peraturan dan regulasi 2 (softskill)

Upload: aguspurwanto013

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    1/16

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    2/16

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    3/16

    1

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

    BAB I PEMBAHASAAN................................................................................................. 2

    1.1.UU No.19 tentang Hak Cipta................................................................................ 2

    1.1.1 BAB 1 KETENTUAN UMUM......................................................................... 2

    1.1.2 BAB 2 LINGKUP HAK CIPTA...................................................................... 3

    1.1.3 BAB III : MASA BERLAKU HAK CIPTA...................................................... 4

    1.2 UU No.36 tentang Telekomunikasi....................................................................... 51.2.1 BAB II ASAS DAN TUJUAN....................................................................... 6

    1.2.2 BAB IV PENYELENGGARAAN ............................................................... 6

    1.2.3 BAB V PENYIDIKAN..................................................................................... 7

    1.2.4 BAB VI SANKSI ADMINISTRASI................................................................ 8

    1.2.5 BAB VII KETENTUAN PIDANA................................................................... 9

    1.3. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008

    TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.............................12

    DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    4/16

    2

    BAB I

    PEMBAHASAAN

    1.1. UU No.19 tentang Hak Cipta

    DiIndonesia,masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta,

    yaitu, yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002.

    Dalamundang-undang tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi

    pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya

    atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan

    menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).

    Hak cipta di Indonesia juga mengenal konsep "hak ekonomi" dan "hak

    moral". Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas

    ciptaan, sedangkan hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau

    pelaku (seni, rekaman, siaran) yang tidak dapat dihilangkan dengan alasan apa

    pun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan. Contoh pelaksanaan hak

    moral adalah pencantuman nama pencipta pada ciptaan, walaupun misalnya hak

    cipta atas ciptaan tersebut sudah dijual untuk dimanfaatkan pihak lain. Hak moral

    diatur dalam pasal 2426 Undang-undang Hak Cipta.

    1.1.1 BAB 1 KETENTUAN UMUM

    Pasal 1 , ayat 8 :

    Program Komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam

    bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan

    dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat

    komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai

    hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi

    tersebut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    5/16

    3

    1.1.2 BAB 2 LINGKUP HAK CIPTA

    Pasal 2, ayat 2 :

    Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program

    Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang

    tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang

    bersifat komersial.

    Pasal 12, ayat 1 :

    Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam

    bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:

    A. buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang

    diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;

    Pasal 15 :

    Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan,

    tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:

    A. Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan,

    penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau

    tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari

    Pencipta;

    B. Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara

    terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan

    umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang

    nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    6/16

    4

    C. Pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh pemilik

    Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.

    1.1.3 BAB III : MASA BERLAKU HAK CIPTAPasal 30:

    (1) Hak Cipta atas Ciptaan:

    a. Program Komputer;

    b. sinematografi;

    c. fotografi;

    d. database; dan

    e. karya hasil pengalihwujudan,berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak

    pertama kali diumumkan.

    Ciptaan yang dapat dil indungi

    Ciptaan yang dilindungi hak cipta di Indonesia dapat mencakup misalnya

    buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang

    diterbitkan,ceramah, kuliah, pidato, alat peraga yang dibuat untuk kepentingan

    pendidikan dan ilmu pengetahuan, lagu atau musik dengan atau tanpa teks,

    drama,drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim, seni rupa dalam

    segala bentuk (seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni

    patung, kolase, dan seni terapan), arsitektur, peta, seni batik (dan karya tradisional

    lainnya seperti seni songket dan seni ikat), fotografi, sinematografi, dan tidak

    termasuk desain industri (yang dilindungi sebagai kekayaan intelektual tersendiri).

    Ciptaan hasil pengalihwujudan seperti terjemahan, tafsir, saduran, bunga

    rampai (misalnya buku yang berisi kumpulan karya tulis, himpunan lagu yang

    direkam dalam satu media, serta komposisi berbagai karya tari pilihan), dan

    database dilindungi sebagai ciptaan tersendiri tanpa mengurangi hak cipta atas

    ciptaan asli (UU 19/2002 pasal 12).

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    7/16

    5

    Pendaftaran Hak Cipta di I ndonesia

    Di Indonesia, pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi

    pencipta atau pemegang hak cipta, dan timbulnya perlindungan suatu ciptaan

    dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Namun

    demikian, surat pendaftaran ciptaan dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di

    [[pengadilan]] apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan. Sesuai

    yang diatur pada bab IV Undang-undang Hak Cipta, pendaftaran hak cipta

    diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI),

    yang kini berada di bawah [Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia]].

    Pencipta atau pemilik hak cipta dapat mendaftarkan langsung ciptaannya maupun

    melalui konsultan HKI. Permohonan pendaftaran hak cipta dikenakan biaya (UU

    19/2002 pasal 37 ayat 2).

    1.2 UU No.36 tentang Telekomunikasi

    Menimbang:

    A. Bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat

    adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila da

    Undang-Undang Dasar 1945;

    B. Bahwa penyelenggara telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya

    memperkukuh persatuan dan kesatuaan bangsa,memperlancar kegiatan

    pemerintahan,mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan dan hasil-

    hasilnya,serta meningkatkan hubungan antar bangsa; c bahwa pengaruh

    globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah

    mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara

    pandang tehadap telekomunikasi; d. bahwa segala sesuatu yan berkaitan dengan

    perubahan mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap

    telekomunikasi tersebut,perlu dilakukan penataan dan pengaturan kembali

    penyelenggara telekomunikasi nasional; ebahwa sehubungan dengan hal-hal

    tersebut diatas,maka Undang-undang No.3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi

    dipandang tidak sesuai lagi,sehingga perlu diganti;

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    8/16

    6

    C. Mengingat: Pasal 5 ayat (1),Pasal20 ayat (1) dan Pasal 33 Undang-Undang

    Dasar 1945;

    1.2.1 BAB II ASAS DAN TUJUAN

    Pasal 2

    Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan

    merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri

    sendiri.

    Pasal 3

    Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung

    persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

    rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan

    pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa.

    1.2.2 BAB IV PENYELENGGARAAN

    Bagian Pertama

    Umum

    Pasal 7

    (1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi:

    a. penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;

    b. penyelenggaraan jasa telekomunikasi;

    c. penyelenggaraan telekomunikasi khusus.

    (2) Dalam penyelenggaraan telekomunikasi, diperhatikan hal-hal sebagai

    berikut:

    a. melindungi kepentingan dan keamanan negara;

    b. mengantisipasi perkembangan teknologi dan tuntutan global;

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    9/16

    7

    c. dilakukan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan;

    d. peran serta masyarakat.

    1.2.3 BAB V PENYIDIKAN

    Pasal 44

    (1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, juga Pejabat

    Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Departemen yang lingkup

    tugas dan tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi, diberi wewenang

    khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang

    Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang telekomunikasi.

    (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    berwenang:

    a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan

    berkenaan dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi;

    b. melakukan pemeriksaan terhadap orang dan atau badan hukum yang

    diduga melakukan tindak pidana di bidang telekomunikasi;

    c. menghentikan penggunaan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang

    menyimpang dari ketentuan yang berlaku;

    d. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau

    tersangka;

    e. melakukan pemeriksaan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang

    diduga digunakan atau diduga berkaitan dengan tindak pidana di bidang

    telekomunikasi;

    f. menggeledah tempat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak

    pidana di bidang telekomunikasi;

    g. menyegel dan atau menyita alat dan atau perangkat telekomunikasi yang

    digunakan atau yang diduga berkaitan dengan tindak pidana di bidang

    telekomunikasi;

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    10/16

    8

    h. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan

    tindak pidana di bidang telekomunikasi; dan

    i. mengadakan penghentian penyidikan.

    (3) Kewenangan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Hukum Acara

    Pidana.

    1.2.4 BAB VI SANKSI ADMINISTRASI

    Pasal 45

    Barang siapa melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1), Pasal 18 ayat (2),

    Pasal 19, Pasal 21, Pasal 25 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), Pasal 29 ayat (1),

    Pasal 29 ayat (2), Pasal 33 ayat (1), Pasal 33 ayat (2), Pasal 34 ayat (1),

    atau Pasal 34 ayat (2) dikenai sanksi administrasi. Pasal 46

    (1) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 berupa

    pencabutan izin.

    (2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah

    diberi peringatan tertulis.

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    11/16

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    12/16

    10

    Barang siapa memperdagangkan, membuat, merakit, memasukkan atau

    menggunakan perangkat telekomunikasi di wilayah Negara Republik

    Indonesia yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling

    lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp100.000.000,00

    (seratus juta rupiah).

    Pasal 53

    (1) Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 33 ayat (1) atau Pasal 33 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara

    paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda paling banyak

    Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

    (2) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    mengakibatkan matinya

    seseorang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)

    tahun.

    Pasal 54

    Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 35 ayat (2) atau Pasal 36 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara

    paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak

    Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

    Pasal 55

    Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 38, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan

    atau denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    13/16

    11

    Pasal 56

    Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 40, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)

    tahun.

    Pasal 57

    Penyelenggara jasa telekomunikasi yang melanggar ketentuan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), dipidana dengan pidana

    penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak

    Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

    Pasal 58

    Alat dan perangkat telekomunikasi yang digunakan dalam tindak pidana

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Pasal 48, Pasal 52 atau Pasal 56

    dirampas untuk negara dan atau dimusnahkan sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku. Pasal 59 Perbuatan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 47, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51, Pasal 52,Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, dan Pasal 57 adalah kejahatan.

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    14/16

    12

    1.3. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN

    2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

    BAB I

    KETENTUAN UMUM, Pasal 1 dan 2

    BAB II

    ASAS DAN TUJUAN, Pasal 3 dan 4

    BAB III

    INFORMASI, DOKUMEN, DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK, Pasal 5 -

    12

    BAB IV

    PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI ELEKTRONIK DAN SISTEM

    ELEKTRONIK

    Bagian Kesatu Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik, Pasal 13 dan 14 Bagian

    Kesatu Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik, Pasal 15 dan 16

    BAB V

    TRANSAKSI ELEKTRONIK, Pasal 17- 22

    BAB VI

    NAMA DOMAIN, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN

    PERLINDUNGAN HAK PRIBADI Pasal 23-26

    BAB VII

    PERBUATAN YANG DILARANG, Pasal 27-37

    BAB VIII

    PENYELESAIAN SENGKETA, Pasal 38 dan 39

    BAB IX

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    15/16

    13

    PERAN PEMERINTAH DAN PERAN MASYARAKAT, Pasal 40 dan 41

    BAB X

    PENYIDIKAN, Pasal 4244

    BAB XI

    KETENTUAN PIDANA, Pasal 4552

    BAB XII

    KETENTUAN PERALIHAN, Pasal 53

    BAB XIII

    KETENTUAN PENUTUP Pasal 54

  • 8/10/2019 Peraturan Dan Regulasi 2 (SOFTSKILL)

    16/16

    14

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.hukumonline.com/artikel_detail.asp?id=6937

    www.bc.edu/bc_org/avp/law/st_org/iptf/commentary/content/warwick.htm

    www.indonesialawcenter.com

    http://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-

    tentang.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesia

    http://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-

    nomor.html

    http://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-tentang.htmlhttp://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-tentang.htmlhttp://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-tentang.htmlhttp://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-tentang.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesiahttp://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-nomor.htmlhttp://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-nomor.htmlhttp://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-nomor.htmlhttp://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-nomor.htmlhttp://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-nomor.htmlhttp://notnote.blogspot.com/2013/04/undang-undang-republik-indonesia-nomor.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesiahttp://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-tentang.htmlhttp://monstajam.blogspot.com/2013/05/undang-undang-no19-tahun-2002-tentang.html