perancangan robot pendeteksi gerak

Upload: rifeik

Post on 30-May-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Perancangan Robot Pendeteksi Gerak

    1/6

    3. PERANCANGAN ROBOT PENDETEKSI GERAK

    Perancangan robot pendeteksi gerak ini terdiri dari dua bagian, yaitu

    perancangan pada perangkat keras dan perancangan pada perangkat lunak.

    3.1. Perancangan perangkat keras.

    Perancangan perangkat keras ini terdiri dari beberapa bagian yang dapat

    dipisahkan menjadi beberapa blok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padagambar.

    Gambar 3.1. Diagram blok perangkat keras

    3.1.1. Sumber Tegangan.

    Sumber tegangan yang digunakan adalah arus DC 12 volt karena output

    yang digunakan adalah motor DC 12 volt. Selain itu digunakan juga sebagai

    sumber energi yang mengaktifkan rangkaian pada masing-masing blok.

    17

  • 8/14/2019 Perancangan Robot Pendeteksi Gerak

    2/6

    3.1.2. Penurun Tegangan.

    Penurun tegangan berfungsi untuk menurunkan tegangan 12 volt menjadi

    5 volt. Tegangan 5 volt yang dihasilkan pada blok ini berfungsi untuk

    mengaktifkan sensor PIR, pengendali utama dan pengendali motor yang masing

    masing membutuhkan tegangan 5 volt.

    3.1.3. Detektor Gerakan Manusia.

    Detektor gerakan manusia yang digunakan pada robot ini adalah sensor

    PIR. Sesuai dengan namanya yaitu Passive Infrared Receiver, sensor ini tidak

    menghasilkan sinar inframerah seperti sensor inframerah kebanyakan, tetapi

    hanya menerima pancaran sinar inframerah pasif yang dihasilkan oleh manusia

    yang melakukan gerakan.

    Gambar 3.2. Blok diagram sensor PIR [7]

    Pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkam oleh tubuh manusia

    yang melakukan gerakan akan difokuskan oleh lensaFresnelyang kemudian akan

    diterima oleh sensorPyroelectric. SensorPyroelectric ini akan bereaksi dan

    menghasilkan arus dan tegangan yang sangat kecil. Arus dan tegangan ini

    18

  • 8/14/2019 Perancangan Robot Pendeteksi Gerak

    3/6

    kemudian dikuatkan oleh amplifier yang kemudian akan dibandingkan oleh

    comparatorsehingga menghasilkan output berupa tegangan 5 volt.

    3.1.4. Pengendali Motor

    Pengendali motor disini berfungsi seperti saklar otomatis karena motor

    akan bergerak tergantung dari keluaran yang dihasilkan oleh pengendali motor.

    Yang digunakan sebagai pengendali motor adalah IC L293D.

    Gambar 3.3. Diagram blok Pengendali motor

    Dengan melihat diagram blok dari pengendali motor, dapat dijelaskan

    ketika enable mendapatkan tegangan (kondisi logika 1) menyebabkan saklar 1

    dan 2 aktif. Pada saat input 1 mendapatkan tegangan (kondisi logika 1) dan input

    2 tidak mendapatkan tegangan (kondisi logika 0) maka saklar 1 akan aktif dan

    saklar 2 tidak aktif sehingga output 1 bernilai logika 1 dan output 2 bernilai logika

    0. Hal ini menyebabkan motor DC berputar secara searah jarum jam(counterwise). Begitupula sebaliknya.

    3.1.5. Output

    Output pada robot ini adalah gerakan putar dari motor DC 12 Volt. Seperti

    pada subbab 3.1.4, ketika pengendali motor mendapatkan kondisi inputan, maka

    motor akan berputar sesuai dengan kondisi inputan yang diterima oleh pengendali

    19

  • 8/14/2019 Perancangan Robot Pendeteksi Gerak

    4/6

    motor. Gerak dari motor ini adalah searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan

    arah jarum jam (counter clockwise).

    3.2. Perancangan Perangkat Lunak.

    Perancangan perangkat lunak terdiri dari 2 bagian, yaitu perancangan pada

    flowchart dan perancangan pada sistem program.

    3.2.1. Perancangan Flowchart.

    Untuk memudahkan kita dalam membuat program robot sebagai

    pengendali robot, maka kita harus membuat flowchartnya terlebih dahulu.

    Flowchart yang digunakan untuk membuat program robot tidak memiliki akhir,

    sehingga program akan berjalan terus selama kita tidak memutus aliran sumber

    energi robot. Pada saat program pertama kali diaktifkan, maka program akan

    mengindikasikan bahwa setiap sensor berlogika 0 sehingga robot standby atau

    dalam kondisi diam. Kemudian program akan mulai mendeteksi apakah sensor

    depan berlogika 1 atau 0. Jika berlogika 1 maka robot akan bergerak maju

    kemudian program akan melakukan pendeteksian sensor kembali. Jika tidak maka

    program akan mendeteksi sensor kanan. Jika sensor kanan berlogika 1 maka robot

    akan berbelok ke kanan yang kemudian akan dilanjutkan pendeteksian ulang

    terhadap sensor. Jika berlogika nol, maka program akan melakukan pendeteksian

    pada sensor kiri. Jika sensor kiri berlogika 1 maka robot akan berbelok ke kiri

    yang kemudian akan dilanjutkan pendeteksian ulang pada sensor. Jika tidak maka

    robot akan dalam kondisi standby atau diam dan kemudian akan melakukan

    pendeteksian ulang pada sensor. Untuk lebih jelasnya flowchart dapat diliha pada

    gambar 3.4.

    20

  • 8/14/2019 Perancangan Robot Pendeteksi Gerak

    5/6

    Gambar 3.4. Flowchart Program

    3.2.2. Perancangan Sistem Program.

    Sistem program ini berfungsi sebagai pedoman robot untuk melakukan

    keputusan dari hasil pendeteksian sensor. Program yang digunakan adalah bahasa

    asembler dengan perangkat lunakReads51. Bahasa asembler merupakan bahasa

    penerjemah dari bahasa mesin, sehingga lebih mudah digunakan karena

    perintahnya menggunakan bahasa manusia. Reads51 merupakan program yang

    akan mengubah bahasa asembler menjadi bahasa mesin. Sistem program untuk

    membuat robot ini terdiri dari beberapa blok, yaitu :

    a. blok Inisialisasi

    Inisialisasi adalah proses pemberian nilai awal terhadap suatu register,

    port, atau alamat memori serta pengambilan file pada library program Reads51

    yang berguna untuk referensi alamat memory untuk port, register, akumulator, dan

    lainnya.

    21

  • 8/14/2019 Perancangan Robot Pendeteksi Gerak

    6/6