perancangan sistem informasi perintah pembayaran dan pencairan dana pada direktorat jenderal nilai...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERINTAH PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN DANA PADA
DIREKTORAT JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN FILM
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi
Disusun Oleh :
NAMA : SURIYA
NIM : 07110057
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK SWADHARMA
JAKARTA
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERINTAH PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN DANA PADA
DIREKTORAT JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN FILM
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi
Disusun Oleh :
NAMA : SURIYA
NIM : 07110057
Telah diperiksa dan disetujui
Jakarta, Juni 2011
Tri Gunawan, M.Kom Lela Nurlaela, ST
(Dosen Pembimbing I) (Dosen Pembimbing II)
LEMBAR PERSETUJUAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERINTAH PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN DANA PADA
DIREKTORAT JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN FILM
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi
Disusun Oleh :
NAMA : SURIYA
NIM : 07110057
Telah diperiksa dan disetujui
Jakarta, Juni 2011
Tri Gunawan, M.Kom Lela Nurlaela, ST
(Dosen Pembimbing I) (Dosen Pembimbing II)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji serta syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Hidayah-nya serta dukungan berbagai pihak yang terkait sehingga dapat menyelesaikan
tugas akhir/skripsi ini sesuai dengan jadwalnya, meskipun hasilnya jauh dari sempurna tapi
tetap berusaha dengan semaksimal mungkin dalam mengerjakannya.
Laporan tugas akhir/skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Sistem Informasi di STMIK
Swadharma yang berguna untuk mengetahui masalah dan kasus sesungguhnya yang terjadi di
lapangan pekerjaan beserta dengan cara menganalisanya.
Maka dengan tujuan diatas diharapkan tugas akhir/skripsi ini dapat membantu dan
sekaligus bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan juga tugas akhir/skripsi ini pun
bermanfaat untuk adik–adik junior yang menjadikannya sebagai contoh dalam pembuatan
tugas akhir/skripsi yang selanjutnya.
Karena di rasa masih banyak kekurangan di dalam tugas akhir/skripsi ini maka kami
mengharapkan adanya timbal balik dari pembaca yang berupa kritikan, saran, masukan
ataupun tanggapan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan tugas
akhir/skripsi ini. Dan tanpa bimbingan dan dorongan dari orang–orang dibawah ini sangatlah
tidak mungkin tugas akhir/skripsi ini dapat dibuat, maka izinkanlah kami mengucapkan
banyak–banyak terima kasih banyak untuk bantuan maupun bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Yogasetya Suhanda, M.Sc selaku ketua STMIK SWADHARMA;
2. Bapak Tri Gunawan, M.Kom selaku dosen pembimbing I;
3. Ibu Lela Nurlaela, ST selaku dosen pembimbing II;
4. Bapak Drs. Mumus Muslim, MM, Selaku Sekditjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Bapak
Kuat Prihatin, S.Sos, Selaku Kepala Bagian Keuangan pada Sekretariat Direktorat
Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, serta seluruh staff Sekretariat Direktorat Jenderal
Nilai Budaya, Seni dan Film;
5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan do’a restu dan kasih sayangnya selama
menyelesaikan studi ini;
6. Dosen-dosen pengajar di STMIK Swadharma yang telah memberikan ilmunya yang
memberikan banyak masukan.
7. Teman-teman yang selalu mensupport selama tulisan ini dibuat, terima kasih untuk doa
dan bantuannya
8. Teman-teman seperjuangan di STMIK Swadharma, serta masih banyak lagi pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu selama penulisan ini dibuat.
Akhir kata dengan kerendahan hati penulis, semoga laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan. Semoga Allah SWT memberikan pahalanya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan bimbingannya.
Jakarta, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. i
ABSTRAKSI ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................. 2
1.3 Batasan Masalah ..................................................... 3
1.4 Perumusan Masalah ................................................. 3
1.5 Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .................. 4
1.6 Metodologi Penelitian …………………………… 5
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Sistem Informasi .............................. 6
2.1.1 Pengertian Perancangan .................................. 6
2.1.2 Pengertian Sistem ............................................ 6
2.1.3 Pengertian Informasi ………..……………….. 9
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi ............................ 10
2.1.5 Pengertian Perancangan Sistem Informasi ...... 12
2.2 Data Flow Diagram (DFD) ........................................ 12
2.2.1 Definisi DFD .................................................... 12
2.2.2 Levelisasi DFD ................................................ 13
2.2.3 Simbol – simbol DFD ...................................... 13
2.3 Entity Relational Diagram (ERD) .......................... 15
2.3.1 Definisi ERD ................................................ 15
2.3.2 Simbol - simbol ERD ................................... 15
2.3.3 Derajat Relationship ..................................... 17
2.3.4 Normalisasi …............................................... 17
2.4 Kamus Data (Data Dictionary) ............................... 19
2.5 Tagihan Paket Promosi ........................................... 22
2.5.1 Pengertian Tagihan ………......................... 22
2.5.2 Pengertian Promosi ..................................... 22
BAB III : TINJAUAN UMUM PT ASTRA INTERNATIONAL - DSO
3.1 Gambaran Umum ................................................ 24
3.2 Struktur Organisasi .............................................. 28
3.3 Job Deskripsi ....................................................... 29
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem yang Berjalan ........................................ 31
4.1.1 DFD Sistem yang Berjalan ....................... 32
4.1.2 Kamus Data Sistem yang Berjalan ........... 34
4.2 Analisa Masalah ................................................. 42
4.2.1 Analisa Sumber Daya Manusia ................. 42
4.2.2 Analisa Teknologi ..................................... 43
4.2.3 Analisa Dokumen ...................................... 43
4.2.4 Analisa Laporan ........................................ 43
4.3 Rancangan Sistem yang Diusulkan .................... 44
4.3.1 DFD yang Diusulkan ................................. 44
4.3.2 Kamus Data Sistem yang Diusulkan ......... 48
4.3.3 Rancangan Output ..................................... 60
4.3.4 Rancangan Input ........................................ 61
4.3.5 Rancangan Input Cetak .............................. 63
4.3.6 Rancangan Database ................................. 64
4.4 Rancangan Tampilan .......................................... 67
4.4.1 Struktur Menu ............................................ 67
4.4.2 Rancangan Tampilan Aplikasi ................... 68
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................... 74
5.2 Saran ................................................................... 75
LAMPIRAN: Contoh Coding
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Simbol Terminator ......................................................... 14
Gambar 2 : Simbol Proses ................................................................ 14
Gambar 3 : Simbol Data Store .......................................................... 14
Gambar 4 : Simbol Alur Data ........................................................... 15
Gambar 5 : Simbol Entity ................................................................. 16
Gambar 6 : Simbol Atribut ............................................................... 16
Gambar 7 : Simbol Line ................................................................... 14
Gambar 8 : Simbol Relationship ... ................................................... 14
Gambar 9 : Skema Struktur Organisasi
PT Astra International – DSO ........................................ 28
Gambar 10 : Skema Struktur Organisasi
PT Astra International – DSO ........................................ 29
Gambar 4-1 : DFD Sistem yang Berjalan 1.1 ....................................... 32
Gambar 4-2 : DFD Sistem yang Berjalan 1.2 ....................................... 33
Gambar 4-3 : DFD Sistem yang Berjalan 1.3 ....................................... 34
Gambar 4-4 : DFD yang Diusulkan 1.1 ................................................ 44
Gambar 4-5 : DFD yang Diusulkan 1.2 ................................................ 45
Gambar 4-6 : DFD yang Diusulkan 1.3 ................................................ 46
Gambar 4-7 : DFD yang Diusulkan 1.4 ................................................ 47
Gambar 4-8 : Entity Relationship Diagram ... ....................................... 66
Gambar 4-9 : Struktur Menu ................................................................. 67
Gambar 4-10: Menu Utama ................................................................... 68
Gambar 4-11: Import Data Customer .................................................... 68
Gambar 4-12: Input Data Dealer ............................................................ 69
Gambar 4-13: Input Data Paket .............................................................. 69
Gambar 4-14: Input Transaksi (Tagihan Paket Promosi) ....................... 70
Gambar 4-15: Laporan Customer ........................................................... 71
Gambar 4-16: Laporan Paket .................................................................. 71
Gambar 4-17: Laporan Transaksi ........................................................... 72
Gambar 4-18: Hasil Cetak Laporan Customer ....................................... 72
Gambar 4-19: Hasil Cetak Laporan Paket .............................................. 73
Gambar 4-20: Hasil Cetak Laporan Transaksi ....................................... 73
ABSTRAKSI
RANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN
KODE KEGIATAN PADA MASING-MASING UNIT KERJA DIREKTORAT
JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN FILM
Tri Gunawan, M.Kom., Lela Nurlaela, ST, Suriya (07110057) Skripsi, Jurusan Sistem
Informasi, 2011
Kata kunci : Kode Kegiatan pada masing-masing unit kerja
(ix + 78)
Data dapat tersaji dengan cepat adalah idaman dari setiap pengambil keputusan,
Direktorat Jendetal Nilai Budaya, Seni dan Film merupakan salah satu unit kerja di
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang membawahi 2 unit kerja Pusat dan 11 unit
kerja di daerah yang selalu terkendala di dalam pembuatan laporan realisasi, baik realisasi
anggaran maupun AKUN/MAK (mata anggaran kegiatan) di dalam setiap pengajuan SPM
(surat perintah membayar) dan realisasi SP2D (surat perintah pencairan dana) kegiatan,
kendala ini sangat dirasakan, jika seorang pengambil keputusan ingin mengetahui penyerapan
anggaran pada masing-masing unit kerja yang harus menunggu sampai data selesai direkap
dari masing-masing unit kerja.
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan metode
wawancara dan pengamatan langsung oleh penulis.
Pada tugas akhir/skripsi ini, dibahas dan menyusun suatu rancangan sistem yang
semoga nantinya dapat membantu sistem kerja dan operasionalnya, dan semoga dapat juga
menyelesaikan permasalahan yang ada di bagian tersebut. Rancangan ini disusun dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Acces yang berfungsi sebagai
databasenya.
Daftar Pustaka (2000 – 2008)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh di dalam pelaporan
keuangan yang jujur dan transparan. Informasi mengenai pengelolaan keuangan di
suatu departemen menjadi sangat penting yang di dalamnya mendukung proses
keputusan manajemen dan dituntut untuk dapat dikelola secara teliti serta kehati-hatian
yang tinggi. Untuk mengolah data-data yang ada diperlukan suatu sistem baik secara
manual atau komputerisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu rancangan terhadap Sistem
Pelaporan Keuangan pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal
Nilai Budaya, Seni dan Film yang terkomputerisasi.
Surat Perintah Membayar atau yang dikenal SPM yang diterbitkan oleh Ditjen
NBSF dan Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2D yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN Jakarta IV) pada Direktorat Jenderal Nilai
Budaya, Seni dan Film menjadi hal penting yang harus ditangani secara serius agar
pelaporan keuangan menjadi benar-benar valid.
Pembuatan Rancangan Sistem Infomasi pada Bagian Keuangan untuk
memudahkan pelaporan keuangan yang sangat dibutuhkan kevalidannya, tidak
memamakan waktu lama dan menghindari kesalahan penggunaan AKUN DAN SUB
KEGIATAN yang berakibat tidak samanya laporan keuangan pada masing-masing
Direktorat dan keakuratan daya serap pada masing-masing Direktorat.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam penyusunan dan penulisan ini saya melihat adanya permasalahan yang ada
pada penelitian yaitu :
1. Bagaimana pembuatan Laporan Keuangan yang cepat dan sesuai keinginan
pimpinan;
2. Bagaimana menghindari kesalahan penggunan AKUN dan SUB KEGIATAN
yang berakibat tidak samanya laporan keuangan;
3. Bagaimana mengontrol sisa anggaran pada masing-masing Direktorat.
1.3. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
1.3.1 Tujuan
Tujuan mengadakan penelitian adalah untuk melakukan perancangan sistem
informasi Perintah Pembayaran dan Pencairan Dana pada Direktorat Jenderal
Nilai Budaya, Seni dan Film.
1.3.2 Kegunaan
Memudahkan Satuan Kerja Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film
dalam proses pelaporan keuangan berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM)
dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Pengefisiensian waktu dalam
pembuatan laporan pada periode tertentu.
1.4. Metodologi Penelitian
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam menyusun laporan ini, penyusun
menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu :
1. Metode wawancara
Dilakukan tanya jawab kepada PUM (pemegang uang muka kerja) tiap-tiap
Direktorat serta Bendahara Pengeluaran di Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni
dan Film guna mendapatkan informasi, sehingga data-data yang diperoleh dapat
dijadikan bahan dalam penulisan.
2. Metode Pengamatan Langsung
Dilakukan suatu pengamatan langsung ke lapangan pada sistem yang sedang
berjalan, mulai dari pengecekan daya serap per kegiatan, sub kegiatan dan Akun
sampai dengan pembuatan laporan.
BAB II
LANDASAN TEORI
(1). Tinjauan Teoritis
1.1 Pengertian Sistem
1.1.1 Definisi Sistem
Terdapat dua pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada pada komponen atau elemen mendefinisikan sistem
sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf)
Menurut Kusrini, M. Kom (2007:11) sistem adalah tatanan yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling
berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu
proses/pekerjaan tertentu.
Richardus Eko Indrajit (2001:2) dalam bukunya juga menjelaskan sistem
adalah kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur atau
keterikatan antara satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Menurut Fathansyah (2002:9) sistem adalah sebuah tatanan
(keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (tugas khusus)
yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi
suatu proses.
Dari beberapa pengertian sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah kumpulan eleman atau kumpulan prosedur yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Hanif Al Fatta (2007:5) memahami atau mengembangkan suatu
sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya.
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan
sistem lainnya:
- Komponen Sistem (Componen)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
- Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
- Lingkungan luar sistem (Environment)
Apapun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
- Penghubung sistem (Interface)
Media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.
- Masukan sistem (Input)
Energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
Meitenance Input dan Signal Input.
- Keluaran sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna.
- Pengolah sistem (Proses)
Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
- Sasaran dan tujuan sistem (Objektive and Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang akan
mempengaruhi input yang dibutuhkan.
- Kendali sistem (Control)
Digunakan untuk mengawasi pengaruh-pengaruh yang datangnya dari
lingkungan luar sistem atau memantau proses transpormasi untuk
meyakini bahwa sistem memenuhi tujuannya dan dihubungkan pada
arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik.
- Umpan balik sistem (Feedback)
Bagian yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediaan
informasi bagi mekanisme kontrol.
1.2 Pengertian Informasi
1.2.1 Definisi Informasi
Menurut Gordon B. Davis dalam buku Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:8)
informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan
berguna bagi penerimnya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa masa
yang akan datang.
Menurut Raymond McLeod dalam buku Hanif Al Fatta (2007:9) informasi
adalah sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya.
Menurut Tata Sutabri S (2004:17) informasi adalah proses lebih lanjut dari
data yang sudah memiliki nilai tambah.
Menurut Jogiyanto H.M. (2005:8) informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dari beberapa pengertian informasi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah kumpulan data yang telah diolah lebih lanjut dan mempunyai arti bagi yang
berguna bagi masyarakat luas.
1.2.2 Kualitas Informasi
Menurut Raymond McLeod (2005), ada empat dimensi dasar informasi yang
memberikan kontribusi pada nilai informasi. Keempat dimensi itu adalah :
- Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.
- Tepat Waktu (Timeslines)
Informasi harus up to date, datang pada penerima tidak boleh terlambat.
- Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
- Kelengkapan
Informasi dapat dikatakan lengkap ketika informasi tersebut mempunyai jumlah
yang tepat dan menunjang semua area di mana keputusan akan dibuat.
1.3 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Hanif Al Fatta (2007:103) menyebutkan perancangan adalah tahapan
dimana spesifikasi proyek secara lengkap dibuat dan menjelaskan dengan detail
bagian-bagian yang diimplementasikan.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2002) menyebutkan
Perancangan sangat mirip dengan tata arsitektur suatu rumah. Perancangan
merupakan proses berurutan yang dimulai dari tingkat yang paling umum dengan
menetapkan tujuan-tujuan tertentu. Proses kemudian akan dipilah ke tingkat lebih
rinci dengan spesifikasi struktur file, pemrosesan operasi dan perancangan formulir.
1.4 Perancangan Sistem
Menurut Adi nugroho (2002:33), perancangan sistem adalah kegiatan untuk
mengembangkan sistem dan prosedur yang baru dalam kaitannya dengan sasaran-
sasaran (baru) yang dikehendaki oleh pihak manajemen, untuk memperoleh suatu
sistem informasi yang mampu dipakai untuk memanajemen perusahaan secara lebih
efektif dan efesien.
1.5 Pegertian Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto H.M.
(2005 : 11) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu orgnisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Alter dalam buku Abdul Kadir (2005 : 546) sistem informasi adalah
kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
1.6 Data Flow Diagram (DFD)
1.6.1 Definisi DFD
Menurut Hanif Al Fatta (2007:105) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
gambaran dari suatu sistem. Ada dua jenis DFD, yaitu DFD logis dan DFD fisik. DFD
logis menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan,
sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model berikut implementasi
pemrosesan informasinya.
Menurut Hanif Al Fatta (2007:106). Ada empat buah elemen yang menyusun
suatu DFD yaitu :
1. External Entity ( Kesatuan Luar)
Kesatuan Luar disebut sebagai sumber / tujuan / terminator. Berfungsi untuk
mewakili orang atau organisasi atau departemen dalam organisasi yang sama
di luar batas sistem yang dipelajari.
Gambar 2.1 External Entity
2. Process ( Proses)
Proses berfungsi untuk mengubah data input menjadi data output agar dapat
digunakan oleh proses yang berbeda menjadi informasi. Simbol dari proses
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Simbol Proses
3. Data Store ( Simpan Data )
Simpanan data itu dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer,
arsip atau catatan manual, kotak tempat data, tabel acuan manual, atau sebuah
agenda/buku. Simbol dari simpanan data adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Simbol Data Store
4. Data Flow (Arus Data)
Arus Data pada DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir di
antara proses, simpanan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan
arus data yang bisa berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses suatu
sistem. Bentuk fisik arus data bisa berupa formulir atau dokumen yang ada di
perusahaan, laporan dari sistem, tampilan atau output di layar komputer dari
sistem, sedangkan bantuk logika arus data dari dokumen tersebut misalnya
data pesanan, data pembelian, data yang dibaca dan direkam pada suatu file,
dan lain-lain. Arus data harus diberi nama yang jelas dan mempunyai arti
dimana-mana dari arus data dituliskan di samping garis panahnya.
Gambar 2.4 Simbol Data Flow
2.6.2. Tahapan dalam Membuat DFD
Menurut Demarco & Yourdan dan Gane & Sarson dalam buku Hanif Al Fatta
(2007 : 107) DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem.
DFD dapat digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada maupun sistem
baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dari data yang
mengalir. Adapun tahapan dari suatu DFD yaitu :
1. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram yang paling atas yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem atau menggambarkan sistem
secara global.
2. Diagram Zero
Merupakan diagram tingkat menengah yang terletak antara diagram konteks dan
diagram detail, yang menggambarkan proses utama dari DFD.
3. Diagram Detail
Merupakan diagram yang paling bawah, yang menguraikan proses yang ada
dalam diagram zero dimana uraian ini dapat diuraikan sampai pada beberapa
level, antara lain :
a. Diagram Level-1
Diagram ini merupakan gambaran rinci tiap–tiap proses pada diagram zero.
b. Diagram Level -2
Diagram ini merupakan gambaran rinci tiap-tiap proses pada diagram zero.
c. Diagram Level -n
Diagram ini merupakan gambaran sampai semua proses yang menjadi proses
primitif (P) yaitu suatu yang tidak dapat di pecahkan lagi.
1.7 Pengertian Kamus Data
Pengertian kamus data (Data Dictionary) selanjutnya disebut DD, menurut Al-Bahra
bin Ladjamudin (2005:70) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi.
Berikut notasi kamus data yang dijelaskan oleh Allen Mark Weiss (2006) :
a. Notasi “=” mempunyai arti : terdiri dari, terbentuk dari, sama dengan
b. Notasi “+” mempunyai arti : dan
c. Notasi ”( )” mempunyai arti : optional
d. Notasi “{ }” mempunyai arti : interasi/pengulangan
e. Notasi “[ ]” mempunyai arti : pilihan, pilih satu dari beberapa alternatif
f. Notasi “**” mempunyai arti : komentar
g. Notasi “@” mempunyai arti : indentifier suatu data store
h. Notasi “|” mempunyai arti : pemisah dalam bentuk [ ]
i. Notasi “Alias” mempunyai arti : nama lain untuk suatu data
1.8 Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Edhy Sutanta (2004 : 79) Entity Relationship Model merupakan suatu model
data yang dikembangkan berdasarkan obyek. Entity Relationship Model digunakan untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai. Entity Relationship
Model digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut Entity Relationship Diagram (ERD)
dengan menggunakan simbol-simbol/notasi – notasi grafis tertentu.
2.8.1. Simbol-simbol ERD
1. Entity
Entity adalah suatu obyek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan
pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang
dibuat.
Entity disebut RECTANGLE/BOX.
Gambar 2.5 Simbol Entity
2. Atribute
Entity memiliki elemen yang disebut atribute, yang berfungsi untuk
menjelaskan karakter dari entity. Misalnya entity mahasiswa memiliki
atribute seperti NIM, Nama, Alamat dan Tanggal Lahir. Atribute
digambarkan dengan simbol yang disebut ELIPS.
Gambar 2.6 Simbol Atribute
3. Garis
Garis berfungsi untuk menghubungkan atrubute dengan entity dan entity
dengan relationship/relasi.
Gambar 2.7 Simbol Garis
4. Hubungan
Entity dapat berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ini
dinamakan relationship /relasi. Seperti halnya dengan entity, maka didalam
hubungannya haruslah dibedakan antar entity dengan isi dari hubungan itu
sendiri.
Gambar 2.8 Simbol Hubungan
1.9 Normalisasi
Menurut Jogiyanto HM (2005:403) mengemukakan bahwa ”normalisasi adalah proses
pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya”.
Normalisasi berguna untuk mencegah terjadinya masalah yang sering timbul dalam
menambah data, menghapus data, mengubah data dan membaca data pada suatu database.
Suatu relasi dikatakan sudah berada pada bentuk normalisasi tertentu bila memenuhi
beberapa batasan tertentu pada tingkat tersebut. Pada proses normalisasi selalu diuji pada
beberapa kondisi. Terdapat beberapa spesifikasi file yang digunakan pada sistem kunci antara
lain :
1. Kunci Calon (Candidate Key), yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut yang
mendefinisikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
2. Kunci Primer (primary key), yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak
hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi dapat juga mewakili
setiap kejadian dari suatu entity.
3. Kunci Alternatif (Alternatif key), yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai
primary key.
4. Kunci Tamu (Foreign key), yaitu satu atribut atau satu set minimal atribut yang
melengkapi suatu hubungan yang menunjukkan induknya, kunci tamu dapat ditempatkan
pada entity anak sama dengan kunci primer induk direlasikan. Hubungan anatara induk
dengan anak adalah satu lawan banyak (one to many relationship).
5. Kunci Super (Super key), yaitu himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas.
Teknik normalisasi juga merupakan suatu teknik yang menstrukturkan data dalam
cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah masalah yang berhubungan dengan
pengolahan data dalam database. Proses normalisasi menghasilkan struktur record yang
konsisten serta mudah untuk dimengerti dan sederhana dalam pemeliharaannya.
Tujuan dari normalisasi yaitu :
1. Meminimalkan jumlah storage space yang diperlukan untuk menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam sebuah basis data.
3. Meminimalkan kemungkinan Insertion (menambah atau menyisipkan), Update
(mengubah) dan Delete (menghapus).
4. Memaksimalkan stabilitas dan struktur data.
Tahapan dalam pembentukan normalisasi adalah :
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu
format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa
adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk normal kesatu (1 NF atau First Normal Form)
Bentuk ini mempunyai ciri-ciri :
a) Setiap data dibentuk dalam file dan dibentuk dalam satu record.
b) Setiap data dibentuk dalam file dan dibentuk dalam satu record demi satu record dari
nilai field.
c) Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut yang bernilai ganda.
d) Tiap field hanya satu pengertian.
3. Bentuk normal kedua (2NF atau Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama (primary key). Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah ditentukan
kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi
anggotanya.
4. Bentuk normal ketiga (3NF atau Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua
atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut
bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.
5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga, untuk menjadi
BCNF relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi
pada atribut super key.
1.10 Pengertian SPM (Surat Perintah Membayar) dan SP2D (Surat Perintah
Pencairan Dana)
1.10.1 SPM (Surat Perintah Membayar)
Adalah dokumen yang berasal dari ajuan masing-masing unit kerja yang berisi
tanggal, bulan, tahun dan nomor dokumen, MAK/AKUN (mata anggaran kegiatan),
Kode Satuan Kerja, Kode Program Kegiatan, Kode Kegiatan, Cara Bayar SPM (surat
perintah membayar), potongan (pajak) yang berlaku terhadap SPM dimaksud dan
Jumlah dana atau anggaran yang dimintakan pencairannya.
1.10.1.1 Rincian isi SPM (Surat Perintah Membayar)
Tanggal : adalah tanggal yang berjalan pada tahun anggaran
tersebut
Bulan : adalah bulan yang berjalan pada tahun anggaran
tersebut
Tahun : adalah tahun yang berjalan pada tahun anggaran
tersebut.
Nomor : adalah penomoran yang diberikan pada dokumen SPM
(surat Perintah Membayar) yang dimulau dari 0001
sampai dengan seterusnya.
MAK/AKUN : adalah jenis-jenis kode yang berisi 6 (enam) digit
angka yang berjumlah 29 (dua puluh sembilan) jenis
sesuai dengan uraian keperluan pencairan atau ajuan
masing-masing Direktorat
511111 Belanja Gaji Pokok PNS
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
511122 Belanja Tunj. Anak PNS
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS
511125 Belanja Tunj. PPh PNS
511126 Belanja Tunj. Beras PNS
511129 Belanja Uang Makan PNS
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS
512211 Belanja uang lembur
512412 Belanja Pegawai Transito
521111 Belanja Keperluan Perkantoran
521115 Honor yang terkait dengan operasional Satuan Kerja
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya
521211 Belanja Bahan
521213 Honor yang terkait dengan output kegiatan
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
522113 Belanja Jasa Konsultan
522114 Belanja Sewa
522115 Belanja Jasa Profesi
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
523129 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya
524111 Belanja perjalanan biasa (DN)
524119 Belanja perjalanan lainnya (DN)
524219 Belanja perjalanan lainnya (LN)
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Kode Satker : adalah kode yang diberikan oleh K/L
(Kementerian/Lembaga) Kementerian Keuangan
yang berisi 6 (enam) digit angka
Kode Program Kegiatan : adalah kode yang diberikan oleh K/L
(kementerian/Lembaga) Kementerian Keuangan yang
berisi 7 (tujuh) digit angka.
Kode Kegiatan : adalah kode yang diberikan oleh K/L
(Kementrian/Lembaga) Kementerian Keuangan yang
berisi 4 (empat) digit angka untuk masing-masing
Direktorat..
Cara Bayar SPM adalah jenis-jenis Surat Perintah Membayar yang
diberikan oleh K/L (Kementerian/Lembaga) untuk
membedakan Surat Perintah Membayar secara
langsung ke pihak ketiga atau ke Bendahara
Pengeluaran yang dimiliki oleh K/L
(kementerian/Lembaga) tersebut.
Potongan Pajak : adalah pemotongan terhadap SPM (surat perintah
membayar) yang sudah diatur oleh Kementerian
Keuangan tentang besaran potongan-potongannya,
bisa pada per-orangan (mengenai honor atau jasa
profesi)atau perusahaan (pihak ketiga) bila ada
pekerjaan yang di kontrakkan
1.10.2 Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Adalah surat atau dokumen yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan
dalam hal ini adalah Kantor Pelayanan Perbendaharaan yang berada di Jakarta yang
berisikan sama persis dengan Surat Perintah Membayar (SPM) namun di dalam SP2D
hanya menambahkan nomor SP2D, tanggal terbitnya SP2D dan Jumlah Bersih yang
dibayarkan terhadap ajuan SPM (surat Perintah membayar)
(2) Studi Penelitian Terdahulu
Hasil – hasil penelitian yang didapat pada pengembangan sistem terdahulu adalah :
2.1 Analisa Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film yang
dalam hal ini Bagian Keuangan saat ini seluruh pegawai Bagian Keuangan telah
memiliki standarisasi kerja sesuai dengan prosedur yang ada. Sehingga pegawai
bagian keuangan telah dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya masing
- masing dengan baik.
2.2 Analisa Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam proses pencatatan Surat Perintah Membayar (SPM)
pada Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film
menggunakan Microft Excel, pada saat ini penggunaan Microsoft Excel pada Bagian
Keuangan Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film dianggap sudah cukup baik.
2.3 Analisa Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam pembuatan laporan keungan pada Bagian Keungan
adalah berupa Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D). Dokumen ini menerangkan tentang pengajuan unit kerja yang akan
dimintakah pencaiaran dana. Dokumen ini merupakan sumber inputan bagi proses-
proses berikutnya seperti untuk pembuatan laporan harian, laporan bulanan dan
laporan akhir tiap tahunnya. Pada saat ini dokumen tersebut telah cukup dan
dilengkapi dengan baik.
2.4 Analisa Laporan
Laporan yang dihasilkan oleh sistem yang ada pada saat ini adalah laporan harian,
laporan bulanan dan laporan tahunan. Laporan-laporan ini memberikan informasi
hasil pemasukan yang diperoleh oleh Bagian Keuangan, sebagai arsip yang nantinya
diberikan kepada Bendahara Pengeluaran. Pada saat ini informasi laporan pemasukan
yang dihasilkan, yang nantinya diberikan kepada Bendahara Pengeluaran sudah cukup
baik.
2.5 Analisa Sistem
Dalam analiasa sistem ada masalah yang dihadapi pada saat ini,sebagai berikut:
Pada proses input laporan harian dalam pembuatan laporan harian harus mencatat satu
per satu SP2D yang diterima dari KPPN per harinya, mulai dari pencatatan nomor
SP2D, tanggal SP2D, nilai rupiah di SP2D, nomor SPM, tanggal SPM dan jumlah
potongan (pajak) di SPM kedalam laporan harian. Sehingga pada tahap ini sering
terjadi ketidak akuratan mengenai SPM yang dikeluarkan oleh Bendahara
Pengeluaran Ditjen NBSF, khususnya pencatatan MAK/AKUN (mata anggaran
kegiatan), nama Direktorat, dan nama kegiatan yang sering salah dalam memasukan
data dan perhitungan serta memerlukan waktu yang lama.
(3) Persyaratan Sistem Konseptual
Dengan sistem komputerisasi terhadap sistem yang lama atau sistem yang sedang
berjalan diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kesalahan dalam
pencatatan dan perhitungan yang dilakukan secara manual yang sifatnya rutin dan berulang-
ulang.
Keuntungan-keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh jika menggunakan sistem
komputerisasi, yaitu:
1. Pembuatan Laporan Keuangan yang cepat dan sesuai keinginan pimpinan;
2. Menghindari kesalahan penggunan AKUN dan SUB KEGIATAN yang berakibat tidak
samanya laporan keuangan;
3. Mengontrol sisa anggaran pada masing-masing Direktorat.
BAB III
SISTEM BERJALAN/OBJEK PENELITIAN
(1). Tinjaun Umum Perusahaan
(a). Sejarah Singkat
Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film merupakan Unit Kerja pada
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang membawahi 5 (lima ) unit kerja pusat
dan 13 BPSNT (Balai Pelestarian Nilai Tradisional) 11 (sebelas) berada di Daerah dan
dua diantaranya berada di pusat (Jakarta) GNI (Galeri Nasional Indonesia) LSF
(Lembaga Sensor Film), Direktorat Kesenian, Direktorat Perfilman, Direktorat
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Direktorat Tradisi, Direktorat
Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa, dan satu Kesekretariatan Jenderal.
Direktorat Jenderal NBSF (Nilai Budaya, Seni dan Film) merupakan unit kerja
eselon I pada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang secara rutin melaporkan
perkembangan maju mundurnya suatu kegiatan baik yang berada di pusat maupun di
daerah, dan juga melaporkan realisasi anggaran pada tiap-tiap unit kerja yang
dibawahinya yang pada akhirnya menjadi laporan pertanggung jawaban Presiden pada
DPR-RI.
Direktorat Jenderal NBSF secara khusus menangani masalah-masah yang
berada di pusat maupun di daerah, mulai dari pelestarian kesenian, HaKI, Perfilman,
Penyensoran Film (iklan dan film-film (baik milik sendiri maupun luar negeri), aliran
kepercayaan yang berada di tanah air, dan yang masih hangat-hangatnya masalah
keris dan batik yang sudah di akui dunia Internasional.
Dengan memilikinya 13 BPSNT yang sebelas berada di daerah Ditjen NBSF
seringkali mengalami kendala tentang laporan keuangan, atau yang biasa disebut
disclemer itu terjadi karena antara pusat dan daerah sering kali tidak sinkron, khusus
mengenai masalah BMN (Barang Milik Negara) yang permasalahannya sampai
sekarang belum selesai, sebagian dikarnakan seringkali terjadi perubahan-perubahan
struktur organisasi pada masa-masa yang lalu dan belum lagi mengenai bencana alam
besar yang menimpa beberapa daerah tempat BPSNT berada, yag berakibat hilangnya
data.
Apabila kita melihat pada latar belakang dan sejarah Ditjen Nilai Budaya, Seni
dan Film berada, maka salah tugas pokoknya adalah membangun masyarakat yang
mencintai kesenian, mencintai kekayaan alam atau melestariakan peninggalan-
peninggalan sejarah dengan cara merawat dan menjaganya, mengenal budaya nenek
moyangnya dan dapat melestarikan jangan sampai di akui oleh bangsa-bangsa lainnya
dan juga mendidik masyarakat tentang aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa yang sebagain besar berada di daerah (pelosok-pelosok). Sekretariat Ditjen Nilai
Budaya, Seni dan Film mempunyai tugas melakukan koordinasi, memberikan
pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Ditjen
Nilai Budaya, Seni dan Film Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Ditjen
Nilai Budaya, Seni dan Film menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian Penyusunan rencana dan peraturan perundang-undang di
lingkungan Direktorat Jenderal;
b. Pengelolaan urusan Kepegawaian serta Penataan Organisasi dan
terlaksananya di lingkungan Direktorat Jenderal;
c. Pengelolaan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal;
d. Pengelolaan urusan tata persuratan, rumah tangga dan perlengkapan di
lingkungan Direktorat Jenderal;
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dijabarkan diatas, perlu dirinci
dalam uraian tugas sebagai berikut :
(1). Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja tahunan di
lingkungan Direktorat Jenderal;
(2). Melakukan koordinasi, pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan
Direktorat Jenderal;
(3). Mengkoordinasikan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan
langsung sesuai tugasnya masing-masing;
(b). Struktur Organisasi
Merupakan suatu bagan yang menggambarkan bentuk organisasi yang akan
memperhatikan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan
hubungan kerja sama. Dan juga dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan antara
komponen-konponen bagan-bagan dari organisasi, serta suatu kerangka yang
mewujudkan suatu pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam
suatu lingkungan organisasi.
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL NILAI BUDAYA, SENI DAN FILM
(c). Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Sekretaris Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film mempunyai tanggungjawab :
memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh Satuan Organisasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film.
2. Kepala Bagian Keuangan mempunyai tanggungjawab :
melaksanakan pengelolaan keuangan Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni
dan Film.
3. Kepala Subbag Pelaksanaan Anggaran mempunyai tanggungjawab :
melakukan pengelolaan, penggunaan, pengeluaran dan penerimaan anggaran
dilingkungan Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film serta revisi
anggaran di Bagian Keuangan.
KASUBBAG
Perbendaharaan Negara
SEKRETARIS DITJEN
NILAI BUDAYA, SENI DAN FILM
KEPALA BAGIAN
KEUANGAN
KASUBBAG
Verifikasi Anggaran
KASUBBAG
Pelaksanaan Anggaran
4. Kepala Subbag Perbendaharaan Anggaran mempunyai tanggungjawab:
melakukan urusan Perbendaharaan Anggaran dan tata usaha keuangan di
lingkungan Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film.
5. Kepala Subbag Verifikasi Anggaran mempunyai tanggungjawab :
melakukan urusan Verifikasi Anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal
Nilai Budaya, Seni dan Film.
(2) Sistem Berjalan
(a). Tinjaun Umum
Pada bagian ini diuraikan secara detail sistem berjalan pada DITJEN Nilai
Budaya, Seni dan Film terutama pada transaksi SPM (surat perintah membayar)
dan SP2D (surat perintah pencairan dana). Unit yang terlibat dalam sistem ini
adalah Bendahara Pengeluaran Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film dan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta IV.
(b) Batasan Sistem
1. Proses Input (SPM dan SP2D)
Bendahara pengeluaran Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film menginput data-
data yang ada di Surat Perintah Membayar (SPM) mulai dari nomor SPM,
Tanggal SPM, Jenis SPM, Kode Program, Kode Kegiatan, Kode AKUN,
Nilai SPM (rupiah), Potongan (pajak) SPM, dan Nama Direktorat yang
mengajukan SPM.
Bendahara Pengeluaran Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film mengajukan
Surat Perintah Membayar (SPM ) ke Kantor Pelayanan Perbandaharaan
Negara Jakarta IV untuk mendapatkan pengesahan atau pencairan dana yang
dikelurkannya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh KPPN Jakarta
IV.
Bendahara Pengeluaran Ditjen NBSF menginput SP2D yang telah disahkan
oleh KPPN Jakarta IV mulai dari nomor SPM, Tanggal SPM, Nilai SPM,
Jenis SPM, Nama Direktorat (unit kerja) yang mengajukan pencairan,
Nomor SP2D dan Tanggal SP2D.
2. Ouput
Setelah penginputan selesai bendahara pengeluaran Ditjen Nilai Budaya,
Seni dan Film dapat memilah dan menginpentarisir Direktora-Direktorat
yang sudah melakukan pengajuan berdasarkan kegiatan yang sudah
ditentukan dan melihat penyerapan anggaran pada masing-masing unit kerja
sebagai bahan laporan kepada pimpinan.
3. Pengguna
Penguna pada sistem berjalan adalah Bendahara Pengeluaran Ditjen Nilai
Budaya, Seni dan Film
4. Simpan Data
Data yang sudah diinput oleh Bendara pengeluaran Ditjen NBSF disimpan
di Komputer dengan memakai Microsoft Accses.
Bendahara
Pengeluaran
1.
Input
SPM
SP
2DKantor KPPN
Jakarta IV
2.
Input
SP2D
Bendahara
Pengeluaran
3.
Laporan
SP2D
SPM
SP2D
LAPORAN
SP2D
2) Deskripsi Output
1. Nama Arus Data : Laporan SPM dan SP2D
Alias : SPM dan SP2D
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan SPM yang telah dikeluarkan SP2Dnya
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
2. Nama Arus Data : Laporan AKUN
Alias : AKUN
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan AKUN pengajuan pada masing-masing
Direktorat
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
3. Nama Arus Data : Laporan Direktorat
Alias : Direktorat
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan Pengajuan Pencairan pada masing-masing
Direktorat Direktorat
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
4. Nama Arus Data : Laporan Jenis SPM
Alias : Jenis SPM
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan Jenis SPM (bendahara atau pihak ke tiga
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
5. Nama Arus Data : Laporan Per bulan SPM
Alias : Perbulan
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan Permnintaan perbulan pada masing-masing
Direktorat
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
3) Deskripsi Input
1. Nama Arus Data : Laporan SPM dan SP2D
Alias : SPM dan SP2D
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan SPM yang telah dikeluarkan SP2Dnya
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
2. Nama Arus Data : Laporan AKUN
Alias : AKUN
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan AKUN pengajuan pada masing-masing
Direktorat
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
3. Nama Arus Data : Laporan Direktorat
Alias : Direktorat
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan Pengajuan Pencairan pada masing-masing
Direktorat Direktorat
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
4. Nama Arus Data : Laporan Jenis SPM
Alias : Jenis SPM
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan Jenis SPM (bendahara atau pihak ke tiga
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
5. Nama Arus Data : Laporan Per bulan SPM
Alias : Perbulan
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan Permnintaan perbulan pada masing-masing
Direktorat
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
4) Deskripsi Database
1. Nama Arus Data : Laporan SPM dan SP2D
Alias : SPM dan SP2D
Bentuk data Berkas / Kertas cetakan
Arus data SPM dan SP2D – Proses 1.0
Proses 1.0 – Bendahara Pengeluaran
Penjelasan SPM yang telah dikeluarkan SP2Dnya
Volume 1 lembar
Isi Nomer SPM + Tgl SPM + Nomer SP2D +
Tgl SP2D + Uraian SP2D+ Jumlah SPM +
+Pajak + nomor SP2D+ tanggal SP2D+
Jumlah SP2D + Kode Program + AKUN +
Unit Kerja
(c) Permasalahan Sistem Secara Umum
Permasalahan-permasalahan sistem yang diteliti dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Performance : masih kurang ideal untuk sebuah system bila dari segi tampilan
Information : masih kurang informatif untuk laporan yang dihasilkan
Economic : masih kurang dari segi laporan yang dihasilkannya
Control : masih kurang dari laporan yang dihasilkan
Efficiency : masih kurang dari segi laporan yang dihasilkan
Service : masih kurang dari segi laporan yang dihasilkan
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
1. Pendekatan Terstruktur
(a). Analisis Kebutuhan Informasi
Laporan yang akurat dan sesuai dengan keinginan pimpinan dan laporan yang cepat
tersaji adalah dambaan bagi seorang pengelola keuangan dan bendahara pengeluaran
pada tiap-tiap kementerian mulai dari laporan per AKUN, per kegiatan, per jenis Surat
Perintah Membayar (SPM) sampai dengan per Direktorat-direktorat dapat tersaji
dengan lengkap dan benar
(b). Deskripsi Sistem Usulan
(1). Deskripsi Sistem Menyeluruh/Global
(2). Fungsi/Aktifitas Sistem
Pembuatan
SPM
Pengajuan
SPM
Penerbitan
SP2D
Penginputan
SPM & SP2D
(3). Spesifikasi Proses
Bendahara Pengeluaran 1.
Input SPM SPM
Bendahara Pengeluaran 2.
Input SP2DSP2D
(c). Rancangan Database
(1). Entity Relationship Diagram (ERD)
(2). Transformasi dari ERD ke Logical Record Structure (LRS)
(3). Logical Record Structure
(4). Normalisasi
(5). Spesifikasi Basis Data
(6). Rancangan Kode
(d). Organisasi Sistem
(e). Spesifikasi Modul
(f). Rancangan Tampilan
(1). Structure Tampilan
(2). Rancangan Layar
(g). Rancangan Implementasi
(1). Rencana (analisis) Kebutuhan
a). Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
b). Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
c). Analisis Kebutuhan Pengguna
(2). Analisis Kelayakan Sistem
a). Kelayakan Teknologi
b). Kelayakan Operasional
c). Kelayakan Hukum
(h).
2. Orientasi Objek
(a). Function Design (rancangan fungsional)
(1). Activity diagram
(2). Use case diagram
(b). Structure Design (rancangan struktural)
(c). Behavioral Design
(1). Sequence diagram
(2). State chart diagram
(d). Rancangan Basis Data
(1). Entity Relationship Diagram (ERD)
(2). Transformasi dari ERD ke Logical Record Structure (LRS)
(3). Logical Record Structure
(4). Normalisasi
(5). Spesifikasi Basis Data
(6). Rancangan Kode
(e). Rancangan Tampilan
(1). Strukture Tampilan
(2). Rancangan Layar
(f). Rancangan Implementasi
(1). Rencana (analisis ) Kebutuhan
a). Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
b). Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
c). Analisis Kebutuhan Pengguna
(2). Analisis Kelayakan Sistem
a). Kelayakan Teknologi
b). Kelayakan Operasional
c). Kelayakan Hukum
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil analisa sistem informasi pembayaran paket promosi ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pengecekan data tagihan yang diterima dari dealer / customer saat ini masih
manual sehingga menimbulkan kesulitan karena memerlukan ketelitian dan waktu
yang cukup lama untuk membuat rekap laporan tagihan yang dibutuhkan sebagai
dokumen pelengkap pembayaran.
2. Proses yang sedang berjalan hanya menghasilkan 1 (satu) laporan yaitu laporan
tagihan paket promosi yang akan dibayar sehingga pimpinan tidak bisa mengetahui
tagihan yang sudah pernah dibayar, serta paket apa saja yang berlaku.
3. Sistem yang dirancang terdiri dari:
3 (tiga) proses, yaitu:
- proses master data
- proses transaksi
- proses pelaporan
3 (tiga) laporan, yaitu:
- laporan customer
- laporan paket
- laporan transaksi
2. Saran
Berikut disampaikan saran – saran yang semoga nantinya bermanfaat untuk
pengembangan khususnya di Finance & Administration Operation PT Astra International –
Daihatsu Sales Operation sebagai berikut:
1. Untuk Hardware sebaiknya menggunakan PC minimal dengan spesifikasi sebagai
berikut:
- Processor dengan kecepatan 533 MHz
- RAM dengan kecepatan minimal 512 MB
- Hard disk berkapasitas 80 GB
Apabila ingin menggunakan spesifikasi melebihi saran diatas akan lebih baik
lagi.
2. Untuk proses konversi data lama ke data baru cukup dengan memilih tipe “cut
off” dan mengupload semua data penjualan yang masih belum tertagih ke dalam
database yang akan digunakan dalam pengimplementasian sistem yang baru, jadi
diharapkan tidak memerlukan waktu yang lama untuk melakukannya.
3. Perlu dilakukan pengenalan untuk system yang baru agar user dapat
mengoperasikan sistem semaksimal mungkin.
Dari kesimpulan dan saran-saran di atas semoga nantinya dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dan dapat memberikan kemudahan untuk user
nantinya.
Contoh Coding
Private Sub Combo1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
'On Error Resume Next
If KeyAscii = 13 Then
Combo2.SetFocus
Combo2.Locked = False
rspk.Open "select *from paket where periode='" & Label12.Caption & "' and kendaraan='" & Text1(1).Text & "' and wilayah='" &
wilayah.Caption & "'", cn, 1, 2
Combo2.Clear
While Not rspk.EOF
Combo2.AddItem rspk!jenis
rspk.MoveNext
Wend
End If
rspk.Close
Command1.Enabled = False
Command3.Enabled = True
End Sub
Private Sub Combo2_Click()
On Error Resume Next
rstr.Open "select * from transaksi where noengine='" & Text1(0).Text & "' and jenispaket='" & Combo2.Text & "'", cn, 2, 1
If rstr.EOF Then
Command3.SetFocus
Else
MsgBox "Paket ini sudah diinput pada No Mesin tersebut"
Combo1.SetFocus
End If
rstr.Close
End Sub
End Sub
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing & Organisasi Modern, Yogyakarta, : Penerbit Andi Yogyakarta
Edhy Sutanta (2004). Sistem Basis Data, Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S (2002). Sistem Informasi Akutansi Buku Dua,
Terjemahan : Jusuf, Amir A, Jakarta : Salemba Empat
Nugroho, Adi (2002). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta
Indrajit, Richardus Eko Drs (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi,
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Fathansyah Ir (2002). Basis Data, Bandung : Informatika Bandung
Beynon-Davies, Paul (2002). Information Systems: an introduction to informatics in
Organisations, Palgrave
Kusrini, M.Kom (2007). Strategi Perancangan Dan Pengelolaan Basis Data, Yogyakarta,
Andi Offset
Weiss, Mark, Allen (2006). Data Structures and Algorithm Analysis, publisher Addison
Wesley Longman
Jogiyanto HM (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan TerstrukturTeori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Andi Offset,
Lamadjudin Al Bahra (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha
Ilmu
Kadir, Abdul dkk (2005). Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta : Penerbit Andi,
Sutabri, Tata (2004). Analisa Sistem Informasi, Yogyakarta : Penerbit Andi
Kotler, Philip (2004). Principles of Marketing, Prentice -Hall, 1980 Subsequent editions
Raymond Mcleod, & George P Schell (2008). Sistem Informasi Manajemen, Jakarta,
Salemba Empat
http://media.diknas.go.id/media/dokument/3311.pdf