perancangan interior kantor pada perusahaan w design

12
Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 1 Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design Office Interior Design at the W Design Corporation Cindy Pratiwi, Irwansyah Program Studi Desain Interior Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama [email protected] ABSTRAK Dalam hal ini penulis akan membahas tentang perancangan interior kantor pada perusahaan W Design. Masalah utama penulis mengangkat judul ini adalah dalam perancangan interior kantor W Design karyawan mengalami jenuh dan stress pada saat bekerja, suasana ruangan yang terlalu monoton atau tidak kondusif membuat karyawan jenuh dalam bekerja, selain itu layout yang belum sesuai alur kerja, kebutuhan penyimpanan berkas, pengembangan kantor dan elemen estetika. Tujuan perancangan interior ini yaitu untuk menciptakan efisiensi penggunaan ruang berupa peletakan layout furnitur, alur serta sirkulasi pada luasan kantor yang terbatas, menciptakan ruangan kantor yang memiliki kualitas yang baik, sehingga memberikan kenyamanan terhadap karyawan di perusahaan W Design, dan menciptakan sebuah desain yang dapat merepresentasikan identitas atau image dari perusahaan. Penggalian data desain dilakukan dengan cara memberi kuesioner, wawancara dan pengamatan lapangan langsung. Gaya Industrial pada dasarnya menggunakan kaca, besi, kayu, yang biasanya material ini digunakan untuk perancangan interior kantor W Design. Sedangkan gaya Minimalis digunakan untuk memaksimalkan lahan yang tidak terlalu luas agar terlihat lebih fungsional. Pengaplikasian konsep Industrial Minimalis ke dalam ruang interior Kantor W Design akan memunculkan suasana yang mewakili pada image kantor tersebut dan memberikan kesan yang nyaman, homey, simple dan modern bagi para pekerja, serta untuk menarik perhatian klien. Kata Kunci :Industrial Minimalis, Kantor, Perancangan Interior ABSTRACT In this case the author will discuss the interior design of the office in the W Design company. The main problem the writer raised this title is in the interior design of the office W Design employees experience boredom and stress at work, the atmosphere of the room is too monotonous or not conducive to making employees bored at work, in addition to layouts that do not fit the workflow, file storage needs, development office and aesthetic elements. The purpose of this interior design is to create efficient use of space in the form of laying furniture layouts, grooves and circulation in a limited office area, creating office space that has good quality, so as to provide comfort to employees in the company W Design, and create a design that can represent identity or image of the company. Design data collection is done by giving questionnaires, interviews and direct field observations. Industrial style basically uses glass, iron, wood, which is usually used for the W interior design office. Whereas Minimalist style is used to maximize land that is not too broad to make it look more functional. The application of the Industrial Minimalist concept into the interior space of the W Design Office will bring an atmosphere that represents the image of the office and gives a comfortable, homey, simple and modern impression to the workers, as well as to attract the attention of clients. Keywords: Interior Design, Minimalist Industrial, Office

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 1

Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design Office Interior Design at the W Design Corporation

Cindy Pratiwi, Irwansyah

Program Studi Desain Interior

Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama

[email protected]

ABSTRAK

Dalam hal ini penulis akan membahas tentang perancangan interior kantor pada perusahaan W

Design. Masalah utama penulis mengangkat judul ini adalah dalam perancangan interior kantor

W Design karyawan mengalami jenuh dan stress pada saat bekerja, suasana ruangan yang terlalu

monoton atau tidak kondusif membuat karyawan jenuh dalam bekerja, selain itu layout yang belum

sesuai alur kerja, kebutuhan penyimpanan berkas, pengembangan kantor dan elemen estetika.

Tujuan perancangan interior ini yaitu untuk menciptakan efisiensi penggunaan ruang berupa

peletakan layout furnitur, alur serta sirkulasi pada luasan kantor yang terbatas, menciptakan

ruangan kantor yang memiliki kualitas yang baik, sehingga memberikan kenyamanan terhadap

karyawan di perusahaan W Design, dan menciptakan sebuah desain yang dapat

merepresentasikan identitas atau image dari perusahaan. Penggalian data desain dilakukan

dengan cara memberi kuesioner, wawancara dan pengamatan lapangan langsung. Gaya Industrial

pada dasarnya menggunakan kaca, besi, kayu, yang biasanya material ini digunakan untuk

perancangan interior kantor W Design. Sedangkan gaya Minimalis digunakan untuk

memaksimalkan lahan yang tidak terlalu luas agar terlihat lebih fungsional. Pengaplikasian

konsep Industrial Minimalis ke dalam ruang interior Kantor W Design akan memunculkan

suasana yang mewakili pada image kantor tersebut dan memberikan kesan yang nyaman, homey,

simple dan modern bagi para pekerja, serta untuk menarik perhatian klien.

Kata Kunci :Industrial Minimalis, Kantor, Perancangan Interior

ABSTRACT

In this case the author will discuss the interior design of the office in the W Design company. The

main problem the writer raised this title is in the interior design of the office W Design employees

experience boredom and stress at work, the atmosphere of the room is too monotonous or not

conducive to making employees bored at work, in addition to layouts that do not fit the workflow,

file storage needs, development office and aesthetic elements. The purpose of this interior design

is to create efficient use of space in the form of laying furniture layouts, grooves and circulation

in a limited office area, creating office space that has good quality, so as to provide comfort to

employees in the company W Design, and create a design that can represent identity or image of

the company. Design data collection is done by giving questionnaires, interviews and direct field

observations. Industrial style basically uses glass, iron, wood, which is usually used for the W

interior design office. Whereas Minimalist style is used to maximize land that is not too broad to

make it look more functional. The application of the Industrial Minimalist concept into the

interior space of the W Design Office will bring an atmosphere that represents the image of the

office and gives a comfortable, homey, simple and modern impression to the workers, as well as

to attract the attention of clients.

Keywords: Interior Design, Minimalist Industrial, Office

Page 2: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

2. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan kebutuhan manusia yang terus bertambah, kebutuhan akan ruang kerja

yang nyaman untuk beraktifitas juga ikut berubah. Kebutuhan dalam ruang kerja ini pada umumnya

didorong oleh kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga

manusia mulai membangun fasilitas-fasilitas dalam ruang perkantoran. Selain itu, kebutuhan akan

ruang pada kantor juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang sedang dilakukan.

Menurut Moekijat, 1997 (dalam Silvia Fransisca Anggada, Freddy H. Istanto, Rani

Prihatmanti, 2016), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan

pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan [6]. Sedangkan

menurut Miftahul Khairah (2017) menyatakan dalam jurnalnya bahwa kantor merupakan sebuah

tempat yang mampu mewadahi segala aktivitas pekerja atau karyawannya. Para pekerja melakukan

kewajibannya sesuai standar dari perusahaannya [5].

Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kantor merupakan wadah atau

suatu tempat untuk sekelompok orang yang melakukan kegiatan tata usaha. Dibentuknya sebuah

kantor bertujuan untuk memberikan pelayanan komunikasi dan perekaman suatu informasi secara

baik dan terkendali.

Kantor juga berperan penting bagi perusahaan sebagai wadah kegiatan penunjang

pemasaran produk, peningkatan dan pengembangan bisnis perusahaan. Selain itu berguna untuk

memenuhi kebutuhan karyawan agar merasa nyaman dalam bekerja. Adapun permasalahan yang

sering dihadapi dalam sebuah perkantoran, yaitu seperti visualisasi ruangan kantor tidak

menggambarkan corporate image, klien serta karyawan kantor kebanyakan merasa bosan saat

berada dalam kantor, kantor membutuhkan perubahan desain interior, untuk dapat meningkatkan

daya tarik klien dan karyawan, kantor perlu meningkatkan kenyaman baik secara fisik ataupun non

fisik bagi klien dan karyawan kantor, perubahan layout eksisting sangat dibutuhkan guna

meningkatkan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas.

Peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja adalah kebutuhan setiap perusahaan, tak

terkecuali perusahaan W Design. Tantangan kerja yang semakin besar membutuhkan penyeimbang

agar klien dan seluruh karyawan dapat mengoptimalkan diri dengan resiko jenuh dan stress yang

lebih rendah. Desain interior kantor yang mengakomodasi kebutuhan kerja kantor modern dan

menerapkan konsep seni dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Penerapan seni diharapkan

menyentuh sisi emosi sehingga memberikan efek relaksasi dan nyaman terhadap klien dan para

karyawan yang bekerja di perusahaan W Design tersebut.

Hasil pengumpulan data yang didapatkan dari lokasi keadaan lapangan, masalah utama

perancangan adalah karyawan mengalami jenuh dan stress pada saat bekerja, suasana ruangan yang

terlalu monoton atau tidak kondusif membuat karyawan jenuh dalam bekerja. Selain itu layout

yang belum sesuai alur kerja, kebutuhan penyimpanan berkas, pengembangan kantor dan elemen

estetika. Perancangan interior kantor difokuskan pada penyelesain masalah utama tersebut. Hasil

perancangan adalah perbaikan layout, desain area kerja dan penyimpanan pada area kerja staff dan

karyawan. Selain itu akan diberikan tambahan ruang baru sesuai kebutuhan terkini perusahaan.

Penambahan ruang baru tersebut berguna agar karyawan dapat menghilangkan perasaan jenuh

dalam bekerja dan karyawan merasa nyaman bekerja diperusahan tersebut.

1.2. Landasan Teori

1.2.1 Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Perancangan Interior

Andie A. Wicaksono dan Endah Tisnawati (2014) menyatakan dalam bukunya yang

berjudul “Teori Interior” bahwa Perancangan Interior adalah sebuah ilmu yang tidak dapat

dibatasi lingkupnya, sangat terkait dengan ilmu konstruksi, arsitektur, seni rupa, seni

kriya/kerajinan. Ilmu ini juga terkait dengan teknologi pengondisian ruang, pemanas dan

pendingin ruangan, ventilasi, pencahayaan, air, dan perlengkapan drainase, serta desain produk.

Perancangan interior juga merupakan bagian yang terintegrasi dengan struktur, yang di

Page 3: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 3

dalamnya termasuk struktur bangunan [1].

2. Pengertian Kantor

Menurut Moekijat, 1997 (dalam Silvia Fransisca Anggada, Freddy H. Istanto, Rani

Prihatmanti, 2016), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk

melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin

diberikan. Sedangkan menurut Miftahul Khairah (2017) menyatakan dalam jurnalnya bahwa

kantor adalah suatu tempat untuk melakukan aktifitas yang produktif pada perusahaan tersebut

[6].

3. Pengertian Konsep Industrial

Endra Ade Winata (2017) menyatakan dalam penelitiannya bahwa gaya industrial ialah

gaya dengan kesan sederhana dan bersih, dimana gaya ini berfokus dalam memaksimalkan

fungsi ruang. Penggunaan material seperti batu bata, logam, dan kayu bekas serta warna netral

dan kesan alami menjadi identitas dari gaya desain industrial. Berkaitan dengan hal ini, gaya

industrial dapat dikombinasikan dengan gaya desain yang lain [2].

4. Pengertian Konsep Minimalis

Erlina Laksmiani Wahjutami (2017) menyatakan dalam penelitiannya bahwa gaya

minimalis adalah penghematan dari segi ruang, yaitu penataan dan pembentukan ruang

berdasarkan studi kebutuhan ruang atas fungsi. Penghematan dari segi cahaya, yaitu dengan cara

memaksimalkan pencahayaan alami dengan membuat bukaan-bukaan cahaya yang luas dengan

menggunakan dinding berbahan kaca. Penghematan dari segi massa, yaitu dengan cara

meminimalkan massa bangunan [3].

1.2.2 Studi Literatur

Sebelum penulis menjelaskan konsep pada perancangan ini penulis melakukan beberapa

tinjauan karya lainnya yang sudah ada. Tinjauan karya ini dilakukan bermaksud untuk meninjau

karya yang telah dibuat dengan sebaik-baiknya, dan menjadi sebagai panduan karya untuk penulis.

adapun tinjauan karya Perancangan Interior kantor yang penulis ambil sebagai tinjauan dalam

merancang adalah sebagai berikut:

1. Kantor PT. Diginet Media Yogyakarta

Menurut Endra Ade Winata (2017) menyatakan dalam jurnalnya yang berjudul “Redesain

Interior kantor PT. Diginet Media Yogyakarta”, Diginet Media ialah termasuk perusahaan

Teknologi Informasi terbesar di Yogyakarta yang biasa menggarap proyek pemerintahan daerah

di Indonesia. Perusahaan tersebut dibantu kurang lebih 60 karyawan yang terbagi 8 bagian, yang

setiap ruangannya membutuhkan dekorasi ruang yang nyaman dan terstruktur sesuai dengan

tahapan pekerjaan diperusahaan tersebut. Berdasarkan data yang diterima dalam jurnal tersebut

dapat ditarik kesimpulkan bahwa untuk memaksimalkan tahapan pekerjaan maka perlu adanya

penataan ulang ruang kerja yang ada. Dengan penambahan gaya ruang dengan tema nature yang

dikombinasikan dengan gaya industrial agar dapat memberikan kesan atau nuansa baru di dalam

kantor tersebut [2].

Persamaan konsep desain dalam jurnal dengan konsep desain yang digarap yaitu

pertimbangan dalam perancangan tata letak ruang atau layout yang lebih efisien dimana setiap

alur pekerja yang berkaitan pada satu lantai. Memberikan nuansa ruang yang disesuaikan

dengan tema desain, menggunakan gaya desain yang dipadu padankan dengan tema industrial

untuk dijadikan sebagai patokan untuk seluruh desain perusahaan yang akan di desain. Pada

perancangannya sama-sama menggunakan tema yang diambil yaitu nature, yang bertujuan

untuk menenangkan pikiran, membuat agar tidak mudah stres dan dapat membuat pekerja

yang didalam ruangan tersebut menjadi betah.

2. Kantor Greenpeace Indonesia

Menurut Miftahul Khairah (2017) menyatakan dalam jurnalnya bahwa gaya perancangan

yang akan dipakai pada kantor Greenpeace Indonesia yaitu gaya desai kontemporer. Gaya ini

sangat cocok untuk kantor Greenpeace Indonesia karena sesuai dengan identitas atau karakter

Greenpeace yang ingin ditampilkan. Tema perancangan yaitu natural, nyaman, dan energetic.

Page 4: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

4. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Sisi natural disini lebih banyak yang digunakan yaitu konsep tanaman hijau, dengan

menerapkan warna hijau yang tampak segar sebagai karakter. Tone warna natural digunakan

sebagai warna penyerasian, dengan itu dapat terciptalah nuansa alam yang bersifat segar ke

dalam ruangan pada kantor Greenpeace Indonesia, yang dimana hal itu dapat membangkitkan

semangat kerja, menenangkan dan membantu meningkatkan kenyamanan para pekerja [5].

Persamaan konsep desain dalam jurnal dengan konsep desain yang digarap yaitu sama-

sama menbuat sebuah perancangan interior kantor yang efektif dan efisien berdasarkan dengan

kebutuhan para pekerja dan aktivitas yang berlangsung didalamnya, memberikan kesan yang

natural, nyaman, dan energetic di setiap sisi kantor tersebut.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Metode Perancangan

Dalam hal ini metode perancangan yang akan diimplementasikan kedalam proyek

Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design yang berlokasi di Jl. Tangguk Bongkar I

No.64, Tegal sari Mandala II, Kec. Medan Denai, Sumatera Utara. ini sebagai berikut :

2.2. Metode Pengumpulan Data

1. Tahap Programming

Tahap ini meliputi kegiatan berupa pengumpulan data, analisa data, membuat

pedoman desain. Berikut dibawah ini merupakan penjelasannya:

1. Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data yang digunakan ialah melalui wawancara tidak

terstruktur, observasi, angket (kuesioner), dan mencari data dari artikel, internet, buku,

dan lain sebagainya. Wawancara tidak struktur yang dilakukan adalah berupa pengajuan

pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pemilik dan karyawan perusahaan W Design,

namun wawancara tersebut dilakukan secara bebas, wawancara tersebut hanya berisi

poin-poin penting yang akan ditanyakan. Observasi yang dilakukan yaitu dengan

mengamati langsung keadaan atau situasi dari subjek yang akan dirancang. Angket

(kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang akan diberikan kepada subjek

perancangan terkait topik yang akan dirancang.

2. Analisa data

Adapun metode analisa data yang dilakukan dalam perancangan interior kantor

pada perusahaan W Design yaitu sebagai berikut:

a. Programming

Data programming dan kajian desain akan dijadikan berupa ide utama dalam

menganalisa kebutuhan ruang dan pengguna ruang.

b. Skematik

Setelah permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan dari

programming ditemukan, akan dilanjutkan ketahap skematik desain dimana

kesimpulan dari programming akan dijadikan proses untuk memecahkan masalah

ruang.

c. Desain Akhir

Lalu hasil perancangan dari skematik akan dirincikan pada desain akhir yang

nantinya akan dipakai sebagai media untuk perancangan desain.

3. Membuat Pedoman Desain

Pada tahapan ini, pedoman desain yang diterapkan ialah design thinking. Design

thinking adalah suatu proses desain yang dimana seseorang harus berpikir kreatif untuk

memecahkan permasalahan dalam sebuah desain. Dengan menggunakan pedoman desain

ini dapat meringankan kita untuk membuat inovasi-inovasi baru yang lebih kreatif.

Design thinking yang dilakukan yaitu melakukan strategi dalam beberapa cara tertentu

tergantung seperti apa permasalahan yang akan dihadapi nantinya.

Page 5: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 5

2. Tahap Space Planning

Layout adalah denah atau gambaran awal tampak atas yang dilengkapi dengan kondisi

lingkungan, sirkulasi jalan, serta elemen – elemen yang ada disekitar bangunan tersebut.

Pengaturan Layout yang digunakan kantor perusahaan W Design yaitu internal layout, yang

merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak ruang

tunggu, tata letak ruang santai, tata letak kitchen dan bar, tata letak ruang meeting, tata letak

ruang staff dan karyawan, tata letak ruang owner.

a. Zooning

Zoning umumnya terbagi menjadi 3 area utama yaitu area public, area private, dan area

service. Dari 3 area tersebut diantaranya termasuk 3 area didalamnya yaitu area semi

public-private, area semi private-service dan area semi public-service. Pada kantor W

Design hanya akan menggunakan tiga area utama yaitu area public, area private, dan area

service.

b. Blocking

Blocking merupakan spesifikasi dari zoning. Jika zoning hanya menyebutkan area-areanya,

maka blocking langsung pada masing-masing nama ruangannya. Untuk area public pada

kantor W Design terdiri dari ruang tunggu, dan ruang santai. Area privasi terdiri dari ruang

meeting, ruang staff dan karyawan, dan ruang owner. Area service terdiri dari toilet, kitchen

dan bar, ruang makan, dan mushola.

c. Tampak Potongan

Tampak adalah pandangan mata terhadap bangunan secara tegak lurus, sesuai arah

instruksi yang diberikan, seperti tampak depan, tampak samping kanan, tampak samping

kiri, tampak belakang, tampak atas

Hasil gambar akan memperlihatkan konstruksi atau bentuk atap, pintu dan jendela, model

bangunan ataupun tinggi rendahnya bangunan. Untuk skala gambar yang digunakan

biasanya sama dengan gambar denah yang digunakan yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 atau

tergantung besar gambar yang diinginkan atau kertas yang digunakan.

Gambar tampak harus memperlihatkan:

a) Karakter dari bangunan itu sendiri.

b) Proporsi dan skala terhadap manusia atau penghuninya

c) Segi-segi lain yang berhubungan dengan ekspresi keindahan serta hubungannya

dengan gambar denah dan gambar potongan yang memperlihatkan konstruksinya

Potongan adalah penglihatan mata terhadap bangunan atau konstruksi arah tegak sesuai

dengan petunjuk arahnya, posisinya diambil pada tempat-tempat tertentu. Arah potongan

biasanya ditunjukkan sesuai pada gambar pada denah. Fungsi gambar potongan adalah

menunjukkan proporsi ruang interior dan penyelesaiannya. selain itu, ketinggian plafon dan

lantai yang digunakan serta ketinggian bangunan tersebut. Skala gambar yang digunakan

biasanya sama dengan denah dan tampak, skala yang digunakan tergantung besar gambar

yang diinginkan dan ukuran kertas gambar.

d. Sketch Perspektif

Sketsa perspektif adalah sebuah gambar yang dibuat sesuai dengan pandangan mata

terhadap objek yang dilihat. Apabila jarak objek semakin jauh maka semakin kecil pula

objek yang dilihat, dengan seperti itu maka hasil gambar akan lebih terlihat nyata. Gambar

dibuat sedemikian rupa agar terbentuk objek atau gambar, adapun metode yang digunakan

untuk menggambar sketsa perspektif yaitu sebagai berikut :

1. Satu Titik Hilang

Perspektif satu titik hilang umumnya digunakan untuk menggambar objek

yang letaknya dekat dengan mata. Letak objek yang dekat membuat sudut pandang

mata menjadi sempit sehingga garis-garis batas akan menuju ke satu titik saja.

Dikatakan hilang karena titik yang dibuat tidak terlihat atau samar untuk panduan

membuat garis bantu atau pembatas dari objek yang akan digambar.

2. Dua Titik Hilang

Perspektif dua titik hilang dalam dunia arsitektur biasanya digunakan

untuk menggambar eksterior suatu bangunan. Menggunakan dua titik hilang yang

Page 6: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

6. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

terletak berjauhan dari sebelah kanan ke kiri. Perspektif dua titik hilang paling

banyak digunakan dan paling mudah dibuat karena hasilnya cenderung tidak statis

dan tidak simetris sehingga lebih wajar untuk dilihat. Selain eksterior, teknik ini

sering juga digunakan untuk interior yang memiliki bangunan yang luas.

3. Tiga Titik Hilang

Perpektif tiga titik hilang menggunakan tiga titik untuk membuat garis

pembatas objek. Teknik ini paling sering dilakukan untuk menggambar bagunan

yang dilihat dari tingkat mata tinggi atau rendah, seperti kota besar yang padat,

bangunan yang dilihat dari bawah, sebuah kota yang sederhana dan bangunan

lainnya.

3. Tahap Keputusan Desain

Keputusan desain merupakan implementasi gambar kerja yang sesuai dengan pedoman

desain Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Menurut Richard I. Levin ada 6 tahap yaitu sebagai

berikut :

1. Observasi : Tahap ini merupakan suatu proses kunjungan lapangan, observasi, dan riset yang

dapat menjadikan informasi yang didapat sebagai data pendukung.

2. Analisis dan pengenalan masalah : Tahap ini merupakan proses penentuan penggunaan,

penentuan tujuan, dan penentuan batasan-batasan yang dapat menjadi pedoman atau petunjuk

yang jelas untuk mencari solusi yang dibutuhkan.

3. Pengembangan Model : Tahap ini merupakan proses peralatan pengambilan keputusan antar

hubungan model matematik, riset yang dapat menjadi (output proses) model yang berfungsi di

bawah batasan lingkungan yang telah ditetapkan.

4. Memilih data masukan yang sesuai : Tahap ini dapat berupa data internal dan eksternal,

kenyataan, pendapat, serta data bank computer yang dapat menjadi (output process) input yang

memadai untuk mengerjakan dan menguji model yang digunakan.

5. Perumusan dan pengetesan yang dapat dipertanggungjawabkan : Tahap ini berupa pengujian,

batasan, dan pembuktian yang dapat menjadi pemecahan yang membantu pencapaian tujuan.

6. Penerapan Pemecahan : Tahap ini berupa pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan

manajemen, serta penjelasan yang menjadi pemah aman manajemen untuk menunjang model

operasi dalam jangka yang lebih panjang.

2.3. Metode Desain

Design thinking adalah suatu proses desain yang dimana seseorang harus berpikir kreatif

untuk memecahkan permasalahan dalam sebuah desain. Dengan menggunakan metode desain ini

dapat meringankan kita untuk membuat inovasi-inovasi baru yang lebih kreatif. Design thinking

yang dilakukan yaitu melakukan strategi dalam beberapa cara tertentu tergantung seperti apa

permasalahan yang akan dihadapi nantinya. Ada 5 tahapan yang dilakukan saat merancangan

interior kantor W Design dengan menggunakan metode design thinking diantaranya sebagai

berikut:

1. Emphatize

Emphatize adalah proses pemahaman atau berempati terhadap pengguna ruang. Pada proses

ini penulis melakukan langkah-langkah seperti observasi mengamati situasi dan kondisi

lokasi yang akan dirancang, interview yaitu dengan mewawancarai owner dan pekerja

tentang kebutuhan yang diinginkan, dan mengumpulkan data dengan cara mengambil foto-

foto dokumentasi dari lokasi yang akan dirancang serta mengumpulkan gambar kerja, data

literatur, dan tinjauan pustaka.

2. Define

Dalam tahap ini penulis melakukan proses menjelaskan tujuan dari tahap sebelumnya pada

objek yang akan dirancang. Permasalahan tersebut akan ditemukan melalui data-data yang

dikumpulkan sebelumnya, dan penulis akan memberikan wawasan atau memperjelas tujuan

tentang keinginan pekerja dan owner terhadap kebutuhan ruang.

3. Ideation

Ideation adalah tahap pemecahan dan pengembangan inovasi ide, lalu ide yang sudah

didapat akan diaplikasikan atau divisualisasikan melalui gambaran sketsa, guna membantu

owner dan pekerja untuk memahami ide yang akan dirancang. Kemudian inovasi ide

Page 7: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 7

tersebut akan ditelaah dan dipadukan untuk menemukan penyelesain dari permasalahan

seperti kebutuhan dan keinginan ruang oleh pengguna ruang.

4. Prototyping

Prototyping adalah proses pengembangan ide yang sudah dipilih untuk direalisasikan.

Prototyping dibuat berupa gambar alternative-alternatif desain yang kemudian akan

dijadikan kedalam bentuk 3D. tahap tersebut akan mempermudah owner dan pekerja untuk

memahami desain yang akan dirancang untuk menemukan permasalahan seperti kebutuhan

dan keinginan ruang oleh pengguna pengguna ruang.

5. Testing

Testing adalah tahap evaluasi dari ide-ide yang dihasilkan melalui tahap prototyping.

Testing dari proses beberapa revisi yang dilakukan oleh owner perusahaan berdasarkan

alternatif-alternatif yang diajukan penulis. Testing yang dilakukan dengan bertanya

langsung kepada owner perusahaan tentang perancangan interior yang seperti apa dan

bagaimana yang nantinya akan dibuat, dan beberapa alternative yang akan diajukan.

Kemudian akan direvisi langsung oleh owner yang akan disesuaikan langsung bagaimana

kondisi disekitar mereka dan apa-apa saja kebutuhan kerja atau bisa juga sesuai keinginan

pribadi owner. Hasil revisi tersebutlah akan menemukan desain akhir yang ditemukan dari

beberapa alternatif yang sudah diajukan. Hasil desain akhir tersebut sudah termasuk hasil

yang sudah dikombinasikan berdasarkan masukan-masukan dari owner.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Citra

Kantor W Design memiliki citra yaitu desain yang mewakili pada image kantor W

Design yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri properti dan konsultasi.

Maka, gaya yang tepat digunakan untuk kantor W Design yaitu Industrial minimalis. Pada gaya

Industrial dominan menggunakan seperti besi, kaca, kayu, yang dimana bahan-bahan ini akan

banyak digunakan dalam perancangan interior perusahaan W Design. Sedangkan gaya Minimalis

digunakan untuk memaksimalkan lahan yang tidak terlalu luas agar terlihat lebih fungsional.

3.2. SKEMA WARNA

Gambar 1. Skema Warna

(Sumber: Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Penggunaan warna pada Kantor W Design lebih banyak menggunakan warna-warna yang

alami/nature. Warna yang digunakan adalah dominan warna putih untuk memberikan kesan bersih

pada ruangan. Tidak hanya warna putih, warna-warna pendukung seperti warna alami bata ekspos,

unfinish concrete dan HPL motif kayu yang terdapat dibeberapa furniture untuk memunculkan

kesan Industrial. Untuk menimbulkan kesan minimalis, penulis menambahkan sedikit sentuhan

warna hitam pada beberapa furniture yang digunakan.

3.3. Alternatif Desain

Alternatif Desain dibawah ini merupakan desain akhir dari perancangan kantor W Design

yang awalnya hanya sebuah lapangan yang memiliki banyak space kosong dan desain akhir ini

yang akhirnya akan digarap penulis untuk perancangan kantor W Design.

Page 8: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

8. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 2. Layout Kantor W Design

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

3.4. Hasil

Dibawah ini adalah gambaran keseluruhan desain yang merupakan perwujudan berupa

ide/gagasan solusi desain. Hasil desain yang akan dimasukkan meliputi sebagai berikut:

1. Rendering Perspektif / Presentasi Desain

Rendering Perspektif yaitu berisi gambar-gambar desain yang sudah dirender dan merupakan

hasil akhir desain yang akan digarap. Berikut hasil-hasil rendering dari perancangan kantor

W Design:

Gambar 3. Layout 3D Lantai 1 Gambar 4. Layout 3D Lantai 2

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 5. Perspektif 1 Gambar 6. Perspektif 2

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Page 9: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 9

Gambar 7. Perspektif 3 Gambar 8. Perspektif 4

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 9. Perspektif 5 Gambar 10. Perspektif 6

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 11. Perspektif 7 Gambar 12. Perspektif 8

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 13. Perspektif 9 Gambar 14. Perspektif 10

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 15. Perspektif 11 Gambar 16. Perspektif 12

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Page 10: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

10. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

2. Detail Khusus

Gambar Detail Khusus dibawah ini merupakan furniture atau elemen dekoratif yang didesain

secara custom. Desain khusus ini dibuat untuk menyesuaikan furniture tersebut dengan konsep

yang ada. detail furniture khusus yang dibuat yaitu pada area staff dan karyawan tepatnya

meja bagian administrasi kantor.

Gambar 17. Detail Khusus tampak depan Gambar 18. Detail Khusus tampak sisi

kanan

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 19. Detail Khusus tampak sisi kiri Gambar 20. Detail Khusus tampak belakang

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

Gambar 21. Detail Khusus tampak atas Gambar 22. Detail Khusus tampak perspektif

(Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019) (Sumber : Penulis, Cindy Pratiwi 2019)

4. KESIMPULAN

Perancangan desain interior ruang yang membentuk suasana Kantor W Design yang

menimbulkan citra yaitu desain yang mewakili pada image kantor W Design yang merupakan

perusahaan yang bergerak dibidang industri properti dan konsultasi. Dari hasil pengumpulan

data yang didapatkan masalah utama perancangan adalah karyawan mengalami jenuh dan

stress pada saat bekerja, suasana ruangan yang terlalu monoton atau tidak kondusif membuat

karyawan jenuh dalam bekerja. Selain itu layout yang belum sesuai alur kerja, kebutuhan

penyimpanan berkas, pengembangan kantor dan elemen estetika. Perancangan interior kantor

difokuskan pada penyelesain masalah utama tersebut. Pemilihan gaya Industrial Minimalis

dikarenakan konsep gaya Industrial banyak menggunakan besi, kaca, , yang dimana bahan-

Page 11: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

Cindy Pratiwi, Perancangan Interior Kantor Pada … 11

bahan ini akan banyak digunakan dalam perancangan interior perusahaan W Design.

Sedangkan gaya Minimalis digunakan untuk memaksimalkan lahan yang tidak terlalu luas

agar terlihat lebih fungsional.

5. SARAN

Dalam penelitian pada Kantor W Design banyak permasalahan yang dihadapi. Tidak jarang

permasalahan yang dihadapi bertolak belakang dengan kejadian didunia nyata. Sebagai

seorang desainer interior setidaknya harus mampu menjawab segala kebutuhan ruang.

Sangatlah penting untuk seorang desainer untuk peka terhadap apa yang dibutuhkan klien dan

selalu mengikuti perkembangan zaman. Pada saat pelaksanaan pameran Artwork Exhibition

yang dilaksanakan diuniversitas potensi utama, penulis mendapati kritik dan saran dari

pengunjung, dosen, dan dari kalangan lainnya. Kritik dan saran yang didapatkan sangat positif

dan membangun. Kritik dan saran tersebut membuat penulis semakin bersemangat dalam

mengerjakan tugas akhir. Kritik dan saran tersebut berisikan agar penulis lebih mengeksplor

tentang konsep yang digarap, supaya lebih menyempurnakan gambar dan maket agar mudah

dimengerti dan dipahami. Kritik dan saran dari pengunjung membuat penulis mencapai hasil

yang lebih maksimal dari sebelumnya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Potensi

Utama yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Wicaksono Andie, Tisnawati Endah, Teori Interior. Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup),

2014

[2] Endra Ade Winata, “Pendekatan Seni: Redesain Interior Kantor PT. Diginet Media

Yogyakarta” dalam Seni: Jurnal Pengetahuan & Penciptaan Seni UPT Perpustakaan ISI

Yogyakarta (2017)

[3] Erlina Laksmiani Wahjutami, “Pendekatan Seni: Kesenjangan Konsep dan Penerapan Gaya

Modern Minimalis pada Bangunan Rumah Tinggal” dalam Seni: Jurnal Arsitektur,

Volume I Nomor I, (2017), 21-29, p-ISSN 1411-7193

[4] Jody Vidyandika, “Pendekatan Seni: Perancangan Interior Kantor Penerbitan dan Percetakan

PT. Intan Pariwara Klaten” dalam Seni: Jurnal Pengetahuan & Penciptaan Seni UPT

Perpustakaan ISI Yogyakarta (2017)

[5] Miftahul Khairah, “Pendekatan Seni: Perancangan Interior Kantor Greenpeace Indonesia

dengan Penerapan Eco-Design” dalam Seni: Jurnal Pengetahuan & Penciptaan Seni UPT

Perpustakaan ISI Yogyakarta (2017)

[6] Silvia fransiska anggada, Freddy H. istanto, Rani prihatmanti, “Pendekatan Seni: Desain

Interior Modern berkonsep avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile” dalam

Seni: Jurnal Aksen, Volume 2 No 1 (2016)

[7] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR

REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain,

Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.

[8] Purba, R. (2019). TIPOGRAFI KREASI MOTIF GORGA BATAK. PROPORSI: Jurnal

Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.

[9] Irwansyah, D. (2016). Perancangan Aplikasi Visualisasi Modifikasi Mobil Menggunakan

Visual Studio 2008 Dan 3D Max.

[10] Irwansyah, I. (2019). ANALISIS ORNAMEN INTERIOR PADA RUANG BALAIRUNG

Page 12: Perancangan Interior Kantor Pada Perusahaan W Design

12. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

ISTANA MAIMOON MEDAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri

Kreatif, 3(1), 21-32.

[11] Panjaitan, S. W. (2019). PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN TERHADAP

KENYAMANAN PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS POTENSI

UTAMA. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 142-152.

[12] Ramadhani, I. (2019). KETERKAITAN ELEMEN INTERIOR TEMPAT MAKAN

TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan

Industri Kreatif, 1(2), 129-141.

[13] Ramadhani, I. (2019). KETERKAITAN ELEMEN INTERIOR TEMPAT MAKAN

TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan

Industri Kreatif, 1(2), 129-141.

[14] Ramadhani, I. (2019). TACTILE DIKAITKAN DENGAN PEMBELIAN PRODUK (STUDI

KASUS WALLPAPER DINDING). PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri

Kreatif, 2(2), 118-130.

[15] Irwansyah, I. Tinjauan Antropometri Kursi dan Meja Makan pada Restoran 4 Fingers Crispy

Chicken.