peraturan daerah kabupaten buol · web viewperaturan daerah kabupaten buol nomor 3 tahun 2006 t e n...

20
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUOL, Menimbang : a. bahwa hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan adalah merupakan salah satu komoditi andalan serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, sehingga Pemerintah Daerah perlu mengatur tentang kontribusi bagi pengeluaran hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan dari daerah . b. bahwa dengan berlakunya Undang–Undang RI Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang–Undang RI Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan penyesuaian dari pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab, maka Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk menentukan jenis Retribusi Daerah sesuai dengan kewenangan otonominya . c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Buol tentang Retribusi Izin Pengeluaran Hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan . 1

Upload: phamkiet

Post on 29-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL

NOMOR 3 TAHUN 2006

T E N T A N G

RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BUOL,

Menimbang : a. bahwa hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan adalah merupakan salah satu komoditi andalan serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, sehingga Pemerintah Daerah perlu mengatur tentang kontribusi bagi pengeluaran hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan dari daerah .

b. bahwa dengan berlakunya Undang–Undang RI Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang–Undang RI Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan penyesuaian dari pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab, maka Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk menentukan jenis Retribusi Daerah sesuai dengan kewenangan otonominya .

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Buol tentang Retribusi Izin Pengeluaran Hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan .

Mengingat : 1. Undang–Undang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara RI Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3209);

2. Undang–Undang RI Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3478 );

3. Undang – Undang RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3900);

4. Undang–Undang RI Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang–Undang RI Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4048);

1

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

5. Undang–Undang RI Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);

6. Undang – Undang RI Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan ( Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4411 );

7. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);

8. Undang–Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara RI Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3294);

10. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2000 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4131);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BUOL

dan

BUPATI BUOL

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Buol.2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah.3. Kepala Daerah adalah Bupati Buol4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.5. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintah oleh Pemerintah

Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip-prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

2

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Dinas adalah Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Buol.

7. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan Daerah dan atau Retribusi Daerah.

8. Kas daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Buol9. Bendahara Khusus Penerima adalah Bendahara Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten Buol10. Badan adalah Sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang

melakukan maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komonditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiunan, persekutuan, perkumpulan yayasan, organisasi lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

11. Komoditi perkebunan adalah setiap komoditi tanaman perkebunan yang dibudidayakan dan diusahakan

12. Komoditi Tanaman Pangan adalah setiap komoditi tanaman pangan yang dibudayakan dan diusahakan

13. Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disebut Retribusi, adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buol untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

14. Perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk Pembinaan, Pengaturan, Pengendalian, dan Pengawasan atas kegiatan, Pemanfaatan ruang, Penggunaan sumber daya alam, Barang, Prasarana, Sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

15. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang – undangan Retribusi Daerah Kabupaten Buol Diwajibkan untuk melaksanakan Pembayaran Retribusi.

16. Masa Retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan perizinan.

17. Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SPTRD, adalah Surat yang dipergunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data Objek Retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran Retribusi yang terutang menurut Peraturan Perundang – undangan Retribusi Daerah Kabupaten Buol.

18. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SKRD adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.

19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnya disebut SKRDKBT, adalah Surat Ketetapan yang menentukan tambahan atas jumlah Retribusi yang telah ditetapkan.

20. Surat Setoran Rertibusi Daerah yang selanjutnya disebut SSRD adalah Surat yang oleh Wajib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran dan penyetoran retribusi yang terutang ke kas daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati.

21. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disebut SKRDLB, adalah Surat Ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jumlah Kredit Retribusi lebih besar dari pada Retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

22. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut STRD, adalah Surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan atau Sanksi Administrasi berupa bunga dan atau denda

23. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang – undangan Retribusi Daerah.

24. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Daerah Kabupaten Buol, yang

3

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Pengeluaran Hasil perkebunan dan tanaman pangan dipungut Retribusi.

Pasal 3

(1) Objek Retribusi adalah hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan yang akan diperdagangkan keluar daerah

(2) Hasil Perkebunan Dan Tanaman Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:1. Kelapa Biji2. Kopra3. Biji Kakao Kering4. Bunga Cengkeh Kering5. Tungkai Bunga Cengkeh6. Biji Kopi7. Kemiri8. Biji Pala Kering 9. Lada10. Buah Panili Kering11. Jahe12. Sagu13. Jagung14. Cabe15. Nilam16. Pisang17. Dan lain-lain yang merupakan hasil komoditi Perkebunan dan Tanaman Pangan

Pasal 4

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mengumpulkan serta mengeluarkan hasil perkebunan dan tanaman pangan untuk diperdagangkan keluar daerah.

BAB III

GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5

Retribusi Izin Pengeluaran hasil perkebunan dan tanaman pangan digolongkan sebagai Retribusi Perizinan tertentu.

4

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

BAB IV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN PERIZINAN

Pasal 6

Tingkat penggunaan perizinan diukur berdasarkan jenis dan volume hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan.

BAB V

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPANSTRUKTUR DAN TARIF RETRIBUSI

Pasal 7

(1) Prinsip dan sasaran dalam Penetapan struktur Retribusi didasarkan pada kemampuan Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya pembinaan pengawasan dan pengendalian terhadap mutu hasil perkebunan dan Tanaman Pangan.

(2) Prinsip penetapan besarnya tarif Retribusi didasarkan pada tujuan untuk menutup keseluruhan biaya administrasi dan biaya pemeriksaan pengeluaran hasil perkebunan dan tanaman pangan.

BAB VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8

Struktur besarnya tarif Retribusi ditetapkan sebagai berikut:

NO STRUKTUR RETRIBUSI SATUAN BESARNYA

TARIF RETRIBUSI

5

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.

Kelapa BijiKopraBiji Kakao KeringBunga Cengkeh KeringTungkai Bunga CengkehBiji KopiKemiriBiji Pala Kering LadaBuah Panili KeringJaheSaguJagungCabeNilamPisangDan lain-lain yang merupakan hasil komoditi perkebunan

ButirKgKgKgKg KgKgKgKgKgKgKgKgKgKg

TandanKg

Rp. 5Rp. 10Rp. 250Rp. 500Rp. 50Rp. 50Rp. 50Rp. 50Rp. 250Rp. 1.000Rp. 100Rp. 10Rp. 50Rp. 10Rp. 100 Rp. 10Rp. 5

6

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 9

Retribusi yang terutang dipungut ditempat pemberian izin pengeluaran hasil perkebunan dan tanaman pangan.

BAB VIII

SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 10

Saat terutangnya Retribusi adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IX

PERIZINAN

Pasal 11

(1) Setiap orang pribadi atau badan yang mengeluarkan hasil Perkebunan dan Tanaman Pangan keluar daerah wajib memiliki izin Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) Tata cara dan persyaratan untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB X

PENDAFTARAN DAN PENDATAAN

Pasal 12

(1) Setiap wajib retribusi mengisi SPTRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) STPRD atau dokumen lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditanda tangani oleh wajib retribusi atau kuasanya.

(3) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTRD ditetapkan dengan Peraturan Bupati

BAB XI

PENETAPAN RETRIBUSI

Pasal 13

(1) Berdasarkan SPTRD, sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (1) ditetapkan Retribusi terutang dengan menerbitkan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan.

7

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

(2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru dan / atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah Retribusi yang terutang, maka dikeluarkan SKRDKBT.

(3) Bentuk, isi, dan tatacara penerbitan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan SKRDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di tetapkan oleh Bupati.

BAB XII

TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 14

(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, dan STRD.

(3) Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetor ke kas daerah melalui Bendahara Khusus Penerima paling lama 1 x 24 jam, atau dalam waktu yang ditentukan oleh Bupati.

BAB XIII

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 15

Dalam hal Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang bayar, dikenakan sanksi admininstrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XIV

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 16

(1) Pembayaran Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.

(2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat – lambatnya 15 (lima belas) hari sejak Wajib Retribusi menerima SKRD, atau dokumen yang dipersamakan, SKRDKBT, dan STRD.

(3) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan SSRD

(4)Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran Retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

8

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

BAB XV

TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 17

(1) Pengeluaran Surat Teguran atau peringatan atau Surat lain yang sejenis sebagai awal tidakan pelaksanaan penagihan Retribusi dikeluarkan 7 (tujuh) hari setelah jatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah wajib Retribusi menerima Surat teguran atau peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Retribusi harus melunasi Retribusi terutang.

(3) Surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

BAB XVI

K E B E R A T A N

Pasal 18

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau Pejabat yang di tunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, dan SKRDLB.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan – alasan yang jelas.

(3) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan Retribusi, harus dapat membuktikan ketidak benaran Ketetapan Retribusi tersebut.

(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak Wajib Retribusi menerima SKRD atau dokumen yang dipersamakan, SKRDKBT, dan SKRDLB, kecuali apabila Wajib Retribusi dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan sehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi Daerah dan pelaksanaan penagihan Retribusi.

Pasal 19

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberikan Keputusan atas keberatan yang di ajukan.

(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya Retribusi yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak menerbitkan Keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

9

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

BAB XVII

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 20

(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaran Retribusi Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memberikan Keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan suatu Keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang Retribusi lainnya. Kelebihan Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang Retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkan SKRDLB.

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Bupati memberikan imbalan berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan Retribusi.

Pasal 21

(1) Permohonan pengembalian pembayaran Retribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan sekurang – kurangnya menyebutkan :a. Nama dan Alamat Wajib Retribusib. Masa Retribusic. Besarnya kelebihan pembayaran ; dand. Alasan yang singkat dan jelas.

(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.

(3) Bukti Penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman pos tercatat merupakan bukti saat Permohonan diterima oleh Bupati.

Pasal 22

(1) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan dengan menertibkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Retribusi.

(2) Apabila kelebihan Pembayaran Retribusi diperhitungkan dengan utang Retribusi lainnya sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (4), pembayaran dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bukti Pemindahbukuan juga berlaku sebagai bukti Pembayaran.

10

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

BAB XVIII

PENGURANGAN, KERINGANAN DANPEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 23

(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan Retribusi.

(2) Pembebasan, pengurangan atau keringanan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan wajib Retribusi antara lain untuk mengangsur.

(3) Tata cara pengurangan, keringanan, dan pembebasan Retribusi ditetapkan oleh Bupati.

BAB XIX

KADALUARSA PENAGIHAN

Pasal 24

(1) Hak untuk melakukan Penagihan Retribusi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terhutangnya Retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan Tindak Pidana dibidang Retribusi.

(2) Kedaluarsa Penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila ;a. Diterbitkan Surat Teguran ; ataub. Ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi baik secara langsung maupun

tidak langsung.

BAB XX

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 25

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah ;a. Menerima, mencari, dan mengumpulkan serta meneliti keterangan atau laporan

berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atas badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Daerah.

c. Meminta keterangan dan Barang Bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.

d. Memeriksa Buku-buku, Catatan-catatan, dan Dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen – dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ;

11

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam Rangka Pelaksanaan Tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.

g. Menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan identitas orang dan/ atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah ;i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau

saksi ;j. Menghentikan penyidikan ;k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana

dibidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur didalam Undang–undang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XXI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 26

(1) Setiap orang pribadi atau badan yang mengeluarkan hasil perkebunan dan tidak memiliki izin, diancam Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

(2) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan Keuangan Daerah diancam Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah Retribusi yang terutang.

(3) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah pelanggaran.

BAB XXII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 27

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 29 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Pengeluaran Hasil Hutan dan Hasil Perkebunan dinyatakan tidak berlaku lagi.

BAB XXIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

12

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Pasal 29

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Buol.

Disahkan di Buolpada tanggal 10 Oktober 2006

BUPATI BUOL

H. A. KARIM HANGGI

Diundangkan di Buolpada tanggal 10 Oktober 2006

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BUOL

HENGKYE PARIMO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUOL TAHUN 2006 NOMOR 3

13

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

PENJELASAN

A T A S

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL

NOMOR 3 TAHUN 2006

TENTANG

RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN

I. PENJELASAN UMUM

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk menjalankan Otonomi yang seluas-luasnya dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.

Dalam menjalankan Otonomi tersebut, daerah mempunyai hak antara lain mengelola kekayaan daerah, memungut Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.

Hasil perkebunan adalah merupakan salah satu kekayaan daerah yang sangat potensial, yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga kemandirian daerah dalam hal pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat terwujud.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup Jelas

Pasal 2 : Cukup Jelas

Pasal 3 : Cukup Jelas

Pasal 4 : Cukup Jelas

Pasal 5 : Cukup Jelas

Pasal 6 : Cukup Jelas

Pasal 7 : Cukup Jelas

Pasal 8 : Cukup Jelas

Pasal 9 : Cukup Jelas

Pasal 10 : Cukup Jelas

Pasal 11 : Cukup Jelas

Pasal 12 : Cukup Jelas

Pasal 13 : Cukup Jelas

Pasal 14 : Cukup Jelas

Pasal 15 : Cukup Jelas

Pasal 16 : Cukup Jelas

Pasal 17 : Cukup Jelas

14

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BUOL NOMOR 3 TAHUN 2006 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGELUARAN HASIL PERKEBUNAN DAN TANAMAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Pasal 18 : Cukup Jelas

Pasal 19 : Cukup Jelas

Pasal 20 : Cukup Jelas

Pasal 21 : Cukup Jelas

Pasal 22 : Cukup Jelas

Pasal 23 : Cukup Jelas

Pasal 24 : Cukup Jelas

Pasal 25 : Cukup Jelas

Pasal 26 : Cukup Jelas

Pasal 27 : Cukup Jelas

Pasal 28 : Cukup Jelas

Pasal 29 : Cukup Jelas

15