peraturan bank indonesia nomor: 6/ 17 /pbi/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan...

87
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang :a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional, diperlukan sistem perbankan nasional yang tangguh dan dapat melayani seluruh lapisan masyarakat termasuk kepada pengusaha menengah, kecil dan mikro baik di pedesaan maupun perkotaan; b. bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah tumbuh dengan pesat sebagai salah satu infrastruktur sistem perbankan nasional; c. bahwa untuk meningkatkan peran dan pelayanan jasa perbankan syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, diperlukan pemberdayaan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah; d. bahwa untuk lebih mendorong perkembangan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, diperlukan pengaturan kegiatan lembaga yang komprehensif, jelas dan memberikan kepastian hukum; e. bahwa

Upload: vuongdiep

Post on 12-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004

TENTANG

BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian

nasional, diperlukan sistem perbankan nasional yang tangguh dan

dapat melayani seluruh lapisan masyarakat termasuk kepada

pengusaha menengah, kecil dan mikro baik di pedesaan maupun

perkotaan;

b. bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah

tumbuh dengan pesat sebagai salah satu infrastruktur sistem

perbankan nasional;

c. bahwa untuk meningkatkan peran dan pelayanan jasa perbankan

syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal,

diperlukan pemberdayaan Bank Perkreditan Rakyat yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah;

d. bahwa untuk lebih mendorong perkembangan Bank Perkreditan

Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah, diperlukan pengaturan kegiatan lembaga yang

komprehensif, jelas dan memberikan kepastian hukum;

e. bahwa …

Page 2: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 2 -

e. bahwa sehubungan dengan itu dipandang perlu untuk mengatur

kembali ketentuan tentang Bank Perkreditan Rakyat yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3472) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3790);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3843); sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7 , Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4357);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG BANK

PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP

SYARIAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bank Indonesia ini yang dimaksud dengan :

1. Bank …

Page 3: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 3 -

1. Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang selanjutnya disebut BPRS adalah

Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah;

2. Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disebut BPR adalah Bank

Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-

undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional;

3. Kantor Cabang adalah kantor BPRS yang secara langsung bertanggungjawab

kepada kantor pusat BPRS yang bersangkutan, dengan alamat tempat usaha

yang jelas dimana Kantor Cabang tersebut melakukan kegiatan usahanya;

4. Kantor Kas adalah kantor di bawah Kantor Cabang, yang kegiatan usahanya

melakukan pelayanan kas dalam rangka membantu Kantor Cabang induknya.

5. Kegiatan Kas di luar Kantor BPRS adalah kegiatan pelayanan kas terhadap

pihak yang telah menjadi nasabah BPRS, antara lain:

a. Kas Mobil atau Kas Terapung yaitu kegiatan kas dengan menggunakan

alat transportasi darat atau air;

b. Payment Point yaitu kegiatan pelayanan pembayaran melalui kerjasama

antara BPRS dengan pihak lain yang merupakan nasabah BPRS;

c. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yaitu kegiatan kas yang dilakukan secara

elektronis untuk memudahkan nasabah, antara lain dalam rangka menarik

atau menyetor secara tunai, atau melakukan pembayaran melalui

pemindahbukuan, dan memperoleh informasi mengenai saldo/mutasi

rekening nasabah;

6. Kegiatan …

Page 4: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 4 -

6. Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah adalah kegiatan usaha

perbankan yang dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1 angka 13 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor

10 Tahun 1998;

7. Dewan Syariah Nasional adalah dewan yang dibentuk oleh Majelis Ulama

Indonesia yang bertugas dan memiliki kewenangan untuk menetapkan fatwa

tentang produk dan jasa dalam kegiatan usaha bank syariah;

8. Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang melakukan pengawasan

terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha BPRS;

9. Direksi:

a. Bagi BPRS berbentuk hukum Perseroan Terbatas adalah direksi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-undang Nomor 1

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas;

b. bagi BPRS berbentuk hukum Perusahaan Daerah adalah direksi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 5 Tahun

1962 tentang Perusahaan Daerah;

c. bagi BPRS berbentuk hukum Koperasi adalah pengurus sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 29 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian.

10. Komisaris:

a. bagi BPRS berbentuk hukum Perseroan Terbatas adalah komisaris

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 1

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas;

b. bagi BPRS berbentuk hukum Perusahaan Daerah adalah pengawas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun

1962 tentang Perusahaan Daerah;

c. bagi …

Page 5: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 5 -

c. bagi BPRS berbentuk hukum Koperasi adalah pengawas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian;

11. Pejabat Eksekutif adalah pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada

direksi bank atau perusahaan, atau mempunyai pengaruh terhadap kebijakan

dan operasional bank atau perusahaan, antara lain pemimpin Kantor Cabang

BPRS.

12. Pemegang Saham Pengendali adalah badan hukum dan atau perorangan dan

atau kelompok usaha yang:

a. memiliki saham BPRS sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih

dari jumlah saham yang dikeluarkan BPRS dan mempunyai hak suara;

atau

b. memiliki saham BPRS kurang dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari

jumlah saham yang dikeluarkan BPRS dan mempunyai hak suara namun

dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian BPRS baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Pasal 2

Bentuk hukum suatu BPRS dapat berupa:

a. Perseroan Terbatas;

b. Koperasi; atau

c. Perusahaan Daerah.

BAB II …

Page 6: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 6 -

BAB II

PERIZINAN

Bagian Pertama

Pendirian BPRS

Pasal 3

(1) BPRS hanya dapat didirikan dengan izin Dewan Gubernur Bank Indonesia.

(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam dua

tahap:

a. persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan

pendirian BPRS;

b. izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha

BPRS setelah persiapan sebagaimana dimaksud dalam huruf a selesai

dilakukan.

Pasal 4

Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar:

a. Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) untuk BPRS yang didirikan di

wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dan Kabupaten/Kota Tangerang,

Bogor, Depok, dan Bekasi;

b. Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk BPRS yang didirikan di

wilayah ibukota propinsi di luar wilayah tersebut pada huruf a di atas ;

c. Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk BPRS yang didirikan di luar

wilayah tersebut pada huruf a dan huruf b di atas.

Pasal 5

BPRS hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh:

a. warga negara Indonesia;

b. badan …

Page 7: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 7 -

b. badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia;

c. Pemerintah daerah; atau

d. dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c.

Bagian Kedua

Persetujuan Prinsip

Pasal 6

(1) Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a diajukan sekurang-kurangnya oleh salah satu

calon pemilik kepada Dewan Gubernur Bank Indonesia dan wajib dilampiri

dengan:

a. rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk rancangan anggaran

dasar yang sekurang-kurangnya memuat:

1. nama dan tempat kedudukan;

2. kegiatan usaha sebagai BPRS;

3. permodalan;

4. kepemilikan;

5. wewenang, tanggung jawab, dan masa jabatan dewan Komisaris dan

Direksi;

6. tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah.

b. data kepemilikan berupa:

1. daftar calon pemegang saham berikut rincian besarnya masing-masing

kepemilikan saham bagi BPRS yang berbentuk hukum Perseroan

Terbatas/ Perusahaan Daerah;

2. daftar calon anggota berikut rincian jumlah simpanan pokok dan

simpanan wajib, serta daftar hibah bagi BPRS yang berbentuk hukum

Koperasi;

c. daftar …

Page 8: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 8 -

c. daftar calon anggota Direksi, dewan Komisaris dan Dewan Pengawas

Syariah disertai dengan:

1. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);

2. riwayat hidup;

3. surat pernyataan pribadi yang menyatakan tidak pernah melakukan

tindakan tercela di bidang perbankan, keuangan dan usaha lainnya dan

atau tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana

kejahatan dan tidak sedang dalam masa pengenaan sanksi untuk

dilarang menjadi pengurus bank dan atau Bank Perkreditan Rakyat

sebagaimana diatur dalam ketentuan Penilaian Kemampuan dan

Kepatutan (Fit and Proper Test) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

4. surat pernyataan pribadi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan

tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi pemegang

saham, anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu perseroaan dinyatakan pailit berdasarkan

ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum tanggal

pengajuan permohonan;

5. surat keterangan atau bukti tertulis dari bank tempat bekerja

sebelumnya mengenai pengalaman operasional di bidang perbankan

bagi calon anggota Direksi yang telah berpengalaman;

6. surat keterangan dari lembaga pendidikan mengenai pendidikan

perbankan syariah yang pernah diikuti bagi calon Direksi yang belum

berpengalaman di bidang perbankan syariah;

7. surat pernyataan tidak merangkap jabatan sebagai Dewan Pengawas

Syariah lebih dari 2 (dua) lembaga perbankan dan 2 (dua) lembaga

keuangan syariah bukan bank, bagi anggota Dewan Pengawas

Syariah;

8. surat …

Page 9: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 9 -

8. surat keterangan atau bukti tertulis lainnya dari bank tempat bekerja

sebelumnya mengenai pengalaman di bidang perbankan bagi calon

anggota dewan Komisaris yang telah berpengalaman;

9. surat keterangan dari lembaga pendidikan mengenai pendidikan

perbankan yang pernah diikuti bagi calon anggota dewan Komisaris

yang belum berpengalaman;

10.surat pernyataan dari anggota dewan Komisaris dan Direksi bahwa

yang bersangkutan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan:

(a) anggota Direksi lainnya dalam hubungan sebagai orangtua

termasuk mertua, anak termasuk menantu, saudara kandung

termasuk ipar dan suami/istri;

(b) dewan Komisaris dalam hubungan sebagai orangtua, anak dan

suami/istri;

d. rencana susunan dan struktur organisasi, serta personalia;

e. rencana kerja 3 (tiga) tahun pertama yang sekurang-kurangnya memuat:

1. rencana kegiatan usaha yang mencakup penghimpunan dan

penyaluran dana serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan

dalam mewujudkan rencana dimaksud;

2. rencana kebutuhan pegawai;

3. proyeksi arus kas bulanan selama 36 (tiga puluh enam) bulan yang

dimulai sejak BPRS melakukan kegiatan operasionalnya serta

proyeksi neraca dan perhitungan laba rugi;

f. studi kelayakan pendirian BPRS yang antara lain memuat hasil

penelaahan mengenai peluang pasar dan potensi ekonomi di wilayah

Kabupaten/Kota tempat kedudukan dan wilayah operasional BPRS;

g. bukti setoran modal sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) dari

modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dalam bentuk

fotokopi …

Page 10: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 10 -

fotokopi bilyet deposito mudharabah atas nama “Dewan Gubernur Bank

Indonesia q.q. salah seorang calon pemilik untuk pendirian BPRS yang

bersangkutan”, pada bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia

yang wajib legalisir oleh bank penerbit, dengan mencantumkan

keterangan bahwa pencairannya hanya dapat dilakukan setelah mendapat

persetujuan tertulis dari Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan

h. surat pernyataan dari calon pemegang saham bagi BPRS yang berbentuk

hukum Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah atau dari calon anggota

bagi BPRS yang berbentuk hukum Koperasi, bahwa setoran modal

sebagaimana dimaksud dalam huruf g:

1. tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk

apapun dari bank dan atau pihak lain;

2. tidak berasal dari sumber yang diharamkan menurut prinsip syariah;

3. tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang (money

laundering).

(2) Daftar calon pemegang saham atau calon anggota sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) huruf b:

a. dalam hal perorangan wajib dilampiri dengan dokumen sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) huruf c angka 1, angka 2, angka 3 dan angka 4;

b. dalam hal badan hukum wajib dilampiri dengan:

1. akta pendirian badan hukum, termasuk anggaran dasar berikut

perubahan-perubahan yang telah mendapat pengesahan dari instansi

yang berwenang;

2. dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c angka 1,

angka 2, angka 3 dan angka 4 dari seluruh anggota dewan Komisaris

dan Direksi badan hukum yang bersangkutan;

3. daftar …

Page 11: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 11 -

3. daftar pemegang saham berikut rincian besarnya masing-masing

kepemilikan saham bagi badan hukum Perseroan Terbatas/ Perusahaan

Daerah, atau daftar anggota berikut rincian jumlah simpanan pokok

dan simpanan wajib, serta daftar hibah bagi badan hukum Koperasi;

4. laporan keuangan posisi akhir bulan sebelum tanggal pengajuan

permohonan persetujuan prinsip;

5. laporan keuangan badan hukum yang diaudit oleh Akuntan Publik

dengan posisi paling lama 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengajuan

permohonan persetujuan prinsip, bagi badan hukum yang melakukan

penyertaan sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) atau

lebih;

6. dalam hal kepemilikan BPRS oleh Pemerintah Daerah, laporan

keuangan yang disampaikan berupa APBD tahun berjalan yang

disahkan oleh DPRD;

7. seluruh struktur kelompok usaha yang terkait dengan BPRS dan badan

hukum pemilik BPRS sampai dengan pemilik dan pengendali terakhir

badan hukum (ultimate share holder);

8. i. kewajiban menyampaikan data mengenai struktur kelompok usaha

sebagaimana dimaksud dalam angka 7, dikecualikan dalam hal

pemilik BPRS adalah Pemerintah Daerah;

ii. apabila terdapat pemilik selain Pemerintah Daerah, maka

kewajiban menyampaikan struktur kelompok usaha diberlakukan

bagi pemilik lain tersebut;

9. surat pernyataan dari calon pemegang saham bahwa yang

bersangkutan telah menyampaikan informasi secara benar dan lengkap

mengenai struktur kelompok usaha BPRS sampai dengan pemilik

terakhir;

10. surat …

Page 12: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 12 -

10. surat pernyataan dari calon Pemegang Saham Pengendali yang

menyatakan kesediaan untuk mengatasi kesulitan permodalan maupun

likuiditas yang dihadapi BPRS dalam melakukan kegiatan usahanya.

Pasal 7

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan persetujuan prinsip

sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) huruf a diberikan selambat-

lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima

secara lengkap.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. analisis yang mencakup antara lain tingkat persaingan yang sehat dan

tingkat kejenuhan antar bank yang melaksanakan prinsip syariah dan

BPRS;

c. wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali, calon anggota

dewan Komisaris, calon anggota Direksi dan Dewan Pengawas Syariah.

(3) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pihak-pihak yang

mengajukan permohonan pendirian Bank wajib melakukan presentasi kepada

Bank Indonesia mengenai keseluruhan rencana pendirian Bank.

Pasal 8

(1) Persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) berlaku

untuk jangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari terhitung sejak tanggal

persetujuan prinsip dikeluarkan dan tidak dapat diperpanjang.

(2) Pihak yang mendapat persetujuan prinsip dilarang melakukan kegiatan usaha

sebelum mendapat izin usaha.

(3) Apabila …

Page 13: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 13 -

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) calon

pemilik BPRS belum mengajukan permohonan izin usaha kepada Dewan

Gubernur Bank Indonesia, maka persetujuan prinsip yang telah diberikan

dinyatakan tidak berlaku.

Bagian Ketiga

Izin Usaha

Pasal 9

Permohonan untuk mendapatkan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

ayat (2) huruf b diajukan oleh Direksi BPRS kepada Dewan Gubernur Bank

Indonesia dan wajib dilampiri dengan:

a. akta pendirian badan hukum, termasuk anggaran dasar badan hukum yang telah

disahkan oleh instansi yang berwenang;

b. data kepemilikan berupa :

1. daftar pemegang saham berikut rincian besarnya masing-masing

kepemilikan saham bagi BPRS yang berbentuk hukum Perseroan Terbatas

atau Perusahaan Daerah;

2. daftar anggota berikut rincian jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib

serta daftar hibah bagi BPRS yang berbentuk hukum Koperasi,

yang masing-masing disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (2), dalam hal terjadi perubahan;

c. daftar susunan anggota Direksi, dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas

Syariah disertai dengan:

1. pas foto terakhir ukuran 4 x 6 cm;

2. contoh tanda tangan dan paraf;

3. dokumen …

Page 14: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 14 -

3. dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c, dalam hal

terjadi perubahan;

d. susunan organisasi, termasuk susunan personalia dalam hal terjadi perubahan,

serta sistem dan prosedur kerja;

e. bukti pelunasan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dalam

bentuk fotokopi bilyet deposito mudharabah atas nama “Dewan Gubernur

Bank Indonesia q.q. salah seorang calon pemilik BPRS yang bersangkutan”,

pada bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia yang wajib

dilegalisir oleh bank penerbit, dengan mencantumkan keterangan bahwa

pencairannya hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari

Dewan Gubernur Bank Indonesia;

f. bukti kesiapan operasional antara lain berupa:

1. daftar aktiva tetap dan inventaris;

2. bukti penguasaan berupa bukti kepemilikan atau perjanjian sewa-menyewa

gedung kantor;

3. foto gedung kantor dan tata letak ruangan;

4. contoh formulir/warkat yang akan digunakan untuk operasional BPRS;

5. sistem pembukuan yang digunakan untuk operasional BPRS;

6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

dan

7. sarana dan prasarana bagi pengawasan syariah.

g. surat pernyataan dari pemegang saham bagi BPRS yang berbentuk hukum

Perseroan Terbatas/ Perusahaan Daerah atau dari anggota bagi BPRS yang

berbentuk hukum Koperasi, bahwa pelunasan modal disetor sebagaimana

dimaksud dalam huruf e:

1. tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun

dari bank dan atau pihak lain;

2. tidak …

Page 15: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 15 -

2. tidak berasal dari sumber yang diharamkan menurut prinsip syariah;

3. tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang (money laundering).

h. surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan:

1. sebagai anggota dewan Komisaris pada 3 (tiga) bank lain; atau

2. sebagai anggota dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang

memerlukan tanggung jawab penuh sebanyak-banyaknya pada 2 (dua)

lembaga/perusahaan lain bukan bank,

bagi anggota dewan Komisaris;

i. surat pernyataan tidak merangkap jabatan sebagai anggota dewan Komisaris,

Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau

lembaga lain, bagi anggota Direksi;

j. surat pernyataan dari anggota Direksi bahwa yang bersangkutan bersedia

menjadi anggota Direksi BPRS selama sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

sejak BPRS yang didirikan beroperasi dan tidak akan mengundurkan diri,

kecuali mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia; dan

k. surat pernyataan dari anggota dewan Komisaris dan Direksi bahwa yang

bersangkutan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan:

(a) anggota Direksi lainnya dalam hubungan sebagai orangtua termasuk

mertua, anak termasuk menantu, saudara kandung termasuk ipar dan

suami/istri;

(b) dewan Komisaris dalam hubungan sebagai orangtua, anak dan suami/istri;

l. Surat penetapan Dewan Syariah Nasional, bagi anggota Dewan Pengawas

Syariah

Pasal 10 …

Page 16: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 16 -

Pasal 10

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan izin usaha sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b diberikan selambat-lambatnya 60

(enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. wawancara terhadap pemilik, anggota dewan Komisaris, Direksi dan

Dewan Pengawas Syariah dalam hal terdapat penggantian calon yang

diajukan sebelumnya.

Pasal 11

(1) BPRS yang telah mendapat izin usaha dari Dewan Gubernur Bank Indonesia

wajib melakukan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari

terhitung sejak tanggal izin usaha dikeluarkan.

(2) Laporan pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

wajib disampaikan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia selambat-

lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal dimulainya kegiatan operasional.

(3) Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) BPRS

belum melakukan kegiatan usaha, maka izin usaha yang telah diberikan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 12

BPRS yang telah mendapat izin usaha dari Dewan Gubernur Bank Indonesia wajib

mencantumkan secara jelas kata-kata “Bank Perkreditan Rakyat Syariah” atau

“BPR Syariah” atau “BPRS” pada penulisan namanya.

BAB III …

Page 17: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 17 -

BAB III

KEPEMILIKAN DAN PERUBAHAN MODAL BPRS

Pasal 13

(1) Kepemilikan BPRS oleh badan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 setinggi-tingginya sebesar modal sendiri bersih badan hukum

yang bersangkutan.

(2) Ketentuan kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dipenuhi

pada saat badan hukum yang bersangkutan melakukan penyetoran modal

untuk pendirian BPRS atau pada saat badan hukum yang bersangkutan

melakukan penambahan modal disetor BPRS.

Pasal 14

Sumber dana yang digunakan dalam rangka kepemilikan BPRS dilarang:

a. berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank

dan atau pihak lain;

b. berasal dari sumber yang diharamkan menurut prinsip syariah;

c. berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang (money laundering).

Pasal 15

(1) Yang dapat menjadi pemilik BPRS adalah pihak-pihak yang:

a. tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang menjadi

pemegang saham dan atau pengurus bank dan atau BPR sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

b. menurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan memiliki integritas

yang baik.

(2) Pemilik BPRS yang memiliki integritas yang baik sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) huruf b, antara lain adalah pihak-pihak yang:

a. memiliki …

Page 18: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 18 -

a. memiliki akhlak dan moral yang baik;

b. mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. bersedia mengembangkan BPRS yang sehat.

(3) Bagi Pemegang Saham Pengendali selain wajib memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga wajib menyampaikan surat

pernyataan bersedia untuk mengatasi kesulitan permodalan dan likuiditas

yang dihadapi BPRS dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Pasal 16

Perubahan kepemilikan yang mengakibatkan perubahan dan atau terjadinya

Pemegang Saham Pengendali BPRS wajib mendapat persetujuan Bank Indonesia

terlebih dahulu dan tunduk kepada tata cara penggantian dan atau penambahan

pemilik BPRS yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku mengenai

merger, konsolidasi, dan akuisisi.

Pasal 17

(1) Penggantian dan atau penambahan pemilik yang tidak mengakibatkan

terjadinya Pemegang Saham Pengendali BPRS wajib terlebih dahulu

dilaporkan kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

sebelumnya, dengan dilampiri dokumen sebagaimana dimaksud pada pasal 6

ayat (1) huruf b, huruf c angka 1, 2 dan 3.

(2) Pelaksanaan penggantian dan atau penambahan pemilik BPRS dapat

dilaksanakan setelah mendapat penegasan dari Bank Indonesia.

(3) Penegasan atas laporan penggantian dan atau penambahan pemilik diberikan

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen diterima secara

lengkap.

(4) Laporan …

Page 19: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 19 -

(4) Laporan pelaksanaan penggantian dan atau penambahan pemilik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan ke Bank Indonesia

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah pelaksanaan penggantian dan

atau penambahan.

Pasal 18

(1) Perubahan komposisi kepemilikan BPRS yang tidak mengakibatkan

terjadinya Pemegang Saham Pengendali BPRS wajib dilaporkan oleh BPRS

kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah

perubahan dilakukan.

(2) Perubahan komposisi kepemilikan tanpa penambahan modal disetor wajib

dilaporkan ke Bank Indonesia dengan dilampiri:

a. notulen rapat umum pemegang saham apabila dalam Anggaran Dasar

ditetapkan harus RUPS, rapat anggota atau peraturan daerah/surat

keputusan gubernur/surat keputusan walikota/ surat keputusan bupati;

b. bukti pengalihan kepemilikan saham;

c. surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g; dan

d. data kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.

(3) Perubahan komposisi kepemilikan dengan penambahan modal disetor wajib

dilaporkan ke Bank Indonesia dengan dilampiri:

a. bukti penyetoran;

b. notulen rapat umum pemegang saham, rapat anggota atau peraturan

daerah/surat keputusan gubernur/surat keputusan walikota/ surat

keputusan bupati;

c. surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g; dan

d. data kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.

Pasal 19 …

Page 20: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 20 -

Pasal 19

Perubahan modal dasar BPRS wajib dilaporkan oleh Direksi BPRS kepada Bank

Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal diterimanya

persetujuan perubahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang dilampiri

dengan:

a. notulen rapat umum pemegang saham atau rapat anggota atau peraturan

daerah/surat keputusan gubernur/surat keputusan walikota/ surat keputusan

bupati; dan

b. akta perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh instansi yang

berwenang.

BAB IV

DIREKSI, DEWAN KOMISARIS, PEJABAT EKSEKUTIF, DAN DEWAN

PENGAWAS SYARIAH

Pasal 20

Kepengurusan BPRS terdiri dari Direksi dan dewan Komisaris.

Pasal 21

(1) Anggota Direksi dan dewan Komisaris wajib memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a. integritas

b. kompetensi; dan

c. reputasi keuangan

(2) Anggota Direksi dan dewan Komisaris yang memenuhi persyaratan integritas

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, antara lain adalah pihak-pihak

yang:

a. memiliki …

Page 21: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 21 -

a. memiliki akhlak dan moral yang baik;

b. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

c. memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional bank

yang sehat;

d. tidak termasuk dalam daftar tidak lulus sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(3) Anggota Direksi dan dewan Komisaris yang memenuhi persyaratan

kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, antara lain adalah

pihak-pihak yang:

a. bagi calon Direksi:

i. memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan

relevan dengan jabatannya;

ii. memiliki pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan atau

bidang keuangan; dan

iii. memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam

rangka pengembangan BPRS yang sehat;

b. bagi calon Komisaris:

i. memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan

dengan jabatannya; dan atau

ii. memiliki pengalaman di bidang perbankan.

(4) Anggota Direksi dan dewan Komisaris yang memenuhi persyaratan reputasi

keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, antara lain adalah

pihak-pihak yang:

a. tidak termasuk dalam daftar kredit macet;

b. tidak …

Page 22: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 22 -

b. tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Direksi atau Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit,

dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

Pasal 22

(1) Jumlah anggota Direksi BPRS sekurang-kurangnya 2 (dua) orang.

(2) Sekurang-kurangnya 50% (lima puluh perseratus) dari anggota Direksi

termasuk Direktur Utama wajib berpengalaman operasional sekurang-

kurangnya:

a. 1 (satu) tahun sebagai pejabat dibidang pendanaan dan/atau pembiayaan

di perbankan syariah; atau

b. 4 (empat) tahun sebagai pegawai di bidang pendanaan dan pembiayaan di

perbankan syariah; atau

c. 2 (dua) tahun sebagai pejabat dibidang pendanaan dan/atau perkreditan di

perbankan konvensional dan memiliki pengetahuan dibidang perbankan

syariah.

(3) Anggota Direksi sekurang-kurangnya berpendidikan formal minimal

setingkat Diploma III atau Sarjana Muda.

(4) Bagi anggota Direksi lain yang belum berpengalaman perbankan syariah

wajib mengikuti pelatihan perbankan syariah.

(5) Direktur Utama BPRS wajib berasal dari pihak yang independen terhadap

Pemegang Saham Pengendali.

Pasal 23

(1) Anggota Direksi dilarang mempunyai hubungan keluarga sampai dengan

derajat pertama termasuk dengan sesama anggota Direksi atau anggota

dewan Komisaris.

(2) Anggota …

Page 23: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 23 -

(2) Anggota Direksi BPRS dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi,

Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau

lembaga lain.

(3) Anggota Direksi BPRS dilarang memberikan kuasa umum yang

mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.

(4) Seluruh Anggota Direksi BPRS harus berdomisili dekat dengan tempat

kedudukan Kantor Pusat BPRS.

Pasal 24

(1) Jumlah anggota dewan Komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan

sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

(2) Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris wajib

berdomisili dekat di tempat kedudukan BPRS.

(3) Anggota dewan Komisaris wajib memiliki pengetahuan dan atau pengalaman

di bidang perbankan atau di bidang keuangan lainnya.

(4) Anggota dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai:

i. anggota dewan Komisaris, sebanyak-banyaknya pada 3 (tiga) bank lain;

atau

ii anggota dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang

memerlukan tanggung jawab penuh sebanyak-banyaknya pada 2 (dua)

lembaga/ perusahaan lain bukan bank.

Pasal 25

Pengangkatan atau penggantian Pejabat Eksekutif BPRS wajib dilaporkan oleh

Direksi BPRS kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari

setelah tanggal pengangkatan efektif dan dilampiri dengan:

a. surat …

Page 24: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 24 -

a. surat pengangkatan dan khusus bagi Pemimpin Cabang disertai dengan surat

kuasa dari Direksi BPRS;

b. 1 (satu) lembar pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran 4x6 cm;

c. fotokopi tanda pengenal berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP);

d. riwayat hidup; dan

e. contoh tandatangan dan paraf.

Pasal 26

Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota dewan Komisaris, anggota

Direksi, dan Pejabat Eksekutif BPRS dilarang mengambil tindakan yang dapat

merugikan BPRS dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud

dalam setiap keputusan.

Pasal 27

BPRS wajib membentuk dan memiliki Dewan Pengawas Syariah yang

berkedudukan di kantor pusat BPRS.

Pasal 28

(1) Anggota Dewan Pengawas Syariah wajib memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a. integritas;

b. kompetensi; dan

c. reputasi keuangan.

(2) Anggota Dewan Pengawas Syariah yang memenuhi persyaratan integritas

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, antara lain adalah pihak-pihak

yang:

a. memiliki akhlak dan moral yang baik;

b. memiliki …

Page 25: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 25 -

b. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

c. memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional bank

yang sehat;

d. tidak termasuk dalam daftar tidak lulus sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(3) Anggota Dewan Pengawas Syariah yang memenuhi persyaratan kompetensi

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, antara lain adalah pihak-pihak

yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidang syariah mu’amalah

dan pengetahuan dibidang perbankan dan/atau keuangan secara umum.

(4) Anggota Dewan Pengawas Syariah yang memenuhi persyaratan reputasi

keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, antara lain adalah

pihak-pihak yang:

a. tidak termasuk dalam daftar kredit/pembiayaan macet;

b. tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Direksi atau Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit,

dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

Pasal 29

(1) Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah antara lain

meliputi:

a. memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional BPRS

terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN;

b. menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang-kurangnya

setiap 6 (enam) bulan kepada Direksi, Komisaris, DSN dan Bank Indonesia;

c. menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional, dan produk yang

dikeluarkan BPRS;

d. memberikan …

Page 26: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 26 -

d. memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan operasional

BPRS secara keseluruhan dalam laporan publikasi BPRS;

e. mengkaji produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan oleh BPRS untuk

dimintakan fatwa kepada DSN.

f. Bila perlu dapat meminta dokumen dan penjelasan langsung dari satuan

kerja BPRS serta ikut dalam pembahasan intern termasuk dalam

pembahasan komite pembiayaan

(2) Tata cara pelaporan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran

Bank Indonesia.

Pasal 30

(1) Jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah sekurang-kurangnya 1 (satu)

orang dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

(2) Anggota Dewan Pengawas Syariah BPRS hanya dapat merangkap jabatan

sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah sebanyak-banyaknya pada 2

(dua) lembaga perbankan dan 2 (dua) lembaga keuangan syariah bukan

bank.

(3) Satu anggota Dewan Pengawas Syariah BPRS dapat merangkap jabatan

sebagai anggota DSN

(4) Anggota Dewan Pengawas Syariah digolongkan sebagai pihak terafiliasi

BPRS.

Pasal 31 …

Page 27: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 27 -

Pasal 31

(1) BPRS wajib mengajukan calon Direksi dan anggota dewan Komisaris, untuk

memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum diangkat oleh RUPS

atau Rapat Anggota.

(2) BPRS wajib mengajukan calon anggota Dewan Pengawas Syariah untuk

memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan penetapan Dewan Syariah

Nasional sebelum diangkat dan menduduki jabatannya.

(3) Permohonan untuk memperoleh persetujuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) wajib disampaikan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia, dan

wajib disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf

c, huruf h, huruf i, huruf j dan huruf k.

(4) Permohonan untuk memperoleh persetujuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (2) wajib disampaikan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia, dan

wajib disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf

c.

(5) Permohonan untuk memperoleh penetapan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (2) wajib disampaikan oleh Direksi BPRS kepada Dewan Syariah

Nasional dengan tembusan kepada Bank Indonesia.

Pasal 32

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan pengangkatan anggota Direksi,

dewan Komisaris dan atau Dewan Pengawas Syariah, diberikan selambat-

lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara

lengkap.

(2) Dalam …

Page 28: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 28 -

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dan (2) Bank Indonesia

melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen ; dan

b. wawancara terhadap calon anggota Direksi, dewan Komisaris, dan Dewan

Pengawas Syariah.

Pasal 33

(1) Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Anggota, telah

mengangkat anggota Direksi dan atau dewan Komisaris sebelum persetujuan

Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan Bank

Indonesia tidak menyetujui pihak-pihak dimaksud maka BPRS wajib

mengajukan kembali calon anggota Direksi dan atau dewan Komisaris baru

sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3).

(2) Pengangkatan anggota Direksi dan atau dewan Komisaris wajib dilaporkan

oleh BPRS kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari

setelah tanggal pengangkatan efektif, disertai dengan notulen rapat umum

pemegang saham atau notulen rapat anggota.

(3) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas Syariah wajib dilaporkan oleh

BPRS kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah

tanggal pengangkatan efektif.

BAB V

KEGIATAN USAHA

Pasal 34

(1) BPRS …

Page 29: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 29 -

(1) BPRS wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan

berdasarkan prinsip kehati-hatian.

(2) Usaha BPRS adalah:

a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk antara lain:

1. tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah;

2. deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah; dan atau

3. bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau mudharabah;

b. menyalurkan dana dalam bentuk antara lain:

1. transaksi jual beli berdasarkan prinsip:

a) murabahah;

b) istishna; dan atau

c) salam;

2. transaksi sewa menyewa dengan prinsip ijarah

3. pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip:

a) mudharabah; dan atau

b) musyarakah;

4. pembiayaan berdasarkan prinsip qardh.

c. melakukan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-undang

Perbankan dan prinsip syariah.

Pasal 35

(1) Produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan oleh BPRS wajib memperoleh

persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.

(2) Aktiva Tetap dan Inventaris BPRS setinggi-tingginya 25% (dua puluh lima

perseratus) dari modal disetor BPRS.

Pasal 36

(1) BPRS …

Page 30: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 30 -

(1) BPRS dilarang mengubah kegiatan usahanya menjadi BPR konvensional.

(2) BPRS dilarang melakukan kegiatan usaha secara konvensional.

BAB VI

PEMBUKAAN KANTOR BPRS

Bagian Pertama

Pembukaan Kantor Cabang

Pasal 37

(1) Pembukaan Kantor Cabang BPRS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank

Indonesia.

(2) BPRS dapat membuka Kantor Cabang dalam 1 (satu) wilayah propinsi yang

sama dengan kantor pusatnya.

(3) BPRS yang kantor pusatnya berada di wilayah Daerah Khusus Ibukota

Jakarta Raya dan Kabupaten/Kota Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi

dapat membuka kantor cabang dalam wilayah tersebut.

(4) Rencana pembukaan Kantor Cabang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

wajib dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPRS.

(5) Pembukaan Kantor Cabang wajib memenuhi persyaratan tingkat kesehatan

selama 6 (enam) bulan terakhir tergolong sehat.

(6) Dalam pembukaan Kantor Cabang, BPRS wajib menambah modal disetor

sekurang-kurangnya sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah yang

ditetapkan dalam Pasal 4 untuk setiap kantor.

Pasal 38

Permohonan …

Page 31: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 31 -

Permohonan untuk mendapatkan izin pembukaan Kantor Cabang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) diajukan oleh Direksi BPRS kepada Bank

Indonesia dan wajib dilampiri dengan:

a. neraca dan rincian kualitas aktiva produktif 2 (dua) bulan terakhir sebelum

tanggal surat permohonan;

b. rencana persiapan operasional dalam rangka pembukaan Kantor Cabang;

c. hasil studi kelayakan yang sekurang-kurangnya memuat potensi ekonomi,

peluang pasar, tingkat kejenuhan dan persaingan yang sehat antar bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan BPRS, serta

proyeksi arus kas bulanan selama 12 (dua belas) bulan;

d. rencana kerja Kantor Cabang yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama

12 (dua belas) bulan;

e. bukti pelunasan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (6)

berupa fotokopi bilyet deposito sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf e.

Pasal 39

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 38 diberikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen

permohonan diterima secara lengkap.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Bank Indonesia melakukan :

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. analisis yang mencakup antara lain kemampuan BPRS termasuk tingkat

kesehatan, tingkat kejenuhan dan tingkat persaingan yang sehat antar

bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan

BPRS.

(1) Pelaksanaan …

Page 32: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 32 -

Pasal 40

(1) Pelaksanaan pembukaan Kantor Cabang dilakukan dalam jangka waktu

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dikeluarkan

izin Bank Indonesia.

(2) Laporan pelaksanaan pembukaan Kantor Cabang sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) wajib disampaikan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembukaan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) BPRS

tidak melaksanakan pembukaan Kantor Cabang, maka izin pembukaan

Kantor Cabang yang telah diberikan dinyatakan tidak berlaku.

Bagian Kedua

Pembukaan Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor

Pasal 41

(1) Rencana pembukaan Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor wajib

dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPRS.

(2) Pembukaan Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor hanya dapat

dilakukan dalam:

a. satu wilayah Kabupaten/ Kota yang sama dengan kantor BPRS yang

menjadi induknya; dan atau

b. satu wilayah Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan kantor

BPRS yang menjadi induknya

dalam satu wilayah propinsi.

(3) BPRS yang akan membuka Kantor Kas wajib memenuhi persyaratan tingkat

kesehatan selama 6 (enam) bulan terakhir sekurang-kurangnya tergolong

cukup sehat untuk pembukaan Kantor Kas.

(4) Pembukaan …

Page 33: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 33 -

(4) Pembukaan Kantor Kas hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan surat

penegasan dari Bank Indonesia.

(5) Surat penegasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diberikan selambat-

lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen diterima secara lengkap.

Pasal 42

(1) Pelaksanaan pembukaan Kantor Kas dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari setelah tanggal penegasan Bank Indonesia.

(2) Laporan pelaksanaan pembukaan Kantor Kas sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) wajib disampaikan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembukaan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) BPRS

tidak melaksanakan pembukaan Kantor Kas, maka penegasan pembukaan

Kantor Kas yang telah diberikan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 43

Laporan keuangan Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor wajib

digabungkan dengan laporan keuangan kantor BPRS yang menjadi induknya pada

hari yang sama.

Pasal 44

(1) BPRS wajib menyampaikan laporan pembukaan Kegiatan Kas di Luar

Kantor kepada Bank Indonesia.

(2) Laporan pembukaan Kegiatan Kas di Luar Kantor BPRS wajib disampaikan

ke Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh ) hari setelah tanggal

pelaksanaan.

BAB VII …

Page 34: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 34 -

BAB VII

PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR

Pasal 45

(1) Pemindahan alamat kantor pusat dan Kantor Cabang BPRS hanya dapat

dilakukan dengan izin Bank Indonesia.

(2) Pemindahan alamat kantor BPRS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1):

a. ke wilayah Kabupaten/Kota yang sama wajib mempertahankan modal

sekurang-kurangnya sebesar modal disetor yang telah ada;

b. ke wilayah Kabupaten/Kota yang berbeda wajib:

1. memenuhi persyaratan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 atau Pasal 37 ayat (6); atau

2. mempertahankan modal disetor apabila modal disetor BPRS telah

melebihi dari persyaratan permodalan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 atau Pasal 37 ayat (6).

Pasal 46

(1) Permohonan pemindahan alamat kantor BPRS sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 45 ayat (1) diajukan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia

sebelum pemindahan alamat dilaksanakan.

(2) Permohonan pemindahan alamat kantor dalam Kabupaten/Kota yang berbeda

wajib disertai dengan:

a. alasan pemindahan alamat dan bukti kesiapan kantor BPRS termasuk

sarananya;

b. rencana …

Page 35: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 35 -

b. rencana penyelesaian atau pengalihan tagihan dan kewajiban BPRS;

c. hasil studi kelayakan mengenai tempat kedudukan baru yang sekurang-

kurangnya memuat potensi ekonomi, peluang pasar, tingkat kejenuhan

dan tingkat persaingan yang sehat antar bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah dan BPRS.

(3) Permohonan pemindahan alamat kantor dalam satu kabupaten/kota yang

sama wajib disertai dengan alasan pemindahan alamat dan bukti kesiapan

kantor BPRS termasuk sarananya.

Pasal 47

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 46 ayat (1) diberikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah

dokumen permohonan diterima secara lengkap.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. analisis yang mencakup antara lain kemampuan BPRS, tingkat kejenuhan

dan tingkat persaingan yang sehat antar bank antar bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah dan BPRS.

Pasal 48

(1) Pemindahan alamat kantor wajib diumumkan kepada nasabah dan

masyarakat di tempat kedudukan BPRS sebelumnya, selambat-lambatnya 10

(sepuluh) hari setelah tanggal izin pemindahan alamat dari Bank Indonesia.

(2) Pelaksanaan pemindahan alamat kantor dilakukan selambat-lambatnya 30

(tiga puluh) hari sejak tanggal dikeluarkan izin pemindahan alamat dari Bank

Indonesia. (3) Laporan …

Page 36: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 36 -

(3) Laporan pelaksanaan pemindahan alamat kantor wajib disampaikan kepada

Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal

pelaksanaan pemindahan alamat.

(4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) BPRS

tidak melaksanakan pemindahan alamat kantor, maka izin pemindahan

alamat kantor yang telah diberikan dinyatakan tidak berlaku.

BAB VIII

NAMA DAN BENTUK BADAN HUKUM

Bagian Pertama

Nama dan Perubahan Nama BPRS

Pasal 49

(1) Nama dan Perubahan nama BPRS wajib dilakukan dengan memenuhi

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Bagi BPRS yang telah memperoleh persetujuan perubahan nama dari instansi

yang berwenang wajib mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia

mengenai penetapan penggunaan izin usaha yang dimiliki untuk BPRS

dengan nama yang baru.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diajukan oleh BPRS

kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah

perubahan nama dan wajib disertai dengan akta perubahan anggaran dasar

yang telah disetujui oleh instansi berwenang bagi BPRS yang berbentuk

hukum Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah atau perubahan anggaran

dasar yang telah disahkan oleh rapat anggota bagi BPRS yang berbentuk

hukum koperasi.

(4) Berdasarkan

Page 37: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 37 -

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), Bank

Indonesia menerbitkan Keputusan tentang perubahan nama BPRS dalam

jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima

secara lengkap.

(5) Pelaksanaan perubahan nama BPRS wajib diumumkan dalam surat kabar

harian setempat atau dipapan pengumuman kantor Kecamatan setempat

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal penerbitan Keputusan

Bank Indonesia.

Bagian Kedua

Perubahan Bentuk Badan Hukum BPRS

Pasal 50

(1) Perubahan bentuk badan hukum BPRS hanya dapat dilakukan dengan

persetujuan Bank Indonesia.

(2) Pemberian persetujuan perubahan bentuk badan hukum BPRS sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam dua tahap:

a. persetujuan prinsip yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan

perubahan bentuk badan hukum BPRS;

b. persetujuan pengalihan izin usaha yaitu persetujuan yang diberikan untuk

mengalihkan izin usaha dari badan hukum lama kepada badan hukum

baru.

Pasal 51

(1) Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip perubahan bentuk badan

hukum BPRS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) huruf a

diajukan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia sebelum dilakukan rapat

umum …

Page 38: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 38 -

umum pemegang saham atau rapat anggota untuk memutuskan perubahan

bentuk badan hukum BPRS dan wajib dilampiri dengan:

a. alasan perubahan bentuk badan hukum BPRS;

b. rancangan akta pendirian badan hukum baru termasuk anggaran dasar;

c. rencana pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum lama

kepada badan hukum baru;

d. dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c dalam hal

terjadi perubahan anggota dewan Komisaris dan atau Direksi; dan

e. daftar kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b

dan ayat (2) dalam hal terjadi perubahan.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. wawancara terhadap calon pemegang saham, dewan Komisaris dan atau

Direksi dalam hal terjadi perubahan.

(3) Persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) diberikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen

permohonan diterima secara lengkap.

Pasal 52

(1) Permohonan untuk mengalihkan izin usaha BPRS dari badan hukum lama

kepada badan hukum baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2)

huruf b, diajukan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia dan wajib

dilampiri dengan :

a. akta pendirian badan hukum baru termasuk anggaran dasar yang telah

disahkan oleh instansi berwenang;

b. daftar …

Page 39: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 39 -

b. daftar anggota dewan Komisaris dan Direksi dengan dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c dalam hal terjadi

perubahan;

c. daftar kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b

dan ayat (2) dalam hal terjadi perubahan.

d. akta berita acara pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum

lama kepada badan hukum baru;

e. notulen rapat umum pemegang saham atau rapat anggota badan hukum

lama yang menyetujui perubahan bentuk hukum dan pembubaran badan

hukum lama.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan pengalihan izin

usaha, Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. wawancara terhadap pemegang saham, anggota dewan Komisaris dan

atau Direksi dalam hal terdapat perubahan.

(3) Persetujuan atau penolakan atas permohonan pengalihan izin usaha dari

badan hukum lama kepada badan hukum baru diberikan selambat-lambatnya

30 (tiga puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap.

Pasal 53

(1) Pembubaran badan hukum lama hanya dapat dilakukan setelah:

a. Bank Indonesia memberikan persetujuan pengalihan izin usaha

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3);

b. pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum lama kepada

badan hukum baru dilaksanakan sesuai dengan akta berita acara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) huruf d.

(2) Pelaksanaan …

Page 40: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 40 -

(2) Pelaksanaan perubahan bentuk badan hukum BPRS wajib diumumkan

kepada nasabah dan masyarakat ditempat kedudukan BPRS dan Kantor

Cabang BPRS selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal

penerbitan Keputusan Bank Indonesia.

BAB IX

PERUBAHAN KEGIATAN USAHA

Pasal 54

(1) Perubahan kegiatan usaha BPR yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional menjadi BPR yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah hanya dapat dilakukan dengan izin Dewan Gubernur Bank

Indonesia.

(2) Perubahan kegiatan usaha BPR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya

dapat dilakukan apabila telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPR.

(3) Pemberian izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan dalam dua

tahap:

a. persetujuan prinsip yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan

perubahan kegiatan usaha;

b. izin perubahan kegiatan usaha yaitu izin yang diberikan untuk melakukan

kegiatan usaha BPRS setelah persiapan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a selesai dilakukan.

Pasal 55

Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 54 ayat (3) huruf a, diajukan oleh Direksi BPR kepada Dewan

Gubernur Bank Indonesia disertai alasan perubahan dan wajib dilampiri dengan:

a. rancangan …

Page 41: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 41 -

a. rancangan perubahan anggaran dasar yang secara tegas mencantumkan bahwa

BPR melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip syariah serta

penempatan dan tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah;

b. rencana susunan dan struktur organisasi, serta personalia;

c. rencana penyelesaian seluruh hak dan kewajiban BPR terhadap nasabah yang

tidak bersedia menjadi nasabah BPRS;

d. rencana kerja tahun pertama yang sekurang-kurangnya memuat :

1. rencana kegiatan usaha yang mencakup penghimpunan dan penyaluran dana

serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam mewujudkan

rencana dimaksud;

2. rencana kebutuhan pegawai;

3. proyeksi arus kas bulanan selama 36 (tiga puluh enam) bulan yang dimulai

sejak BPRS melakukan kegiatan operasionalnya serta proyeksi neraca dan

perhitungan laba rugi;

e. studi kelayakan pendirian BPRS yang antara lain memuat hasil penelaahan

mengenai peluang pasar dan potensi ekonomi di wilayah Kabupaten/Kota

tempat kedudukan dan wilayah operasional BPRS;

f. data kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dalam

hal terjadi penggantian dan atau penambahan pemilik, disertai dengan

dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2);

g. daftar anggota Direksi dan dewan Komisaris, dan atau calon anggota Direksi

dan dewan Komisaris dalam hal terjadi penggantian, yang memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, 22, 23, dan 24, disertai

dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf

h, huruf i, huruf j dan huruf k;

(h) daftar …

Page 42: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 42 -

h. daftar Dewan Pengawas Syariah yang memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 dan 30, disertai dengan dokumen Pasal 9 ayat (1)

huruf c.

Pasal 56

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan persetujuan prinsip

sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 diberikan selambat-lambatnya 60

(enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap;

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. Analisis yang mencakup antara lain tingkat persaingan yang sehat dan

tingkat kejenuhan antar bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah dan BPRS;

c. wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali, calon anggota

Direksi, calon anggota dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.

Pasal 57

(1) Persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) berlaku

untuk jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari terhitung sejak tanggal

persetujuan prinsip dikeluarkan dan tidak dapat diperpanjang.

(2) BPR yang telah mendapat persetujuan prinsip sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 56 ayat (1) dilarang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah sebelum mendapat izin perubahan kegiatan usaha.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) BPR

belum mengajukan permohonan izin usaha, maka persetujuan prinsip yang

telah diberikan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 58 …

Page 43: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 43 -

Pasal 58

Permohonan untuk mendapatkan izin perubahan kegiatan usaha sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) huruf b, diajukan oleh Direksi BPR kepada

Dewan Gubernur Bank Indonesia dan wajib dilampiri dengan:

a. akta perubahan anggaran dasar yang secara tegas mencantumkan bahwa BPR

melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah serta penempatan dan

tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah, yang telah disahkan oleh instansi yang

berwenang;

b. bukti kesiapan operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;

c. susunan dan struktur organisasi, serta personalia, dalam hal terjadi perubahan;

d. laporan realisasi dan rencana tindaklanjut penyelesaian seluruh hak dan

kewajiban terhadap nasabah BPR;

e. data kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b,

disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), dalam

hal terjadi perubahan;

f. daftar susunan Direksi dan dewan Komisaris, dan atau calon anggota Direksi

dan dewan Komisaris, yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21, 22, 23, dan 24, disertai dengan dokumen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, dalam hal terjadi perubahan;

g. daftar susunan Dewan Pengawas Syariah yang memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan 30, disertai dengan dokumen Pasal

9 ayat (1) huruf c, dalam hal terjadi perubahan;

h. surat pernyataan dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

huruf g;

i. surat pernyataan dari Direksi dan dewan Komisaris sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 huruf h, huruf i, dan huruf k.

Pasal 59 …

Page 44: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 44 -

Pasal 59

(1) Persetujuan atau penolakan atas permohonan perubahan kegiatan usaha

sebagaimana dimaksud dalam pasal 58 diberikan selambat-lambatnya 60

(enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap.

(2) Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Bank Indonesia melakukan:

a. penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen;

b. wawancara terhadap pemilik, anggota Direksi dan dewan Komisaris serta

Dewan Pengawas Syariah, dalam hal terjadi penggantian.

(3) Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal izin perubahan

kegiatan usaha BPR belum melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah, maka izin perubahan kegiatan usaha dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 60

(1) BPR wajib menyampaikan laporan pelaksanaan perubahan kegiatan usaha

kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal

dimulainya kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah.

(2) BPR yang telah mendapatkan izin perubahan kegiatan usaha wajib

menyelesaikan seluruh hak dan kewajiban kepada kreditur dan debitur dari

kegiatan konvensional selambat-lambatnya 360 (tiga ratus enam puluh) hari

sejak tanggal izin perubahan kegiatan usaha diberikan.

(3) BPR yang telah mendapat izin perubahan kegiatan usaha dilarang melakukan

kegiatan usaha perbankan secara konvensional, kecuali dalam rangka

penyelesaian transaksi-transaksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

Pasal 61

BPR …

Page 45: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 45 -

BPR yang telah memperoleh izin perubahan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip

Syariah wajib mencantumkan kata “Syariah” setelah kata “Bank Perkreditan

Rakyat” pada penulisan namanya.

BAB X

PENUTUPAN KANTOR

Pasal 62

(1) Penutupan Kantor Cabang BPRS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank

Indonesia.

(2) Permohonan penutupan kantor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

diajukan oleh Direksi BPRS kepada Bank Indonesia sebelum pelaksanaan

penutupan kantor BPRS dimaksud, disertai dengan alasan penutupan dan

penyelesaian kewajiban kepada nasabah serta pihak-pihak lain.

(3) Persetujuan atau penolakan izin permohonan penutupan kantor sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) diberikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

setelah :

a. dokumen permohonan diterima secara lengkap; dan

b. berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh kewajiban telah diselesaikan.

(4) Penutupan kantor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib diumumkan

kepada nasabah dan masyarakat di kecamatan dan di kantor tempat

kedudukan BPRS selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal izin

penutupan dari Bank Indonesia.

(5) Laporan …

Page 46: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 46 -

(5) Laporan pelaksanaan penutupan kantor yang telah mendapat persetujuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) wajib disampaikan kepada Bank

Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal penutupan.

Pasal 63

(1) Rencana penutupan Kantor Kas wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia

disertai dengan alasan penutupan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

sebelum pelaksanaannya.

(2) Laporan pelaksanaan penutupan Kantor Kas sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) wajib disampaikan kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10

(sepuluh) hari setelah tanggal penutupan.

Pasal 64

(1) Penutupan kantor sementara oleh BPRS di luar hari libur resmi wajib

memperoleh persetujuan Bank Indonesia.

(2) Permohonan penutupan kantor sementara diajukan oleh Direksi BPRS kepada

Bank Indonesia selambat-lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan.

(3) Persetujuan atau penolakan izin penutupan kantor sementara diberikan

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah surat permohonan diterima

secara lengkap.

(4) BPRS wajib mengumumkan rencana penutupan kepada masyarakat selambat-

lambatnya 14 hari sebelum pelaksanaan penutupan, setelah memperoleh izin

dari Bank Indonesia.

(5) Penutupan kantor sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebanyak-

banyaknya 5 (lima) hari kerja dalam kurun waktu 1 (satu) tahun takwim.

BAB XI …

Page 47: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 47 -

BAB XI

LAIN-LAIN

Pasal 65

BPRS wajib mengadministrasikan dengan tertib:

a. daftar pemegang saham dan perubahannya bagi BPRS yang berbentuk hukum

Perseroan Terbatas/ Perusahaan Daerah;

b. buku daftar anggota dan perubahannya bagi BPRS yang berbentuk hukum

Koperasi.

BAB XII

S A N K S I

Pasal 66

(1) BPRS yang tidak menaati ketentuan dalam Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,

Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17 ayat (2), Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23,

Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29 ayat (1), Pasal 30, Pasal 31

ayat (1) dan ayat (2), Pasal 33 ayat (1), Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36 ayat (2),

Pasal 41 ayat (4), Pasal 43, Pasal 45, Pasal 49 ayat (2), Pasal 50 ayat (1),

Pasal 53 ayat (1), Pasal 54 ayat (1), Pasal 57 ayat (2), Pasal 60 ayat (2) dan

ayat (3), Pasal 61, Pasal 62 ayat (1), Pasal 64 ayat (1), Pasal 65, dapat

dikenakan sanksi administratif sesuai dengan Pasal 52 Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.

(2) BPRS yang tidak menaati ketentuan dalam Pasal 11 ayat (2), Pasal 17 ayat

(1) dan ayat (4), Pasal 18 ayat (1), Pasal 19, Pasal 25, Pasal 33 ayat (2) dan

ayat (3), Pasal 40 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 42 ayat (2), Pasal 44, Pasal 48

ayat (1) dan ayat (3), Pasal 49 ayat (3) dan ayat (5), Pasal 53 ayat (2), Pasal

60 ayat (1), Pasal 62 ayat (4) dan ayat (5), Pasal 63 ayat (2), Pasal 64 ayat (4)

dapat dikenakan sanksi administratif sesuai Pasal 52 Undang-undang Nomor

7 Tahun …

Page 48: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 48 -

7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang Nomor 10 Tahun 1998, berupa:

a. teguran tertulis dan denda sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah)

untuk setiap keterlambatan laporan;

b. teguran tertulis dan denda sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh

ribu rupiah) apabila BPRS tidak menyampaikan laporan.

(3) BPRS dinyatakan tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (2) huruf b apabila BPRS belum menyampaikan laporan

dimaksud setelah 30 (tiga puluh) hari sejak batas akhir penyampaian laporan.

(4) Setiap pihak yang tidak menaati ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1), Pasal 8

ayat (2), serta Pasal 37 ayat (1), dapat dikenakan sanksi pidana sesuai Pasal

46 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana

telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 67

(1) Persetujuan prinsip yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia tentang

pendirian BPRS sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini,

dinyatakan tetap berlaku.

(2) Permohonan pendirian, pembukaan kantor, pemindahan alamat kantor,

perubahan nama dan bentuk badan hukum, perubahan kegiatan usaha dan

penutupan kantor yang telah diajukan kepada Bank Indonesia dan belum

mendapat persetujuan atau penolakan, akan diselesaikan berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia ini.

(3) Persyaratan …

Page 49: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 49 -

(3) Persyaratan anggota Direksi sekurang-kurangnya berpendidikan formal

setingkat Diploma III atau Sarjana Muda sebagaimana dimaksud dalam Pasal

22 ayat (3), dikecualikan bagi anggota Direksi BPRS yang telah disetujui

Bank Indonesia dan diangkat sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia

ini.

Pasal 68

(1) BPRS yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 22

ayat (1), ayat (2) dan ayat (4) serta Pasal 35 ayat (2) wajib menyesuaikan

dengan ketentuan tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun

sejak tanggal berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini.

(2) Anggota Direksi dan dewan Komisaris BPRS yang tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (5),Pasal 23 ayat (1)

dan Pasal 24 ayat (1) wajib menyesuaikan dengan ketentuan tersebut dalam

waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak tanggal berlakunya Peraturan

Bank Indonesia ini.

(3) Anggota Dewan Pengawas Syariah yang tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 wajib menyesuaikan dengan

ketentuan tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun sejak

tanggal berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini.

Pasal 69

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini, maka Surat Keputusan

Direksi Bank Indonesia No.32/36/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang

Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

(2) Dengan …

Page 50: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 50 -

(2) Dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini, maka BAB X tentang

Perubahan Kegiatan Usaha dari Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.32/35/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 70

Ketentuan pelaksanaan tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip

Syariah diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia

Pasal 71

Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 1 Juli 2004

GUBERNUR BANK INDONESIA

Ttd.

BURHANUDDIN ABDULLAH

Page 51: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 51 -

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58

DPbS

Page 52: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 52 -

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR:6/ 17 /PBI/2004

TENTANG

BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

I. PENJELASAN UMUM

Dalam rangka menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang

mengalami perubahan yang cepat, tantangan yang dinamis dan semakin kompleks

serta dapat melayani seluruh lapisan masyarakat kecil, maka diperlukan

kebijakan perbankan yang komprehensif, transparan dan mengandung kepastian

hukum, diantaranya berkaitan dengan pengaturan kepemilikan dan permodalan,

kepengurusan, perluasan jaringan, serta perubahan kegiatan usaha BPR.

Perkembangan perbankan syariah telah mengalami pertumbuhan yang

sangat pesat baik dari sisi pertumbuhan aset maupun pertumbuhan kelembagaan

atau jaringan. Namun pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum

memadai bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan

perbankan syariah. Dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal kepada

masyarakat khususnya masyarakat kecil, maka perlu didukung dengan jaringan

kantor yang cukup, dalam hal ini melalui Bank Perkreditan Rakyat yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (BPRS).

Agar perkembangan jaringan kantor dapat berjalan maka perlu didukung

dengan ketentuan yang mempermudah pembukaan jaringan kantor tersebut, yang

merupakan …

Page 53: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 53 -

merupakan amanat dari Arsitektur Perbankan Indonesia dan blue print perbankan

syariah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Cukup jelas

Angka 2

Cukup jelas

Angka 3

Cukup jelas

Angka 4

Cukup jelas

Angka 5

Cukup jelas

Angka 6

Cukup jelas

Angka 7

Cukup jelas

Angka 8

Cukup jelas

Angka 9

Cukup jelas

Angka 10

Cukup jelas

Angka 11

Cukup jelas

Angka 12 …

Page 54: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 54 -

Angka 12

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 4

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b …

Page 55: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 55 -

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Susunan dan struktur organisasi serta personalia antara lain

meliputi organization chart, garis tanggung jawab

horizontal dan vertikal, serta jabatan dan nama-nama

personalia sekurang-kurangnya sampai dengan tingkatan

Pejabat Eksekutif.

Huruf e

Cukup jelas

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Yang dimaksud dengan bank umum adalah bank umum

yang melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip

Syariah dan atau kantor cabang syariah atau kantor dibawah

kantor cabang syariah dari bank umum konvensional.

Huruf h

Dalam hal calon pemegang saham BPRS berbentuk badan

hukum, maka surat pernyataan pribadi dibuat dan

disampaikan oleh pengurus yang mempunyai wewenang

untuk mewakili badan hukum yang bersangkutan.

Angka 1 …

Page 56: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 56 -

Angka 1

Yang dimaksud dengan pihak lain antara lain meliputi

lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

atau perusahaan.

Tidak termasuk dalam pengertian pihak lain adalah

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah.

Angka 2

Cukup jelas

Angka 3

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Angka 1

Cukup jelas

Angka 2

Cukup jelas

Angka 3

Cukup jelas

Angka 4

Cukup jelas

Angka 5

Cukup jelas

Angka 6

Cukup jelas

Angka 7 …

Page 57: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 57 -

Angka 7

Yang dimaksud dengan kelompok usaha adalah:

a. perorangan dan badan hukum;

b. beberapa orang; atau

c. beberapa badan hukum,

yang memiliki keterkaitan kepengurusan, kepemilikan

atau hubungan keuangan.

Angka 8

Cukup jelas

Angka 9

Cukup jelas

Angka 10

Surat pernyataan Pemegang Saham Pengendali

berbentuk badan hukum dibuat dan disampaikan oleh

pengurus yang mempunyai wewenang untuk mewakili

badan hukum yang bersangkutan.

Dalam hal BPRS merupakan bagian dari kepemilikan

suatu kelompok usaha maka surat pernyataan

disampaikan oleh pihak-pihak yang berdasarkan

penilaian Bank Indonesia mengendalikan baik secara

langsung maupun tidak langsung atas seluruh

kelompok usaha.

Dalam hal Pemegang Saham Pengendali adalah

Pemerintah Daerah, maka tidak diwajibkan

menyampaikan surat pernyataan dimaksud.

Pasal 7 …

Page 58: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 58 -

Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Apabila diperlukan, dalam rangka penelitian atas kebenaran

dokumen, Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan.

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Materi wawancara antara lain meliputi masalah integritas

dan atau kompetensi.

Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak:

i. yang belum pernah bekerja dan atau menjadi Pemegang

Saham Pengendali di lembaga perbankan; atau

ii. pihak-pihak yang pernah bekerja dan atau menjadi

Pemegang Saham Pengendali di lembaga perbankan

yang masih diperlukan keterangan lebih lanjut mengenai

integritas dan atau kompetensi yang bersangkutan.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali BPRS

berbentuk badan hukum atau yayasan maka wawancara

dilakukan terhadap anggota pengurus badan hukum atau

yayasan, atau pejabat yang diberikan wewenang mewakili

badan hukum atau yayasan yang bersangkutan.

Dalam hal BPRS merupakan bagian dari kepemilikan suatu

kelompok usaha maka wawancara terhadap calon Pemegang

Saham Pengendali dilakukan terhadap pihak-pihak yang

berdasarkan …

Page 59: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 59 -

berdasarkan penilaian Bank Indonesia mengendalikan baik

secara langsung maupun tidak langsung atas seluruh

kelompok usaha.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali adalah

Pemerintah atau Pemerintah Daerah maka tidak dilakukan

wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali.

Dalam hal tidak terdapat calon Pemegang Saham

Pengendali maka wawancara dilakukan terhadap calon

pemegang saham pendiri tertentu berdasarkan penilaian

Bank Indonesia.

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 9

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c …

Page 60: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 60 -

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Yang dimaksud dengan bank umum adalah bank umum yang

melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah dan

atau kantor cabang syariah atau kantor dibawah kantor cabang

syariah dari bank umum konvensional.

Huruf f

Angka 1

Yang dimaksud dengan aktiva tetap dan inventaris adalah

aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai

atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam

kegiatan operasi BPRS, tidak dimaksudkan untuk dijual

dalam rangka kegiatan normal BPRS.

Angka 2

Cukup jelas

Angka 3

Cukup jelas

Angka 4

Cukup jelas

Angka 5

Cukup jelas

Angka 6

Cukup jelas

Angka 7

Yang …

Page 61: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 61 -

Yang dimaksud sarana dan prasarana bagi pengawasan

syariah adalah alat-alat kantor berupa meja, kursi, ruangan

dan atau alat tulis menulis, personil intern BPRS dan

fasilitas lainnya yang diperlukan guna kelancaran

pengawasan syariah oleh Dewan Pengawas Syariah.

Pengadaan sarana dan prasarana dimaksud disesuaikan

dengan kemampuan dan kebutuhan BPRS.

Huruf g

Angka 1

Yang dimaksud dengan pihak lain antara lain meliputi

lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan atau

perusahaan.

Tidak termasuk dalam pengertian pihak lain adalah

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah.

Angka 2

Cukup jelas

Angka 3

Cukup jelas

Huruf h :

Angka 1

Yang dimaksud dengan bank lain adalah bank umum yang

melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah,

bank umum konvensional yang melaksanakan Kegiatan

Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, dan atau BPRS.

Angka 2

Cukup jelas

Huruf i …

Page 62: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 62 -

Huruf i :

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan agar setiap anggota Direksi

tidak melakukan kegiatan yang dapat menganggu pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab sebagai Direksi BPRS.

Huruf j

Cukup jelas

Huruf k

Cukup jelas

Huruf l

Cukup jelas

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Apabila diperlukan dalam rangka penelitian atas kebenaran

dokumen, Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan.

Huruf b

Materi wawancara antara lain meliputi masalah integritas

dan atau kompetensi.

Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak :

i. yang belum pernah bekerja dan atau menjadi Pemegang

Saham Pengendali di lembaga perbankan; atau

ii. pihak-pihak yang pernah bekerja dan atau menjadi

Pemegang Saham Pengendali di lembaga perbankan

Dalam …

yang masih diperlukan keterangan lebih lanjut mengenai

integritas dan atau kompetensi yang bersangkutan

Page 63: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 63 -

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali BPRS

berbentuk badan hukum atau yayasan maka wawancara

dilakukan terhadap anggota pengurus badan hukum atau

yayasan, atau pejabat yang diberikan wewenang mewakili

badan hukum atau yayasan yang bersangkutan.

Dalam hal BPRS merupakan bagian dari kepemilikan suatu

kelompok usaha maka wawancara terhadap calon Pemegang

Saham Pengendali dilakukan terhadap pihak-pihak yang

berdasarkan penilaian Bank Indonesia mengendalikan baik

secara langsung maupun tidak langsung atas seluruh

kelompok usaha.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali adalah

Pemerintah atau Pemerintah Daerah maka tidak dilakukan

wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali.

Dalam hal tidak terdapat calon Pemegang Saham

Pengendali maka wawancara dilakukan terhadap calon

pemegang saham pendiri tertentu berdasarkan penilaian

Bank Indonesia.

Pasal 11

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 12 …

Page 64: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 64 -

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan modal sendiri bersih adalah modal sendiri

bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

bagi badan hukum yang bersangkutan.

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 14

Huruf a

Ketentuan dalam huruf ini dikecualikan dalam hal pemilik BPRS

adalah Pemerintah Daerah.

Yang dimaksud dengan pihak lain antara lain meliputi lembaga

keuangan non-bank, lembaga pembiayaan atau perusahaan.

Tidak termasuk dalam pengertian pihak lain adalah Pemerintah

Pusat, Pemerintah Daerah.

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) …

Page 65: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 65 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 16

Perubahan kepemilikan mencakup penggantian, dan atau penambahan

pemegang saham baru, dan atau perubahan komposisi jumlah

kepemilikan saham diantara para pemegang saham lama tanpa

penggantian maupun penambahan pemegang saham baru.

Pasal 17

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 18

Ayat (1)

Perubahan komposisi kepemilikan dalam ayat ini adalah perubahan

jumlah kepemilikan saham diantara para pemegang saham lama

tanpa penggantian maupun penambahan pemegang saham baru.

Ayat (2) …

Page 66: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 66 -

Ayat (2)

Penyampaian notulen rapat umum pemegang saham wajib

dilampiri bukti pelaporan kepada instansi yang berwenang.

Notulen rapat umum pemegang saham bagi badan hukum PT, rapat

anggota bagi badan hukum Koperasi.

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Huruf a

i. yang dimaksud dengan pengetahuan di bidang

perbankan adalah memiliki pengetahuan tentang

peraturan dan operasional BPRS

ii. yang dimaksud dengan pengalaman di bidang

perbankan dan atau di bidang keuangan adalah

pengalaman di bidang operasional, pemasaran,

pembukuan …

Page 67: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 67 -

pembukuan, pendanaan, perkreditan, pasar uang, dan

atau hukum yang berkaitan dengan bidang perbankan.

iii. yang dimaksud dengan kemampuan untuk melakukan

pengelolaan strategis adalah kemampuan untuk

mengantisipasi perkembangan perekonomian regional,

keuangan dan perbankan, mengintepretasikan visi

menjadi misi BPRS dan analisa situasi industri

perbankan.

Huruf b

i. yang dimaksud dengan pengetahuan di bidang

perbankan adalah memiliki pengetahuan tentang

peraturan dan operasional BPRS

ii. yang dimaksud dengan pengalaman di bidang

perbankan adalah pengalaman di bidang operasional,

pemasaran, pembukuan, pendanaan, perkreditan, pasar

uang, dan atau hukum yang berkaitan dengan bidang

perbankan.

Ayat (4)

Huruf a

Dalam pengertian termasuk dalam daftar kredit macet

adalah apabila calon dewan Komisaris dan Direksi

mempunyai kredit macet dan atau merupakan pengurus dari

badan hukum yang mempunyai kredit macet

Huruf b

Cukup jelas

Pasal 22 …

Page 68: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 68 -

Pasal 22

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Yang dimaksud memiliki pengetahuan dibidang perbankan syariah

dibuktikan dengan sertifikat pendidikan/pelatihan perbankan

syariah, termasuk dalam hal ini transkrip nilai mata kuliah

perbankan syariah, antara lain tentang produk, akad dan akuntansi

syariah.

Ayat (3)

Yang dimaksud setingkat Diploma III atau Sarjana Muda harus

dibuktikan dengan surat keterangan tertulis dari perguruan tinggi

yang bersangkutan.

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Penilaian independensi didasarkan pada keterkaitan yang

bersangkutan pada kepengurusan, kepemilikan dan atau hubungan

keuangan dengan seluruh kelompok usaha Pemegang Saham

Pengendali.

Pasal 23

Ayat (1)

Hubungan keluarga sampai dengan derajat pertama adalah

hubungan baik dalam garis lurus maupun garis samping, termasuk

mertua, menantu dan ipar, sehingga yang dimaksud dengan

keluarga meliputi sebagai berikut :

1. orang …

Page 69: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 69 -

1. orang tua kandung/tiri/angkat;

2. saudara kandung/tiri/angkat;

3. suami/istri;

4. anak kandung/tiri/angkat;

5. suami/istri dari anak kandung/tiri /angkat;

6. saudara kandung/tiri/angkat dari suami/ istri;

7. mertua.

Ayat (2)

Ketentuan ini dimaksudkan agar setiap anggota Direksi tidak

melakukan kegiatan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab sebagai Direksi BPRS.

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan berdomisili dekat adalah jarak tempuh

dapat dicapai melalui perjalanan darat dan atau air maksimum

selama 2 jam, dalam kondisi normal.

Pasal 24

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Yang dimaksud pengalaman di bidang perbankan adalah

pengalaman di bidang perbankan konvensional dan atau syariah.

Ayat (4) …

Page 70: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 70 -

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan bank lain adalah bank umum yang

melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, bank

umum konvensional yang melaksanakan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Prinsip Syariah dan atau BPRS

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Yang dimaksud dengan benturan kepentingan adalah terjadinya benturan

kepentingan ekonomis antara BPRS dengan kepentingan ekonomis

pribadi pemilik, anggota dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat

Eksekutif BPRS, dan atau pihak terkait lainnya.

Ketentuan dalam Pasal ini pada dasarnya dimaksudkan agar anggota

dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif BPRS untuk

tidak mengambil keputusan yang merugikan dan atau menimbulkan

potensi kerugian pada BPRS.

Termasuk dalam pengertian merugikan BPRS adalah kegiatan yang

mengakibatkan berkurangnya keuntungan BPRS.

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) …

Page 71: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 71 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan syariah mu’amalah adalah hubungan

sosial, termasuk kegiatan bisnis, yang sejalan atau didasarkan pada

prinsip syariah

Ayat (4)

Cukup jelas

Huruf a

Dalam pengertian termasuk dalam daftar

kredit/pembiayaan macet adalah apabila calon Dewan

Pengawas Syariah mempunyai kredit macet dan atau

merupakan pengurus dari badan hukum yang

mempunyai kredit macet

Huruf b

Cukup jelas

Pasal 29

Ayat (1)

Huruf a

Cukup Jelas

Huruf b

Cukup Jelas

Huruf c

Cukup Jelas

Huruf d …

Page 72: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 72 -

Huruf d

Laporan publikasi yang dimaksud adalah sebagaimana yang

diatur dalam ketentuan yang berlaku.

Huruf e

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 30

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Dewan Pengawas Syariah menjadi pihak terafiliasi karena

memberikan jasa kepada BPRS.

Pasal 31

Ayat (1)

Persetujuan atau penolakan calon anggota Dewan Komisaris dan

calon Direksi dilakukan melalui penilaian kemampuan dan

kepatutan (fit and proper test) sesuai ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya pengangkatan dilakukan oleh RUPS atau Rapat

Anggota sesuai ketentuan yang berlaku.

Ayat (2) …

Page 73: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 73 -

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 32

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Materi wawancara antara lain meliputi masalah integritas

dan atau kompetensi.

Wawancara dilakukan terhadap :

i. pihak-pihak yang pernah bekerja di lembaga perbankan ;

atau

ii. pihak-pihak yang pernah bekerja di lembaga perbankan

namun masih diperlukan keterangan lebih lanjut

mengenai integritas dan atau kompetensi yang

bersangkutan.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali BPRS

berbentuk badan hukum atau yayasan maka wawancara

dilakukan …

Page 74: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 74 -

dilakukan terhadap anggota pengurus badan hukum atau

yayasan, atau pejabat yang diberikan wewenang mewakili

badan hukum atau yayasan yang bersangkutan.

Dalam hal BPRS merupakan bagian dari kepemilikan suatu

kelompok usaha maka wawancara terhadap calon Pemegang

Saham Pengendali dilakukan terhadap pihak-pihak yang

berdasarkan penilaian Bank Indonesia mengendalikan baik

secara langsung maupun tidak langsung atas seluruh

kelompok usaha.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali adalah

Pemerintah atau Pemerintah Daerah maka tidak dilakukan

wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali.

Dalam hal tidak terdapat calon Pemegang Saham

Pengendali maka wawancara dilakukan terhadap calon

pemegang saham pendiri tertentu berdasarkan penilaian

Bank Indonesia.

Pasal 33

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 34 …

Page 75: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 75 -

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 35

Ayat (1)

Bank Indonesia akan menilai produk dan jasa baru tersebut antara

lain dari sisi ketentuan kehati-hatian, kesesuaian aspek syariah dan

ketentuan perbankan yang berlaku.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan Aktiva tetap dan Inventaris adalah aktiva

berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan

dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan operasi

BPRS, tidak dimaksudkan untuk dijual/disewakan dalam rangka

kegiatan usaha BPRS.

Pasal 36

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 37

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) …

Page 76: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 76 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Ayat (6)

Cukup jelas

Pasal 38

Cukup jelas

Pasal 39

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 40

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 41 …

Page 77: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 77 -

Pasal 41

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 42

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 43

Cukup jelas

Pasal 44

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) …

Page 78: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 78 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 45

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 46

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 47

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 48

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) …

Page 79: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 79 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 49

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 50

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 51 …

Page 80: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 80 -

Pasal 51

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 52

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 53

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 54

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3) …

Page 81: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 81 -

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 55

Cukup jelas

Pasal 56

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Apabila diperlukan, dalam rangka penelitian atas kebenaran

dokumen, Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan.

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Materi wawancara antara lain meliputi masalah integritas

dan atau kompetensi.

Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak:

i. yang belum pernah bekerja dan atau menjadi

Pemegang Saham Pengendali di lembaga perbankan;

atau

ii. pihak-pihak yang pernah bekerja dan atau menjadi

Pemegang Saham Pengendali di lembaga perbankan

yang masih diperlukan keterangan lebih lanjut

mengenai integritas dan atau kompetensi yang

bersangkutan.

Dalam …

Page 82: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 82 -

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali BPRS

berbentuk badan hukum atau yayasan maka wawancara

dilakukan terhadap anggota pengurus badan hukum atau

yayasan, atau pejabat yang diberikan wewenang mewakili

badan hukum atau yayasan yang bersangkutan.

Dalam hal BPRS merupakan bagian dari kepemilikan suatu

kelompok usaha maka wawancara terhadap calon Pemegang

Saham Pengendali dilakukan terhadap pihak-pihak yang

berdasarkan penilaian Bank Indonesia mengendalikan baik

secara langsung maupun tidak langsung atas seluruh

kelompok usaha.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali adalah

Pemerintah atau Pemerintah Daerah maka tidak dilakukan

wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali.

Dalam hal tidak terdapat calon Pemegang Saham

Pengendali maka wawancara dilakukan terhadap calon

pemegang saham pendiri tertentu berdasarkan penilaian

Bank Indonesia.

Pasal 57

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 58 …

Page 83: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 83 -

Pasal 58

Cukup jelas

Pasal 59

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Apabila diperlukan, dalam rangka penelitian atas kebenaran

dokumen, Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan.

Huruf b

Materi wawancara antara lain meliputi masalah integritas

dan atau kompetensi.

Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak:

a. yang belum pernah bekerja dan atau menjadi Pemegang

Saham Pengendali di lembaga perbankan; atau

b. pihak-pihak yang pernah bekerja dan atau menjadi

Pemegang Saham Pengendali di lembaga perbankan

yang masih diperlukan keterangan lebih lanjut mengenai

integritas dan atau kompetensi yang bersangkutan.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali BPRS

berbentuk badan hukum atau yayasan maka wawancara

dilakukan terhadap anggota pengurus badan hukum atau

yayasan, atau pejabat yang diberikan wewenang mewakili

badan hukum atau yayasan yang bersangkutan.

Dalam hal BPRS merupakan bagian dari kepemilikan suatu

kelompok usaha maka wawancara terhadap calon Pemegang

Saham…

Page 84: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 84 -

Saham Pengendali dilakukan terhadap pihak-pihak yang

berdasarkan penilaian Bank Indonesia mengendalikan baik

secara langsung maupun tidak langsung atas seluruh

kelompok usaha.

Dalam hal calon Pemegang Saham Pengendali adalah

Pemerintah atau Pemerintah Daerah maka tidak dilakukan

wawancara terhadap calon Pemegang Saham Pengendali.

Dalam hal tidak terdapat calon Pemegang Saham

Pengendali maka wawancara dilakukan terhadap calon

pemegang saham pendiri tertentu berdasarkan penilaian

Bank Indonesia.

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 60

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 61

Cukup jelas

Pasal 62 …

Page 85: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 85 -

Pasal 62

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 63

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 64

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5) …

Page 86: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 86 -

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 65

Cukup jelas

Pasal 66

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 67

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 68

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2) …

Page 87: PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 17 /PBI/2004 … · syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, ... Modal disetor untuk mendirikan BPRS ditetapkan sekurang-kurangnya

- 87 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 69

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 70

Cukup jelas

Pasal 71

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4392

DPbS