:1

Kawasan Hutan < 30% dari DAS, pulau, provinsi untuk Komersil 1:2

2

Izin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi membayar Penerimaan Negara

Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan penanaman untuk rehabili-

tasi

Kawasan Hutan > 30% dari DAS, pulau, provinsi untuk Nonkomersial ratio 1:1

Kawasan Hutan > 30% dari DAS, pulau, provinsi untuk Komersial paling sedikit ratio 1:1

3

Izin pinjam pakai kawasan hutan tanpa kompensasi lahan atau tanpa kompensasi

membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan tanpa

melakukan penanaman untuk rehabilitasi.

Contoh: untuk kegiatan pertahanan negara, sarana keselamatan lalu lintas laut atau udara, cek dam,

embung, sabo, dan sarana meteorologi, klimatologi, dan geofisika, serta kegiatan survei dan eksplo-

rasi.

Memenuhi

Persyaratan

?

Persyaratan

Administrasi dan Teknis

Ya: Menteri menerbitkan persetujuan prinsip peng-

gunaan kawasan hutan sebelum menerbitkan izin

pinjam pakai kawasan hutan.

Tidak: Menteri menyampaikan surat penolakan

Jangka Waktu

Paling lama 2 (dua) tahun sejak diterbitkan dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi.

Pemohon:

1. Menteri atau pejabat

setingkat menteri;

2. Gubernur;

3. Bupati/walikota;

4. Pimpinan badan usaha;

atau Ketua Yayasan.

Page 3: Peraturan Pemerintah 24/2010 - TRP 24 Tahun 2010.pdf · Pemerintah Republik Indonesia 2010, PP No 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Pemerintah Republik Indonesia 2012,

Pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan wajib:

1. Membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan;

2. Melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai;

3. Melaksanakan reboisasi pada lahan kompensasi;

4. Menyelenggarakan perlindungan hutan;

5. Melaksanakan reklamasi dan/atau reboisasi pada kawasan hutan yang dipinjam pakai yang sudah tidak

digunakan; dan

6. Melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri.

H a l a m a n 3 Kewajiban Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Monitoring dilakukan sebagai pembinaan agar pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan memenuhi

kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam izin. Menteri dapat melimpahkan kepada pejabat yang ditunjuk

atau gubernur.

Monitoring dan Evaluasi

Hapusnya Persetujuan Prinsip atau Izin

1. Pemegang persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan; 2. Penerima dispensasi pinjam pakai kawasan hutan; dan 3. Pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan.

Monitoring dan Evaluasi Dilakukan oleh Menteri

Pencabutan dilakukan apabila pemegang persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan atau

izin pinjam pakai kawasan hutan dikenai sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.

Jangka waktu persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan atau izin pinjam pakai kawasan hutan telah berakhir;

Dicabut oleh Menteri;

Diserahkan kembali secara sukarela oleh pemegang persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan atau pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan kepada Menteri sebelum jangka waktu berakhir dengan pernyataan tertulis; atau

Kawasan hutan yang dipinjam pakai berubah peruntukan menjadi bukan kawasan hutan atau berubah fungsi menjadi fungsi hutan yang penggunaannya dilarang berdasarkan peraturan perun-dang-undangan.

P e r a t u r a n P e m e r i n t a h 2 4 / 2 0 1 0

Page 4: Peraturan Pemerintah 24/2010 - TRP 24 Tahun 2010.pdf · Pemerintah Republik Indonesia 2010, PP No 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Pemerintah Republik Indonesia 2012,

1. Persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan yang telah diberikan oleh Menteri sebelum ber-lakunya Peraturan Pemerintah ini dan telah memenuhi seluruh kewajiban yang ditetapkan dalam persetujuan prinsip tetap dapat diproses menjadi izin pinjam pakai kawasan hutan dengan dibe-bani kewajiban sesuai dengan Peraturan Pemerintah ini.

2. Izin atau perjanjian pinjam pakai kawasan hutan yang dilakukan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini tetap berlaku sampai dengan berakhirnya izin atau perjanjian pinjam pakai kawa-san hutan, kecuali terjadi perubahan peruntukan atau perubahan fungsi kawasan hutan.

3. Peraturan pelaksanaan yang mengatur pinjam pakai kawasan hutan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini.

Ketentuan Peralihan

SANKSI

“Sanksi berupa pencabutan izin pinjam pakai kawasan hutan oleh Menteri”

Sumber:

Pemerintah Republik Indonesia 2010, PP No 24

Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan

Pemerintah Republik Indonesia 2012, PP No. 60

Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah No. 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara

Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan

2

PP No. 10 Tahun 2010 menjadi PP No. 60 Tahun 2012

Apa yang Diubah?

1 Persyaratan Lahan Pengganti

Kegiatan Usaha Perkebunan yang Izinnya dikeluarkan Pemda lebih

rinci dalam tata cara tukar menukar lahan

Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas

Gedung Madiun Lt.3 Jln. Taman Suropati No. 2

Menteng, Jakarta Pusat

Telp. 021 392712

Fax. 021 3926601

Email: [email protected]